Uploaded by Kukuh Prapanca Putra

dinamika persaingan

advertisement
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK
COMPETITIVE DYNAMIC
Disusun Oleh :
Aditya Priagung. W
C1B111103
Ali Zainal Abidin Alhabsyie
C1B112240
Nagia
C1B113019
Nur Isnani
C1B113207
Melly Rahmalinda
C1B113206
Irhas Safaat
C1B113246
Kukuh Prapanca P
C1B112016
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS 2016
BANJARMASIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjalankan suatu usaha maka tidak akan lepas dari yang namanya persaingan,
karena persaingan sudah menjadi bagian di dalam pelaksanaan perekonomian yang
khususnya dalam melakukan pemasaran sehingga menjadi hal yang yang mau tidak mau
harus dilakukan dalam mejalankan usaha perusahaan. Hasil dari persaingan ini berupa
penempatan posisi pemasar akan terletak dimana. Posisi pemasar akan terletak di empat
tempat yaitu sebagai pemimpin pasar (Leader Market), pesaing pemimpin pasar
(Compettitors), pengikut pasar (follower) dan relung pasar atau sering disebut dengan
ceruk (Niche). Pada keempat poisi tersbut pemasar akan menempatkan di mana posisi
merekan yang sesuai dengan hasil/kemampuan mereka berproduksi dan juga luas pasar
yang mereka akan mampu raih.
Namun, pamasar tidak serta merta akan bisa masuk dalam pertarungan
memperebutkan pasar. Pemasar harus memperhatikan segala macam faktor-faktor yang
bisa mempengaruhi mereka dalam masuk ke dalam persaingan tersebut sehingga mereka
bisa menjadi pemimpin atau paling tidak sebagai pengisi relung pasar yang berorientasi
pada pasar kecil yang tidak diperhitungkan oleh pemimpin pasar. Dengan adanya
persaingan seperti ini, maka bisa dipastikan bahwa pemasar akan melakukan berbagai
cara agar produk mereka bisa mendaptkan tempat di masyarakat/konsumen.
Metode-metode yang digunakan dalam melakukan persaingan sangat banyak
karena merupakan metode tersendiri yang dimilki oleh pemasar dalam menjalankan
usahanya. Poter menjelaskan ada lima metode yang bisa digunakan dalam menjalankan
persaingan dengan melihat kekuatan yang bisa dijadikan potensi untuk memenangkan
persaingan di pasar. Model tersebut dikenal dengan Porter’s Five Forces Model. Porter’s
Five Forces Model merupakan suatu kerangka analisis struktur industri yang digunakan
untuk mendeskripsikan kekuatan tawar-menawar dalam industri yang meliputi lima
faktor komprehensif yaitu persaingan antara pemain industri, ancaman dari produk
substitusi, kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan tawar-menawar dari pemasok,
dan kekuatan tawar menawar dari pembeli (Thompson, et al. 2005).
Untuk perlu diperhatikan bagaimana suatu perusahaan menempatkan posisinya
dalam lingkaran persaingan agar tidak menjadi kolaps karena kalah bersaing dengan
perusahaan lain yang lebih kuat posisinya di konsumen.
Dari penjelasan di atas pembahasan yang akan dibahas pada penulisan makalah kali ini
adalah mengaenai 1) pengetian persaingan; 2) posisi yang ada di dalam persaingan; 3)
dinamika persaingan; 4) strategi dalam persaingan.
1.2 Rumusan Masalah
Terkait dengan penjabaran di latar belakan di atas, maka rumusan masalah
untuk penyusunan makalah yang bertema tentang persaingan ini adalah sebagi berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan persaingan.
2) Posisi apa saja yang ada di dalam persaingan.
3) Bagaimana terjadinya dinamika persaingan.
4) Strategi apa yang bisa diterapkan dalam persaingan.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk mengetahui
pengertian persaingan secara utuh dan berbagai macam persainagan yang ada di dalam
pasar sehingga bisa mengidentifikasi persaingan yang ada di pasar.
Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk:
1) Memahami pengertian persaingan.
2) Mengetahui dinamika dalam persaingan.
3) Mengidentifikasi posisi dalam persaingan.
