PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN MESIR

advertisement
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – ITALIA
PERIODE : JANUARI – OKTOBER 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia
1. Total perdagangan Italia
dengan Dunia periode Januari - Oktober 2014 sebesar
US$ 843,18 miliar, atau naik 2,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2013, yang tercatat sebesar US$ 825,92 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri
dari ekspor Italia ke Dunia periode Januari-Oktober 2014 sebesar US$ 443,08 miliar,
atau naik 3,70% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang
tercatat sebesar US$ 427,27 miliar.
Sedangkan, impor Italia dari Dunia sebesar
US$ 400,10 miliar, atau naik 0,36% apabila dibanding nilai impor periode JanuariOktober 2013, sebesar US$ 398,65 miliar. Neraca perdagangan Italia dengan Dunia
periode Januari-Oktober 2014, surplus sebesar US$ 42,98 miliar atau meningkat
50,17% dibandingkan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar
US$ 28,62 miliar.
2. Negara tujuan utama ekspor Italia periode Januari-Oktober 2014, antara lain : Jerman
sebesar US$ 56,90 miliar dengan kenaikan 5,92%, dan pangsanya 12,84%. Kemudian,
Perancis dengan nilai US$ 46,98 miliar, naik 0,69%, dan pangsanya 10,60%.
Selanjutnya, Amerika Serikat sebesar US$ 33,05 miliar (+11,67%); Inggris sebesar
US$ 23,02 miliar (+7,88%), dan Swiss sebesar US$ 21,24 miliar (-6,95%). Nilai
ekspor Italia ke Jerman, dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, dan Amerika
Serikat (di luar Uni Eropa) pada periode ini, pangsanya mencapai 30,90% .
3. Negara asal utama impor Italia, pada periode ini, antara lain : Jerman sebesar
US$ 61,46 miliar dengan kenaikan 5,09%, dan pangsanya 15,36%. Kemudian,
Perancis dengan nilai US$ 34,20 miliar, naik 2,65%, dan pangsanya 8,55%.
Selanjutnya, China sebesar US$ 28,44 miliar (+8,77%); Belanda sebesar US$ 21,79
miliar (-2,79%), dan Spanyol sebesar US$ 19,03 miliar (+6,47%). Nilai impor Italia
dari Jerman dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, serta China sebagai negara
di luar Uni Eropa pada periode ini, pangsanya mencapai 31,02% .
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Italia dengan Indonesia
1. Total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia periode Januari-Oktober 2014 sebesar
US$ 3.551,65 juta, atau naik 6,43% apabila dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, sebesar US$ 3.337,13 juta. Total perdagangan tersebut, terdiri dari
ekspor Indonesia periode Januari-Oktober 2014 sebesar US$ 2.239,15 juta, naik 3,59%
apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 2.161,55
juta. Sementara itu, nilai Impor Indonesia periode Januari-Oktober 2014, sebesar
US$ 1.312,51 juta, atau naik 11,65% apabila dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 1.175,58 juta.
2. Neraca perdagangan Italia dengan Indonesia periode Januari-Oktober 2014, tercatat
surplus bagi Indonesia sebesar US$ 926,64 juta, atau turun 6,02% dibanding surplus
pada periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 985,97 juta.
3. Perkembangan impor Italia terhadap komoditi ekspor non migas utama Indonesia
periode Januari-Oktober 2014 adalah sebagai berikut :

Minyak Kelapa Sawit (HS 1511) mencapai US$ 975,86 juta, meningkat 22,39%.
Posisi Indonesia sebagai pemasok di urutan ke-1, diikuti Malaysia; Belanda, dan
Thailand;

Batubara (HS 2701) mencapai US$ 257,39 juta, turun 7,70% (posisi pemasok
urutan ke-3, setelah Amerika Serikat & Russia; Pangsa pasarnya, sebesar 15,77% ;

Alas kaki (HS 6403) mencapai US$ 84,11 juta, turun 11,59% (posisi pemasok
urutan ke-12, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Romania;
China, Belanda, dst.);

Karet Alam (HS 4001) mencapai US$ 65,12 juta, turun sebesar 12,07% (posisi
pemasok di urutan ke-1, diikuti Thailand, dengan nilai sebesar US$ 63,68 juta, dan
turun 16,03%. Kemudian, Malaysia, Perancis, dan Vietnam, dst.);

Kopi (HS 0901) mencapai US$ 58,85 juta, turun 24,06% (posisi pemasok urutan
ke-6, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Brazil; Vietnam,
India, Perancis, dan Uganda). Pangsa pasar Indonesia sebesar 4,15%;

Timah (HS 8001) dengan nilai sebesar US$ 24,49 juta, turun sebesar 3,21% (posisi
Indonesia di urutan ke-2, setelah Malaysia, dengan nilai sebesar US$ 30,48 juta,
dan naik 43,54%. Kemudian, Belanda, Brazil, dan Belgia.);

Yarn (oth th sewing thread) of Synth Staple (HS 5509), dengan nilai sebesar
US$ 22,09 juta, naik 5,73% (posisi Indonesia di urutan ke-4, setelah Romania,
Turki, dan Bulgaria);

