29 JULI 2016 KINERJA 1H16 Kinerja Operasional Pada semester pertama 2016, Perseroan mencatat produksi TBS sebesar 283.426 ton, turun sebesar 15,7% dibandingkan dengan hasil semester yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak El Nino pada 2015, yang menyebabkan penurunan signifikan terhadap siklus produksi terutama di Perkebunan Belitung. Sejalan dengan penurunan produksi TBS, produksi CPO dan PK turut menurun sebesar 13,8% dan 19,5% menjadi masing-masing sebesar 75.506 ton dan 16.719 ton pada 1H16, dibandingkan dengan 87.578 ton dan 20.780 ton pada 1H15. Demikian juga, Perseroan mencatat penurunan penjualan CPO dan PK sebesar 19,1% dan 12,7%, menjadi 72.700 ton dan 17.788 ton pada 1H16 dibandingkan dengan 89.909 ton dan 20.369 ton pada 1H15. Tabel 1: Produksi dan Penjualan 1H16 1H15 Selisih % Produksi TBS (mt) - Milik Sendiri Pulau Belitung 70.789 130.023 (59.234) -45,56% Sumatra Utara I 92.523 95.590 (3.067) -3,21% Sumatra Utara II Kalimantan Barat Jumlah Pembelian TBS Pihak Ketiga 93.131 92.336 795 0,86% 26.983 18.307 8.676 47,39% 283.426 336.256 (52.830) -15,71% 69.695 79.739 (10.044) -12,60% -42,13% Produktivitas TBS (mt/ha) - Milik Sendiri Pulau Belitung 5,35 9,25 (3,90) Sumatra Utara I 9,43 9,74 (0,31) -3,21% Sumatra Utara II 11,77 11,67 0,10 0,86% Kalimantan Barat 3,47 2,96 0,51 17,28% Rata-rata* 8,29 10,00 (1,72) -17,18% 21,82% 21,41% 0,41% 1,91% Pulau Belitung 16.358 29.009 (12.648) -43,60% Sumatra Utara I 25.437 26.562 (1.125) -4,23% Sumatra Utara II 26.494 27.009 (515) -1,91% 7.217 5.001 2.216 44,32% 75.506 87.578 (12.071) -13,70% OER - Produksi CPO Produksi CPO (mt) - Gabungan Kalimantan Barat Jumlah Meskipun harga pasar CPO telah terus membaik sejak awal 2016, harga rata-rata penjualan CPO Perseroan pada 1H16 sebesar USD 561/ton masih berada di bawah harga rata-rata penjualan pada 1H15 sebesar USD 583/ton. Akan tetapi, harga rata-rata penjualan PK Perseroan pada 1H16 meningkat ke USD 443/ton dari USD 402/ton sejalan dengan peningkatan harga pasar PK belakangan ini. Akibat hal-hal tersebut di atas, pendapatan penjualan CPO dan PK menurun menjadi USD 40,8 juta dan USD 7,9 juta, turun masing-masing sebesar 22,1% and 3,8% dibandingkan hasil 1H15. Pembangunan PKS baru di Perkebunan Kalimantan Barat Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (“PKS”) Perseroan di Kalimantan Barat dengan 2 lajur masing-masing 45 ton per jam masih berjalan sesuai jadwal. Lini pertama 45 ton per jam diharapkan siap beroperasi pada Oktober 2016, bertepatan dengan perkiraan peningkatan volume TBS yang akan diproses di kebun. Saat ini, hasil panen Perkebunan Kalimantan Barat diproses di fasilitas PKS mini dengan kapasitas 15 ton per jam. Jumlah Area yang Ditanam Jumlah area yang ditanam Perseroan, yang terdiri atas “inti” dan ”plasma”, pada 30 Juni 2016 adalah 47.995 hektar. Dari luas area tersebut, 40.465 hektar dan 7.530 hektar masing-masing merupakan tanaman yang sudah dan belum menghasilkan. Area yang belum menghasilkan tersebut sudah termasuk 1.001 hektar dari Perkebunan Belitung yang merupakan bagian dari program penanaman kembali di perkebunan tersebut pada 2015 dan 2016. Penjualan CPO (mt) - Gabungan Pulau Belitung 17.500 29.915 (12.415) -41,50% Sumatra Utara I 23.600 27.724 (4.124) -14,88% Sumatra Utara II 24.600 27.260 (2.660) -9,76% 7.000 5.010 1.990 39,72% 72.700 89.909 (17.209) -19,14% 561 583 (21) -3,67% Kalimantan Barat Jumlah Rata-rata Harga Jual CPO (ex-mill) - USD * Rata–rata produktivitas TBS tidak termasuk Perkebunan Kalimantan Barat, Jika termasuk Perkebunan Kalimantan Barat, maka rata-rata