Tentir Praktikum PII – Mikrobiologi Pengecap Penghidu Staphylococcus aureus Morfologi: Gram dan Biakan Bakteri ini sudah berulang-ulang lagi-lagi terus terjadi keluar di setiap modul ya kayanya, harusnya sudah kenal banget nih ya sama kuman kecil yang satu ini. Untuk morfologinya, bakteri ini merupakan jenis bakteri gram positif berbentuk kokus yang mengumpul berbentuk seperti anggur. Pada biakan agar darah, akan menampilkan koloni berwarna warna kuning mendekati krem, dan seringkali putih. Gambar 1. Pewarnaan Gram Staphylococcus aureus Gambar 2. Biakan Staphylococcus aureus pada agar darah. MSA Salah satu cara untuk membedakan jenis S. Aureus dengan staphylococcus lainnya adalah dengan menggunakan kultur bakteri dengan media Manitol Salt Agar (MSA). Media ini mengandung 1% Mannitol, 7,5% NaCl, dan 0,0025% Phenol Red. Alasan menggunakan media ini adalah karena kebanyakan strain Staphylococcus tidak dapat memfermentasikan mannitol. Hanya sedikit yang bisa memfermentasikannya, termasuk S. Aureus. Karena S. Aureus memfermentasikan manitol, warnanya akan menjadi kuning. Hal ini menunjukkan semakin asamnya agar terbut (etanol hasil fermentasi). Kesimpulannya, jika terlihat adanya staphylococcus dan bisa memfermentasi manitol, kemungkinan besar adalah jenis Staphylococcus aureus. Gambar 3 dan 4. Pemeriksaan Staphylococcus aureus dengan MSA MRSA – Cefoxitim Salah satu uji alternatif yang lain juga cukup sederhana, yakni menguji apakah S. Aureus yang didapat dari pasien memang benar strain yang MRSA atau bukan. Pengecekannya adalah menggunakan cakram cefoxitin. Interpretasinya adalah jika terbentuk zona inhibisi yang lebar dia termasuk MSSA. Sedangkan, jika tidak terbentuk zona inhibisi maka tergolong MRSA. Cefoxitin merupakan antibiotik yang paling pasti digunakan dalam uji ini dibandingkan dengan cakram lainnya. Cakram harus diinkubasi semalaman untuk dapat melihat hasilnya. Gambar 5. Metode Uji MRSA dengan Cakram Cefoxitin. Gambar 6. Terbentuk zona inhibisi yang lebar maka MSSA (kiri); Tidak terbentuk zona inhibisi maka MRSA (kanan) Uji lain – Koagulase Uji koagulase bertujuan untuk melihat kemampuan Staphylococcus untuk mengkoagulasikan protrombin dan fibrinogen pada plasma. Interpretasi hasilnya, jika S. Aureus maka hasilnya terbentuk seperti jelly (koagulase positif). Sedangkan jika non-aureus maka tidak terbentuk jelly (koagulase negatif). Gambar 7. Uji koagulase; Positif aureus jika terbentuk agar (bawah); negatif jika tetap cairan (atas) Candida albicans Ada 2 bentuk sediaan ya yang dapat ditemukan pada praktikum pada kali ini teman-teman. Yang pertama adalah sediaan mikroskopik dengan pewarnaan gram dan yang kedua adalah sediaan pada agar Saboraud. Pada sediaan gram akan terlihat bentuk sel raginya dengan gram positif. Dan bisa juga ditemukan adanya tambahan ragi kecil di atas sel raginya sendiri, yaitu tunasnya, yang disebut juga dengan istilah budding. Pada agar Saboraud, akan terbentuk yang halus dan creamy. Gambar 8. Pewarnaan Gram Candida albicans Gambar 9. Biakan agar Saboraud pada Candida albicans