New pneumatic tyres, of rubber (HS 4011) dengan nilai sebesar US$ 14,13 juta,
naik sebesar 16,68% . Impor terbesar dari China, sebesar US$ 299,24 juta, yang
diikuti Perancis, dengan nilai US$ 231,61 juta, dan Jerman di urutan ke-3, dan
Polandia, dst. ; Sementara, Indonesia hanya di urutan ke-23;

Other Furniture and Parts Thereof
(HS 9403) mencapai US$ 14,12 juta,
mengalami penurunan sebesar 1,74% (posisi Indonesia di urutan ke-14, dimana
urutan teratas secara berurutan, masing-masing China; Jerman; Polandia; Perancis,
dan Romania);

Nickel Mattes, Nickel Oxide Sinters & Other Intermediate Products of (HS 7501),
dengan nilai sebesar US$ 12,02 juta, turun 18,88% (posisi Indonesia di urutan ke1, diikuti Polandia dan Jerman, dst. .
Dari ke-10 komoditi ekspor non migas utama Indonesia di pasar Italia, pada
periode ini, negara pesaing Indonesia umumnya dari kawasan Eropa, sedangkan
dari kawasan Asia dan ASEAN pesaing Indonesia adalah : China; India; Thailand,
Malaysia, Vietnam dan Pilipina.
Sementara itu dari beberapa komoditi ekspor yang potensial dari Indonesia ke Italia,
pada periode ini, terdapat 3 (tiga) komoditi, dengan nilai di atas US$ 4,30 juta, yaitu :

Tricycles, Scooters, Pedal Cars and Similar Toys; Dolls' Carriages; (HS 9503),
dengan nilai US$ 9,24 juta, turun 4,67% dibanding tahun 2013. Posisi Indonesia di
urutan ke-9, dimana Vietnam (ke-10) dan Malaysia (ke-19) sebagai pemasok dari
ASEAN;

Electric instantaneous or storage water heaters (HS 8516) mencapai US$ 4,46 juta,
naik 6,61% dibanding periode yang sama tahun 2013. Impor terbesar dari China,
sebesar US$ 400,86 juta, yang diikuti Romania, dengan nilai US$ 220,76 juta, dan
Jerman di urutan ke-3, dan Perancis, dst. ; Sementara, Indonesia hanya di urutan
ke-21;

Vegetable Products Not Elsewhere Specified or Included (HS 1404) mencapai
US$ 4,37 juta, turun sebesar 46,46% dibanding periode yang sama tahun 2013.
Posisi Indonesia di urutan ke-3, setelah Spanyol sebesar US$ 17,30 juta, dan
Belanda, sebesar US$ 5,98 juta, dst. .
4. Impor Indonesia dari Italia antara lain:

Dishwashing Machines; Machinery for Cleaning or Drying Bottles (HS 8422)
sebesar US$ 226,83 juta, meningkat 84,01% dibanding periode yang sama tahun
2013, yaitu sebesar US$ 123,27 juta;

Taps, Cocks, Valves and Similar Appliances for Pipes, Boiler (HS 8481) sebesar
US$ 75,03 juta, naik sebesar 66,62%, dibanding tahun 2013;

Steam turbines and other vapour turbines (HS 8406) sebesar US$ 47,70 juta, naik
sangat fantastis yaitu sebesar 21.596,74% dibanding periode yang sama tahun
2013; Ke-3 komoditi di atas kontribusinya terhadap nilai impor Indonesia dari
Italia, pada periode Januari-Oktober 2014, mencapai US$ 349,560 juta, atau
sebesar 26,63% dari nilai total impor Indonesia dari Italia pada periode ini.
C. Informasi lainnya
1. Perkembangan beberapa indikator ekonomi Italia dan mata uang Euro
Berdasar Italy’s Economic Forecasts (2014-2015 Outlook), pertumbuhan ekonomi
Italia cenderung turun, karena pada kuartal ketiga tahun 2014, tingkat pertumbuhan
GDP Italia mengalami penurunan dibanding kuartal kedua tahun 2014 yakni dari
0,37% menjadi 0,33%. Kemudian, pada kuartal keempat, tingkat pertumbuhan GDP
turun kembali menjadi 0,2% dan pada tahun 2015, diperkirakan turun menjadi 0,07% .
Sedangkan, inflasi di Italia tampak berfluktuasi. Pada kuartal ketiga tahun 2014, pada
tingkat 0,14%, namun pada kuartal keempat menguat menjadi pada tingkat 0,05% .
Pada kuartal pertama tahun 2015, diperkirakan melemah pada tingkat 0,49% .
Sementara itu, kurs mata uang Euro tercatat melemah 5,8% pada bulan Januari 2015
dibandingkan dengan kurs tengah bulan Desember 2014, menurut Bank Italia pada
bulan Desember 2014 pada level US$ 1,2331 per Euro. Sedangkan, bulan Januari
2015 pada level US$ 1,1621 per Euro.
Pada tahun 2014, perdagangan dunia diperkirakan tumbuh sebesar 3 persen secara riil,
meningkat menjadi 4,4 dan 4,8 persen masing-masing pada tahun 2015 dan 2016.
Sumber : Laporan Atdag Roma, Italia, Januari 2015
Download