Uploaded by Risqi Ginting

12768 inverter 3 phasa

advertisement
INVERTER 3 PHASA
1.
Konduksi 180o
a. Inverter 3 Phasa dengan Beban Hubungan Delta
Gambar Rangkaian Dengan Beban Hubungan Delta
1
5
3
a
b
R
R
R
c
4
g1
6
g2
g3
g4
2
g5
R
g6
Gambar diatas merupakan rangkaian inverter tiga phasa untuk beban Delta,
rangkaian tersebut jika dijalankan akan membentuk gelombang
seperti
gambar
dibawah.
1
g1
0
g2
p
2p
wt
0
g3
wt
0
g4
wt
0
wt
g5
0
wt
g6
0
wt
Vab
Vs
wt
0
2p
Vbc
wt
0
Vca
Vs
wt
0
Bentuk gelombang untuk konduksi 180o
Berdasarkan gambar bentuk gelombang diatas, maka dapat diketahui cara kerja dari
inverter 3 phasa.
2

Pada 60o Pertama ( I )
1
5
3
a
a
b
R
R
Vs
c
4
6
c
2
b
R
Pada 60o Pertama saklar yang on yaitu saklar 1,5,dan6 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik b dan kembali ke sumber Vs
(-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar Vs. Kemudian
aruss mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke bebn ke titik b dan kembali
ke sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu sebesar Vs. Besar tegangan pada ca (Vca) yaitu 0 atau tidak adanya beda potensial antara titik
c dengan a sehingga tidak ada aliran arus.

Pada 60o Kedua ( II )
1
5
3
a
a
b
R
R
Vs
c
4
6
2
c
b
R
3
Pada 60o kedua saklar yang on yaitu saklar 1,2,dan6 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik a dan kembali ke sumber Vs (-)
melalui saklar 6, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar Vs. Kemudian arus
mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 1 ke titik a ke beban ke titik c dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar - Vs.
Besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu 0 karena tidak adanya beda potensial antara titik b
dengan c sehingga tidak ada aliran arus.

Pada 60o Ketiga ( III )
1
3
5
a
a
b
R
R
Vs
c
4
2
c
b
R
Pada 60o ketiga saklar yang on yaitu saklar 1,2,dan 3 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik c dan kembali ke sumber Vs (-)
melalui saklar 2, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar -Vs. Kemudian arus
mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ke titik b ke beban ke titik c dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu sebesar Vs .
Besar tegangan pada ab (Vab) yaitu 0 atau tidak adanya beda potensial antara titik b
dengan c sehingga tidak ada aliran arus.
4

Pada 60o Keempat ( IV )
3
1
5
a
a
b
R
R
Vs
c
4
c
2
b
R
Pada 60o keempat saklar yang on yaitu saklar 2,3,dan 4 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ketitik b ke beban ke titik adan kembali ke sumber Vs
(-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar -Vs. Kemudian
arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ke titik b ke beban ke titik c dan kembali
ke sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu sebesar Vs .
Besar tegangan pada ca (Vca) yaitu 0 atau tidak adanya beda potensial antara titik c
dengan a sehingga tidak ada aliran arus.

Pada 60o Kelima ( V )
3
1
5
a
a
b
R
R
Vs
c
4
6
2
c
b
R
5
Pada 60o kelima saklar yang on yaitu saklar 3, 4dan 5 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 3 ketitik b ke beban ke titik a dan kembali ke sumber Vs (-)
melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar -Vs. Kemudian arus
mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke beban ke titik a dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar Vs .
Besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu 0 karena tidak adanya beda potensial antara titik b
dengan c sehingga tidak ada aliran arus.

