Uploaded by User20778

MODUL NYERI ABDOMEN Kolelitiasis

advertisement
1
2
3
4
Nomor Station
Judul Station
Alokasi Waktu
Tingkat
Kemampuan
Kasus yang
Diujikan
5
Kompetensi
Diujikan
6
Kategori
Sistem Tubuh
7
Instruksi
Peserta Ujian
Nyeri perut
12 menit
Tingkat kemampuan SKDI : 3B
- mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan atau kecacatan pada pasien
- mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya
- mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan
penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki usia 29 tahun datang ke unit gawat darurat sebuah
rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
TUGAS:
1. Lakukan anamnesis pada pasien tersebut !
2. Lakukan pemeriksaan fisik sesuai permasalahan pasien !
3. Ajukan pemeriksaan penunjang kepada penguji dan
interpretasikan !
4. Sebutkan diagnosis kerja dan 2 diagnosis banding, sampaikan
kepada penguji !
5. Tentukan terapi farmakologi dan nonfarmakologi serta
lakukan edukasi pada pasien!
8
Instruksi
penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian !
2. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan
peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada
lembar nilai tulis dan komputer!
3. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta
dalam instruksi penguji!
4. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya
apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
5. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas
sebagai penguji OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas
sejak 2 hari sebelum masuk RS. 3 bulan sebelum masuk RS, nyeri
dirasakan di ulu hati, terasa sebah dan sejak 2 hari sebelum masuk RS
nyeri dirasakan berpindah ke perut kanan atas dan tetap terasa tidak
enak di ulu hati. Nyeri bersifat terus-menerus semakin lama semakin
kuat tidak tertahankan menjalar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri
semakin bertambah ketika pasien melakukan kegiatan seperti mencuci
pakaian, membaik jika beristirahat. Nyeri tidak berkurang setelah
makan. Pasien mengeluh mual. BAB pasien tidak ada kelainan. BAK
tidak nyeri, tidak berdarah, berwarna kuning jernih, riwayat keluar batu
(-).
Riwayat penyakit sebelumnya :
Riwayat nyeri pinggang (-), Riwayat nyeri panggul (-), Riwayat nyeri
yang menjalar ke punggung (-), riwayat trauma (-)
2. Penguji menilai pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh peserta
ujian
Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji
menyampaikan hasil pada peserta.
Status gizi : lebih
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Frekuensi napas : 20x/menit
Denyut nadi : 90 x/menit, teratur, kuat
Suhu : 37,1oC
Pemeriksaan status generalis
Kepala :
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : tidak ada nafas cuping hidung
Mulut : tidak sianosis
Leher : pembesaran KGB (-), tidak ada deviasi trakea
Thorax : paru jantung dbn
Status lokalis (Abdomen)
Inspeksi
: Bentuk simetris, datar
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Palpasi : dinding perut simetris, supel, defans muskular (-), massa
(-), nyeri tekan (+) di kuadran kanan atas (Murphy sign), Nyeri
lepas (-), Psoas sign (-), Obturator sign (-), Rovsing sign (-).
Perkusi : timpani
Pemeriksaan Rectal toucher (RT) :
Tonus sphinter ani baik, ampula tidak prolaps, mukosa licin, nyeri tekan
(-), massa (-).
Pada handscoon feses (+), lendir (-), darah (-).
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah :
Hb 13,5 gr%
Leukosit 12.000/dL
Hitung jenis leukosit : neutrofil segmen = 85
SGOT 14 U/L
SGPT 5 U/L
Pemeriksaan urin :
Tidak ditemukan eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin
USG Abdomen:
Multiple cholelithiasis
4. Diagnosis kerja : kolelitiasis
Diagnosis banding :
- Gastritis kronis
- Kolesistitis
5. Penguji menilai tatalaksana peserta ujian :
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi antibitotika, misal Ceftriaxon 2x1gr IV
- Injeksi antinyeri, missal Ketorolac 1 ampul iv
- Konsul dokter spesialis bedah umum
- Puasa pre operasi
- Monitoring : vital sign, keluhan pasien
- Edukasi
: menjelaskan kepada keluarga pasien tentang
penyakit, tindakan yang akan dilakukan, prognosis dan
pengobatan setelah operasi
8
Instruksi
pasien standar
2. Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh
peserta ujian.
