Uploaded by User16503

Respon dan adaptasi hewan

advertisement
Respon dan Adaptasi Hewan
Kelompok 4
Hasna’ Nur Aulia
Nanda Zakkiyatulmuna
Meilisa Ella Putra
Novitasari
Ekologi Hewan
Ekologi hewan adalah cabang biologi yang khusus mempelaj
ari interaksi antara hewan dengan lingkungannya yang mene
ntukan sebaran (distribusi) dan kemelimpahan hewan-hewan
tersebut.
Respon Hewan
Reaksi hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkunganya dinyatakan s
ebagai respons hewan terhadap lingkunganya. Respons hewan terhadap li
nkungan dapat berupa perubahan fisik, fisiologis dan tingkah laku. Respon
s hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkungan ada yang bersifat rea
ktif, artinya respons itu terbentuk dan berlaku pada saat pengaruh kondisi d
an perubahan lingkungan berlaku.
Apabila kondisi lingkungan menjadi sangat tidak baik, maka yang terjadi ad
alah pertama, hewan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat dengan
kondisi yang lebih baik. Kedua, hewan memberikan respon tertentu yang m
ampu mengatasi efek negative perubahan tersebut. Ketiga, hewan itu akan
mati.
Tipe Respon Hewan
Respon Reversibel
Tipe respon dasar hewan yang reversible dan paling sederhana a
dalah respon pengaturan
(regulatori). Respon fisiologi terjadi sangat cepat (refleks).
Contoh: perubahan pupil mata terhadap intensitas cahaya.
Tipe Respon Hewan
Respon Tak-reversibel
Tipe respon tak-reversibel selama ontogeny adalah respon perke
mbangan. Respon berlangsung lama karena melibatkan banyak p
roses yang menghasilkan perkembangan beraneka ragam macam
struktur tubuh. Hasilnya bersifat permanen dan tak reversible.
Contoh : perubahan jumlah mata facet pada Drosophila yang dipel
ihara pada suhu tinggi
Adaptasi Hewan
Adaptasi umumnya diartikan sebagai penyesuaian makhl
uk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi menunjukka
n kesesuaian organisme dengan lingkungannya yang me
rupakan produk masa lalu
Adaptasi
Struktural
Fisiologi
Tingkah Laku
Prinsip-prinsip adaptasi
Sifat adaptasi penting bagi hewan dan organisme lain untuk be
rtahan hidup pada lingkungan baru atau jika ada perubahan dili
ngkungan di habitatnya. Namun kemampuan hewan untuk ada
ptasi dengan lingkungannya berbeda-beda.
Kemampuan hewan dan kahluk hidup lain untuk beradaptasi di
pengaruhi oleh beberapa faktor.
• Adaptasi ditentukan oleh sifat genetik
• Kemampuan berkembang biak populasi
Adaptasi Struktural
Adaptasi struktural adalah sifat adaptasi yang muncul dalam w
ujud sifat-sifat morfologi tubuh, meliputi bentuk dan susunan al
at-alat tubuh, ukuran tubuh, serta warna tubuh (kulit dan bulu).
• Ukuran Tubuh
Bentuk tubuh yang dimaksud disini adalah pola tubuh yang me
nyangkut perbandingan antara lebar dan panjang tubuh. Hewa
n-hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai bentuk bulat
dan besar sedangkan yang hidup di daerah panas tubuhnya le
bih kecil dan ramping.
• Bagian-bagian tubuh
Aspek lain pada bagian- bagian tubh hewan yang mempunyai
kesesuaian dengan lingkungan adalah bentuk-bentuk bagainbagian tubuh yang bersifat homolog dan analog
• Penutup tubuh / Kulit
Penutup tubuh pada hewan berbeda-beda. Sebagian besar hewan-he
wan arthropoda mempunyai kulit tebal yang tersusun oleh khitin. Kulit s
eperti itu sangat beguna untuk menahan hilangnya air dari dalam tubuh
, karena hewan-hewan arthropoda itu kebanyakan hidup di lingkungan
udara yang kelembabannya lebih rendah dari pada lingkungan hidup la
in yaitu di dalam tanah dan air.