4) Memahami strategi yang terdapat dalam persaingan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persaingan
Dalam pemasaran dikenal dengan namanya persaingan, namun terkadang
banyak pelaku pasar sendiri yang tidak mengerti atau belum bisa mengidentifikasi apa itu
sebenarnya yang dimaksud dengan persaingan. Karena persaingan terdapat dalam konesp
pemasaran ada baiknya mengetahui apa yang dimaksud dengan pemsaran terlebih
dahulu. Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Kemudian H. Nystrom Pemasaran
merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan
konsumen. Sedangkan menurut Menurut Philip dan Duncan Pemasaran yaitu sesuatu
yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang
yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
Persaingan (kompetisi) dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan menjadi
dua jika dilihat dari asalnya yakni persaingan yang berasal dari dalam populasi jenis itu
sediri yang disebut intraspesifik dan persaingan yang berasal dari luar populasi tersebut
yang disebut ekstraspesifik. Proses persaingan merupakan bagian dari ko-evolusi spesies,
karena strategi spesies dalam persaingan merupakan arah seleksi spesies yang
menentukan keberhasilan spesies tersebut dalam mempertahankan suatu tingkat
kerapatan populasi tertentu dalam lingkungan hidupnya.
Sehingga pengertian mengenai persaingan seperti yang diungkapkan oleh
Kotler dan Porter menyatakan bahwa Persaingan dalam konteks pemasaran adalah
keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan
keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam
rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Porter, persaingan
akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa
sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir
(Porter, 1996).
Porter menggambarkan model persaingan seperti gambar di bawah ini:
Gambar di atas menggambarkan bagaimana persaingan bisa terjadi di dalam
pelaksanaan pemsaran yang mana persaingan ini akan memicu setiap perusahaan yang
akan memproduksi barang agar menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Porter Menggunakan konsep-konsep pengembangan, organisasi industri ekonomi untuk
menurunkan lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya
tarik dari pasar. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat
mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan
tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Sedangkan dinamika adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada periode
tertentu (biasanya tahun). Dengan demikian dinamika persaingan adalah perubahanperubahan yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam
memperebutkan pelanggan pada periode periode tertentu.
Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar
mereka bisa mengikuti persainagan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi
di pasar.
2.2 Posisi-Posisi Dalam Persaingan
Persaingan memiliki posisi yang bisa ditempati oleh para perusahaan yang
bermain di dalamnya. Posisi ini tidak serta merta secara gampang bisa didapatkan oleh
pelaku pasar tersebut, pemasar harus berjuang secara keras agar bisa mendapatkan posisi
sebagai seorang pemimpin pasar (Leader Market) dimana perusahaan tersebut
menghasilkan roduk (barang atau pun jasa).
Perusahaan juga tidak selamanya akan selalu berada di satu posisi yang tetap
dalam pasar tersebut, karena telah menjadi suatu keharusan jika posisi tersebut akan
mengalamai perubahan yang menyebabkan perusahaan akan terus bekerja keras
mempertahankan posisi pasarnya.
Secara umum, posisi pasar dalam persaingan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu:
a) Pemimpin Pasar (Leader Market)
Pemimpin pasar (Leader Market) adalah pemasar yang paling banyak memiliki
konsumen di pasar. Pemimpin pasar ini akan mudah mendapatkan kepercayaan
konsumennya jika akan membuat atau meluncurkan produk baru di pasaran.
Kebanyakan industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin
pasar. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan.
Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup
perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas
promosi. Perusahaan pemimpin pasar ini bisa saja tidak dikagumi, tetapi yang jelas
kalangan perusahaan lain mengakui dominasinya. Perusahaan ini menjadi titik pusat
orientasi para pesaing, ia merupakan perusahaan yang ditantang, dtiru atau dijauhi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk
mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk
mengembangkan jumlah permintaan kesluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik.
Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya
meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh manfaat
terbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru,
kegunaan baru dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Pemakai Baru. Setiap kelas produk mempunyai peluang untuk menarik pembeli
yang belum kenal pada produknya atau yang menolaknya karena masalah harga atau
kurangnya ciri tertentu pada produk.
Kegunaan Baru. Pasar bisa diperluas dengan jalan menemukan dan
mengenalkan kegunaan baru dari suatu produk. Mengikuti pengunaan produk oleh
konsumen adalah kewajiban perusahaan yang harus terus menerus dilakukan, prinsip ini
berlakuk baik bagi produk konsumsi maupun produk industri.
