PT Astra International Tbk Laporan Tahunan 2004 Annual Report PT Astra International Tbk Head Office Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II Jakarta 14330 Indonesia Tel: (62-21) 652 2555 Fax: (62-21) 651 2058, 651 2059 www.astra.co.id Delivering more value growth strength community Laporan Tahunan 2004 Annual Report Memberi lebih Delivering More Tahun 2004 merupakan periode yang penuh dengan 2004 was a more eventful year than expected. The peristiwa melebihi apa yang kami perkirakan. Ekonomi economy improved despite relatively low levels of membaik, meskipun investasi langsung berada pada direct investment. Interest rates hit historic lows and tingkat yang rendah. Suku bunga mencapai titik the Jakarta Stock Exchange index reached new highs. terendah dan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Indonesia made international news for a successful Efek Jakarta mencapai rekor tertinggi. Indonesia direct Presidential election and sadly, for the mencatat sejarah dalam melaksanakan Pemilihan devastating aftermath of an earthquake and tsunami. Presiden langsung dengan sukses, namun sangat In a changing world we report that PT Astra disayangkan bencana gempa bumi dan tsunami International Tbk delivered more on so many fronts. mengguncang negeri ini. Dalam situasi dunia yang berubah, kami melaporkan PT Astra International Tbk memberi lebih dalam berbagai bidang. Daftar Isi Contents Catur Dharma & Visi Philosophy & Vision 02 Agribisnis Agribusiness 64 Profil Perseroan Corporate Profile 02 Teknologi Informasi Information Technology 70 Ringkasan Keuangan Financial Highlights 04 Infrastruktur Infrastructure 74 Penghargaan Awards 06 Sumber Daya Manusia Human Resources 78 Jejak Langkah 2004 2004 Milestones 08 Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LHK3) Environmental, Health and Safety (EHS) 82 Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner 10 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 84 Laporan Presiden Direktur President Director’s Report 14 Grup Astra, Aceh dan Sumatera Utara Astra Group, Aceh and North Sumatera 90 Direksi Board of Directors 20 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 92 Laporan Komite Audit Audit Committee Report 22 Laporan Keuangan Financial Report Pembahasan & Analisa Manajemen Management’s Discussion & Analysis 24 Data Perseroan Corporate Data i Tinjauan Operasional Operating Review 30 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile ii Otomotif Automotive 32 Profil Direksi Board of Directors’ Profile viii Jasa Keuangan Financial Services 50 Struktur Organisasi Organisation Structure xii Alat Berat Heavy Equipment 58 Informasi Perusahaan Corporate Information xiv Use of terms; For guidance when reading this report please note the term ‘the Company’ refers to Astra, the parent company, ‘Astra’ refers to Astra parent and consolidated company subsidiaries and ‘Astra Group’ refers to ‘Astra’ plus all related companies. Komunika Partners Panduan: Petunjuk dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ menunjuk pada Astra perusahaan induk dan anak perusahaan dan ‘Grup Astra’ menunjuk pada Astra dan seluruh perusahaan yang terkait. 101 Nilai Kekuatan Value Strength • Laba bersih meningkat 22,3% menjadi Rp 5,4 triliun atau • Hutang Perseroan menurun dari US$ 321,7 juta menjadi Rp 1.335 per saham • Harga saham Perseroan berlipat menjadi Rp 9.600 • Dividen interim sebesar Rp 100 per saham dibayarkan kepada pemegang saham di bulan November 2004 • Saham Perseroan di anak perusahaan Agribisnis dan Alat Berat meningkat • Investasi di PT Bank Permata Tbk (Bank Permata), bank swasta terkemuka • Merealisasikan keuntungan dari penjualan beberapa aset termasuk penjualan PT Berau Coal (Berau) sebesar Rp 377,5 milliar US$ 111,0 juta • Pembayaran hutang sebesar US$ 995 juta dan Rp 1,1 triliun telah dilakukan Perseroan pada 5 tahun terakhir • Memperbaiki peringkat kredit untuk anak perusahaan jasa keuangan dalam 3 tahun terakhir dan menerbitkan obligasi sebesar Rp 3,7 triliun • Debt of the Company was reduced from US$ 321.7 million to US$ 111.0 million • US$ 995 million and Rp 1.1 trillion in debt repayments have been made by the Company in the last 5 years • Improved credit ratings for subsidiary finance companies • Net income up 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per share in the last 3 years and raised Rp 3.7 trillion in fixed income • The Company’s share price doubled to Rp 9,600 markets • An interim dividend of Rp 100 per share paid to shareholders in November 2004 • The Company’s shareholdings in Agriculture and Heavy Equipment subsidiaries were increased • Invested in PT Bank Permata Tbk (Bank Permata), a leading listed private sector bank • Realised gains from selected asset disposals, including Rp 377.5 billion from sale of PT Berau Coal (Berau) Pertumbuhan Komunitas Growth Community • Pendapatan bersih meningkat 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun • Grup Astra memberikan bantuan dalam berbagai program • EBITDA meningkat 41,9% menjadi Rp 6,1 triliun lebih dari Rp 47 miliar untuk korban bencana tsunami pada • Pertumbuhan volume pada bisnis utama bulan Desember di Nanggroe Aceh Darussalam dan • Pangsa pasar mobil tumbuh menjadi 45,0% Sumatera Utara • Trading profit bisnis non otomotif meningkat dari 33,3% menjadi 40,4% • Net revenue up 40.7% to Rp 44.3 trillion • Astra Group gave over Rp 47 billion in financial support and aid in kind following the devastation of the December tsunami in Nanggroe Aceh Darussalam and North Sumatera • EBITDA up 41.9% to Rp 6.1 trillion • Volume growth in key businesses • Grew market share in automobiles to 45.0% • Non automotive business increased from 33.3% to 40.4% of trading profits 1 Catur Dharma & Visi Catur Dharma Philosophy 1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara 1. To be an asset to the nation 2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan 2. To provide the best service to our customers 3. Saling menghargai dan membina kerjasama 3. To respect individuals and promote team work 4. Berusaha mencapai yang terbaik 4. To continually strive for excellence Visi Vision 1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen 1. To be one of the best managed corporations in the Asia Pacific di kawasan Asia Pasifik dengan penekanan pada pembangunan region with emphasis on building competence through human kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, resource development, solid financial structures, customer struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. 2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. 2 Philosophy & Vision satisfaction and efficiency. 2. To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly. Profil Perseroan Corporate Profile Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957, Since starting as a trading company in 1957, the Company has Perseroan secara terus menerus mengembangkan bidang usaha continually widened its scope of business and investments and dan investasinya. Kini, sebagai perusahaan publik, Perseroan today is a public company with six business divisions: Automotive, memiliki enam bidang usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Dalam Technology, and Infrastructure. Over the course of its development, pengembangan usahanya selama ini, Perseroan banyak bermitra the Company has formed strategic alliances with reputable usaha dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi international corporations. internasional. Listed on the Jakarta Stock Exchange (”JSX”) and Surabaya Stock Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) dan Bursa Exchange (”SSX”) since 1990, the Company’s market capitalization Efek Surabaya (“BES”) sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi as at 31 December 2004 stood at approximately Rp 38.9 trillion pasar pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 38,9 triliun (US$ 4.2 billion equivalent) with 4,253 shareholders. (setara US$ 4,2 miliar) dengan 4.253 pemegang saham. Karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia pada akhir Desember The Astra Group employed 105,993 people throughout Indonesia at year-end 2004. 2004 berjumlah 105.993 orang. 3 Ringkasan Keuangan Financial Highlights dalam milliar Rupiah kecuali jika disebutkan lain Total TotalAstra Astra(Consolidated) (Konsolidasian) In billions of Rupiah, unless stated otherwise 2004 2003 2002 2001 2000 Total Astra (Consolidated) Income LaporanStatement Laba Rugi Statements of Income Net Pendapatan Revenuebersih 44,345 Gross Laba kotor Profit 31,513 30,685 30,123 28,404 Net revenue 10,313 7,679 6,625 5,657 5,119 Gross profit Operating Laba usahaProfit 4,858 3,398 2,811 2,624 2,577 Operating profit EBITDA* 6,098 4,296 3,704 3,441 3,340 *EBITDA Net LabaIncome bersih / (Loss) (rugi) 5,406 4,422 3,637 845 (239) Net income / (loss) Balance Neraca Sheet Balance Sheet Total Jumlah Assets aktiva 39,145 27,404 26,186 26,574 26,863 Total assets Current Aktiva lancar Assets 13,577 9,221 10,469 10,173 8,930 Current assets Fixed AktivaAssets** tetap** 8,803 6,338 6,680 7,335 7,205 **Fixed assets Current Kewajiban Liabilities jangka pendek 13,235 7,733 7,983 10,355 10,100 Current liabilities Total Jumlah Borrowings pinjaman 10,460 8,704 11,954 16,506 17,774 Total borrowings Total Jumlah Equity ekuitas 16,485 11,711 6,499 2,567 1,705 Total equity Jumlah ekuitas & hak minoritas 19,720 13,506 8,921 4,550 3,455 Total equity & minority interest Total Equity + Minority Interest Analisis Rasio & Informasi Lain Return Laba terhadap on Assets aktiva 16% 17% 13% 3% -1% Return Laba terhadap on Equity ekuitas 38% Gross Marjin Profit laba kotor Margin 23% 49% 74% 46% -18% Return on equity 24% 22% 19% 18% Gross profit margin Operating Marjin labaProfit usaha Margin 11% 11% 9% 9% 9% Operating profit margin 1.0 1.2 1.3 1.0 0.9 Current ratio Issued Saham Shares terdaftar (in(dalam million)jutaan) 4,048 4,035 2,608 2,538 2,507 Issued shares (in million) Net LabaEarnings/(Losses) bersih / (rugi) perper saham share(Rp)*** (Rp)*** 1,335 1,100 1,024 244 (96) ***Net earnings/(losses) per share (Rp) Nilai aktiva bersih per saham (Rp)**** 4,072 2,902 2,492 1,011 680 ****Net asset value per share (Rp) 100 50 0 0 0 Interim cash dividend per share (Rp) to be announced 170 0 0 0 Remaining cash dividend per share (Rp) net cash 0.1 0.9 4.4 7.1 ****Net debt to equity ratio (x) Current Rasio lancar Ratio Interim Dividen Cash kas interim Dividend perper saham share (Rp) (Rp) Remaining Dividen kasCash remaining Dividend per per saham share (Rp) (Rp) Net Rasio Gearing**** hutang bersih terhadap ekuitas (x)**** 4 Ratio Analysis & Other Information Return on assets * ** *** **** Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha Laba bersih / (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir tahun * ** *** **** Earnings before interest tax depreciation and amortization Includes assets not used in operations Net earnings / (losses) per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance Net asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end Pendapatan bersih: kontribusi meningkat dari usaha non otomotif Net revenue: a growing contribution from non-auto business Others Agribusiness 8.1% Heavy Equipment Automotive Heavy Equipment 81,1% Financial Services 1.3% 7.8% Automotive 1.2% Others Agribusiness 2.3% 69,1% 13.5% 7.3% Konsolidasi UT dan pertumbuhan Jasa Keuangan yang signifikan telah memberikan kontribusi bagi pendapatan bersih Astra di tahun 2004 Financial Services 2003 2004 8.3% The consolidation of UT and strong growth in Financial Services broadened the Astra net revenue base in 2004 Tiga besar pemegang saham per 31 Desember 2004 % 1,911,136,504 47.21% 2. Parkmix Limited 192,000,000 4.74% 3. HSBC Bank Plc 130,639,922 3.23% 4. Public 1,814,578,888 44.82% Grand Total 4,048,355,314 100.00% 1. Jardine Cycle & Carriage Limited Top three shareholders as at 31 December 2004 Harga Saham Number of shares 10,000 9,000 Share Price 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Jan 04 Period Apr 04 Highest Jul 04 Lowest Oct 04 Closing Dec 04 Average Volume (units) 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 1st Quarter / Triwulan I 2,600 6,000 1,975 4,850 2,500 5,350 11,071,533 9,581,067 2nd Quarter / Triwulan II 3,775 6,200 2,450 5,050 3,575 5,500 14,170,508 8,506,278 3rd Quarter / Triwulan III 4,600 7,100 3,450 5,450 4,525 6,850 12,452,445 8,506,278 4th Quarter / Triwulan IV 5,150 9,950 4,225 6,850 5,000 9,600 9,080,254 9,896,924 5 Penghargaan: menerima pengakuan lebih Dari tahun ke tahun, Perseroan selalu masuk dalam perhitungan dan terpilih sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia oleh berbagai institusi. Pada tahun 2004 Perseroan telah menerima 16 penghargaan, lokal maupun internasional, sebuah rekor baru. 1. 2. Perseroan meraih peringkat pertama 4. 2003, majalah Asiamoney memberikan Listed Company 2004 dan Best penghargaan pada Perseroan untuk Governance Perception Index. Public Listed Company pada kategori berbagai kategori termasuk Peringkat aneka industri. kedua untuk Best Financial BEJ, BES, KSEI, KPEI memilih 8. Bisnis Indonesia menganugerahi Terbaik dalam Annual Capital Market Perseroan sebagai Best Development Awards. Board Public Listed Company. Ikatan Komite Audit Indonesia 9. Majalah Finance Asia memberikan menganugerahi Perseroan sebagai Juara penghargaan kepada Perseroan sebagai Good Corporate Governance. peminjam terkemuka dengan Asiamoney menganugerahi Perseroan penerapan Best Corporate Governance. The Asset Benchmark Survey telah memilih Perseroan sebagai Best Credit di Indonesia. 6. Perseroan terpilih sebagai the Best Company di Indonesia oleh majalah Investor Relations. penghargaan Best Vanilla Loan. 10. BUMN, Dirjen Pajak, Bapepam, BEJ, NCCG, IAI dan Bisnis Indonesia bersama-sama menganugerahi Perseroan yang berada pada peringkat Management. 13. Majalah Finance Asia pada Best Companies Poll tahunannya, memberikan penghargaan pada Perseroan sebagai salah satu Best Managed Companies. 14. Majalah SWA dan Markplus & Co memberikan penghargaan kepada Perseroan sebagai Perusahaan Publik Terbaik berdasarkan Konsep EVA. 15. Majalah Investor memilih Presiden ketiga pada kontes The Best Annual Direktur Perseroan, Budi Setiadharma, Report 2003. sebagai Tokoh Keuangan Indonesia 11. Dalam Asia’s Leading Company Awards yang diselenggarakan majalah pada tahun 2004. 16. Majalah SWA memilih Presiden Far Eastern Economic Review, Perseroan Direktur Perseroan, Budi Setiadhama menerima penghargaan untuk berbagai sebagai Orang yang Paling Berpengaruh kategori termasuk Peringkat pertama dalam kategori otomotif. untuk Long Term Vision. 6 12. Pada Best Managed Company Poll Governance dalam Corporate pada Peringkat pertama dalam 5. Majalah Investor menganugerahi Perseroan sebagai Top Performing Perseroan sebagai Perusahaan Publik 3. 7. pada Indonesian Institute for Corporate Awards: more recognition From year to year, the Company has been considered and selected as one of the best corporations in Indonesia by various institutions. In 2004 Astra was recipient of 16 awards, both local and international, a new record. 1. The Company was ranked first by 7. Investor magazine recognized 12. In Asiamoney magazine’s Best Managed the Indonesian Institute for Corporate the Company as Top Performing Listed Company Poll 2003, the Company Governance in the Corporate Governance Company 2004 and Best Public Listed received awards including 2nd for Best Perception Index. Company in the ‘various industry’ Financial Management. 2. JSX, SSX, KSEI, KPEI has chosen the Company as The Best Public category. 8. Bisnis Indonesia recognised 13. Finance Asia magazine in its annual Best Companies Poll recognized the Company in the Annual Capital Market the Company as Best Development Company as one of the Best Managed Awards. Board Public Listed Company. Companies. 3. Ikatan Komite Audit Indonesia awarded 9. Finance Asia magazine named the 14. SWA magazine and Markplus & Co the Company as The Champion of Good Company as a leading borrower with an ranked the Company as the Best Public Corporate Governance. award for Best Vanilla Loan. Company based on the EVA Concept. 4. Asiamoney awarded the Company 1st place in Best Corporate Governance. 5. The Asset Benchmark Survey has chosen the Company as Best Credit in Indonesia. 6. The Company was chosen as the Best Company in Indonesia by Investor Relations magazine. 10. BUMN, Dirjen Pajak, Bapepam, JSX, 15. Investor magazine chose the Company’s NCCG, IAI, Bisnis Indonesia together President Director, Budi Setiadharma as awarded the Company with third position Indonesia’s Top Financial Executive in in The Best Annual Report 2003 contest. 2004. 11. In the Far Eastern Economic Review 16. SWA magazine chose the Company’s magazine, the Company received awards President Director, Budi Setiadharma for several categories including 1st for as the Most Influential Person in the Long Term Vision. automotive category. 7 Jejak Langkah 2004 Produk: Products: Januari September Oktober January September October Peluncuran Toyota Avanza dan Honda Karisma X diluncurkan. Toyota Avanza dan Kijang Innova Daihatsu Xenia. Peluncuran Honda Supra Fit Disk Brake. Introduction of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Introduction of Honda Supra Fit Disk Brake. Toyota Kijang Innova diluncurkan. PT United Tractors Tbk (UT) Toyota Avanza and Kijang Innova memperkenalkan truk dan bis Scania were exported to Thailand. di Indonesia. Honda Karisma X was launched. Toyota Kijang Innova was launched. PT United Tractors Tbk (UT) introduced Scania trucks and buses Agustus August Isuzu meluncurkan Panther baru. Isuzu inaugurated the new Panther. 8 diekspor ke Thailand. in Indonesia. 2004 Milestones Tindakan Strategis Perseroan: Strategic Corporate Actions: Mei Oktober Desember May October December Meningkatkan kepemilikan saham di Menandatangani Perjanjian Pembelian saham Bank Permata UT dari 49,12% menjadi 56,45% dan Pembelian dan Penjualan untuk kedua sebesar 5,70%. sejak Juni 2004 UT dikonsolidasikan. memperoleh 25,50% saham di Bank Permata. Meningkatkan kepemilikan saham di PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) dari 63,26% menjadi 79,64%. Signed a Sales and Purchase Agreement to acquire 25.50% shareholding in Bank Permata. Membayar sisa hutang restrukturisasi Seri III sebesar US$ 111,8 juta dan Rp 139,4 miliar sebelum jatuh tempo 2006. Increased shareholding in UT Second purchase of Bank Permata from 49.12% to 56.45% and fully shares of 5.70%. consolidated UT results commencing June 2004. Increased shareholding in PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) from 63.26% Paid the remaining balance of November November restructured debts Series III for US$ 111.8 million and Rp 139.4 billion ahead of the original maturity due 2006. to 79.64%. Menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir berjangka 3 tahun Juli July dengan sindikasi beberapa bank internasional sebesar US$ 170,0 juta dan Rp 600,0 miliar. Entered a 3-year Revolving Credit Divestasi Berau dengan realisasi keuntungan sebesar Rp 377,5 miliar. Facility Agreement with a syndication of international banks for US$ 170.0 million and Rp 600.0 billion. Divested Berau with realised gains of Rp 377.5 billion. 9 Sambutan Presiden Komisaris Tahun 2004 diwarnai terutama oleh Jumlah pendapatan bersih meningkat suksesnya penyelenggaraan pemilihan 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun dengan umum langsung yang baru pertama laba bersih meningkat 22,3% menjadi kalinya dilaksanakan dan berlangsung Rp 5,4 triliun atau Rp 1.335 per saham. dalam suasana damai, merupakan awal Prestasi ini mencerminkan hasil dari dari era baru dengan stabilitas dan sejumlah langkah strategis yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia. yaitu merealisasikan investasi baru biasa dengan pertumbuhan Kondisi ekonomi masih sangat bergantung yang menghasilkan keuntungan dan pada pembelanjaan domestik, sementara mengkonsolidasikan posisi Astra dalam laba yang tinggi. itu penurunan lebih lanjut terhadap suku beberapa segmen kunci dari kegiatan bunga dan sentimen positif konsumen telah usahanya. Tahun 2004 bukan hanya merupakan tahun investasi namun juga tahun dengan kinerja usaha yang luar menciptakan peluang yang sangat baik bagi Grup Astra untuk meraih pangsa pasar dan peningkatan laba. 10 Tahun 2004 bukan hanya merupakan tahun investasi bagi Astra namun juga menunjukan kinerja yang sangat baik pada masing- Saya mengucapkan selamat kepada masing sektor usaha inti dan memberikan Direksi dan karyawan Grup Astra atas pertumbuhan laba yang berimbang, beragam kesungguhannya menanggapi kondisi ini. dan bermutu tinggi kepada para pemegang Message from the President Commissioner Theodore Permadi Rachmat Presiden Komisaris President Commissioner The successful result to the first ever direct gains, in making new investments and in elections in Indonesia was the central consolidating Astra’s position in key business feature of 2004 and has been described as segments. investment but also a year It was a year for investing but also a year in of outstanding underlying the beginning of a new era of stability and growth for Indonesia. The economy remained heavily reliant on domestic spending, while further reductions in interest rates and positive consumer sentiment provided Astra Group with the opportunity to capture market share and improved earnings. Not only was 2004 a year of which the underlying business performance was outstanding not only in key individual sectors but also providing shareholders with balanced, diversified and high quality earnings. While Automotive had a record year, the non Automotive sectors, including I congratulate the Board of Directors and the Financial Services, Heavy Equipment and employees of Astra Group for responding Agribusinesses, among others, are now strongly. Net revenue increased by 40.7% contributing a significant portion, slightly to Rp 44.3 trillion with net income growing above 40%, of Astra’s trading profits. business performance providing high quality earnings growth. 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per share. This positive result reflects a number of strategic actions in realising investment 11 Keuangan Grup Astra sangat kokoh karena didukung oleh arus kas yang kuat. Astra memimpin pangsa pasar di sektor-sektor yang tumbuh pesat dan memiliki mitra usaha yang dikenal secara global. saham. Sektor usaha Otomotif telah ekonomi yang positif. Penyesuaian harga Pada tahun 2004 terjadi 3 pergantian mencatat rekor selama bertahun-tahun, bahan bakar di awal tahun 2005 telah anggota Direksi dan Komisaris. Kami namun kini sektor usaha non Otomotif, diterima oleh masyarakat luas, sementara itu mengucapkan selamat jalan kepada termasuk di antaranya sektor Jasa tingkat inflasi dan suku bunga diperkirakan Bapak Juwono Sudarsono dan Ibu Mari Keuangan, Alat Berat dan Agribisnis juga akan meningkat dalam jangka pendek, Elka Pangestu yang telah memangku telah memberikan kontribusi dalam jumlah sentimen konsumen secara keseluruhan jabatan selaku Komisaris, masing-masing signifikan, mencapai sedikit lebih besar dari tetap positif dan manfaat dari kenaikan harga sejak tahun 2002 dan 2003, dan pada 40% dari trading profit Astra. komoditas dan otonomi regional memberikan kesempatan ini pula kami mengucapkan kontribusi terhadap kondisi yang semakin terima kasih atas segala kontribusi yang telah baik. Kesempatan besar di bidang diberikan selama masa jabatan mereka. pertambangan dan agribisnis didukung Kami juga menyampaikan ucapan terima oleh peningkatan harga komoditas dan kasih kepada Mr. Kour Nam Tiang yang telah perkembangan infrastruktur dalam jangka menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2000. Perseroan mempergunakan arus kas yang kuat yang dihimpun dari kegiatan operasi dan investasi secara hati-hati untuk mengurangi jumlah hutang serta memperkuat neraca. Seiring dengan kinerja yang membaik, Perseroan membayarkan kembali hasil investasi kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen interim sebesar Rp 100 per saham, yang telah dibayarkan pada bulan November 2004. Kerugian dan kerusakan yang diderita oleh masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara pasca tsunami di bulan Desember 2004, tidak hanya mengundang penghimpunan bantuan kemanusiaan, melainkan juga menandakan perlunya pembangunan infrastruktur di Indonesia secara keseluruhan. Sebagai rasa simpati kepada masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, saya melaporkan bahwa Grup Astra segera memberikan bantuan dan dukungan yang berarti dalam berbagai bentuk dan juga bantuan keuangan, berpartisipasi dalam proses pemulihan dan rekonstruksi yang sedang berjalan. menengah diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang sangat diperlukan serta membantu membuka kesempatan perdagangan dengan komunitas bisnis setempat. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, mitra usaha, para pemasok dan para pelanggan atas dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan. Kekuatan finansial dan gearing rendah Saya juga menyampaikan penghargaan dan yang dimiliki Grup Astra disertai dengan terima kasih atas segala upaya Direksi dan mitra usaha bereputasi internasional karyawan Grup Astra, termasuk kepada tidak diragukan lagi merupakan kelebihan banyak pihak yang telah berbuat banyak yang dimiliki dalam kondisi ini. Selain itu bagi masyarakat yang telah disalurkan Astra juga mementingkan pelatihan dasar, melalui yayasan dan kelompok usaha kami. pendidikan, serta keterampilan manajemen Upaya mereka bersama-sama secara dan tehnis. Astra sebagai nama yang berkesinambungan tercermin dalam tema terpercaya dan merk dagang yang memiliki Laporan Tahunan ini, memberdayakan Astra reputasi, merupakan modal untuk memasuki untuk memberi lebih. Dengan optimisme pasar di Indonesia. Kantor cabang, karyawan kami siap menyongsong tahun depan yang bidang penjualan dan layanan konsumen, penuh tantangan. pusat layanan regional dan tim pendukung yang siap 24 jam secara bersama-sama menghadirkan jaringan yang sangat bernilai. Dengan menyerap pengetahuan lokal dan memanfaatkan jaringan yang kuat ini, memungkinkan Grup Astra untuk Theodore Permadi Rachmat Di masa depan saya percaya Astra telah menciptakan nilai dan pertumbuhan di masa Presiden Komisaris mempersiapkan diri dengan baik untuk mendatang. Jakarta, Maret 2005 memanfaatkan fundamental perkiraan 12 The Group is financially sound with strong cash flows, leading market shares in growth sectors and globally recognised business partners. Substantial cashflows from operating and remains on the whole positive, with the and Ibu Mari Elka Pangestu who have served investing activities were prudently used to benefit of higher commodity prices and as Commissioners since 2002 and 2003 reduce the level of debt still further and regional autonomy contributing to improved respectively and we take this opportunity strengthen the balance sheet. In view of conditions. Large-scale opportunities in to thank them for their contribution during the improved performance the Company’s mining and agriculture are supported their tenure. We also record our appreciation management returned value to shareholders by commodity price increases and to Mr. Kour Nam Tiang who served as a through an interim dividend of Rp 100 per infrastructure development over the medium Director since 2000. share, paid in November 2004. term is expected to provide much needed The losses and dislocation suffered by the people of Nanggroe Aceh Darussalam new employment and will help open up trade within local business communities. In closing this message, on behalf of the Board of Commissioners I would like to record our thanks to shareholders, business and North Sumatera after the tsunami in The financial strength and low gearing of partners, suppliers and customers for their December 2004 served not only as a rallying the Astra Group together with globally- support. I would also add our appreciation point for humanitarian aid but also signalled recognised business partners are without for the efforts of the Board of Directors and action on infrastructure development for doubt considerable advantages in these the employees of Astra Group including the Indonesia as a whole. In extending our conditions. It is equally important to sustain many who do so much for the community sympathies to the communities of Nanggroe the well-entrenched training, education, via our foundations and support groups. Aceh Darussalam and North Sumatera, I am management and technical skills of the It is their combined and sustained efforts pleased to report that Astra Group was able Group. Astra’s trusted name and brand over time, demonstrated through the theme to offer considerable support in a variety of reputation are entry points to Indonesia’s of this year’s annual report, that enables ways, financial and in immediate direct aid markets. Astra branches, sales and Astra to deliver more. We look forward to the in kind as well as in the ongoing recovery customer representatives, regional service challenges of the year ahead with optimism. process. centres and 24 hour support teams together Looking ahead, I believe Astra is well prepared to capitalise on the fundamentals of a positive outlook for the economy. The adjustment of fuel prices at the beginning of represent a valuable franchise. Drawing on local knowledge and leveraging this franchise will serve the Group well in creating future value and growth. 2005 has been broadly accepted and while There were three changes to the Boards of inflation and interest rates are expected to Directors and Commissioners in 2004. We rise in the short term, consumer sentiment said farewell to Bapak Juwono Sudarsono 13 Laporan Presiden Direktur Melihat kembali kinerja Memberi lebih tahun 2004 yang sukses, Kinerja Astra yang mengesankan di tahun Budi Setiadharma kami dalam memanfaatkan kondisi pasar 2004 merupakan bukti atas kemampuan yang menggembirakan yang meliputi naiknya berpendapat bahwa faktor penentu utama adalah rencana strategis jangka harga komoditas, turunnya suku bunga dan menumpuknya permintaan mobil dan sepeda motor dengan harga terjangkau. Kinerja tersebut juga mencerminkan hal-hal yang saya utarakan pada Laporan Tahunan panjang dan jaringan Astra 2003, yaitu bahwa hasil yang kami raih yang kuat seiring dengan selama 12 bulan, melainkan hasil tersebut adalah lebih dari sekedar refleksi kinerja juga menunjukkan kemajuan yang dicapai pertumbuhan ekonomi Indonesia. 