Uploaded by User15353

Naskah Materi Walikota Acara WisudaSTIAMALANG revised

advertisement
PEMERINTAH KOTA BATU
POINTER MATERI ORASI ILMIAH WALIKOTA BATU
“Pemantapan Perekonomian Daerah Berbasis AgroWisata
Bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”
PADA ACARA
WISUDA PROGRAM DIPLOMA, SARJANA DAN
PASCA SARJANA STIA MALANG
Kota Batu
Sabtu, 27 April 2019
1
WALIKOTA BATU
POINTERS MATERI ORASI ILMIAH WALIKOTA BATU
“Pemantapan Perekonomian Daerah Berbasis AgroWisata Bagi
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”
Disampaikan Dalam Acara
WISUDA PROGRAM DIPLOMA, SARJANA DAN
PASCA SARJANA STIA MALANG
Malang, 27 April 2019
Bismillahirohmannirrohim.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.
Yang Saya hormati :
1. Bapak Prof. Dr. Taher Alhabsyi, Ketua Yayasan Majapahit
Malang;
2. Ibu Dr. Tri Murni, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Adiministrasi Malang beserta seluruh jajaran civitas
akademika STIA Malang;
3. Bapak / Ibu ......;
4. .....;
2
5. Bapak Ibu Orang Tua dan Pendamping, Wisudawan
Wisudawati,
6. Hadirin dan undangan Wisuda yang berbahagia;
Pertama-tama marilah kita panjatkan, puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga pada hari ini kita dapat hadir dalam acara yang
begitu membanggakan kita bersama yaitu “Wisuda Program
Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi (STIA) Malang dalam keadaan sehat
walafi’at”.
Berkaitan dengan hal tersebut ijinkan Kami atas nama
Pemerintah Kota Batu, Kami menyampaikan terima kasih dan
rasa hormat, karena telah diberikan kesempatan untuk
menyampaikan ceramah ilmiah terkait arah strategi
pembangunan khususnya pengembangan potensi pariwisata
dalam konteks pembangunan daerah khususnya di Kota Batu.
Selanjutnya dalam kesempatan yang baik ini ijinkan Saya
akan menyampaikan pengalaman dalam melaksanakan
pembangunan di Kota Batu dengan topik “Pemantapan
Perekonomian Daerah Berbasis AgroWisata Bagi
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”
3
A. Pengantar
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Negara Kita
memiliki potensi yang begitu besar yang tidak dimiliki oleh
Negara lain yaitu sebagai daerah beriklim tropis yang terdiri
dari hampir 17.504 pulau dengan 1340 suku bangsa serta
mempunyai banyak sekali potensi alam dan hayati yang dapat
dikembangkan untuk wisata. Dengan potensi yang demikian
besar, maka negara kita memiliki peluang untuk dijadikan
sebagai destinasi pariwisata, sampai dengan ke berbagai
daerah termasuk di Kota Batu.
Bahkan saat ini sektor Pariwisata telah berkembang
menjadi sektor yang menjadi daya saing daerah, sehingga
mendorong setiap daerah berupaya untuk menggali potensi
pariwisatanya
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
perekonomian
daerah
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Demikian halnya di Kota Batu
sektor pariwisata telah menjadi program unggulan daerah
bersama sektor lainya yaitu pertanian dan UMKM untuk
menopang pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih
inklusif.
Pengembangan sektor pariwisata oleh pemerintah
daerah, adalah berkat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang telah memberikan peluang
otonomi bagi daerah dalam membangun daerahnya masingmasing sesuai dengan petensi dan urusan pemerintahan yang
4
menjadi kewenangan daerah. Dengan kata lain, dalam rangka
mendorong kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya, maka setiap daerah akan berusaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya
alamnya yang bersifat fundamental dan multidimensi baik dari
segi politik, ekonomi, sosial maupun dari segi pariwisata.