Nama : Sesuai pasien standar
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : karyawan swasta
Status pernikahan : menikah dengan 1 anak
Pendidikan terakhir : Sarjana (S1)
Alamat : sesuai PS
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas
sejak 2 hari sebelum masuk RS. 3 bulan sebelum masuk RS, nyeri
dirasakan di ulu hati, terasa sebah dan sejak 2 hari sebelum masuk RS
nyeri dirasakan berpindah ke perut kanan atas dan tetap terasa tidak
nyaman di ulu hati. Nyeri bersifat terus-menerus semakin lama semakin
kuat tidak tertahankan menjalar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri
semakin bertambah ketika pasien melakukan kegiatan seperti mencuci
pakaian, membaik jika beristirahat. Nyeri tidak berkurang setelah
makan. Pasien mengeluh mual.. BAB pasien tidak ada kelainan. BAK
tidak nyeri, tidak berdarah, berwarna kuning jernih, riwayat keluar batu
(-).
Riwayat penyakit sebelumnya :
Riwayat nyeri pinggang (-), Riwayat nyeri panggul (-), Riwayat nyeri
yang menjalar ke punggung (-), riwayat trauma (-)
Pemeriksaan fisik
1. Mohon penguji menjelaskan kepada pasien standar (PS) tentang
peran yang harus dilakukan pada saat pemeriksaan fisik abdomen
2. Pasien standar memberikan respon nyeri bila dilakukan
pemeriksaan dengan hasil sebagai berikut
Murphy’s sign : Tekan dengan jempol atau jari tangan kanan
pemeriksa pada tepi iga pada titik yang terletak pada batas
lateral m. Rectus dengan tepi iga kanan. Kemudian penderita
diminta untuk menarik nafas dalam.
10
Kebutuhan
Laboran
Bila peserta ujian tidak melakukan edukasi, pasien standar bisa
bertanya kepada peserta ujian sebagai berikut :
- Saya sakit apa dok?
- Apa tindakan yang akan dilakukan ?
- Prognosis dan pengobatan setelah operasi bagaimana?
Tidak ada
11
13
Kebutuhan
manekin
Kebutuhan set
alat
Penulis
14
Referensi
12
Manekin untuk rectal toucher (RT)
Set pemeriksaan dewasa
Handscoon
Nama :
FK Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Sjamsuhidajat R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta
: EGC.
RUBRIK PENILAIAN
Kemampuan anamnesis
0
Tidak mampu melakukan satu
pun penggalian informasi lebih
lanjut.
1
Melakukan penggalian terhadap 1-5 aspek
berikut:
1) Nyeri perut kanan atas 2 hari sebelum
masuk RS
2) Awal mula nyeri : 3 bulan sebelum
masuk RS, nyeri dirasakan di ulu hati
3) Sifat nyeri : nyeri bersifat terusmenerus semakin lama semakin kuat
tidak tertahankan.
4)
Hal yang memperberat dan memperingan
nyeri
Riwayat mual dan muntah
Demam
Riwayat BAB dan BAK
8) Riwayat trauma sebelumnya
9) Riwayat penyakit terdahulu
10) Riwayat penyakit keluarga
5)
6)
7)
Kemampuan pemeriksaan fisik
Tidak cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan pemeriksaan
Tidak mampu melakukan satu
pun pemeriksaan dengan lege
artis
Mengusulkan tes/prosedur
klinik yang tepat untuk
menunjang diagnosis dan
menyebutkan alasan
dilakukannya tes tersebut
TIDAK mampu mengajukan
pemeriksaan penunjang
DAN
TIDAK mampu melakukan
interpretasi hasil pemeriksaan
tersebut dengan tepat
2
Melakukan penggalian terhadap 6-8
aspek berikut:
1) Nyeri perut kanan atas 2 hari
sebelum masuk RS
2) Awal mula nyeri : 3 bulan sebelum
masuk RS, nyeri dirasakan di ulu
hati
3) Sifat nyeri : nyeri bersifat terusmenerus semakin lama semakin kuat
tidak tertahankan.