14 dengan perencanaan yang cermat, persiapan dan pelatihan yang jauh melampaui dari yang ditetapkan. Tema pilihan tahun ini “Memberi Lebih”, kami memasukan sejumlah contoh yang sangat baik untuk menjabarkan bagaimana kami merealisasikan nilai dari perencanaan jangka panjang. Adapun contoh tersebut meliputi keberhasilan ekspansi fasilitas produksi Daihatsu Astra di tahun 2004, pabrik baru sepeda motor Honda yang akan segera beroperasi di tahun 2005, pengakuan dari banyak atas desain dan mutu suku cadang Astra, keberhasilan model bisnis jasa keuangan, permintaan atas “Super CPO” premium dalam jumlah besar serta kontrak jangka panjang pada bisnis alat berat dan pertambangan batubara. President Director’s Report Budi Setiadharma Presiden Direktur President Director Delivering More Astra’s impressive results in 2004 serve to underline our ability to capitalise on favourable market conditions that included higher commodity prices, lower interest rates and a pent-up demand for affordable cars and motorcycles. They also demonstrate the points I made in last year’s annual report, namely that our results are more than a reflection of the performance in a 12 month period, they represent progress through value of long term planning. These include Daihatsu production facility in 2004, a new Honda motorcycle plant soon to be opened in 2005, recognition by leading automotive companies of the design and build quality of Astra spare parts, the success of our finance company business models, demand for our premium ‘Super CPO’ in large scale and long term contracts awarded to our heavy Astra’s role in the community is another training over a far longer horizon. example of reaping results from long More” we have included a number of excellent examples of how we realise the successful 2004 performance, Budi Setiadharma finds Astra’s strategic long term planning and strong network are equipment and coal mining businesses. meticulous planning, preparation and This year using our chosen theme “Delivering Looking back at a the successful expansion of our Astra key factors at work as Indonesia’s economy standing programmes in education, welfare and environmental best practice, among improves. other activities. In tough circumstances I am proud of the Astra Group employees 15 Kinerja keuangan kami tahun 2004 sangat baik. Jumlah pendapatan bersih meningkat 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun dengan laba bersih meningkat 22,3% menjadi Rp 5,4 triliun atau Rp 1.335 per saham. Peran Astra dalam masyarakat merupakan kuat dengan kenaikan EBITDA (laba sebelum tahun 2003, sedangkan PT Pamapersada contoh lain bagaimana kami memberi lebih bunga, pajak, dan penyusutan & amortisasi) Nusantara (Pama), kontraktor penambangan dalam program jangka panjang di bidang sebesar 41,9% menjadi Rp 6,1 triliun. batubara kami, telah memperoleh sejumlah pendidikan, kesejahteraan dan kepedulian Jumlah hutang Perseroan berkurang dari kontrak jangka panjang baru. Volume atas lingkungan, di antara sejumlah program US$ 321,7 juta menjadi US$ 111,0 juta. penjualan minyak sawit mentah (CPO) di lainnya. Dalam kondisi yang berat saya Astra telah menjual sejumlah aset penting, divisi Agribisnis Astra meningkat 28,4% merasa bangga atas kepedulian para termasuk penjualan Berau yang sukses. dengan kenaikan jumlah pendapatan karyawan Grup Astra yang telah memberi Sejumlah investasi strategis telah dilakukan, sebesar 36,5% dan diperkirakan akan terus lebih kepada masyarakat Nanggroe Aceh yang terbesar di antaranya adalah pembelian meningkat seiring dengan kenaikan harga, Darussalam dan Sumatera Utara pada 31,20% saham Bank Permata. Perseroan serta tanaman perkebunan kami memasuki bulan Desember lalu dan bulan-bulan juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di usia yang sangat produktif. PT Astra Graphia berikutnya. Astra merupakan bagian dari anak-anak perusahaan yang sahamnya telah Tbk (AG) dalam usaha pengembangan solusi masyarakat tersebut, antara lain melalui tercatat di bursa efek, yaitu AAL dan UT, TI telah membentuk usaha patungan dengan perkebunan kelapa sawit, di antara sejumlah merupakan langkah untuk menkonsolidasikan Singapore Computer Systems Ltd usaha lainnya. Upaya yang sangat besar ini keuntungan lebih lanjut seiring dengan telah dikoordinasikan melalui perusahaan- perkembangan kedua usaha ini. Tantangan di masa depan Bisnis utama kami menunjukkan kinerja yang Selalu ada ruang untuk peningkatan lebih baik. Penjualan otomotif meningkat sekitar tinggi dan sejumlah tantangan baru akan 48% mencapai lebih dari 217.000 unit dan terbentang di masa mendatang. Peningkatan pangsa pasar meningkat menjadi 45.0%. kapasitas adalah satu di antaranya. Untuk Penjualan yang luar biasa dicapai oleh memenuhi permintaan pasar lokal dan beberapa kendaraan model baru, termasuk mendukung rencana perluasan regional Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Toyota yang akan dilakukan oleh prinsipal kami, Kijang Innova. Penjualan sepeda motor PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akan juga mencapai rekor baru di atas 2 juta unit meningkatkan 40% kapasitasnya. Kapasitas dalam setahun. Di divisi Jasa Keuangan, yang ada sekarang di pabrik Sunter adalah pendapatan kami dari pembiayaan mobil sebesar 100.000 kendaraan per tahun, Kinerja keuangan kami untuk tahun 2004 dan sepeda motor meningkat lebih dari yang merupakan sekitar sepersepuluh dari luar biasa. Jumlah pendapatan bersih 60%, dan kami dapat mempertahankan kapasitas produksi Daihatsu secara global. meningkat 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun kepemimpinan pasar. Kami memperoleh Mulai beroperasinya pabrik sepeda motor dengan laba bersih meningkat 22,3% pendanaan berupa obligasi sebesar Rp 3,7 Honda pada tahun 2005 akan meningkatkan menjadi Rp 5,4 triliun atau Rp 1.335 per triliun dengan persyaratan yang kompetitif. kapasitas PT Astra Honda Motor (AHM) dari saham. Kami meraih hasil usaha yang sangat Volume penjualan alat berat Komatsu 2,0 juta unit menjadi 3,0 juta unit per tahun. perusahaan dalam Grup Astra dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah terlibat dan memberikan begitu banyak dalam waktu yang singkat. Pada bagian selanjutnya dari laporan ini kami akan menguraikan rencana-rencana kami yang berkesinambungan untuk memberikan bantuan kepada para korban yang selamat dari musibah tsunami. Kinerja oleh UT naik lebih dari 76% dibandingkan 16 Our financial results for the year were outstanding. Net revenue increased by 40.7% to Rp 44.3 trillion with net income growing 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per share. Kiri ke kanan: Prijono Sugiarto (Direktur), Michael D. Ruslim (Wakil Presiden Direktur), John S.A. Slack (Direktur), Gunawan Geniusahardja (Direktur), Danny Walla (Direktur), Budi Setiadharma (Presiden Direktur) Left to right: Prijono Sugiarto (Director), Michael D. Ruslim (Vice President Director), John S.A. Slack (Director), Gunawan Geniusahardja (Director), Danny Walla (Director), Budi Setiadharma (President Director) who delivered more to the communities Our key businesses performed well. of Nanggroe Aceh Darussalam and North Automobile sales increased around 48% to Sumatera in December and the ensuing over 217,000 units, expanding our market months. Astra is a part of these communities share to 45.0%. Exceptional sales results through its palm plantations, among were achieved in several new models, other businesses. A massive effort was including the Toyota Avanza, Daihatsu Xenia coordinated across the group and we thank and Toyota Kijang Innova. Equally significant everyone involved who gave so much in a was another new record in motorcycle short time. Later in this report we describe sales at over 2 million units in one year. In our ongoing plans to support the courageous Financial Services our revenue growth for survivors of this devastating tsunami. both automobile and motorcycle financing increased by over 60% and we maintained The results Our financial results for the year were outstanding. Net revenue increased by 40.7% to Rp 44.3 trillion with net income growing 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per share. We produced a strong operating result and an increase of 41.9% in EBITDA (earnings before interest, taxation, depreciation and amortisation) to Rp 6.1 trillion. The Company’s debt was further reduced from US$ 321.7 million to US$ 111.0 million. Astra carried out a number of key asset disposals including the successful sale of Berau. A number of strategic investments were completed, the market leadership. We raised Rp 3.7 trillion in bonds on competitive terms. UT sold Komatsu 76% more units than in 2003, while PT Pamapersada Nusantara (Pama), our coal mining contractor secured a number of new long term contracts. Crude Palm Oil (CPO) sales volume in Astra’s Agribusiness was up 28.4% with revenue 36.5% higher and yet more is still to come as prices are again increasing and our plantations are entering the age range in which they are at their most productive. PT Astra Graphia Tbk (AG) has established a joint venture with Singapore Computer Systems Ltd to develop its software development business. Future challenges There is always room for further improvement and a number of challenges lie ahead. Capacity expansion is one. To meet demand in our home market and serve the regional expansion plans of our principals, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) will add a further 40% to the 100,000 unit annual capacity at the Sunter plant, which represents about one tenth of the Daihatsu global production capability. The new Honda motorcycle plant operating in 2005 will increase PT Astra Honda Motor’s (AHM) current capacity from 2.0 million units to 3.0 million units per year. To sustain our growth in Automotive and Financial Services will require us to build more incentives and motivation into our sales operations as well as speeding up our ability to deliver further capacity when market opportunities arise. We plan to diversify into more general forms of consumer credit. We are also looking at how to strengthen the value chains that connect our businesses rather than assess each business in isolation. This will be particularly important for Bank Permata with a substantial customer database representing largest of which was a 31.20% shareholding in Bank Permata. The Company also raised our ownership in listed subsidiaries AAL and UT, a move to consolidate further gains as these businesses expand. 17 Delivering More Selama 30 tahun Grup Astra telah For the last 30 years Astra Group has membantu ribuan pelajar yang pintar helped thousands of bright young people namun kurang mampu untuk mendapatkan in less privileged communities obtain beasiswa ke sekolah dasar, sekolah scholarships to elementary schools, high menengah dan perguruan tinggi serta schools and universities as well as enter memberikan pelatihan kerja. vocational training. Untuk mempertahankan pertumbuhan sejumlah program pelatihan dan program saham dan perbaikan profil kredit Astra. di sektor otomotif dan jasa keuangan, kemasyarakatan dan dengan pertumbuhan Uraian mengenai tata kelola perusahaan maka diperlukan tambahan insentif dan regional otonomi yang mantap, kami secara lengkap juga tercakup dalam laporan motivasi bagi para staf penjualan yang bertekad untuk berada di garis depan dalam ini. Tahun 2005 kami berencana untuk sama pentingnya dengan percepatan mengembangkan potensi pasar regional. meluncurkan kerangka baru yang lebih kemampuan kami untuk meningkatkan kapasitas pada saat peluang pasar muncul. Kami memiliki banyak peluang untuk melakukan diversifikasi usaha pada kredit konsumen dalam bentuk yang lebih luas. Kami juga sedang menjajaki caracara untuk memperkuat value chain yang menghubungkan usaha yang ada daripada hanya melakukan penilaian atas masingmasing usaha secara terpisah. Hal ini dipandang perlu khususnya bagi Bank Permata yang memiliki database konsumen yang sangat penting yang mencerminkan peluang besar bagi aktivitas cross selling. Merek Astra dan jaringannya yang luas senantiasa menyediakan riset pasar yang baik bagi prinsipal kami dan kami percaya bahwa masih banyak potensi lain yang dapat dikembangkan. Salah satu unsur terpenting dalam pengembangan perekonomian pada beberapa tahun terakhir ini adalah kebutuhan akan peningkatan investasi langsung. Sebagaimana terbukti di tahun misalnya program pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), pengembangan 18 aktivitas kemasyarakatan. penghargaan dan ucapan terima kasih atas kapasitas baru dan menciptakan peluang segala upaya dari karyawan dan dukungan kerja baru. Investasi ini memungkinkan dari para konsumen, mitra usaha, dan kami untuk dapat bersaing di kawasan para pemegang saham. Kami percaya regional dan memenuhi permintaan pasar bahwa Astra berada dalam posisi yang domestik. Selain itu, salah satu hal penting baik untuk memanfaatkan reputasinya yang menentukan keputusan investasi dalam bidang standar manufaktur yang adalah kompetensi dan pengalaman yang tinggi, perencanaan yang ekstensif dan dimiliki oleh mitra usaha. Investasi kami di komitmennya terhadap mutu layanan. Grup Bank Permata bersama dengan Standard Astra siap untuk memberi lebih banyak lagi Chartered Bank memberikan akses di tahun 2005. pada keahlian di bidang perbankan dan pengelolaan risiko serta berbagi kepentingan signifikan di pasar jasa keuangan. bagian dari operasional Astra di Indonesia kesinambungan, sumber daya manusia, dan Atas nama Direksi, saya menyampaikan merupakan bagian dari tanggung jawab erat dengan komunitas merupakan keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, usahanya terus melanjutkan pembangunan yang sama untuk mengembangkan potensi dalam jaringan usaha kami. Hubungan kegiatan Astra di bidang kesehatan dan 2004, Astra, para prinsipal dan mitra Pengembangan komunitas yang sosial perusahaan adalah elemen penting komprehensif untuk mengelola aktivitas Kami percaya bahwa hal ini penting untuk terus memperkuat reputasi kami di bidang tata kelola perusahaan, pengelolaan risiko dan transparansi untuk mempertahankan nilai yang telah dibangun dalam bisnis dan reputasi Astra. Hal ini tercermin dari harga Budi Setiadharma Presiden Direktur Jakarta, Maret 2005 significant cross- selling opportunities. The provides us with the means to compete On behalf of the Board of Directors I would Astra brand and our extensive network has regionally as well as support demand in our like to record our appreciation for the always provided our principals with good domestic market. In other cases, one of the efforts of our employees and the support market intelligence and we believe there is crucial determinants for investment is the of our customers, business partners and considerable potential yet to be developed. competence and experience of our partners. shareholders. We believe Astra is positioned Our investment in Bank Permata together to capitalise on our reputation for high with Standard Chartered Bank gives us manufacturing standards, extensive forward access to international expertise in banking planning and a commitment to quality and risk management and a common service. Astra Group is ready to deliver even interest in developing the significant potential more in 2005. Community development under the general banner of corporate social responsibility is a vital element in our business network. Close connections with the communities that are a part of our business operations in Indonesia have led to the development of Small & Medium Enterprises (SME) support of Indonesia’s underserved financial services market. programmes, a wide range of training and We believe it is essential to continue to social programmes and with the steady strengthen our reputation in governance, growth of regional autonomy we plan to be risk management and transparency to retain in the forefront of developing regional market the value we have built in our businesses potential. and in Astra’s reputation. This is evident in One of the most important ingredients in economic development in recent years has been the need for increased levels of direct investment. As is evident in 2004, Astra, its principals and partners again created more new capacity and new job opportunities. In a number of cases this investment the share price and in the improvement of Astra’s credit profiles. A complete update on governance is included in this report and we plan in 2005 to roll out a new more comprehensive framework to manage Astra’s activities in heath and safety, environmental management, sustainability, human resources and community activities. 19 Direksi 20 Board of Directors John Stuart Anderson Slack Direktur Director Gunawan Geniusahardja Direktur Prijono Sugiarto Director Direktur Director Danny Walla Budi Setiadharma Michael Dharmawan Ruslim Direktur Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Director President Director Vice President Director 21 Laporan Komite Audit Komite Audit (“Komite”) merupakan komite Adapun peran Komite adalah memantau Di tahun 2004 Komite memfokuskan pada yang diangkat dan bertanggung jawab fungsi pengendalian internal secara upaya perluasan dan pemantapan audit kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota menyeluruh serta fungsi Audit Internal dan internal dalam Grup Astra. Tanggung jawab Komite adalah pihak independen, di mana Auditor Eksternal secara memadai. Dalam pengawasan audit internal terhadap aktivitas Ketua Komite juga menjabat sebagai melaksanakan fungsinya tersebut, Komite berbagai perusahaan dalam Grup Astra akan Komisaris Independen. Direksi, Audit Internal bertugas untuk: terus menerus diperkuat sejalan dengan maupun Eksternal menghadiri pertemuan • Menelaah laporan keuangan dan laporan program lima tahun yang mulai diterapkan lain yang akan diberikan kepada pihak pada tahun 2004. Selain itu, Komite juga ketiga. memfokuskan pada upaya peningkatan Komite bila diminta. Tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Komite mengacu pada informasi yang diperoleh dari Direksi, jajaran Manajemen, Audit Internal, Risk Management Group, Auditor • Menelaah kebijakan akuntansi untuk kesadaran akan tata kelola perusahaan memastikan kepatuhan terhadap dan penerapannya serta manajemen peraturan, perundang-undangan serta risiko. Komite mengadakan pertemuan standar akuntansi yang berlaku. rutin dengan komite audit dari beberapa • Menelaah laporan Audit Internal dan Risk Management Group. perusahaan publik lain dalam Grup Astra untuk menyeragamkan pendekatan dalam menangani permasalahan. Eksternal dan komite-komite lain. Oleh sebab Secara independen, Komite menelaah itu fungsi dari Komite tidak merupakan kualitas informasi yang diterima dan Setelah melakukan kajian atas total paket duplikasi dari fungsi dan tanggung selanjutnya membahas informasi tersebut remunerasi yang diterima anggota Dewan jawab pihak-pihak tersebut. Direksi dan bersama Manajemen dan Auditor Eksternal Komisaris dan Direksi, Komite berpendapat Manajemen Perseroan bertanggung jawab mengenai kesesuaian laporan keuangan bahwa paket remunerasi tersebut telah atas pelaporan keuangan, pembentukan yang akan diterbitkan dengan standar dibayarkan sesuai anggaran yang disetujui sistem pengendalian internal serta akuntansi dan peraturan yang berlaku. dan mengikuti petunjuk dari pemegang memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan Audit Internal maupun Auditor Eksternal merupakan pelaksana utama fungsi-fungsi audit. Komite melakukan penelaahan terhadap lingkup kerja serta rencana Audit Internal maupun Auditor Eksternal. saham. Anggota Komite terdiri dari: Ketua Patrick Morris Alexander Anggota Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja 22 Audit Committee Report The Audit Committee (the “Committee”) The Committee’s role is to oversee the In 2004, the Committee had a particular is a committee appointed by the Board of adequacy of the overall internal control focus on encouraging and assisting Commissioners (BOC) and is responsible to functions and the adequacy of Internal and company management in the broadening the BOC. The Committee consists entirely External Audit activities. In carrying out its and deepening of internal audit within of independent parties with the Chairman oversight function, the Committee: the group. The internal audit oversight of of the Committee being an Independent • Reviews financial statements and reports activities throughout Astra Group entities will Commissioner. The Board of Directors (BOD), Internal Auditors and External Auditor attend Committee meetings if requested. The Committee’s primary function is to assist the BOC in fulfilling its oversight responsibilities. In carrying out its to be issued to external parties; • Reviews accounting policies to ensure continuously be strengthened with a five year program begun in 2004. This is in addition they are in compliance with current laws, to activities focused on overall corporate regulations and accounting standards; and governance awareness and implementation • Reviews the reports of the Internal Auditors and Risk Management Group. as well as risk management. The Committee meets regularly with audit committees of other listed group entities to ensure a responsibilities, the Committee relies on The Committee independently examines the information provided by the BOD, the quality of information received and Management, Internal Auditors, the Risk discusses with Management and the External The Committee’s review of the Management Group, External Auditors Auditor the conformity of the financial implementation of the total compensation and other Committees. The Committee’s statements with accounting standards, packages for the BOD and BOC indicated functions are not intended to duplicate the statutory reporting, other mandatory that payment has been made in accordance roles and responsibilities of these parties. reporting requirements and the quality of the with the approved budget and shareholder’s The BOD and Management bear primary accounting policies applied. guidelines. The Committee reviews the scope of the The membership of the Committee audit and the audit plan of the External comprised: responsibilities for financial reporting, establishing the system of internal control and compliance with laws and regulations, and the Internal and External Auditors bear primary responsibility for the audit functions. Auditors and the Internal Auditors. uniform approach to issues under review. Chairman Patrick Morris Alexander Member Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja 23 Pembahasan & Analisa oleh Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Usaha Perseroan Tinjauan PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) Pendapatan bersih dan laba bersih yang Pada bulan Oktober, Perseroan bersama- dilaporkan dalam laporan keuangan Astra sama dengan Standard Chartered Bank, terutama diperoleh dari bisnis otomotif yang terpilih sebagai pemenang lelang oleh mencapai 69,1% dari jumlah pendapatan Pemerintah Indonesia untuk mengakuisisi bersih konsolidasian tahun 2004. Alat mayoritas saham pada Bank Permata. Per 31 Berat memberikan kontribusi 13,5%, Jasa Desember 2004, Perseroan memiliki 31,55% Keuangan 8,3% dan Agribisnis 7,8%, saham Bank Permata. Bagian atas laba sedangkan sisanya diperoleh dari aktivitas di bersih Bank Permata dari periode November sektor Teknologi Informasi dan Infrastruktur. hingga Desember 2004 telah dibukukan Kepemilikan saham Perseroan di UT telah dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasian. dikonsolidasi. Akuisisi dan Penjualan Aset PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) Selama tahun 2004 Perseroan menambah 16,38% kepemilikan saham AAL melalui pelaksanaan opsi dan pembelian di pasar Di samping kinerja yang sangat kuat pada modal. Per 31 Desember 2004, Perseroan sejumlah usaha utama Astra, terdapat memiliki 79,64% saham AAL. di bawah ini dan perlu dibaca bersama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian. 24 lebih lanjut di pasar modal, kepemilikan saham Perseroan di UT meningkat dari 49,12% menjadi 56,45%. Hasil usaha UT selama periode Juni hingga Desember telah dikonsolidasikan sepenuhnya. Sementara itu bagian atas laba bersih UT untuk periode Januari hingga Mei tetap diakui di Laporan Laba Rugi Konsolidasian. Keuntungan sebesar Rp 377,5 miliar dalam dalam penjualan anak perusahaan dan penjualan investasi jangka panjang di UT telah tercermin dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasian. PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) Penjualan saham Astratel di jasa sejumlah akuisisi, investasi dan penjualan aset, di mana ringkasannya dapat terlihat akuisisi tambahan rights serta pembelian divestasi Berau dan sejumlah Rp 58,9 milliar meningkat menjadi 56,45% di tahun 2004 dan sejak Juni 2004, hasil usaha UT telah efek terlebih dahulu (rights issue), dan PT United Tractors Tbk (UT) Sebagai hasil dari pelaksanaan hak preemptive dalam kaitannya dengan penawaran umum terbatas dengan hak memesan telekomunikasi di PIN telah diselesaikan di tahun 2004 dengan keuntungan sebesar Rp 245,5 miliar sebagaimana tercatat dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasian. Management’s Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations Overview PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) The net revenue and net income reported In October, the Company together with in Astra’s financial statements are derived Standard Chartered Bank was chosen as primarily from its Automotive businesses the preferred bidder by the Government of which accounted for 69.1% of total Indonesia to acquire majority ownership in consolidated net revenue in 2004. Heavy Bank Permata. As at December 31st 2004, Equipment contributed 13.5%, Financial the Company owned 31.55% of the shares Services 8.3% and Agribusiness 7.8% of Bank Permata. Equity in net income from Gains of Rp 377.5 billion on the divestment each, with the remainder generated from Bank Permata in the period November to in Berau and of Rp 58.9 billion on the activities in Information Technology and in December 2004 was recognised in the sales of one subsidiary and one long-term Infrastructure. The Company’s shareholding Consolidated Statement of Income. investment in UT were reflected in the consolidated. Acquisitions and Disposals in UT increased from 49.12% to 56.45%. The results of UT for the period June to December have been fully consolidated. In addition equity in net income from UT for the period January to May is recognised in the Consolidated Statements of Income. Consolidated Statements of Income. UT has been increased to 56.45% in 2004 and consequently the results for UT are now open market, the Company’s shareholding PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) During the year the Company added 16.38% PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) of AAL’s issued share capital through Sale of Astratel’s interests in exercise of an option and purchases in the telecommunications services held in PIN In addition to the strong underlying open market. At December 31st 2004 the were completed during the year with a performance of Astra’s core businesses there Company owned 79.64% of the shares of gain of Rp 245.5 billion recorded in the were a number of acquisitions, investments AAL. Consolidated Statements of Income. and disposals undertaken and a summary of these has been prepared below and should be read in conjunction with the Consolidated Financial Statements and accompanying Notes to Consolidated Financial Statements. PT United Tractors Tbk (UT) As a result of exercising pre-emptive rights in respect of a rights issue, acquiring additional rights and, making further purchases in the 25 Laporan Laba Rugi Statements of Income Laporan Laba Rugi (Rp triliun) Pendapatan bersih meningkat 40,7 % Net revenue increased 40.7% to Rp 44.3 Statements of Income (Rp trillion) menjadi Rp 44,3 triliun di tahun 2004, trillion in 2004 as a result of an increase of merupakan hasil dari kenaikan pendapatan 19.9% in Automotive net revenue to Net Income bersih Otomotif sebesar 19,9% menjadi Rp 30.6 trillion and the inclusion of Rp 6.0 Operating Income Rp 30,6 triliun dan pendapatan dari Alat trillion of revenue from Heavy Equipment as Equity Income Berat sebesar Rp 6,0 triliun yang merupakan a result of UT consolidation, following the hasil konsolidasi UT sebagai akibat change of status from associate to subsidiary perubahan status dari asosiasi menjadi in June 2004. Financial Services revenue anak perusahaan pada bulan Juni 2004. contributed an increase of 59.1% to Rp 3.7 Pendapatan Jasa Keuangan meningkat trillion. 59,1% menjadi Rp 3,7 triliun. trillion. Higher sales volumes for Automotive Rp 10,3 triliun, terutama disebabkan oleh businesses, strong revenue growth in meningkatnya volume penjualan Otomotif, Financial Services and higher CPO prices pertumbuhan pendapatan dalam Jasa were the main contributors. Operating expenses were up 27.4% to Beban usaha meningkat 27,4% menjadi Rp 5.5 trillion due to adjustments on Rp 5,5 triliun akibat penyesuaian tunjangan employee benefits, sales commission, karyawan, komisi penjualan, peningkatan increased provisions on doubtful accounts, penyisihan piutang ragu-ragu, biaya and higher advertising, warehousing and periklanan, gudang dan pengemasan. packaging costs. Provisions on doubtful Penyisihan piutang ragu-ragu meningkat accounts increased in line with the growth of sejalan dengan pertumbuhan aktivitas Jasa Financial Services activity. Non-performing Keuangan. Sementara itu kredit bermasalah loans as a percentage of total credit sebagai persentase dari jumlah kredit decreased to 0.97%. Operating income of mengalami penurunan menjadi 0,97%. Laba Rp 4.9 trillion was 43.0% higher in usaha sebesar Rp 4,9 triliun, meningkat comparison with the results in 2003. 