Uploaded by User12324

annual report astra 2004

advertisement
PT Astra International Tbk
Laporan Tahunan 2004 Annual Report
PT Astra International Tbk
Head Office
Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II
Jakarta 14330
Indonesia
Tel: (62-21) 652 2555
Fax: (62-21) 651 2058, 651 2059
www.astra.co.id
Delivering more
value
growth
strength
community
Laporan Tahunan 2004 Annual Report
Memberi lebih
Delivering More
Tahun 2004 merupakan periode yang penuh dengan
2004 was a more eventful year than expected. The
peristiwa melebihi apa yang kami perkirakan. Ekonomi
economy improved despite relatively low levels of
membaik, meskipun investasi langsung berada pada
direct investment. Interest rates hit historic lows and
tingkat yang rendah. Suku bunga mencapai titik
the Jakarta Stock Exchange index reached new highs.
terendah dan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa
Indonesia made international news for a successful
Efek Jakarta mencapai rekor tertinggi. Indonesia
direct Presidential election and sadly, for the
mencatat sejarah dalam melaksanakan Pemilihan
devastating aftermath of an earthquake and tsunami.
Presiden langsung dengan sukses, namun sangat
In a changing world we report that PT Astra
disayangkan bencana gempa bumi dan tsunami
International Tbk delivered more on so many fronts.
mengguncang negeri ini.
Dalam situasi dunia yang berubah, kami melaporkan
PT Astra International Tbk memberi lebih dalam
berbagai bidang.
Daftar Isi
Contents
Catur Dharma & Visi
Philosophy & Vision
02
Agribisnis
Agribusiness
64
Profil Perseroan
Corporate Profile
02
Teknologi Informasi
Information Technology
70
Ringkasan Keuangan
Financial Highlights
04
Infrastruktur
Infrastructure
74
Penghargaan
Awards
06
Sumber Daya Manusia
Human Resources
78
Jejak Langkah 2004
2004 Milestones
08
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LHK3)
Environmental, Health and Safety (EHS)
82
Sambutan Presiden Komisaris
Message from the President Commissioner
10
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
84
Laporan Presiden Direktur
President Director’s Report
14
Grup Astra, Aceh dan Sumatera Utara
Astra Group, Aceh and North Sumatera
90
Direksi
Board of Directors
20
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
92
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
22
Laporan Keuangan
Financial Report
Pembahasan & Analisa Manajemen
Management’s Discussion & Analysis
24
Data Perseroan
Corporate Data
i
Tinjauan Operasional
Operating Review
30
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
ii
Otomotif
Automotive
32
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
viii
Jasa Keuangan
Financial Services
50
Struktur Organisasi
Organisation Structure
xii
Alat Berat
Heavy Equipment
58
Informasi Perusahaan
Corporate Information
xiv
Use of terms; For guidance when reading this report please note the term ‘the Company’
refers to Astra, the parent company, ‘Astra’ refers to Astra parent and consolidated
company subsidiaries and ‘Astra Group’ refers to ‘Astra’ plus all related companies.
Komunika Partners
Panduan: Petunjuk dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’
menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ menunjuk pada Astra
perusahaan induk dan anak perusahaan dan ‘Grup Astra’ menunjuk pada Astra dan
seluruh perusahaan yang terkait.
101
Nilai
Kekuatan
Value
Strength
• Laba bersih meningkat 22,3% menjadi Rp 5,4 triliun atau
• Hutang Perseroan menurun dari US$ 321,7 juta menjadi
Rp 1.335 per saham
• Harga saham Perseroan berlipat menjadi Rp 9.600
• Dividen interim sebesar Rp 100 per saham dibayarkan kepada
pemegang saham di bulan November 2004
• Saham Perseroan di anak perusahaan Agribisnis dan Alat Berat
meningkat
• Investasi di PT Bank Permata Tbk (Bank Permata), bank swasta
terkemuka
• Merealisasikan keuntungan dari penjualan beberapa aset
termasuk penjualan PT Berau Coal (Berau) sebesar
Rp 377,5 milliar
US$ 111,0 juta
• Pembayaran hutang sebesar US$ 995 juta dan Rp 1,1 triliun
telah dilakukan Perseroan pada 5 tahun terakhir
• Memperbaiki peringkat kredit untuk anak perusahaan jasa
keuangan dalam 3 tahun terakhir dan menerbitkan obligasi
sebesar Rp 3,7 triliun
• Debt of the Company was reduced from US$ 321.7 million to
US$ 111.0 million
• US$ 995 million and Rp 1.1 trillion in debt repayments have
been made by the Company in the last 5 years
• Improved credit ratings for subsidiary finance companies
• Net income up 22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per share
in the last 3 years and raised Rp 3.7 trillion in fixed income
• The Company’s share price doubled to Rp 9,600
markets
• An interim dividend of Rp 100 per share paid to shareholders
in November 2004
• The Company’s shareholdings in Agriculture and Heavy
Equipment subsidiaries were increased
• Invested in PT Bank Permata Tbk (Bank Permata), a leading
listed private sector bank
• Realised gains from selected asset disposals, including
Rp 377.5 billion from sale of PT Berau Coal (Berau)
Pertumbuhan
Komunitas
Growth
Community
• Pendapatan bersih meningkat 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun
• Grup Astra memberikan bantuan dalam berbagai program
• EBITDA meningkat 41,9% menjadi Rp 6,1 triliun
lebih dari Rp 47 miliar untuk korban bencana tsunami pada
• Pertumbuhan volume pada bisnis utama
bulan Desember di Nanggroe Aceh Darussalam dan
• Pangsa pasar mobil tumbuh menjadi 45,0%
Sumatera Utara
• Trading profit bisnis non otomotif meningkat dari 33,3%
menjadi 40,4%
• Net revenue up 40.7% to Rp 44.3 trillion
• Astra Group gave over Rp 47 billion in financial support and
aid in kind following the devastation of the December tsunami
in Nanggroe Aceh Darussalam and North Sumatera
• EBITDA up 41.9% to Rp 6.1 trillion
• Volume growth in key businesses
• Grew market share in automobiles to 45.0%
• Non automotive business increased from 33.3% to 40.4% of
trading profits
1
Catur Dharma & Visi
Catur Dharma
Philosophy
1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
1. To be an asset to the nation
2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
2. To provide the best service to our customers
3. Saling menghargai dan membina kerjasama
3. To respect individuals and promote team work
4. Berusaha mencapai yang terbaik
4. To continually strive for excellence
Visi
Vision
1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen
1. To be one of the best managed corporations in the Asia Pacific
di kawasan Asia Pasifik dengan penekanan pada pembangunan
region with emphasis on building competence through human
kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,
resource development, solid financial structures, customer
struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial
serta ramah lingkungan.
2
Philosophy & Vision
satisfaction and efficiency.
2. To be a socially responsible corporation and to be
environmentally friendly.
Profil Perseroan
Corporate Profile
Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957,
Since starting as a trading company in 1957, the Company has
Perseroan secara terus menerus mengembangkan bidang usaha
continually widened its scope of business and investments and
dan investasinya. Kini, sebagai perusahaan publik, Perseroan
today is a public company with six business divisions: Automotive,
memiliki enam bidang usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat
Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information
Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Dalam
Technology, and Infrastructure. Over the course of its development,
pengembangan usahanya selama ini, Perseroan banyak bermitra
the Company has formed strategic alliances with reputable
usaha dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi
international corporations.
internasional.
Listed on the Jakarta Stock Exchange (”JSX”) and Surabaya Stock
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) dan Bursa
Exchange (”SSX”) since 1990, the Company’s market capitalization
Efek Surabaya (“BES”) sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi
as at 31 December 2004 stood at approximately Rp 38.9 trillion
pasar pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 38,9 triliun
(US$ 4.2 billion equivalent) with 4,253 shareholders.
(setara US$ 4,2 miliar) dengan 4.253 pemegang saham.
Karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia pada akhir Desember
The Astra Group employed 105,993 people throughout Indonesia at
year-end 2004.
2004 berjumlah 105.993 orang.
3
Ringkasan Keuangan
Financial Highlights
dalam milliar Rupiah kecuali jika disebutkan lain
Total
TotalAstra
Astra(Consolidated)
(Konsolidasian)
In billions of Rupiah, unless stated otherwise
2004
2003
2002
2001
2000
Total Astra (Consolidated)
Income
LaporanStatement
Laba Rugi
Statements of Income
Net
Pendapatan
Revenuebersih
44,345
Gross
Laba kotor
Profit
31,513
30,685
30,123
28,404
Net revenue
10,313
7,679
6,625
5,657
5,119
Gross profit
Operating
Laba usahaProfit
4,858
3,398
2,811
2,624
2,577
Operating profit
EBITDA*
6,098
4,296
3,704
3,441
3,340
*EBITDA
Net
LabaIncome
bersih / (Loss)
(rugi)
5,406
4,422
3,637
845
(239)
Net income / (loss)
Balance
Neraca Sheet
Balance Sheet
Total
Jumlah
Assets
aktiva
39,145
27,404
26,186
26,574
26,863
Total assets
Current
Aktiva lancar
Assets
13,577
9,221
10,469
10,173
8,930
Current assets
Fixed
AktivaAssets**
tetap**
8,803
6,338
6,680
7,335
7,205
**Fixed assets
Current
Kewajiban
Liabilities
jangka pendek
13,235
7,733
7,983
10,355
10,100
Current liabilities
Total
Jumlah
Borrowings
pinjaman
10,460
8,704
11,954
16,506
17,774
Total borrowings
Total
Jumlah
Equity
ekuitas
16,485
11,711
6,499
2,567
1,705
Total equity
Jumlah ekuitas & hak minoritas
19,720
13,506
8,921
4,550
3,455
Total equity & minority interest
Total Equity + Minority Interest
Analisis Rasio & Informasi Lain
Return
Laba terhadap
on Assets
aktiva
16%
17%
13%
3%
-1%
Return
Laba terhadap
on Equity
ekuitas
38%
Gross
Marjin Profit
laba kotor
Margin
23%
49%
74%
46%
-18%
Return on equity
24%
22%
19%
18%
Gross profit margin
Operating
Marjin labaProfit
usaha
Margin
11%
11%
9%
9%
9%
Operating profit margin
1.0
1.2
1.3
1.0
0.9
Current ratio
Issued
Saham Shares
terdaftar
(in(dalam
million)jutaan)
4,048
4,035
2,608
2,538
2,507
Issued shares (in million)
Net
LabaEarnings/(Losses)
bersih / (rugi) perper
saham
share(Rp)***
(Rp)***
1,335
1,100
1,024
244
(96)
***Net earnings/(losses) per share (Rp)
Nilai aktiva bersih per saham (Rp)****
4,072
2,902
2,492
1,011
680
****Net asset value per share (Rp)
100
50
0
0
0
Interim cash dividend per share (Rp)
to be announced
170
0
0
0
Remaining cash dividend per share (Rp)
net cash
0.1
0.9
4.4
7.1
****Net debt to equity ratio (x)
Current
Rasio lancar
Ratio
Interim
Dividen Cash
kas interim
Dividend
perper
saham
share
(Rp)
(Rp)
Remaining
Dividen kasCash
remaining
Dividend
per per
saham
share
(Rp)
(Rp)
Net
Rasio
Gearing****
hutang bersih terhadap ekuitas (x)****
4
Ratio Analysis & Other Information
Return on assets
*
**
***
****
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi
Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha
Laba bersih / (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru
Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir tahun
*
**
***
****
Earnings before interest tax depreciation and amortization
Includes assets not used in operations
Net earnings / (losses) per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance
Net asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end
Pendapatan bersih: kontribusi
meningkat dari usaha non otomotif
Net revenue: a growing contribution
from non-auto business
Others
Agribusiness
8.1%
Heavy Equipment
Automotive
Heavy Equipment
81,1%
Financial Services
1.3%
7.8%
Automotive
1.2%
Others
Agribusiness
2.3%
69,1%
13.5%
7.3%
Konsolidasi UT dan pertumbuhan
Jasa Keuangan yang signifikan
telah memberikan kontribusi bagi
pendapatan bersih Astra di tahun
2004
Financial Services
2003
2004
8.3%
The consolidation of UT and strong
growth in Financial Services
broadened the Astra net revenue
base in 2004
Tiga besar pemegang saham
per 31 Desember 2004
%
1,911,136,504
47.21%
2. Parkmix Limited
192,000,000
4.74%
3. HSBC Bank Plc
130,639,922
3.23%
4. Public
1,814,578,888
44.82%
Grand Total
4,048,355,314
100.00%
1. Jardine Cycle & Carriage Limited
Top three shareholders
as at 31 December 2004
Harga Saham
Number of shares
10,000
9,000
Share Price
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0
Jan 04
Period
Apr 04
Highest
Jul 04
Lowest
Oct 04
Closing
Dec 04
Average Volume (units)
2003
2004
2003
2004
2003
2004
2003
2004
1st Quarter / Triwulan I
2,600
6,000
1,975
4,850
2,500
5,350
11,071,533
9,581,067
2nd Quarter / Triwulan II
3,775
6,200
2,450
5,050
3,575
5,500
14,170,508
8,506,278
3rd Quarter / Triwulan III
4,600
7,100
3,450
5,450
4,525
6,850
12,452,445
8,506,278
4th Quarter / Triwulan IV
5,150
9,950
4,225
6,850
5,000
9,600
9,080,254
9,896,924
5
Penghargaan: menerima pengakuan lebih
Dari tahun ke tahun, Perseroan selalu masuk dalam perhitungan dan terpilih sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia oleh berbagai
institusi. Pada tahun 2004 Perseroan telah menerima 16 penghargaan, lokal maupun internasional, sebuah rekor baru.
1.
2.
Perseroan meraih peringkat pertama
4.
2003, majalah Asiamoney memberikan
Listed Company 2004 dan Best
penghargaan pada Perseroan untuk
Governance Perception Index.
Public Listed Company pada kategori
berbagai kategori termasuk Peringkat
aneka industri.
kedua untuk Best Financial
BEJ, BES, KSEI, KPEI memilih
8.
Bisnis Indonesia menganugerahi
Terbaik dalam Annual Capital Market
Perseroan sebagai Best Development
Awards.
Board Public Listed Company.
Ikatan Komite Audit Indonesia
9.
Majalah Finance Asia memberikan
menganugerahi Perseroan sebagai Juara
penghargaan kepada Perseroan sebagai
Good Corporate Governance.
peminjam terkemuka dengan
Asiamoney menganugerahi Perseroan
penerapan Best Corporate Governance.
The Asset Benchmark Survey telah
memilih Perseroan sebagai Best Credit
di Indonesia.
6.
Perseroan terpilih sebagai the Best
Company di Indonesia oleh
majalah Investor Relations.
penghargaan Best Vanilla Loan.
10. BUMN, Dirjen Pajak, Bapepam, BEJ,
NCCG, IAI dan Bisnis Indonesia
bersama-sama menganugerahi
Perseroan yang berada pada peringkat
Management.
13. Majalah Finance Asia pada Best
Companies Poll tahunannya,
memberikan penghargaan pada
Perseroan sebagai salah satu Best
Managed Companies.
14. Majalah SWA dan Markplus & Co
memberikan penghargaan kepada
Perseroan sebagai Perusahaan Publik
Terbaik berdasarkan Konsep EVA.
15. Majalah Investor memilih Presiden
ketiga pada kontes The Best Annual
Direktur Perseroan, Budi Setiadharma,
Report 2003.
sebagai Tokoh Keuangan Indonesia
11. Dalam Asia’s Leading Company
Awards yang diselenggarakan majalah
pada tahun 2004.
16. Majalah SWA memilih Presiden
Far Eastern Economic Review, Perseroan
Direktur Perseroan, Budi Setiadhama
menerima penghargaan untuk berbagai
sebagai Orang yang Paling Berpengaruh
kategori termasuk Peringkat pertama
dalam kategori otomotif.
untuk Long Term Vision.
6
12. Pada Best Managed Company Poll
Governance dalam Corporate
pada Peringkat pertama dalam
5.
Majalah Investor menganugerahi
Perseroan sebagai Top Performing
Perseroan sebagai Perusahaan Publik
3.
7.
pada Indonesian Institute for Corporate
Awards: more recognition
From year to year, the Company has been considered and selected as one of the best corporations in Indonesia by various institutions. In 2004
Astra was recipient of 16 awards, both local and international, a new record.