produktivitas TBS masing-masing menjadi 7,3 dan 8,9 untuk 1H16 dan 1H15, PROFIL PERSEROAN INFORMASI SAHAM PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (“ANJT”) adalah Perseroan yang bergerak di bidang pangan dan energi terbarukan. Kegiatan usaha utama ANJT adalah produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dan sagu alam. Di bidang energi terbarukan ANJT bergerak dalam bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi dan biogas. # saham # free float # saham treasury Tanggal Pencatatan Harga IPO Tertinggi Terendah Penutupan 3.354,2 juta 253,5 juta 100,7 juta 8-5-2013 Rp 1.200 Rp 1.850 Rp 900 Rp 1.790 Pembangunan fasilitas Pabrik Kelapa Sawit di Perkebunan Kalimantan Barat ANJ. (Foto: Central Engineering) STRUKTUR PEMEGANG SAHAM HUBUNGI KAMI (per 30 Juni 2016) % PT Austindo Kencana Jaya 41,303 PT Memimpin Dengan Nurani 41,303 George Santosa Tahija 4,802 Sjakon George Tahija 4,800 Yayasan Tahija 0,000 Umum7,792 PT Austindo Nusantara Jaya Tbk Atrium Mulia, 3A Floor, Suite 3A-02 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 - Indonesia T: +62 21 29651777 F: +62 21 29651788 E: [email protected] www.anj-group.com INVESTOR BULETIN NEWSLETTER INVESTOR | 29 JULI 2016 Kinerja Keuangan Pendapatan Kami Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 54,9 juta, turun sebesar 24,0% dibandingkan USD 72,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari penjualan dan konsesi jasa menyumbang 95,2% dari total pendapatan Perseroan. Sisanya terdiri atas bagian laba bersih entitas asosiasi, pendapatan dividen, dan pendapatan lain-lain. Tabel 2: Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Dalam Ribuan USD Perkebunan Kelapa Sawit ANJ di Sumatera Utara. (Foto: Wirya Syahputra) 1H16 1H15 Selisih Jumlah Pendapatan 54.880 72.235 (17.356) Jumlah Beban 53.582 67.053 (13.470) -20,1% 1.297 5.183 (3.885) -75,0% (890) 103 (992) -967,3% (2) (65) 63 -96,8% (888) 168 (1.055) -629,5% (Rugi) Laba Sebelum Pajak (Rugi) Laba Bersih Periode Berjalan Kepentingan Non-Pengendali (Rugi) Laba Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif % -24,0% 2.021 (5.471) 7.492 136,9% EBITDA 8.605 17.405 (8.800) -50,6% Marjin EBITDA 16,5% 25,4% -8,9% -35,1% Pendapatan dari Penjualan dan Konsesi Jasa Penurunan harga jual CPO serta penurunan volume penjualan CPO and PK pada 1H16 mengakibatkan penurunan pendapatan dibandingkan pada 1H15. Penjualan CPO and PK pada 1H16 menghasilkan pendapatan sebesar USD 48,7 juta, turun sebesar 19,6% dibandingkan pada periode yang sama sebesar USD 60,6 juta. Penjualan CPO and PK mewakili 93,2% dan 88,4% dari jumlah pendapatan dari penjualan dan konsesi jasa masing-masing pada 1H16 dan 1H15. Segmen energi terbarukan menyumbang pendapatan dari penjualan dan konsesi jasa sebesar USD 3,2 juta pada 1H16, naik sebesar 10,1% dibandingkan pada 1H15. Sementara itu, penjualan tembakau dan lain-lain menurun menjadi sebesar USD 331 ribu dari USD 5,1 juta pada 1H15 karena rendahnya volume penjualan tembakau. Pada 1H16 kami tidak melakukan pembelian tembakau, sejalan dengan rencana Perseroan untuk secara bertahap keluar dari bisnis tembakau dan beralih ke produk pertanian yang mempunyai nilai yang lebih tinggi, termasuk edamame. Jumlah Beban Sementara itu, jumlah beban menurun sebesar 20,1% menjadi sebesar USD 53,6 juta terutama disebabkan oleh beban pokok penjualan yang lebih rendah dibandingkan 1H15, yang disebabkan oleh penurunan biaya pembelian TBS dan biaya perawatan tanaman menghasilkan (kelapa sawit) serta penurunan penjualan (tembakau dan lain-lain). (Rugi) Laba Bersih Akibat penurunan volume penjualan dan harga jual, Perseroan mencatat kerugian sebesar USD 890 ribu dibandingkan laba pada 1H15 sebesar USD 103 ribu. Akibatnya, marjin EBITDA mengalami penurunan dari 25,4% di 1H15 menjadi 16,5% di 1H16. Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Beberapa entitas anak menggunakan pembukuan dengan mata uang Rupiah. Peningkatan nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat di 1H16 telah menaikkan aset bersih entitas anak sebesar USD 2,9 juta pada saat penjabaran laporan keuangan entitas anak dari Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat. Selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain-lain. Akibatnya, Perseroan melaporkan total penghasilan komprehensif sebesar USD 2,0 juta, dibandingkan total kerugian komprehensif pada 1H15 sebesar USD 5,5 juta. Jumlah Aset dan Liabilitas Pada akhir 1H16, jumlah aset bertambah 8,8% menjadi USD 511,7 juta, terutama karena penambahan tanaman kelapa sawit dan aset tetap, sejalan dengan investasi Perseroan di Perkebunan Kalimantan Barat, Perkebunan Papua Barat yang saat ini sedang dikembangkan serta pabrik tepung sagu di Papua Barat. Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 34,5% dari USD 130,0 juta menjadi USD 174,8 juta, terutama karena penambahan utang bank guna membiayai ekspansi dan pengembangan Perseroan. Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 30 Juni 2016 adalah USD 336,7 juta. Meskipun saldo utang bank mengalami peningkatan yang signifikan, Perseroan masih menjaga dengan baik rasio utang terhadap ekuitas serta rasio utang terhadap aset Perseroan masing-masing sebesar 0,40 dan 0,26 di 1H16. Fasilitas Pembiayaan Pada 30 Juni 2016, ANJT dan para entitas anaknya secara kolektif memiliki fasilitas pinjaman bank sejumlah setara dengan USD 244 juta, yang terdiri atas fasilitas pinjaman bank jangka pendek sejumlah USD 76 juta dan fasilitas pinjaman bank jangka panjang sejumlah USD 168 juta. Fasilitas pinjaman bank jangka panjang tersebut diperuntukan bagi pembiayaan proyek-proyek di Papua, pembangungan PKS di Kalimantan Barat, serta rencana investasi kami di peralatan pemrosesan edamame. Saldo pinjaman bank pada akhir 1H16 berjumlah USD 133,2 juta Tabel 3: Posisi Keuangan Konsolidasian Dalam Ribuan USD 1H16 FY15 58.678 51.690 6.988 435.039 418.754 34.285 8,2% Jumlah Aset 511.717 470.444 41.273 8,8% Liabilitas Lancar 80.491 55.893 24.597 44,0% Liabilitas Tidak Lancar 94.317 74.121 20.197 27,2% Jumlah Liabilitas 174.808 130.014 44.794 34,5% Ekuitas Diatribusikan kepada Pemilik Entitas 336.749 340.275 (3.525) -1,0% Jumlah Ekuitas 336.909 340.430 (3.521) -1,0% Aset Lancar Aset Tidak Lancar Selisih % 13,5% INVESTOR BULETIN NEWSLETTER INVESTOR | 29 JULI 2016 Kick Off Ceremony Penerapan SAP S/4HANA, Jakarta, 19 May 2016. (Foto: Corporate Communications) Hal Lain-Lain Opsi Saham Manajemen dan Program Pembelian Saham Karyawan Pada bulan Mei 2016, Perseroan mengeluarkan 18.650.000 saham baru kepada peserta Opsi Saham Manajemen/ Management Stock Option Program (MSOP) serta mencatat USD 1,5 juta sebagai penambahan ekuitas. MSOP merupakan program kepemilikan saham yang diberikan kepada peserta yang berhak sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Januari 2013. Pada bulan Juni 2016, Perseroan mengeluarkan 15.000.000 saham dari saham treasuri kepada peserta Program Pembelian Saham Karyawan/Employee Stock Purchase Plan (ESPP) serta mencatat USD 1,4 juta sebagai penambahan ekuitas. ESPP merupakan program kepemilikan saham yang diberikan kepada peserta yang berhak sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 