Uploaded by faiqohircham09

MAKALAH MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS EKONOMI

advertisement
MENGHADAPI PERSAINGAN PEMASARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah
Dosen Pengampu : Dr. Moh Haris Balady, S.E, M.M
Disusun oleh:
Abdullah Majid
(E20182318)
Wildan Firdaus
(E20182323)
Faiqoh Ircham Mabruroh (E20182340)
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, dan Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin dan kita
semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya. Makalah ini dibuat
oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah . Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang membantu menyalurkan ide dan pikiran demi
mewujudkan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, mohon kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari
kekurangan makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan amal shaleh bagi penulis,
Amiin.
Jember, 7 Maret 20321
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kekuatan Kompetitif ................................................................................................... 2
B. Mengidentifikasi Pesaing ............................................................................................ 2
C. Menganalisis Pesaing .................................................................................................. 4
D. Strategi Kompetitif Pemasaran ................................................................................... 5
E. Menyeimbangkan Orientasi Pelanggan dan Pesaing .................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, masalah manajemen pemasaran masih menjadi sorotan bagi
perusahaanuntuk tetap dapat bertahan di era persaingan saat ini. Kompetisi yang
bergerak cepatmengharuskan strategi perusahaan lebih dinamis dalam menghadapi
persaingan di pasar saatini, di mana dunia bisnis mengalami perubahan karena
persaingan dengan adanya pergeserankekuatan pasar dari pasar domestik menjadi pasar
regional dan akhirnya secara perlahan tapipasti menjadi pasar Global.
Konsekuensi dari perubahan ini akan membuat strategi menghadapi
persainganberkembang secara dinamis. Strategi awal dari suatu perusahaan akan dibaca
oleh pesaingnyadan ditentukan oleh langkah – langkah selanjutnya dari pesaingnya.
Kekuatan dari suatu perusahaan tidak hanya ditentukan dari langkah awal
yangdilakukan oleh perusahaan tetapi lebih pada seberapa baik suatu perusahaan
melakukanantisipasi – antisipasi dari langkah – langkah yang sedang dan akan
dilakukan olehpesaingnya serta mengantisipasi perpindahan kebutuhan konsumen
setiap saat .
Di era pasar bebas ini, khususnya di Indonesia, perusahaan-perusahaan harus
bersaing dalam menghadapi keadaan pasar monopolistic yang sudah didukung dengan
adanya dukungan teknologi dan banyaknya inovasi hasil pengembangan ilmu
pengetahuan, yang membuat kostumer memiliki banyak pilihan dalam berbelanja.
Selain itu, masyarakat semakin cerdas dan selektif dalam berbelanja, sehingga sedikit
saja kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam pemasaran, membuat perusahaan
kehilangan pelanggganya. Dan hal ini, bisa menimbulkan kesempatan emas bagi
pesaing untuk meraup laba tambahan dari pangsa pasar yang seharusnya milik kita.
Maka dari itu perlu adanya analisis dalam menghadapi persaingan pemasaran produk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang masuk dalam kekuatan kompetitif?
2. Bagaimana vara mengidentifikasi pesaing?
3. Apa saja analisis dalam persaingan pemasaran?
4. Bagaimana strategi kompetitif dalam pemasaran?
5. Apa saja yang dilakukan dalam menyeimbangkan orientasi pelanggan dan
pesaing?
C. Tujuan
1. Mengetahui kekuatan kompetitif dalam pemasaran.
2. Mengetahui identifikasi pesaing dalam pemsaran.
3. Mengetahui analisis persaingan pemasaran.
4. Mengetahui strategi kompetitif dalam pemasaran.
5. Mengetahui keseimbangan orientasi pelanggan dan pesaing dalam pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kekuatan Kompetitif
Michael Potter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka
panjang intrinsik sebuah pasar atau segmen pasar: pesaing industri,pendatang baru
potensial, pengganti,pembeli, dan pemasok. Ancaman yang terkandung dalam kegiatan
ini adalah :
1. Ancaman rivalitas segmen yang intens. Segmen tertentu menjadi tidak
menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia
bahkan menjadi lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun,
penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar – besaran, biaya tetap
tinggi, hambatan untuk keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan besar
untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu akan menyebabkan sering
terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga
akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing.