4) Hal yang memperberat dan
memperingan nyeri
5) Riwayat mual dan muntah
6) Demam
7) Riwayat BAB dan BAK
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
Melakukan 1-5 pemeriksaan berikut
dengan teknik yang lege artis
1) keadaan umum
2) kesadaran
3) tanda vital
4) pemeriksaan mata : konjungtiva,
sklera
5) pemeriksaan thoraks : jantung, paru
6) inspeksi abdomen
7) auskultasi abdomen
8) perkusi abdomen
9) auskultasi abdomen
10) palpasi abdomen
11) Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)
8) Riwayat trauma sebelumnya
9) Riwayat penyakit terdahulu
10)Riwayat penyakit keluarga
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
Melakukan 6-11 pemeriksaan berikut
dengan teknik yang lege artis
1) keadaan umum
2) kesadaran
3) tanda vital
4) pemeriksaan mata : konjungtiva,
sklera
5) pemeriksaan thoraks : jantung, paru
6) inspeksi abdomen
7) auskultasi abdomen
8) perkusi abdomen
9) auskultasi abdomen
10) palpasi abdomen
11) Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)
Mampu mengusulkan pemeriksaan
penunjang secara TIDAK lengkap
DAN
TIDAK mampu melakukan interpretasi
hasil pemeriksaan tersebut dengan tepat
Mampu mengusulkan pemeriksaan
penunjang secara lengkap
TETAPI
TIDAK mampu melakukan interpretasi
hasil pemeriksaan tersebut dengan tepat
3
Melakukan penggalian terhadap 9-10
aspek berikut:
1) Nyeri perut kanan atas 2 hari
sebelum masuk RS
2) Awal mula nyeri : 3 bulan
sebelum masuk RS, nyeri
dirasakan di ulu hati
3) Sifat nyeri : nyeri bersifat terusmenerus semakin lama semakin
kuat tidak tertahankan.
4)
Bobot
2
Hal yang memperberat dan
memperingan nyeri
Riwayat mual dan muntah
Demam
Riwayat BAB dan BAK
8) Riwayat trauma sebelumnya
9) Riwayat penyakit terdahulu
10) Riwayat penyakit keluarga
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
Melakukan keseluruhan pemeriksaan
berikut dengan teknik yang lege artis
1) keadaan umum
2) kesadaran
3) tanda vital
4) pemeriksaan mata : konjungtiva,
sklera
5) pemeriksaan thoraks : jantung,
paru
6) inspeksi abdomen
7) auskultasi abdomen
8) perkusi abdomen
9) auskultasi abdomen
10) palpasi abdomen
11) Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)
* apabila tidak lege artis dianggap
tidak melakukan
Mampu mengusulkan pemeriksaan
penunjang secara lengkap.
DAN
mampu melakukan interpretasi hasil
pemeriksaan tersebut dengan tepat.
5)
6)
7)
3
2
Menentukan diagnosis dan
diagnosis banding
Tidak mampu menyebutkan
diagnosis kerja dan diagnosis
banding
Menyebutkan diagnosis kerja :
Kolelitiasis
DAN ATAU
Menyebutkan diagnosis banding yang
salah/tidak mampu menyebutkan diagnosis
banding
Mampu menyebutkan diagnosis kerja
dengan tepat :
Kolelitisis
DAN
Mampu menyebutkan 1 diagnosis
banding dengan tepat :
- Gastritis Kronis
- Kolesistitis
Mampu menyebutkan diagnosis kerja
dengan tepat: Apendisitis Akut
DAN
Mampu menyebutkan 2 diagnosis
banding dengan tepat :
- Gastritis Kronis
- Kolesistitis
2
Tata laksana (Non
farmakoterapi/prosedural dan
farmakologi)
Tidak mampu menyebutkan tata
laksana tindak lanjut.