43,0% dibandingkan dengan tahun 2003. lower in comparison to 2003, due to the turun sebesar 39,5% dibandingkan tahun gain on sale of partial shares in PT Toyota- 2003, disebabkan dari perolehan penjualan Astra Motor (TAM) carried out in 2003 (refer sebagian dari kepemilikan Perseroan di to Note 3c of the Consolidated Financial PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang dilakukan Statements). Interest expenses were lower, pada tahun 2003 (lihat Catatan 3c Laporan a result of declining interest rates and a Keuangan Konsolidasian). Beban bunga reduction in debt. bunga dan jumlah hutang. Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities meningkat 12,2%, sebagian besar merupakan kontribusi laba dari AHM. Laba bersih meningkat 22,3% menjadi Rp 5,4 triliun atau sebesar Rp 1.335 per saham. 26 3.4 2.1 1.8 2003 2004 Pendapatan Bersih (Rp triliun) Net Revenue (Rp trillion) Auto Non Auto 30.6 25.5 13.7 6.0 Other income of Rp 1.1 trillion was 39.5% Pendapatan lain-lain sebesar Rp 1,1 triliun, lebih rendah disebabkan oleh turunnya suku 4.9 4.4 Gross profit increased 34.3% to Rp 10.3 Laba kotor meningkat 34,3% menjadi Keuangan serta naiknya harga CPO. 5.4 Equity in net income of associates and jointly controlled entities increased 12.2%, mostly attributed to income from AHM. Net income increased 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 earnings per share. 2003 2004 Total Hutang (Rp triliun) Neraca Balance Sheet Total Debt (Rp trillion) Neraca konsolidasian menunjukkan The consolidated balance sheet reflected pertumbuhan yang sangat baik terutama a considerable growth mainly due to UT Non Financial Services karena konsolidasi UT dan investasi consolidation and significant investment in Financial Services signifikan untuk peningkatan kapasitas dan new capacity and a new line of business. jenis usaha baru. 6.0 Assets 5.3 4.4 3.4 2003 2004 Aktiva Total assets grew by 42.8% to Rp 39.1 trillion Total aktiva meningkat 42,8% menjadi as at December 31st 2004 mainly due to the Rp 39,1 triliun per 31 Desember 2004 consolidation of UT. Current assets increased terutama berasal dari konsolidasi UT. Aktiva by Rp 4.4 trillion being larger balances of lancar meningkat sebesar Rp 4,4 trilliun cash, receivables and inventory due to the disebabkan oleh saldo kas dan piutang dan growth of the automotive activity in large part persediaan yang lebih tinggi didorong oleh and improved operating conditions in the peningkatan aktivitas pada sektor Alat Berat Heavy Equipment and Agribusiness sectors. dan Agribisnis. Financing receivables grew in line with Piutang pembiayaan tumbuh sejalan dengan the expansion of both automobile and meningkatnya kredit mobil dan sepeda motorcycle credit. Additional investments motor. Investasi lain pada perusahaan in associates and jointly controlled entities asosiasi dan jointly controlled entities accounted for a further Rp 1.5 trillion mainly meningkat sebesar Rp 1,5 triliun terutama due to investment in Bank Permata. Fixed karena investasi di Bank Permata. Jumlah assets increased by Rp 2.5 trillion. aktiva tetap meningkat sebesar Rp 2,5 triliun. 27 Kewajiban Liabilities Perseroan melunasi Hutang Restrukturisasi The Company repaid the Restructured Debt Seri II sebesar US$ 191,000 sesuai jadwal Series II amount due of US$ 191,000 as dan membayar di muka seluruh Hutang scheduled and prepaid the whole Series II Gain / Loss on Forex Restrukturisasi Seri II sebesar US$ 171 Debt amounting US$ 171 million and Rp 271 Interest Expense juta dan Rp 271 miliar pada tanggal 30 billion on September 30th 2004. Through September 2004. Dengan diperolehnya the syndicated loan facility, on December pinjaman sindikasi, pada tanggal 28 28th 2004 the Company repaid its Desember 2004 Perseroan melunasi Restructured Debt Series III loans and bonds pembayaran Hutang Restrukturisasi Seri III, of US$ 111.8 million and Rp 139.4 billion. masing-masing sebesar US$ 111,8 juta dan Rp 139,4 miliar. sale proceeds arising from the disposal of Berau. PT Tjahja Sakti Motor (TSM) also dari penawaran umum terbatas dengan hak settled its restructured loan amounting memesan efek terlebih dahulu dan hasil US$ 26.2 million ahead of the due date in penjualan Berau. PT Tjahja Sakti Motor October 2005. cepat dari tanggal jatuh temponya di bulan Oktober 2005 . (ASF) and PT Federal International Finance (FIF) issued bonds of Rp 2.7 trillion and Rp 1.0 trillion respectively to fund further growth of their automobile and motorcycle financing (ASF) dan PT Federal International Finance businesses. sebesar Rp 2,7 triliun dan Rp 1,0 triliun untuk membiayai pertumbuhan pembiayaan mobil dan sepeda motor lebih lanjut. Rasio hutang bersih terhadap ekuitas Astra per akhir tahun 2004 membaik ke posisi net cash. Ekuitas Laba bersih tahun 2004 meningkatkan jumlah ekuitas dari Rp 11,7 triliun menjadi Rp 16,5 triliun. Dividen Perseroan membayar dividen interim sebesar Rp 100 per saham pada bulan November 2004 dari laba yang diperoleh pada tahun 2004. 28 (11.7) (500.7) (656.1) During the year PT Astra Sedaya Finance Pada tahun 2004 PT Astra Sedaya Finance (FIF) menerbitkan obligasi masing-masing 162.4 rights issue proceeds and partly from the direstrukturisasi dengan perolehan dana hutangnya sebesar US$ 26,2 juta lebih Financial Charges (Rp billion) UT repaid its restructured loan partly from UT membayar kembali hutangnya yang (TSM) juga menyelesaikan restrukturisasi Beban Finansial (Rp miliar) Astra’s net debt to equity ratio at the end of the year improved to a net cash position. Equity Net income for 2004 raised total shareholders’ equity from Rp 11.7 trillion to Rp 16.5 trillion. Dividend The Company paid an interim dividend of Rp 100 per share in November 2004 distributed from profits earned during the year. 2003 2004 Arus Kas Cash Flows Aktivitas Operasi Operating Activities Arus kas bersih dari aktivitas usaha Net cash flows from operating activities meningkat dari Rp 2,4 triliun di tahun 2003 increased from Rp 2.4 trillion in 2003 to menjadi Rp 3,2 triliun, terutama disebabkan Rp 3.2 trillion mainly due to improved oleh membaiknya kinerja usaha di sektor operating performances in Automotive, Otomotif, Jasa Keuangan dan Agribisnis. Financial Services and Agribusiness. Aktivitas Investasi Investing Activities Arus kas bersih yang dipergunakan untuk Net cash flows from investing activities aktivitas investasi adalah sebesar amounted to Rp 1.8 trillion. Cash of Rp 2.9 Rp 1,8 triliun. Penggunaan terbesar adalah trillion was used for investment in Bank untuk investasi di Bank Permata dan Permata and to increase the shareholdings in peningkatan saham kepemilikan Perseroan AAL and UT. di AAL dan UT, yaitu sebesar Rp 2,9 triliun. Financing Activities Aktivitas Keuangan A total of Rp 11.4 trillion was used to reduce Sejumlah Rp 11,4 triliun dipergunakan short term debt and in buying back long term untuk mengurangi hutang jangka pendek debt. A further Rp 1.2 trillion was used to dan membeli kembali hutang jangka pay a dividend. Rp 10.6 trillion was received panjang. Sebesar Rp 1,2 triliun digunakan as proceeds from loans. untuk membayar dividen. Rp 10,6 triliun merupakan perolehan dari pinjaman. Year End Astra closed the year with available cash and Akhir Tahun cash equivalents of Rp 5.3 trillion compared Astra menutup tahun 2004 dengan kas with a closing cash balance of Rp 4.6 trillion dan setara kas yang setara dengan Rp 5,3 in 2003. triliun dibandingkan dengan penutupan kas sebesar Rp 4,6 triliun pada akhir tahun 2003. Fasilitas kredit bergulir sindikasi sebesar US$ 170,0 juta dan Rp 600,0 miliar ditandatangani pada bulan November 2004, kemudian sebagian dipakai untuk pembiayaan kembali Hutang Restrukturisasi Seri III. A US$ 170.0 million and Rp 600.0 billion syndicated revolving credit facility was completed in November 2004 and part of this facility was used to refinance Restructured Debt Series III. 29 Tinjauan Operasional - Sekilas Astra Otomotif Mobil Automobile Sepeda Motor Motorcycle Automotive • Toyota • Honda • Isuzu • Daihatsu • BMW • Peugeot • Nissan Diesel Jasa Keuangan Pembiayaan Mobil Automobile Financing Pembiayaan Sepeda Motor Motorcycle Financing Financial Services • Astra Credit Companies • PT Federal International Finance Alat Berat Mesin Konstruksi Construction Machinery Kontraktor Penambangan Mining Contractor Heavy Equipment • PT United Tractors Tbk • PT Pamapersada Nusantara • PT Traktor Nusantara Agribisnis Minyak Sawit Mentah Crude Palm Oil Agribusiness • PT Astra Agro Lestari Tbk Teknologi Informasi Solusi Dokumen Document Solution Solusi TI IT Solution Information Technology • PT Astra Graphia Tbk • PT SCS Astragraphia Technologies Infrastruktur Infrastruktur Umum General Infrastructure Infrastructure • PT Astratel Nusantara • PT Intertel Nusaperdana 30 Operating Review - Astra at a glance Komponen Components Lain-lain Others • PT Astra Otoparts Tbk • AstraWorld • TRAC • Mobil ‘88 Perbankan Banking Asuransi Kerugian General Insurance Asuransi Jiwa Life Insurance • PT Bank Permata Tbk • PT Asuransi Astra Buana • PT Astra CMG Life 31 Otomotif Automotive 32 Tinjauan Overview Pada tahun 2004, grup Otomotif memberikan kontribusi sebesar Automotive group contributed 69.1% of Astra’s total net revenue in 69,1% dari total pendapatan bersih Astra. Kinerja yang gemilang 2004. Record performances were achieved within the group that dicapai melalui penjualan mobil, sepeda motor dan komponen. comprises four wheeled vehicles, two wheeled vehicles and auto Masing-masing usaha ini telah menunjukkan kemampuannya components. Each of these businesses showed their capabilities as sehingga menjadi tolok ukur bagi praktik internasional terbaik benchmarks for international best practice in key areas, including dalam bidang-bidang utama, termasuk produksi kendaraan dan vehicle and engine production, dealer training, and worldwide mesin, pelatihan dealer, akreditasi internasional untuk desain accreditation for component design. Net revenue increased 19.9% komponen. Pendapatan bersih meningkat 19,9% menjadi Rp 30,6 to Rp 30.6 trillion comprising Rp 22.2 trillion from automobile triliun terdiri dari penjualan mobil sebesar Rp 22,2 triliun, penjualan sales, Rp 5.5 trillion from motorcycle sales and Rp 2.9 trillion from sepeda motor sebesar Rp 5,5 triliun dan penjualan komponen component sales. sebesar Rp 2,9 triliun. 33 Grup Mobil Automobile Group Model baru pemimpin pasar Market leading new models Pada tahun 2004 pasar kendaraan roda empat tumbuh 36,3% The total four wheeler vehicle market grew 36.3% to 483,283 units mencapai 483.283 unit dibandingkan pertumbuhan sebesar 11,5% in 2004 compared to 11.5% growth, a year earlier. Astra market di tahun 2003. Pangsa pasar Astra meningkat dari 41,5% menjadi share grew from 41.5% to 45.0% with an increase of units sold by 45,0% dengan peningkatan sebesar 47,7% mencapai 217.431 unit. 47.7% to 217,431 units. This growth spurt was substantially due Lonjakan pertumbuhan ini disebabkan oleh kenaikan permintaan luar the phenomenal increase in demand for our new market-defining biasa atas konsep pemasaran baru Perseroan, yaitu mini MPV Toyota concept, the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia mini MPV, and Avanza dan Daihatsu Xenia serta besarnya minat atas Toyota Kijang keen interest in the new Toyota Kijang Innova which quickly built Innova dengan cepat meningkatkan jumlah pemesanan. Bahkan into a strong order book. Even before the Kijang Innova was unveiled sebelum Toyota Kijang Innova diperkenalkan pada Jakarta Motor at the Jakarta Motor Show in September, 14,000 units had already Show di bulan September 2004, sebanyak 14.000 unit telah dipesan. been ordered. These three models alone represented vehicle sales Penjualan ketiga jenis mobil tersebut mencapai 88.239 unit atau of 88,239 units or 18.3% of the entire market in 2004. In the two 18,3% dari total penjualan otomotif di tahun 2004. Pada dua segmen dominant segments of 4 x 2 low and Medium Gasoline, Astra market pasar yang dominan, yaitu 4 x 2 low dan medium gasoline, Astra share was as high as 57.4% and 51.2% respectively. meraih pangsa pasar masing-masing sebesar 57,4% dan 51,2%. Volume Kendaraan Produksi Astra (kontribusi %) Astra Production Vehicle Volumes (% contribution) BMW 1.3% BMW Peugeot 1.0% 0.9% Nissan 0.4% Nissan Isuzu Isuzu 0,9% 13.4% 0,8% 10.8% Toyota 68.6% Daihatsu 14.8% Peugeot 147,074 units Toyota 65.3% Daihatsu 21.8% 217,431 units 2003 2004 Astra Share 2003 Pangsa Pasar Astra, menurut segmentasi Astra Market Share, segment by segment High MPV 19,215 Truck 2 ton 52,358 Low Sedan 27,035 Pick-Up (4x2) 65,727 Med. Diesel 17,209 Med. Gasoline 93,829 4x2 Low 53,616 2004 19,382 -> 0% 0% 64,554 -> 30.3% 34.7% 27,982 -> 44.7% 50.6% 90,770 -> 37.7% 34.3% 18,848 -> 76.0% 76.3% 106,769 -> 71.9% 51.2% 123,958 -> 8.7% 57.4% Others 25,530 31,020 -> 20.7% 18.9% Total Market 354,519 483,283 -> 41.5% 45.0% 2003 2004 Peningkatan volume dan produktivitas Improved volumes and productivity Nilai dari perencanaan produksi jangka panjang secara rinci terlihat The value of detailed long-term production planning was clearly jelas pada tahun 2004 karena ADM mampu menaikkan tingkat demonstrated in 2004 as ADM was able to raise production levels to produksinya untuk memenuhi permintaan dan pada saat yang match demand and at the same time make significant productivity sama meningkatkan produktivitas secara signifikan. Segera setelah gains. As soon as it became clear that the initial monthly output of diketahui bahwa jumlah produksi awal sebesar 3.600 unit kendaraan 3,600 vehicles was not keeping up with new orders, adjustments per bulan tidak dapat memenuhi pesanan baru, ADM meningkatkan were made to a higher level of 10,000 units per month. A total produksi menjadi sekitar 10.000 unit per bulan pada akhir tahun of 2,500 new jobs were created at ADM and while staffing levels 2004. ADM menciptakan 2.500 lapangan kerja baru dan sementara doubled, product volumes more than tripled. jumlah staf meningkat dua kali lipat, volume produksi meningkat lebih dari tiga kali. 34 Atas: Toyota Kijang Innova mencapai jumlah Top: The Toyota Kijang Innova had a strong pemesanan yang luar biasa, bahkan sebelum order book even before its official launch. diluncurkan secara resmi. Bawah: Mini MPV Bottom: The Daihatsu Xenia mini MPV. ADM Daihatsu Xenia. ADM memproduksi sekitar produced around 100,000 units in 2004. 100.000 unit di tahun 2004. Pangsa pasar berdasarkan merek Other non Astra Other non Astra 17.0% 19.4% Market share by brands Toyota Toyota 28.5% 29.4% Suzuki Suzuki 2003 19.8% 2004 17.0% Isuzu Daihatsu 5.6% 9.9% Daihatsu Isuzu Mitsubishi 21.7% 6.1% Other Astra 1.3% Mitsubishi 4.9% 18.5% Other Astra 0.9% 35 Pada pasar diesel kelas menengah, volume penjualan Isuzu Panther In the medium diesel market, Isuzu Panther unit sales improved meningkat 11,1% dan mampu mempertahankan pangsa pasarnya 11.1% and maintained a solid 57.5% market share in this segment yang mantap sebesar 57,5% di segmen ini, sedangkan pasar pick while in the pick up 4 X 2 market this same marque delivered over up 4 x 2 juga mengalami pertumbuhan volume penjualan sebesar 16.4% volume growth. Daihatsu’s Zebra achieved sales of over 16,4%. Penjualan Daihatsu Zebra mencapai lebih dari 20.000 unit, 20,000 units, a 53.8% increase over 2003. The Nissan Diesel truck meningkat 53,8% dibandingkan tahun 2003. Volume penjualan truk continued to impress with 29.6% sales volume growth to just under Nissan Diesel juga tetap mengesankan dengan kenaikan sebesar 1,700 units. 29,6% mendekati 1.700 unit. Mid to high end market Pasar menengah ke atas In the mid to high-end market, Toyota Camry had a successful year Di pasar kelas menengah ke atas, tahun 2004 merupakan tahun with growth of 12.5% to 1,706 units. Peugeot sales were affected kesuksesan bagi Toyota Camry dengan pertumbuhan sebesar 12,5% by strong competition and the appreciation of the Euro, a factor mencapai 1.706 unit. Sementara penjualan Peugeot terpengaruh also affecting BMW sales. However, the Astra dealer network still oleh persaingan yang sangat ketat dan menguatnya mata uang Euro, represents around 40% of total BMW sales volumes in Indonesia and faktor yang juga mempengaruhi penjualan BMW. Meskipun demikian, after a degree of market uncertainty in an election year, the new 5 jaringan dealer Astra masih memberikan kontribusi sekitar 40% dari series together with a new 3 series soon to be launched, are expected total penjualan BMW di Indonesia dan setelah melewati situasi pasar to improve prospects in 2005. The Company won Salesman of the yang tidak menentu di tahun berlangsungnya pemilihan umum, BMW Year and Dealer of the Year awards from BMW and gained recognition seri 5 dan seri 3 baru akan segera diluncurkan dan diharapkan dapat for production standards on the new 5 series range in a special memperbaiki prospek penjualannya di tahun 2005. Perseroan meraih feature carried in the BMW worldwide trade magazine. penghargaan Salesman of the Year dan Dealer of the Year dari BMW serta memperoleh pengakuan atas produksi dengan standar tinggi untuk BMW seri 5 baru yang diulas dalam fitur khusus majalah BMW yang beredar secara internasional. Strategy The introduction of three new models, the creation of a new MPV market segment and the synergy achieved with Financial Services were the main elements in our success in 2004. We continued to Strategi leverage our sales franchise which increased from 359 outlets to Peluncuran ketiga model baru, terciptanya segmen pasar MPV baru 371, of which 135 were wholly owned. We will also continue to work dan sinergi yang dilakukan dengan divisi Jasa Keuangan merupakan closely with Financial Services division to offer attractive terms to faktor utama yang mendukung kesuksesan kami di tahun 2004. Kami prospective customers and the Company is in the midst of expansion terus memanfaatkan jaringan penjualan Perseroan yang jumlahnya plans incorporating new models and multiple brands within the extra meningkat dari 359 dealers menjadi 371 dealers, di mana 135 di capacity planned for the beginning of 2006 and 2007. antaranya dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Kami akan terus bekerja sama secara erat dengan divisi Jasa Keuangan, menawarkan produk dengan persyaratan yang menarik bagi pelanggan prospektif dan pada saat ini Perseroan sedang menyusun rencana perluasan untuk kendaraan model baru dan sejumlah merek seiring dengan penambahan kapasitas yang direncanakan pada awal tahun 2006 dan tahun 2007. Kanan: Right: New Isuzu Panther Astra: sebuah nama yang identik dengan Astra: a name synonymous with leading merek otomotif terkemuka, layanan dealer automotive brands and a mark of quality berkualitas dan dukungan layanan purna dealer service and reliable after sales jual yang handal. support. New Peugeot 807 Peugeot 307 New BMW 5 series Nissan Diesel Truck New Toyota Camry 36 Isuzu new Panther Ad shot 37 Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia - suatu konsep pasar yang jelas. The Toyota Avanza and Daihatsu Xenia - a market defining concept. 38 Delivering more Sebuah kendaraan baru keluar A new vehicle rolls off the dari jalur produksi setiap production line every 1,7 menit. 1.7 minutes. Memberi lebih melalui perencanaan Delivering more through planning Empat tahun lalu manajemen Perseroan mengajukan sebuah Four years ago the Company’s management approached Toyota and konsep MPV dengan harga yang lebih terjangkau kepada Toyota Daihatsu with a proposal for an affordable MPV. Market intelligence dan Daihatsu. Riset pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa para showed customers preferred a bonnet vehicle to the range of mini pelanggan lebih menyukai jenis kendaraan minibus dengan harga vans available then in the target price range. From this collaboration terjangkau. Melalui kerjasama ini lahirlah konsep Avanza/Xenia. the Avanza/Xenia concept was born. Suatu konsep yang berhasil tidak ada artinya bila tidak disertai A successful concept is nothing without an efficient and flexible dengan platform manufaktur yang fleksibel dan efisien. Sebuah manufacturing platform. A special committee on production strategy komite khusus dibentuk untuk menyusun kembali strategi produksi reconfigured the existing capacity at the ADM factory in Sunter, dari fasilitas yang sudah ada di pabrik ADM Sunter, Jakarta, sehingga Jakarta, creating 5,000 square metres more space and faster dapat menciptakan tambahan ruangan seluas 5.000 m2 dan untuk throughput. Production for 2004 reached about 100,000 vehicles proses produksi yang lebih cepat. Pada tahun 2004 jumlah produksi and today a new vehicle rolls off the production line every 1.7 minutes mencapai sekitar 100.000 kendaraan dan kini setiap 1,7 menit in any one of 17 variants. The comparable statistic before the new keluar sebuah kendaraan baru dari 17 varian yang ada. Sebagai configuration was one vehicle every 48 minutes: a very good example data perbandingan, sebelum adanya konfigurasi baru ini sebuah of the ability of Astra and its principals to deliver more output in less kendaraan baru keluar setiap 48 menit, merupakan suatu contoh time and at lower unit cost. yang baik dari kemampuan Astra dan prinsipalnya untuk memberikan output lebih dalam waktu yang lebih sedikit dan biaya per unit yang lebih rendah. 39 Delivering more 40 Menciptakan benchmark Creating benchmarks Banyak tamu yang mengunjungi fasilitas produksi There were frequent visitors to the expanded ADM pada tahun 2004. Fasilitas tersebut telah production facility at ADM in 2004. This facility has diakui sebagai tolok ukur dunia di lingkungan Toyota been recognised as a benchmark worldwide within dan Daihatsu. Fasilitas penunjang pabrik termasuk Toyota and Daihatsu. Support facilities include the cetakan aluminium terbesar di Indonesia. ADM largest aluminium die and gravity casting operation adalah pemasok regional untuk komponen mesin in Indonesia. ADM is a regional supplier of engine seperti kepala silinder dan pompa minyak begitu pula parts such as cylinder heads and oil pumps, as well mesin utuh. as complete engines. Pusat pelatihan Kaizen Dojo mengalami tahun yang The Kaizen Dojo Training Centre had a busy year sibuk tidak hanya pelatihan untuk meningkatkan training to meet the high standards of Daihatsu standar penjualan dan pelayanan bagi dealer lokal sales and services not only for local dealers but also saja, namun hingga peserta luar negeri, termasuk overseas participants, including distributors from distributor dari Jerman, Belanda, Malaysia dan Qatar. Germany, Netherlands, Malaysia and Qatar. Kaizen Kaizen artinya “perbaikan terus menerus.” means “continuous improvement.” AstraWorld AstraWorld AstraWorld adalah suatu layanan komprehensif yang menyediakan AstraWorld is our comprehensive service providing customers with berbagai layanan seperti memberikan saran dalam pembelian mobil, advice on car purchase, finance, insurance, service, spare parts, pembiayaan, asuransi, pelayanan, suku cadang, dan perbaikan repairs and emergency recovery. In 2004 AstraWorld increased its kendaraan serta layanan keadaan darurat. Pada tahun 2004, membership to almost 160,000. Our future success with this concept AstraWorld meningkatkan jumlah anggotanya hampir 160.000. lies in how well we connect our existing data with the customer Keberhasilan konsep ini di masa mendatang terletak pada seberapa database of our dealerships and Astra Financial Services to build this baik kami dapat menghubungkan database pelanggan dengan into a leading Customer Relationship Management (CRM) initiative. database dealer dari divisi Jasa Keuangan Astra untuk membangun Our challenge is to deliver more reasons for more customers to rely Customer Relationship Management (CRM) yang handal. Tantangan on Astra. kami adalah memberi lebih banyak alasan bagi lebih banyak pelanggan untuk mengandalkan Astra. Bawah: AstraWorld memberikan saran mulai dari pembelian dan pendanaan hingga asuransi serta perbaikan kendaraan. Kanan: Tim perbaikan darurat selalu siap membantu. Below: AstraWorld gives advice on everything from car purchase and finance to insurance and service. Right: Emergency recovery teams are ready to help in need. 41 TRAC TRAC Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perseroan ini lebih The Company’s 100% owned land transportation subsidiary is much dari sekedar penyewaan mobil, TRAC menyediakan solusi yang more than a car rental business – it provides complete fleet solutions lengkap atas kebutuhan kendaraan bagi perusahaan terkemuka di for leading companies in Indonesia. During 2004 TRAC’s business Indonesia. Sepanjang tahun 2004, TRAC melakukan diversifikasi was further diversified into motorcycle rental adding 480 units under lebih lanjut ke usaha penyewaan sepeda motor bernama “TREMO” a new branded service “TREMO”. Revenue from the core vehicle dengan menyediakan 480 unit sepeda motor. Pendapatan yang leasing operation grew 18.8% to Rp 519.9 billion with fleet growth of berasal dari kegiatan utama penyewaan kendaraan ini meningkat 15.4% to 9,020 cars in service. 18,8% menjadi Rp 519,9 miliar dengan pertumbuhan armada kendaraan yang disewakan sebesar 15,4% menjadi 9.020 mobil. TRAC is committed to provide customers with the best service in the land transportation business with the most comprehensive and TRAC memiliki komitmen untuk menyediakan layanan terbaik bagi innovative offers. One growth area is the provision and management pelanggan dalam usaha transportasi darat dengan penawaran of company car fleets for customers who find it more efficient to yang paling lengkap dan inovatif. Salah satu area yang mengalami outsource rather than finance and retain company cars on the pertumbuhan adalah penyediaan dan pengelolaan armada kendaraan balance sheet. The TRAC network reaches all major cities throughout bagi pelanggan yang berpendapat bahwa penyediaan kendaraan Indonesia. Future plans include further diversification to add new secara outsourcing akan lebih efisien ketimbang harus membelinya revenue streams and make progress towards its vision of providing dan mencatatnya di neraca keuangan. Jaringan TRAC mencakup world-class land transportation services. semua kota-kota besar di seluruh Indonesia. Rencana selanjutnya adalah melakukan diversifikasi lebih lanjut agar dapat menambah arus pendapatan dan melakukan peningkatan terhadap misinya sebagai penyedia layanan angkutan darat kelas dunia. 42 Atas: Strategi TRAC adalah menargetkan Top: TRAC’s strategy is to target pelanggan korporasi di mana Perseroan key corporate accounts where it can dapat memberikan layanan transportasi provide added value through integrated terpadu. Bawah: TREMO menyediakan transportation services. Below: TREMO layanan penyewaan sepeda motor. offers motorcycle rental service. Grup Sepeda Motor Motorcycle Group Perseroan memproduksi dan menyalurkan sepeda motor melalui The Company produces and distributes motorcycles through its AHM, sebuah perusahaan patungan dengan kepemilikan saham 50.00% owned joint venture, AHM. Retail sales are handled by both sebesar 50%. Penjualan ritel sepeda motor ditangani oleh dealer the Company-owned dealers and by third parties. milik Perseroan maupun oleh pihak ketiga. Operating environment Lingkungan Operasional Indonesia’s total market growth of 39.2% to 4.3 million motorcycles Pasar sepeda motor di Indonesia pada tahun 2004 tumbuh sebesar compared favourably with growth of 22.4% in 2003 and while 39,2% menjadi 4,3 juta, dibandingkan dengan pertumbuhan Honda’s market share was reduced from 51.5% to 47.7% a new sebesar 22,4% di tahun 2003. Kendati pangsa pasar sepeda motor sales record of over 2 million units was achieved using the existing Honda mengalami penurunan dari 51,5% menjadi 47,7%, namun production capacity. The completion of a new manufacturing plant rekor penjualan baru lebih dari 2 juta unit berhasil dicapai dengan in 2005 raising capacity by a further 1.0 million units will strengthen menggunakan kapasitas produksi yang sudah ada. Penyelesaian our leading position in all of the four segments in which we compete. pabrik baru di tahun 2005 akan menambah kapasitas produksi In the under Rp 10 million Cub market the Honda Supra Fit held sebesar 1,0 juta unit akan memperkuat posisi Perseroan memimpin 44.1% of the market by more than doubling its sales volumes. In the di keempat segmen di mana kami berkompetisi. Di segmen dengan largest sector, the over Rp 10 million Cub segment, annual sales grew harga di bawah Rp 10 juta, Honda Supra Fit menguasai 44,1% 77.4%, exceeding 3 million units. The Honda Supra Fit DB emerged pangsa pasar dengan volume penjualan meningkat lebih dari dua as market leader with sales of over 600,000 units and Astra’s market kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Di sektor terbesar, yaitu share closed the year at 49.1% in this segment. Honda continued pada segmen harga di atas Rp 10 juta, volume penjualan tumbuh to dominate both the Sport and Business & Scooter segments with 77,4% menjadi lebih dari 3 juta unit. Honda Supra Fit DB berhasil shares of 41.4% and 42.6% respectively. Around 37% of motorcycles muncul sebagai pemimpin pasar dengan volume penjualan lebih dari sold were financed by the Company’s FIF. 600.000 unit dan pangsa pasar Astra di segmen ini mencapai 49,1% pada akhir tahun 2004. Honda tetap mendominasi pasar untuk segmen Sport dan Business & Scooter dengan pangsa pasar masingmasing sebesar 41,4% dan 42,6%. Sekitar 37% sepeda motor yang terjual memperoleh pembiayaan dari FIF yang dimiliki oleh Perseroan. Astra Share Pangsa Pasar Astra, menurut segmentasi -> 2004 74.1% 42.6% -> 46.9% 41.4% 3,008,098 -> 61.4% 49.1% 846,183 -> 35.2% 45.8% -> 51.5% 47.7% 128,128 282,859 Astra Market Share, segment by segment Business & Scooter 2003 74,980 207,994 Sport Cub > Rp 10 mio 1,695,733 Cub < Rp 10 mio 1,084,908 Total Market 3,063,615 4,265,268 2003 2004 Pangsa pasar berdasarkan merek Market share by brands Others Kawasaki Others 8.9% Kawasaki Honda 2.0% 9.5% Honda 2.5% 51.5% 47.7% Yamaha Yamaha 18.5% 20.5% 2004 2003 Suzuki Suzuki 19.1% 19.8% 43 44 Rekor penjualan baru mencapai lebih dari A new sales record of over 2.000.000 unit dengan menggunakan 2,000,000 units was achieved using kapasitas produksi yang ada. the existing production capacity. Strategi Strategy Pada tahun 2004 Perseroan membuka 7 cabang ritel baru. Perluasan The Company’s retail presence increased by 7 new branches during jaringan ritel, serangkaian produk yang unggul untuk memenuhi the year. The expanded retail network, a superior range of products permintaan pasar di semua segmen dan kemampuan FIF untuk to suit market demand in all segments and FIF’s capacity to provide menyediakan pembiayaan merupakan suatu kombinasi yang sangat user finance was a powerful combination. Additional production kuat. Penambahan kapasitas sebesar 1,0 juta unit per tahun dimulai capacity of 1.0 million units per year will be available late 2005 with pada akhir tahun 2005 dengan teknologi manufaktur terkini akan the latest manufacturing technology to affirm Honda’s brand image mengukuhkan citra merek Honda dan memperkuat daya saing kami and strengthen our competitive position in the year ahead. di tahun mendatang. 