Uploaded by Irvan Eko Saputra

PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI RUMPUT LAUT Gracilia Coronopifolia DAN KITOSAN SEBAGAI EDIBLE FILM

advertisement
PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI RUMPUT LAUT
Gracilia Coronopifolia DAN KITOSAN SEBAGAI EDIBLE FILM
Diusulkan oleh:
Irvan Eko Saputra
Ridwan Santoso
(1415041025 / 2014)
(1415041053 / 2014)
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
: Lomba Karya Tulis Ilmiah FST Fair
2016 BEM KBM Fakultas Sains
Dan Teknologi Universitas Jambi
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No. HP
f. Alamat e-mail
3. Anggota Tim
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas
d. Universitas
4. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No. HP
: Irvan Eko Saputra
: 1415041025
: Teknik Kimia
: Universitas Lampung
: Punggur, Lampung Tengah
( 085768091246 )
: [email protected]
: Ridwan Santoso
: 1415041025
: Teknik Kimia
: Universitas Lampung
:
:
:
Bandar Lampung, 8 November 2016
Menyetujui,
Ketua Utusan Perwakilan
Dosen Pembimbing
Ir. Idharmahadi Adha, M.T
NIP. 195906171988031003
Irvan Eko Saputra
NPM. 1415041025
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Panca Nugrahini F., S.T., M.T
NIP. 19730203 200003 2 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan, kelancaran, dan berkat karunia-nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ini. Karya tulis yang berjudul “Pembuatan
Bioplastik Dari Rumput Laut Gracilia Coronopifolia dan Kitosan sebagai Edible
Film”.Dalam penulisan karya tulis ini penulis mendapat petunjuk dan bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Panca Nugrahini F., S.T., M.T., selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Universitas Lampung yang
sudah menyetujui penulisan hasil karya tulis ini.
2. Bapak selaku Pembimbing yang telah memberi saran, dan masukan dalam
penulisan karya ini.
3. Teman-teman dan sahabat yang telah memberi dukungan moral, serta
semangat dalam penulisan hasil karya ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan karya tulis yang akan datang. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya adalah masyarakat
umum.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
D. Hipotesis
E. Ruang Lingkup
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Edible Film
B. Rumput Laut
C. Kitosan
D. Plasticizer Sorbitol
E. Penelitian-penelitian Terdahulu
III.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
B. Bahan Percobaan
C. Peralatan Percobaan
D. Rancangan Percobaan
E. Prosedur Penelitian
F. Jadwal Penelitian
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
V.
KESIMPULAN DAN SASARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI RUMPUT LAUT
Gracilia Coronopifolia DAN KITOSAN SEBAGAI EDIBLE FILM
Oleh :
Irvan Eko Saputra (1415041025), Ridwan Santoso (1415041053)
Dosen Pembimbing :
Universitas Lampung
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu membuat bioplastik dari rumput laut Gracilia
Coronopifolia sebagai edible film mengetahui pengaruh formulasi agar-agar
Gracilia Coronopifolia-Kitosan dan variasi konsentrasi plasticizer Sorbitol terhadap
sifat mekanik dan ketahanan air edible film serta menentukan kondisi optimumnya.
Dalam penelitian ini dilakukan studi mengenai pembuatan bioplastik campuran
agar-agar, kitosan, dan serbitol sebagai plasticizer dengan melakukan variasi rasio
massa antara agar-agar dan kitosan yaitu 50:50, 60:40, 70:30, 80:29, dan 90:10%
(gr/gr) dan variasi konsentrasi Sorbitol sebagai plasticizer yaitu 20, 25, 30, dan
35%. Hasil penelitia berupa edible film dalam bentuk lembaran, dengan hasil
terbaik penelitian ditunjukkan pada formulasi agar-kitosan 80:20 gr/gr, konsentrasi
serbitol 35%, dengan hasil kuat tarik 30.625 MPa dan Modulus Young 169.014
MPa.
Kata kunci : Edible film, Kitosan, Rumput laut, Serbitol.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pola kehidupan manusia sekarang ini hampir tidak terpisahkan dari
keberadaan bahan-bahan pengemas. Peningkatan laju konsumsi dan
teknologi pangan meningkatkan pula laju pembuangan kemasan bekas bahan
pangan di lingkungan hidup manusia. Sehingga terdapat masalah-masalah
yang berasal dari sampah kemasan bahan pangan, apalagi kemasan dengan
bahan yang sukar didegradasi secara alami seperti gelas, plastik, dan kaleng.