1. The Company was ranked first by
7.
Investor magazine recognized
12. In Asiamoney magazine’s Best Managed
the Indonesian Institute for Corporate
the Company as Top Performing Listed
Company Poll 2003, the Company
Governance in the Corporate Governance
Company 2004 and Best Public Listed
received awards including 2nd for Best
Perception Index.
Company in the ‘various industry’
Financial Management.
2. JSX, SSX, KSEI, KPEI has chosen
the Company as The Best Public
category.
8. Bisnis Indonesia recognised
13. Finance Asia magazine in its annual
Best Companies Poll recognized the
Company in the Annual Capital Market
the Company as Best Development
Company as one of the Best Managed
Awards.
Board Public Listed Company.
Companies.
3. Ikatan Komite Audit Indonesia awarded
9. Finance Asia magazine named the
14. SWA magazine and Markplus & Co
the Company as The Champion of Good
Company as a leading borrower with an
ranked the Company as the Best Public
Corporate Governance.
award for Best Vanilla Loan.
Company based on the EVA Concept.
4. Asiamoney awarded the Company 1st
place in Best Corporate Governance.
5. The Asset Benchmark Survey has
chosen the Company as Best Credit in
Indonesia.
6. The Company was chosen as the Best
Company in Indonesia by Investor
Relations magazine.
10. BUMN, Dirjen Pajak, Bapepam, JSX,
15. Investor magazine chose the Company’s
NCCG, IAI, Bisnis Indonesia together
President Director, Budi Setiadharma as
awarded the Company with third position
Indonesia’s Top Financial Executive in
in The Best Annual Report 2003 contest.
2004.
11. In the Far Eastern Economic Review
16. SWA magazine chose the Company’s
magazine, the Company received awards
President Director, Budi Setiadharma
for several categories including 1st for
as the Most Influential Person in the
Long Term Vision.
automotive category.
7
Jejak Langkah 2004
Produk:
Products:
Januari
September
Oktober
January
September
October
Peluncuran Toyota Avanza dan
Honda Karisma X diluncurkan.
Toyota Avanza dan Kijang Innova
Daihatsu Xenia.
Peluncuran Honda Supra Fit Disk
Brake.
Introduction of Toyota Avanza and
Daihatsu Xenia.
Introduction of Honda Supra Fit Disk
Brake.
Toyota Kijang Innova diluncurkan.
PT United Tractors Tbk (UT)
Toyota Avanza and Kijang Innova
memperkenalkan truk dan bis Scania
were exported to Thailand.
di Indonesia.
Honda Karisma X was launched.
Toyota Kijang Innova was launched.
PT United Tractors Tbk (UT)
introduced Scania trucks and buses
Agustus
August
Isuzu meluncurkan Panther baru.
Isuzu inaugurated the new Panther.
8
diekspor ke Thailand.
in Indonesia.
2004 Milestones
Tindakan Strategis Perseroan:
Strategic Corporate Actions:
Mei
Oktober
Desember
May
October
December
Meningkatkan kepemilikan saham di
Menandatangani Perjanjian
Pembelian saham Bank Permata
UT dari 49,12% menjadi 56,45% dan
Pembelian dan Penjualan untuk
kedua sebesar 5,70%.
sejak Juni 2004 UT dikonsolidasikan.
memperoleh 25,50% saham di
Bank Permata.
Meningkatkan kepemilikan saham di
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) dari
63,26% menjadi 79,64%.
Signed a Sales and Purchase
Agreement to acquire 25.50%
shareholding in Bank Permata.
Membayar sisa hutang restrukturisasi
Seri III sebesar US$ 111,8 juta dan
Rp 139,4 miliar sebelum jatuh tempo
2006.
Increased shareholding in UT
Second purchase of Bank Permata
from 49.12% to 56.45% and fully
shares of 5.70%.
consolidated UT results commencing
June 2004.
Increased shareholding in PT Astra
Agro Lestari Tbk (AAL) from 63.26%
Paid the remaining balance of
November
November
restructured debts Series III for
US$ 111.8 million and Rp 139.4
billion ahead of the original maturity
due 2006.
to 79.64%.
Menandatangani Perjanjian Fasilitas
Kredit Bergulir berjangka 3 tahun
Juli
July
dengan sindikasi beberapa bank
internasional sebesar US$ 170,0 juta
dan Rp 600,0 miliar.
Entered a 3-year Revolving Credit
Divestasi Berau dengan realisasi
keuntungan sebesar Rp 377,5 miliar.
Facility Agreement with a syndication
of international banks for US$ 170.0
million and Rp 600.0 billion.
Divested Berau with realised gains of
Rp 377.5 billion.
9
Sambutan Presiden Komisaris
Tahun 2004 diwarnai terutama oleh
Jumlah pendapatan bersih meningkat
suksesnya penyelenggaraan pemilihan
40,7% menjadi Rp 44,3 triliun dengan
umum langsung yang baru pertama
laba bersih meningkat 22,3% menjadi
kalinya dilaksanakan dan berlangsung
Rp 5,4 triliun atau Rp 1.335 per saham.
dalam suasana damai, merupakan awal
Prestasi ini mencerminkan hasil dari
dari era baru dengan stabilitas dan
sejumlah langkah strategis yang dilakukan,
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
yaitu merealisasikan investasi baru
biasa dengan pertumbuhan
Kondisi ekonomi masih sangat bergantung
yang menghasilkan keuntungan dan
pada pembelanjaan domestik, sementara
mengkonsolidasikan posisi Astra dalam
laba yang tinggi.
itu penurunan lebih lanjut terhadap suku
beberapa segmen kunci dari kegiatan
bunga dan sentimen positif konsumen telah
usahanya.
Tahun 2004 bukan hanya
merupakan tahun investasi
namun juga tahun dengan
kinerja usaha yang luar
menciptakan peluang yang sangat baik bagi
Grup Astra untuk meraih pangsa pasar dan
peningkatan laba.
10
Tahun 2004 bukan hanya merupakan tahun
investasi bagi Astra namun juga menunjukan
kinerja yang sangat baik pada masing-
Saya mengucapkan selamat kepada
masing sektor usaha inti dan memberikan
Direksi dan karyawan Grup Astra atas
pertumbuhan laba yang berimbang, beragam
kesungguhannya menanggapi kondisi ini.
dan bermutu tinggi kepada para pemegang
Message from the President Commissioner
Theodore Permadi Rachmat
Presiden Komisaris
President Commissioner
The successful result to the first ever direct
gains, in making new investments and in
elections in Indonesia was the central
consolidating Astra’s position in key business
feature of 2004 and has been described as
segments.
investment but also a year
It was a year for investing but also a year in
of outstanding underlying
the beginning of a new era of stability and
growth for Indonesia. The economy remained
heavily reliant on domestic spending, while
further reductions in interest rates and
positive consumer sentiment provided Astra
Group with the opportunity to capture market
share and improved earnings.
Not only was 2004 a year of
which the underlying business performance
was outstanding not only in key individual
sectors but also providing shareholders
with balanced, diversified and high quality
earnings. While Automotive had a record
year, the non Automotive sectors, including
I congratulate the Board of Directors and the
Financial Services, Heavy Equipment and
employees of Astra Group for responding
Agribusinesses, among others, are now
strongly. Net revenue increased by 40.7%
contributing a significant portion, slightly
to Rp 44.3 trillion with net income growing
above 40%, of Astra’s trading profits.
business performance
providing high quality
earnings growth.
22.3% to Rp 5.4 trillion or Rp 1,335 per
share. This positive result reflects a number
of strategic actions in realising investment
11
Keuangan Grup Astra sangat kokoh
karena didukung oleh arus kas yang
kuat. Astra memimpin pangsa pasar
di sektor-sektor yang tumbuh pesat
dan memiliki mitra usaha yang
dikenal secara global.
saham. Sektor usaha Otomotif telah
ekonomi yang positif. Penyesuaian harga
Pada tahun 2004 terjadi 3 pergantian
mencatat rekor selama bertahun-tahun,
bahan bakar di awal tahun 2005 telah
anggota Direksi dan Komisaris. Kami
namun kini sektor usaha non Otomotif,
diterima oleh masyarakat luas, sementara itu
mengucapkan selamat jalan kepada
termasuk di antaranya sektor Jasa
tingkat inflasi dan suku bunga diperkirakan
Bapak Juwono Sudarsono dan Ibu Mari
Keuangan, Alat Berat dan Agribisnis juga
akan meningkat dalam jangka pendek,
Elka Pangestu yang telah memangku
telah memberikan kontribusi dalam jumlah
sentimen konsumen secara keseluruhan
jabatan selaku Komisaris, masing-masing
signifikan, mencapai sedikit lebih besar dari
tetap positif dan manfaat dari kenaikan harga
sejak tahun 2002 dan 2003, dan pada
40% dari trading profit Astra.
komoditas dan otonomi regional memberikan
kesempatan ini pula kami mengucapkan
kontribusi terhadap kondisi yang semakin
terima kasih atas segala kontribusi yang telah
baik. Kesempatan besar di bidang
diberikan selama masa jabatan mereka.
pertambangan dan agribisnis didukung
Kami juga menyampaikan ucapan terima
oleh peningkatan harga komoditas dan
kasih kepada Mr. Kour Nam Tiang yang telah
perkembangan infrastruktur dalam jangka
menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2000.
Perseroan mempergunakan arus kas
yang kuat yang dihimpun dari kegiatan
operasi dan investasi secara hati-hati
untuk mengurangi jumlah hutang serta
memperkuat neraca. Seiring dengan kinerja
yang membaik, Perseroan membayarkan
kembali hasil investasi kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen
interim sebesar Rp 100 per saham, yang
telah dibayarkan pada bulan November
2004.
Kerugian dan kerusakan yang diderita oleh
masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatera Utara pasca tsunami di
bulan Desember 2004, tidak hanya
mengundang penghimpunan bantuan
kemanusiaan, melainkan juga menandakan
perlunya pembangunan infrastruktur di
Indonesia secara keseluruhan. Sebagai
rasa simpati kepada masyarakat Nanggroe
Aceh Darussalam dan Sumatera Utara,
saya melaporkan bahwa Grup Astra segera
memberikan bantuan dan dukungan yang
berarti dalam berbagai bentuk dan juga
bantuan keuangan, berpartisipasi dalam
proses pemulihan dan rekonstruksi yang
sedang berjalan.
menengah diharapkan dapat menciptakan
lapangan kerja baru yang sangat diperlukan
serta membantu membuka kesempatan
perdagangan dengan komunitas bisnis
setempat.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris
saya mengucapkan terima kasih kepada
para pemegang saham, mitra usaha, para
pemasok dan para pelanggan atas dukungan
yang telah diberikan kepada Perseroan.
Kekuatan finansial dan gearing rendah
Saya juga menyampaikan penghargaan dan
yang dimiliki Grup Astra disertai dengan
terima kasih atas segala upaya Direksi dan
mitra usaha bereputasi internasional
karyawan Grup Astra, termasuk kepada
tidak diragukan lagi merupakan kelebihan
banyak pihak yang telah berbuat banyak
yang dimiliki dalam kondisi ini. Selain itu
bagi masyarakat yang telah disalurkan
Astra juga mementingkan pelatihan dasar,
melalui yayasan dan kelompok usaha kami.
pendidikan, serta keterampilan manajemen
Upaya mereka bersama-sama secara
dan tehnis. Astra sebagai nama yang
berkesinambungan tercermin dalam tema
terpercaya dan merk dagang yang memiliki
Laporan Tahunan ini, memberdayakan Astra
reputasi, merupakan modal untuk memasuki
untuk memberi lebih. Dengan optimisme
pasar di Indonesia. Kantor cabang, karyawan
kami siap menyongsong tahun depan yang
bidang penjualan dan layanan konsumen,
penuh tantangan.
pusat layanan regional dan tim pendukung
yang siap 24 jam secara bersama-sama
menghadirkan jaringan yang sangat
bernilai. Dengan menyerap pengetahuan
lokal dan memanfaatkan jaringan yang
kuat ini, memungkinkan Grup Astra untuk
Theodore Permadi Rachmat
Di masa depan saya percaya Astra telah
menciptakan nilai dan pertumbuhan di masa
Presiden Komisaris
mempersiapkan diri dengan baik untuk
mendatang.
Jakarta, Maret 2005
memanfaatkan fundamental perkiraan
12
The Group is financially
sound with strong cash
flows, leading market shares
in growth sectors and
globally recognised business
partners.
Substantial cashflows from operating and
remains on the whole positive, with the
and Ibu Mari Elka Pangestu who have served
investing activities were prudently used to
benefit of higher commodity prices and
as Commissioners since 2002 and 2003
reduce the level of debt still further and
regional autonomy contributing to improved
respectively and we take this opportunity
strengthen the balance sheet. In view of
conditions. Large-scale opportunities in
to thank them for their contribution during
the improved performance the Company’s
mining and agriculture are supported
their tenure. We also record our appreciation
management returned value to shareholders
by commodity price increases and
to Mr. Kour Nam Tiang who served as a
through an interim dividend of Rp 100 per
infrastructure development over the medium
Director since 2000.
share, paid in November 2004.
term is expected to provide much needed
The losses and dislocation suffered by
the people of Nanggroe Aceh Darussalam
new employment and will help open up trade
within local business communities.
In closing this message, on behalf of the
Board of Commissioners I would like to
record our thanks to shareholders, business
and North Sumatera after the tsunami in
The financial strength and low gearing of
partners, suppliers and customers for their
December 2004 served not only as a rallying
the Astra Group together with globally-
support. I would also add our appreciation
point for humanitarian aid but also signalled
recognised business partners are without
for the efforts of the Board of Directors and
action on infrastructure development for
doubt considerable advantages in these
the employees of Astra Group including the
Indonesia as a whole. In extending our
conditions. It is equally important to sustain
many who do so much for the community
sympathies to the communities of Nanggroe
the well-entrenched training, education,
via our foundations and support groups.
Aceh Darussalam and North Sumatera, I am
management and technical skills of the
It is their combined and sustained efforts
pleased to report that Astra Group was able
Group. Astra’s trusted name and brand
over time, demonstrated through the theme
to offer considerable support in a variety of
reputation are entry points to Indonesia’s
of this year’s annual report, that enables
ways, financial and in immediate direct aid
markets. Astra branches, sales and
Astra to deliver more. We look forward to the
in kind as well as in the ongoing recovery
customer representatives, regional service
challenges of the year ahead with optimism.
process.
centres and 24 hour support teams together
Looking ahead, I believe Astra is well
prepared to capitalise on the fundamentals
of a positive outlook for the economy. The
adjustment of fuel prices at the beginning of
represent a valuable franchise. Drawing on
local knowledge and leveraging this franchise
will serve the Group well in creating future
value and growth.
2005 has been broadly accepted and while
There were three changes to the Boards of
inflation and interest rates are expected to
Directors and Commissioners in 2004. We
rise in the short term, consumer sentiment
said farewell to Bapak Juwono Sudarsono
13
Laporan Presiden Direktur
Melihat kembali kinerja
Memberi lebih
tahun 2004 yang sukses,
Kinerja Astra yang mengesankan di tahun
Budi Setiadharma
kami dalam memanfaatkan kondisi pasar
2004 merupakan bukti atas kemampuan
yang menggembirakan yang meliputi naiknya
berpendapat bahwa faktor
penentu utama adalah
rencana strategis jangka
harga komoditas, turunnya suku bunga
dan menumpuknya permintaan mobil dan
sepeda motor dengan harga terjangkau.
Kinerja tersebut juga mencerminkan hal-hal
yang saya utarakan pada Laporan Tahunan
panjang dan jaringan Astra
2003, yaitu bahwa hasil yang kami raih
yang kuat seiring dengan
selama 12 bulan, melainkan hasil tersebut
adalah lebih dari sekedar refleksi kinerja
juga menunjukkan kemajuan yang dicapai
pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
14
dengan perencanaan yang cermat, persiapan
dan pelatihan yang jauh melampaui dari
yang ditetapkan.
Tema pilihan tahun ini “Memberi Lebih”,
kami memasukan sejumlah contoh yang
sangat baik untuk menjabarkan bagaimana
kami merealisasikan nilai dari perencanaan
jangka panjang. Adapun contoh tersebut
meliputi keberhasilan ekspansi fasilitas
produksi Daihatsu Astra di tahun 2004,
pabrik baru sepeda motor Honda yang akan
segera beroperasi di tahun 2005, pengakuan
dari banyak atas desain dan mutu suku
cadang Astra, keberhasilan model bisnis jasa
keuangan, permintaan atas “Super CPO”
premium dalam jumlah besar serta kontrak
jangka panjang pada bisnis alat berat dan
pertambangan batubara.