2. Ancaman Pendatang Baru. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang
memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang
rendah. Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki industri, dan perusahaan
yang berkinerja buruk dapat dengan mudah keluar. Jika hambatan untuk masuk
dan hambatan untuk keluar tinggi, potensi laba tinggi, namun perusahaan
menghadapi risiko yang lebih besar karena perusahaan berkinerja buruk tinggal
dan berjuang keras di sana. Jika hambatan untuk masuk dan keluar rendah,
perusahaan dengan mudah dapat masuk dan keluar dari industri, serta tingkat
pengembalian investasinya stabil dan rendah. Kasus terburuk adalah jika
hambatan untuk masuk rendah dan hambatan untuk keluar tinggi : Di sini
perusahaan – perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan
namun sulit untuk keluar dari situasi yang buruk. Akibatnya adalah terjadinya
kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan harga dan penghasilan bagi
semua pihak.
3. Ancaman produk pengganti. Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika
terdapat pengganti aktual atau potensial untuk produk tersebut. Produk
pengganti membatasi harga dan laba. Perusahaan harus memantau secara dekat
tren harga produk pengganti. Jika kemajuan teknologi atau persaingan
meningkat di industri substitusi teresbut, harga dan laba dalam segmen tersebut
cenderung akan menurun.
4. Ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar: Segmen tertentu menjadi
tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar ( bargaining power
) yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan posisi tawar para pembeli
berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk
tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut
tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok / produk lain rendah,
pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat
melakukan integrasi ke hulu. Untuk melindungi diri mereka, para penjual dapat
memilih pembeli yang memiliki kekuatan posisi tawar yang paling rendah atau
yang sulit mengganti pemasok. Pertahanan yang lebih baik adalah
mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh para pembeli
yang kuat.
5. Ancaman daya tawar pemasok yang semakin besar. Segmen tertentu menjadi
tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau
mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para pemasok cenderung menjadi
kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi,
produk yang dipasok merupakan input yang penting, biaya berpindah pemasok
tinggi, dan pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir. Pertahanan terbaik
adalah membangun hubungan menang – menang dengan para pemasok atau
memakai berbagai sumber pasokan.
B. Mengidentifikasi Pesaing
Kita dapat mempelajari persaingan dari sudut pandang industri dan pasar.
Industri adalah suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas
produk yang merupakan pengganti erat satu sama lain. Pemasar mengklasifikasikan
industri menurut jumlah penjual,tingkat diferensiasi produk, kehadiran atau ketiadaan
penghalang untuk masuk, mobilitas, dan penghalang untuk keluar, struktur biaya,
tingkat integrasi vertikal, dan tingkat globalisasi.
Dengan menggunakan pendekatan pasar, kita mendefinisikan pesaing sebagai
perusahaan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama. Konsep pasar untuk
persaingan menunjukkan jumlah pesaing aktual dan potensial yang lebih besar
dibandingkan persaingan yang hanya didefinisikan dalam istilah kategori produk.
Rayport dan jaworsky menyarankan untuk menentukan profil pesaing langsung dan
tidak langsung perusahaan dengan memetakan tahap tahap pembeli dalam memperoleh
dan menggunakan produk. Jenis analisis ini memberi penekanan pada peluang dan
tantangan yang dihadapi perusahaan. Gagasan pemasaran : pertumbuhan yang tinggi
melalui inovasi nIlai menggambarkan bagaimana perusahaan memasuki pasar baru
yang meminimalkan persaingan dan perusahaan lain.
PepsiCo tahu bahwa desain dari Coca cola adalah pesain air botol utama bagi
merek Aquafina-nya; Citigroup tau bahwa bank of Amerika adalah bank pesaing utama;
dan petsmart.com tau bahwa pesaing online utama mereka untuk makanan dan
perlengkapan hewan peliharaan adalah petco.com. Meskipun demikian, kisaran pesaing
aktual dan potensial perusahaan bisa saja jauh lebih luas dari pada yang kasat mata.
