Membangun Brand Equity Fadila Raysita Putri – KA 2.2 Asosiasi Marketing Amerika mendefinisikan brand sebagai sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari itu semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang-barang atau jasa-jasa dari satu penjual atau kumpulan penjual dan untuk membedakan mereka dari para pesaingnya. Untuk perusahaan, Brand memberikan beberapa fungsi yang berharga yaitu; 1. brand dapat menyederhanakan penanganan atau pelacakan produk. 2. Brands membantu inventory organisasi dan pencatatan akuntansi. 3. Brand juga menawarkan perusahaan perlindungan hukum terhadap fitur-fitur atau aspek-aspek yang unik dari suatu produk. 4. Brand yang dapat dipercaya meenggambarkan tingkat kualitas sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk itu kembali. Untuk perusahaan, brand mewakili potongan yang sangat berharda dari hak kepemilikan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, dibeli dan dijual dan memberikan pemiliknya penghasilan masa depan yang berkelanjutan. Ruang Lingkup Brands Branding memberikan hadiah terhadap produk dan jasa berupa kekuatan brand. Hal ini berarti menciptaka perbedaan diantara produk. Branding menciptakan struktur mental yang membantu konsumen menata pengetahuan mereka tentang produk dan jasa melalui cara yang dapat memperjelas keputusan mereka dana memberikan nilai bagi perusahaan. Mendefinisikan Brand Equity Brand equity merupakan nilai tambah yang diberikan kepada produk atau jasa. Hal ini direfleksikan dalam bentuk cara berpikir dan perasaan konsumen, menghormati brand, harga, pangsa pasar serta tingkat keuntungan yag diberikan oleh brand tersebut. Para pemasar dan peneliti menggunakan berbagai perspektif untuk mempelajari brand equity. Pendekatan berbasis konsumen memandangnya dari perspektif konsumen - Idividual atau organisasi - dan mengenali bahwa kekuatan sebuah brand terletak kepada apa yang konsumen telah lihat, baca, dengar, pelajari, pikir dan rasakan mengenai brand. Brand Equity berbasis konsumen merupakan pengetahuan mengenai efek pembedaan brand mengenai respon konsumen terhadap marketing dari sebuah brand. Sebuah brand mempunyai positif Brand Equity berbasis konsumen apabila konsumen bertindak secara menguntungkan terhadap produk dan cara dipasarkannya sebuah produk pada saat brand teridentifikasi ataupun tidak. Sebuah brand mempunyai negatif Brand equity apabila konsumen bereaksi secara merugikan terhadap kegiatan pemasaran suatu produk dalam sebuah lingkungan yang sama. Terdapat enam kriteria utama untuk memilih elemen merek sebagai berikut: 1. Dapat diingat. Seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali. 2. Berarti. Apakah elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang berhubungan dengannya. Apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang bahan produk atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek. 3. Dapat disukai. Seberapa menarik estetika elemen merek itu. 4. Dapat ditransfer. Apakah elemen merek itu dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda. Apakah elemen merek itu manambah ekuitas merek melintasi batas geografis dan segmen pasar. 5. Dapat disesuaikan. Seberapa mudah elemen merek itu disesuaikan dan diperbarui. 6. Dapat dilindungi. Seberapa mudah elemen merek itu dapat dilindungi secara hukum.Selain nama merek, semboyan juga merupakan sarana yang efisien untuk membangun ekuitas merek. Fungsinya sebagai pegangan untuk membantu konsumen memahami merek dan menerjemahkan maksud program pemasaran.