Hal tersebut memnculkan dorongan untuk mengkaji dan mencari solusisolusi permasalahan ini, diantaranya adalah penelitian mengenai bahan
kemasan yang bersifat ramah lingkungan tetapi juga mempunyai keunggula
khas jika diterapkan sebagai kemasan pada bahan pangan. Hasil pengkajian
dan penelitian tersebut antara lain adalah bahan kemasan edilble film
(Nugrogalih, 2009).
Edible film adalah salah satu jenis kemasan yang ramah lingkungan bahkan
bisa langsung ikut dionsumsi bersama pangan yang dikemasnya karena
terbuat dari bagian bahan pangan alami tertentu. Menurut Parris et al. (1995),
edible film berperan sebagai lapisan yang dapat didegradasi oleh bakteri dan
terbuat dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Selain itu edible film
memberikan perlindungan yang unik dengan mengurangi transmisi air,
aroma, dan lemak dari bahan pangan yang dikemas, hal tersebut merupakan
karakteristik yang tidak didapatkan pada kemasan konvensional.
Pembuatan edible film menggunakan Gracilaria Coronopifolia sebagai bahan
baku utama mempunyai potensi yang cukup besar. Karena, rumput jenis
gracilaria Coronopofolia mudah diperoleh dan harganya yang murah.
Dalam proses pembuatan edible film, diperlukan penambahan plasticizer
untuk memperoleh edible film, seperti Xylithol, Mannitol, Glycerol, ierythritol, Poliethilen Glikol, Diethylene Glikol, Glicerol Diacetate, Sorbitol,
dan lainnya. Sehingga diperoleh edible film yang tidak mudah robek,
fleksibel.
B.
Perumusan Masalah
Biopolimer yang berasal dari tanaman jenis polisakarida mempunyai
beberapa kelemahan, yaitu sifat dasar dari pati yang hidrofilik yang dapat
menyebabkan biopolimer tersebut mudah terdegradasi oleh air. Seperti yang
kita ketahui syarat plastik yang terdapat di pasaran kuat, elastis, tahan air, dan
murah harganya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu
dilakukan modifikasi sifa pati yang bersifat hidrofilik menjadi hidrofobik
dengan cara mencampurkan kitosan ke dalam pati.
Pada penelitian ini digunakan kitosan sebagai bahan formulasi bioplastik, hal
ini disebabkan karena kitosan mempunyai sifat hidrofobik atau tahan
terhadap air apabila dicampurkan ke dalam pati. Kitosan juga tidak beracun,
ramah lingkungan atau mudah mengalami biodegradasi dan bersifat
polielektrolit. Selain itu juga kitosan mudah didapatkan karena berasal dari
hasil sintesis limbah cangkang udang, juga relatif lebih banyak digunakan
pada berbagai bidang industri terapan dan industri farmasi serta kesehatan.
Sebelumnya pernah dilakukan penelitian serupa oleh Sri Maya Sari pada
tahun 2008 dengan menggunakan campuran agar-agar gracilaria, kitosan
dengan gliserol, namun sifat mekanik boiplastik yang didapat kurang baik
sehingga akan diujikan pembuatan plastik biodegradable menggunakan
campuran rumput laut gracilaria dengan kitosan untuk membuktikan apakah
dengan variasi sorbitol sebagai plasticizer terhadap formulasi rumput laut
Gracilaria Coronopifolia dan kitosan mempunyai pengaruh pada proses
pembuatan plastik biodegradable yang tahan air, fleksibel dan kuat yang
sesuai dengan standar plastik yang ada di pasaran sehingga dapat dimanfaatka
sebagai edible film.
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Memanfaatkan plastik biodegradale dari rumput laut Gracilaria
Coronopifolia sebagai edible film (kemasan pangan).
2.
Mengetahui pengaruh konsentrasi plasticizer terhadap formulasi
rumput laut Gracilaria Coronopifolia-Kitosan terhadap sifat mekanik
dan ketahanan air bahan bioplastik.
D.
Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
1.
Campuran
agar-agar
Gracilaria
Coronopifolia-Kitosan
dengan
konsentrasi plasticizer akan meningkatkan sifat-sifat fisik bioplastik
yang dihasilkan berupa ketahanan terhadap air serta dpat terdegradasi di
lingkungan.
2.