Demikian halnya yang sedang kita jalani dan alami di
Kota Batu, sebagai satu-satunya daerah pemekaran di Propinsi
Jawa Timur, yang berdiri sejak 17 Oktober 2001 melalui
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Batu. Dari segi kondisi wilayah Kota Batu memiliki luas
wilayah kurang lebih 199,087 Km2, yang terbagi ke dalam
57,5 persen berupa hutan; 20 persen berupa lahan pertanian,
dan sisanya sebesar 22,5 persen ruang pengembangan
pembangunan fisik.
Secara administrasi Kota Batu terdiri dari 3 Kecamatan, 19
Desa dan 5 Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun
2018 tercatat 211.357 jiwa, yang terbagi dalam 66,175 KK dan
penduduk usia produktif mencapai 67,4 persen. Jumlah
penduduk tersebut tersebar dalam 20 Desa dan 4 Kelurahan
pada 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan
Bumiaji dan Kecamatan Junrejo.
Selanjutnya dari tiga kecamatan tersebut memiliki potensi
dan karakteristik wisata yang berbeda. Kecamatan Bumiaji yang
terletak paling Utara Kota Batu menyimpan beragam potensi
5
hortikultura dengan produk khas pegunungan seperti kentang,
apel, wortel, kubis, bunga potong dan tanaman hias serta
sayuran. Sementara Kecamatan Batu sebagai Ibu Kota Batu,
merupakan sentra wisata dan perekonomian serta industri
olahan hortikultura misalnya pengolahan apel menjadi produk
olahan jenang dan minuman dan kentang diolah menjadi kripik
kentang. Sedangkan Kecamatan Junrejo merupakan sentra
wisata souvenir dan kerajinan Beragam souvenir dihasilkan
sebagai pendukung wisata lain yang dapat menjadi sumber
pencaharian masyarakat.
Demikian halnya dari segi kondisi geografisnya Batu
merupakan wilayah pegunungan yang subur dan memiliki
panorama alam yang indah dan berudara sejuk. Dengan kondisi
alam yang demikian, maka sejak zaman Belanda Kota Batu
dijadikan sebagai daerah tujuan wisata dan peristirahatan serta
pengembangan agrobisnis di Jawa Timur.
Berangkat dari potensi yang ada tersebut, maka
Pemerintah
Kota
Batu
memprioritaskan
program
pembangunan pada sektor pariwisata dan pertanian. Hal ini
sesuai dengan Visi dari Rencana Jangka Panjang Kota Batu
(RPJPD) Tahun 2005-2020 “Terwujudnya Kota Batu
sebagai Sentra Pariwisata berbasis Pertanian yang
Berdaya Saing menuju Masyarakat Madani”.
6
Penetapan visi tersebut didasarkan pada pertimbangan
besarnya potensi alam dan budaya yang kita miliki termasuk
sektor pertanian yang paling banyak menyerap tenaga kerja,
dengan potensi yang demikian besar pada kedua bidang
tersebut, sehingga kami memiliki keyakinan apabila dikelola
dengan baik akan bisa memberikan nilai tambah dan kontribusi
yang cukup signifikan dalam mendongkrak pertumbuhan
ekonomi daerah sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam rangka membangun ke dua sektor tersebut guna
mewujudkan kesejahteraan rakyat bukanlah hal mudah,
melainkan harus diupayakan dengan kerja keras dan
keterpaduan serta kebersamaan dengan para pemangku
kepentingan yang lain yaitu pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat. Sebab dewasa ini instrumen pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat, tidak lagi semata-mata
menjadi monopoli pemerintah, melainkan telah jauh
berkembang. Dimana pemerintah, Swasta, dan masyarakat
harus bersinergi dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
Selanjutnya dengan adanya kebersamaan dan sinergi
yang terjalin dari tiga pilar tersebut, saya berkeyakinan bahwa
dengan cara itu Batu akan lebih cepat dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera.
7
Sebagai bentuk dukungan pihak swasta dalam
membangun Kota Wisata Batu, dapat dilihat dari semakin
meningkatnya nilai investasi di Kota Batu yang terus
menunjukkan trend positif.