Dan perusahaan cenderung lebih terluka oleh munculnya pesaing atau teknologi baru
ketimbang oleh pesaing saat ini.
Dalam tahun tahun terahir, misalnya, sejumlah "raksasa baru" muncul dinegara
negara berkembang, dan pesaing cepet ini tidak hanya pesaing dengan perusahaan
multinasional dinegara mereka sendiri tetapi juga menjadi kekuatan global dengan
caranya sendiri. Merekaendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi
pengetahuan mereka tentang faktor produksi lokal, modal dan talenta, serta rantai
pasokan untuk membangun bisnis kelas dunia.
Pada dasarnya, perusahaan kompetitor dapat diidentifikasi dari sudut pandang
industri dan sudut pandang pasar. Dari sudut pandang industri, tugas perusahaan adalah
mengidentifikasi secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimiliki oleh para
pesaingnya, karena terkadang sebuah perusahaan tertentu menawarkan produk yang
beragam. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan pasar, perusahaan dituntut
untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing (market share) melalui segmen
pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini, perusahaan harus mengestimasi besarnya
pasar dan market share masing-masing pesaing, baik untuk masa sekarang dan di masa
mendatang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan
C. Menganalisis Pesaing
Kemampuan memahami pesaing menjadi salah satu faktor keberhasilan sebuah
bisnis. Dengan memahami pesaingnya, perusahaan akan dipermudah untuk
memutuskan di mana akan bersaing dan mengetahui posisi di antara pesaing. Namun
untuk mengenal lebih jauh para pesaingnya diperlukan upaya analisis. Analisis tersebut
bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis
(strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial,
serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 272)
analisis tersebut meliputi kegiatan:
1. Mengidentifikasi pesaing
Pada dasarnya, perusahaan kompetitor dapat diidentifikasi dari sudut
pandang industri dan sudut pandang pasar. Dari sudut pandang industri, tugas
perusahaan adalah mengidentifikasi secara lengkap dan benar produk apa saja
yang dimiliki oleh
para pesaingnya, karena terkadang sebuah perusahaan
tertentu menawarkan produk yang beragam. Sedangkan dengan menggunakan
pendekatan pasar, perusahaan dituntut untuk melihat besarnya pasar yang
dikuasai pesaing (market share) melalui segmen pasar yang akan dimasuki.
Dalam hal ini, perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share
masing-masing pesaing, baik untuk masa sekarang dan di masa mendatang, baik
yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
2. Menilai Pesaing
Untuk menilai pesaing, terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:
a) Mengetahui tujuan pesaing. Dengan mengetahui bauran tujuan
pesaing, perusahaan akan mengetahui tingkat kepuasan pesaing akan
kondisi saat ini dan bagaimana pesaing bereaksi terhadap tindakan
kompetitif yang berbeda. Selain itu, perusahaan juga harus mengawasi
tujuan pesaing untuk berbagai segmen. Apabila pesaing telah
menemukan segmen baru atau akan berpindah ke segmen yang
ditawarkan perusahaan, perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapi hal tersebut.
b) Mengidentifikasi strategi pesaing. Tujuan perusahaan dalam
menjalankan bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk
mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih
strategi yang dijalankan. Oleh karena itu, perusahaan harus terus
mengidentifikasi strategi pesaingnya secara berkelanjutan, karena
pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu.
Dalam proses identifikasi tersebut, tidak jarang ditemukan beberapa
perusahaan yang memiliki strategi yang serupa. Kelompok perusahaan
yang menerapkan strategi yang sama dalam pasar sasaran tertentu
dikenal dengan istilah kelompok strategis. Untuk menghadapi kelompok
strategis tersebut, perusahaan harus melakukan beberapa hal, yaitu
melihat keseluruhan dimensi yang mengidentifikasi kelompok strategis
di dalam industri; memahami cara pesaing dalam menghantarkan nilai
kepada pelanggannya; mengetahui kualitas produk pesaing, fitur, dan
baurannya (layanan pelanggan, kebijakan penetapan harga, cakupan
distribusi, strategi tenaga penjualan, serta iklan dan program promosi
penjualan); mempelajari detail masing-masing R&D pesaing, proses
manufaktur, pembelian, keuangan, dan lainnya.
c) Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Identifikasi kelemahan dan
keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan pesaing. Langkah pertama, perusahaan dapat
mengumpulkan data tentang tujuan, strategi, dan kinerja pesaing selama
beberapa tahun terakhir. Kemudian, perusahaan juga dapat mempelajari
data sekunder, pengalaman pribadi, dan berita dari mulut ke mulut
tentang kekurangan dan keunggulan pesaing. Selanjutnya, perusahaan
dapat melakukan riset pemasaran primer dengan pelanggan, pemasok,
dan penyalur. Terakhir, perusahaan dapat menetapkan tolak ukur
terhadap perusahaan lain dengan membandingkan produk dan proses
perusahaan tersebut dengan pesaing atau perusahaan terkemuka dalam
industri lain untuk menemukan cara meningkatkan kualitas dan kinerja.
d) Memperkirakan reaksi pesaing. Mengetahui tujuan, strategi,
kelemahan, dan kekuatan pesaing akan berguna untuk menjelaskan
tindakan yang akan diambil perusahaan dan menunjukkan reaksi
perusahaan, seperti pemotongan harga, peningkatan promosi, atau
pengenalan produk baru. Adapun reaksi yang ditunjukkan sangatlah
beragam. Ada pesaing yang bereaksi lambat terhadap gerakan pesaing
lain. Sebaliknya ada perusahaan yang bereaksi cepat terhadap tindakan
kompetitornya. Hal ini seperti yang diungkapkan Kotler (2003: 20), “it
has been observed that there are four types of companies: 1) Those that
make things happen; 2) Those that watch things happen and respond; 3)
Those that watch things happen and don’t respond; 4) Those that didn’t
notice that anything had happened.” (Berdasarkan observasi, terdapat 4
jenis perusahaan dalam dunia bisnis: 1) Perusahaan yang menggagas
sesuatu; 2) Perusahaan yang melihat kondisi sekitar dan bereaksi
terhadap kondisi tersebut; 3) Perusahaan yang melihat kondisi sekitar
namun tidak bereaksi; 4) Perusahaan yang tidak memperhatikan apa
yang terjadi di sekitar). Dengan mengetahui cara pesaing utama bereaksi
akan memberikan petunjuk kepada perusahaan tentang cara terbaik
untuk menyerang pesaing atau mempertahankan posisi perusahaan saat
ini.
3. Menentukan Pesaing yang Diserang atau Dihindari
Setelah tahapan mengidentifikasi dan menilai pesaing, langkah
selanjutnya dalam menganalisis pesaing adalah menentukan kompetitor mana
yang akan diserang atau dihindari. Di bawah ini terdapat pembagian pesaing
(Kotler, 2008: 270), di antaranya:
 Pesaing kuat atau lemah. Kebanyakan perusahaan memilih
kompetitor yang lemah dalam persaingan bisnis karena untuk
memenangkan titik pangsa pasarnya, perusahaan hanya


memerlukan sedikit sumber daya. Namun untuk mengasah dan
mengembangkan kemampuan, perusahaan harus berani bersaing
dengan perusahaan yang kuat.
Pesaing dekat atau jauh. Sebagian perusahaan bersaing dengan
perusahaan yang paling mirip dengan mereka, baik dilihat dari
produk yang dihasilkan, pangsa pasar, maupun strategi yang
diterapkan. Namun perusahaan juga harus mengidentifikasi
perusahaan jauh untuk menghadapi kemungkinan yang bisa terjadi.
Pesaing baik atau buruk. Dalam ranah bisnis, tidak mengherankan
apabila perusahaan menemukan pesaing yang baik dan buruk.
Pesaing yang baik menjalankan perusahaannya sesuai aturan
industri, contohnya mereka menetapkan harga sesuai dengan biaya.
Sedangkan pesaing yang buruk seringkali melanggar aturan
industri. Mereka berinvestasi dalam kapasitas berlebih dan merusak
keseimbangan industri. Banyak perusahaan kemungkinan akan
memilih menyerang pesaing buruk untuk mengurangi atau bahkan
mengakhiri praktik disfungsional mereka.