President Director’s Report
Budi Setiadharma
Presiden Direktur
President Director
Delivering More
Astra’s impressive results in 2004 serve
to underline our ability to capitalise on
favourable market conditions that included
higher commodity prices, lower interest rates
and a pent-up demand for affordable cars
and motorcycles. They also demonstrate the
points I made in last year’s annual report,
namely that our results are more than a
reflection of the performance in a 12 month
period, they represent progress through
value of long term planning. These include
Daihatsu production facility in 2004, a new
Honda motorcycle plant soon to be opened
in 2005, recognition by leading automotive
companies of the design and build quality of
Astra spare parts, the success of our finance
company business models, demand for our
premium ‘Super CPO’ in large scale and
long term contracts awarded to our heavy
Astra’s role in the community is another
training over a far longer horizon.
example of reaping results from long
More” we have included a number of
excellent examples of how we realise the
successful 2004
performance, Budi
Setiadharma finds Astra’s
strategic long term planning
and strong network are
equipment and coal mining businesses.
meticulous planning, preparation and
This year using our chosen theme “Delivering
Looking back at a
the successful expansion of our Astra
key factors at work as
Indonesia’s economy
standing programmes in education, welfare
and environmental best practice, among
improves.
other activities. In tough circumstances
I am proud of the Astra Group employees
15
Kinerja keuangan kami tahun
2004 sangat baik. Jumlah
pendapatan bersih meningkat
40,7% menjadi Rp 44,3 triliun
dengan laba bersih meningkat
22,3% menjadi Rp 5,4 triliun
atau Rp 1.335 per saham.
Peran Astra dalam masyarakat merupakan
kuat dengan kenaikan EBITDA (laba sebelum
tahun 2003, sedangkan PT Pamapersada
contoh lain bagaimana kami memberi lebih
bunga, pajak, dan penyusutan & amortisasi)
Nusantara (Pama), kontraktor penambangan
dalam program jangka panjang di bidang
sebesar 41,9% menjadi Rp 6,1 triliun.
batubara kami, telah memperoleh sejumlah
pendidikan, kesejahteraan dan kepedulian
Jumlah hutang Perseroan berkurang dari
kontrak jangka panjang baru. Volume
atas lingkungan, di antara sejumlah program
US$ 321,7 juta menjadi US$ 111,0 juta.
penjualan minyak sawit mentah (CPO) di
lainnya. Dalam kondisi yang berat saya
Astra telah menjual sejumlah aset penting,
divisi Agribisnis Astra meningkat 28,4%
merasa bangga atas kepedulian para
termasuk penjualan Berau yang sukses.
dengan kenaikan jumlah pendapatan
karyawan Grup Astra yang telah memberi
Sejumlah investasi strategis telah dilakukan,
sebesar 36,5% dan diperkirakan akan terus
lebih kepada masyarakat Nanggroe Aceh
yang terbesar di antaranya adalah pembelian
meningkat seiring dengan kenaikan harga,
Darussalam dan Sumatera Utara pada
31,20% saham Bank Permata. Perseroan
serta tanaman perkebunan kami memasuki
bulan Desember lalu dan bulan-bulan
juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di
usia yang sangat produktif. PT Astra Graphia
berikutnya. Astra merupakan bagian dari
anak-anak perusahaan yang sahamnya telah
Tbk (AG) dalam usaha pengembangan solusi
masyarakat tersebut, antara lain melalui
tercatat di bursa efek, yaitu AAL dan UT,
TI telah membentuk usaha patungan dengan
perkebunan kelapa sawit, di antara sejumlah
merupakan langkah untuk menkonsolidasikan
Singapore Computer Systems Ltd
usaha lainnya. Upaya yang sangat besar ini
keuntungan lebih lanjut seiring dengan
telah dikoordinasikan melalui perusahaan-
perkembangan kedua usaha ini.
Tantangan di masa depan
Bisnis utama kami menunjukkan kinerja yang
Selalu ada ruang untuk peningkatan lebih
baik. Penjualan otomotif meningkat sekitar
tinggi dan sejumlah tantangan baru akan
48% mencapai lebih dari 217.000 unit dan
terbentang di masa mendatang. Peningkatan
pangsa pasar meningkat menjadi 45.0%.
kapasitas adalah satu di antaranya. Untuk
Penjualan yang luar biasa dicapai oleh
memenuhi permintaan pasar lokal dan
beberapa kendaraan model baru, termasuk
mendukung rencana perluasan regional
Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Toyota
yang akan dilakukan oleh prinsipal kami,
Kijang Innova. Penjualan sepeda motor
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akan
juga mencapai rekor baru di atas 2 juta unit
meningkatkan 40% kapasitasnya. Kapasitas
dalam setahun. Di divisi Jasa Keuangan,
yang ada sekarang di pabrik Sunter adalah
pendapatan kami dari pembiayaan mobil
sebesar 100.000 kendaraan per tahun,
Kinerja keuangan kami untuk tahun 2004
dan sepeda motor meningkat lebih dari
yang merupakan sekitar sepersepuluh dari
luar biasa. Jumlah pendapatan bersih
60%, dan kami dapat mempertahankan
kapasitas produksi Daihatsu secara global.
meningkat 40,7% menjadi Rp 44,3 triliun
kepemimpinan pasar. Kami memperoleh
Mulai beroperasinya pabrik sepeda motor
dengan laba bersih meningkat 22,3%
pendanaan berupa obligasi sebesar Rp 3,7
Honda pada tahun 2005 akan meningkatkan
menjadi Rp 5,4 triliun atau Rp 1.335 per
triliun dengan persyaratan yang kompetitif.
kapasitas PT Astra Honda Motor (AHM) dari
saham. Kami meraih hasil usaha yang sangat
Volume penjualan alat berat Komatsu
2,0 juta unit menjadi 3,0 juta unit per tahun.
perusahaan dalam Grup Astra dan kami
mengucapkan terima kasih kepada semua
yang telah terlibat dan memberikan begitu
banyak dalam waktu yang singkat. Pada
bagian selanjutnya dari laporan ini kami
akan menguraikan rencana-rencana kami
yang berkesinambungan untuk memberikan
bantuan kepada para korban yang selamat
dari musibah tsunami.
Kinerja
oleh UT naik lebih dari 76% dibandingkan
16
Our financial results for the
year were outstanding. Net
revenue increased by 40.7%
to Rp 44.3 trillion with net
income growing 22.3% to
Rp 5.4 trillion or Rp 1,335
per share.
Kiri ke kanan: Prijono Sugiarto (Direktur), Michael
D. Ruslim (Wakil Presiden Direktur), John S.A.
Slack (Direktur), Gunawan Geniusahardja (Direktur),
Danny Walla (Direktur), Budi Setiadharma (Presiden
Direktur)
Left to right: Prijono Sugiarto (Director), Michael
D. Ruslim (Vice President Director), John S.A.
Slack (Director), Gunawan Geniusahardja (Director),
Danny Walla (Director), Budi Setiadharma (President
Director)
who delivered more to the communities
Our key businesses performed well.
of Nanggroe Aceh Darussalam and North
Automobile sales increased around 48% to
Sumatera in December and the ensuing
over 217,000 units, expanding our market
months. Astra is a part of these communities
share to 45.0%. Exceptional sales results
through its palm plantations, among
were achieved in several new models,
other businesses. A massive effort was
including the Toyota Avanza, Daihatsu Xenia
coordinated across the group and we thank
and Toyota Kijang Innova. Equally significant
everyone involved who gave so much in a
was another new record in motorcycle
short time. Later in this report we describe
sales at over 2 million units in one year. In
our ongoing plans to support the courageous
Financial Services our revenue growth for
survivors of this devastating tsunami.
both automobile and motorcycle financing
increased by over 60% and we maintained
The results
Our financial results for the year were
outstanding. Net revenue increased by
40.7% to Rp 44.3 trillion with net income
growing 22.3% to Rp 5.4 trillion or
Rp 1,335 per share. We produced a strong
operating result and an increase of 41.9% in
EBITDA (earnings before interest, taxation,
depreciation and amortisation) to Rp 6.1
trillion. The Company’s debt was further
reduced from US$ 321.7 million to
US$ 111.0 million. Astra carried out a
number of key asset disposals including
the successful sale of Berau. A number of
strategic investments were completed, the
market leadership. We raised Rp 3.7 trillion
in bonds on competitive terms. UT sold
Komatsu 76% more units than in 2003,
while PT Pamapersada Nusantara (Pama),
our coal mining contractor secured a number
of new long term contracts. Crude Palm Oil
(CPO) sales volume in Astra’s Agribusiness
was up 28.4% with revenue 36.5% higher
and yet more is still to come as prices are
again increasing and our plantations are
entering the age range in which they are at
their most productive. PT Astra Graphia Tbk
(AG) has established a joint venture with
Singapore Computer Systems Ltd to develop
its software development business.
Future challenges
There is always room for further
improvement and a number of challenges
lie ahead. Capacity expansion is one. To
meet demand in our home market and
serve the regional expansion plans of our
principals, PT Astra Daihatsu Motor (ADM)
will add a further 40% to the 100,000 unit
annual capacity at the Sunter plant, which
represents about one tenth of the Daihatsu
global production capability. The new Honda
motorcycle plant operating in 2005 will
increase PT Astra Honda Motor’s (AHM)
current capacity from 2.0 million units to
3.0 million units per year. To sustain our
growth in Automotive and Financial Services
will require us to build more incentives and
motivation into our sales operations as well
as speeding up our ability to deliver further
capacity when market opportunities arise.
We plan to diversify into more general forms
of consumer credit. We are also looking
at how to strengthen the value chains that
connect our businesses rather than assess
each business in isolation. This will be
particularly important for Bank Permata with
a substantial customer database representing
largest of which was a 31.20% shareholding
in Bank Permata. The Company also raised
our ownership in listed subsidiaries AAL and
UT, a move to consolidate further gains as
these businesses expand.
17
Delivering More
Selama 30 tahun Grup Astra telah
For the last 30 years Astra Group has
membantu ribuan pelajar yang pintar
helped thousands of bright young people
namun kurang mampu untuk mendapatkan
in less privileged communities obtain
beasiswa ke sekolah dasar, sekolah
scholarships to elementary schools, high
menengah dan perguruan tinggi serta
schools and universities as well as enter
memberikan pelatihan kerja.
vocational training.
Untuk mempertahankan pertumbuhan
sejumlah program pelatihan dan program
saham dan perbaikan profil kredit Astra.
di sektor otomotif dan jasa keuangan,
kemasyarakatan dan dengan pertumbuhan
Uraian mengenai tata kelola perusahaan
maka diperlukan tambahan insentif dan
regional otonomi yang mantap, kami
secara lengkap juga tercakup dalam laporan
motivasi bagi para staf penjualan yang
bertekad untuk berada di garis depan dalam
ini. Tahun 2005 kami berencana untuk
sama pentingnya dengan percepatan
mengembangkan potensi pasar regional.
meluncurkan kerangka baru yang lebih
kemampuan kami untuk meningkatkan
kapasitas pada saat peluang pasar
muncul. Kami memiliki banyak peluang
untuk melakukan diversifikasi usaha pada
kredit konsumen dalam bentuk yang lebih
luas. Kami juga sedang menjajaki caracara untuk memperkuat value chain yang
menghubungkan usaha yang ada daripada
hanya melakukan penilaian atas masingmasing usaha secara terpisah. Hal ini
dipandang perlu khususnya bagi Bank
Permata yang memiliki database konsumen
yang sangat penting yang mencerminkan
peluang besar bagi aktivitas cross selling.
Merek Astra dan jaringannya yang luas
senantiasa menyediakan riset pasar yang
baik bagi prinsipal kami dan kami percaya
bahwa masih banyak potensi lain yang dapat
dikembangkan.
Salah satu unsur terpenting dalam
pengembangan perekonomian pada
beberapa tahun terakhir ini adalah
kebutuhan akan peningkatan investasi
langsung. Sebagaimana terbukti di tahun
misalnya program pengembangan Usaha
Kecil Menengah (UKM), pengembangan
18
aktivitas kemasyarakatan.
penghargaan dan ucapan terima kasih atas
kapasitas baru dan menciptakan peluang
segala upaya dari karyawan dan dukungan
kerja baru. Investasi ini memungkinkan
dari para konsumen, mitra usaha, dan
kami untuk dapat bersaing di kawasan
para pemegang saham. Kami percaya
regional dan memenuhi permintaan pasar
bahwa Astra berada dalam posisi yang
domestik. Selain itu, salah satu hal penting
baik untuk memanfaatkan reputasinya
yang menentukan keputusan investasi
dalam bidang standar manufaktur yang
adalah kompetensi dan pengalaman yang
tinggi, perencanaan yang ekstensif dan
dimiliki oleh mitra usaha. Investasi kami di
komitmennya terhadap mutu layanan. Grup
Bank Permata bersama dengan Standard
Astra siap untuk memberi lebih banyak lagi
Chartered Bank memberikan akses
di tahun 2005.
pada keahlian di bidang perbankan dan
pengelolaan risiko serta berbagi kepentingan
signifikan di pasar jasa keuangan.
bagian dari operasional Astra di Indonesia
kesinambungan, sumber daya manusia, dan
Atas nama Direksi, saya menyampaikan
merupakan bagian dari tanggung jawab
erat dengan komunitas merupakan
keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan,
usahanya terus melanjutkan pembangunan
yang sama untuk mengembangkan potensi
dalam jaringan usaha kami. Hubungan
kegiatan Astra di bidang kesehatan dan
2004, Astra, para prinsipal dan mitra
Pengembangan komunitas yang
sosial perusahaan adalah elemen penting
komprehensif untuk mengelola aktivitas
Kami percaya bahwa hal ini penting untuk
terus memperkuat reputasi kami di bidang
tata kelola perusahaan, pengelolaan risiko
dan transparansi untuk mempertahankan
nilai yang telah dibangun dalam bisnis dan
reputasi Astra. Hal ini tercermin dari harga
Budi Setiadharma
Presiden Direktur
Jakarta, Maret 2005
significant cross- selling opportunities. The
provides us with the means to compete
On behalf of the Board of Directors I would
Astra brand and our extensive network has
regionally as well as support demand in our
like to record our appreciation for the
always provided our principals with good
domestic market. In other cases, one of the
efforts of our employees and the support
market intelligence and we believe there is
crucial determinants for investment is the
of our customers, business partners and
considerable potential yet to be developed.
competence and experience of our partners.
shareholders. We believe Astra is positioned
Our investment in Bank Permata together
to capitalise on our reputation for high
with Standard Chartered Bank gives us
manufacturing standards, extensive forward
access to international expertise in banking
planning and a commitment to quality
and risk management and a common
service. Astra Group is ready to deliver even
interest in developing the significant potential
more in 2005.
Community development under the general
banner of corporate social responsibility
is a vital element in our business network.
Close connections with the communities
that are a part of our business operations
in Indonesia have led to the development of
Small & Medium Enterprises (SME) support
of Indonesia’s underserved financial services
market.
programmes, a wide range of training and
We believe it is essential to continue to
social programmes and with the steady
strengthen our reputation in governance,
growth of regional autonomy we plan to be
risk management and transparency to retain
in the forefront of developing regional market
the value we have built in our businesses
potential.
and in Astra’s reputation. This is evident in
One of the most important ingredients in
economic development in recent years has
been the need for increased levels of direct
investment. As is evident in 2004, Astra, its
principals and partners again created more
new capacity and new job opportunities.
In a number of cases this investment
the share price and in the improvement of
Astra’s credit profiles. A complete update
on governance is included in this report
and we plan in 2005 to roll out a new more
comprehensive framework to manage Astra’s
activities in heath and safety, environmental
management, sustainability, human
resources and community activities.