Dengan banyaknya minat sektor swasta yang
menanamkan modalnya di Kota Wisata Batu tersebut
menunjukkan adanya kepercayaan dari dunia usaha terhadap
pemerintah Kota Batu serta Batu memiliki prospek yang cukup
bagus untuk pengembangan dunia usaha maupun investasi.
Sudah barang tentu peluang ini harus kita tangkap dengan
sebaik-baiknya dengan memberikan kemudahan-kemudahan
terutama yang menyangkut masalah perijinan maupun
penyediaan fasilitas lain yang diperlukan. Sementara pada sisi
yang lain kita juga harus melakukan persiapan terutama di
bidang sumber daya manusia. Hal ini penting agar masyarakat
Batu juga bisa turut menikmati dan berperan secara aktif
dalam proses pembangunan sekaligus sebagai upaya untuk
menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka
penganguran.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat
berkembangnya dunia pariwisata adalah semakin meningkatnya
angka kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir
serta tumbuhnya semangat kewirausahaan masyarakat yang
ditandai dengan banyaknya tempat-tempat usaha baik yang
8
menjual souvenir dan hasil kerajinan lokal maupun produk
makanan khas Batu.
Kondisi yang demikian menggambarkan bahwa
pertumbuhan perekonomian di Batu sedang menunjukkan trend
yang cukup menggembirakan, sehingga perlu dipertahankan
dan ditingkatkan agar kesejahteraan meningkat. Keberhasilan
pembangunan selama ini dapat dilihat dari indikator makro
ekonomi diantaranya angka pertumbuhan ekonomi yang
mencapai rerata 6,56 persen per tahun dengan total PDRB atas
dasar harga berlaku mencapai 12,95 Trilyun. Selanjutnya pada
tahun 2017, angka Indeks Pembangunan Manusia mencapai
74,26 poin, angka kemiskinan sebesar 3,89 persen, tingkat
pengangguran terbuka tercatat 2,26 persen serta indeks Gini
Rasio tercatat pada angka 0,29.
Di sektor pariwisata, Kota Batu telah berkembang
menjadi salah satu destinasi pariwisata utama di Jawa
Timur bahkan nasional, dapat dilihat dari angka kunjungan
wisata, sampai dengan akhir tahun 2018 tercatat mencapai
6,45 juta jiwa, dengan rerata lama tinggal wisatawan
mencapai 2-2,5 hari. Sektor pariwisata ini bersama sektor
UMKM telah menjadi penyumbang terbesar bagi total Produk
Domestik Bruto (PDRB) Kota Batu, yaitu dari total PDRB atas
dasar harga yang berlaku sebesar 14,45 trilyun, sektor
pariwisata dan UMKM memberikan kontribusi sebesar hampir
36 persen.
9
Hadirin dan Undangan Yang Saya Hormati,
Berbagai kemajuan yang dicapai oleh Kota Batu,
terutama terkait dengan pesatnya perkembangan sektor
pariwisata, juga menyisakan tantangan besar bagi Kota
Batu, antara lain :
1. Infrastruktur jalan;
Permasalahan utama yang perlu mendapatkan
perhatian adalah prasarana transportasi jalan kota perlu di
tata dan benahi guna mengatasi masalah kemacetan lalu
lintas sekaligus untuk memperlancar arus lalu lintas terutama
pada saat liburan. Guna mengatasi hal tersebut perlu kiranya
dilakukan pembangunan dan pelebaran jalan utama menuju
Kota Batu serta membuat alternatif terutama pada Jalur
Lingkar Utara maupun Jalur Lingkar Selatan.
Selain itu perlu juga pembangunan dan peningkatan
jalan desa guna mendorong laju pertumbuhan
perekonomian di pedesaan khususnya pengembangan
desa wisata.
2. Infrastruktur Jaringan Irigasi.
Masalah irigasi juga perlu mendapatkan perhatian
kita bersama, mengingat sebagian besar masyarakat kita
bergerak di sektor pertanian, sehingga perlu diupayakan
agar masyarakat tidak mengalamai kesulitan dalam hal
10
pengairan, mengingat Kota Batu sebagai daerah sumber
mata air.