Pengunaan Yang Lebih Baik. Strategi yang ketiga untuk pengembangan pasar
ialah meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada
setiap kesempatan.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus
melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin
bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah.
Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si pemimpin. Apa yang dapat dilakukan
pemimpin pasar untuk mempertahankan kekuasaannya? Tindakan yang paling
konstruktif adalah inovasi yang berkesinambungan. Pepmimpin pasar tidak mau didikte
oleh keadaaan dan memimpin industrinya ke arah gagasan-gagasan produk baru,
pelayanan pelanggan, efektivitas distribusi, dan penekanan biaya. Perusahaan ini terus
menerus meningkatkan efektivitas bersaingnya serta nilainya bagi perlanggan. Pemimpin
pasar menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa,
menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah
menyerang dengan baik. Sasaran strategi bertahan adalah untuk mengurangi probabilitaas
serangan, mengalihkan serangan daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil
intensitas. Setiap serangan mungkin saja berbalik memperkecil laba yang akan
diperoleh.tetapi jumlah pengurangan tersebut sangat ditentukan oeh bentuk tanggapan
atau reaksi yang paling tepat dalam penetapan harga dan serangan lainnya. Strategi
pemasaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dan mempunyai pengaruh yang
sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang dan jasa yang dimulai dari
produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat menciptakan permintaan yang begitu
efektif. Analisis dan situasi persaingan akan membantu manajemen untuk memutuskan di
mana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada
setiap pasar sasaran.
Untuk
mempersiapkan
strategi
pemasaran
efektif,
perusahaan
harus
mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi,
tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.perusahaan juga perlu mengetahui
bagaimana merancang system intelijen kompetitif yang efektif, pesaing mana yang akan
dihadapi dan mana yang akan dihindari. Pemimpin pasar dapat juga berkembang dengan
jalan meningkatkan pangsa pasarnya. Tetapi perusahaan tidak boleh berpikir bahwa
meningkatkan pangsa pasar akan dengan sendirinya meningkatkan kemapuan lab mereka.
Ini banyak tergantung pada strategi untuk meningkatkan pangsa pasar tersebut. Biaya
untuk meningkatkan pangsa pasar mungkin saja jauh melebihi nilai penjualannya. Kotler
(1993) menyatakan bahwa : “Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan
sebelum secara mengupayakan kenaikan pangsa pasar”.
Faktor Pertama adalah kemungkinan timbulnya tidakan antitrust. Pesaing yang
iri hati cenderung akan meneriakkan “Monopolisasi” jika perusahaan yang dominan
melakukan tindakan-tindakan lebih jauh untuk merebut pangsa pasar. Adanya resiko ini
akan mengurangi daya tarik menguasai pangsa pasar terlalu jauh.
Faktor Kedua adalah biaya ekonomik. Biaya yang diperlukan untuk
memperoleh tambahan pangsa pasar lebih dari yang dimilikinya sekarang (yang sudah
besar), sering meningkat cepat sehingga mengakibatkan terkikisnya keuntungan.
Perusahaan yang memiliki, misalnya 60 persen pangsa pasar sebaiknya menyadari bahwa
beberapa konsumen mungkin tidak menyukai perusahaannya dan setia pada pesaingnya.
Mungkin mereka mempunyai kebutuhan yang khaas, atau lebih suka berurusan dengan
perusahaan kecil. Apalagi pesaing pasti bekerja keras untuk merebut pangsa pasarnya
kembali.
Faktor ketiga adalah adanya kemungkinan perusahaan mengambil strategi
bauran pemasaran yang keliru dalam usahanya meraih pangsa pasar yang lebih tinggi.
Hal ini jelas akan menambah keuntungan perusahaan. Walaupun beberapa unsur tertentu
dari bauran pemasaran akan lebih efektif dalam peningkatan pangsa pasar itu tidak akan
selalu menelorkan lebih banyak keuntungan.
b) Pesaing Pasar atau Penantang Pasar (Competitors Market)
Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama dari pemimpin pasar.
Penantang ini serta merta akan selalu mencoba melakukan hal lebih atas apa yang telah
dilakukan oleh pemimpin pasar. Penantang pasar tidak ingin kalah tanding meski pun
penantang ini kalah dalam hal jumlah konsumen.
Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka
dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang
gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau
Market
Challenger.