19
Direksi
20
Board of Directors
John Stuart Anderson Slack
Direktur
Director
Gunawan Geniusahardja
Direktur
Prijono Sugiarto
Director
Direktur
Director
Danny Walla
Budi Setiadharma
Michael Dharmawan Ruslim
Direktur
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Director
President Director
Vice President Director
21
Laporan Komite Audit
Komite Audit (“Komite”) merupakan komite
Adapun peran Komite adalah memantau
Di tahun 2004 Komite memfokuskan pada
yang diangkat dan bertanggung jawab
fungsi pengendalian internal secara
upaya perluasan dan pemantapan audit
kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota
menyeluruh serta fungsi Audit Internal dan
internal dalam Grup Astra. Tanggung jawab
Komite adalah pihak independen, di mana
Auditor Eksternal secara memadai. Dalam
pengawasan audit internal terhadap aktivitas
Ketua Komite juga menjabat sebagai
melaksanakan fungsinya tersebut, Komite
berbagai perusahaan dalam Grup Astra akan
Komisaris Independen. Direksi, Audit Internal
bertugas untuk:
terus menerus diperkuat sejalan dengan
maupun Eksternal menghadiri pertemuan
• Menelaah laporan keuangan dan laporan
program lima tahun yang mulai diterapkan
lain yang akan diberikan kepada pihak
pada tahun 2004. Selain itu, Komite juga
ketiga.
memfokuskan pada upaya peningkatan
Komite bila diminta.
Tugas utama Komite adalah membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan
tanggung jawab pengawasannya. Dalam
melaksanakan fungsinya tersebut, Komite
mengacu pada informasi yang diperoleh
dari Direksi, jajaran Manajemen, Audit
Internal, Risk Management Group, Auditor
• Menelaah kebijakan akuntansi untuk
kesadaran akan tata kelola perusahaan
memastikan kepatuhan terhadap
dan penerapannya serta manajemen
peraturan, perundang-undangan serta
risiko. Komite mengadakan pertemuan
standar akuntansi yang berlaku.
rutin dengan komite audit dari beberapa
• Menelaah laporan Audit Internal dan Risk
Management Group.
perusahaan publik lain dalam Grup Astra
untuk menyeragamkan pendekatan dalam
menangani permasalahan.
Eksternal dan komite-komite lain. Oleh sebab
Secara independen, Komite menelaah
itu fungsi dari Komite tidak merupakan
kualitas informasi yang diterima dan
Setelah melakukan kajian atas total paket
duplikasi dari fungsi dan tanggung
selanjutnya membahas informasi tersebut
remunerasi yang diterima anggota Dewan
jawab pihak-pihak tersebut. Direksi dan
bersama Manajemen dan Auditor Eksternal
Komisaris dan Direksi, Komite berpendapat
Manajemen Perseroan bertanggung jawab
mengenai kesesuaian laporan keuangan
bahwa paket remunerasi tersebut telah
atas pelaporan keuangan, pembentukan
yang akan diterbitkan dengan standar
dibayarkan sesuai anggaran yang disetujui
sistem pengendalian internal serta
akuntansi dan peraturan yang berlaku.
dan mengikuti petunjuk dari pemegang
memastikan kepatuhan terhadap peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan Audit Internal maupun Auditor
Eksternal merupakan pelaksana utama
fungsi-fungsi audit.
Komite melakukan penelaahan terhadap
lingkup kerja serta rencana Audit Internal
maupun Auditor Eksternal.
saham.
Anggota Komite terdiri dari:
Ketua
Patrick Morris Alexander
Anggota
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
22
Audit Committee Report
The Audit Committee (the “Committee”)
The Committee’s role is to oversee the
In 2004, the Committee had a particular
is a committee appointed by the Board of
adequacy of the overall internal control
focus on encouraging and assisting
Commissioners (BOC) and is responsible to
functions and the adequacy of Internal and
company management in the broadening
the BOC. The Committee consists entirely
External Audit activities. In carrying out its
and deepening of internal audit within
of independent parties with the Chairman
oversight function, the Committee:
the group. The internal audit oversight of
of the Committee being an Independent
• Reviews financial statements and reports
activities throughout Astra Group entities will
Commissioner. The Board of Directors
(BOD), Internal Auditors and External Auditor
attend Committee meetings if requested.
The Committee’s primary function is to
assist the BOC in fulfilling its oversight
responsibilities. In carrying out its
to be issued to external parties;
• Reviews accounting policies to ensure
continuously be strengthened with a five year
program begun in 2004. This is in addition
they are in compliance with current laws,
to activities focused on overall corporate
regulations and accounting standards; and
governance awareness and implementation
• Reviews the reports of the Internal Auditors
and Risk Management Group.
as well as risk management. The Committee
meets regularly with audit committees
of other listed group entities to ensure a
responsibilities, the Committee relies on
The Committee independently examines
the information provided by the BOD,
the quality of information received and
Management, Internal Auditors, the Risk
discusses with Management and the External
The Committee’s review of the
Management Group, External Auditors
Auditor the conformity of the financial
implementation of the total compensation
and other Committees. The Committee’s
statements with accounting standards,
packages for the BOD and BOC indicated
functions are not intended to duplicate the
statutory reporting, other mandatory
that payment has been made in accordance
roles and responsibilities of these parties.
reporting requirements and the quality of the
with the approved budget and shareholder’s
The BOD and Management bear primary
accounting policies applied.
guidelines.
The Committee reviews the scope of the
The membership of the Committee
audit and the audit plan of the External
comprised:
responsibilities for financial reporting,
establishing the system of internal control
and compliance with laws and regulations,
and the Internal and External Auditors bear
primary responsibility for the audit functions.
Auditors and the Internal Auditors.
uniform approach to issues under review.
Chairman
Patrick Morris Alexander
Member
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
23
Pembahasan & Analisa oleh Manajemen Mengenai
Kondisi Keuangan dan Hasil Usaha Perseroan
Tinjauan
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
Pendapatan bersih dan laba bersih yang
Pada bulan Oktober, Perseroan bersama-
dilaporkan dalam laporan keuangan Astra
sama dengan Standard Chartered Bank,
terutama diperoleh dari bisnis otomotif yang
terpilih sebagai pemenang lelang oleh
mencapai 69,1% dari jumlah pendapatan
Pemerintah Indonesia untuk mengakuisisi
bersih konsolidasian tahun 2004. Alat
mayoritas saham pada Bank Permata. Per 31
Berat memberikan kontribusi 13,5%, Jasa
Desember 2004, Perseroan memiliki 31,55%
Keuangan 8,3% dan Agribisnis 7,8%,
saham Bank Permata. Bagian atas laba
sedangkan sisanya diperoleh dari aktivitas di
bersih Bank Permata dari periode November
sektor Teknologi Informasi dan Infrastruktur.
hingga Desember 2004 telah dibukukan
Kepemilikan saham Perseroan di UT telah
dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasian.
dikonsolidasi.
Akuisisi dan Penjualan Aset
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL)
Selama tahun 2004 Perseroan menambah
16,38% kepemilikan saham AAL melalui
pelaksanaan opsi dan pembelian di pasar
Di samping kinerja yang sangat kuat pada
modal. Per 31 Desember 2004, Perseroan
sejumlah usaha utama Astra, terdapat
memiliki 79,64% saham AAL.
di bawah ini dan perlu dibaca bersama
dengan Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Catatan Atas Laporan Keuangan
Konsolidasian.
24
lebih lanjut di pasar modal, kepemilikan
saham Perseroan di UT meningkat dari
49,12% menjadi 56,45%. Hasil usaha UT
selama periode Juni hingga Desember telah
dikonsolidasikan sepenuhnya. Sementara itu
bagian atas laba bersih UT untuk periode
Januari hingga Mei tetap diakui di Laporan
Laba Rugi Konsolidasian.
Keuntungan sebesar Rp 377,5 miliar dalam
dalam penjualan anak perusahaan dan
penjualan investasi jangka panjang di UT
telah tercermin dalam Laporan Laba Rugi
Konsolidasian.
PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN)
Penjualan saham Astratel di jasa
sejumlah akuisisi, investasi dan penjualan
aset, di mana ringkasannya dapat terlihat
akuisisi tambahan rights serta pembelian
divestasi Berau dan sejumlah Rp 58,9 milliar
meningkat menjadi 56,45% di tahun 2004
dan sejak Juni 2004, hasil usaha UT telah
efek terlebih dahulu (rights issue), dan
PT United Tractors Tbk (UT)
Sebagai hasil dari pelaksanaan hak preemptive dalam kaitannya dengan penawaran
umum terbatas dengan hak memesan
telekomunikasi di PIN telah diselesaikan di
tahun 2004 dengan keuntungan sebesar
Rp 245,5 miliar sebagaimana tercatat dalam
Laporan Laba Rugi Konsolidasian.
Management’s Discussion & Analysis of Financial
Condition and Results of Operations
Overview
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
The net revenue and net income reported
In October, the Company together with
in Astra’s financial statements are derived
Standard Chartered Bank was chosen as
primarily from its Automotive businesses
the preferred bidder by the Government of
which accounted for 69.1% of total
Indonesia to acquire majority ownership in
consolidated net revenue in 2004. Heavy
Bank Permata. As at December 31st 2004,
Equipment contributed 13.5%, Financial
the Company owned 31.55% of the shares
Services 8.3% and Agribusiness 7.8%
of Bank Permata. Equity in net income from
Gains of Rp 377.5 billion on the divestment
each, with the remainder generated from
Bank Permata in the period November to
in Berau and of Rp 58.9 billion on the
activities in Information Technology and in
December 2004 was recognised in the
sales of one subsidiary and one long-term
Infrastructure. The Company’s shareholding
Consolidated Statement of Income.
investment in UT were reflected in the
consolidated.
Acquisitions and Disposals
in UT increased from 49.12% to 56.45%.
The results of UT for the period June to
December have been fully consolidated. In
addition equity in net income from UT for the
period January to May is recognised in the
Consolidated Statements of Income.
Consolidated Statements of Income.
UT has been increased to 56.45% in 2004
and consequently the results for UT are now
open market, the Company’s shareholding
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL)
During the year the Company added 16.38%
PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN)
of AAL’s issued share capital through
Sale of Astratel’s interests in
exercise of an option and purchases in the
telecommunications services held in PIN
In addition to the strong underlying
open market. At December 31st 2004 the
were completed during the year with a
performance of Astra’s core businesses there
Company owned 79.64% of the shares of
gain of Rp 245.5 billion recorded in the
were a number of acquisitions, investments
AAL.
Consolidated Statements of Income.
and disposals undertaken and a summary of
these has been prepared below and should
be read in conjunction with the Consolidated
Financial Statements and accompanying
Notes to Consolidated Financial Statements.
PT United Tractors Tbk (UT)
As a result of exercising pre-emptive rights in
respect of a rights issue, acquiring additional
rights and, making further purchases in the
25
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
Laporan Laba Rugi (Rp triliun)
Pendapatan bersih meningkat 40,7 %
Net revenue increased 40.7% to Rp 44.3
Statements of Income (Rp trillion)
menjadi Rp 44,3 triliun di tahun 2004,
trillion in 2004 as a result of an increase of
merupakan hasil dari kenaikan pendapatan
19.9% in Automotive net revenue to
Net Income
bersih Otomotif sebesar 19,9% menjadi
Rp 30.6 trillion and the inclusion of Rp 6.0
Operating Income
Rp 30,6 triliun dan pendapatan dari Alat
trillion of revenue from Heavy Equipment as
Equity Income
Berat sebesar Rp 6,0 triliun yang merupakan
a result of UT consolidation, following the
hasil konsolidasi UT sebagai akibat
change of status from associate to subsidiary
perubahan status dari asosiasi menjadi
in June 2004. Financial Services revenue
anak perusahaan pada bulan Juni 2004.
contributed an increase of 59.1% to Rp 3.7
Pendapatan Jasa Keuangan meningkat
trillion.
59,1% menjadi Rp 3,7 triliun.
trillion. Higher sales volumes for Automotive
Rp 10,3 triliun, terutama disebabkan oleh
businesses, strong revenue growth in
meningkatnya volume penjualan Otomotif,
Financial Services and higher CPO prices
pertumbuhan pendapatan dalam Jasa
were the main contributors.
Operating expenses were up 27.4% to
Beban usaha meningkat 27,4% menjadi
Rp 5.5 trillion due to adjustments on
Rp 5,5 triliun akibat penyesuaian tunjangan
employee benefits, sales commission,
karyawan, komisi penjualan, peningkatan
increased provisions on doubtful accounts,
penyisihan piutang ragu-ragu, biaya
and higher advertising, warehousing and
periklanan, gudang dan pengemasan.
packaging costs. Provisions on doubtful
Penyisihan piutang ragu-ragu meningkat
accounts increased in line with the growth of
sejalan dengan pertumbuhan aktivitas Jasa
Financial Services activity. Non-performing
Keuangan. Sementara itu kredit bermasalah
loans as a percentage of total credit
sebagai persentase dari jumlah kredit
decreased to 0.97%. Operating income of
mengalami penurunan menjadi 0,97%. Laba
Rp 4.9 trillion was 43.0% higher in
usaha sebesar Rp 4,9 triliun, meningkat
comparison with the results in 2003.
43,0% dibandingkan dengan tahun 2003.
lower in comparison to 2003, due to the
turun sebesar 39,5% dibandingkan tahun
gain on sale of partial shares in PT Toyota-
2003, disebabkan dari perolehan penjualan
Astra Motor (TAM) carried out in 2003 (refer
sebagian dari kepemilikan Perseroan di
to Note 3c of the Consolidated Financial
PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang dilakukan
Statements). Interest expenses were lower,
pada tahun 2003 (lihat Catatan 3c Laporan
a result of declining interest rates and a
Keuangan Konsolidasian). Beban bunga
reduction in debt.
bunga dan jumlah hutang.
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities meningkat
12,2%, sebagian besar merupakan
kontribusi laba dari AHM.
Laba bersih meningkat 22,3% menjadi
Rp 5,4 triliun atau sebesar Rp 1.335 per
saham.
26
3.4
2.1
1.8
2003
2004
Pendapatan Bersih (Rp triliun)
Net Revenue (Rp trillion)
Auto
Non Auto
30.6
25.5
13.7
6.0
Other income of Rp 1.1 trillion was 39.5%
Pendapatan lain-lain sebesar Rp 1,1 triliun,
lebih rendah disebabkan oleh turunnya suku
4.9
4.4
Gross profit increased 34.3% to Rp 10.3
Laba kotor meningkat 34,3% menjadi
Keuangan serta naiknya harga CPO.
5.4
Equity in net income of associates and jointly
controlled entities increased 12.2%, mostly
attributed to income from AHM.
Net income increased 22.3% to Rp 5.4
trillion or Rp 1,335 earnings per share.
2003
2004
Total Hutang (Rp triliun)
Neraca
Balance Sheet
Total Debt (Rp trillion)
Neraca konsolidasian menunjukkan
The consolidated balance sheet reflected
pertumbuhan yang sangat baik terutama
a considerable growth mainly due to UT
Non Financial Services
karena konsolidasi UT dan investasi
consolidation and significant investment in
Financial Services
signifikan untuk peningkatan kapasitas dan
new capacity and a new line of business.
jenis usaha baru.
6.0
Assets
5.3
4.4
3.4
2003
2004
Aktiva
Total assets grew by 42.8% to Rp 39.1 trillion
Total aktiva meningkat 42,8% menjadi
as at December 31st 2004 mainly due to the
Rp 39,1 triliun per 31 Desember 2004
consolidation of UT. Current assets increased
terutama berasal dari konsolidasi UT. Aktiva
by Rp 4.4 trillion being larger balances of
lancar meningkat sebesar Rp 4,4 trilliun
cash, receivables and inventory due to the
disebabkan oleh saldo kas dan piutang dan
growth of the automotive activity in large part
persediaan yang lebih tinggi didorong oleh
and improved operating conditions in the
peningkatan aktivitas pada sektor Alat Berat
Heavy Equipment and Agribusiness sectors.
dan Agribisnis.
Financing receivables grew in line with
Piutang pembiayaan tumbuh sejalan dengan
the expansion of both automobile and
meningkatnya kredit mobil dan sepeda
motorcycle credit. Additional investments
motor. Investasi lain pada perusahaan
in associates and jointly controlled entities
asosiasi dan jointly controlled entities
accounted for a further Rp 1.5 trillion mainly
meningkat sebesar Rp 1,5 triliun terutama
due to investment in Bank Permata. Fixed
karena investasi di Bank Permata. Jumlah
assets increased by Rp 2.5 trillion.
aktiva tetap meningkat sebesar Rp 2,5 triliun.