Pada dasarnya analisis persaingan bersifat dinamis. Analisis persaingan
merupakan aktifitas yang sifatnya berkelanjutan dan memerlukan koordinasi informasi.
Perusahaan dapat mengumpulkan sejumlah informasi yang relevan untuk bahan
analisis dengan beberapa teknik, seperti pencarian database, survey konsumen,
wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, dan sebagainya.
D. Strategi Kompetitif Pemasaran
Untuk menghadapi para pesaing, Michael E. Porter (Kotler, 2008) menyarankan
beberapa strategi positioning kompetitif dasar yang dapat diimplementasikan di
perusahaan.
1. Strategi pemimpin pasar (Market Leader). Perusahaan yang menerapkan
strategi ini memegang bagian terbesar dalam pasar dan menjadi titik pusat
orientasi para pesaing, sehingga tidak heran apabila perusahaan lain mengikuti
tindakan-tindakan perusahaan, dimulai dari perubahan harga, pengenalan
produk baru, pencakupan saluran distribusi, hingga intensitas promosi. Untuk
tetap mempertahankan posisinya sebagai perusahaan yang dominan, perusahaan
pemimpin pasar perlu mengambil tiga tindakan, yang terdiri dari:
a) Memperluas permintaan total melalui strategi penerobosan pasar,
strategi pasar baru, dan strategi perluasan geografis. Di samping itu,
perusahaan juga dapat mencari dan memperkenalkan kegunaan baru
suatu produk serta meyakinkan konsumen agar menggunakan lebih
banyak produk di setiap kesempatan.
b) Melindungi pangsa pasar yang telah dikuasai sekaligus memperkuat
pasar dengan cara melakukan inovasi (pembaharuan) yang
berkelanjutan.
c) Meningkatkan dan memperluas pangsa pasar.
2. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger). Perusahaan dengan strategi
ini merupakan lawan utama pemimpin pasar. Meskipun kalah dalam jumlah
konsumen, perusahaan ini selalu mencoba melakukan hal yang lebih dari apa
yang telah dilakukan perusahaan pemimpin pasar. Selain itu, mereka dapat
menyerang market leader dan kompetitor lainnya untuk merebut pangsa pasar.
Tidak sedikit para penantang pasar bisa mapan bahkan bisa melewati pemimpin
pasar. Contoh saat ini Toyota memproduksi lebih banyak mobil dibandingkan
General Motors, dan AMD merusak pangsa pasar Intel. Penantang pasar harus
bisa memutuskan siapa yang akan diserang.
a) Menyerang pemimpin pasar, ini adalah strategi beresiko tinggi namun
potensi untuk mendapatkan imbalan yang tinggi pula, dan masuk akal
jika pemimpin tidak melayani pasar dengan baik. Ada keunggulan
tambahan dari strategi ini yaitu menjauhkan perusahaan dari penantang
lain. Contoh ketika Miller Lite menyerang kualitas produk Bud Lite pada
tahun 2004-2005, Coors Lite tidak ada dalam pembicaraan konsumen.
Startegi lain untuk menyerang pemimpin adalah dengan inovasi diselurh
segmen, contoh Xerox menarik pasar mesin fotokopi dari 3M dengan
yang lenih baik, lalu Canon meraih sebagian pangsa pasar pasar Xerox
dengan memperkenalkan inovasi mesin fotokopi meja.
b) Menyerang perusahaan yang sebanding, dimana perusahaan itu tidak
melakukan pekerjaannya dan tidak mempunyai dana. Perusahaanperusahaan ini mempunyai produk yang menua, harga yang berlebiahan
dan tidak memuaskan pangsa pasar dengan cara lainnya.
c) Menyerang perusahhan lokal dan regional yang kecil, contohnya
beberapa bank besar tumbuh menjadi ukurannya saat ini dengan
memangsa bank regional yang lebih kecil.