45 Delivering more 46 Sebuah pabrik manufaktur Honda dibangun A new Honda manufacturing plant in di tahun 2005 untuk meningkatkan kapasitas 2005 will raise capacity by a further sebesar 1,0 juta unit dan memperkuat posisi 1.0 million units and strengthen our kami sebagai pemimpin pasar. leading position in the market. Atas: Lebih dari 600.000 unit Honda Top: Over 600,000 units of the Supra Fit DB terjual di tahun 2004. Honda Supra Fit DB were sold in Bawah: Perseroan menambah 7 outlet 2004. Below: The Company added baru di sepanjang tahun 2004. 7 new outlets during the year. 47 Komponen Components PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah sebuah grup yang terdiri dari PT Astra Otoparts Tbk (AOP) comprises a group of 28 companies 28 perusahaan yang memproduksi dan memasarkan suku cadang which manufactures and distributes key components for use in Astra inti untuk dipergunakan oleh fasilitas produksi Grup Astra dan Group production facilities and by third party manufacturers as well perusahaan manufaktur pihak ketiga dan juga untuk perusahaan as in a growing spare parts business locally and in export markets. suku cadang lokal yang tengah berkembang dan untuk pasar ekspor. An increase in net revenue of 35.9% to Rp 2.9 trillion was achieved in Pada tahun 2004, pendapatan bersih meningkat 35,9% menjadi 2004 with growth spread between the three main business sectors of Rp 2,9 triliun yang berasal dari pertumbuhan ketiga sektor usaha Original Equipment Market (OEM), Replacement Market and export. utama yaitu Original Equipment Market (OEM), Replacement Market Selected price increases in certain lines such as batteries contributed dan penjualan ekspor. Beberapa kenaikan harga di sejumlah lini to the improved result. Aspira brand contributed around 16% of total produksi, seperti baterai, memberikan kontribusi atas kenaikan net revenue at AOP. pendapatan. Merek Aspira memberikan kontribusi sekitar 16% dari total pendapatan bersih AOP. Rincian Penjualan AOP AOP Sales Breakdown Export Export Replacement Market 17.2% Replacement Market 15.8% 50.9% 44.8% 2003 2004 OEM OEM 31.9% 39.4% Strategi Strategy AOP memusatkan perhatian pada peningkatan kemampuan AOP has concentrated on developing its capability to develop untuk mengembangkan sejumlah komponen yang telah diterima selected components that are winning acceptance with leading oleh grup otomotif terkemuka dunia. Silent drive dan cam chains automotive groups worldwide. AOP’s silent drive and cam chains untuk sepeda motor kini menjadi persyaratan standar bagi sebuah for motorcycles are now standard requirements at one leading manufaktur internasional terkemuka. Sistim rem AOP dipergunakan international manufacturer. Our brake systems are in use on Sport oleh beberapa kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) di pasar Utility Vehicles (SUVs) in markets as far afield as Europe and the Eropa dan Amerika. Perkembangan yang dicapai merupakan hal USA. The significance of these developments becomes clear as the penting mengingat basis produksi otomotif di Asia Tenggara sedang South East Asian manufacturing bases of leading automakers gain mendapatkan momentum dan standardisasi komponen mengalami momentum and component standardisation across model groups peningkatan. AOP tetap mencari peluang aliansi strategis dengan inevitably increases. AOP continued to explore strategic alliance produsen komponen di kawasan regional untuk meningkatkan opportunities with component manufacturers in the region to improve profilnya di pasar ini. its profile in these markets. Untuk mempercepat pengembangan produk baru, AOP melalui To expedite the development of new manufacturing products, through anak perusahaannya telah mengakuisisi fasilitas pabrikasi filter yang its subsidiaries, AOP has acquired the filter manufacturing facilities, berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. located in Surabaya, East Java. Dalam rangka memperluas peluang di pasar domestik, AOP Closer to home, to broaden its opportunities to capitalise on the memanfaatkan replacement market seiring dengan pertumbuhan replacement market as the automotive industry continues to expand, industri otomotif. AOP telah menandatangani perjanjian yang AOP has completed an innovative agreement with state-owned oil and inovatif dengan Pertamina, BUMN produsen minyak dan gas, untuk gas producer, Pertamina, to open “Speed Shop & Drive” outlets on membuka gerai suku cadang “Speed Shop & Drive” di jaringan the forecourts of Pertamina’s expanding petrol station network. AOP SPBU Pertamina yang terus berkembang. AOP juga membeli 61,00% acquired 61.00% of the shares in a spare parts dealer PT Mopart saham PT Mopart Jaya Utama, sebuah dealer suku cadang. Langkah- Jaya Utama. Together these initiatives help AOP to shorten the langkah tersebut akan membantu AOP memperpendek rantai distribution chain, cutting out layers and adding margin opportunities. distribusi, memotong lapisan yang ada dan meningkatkan peluang peningkatan marjin. 48 Delivering more AOP menandatangani perjanjian ritel yang AOP completed an innovative retail inovatif dengan Pertamina yakni “Speed agreement with Pertamina called “Speed Shop & Drive” yang berlokasi di SPBU Shop & Drive” on the forecourts of Pertamina. Bawah: Ragam suku cadang Pertamina petrol stations. Below: AOP’s AOP. growing range of autoparts. 49 Jasa Keuangan Financial Services 50 Tinjauan Overview Jasa Keuangan mengalami tahun yang penuh rekor dengan Financial Services had a record year with a combined total of new pembiayaan sebesar hampir satu juta unit yang merupakan and second hand, two and four wheel vehicles of almost kombinasi dari sepeda motor dan mobil baik baru maupun bekas. one million units financed. This was achieved despite more Prestasi ini tercapai di tengah persaingan yang ketat setelah sektor competition from banks increasing their activity in direct credits perbankan meningkatkan aktivitasnya dalam menyalurkan pinjaman and via the acquisition of multi-finance companies. Another year of secara langsung maupun melalui akuisisi aset perusahaan multi low interest rates stimulated demand for automotive finance across finance. Rendahnya suku bunga di tahun 2004 telah mendorong the board. Our group of financial services businesses have been permintaan atas pembiayaan kendaraan untuk seluruh kategori. well placed to capitalise on the large scale availability of affordable Anak perusahaan di bidang Jasa Keuangan telah memanfaatkan two and four wheel vehicles plus more choice from a broader range. tersedianya kendaraan dalam skala besar baik untuk mobil maupun Astra Credit Companies (ACC) concentrated mainly on automobile sepeda motor dengan harga terjangkau, di samping terdapat finance while FIF focused on motorcycles and solely on the Honda banyaknya pilihan dalam rangkaian produk yang lebih luas. Astra brand. Both enjoyed strong growth in volumes and revenue. A total Credit Companies (ACC) memfokuskan diri di bidang pembiayaan of Rp 3.7 trillion was raised in the bond market during the year at mobil, sedangkan FIF memfokuskan diri pada pembiayaan sepeda very competitive rates. motor untuk merek Honda. Kedua perusahaan ini menikmati pertumbuhan kuat, baik dalam volume penjualan maupun pendapatan. Pada tahun 2004, telah dihimpun dana sebesar Rp 3,7 triliun melalui penjualan obligasi dengan suku bunga yang sangat bersaing. Jumlah pendapatan bersih meningkat 59,1% menjadi Rp 3,7 triliun, sedangkan pendapatan bersih ACC naik 55,3% menjadi Rp 1,6 Total net revenue increased by 59.1% to Rp 3.7 trillion, ACC net revenue grew 55.3% to Rp 1.6 trillion and FIF revenue grew 57.0% to Rp 1.7 trillion. In November 2004, the Company acquired an initial 25.50% interest in Bank Permata. By close of the year this holding increased to 31.55% through share purchases in the open market. triliun dan pendapatan bersih FIF meningkat 57,0% menjadi Rp 1,7 triliun. Pada bulan November 2004 Perseroan melakukan akuisisi perdana saham Bank Permata sebesar 25,50% dan pada akhir tahun jumlah kepemilikan saham Perseroan mencapai 31,55% melalui pembelian di lantai bursa. 51 Jumlah Pembiayaan (Rp triliun) Amount Financed (Rp trillion) ACC FIF 10.5 7.9 6.4 4.7 2003 2004 Lingkungan Operasional Operating environment Pada tahun 2004 terdapat dua tren utama. Pertama meningkatnya Two key trends were evident in 2004. First was the growing appetite minat atas kendaraan serba guna dan sepeda motor baru pada harga for new multi purpose vehicles and new motorcycles at the low to rendah hingga menengah. Rendahnya tingkat suku bunga yang medium end of the price spectrum. Prevailing interest rates made berlaku membuat pembiayaan kendaraan menjadi lebih terjangkau. such purchases more affordable. A total of 108,856 automobiles Total pembiayaan meningkat 56,2% menjadi 108.856 mobil di were financed, an increase of 56,2,%, of which 69,213 were new antaranya 69.213 unit merupakan mobil baru. FIF menandatangani vehicles. FIF completed an increase of 63,5% in contracts with kontrak pembiayaan 63,5% lebih banyak untuk sepeda motor motorcycle owners to a total of 844,305 units of which 746,295 or menjadi 844.305 unit di antaranya 746.295 unit atau 88,4% 88.4% were new vehicles. merupakan sepeda motor baru. The second trend was the rapid increase, albeit from a low base Kecenderungan yang kedua adalah terjadinya kenaikan yang cepat of the second hand vehicle finance market. Second-hand vehicles dalam pembiayaan kendaraan bekas, walaupun pada awalnya volume represented unit growth of 39.8% year on year, to account for 36.4% pembelian rendah. Kendaraan bekas bertumbuh 39,8% dalam unit of all four wheeler vehicles financed by ACC. Second hand Honda dan memberikan kontribusi 36,4% dari total pembiayaan mobil oleh motorcycle units financed grew 6.6 times and accounted for 11.6% of ACC. Pembiayaan sepeda motor bekas merek Honda mengalami total units financed compared with just 2.9% in 2003. kenaikan 6,6 kali dan merupakan 11,6% total unit pembiayaan FIF dibandingkan dengan 2,9% di tahun 2003. Unit Pembiayaan Units Financed 885,826 Automobiles Motorcycles 527,075 108,856 69,670 2003 52 2004 ACC: Pendanaan untuk mobil bekas ACC: Finance for second hand meningkat hampir 40% di tahun 2004 automobiles grew almost 40% in 2004 mewakili sekitar 36% dari pembiayaan to account for around 36% of all 4 bisnis roda 4. Mobil’88 adalah jaringan wheeler business. Mobil ‘88 is the ritel mobil bekas Astra. second hand retail franchise of Astra. Strategi Strategy Pada tahun 2004 Perseroan berhasil mempertahankan pangsa In 2004 we preserved our leading market share and invested in a pasarnya yang terkemuka dan kami melakukan investasi pada large private sector bank with an extensive branch presence. The sebuah bank swasta nasional besar dengan jaringan kantor cabang existing network, competitive terms to customers and credit standing yang luas. Jaringan kami yang ekstensif, persyaratan yang bersaing of Astra companies in local debt markets proved to be crucial points dan kredibilitas yang solid di pasar hutang merupakan hal-hal penting of difference. Our credit ratings are better than some banks. Local yang membedakan kami dari yang lainnya. Peringkat kredit kami rating agency Pefindo has rated ASF as AA minus and FIF as A plus, bahkan lebih baik dari sejumlah bank. Berdasarkan pemeringkatan enabling us to obtain competitive terms when seeking new funding. yang dilakukan oleh Pefindo, ASF meraih peringkat AA minus, sedangkan FIF meraih peringkat A plus, yang memungkinkan kami memperoleh sumber pendanaan dengan biaya yang kompetitif. The second hand vehicle market represented a good source of business for Astra’s Financial Services companies. Not only does it continue to grow rapidly but there are relatively few competitors with Pasar kendaraan bekas merupakan sumber usaha yang baik sufficient experience of doing business in this market and therefore untuk Perusahaan Jasa Keuangan Astra. Bukan hanya karena able to manage and price the risks involved. ASF has been exploring pertumbuhannya cepat, melainkan juga karena relatif sedikitnya new channels during 2004 to target the customer to customer market jumlah pesaing yang memiliki cukup pengalaman untuk dapat or C2C as it has become known. A simple but effective approval mengelola dan mengukur tingkat risiko yang terkait. Di tahun process has been designed to help one customer to sell on their 2004 ASF telah menjalankan cara baru untuk menargetkan pasar vehicle to another, building the database and creating new financing pelanggan ke pelanggan atau C2C karena cara itu telah dikenal. opportunities as the second hand market builds momentum. Member Proses persetujuan yang mudah tetapi efektif telah dibentuk untuk get member schemes and the recruitment of sales agents both membantu pelanggan untuk menjual mobilnya ke pelanggan externally and via an internal programme called Employee Link are lain, membangun data base dan menciptakan kesempatan cara producing encouraging C2C results, in terms of market share and pembiayaan yang baru di saat pasar mobil bekas sedang berkembang agent productivity. In addition to entering the second hand car pesat. Skema member get member dan penerimaan agen penjualan, finance market ACC has begun to diversify into motorcycle financing baik dari luar maupun melalui program internal (Employee Link) with encouraging results. A total of 41,521 motorcycles were financed telah memberikan hasil C2C yang memuaskan. Sebagai tambahan, by ACC in addition to the substantial numbers at FIF. ACC telah mulai melakukan diversifikasi pembiayaan sepeda motor dengan hasil yang memuaskan. Jumlah sepeda motor yang telah dibiayai oleh ACC sebanyak 41.521 unit. 53 Di tahun 2004 kami melakukan investasi In 2004 we invested in Bank Permata, di Bank Permata, sebuah bank swasta a large private sector bank with an besar yang memiliki jaringan luas. extensive branch network. Bank Permata Bank Permata Investasi pada Bank Permata dilakukan berlandaskan sejumlah The considerations behind the investment in Bank Permata were pertimbangan. Pertama, investasi tersebut menarik dari segi several. First, the investment is attractive in terms of being able to peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham melalui generate shareholder value through additional earnings while gaining perolehan keuntungan dan pembayaran dividen, selain manfaat yang the benefits of investing with a partner already competent and highly dapat diperoleh dari mitra investasi yang handal dan telah memiliki experienced in banking. Second, through participation of the bank pengalaman luas di bidang perbankan. Kedua, melalui partisipasi in syndications and securitisation, Astra can selectively raise funding dalam sindikasi dan sekuritisasi usaha, Astra akan mempunyai pilihan to support our automotive business, the backbone of the Group. dalam sumber pendanaan guna mendukung usahanya di bidang Third, in the underserved SME sector the acquisition represented otomotif yang merupakan tulang punggung Grup Astra. Ketiga, bagi an opportunity to explore synergies through channel financing to sektor UKM yang belum terlayani, akuisisi ini akan memberikan help build liquidity where it was needed, among suppliers and end peluang untuk mencapai sinergi melalui jalur pembiayaan guna users doing business with existing Astra invested industries. Finally, membantu menghimpun likuiditas bila diperlukan di antara para we viewed the bank as having significant potential to grow given pemasok dan para pihak lainnya yang memiliki hubungan usaha the potential of the banking services market and a source of cross dengan perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra. Akhirnya, kami referrals for our existing businesses to capitalise upon. menilai bahwa bank memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan mengingat industri jasa perbankan yang pasarnya masih potensial dan merupakan sumber referensi yang dapat dimanfaatkan oleh jaringan bisnis kami. Peningkatan keterampilan dalam pengelolaan risiko tetap merupakan unsur kunci dalam strategi di bidang jasa keuangan. Pada akhir tahun 2004, Rasio Kredit B ermasalah (NPL) Bank Permata adalah 3,6%. 54 Improving risk management skills has remained a key element of strategy in financial services. At the close of 2004 Bank Permata had a ratio of Non Performing Loans (NPL) of 3.6%. Garda Arena, tempat baru di Garda Arena, new premises at Asuransi Astra Buana - suatu cara Asuransi Astra Buana - a comfortable berbisnis yang nyaman. way of doing business Asuransi Kerugian General Insurance Selain pembiayaan otomotif, keberadaan Bank Permata merupakan In addition to our existing automotive financing, the linkage with peluang untuk membangun usaha di bidang asuransi. Pada tahun Bank Permata is an opportunity to build our insurance business. 2004, PT Asuransi Astra Buana (AAB) mencatat pertumbuhan In 2004, PT Asuransi Astra Buana (AAB) posted growth of 25.0% 25,0% dalam premium, dan 55,0% dalam jumlah polis. Jumlah aktiva in premiums, and 55.0% in policies written. Total assets increased meningkat menjadi Rp 1,5 triliun dan total investasi naik menjadi to Rp 1.5 trillion and total investments to Rp 1.1 trillion with a Risk Rp 1,1 triliun dengan rasio Risk Based Capital (RBC) sebesar 191%, Based Capital ratio (RBC) of 191%, in excess of the 120% minimum yang melebihi rasio minimum sebesar 120% yang ditetapkan oleh regulatory requirement. peraturan yang berlaku. Life Insurance Asuransi Jiwa Astra CMG, our life insurance business reported an 55.6% increase Astra CMG, usaha di bidang asuransi jiwa, mencatat kenaikan 55,6% in gross premium income, total asset growth of 35.8% to Rp 787 dalam pendapatan premium kotor, sedangkan total aktiva tumbuh billion and an RBC of 159%, in excess of the minimum requirement 35,8% menjadi Rp 787 miliar dan RBC mencapai 159%, yang of 120%. melebihi rasio minimum sebesar 120%. 55 FIF, yang merupakan salah satu bisnis inti Jasa Keuangan, pada tahun-tahun terakhir ini muncul sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan sepeda motor. Bagaimana hal ini terjadi? Caranya adalah dengan memberikan kepuasan kepada para nasabah maupun para pemodal obligasi atas semua langkah yang dilakukannya. Berikut di bawah ini adalah gambaran mengenai cara bagaimana FIF memberi lebih... ”Membantu para nasabah untuk dapat merealisasikan impiannya memerlukan upaya besar di belakang layar. Penyelarasan antara pendanaan dan pembiayaan, pengelolaan risiko secara mantap, peringkat kredit yang baik, otomasi yang efektif dan jaringan dealer yang bersemangat, semuanya memberikan kontribusi atas kemampuan kami untuk dapat memberi lebih banyak di tahun mendatang.” “Helping customers realise their dreams needs considerable behind the scenes effort. Our matched funding, sound risk management, good credit ratings, effective automation and a motivated dealer network means we can deliver even more for the year ahead.” Ida P. Lunardi Presiden Direktur FIF President Director of FIF FIF mencatat kenaikan kontrak sebesar 64% untuk membiayai 844.305 sepeda motor Honda di tahun 2004. FIF completed 64% more contracts to finance 844,305 Honda motorcycles in 2004. Tiga tahun yang lalu peluncuran perdana luas dengan jumlah outlet lebih dari 600 di untuk meningkatkan hubungan usahanya obligasi FIF sebesar Rp 300 miliar seluruh Indonesia, dan pada tahun 2004 dengan FIF. Pada sisi lain, FIF dapat memperoleh reaksi positif dari para kami membiayai 36,7% dari 2.035.711 unit memberi lebih banyak berkat penerapan pemodal meskipun dengan sedikit hati-hati. sepeda motor Honda yang terjual di seluruh otomasi secara penuh. Menurut Ibu Ida, Penerbitan obligasi kedua berjumlah Rp 750 Indonesia. Untuk pembelian sepeda motor ”Hanya dengan sebuah back office kami miliar, di mana kedua obligasi mengalami baru dan bekas, kami memberi pembiayaan mendukung cabang-cabang kami secara kelebihan permintaan dalam jumlah besar. dan asuransi kepada 844.305 pemilik on-line melalui jaringan private integrated Saat itu obligasi FIF memperoleh peringkat sepeda motor di tahun 2004.” data sejak tahun 2000. Para nasabah A minus dari Pefindo. Dalam kurun waktu 24 bulan sesudahnya, yaitu menjelang akhir tahun 2004, FIF kembali menerbitkan obligasi yang ketiga dan keempat sebesar Rp 1,0 triliun dengan peringkat A plus. Volume kredit meningkat sekitar 620% dan laba bersih naik 735,6% sejak tahun 2000. Sebagian besar dari suksesnya kinerja pada dua tahun terakhir adalah merupakan hasil dari strategi segmentasi yang efektif lewat “Para pemodal menyukai perkembangan lebih dari 700 dealer yang menawarkan usaha kami,” kata Ida P. Lunardi, Presiden rangkaian keuntungan secara transparan Direktur FIF. “FIF memiliki jaringan yang kepada pelanggan guna mendorong mereka 56 dapat membayar cicilan mereka dengan mudah di salah satu dari 5.000 kantor pos, atau melalui lebih dari ratusan ATM atau melalui bank. Kami memang unik dalam menawarkan semua cara pembayaran ini.” FIF, a key part of Financial Services, has emerged in recent years as a market leader in motorcycle financing. How? By managing to please both customers and bond investors every step of the way. Here’s how they deliver more... Jutaan orang telah wujudkan mimpinya memiliki sepeda motor Honda berkat FIF Three years ago investor reaction to FIF’s Honda motorcycles sold in Indonesia. on-line through a private integrated data inaugural Rp 300 billion local bond issue Combining both new and used purchases, network that has been running since 2000. was positive, if slightly cautious. Rating we delivered finance and insurance to Customers can settle their instalments very agency Pefindo acknowledged FIF at the 844,305 motorcycle owners in 2004.” easily at any of Indonesia’s 5,000 post time with an A minus rating and both the first and second bond issues were oversubscribed raising Rp 750 billion. Moving forward 24 months to the close of 2004, FIF was already bringing its third and fourth issue to market for Rp 1.0 trillion, on an A plus rating. Credit volumes have risen about 620% and net profits have increased 735.6% since 2000. Much of the success story in the last offices, at hundreds more ATMs or via their bank - we are unique in offering all these connections.” two years has been the result of an effective segmentation strategy, via over 700 dealers who offer customers a transparent range of benefits to stimulate a greater share of “Investors like our story,” says Ida P. Lunardi, their total business towards FIF. In return President Director, “FIF has over 600 FIF has been able to deliver more by being outlets across Indonesia, and last year fully automated. Says Ibu Ida, “Just one we financed 36.7% of the total 2,035,711 back office supports our branches by being 57 Alat Berat Heavy Equipment 58 Tinjauan Overview Pendapatan bersih divisi Alat Berat berasal dari penjualan dan Net revenue for Heavy Equipment is derived from sales and after layanan purna jual yang terkait dengan penjualan alat berat, sales service relating to equipment, mining contracting and coal kontrak penambangan dan penambangan batubara. mining. Pada bulan Juni 2004, Perseroan menggunakan haknya secara In June 2004, the Company subscribed in full to a rights issue penuh dalam penawaran saham terbatas sebesar Rp 335,4 miliar that raised Rp 335.4 billion for listed subsidiary UT. In addition, yang diterbitkan oleh UT, anak perusahaan yang sahamnya tercatat purchase of shares in the open market raised the Company’s di Bursa Efek Jakarta. Selain itu pembelian saham dari pasar modal shareholding to 56.45% by year-end. UT reduced its stake in telah meningkatkan kepemilikan saham Perseroan menjadi 56,45% PT Komatsu Indonesia Tbk (Komatsu Indonesia) from 18.28% per akhir tahun 2004. UT mengurangi kepemilikan sahamnya pada to 5.00%. UT and PT Traktor Nusantara (TN) sold an hydraulics PT Komatsu Indonesia Tbk (Komatsu Indonesia), dari 18,28% cylinder manufacturing facility, PT Pandu Dayatama Patria (PDP), menjadi 5,00%. UT dan PT Traktor Nusantara (TN) menjual to Komatsu Zenoah Company Ltd (Japan) and Komatsu Indonesia. perusahaan manufaktur silinder hidrolik, PT Pandu Dayatama UT retained 100% in PT Pamapersada Nusantara (Pama), the mine Patria (PDP) kepada Komatsu Zenoah Company Ltd (Jepang) contractor, while selling a 60.00% interest in Berau. The proceeds dan Komatsu Indonesia. UT tetap mempertahankan kepemilikan from the rights issue and the sale of the investments in Berau, sahamnya sebesar 100% di PT Pamapersada Nusantara (Pama), Komatsu Indonesia and PDP were used to substantially reduce UT’s kontraktor penambangan, dan menjual 60,00% kepemilikan debt from US$ 267.0 million to US$ 96.4 million. sahamnya di Berau. Hasil rights issue, penjualan saham di Berau, Komatsu Indonesia dan PDP digunakan untuk mengurangi hutang UT dari US$ 267,0 juta menjadi US$ 96,4 juta. Net revenue increased by 29.4% to Rp 8.9 trillion, comprising sales of Rp 3.9 trillion from UT parent, up 55.9% and Rp 4.1 trillion from Pama, up 34.7% year on year. UT closed 2004 with an excellent Pendapatan bersih naik 29.4% menjadi Rp 8,9 triliun, yang sales performance, a stronger balance sheet, new long-term mining sebagian besar terdiri dari penjualan perusahaan induk UT contracts and recommenced dividend distribution with an interim sebesar Rp 3,9 triliun yang meningkat 55,9% dan sebesar Rp 4,1 payment of Rp 20 per share. triliun berasal dari Pama, yang meningkat 34,7% dibandingkan tahun 2003. UT menutup tahun 2004 dengan kinerja penjualan yang sangat baik, dengan neraca yang lebih kuat, kontrak baru penambangan jangka panjang, dan merekomendasikan pembagian dividen dengan pembayaran dividen interim sebesar Rp 20 per saham. 59 Analisa Pendapatan Bersih Net revenue analysis Construction Machinery Mining Contracting 36.7% 44.3% Construction Machinery 44.2% Mining Contracting 46.1% 2003 2004 Coal Mining Coal Mining 19.0% 9.7% Volume penjualan Mesin Konstruksi (unit) Construction Machinery sales volumes (units) Agriculture Agriculture 115 205 Construction Mining Construction Mining 187 338 194 933 2003 2004 Forestry 294 Forestry 269 Strategi Strategy Fokus utama adalah memperkuat posisi UT sebagai pemimpin di The main focus was to continue to strengthen UT’s leading position pasar alat berat dan dalam kontrak penambangan. Pangsa pasar in the heavy equipment market and in mine contracting. Market alat berat dapat dipertahankan, yaitu sebesar 41,0%. Keunggulan share in heavy equipment was maintained at 41.0%. Key advantages kompetitif UT mencakup jaringan kuat Astra dan kebutuhan pasar over competitors include the strong Astra network and the captive captive dari divisi Agribisnis dan kontrak penambangan, keahlian market needs of our Agribusiness and Mining contracting operations, dalam distribusi dan dukungan perawatan, yang didukung oleh expertise in distribution and superior maintenance support, backed keahlian Komatsu di bidang produksi. Volume penjualan alat berat by Komatsu’s expertise in manufacturing. Volume sales of Komatsu Komatsu meningkat 76,7% dari 916 unit menjadi 1.619 unit. Kontrak equipment alone was up 76.7% from 916 units to 1,619 units. A new baru berjangka waktu 5 tahun telah ditanda-tangani dengan Komatsu five year distribution contract was signed with Komatsu and we were dan kami gembira memperoleh pengakuan sebagai “The Best delighted to receive recognition as the “Best Komatsu Distributor Komatsu Distributor Worlwide” di tahun 2004. Worldwide” in 2004. UT juga mengambil peluang untuk menambah lagi merek ke dalam UT also took the opportunity to add further brands to its distribution portfolio distribusinya, menandatangani perjanjian dengan Scania portfolio, signing agreements with Scania and with Valmet, the dan Valmet, yaitu spesialis peralatan kehutanan yang kini dimiliki forestry equipment specialist now owned by Komatsu. Komatsu. 60 Lingkungan Operasional Operating Environment Alat Berat Heavy Equipment Unsur utama dari pertumbuhan kuat dalam volume penjualan adalah The constituent elements of the strong growth in sales volumes were kenaikan penjualan unit alat berat dalam bidang penambangan mining up 176.0% and agribusiness, 78.3% higher. sebesar 176,0% dan agribisnis sebesar 78,3%. While the slowdown in natural forest logging continued, expansion Sementara penurunan dalam natural forest logging berlanjut, in the pulp industry is creating additional equipment needs. ekspansi di bidang industri pulp telah menciptakan kebutuhan Planned deregulation in the oil palm sector, releasing the limits on tambahan atas alat-alat berat. Rencana deregulasi di sektor minyak plantation size has drawn in new players with substantial investment kelapa sawit, penghapusan batas luas lahan perkebunan telah programmes and UT is already benefiting from this development. menarik para pemain baru dengan program investasi berjumlah Finally, activity in construction is increasing with harbours, airports, besar dan UT memperoleh manfaat dari perkembangan ini. Akhirnya, power projects and road building forming part of a new Government aktivitas di sektor konstruksi juga mengalami peningkatan dengan drive to improve infrastructure. pengembangan pelabuhan, bandara, proyek pembangkit tenaga listrik, dan pembangunan jalan yang merupakan bagian dari program baru Pemerintah guna memperbaiki infrastruktur. Kontrak baru berjangka waktu 5 A new five year distribution contract tahun telah ditandatangani dengan was signed with Komatsu and we Komatsu dan kami gembira memperoleh were delighted to receive recognition pengakuan sebagai “The Best Komatsu as the “Best Komatsu Distributor Distributor Worldwide” di tahun 2004. Worldwide” in 2004. 