INDRA KIMIA SUHU ELEKTRIK WAKTU Alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah) disebut Kemoreseptor. Jika protozoa ditetesi asam lemah maka dia akan menggerakkan pseudopodianya. Planaria memiliki kemoreseptor pada sisi kanan dan kiri anterior (aurikel). Sehingga memungkinkan untuk bereaksi terhadap zat makanannya yang berupa rangsangan zat protein. Alat indera Mollusca terletak dalam mantel yang disebut osphradium yang berfungsi sebagai kemoreseptor dan juga mendeteksi jumlah sedimen yang dibawah aliran air masuk. Selain osphradia alat indera pada Mollusca ialah mata dan statocyst. Salah satu kelas dari Annelida adalah Polychaeta. Alat indera pada Polychaeta ialah mata, nuchal organ dan statocyst. Hanya cacing jenis errant yang mempunyai mata (kecuali Sabellidae). Letak mata pada permukaan prostomium dan berjumlah 2–4 pasang Kemoreseptor terdapat pada bagian mulut, antena dan kaki. Contoh : Kemoreseptor antenal Bombyx mori jantan mampu mendeteksi feromon (bombikol) yang dihasilkan oleh Bombyx mori betina. Bombikol berguna untuk menarik perhatian hewan jantan agar segera mendekati hewan betina sehingga mereka berpeluang untuk kawin. Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Alat indera yang utama pada nemathelminthes adalah papilla, bristle atau amphid. Labial papillam dan cephalic papilla adalah penonjolan cuticula yang berisi benang syaraf (nerve fiber) dari syaraf papilla. Sensory bristle biasanya terdapat dimana-mana pada permukaan tubuh. • organ indra interna (stato reseptor, indra sentuh/raba, thermoreseptor, algerireseptor, kemoreseptor), • organ indra pembau (olfaktori), • pengecap rasa, • sistem gurat sisi, • telinga • mata Indera yang berkembang dengan baik adalah indera pembau dan indera penglihatan, sedangkan indera pendengarannya kurang berkembang. Ikan mempunyai beberapa indera, yaitu : 1. indera pendengar, hanya berupa telinga bagian dalam. Telinga ikan terletak di bagian dalam yang tertutup kulit luar kepalanya. 2. indera penglihat, berupa mata yang dilapisi lapisan tipis tembus cahaya. 3. Indera pembau pada ikan digunakan untuk mencari makanan mereka 4. Gurat sisi, berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air Indera yang berkembang dengan baik adalah 1. indera penglihatan, Mata amphibi bulat dan dilindungi oleh kelopak mata 2. indera pendengaran, Telinga amphibi terdiri dari telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penciuman, sedangkan indera lainnya kurang berkembang dengan sempurna. Lidah berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke reseptor yang terletak di langit - langit mulutnya. Indera penglihatan pada ular berupa mata yang sangat tajam yang dapat mengetahui panas tubuh makhluk lainnnya. Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan, sedangkan indera lainnya kurang berkembang dengan baik. Lensa burung dapat berakomodasi dengan mencembung atau mencekung. Selain itu, retina pada burung juga terdapat sel batang dan sel kerucut. Pada umumnya, semua indera yang ada sudah berkembang dengan baik. Beberapa jenis mamalia memiliki kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan tertentu. Contoh … Anjing memiliki indera pembau yang sangat tajam. Kelelawar memiliki indera yang sangat tajam untuk mengenali getaran. Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16 hingga 20Hz Manusia hanya mendengar frekuensi rendah 20-70 Hz, dan suara frekuensi tinggi dari 70 kHz hingga 100 kHz Suhu Proses-proses physis maupun proses-proses chemis itu kedua-duanya tergantung dari temperatur. Bumi kita mempunyai bagian-bagian yang bertemperatur tinggi dan bertempetur rendah. Temperatur membatasi distribusi dari hewan-hewan, dan dalam pada itu membatasi aktivitas-aktivitasnya. Ada golongan hewan: •Hewan yang temperature badannya mengikuti temperature lingkungannya dikenal sebagai hewanhewan poikilothermik •Hewan yang mengadakan regulasi terhadap temperatur badannya, dikenal sebagai hewan-hewan homoiothermik 1. Koefisien Temperatur Perbandingan dari kecepatan (atau lebih tepatnya: konstanta kecepatan) dari suatu proses atau reaksi yang terjadi pada suatu temperature tertentu dengan konstante kecepatan yang terjadi pada temperature 10oC dibawahnya. Koefisien temperatur dari proses biologi: Q10 Harga Q10 ini dapat dinyatakan sebagai: Q10 = Kt : konstanta kecepaatan dari proses biologis pada to Kt + 10 : konstanta kecepatan dari proses biologis pada (to - 10o) Jika kecepatan pada 2 macam temperature diketahui (misalnya pada t1 konstanta kecepatan itu: K1, dan pada t2 konstante kecepatan itu: K2) maka: Q10 = Umumnya harga Q10 ini untuk reaksi-reaksi kimia berkisar antara 2 sampai 3, sedang untuk perubahan-perubahan physis lebih kecil atau lebih besar. Hewan