Pada 60o Keenam ( VI )
3
1
5
a
a
b
R
R
Vs
c
4
6
2
c
b
R
Pada 60o keenam saklar yang on yaitu saklar 4, 5 dan 6 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ketitik c ke beban ke titik a dan kembali ke sumber Vs
(-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar Vs. Kemudian
arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke beban ke titik b dan kembali
ke sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu sebesar -Vs .
Besar tegangan pada ab (Vab) yaitu 0 karena tidak adanya beda potensial antara titik a
dengan b sehingga tidak ada aliran arus.
6
b. Inverter 3 Phasa dengan Beban Hubungan Bintang
Gambar Rangkaian Dengan Beban Hubungan Bintang
1
3
5
a
R
b
R
c
g1
g2
2
6
4
g3
g4
g5
g6
Gambar diatas merupakan rangkaian inverter tiga phasa untuk beban bintang,
rangkaian tersebut jika dijalankan akan membentuk gelombang
seperti
gambar
dibawah.
7
g1
0
g2
p
2p
wt
0
g3
wt
0
g4
wt
0
wt
g5
0
wt
g6
0
wt
Vab
Vs
wt
0
2p
Vbc
wt
0
Vca
Vs
wt
0
Bentuk gelombang untuk konduksi 180o
Berdasarkan gambar bentuk gelombang diatas, maka dapat diketahui cara kerja dari
inverter 3 phasa.
8

Pada 60o pertama ( I )
1
5
3
a
a
R
n
b
Vs
R
R
c
4
6
2
b
c
Pada 60o Pertama saklar yang on yaitu saklar 1,5,dan6 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik n ke titik b dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke beban ke titik n,
ketitik b dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada bc
(Vbc) yaitu sebesar - Vs. Besar tegangan pada ca (Vca) yaitu 0 atau tidak adanya beda
potensial antara titik c dengan a sehingga tidak ada aliran arus.
Rangkain ekivalen:
R
A
n
C
R
B
R
Vs
- Van = Vcn =
=
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
𝑅
+𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
9
=
=
𝑅
2
3𝑅
2
2𝑅
6𝑅
- Vbn = − 𝑅
2
= −𝑅
2
𝑅
2𝑅
2
+
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠 =
𝑅
+𝑅
3
𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
𝑅
= − 3𝑅 × 𝑉𝑠 = −
2

1
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
Pada 60o Kedua ( II )
1
5
3
a
a
R
n
b
Vs
R
R
c
4
6
2
b
c
Pada 60o kedua saklar yang on yaitu saklar 1, 2,dan 6 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik n ke titik a dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 1 ke titik a ke beban ke titik n
ke titik c dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada ca
(Vca) yaitu sebesar - Vs. Besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu 0 karena tidak adanya
beda potensial antara titik b dengan c sehingga tidak ada aliran arus.
10
Rangkaian Ekivalen :
R
B
R
n
C
A
R
Vs
- Vbn = Vcn = −
=−
=−
=−
- Van = 𝑅
2
𝑅
2
=

𝑅
2𝑅
2
+
𝑅
3𝑅
2
𝑅
+𝑅
2
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
3𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
2𝑅
6𝑅
1
× 𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
× 𝑉𝑠
+𝑅
=𝑅
𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠 =
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = 𝑉𝑠
3
Pada 60o Ketiga ( III )
3
1
a
a
R
n
b
Vs
R
R
c
4
6
2
b
c
11
Pada 60o ketiga saklar yang on yaitu saklar 1,2,dan 3 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 1 ketitik a ke beban ke titik n ke titik c dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar -Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ke titik b ke beban ke titik n
ke titik c dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada bc
(Vbc) yaitu sebesar Vs . Besar tegangan pada ab (Vab) yaitu 0 atau tidak adanya beda
potensial antara titik b dengan c sehingga tidak ada aliran arus.
Rangkaian Ekivalen :
R
B
R
n
A
C
R
Vs
- Van = Vbn =
=
=
=
- Vcn = − 𝑅
2
𝑅
+𝑅
= −𝑅
2
𝑅
𝑅
+𝑅
2
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
3𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
2𝑅
6𝑅
× 𝑉𝑠 =
2𝑅
2
3
𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
= − 3𝑅 × 𝑉𝑠 = −
2
1
× 𝑉𝑠
𝑅
+
𝑅
2
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
12