Atau
mereka
dapat
memilih
bersikap
“nrimo”,
tidak
menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan
sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah peningkatan
pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan
menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Penetapan sasaran, apakah itu
menghancurkan pesaing, atau mengurangi pangsa pasar pesaing, akan selalu menyangkut
masalah tentang siapa sebetulnya yang dimaksud pesaing. Tidak seperti dalam perang di
mana musuh sudah jelas, dalam banyak hal perusahaan bebas menentukan siapa yang
akan jadi lawannya.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih untuk menyerang salah satu dari tiga jenis
perusahaan :
 Perusahaan menyerang pemimpin pasar. Pilihan ini membawa resiko
tinggi, tetapi bisa merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan
dan memang benar-benar masuk akan bila si pemimpin pasar bukanlah
“pemimpin yang sejati”, dan ternyata tidak memenuhi kebutuhan pasar
dengan sempurna. Bidang yang harus diteliti dengan cermat adalah
kebutuhan konsumen atau ketidakpuasan mereka. Bila dalam
kenyataannya, banyak “ruangan” yang tidak atau kurang dipenuhi,
maka hal ini akan menjadi sasaran strategis yang bagus.
 Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih
kecil yang kurang berhasil serta kekurangan dana. Baik kepuasan
konsumen maupun potensi pembauran perlu diteliti dengan mendalam.
Bahkan serangan frontal bisa berhasil bila memang sumber daya
perusahaan lain terbatas.
Dengan demikian terlihat bahwa ada interaksi antara memilih siapa lawan
dengan memilih apa yang akan dijadikan sasaran. Bila perusahaan penyerang mengarah
pada market leader, maka sasarannya bisa jadi ialah merebut pangsa pasar.
c) Pengikut Pasar (Followers Market)
Tidak selamanya yang ingin menantang pemimpin pasar adalah pesaing utama. Tapi
juga pengikut pasar juga ikut serta dalam persaingan antara pemimpn (Leader) dengan
pesaing (Competittors) pasar. Namun yang perlu dilihat adalah pengikut pasar tidak ikut
serta secara terang-terangan dalam persaingan melainkan secara kecil karena jika secara
terang-terangan sudah pasti perusahaan tersebut akan mengalami kekalahan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasaran utama dari serangan yang dilancarkan
oleh perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah
biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia
harus cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Memang harus ada strategi
untuk pertumbuhan perusahaan dan berusaha agar upayanya tidak mengundang
pembalasan perusahaan lain.
Berikut ini tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan:
 Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai
perusahaan pemimpin pada banyak mungkin segmen pasar dan
wailayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya hampir-hampir
seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung. Dapat
terjadi beberapa perusahaan pengikut sampai dikatakan sebagai
“parasit”, karena sedikit sekali berbuat untuk menstimulasi pasar dan
hanya berharap dapat hidup dari invetasi yang ditanam oleh pemimpin
pasar.
 Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat
beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal
pembaurang pasar yang pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat
harga dan saluran distribus. Perusahaan pengikut dengan strategi ini
bisa diterima oleh market leader,karena program pemasarannya tidak
begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut membantu
pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar. Pengikut
pasar yang menjalankan strategi ini dapat berkembang dengan jalan
membeli perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dalam industri.
 Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa
hal yang dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan sendiri. Perusahaan ini mungkin sangat inovatif,
walaupun demikian, ia menghindari persaingan langsung dan mengikuti
banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan menguntungkannya.
Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi penantang pasar
di kemudian hari.
Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedan mengkat
penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan, atau
“jiplakan” produk yang populer di dunia.
d) Relung Pasar atau Ceruk Pasar (Niche Market)
Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang atau jasa selain
memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar yang tidak diperhitungkan di
dalam persaingan. Mereka sering diibaratkan sebagai pemasar yang tidak memiliki
konsumen. Jika telaah, pengisi relung pasar biasanya membidik pasar yang tidak mampu
membeli produk yang dihasilkan oleh pemimpin atau pun pesaing pasar. Maka relung
pasar bisanya akan mendapatkan pasar secara sedikit demi sedikit dan tidak
memungkinkan nanti pasar mereka bisa berasal dari konsumen pemimpin pasar.
