Uploaded by User16304

Fordis M3 KB3 Studi Kelayakan Bisnis

advertisement
Fordis M3 KB3
Apakah studi kelayakan bisnis berpengaruh terhadap bisnis.
Jawabannya adalah benar bahwa studi kelayakan bisnis berpengaruh terhadap bisnis.
Kondisi lingkungan bisnis yang dinamis serta persaingan yang ada membuat para pelaku
bisnis tidak cukup jika hanya mengandalkan pengalaman saja dalam memulai usahanya. Para
pelaku bisnis dituntut untuk melakukan studi kelayakan atas ide bisnis yang akan dijalankan.
Dalam studi kelayakan kita memperhatikan semua aspek agar dapat melihat apakah usaha
tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Suatu usaha dapat dikatakan layak jika
mendatangkan manfaat atau pengembalian yang lebih daripada dampak negatif yang akan
diterima oleh semua pihak (stake holder).
Secara umum studi kelayakan bisnis akan memberikan dampak bagi para pelaku bisnis agar:
a.Dapat
menilai
dan
melihat
bagaimana
prospek
bisnis
secara
sistematis
dan
berkesinambungan
b.Dapat menilai bisnis dari berbagai pengaruh baik aspek kuantitatif dan kualitatif
c.Dapat menilai berbagai bentuk risiko pada bisnis secara komprehensif.
d.Dapat memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Studi kelayakan bisnis diperlukan pada semua bisnis yang akan dijalankan, walaupun tingkat
intensitasnya berbeda antara bisnis satu dengan yang lainnya. Intensitas dalam penyusunan
ini dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal berikut:
1.Besar kecilnya dampak yang akan timbul.
Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi intensitas dalam penyusunan studi kelayakan
akan memperkecil dampak yang dapat timbul dari aktivitas bisnis. Sedangkan semakin
rendah intensitas dalam penyusunan studi kelayakan dan analisanya akan dapat memperbesar
dampak yang dapat ditimbulkan dari aktivitas bisnis.
2.Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis.
Jika tingkat kepastian yang diinginkan semakin tinggi maka semakin tinggi pula intensitas
dalam penyusunan studi kelayakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intensitas bisnis yang
diinginkan, maka semakin rendah pula intensitas dalam penyusunan studi kelayakan.
3.Banyak-sedikitnya investasi yang ditanamkan dalam bisnis.
Semakin besar nilai investasi yang akan ditanamkan maka intensitas studi kelayakan juga
semakin tinggi. Sedangkan jika nilai investasi yang ditanamkan sedikit maka intensitas dalam
penyusunan studi kelayakan juga semakin rendah.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya dibutuhkan oleh pembisnis saja tetapi juga diperlukan
oleh pihak lain seperti:
1.Pelaku bisnis/manajemen perusahaan
Pelaku bisnis/manajemen perusahaan menjadikan studi kelayakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan apakah ide bisnis tersebut dapat dilanjutkan atau tidak. Jika hasil
yang didapatkan dari studi kelayakan menyatakan layak maka pelaku bisnis/manajemen akan
menjalankan ide bisnis tersebut.
2.Investor
Studi kelayakan bisnis oleh investor dijadikan dasar dalam mengambil keputusan investasi.
Jika hasil studi kelayakan menunjukkan ide bisnis tersebut layak untuk dilaksanakan maka
investor akan memiliki ketertarikan dalam menanamkan modalnya. Begitu juga sebaliknya.
3.Kreditur
Sama halnya dengan investor. Studi kelayakan bisnis digunakan oleh kreditur untuk menilai
apakah pelaku bisnis layak untuk diberikan kredit. Karena dengan pemberian kredit ini maka
kreditur berharap akan memperoleh keuntungan.
Aspek yang dikaji dalam studi kelayakan bisnis secara umum adalah sebagai berikut:
a.Aspek Hukum
Aspek hukum meliputi legalitas badan usaha sampai dengan perijinan-perijinan yang terkait
dalam pendirian usaha tersebut. Juga mengkaji regulasi hukum yang akan mempengaruhi
dalam operasional ide bisnis tersebut.
b.Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran meliputi permintaan akan produk, ketersediaan pembeli atau
pelanggan, tingkat persaingan pasar, promosi produk, saluran distribusi produk, serta
penentuan harga produk yang akan ditawarkan.
c.Aspek Teknis dan Produksi
Aspek teknis dan produksi meliputi lokasi pendirian pabrik, lokasi kantor, ketersediaan bahan
baku produksi, ketersediaan tenaga kerja, peralatan dan mesin, transportasi yang memadai,
kemudahan komunikasi, kondisi lingkungan dan infrastruktur yang mendukung.
d.Aspek Manajemen dan Operasi
Aspek ini meliputi kajian akan struktur organisasi, kajian tenaga teknis, tenaga administrasi,
penyusunan job description, serta penyusunan wewenang dan tanggungjawab di masingmasing posisi manajemen.
e.Aspek Keuangan
Aspek keuangan mempelajari tentang analisa investasi selama ide bisnis ini dijalankan,
pendapatan dan biaya yang akan timbul, cash flow dan pengembalian investasi yang akan
diperoleh.
f.Aspek Risiko
Aspek risiko meliputi dampakyang akan timbul dari pendirian ide bisnis dan cara mitigasi
yang akan dilakukan. Sehingga akan meminimalkan segala risiko yang timbul dan
merencanakan apa yang akan dilakukan agar segala risiko tersebut dapat diminimalkan.
Download