Semakin besar konsentrasi sorbitol sebagai plasticizer maka dapat
meningkatkan sifat mekanik edible film yang dihasilkan.
E.
Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini dilakukan studi mengenai pembuatan edible film dari
campuran Rumput laut Gracilaria Coronopifolia-Kitosan dan Sorbitol
sebagai plasticizer dengan temperatur gelatinisasi yaitu pada T = 850C serta
variasi rasio massa (gram/gram) antara rumput laut Gracilaria Coronopifolia
dengan Kitosan yaitu 50:50, 50:40, 70:30, 80:20, 90:10 berdasarkan berat
keringan campuran rumput laut jenis Gracilaria Coronopifolia dengan
Kitosan yaitu 20% (gram/gram). Pada penelitian selanjutnya variasi
pengguaan Sorbitol sebagai plasticizer adalah 20%, 25%, 30%, dan 35%
(gram/gram). Serta penggunaan Asam Asetat sebagai pelarut kitosan 20%
(mL/ML) dari campuran larutan total.
Waktu pengadukan campuran selama 25 menit dan temperatur pengeringan
dalam oven adalah 600C selama 12 jam. Kemudian disimpan kedalam
desikator selama 24 jam, edible film yang telah sesuuai dibuat siap untuk
dilakukan uji sifat mekanik dan analisis DSC.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Edible Film
Menurut Arpah (1997) dikutip Christsainia (2008), edible packaging pada
bahan pangan pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis bentuk, yaitu : edible
film, edible coating, dan enkapsulasi. Hal yang membedakan edible coating
dengan edible film adalah cara pengaplikasiannya. Edible coating langsung
dibentuk pada produk, sedangkan pada edible film pembentukannya tidak
secara langsung pada produk yang akan dilapisi/dikemas. Enkapsulasi adalah
edible packaging yang berfungsi sebagai pembawa zat flavor berbentuk
serbuk. Edible film didefinisikan sebagai lapisan yang dapat dimakan yang
diletakkan diatas atau diantara komponen makanan (Lee dan Wan, 2006
dalam Hui, 2006). Edible film sebagai bagian dari bahan pangan harus
mempunyai komposisi yang dapat mendukung dan dapat diterapkan pada
produk pangan yang diinginkan. Sifat fungsional, organoleptik, nutritional,
dan mekanik dari edible film dapat ditingkatkan dengan menambahkan
bahan-bahan kimia tertentu, misalnya antioksidan, antimikroba, asam
organik, nutrisi tambahan, flavor, pewarna, dan lain-lain.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dari bulan Februari –
April 2016.
3.2. Bahan Percobaan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Rumput Laut Gracilaria Coronopifolia
Rumput Laut Gracilaria Coronopifolia (Desa Sumur Batu dan Desa
Lengudi, Kalianda Lampung Selatan).
b. Kitosan
Kitosan yang dugunakan adalah Alpha-Gel yaitu nama merek dagang dari
kitosan sapi yang diproduksi oleh CV. Multi Ekstraksi Indonesia (CV
MEI). Alpha-Gel merupakan kitosan_Tipe A berupa Powder Kitosan dan
Liquid Kitosan dengan bahan baku yang berasal dari cangkang udan atau
cangkang kepiting yang diperoleh dari RPH di jawa Timur yang telah
memperoleh sertifikat Halal MUI melalui proses audit yang ketat.
c. Asam Asetat
Asam Asetat Glasial sebagai pelarut kitosan.
d. Sorbitol
Sorbitol yang dipakai adalah sorbitol sebagai plasticizer dari MERCK.
e. Aquades
3.3. Peralatan Percobaan
Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian antara lain Gelas ukur (500
ml, 200 ml, 100 ml, 50 ml), Water Batch, Drying oven, Termometer skala 0100oC, Digital balance, Cetakan, Cawan petri, motor pengaduk, Zipbag lock,
Pipet, Stopwatch, Pengaduk, Botol sampel, dan Dessicator. Sedangkan
peralatan analisisnya yaitu Universal Testing Machine, Mikrometer, Power –
Compensation DSC.
3.4. Rancangan Percobaan
1. Variabel yang divariasikan :
a. Variasi konsentrasi Sorbitol sebagai plasticizer adalah 20%, 25%,
30%, dan 35%.
b. Formulasi campuran Rumput laut Gracilaria coronopifolia-Kitosan
dengan perbandingan 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, 90:10 massa.