Biasainya perusahaan-perusahaan semacam ini menyandang berbagai nama seperti
penggarap relung pasar (market nichers), spesialis pasar, perusahaan ambang pintu
(threshold firms) atau perusahaan tumpuan (foothold firms).
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke saatu atau lebih celah-celah pasar
yang aman dan menguntungan. Satu relung atau celah pasar yang ideal akan memiliki
beberapa ciri sebagai berikut :
 Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
 Memiliki potensi untuk berkembang.
 Diabaikan oleh perusahaan besar.
 Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan relung pasar tersebut secara efektif.
 Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar dengan
membina “Goodwill” atas produknya.
Gagasan pokok dalam menggarap relung pasar ini ialah “Spesialisasi”. Perusahaan harus
mempunyai keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran
pasarnya. Menurut Kotler (1993) bahwa ada beberapa jenis pengkhususan yang dapat
dipilih, yaitu :
 Spesialis pemakai akhir.
 Spesialis tingkat vertikal.
 Spesialis ukuran pelanggan tertentu.
 Melayani pelanggan khusus.
 Melayani daerah geografi tertentu.
 Spesialis produk atau lini produk tertentu.
 Spesialis produk dengan sifat khusus.
 Spesialis kerja pesanan.
 Spesialis mutu / harga tertentu.
 Spesialis jasa.
Perusahaan kecil yang melayani hanya sebagian kecil dari pasar ini menghadapi resiko
berat apabila pasarnya menyusut atau diserang pesaing. Itulah sebabnya mengapa lebih
baik melayani lebih dari satu relung pasar (multiple niching) dan bukannya satu saja
(sigle niching). Dengan mengembangkan kekuatan pada lebih dari satu relung pasar
tersebut, perusahaan dapat memperbesar kemampuannya untuk bertahan hidup. Bahkan
beberapa perusahaan besar memilih strategi “multiple niching” daripada melayani
seluruh pasar. Yang terpenting disini adalah bahwa perusahaan dengan pangsa pasar kecil
dapat saja menguntungkan, dan strategi penggarap relung pasar dengan cerdik ini
merupakan satu dari sekian jawaban.
2.3 Dinamika di Dalam Persaingan
Dinamika persaingan tidak bisa dipungkiri bakal terjadi karena dalam
melakukan usaha tidak selamanya suatu perusahaan menjadi pemimpin pasar yang selalu
ada di atas. Bisa saja pemimpin pasar tersebut berada di atas selama kurun waktu yang
lama misalnya 30 tahun namun tiba-tiba jatuh karena tidak memperhatikan perubahan
atau serangan yang dilakukan oleh pesaing atau bahkan dari ceruk (niche) pasar. Ini akan
menjadi sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan karena mereka akan mengalami
kehilangan konsumen atau pelanggan maka hal ini berarti bahwa pemasar akan
mengalami kerugian atas kehilangan konsumen tersebut.
Faktor penyebab persaingan yang lebih kompleks.
Persaingan yang lebih kompleks terjadi saat ini karena menurunnya perhatian
pada pelaku industri tehadap pasar tunggal dan naiknya perhatian mereka terhadap pasar
pasar global. Perubahan tingkat kompleksitas ini disebabkan oleh beberapa hal seperti,
1. Adanya evolusi menuju pasar global (Mudradjad, 2009). Evolusi yang
terjadi pada perusahaan membuat organisasi/perusahaan yang ada ingin
terus meningkatkan persaingannya di pasar. Salah satu bentuk evolusi
yang terjadi adalah dari perusahaan domestik- perusahaan InternasionalPerusahaan Multinasional- Perusahaan Global. Pada level perusahaan
domestik juga dapat terjadi evolusi karena tingkat proteksi dari
pemerintah (Holland, 1987:170-171). Evolusi ini akan membentuk
perubahan dari Industri Bayi (infant) menjadi Industri Remaja
(adolescent) dan menjadi Industri. Perbedaan ketiga perusahaan tersebut
di atas mencakup fokus, visi, orientasi, gaya operasi, strategi, struktur
organisasi, strategi pemasaran, fokus lokasi riset dan pengembangan,
kebijakan penempatan alokasi SDM, pola komunikasi, kebijakan
pengembangan produk baru, kemitraan dan kebijakan investasi
2. Skala Ekonomis atau Belajar. Perusahaan berusaha untuk melakukan
pembelajaran untuk menigkatkan kemampuannya dan skala ekonomis
yang lebih baik juga mendoran perusahaan untuk menembus pasar global.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diraih dan mendorong perusahaan
dalam mencapai skala ekonomis. Ketika perusahaan berada dalam
keadaan pasar global, maka hal ini akan memperluas ukuran atau cakupan
pasar membantu mencapai skala ekonomis dalam manufaktur, pemasaran,
R&D atau distribusi selain juga akan dapat menyebarkan biaya ke basis
penjualan yang lebih besar, meningkatkan laba per unit, keuntungan
lokasi. Keadaan ini juga akan membentuk suatu pasar dengan biaya
rendah yang membantu dalam pengembangan keunggulan kompetitif dan
memungkinkan akses yang lebih baik ke beberapa sumber daya yang
lebih murah.