27
Kewajiban
Liabilities
Perseroan melunasi Hutang Restrukturisasi
The Company repaid the Restructured Debt
Seri II sebesar US$ 191,000 sesuai jadwal
Series II amount due of US$ 191,000 as
dan membayar di muka seluruh Hutang
scheduled and prepaid the whole Series II
Gain / Loss on Forex
Restrukturisasi Seri II sebesar US$ 171
Debt amounting US$ 171 million and Rp 271
Interest Expense
juta dan Rp 271 miliar pada tanggal 30
billion on September 30th 2004. Through
September 2004. Dengan diperolehnya
the syndicated loan facility, on December
pinjaman sindikasi, pada tanggal 28
28th 2004 the Company repaid its
Desember 2004 Perseroan melunasi
Restructured Debt Series III loans and bonds
pembayaran Hutang Restrukturisasi Seri III,
of US$ 111.8 million and Rp 139.4 billion.
masing-masing sebesar US$ 111,8 juta dan
Rp 139,4 miliar.
sale proceeds arising from the disposal of
Berau. PT Tjahja Sakti Motor (TSM) also
dari penawaran umum terbatas dengan hak
settled its restructured loan amounting
memesan efek terlebih dahulu dan hasil
US$ 26.2 million ahead of the due date in
penjualan Berau. PT Tjahja Sakti Motor
October 2005.
cepat dari tanggal jatuh temponya di bulan
Oktober 2005 .
(ASF) and PT Federal International Finance
(FIF) issued bonds of Rp 2.7 trillion and Rp
1.0 trillion respectively to fund further growth
of their automobile and motorcycle financing
(ASF) dan PT Federal International Finance
businesses.
sebesar Rp 2,7 triliun dan Rp 1,0 triliun
untuk membiayai pertumbuhan pembiayaan
mobil dan sepeda motor lebih lanjut.
Rasio hutang bersih terhadap ekuitas Astra
per akhir tahun 2004 membaik ke posisi net
cash.
Ekuitas
Laba bersih tahun 2004 meningkatkan
jumlah ekuitas dari Rp 11,7 triliun menjadi
Rp 16,5 triliun.
Dividen
Perseroan membayar dividen interim sebesar
Rp 100 per saham pada bulan November
2004 dari laba yang diperoleh pada tahun
2004.
28
(11.7)
(500.7)
(656.1)
During the year PT Astra Sedaya Finance
Pada tahun 2004 PT Astra Sedaya Finance
(FIF) menerbitkan obligasi masing-masing
162.4
rights issue proceeds and partly from the
direstrukturisasi dengan perolehan dana
hutangnya sebesar US$ 26,2 juta lebih
Financial Charges (Rp billion)
UT repaid its restructured loan partly from
UT membayar kembali hutangnya yang
(TSM) juga menyelesaikan restrukturisasi
Beban Finansial (Rp miliar)
Astra’s net debt to equity ratio at the end of
the year improved to a net cash position.
Equity
Net income for 2004 raised total
shareholders’ equity from Rp 11.7 trillion to
Rp 16.5 trillion.
Dividend
The Company paid an interim dividend of
Rp 100 per share in November 2004
distributed from profits earned during the
year.
2003
2004
Arus Kas
Cash Flows
Aktivitas Operasi
Operating Activities
Arus kas bersih dari aktivitas usaha
Net cash flows from operating activities
meningkat dari Rp 2,4 triliun di tahun 2003
increased from Rp 2.4 trillion in 2003 to
menjadi Rp 3,2 triliun, terutama disebabkan
Rp 3.2 trillion mainly due to improved
oleh membaiknya kinerja usaha di sektor
operating performances in Automotive,
Otomotif, Jasa Keuangan dan Agribisnis.
Financial Services and Agribusiness.
Aktivitas Investasi
Investing Activities
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk
Net cash flows from investing activities
aktivitas investasi adalah sebesar
amounted to Rp 1.8 trillion. Cash of Rp 2.9
Rp 1,8 triliun. Penggunaan terbesar adalah
trillion was used for investment in Bank
untuk investasi di Bank Permata dan
Permata and to increase the shareholdings in
peningkatan saham kepemilikan Perseroan
AAL and UT.
di AAL dan UT, yaitu sebesar Rp 2,9 triliun.
Financing Activities
Aktivitas Keuangan
A total of Rp 11.4 trillion was used to reduce
Sejumlah Rp 11,4 triliun dipergunakan
short term debt and in buying back long term
untuk mengurangi hutang jangka pendek
debt. A further Rp 1.2 trillion was used to
dan membeli kembali hutang jangka
pay a dividend. Rp 10.6 trillion was received
panjang. Sebesar Rp 1,2 triliun digunakan
as proceeds from loans.
untuk membayar dividen. Rp 10,6 triliun
merupakan perolehan dari pinjaman.
Year End
Astra closed the year with available cash and
Akhir Tahun
cash equivalents of Rp 5.3 trillion compared
Astra menutup tahun 2004 dengan kas
with a closing cash balance of Rp 4.6 trillion
dan setara kas yang setara dengan Rp 5,3
in 2003.
triliun dibandingkan dengan penutupan
kas sebesar Rp 4,6 triliun pada akhir tahun
2003.
Fasilitas kredit bergulir sindikasi sebesar
US$ 170,0 juta dan Rp 600,0 miliar
ditandatangani pada bulan November
2004, kemudian sebagian dipakai
untuk pembiayaan kembali Hutang
Restrukturisasi Seri III.
A US$ 170.0 million and Rp 600.0 billion
syndicated revolving credit facility was
completed in November 2004 and part
of this facility was used to refinance
Restructured Debt Series III.
29
Tinjauan Operasional - Sekilas Astra
Otomotif
Mobil
Automobile
Sepeda Motor
Motorcycle
Automotive
• Toyota
• Honda
• Isuzu
• Daihatsu
• BMW
• Peugeot
• Nissan Diesel
Jasa Keuangan
Pembiayaan Mobil
Automobile Financing
Pembiayaan Sepeda Motor
Motorcycle Financing
Financial Services
• Astra Credit Companies
• PT Federal International Finance
Alat Berat
Mesin Konstruksi
Construction Machinery
Kontraktor Penambangan
Mining Contractor
Heavy Equipment
• PT United Tractors Tbk
• PT Pamapersada Nusantara
• PT Traktor Nusantara
Agribisnis
Minyak Sawit Mentah
Crude Palm Oil
Agribusiness
• PT Astra Agro Lestari Tbk
Teknologi Informasi
Solusi Dokumen
Document Solution
Solusi TI
IT Solution
Information Technology
• PT Astra Graphia Tbk
• PT SCS Astragraphia Technologies
Infrastruktur
Infrastruktur Umum
General Infrastructure
Infrastructure
• PT Astratel Nusantara
• PT Intertel Nusaperdana
30
Operating Review - Astra at a glance
Komponen
Components
Lain-lain
Others
• PT Astra Otoparts Tbk
• AstraWorld
• TRAC
• Mobil ‘88
Perbankan
Banking
Asuransi Kerugian
General Insurance
Asuransi Jiwa
Life Insurance
• PT Bank Permata Tbk
• PT Asuransi Astra Buana
• PT Astra CMG Life
31
Otomotif
Automotive
32
Tinjauan
Overview
Pada tahun 2004, grup Otomotif memberikan kontribusi sebesar
Automotive group contributed 69.1% of Astra’s total net revenue in
69,1% dari total pendapatan bersih Astra. Kinerja yang gemilang
2004. Record performances were achieved within the group that
dicapai melalui penjualan mobil, sepeda motor dan komponen.
comprises four wheeled vehicles, two wheeled vehicles and auto
Masing-masing usaha ini telah menunjukkan kemampuannya
components. Each of these businesses showed their capabilities as
sehingga menjadi tolok ukur bagi praktik internasional terbaik
benchmarks for international best practice in key areas, including
dalam bidang-bidang utama, termasuk produksi kendaraan dan
vehicle and engine production, dealer training, and worldwide
mesin, pelatihan dealer, akreditasi internasional untuk desain
accreditation for component design. Net revenue increased 19.9%
komponen. Pendapatan bersih meningkat 19,9% menjadi Rp 30,6
to Rp 30.6 trillion comprising Rp 22.2 trillion from automobile
triliun terdiri dari penjualan mobil sebesar Rp 22,2 triliun, penjualan
sales, Rp 5.5 trillion from motorcycle sales and Rp 2.9 trillion from
sepeda motor sebesar Rp 5,5 triliun dan penjualan komponen
component sales.
sebesar Rp 2,9 triliun.
33
Grup Mobil
Automobile Group
Model baru pemimpin pasar
Market leading new models
Pada tahun 2004 pasar kendaraan roda empat tumbuh 36,3%
The total four wheeler vehicle market grew 36.3% to 483,283 units
mencapai 483.283 unit dibandingkan pertumbuhan sebesar 11,5%
in 2004 compared to 11.5% growth, a year earlier. Astra market
di tahun 2003. Pangsa pasar Astra meningkat dari 41,5% menjadi
share grew from 41.5% to 45.0% with an increase of units sold by
45,0% dengan peningkatan sebesar 47,7% mencapai 217.431 unit.
47.7% to 217,431 units. This growth spurt was substantially due
Lonjakan pertumbuhan ini disebabkan oleh kenaikan permintaan luar
the phenomenal increase in demand for our new market-defining
biasa atas konsep pemasaran baru Perseroan, yaitu mini MPV Toyota
concept, the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia mini MPV, and
Avanza dan Daihatsu Xenia serta besarnya minat atas Toyota Kijang
keen interest in the new Toyota Kijang Innova which quickly built
Innova dengan cepat meningkatkan jumlah pemesanan. Bahkan
into a strong order book. Even before the Kijang Innova was unveiled
sebelum Toyota Kijang Innova diperkenalkan pada Jakarta Motor
at the Jakarta Motor Show in September, 14,000 units had already
Show di bulan September 2004, sebanyak 14.000 unit telah dipesan.
been ordered. These three models alone represented vehicle sales
Penjualan ketiga jenis mobil tersebut mencapai 88.239 unit atau
of 88,239 units or 18.3% of the entire market in 2004. In the two
18,3% dari total penjualan otomotif di tahun 2004. Pada dua segmen
dominant segments of 4 x 2 low and Medium Gasoline, Astra market
pasar yang dominan, yaitu 4 x 2 low dan medium gasoline, Astra
share was as high as 57.4% and 51.2% respectively.
meraih pangsa pasar masing-masing sebesar 57,4% dan 51,2%.
Volume Kendaraan Produksi
Astra (kontribusi %)
Astra Production Vehicle
Volumes (% contribution)
BMW
1.3%
BMW
Peugeot
1.0%
0.9%
Nissan
0.4%
Nissan
Isuzu
Isuzu
0,9%
13.4%
0,8%
10.8%
Toyota
68.6%
Daihatsu
14.8%
Peugeot
147,074 units
Toyota
65.3%
Daihatsu
21.8%
217,431 units
2003
2004
Astra Share
2003
Pangsa Pasar Astra, menurut segmentasi
Astra Market Share, segment by segment
High MPV
19,215
Truck 2 ton
52,358
Low Sedan
27,035
Pick-Up (4x2)
65,727
Med. Diesel
17,209
Med. Gasoline
93,829
4x2 Low
53,616
2004
19,382
->
0%
0%
64,554
->
30.3%
34.7%
27,982
->
44.7%
50.6%
90,770
->
37.7%
34.3%
18,848
->
76.0%
76.3%
106,769
->
71.9%
51.2%
123,958
->
8.7%
57.4%
Others
25,530
31,020
->
20.7%
18.9%
Total Market
354,519
483,283
->
41.5%
45.0%
2003
2004
Peningkatan volume dan produktivitas
Improved volumes and productivity
Nilai dari perencanaan produksi jangka panjang secara rinci terlihat
The value of detailed long-term production planning was clearly
jelas pada tahun 2004 karena ADM mampu menaikkan tingkat
demonstrated in 2004 as ADM was able to raise production levels to
produksinya untuk memenuhi permintaan dan pada saat yang
match demand and at the same time make significant productivity
sama meningkatkan produktivitas secara signifikan. Segera setelah
gains. As soon as it became clear that the initial monthly output of
diketahui bahwa jumlah produksi awal sebesar 3.600 unit kendaraan
3,600 vehicles was not keeping up with new orders, adjustments
per bulan tidak dapat memenuhi pesanan baru, ADM meningkatkan
were made to a higher level of 10,000 units per month. A total
produksi menjadi sekitar 10.000 unit per bulan pada akhir tahun
of 2,500 new jobs were created at ADM and while staffing levels
2004. ADM menciptakan 2.500 lapangan kerja baru dan sementara
doubled, product volumes more than tripled.
jumlah staf meningkat dua kali lipat, volume produksi meningkat
lebih dari tiga kali.
34
Atas: Toyota Kijang Innova mencapai jumlah
Top: The Toyota Kijang Innova had a strong
pemesanan yang luar biasa, bahkan sebelum
order book even before its official launch.
diluncurkan secara resmi. Bawah: Mini MPV
Bottom: The Daihatsu Xenia mini MPV. ADM
Daihatsu Xenia. ADM memproduksi sekitar
produced around 100,000 units in 2004.
100.000 unit di tahun 2004.
Pangsa pasar
berdasarkan merek
Other non Astra
Other non Astra
17.0%
19.4%
Market share
by brands
Toyota
Toyota
28.5%
29.4%
Suzuki
Suzuki
2003
19.8%
2004
17.0%
Isuzu
Daihatsu
5.6%
9.9%
Daihatsu
Isuzu
Mitsubishi
21.7%
6.1%
Other Astra
1.3%
Mitsubishi
4.9%
18.5%
Other Astra
0.9%
35
Pada pasar diesel kelas menengah, volume penjualan Isuzu Panther
In the medium diesel market, Isuzu Panther unit sales improved
meningkat 11,1% dan mampu mempertahankan pangsa pasarnya
11.1% and maintained a solid 57.5% market share in this segment
yang mantap sebesar 57,5% di segmen ini, sedangkan pasar pick
while in the pick up 4 X 2 market this same marque delivered over
up 4 x 2 juga mengalami pertumbuhan volume penjualan sebesar
16.4% volume growth. Daihatsu’s Zebra achieved sales of over
16,4%. Penjualan Daihatsu Zebra mencapai lebih dari 20.000 unit,
20,000 units, a 53.8% increase over 2003. The Nissan Diesel truck
meningkat 53,8% dibandingkan tahun 2003. Volume penjualan truk
continued to impress with 29.6% sales volume growth to just under
Nissan Diesel juga tetap mengesankan dengan kenaikan sebesar
1,700 units.
29,6% mendekati 1.700 unit.
Mid to high end market
Pasar menengah ke atas
In the mid to high-end market, Toyota Camry had a successful year
Di pasar kelas menengah ke atas, tahun 2004 merupakan tahun
with growth of 12.5% to 1,706 units. Peugeot sales were affected
kesuksesan bagi Toyota Camry dengan pertumbuhan sebesar 12,5%
by strong competition and the appreciation of the Euro, a factor
mencapai 1.706 unit. Sementara penjualan Peugeot terpengaruh
also affecting BMW sales. However, the Astra dealer network still
oleh persaingan yang sangat ketat dan menguatnya mata uang Euro,
represents around 40% of total BMW sales volumes in Indonesia and
faktor yang juga mempengaruhi penjualan BMW. Meskipun demikian,
after a degree of market uncertainty in an election year, the new 5
jaringan dealer Astra masih memberikan kontribusi sekitar 40% dari
series together with a new 3 series soon to be launched, are expected
total penjualan BMW di Indonesia dan setelah melewati situasi pasar
to improve prospects in 2005. The Company won Salesman of the
yang tidak menentu di tahun berlangsungnya pemilihan umum, BMW
Year and Dealer of the Year awards from BMW and gained recognition
seri 5 dan seri 3 baru akan segera diluncurkan dan diharapkan dapat
for production standards on the new 5 series range in a special
memperbaiki prospek penjualannya di tahun 2005. Perseroan meraih
feature carried in the BMW worldwide trade magazine.
penghargaan Salesman of the Year dan Dealer of the Year dari BMW
serta memperoleh pengakuan atas produksi dengan standar tinggi
untuk BMW seri 5 baru yang diulas dalam fitur khusus majalah BMW
yang beredar secara internasional.