Setelah menentukan lawan, selanjtnya adalah bagaimana cara peruhaan
utnuk menyerang, ada beberapa strategi yang digunakan untuk menyerang,
diantaranya frontal, flank/sisi, mengitari, melewati, dan gerilya.
a. Serangan Frontal, Dalam serangan frontal murni, penyerahan menyamai
produk, iklan, harga, dan distribusi lainya. Prinsip kekuatan menyatakan
bahwa pihak yang memiliki sumber daya besar akan menang. Serangan
frontal termodifikasi, seperti penurunan harga, dapat berhasil jika
pemimpin pasar tidak menyerang balik, dan jika persaingan meyakinkan
pasar bahwa produknya sama dengan produk pemimpin. Contoh Helene
Curtis adalah perusahaan yang ahli meyakinkan pasar bahwa merek
mereknya seperti Suave dan Finesse yang mempunyai kualitas yang
sama tetapi nilainya lebih tinggi daripada merek yang harganya lebih
mahal.
b. Serangan Flank atau Sisi titik lemah lawan merupakan sasaran alami.
Serangan Sisi geografis, bidang titik menantang merupakan bidang
dimana lawan tidak mempunyai kinerja yang baik. Strategi selain Nya
adalah melayani kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Sepatu bot
koboi Ariat menantang perusahaan yang menjadi pemimpin pasar sejak
lama, Justin Boots dan Tony Lama bahan membuat sepatu boot yang
benar-benar siap digunakan ke peternakan, tetapi secara ergonomis
dirancang senyaman mungkin seperti sepatu lari. Strategis Sisi
merupakan nama lain untuk mengidentifikasi perubahan segmen pasar
yang menyebabkan timbulnya celah, lalu bergegas masuk untuk mengisi
celah tersebut dan mengembangkannya menjadi segmen kuat titik
strategi Sisi adalah tradisi pemasaran modern terbaik, yang menyatakan
bahwa tujuan Pemasaran adalah menemukan kebutuhan dan memenuhi
kebutuhan tersebut.
c. Serangan Pengintaran (Encirclement) manuver mengitari merupakan
usaha untuk menangkap satu bagian luas wilayah lawan melalui
serangan kilat. Ini berarti meluncurkan Serangan besar dalam beberapa
garis depan titik mengitari dapat diterapkan ketika menghancurkan
moral lawan. Contohnya dalam menghadapi Microsoft, Sun
microsystem melisensikan piranti lunak javanya kepada ratusan
perusahaan dan jutaan pengembang peranti lunak untuk semua peralatan
konsumen ketika produk elektronik konsumen mulai menjadi digital,
Java mulai muncul di sejumlah besar peralatan elektronik.
d. Serangan Melewati (Bypass) strategi Serangan yang paling tidak
langsung adalah melewati seluruh lawan dan menyerang pasar yang
lebih mudah untuk memperluas basis sumber daya perusahaan. Strategi
ini menawarkan tiga Lini pendekatan: melakukan diversifikasi terhadap
produk-produk yang tidak berhubungan, melakukan diversifikasi ke
dalam pasar geografis baru, dan melompat ke teknologi baru untuk
menggantikan produk lama. Lompatan teknologi adalah strategi
melewati yang dipraktikkan dalam industri teknologi tinggi. Penantang
dengan sabar meriset dan mengembangkan teknologi berikutnya dan
meluncurkan serangan, mengalihkan medan perang ke wilayah sendiri
di mana mereka mempunyai keunggulan.
e. Perang gerilya terdiri dari pelaksanaan serangan kecil dan tidak teratur
untuk mempermalukan dan merusak moral Lawan Dan pada akhirnya
mendapatkan pijakan permanen. Penantang gerilya menggunakan
sarana-sarana serangan konvensional dan nonkonvensional. Hal ini
meliputi penurunan harga selektif, serangan kilat promosi Intens, dan
kadang-kadang tindakan hukum.