61 Delivering more Pada bulan April 2004, Pama menandatangani kontrak In April 2004 Pama signed a 12 year berjangka waktu 12 tahun untuk memproduksi 6 juta contract to produce 6 million tons/year ton batubara per tahun dari Kaltim Prima Coal, salah of coal from Kaltim Prima Coal, one of satu perusahaan penambangan batu bara terbesar the largest coal mining operations in yang beroperasi di Indonesia. Indonesia. UT ditunjuk sebagai distributor eksklusif untuk alat berat kehutanan Valmet serta truk dan bis Scania di Indonesia. UT was appointed as new exclusive distributors of Valmet forestry equipments as well as Scania trucks and buses in Indonesia. 62 Kontrak Penambangan Mining contracting Tahun 2004 merupakan tahun yang sukses bagi Pama dengan sejumlah Pama had a very successful year with a number of large-scale kontrak skala besar berjangka panjang yang telah ditandatangani di long-term contracts signed in the coal sector. Pama continues to sektor batubara. Pama tetap menunjukkan kelebihannya dalam bentuk differentiate itself by bringing added value to mine owners in the form nilai tambah yang dimilikinya bagi para pemilik tambang dalam bentuk of engineering expertise to increase efficiency and reduce costs, keahlian dalam meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya, as well as in providing preventative maintenance against flooding pencegahan banjir dan konsultasi keselamatan kerja. Sektor batubara and advice on safety procedures. The Indonesian coal sector offers Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan meningkatnya excellent prospects from increased demand in export markets and permintaan di pasar ekspor dan Pama berada dalam posisi yang Pama is well placed to expand its operations in the future. In April baik untuk melakukan ekspansi usahanya di masa mendatang. Pada 2004, Pama signed a 12 year contract (2004-2015) with PT Kaltim bulan April 2004, Pama menandatangani kontrak berjangka waktu 12 Prima Coal (KPC), one of the largest coal mining operations in tahun (2004-2015) dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu Indonesia, to produce 6 million tons of coal per year. perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia, untuk memproduksi 6 juta ton batubara per tahun. 63 Agribisnis Agribusiness 64 Tinjauan Overview Pendapatan bersih divisi Agribisnis berasal dari penjualan Net revenue for Agribusiness is derived from export and local sales ekspor dan penjualan domestik minyak sawit mentah (CPO) ke of Crude Palm Oil (CPO) to downstream edible oil refineries and hilir penyulingan minyak goreng serta pengguna lainnya. AAL, other users. Listed subsidiary AAL also operates one CPO refinery anak perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, juga in Medan producing a high quality local brand of cooking oil, mengoperasikan sebuah fasilitas penyulingan di Medan yang “Cap Sendok.” menghasilkan minyak goreng bermutu tinggi dengan merek dagang “Cap Sendok”. Pendapatan divisi Agribisnis meningkat 36,5% menjadi Rp 3,5 Agribusiness net revenue increased 36.5% to Rp 3.5 trillion representing 7.8% of Astra International total net revenue. Export revenue increased 106.0%. triliun, yang merupakan 7,8% dari jumlah pendapatan bersih Astra International di tahun 2004. Pendapatan ekspor juga meningkat 106,0%. 65 Lingkungan Operasional Operating environment Harga rata-rata CPO di tahun 2004 meningkat 6,5% mencapai US$ The average price for 2004 was 6.5% higher at US$ 472 per ton 472 per ton. Harga tersebut melebihi harga rata-rata selama 15 and considerably higher than the 15 year average of US$ 407 per tahun yaitu sebesar US$ 407 per ton. Ketika Laporan Tahunan ini ton. As this report is being published prices are again firming. The dipublikasikan harga CPO tetap tinggi. Dalam lima tahun terakhir, discount of CPO to soybean oil, evident over the last 5 years, is harga CPO lebih rendah dibandingkan harga minyak kacang kedelai currently at or around its largest level. Yield per hectare for CPO is a dan saat ini perbedaan harga kedua komoditas tersebut paling besar. multiple of ten versus soybean. These factors contribute to sustaining Produksi CPO per hektar lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan demand in international markets, particularly India and China, the dengan minyak kacang kedelai. Faktor-faktor ini merupakan latter planning to increase its CPO import quota in 2005. About 12 penyebab tetap tingginya permintaan atas CPO di pasar internasional, million tons of CPO is currently produced in Indonesia every year and terutama dari India dan Cina. Pada tahun 2005 Cina merencanakan approximately 3 million tons is consumed locally. Total volume sold akan meningkatkan kuota impornya. Indonesia memproduksi CPO by AAL increased by 28.7% to 722,593 tons while exports increased sebesar 12 juta ton per tahun dan sekitar 3 juta ton di antaranya by 100.8% to 331,767 tons. India and Malaysia were the main export dikonsumsi oleh pasar domestik. Volume penjualan CPO oleh AAL destinations for AAL in 2004. meningkat 28,7% menjadi 722.593 ton, sedangkan penjualan ekspor meningkat 100,8% menjadi 331.767 ton. India dan Malaysia merupakan negara tujuan ekspor utama di tahun 2004. 2003 2004 Growth Volume Penjualan CPO (ribu ton) 561.5 722.6 28.7% CPO Sales Volumes (thousand tons) Volume Produksi CPO (ribu ton) 633.3 765.1 20.8% CPO Production Volumes (thousand tons) Harga (Rp / kg) 3,422 3,739 9.3% Price (Rp / kg) 2.5 3.1 23.5% Production Volumes (million tons) Volume Produksi (juta ton) Tandan Buah Segar (TBS) 66 Fresh Fruit Bunch (FFB) Dengan membagi pengetahuannya, AAL membantu terjadinya AAL makes a little bit of knowledge go a long, long way perubahan yang sangat besar. Astra Agro Lestari has focused its efforts on palm oil in recent years Pada beberapa tahun terakhir ini, AAL telah memfokuskan however the company has a rich vein of knowledge across the broad perhatiannya kepada perkebunan kelapa sawit, namun demikian range of agriculture with 700 agricultural engineers on the team. AAL kaya dengan pengetahuan yang luas mengenai pertanian dan Putting this wealth of experience to work for the community at large memiliki tim yang terdiri dari 700 tenaga ahli pertanian. Membagikan is one way of giving something back. Here are two examples of the pengalaman dan bekerja sama dengan komunitas luas merupakan process in action suatu langkah untuk membantu lingkungan sekitar. Berikut di bawah In the cocoa growing areas of South Sulawesi, AAL’s team noticed the ini merupakan dua contoh dari langkah tersebut. productivity levels of local farmers were half the levels achieved in Di daerah perkebunan kakao di Sulawesi Selatan, tim AAL plantations that Astra had formerly owned and operated in Java. With mendapatkan bahwa tingkat produktivitas para petani setempat a little training from AAL the farmers’ output has increased 130 per hanya mencapai separuh dari yang diperoleh perkebunan yang dulu cent and their income has doubled. pernah dimiliki AAL di Pulau Jawa. Dengan memperoleh sedikit In South Kalimantan, where the company still maintains a modest pelatihan dari AAL kini hasilnya meningkat 130% dan penghasilan but viable rubber plantation, AAL discovered local rubber farmers mereka menjadi dua kali lipat. were obtaining one third of the market price for latex. Astra helped Di Kalimantan Selatan, di mana Perseroan masih memiliki local rubber farmers with technical training and assistance in how to perkebunan karet yang tidak terlampau luas, namun masih produce acceptable and marketable quality rubber. menghasilkan, AAL menemukan bahwa para petani karet lokal hanya memperoleh sepertiga dari harga pasar latex. Astra membantu petani-petani karet setempat dengan pelatihan teknis dan membantu di dalam menghasilkan karet yang dapat diterima dan dipasarkan dengan kualitas yang baik. Budidaya plasma kelapa sawit. Young palms in cultivation. Burung hantu membantu sistem kontrol hama alami di perkebunan AAL. Owls provide a natural, sustainable pest control system at AAL’s plantations. 67 Strategi Strategy Divisi ini memfokuskan pada upaya untuk melakukan diferensiasi The focus continues to be on differentiating this business from its dibandingkan para pesaingnya dengan mutu dan produktivitas competitors through better quality and productivity. In terms of yang lebih baik. Dari segi mutu, AAL mampu secara konsisten quality, AAL has been successful in delivering consistently low Free memproduksi CPO yang memiliki kandungan Free Fatty Acid Fatty Acid (FFA) content in its CPO output. The “Super CPO” with (FFA) yang rendah. “Super CPO” dengan kandungan FFA sebesar only 3% FFA introduced 3 years ago, now accounts for 53.2% of total 3%, yang diluncurkan 3 tahun lalu, kini menyumbang 53,2% dari output. It is asked for by name by buyers who are prepared to pay a jumlah produksi. Jenis CPO tersebut dikenal oleh para pembeli premium reflecting the superior yield that AAL’s Super CPO delivers yang bersedia membayar harga premium. Hal ini mencerminkan to cooking oil refiners. keunggulan Super CPO yang dijual AAL kepada sejumlah pabrik penyulingan minyak goreng. Solid progress has been made in terms of productivity and cost management. The average age of AAL’s oil palms places them in the Kemajuan yang mantap telah dicapai dalam produktivitas dan higher yield ranges. A network of 9,300 kilometres of access roads pengelolaan biaya. Usia rata-rata perkebunan kelapa sawit yang among 30 plantation estates is maintained to an all weather standard. dimiliki saat ini telah menempatkan AAL sebagai produsen CPO This provides AAL with excellent access for harvesting as well as dengan hasil yang lebih tinggi. Standar mutu dari jaringan jalan raising the density of stands per hectare to optimise future harvesting sepanjang 9.300 km sebagai akses menuju ke 30 lokasi perkebunan levels. Higher FFB production, up 23.5% to 3.1 million tons from kelapa sawitnya senantiasa dipelihara agar tahan menghadapi segala better harvest management and improved access helped drive down cuaca. Hal ini telah memberikan akses yang sangat baik bagi AAL costs. Training centres in Sulawesi, Central Kalimantan and Riau will sewaktu panen. AAL juga melakukan peningkatan jumlah pohon be opening next year to contribute to raising standards still further. per hektar guna mengoptimalkan hasil panen di masa mendatang. TBS meningkat 23,5% menjadi 3,1 juta ton sebagai hasil dari lebih baiknya pengelolaan panen. Sejumlah pusat pelatihan akan didirikan di Sulawesi, Kalimantan Tengah dan Riau pada tahun 2005. 68 Delivering more Jalan akses sepanjang 9.300 km yang 9,300 kilometres of all weather tahan segala cuaca membantu AAL di access roads helps AAL optimize masa panen untuk lebih optimal. harvesting levels. Pada tahun 2004 AAL telah menjual hampir semua perkebunan AAL divested almost all remaining non-core plantations in rubber, tea bukan unggulan, seperti karet, teh dan coklat, sedangkan sisa and cocoa during 2004. The non palm plantations still remaining will perkebunan non sawit yang masih ada akan dikonversikan menjadi be converted to palm plantations. In 2004 AAL increased output from perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2004, AAL meningkatkan its 15 CPO mills by 20.8% to 765,057 tons. Further capacity will be hasil dari 15 fasilitas penyulingan CPO-nya sebesar 20,8% menjadi added with 3 new mills, two in Kalimantan and one in South Sulawesi. 765.057 ton. Peningkatan kapasitas lebih lanjut akan dilakukan pada 3 fasilitas penyulingan baru, di mana 2 di antaranya di Kalimantan dan sebuah lainnya di Sulawesi Selatan. Tinjauan ke depan Outlook The immediate 12 months look promising. AAL plans to continue to optimise on the resources already in place; more than 50% of the company’s palms are in the period of optimum production and will Dua belas bulan mendatang nampaknya sangat menjanjikan. AAL contribute further improvements in output. Annual consumption merencanakan untuk melanjutkan optimalisasi atas sumber-sumber growth estimates for 2005 are in excess of 11% for China and over daya yang telah dimilikinya; lebih dari 50% perkebunan sawit milik 8% for India, while the growth rate for CPO production in Indonesia AAL ada dalam masa produksi yang optimum sehingga diharapkan is expected to be 7% at best. Malaysia although constrained for dapat memberikan peningkatan hasil. Pertumbuhan konsumsi CPO plantation space, has considerable refining capacity and represents Cina dan India tahun 2005 diperkirakan masing-masing lebih dari another market with further potential. 11% dan 8%, sedangkan tingkat pertumbuhan produksi CPO di Indonesia diperkirakan maksimum sebesar 7%. Walaupun lahan perkebunan kelapa sawit Malaysia luasnya terbatas, namun karena fasilitas penyulingan minyak kelapa sawit yang sangat besar, maka dapat diharapkan menjadi tambahan pasar potensial bagi AAL. 69 Teknologi Informasi Information Technology 70 Tinjauan Overview Teknologi Informasi yang dikelola oleh AG bergerak di bidang Information Technology division is represented by AG, a provider Document Solutions dan IT Solutions. Usaha Document Solutions of Document Solutions and IT Solutions. The Document Solutions berhasil dalam skala yang besar, menyediakan produk dan layanan business continued to do well in the large scale, high-end segment segmen atas untuk solusi bisnis yang berhubungan dengan of business solutions products and services relating to electronic elektronik dan sistem proses pencetakan dokumen. Selain itu AG and printed document processing systems. In addition, AG is also juga merupakan agen tunggal/ distributor produk-produk Fuji Xerox sole agent/distributor of Fuji Xerox products in Indonesia. In di Indonesia. Di bidang IT Solutions, AG mendirikan perusahaan IT Solutions, AG established a joint venture company, PT SCS patungan PT SCS Astragraphia Technologies (SCS-Agit), di mana Astragraphia Technologies (SCS-Agit) of which AG holds 49.0% AG memiliki 49,00% saham, dengan Singapore Computer Systems shares, with Singapore Computer Systems Ltd (SCS) in September Ltd (SCS) pada bulan September 2004. SCS-Agit bergerak 2004. AG has migrated its existing IT Solutions business into di bidang penjualan perangkat keras, perangkat lunak dan the new joint venture. SCS-Agit offers hardware, software and pelayanan TI kepada perusahaan-perusahaan multinasional dan IT services to MNCs and major Indonesian companies in the perusahan-perusahaan besar Indonesia yang bergerak di bidang automotive, telecommunications, financial, oil and gas and otomotif, telekomunikasi, finansial, minyak dan gas maupun sektor government sectors in Indonesia. Market opportunities are pemerintahan di Indonesia. Peluang pasar diharapkan meningkat expected to improve as the economy strengthens. sejalan dengan perbaikan ekonomi. In 2004, AG recorded a net income of Rp 37.3 billion, an increase Di tahun 2004, AG mencatat laba bersih sebesar Rp 37,3 milliar, of 74.3% compared to previous year. On the operating side, AG peningkatan sebesar 74,3% dibandingkan dengan tahun increased operating income by 11.5% to Rp 59.7 billion after taking sebelumnya. Di bagian operasional, laba usaha AG setelah into account the impact of the spin off of its IT Solution Division. memperhitungkan eliminasi IT Solutions meningkat sebesar 11,5% menjadi Rp 59,7 milliar. 71 Strategi Strategy AG akan terus memimpin di bisnis intinya yakni Document Solutions AG will continue to maintain a leading role in its core business, dengan menawarkan layanan yang komprehensif berbasis teknologi Document Solutions, by offering comprehensive services based multifungsi digital dan pewarnaan melalui jaringan distribusi yang on digital multifunction and color technology through its broad luas di Indonesia. distribution network in Indonesia. Perusahaan patungan baru adalah merupakan perusahaan terbesar The new joint venture is the third largest IT services provider in ketiga di Indonesia yang bergerak di bidang penyedia layanan TI. Indonesia. The partnership with SCS, a leading SGX Main Board- Kemitraan dengan SCS, sebuah perusahaan publik terkemuka listed information and communications service provider in the penyedia layanan informasi dan telekomunikasi di wilayah Asia-Pasifik Asia-Pacific region, provides Astra with the network, training and yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, memberikan dukungan dalam latest developments in software and hardware through alliances and jaringan, pelatihan dan perkembangan terakhir dalam perangkat relationships with principal vendors, including Hewlett Packard, IBM, keras dan lunak melalui aliansi dan hubungan dengan prinsipal, SAP, Cisco Systems, Microsoft and Marconi. AG’s existing position in termasuk Hewlett Packard, IBM, SAP, Cisco Systems, Microsoft dan Indonesia will benefit from the additional expertise of SCS. Marconi. Posisi AG di Indonesia akan lebih menguntungkan dengan penambahan keahlian dari SCS. 72 Delivering more Memberi lebih banyak kesempatan: Perusahaan Delivering more opportunity: A new patungan baru dengan perusahaan SCS yang joint venture partnership with SGX terdaftar di Bursa Efek Singapura (SGX) listed SCS adds expertise, training menambah pengalaman, pelatihan dan akses and access to the latest software and pada pengembangan perangkat lunak dan hardware developments. perangkat keras terkini. 73 Infrastruktur Infrastructure 74 Tinjauan Overview Sebagai Grup yang memiliki diversifikasi bisnis, Astra tetap In line with its progress as a diversified business group, Astra berpartisipasi di bidang pengembangan infrastruktur, termasuk remains focused on participating in infrastructure development pembangkit tenaga listrik dan telekomunikasi. including power generation and telecommunication. Sementara konsumsi domestik merupakan pendorong utama While domestic consumption has been the key driver for the bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun-tahun terakhir economy in recent years, the level of investment in infrastructure ini, namun jumlah investasi di bidang infrastruktur mengalami has fallen. Government prepared projects totalling US$ 22 billion in penurunan. Dalam suatu forum internasional baru-baru ini, investment were recently unveiled at an international forum, a part perkiraan proyek yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur of an estimated US$ 75 billion in spending necessary to revitalise di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun mendatang adalah Indonesia’s infrastructure over the next 5 years. Astra continues to sebesar US$ 75 miliar. Dari jumlah tersebut, Pemerintah telah consider projects on a case-by-case basis. mempersiapkan proyek investasi sebesar US$ 22 miliar. Astra akan ikut serta dalam proyek tersebut secara selektif. 75 Kinerja tahun 2004 Results for 2004 Anak perusahaan Astra, PT Astratel Nusantara telah menjual sisa Astra subsidiary PT Astratel Nusantara sold its remaining investment sahamnya di PT Pramindo Ikat Nusantara, operator Kerjasama Sistem in PT Pramindo Ikat Nusantara, the Operational System Cooperation Operasi (KSO) di Sumatera, dengan harga Rp 539,5 miliar. Dari (KSO) operator for Sumatera for a consideration of Rp 539.5 billion jumlah tersebut, menghasilkan keuntungan penjualan sebesar Rp and a gain on the sale of Rp 245.5 billion. In July 2004 Astratel 245,5 miliar. Pada bulan Juli 2004 Astratel membeli mayoritas saham acquired majority shares in PT Indonesia Network, a company PT Indonesia Network, sebuah perusahaan yang mempunyai kontrak owning a revenue sharing contract with PT Telkom in East Java bagi hasil dengan PT Telkom di Jawa Barat dari pelayanan broadband from a broadband high speed service covering 24,000 ADSL lines dengan kecepatan tinggi yang mencakup 24.000 ADSL jaringan in Surabaya, with the potential to expand further. Intertel and di Surabaya, dengan potensi besar untuk memperluas lebih jauh. Astratel continued to receive income from a further revenue sharing Intertel dan Astratel masih memperoleh pendapatan dari perjanjian agreement with PT Telkom related to the installation and marketing bagi hasil dengan PT Telkom untuk instalasi dan pemasaran dari of 125,000 fixed lines in Greater Jakarta. The revenue sharing 125.000 jaringan di Jakarta dan sekitarnya. Perjanjian bagi hasil ini agreement will end in March 2005 and the title of the underlying akan berakhir pada bulan Maret 2005 dan seluruh aset yang ada assets will be transferred to PT Telkom. dikembalikan kepada PT Telkom. Strategy Strategi Astratel and Intertel are actively pursuing potential infrastructure Astratel dan Intertel secara aktif mengikuti proyek infrastruktur yang projects in telecommunications, toll roads, airports/seaports and berpotensi di bidang telekomunikasi, jalan tol, bandara/pelabuhan power generation. dan pembangkit tenaga listrik. 76 Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LH&K3) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Human Resources Environmental, Health and Safety (EHS) Corporate Social Responsibility Corporate Governance 77 Sumber Daya Manusia Pada akhir tahun 2004 jumlah karyawan dimulainya Astra Awards untuk memberikan meningkatkan dan menghargai pemikiran Grup Astra meningkat 11% menjadi penghargaan bagi perusahaan-perusahaan kewirausahaan dan inovasi. Pada tahun 105.993, sedangkan pendapatan penjualan dalam Grup Astra yang berhasil melampaui 2004 sejumlah 1.887 peserta mengikuti tumbuh lebih dari 40,7% dan pertumbuhan 6 kategori yang telah didefinisikan secara pelatihan pada 23 jenis program manajemen laba bersih lebih dari 22,3%. Sementara jelas yaitu: yang berbeda. 1. Strategi dan implementasi yang sempurna Departemen Hubungan Industri (IRD) yang 2. Hasil yang baik dan operasional yang bernaung di bawah HRD terus memfokuskan produktivitas meningkat, semakin banyak tantangan yang dihadapi oleh tim pengembangan sumber daya manusia (HRD) di masa depan. Tim HRD berperan selaku mitra strategis bagi Direksi dalam menjalankan programprogram utamanya dan pada tahun 2004 telah dilakukan pengukuran dan pengelolaan kinerja. Dalam tinjauan bulanan kegiatan operasional, HRD senantiasa diikutsertakan untuk memperoleh informasi dan pemahaman mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh setiap kepala divisi. sempurna secara konsisten 3. Perbaikan terus menerus dalam mencapai operasional yang sempurna 4. Operasional yang sempurna dan fokus terhadap pelanggan 5. Operasional yang sempurna untuk pemulihan usaha 6. Arah yang jelas dalam menangani pemulihan usaha Fokus pelatihan manajemen pada tahun 2004 adalah menyelaraskan Pada tahun 2004, selain meningkatkan keterampilan agar sesuai dengan produktivitas, HRD juga memfokuskan pada kebutuhan pengembangan usaha ritel upaya untuk mendorong kreativitas dan Grup Astra. Sejumlah upaya dilakukan inovasi, serta mempergunakan momentum untuk menyebarkan budaya yang dapat 78 diri pada peraturan perburuhan, perundangundangan dan permasalahan perburuhan penting lainnya. Dalam kunjungan ke setiap cabang Grup Astra sepanjang tahun ini, tim IRD menyelenggarakan forum pertemuan dengan para karyawan setempat untuk memberikan informasi terkini mengenai hal-hal yang menyangkut tenaga kerja yang berhubungan dengan Jamsostek dan Koperasi Astra. Sebuah Forum Industrial Relations Society diselenggarakan dan sejumlah lokakarya diadakan untuk membahas dampak dari ketentuan perundang-undangan yang baru terhadap perselisihan industri. Human Resources At the close of 2004 Astra Group headcount and innovation in 2004 and used the made to spread a culture that promotes had risen 11% to 105,993 in contrast to commencement of the Astra Awards to and rewards entrepreneurial and innovative sales revenue growth of over 40.7%, and recognise companies within the Group that thinking. A total of 1,877 participants net profit growth of over 22.3%. While excel across 6 clearly defined categories. were trained across 23 different types of productivity has increased, there are further challenges in any year for the team in Human Resources (HRD). The HRD team plays a role as a strategic partner to the Board of Directors in carrying out key programmes and in 2004 considerable work was undertaken on measuring performance and performance management. At monthly operating business reviews, HRD is represented to gain insight and understanding of the issues being faced by each business head. 1. Excellent strategy and implementation 2. Consistently strong results with operational excellence 3. Continuous improvement in achieving operational excellence 4. Operational excellence and customer focus 5. Operational excellence to turn around a business 6. A clear road map in managing a business turnaround The focus of management training during In addition to productivity improvements 2004 was on aligning skills to the growing HRD focused on encouraging creativity retail needs of the Astra Group. Efforts were management programmes. The Industrial Relations Department (IRD) within HRD continued to focus on labour regulations, legislation and labour issues at large. Visiting every branch of Astra Group throughout the year, the IRD team held a forum to update local staff in each city on the latest manpower issues in cooperation with Jamsostek and the Astra Cooperative. An Industrial Relations Society Forum was held plus a number of workshops concentrating on the impact of new legislation relating to industrial disputes. 79 Dana Pensiun Astra (DPA) Koperasi Astra International (KAI) Statistik SDM berdasarkan Unit Usaha DPA menyediakan dana pensiun bagi para Didirikan pada tahun 1990 dan kini HR Statistic by Business Unit karyawan Astra yang telah berakhir masa beranggotakan sebanyak 54.740 orang. kerjanya. Saat ini DPA beranggotakan Kegiatan utama KAI adalah menyediakan 56.287 karyawan dari 111 perusahaan. berbagai fasilitas simpan-pinjam bagi Pengumpulan dana didukung oleh para anggotanya yang digunakan untuk pembayaran sebesar 3,2% dari gaji pembayaran awal kebutuhan perumahan karyawan dikombinasikan dengan kontribusi dan pendidikan serta pembelian kendaraan. dari perusahaan. Pada tahun 2004, jumlah Pada tahun 2004, KAI menyalurkan dana DPA mencapai Rp 1.136 miliar, dana sebesar Rp 54,4 miliar, mengalami meningkat 29,0% dari tahun sebelumnya peningkatan sebesar 2,1% dibandingkan dan diinvestasikan sesuai dengan ketentuan tahun 2003. Dana sebesar Rp 3,2 miliar Departemen Keuangan Republik Indonesia. dialokasikan untuk pembayaran awal Portofolio DPA pada tahun 2004 terdiri pembelian rumah bagi 461 anggota. dari deposito berjangka (15,0%), obligasi (35,0%), obligasi Pemerintah (22,0%), ekuitas (17,0%), reksadana (8,0%), dan investasi langsung (3,0%). KAI juga memberikan beasiswa sebesar Rp 400 juta kepada anak-anak dari 447 anggotanya, suatu peningkatan sebesar 59,0% dari tahun 2003. Jumlah aktiva KAI pada akhir tahun 2004 adalah sebesar Rp 60,6 miliar dan jumlah ekuitas sebesar Rp 33,4 miliar. 80 Financial Services System & Others 1% Resources 16% Heavy Equipment 10% 14% Automotive 59% Statistik SDM berdasarkan Pendidikan Astra Pension Fund (DPA) Astra International Cooperative (KAI) HR Statistic by Education DPA provides a pension benefit to retired Established in 1990, membership today Astra employees. Membership stands at is 54,740. KAI’s main activity is to provide 56,287 employees from 111 companies. members with savings facilities and access The fund is supported by fees of 3.2% to loans for making down-payments on collected from employee salaries combined housing, educational needs and vehicle with company contributions. In 2004, purchase. During 2004 Rp 54.4 billion was Rp 1,136 billion, an increase of 29.0% over allocated to members for these purposes, an the previous year, was raised and reinvested increase of 2.1% compared with 2003. Down according to Indonesian Finance Ministry payments on housing accounted for Rp 3.2 guidelines. The DPA’s portfolio in 2004 billion provided to 461 homeowners. Elementary/Junior High 16.3% Master Degree 0.3% Senior High 61.5% Bachelor 13.1% Diploma 8.8% consisted of time deposits (15.0%), bonds (35.0%), government bonds (22.0%), equity (17.0%), mutual funds (8.0%) and direct investments (3.0%). Scholarships were awarded to the children of 447 members in the amount of Rp 400 million up 59.0% from 2003. Total KAI assets at the close of the year were Rp 60.6 billion and total equity Rp 33.4 billion. 