• Warna tubuh
hewan-hewan ada yang mempunyai warna merah, hijau dan lain-lain, b
ahkan ada yang mempunyai beberapa macam warna sekaligus dalam
permukaan tubuhnya. Munculnya warna pada permukaan tubuh hewan
disebabkan oleh:
1) pigmen-pigmen khusus yang menyerap panjang gelombang tertent
u dan memantulkan panjang gelombang yang lain,
2) srtuktur permukaan tubuh yang menyebabkan sinar terserap atau d
irefraksikan,
3) kombinasi dari pengaruh-pengaruh absorbtif, reflektif atau difraktif
• Mimikri
Contoh mimikri yang sering ditunjukkan adalah perubahan warna pada
Bunglon. Pada saat Bunglon hinggap di tempat yang dasarnya berwarn
a cokelat kulitnya berwarna cokelat, dan ketika hinggap di daun yang b
erwarna hijau kulitnya berubah menjadi hijau. Warna hewan yang bersi
fat tetap juga ada yang sama atau mirip dengan lingkungannya.
• Bau
Hewan-hewan tertentu mempunyai bau yang khas. Bau yang khas itu
merupakan tanda bagi hewan lain yang sejenis, misalnya serangga-ser
angga tertentu mempunyai hormon yang mempunyai nama feromon ya
ng dapat digunakan untuk menarik lawan jenisnya pada musim kawin.
Namun, hewan-hewan lain ada yang mempunyai bau yang tidak disuka
i oleh hewan lain. Bau seperti itu menyebabkan hewan predator menja
uhinya. Contoh yang mudah diamati adalah bau pada walang sangit.
Adaptasi Fisiologis
Adaptasi fisiologis adalah adaptasi yang menyangkut kesesuaian prose
s-proses fisiologis hewan dengan kondisi lingkungan dan sumber daya
yang ada di habitatnya.
Respirasi
Air
Sistem
Sirkulasi
Temperatur
Makanan dan
Pencernaan
Adaptasi Fisiologis
Respirasi
Sistem respirasi dan proses fisiologi respirasi berbeda antara hewan
satu dengan yang lain berbeda. Secara ekologis perbedaan tersebut
disebabkan oleh factor luar terutama konsentrasi oksigen yang ada
di habitat. Hubungan faktor ekologis dan anatomi tubuh dengan ada
ptasi fisiologis respirasi adalah sebagai berikut: “hewan-hewan air
yang mengambil oksigen dari gas yang terlarut di dalam air yang ber
konsentrasi rendah, hewan dapat mengambil oksigen melalui permukaan tubuh, tetapi hewan besar memerlukan alat khusus untuk
mengisap oksigen”.
Adaptasi Fisiologis
Sistem Sirkulasi
Sistem transportasi pada serangga contohnya pada belalang. Belalang
mempunyai sistem peredaran terbuka karena darah tidak selalu berad
a dalam pembuluh darah. Alat transportasinya berupa pembuluh yang
dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung.
Sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembulu
h darah, dan pembuluh limfa. System peredaran darah semua vertebra
ta merupakan system peredaran darah tertutup dan ganda, kecuali pad
a ikan.
Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dala
m satu kali beredar, darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan sel
alu berada dalam pembuluh darah.
Adaptasi Fisiologis
Makanan dan Pencernaan
Makanan yang dibutuhkan diperoleh dengan cara mem
akan tumbuhan atau hewan lain. Ada hewan yang mema
kan tumbuhan saja (herbifora) dan memakan hewan lain
(karnifora), memakan tumbuhan dan hewan lain (omniv
ore). Ada yang memakan tumbuhan dan atau hewan yan
g masih hidup (predator, parasit, parasitoid), dan ada ya
ng memakan bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang
sudah mati (scavenger, detrifitor, saprobe), hewan –hew
an tertentu memakan makanan yang berukuran kecil,da
n hewan lain memakan makanan yan berukuran besar.
Perbedaan jenis dan ukuran makanan padahewan mem
erlukan cara yang berbeda untuk menagmbil makanan (
memasukan kedalam mulut), menelan, dan mencerna m
akanan.
Adaptasi Fisiologis
Temperatur
Adaptasi fisiologis hewan terhadap temperature lingkungan meliputi tiga hal:
1) adaptasi untuk hidup di lingkungan temperature rendah,
2) adaptasi untuk hidup di lingkungan temperature tingkat tinggi
3) adaptasi untuk mengatasi perubahan temperature tubuh sebagai akibat pe
rubahan temperature lingkungan.
Hewan-hewan yang hidup di daerah yang sedang dan dimgin itu mempuntai cara-ca
ra yang berbeda menghadapi suhu dingin. Ada hewan yang toleran terhadap pembe
kuan cairan tubuh (frezze-tolerant), hewan lain tidak toleran jika air di dalam tubuhny
a membeku (frezze-intolerant).