Selain itu perlu kiranya pembangunan dan
pembenahan saluran drainase, mengingat pada musim
penghujan sebagian besar jaringan irigasi tidak mampu
menampung air hujan sehingga air meluber ke jalan raya.
3. Daya Dukung Lingkungan
Batu merupakan salah daerah konservasi air di Jawa
Timur, sehingga perlu dijaga kelestariannya, mengingat dari
111 sumber mata air saat ini tinggal 57 titik dengan debit
yang terus menurun. Selain itu Batu juga sebagai sumber
mata air yang mengaliri Sungai Brantas dan melewati 16
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur atau hampir mensuplai air
kurang lebih 43 % penduduk Jawa Timur.
4. Penyediaan Fasilitas Umum
Sebagai salah satu daerah yang menjadi kunjungan
wisata di Jawa Timur Pemerintah Kota Batu masih memiliki
keterbatasan terutaman dalam penyediaan fasilitas umum
yang memenuhi standarisasi pariwisata baik untuk
kepentingan masyarakat maupun para wisatawan.
Dukungan fasilitas umum sangat penting guna mendukung
terwujudnya visi Batu sebagai sentra pariwisata.
11
5. Permasalahan
Sosial
Kemasyarakatan
dan
Kemiskinan
Bidang sosial kemasyarakatan juga menjadi perhatian
kita bersama. Oleh karena itu dalam upaya menanggulangi
kemiskinan perlu adanya prioritas pembangunan yang
diarahkan pada program pemberdayaan masyarakat dan
pengentasan kemiskinan. Hal ini penting mengingat upaya
pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan
kesejahteraan rakyat harus dimulai dari upaya
penanggulangan
kemiskinan,
keterbelakangan,
dan
ketertinggalan. Sebab tanpa kita dapat menyelesaikan
masalah kemiskinan dan pengangguran, keterbelakangan,
dan ketertinggalan, mustahil kita dapat mencapai tingkat
kesejahteraan rakyat yang kita cita-citakan.
B. Visi – Misi Pembangunan RPJMD 2017-2022
Hadirin dan Undangan Yang Saya Hormati,
Dalam rangka untuk menjawab isu strategis dan
permasalahan yang dihadapi, maka Kami telah menyiapkan
VISI pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kota Batu
Tahun 2017-2022, yaitu “Desa Berdaya Kota Berjaya
Terwujudnya Kota Batu sebagai Sentra Agrowisata
Internasional yang berkarakter, berdaya saing dan
sejahtera”. Berdasarkan Visi tersebut, maka salah satu pilar
pembangunan yang menjadi fokus Kami adalah bagaimana
12
terus melakukan inovasi pembangunan guna mendorong dan
mempertahankan daya saing perekonomian daerah yang
bertumpu pada potensi unggulan daerah Kami yaitu di sektor
pariwisata, pertanian dan UMKM melalui pengintegrasian
pembangunan tiga sektor unggulan dimaksud.
Adapun strategi pembangunan yang dilaksanakan untuk
menjawab permasalahan sebagaimaan tersebut diatas akan
dilakukan melalui program kegiatan yang menyentuh kepada
kepentingan masyarakat :
1. Pemenuhan hak dasar masyarakat, terutama bidang
kesehatan, pendidikan serta sosial;
2. Pembangunan dan pengembangan infrastruktur, baik
infrastruktur jalan dan jembatan maupun irigasi. Selain
infrastruktur fisik yang tidak kalah pentingnya adalah
pembangunan infrastruktur ekonomi yaitu pembangunan
pasar serta infrastruktur sosial berupa fasilitas kesehatan.
3. Pembangunan pertanian, yaitu melalui pengembangan
agrobisnis yang mendukung pariwisata, peningkatan kualitas
SDM pertanian, peningkatan pemasaran dan pengolahan
pasca panen, peningkatan teknologi tepat guna serta
rehabilitasi hutan dan lahan;
4. Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata, yaitu
pembangunan wisata baik alam, budaya, buatan maupun
religi serta pengembangan desa wisata tematik;
13
5. Pembangunan Koperasi dan UMKM melalui pembinaan
kelembagaan, bantuan permodalan, bimbingan teknis, dan
promosi serta pemasaran, pengemasan, sertifikasi produk;
6. Pengentasan kemiskinan dan peningkatkan kesejahteraan,
melalui program pemberdayaan masyarakat miskin dan
pemberian alokasi dana desa dalam rangka mewujudkan
kemandirian desa.
