Uploaded by

LANGKAH MENUJU AKREDITASI PUSKESMAS

advertisement
Akreditasi Puskesmas….Harus Dimulai Dari Manakah???
Langkah I: Pembentukan Tim Akreditasi dan Tim Managemen Mutu
A. Tim Akreditasi
Tim Akreditasi terdiri dari Penanggung Jawab dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas; Ketua
Tim; Sekretaris; Ketua Pokja Admen dan Anggotanya; Ketua Pokja UKM dan anggotanya serta
Ketua Pokja UKP dan anggotanya. Untuk mempermudah tugas Ketua Pokja dapat ditentukan
Koordinator Bab untuk masing-masing Bab mulai dari Koordinator Bab I sampai Bab IX.
Untuk memastikan sinergi antara Bab I sampai Bab IX, sebaiknya Ketua Tim Akreditasi
sekaligus dipegang oleh Wakil Managemen Mutu (WMM)
B. Tim Managemen Mutu
Managemen Mutu ditanggungjawabi oleh Kepala Puskesmas dan dipimpin oleh seorang Wakil
Managemen Mutu (WMM), yang membawahi 4 (empat) Sub Tim yang masing-masing dipimpin
oleh seorang Koordinator yaitu:
1. Audit Internal: Bertanggungjawab dalam Audit Internal mulai dari tahap Rencana Audit,
Pelaksanaan Audit, Monitoring dan Evaluasinya.
2. Managemen Komplain dan Survey Kepuasan Pelanggan: Bertanggungjawab dalam
proses pengukuran berjalannya mutu atau kinerja Puskesmas mulai dari pengelolaan
kotak saran, komplain masyarakat secara langsung, sms centre, pengelolaan koin
kepuasan dan pelaksanaan survei kepuasan Pelanggan di puskesmas.
3. Managemen Monitoring, Evaluasi dan Perbaikan Kinerja: Bertanggung jawab dalam
melakukan monitoring dan evaluasi dari semua kegiatan yang ada baik di UKM maupun
UKP.
4. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP): Bertanggungjawab
memastikan seluruh kegiatan pelayanan klinis berjalan dengan konsep PDCA dengan
mengacu kepada Permenkes nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan pasien.
Koordinator Bab IX sekaligus menjadi Koordinator Tim PMKP.
Langkah II: Penyusunan Pedoman Penyusunan Dokumen dan Pedoman Tata Naskah
Proses Akreditasi sebaiknya dimulai oleh Wakil Managemen Mutu beserta Tim nya, yang harus
bekerja cepat dalam menyusun Pedoman Penyusunan Dokumen dan Pedoman Tata Naskah.
Terjadi beberapa perdebatan yang isinya apakah tidak sebaiknya disatukan saja Pedoman
Penyusunan Dokumen dan Pedoman Tata Naskah dalam satu buku??
Dalam hal ini kami putuskan kedua pedoman tersebut dibuat secara terpisah, dimana Pedoman
Penyusunan Dokumen secara detail membahas essensi dari semua dokumen yang dibutuhkan,
sedangkan tata Naskah lebih ke teknis pembuatan dokumen mulai dari format atau draft
dokumen, tatacara penomoran dokumen, jenis dan ukuran font, margin tulisan dan segala sesuatu
yang harus diatur agar dihasilkan keseragaman dari seluruh dokumen nantinya.
Pedoman Penyusunan Dokumen dibuat dengan mengacu kepada Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi FKTP yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Pelayanan
Kesehatan Dasar Tahun 2015, sedangkan Pedoman Tata Naskah disusun dengan mengacu
kepada Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 tentang Tata Naskah.
Dalam Proses penyusunan pedoman ini sebaiknya melibatkan semua ketua pokja dan
koordinator Bab, agar semua pihak sama-sama memahami esensi dari pedoman tersebut dan
akan menjadi sangat mudah dalam pengerjaan dokumen nantinya.
Langkah III: Duduk Bersama untuk Memahami Instrumen Akreditasi
Bersama dengan Pembimbing Akreditasi yang datang dari Dinas Kesehatan, seluruh Tim Mutu
dan Tim Akreditasi sebaiknya duduk bersama dan diskusi untuk memahami semua isi dari
Instrument Akreditasi mulai dari Bab I sampai Bab IX beserta kriteria dan elemen penilaiannya.
Intinya, kunci di awal adalah duduk bersama, membahas bersama, bingung bersama dan pintar
bersama, sehingga di dalam perjalanan proses nantinya tidak terbentuk yang namanya Republik
Admen, Republik UKM dan Republik UKP..
Bersamaan dengan diskusi pemahaman instrument akreditasi jangan lupa untuk mendiskusikan
dan memahami beberapa dokumen penting dalam Akreditasi yang saya sebut dengan “jimat
akreditasi” yaitu:






Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
Permenkes Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Managemen Puskesmas;
Permenkes Nomor 43 tahun 2016 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama dan
tempat Praktek Mandiri Dokter/Dokter Gigi
Khusus untuk Tim PMKP atau Bab IX “jimat” yang harus dikuasai adalah Permenkes
nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Sedangkan untuk Tim Managemen Komplain dan Survei kepuasan Pelanggan “jimat”
yang harus dikuasai adalah Permenpan nomor 14 tahun 2017 tentang Survei Kepuasan
Masyarakat, karena di dalam Peraturan ini sudah dibahas tentang survei secara
keseluruhan, sehingga tidak perlu lagi repot membuka buku statistik apalagi sampai
menginstal program SPSS di komputer
Langkah IV: Pengerjaan Dokumen
Tim boleh memisahkan diri dulu ke tempat masing-masing sesuai dengan Pokja nya, untuk
mengerjakan dokumen yang diperlukan. Hendaknya selalu diingat tentang Hirarki Penulisan
Dokumen dimulai dari pembuatan SK/Kebijakan  Pedoman/Panduan  Rencana/Kerangka
Acuan  SOP.
Format pembuatan matriks untuk siklus PDCA di masing-masing Bab sebaiknya juga sudah
dipahami dan dibuat seragam bentuknya. Dokumen yang sudah jadi, oleh Sekretariat segera
diberi tanggal mulai berlaku, dilakukan penomoran dan ditandatangani oleh Pimpinan
Puskesmas. Untuk kemudian didistribusikan ke unit-unit terkait melalui buku Ekspedisi.
Jika dokumen sudah sampai ke unit-unit terkait, yang membuat dokumen wajib melakukan
sosialisasi agar apa yang menjadi tujuan dokumen tersebut dapat dipahami dengan baik.
Isi dari semua dokumen yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas, oleh Tim
Managemen Mutu segera dirangkum dalam satu Pedoman yaitu Manual Mutu.
Langkah V: Implementasi
Setelah dokumen yang dibutuhkan sudah dibuat dan tersosialisasi dengan baik maka segera
diimplementasikan di Puskesmas dengan menjalankan proses monitoring dan evaluasi, juga
mulai berjalan proses Audit Internal.
Dalam tahap implementasi ini juga akan semakin dipahami apa yang diminta oleh elemen
penilaian Instrumen Akreditasi, sehingga sembari pelaksanaan implementasi dapat juga sembari
memperbaiki apa yang kurang di Dokumen yang sudah dibuat.
Langkah VI: Tata Graha Puskesmas
Selain persiapan dokumen, persiapan Tata Graha Puskesmas juga merupakan hal yang sangat
penting. Sebaiknya Proses tatagraha dikerjakan secara gotong royong. Dalam proses ini akan
terlihat beberapa keajaiban yang mungkin akan muncul dari ide-ide kreatif dari semua Pegawai
Puskesmas.
Salah satu keindahan yang tercipta dari Proses menuju akreditasi adalah: terciptanya
kebersamaan, saling menghargai seorang akan yang lain, dan saling membutuhkan karena tidak
ada satu orang pun yang mampu mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.
Download