Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kesehatan Mental Remaja Disusun Oleh : Sim, Jennifer Gozali (17.E1.0014) Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 2019 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi seseorang dari anak-anak menjadi dewasa. Di masa-masa remaja ini pula anak mulai sedikit demi sedikit memperoleh kebebasan dari orang tua untuk menentukan pilihannya sendiri. Masa remaja juga merupakan masa dimana seseorang memiliki lebih banyak masalah dan konflik sebagai akibat terbebasnya dari “kekangan” orang tua. Stanley Hall (dalam Jannah, 2017) mengatakan “ adolescence is a time of “storm and stress “ yang artinya masa remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Menurut data dari WHO (2018), diperkirakan 10-20% remaja di seluruh dunia mengalami gangguan kesehatan mental, namun hal itu tidak terdiagnosis dan tidak ditangani. Karena banyaknya konflik yang terjadi dalam diri remaja, maka dari itu pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang besar. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu (Safitri & Hidayati, 2013). Menurut Jahan & Suri (2016), remaja dengan kesehatan mental yang lebih baik akan lebih sehat juga secara fisik, menunjukkan perilaku yang lebih positif secara sosial dan lebih jarang terlibat dalam perilaku yang beresiko. Dwairy & Menshar ( dalam Rezvan & D' Souza, 2017) mengatakan bahwa studi menunjukkan interaksi orang tua-anak dan hubungan dan pola asuh dapat mempengaruhi kesehatan mental baik dalam cara positif dan negatif. Menurut Baumrind, terdapat 3 macam pola asuh, yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif. Menurut Kementrian Kesehatan (2018), kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Fellinge (dalam Sofwan, 2013) mengatakan bahwa orang tua sering tidak mengetahui atau memahami perubahan yang terjadi sehingga tidak menyadari bahwa anak mereka telah tumbuh menjadi seorang remaja, bukan lagi anak yang selalu dibantu. Oleh karena itu, mis-komunikasi antara orang tua dan anak yang terjadi berulang kali dapat menjadi stressor bagi remaja dan berdampak pada kondisi fisik, psikologis, dan sosialnya. Apabila hal ini tidak segera ditangani, dapat berkembang lebih lagi dan menjadi dampak negatif, misalnya mempengaruhi kesehatan mental remaja. DAFTAR PUSTAKA Jahan, A., & Suri, S. (2016). Parenting Style in Relation to Mental Health among Female Adolescents. Abnormal and Behavioural Psychology, 02(03), 3–6. https://doi.org/10.4172/2472-0496.1000125 Jannah, M. (2017). Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam. Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 1(1), 243–256. https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v1i1.1493 Kementrian Kesehatan. (2018, June 8). Pengertian Kesehatan Mental. Retrieved From the Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat website: http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental Rezvan, A., & D’Souza, L. (2017). Influence of Parenting Styles on Mental Health of Adolescents. European Online Journal of Natural and Social Sciences, 6(4), 667–673. https://doi.org/10.1021/jp2093324 Safitri, Y., & Hidayati, N. E. (2013). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Depresi Remaja Di SMK 10 November Semarang. HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT DEPRESI REMAJA DI SMK 10 NOVEMBER SEMARANG Yuhanda, 11–17. Sofwan, I. (2013). Kesehatan Jiwa Remaja. Kemas, 5(1), 49–57. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas%0AKESEHATAN World Health Organization. (2018, September 18). Adolescent mental health. Retrieved From the World Health Organization website: https://www.who.int/news-room/factsheets/detail/adolescent-mental-health