Pada 60o Keempat ( IV )
a
3
1
5
R
a
n
b
R
R
Vs
c
4
2
6
b
c
Pada 60o keempat saklar yang on yaitu saklar 2,3,dan 4 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ketitik b ke beban ke titik n ke titik a dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar -Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 3 ke titik b ke beban ke titik n
ke titik c dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 2, dan besar tegangan pada bc
(Vbc) yaitu sebesar Vs . Besar tegangan pada ca (Vca) yaitu 0 atau tidak adanya beda
potensial antara titik c dengan a sehingga tidak ada aliran arus.
Rangkaian Ekivalen :
R
C
n
A
R
B
R
Vs
- Van = Vcn = −
=−
=−
𝑅
2
𝑅
+𝑅
2
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
3𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
13
=−
- Vbn = 𝑅
2
𝑅
+𝑅
=𝑅
2
=

2𝑅
2
+
𝑅
6𝑅
1
× 𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
× 𝑉𝑠
𝑅
3𝑅
2
2𝑅
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠 =
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = 𝑉𝑠
3
Pada 60o Kelima ( V )
a
3
1
5
R
a
n
b
R
R
Vs
c
4
6
2
b
cc
Pada 60o kelima saklar yang on yaitu saklar 3, 4dan 5 sehingga arus mengalir dari
sumber Vs (+) ke saklar 3 ketitik b ke beban ke titik n ke titik a dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ab (Vab) yaitu sebesar -Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke beban ke titik n
ke titik a dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ca
(Vca) yaitu sebesar Vs . Besar tegangan pada bc (Vbc) yaitu 0 karena tidak adanya beda
potensial antara titik b dengan c sehingga tidak ada aliran arus.
14
Rangkaian Ekivalen
R
C
R
n
B
A
R
Vs
𝑅
2
- Vbn = Vcn =
=
=
=
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
3𝑅
2
2𝑅
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠 =
6𝑅
𝑅
2
𝑅
2𝑅
2 2
+
+𝑅
1
3
𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
𝑅
= − 3𝑅 × 𝑉𝑠 = −
2

× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
- Van = − 𝑅
= −𝑅
𝑅
+𝑅
2
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
Pada 60o Kelima ( V )
a
3
1
5
R
a
n
b
R
R
Vs
c
4
6
2
cc
b
15
Pada 60o keenam saklar yang on yaitu saklar 4, 5 dan 6 sehingga arus mengalir
dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ketitik c ke beban ke titik n ke titik a dan kembali ke
sumber Vs (-) melalui saklar 4, dan besar tegangan pada ca (Vca) yaitu sebesar Vs.
Kemudian arus mengalir dari sumber Vs (+) ke saklar 5 ke titik c ke beban ketitik n
ke titik b dan kembali ke sumber Vs (-) melalui saklar 6, dan besar tegangan pada bc
(Vbc) yaitu sebesar -Vs . Besar tegangan pada ab (Vab) yaitu 0 karena tidak adanya
beda potensial antara titik a dengan b sehingga tidak ada aliran arus.
Rangkaian Ekivalen :
R
A
R
n
B
C
R
Vs
- Van = Vbn = −
=−
=−
=−
- Vcn = 𝑅
2
=𝑅
2
=
𝑅
+
𝑅
3𝑅
2
2𝑅
2
𝑅
+𝑅
𝑅
2
𝑅 2𝑅
+
2 2
𝑅
2
3𝑅
2
𝑅
2
𝑅
+𝑅
2
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
2𝑅
6𝑅
1
× 𝑉𝑠 = − 𝑉𝑠
3
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠
× 𝑉𝑠 =
2𝑅
3𝑅
2
𝑉𝑠 = 𝑉𝑠
3
16
2. KONDUKSI SELAMA 120˚
a. Beban Terhubung Segitiga
1
3
5
a
R
R
b
Vs
c
R
6
4
g1
g2
g3
g4
g5
2
g6
Berikut ini adalah cara kerja inverter 3 fasa terhubung segitiga dengan saklar berupa
transistor bipolar.
Diberikan arus g1, g2, g3, g4, g5, g6, pada basis transistor dengan diagram sebagai berikut
:
17
g1
a
b
a
p
2p
p
2p
b
wt
3p
g2
b
b
c
c
wt
3p
Keterangan :
Pada keadaan a
a.
Pada keadaan b
b.
Pada keadaan c
c.
Pada keadaan d
d.
Pada keadaan e
e.
Pada keadaan f
f.
g3
d
c
d
c
p
2p
3p
2p
3p
2p
3p
wt
g4
d
d
e
p
wt
g5
e
f
p
wt
g6
a
f
a
p
2p
3p
wt
18
Maka,
a. Pada 60˚ I saklar 1,6 on karena terdapat arus ke basis g1, g6, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 1 lalu ke titik a ke beban, kemudian arus mengalir kembali
ke sumber (-) dari titik b melalui saklar 6. Besarnya Vab sebesar Vs bernilai positi dan
besarnya Vbc=Vca sama dengan 0.
b. Pada 60˚ II saklar 1,2 on karena terdapat arus ke basis g1, g2, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 1 lalu ke titik a ke beban, kemudian arus mengalir kembali
ke sumber (-) dari titik c melalui saklar 2. Besarnya Vab=Vbc sama dengan 0 dan
besarnya Vca sebesar Vs bernilai negatif.
19
c. Pada 60˚ III saklar 3,2on karena terdapat arus ke basis g2, g3, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 3 lalu ke titik b ke beban, kemudian arus mengalir kembali
ke sumber (-) dari titik c melalui saklar 2. Besarnya Vbc sebesar Vs bernilai positif
dan besarnya Vca= Vab sama dengan 0.
d. Pada 60˚ IV saklar 3,4 on karena terdapat arus ke basis g3, g4, sehingga arus
mengalir dari sumber (+) ke saklar 3 lalu ke titik b ke beban, kemudian arus mengalir
kembali ke sumber (-) dari titik a melalui saklar 4. Besarnya Vbc= Vca sama dengan 0
dan besarnya Vab sebesar Vs bernilai negatif.
20
e. Pada 60˚ V saklar 5,4 on karena terdapat arus ke basis g4, g5, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 5 lalu ke titik c ke beban, kemudian arus mengalir kembali
ke sumber (-) dari titik a melalui saklar 4. Besarnya Vca sebesar Vs bernilai positif
dan besarnya Vab=Vbc sama dengan 0.
f.
Pada 60˚ VI saklar 5,6 on karena terdapat arus ke basis g5, g6, sehingga arus
mengalir dari sumber (+) ke saklar 5 lalu ke titik c ke beban, kemudian arus mengalir
21
kembali ke sumber (-) dari titik b melalui saklar 6. Besarnya Vca=Vab sama dengan 0