Menyebutkan 1-2 tata laksana tindak lanjut
sebagai berikut:
1) Infus RL 20 tpm
2) Injeksi antibitotika, misal Ceftriaxon
2x1gr IV
3) Konsul dokter spesialis bedah
4) Puasa pre operasi
5) Monitoring : vital sign, keluhan
pasien
Menyebutkan 3-4 tata laksana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Infus RL 20 tpm
2) Injeksi antibitotika, misal
Ceftriaxon 2x1gr IV
3) Konsul dokter spesialis bedah
4) Puasa pre operasi
5) Monitoring : vital sign, keluhan
pasien
Menyebutkan keseluruhan tata
laksana tindak lanjut sebagai berikut:
1) Infus RL 20 tpm
2) Injeksi antibitotika, misal
Ceftriaxon 2x1gr IV
3) Konsul dokter spesialis bedah
4) Puasa pre operasi
5) Monitoring : vital sign, keluhan
pasien
3
Komunikasi dan edukasi pasien
Tidak mampu menjelaskan
kepada keluarga pasien perihal
satu pun hal berikut:
1) Kondisi yang dialami pasien
(kegawatdaruratan)
2) Rencana tindak lanjut (terapi
awal dan rujukan)
3) Alasan dan tujuan dari
rencana tindak lanjut
Secara keseluruhan, performa
peserta menunjukkan tidak satu
pun dari karakteristik berikut:
1) Menunjukkan ketenangan
dalam menghadapi kasus
gawat darurat.
2) Meminta izin secara lisan
kepada keluarga pasien untuk
melakukan beberapa
pemeriksaan yang diperlukan.
3) Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4) Mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan.
5) Melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien dan
diri sendiri
Mampu menjelaskan kepada keluarga
pasien perihal salah satu dari hal berikut:
1) Kondisi yang dialami pasien
(kegawatdaruratan)
2) Rencana tindak lanjut (terapi awal dan
rujukan)
3) Alasan dan tujuan dari rencana tindak
lanjut
Mampu menjelaskan kepada keluarga
pasien perihal 2 dari 3 hal berikut:
1) Kondisi yang dialami pasien
(kegawatdaruratan)
2) Rencana tindak lanjut (terapi awal
dan rujukan)
3) Alasan dan tujuan dari rencana tindak
lanjut
Mampu menjelaskan kepada keluarga
pasien perihal ketiga hal berikut:
1) Kondisi yang dialami pasien
(kegawatdaruratan)
2) Rencana tindak lanjut (terapi awal
dan rujukan)
3) Alasan dan tujuan dari rencana
tindak lanjut
2
Secara keseluruhan, performa peserta
menunjukkan 1-3 hal dari karakteristik
berikut:
1) Menunjukkan ketenangan dalam
menghadapi kasus gawat darurat.
2) Meminta izin secara lisan kepada
keluarga pasien untuk melakukan
beberapa pemeriksaan yang
diperlukan.
3) Melakukan tindakan sesuai prioritas
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
5) Melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
6) Menunjukan rasa hormat kepada
pasien
Secara keseluruhan, performa peserta
menunjukkan 4-5 hal dari karakteristik
berikut:
1) Menunjukkan ketenangan dalam
menghadapi kasus gawat darurat.
2) Meminta izin secara lisan kepada
keluarga pasien untuk melakukan
beberapa pemeriksaan yang
diperlukan.
3) Melakukan tindakan sesuai prioritas
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
5) Melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri
sendiri
6) Menunjukan rasa hormat kepada
pasien
Secara keseluruhan, performa peserta
menunjukkan 6-7 hal dari karakteristik
berikut:
1) Menunjukkan ketenangan dalam
menghadapi kasus gawat darurat.
2) Meminta izin secara lisan kepada
keluarga pasien untuk melakukan
beberapa pemeriksaan yang
diperlukan.
3) Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4) Mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan.
5) Melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga
tidak membahayakan pasien dan
diri sendiri
6) Menunjukan rasa hormat kepada
pasien
2
Perilaku profesional
6) Menunjukan rasa hormat
kepada pasien
7) Mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan
7) Mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
7) Mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
BORANG PENILAIAN MODUL NYERI PERUT
7) Mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan
konsultasi bila diperlukan
NAMA
NIM
BOBOT
Anamnesis
2
Pemeriksaan Fisik
3
Pemeriksaan Penunjang
2
Menentukan diagnosis
dan diagnosis banding
2
Tatalaksana
3
Komunikasi dan edukasi
pasien
1
Perilaku profesional
1
TOTAL
GLOBAL RATING
PURWOKERTO
PENGUJI
Download