3. Strategi Pengikut Pasar (Market Follower). Tidak hanya Market Challenger
yang berusaha menantang pemimpin pasar, tapi perusahaan pengikut pasar juga
ikut serta dalam persaingan antara pemimpin (Leader) dengan pesaing
(Competitor) pasar. Namun bedanya pengikut pasar hanya sedikit berkontribusi
dan tidak ikut serta secara terang-terangan dalam persaingan. Berikut ini
dijelaskan hal-hal yang dilakukan perusahaan strategi pengikut pasar:
a) Mengikuti dari dekat. Market Follower berusaha menyamai Market
Leader pada banyak segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
Terkadang Market Follower dianggap sebagai “parasit” karena hanya
melakukan sedikit upaya untuk menstimulasi pasar dan hanya berharap
dapat hidup dari investasi yang ditanam oleh Market Leader.
b) Mengikuti dari jauh. Dalam hal ini, Market Follower membuat
diferensisasi, namun pada dasarnya tetap mengikuti Market Leader
dalam hal pembauran pasar yang pokok, pembauran produk, tingkat
harga, dan saluran distribusi. Cara ini masih bisa diterima oleh Market
Leader karena pangsa pasar Market Follower turut membantu Market
Leader agar tidak dianggap sebagai monopoli pasar.
c) Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal
yang dilakukan oleh pemimpin pasar namun selebihnya perusahaan
berjalan sendiri. Perusahaan ini dapat dikatakan inovatif, meskipun ia
menghindari persaingan langsung dan mengikuti strategi pemimpin
pasar yang akan menguntungkannya. Seringkali perusahaan semacam
ini tumbuh menjadi penantang pasar.
Banyak perusahaan lebih suka mengikuti dan tidak menentang pemimpin pasar.
Pola paralelisme kesadaran umum dijumpai dalam industri intensif modal
dengan produk homogen, seperti baja, pupuk, dan bahan kimia. Peluang bagi
diferensiasi produk dan diferensiasi Citra rendah, kualitas layanan sering dapat
dibandingkan dan sensitivitas harga tinggi. Suasana dalam industri ini
menentang pengambilan pangsa pasar secara jangka pendek Karena strategi ini
hanya memprovokasi pembalasan. Sebagian besar perusahaan memutuskan
tidak mencuri pelanggan perusahaan lain. Alih-alih Mereka mempresentasikan
penawaran yang sama kepada pembeli, biasanya dengan meniru pemimpin.
Pengikut juga harus memasuki pasar baru ketika pasar itu terbuka. Pengikut
harus mendefinisikan pola pertumbuhan, tetapi pola itu tidak mengandung
pembalasan pesaing. Strategi umum dibedakan menjadi empat:
a. Pemalsu meniru produk dan kemasan pemimpin dan menjualnya di pasar
gelap atau melalui penyalur yang tidak memiliki reputasi titik
perusahaan musik umat Apple, dan Rolex digerogoti oleh masalah
pemalsuan, terutama di Asia.
b. Pengklon mengemulasi produk, nama, dan kemasan pemimpin, dengan
sedikit variasi.
c. Peniru meniru beberapa hal dari pemimpin tetapi mempertahankan
diferensiasi berdasarkan kemasan, iklan, harga, atau lokasi titik
pemimpin tidak keberatan atas meniru sejauh peniru tidak menyerang
pemimpin secara agresif.
d. Pengadopsi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasinya atau
memperbaikinya. Pengadopsi dapat memilih untuk menjual di pasar
yang berbeda, tetapi seringkali mengadopsi tumbuh menjadi penantang
masa depan, seperti yang dilakukan banyak perusahaan Jepang setelah
perbaiki produk yang dikembangkan di tempat lain.