2. Variabel yang di tetapkan :
a. Waktu pengadukan 25 menit.
b. Temperatur Gelatinisasi yaitu 85oC
c. Total campuran antara Rumput laut Gracilaria coronopifolia terhadap
Kitosan yang dilarutkan dalam Asam asetat terhadap Sorbitol adalah
85,2 gram dan konsentrasi larutan 40 gram/120mL.
d. Temperatur pengeringan dalam oven adalah 600C selama 12 jam.
e. Larutan Asam asetat.
f. Larutan kitosan 20%(gram/mL) yang dilarutkan kedalam asam asetat.
Adapun rancangan percobaan yang digunakan adalah full factorial design
dengan 2 parameter yaitu konsentrasi sebanyak 4 level yaitu 20%, 25%, 30%,
35%, dan perbandingan % massa antara rumput laut Gracilaria coronopifolia
dengan Kitosan sebanyak 5 level (50:50, 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10)
berdasarkan berat kering dari total campuran rumput laut Gracilaria
cornopifolia-Kitosan yaitu 4 gram.
3.5. Prosedur Penelitian
1. Preparasi bahan baku
a. Rumput laut Gracilaria Coronopifolia sebanyak 250gram direnddam
dalam H2SO4 1N dalam 5 liter air selama 10 menit, kemudian dicuci
sampai pHnya 7.
b. Rumput laut kemudian dimasak dengan aquades 100mL selama 3
jam.
c. Filtrat kemudian disaring dan dibekukan di dalam freezer.
d. Hasil bekuannya kemudian diangin-anginkan dan endapannya dan di
oven sampai kering dan dihaluskan.
2. Pembuatan bioplastik menurut metode yang dihasilkan oleh Cervera, dkk
(2003). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Timbang sejumlah massa rumput laut dan kitosan yang diinginkan.
b. Buat larutan kitosan yang dilarutan ke dalam asam asetat dan larutan
rumput laut melalui penambahan aquades sesuai dengan kumlah
volume yang telah dihitung pada gelas ukur yang terpisah. Larutan
rumput laut pada gelas ukur 500 mL dan larutan kitosan pad gelas
ukur 50 mL.
c. Ukur volume larutan sorbitol :
Contoh perhitungan pad rasio massa rumput laut : kitosan (50 : 50) :
Sorbitol 20% (gram/gram).
Msorbitol = massa campuran rumput laut dan kitosan x % sorbitol
= 4 gram x 0,2
= 0,8 gram
ρsorbitol murni
Vsorbitol =
π‘š
𝜌
= 1,489 g/mL.
=
0,8 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
1,489 𝑔/π‘šπΏ
= 0,537 π‘šπΏ
Jadi, sorbitol yang dibutuhkan adalah 0,8 gram atau 0,537mL.
Pada penelitian ini digunakan larutan kitosan 20% (gram/mL)
Massa kitosan = 50% x 4 gram = 2 gram
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž πΎπ‘–π‘‘π‘œπ‘ π‘Žπ‘›
% Kitosan
= π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ πΎπ‘–π‘‘π‘œπ‘ π‘Žπ‘›
20%
= π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ πΎπ‘–π‘‘π‘œπ‘ π‘Žπ‘›
2 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
Volume kitosan = 10 mL.
Volume larutan rumput laut = volume total larutan – volume larutan
kitosan – volume sorbitol
= 120 mL – 10 mL – 0,537 mL
= 109,46 mL.
d.
Hidupkan water batch dan atur temperatur yang akan digunakan yaitu
850C
e. Letakkan gelas ukur 500mL merisi larutan rumput laut pada motor
pengaduk denga kecepatan adukan 375 rpm.
f. Tambahkan larutan kitosan ke dalamnya dan aduk (mix) selam 25
menit.
g. Setelah 25 menit tambahkan sorbitol pada larutan rumput laut dan
kitosan aduk sampai homogen.
h. Setelah homogen, matikan water batch dan mixer.
i. Keluarkan gelas ukur berisi larutan, kemudian dinginkan sebelum
dicetak.
j. Tuangkan larutan (sebanyak 8 gram) ke dalam cetakan teflon,
kemudian letakan cetakan ke dalam oven pada T = 600C selama 12
jam.
k. Setelah dikeringkan di dalam oven, lepaskan edible film dari
cetakannya. Kemudian simpan edible film di dalam desikator selama
24 jam.
l. Setelah disimpan di dalam desikator, maka edibel film siap untuk
dianalisis.