Strategy
The introduction of three new models, the creation of a new MPV
market segment and the synergy achieved with Financial Services
were the main elements in our success in 2004. We continued to
Strategi
leverage our sales franchise which increased from 359 outlets to
Peluncuran ketiga model baru, terciptanya segmen pasar MPV baru
371, of which 135 were wholly owned. We will also continue to work
dan sinergi yang dilakukan dengan divisi Jasa Keuangan merupakan
closely with Financial Services division to offer attractive terms to
faktor utama yang mendukung kesuksesan kami di tahun 2004. Kami
prospective customers and the Company is in the midst of expansion
terus memanfaatkan jaringan penjualan Perseroan yang jumlahnya
plans incorporating new models and multiple brands within the extra
meningkat dari 359 dealers menjadi 371 dealers, di mana 135 di
capacity planned for the beginning of 2006 and 2007.
antaranya dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Kami akan terus
bekerja sama secara erat dengan divisi Jasa Keuangan, menawarkan
produk dengan persyaratan yang menarik bagi pelanggan prospektif
dan pada saat ini Perseroan sedang menyusun rencana perluasan
untuk kendaraan model baru dan sejumlah merek seiring dengan
penambahan kapasitas yang direncanakan pada awal tahun 2006
dan tahun 2007.
Kanan:
Right:
New Isuzu Panther
Astra: sebuah nama yang identik dengan
Astra: a name synonymous with leading
merek otomotif terkemuka, layanan dealer
automotive brands and a mark of quality
berkualitas dan dukungan layanan purna
dealer service and reliable after sales
jual yang handal.
support.
New Peugeot 807
Peugeot 307
New BMW 5 series
Nissan Diesel Truck
New Toyota Camry
36
Isuzu new Panther Ad shot
37
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia
- suatu konsep pasar yang jelas.
The Toyota Avanza and Daihatsu
Xenia - a market defining concept.
38
Delivering more
Sebuah kendaraan baru keluar
A new vehicle rolls off the
dari jalur produksi setiap
production line every
1,7 menit.
1.7 minutes.
Memberi lebih melalui perencanaan
Delivering more through planning
Empat tahun lalu manajemen Perseroan mengajukan sebuah
Four years ago the Company’s management approached Toyota and
konsep MPV dengan harga yang lebih terjangkau kepada Toyota
Daihatsu with a proposal for an affordable MPV. Market intelligence
dan Daihatsu. Riset pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa para
showed customers preferred a bonnet vehicle to the range of mini
pelanggan lebih menyukai jenis kendaraan minibus dengan harga
vans available then in the target price range. From this collaboration
terjangkau. Melalui kerjasama ini lahirlah konsep Avanza/Xenia.
the Avanza/Xenia concept was born.
Suatu konsep yang berhasil tidak ada artinya bila tidak disertai
A successful concept is nothing without an efficient and flexible
dengan platform manufaktur yang fleksibel dan efisien. Sebuah
manufacturing platform. A special committee on production strategy
komite khusus dibentuk untuk menyusun kembali strategi produksi
reconfigured the existing capacity at the ADM factory in Sunter,
dari fasilitas yang sudah ada di pabrik ADM Sunter, Jakarta, sehingga
Jakarta, creating 5,000 square metres more space and faster
dapat menciptakan tambahan ruangan seluas 5.000 m2 dan untuk
throughput. Production for 2004 reached about 100,000 vehicles
proses produksi yang lebih cepat. Pada tahun 2004 jumlah produksi
and today a new vehicle rolls off the production line every 1.7 minutes
mencapai sekitar 100.000 kendaraan dan kini setiap 1,7 menit
in any one of 17 variants. The comparable statistic before the new
keluar sebuah kendaraan baru dari 17 varian yang ada. Sebagai
configuration was one vehicle every 48 minutes: a very good example
data perbandingan, sebelum adanya konfigurasi baru ini sebuah
of the ability of Astra and its principals to deliver more output in less
kendaraan baru keluar setiap 48 menit, merupakan suatu contoh
time and at lower unit cost.
yang baik dari kemampuan Astra dan prinsipalnya untuk memberikan
output lebih dalam waktu yang lebih sedikit dan biaya per unit yang
lebih rendah.
39
Delivering more
40
Menciptakan benchmark
Creating benchmarks
Banyak tamu yang mengunjungi fasilitas produksi
There were frequent visitors to the expanded
ADM pada tahun 2004. Fasilitas tersebut telah
production facility at ADM in 2004. This facility has
diakui sebagai tolok ukur dunia di lingkungan Toyota
been recognised as a benchmark worldwide within
dan Daihatsu. Fasilitas penunjang pabrik termasuk
Toyota and Daihatsu. Support facilities include the
cetakan aluminium terbesar di Indonesia. ADM
largest aluminium die and gravity casting operation
adalah pemasok regional untuk komponen mesin
in Indonesia. ADM is a regional supplier of engine
seperti kepala silinder dan pompa minyak begitu pula
parts such as cylinder heads and oil pumps, as well
mesin utuh.
as complete engines.
Pusat pelatihan Kaizen Dojo mengalami tahun yang
The Kaizen Dojo Training Centre had a busy year
sibuk tidak hanya pelatihan untuk meningkatkan
training to meet the high standards of Daihatsu
standar penjualan dan pelayanan bagi dealer lokal
sales and services not only for local dealers but also
saja, namun hingga peserta luar negeri, termasuk
overseas participants, including distributors from
distributor dari Jerman, Belanda, Malaysia dan Qatar.
Germany, Netherlands, Malaysia and Qatar. Kaizen
Kaizen artinya “perbaikan terus menerus.”
means “continuous improvement.”
AstraWorld
AstraWorld
AstraWorld adalah suatu layanan komprehensif yang menyediakan
AstraWorld is our comprehensive service providing customers with
berbagai layanan seperti memberikan saran dalam pembelian mobil,
advice on car purchase, finance, insurance, service, spare parts,
pembiayaan, asuransi, pelayanan, suku cadang, dan perbaikan
repairs and emergency recovery. In 2004 AstraWorld increased its
kendaraan serta layanan keadaan darurat. Pada tahun 2004,
membership to almost 160,000. Our future success with this concept
AstraWorld meningkatkan jumlah anggotanya hampir 160.000.
lies in how well we connect our existing data with the customer
Keberhasilan konsep ini di masa mendatang terletak pada seberapa
database of our dealerships and Astra Financial Services to build this
baik kami dapat menghubungkan database pelanggan dengan
into a leading Customer Relationship Management (CRM) initiative.
database dealer dari divisi Jasa Keuangan Astra untuk membangun
Our challenge is to deliver more reasons for more customers to rely
Customer Relationship Management (CRM) yang handal. Tantangan
on Astra.
kami adalah memberi lebih banyak alasan bagi lebih banyak
pelanggan untuk mengandalkan Astra.
Bawah: AstraWorld memberikan saran mulai
dari pembelian dan pendanaan hingga asuransi
serta perbaikan kendaraan. Kanan: Tim
perbaikan darurat selalu siap membantu.
Below: AstraWorld gives advice on everything
from car purchase and finance to insurance and
service. Right: Emergency recovery teams are
ready to help in need.
41
TRAC
TRAC
Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perseroan ini lebih
The Company’s 100% owned land transportation subsidiary is much
dari sekedar penyewaan mobil, TRAC menyediakan solusi yang
more than a car rental business – it provides complete fleet solutions
lengkap atas kebutuhan kendaraan bagi perusahaan terkemuka di
for leading companies in Indonesia. During 2004 TRAC’s business
Indonesia. Sepanjang tahun 2004, TRAC melakukan diversifikasi
was further diversified into motorcycle rental adding 480 units under
lebih lanjut ke usaha penyewaan sepeda motor bernama “TREMO”
a new branded service “TREMO”. Revenue from the core vehicle
dengan menyediakan 480 unit sepeda motor. Pendapatan yang
leasing operation grew 18.8% to Rp 519.9 billion with fleet growth of
berasal dari kegiatan utama penyewaan kendaraan ini meningkat
15.4% to 9,020 cars in service.
18,8% menjadi Rp 519,9 miliar dengan pertumbuhan armada
kendaraan yang disewakan sebesar 15,4% menjadi 9.020 mobil.
TRAC is committed to provide customers with the best service in
the land transportation business with the most comprehensive and
TRAC memiliki komitmen untuk menyediakan layanan terbaik bagi
innovative offers. One growth area is the provision and management
pelanggan dalam usaha transportasi darat dengan penawaran
of company car fleets for customers who find it more efficient to
yang paling lengkap dan inovatif. Salah satu area yang mengalami
outsource rather than finance and retain company cars on the
pertumbuhan adalah penyediaan dan pengelolaan armada kendaraan
balance sheet. The TRAC network reaches all major cities throughout
bagi pelanggan yang berpendapat bahwa penyediaan kendaraan
Indonesia. Future plans include further diversification to add new
secara outsourcing akan lebih efisien ketimbang harus membelinya
revenue streams and make progress towards its vision of providing
dan mencatatnya di neraca keuangan. Jaringan TRAC mencakup
world-class land transportation services.
semua kota-kota besar di seluruh Indonesia. Rencana selanjutnya
adalah melakukan diversifikasi lebih lanjut agar dapat menambah
arus pendapatan dan melakukan peningkatan terhadap misinya
sebagai penyedia layanan angkutan darat kelas dunia.
42
Atas: Strategi TRAC adalah menargetkan
Top: TRAC’s strategy is to target
pelanggan korporasi di mana Perseroan
key corporate accounts where it can
dapat memberikan layanan transportasi
provide added value through integrated
terpadu. Bawah: TREMO menyediakan
transportation services. Below: TREMO
layanan penyewaan sepeda motor.
offers motorcycle rental service.
Grup Sepeda Motor
Motorcycle Group
Perseroan memproduksi dan menyalurkan sepeda motor melalui
The Company produces and distributes motorcycles through its
AHM, sebuah perusahaan patungan dengan kepemilikan saham
50.00% owned joint venture, AHM. Retail sales are handled by both
sebesar 50%. Penjualan ritel sepeda motor ditangani oleh dealer
the Company-owned dealers and by third parties.
milik Perseroan maupun oleh pihak ketiga.
Operating environment
Lingkungan Operasional
Indonesia’s total market growth of 39.2% to 4.3 million motorcycles
Pasar sepeda motor di Indonesia pada tahun 2004 tumbuh sebesar
compared favourably with growth of 22.4% in 2003 and while
39,2% menjadi 4,3 juta, dibandingkan dengan pertumbuhan
Honda’s market share was reduced from 51.5% to 47.7% a new
sebesar 22,4% di tahun 2003. Kendati pangsa pasar sepeda motor
sales record of over 2 million units was achieved using the existing
Honda mengalami penurunan dari 51,5% menjadi 47,7%, namun
production capacity. The completion of a new manufacturing plant
rekor penjualan baru lebih dari 2 juta unit berhasil dicapai dengan
in 2005 raising capacity by a further 1.0 million units will strengthen
menggunakan kapasitas produksi yang sudah ada. Penyelesaian
our leading position in all of the four segments in which we compete.
pabrik baru di tahun 2005 akan menambah kapasitas produksi
In the under Rp 10 million Cub market the Honda Supra Fit held
sebesar 1,0 juta unit akan memperkuat posisi Perseroan memimpin
44.1% of the market by more than doubling its sales volumes. In the
di keempat segmen di mana kami berkompetisi. Di segmen dengan
largest sector, the over Rp 10 million Cub segment, annual sales grew
harga di bawah Rp 10 juta, Honda Supra Fit menguasai 44,1%
77.4%, exceeding 3 million units. The Honda Supra Fit DB emerged
pangsa pasar dengan volume penjualan meningkat lebih dari dua
as market leader with sales of over 600,000 units and Astra’s market
kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Di sektor terbesar, yaitu
share closed the year at 49.1% in this segment. Honda continued
pada segmen harga di atas Rp 10 juta, volume penjualan tumbuh
to dominate both the Sport and Business & Scooter segments with
77,4% menjadi lebih dari 3 juta unit. Honda Supra Fit DB berhasil
shares of 41.4% and 42.6% respectively. Around 37% of motorcycles
muncul sebagai pemimpin pasar dengan volume penjualan lebih dari
sold were financed by the Company’s FIF.
600.000 unit dan pangsa pasar Astra di segmen ini mencapai 49,1%
pada akhir tahun 2004. Honda tetap mendominasi pasar untuk
segmen Sport dan Business & Scooter dengan pangsa pasar masingmasing sebesar 41,4% dan 42,6%. Sekitar 37% sepeda motor yang
terjual memperoleh pembiayaan dari FIF yang dimiliki oleh Perseroan.
Astra Share
Pangsa Pasar Astra, menurut segmentasi
->
2004
74.1%
42.6%
-> 46.9%
41.4%
3,008,098
-> 61.4%
49.1%
846,183
-> 35.2%
45.8%
-> 51.5%
47.7%
128,128
282,859
Astra Market Share, segment by segment
Business & Scooter
2003
74,980
207,994
Sport
Cub > Rp 10 mio
1,695,733
Cub < Rp 10 mio
1,084,908
Total Market
3,063,615
4,265,268
2003
2004
Pangsa pasar berdasarkan merek
Market share by brands
Others
Kawasaki
Others
8.9%
Kawasaki
Honda
2.0%
9.5%
Honda
2.5%
51.5%
47.7%
Yamaha
Yamaha
18.5%
20.5%
2004
2003
Suzuki
Suzuki
19.1%
19.8%
43
44
Rekor penjualan baru mencapai lebih dari
A new sales record of over
2.000.000 unit dengan menggunakan
2,000,000 units was achieved using
kapasitas produksi yang ada.
the existing production capacity.
Strategi
Strategy
Pada tahun 2004 Perseroan membuka 7 cabang ritel baru. Perluasan
The Company’s retail presence increased by 7 new branches during
jaringan ritel, serangkaian produk yang unggul untuk memenuhi
the year. The expanded retail network, a superior range of products
permintaan pasar di semua segmen dan kemampuan FIF untuk
to suit market demand in all segments and FIF’s capacity to provide
menyediakan pembiayaan merupakan suatu kombinasi yang sangat
user finance was a powerful combination. Additional production
kuat. Penambahan kapasitas sebesar 1,0 juta unit per tahun dimulai
capacity of 1.0 million units per year will be available late 2005 with
pada akhir tahun 2005 dengan teknologi manufaktur terkini akan
the latest manufacturing technology to affirm Honda’s brand image
mengukuhkan citra merek Honda dan memperkuat daya saing kami
and strengthen our competitive position in the year ahead.
di tahun mendatang.
45
Delivering more
46
Sebuah pabrik manufaktur Honda dibangun
A new Honda manufacturing plant in
di tahun 2005 untuk meningkatkan kapasitas
2005 will raise capacity by a further
sebesar 1,0 juta unit dan memperkuat posisi
1.0 million units and strengthen our
kami sebagai pemimpin pasar.
leading position in the market.
Atas: Lebih dari 600.000 unit Honda
Top: Over 600,000 units of the
Supra Fit DB terjual di tahun 2004.
Honda Supra Fit DB were sold in
Bawah: Perseroan menambah 7 outlet
2004. Below: The Company added
baru di sepanjang tahun 2004.
7 new outlets during the year.
47
Komponen
Components
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah sebuah grup yang terdiri dari
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) comprises a group of 28 companies
28 perusahaan yang memproduksi dan memasarkan suku cadang
which manufactures and distributes key components for use in Astra
inti untuk dipergunakan oleh fasilitas produksi Grup Astra dan
Group production facilities and by third party manufacturers as well
perusahaan manufaktur pihak ketiga dan juga untuk perusahaan
as in a growing spare parts business locally and in export markets.
suku cadang lokal yang tengah berkembang dan untuk pasar ekspor.
An increase in net revenue of 35.9% to Rp 2.9 trillion was achieved in
Pada tahun 2004, pendapatan bersih meningkat 35,9% menjadi
2004 with growth spread between the three main business sectors of
Rp 2,9 triliun yang berasal dari pertumbuhan ketiga sektor usaha
Original Equipment Market (OEM), Replacement Market and export.
utama yaitu Original Equipment Market (OEM), Replacement Market
Selected price increases in certain lines such as batteries contributed
dan penjualan ekspor. Beberapa kenaikan harga di sejumlah lini
to the improved result. Aspira brand contributed around 16% of total
produksi, seperti baterai, memberikan kontribusi atas kenaikan
net revenue at AOP.
pendapatan. Merek Aspira memberikan kontribusi sekitar 16% dari
total pendapatan bersih AOP.