Contoh nya lalat Rhabdophagastrobilliroides, yang hidup di alaska.
Adaptasi Fisiologis
Air
Masalah yang di hadapi hewan sehubungan dengan ada atau tidaknya
air di lingkungan hidup adalah mempertahankan kandungan air tubuh d
an konsentrasi larutan garam atautekanan osmotik cairan tubuh.
Hewan-hewan laut rata-rata mempunytai tekanan osmotik sama denga
n tekan osmotik air laut. Dengan kata lain hewan laut bersifat isoosmoti
k atau isosmotik terhadap mediumnya. Sifat itu di sebut isokonfonmer.
Hewan laut yang sering pergi ke air payau, atau ke air tawar harus me
ngatur tekanan osmotik tubuhnya lebih tinggi daripada tekanan osmotik
air. Hewan itu perlu melakukan osmoregulator. Osmoregulasi juga di al
ami oleh ikan salmon yang sering pergi ke hulu sungai untuk bertelur.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah respon-respon hewan terhadap kondisi lingkungan
dalam bentuk perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya munc
ul dalam bentuk gerakan untuk menanggapi ransangan yang mengenai dirinya.
Ransangan itu dapat berasal dari lingkungan luar dan dalam tubuhnya sendiri.
Hibernasi
Autotomi
Aestivasi
Adaptasi Mutual
Diurnal &
Nocturnal
Orientasi terhadap
Lingkungan
Tingkah Laku
Sosial
Berkembang
Biak
Berkelahi
Adaptasi Tingkah Laku
1. Hibernasi
Hibernasi adalah tingkah laku hewan untuk mengurangi metabolisme t
ubuh pada musim dingin. Tingkah laku ini kebanyakan dimiliki oleh he
wan-hewan yang hidup di daerah beriklim dingin
2. Aestivasi
Aestivasi merupakan tingkah laku untuk melakukan dormansi pada kon
disi temperatur yang tinggi. Tingkah laku ini pada umumnya terjadi pad
a hewan yang hidup di daerah yang tinggi. Hewan-hewan yang melaku
kan aestivasi antara lain belut dan siput air
3. Diurnal dan Nocturnal
Hewan yang aktif pada siang hari dinamakan diurnal, dan yang aktif pa
da malam hari disebut nokturnal. Hewan-hewan yang bersifat nokturnal
antara lain burung hantu. Burung hantu melakukan aktivitas mencari m
akan dan aktivitas lainnya hanya pada malam hari.
Adaptasi Tingkah Laku
4. Orientasi terhadap lingkungan
Hampir semua hewan mempunyai kemampuan untuk berorientasi terhadap lin
gkungannya sehingga dapat mengetahui posisi dan dapat menentukan arah
gerakannya. Taksis adalah gerakan yang dilakukan untuk medekati atau menja
uhi ransangan.
Gerakan mendekati ransangan disebut taksis positif dan yang menjauhi ransan
gan disebut taksis negatif.
5. Autotomi
adalah tingkah laku memutus bagian-bagian tubuh. Cecak memutuskan ekorn
ya (autotomi) jika diserang oleh hewan lain. Ekor cecak yang terputus dapat
tumbuh kembali yang disebut regenerasi
6. Adaptasi Mutual
Adaptasi mutual adalah adaptasi untuk hidup bersama atau hidup berdamping
an dengan individu atau spesies lain. Contohnya simbiosis mutualisme antara
kerbau dan burung jalak
Adaptasi Tingkah Laku
7. Tingkah laku sosial
Hewan-hewan ada yang hidup secara soliter dan ada yang berkelompo
k. Hewan yang bersifat soliter hidup sendiri-sendiri terpisah antara satu
individu dengan individu yang lain. Hewan yang berkelompok ada yang
jumlahnya sedikit, dan ada yang jumlahnya banyak pada setiap kelomp
ok.
8. Tingkal laku perkembangbiakan
Tingkahlaku kawin dapat dipandang sebagai suatu bentuk adaptasi, ka
rena hewan-hewan tertentu hanya berkembang biak pada waktu-waktu
tertentu. Burung- burung itu bermigrasi ke selatan pada saat di utara m
engalami musim dingin.
9. Tingkah laku berkelahi
merupakan adaptasi hewan untuk mempertahankan hidupnya dari sera
ngan hewan lain. Tingkah laku berkelahi ada yang menyerang dan ada
yang mempertahankan diri. Contoh nya harimau menyerang dengan c
ara menerkam.
Download