3. Analisis edible film
Pengujian Sifat Mekanik
Kekuatan mekanik (mechanical strength) suatu bahan dapat diketahui
dengan melakukan pengujian tarik statis dengan menggunakan Universal
Testing Machine. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban secara
perlahan samapai bahan mengalami putus. Pada penelitian ini sifat
mekanik bahan ditentukan melalui kekuatan tarik (ultimate tensile
strength), persen perpanjanagan (elongation at break) dan modulus young
(elastisitas).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian edible film ini dilaksanakan di laboratorium operasi teknik kimia
jurusan teknik kimia universitas lampung. Penelitian ini diawalai dengan
penyiapan bahan baku agar-agar, setiap 250 gram rumput laut didapatkan 3 –
4 gram agar-agar yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan serta analisis
edible film, dalam setiap pemasakan sebanyak 120mL larutan total didapatkan
2 – 3 lembar edible film.
Karakteristik yang didapat dari edible film dengan formulasi agar-agar –
kitosan dengan plasticizer berupa sorbitol ini antara lain sifat fisik berupa
ketebalan dan suhu transisi serta sifat mekaniknya berupa kuat tarik, persen
pemanjanangan, modulus young, dan WVP.
Tabel 1. Data hasil penelitian variasi konsentrasi sorbitol
Konsentrasi
Sorbitol
(%)
20
25
30
Rasio
Massa
(gr/gr)
50:50
60:40
70:30
80:20
90:10
50:50
60:40
70:30
80:20
90:10
50:50
60:40
70:30
80:20
90:10
Tebal
(mm)
Kuat
Tarik
(MPa)
%
Pemanjangan
Modulus
Young
(MPa)
0,200
0,202
0,300
60,025
53,900
37,975
13,125
21,090
13,035
471,905
257,076
291,568
0,234
0,296
33,075
53,900
15,505
33,130
215,229
163,495
0,392
0,400
0,296
30,625
42,875
30,625
21,680
28,630
23,675
143,129
120,380
129,625
Ketahanan
Air (%)
44,444
38,450
42,857
18,181
23,076
14,280
45,870
15,320
20,000
55,540
50,420
19,230
18,250
28,980
42,500
35
50:50
60:40
70:30
80:20
90:10
Standart
Edible
Film
0,242
0,254
40,425
30,625
17,780
18,230
228,899
169,014
0,1 - 0,5
10 - 45
12 - 35
100 - 400
40,000
42,857
26,666
16,666
38,120
10 – 40
4.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan sebagai upay pemanfaatan plastik biodegradable dari
rumput laut Gracilaria coronopifolia sebagi edible film (kemasan pangan),
mengetahui pengaruh konsentrasi plasticizer terdapat formulasi rumput laut
gracilaria coronopifolia-Kitosan dengan ratio 50:50, 60:40, 70:30, 80:20,
90:10 (gr/gr) terhadap sifat mekanik dan ketahanan air bahan bioplastik serta
menentukan konsentrasi Sorbitol yang terbaik dari 20%, 25%, 30%, dan 35%.
Hasil penelitian berupa lembaran plastik berwarna coklat kehitaman.
Didapatkan hasil terbaik sesuai dengan yang tertera pad tabel berikut :
Tabel 2. Hasil terbaik dengan standart edible film yang berada di pasaran
Hasil terbaik pada
Kriteria
Standart Edible Film
Kuat Tarik (MPa)
10 – 45
30,625
Modulus Young (MPa)
100 – 400
169,014
Persen Perpanjangan (%)
12 – 35
18,230
Ketebalan Film (mm)
0,1 – 0,5
0,254
10 – 40
16,670
Putih – Kekuningan
Coklat
Ketahanan Air /
% Air yang terserap
Warna
80:20 (gr/gr), 35%
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat hasil terbaik untuk sifat mekanik dan
sifat Edible film adalah pada formulasi agar – kitosan 80 : 20 gr/gr dengan
konsentrasi sorbitol 35%, secara garis besar telah menyamai sifat dari standart
Edible film namun bioplastik tersebut belum dapat diaplikasikan sebagai
plastik pembungkus makanan, karena warna yang dihasilkan belum memnuhi
standart Edible film yang berada di pasaran. Pada lampiran 1 tertera hasil
yang didapat dalam proses uji.
Download