3. Kemajuan teknologi informasi membuat koordinasi antar pasar menjadi
lebih mudah. Kini perusahaan-perusahaan yang ada telah menggunakan
sarana internet dan teknologi nir kabel lainnya untuk kepentingan
bisnisnya. Hal ini membuat koordinasi dari masing-masing organisasi
atau perusahaan menjadi semakin lebih kuat. Kemajuan teknologi inovasi
di sisi lain juga meningkatkan daya saing perusahaan berukuran kecil dan
menengah.
Dengan munculnya faktor-faktor di atas, maka tidak mengherankan bahwa bakal
terjadinya perputaran roda persaingan atau dinamika persaingan dalam pasar dimana
semua posisi akan mengalami perubahan pelaku pasar. Entah itu dari ceruk menjadi
pengikut dan yang berakhir di pemimpin pasar karena melakukan perlawanan dengan
memanfaatkan pasarnya yang tidak diperhitungkan oleh pemimpin pasar. Seperti yang
diungkapkan juga, bila pemimpin pasar tidak memperhatikan gerakan yang dilakukan
oleh para pesaing maka tidak mengherankan jika posisi mereka sebagai pemimpin pasar
akan jatuh dan mengalami kehilangan konsumen.
2.4 Strategi-Strategi Dalam Persaingan
Sebuah persaingan akan berhasil jika dibarengi dengan strategi yang sesuai
dengan kondisi pasar di mana perusahaan akan melakukan persaingan. Strategi seperti
ini akan menunjukkan kalau perusahaan tersebut memang telah siap bersaing karena
telah menujukkan perlawanan terhadap perusahaan pesaing. Untuk itu, perusahaan harus
melakukan identifikasi terhadap pesaingnya agar bisa melakukan strategi yang akan
diterapkan.
Kotler (1994), mendefenisikan tentang strategi pemasaran sebagai berikut: “Strategi
pemasaran merupakan strategi atau taktik yang digunakan suatu perusahaan untuk
melemparkan produk barunya ke pasar, agar produk bisa bertahan lebih lama di pasar”.
Sepanjang umur produk, perusahaan setiap kali harus menyesuaikan kembali strategi
pemasarannya untuk mengikuti situasi pasar yang selalu berubah. Banyak faktor yang
bisa menyebabkan perusahaan harus mengadakan perubahan besar-besaran dalam strategi
pemasarannya. Selain itu juga strategi pemasaran menurut Phillip Kotler (1997, hal. 95),
Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu, didalamnya tercantum keputusankeputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk dipasar, bauran pemasaran
dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Perusahaan yang berhasil selalu berusaha
mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para
konsumen.
Kekuatan Persaingan
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan
tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok.
Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan
segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman
peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat. Segmen tertentu menjadi tidak
menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif.
2. Ancaman pendatang baru. Daya tarik segmen berbeda-beda menurut
tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3. Ancaman produk substitusi. Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika
terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli. Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Ada beberapa strategi persaingan yang bisa digunakan dalam melakukan
persaingan dengan para pesaingnya agar bisa tetap berada dalam jalur persaingan dan
tetap melakukan produski. Cara-cara atau strategi tersebut antara lain:
1. Strategi-strategi persaingan : menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan
pelanggan
Agar supaya berhasil dalam persaingan perusahaan harus bergerak dari ; filosofi produk
dan penjualan ( product and selling philosophy ) menuju filosofi pelanggan dan
pemasaran ( customer and marketing philoshopy ).