Selanjutnya khusus dalam konteks pengembangan
pariwisata di Kota Batu selama ini ada 3 model pengembangan
obyek daya tarik wisata (ODTW), yaitu:
1) Murni dibiayai oleh pihak swasta seperti misalnya
pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Jatim Park
Grup, dimana pemerintah hanya memberikan fasilitasi dan
sarana dan prasarana umum menuju obyek yang dibangun;
2) Kedua dibiayai melalui kerjasama antara Pemerintah Desa,
Sektor Swasta / pemangku pembangunan lain dengan
difasilitasi
oleh
Pemerintah
Daerah,
semisalnya
pembangunan Batu Night Spectakuler, Predator FunPark,
Taman Langit, Kampung Indian;
3) Ketiga Murni dibiayai oleh masyarakat, seperti
pengembangan Taman Wisata Selekta, Kampung Wisata,
juga obyek-obyek wisata tematik berbasis budaya;
Selain itu dalam upaya mendorong pemantapan ekonomi
Daerah berbasis komoditas (UMKM) dan kawasan unggulan
daerah dalam konsep pembangunan AgroWisata (pertanian
14
dan pariwisata), maka fokus pembangunan 3 sektor unggulan
Kota diarahkan sebgai berikut :
a) meningkatkan produktivitas dan pengembangan jejaring
pemasaran produk pertanian berbasis kelompok (corporate
farming), termasuk kerjasama mutualisme budidaya produk
unggulan
tanaman
apel
dengan
Pemerintah
Kota
Fukushima Jepang;
b) mendorong pariwisata berbasis komunitas / masyarakat
melalui konsep pengembangan Desa Wisata yang berbasis
pada keunggulan potensi Desa khususnya sektor pertanian;
c) meningkatkan produksi dan produktivitas industri kecil,
mikro, dan menengah melalui peningkatan nilai tambah
diversifikasi produk, mengembangkan inovasi teknologi,
peningkatan
akses
pasar,
fasilitasi
standarisasi
dan
sertifikasi produk UMKM;
d) pemberdayaan
Desa
melalui
BUMDesa
berkolaborasi
dengan BUMD Batu Wisata Resource. setiap desa memiliki
satu unit Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Unit BUMDesa
inilah yang akan mengelola berbagai potensi yang dimiliki
desa menjadi nilai bisnis dan dipasarkan luas. Sekarang
polanya, kita cari pembeli dulu, baru dibuat perusahaannya.
Kita berharap peran aktif kaum muda mau dan mampu
mengelola BUMDesa
15
C. Kerjasama Pembangunan
PentaHelik – Model)
Daerah
(Kolaborasi
Hadirin dan Undangan Yang Saya Hormati,
Penyelenggaran pembangunan untuk menyelesaikan
agenda-agenda prioritas pembangunan daerah sudah barang
tentu membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku
kepentingan yang ada, tidak hanya menjadi kewajiban antara
Pemerintah sebagai Eksekutif dan DPRD selaku legislatif
semata. Dibutuhkan kemitraan dan kolaborasi yang strategis
dari berbagai pemangku kepentingan termasuk didalamnya
adalah
pihak
Pemerintah
akademisi. Kita
dan
akademisi
semua
dapat
berharap
antara
bersinergi
untuk
menyelesaikan beragam permasalahan pembangunan yang
ada di daerah.
Demikian halnya dalam konteks pemerintahan dinamis
(dynamic government) maka penyelenggaraan pembangunan
membutuhkan kerjasama dengan elemen pemangku
kepentingan lain dalam melaksanakan pembangunan, yaitu
dalam
hubungan
kolaborasi
pentahelix.