homoiothermik dan Hewan poikilothermik: Kedua jenis hewan itu dipelihara dalam temperatur yang sangat rendah atau sangat tinggi tentu saja akan mati. Mamalia (temperature badan berkisaran antara 36 dan 38o C) dan Aves (temperature badan berkisar antara 41 dan 42,5o C) Temperatur kritis terendah pada anjing ialah – 100o C; pada kelinci - 45o C, dan pada ayam - 50o C. 3. Regulasi Chemis Regulasi chemis merupakan respon terhadap dingin dan terjadi pertambahan panas karena adanya kontraksi otot terhadap penurunan temperatur badan. Misalnya : seekor kucing sampai di bawah batas kritis, maka terjadi gerakan-gerakan yang mula-mula tidak teratur dari otot-otot (bersama-sama terjadinya dengan regulasi chemis) kemudian terjadi gerakan-gerakan yang teratur yang dapat kita lihat pada kucing itu waktu menggigil. 4. Regulasi Physis Regulasi physis bersangkut paut dengan kehilangan panas, dalam hal ini ialah mekanisme yang dimiliki oleh hewan untuk mengadakan modifikasimodifikasi dari kehilangan panas tersebut. Pada umumnya kehilangan panas itu disebabkan oleh karena radiasi, konveksi dan penguapan air Hewan-hewan poikilothermik dikenal sebagai Hewan yang temperature badannya mengikuti temperature lingkungannya Temperatur lethal adalah temperatur dimana hewan tidak dapat tahan hidup, udara hewan adalah diatas titik beku air untuk temperatur rendah Pada temperatur lethal terdapat 2 hal yang sangat penting untuk diketahui yaitu: 1. Aklimasi 2. Aklimantiensi Temperatur lethal selain dipengaruh oleh temperatur aklimasi, juga ditentukan oleh sifat-sifat : 1. Genetis 2. Diet 3. Umur 4. Besar badan, dan 5. Faktor-faktor luar misalnya oksigen dan kadar garam. Homoiotherm yang meliputi Aves dan Mammalia mempunyai temperatur badan yang tidak tergantung dari lingkungannya Hewan-hewan yang aktif pada cahaya yang remangremang akan mempunyai temperatur badan maximal pada waktu matahari terbenam atau matahari terbit. Fluktuasi dari temperatur juga terdapat dengan terjadinya gerakan badan, pada waktu makan, siklus reproduksi, kedewasaan dan lain-lain. Adapun mekanisme dari regulasi panas tubuh diaktifkan dengan dua jalan, ialah: 1.) oleh reseptor- reseptor thermal pada kulit, 2.) oleh rangsangan langsung dari thermoregulator dalam otak karena perubahan-perubahan temperatur di dalam darah. Aklimasi adalah pembiasaan atau adaptasi temperatur yang dilakukan oleh hewan tertentu terhadap perubahan temperatur lingkungan yang secara berkala dibuat makin tinggi atau makin rendah (biasanya dalam laboratorium). CONTOH !!! Jika tikus-tikus yang biasa hidup dalam temperatur 300 C bulunya digunting dan dipelihara dalam ruangan bertemperatur 1,50 C, tikus itu akan mati dalam kurang lebih 11 jam; sedangkan tikustikus yang telah mengalami akklimasi dalam 1,50 C kalau bulunya kemudian digunting dan dipelihara tetap dalam temperatur 1,50 C itu, baru akan mati dalam beberapa atau beberapa puluh hari. Karena adanya perbedaan musim, maka dikenal migrasi dari beberapa jenis burung; migrasi merupakan response yang komplex, dimulai oleh perubahan-perubahan pada keseimbangan energi yang diatur oleh perubahan-perubahan musim dalam temperatur udara dan lamanya cahaya matahari bersinar. CONTOH !!! Burung-burung kecil, dengan temperatur badan yang tinggi dan metabolisme yang tinggi, akan mengalami pengurangan berat badan dengan cepat dalam beberapa jam pada temperatur udara yang rendah jika tidak mendapatkan makanan secukupnya. Misalnya pada daerah-daerah yang mempunyai musim dingin , burung-burung itu harus cukup banyak mendapatkan terang matahari untuk dapat mencari makan cukup banyak sehingga akan tahan hidup dalam malam yang panjang dengan temperatur yang rendah. Hibernasi adalah perubahan dari regulasi temperatur badan sehingga hewan tersebut sedikit banyak akan bersifat poikilothermik pada temperatur-temperatur yang yang rendah, ialah kurang lebih dari 00 C. hibernasi ini juga hanya terdapat pada hewan-hewan yang hidup pada daerah-daerah yang mempunyai musim dingin. Hubungan waktu berkaitan dengan Mekanisme pengaturan suhu tubuh pada hewan yang berfungsi pada saat keseharian. waktu istirahat, waktu beraktivitas Faktor panjang waktu siang dan malam juga mempengaruhi pengaturan suhu pada hewan, hal ini dikarenakan adanya reseptor yang mengatur suhu tubuhnya agar tetap normal meskipun hidup pada temperatur rendah atau temperatur tinggi. Pengaturan suhu tubuh pada hewan berkaitan dengan pengaturan waktu yang digunakan hewan tersebut dalam menjaga kestabilan suhu tubuh, baik di suhu dingin maupun suhu panas. Pada suhu panas ada berbagai faktor yang berperan dalam pembentukan panas yaitu kecepatan waktu aktifitas otot, efek hormon pada sel meningkat, dan pada waktu peningkatan hormon norepinefrin.