Rincian Penjualan AOP
AOP Sales Breakdown
Export
Export
Replacement Market
17.2%
Replacement Market
15.8%
50.9%
44.8%
2003
2004
OEM
OEM
31.9%
39.4%
Strategi
Strategy
AOP memusatkan perhatian pada peningkatan kemampuan
AOP has concentrated on developing its capability to develop
untuk mengembangkan sejumlah komponen yang telah diterima
selected components that are winning acceptance with leading
oleh grup otomotif terkemuka dunia. Silent drive dan cam chains
automotive groups worldwide. AOP’s silent drive and cam chains
untuk sepeda motor kini menjadi persyaratan standar bagi sebuah
for motorcycles are now standard requirements at one leading
manufaktur internasional terkemuka. Sistim rem AOP dipergunakan
international manufacturer. Our brake systems are in use on Sport
oleh beberapa kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) di pasar
Utility Vehicles (SUVs) in markets as far afield as Europe and the
Eropa dan Amerika. Perkembangan yang dicapai merupakan hal
USA. The significance of these developments becomes clear as the
penting mengingat basis produksi otomotif di Asia Tenggara sedang
South East Asian manufacturing bases of leading automakers gain
mendapatkan momentum dan standardisasi komponen mengalami
momentum and component standardisation across model groups
peningkatan. AOP tetap mencari peluang aliansi strategis dengan
inevitably increases. AOP continued to explore strategic alliance
produsen komponen di kawasan regional untuk meningkatkan
opportunities with component manufacturers in the region to improve
profilnya di pasar ini.
its profile in these markets.
Untuk mempercepat pengembangan produk baru, AOP melalui
To expedite the development of new manufacturing products, through
anak perusahaannya telah mengakuisisi fasilitas pabrikasi filter yang
its subsidiaries, AOP has acquired the filter manufacturing facilities,
berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
located in Surabaya, East Java.
Dalam rangka memperluas peluang di pasar domestik, AOP
Closer to home, to broaden its opportunities to capitalise on the
memanfaatkan replacement market seiring dengan pertumbuhan
replacement market as the automotive industry continues to expand,
industri otomotif. AOP telah menandatangani perjanjian yang
AOP has completed an innovative agreement with state-owned oil and
inovatif dengan Pertamina, BUMN produsen minyak dan gas, untuk
gas producer, Pertamina, to open “Speed Shop & Drive” outlets on
membuka gerai suku cadang “Speed Shop & Drive” di jaringan
the forecourts of Pertamina’s expanding petrol station network. AOP
SPBU Pertamina yang terus berkembang. AOP juga membeli 61,00%
acquired 61.00% of the shares in a spare parts dealer PT Mopart
saham PT Mopart Jaya Utama, sebuah dealer suku cadang. Langkah-
Jaya Utama. Together these initiatives help AOP to shorten the
langkah tersebut akan membantu AOP memperpendek rantai
distribution chain, cutting out layers and adding margin opportunities.
distribusi, memotong lapisan yang ada dan meningkatkan peluang
peningkatan marjin.
48
Delivering more
AOP menandatangani perjanjian ritel yang
AOP completed an innovative retail
inovatif dengan Pertamina yakni “Speed
agreement with Pertamina called “Speed
Shop & Drive” yang berlokasi di SPBU
Shop & Drive” on the forecourts of
Pertamina. Bawah: Ragam suku cadang
Pertamina petrol stations. Below: AOP’s
AOP.
growing range of autoparts.
49
Jasa
Keuangan
Financial
Services
50
Tinjauan
Overview
Jasa Keuangan mengalami tahun yang penuh rekor dengan
Financial Services had a record year with a combined total of new
pembiayaan sebesar hampir satu juta unit yang merupakan
and second hand, two and four wheel vehicles of almost
kombinasi dari sepeda motor dan mobil baik baru maupun bekas.
one million units financed. This was achieved despite more
Prestasi ini tercapai di tengah persaingan yang ketat setelah sektor
competition from banks increasing their activity in direct credits
perbankan meningkatkan aktivitasnya dalam menyalurkan pinjaman
and via the acquisition of multi-finance companies. Another year of
secara langsung maupun melalui akuisisi aset perusahaan multi
low interest rates stimulated demand for automotive finance across
finance. Rendahnya suku bunga di tahun 2004 telah mendorong
the board. Our group of financial services businesses have been
permintaan atas pembiayaan kendaraan untuk seluruh kategori.
well placed to capitalise on the large scale availability of affordable
Anak perusahaan di bidang Jasa Keuangan telah memanfaatkan
two and four wheel vehicles plus more choice from a broader range.
tersedianya kendaraan dalam skala besar baik untuk mobil maupun
Astra Credit Companies (ACC) concentrated mainly on automobile
sepeda motor dengan harga terjangkau, di samping terdapat
finance while FIF focused on motorcycles and solely on the Honda
banyaknya pilihan dalam rangkaian produk yang lebih luas. Astra
brand. Both enjoyed strong growth in volumes and revenue. A total
Credit Companies (ACC) memfokuskan diri di bidang pembiayaan
of Rp 3.7 trillion was raised in the bond market during the year at
mobil, sedangkan FIF memfokuskan diri pada pembiayaan sepeda
very competitive rates.
motor untuk merek Honda. Kedua perusahaan ini menikmati
pertumbuhan kuat, baik dalam volume penjualan maupun
pendapatan. Pada tahun 2004, telah dihimpun dana sebesar
Rp 3,7 triliun melalui penjualan obligasi dengan suku bunga yang
sangat bersaing.
Jumlah pendapatan bersih meningkat 59,1% menjadi Rp 3,7 triliun,
sedangkan pendapatan bersih ACC naik 55,3% menjadi Rp 1,6
Total net revenue increased by 59.1% to Rp 3.7 trillion, ACC net
revenue grew 55.3% to Rp 1.6 trillion and FIF revenue grew 57.0%
to Rp 1.7 trillion.
In November 2004, the Company acquired an initial 25.50%
interest in Bank Permata. By close of the year this holding
increased to 31.55% through share purchases in the open market.
triliun dan pendapatan bersih FIF meningkat 57,0% menjadi
Rp 1,7 triliun.
Pada bulan November 2004 Perseroan melakukan akuisisi perdana
saham Bank Permata sebesar 25,50% dan pada akhir tahun
jumlah kepemilikan saham Perseroan mencapai 31,55% melalui
pembelian di lantai bursa.
51
Jumlah Pembiayaan (Rp triliun)
Amount Financed (Rp trillion)
ACC
FIF
10.5
7.9
6.4
4.7
2003
2004
Lingkungan Operasional
Operating environment
Pada tahun 2004 terdapat dua tren utama. Pertama meningkatnya
Two key trends were evident in 2004. First was the growing appetite
minat atas kendaraan serba guna dan sepeda motor baru pada harga
for new multi purpose vehicles and new motorcycles at the low to
rendah hingga menengah. Rendahnya tingkat suku bunga yang
medium end of the price spectrum. Prevailing interest rates made
berlaku membuat pembiayaan kendaraan menjadi lebih terjangkau.
such purchases more affordable. A total of 108,856 automobiles
Total pembiayaan meningkat 56,2% menjadi 108.856 mobil di
were financed, an increase of 56,2,%, of which 69,213 were new
antaranya 69.213 unit merupakan mobil baru. FIF menandatangani
vehicles. FIF completed an increase of 63,5% in contracts with
kontrak pembiayaan 63,5% lebih banyak untuk sepeda motor
motorcycle owners to a total of 844,305 units of which 746,295 or
menjadi 844.305 unit di antaranya 746.295 unit atau 88,4%
88.4% were new vehicles.
merupakan sepeda motor baru.
The second trend was the rapid increase, albeit from a low base
Kecenderungan yang kedua adalah terjadinya kenaikan yang cepat
of the second hand vehicle finance market. Second-hand vehicles
dalam pembiayaan kendaraan bekas, walaupun pada awalnya volume
represented unit growth of 39.8% year on year, to account for 36.4%
pembelian rendah. Kendaraan bekas bertumbuh 39,8% dalam unit
of all four wheeler vehicles financed by ACC. Second hand Honda
dan memberikan kontribusi 36,4% dari total pembiayaan mobil oleh
motorcycle units financed grew 6.6 times and accounted for 11.6% of
ACC. Pembiayaan sepeda motor bekas merek Honda mengalami
total units financed compared with just 2.9% in 2003.
kenaikan 6,6 kali dan merupakan 11,6% total unit pembiayaan FIF
dibandingkan dengan 2,9% di tahun 2003.
Unit Pembiayaan
Units Financed
885,826
Automobiles
Motorcycles
527,075
108,856
69,670
2003
52
2004
ACC: Pendanaan untuk mobil bekas
ACC: Finance for second hand
meningkat hampir 40% di tahun 2004
automobiles grew almost 40% in 2004
mewakili sekitar 36% dari pembiayaan
to account for around 36% of all 4
bisnis roda 4. Mobil’88 adalah jaringan
wheeler business. Mobil ‘88 is the
ritel mobil bekas Astra.
second hand retail franchise of Astra.
Strategi
Strategy
Pada tahun 2004 Perseroan berhasil mempertahankan pangsa
In 2004 we preserved our leading market share and invested in a
pasarnya yang terkemuka dan kami melakukan investasi pada
large private sector bank with an extensive branch presence. The
sebuah bank swasta nasional besar dengan jaringan kantor cabang
existing network, competitive terms to customers and credit standing
yang luas. Jaringan kami yang ekstensif, persyaratan yang bersaing
of Astra companies in local debt markets proved to be crucial points
dan kredibilitas yang solid di pasar hutang merupakan hal-hal penting
of difference. Our credit ratings are better than some banks. Local
yang membedakan kami dari yang lainnya. Peringkat kredit kami
rating agency Pefindo has rated ASF as AA minus and FIF as A plus,
bahkan lebih baik dari sejumlah bank. Berdasarkan pemeringkatan
enabling us to obtain competitive terms when seeking new funding.
yang dilakukan oleh Pefindo, ASF meraih peringkat AA minus,
sedangkan FIF meraih peringkat A plus, yang memungkinkan kami
memperoleh sumber pendanaan dengan biaya yang kompetitif.
The second hand vehicle market represented a good source of
business for Astra’s Financial Services companies. Not only does it
continue to grow rapidly but there are relatively few competitors with
Pasar kendaraan bekas merupakan sumber usaha yang baik
sufficient experience of doing business in this market and therefore
untuk Perusahaan Jasa Keuangan Astra. Bukan hanya karena
able to manage and price the risks involved. ASF has been exploring
pertumbuhannya cepat, melainkan juga karena relatif sedikitnya
new channels during 2004 to target the customer to customer market
jumlah pesaing yang memiliki cukup pengalaman untuk dapat
or C2C as it has become known. A simple but effective approval
mengelola dan mengukur tingkat risiko yang terkait. Di tahun
process has been designed to help one customer to sell on their
2004 ASF telah menjalankan cara baru untuk menargetkan pasar
vehicle to another, building the database and creating new financing
pelanggan ke pelanggan atau C2C karena cara itu telah dikenal.
opportunities as the second hand market builds momentum. Member
Proses persetujuan yang mudah tetapi efektif telah dibentuk untuk
get member schemes and the recruitment of sales agents both
membantu pelanggan untuk menjual mobilnya ke pelanggan
externally and via an internal programme called Employee Link are
lain, membangun data base dan menciptakan kesempatan cara
producing encouraging C2C results, in terms of market share and
pembiayaan yang baru di saat pasar mobil bekas sedang berkembang
agent productivity. In addition to entering the second hand car
pesat. Skema member get member dan penerimaan agen penjualan,
finance market ACC has begun to diversify into motorcycle financing
baik dari luar maupun melalui program internal (Employee Link)
with encouraging results. A total of 41,521 motorcycles were financed
telah memberikan hasil C2C yang memuaskan. Sebagai tambahan,
by ACC in addition to the substantial numbers at FIF.
ACC telah mulai melakukan diversifikasi pembiayaan sepeda motor
dengan hasil yang memuaskan. Jumlah sepeda motor yang telah
dibiayai oleh ACC sebanyak 41.521 unit.
53
Di tahun 2004 kami melakukan investasi In 2004 we invested in Bank Permata,
di Bank Permata, sebuah bank swasta
a large private sector bank with an
besar yang memiliki jaringan luas.
extensive branch network.
Bank Permata
Bank Permata
Investasi pada Bank Permata dilakukan berlandaskan sejumlah
The considerations behind the investment in Bank Permata were
pertimbangan. Pertama, investasi tersebut menarik dari segi
several. First, the investment is attractive in terms of being able to
peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham melalui
generate shareholder value through additional earnings while gaining
perolehan keuntungan dan pembayaran dividen, selain manfaat yang
the benefits of investing with a partner already competent and highly
dapat diperoleh dari mitra investasi yang handal dan telah memiliki
experienced in banking. Second, through participation of the bank
pengalaman luas di bidang perbankan. Kedua, melalui partisipasi
in syndications and securitisation, Astra can selectively raise funding
dalam sindikasi dan sekuritisasi usaha, Astra akan mempunyai pilihan
to support our automotive business, the backbone of the Group.
dalam sumber pendanaan guna mendukung usahanya di bidang
Third, in the underserved SME sector the acquisition represented
otomotif yang merupakan tulang punggung Grup Astra. Ketiga, bagi
an opportunity to explore synergies through channel financing to
sektor UKM yang belum terlayani, akuisisi ini akan memberikan
help build liquidity where it was needed, among suppliers and end
peluang untuk mencapai sinergi melalui jalur pembiayaan guna
users doing business with existing Astra invested industries. Finally,
membantu menghimpun likuiditas bila diperlukan di antara para
we viewed the bank as having significant potential to grow given
pemasok dan para pihak lainnya yang memiliki hubungan usaha
the potential of the banking services market and a source of cross
dengan perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra. Akhirnya, kami
referrals for our existing businesses to capitalise upon.
menilai bahwa bank memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan
mengingat industri jasa perbankan yang pasarnya masih potensial
dan merupakan sumber referensi yang dapat dimanfaatkan oleh
jaringan bisnis kami.
Peningkatan keterampilan dalam pengelolaan risiko tetap merupakan
unsur kunci dalam strategi di bidang jasa keuangan. Pada akhir tahun
2004, Rasio Kredit B ermasalah (NPL) Bank Permata adalah 3,6%.
54
Improving risk management skills has remained a key element of
strategy in financial services. At the close of 2004 Bank Permata had
a ratio of Non Performing Loans (NPL) of 3.6%.
Garda Arena, tempat baru di
Garda Arena, new premises at
Asuransi Astra Buana - suatu cara
Asuransi Astra Buana - a comfortable
berbisnis yang nyaman.
way of doing business
Asuransi Kerugian
General Insurance
Selain pembiayaan otomotif, keberadaan Bank Permata merupakan
In addition to our existing automotive financing, the linkage with
peluang untuk membangun usaha di bidang asuransi. Pada tahun
Bank Permata is an opportunity to build our insurance business.
2004, PT Asuransi Astra Buana (AAB) mencatat pertumbuhan
In 2004, PT Asuransi Astra Buana (AAB) posted growth of 25.0%
25,0% dalam premium, dan 55,0% dalam jumlah polis. Jumlah aktiva
in premiums, and 55.0% in policies written. Total assets increased
meningkat menjadi Rp 1,5 triliun dan total investasi naik menjadi
to Rp 1.5 trillion and total investments to Rp 1.1 trillion with a Risk
Rp 1,1 triliun dengan rasio Risk Based Capital (RBC) sebesar 191%,
Based Capital ratio (RBC) of 191%, in excess of the 120% minimum
yang melebihi rasio minimum sebesar 120% yang ditetapkan oleh
regulatory requirement.
peraturan yang berlaku.
Life Insurance
Asuransi Jiwa
Astra CMG, our life insurance business reported an 55.6% increase
Astra CMG, usaha di bidang asuransi jiwa, mencatat kenaikan 55,6%
in gross premium income, total asset growth of 35.8% to Rp 787
dalam pendapatan premium kotor, sedangkan total aktiva tumbuh
billion and an RBC of 159%, in excess of the minimum requirement
35,8% menjadi Rp 787 miliar dan RBC mencapai 159%, yang
of 120%.
melebihi rasio minimum sebesar 120%.