Dalam
kolaborasi pentahelix, akan melibatkan 5 unsur kolaborasi
yang tidak terpisahkan yaitu akademisi, pemerintah
(government), swasta (private sector), masyarakat (civil
society), dan media.
16
Dalam teori kolaborasi pentahelix, tidak boleh ada
yang dominan, semuanya harus masuk ke dalam satu
kesatuan. Kalau Pemerintah dominan maka akan terjadi
otoriter, kalau swasta dominan maka akan terjadi hubungan
transaksional. Demikian pula masyarakat sipil, tidak boleh
dominan. Dalam unsur Pemerintah di dalamnya ada struktur
kepolisian dan TNI. Tidak akan masuk swasta berinvestasi ke
daerah kalau tidak aman, karena itu TNI - POLRI satu dengan
Pemerintah.
Sektor swasta kita butuhkan karena keterbatasan
anggaran untuk pembangunan terutama pengembangan
dalam pengembangan ekonomi daerah kita butuh investasi,
perbankan, itu masuk di sektor private, lalu civil society,
akademisi, komunitas, lalu ada media.
Media, media tidak boleh mendominasi, media itu harus
berimbang, Mengapa? Karena menjadi referensi masyarakat,
melalui sosial media, media massa.
Khusus untuk akademisi, berbagai gagasan dan
penelitian yang telah dihasilkan civitas akademika dari
perguruan tinggi termasuk STIA Malang didalamnya
seyogyanya mampu menyentuh permasalahan pembangunan
yang ada di daerah.
17
D. Penutup
Hadirin dan Undangan Yang Berbahagia,
Sebagai penutup, kami ucapkan selamat untuk seluruh
wisudawan-wisudawati STIA Malang. Hari ini adalah suatu
capaian luar biasa bagi seluruh anak-anak kita semua setelah
melalui suatu proses perjuangan pembelajaran yang luar biasa
dan penuh perjuangan. Hasil perjuangan ananda jangan disiasiakan, pergunakanlah ilmu yang anda peroleh untuk memberi
pencerahan dan perubahan dalam masyarakat.
Jangan mudah lelah dan patah semangat untuk terus
meningkatkan kompetensi sesuai bidang ilmunya masingmasing. Kebutuhan dunia usaha saat ini terutama memasuki
era revolusi industri 4.0 adalah pada tenaga kerja yang
memiliki kompetensi yang tersertifikasi menjadi trend baru
sekaligus keniscayaan. Oleh karena itu, saya mendorong
Ananda semua untuk mengikuti sertifikasi kompetensi yang
dilakukan oleh Lembaga sertifikasi nasional yang dewasa ini
sudah banyak ditawarkan.
Disamping itu, penting untuk Ananda tanamkan agar
mulai saat ini dapat menanamkan “Passion” untuk sukses,” .
Ada enam elemen Passion yang bisa dimanfaatkan sebagai
kunci mencapai kesuksesan yaitu Believe, Mindset, Habit,
Attitude, Goals, dan Action.
18
Pertama, Believe mengarah pada pikiran mendasar dan
mendalam yang menjadi dasar pandangan hidup seseorang.
Kedua, Mindset atau pola pikir sukses berkaitan dengan
pandangan mental seseorang dalam menghadapi sesuatu.
Ketiga, Habit berkaitan dengan tindakan yang berulang-ulang
dan menjadi kebiasaan. Keempat, Attitude berkaitan dengan
sikap mental bagaimana kita merespon setiap peristiwa dalam
kehidupan. Kelima, Goals menjadi pengarah bagi seseorang
untuk mencari cara mencapai apa yang diinginkan. Keenam,
Action yang berkaitan dengan bertindak nyata untuk sampai
pada titik kesuksesan.
Akhirnya semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa menyertai dan menganugerahi langkah kita dalam
melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa, negara
dan masyarakat.
Sekian Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
WALIKOTA BATU
DEWANTI RUMPOKO
19
VISI : Desa Berdaya Kota Berjaya Terwujudnya Kota Batu Sebagai
Sentra Agro Wisata Internasional Yang Berkarakter, Berdaya Saing
dan Sejahtera
20
21
Download