2. Pemasaran relational dengan pelanggan (customer relationship marketing )
Pemasaran relational ( marketing relationship ) merupakan proses membentuk,
mempertahankan, dan meningkatkan relasi yang kuat, yang penuh nilai dengan para
pelanggan dan para pemegang saham. Kehilangan satu pelangan berarti kehilangan
keseluruhan arus pembelian yang akan dilakukan oleh pelanggan tersebut selama dia
menjadi pelanggan.
Untuk menerapkan strategi tersebut agar berhasil, ada cara-cara yang bisa ditempuh
supaya persaingan bisa berjalan lancar seperti membangun hubungan jangka panjang.
Yaitu penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Pelanggan yang puas akan
cenderung akan memberikan perusahaan pangsa yang lebih besar.
Unsur-unsur Penting Pembentuk Relasi :
-
Nilai Pelanggan ( customer value )
-
Kepuasan Pelanggan ( customer satisfaction )
-
Kesetiaan pelanggan dan usaha mempertahankan pelanggan.
-
Meningkatkan “Pangsa Pelanggan”
Menurut Handito Hadi Joewono (konsultan strategi kompetisi dan marketing)
mengemukakan ada 6 (enam) strategi yang bisa ditempuh perusahaan untuk
memenangkan persaingan:
1. Membangun persepsi yang baik sesuai dengan Brand Positioning
Hal ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan pemasaran secara intensif.
2. Meningkatkan kualitas produk
Disini sebuah perusahaan harus senantiasa meningkatkan kualitas produknya baik dalam
bnetuk barang, jasa ataupun gagasan. Dari sudut pandang pemasaran, hal inilah yang
sering dipengaruhi oleh persepsi. Karena semakin tinggi persepsi suatu produk maka
semakin tinggi pula dibutuhkan kualitas riil dari prosduk tersebut.
3. Selalu menyajikan produk baru
Hal ini bukan bermakusd menghasilkan produk yang benar-benar baru, namun bisa juga
diartikan sebagai menghasilkan produk dari hasil inovasi atau modifikasi produk yang
sudah ada.
4. Melakukan pendekatan dengan konsumen
Strategi ini diistilahkan dengan Custumer Relationship Management yaitu serangkaian
proses dan teknik untuk mengontrol hubungan dengan konsumen.
5. Melakukan distribusi secara terintegrasi
Pendekatan distribusi ini memadukan sistem distribusi direct, dependenr dan
independent.
6. Harga kompetitif
Kompetitif tidak berarti murah. Dan tidak selamanya hargakompetitif itu selalu dikaitkan
dengan harga murah. Sebab perusahaan dapat memadukan kesiapan bersaing dengan
keragaman produk yang dimiliki dengan portofolio produk yang lengkap
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, persaingan adalah
suatu bentuk dari pemasaran yang menggambar kegiatan dari pemasaran itu sendiri. Perlu
dikatehui bahwa, sebuah perusahaan perlu memperthatikan dimana posisi yang akan
ditempati pada saat melakuakan persaingan agar tidak menjadi perusahaan yang asal ikut
bersaing namun tidak memliki kompetensi yang cukup dengan perusahaan yang lain.
Perusahaan/pemasar yang bersaing juga perlu melakukan identfikasi terhadap lawan atau
pesaingnya dan jangan menjadi lengan pada saat perusahaan sedang menjadi pemimpin
pasar karena di satu sisi pesaing (baik penantang, pengikut maupun ceruk) akan
mengintai kelengahan yang menjadi titik kelemahan perusahaan atau pemasar tersebut.
Selain itu, dinamika juga perlu diperhatikan dalam persaingan itu sendiri agar tidak
menjadi sebuaH boomerang. Dinamika tidak hanya terjadi dalam bentuk pergeseran
persaingan namun terjadinya perubahan struktur dan unsur-unsur yang manjadi penyebab
terjadinya dinamika tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Porter, Michael E., 1998, Competitive Strategy: Techniques for analyzing Industries and
competitor,
The
Free
Press,
New
York.
Thompson Jr. Arthur A., Strickland III, A.J., Gamble, John E., 2007, Crafting and
Executing Strategy : the quest for competitive Advantage concepts and cases. Mc GrawHill Company Inc., New York.
Philips Kotler & Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jidid 2, Bab 18
Philips Kotler & Kevin Keller Lane, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1
Download