1 Juni 2016. Pembagian Dividen Dalam RUPST pada 1 Juni 2016, pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar IDR 113,348,329,500 (setara dengan USD 8,496,239) atau Rp 35/saham, yang mencerminkan rasio pembagian (payout ratio) sebesar -1.01 akibat rugi bersih tahun lalu. Dividen ini dibayarkan ke pemegang saham pada 1 Juli 2016. Proyek ERP Pada 19 Mei 2016, Perseroan memulai proyek ERP untuk mengintegrasikan proses bisnis dan informasi di dalam perusahaan dengan menggunakan SAP S/4HANA. Proyek ini diharapkan selesai pada 2018. Pabrik Sagu Perseroan Setelah peluncuran perdana (“soft launch”) pada 27 Oktober 2015, pabrik sagu Perseroan memulai percobaan produksi.. Produksi komersial saat ini diharapkan dimulai pada 3Q16, setelah uji coba penggunaan pembangkit tenaga listrik selesai. Pabrik sagu tersebut mempunyai kapasitas 1.250 ton per bulan dan dapat ditingkatkan menjadi 2.500 ton per bulan di masa yang akan datang. Energi Terbarukan Penambahan kapasitas sebesar 600 kWh pada pembangkit biogas di Belitung telah beroperasi secara komersial sejak 29 Januari 2016. Pada saat ini kami sedang melakukan negosiasi dengan PLN untuk penyesuaian harga. Kejadian Setelah Tanggal Neraca Setelah pembagian dividen kas pada 1 Juli 2016, Perseroan mengeluarkan 57.981.688 saham dari saham treasuri pada tanggal 27 Juli 2016 kepada pemegang saham utama (PT Memimpin Dengan Nurani, PT Austindo Kencana Jaya, Tn. George Santosa Tahija dan Tn. Sjakon George Tahija) dengan harga Rp 1.790 per saham atau sebesar Rp 103,8 milyar (setara dengan USD 7,9 juta). Harga per saham tersebut ditetapkan dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang mensyaratkan antara lain bahwa harga tersebut lebih tinggi dari harga rata-rata pembelian saham treasuri sebesar Rp 1.224 per saham dan tidak lebih rendah dari harga penutupan satu hari sebelum transaksi tersebut (Rp 1.790 per saham). CATATAN PENTING (DISCLAIMER): Dokumen ini disusun oleh PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (“ANJ” atau “Perseroan”) semata-mata untuk tujuan penyediaan informasi. Beberapa pernyataan di dalamnya dapat mengandung “pernyataan mengenai masa depan” (forward looking statements), termasuk pernyataan mengenai ekspektasi dan proyeksi Perseroan atas kinerja operasional di masa depan dan prospek bisnis. Pernyataan mengenai masa depan tersebut dibuat berdasarkan sejumlah asumsi terkait strategi bisnis Perseroan saat ini dan di masa depan serta keadaan ketika Perseroan beroperasi di masa mendatang. Pernyataan mengenai masa depan tersebut hanya relevan pada tanggal ketika pernyataan itu dibuat. Karena itu, Perseroan secara tegas menyatakan bahwa Perseroan tidak mempunyai kewajiban untuk memperbaharui atau memperbaiki pernyataan mengenai masa depan yang terdapat di dalam dokumen ini karena adanya informasi baru, kejadian di masa depan maupun hal lainnya. Perseroan tidak memberikan pernyataan, jaminan atau prediksi bahwa hasil yang diantisipasi oleh pernyataan mengenai masa depan tersebut akan dicapai dan pernyataan mengenai masa depan itu, dalam masing-masing hal, merupakan satu dari sejumlah skenario yang ada karenanya tidak dapat dianggap sebagai skenario yang paling memungkinkan atau skenario yang standar. Dengan menelaah dokumen ini, Anda menyatakan bahwa Anda akan bertanggung jawab penuh atas penilaian Anda mengenai pasar dan keadaan pasar terkait dengan Perseroan dan bahwa Anda akan melakukan analisis sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk menentukan pandangan Anda atas potensi performa bisnis Perseroan di masa depan.