4. Strategi Relung/penceruk Pasar (Market Nicher). Pilihan lain selain menjadi
pengikut di pasar yang besar adalah menjadi pemimpin di pasar kecil atau
ceruk/relung. Perusahaan yang lebih kecil biasanya menghindari bersaing
dengan perusahaan yang lebih besar dengan membidik pasar kecil yang hanya
sedikit atau tidak diminati oleh perusahaan besar. Tetapi bahkan perusahaan
besar dan menguntungkan mungkin memilih untuk menggunakan strategi
penceruk ini dengan beberapa unit bisnis atau perusahaan mereka. Perusahaan
dengan pangsa keseluruhan pasar yang rendah dapat menjadi sangat
menguntungkan melalui penceruk kan yang cerdas. Beberapa perusahaan
cenderung menawarkan nilai tinggi mengenakan harga mahal mencapai biaya
manufaktur yang lebih rendah dan membentuk budaya dan visi korporat yang
kuat. Penceruk mempunyai tiga tugas: menciptakan penceruk, memperluas
ceruk, dan melindungi ceruk. Perusahaan dengan strategi relung pasar pada
umumnya membidik pasar yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan
pemimpin atau pesaing pasar. Dengan kata lain, perusahaan ini memiliki
lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini
memiliki celah tersendiri di dalam pasar, namun terkadang posisi ini tidak
pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar. Tujuan utama
yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan pertumbuhan
sedang. Gagasan pokok dalam relung pasar ini adalah spesialisasi. Perusahaan
harus mempunyai keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk, atau linilini dalam bauran pasarnya. Menurut Kotler (2009) ada beberapa jenis
spesialisasi yang dapat dipilih, yaitu:
a) Perusahaan mengkhususkan diri untuk melayani satu jenis pelanggan
akhir;
b) Perusahaan mengkhususkan diri pada tingkat vertikal tertentu dari rental
nilai produksi-distribusi;
c) Perusahaan berkonsentrasi untuk menjual kepada pelanggan kecil,
pelanggan menengah, atau pelanggan besar;
d) Perusahaan membatasi penjualnya ke satu atau beberapa pelanggan;
e) Perusahaan hanya menjual di lokasi, wilayah, atau daerah tertentu;
f) Perusahaan hanya melaksanakan atau memproduksi satu lini produk;
g) Perusahaan memfokuskan diri dalam memproduksi jenis produk;
h) Perusahaan menyesuaikan produknya untuk pelanggan perorangan;
i) Perusahaan beroperasi di pasar barang berkualitas rendah atau tinggi;
j) Perusahaan menawarkan jasa yang tidak disediakan perusahaan lain;
k) Perusahaan mengkhususkan diri untuk melayani satu saluran distribusi
saja.
Suatu perusahaan harus mengamati pesaingnya dan menemukan strategi
pemasaran kompetitif yang paling efektif dalam memposisikan perusahaan, serta harus
terus menyesuaikan strateginya terhadap lingkungan kompetitif yang cepat berubah.
Selain itu, sebagai produsen tugas perusahaan adalah memetakan berbagai kompetitor
yang mempunyai potensi untuk bersaing dengan produk atau jasa yang kita hasilkan.
Dengan mengetahui peta persaingan, akan lebih mudah untuk mengatur strategi yang
jitu untuk memenangkan persaingan.
E. Menyeimbangkan Orientasi Pelanggan dan Pesaing
Pentingnya positioning perusahaan yang menempatkan dirinya sendiri Dalam
persaingan sebagai pemimpin, penantang, pengikut, atau penceruk pasar. Tetapi
perusahaan tidak boleh menghabiskan seluruh waktunya untuk memfokuskan diri
sebagai pesaing.
a. Perusahaan yang berpusat pada pesaing, Jenis perencanaan ini mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangan titik pada sisi positif. Perusahaan
mengembangkan orientasi petarung titik perusahaan melatih pemasarannya agar
selalu waspada, mengamati kelemahan pesaingnya dan posisinya sendiri. Sisi
negatif, perusahaan terlalu reaktif. Alih-alih memformulasikan dan
melaksanakan strategi berorientasi pelanggan yang konsisten, perusahaan
menentukan gerakannya berdasarkan gerakan pesaing. Perusahaan tidak
bergerak menuju tujuannya sendiri. Perusahaan tidak tahu dimana ia berakhir,
karena terlalu banyak bergantung pada apa yang dilakukan pesaing.
b. Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berada dalam posisi yang lebih baik
untuk mengidentifikasi peluang baru dan menetapkan suatu arah yang
menjanjikan pengiriman laba jangka panjang. Dengan mengamati kebutuhan
pelanggan, perusahaan dapat memutuskan kelompok pelanggan dan kebutuhan
baru mana yang paling penting untuk dilayani berdasarkan sumber daya dan
tujuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mempersiapkan strategi bersaing yang efektf, perusahaan harus
mempelajari pesaing serta pelanggan baik secara aktual maupun potensional.
Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan pesaing.
Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan
kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama. Untuk menghadapi
pesaing-pesaing, perusahaan perlu menentukan strategi strategi yang baik agar dapat
bertahan di dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA
Download