81 Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LH&K3) Green strategy - integrasi kebijakan EHS Green process - semua proses efisien dan bertujuan melestarikan lingkungan Green Company Green product - prosedur untuk mengurangi limbah dan degradasi lingkungan Green employee - keikutsertaan setiap orang di Astra dalam implementasi EHS Green strategy - the integration of EHS policy Green Employee Green process - that all processes are efficient and environmentally sustainable Green product - procedures to minimise waste Green Product and environmental degradation Green employee - the involvement of everyone Green Strategy at Astra in EHS Green Process Semakin banyaknya kemajuan masyarakat Untuk memastikan kepatuhan yang memperoleh warna emas, 38% memperoleh yang terjadi di berbagai bidang, maka efektif atas empat pilar dasar tersebut warna hijau dan 31% memperoleh warna semakin tinggi pula perhatian mereka sejumlah standar internasional dan biru. Pelatihan bagi para karyawan EHS terhadap perilaku perusahaan. Masalah nasional diterapkan antara lain ISO 14001, tetap berlanjut. Tiga buah buku EHS lingkungan dan keselamatan kerja OHSAS 18001 (Occupational Health and dipublikasikan di tahun 2004, yaitu membutuhkan perhatian yang cermat Safety Assesment), SMK3 (Manajemen Pedoman Penilaian Astra Green Company, dan standar yang layak agar masyarakat Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dalam Panduan Lingkungan Keselamatan dan dapat mencapai kemajuan sebagaimana penerapannya, Grup Astra memiliki sistim Kesehatan dan tips mingguan EHS volume diharapkan. peringkat yang menunjukkan tingkat ketiga. Tujuan dari laporan LH&K3 adalah untuk membahas aspek-aspek di dalamnya secara transparan dan terbuka agar stakeholder Grup Astra dapat mengetahui cara berpikir dan kepedulian Astra terhadap peran kami sebagai warga negara yang baik. kesesuaian dari setiap perusahaan dalam Grup Astra dengan standar yang telah ditetapkan. Tingkat terendah, warna hitam (pemenuhan standar kesesuaian 0-20%) menunjukkan kemungkinan adanya hambatan dalam kegiatan usaha ataupun terjadinya kecelakaan berat. Terdapat empat Kebijakan LH&K3 Grup Astra mengacu tingkatan lebih tinggi lainnya dan yang paling pada tiga pendekatan dasar utama yakni tinggi adalah berwarna emas (lebih besar berdasarkan pertimbangan aspek ekonomi, atau sama dengan 90%) menunjukkan sosial dan lingkungan hidup. Filosofi “Green bahwa kegiatan usaha tersebut telah Company” dengan empat pilar dasarnya memenuhi standar lingkungan. green strategy, green process, green product dan green employee telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir. Setiap tahun Grup Astra menerbitkan Green Annual Report dengan tebal lebih dari 70 halaman analisa termasuk pengakuan atas perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra yang memperoleh penghargaan dari pihak luar di samping hasil pemeringkatan yang dilakukan secara internal. Sepanjang tahun 2004 praktik baik dan buruk dari masingmasing perusahaan juga didokumentasikan, namun demikian secara umum kemajuan yang telah dicapai oleh Grup Astra secara keseluruhan jelas terbukti dari sejumlah Hasil penilaian Astra Green Company pada praktik seperti konservasi energi, aktivitas tahun 2004 atas 283 fasilitas menunjukkan daur ulang, pemanfaatan limbah air, kemajuan positif di seluruh sektor usaha konservasi air, pengurangan emisi dan terkemuka, di mana 19% dari peserta penurunan jumlah kecelakaan di tempat kerja. 82 Environmental, Health & Safety (EHS) Penilaian Astra Green Company di tahun 2004 Astra Green Companies Assessment 2004 Green 38% Sistem Peringkat Kesesuaian LH&K3 Astra Astra EHS Conformity Ranking System Gold 283 19% Level of Conformity Ranking 0 - 20% Black 21 - 50% Red Blue 51 - 75% Blue 31% 76 - 89% Green > 89% Gold Facilities Assessed Red & Black 12% Latihan pemadaman kebakaran dilakukan secara berkala. Fire drill is exercised periodically. Increasingly, as our society makes progress principles. Standards, both local and blue. Training for designated EHS officers for on so many fronts, the general public are international include ISO 14001, OHSAS all participating companies continues. Three becoming concerned about how companies 18001 (Occupational Health and Safety EHS books were published in 2004; an behave. Issues of environment and safety Assessment), SMK3 (Health & Safety Astra Green Company Assessment Guide, an at work require careful attention and Management) among others. Environmental Health & Safety Assessment proper standards if society is to achieve the progress we all expect and desire. To draw these standards into a practical Guide, and a third volume on EHS weekly tips. basis for comparative assessment, Astra Each year the Group publishes a highly The aim of this EHS report is to address Group has adopted a ranking system detailed Green Annual Report of more than all these issues in a transparent and to demonstrate the percentage level of 70 pages of analysis including recognition open manner and to share with all Astra conformity for any Group company to the of Astra Group companies receiving external stakeholders the way we think and care established standard. The lowest level, black awards and the results of the internal about our role as a leading citizen. (0-20% conformity) indicates a business rankings. Over the year individual businesses may have interrupted operations or endured were documented for both good and bad a severe accident. Four higher levels practices, however the general level of culminate in gold (greater than or equal to improvement for the Group overall is clearly 90%) indicating at each level the extent to evident in numerous examples of energy which an operation has met the established conservation, recycling of materials, re-use environmental standards. of waste water, water conservation, emission Astra Group’s EHS policy follows a triple bottom line, taking account of economic, social and environmental issues. A green company philosophy has been in place for a number of years incorporating the principles of green strategy, green process, green product and green employee. Various international and national standards have been adopted to ensure practical and effective compliance with these Results from the 2004 Astra Green Company assessment on 283 facilities showed positive reduction and a general decline in accidents at work. advancement across all leading sectors with 19% of Astra participants achieving gold, 38% attaining green and 31% the level of 83 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pama mengadakan operasi katarak bagi 1.340 orang di Kalimantan Selatan. Pama supported cataract surgeries for 1,340 people in South Kalimantan. Pengembangan Komunitas Sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang terkemuka, penyedia lapangan kerja dan sumber mata pencarian bagi para keluarga dan komunitas di seluruh Indonesia, kami menjalankan peran kami selaku warganegara yang baik secara bersungguh-sungguh. Kami berharap bahwa laporan ini akan menarik dan dapat mendorong serta membagi semangat kami dalam belajar dan berupaya meningkatkan diri. Adapun esensi komitmen kami adalah Dalam bidang pendidikan, Astra memberikan Bersama dengan Yayasan Amaliah Astra 545 beasiswa berjumlah Rp 350 juta (YAA) dan Universitas Indonesia, Perseroan kepada murid sekolah dasar dan sekolah melaksanakan khitanan masal untuk 160 menengah di Tanjung Priok. Selain itu, anak. Pama memberikan bantuan operasi sejumlah 900 beasiswa lainnya diberikan katarak secara cuma-cuma kepada 1.340 oleh AAL dan AHM di tahun 2004. Melalui pasien, khitanan masal untuk 1.000 anak, kerjasama dengan para dealer Honda, pemeriksaaan kesehatan, pasokan air bersih AHM menyelenggarakan kontes “Best dan obat-obatan bagi para penderita infeksi Student Goes to Jakarta” dan pemenangnya saluran pernapasan atas (ISPA). memperoleh kesempatan untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan dan melakukan kunjungan pabrik untuk melihat proses produksi sepeda motor Honda. menjalankan praktik-praktik terbaik dan tanggung jawab sosial yang terwujud dalam Sehubungan dengan upaya Astra untuk Catur Dharma dan Visi kami. meningkatkan kebersihan, kesehatan dan keindahan lingkungan, Perseroan Pada tahun 2004, prioritas Corporate Social Responsiblity (CSR) di Grup Astra tetap konstan, yaitu mengkonsentrasikan perhatian terhadap lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan kehidupan spiritual. Berikut ini adalah serangkaian aktivitas tersebut. 84 melanjutkan kerjasama dengan masyarakat setempat dan memperoleh sambutan baik dari masyarakat di Kelurahan Sungai Bambu, Sunter, Jakarta Utara. YAA melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan Islam seperti belajar membaca Al Qur’an dan memberikan sumbangan kepada anak-anak yatim piatu serta menyelenggarakan ceramah agama. Corporate Social Responsibility Seorang pelajar berbakat di Kalimantan Selatan menerima beasiswa. A young talented student in South Kalimantan received a scholarship. Community Development As one of Indonesia’s leading companies, a major employer and the source of a livelihood to families and communities across Indonesia we take our role as a corporate citizen very seriously. We hope you will find this report interesting and stimulating and share our enthusiasm to learn and strive for improvement. The essence of our In education, the Company provided 545 Together with Amaliah Astra Foundation scholarships totalling Rp 350 million for (YAA) and University of Indonesia, the elementary and high school students in Company supported a group circumcision Tanjung Priok. A further 900 scholarships ceremony for 160 children. Pama provided were provided by AAL and AHM during the free cataract surgery for 1,340 patients, year. AHM, in cooperation with all Honda circumcision for 1000 children, medical dealers, held a “Best Student Goes to checks, clean water supplies and medication Jakarta” contest, providing winners with for those suffering from upper respiratory leadership training and a plant visit to see tract infections. the Honda motorcycle production process. commitment to best practice and social YAA supports Islamic religious activities responsibility lies in our Catur Dharma/ In accordance with efforts of the Company including study of the Qoran, as well as Philosophy and in our Vision. to promote increasing cleanliness, health making donations for orphans and holding and preservation of the environment, the religious lectures. Astra Group priorities in Corporate Social Responsiblity (CSR) remained constant in 2004 concentrating our efforts on the environment, education, health and religious annual cooperation with local communities continued and was enthusiastically received in the Kelurahan Sungai Bambu area of Sunter, North Jakarta. beliefs. Here is a selection of activities. 85 Kiri: Perseroan mengadakan khitanan massal bagi anak-anak di lingkungan kantor pusat dengan fasilitas kesehatan yang baik dan memberikan pakaian muslim. Kanan: Melalui YTA, Astra menerbitkan buku “Pendidikan Manusia Indonesia” pada tahun 2004. Left: The Company supported circumcision ceremonies for children in local communities with proper medical facilities and traditional clothing. Right: Under YTA, Astra published a book “Education for Indonesian People” in 2004. Yayasan Toyota & Astra (YTA) Aktivitas di tahun 2004 Sepanjang tahun 2004 hampir Rp 4 miliar dana telah disalurkan pada 17 kegiatan ilmiah, teknologi dan proyek penelitian Beasiswa yang diberikan dibagi dalam Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM empat kategori, yaitu untuk para mahasiswa diberikan kepada para mahasiswa untuk berprestasi yang kurang mampu, untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai mereka yang memiliki intelektual tinggi, praktek terkini di bidang manufaktur. untuk studi pasca sarjana dan beasiswa khusus untuk siswa sekolah dasar dan menengah dari keluarga kurang mampu. di berbagai perguruan tinggi terkemuka. Melalui program ‘wiraswasta’, YTA juga memberikan kesempatan yang sama bagi para pemilik dan mekanik bengkel-bengkel Beasiswa diberikan kepada 6.172 siswa, Dana penelitian diberikan kepada mereka kecil yang berkeinginan meningkatkan mulai dari sekolah dasar dan menengah yang melanjutkan studi untuk jenjang kemampuan dan keterampilannya dalam serta program bantuan dana bagi sekolah lebih tinggi yakni tingkat Master ataupun bentuk pelatihan otomotif. Pelatihan kejuruan seperti bantuan peralatan Doktor. Dana yang diberikan untuk semacam ini diselenggarakan di delapan teknis, bantuan pelatihan dan buku-buku. membiayai riset teknologi di universitas kota besar di Indonesia. Program pengembangan wirausaha melalui adalah untuk kemajuan ilmu pengetahuan pengadaan program pelatihan di bidang dan peningkatan kesejahteraan. Bantuan otomotif terus berlanjut. dana disediakan pula untuk mendorong aktivitas mahasiswa dalam penyelenggaraan Merayakan 30 tahun dalam mempromosikan seminar, simposium, kongres, pameran dan pengetahuan untuk biaya terjemahan buku-buku dan jurnal berbahasa Inggris guna memperluas Pada tahun 2004, YTA merayakan 30 tahun dalam memberikan dukungan dalam bidang pendidikan dan intelektual. Dari sumbangan awal sebesar Rp 10 juta pada tahun 1974, pengetahuan serta memberikan akses kepada masyarakat luas. Sejumlah 49.000 buku-buku di bidang teknik telah disumbangkan. meningkat berlipat ganda menjadi Rp 4 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan tulang punggung perdagangan, manufaktur dan penyedia jutaan lapangan kerja di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1980 YDBA telah memberikan dukungan finansial dan teknis dengan kerjasama sejumlah Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta terkemuka, termasuk PT Surveyor (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank miliar di tahun 2004, dengan pertumbuhan Dengan tumbuh dan berkembangnya Bumiputera, PT Bank Ekspor Indonesia, the rata-rata sebesar 13 kali setiap tahunnya institusi teknik, maka kebutuhan atas alat International Finance Corporation (IFC), sejak YTA didirikan. Dalam periode tersebut bantu untuk mengajar terutama dalam PT Jasa Raharja, PT Sucofindo (Persero) dan sebanyak 33.874 beasiswa telah diberikan kurikulum teknik juga meningkat. Dalam lain-lain. dan disumbangkan, ratusan penelitian telah hal ini, YTA telah memberikan sumbangan dibantu dan kegiatan ilmiah telah didukung mesin, tranmisi, as roda belakang dan serta ribuan peserta pelatihan otomotif telah komponen rakitan lainnya. Kesempatan dibiayai. kerja magang di pabrik PT Toyota Motor 86 Kain tradisional dari Sumatera. Galeri YDBA mendukung UKM sehingga menghasilkan Rp 555 juta di tahun 2004 dalam mempromosikan kerajinan tangan daerah. Local woven cloth from Sumatera. The YDBA gallery supporting SMEs earned Rp 555 million in 2004 in promoting local handicrafts. Toyota & Astra Foundation (YTA) 2004 activities During the year almost Rp 4 billion was distributed across 17 separate events at Scholarships are offered in four categories; Under the title ‘wiraswasta’ (or to bright undergraduates from less privileged entrepreneurship) the foundation provides backgrounds, to those who are gifted with equal opportunities in the form of automotive high intellects, for post graduate studies and training for owners and mechanics of small special scholarships for elementary and high workshops who aspire to upgrade their know school students from low-income families. how and skills. Such training is conducted leading Universities for science, technology across the eight largest cities of Indonesia. and project research. Scholarships were Research grants are awarded to faculty awarded to 6,172 students from elementary members of state higher learning institutions to high school levels together with support taking their Masters or Doctorate Degrees. for vocational school programmes, the University technology research is funded for provision of technical equipment, training science and for the advancement of welfare. Small and Medium Enterprises (SME) are the aids and books. Development programmes Funding is made available to encourage very backbone of commerce, local trade and to help entrepreneurs through automotive student activities in the form of seminars, manufacturing and the providers of millions workshop training continued. symposia, congresses and exhibitions as well of jobs across Indonesia. Since 1980 YDBA as for translation of books and journals from has provided financial and technical support Celebrating 30 years in promoting English in order to broaden learning and for SMEs working closely with leading state knowledge access to this knowledge for the community owned and private sector institutions. These at large. Some 49,000 copies of technical include PT Surveyor (Persero), PT Bank books have been donated. Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Bumiputera, In 2004 YTA celebrated 30 years of continuous active educational and intellectual support for the nation. From As technical institutions grow and develop, an initial donation of Rp 10 million in 1974 so too does the need for teaching aids funds have grown exponentially to a total particularly in technical curricula and YTA of Rp 4 billion in 2004, an average rate has facilitated the donation of engines, of growth of 13 times every year since transmissions, rear axles and other inception. During this period 33,874 component assemblies. Apprenticeships are scholarships and grants have been awarded, supported for university students and faculty hundreds of research grants and scientific members in the plants of PT Toyota Motor events supported and thousands of Manufacturing Indonesia (TMMIN) and TAM automotive traineeships financed. to gain practical knowledge on the latest Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) PT Bank Ekspor Indonesia, the International Finance Corporation (IFC), PT Jasa Raharja, PT Sucofindo (Persero) and among others. practices in manufacturing. 87 Salah satu aktivitas pengembangan komunitas Astra di bidang kesehatan. One of Astra’s community health development activities. Pada tahun 2004 pinjaman sebesar di Radio Delta FM dan pemuatan artikel Rp 8,4 miliar telah diberikan kepada 78 UKM pada surat kabar lokal terkemuka, YDBA dan sejumlah 954 UKM lainnya memperoleh menerbitkan buku dengan judul “Solusi kesempatan untuk mengikuti program Jitu bagi UKM”. Seminar dan lokakarya pendidikan dan pengembangan di berbagai diselenggarakan sepanjang tahun dengan jenis sektor usaha. Selama tahun 2004, sejumlah topik, termasuk komponen sebanyak 154 program pelatihan manajemen otomotif, peranan sistim syariah dalam dan teknik telah diselenggarakan yang diikuti perekonomian, prospek agribisnis, dialog oleh 3.438 UKM. TAM, AHM dan ADM serta UKM dan tema lokal, seperti potensi sejumlah dealer utama lainnya dari seluruh pertanian di Kabupaten Gianyar, Bali. YDBA juga bekerja-sama dengan Universitas Paramadina dan the University of Ghem di Belgia untuk mengembangkan pelatihan bagi tenaga pengajar. Sejumlah 1.172 UKM lainnya telah mengikuti pelatihan di bidang manajemen, finansial, pemasaran dan teknologi. Polman menyediakan berbagai jenis pendidikan kejuruan melalui kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, ATMI Surakarta dan Universitas Bina Nusantara. Sampai tahun 2004, Polman telah meluluskan 547 siswa. Selain itu, sejumlah 50 siswa lainnya lulus dalam program non-gelar. Sebagian siswa lulusan Polman propinsi di Indonesia telah memberikan dukungannya atas aktivitas pelatihan ini. Politeknik Manufaktur Astra (Polman) Astra Mitra Ventura (AMV) dapat memperoleh pekerjaan di perusahaanperusahaan Grup Astra. AMV merupakan perusahaan modal ventura yang didirikan 13 tahun yang lalu untuk menyediakan fasilitas modal awal, jasa restrukturisasi dan jasa penasehat keuangan secara umum. Sejak didirikan sebanyak 130 UKM telah dibiayai di bidang manufaktur komponen otomotif, plastik, manufaktur Polman memiliki unit layanan industri dan pengembangan bisnis guna mempermudah kerjasama antara industri dan komunitas serta melakukan pelatihan dalam proses manufaktur, menyelenggarakan kursus internal, konsultasi dan membantu para karyawan dalam memperoleh sertifikasi Bekerjasama dengan IFC dan AUSAID, karet dan logam, pertanian, kerajinan pada tahun 2004 YDBA menyusun tangan dan furnitur. Pembiayaan sebesar sebuah Direktori Usaha UKM. Galeri YDBA Rp 20,7 miliar telah disalurkan kepada 17 Pada bulan September 2004, tes yang mempromosikan industri kerajinan tangan mitra usaha UKM berjangka 3-6 tahun pada dilakukan Polman untuk menguji kecakapan yang menghasilkan penjualan sebesar Rp tahun 2004. Melalui kerjasama dengan teknis pada proses manufaktur terpilih 555 juta dan mempromosikan ekspor dari YDBA, AMV memberikan bantuan kepada memperoleh akreditasi dari Lembaga trading house, PT Transnusa Multi Product, para mitra usaha untuk mengembangkan Sertifikasi Logam Mesin Indonesia (LBPLMI). yang didirikan sebagai sebuah koperasi. usaha mereka dan memperkuat posisi Pada tahun 2004, Polman menanda-tangani Galeri kedua di Kemang, Jakarta Selatan permodalannya. Jasa AMV mencakup Memorandum Kesepakatan dengan akan dibuka di tahun 2005. layanan di bidang manajemen, teknologi, PT Citra Widya Education untuk suatu sumber daya manusia dan pengembangan program diploma baru dan dengan Yayasan usaha. Wiyata Swadaya, bekerja sama dengan Selain buletin kuartalan yang diterbitkan secara reguler, aktivitas media, termasuk keikutsertaannya pada acara talk show keterampilan. YDBA, untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi UKM. 88 Pelatihan kejuruan di Polman Vocational training at Polman During 2004 a total of Rp 8.4 billion in leading local newspapers, YDBA ventured loans were provided to 78 SMEs and a into the world of publishing during the further 954 SME’s were given education year with a title “The Best Solutions for and development programme support SMEs.” Seminars and workshops were held over a range of different sectors. A further throughout the year on subjects including 154 management and technical training automotive components, the role of the programmes were held in which 3,438 SMEs syariah system in the economy, agribusiness participated. TAM, AHM and ADM plus a prospects, SME dialog and localised themes number of main dealers from provinces all such as agricultural potential in Kabupaten over Indonesia gave direct support in this Gianyar, Bali. of Ghent in Belgium to develop tutor training. A further 1,172 SMEs participated in management, financial, marketing and technology training. Polman provides a range of different vocational courses in cooperation with bodies including the Bandung Institute of Technology, ATMI Surakarta and Universitas Bina Nusantara. Until 2004, Polman has produced 547 fresh graduates. A further 50 students graduated from technical programmes. A number of Polman graduates training activity. YDBA worked with the University Paramadina and the University Astra Manufacturing Polytechnic (Polman) Astra Mitra Ventura (AMV) were able to obtain employment in Astra Group companies. AMV is a venture capital company established 13 years ago to provide start up capital, restructuring and general financial advisory services. Since inception over Polman has an industrial service and business development unit to facilitate cooperation between industry and the community as well as to deliver training on In cooperation with IFC and AUSAID, YDBA 130 SME businesses have been financed established an SME Business Directory in in fields such as automotive component 2004. The YDBA gallery promoting local manufacture, plastics, rubber and metals skilled craft industries achieved revenue of manufacturing, farming, handicrafts and Rp 555 million and to promote exports a furniture. During 2004 AMV financed In September 2004 Polman’s test for trading house, PT Transnusa Multi Product, a further 17 SME ‘partner’ companies technical competence on selected was established as a cooperative. A second to a total of Rp 20.7 billion for periods manufacturing process were given LBPLMI gallery in the Kemang area of South Jakarta of 3 to 6 years. Cooperation with YDBA accreditation (Lembaga Sertifikasi Logam is due to be opened in 2005. continued through the year to assist partner Mesin Indonesia). During the year Polman companies in developing their businesses signed MOUs with PT Citra Widya Education and strengthening their capital position for a new diploma programme, and with with AMV providing advice on management, Yayasan Wiyata Swadaya in cooperation with technology, human resources and business YDBA to promote education and training for development. SMEs. In addition to its regular quarterly bulletin, and a busy programme of media activity including participation on radio talk shows on Delta FM as well as in articles in manufacturing process, conducting in house courses, consultation and helping employees gain skills certification. 89 Grup Astra, Aceh dan Sumatera Utara Grup Astra dengan cepat menanggapi bencana Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember dengan bantuan melalui berbagai program sebesar Rp 47 milliar. Bantuan ini terus berlanjut… Astra Group rapidly responded to the December 26th tsunami with assistance and monetary support of Rp 47 billion. The work goes on... Gempa dan tsunami yang terjadi pada Prioritas yang kritis adalah bagaimana AHM bersama dengan dealer-dealer, tanggal 26 Desember 2004 merupakan memberikan bantuan yang praktis kepada pemasok dan vendor mengumpulkan dana bencana alam yang paling buruk di sejarah para korban. Daripada membiarkan mereka dengan total hampir Rp 10,0 miliar. Bank Indonesia modern. Kegiatan usaha Grup sebagai pengungsi dalam keadaan yang Permata menyediakan bantuan melalui Bank Astra adalah bagian dari masyarakat. menyedihkan, AAL menawarkan 2.500 Indonesia dengan jumlah Rp 1,0 miliar, Penyediaan bantuan yang cepat di awal pengungsi bekerja di perkebunan sebagai berikut bantuan lainnya yang senilai Rp 200 bencana tersebut sangat penting. Berikut solusi terbaik bagi korban. juta melalui cabang Bank Permata di Medan. ini adalah bantuan pasca tsunami yang telah Grup Astra sediakan dan bagaimana rencana kami untuk membantu pemulihan dan rekonstruksi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara dari bencana ini. Tindakan Segera Bidang usaha Alat Berat Grup Astra memberikan tanggapan segera karena Grup Astra menunjuk koordinator wilayah perusahaannya menyumbang 15 unit alat Medan untuk menangani bantuan yang berat dan meminjamkan 11 unit dengan 30 sangat besar dengan tim berjumlah 100 operator, 15 mekanik dan sebuah tim yang orang untuk mendirikan pos Grup Astra mendukung bagian logistik dan bantuan di Banda Aceh, Lhokseumawe, Singkil, obat-obatan. Alat-alat tersebut termasuk, Meulaboh dan Medan. diggers, forklifts, truk dan satu set generator. pasca bencana adalah berhubungan Sumbangan ini diberikan pada bulan Januari dengan komunitas seperti Meulaboh, yang 2005, di mana dari Grup UT bantuan berupa sungguh-sungguh terputus hubungan peralatan dan dana sekitar Rp 15,2 miliar dengan dunia luar. Sebuah helikopter yang berasal dari UT sendiri, Pama, yang disewa oleh AAL adalah helikopter PT UT Pandu Engineering, PT Bina Pertiwi, pertama yang mendarat di Meulaboh, Komatsu Indonesia, Komatsu Ltd (Jepang), mengangkut obat-obatan, makanan, tenaga Komatsu Asia Pacific Pte (Singapura), medis dan sukarelawan untuk memberikan Scania CV Aktiebolg (Swedia) and TN serta bantuan serta melakukan taksiran awal. Rp 500 juta disumbangkan oleh karyawan UT. yang mendarat di Meulaboh, membuka jalan untuk pemberian bantuan-bantuan berikutnya. Grup Toyota menyumbang Rp 2,4 miliar ditambah dengan bantuan langsung dalam bentuk pakaian dan obat-obatan. Yang berpartisipasi dalam usaha ini termasuk Area perkebunan AAL menjadi salah satu TAM, TMMIN, dealer Toyota, yaitu PT Hadji barak pengungsi yang pertama didirikan dan Kalla, PT Hasjrat Abadi, PT Agung Automall, berfungsi sebagai pusat distribusi makanan, PT Astrido Toyota, PT Tunas Toyota Tbk dan obat-obatan dan pakaian. Dua pegawai AAL PT New Ratna Motor. dan 184 orang yang merupakan anggota keluarga karyawan Grup Astra hilang. ADM menyumbang senilai Rp 2,0 miliar yang berupa 20 Zebra pick up truk, 5 Zebra ambulans dan uang tunai Rp 200 juta. 90 AOP, AAB, FIF, AG dan TRAC. besarnya bencana. UT dan anak Salah satu masalah yang paling sulit YDBA merupakan rombongan pertama Bantuan berharga lainnya diberikan oleh Total Bantuan Keuangan Grup Astra Tiga bulan kemudian, bantuan masih terus mengalir. Pada saat laporan ini disiapkan dana dan komitmen Grup Astra sebesar Rp 47,0 miliar, termasuk Rp 34,9 miliar dalam bentuk tunai yang telah disalurkan dalam berbagai program dan Rp 2,6 miliar sumbangan dari karyawan Grup Astra. Rekonstruksi Besarnya dampak yang ditimbulkan dari bencana ini akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sebelum aktivitas kehidupan kembali normal. Grup Astra berkomitmen untuk mendukung rekonstruksi sebagai kesempatan untuk membantu upaya pemulihan di daerah tersebut. Astra Group, Aceh and North Sumatera The December 26th earthquake and Astra’s Heavy Equipment group responded AHM, its dealers, suppliers and vendors tsunami was the worst natural disaster in immediately as the scale of the disaster collected a total of Rp 10.0 billion. Bank Indonesia’s modern history. Astra Group’s became apparent. UT and its subsidiaries Permata provided relief via Bank Indonesia business activities have made us a part of donated 15 units of heavy equipment and of Rp 1.0 billion and further basic this community. Speed in giving support loaned a further 11 units with 30 operators necessities to a value of Rp 200 millon via its in the immediate aftermath was essential. 15 mechanics and a support team for Medan branch. Other valuable support was This account is of the post tsunami aid Astra logistics and medical aid. The equipment given by AOP, AAB, FIF, AG and TRAC. Group provided and how we plan to help included diggers, forklifts, trucks and the recovery and reconstruction of these a generator set. The donations given in communities torn apart by nature. January 2005 from the UT group were estimated at Rp 15.2 billion from UT itself, Immediate Response One of the most difficult issues was in reaching communities like Meulaboh, that had been totally cut-off from the rest of the world. A helicopter rented by AAL was the first to arrive in Meulaboh, transporting our Pama, PT UT Pandu Engineering, PT Bina Pertiwi, Komatsu Indonesia, Komatsu Ltd (Japan), Komatsu Asia Pacific Pte Ltd (Singapore), Scania CV Aktiebolg (Sweden) and TN. In addition Rp 500 million was donated by UT employees. volunteers to make an initial assessment. Group Toyota rallied together to donate YDBA was the first group to test the runway Rp 2.4 billion plus direct aid in the form of site at Meulaboh, opening up the way for clothing and medicines. The participants further relief supplies. in this effort included TAM, TMMIN, Toyota AAL’s plantation site in the area became one of the first refugee camps established, functioning as a centre for the distribution of food, medicine, and clothing. Two AAL dealers, namely PT Hadji Kalla, PT Hasjrat Abadi, PT Agung Automall, PT Astrido Toyota, PT Tunas Toyota Tbk and PT New Ratna Motor. employees and a further 184 persons, being ADM contributed total aid estimated at family members of Astra Group staff, were Rp 2.0 billion being 20 Zebra pick up trucks, lost. The critical priority lay in how to give 5 Zebra Ambulances and Rp 200 million in practical help to the victims; rather than cash. leave them as refugees in a state of despair, Astra Group appointed the Medan regional coordinator to properly manage this large scale support and maintained a team of over 100 to set up Astra Group posts in Banda Aceh itself, Lhokseumawe, Singkil, Meulaboh and Medan. Total Astra Group Financial Support Three months later, the giving still continues. As this report is being prepared a total Rp 47.0 billion has been donated including Rp 34.9 billion in cash from Astra Group companies and Rp 2.6 billion in donations from Astra Group Employees. Towards reconstruction Sadly, the extent of dislocation from this tragedy means it will take many months, indeed years, before life is truly back to normal. Astra Group has pledged to support the reconstruction as opportunities to help emerge. AAL offered 2,500 of them work at the plantations, a winning solution for everyone. 