dan besarnya Vbc sebesar Vs bernilai negatif.
Berdasarkan cara kerja tersebut, berikut ini grafik besarnya Vab, Vbc, Vca yaitu:
Vab
Vs
a
a
3p
2p
p
wt
d
Keterangan :
Pada keadaan a
a.
Pada keadaan b
b.
Pada keadaan c
c.
Pada keadaan d
d.
Pada keadaan e
e.
Pada keadaan f
f.
-Vs
Vbc
Vs
c
c
p
2p
3p
2p
3p
wt
f
-Vs
Vca
Vs
e
p
b
wt
b
-Vs
22
b. Beban Terhubung Bintang
1
3
5
a
R
b
R
Vs
R
c
6
4
g1
g2
g3
g4
g5
2
g6
Berikut ini adalah cara kerja inverter 3 fasa terhubung bintang dengan saklar berupa transistor
bipolar. Diberikan arus g1, g2, g3, g4, g5, g6, pada basis transistor dengan diagram sebagai
berikut :
g1
a
b
a
p
2p
p
2p
b
wt
3p
g2
b
c
b
c
wt
3p
Keterangan :
a.
Pada keadaan a
b.
Pada keadaan b
c.
Pada keadaan c
d.
Pada keadaan d
e.
Pada keadaan e
f.
Pada keadaan f
g3
c
d
c
p
d
2p
3p
2p
3p
2p
3p
wt
g4
d
e
d
p
wt
g5
e
f
p
wt
g6
a
f
p
a
2p
3p
wt
23
Maka
a. Pada 60˚ I saklar 1,6 on karena terdapat arus ke basis g1, g6, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 1 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n, kemudian dari
titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 6 .
R
R
1
2
Van =Vcn = R 2 Vs = 3R
Vs = Vs
2
+R
2
3
dan
Vbn =- R
2
R
+R
R
Vs =- 3R Vs =2
2
V
3 s
24
b. Pada 60˚ II saklar 1,2 on karena terdapat arus ke basis g1, g2, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 1 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n, kemudian dari
titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 2 .
1
R
2
R
n
a
c
6
R
b
Vs
Vbn =Vcn =- R
2
Van = R
2
R
+R
R
2
+R
R
Vs =-
R
2
3R
2
1
Vs =- Vs
3
dan
2
Vs = 3R Vs = Vs
2
3
c. Pada 60˚ III saklar 3,2 on karena terdapat arus ke basis g3, g2, sehingga arus
mengalir dari sumber (+) ke saklar 3 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n,
kemudian dari titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 2 .
25
1
R
2
R
n
a
c
3
R
b
Vs
R
R
1
2
Van =Vbn = R 2 Vs = 3R
Vs = Vs
2
+R
3
2
Vcn =- R
dan
2
R
R
+R
Vs =- 3R Vs =2
2
V
3 s
d. Pada 60˚ IV saklar 3,4 on karena terdapat arus ke basis g3, g4, sehingga arus
mengalir dari sumber (+) ke saklar 3 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n,
kemudian dari titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 4 .
3
R
b
2
R
n
c
R
4
a
Vs
26
R
2
Van =Vcn =- R
2
Vbn = R
2
+R
R
Vs =-
R
2
3R
2
1
Vs =- Vs
3
R
+R
2
Vs = 3R Vs = Vs
3
2
e. Pada 60˚ V saklar 5,4 on karena terdapat arus ke basis g5, g4, sehingga arus mengalir
dari sumber (+) ke saklar 5 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n, kemudian dari
titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 4 .
3
R
4
R
n
b
a
5
R
c
Vs
R
R
1
2
Vbn =Vcn = R 2 Vs = 3R
Vs = Vs
2
+R
Van =- R
2
R
+R
3
2
R
2
Vs =- 3R Vs =- Vs
2
3
27
f.
Pada 60˚ VI saklar 5,6 on karena terdapat arus ke basis g5, g6, sehingga arus
mengalir dari sumber (+) ke saklar 5 lalu ke titik a ke beban menuju ke titik n,
kemudian dari titik n arus mengalir kembali ke sumber (-).ke titik b melalui saklar 6 .
5
R
4
R
n
c
a
6
R
b
Vs
Van =Vbn =- R
2
Vcn = R
2
R
+R
R
2
+R
R
Vs =-
R
2
3R
2
1
Vs =- Vs
3
dan
2
Vs = 3R Vs = Vs
2
3
28
Berdasarkan cara kerja tersebut, berikut ini grafik besarnya Van, Vbn, Vcn yaitu:
Vab
Vs
1
2
Vs
a
a
b
p
1
2
d
b
e
wt
3p
2p
Vs
Keterangan :
a.
Pada keadaan a
b.
Pada keadaan b
c.
Pada keadaan c
d.
Pada keadaan d
e.
Pada keadaan e
f.
Pada keadaan f
-Vs
Vbc
Vs
1
2
Vs
c
1
2
d
c
p
a
2p
f
Vs
d
3p
wt
a
-Vs
Vca
Vs
1
2
1
2
Vs
e
Vs
b
c
p
f
2p
b
c
3p
wt
-Vs
29
Download