91 Tata Kelola Perusahaan Tinjauan komite dan fungsi dalam organisasi yang Komite Eksekutif (EC) bertanggung jawab untuk meningkatkan Dewan Komisaris dan Direksi Astra mempunyai komitmen untuk menjalankan standar paling tinggi atas tata kelola perusahaan dan Grup Astra sering diakui melalui penghargaan dari institusi ternama efektifitas pelaksanaan aktifitas tata kelola perusahaan seperti Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Eksekutif, Grup Manajemen Risiko dan Departemen Internal Audit. dan badan regulasi sebagai perusahaan yang kompeten dalam menjalankan praktik terbaik dalam tata kelola perusahaan. Tata Komite Audit (AC) AC membantu Dewan Komisaris dalam Astra, dalam kenyataannya sejak didirikan mengemban tanggung jawab pengawasan pada tahun 1957, pendiri perusahaan sesuai ketentuan Bapepam dan Bursa Efek secara konsisten menjalankan kontrol Jakarta yang berlaku. AC diketuai oleh yang bijaksana sejalan dengan secara aktif Patrick Alexander (diangkat pada bulan menghargai etika dan pelaksanaan usaha Mei 2003) dengan anggotanya Fred B.G. secara terus menerus. Praktik dari hari ke Tumbuan (diangkat pada bulan Desember hari ini merupakan perwujudan dari Catur 2003) dan Kanaka Puradiredja (diangkat Dharma, yang merupakan filosofi dasar pada bulan Maret 2004). Aktivitas AC dapat Perseroan yang masih menjadi bagian dari dilihat pada laporan terpisah dalam Laporan kegiatan bisnis lebih dari empat puluh tahun Tahunan ini. Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC) profesional, terbuka dan bertanggung RNC bertugas untuk menetapkan kebijakan jawab dengan memperhatikan kepentingan remunerasi, menetapkan dasar untuk Perseoran, pemegang saham dan pembayaran bonus dan pembagian tugas di stakeholder serta mematuhi standar dan antara para anggota Direksi. Komite ini juga peraturan yang berlaku . ditugaskan untuk menyeleksi calon eksekutif yang berpotensi (di luar jabatan Direktur). Sepanjang tahun 2004 Astra mengadakan pertemuan secara berkala dari sejumlah 92 dari Dewan Komisaris termasuk anggaran tahunan, kinerja operasional dan keuangan Grup Astra secara umum. Pertemuan kuartalan dan proyeksi dibandingkan dengan anggaran tahunan. Implementasi Setiap karyawan diharapkan dapat mematuhi prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam budaya dan lingkungan kerja di Grup Astra. Publikasi Buku Pedoman Etika Kerja dan Etika Bisnis merupakan petunjuk lugas dan praktis bagi karyawan untuk melakukan tugasnya termasuk dalam berhubungan dengan pihak ketiga dan masyarakat pada umumnya yang harus dilakukan secara profesional dan kemudian. melakukan tugas dan fungsinya secara penting yang memerlukan persetujuan dilaksanakan setiap bulan di mana kinerja kelola perusahaan telah mulai sejak lama di Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan EC meninjau semua keputusan bisnis Secara berkala Komite RNC mengadakan rapat pada tahun 2004. dengan cara yang bertanggungjawab. Secara berkala Perseroan melakukan survei mengenai efektifitas kontrol, tingkat kepatuhan terhadap etika bisnis dan etika kerja, kepatuhan terhadap EHS, dan perlakuan yang adil terhadap para karyawan Grup Astra. Sebuah buku Pedoman mengenai Astra dan cara pendekatannya terhadap lingkungan yang berjudul “The Management of Green Companies” tersedia bagi publik. Corporate Governance Presentasi Astra di hadapan komite Indonesian Institute for Corporate Governance. Astra presentation to the Indonesian institute for Corporate Governance. Overview improving the effectiveness of corporate Executive Committee (EC) governance activities. These include the The Board of Commissioners and Board of Directors of Astra are committed to maintaining the highest standards of good corporate governance (GCG) and Astra Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, the Executive Committee, the Risk Management Group and the Internal Audit Department. Group is regularly acknowledged through awards from leading institutions and EC reviews all major business decisions that require approval by BOC as well as the annual budget, the operational and financial performance of Astra Group in general. Meetings are held monthly and Audit Committee (AC) each quarterly performance and outlook is maintaining best practice in this area. GCG The AC assists the BOC in fulfilling its budget. goes back a long way at Astra, in fact from oversight responsibilities in accordance with its establishment in 1957, the founders prevailing requirements of Bapepam and of the Company have consistently applied JSX. The AC is chaired by Patrick Alexander prudent controls as well as actively pursued (appointed in May 2003) and includes Fred ethical and sustainable business practices. B.G. Tumbuan (appointed in December These practices are the practical day-to-day 2003) and Kanaka Puradiredja (appointed implementation of the Catur Dharma, the in March 2004). The activities of the AC are Company’s original corporate philosophy described in a separate report contained that is still relevant to our business over forty within this Annual Report. regulatory bodies as highly competent in to perform their duties and functions Remuneration and Nomination Committee (RNC) professionally, transparently and responsibly RNC is tasked to set the remuneration with due consideration to the interests of the policy, determine the basis for awarding Company, its shareholders and stakeholders bonus payments and the distribution of and in compliance with current standards duties among the members of the BOD. It and regulations. also reviews candidates being considered for executive positions (excluding Directors). Throughout the year Astra conducted regular meetings of a number of committees Implementation Every employee is expected to follow the principles that define the culture and working environment of Astra Group. A Group publication, the “Guidelines on Business and Work Ethics” is a clear and practical guide to help employees in performing their duties, including dealing with third parties years later. The BOD and the BOC are expected assessed and compared against the annual Periodic meetings were held during the year. and the general public in a professional and responsible manner. The Company regularly surveys the effectiveness of controls, the extent of compliance with proper business and work ethics, compliance as to EHS, and the fair treatment of employees in the Astra Group. A Guide Book on Astra and its approach to the environment entitled “The Management of Green Companies” is available to the public. and functional departments charged with 93 Astra berpartisipasi di pameran pasar modal untuk mempromosikan kepemilikan saham dan informasi mengenai perusahaanperusahaan yang tercatat di bursa. Astra participates in capital markets exhibition to promote share ownership and information of listed companies. Pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi dan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham • Sisanya Rp 170 (seratus tujuh puluh rupiah) untuk setiap saham untuk setiap pemegang saham yang terdaftar di daftar Perseroan pada tanggal Pada tahun 2004, Direksi mengadakan pertemuan mingguan secara berkala sebanyak 68 kali, sedangkan Dewan Komisaris menyelenggarakan pertemuan sebanyak 4 kali. Pada tanggal 27 May 2004 Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS) yang menghasilkan sejumlah keputusan penting 1 Juli 2004 dan dibayarkan pada tanggal 14 Juli 2004. • Ditahan Rp 80 miliar (delapan puluh miliar) sebagai dana cadangan ; dan sisanya akan dicadangkan untuk dana usaha dan investasi Perseroan. 4. Menerima pengunduran diri dari Audit Internal Obyektif yang penting dalam Grup Audit Internal adalah menyediakan jaminan dalam perluasan dan efektif dari sistem kontrol internal Perseoran, dengan mengikuti panduan dari Charter Audit Internal, di mana akan memperkuat Grup Audit Internal untuk melaksanakan kegiatan Audit Internal yang luas. Di tahun 2004 sebagai bagian dari proses Kour Nam Tiang sebagai Direktur yang telah berlangsung, Komite Audit dengan segera setelah penutupan Rapat dan Direksi menyetujui strategi untuk 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Tahunan (AGM). Komposisi Direksi setelah mempertinggi cakupan dan kualitas ratifikasi Laporan Keuangan Perseroan pengunduran diri adalah sebagai berikut: pelayanan Audit Internal untuk memenuhi sebagai berikut : Tahun 2003. 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan Direksi untuk tanggung jawab manajemen mereka dan Dewan Komisaris untuk tanggung jawab supervisi mereka selama tahun buku tahun 2003 untuk lebih jelas kinerja tersebut tertuang di laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaannya. Presiden Direktur: Budi Setiadharma Wakil Presiden Direktur: Michael Dharmawan Ruslim 2003, dengan jumlah Rp 4.421.583 juta (empat triliun empat ratus dua puluh satu tata kelola perusahaan. Hal ini terus menerus akan di implementasikan selama tiga tahun ke depan. Direktur: Struktur dari divisi Audit Internal telah Danny Walla ditetapkan untuk peningkatan perluasan dan John Slack kualitas dari pelayanan Audit Internal. Prijono Sugiarto Sebagai tambahan dari Audit Sales Operation, Gunawan Geniusahardja tim-tim baru, termasuk IT Audit dan Grup 3. Persetujuan mendistribusikan laba bersih untuk buku yang berakhir 31 Desember tantangan yang diperlukan dalam masalah Audit Internal telah disiapkan untuk bekerja Grup Internal Audit dan Manajemen Risiko miliar lima ratus delapan puluh tiga juta Grup Astra menyadari betapa pentingnya rupiah) dengan perincian sebagai berikut: membentuk Internal Audit dan Manajemen • Final Dividen sebesar Rp 220 (dua Risiko yang berfungsi memberikan laporan lebih dekat dengan Departemen Audit Internal di perusahaan lain di dalam Grup Astra untuk memastikan pelayanan yang efektif dan melaporkan kegiatan Audit Internal dan isu di seluruh Grup Astra. ratus dua puluh rupiah) per saham yang jelas kepada Direksi dan akses yang Pendekatan sekarang ini, metode, proses, termasuk interim dividen sejumlah seluas-luasnya untuk AC. Audit Internal dan alat, produk dan pelayanan-pelayanan di Rp 50 (lima puluh rupiah) untuk setiap Grup Manajemen Risiko menyetujui dan tinjau secara berkala untuk memastikan saham yang telah dibayarkan pada menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif. Grup Astra terus menerus mendekati praktek tanggal 18 Desember 2003. terbaik di dunia baik dalam pelaksanaan dan penyelesaian pelayanan ini. 94 BOC and BOD meetings and the Annual General Meeting of Shareholders • The remaining Rp 170 (one hundred seventy rupiah) for each share for all shareholders registered in the Company’s list on 1 July 2004 and was During 2004, the BOD held regular weekly meetings for 68 times, while the BOC met 4 times. On May 27th 2004 the Company conducted an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) at which the following major resolutions were passed: paid on 14 July 2004. • Retained Rp 80 billion (eighty billion rupiah) as a reserve fund; and the remaining balance to be preserved for the Company’s working capital and investment. 4. Accepted the resignation of Internal Audit The core objective of the Internal Audit Group is to provide assurance on the adequacy and effectiveness of the Company’s internal control systems, guided by the Internal Audit Charter, which empowers Internal Audit Group to undertake a wide range of internal audit activities. In 2004 as part of an ongoing process, the Kour Nam Tiang as Director effective AC and BOD approved strategies to further and ratified annual accounts for the book immediately after the closing of the enhance coverage and quality of internal year of 2003. AGMS. The composition of the BOD after audit services to meet challenging demands the resignation was as follows: on corporate governance matters. These 1. Approved the Company’s annual report 2. Granted full discharge and acquittal to Board of Directors (BOD) for their management responsibilities and to Board of Commissioners (BOC) for their supervisory responsibilities during the book year of 2003 to the extent that such performances were reflected in the Consolidated Financial Report of the Company and its Subsidiaries. 3. Approved the distribution of net income President Director: Budi Setiadharma (four trillion four hundred twenty one billion five hundred eighty three million three-year horizon. Vice President Director: The structure of the Internal Audit Division Michael Dharmawan Ruslim has been realigned to enhance coverage and Directors: quality of internal audit services. In addition Danny Walla to Sales Operations Audit, new teams, which John Slack include the IT Audit and Group Internal Prijono Sugiarto Audit have been established to work closely Gunawan Geniusahardja with the Internal Audit Departments of other for the book year ended 31 December 2003 amounting to Rp 4,421,583 million are progressively being implemented over a companies within Astra Group to ensure Group Internal Audit and Risk Management rupiah) detailing as follows: Astra Group recognizes the crucial • Final dividend of Rp 220 (two hundred effective coverage and reporting of internal audit activities and issues across the Astra Group. importance of a designated Group Internal The current approach, methodology, twenty rupiah) per share including Audit and Risk Management Function which processes, tools, product and services are interim dividend amounting to Rp 50 is given a clear reporting line to the Board regularly reviewed to ensure Astra Group’s (fifty rupiah) for each share, which was of Directors (BOD) and unrestricted access continued progression toward world best paid on 18 December 2003. to the Audit Committee (AC). Internal Audit practice in both undertaking and delivery of and the Risk Management Groups each have this service. distinct responsibilities. 95 Pendekatan Audit Internal Terdapat tiga sistem pemeringkatan (‘efektif’, ‘diperlukan perbaikan’ dan ‘lemah’) yang telah berjalan untuk mengukur keefektifan pengontrolan internal dan memberikan perhatian pada area yang dinilai di bawah standar. ‘Follow up Review’ dilaksanakan untuk memastikan permasalahan dan rekomendasi yang diajukan pada laporan audit telah disampaikan. Perseroan melakukan investasi yang besar menyeluruh yang melibatkan proses dalam bidang pelatihan, pengembangan mengidentifikasi, mengelola dan melaporkan keterampilan dan pengetahuan karyawan risiko usaha yang signifikan. Kerangka kerja bagian audit termasuk sertifikasi sebagai ini dilengkapi oleh sebuah proyek Control auditor. Dalam waktu enam bulan, karyawan Self Assesment (CSA) untuk mengidentifikasi terpilih dikirim untuk mengikuti program profil risiko Grup Astra secara sistematis dan Qualified Internal Auditor (QIA) dan terorganisasi dengan melakukan pemetaan memperoleh diploma. Konsultan eksternal dan memprioritaskan berbagai risiko, juga direkrut untuk mengembangkan berdasarkan pada kemungkinan terjadinya ketrampilan audit TI dan ketrampilan risiko dan dampaknya terhadap nilai bagi perangkat lunak audit. pemegang saham. Sebagai tambahan, Diskusi secara menyeluruh dilaksanakan pada berbagai tingkat manajemen untuk membicarakan permasalahan audit dan keputusan yang diambil. untuk memberikan pandangan yang lengkap Grup Manajemen Risiko (RMG) RMG berperan ganda baik sebagai konsultan maupun penjamin. Sebelumnya, RMG kepada manajemen mengenai risiko operasi secara menyeluruh, RMG memfasilitasi perencanaan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola risiko. Pada tahun 2004, laporan kuartal Grup memberikan fasilitas dan saran dalam Astra kepada Direksi dan Komite Audit pelaksanaan manajemen risiko dan hal-hal RMG secara aktif menyebarluaskan dibuat dan rapat resmi diadakan dengan yang berhubungan di seluruh Grup Astra. kerangka kerja Manajemen Risiko/CSA ke Direksi dan AC untuk membicarakan hal-hal RMG bertanggung jawab untuk memberikan seluruh Grup Astra melalui komunikasi dan sebagai berikut: jaminan secara mandiri kepada Direksi dan lokakarya untuk meningkatkan kesadaran, Komite Audit dalam menjalankan peraturan pemahaman, identifikasi serta analisa risiko termasuk kepastian dalam risiko besar dan dan kontrol di berbagai tingkat manajemen. • Temuan audit utama/masalah pengawasan • Tinjauan pengawasan internal dengan peringkat di bawah ‘efektif’ • Rekomendasi dan permasalahan yang belum terselesaikan • Hal-hal yang menyangkut praktik pemalsuan keefektifan dalam pengendalian yang di tetapkan oleh manajemen. Bagan Sistem Manajemen Risiko Grup Astra Untuk menghadapi tantangan usaha yang agar dapat mendokumentasikan dan menindaklanjuti dengan jelas. Kebijakan Pengelolaan Risiko mengharuskan Perseroan untuk mempunyai kerangka kerja terus meningkat dan lingkungan tata Manajemen Risiko dan Risk Registers yang kelola perusahaan, Perseroan mengadopsi telah disetujui oleh Direksi. kerangka kerja pengelolaan risiko secara 96 Risk Registers juga sedang dikembangkan Sistem Manajemen Risiko Grup Astra Astra Group Risk Management System Strategic Plan Budget & Key Performance Index Business Process & Organization Portfolio Risk Assessment Financial Report & Operational Report Business Process Risk Assessment High Level Research & Control Business Process Risk Interview Benchmarking Self Assessment Risk Interview & Questionnaire RISK REGISTER Business Risk Analysis Report Risk Based Continuity Plan - Management Assurance Audit Plan Internal Audit Approach A three tier grading system (‘effective’, ‘improvement needed’ and ‘weak’) is in place to assess the effectiveness of internal controls and to draw attention to areas rated below standard. ‘Follow up Reviews’ are conducted to ensure issues and recommendations raised in the earlier audit have been addressed. Extensive discussions are held with various level of management to discuss audit issues and their resolution. Insurance The Company invests extensively in training enterprise-wide risk management framework and the development of audit staff skills and involving the process of identifying, knowledge including certification of auditors. managing and reporting significant business On a semi annual basis, selected staff risks. The framework is complemented by a are sent for the Qualified Internal Auditor Control Self Assessment (CSA) project which (QIA) program and certification. External captures and profiles Astra Group risks in a consultants were also recruited to develop IT systematic and organized way by mapping audit skills and audit software skills. out and prioritizing various risks, based on the possibility of a risk event occurring and Risk Management Group (RMG) RMG adopts both a consulting and an assurance role. In the former, RMG facilitates and advises on the its impact on shareholder value. In addition to giving management a complete view of enterprise-wide operational risk exposure it facilitates the planning of resources needed to manage risk events. In 2004, a quarterly Astra Group reporting implementation of Risk Management and process to the BOD and AC has been related matters across the Astra Group. RMG has been active in disseminating established and formal meetings were From an assurance perspective, RMG is the Risk Management/CSA Framework held with the BOD and AC to discuss the responsible for providing independent across Astra Group through communication following: assurance to the Board of Directors and and workshops to create awareness, Audit Committee on implementation of policy understanding, identification and analysis as well as assurance on the major risks and of Risk and Controls at various level of effectiveness of the relevant controls stated management. • Major Audit Findings/Control Issues • Internal Control Reviews rated below ‘Effective’ • Long Outstanding Recommendations and Issues • Any events of fraudulent practices arising by management. Astra Group Risk Management System Risk Registers are also being developed to enable clear documentation and followup. A Risk Management Policy mandating To meet the challenge of a constantly companies to have Risk Management evolving business and corporate governance Framework and Risk Registers has been environment, the Company has adopted the approved by the Board of Directors. 97 Kini Astra sedang dalam proses merumuskan Rencana Kelanjutan Bisnis dan segera Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi membangun daya tahan dan kemampuan untuk mempertahankan merek dan reputasi Astra, stakeholder dan penciptaan nilai. Komunikasi Karyawan Selama tahun 2004 sejumlah kegiatan rutin tetap dijalankan untuk meningkatkan hubungan internal, membangun moral dan menjaga keefektifan lingkungan kerja. Setiap tahun Presiden Direktur Perseroan menyampaikan pesannya melalui surat kepada semua eksekutif dan karyawan perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra yang berisi perkiraan Perseroan mengenai ekonomi makro, lingkungan kegiatan usaha, strategi kunci dan sasaran Astra. Direksi mengundang eksekutif untuk mengkomunikasikan isi surat tersebut kepada semua karyawan. Selain itu, Direksi juga mengunjungi beberapa kota besar seperti Bandung, Pekanbaru, Surabaya dan Jakarta guna mengkomunikasikan secara langsung kepada para manajemen tingkat menengah dan para kepala cabang Grup Astra guna memastikan kebijakan dan strategi dipahami sepenuhnya. 98 pertemuan pers dan analis diadakan untuk memberikan informasi penting terhadap akan memulai mendokumentasikan semua proses bisnis terkait dan prosedur untuk Sepanjang tahun 2004, program berkala Pada tahun 2004, Dewan Komisaris dan Direksi Astra menerima pembayaran gaji dan uang kompensasi lainnya sebesar Rp 244 miliar. Sekretaris Perusahaan perkembangan di seluruh bagian usaha Grup Astra sekaligus memberikan informasi mengenai kondisi keuangan di Grup Astra. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan paparan publik dan lokakarya bagi wartawan pasar modal dan perindustrian. Perseroan Untuk terus meningkatkan dan menjaga juga mengambil bagian dalam berbagai reputasi Astra sebagai perusahaan forum investor yang diselenggarakan di publik terkemuka di Indonesia, Sekretaris dalam maupun luar negeri. Perusahaan mengemban tanggung jawab untuk mempertahankan komunikasi yang wajar, konsisten dan terbuka dalam hal seputar tata kelola perusahaan, transaksi material dan kegiatan perseroan. Dalam kegiatan sehari-hari fungsi hubungan Pengumuman-pengumuman secara berkala disampaikan melalui media terkemuka dan nilai-nilai Perseroan, filosofi, budaya serta program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang diinformasikan melalui melalui media internal dan berbagai acara. masyarakat di bawah pengarahan Sekretaris Perusahaan menyediakan informasi terkini mengenai Perseroan kepada pemegang saham, publik, investor pasar modal, analis dan media. Sebagai tambahan, Sekretaris Perusahaan memantau hal-hal yang berhubungan dengan kepatuhan dan ketentuan pasar modal yang berlaku dan memberikan informasi kepada Direksi mengenai perubahan ketentuan dan implikasinya. Informasi mengenai Perseroan bisa diperoleh melalui laporan tahunan sebelumnya, press release, dan website Perseroan di www.astra.co.id. Astra is now in the process of setting up BOC and BOD Remuneration begin to document the associated Business Continuity process and procedures to build resilience and capability to safeguard the interest of Astra’s brand and reputation, stakeholders and value creation. Employee Communications During 2004 a number of key routines were continued to enhance internal communication, build morale and maintain an effective working enviroment. An annual letter from the President Director was distributed to all executives and employees in the Astra Group containing the Company’s forecast for the macro economy, the business environment, Astra’s key strategies and business targets. The Board of Directors invites executives to communicate the contents of the letter to all employees. A programme of Director visits to major cities such as Bandung, Pekanbaru, Surabaya and Jakarta was undertaken to communicate directly to Astra Group’s middle management During 2004, a regular programme of press and analyst gatherings was conducted in the Business Continuity Plan and will soon In 2004, the Astra’s BOD and BOC received a total of Rp 244 billion in salaries and other forms of compensation. Corporate Secretary order to inform key audiences of progress in all areas of Astra Group’s business as well as commentary and information on the financial condition of the Astra Group. In addition, a public expose and workshops were held for In continuing to develop and manage Astra’s capital markets and industrial journalists. reputation as a leading listed company The Company also participated in various in Indonesia, the Corporate Secretary is investor events held in Indonesia and at responsible for maintaining equitable, selected overseas venues. consistent and transparent communications on good corporate governance issues, material transactions and corporate actions. On a day-to-day basis the public relations office under the direction of the Corporate Secretary provides timely up- Regular announcements of results were displayed in leading journals and the Company’s values and philosophy, culture and corporate social responsibility programmes were disseminated through inhouse publications and various events. to-date information about the Company to its shareholders, the public, equity market investors, analysts and the media. In addition, the Corporate Secretary monitors Information on the Company is available via previous annual reports, press releases and the company’s web site at www.astra.co.id. compliance with capital market rules and regulations and ensures the Board of Directors are fully informed on regulatory changes and implications relating thereto. and heads of branches to ensure policies and strategies are fully understood. Aminuddin Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 99 Laporan Tahunan ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan This Annual Report has been signed by the members of the Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan April Board of Commisssioners and the Board of Directors of PT Astra 2005. International Tbk in April 2005. Dewan Komisaris Board of Commissioners Theodore Permadi Rachmat Benny Subianto Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris President Commissioner Vice President Commissioner Benjamin Arman Suriadjaya Juwono Sudarsono Komisaris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Commissioner Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Komisaris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Commissioner Anthony John Liddell Nightingale Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Komisaris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Commissioner Brian Richard Keelan Mari Elka Pangestu Adam Phillip Charles Keswick Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Direksi Board of Directors 100 Budi Setiadharma Michael Dharmawan Ruslim Danny Walla Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur President Director Vice President Director Director John S.A. Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Direktur Direktur Direktur Director Director Director Laporan Keuangan Financial Report PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaan and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements 31 Desember 2004 dan 2003 31 December 2004 and 2003 101 Data Perseroan Corporate Data i Dewan Komisaris Theodore Permadi Rachmat Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (1984 - 1998), kemudian diangkat menjadi Komisaris Perseroan (1998 – 2000) dan untuk kedua kalinya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2000 – 2002). Bergabung dengan PT Astra International Tbk tahun 1969. Beliau adalah juga Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (1999 - sekarang), dan pernah menjabat Komisaris PT Bank Universal Tbk (1995 - 2001). Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris (1994 - 1998), Komisaris (1984 - 1991), Presiden Direktur (1979 - 1983) dan Direktur (1972 - 1978) di PT United Tractors Tbk. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1968. Benny Subianto Wakil Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra International Tbk sejak Februari 2000, dan sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan sejak 1998. Memulai karir di PT Astra International Tbk pada tahun 1969 dan menjadi Wakil Presiden Direktur (1990 - 1998). Pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (1984 1997), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 - 1999), Presiden Komisaris PT Berau Coal (1995 - 2001) dan Presiden Komisaris PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 - 1999). Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1969. Benjamin Arman Suriadjaya Komisaris Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali sebagai Komisaris PT Astra International Tbk. Bergabung dengan PT Astra International Tbk pada tahun 1970 dan pernah menjabat sebagai Direktur (1970 - 1973), Wakil Presiden Direktur (1973 - 1979), Presiden Direktur (1979 - 1984), Wakil Presiden Komisaris (1984 - 1993) dan berbagai jabatan di anak perusahaan. Komisaris sejak 1993 hingga sekarang. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959. Juwono Sudarsono* Komisaris Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Juni 2002, dan Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sejak Juni 2001. Sejak Oktober 2004, beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Memegang berbagai gelar akademis dari Universitas Indonesia, Universitas California Berkeley, AS, dan London School of Economics (1978). Pernah menjadi Dosen di Georgetown University, Washington DC dan di Columbia University, New York (1986 – 1987) serta Dekan di Universitas Indonesia (1988 – 1994). Beliau adalah Wakil Gubernur pada Lembaga Pertahanan Nasional, dan pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pertahanan. Saat ini Beliau aktif sebagai Profesor di Universitas Indonesia dan sejak tahun 2002 sebagai penasehat ahli pada Konsorsium Internasional untuk Reformasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. * Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004 ii Board of Commissioners Theodore Permadi Rachmat President Commissioner An Indonesian citizen, he has been the President Commissioner of PT Astra International Tbk since June 2002. A former President Director of the Company (1984 - 1998) before being appointed as a Commissioner of the Company (1998 - 2000), he served as President Director of the Company for the second time from 2000-2002. He joined the Company in 1969. Mr. Rachmat is also a Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk (1999 - present), and is a former Commissioner of PT Bank Universal Tbk (1995 - 2001). He has also served as the President Commissioner (1994 - 1998), Commissioner (1984 - 1991), President Director (1979 - 1983) and Director (1972 - 1978) of PT United Tractors Tbk. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1968. Benny Subianto Vice President Commissioner An Indonesian citizen, he has been the Vice President Commissioner of the Company since February 2000 and has been a Commissioner since 1998. He started his career at the Company in 1969 and served as the Vice President Director from 1990 -1998. He has served as the President Director of PT United Tractors Tbk (1984 - 1997), President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 -1999), President Commissioner of PT United Tractors Tbk (1997 - 1999), President Commissioner of PT Berau Coal (1995 - 2001) and President Commissioner of PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 - 1999). He graduated from Bandung Institute of Technology in 1969. Benjamin Arman Suriadjaya Commissioner An Indonesian citizen, he was re-appointed as a Commissioner of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders in 2000. He joined the Company in 1970 and served as Director (1970 - 1973), Vice President Director (1973 - 1979), President Director (1979 - 1984), Vice President Commissioner (1984 - 1993) and various positions in subsidiaries. He has been a Commissioner in the Company since 1993. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1959. Juwono Sudarsono* Commissioner An Indonesian citizen, he has been a Commissioner of the Company since June 2002 and a Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk since June 2001. He has also been the Minister of Defense since October 2004. He holds degrees from the University of Indonesia, the University of California Berkeley, USA, and the London School of Economics (1978). He was a Professor at Georgetown University, Washington DC, and Columbia University, New York from 1986 - 1987, and Dean of the University of Indonesia from 1988 - 1994. He was Vice Governor of the National Defense Council, and has served as Minister of the Environment, Minister of Education and Culture and Minister of Defense. Currently, he is active as a Professor at the University of Indonesia and since 2002, as an International Consortium Advisor for the Reform of the Indonesian House of Representatives. * Resigned effective 1 December 2004 iii Mari Elka Pangestu* Komisaris Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003 Sejak Oktober 2004, beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Merupakan Kepala Departemen Ekonomi, Direktur Eksekutif dan salah seorang Direktur di Centre for Strategic and International Studies, Jakarta. Kebijakan ekonomi Indonesia dan permasalahan ekonomi internasional merupakan spesialisasinya, dan banyak penulisan telah dipublikasikan berkaitan dengan hal-hal tersebut. Selain itu, beliau juga merupakan Coordinator Trade Forum dan Pacific Economic Cooperation Council, anggota Indonesian National WTO Commission, konsultan World Bank serta penasihat Indonesia China Business Council. Meraih gelar sarjana bidang Ekonomi pada tahun 1978 dan gelar Master dalam bidang yang sama pada tahun 1980 dari Australian National University. Kemudian memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Ekonomi dari University of California, Davis, tahun 1986. * Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004 Djunaedi Hadisumarto Komisaris Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Saat ini beliau merupakan Penasihat Menteri Negara Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/Kepala BAPPENAS, anggota Tim Kerja Indonesia-Japan Economic Cooperation. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Pertamina mewakili Pemerintah Indonesia (1999-2001), Kepala Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/ BAPPENAS (19992001), Komisaris Bank Pembangungan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Asisten Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pengawas Pembangunan untuk bidang ekonomi (1993-1998) serta Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan (1983-1998). Meraih gelar Sarjana bidang ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1962, gelar Master dari University of California, Berkeley, USA, tahun 1966 dan dari University of Southern California, Los Angeles, USA, tahun 1969. Kemudian meraih gelar Ph.D dari University of Southern California, Los Angeles, USA, tahun 1974. Motonobu Takemoto Komisaris Warga Negara Jepang, menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales Co. Ltd pada tahun 1969. Menjabat sebagai Managing Director, Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (Toyota Motor Management Service Singapore Pte Ltd) sejak tahun 2001, dan sebagai Executive Vice President Toyota Motor Thailand Co. Ltd pada tahun 1994. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Administrasi Niaga, Universitas Kobe, Jepang, tahun 1969. Patrick Morris Alexander Komisaris Warga Negara Australia, menjadi Anggota Komite Audit sejak Januari 2002 dan Ketua Komite Audit sejak Mei 2003. Sebelumnya merupakan Anggota dari Komite Eksekutif April 2000 hingga Desember 2001. Beliau merupakan Managing Partner Batavia Investment Management Ltd, sebuah perusahaan pengelolaan investasi di Indonesia yang didirikan pada tahun 1993. Memiliki pengalaman di bidang keuangan selama lebih dari dua puluh tahun termasuk di Chase Manhattan Jakarta, New York dan Hong Kong. Beliau bergabung dengan Australian Foreign Service selama lima tahun, termasuk dengan Kedutaan Australia di Jakarta. Selain itu, juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk. Meraih gelar sarjana dengan predikat honours di bidang Hukum dari University of Western Australia, tahun 1975. iv Mari Elka Pangestu* Commissioner An Indonesian citizen, she became Commissioner of the Company in May 2003. She has also been the Minister of Trade since October 2004. She was head of the Department of Economics and Executive Director of the Centre for Strategic and International Studies, Jakarta, and currently serves as a Director on the Board of Directors. Her main areas of specialization are Indonesian economic policy and international economic issues, and she has been widely published on these issues. Her other activities include coordinator of the Trade Forum, Pacific Economic Cooperation Council, member of the Indonesian National WTO Commission, consultant to the World Bank and adviser to the Indonesia China Business Council. She graduated from the Australian National University with a Bachelor and Masters of Economics in 1978 and 1980. Subsequently she received a Ph.D in economics from University of California, Davis in 1986. * Resigned effective 1 December 2004 Djunaedi Hadisumarto Commissioner An Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2003. Currently, he is also Advisor to the State Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS, Member of Working Team, Indonesia-Japan Economic Cooperation. Previously, he was Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of BCA Bank (1999-2002), Commissioner on behalf of Government of Indonesia for Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development Planning Agency/BAPPENAS (19992001), Commissioner of Indonesian Development Bank/BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and Development Supervision (1993-1998), and Secretary General, Department of Communications (19831998). He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia with Bachelor degree in 1962, from University of California, Berkeley, USA, with Master degree in 1966 and from University of Southern California, Los Angeles, USA with Master degree in 1969. Subsequently, he received a Ph.D degree from University of Southern California, Los Angeles, USA, in 1974. Motonobu Takemoto Commissioner A Japanese citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2001. He joined Toyota Motor Sales Co., Ltd, in 1969. He has been appointed as Managing Director of Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (formerly known as Toyota Motor Management Services Singapore, Pte Ltd) since 2001, and served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co. Ltd in 1994. He graduated from the Faculty of Business Administration at Kobe University, Japan in 1969. Patrick Morris Alexander Commissioner An Australian citizen, he has been a Member of the Company’s Audit Committee since January 2002 and Chairman of the Company’s Audit Committee since May 2003. Prior to that was a Member of the Executive Committee from April 2000 until December 2001. Mr. Alexander is Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd, a firm which was established in 1993 and which specializes in Indonesian investments. He has had over twenty years experience in finance, including with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong. He also had five years with the Australian Foreign Service, including with the Australian Embassy in Jakarta. He is also an independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. He graduated with honours in Law from the University of Western Australia in 1975. v Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Saat ini juga menjabat sebagai Chairman di Jardine Motors Group, Jardine Pacific, Jardine Cycle & Carriage dan MCL Land, serta sebagai Direktur di Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang, Edaran Otomobil Nasional, dan Jardine Matheson. Beliau adalah Chairman dari Hong Kong General Chamber of Commerce dan anggota Hong Kong Trade Development Council, the Economic and Employment Council di Hong Kong dan Greater Pearl River Delta Business Council. Meraih gelar sarjana dengan predikat honours di bidang Classics dari Peterhouse, Cambridge. Philip Eng Heng Nee Komisaris Warga Negara Singapura, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Sebagai Deputy Chairman dari MCL Land sejak 1 Maret 2005. Sebelumnya, beliau adalah Group Managing Director dari Jardine Cycle & Carriage Group. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur MTQ Corporation, Asia General Holdings dan the Chinese Development Assistance Council. Beliau adalah High Commissioner Singapura untuk Nigeria. Meraih pendidikan sarjana di bidang perdagangan (akuntansi) dari University of New South Wales dan menyandang Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants di Australia. Neville Barry Venter Komisaris Warga Negara Afrika Selatan, menjabat Komisaris di PT Astra International sejak tahun 2000. Bergabung dengan Jardine Cycle & Carriage Group sebagai Group Finance Director sejak 1 April 1999. Sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific di Hongkong di mana sebelum bergabung dengan Jardine Matheson Group, beliau adalah Group Financial Director dari Rennies Group Limited di Afrika Selatan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Cycle & Carriage Bintang. Menyandang Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants, Afrika Selatan. Brian Richard Keelan Komisaris Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Bergabung di Jardines pada tahun 2001. Sebelumnya telah bekerja selama 25 tahun sebagai investment banker di London dan New York, di mana 12 tahun terakhir bekerja di UBS Warburg sebagai anggota Direksi dan Managing Director dari Corporate Finance. Beliau menjabat sebagai Group Strategy Director dari Jardine Matheson Ltd, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic, Mandarin Oriental dan MCL Land. Menjabat sebagai Chairman dari City Disputes Panel di London, di mana beliau juga Direktur sejak 1994. Menyelesaikan pendidikan di bidang Filsafat dengan Politik dan Ekonomi dan meraih gelar Master of Arts dari Oxford University. Adam Phillip Charles Keswick Komisaris Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Diangkat sebagai Group Strategy Director di Jardine Cycle & Carriage Group pada 31 Januari 2003 dan menjadi Group Managing Director pada 1 Maret 2005. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang, MCL Land dan Direktur pengganti untuk Mr. Anthony Nightingale di Dewan Komisaris Edaran Otomobil Nasional. Beliau juga menjabat Komisaris PT United Tractors Tbk. Sebelumnya, beliau adalah Direktur Keuangan Jardine Pacific dan pernah bekerja di Group Treasury dari Jardine Matheson Group dan NM Rothschild & Sons. Meraih gelar Master of Arts dari Edinburgh University dan memiliki City Financial Diploma. vi Anthony John Liddell Nightingale Commissioner A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He is the Chairman of Jardine Motors Group, Jardine Pacific, Jardine Cycle & Carriage and MCL Land. He is also a director of Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang, Edaran Otomobil Nasional, and Jardine Matheson. He is the Chairman of the Hong Kong General Chamber of Commerce and a member of the Hong Kong Trade Development Council, the Economic and Employment Council in Hong Kong and the Greater Pearl River Delta Business Council. Mr. Nightingale holds a Bachelor’s degree with honours in Classics from Peterhouse, Cambridge. Philip Eng Heng Nee Commissioner A Singapore citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He was appointed the Deputy Chairman of MCL Land on 1 March 2005. Prior to his appointment, he was the Group Managing Director of the Jardine Cycle & Carriage Group. He is a director of MTQ Corporation, Asia General Holdings and the Chinese Development Assistance Council. He is Singapore’s High Commissioner to Nigeria. Mr. Eng graduated from the University of New South Wales with a Bachelor’s degree in Commerce (Accountancy) and qualified as a Chartered Accountant of the Institute of Chartered Accountants in Australia. Neville Barry Venter Commissioner A South African citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He joined Jardine Cycle & Carriage as the Group Finance Director on 1 April 1999. He was previously the Finance Director of Jardine Pacific in Hong Kong and prior to joining the Jardine Matheson Group, he was the Group Financial Director of Rennies Group in South Africa. He is a director of Cycle & Carriage Bintang. Mr. Venter qualified as a Chartered Accountant of the South African Institute of Chartered Accountants. Brian Richard Keelan Commissioner A British citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2003. He joined Jardines in 2001 and had worked for the preceding 25 years as an investment banker in London and New York, the last 12 years at UBS Warburg where he was a board member and Managing Director of Corporate Finance. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and is also a director of Jardine Matheson Ltd, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic, Mandarin Oriental and MCL Land. He is Chairman of the City Disputes Panel in London, of which he has been a director since 1994. Mr. Keelan holds a Master of Arts degree from Oxford University where he studied Philosophy with Politics & Economics. Adam Phillip Charles Keswick Commissioner A British citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2003. He was appointed the Group Strategy Director of the Jardine Cycle & Carriage Group on 31 January 2003 and became the Group Managing Director on 1 March 2005. He is also a Director of Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang and MCL Land and an alternate director to Mr. Anthony Nightingale on the Board of Edaran Otomobil Nasional. He is also a member on the Board of PT United Tractors Tbk. He has previously been the Finance Director of Jardine Pacific and has worked in the Group Treasury of the Jardine Matheson Group and NM Rothschild & Sons. Mr. Keswick graduated from Edinburgh University with a Master of Arts degree and holds a City Financial Diploma. vii Direksi Budi Setiadharma Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur di PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1970 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor dan Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor. Sebelumnya pernah menjabat Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1998 - 2002), Presiden Direktur (1978 - 2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Honda Division, PT Astra International Tbk (1975 - 1978). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1970. Michael D. Ruslim Wakil Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi seluruh bisnis non-Otomotif Perseroan, Strategi Perusahaan serta beberapa fungsi eksekutif perusahaan lainnya, termasuk sebagai Direktur Group Divisi Toyota Otomotif dan Divisi Infrastruktur. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983 dan pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan dari tahun 1991 sampai 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, menjabat Assistant Vice President di Citibank N.A., Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of Wisconsin, Madison, AS, tahun 1978. Danny Walla Direktur Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 1990, bertanggung jawab atas Divisi Otomotif I dan IV (sepeda motor dan komponen). Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1971 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk dan Komisaris di PT Astra Honda Motor. Pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (Mei 2000 – Oktober 2001), Presiden Komisaris di PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Denso Indonesia Corp (1990 – 2000) serta Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya (1989 – 1999). Menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung tahun 1971. viii Board of Directors Budi Setiadharma President Director An Indonesian citizen, Mr. Setiadharma was appointed President Director of the Company in July 2002. He joined the Company in 1970 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Honda Motor and Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor. He is a former Vice President Director of PT Astra International Tbk (1998 - 2002), and has served as President Director (1978 - 2000) of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General Manager of the Honda Division of PT Astra International Tbk (1975 - 1978). He graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970. Michael D. Ruslim Vice President Director An Indonesian citizen, he has been Vice President Director of the Company since 2002. He is responsible for coordinating all of the Company’s non-Automotive businesses and Corporate Strategy and handles several corporate functions, as well as acting as the Group Director for the Toyota Automotive Division and the Infrastructure Division. He joined the Company in 1983 and was a Director from 1991 to 2002. Prior to joining the Company, he was Assistant Vice President of Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the University of WisconsinMadison, USA, in 1978. Danny Walla Director An Indonesian citizen, Director of the Company since 1990 and is responsible for Automotive Division I and IV (motorcycle and component). He joined the Company in 1971 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk and Commissioner of PT Astra Honda Motor. He is a former President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk (May 2000 - October 2001), President Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia and PT Denso Indonesia Corp. (1990 - 2000), and President Director of PT Gemala Kempa Daya (1989 - 1999). He graduated from Bandung Institute of Technology in 1971. ix John S. A. Slack Direktur Warga Negara Inggris, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. dan bertanggung jawab dalam Keuangan, Sistem Informasi dan Tata Kelola Perusahaan. Sebelumnya menjabat berbagai posisi senior dalam bidang keuangan di beberapa perusahaan multinasional di Inggris, Asia Tenggara dan Australia. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance dan PT Toyota Astra Motor. Beliau juga anggota dari Komite Pencatatan di Bursa Efek Jakarta. Memperoleh gelar bachelor di bidang Teknik Kimia dari University of Manchester, Institute of Science and Technology tahun 1972 dan terpilih sebagai Fellow of the Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Prijono Sugiarto Direktur Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab atas Divisi Otomotif III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot) serta Astra Honda Motorcycle Sales Operation. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pantja Motor, PT Astra Nissan Diesel Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, dan sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu Motor, sebagai Komisaris di PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Serasi Auto Raya. Juga sebagai Wakil Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Pernah menjabat sebagai Sales Engineering Manager Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. Automotive Engineering dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman tahun 1984 dan Dipl.-Wirtschaftsing. bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman, tahun 1986. Gunawan Geniusahardja Direktur Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab sebagai Direktur Grup untuk Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Jasa Keuangan Astra. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1981 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, PT Astra CMG Life dan Komisaris PT Bank Permata Tbk. Menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance sejak 1997 sampai sekarang dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Executive – Sales Operations di PT Astra International Tbk (1990 –1997). Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, tahun 1981. x John S. A. Slack Director A British citizen, he has been a Director of the Company since May 2001 and is responsible for Corporate Finance, Corporate Information Technology and Corporate Governance. He was previously employed in senior financial positions with a number of multinational corporations in the UK, South East Asia and Australia. He currently also serves as Commissioner on the Boards of PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, and PT Toyota-Astra Motor. He is also a member of the Listing Committee of the Jakarta Stock Exchange. He graduated from the University of Manchester Institute of Science and Technology in 1972 (BSc Chemical Engineering) and is a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales. Prijono Sugiarto Director An Indonesian citizen, he has been a Director of PT Astra International Tbk since May 2001 and is responsible for Automotive Division III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, and Peugeot) as well as Astra Honda Motorcylcle Sales Operation. He joined the Company in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT Pantja Motor, PT Astra Nissan Diesel Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, Vice President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor, as a Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Serasi Auto Raya, and also as the Vice Chairman of Gaikindo (Association of Indonesian Automotive Industries). Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler - Benz Indonesia. He obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of A.Sc. Konstanz, Germany in 1984, and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1996. Gunawan Geniusahardja Director An Indonesia citizen, he has been a Director of the Company in May 2001. He is Group Director for Astra System I Division – Information Technology and Financial Service Division. He joined the Company in 1981 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, PT Astra CMG Life and Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He is President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997 - present) and was Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990 - 1997). He graduated from Indonesian Christian University, Jakarta, in 1981. xi Struktur Organisasi Audit Committee Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Theodore Permadi Rachmat Benny Subianto Chairman Patrick M. Alexander Members Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja Commissioners Mari E. Pangestu* Benjamin A. Suriadjaya Djunaedi Hadisumarto Juwono Sudarsono* Motonobu Takemoto Patrick M. Alexander Anthony J.L. Nightingale Phillip Eng Heng Nee Brian R. Keelan Executive Committee Neville B. Venter Adam P. C. Keswick Chairman Anthony J.L. Nightingale Members Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Phillip Eng Heng Nee Board of Directors Brian R. Keelan Neville B. Venter President Director Budi Setiadharma Adam P. C. Keswick Vice President Director Michael D. Ruslim John S. A. Slack Directors Danny Walla John S. A. Slack Prijono Sugiarto Remuneration and Nomination Gunawan Geniusahardja Committe Chief Executive Officer Chairman Anthony J.L. Nightingale Members Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Phillip Eng Heng Nee Budi Setiadharma Director in Charge Corporate Functions Corporate Secretary Aminuddin Corporate Communications Chief Aminuddin Corporate Business Process Chief Yusnani T. Winarto Corporate Strategic Planning and Business Development Chief Endang Indriati Corporate Environment, Health, Safety, Security and Community Development Chief Arief Istanto Corporate Legal Chief Robby Sani Corporate Human Resources Development Chief Julius Aslan** Corporate Finance Chief Endang Indriati Group Internal Audit & Risk Management Chief Kumaraguru N. Corporate Information System & Technology Chief Ganda Kusuma Budi Setiadharma Michael D. Ruslim John S. A. Slack Corporate Operations Budi Setiadharma Multibrand Sales Operation Chief Yusnani T. Winarto Toyota Sales Operation Chief M.A. Imanto AstraWorld Chief M.A. Imanto Isuzu Sales Operation Chief Suparno Jasmin Daihatsu Sales Operation Chief Johanes Loman Peugeot Sales Operation Chief Wiwiek D. Santoso BMW Sales Operation Chief J. Indratjuatja Nissan Diesel Sales Operation Chief Djony Bunarto Honda Sales Operation Chief Harry Siswanto Michael D. Ruslim Prijono Sugiarto Astra Foundations Yayasan Dharma Bhakti Astra Chief Krisni Murti Koperasi Astra International Chief Krisni Murti Dana Pensiun Astra Chief Mamat Ma’mun Politeknik Manufaktur Astra Chief Siswanto P. Michael D. Ruslim Danny Walla xii * Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004 * Resigned effective 1 December 2004 ** Digantikan oleh FX Sri Martono sejak 1 Januari 2005 ** Replaced by FX Sri Martono effective 1 January 2005 Organization Structure Board of Commissioners Executive Committee Audit Committee Board of Directors Remuneration and Nomination Committee Chief Executive Officer Budi Setiadharma Coordinating Group Director Astra Motor I - Honda Michael D. Ruslim Danny Walla Group Director Astra Motor II - Toyota Michael D. Ruslim Group Director Astra Motor III - Non Toyota Prijono Sugiarto Group Director Astra Motor IV - Component Danny Walla Group Director Astra Heavy Equipment Michael D. Ruslim Group Director Astra Resources - Agribusiness Michael D. Ruslim Group Director Astra System I - Information Technology Gunawan Geniusahardja Group Director Astra Finance Gunawan Geniusahardja Group Director Astra System II - Infrastructure Michael D. Ruslim Group Director xiii Informasi Perusahaan Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner) Theodore Permadi Rachmat Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Vice President Commissioner (Independent Commissioner) Benny Subianto Komisaris Independen Independent Commissioners Benjamin Arman Suriadjaya Juwono Sudarsono Mari Elka Pangestu Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Komisaris Commissioners Anthony John Liddell Nightingale Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Brian Richard Keelan Adam Phillip Charles Keswick Corporate Information Komite Audit Audit Committee Ketua Chairman Patrick Morris Alexander Anggota Member Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Aminuddin E-mail: [email protected] Hubungan Investor Investor Relations Richard Santosa / Clara Suraya E-mail: [email protected] [email protected] Auditor Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers Building, 6th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Kuningan, Jakarta Selatan 12920 Tel. (62-21) 521 2901-6 Fax.(62-21) 521 2911/12 Biro Administrasi Efek Direksi Board of Directors Share Registrar PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Presiden Direktur Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 President Director Jakarta 12930 Budi Setiadharma Tel. (62-21) 252 5666 Wakil Presiden Direktur Vice President Director Michael Dharmawan Ruslim Direksi Directors Fax.(62-21) 252 5028 Saham Tercatat Shares Listed Jakarta Stock Exchange Surabaya Stock Exchange Danny Walla John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Alamat Perusahaan Registered Office Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta 14330 Tel. (62-21) 652 2555 Fax.(62-21) 651 2058/59 Homepage : www.astra.co.id E-mail : [email protected] xiv