55
FIF, yang merupakan salah satu bisnis inti Jasa
Keuangan, pada tahun-tahun terakhir ini muncul
sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan
sepeda motor. Bagaimana hal ini terjadi? Caranya
adalah dengan memberikan kepuasan kepada
para nasabah maupun para pemodal obligasi
atas semua langkah yang dilakukannya. Berikut
di bawah ini adalah gambaran mengenai cara
bagaimana FIF memberi lebih...
”Membantu para nasabah untuk dapat
merealisasikan impiannya memerlukan upaya besar
di belakang layar. Penyelarasan antara pendanaan
dan pembiayaan, pengelolaan risiko secara mantap,
peringkat kredit yang baik, otomasi yang efektif
dan jaringan dealer yang bersemangat, semuanya
memberikan kontribusi atas kemampuan kami untuk
dapat memberi lebih banyak di tahun mendatang.”
“Helping customers realise their dreams needs
considerable behind the scenes effort. Our matched
funding, sound risk management, good credit ratings,
effective automation and a motivated dealer network
means we can deliver even more for the year ahead.”
Ida P. Lunardi
Presiden Direktur FIF
President Director of FIF
FIF mencatat kenaikan kontrak sebesar 64%
untuk membiayai 844.305 sepeda motor Honda
di tahun 2004.
FIF completed 64% more contracts to finance
844,305 Honda motorcycles in 2004.
Tiga tahun yang lalu peluncuran perdana
luas dengan jumlah outlet lebih dari 600 di
untuk meningkatkan hubungan usahanya
obligasi FIF sebesar Rp 300 miliar
seluruh Indonesia, dan pada tahun 2004
dengan FIF. Pada sisi lain, FIF dapat
memperoleh reaksi positif dari para
kami membiayai 36,7% dari 2.035.711 unit
memberi lebih banyak berkat penerapan
pemodal meskipun dengan sedikit hati-hati.
sepeda motor Honda yang terjual di seluruh
otomasi secara penuh. Menurut Ibu Ida,
Penerbitan obligasi kedua berjumlah Rp 750
Indonesia. Untuk pembelian sepeda motor
”Hanya dengan sebuah back office kami
miliar, di mana kedua obligasi mengalami
baru dan bekas, kami memberi pembiayaan
mendukung cabang-cabang kami secara
kelebihan permintaan dalam jumlah besar.
dan asuransi kepada 844.305 pemilik
on-line melalui jaringan private integrated
Saat itu obligasi FIF memperoleh peringkat
sepeda motor di tahun 2004.”
data sejak tahun 2000. Para nasabah
A minus dari Pefindo. Dalam kurun waktu
24 bulan sesudahnya, yaitu menjelang
akhir tahun 2004, FIF kembali menerbitkan
obligasi yang ketiga dan keempat sebesar
Rp 1,0 triliun dengan peringkat A plus.
Volume kredit meningkat sekitar 620% dan
laba bersih naik 735,6% sejak tahun 2000.
Sebagian besar dari suksesnya kinerja pada
dua tahun terakhir adalah merupakan hasil
dari strategi segmentasi yang efektif lewat
“Para pemodal menyukai perkembangan
lebih dari 700 dealer yang menawarkan
usaha kami,” kata Ida P. Lunardi, Presiden
rangkaian keuntungan secara transparan
Direktur FIF. “FIF memiliki jaringan yang
kepada pelanggan guna mendorong mereka
56
dapat membayar cicilan mereka dengan
mudah di salah satu dari 5.000 kantor pos,
atau melalui lebih dari ratusan ATM atau
melalui bank. Kami memang unik dalam
menawarkan semua cara pembayaran ini.”
FIF, a key part of Financial
Services, has emerged in recent
years as a market leader in
motorcycle financing. How?
By managing to please both
customers and bond investors
every step of the way. Here’s how
they deliver more...
Jutaan orang telah wujudkan mimpinya memiliki sepeda motor Honda berkat FIF
Three years ago investor reaction to FIF’s
Honda motorcycles sold in Indonesia.
on-line through a private integrated data
inaugural Rp 300 billion local bond issue
Combining both new and used purchases,
network that has been running since 2000.
was positive, if slightly cautious. Rating
we delivered finance and insurance to
Customers can settle their instalments very
agency Pefindo acknowledged FIF at the
844,305 motorcycle owners in 2004.”
easily at any of Indonesia’s 5,000 post
time with an A minus rating and both
the first and second bond issues were
oversubscribed raising Rp 750 billion.
Moving forward 24 months to the close of
2004, FIF was already bringing its third and
fourth issue to market for Rp 1.0 trillion, on
an A plus rating.
Credit volumes have risen about 620% and
net profits have increased 735.6% since
2000. Much of the success story in the last
offices, at hundreds more ATMs or via their
bank - we are unique in offering all these
connections.”
two years has been the result of an effective
segmentation strategy, via over 700 dealers
who offer customers a transparent range
of benefits to stimulate a greater share of
“Investors like our story,” says Ida P. Lunardi,
their total business towards FIF. In return
President Director, “FIF has over 600
FIF has been able to deliver more by being
outlets across Indonesia, and last year
fully automated. Says Ibu Ida, “Just one
we financed 36.7% of the total 2,035,711
back office supports our branches by being
57
Alat Berat
Heavy
Equipment
58
Tinjauan
Overview
Pendapatan bersih divisi Alat Berat berasal dari penjualan dan
Net revenue for Heavy Equipment is derived from sales and after
layanan purna jual yang terkait dengan penjualan alat berat,
sales service relating to equipment, mining contracting and coal
kontrak penambangan dan penambangan batubara.
mining.
Pada bulan Juni 2004, Perseroan menggunakan haknya secara
In June 2004, the Company subscribed in full to a rights issue
penuh dalam penawaran saham terbatas sebesar Rp 335,4 miliar
that raised Rp 335.4 billion for listed subsidiary UT. In addition,
yang diterbitkan oleh UT, anak perusahaan yang sahamnya tercatat
purchase of shares in the open market raised the Company’s
di Bursa Efek Jakarta. Selain itu pembelian saham dari pasar modal
shareholding to 56.45% by year-end. UT reduced its stake in
telah meningkatkan kepemilikan saham Perseroan menjadi 56,45%
PT Komatsu Indonesia Tbk (Komatsu Indonesia) from 18.28%
per akhir tahun 2004. UT mengurangi kepemilikan sahamnya pada
to 5.00%. UT and PT Traktor Nusantara (TN) sold an hydraulics
PT Komatsu Indonesia Tbk (Komatsu Indonesia), dari 18,28%
cylinder manufacturing facility, PT Pandu Dayatama Patria (PDP),
menjadi 5,00%. UT dan PT Traktor Nusantara (TN) menjual
to Komatsu Zenoah Company Ltd (Japan) and Komatsu Indonesia.
perusahaan manufaktur silinder hidrolik, PT Pandu Dayatama
UT retained 100% in PT Pamapersada Nusantara (Pama), the mine
Patria (PDP) kepada Komatsu Zenoah Company Ltd (Jepang)
contractor, while selling a 60.00% interest in Berau. The proceeds
dan Komatsu Indonesia. UT tetap mempertahankan kepemilikan
from the rights issue and the sale of the investments in Berau,
sahamnya sebesar 100% di PT Pamapersada Nusantara (Pama),
Komatsu Indonesia and PDP were used to substantially reduce UT’s
kontraktor penambangan, dan menjual 60,00% kepemilikan
debt from US$ 267.0 million to US$ 96.4 million.
sahamnya di Berau. Hasil rights issue, penjualan saham di Berau,
Komatsu Indonesia dan PDP digunakan untuk mengurangi hutang
UT dari US$ 267,0 juta menjadi US$ 96,4 juta.
Net revenue increased by 29.4% to Rp 8.9 trillion, comprising sales
of Rp 3.9 trillion from UT parent, up 55.9% and Rp 4.1 trillion from
Pama, up 34.7% year on year. UT closed 2004 with an excellent
Pendapatan bersih naik 29.4% menjadi Rp 8,9 triliun, yang
sales performance, a stronger balance sheet, new long-term mining
sebagian besar terdiri dari penjualan perusahaan induk UT
contracts and recommenced dividend distribution with an interim
sebesar Rp 3,9 triliun yang meningkat 55,9% dan sebesar Rp 4,1
payment of Rp 20 per share.
triliun berasal dari Pama, yang meningkat 34,7% dibandingkan
tahun 2003. UT menutup tahun 2004 dengan kinerja penjualan
yang sangat baik, dengan neraca yang lebih kuat, kontrak baru
penambangan jangka panjang, dan merekomendasikan pembagian
dividen dengan pembayaran dividen interim sebesar Rp 20 per
saham.
59
Analisa Pendapatan Bersih
Net revenue analysis
Construction Machinery
Mining Contracting
36.7%
44.3%
Construction Machinery
44.2%
Mining Contracting
46.1%
2003
2004
Coal Mining
Coal Mining
19.0%
9.7%
Volume penjualan Mesin Konstruksi (unit)
Construction Machinery sales volumes (units)
Agriculture
Agriculture
115
205
Construction
Mining
Construction
Mining
187
338
194
933
2003
2004
Forestry
294
Forestry
269
Strategi
Strategy
Fokus utama adalah memperkuat posisi UT sebagai pemimpin di
The main focus was to continue to strengthen UT’s leading position
pasar alat berat dan dalam kontrak penambangan. Pangsa pasar
in the heavy equipment market and in mine contracting. Market
alat berat dapat dipertahankan, yaitu sebesar 41,0%. Keunggulan
share in heavy equipment was maintained at 41.0%. Key advantages
kompetitif UT mencakup jaringan kuat Astra dan kebutuhan pasar
over competitors include the strong Astra network and the captive
captive dari divisi Agribisnis dan kontrak penambangan, keahlian
market needs of our Agribusiness and Mining contracting operations,
dalam distribusi dan dukungan perawatan, yang didukung oleh
expertise in distribution and superior maintenance support, backed
keahlian Komatsu di bidang produksi. Volume penjualan alat berat
by Komatsu’s expertise in manufacturing. Volume sales of Komatsu
Komatsu meningkat 76,7% dari 916 unit menjadi 1.619 unit. Kontrak
equipment alone was up 76.7% from 916 units to 1,619 units. A new
baru berjangka waktu 5 tahun telah ditanda-tangani dengan Komatsu
five year distribution contract was signed with Komatsu and we were
dan kami gembira memperoleh pengakuan sebagai “The Best
delighted to receive recognition as the “Best Komatsu Distributor
Komatsu Distributor Worlwide” di tahun 2004.
Worldwide” in 2004.
UT juga mengambil peluang untuk menambah lagi merek ke dalam
UT also took the opportunity to add further brands to its distribution
portfolio distribusinya, menandatangani perjanjian dengan Scania
portfolio, signing agreements with Scania and with Valmet, the
dan Valmet, yaitu spesialis peralatan kehutanan yang kini dimiliki
forestry equipment specialist now owned by Komatsu.
Komatsu.
60
Lingkungan Operasional
Operating Environment
Alat Berat
Heavy Equipment
Unsur utama dari pertumbuhan kuat dalam volume penjualan adalah
The constituent elements of the strong growth in sales volumes were
kenaikan penjualan unit alat berat dalam bidang penambangan
mining up 176.0% and agribusiness, 78.3% higher.
sebesar 176,0% dan agribisnis sebesar 78,3%.
While the slowdown in natural forest logging continued, expansion
Sementara penurunan dalam natural forest logging berlanjut,
in the pulp industry is creating additional equipment needs.
ekspansi di bidang industri pulp telah menciptakan kebutuhan
Planned deregulation in the oil palm sector, releasing the limits on
tambahan atas alat-alat berat. Rencana deregulasi di sektor minyak
plantation size has drawn in new players with substantial investment
kelapa sawit, penghapusan batas luas lahan perkebunan telah
programmes and UT is already benefiting from this development.
menarik para pemain baru dengan program investasi berjumlah
Finally, activity in construction is increasing with harbours, airports,
besar dan UT memperoleh manfaat dari perkembangan ini. Akhirnya,
power projects and road building forming part of a new Government
aktivitas di sektor konstruksi juga mengalami peningkatan dengan
drive to improve infrastructure.
pengembangan pelabuhan, bandara, proyek pembangkit tenaga
listrik, dan pembangunan jalan yang merupakan bagian dari program
baru Pemerintah guna memperbaiki infrastruktur.
Kontrak baru berjangka waktu 5
A new five year distribution contract
tahun telah ditandatangani dengan
was signed with Komatsu and we
Komatsu dan kami gembira memperoleh
were delighted to receive recognition
pengakuan sebagai “The Best Komatsu
as the “Best Komatsu Distributor
Distributor Worldwide” di tahun 2004.
Worldwide” in 2004.
61
Delivering more
Pada bulan April 2004, Pama menandatangani kontrak
In April 2004 Pama signed a 12 year
berjangka waktu 12 tahun untuk memproduksi 6 juta
contract to produce 6 million tons/year
ton batubara per tahun dari Kaltim Prima Coal, salah
of coal from Kaltim Prima Coal, one of
satu perusahaan penambangan batu bara terbesar
the largest coal mining operations in
yang beroperasi di Indonesia.
Indonesia.
UT ditunjuk sebagai distributor eksklusif untuk alat berat kehutanan Valmet serta truk dan bis Scania di Indonesia.
UT was appointed as new exclusive distributors of Valmet forestry equipments as well as Scania trucks and buses in Indonesia.
62
Kontrak Penambangan
Mining contracting
Tahun 2004 merupakan tahun yang sukses bagi Pama dengan sejumlah
Pama had a very successful year with a number of large-scale
kontrak skala besar berjangka panjang yang telah ditandatangani di
long-term contracts signed in the coal sector. Pama continues to
sektor batubara. Pama tetap menunjukkan kelebihannya dalam bentuk
differentiate itself by bringing added value to mine owners in the form
nilai tambah yang dimilikinya bagi para pemilik tambang dalam bentuk
of engineering expertise to increase efficiency and reduce costs,
keahlian dalam meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya,
as well as in providing preventative maintenance against flooding
pencegahan banjir dan konsultasi keselamatan kerja. Sektor batubara
and advice on safety procedures. The Indonesian coal sector offers
Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan meningkatnya
excellent prospects from increased demand in export markets and
permintaan di pasar ekspor dan Pama berada dalam posisi yang
Pama is well placed to expand its operations in the future. In April
baik untuk melakukan ekspansi usahanya di masa mendatang. Pada
2004, Pama signed a 12 year contract (2004-2015) with PT Kaltim
bulan April 2004, Pama menandatangani kontrak berjangka waktu 12
Prima Coal (KPC), one of the largest coal mining operations in
tahun (2004-2015) dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu
Indonesia, to produce 6 million tons of coal per year.
perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia, untuk
memproduksi 6 juta ton batubara per tahun.
63
Agribisnis
Agribusiness
64
Tinjauan
Overview
Pendapatan bersih divisi Agribisnis berasal dari penjualan
Net revenue for Agribusiness is derived from export and local sales
ekspor dan penjualan domestik minyak sawit mentah (CPO) ke
of Crude Palm Oil (CPO) to downstream edible oil refineries and
hilir penyulingan minyak goreng serta pengguna lainnya. AAL,
other users. Listed subsidiary AAL also operates one CPO refinery
anak perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, juga
in Medan producing a high quality local brand of cooking oil,
mengoperasikan sebuah fasilitas penyulingan di Medan yang
“Cap Sendok.”
menghasilkan minyak goreng bermutu tinggi dengan merek dagang
“Cap Sendok”.
Pendapatan divisi Agribisnis meningkat 36,5% menjadi Rp 3,5
Agribusiness net revenue increased 36.5% to Rp 3.5 trillion
representing 7.8% of Astra International total net revenue. Export
revenue increased 106.0%.
triliun, yang merupakan 7,8% dari jumlah pendapatan bersih Astra
International di tahun 2004. Pendapatan ekspor juga meningkat
106,0%.
65
Lingkungan Operasional
Operating environment
Harga rata-rata CPO di tahun 2004 meningkat 6,5% mencapai US$
The average price for 2004 was 6.5% higher at US$ 472 per ton
472 per ton. Harga tersebut melebihi harga rata-rata selama 15
and considerably higher than the 15 year average of US$ 407 per
tahun yaitu sebesar US$ 407 per ton. Ketika Laporan Tahunan ini
ton. As this report is being published prices are again firming. The
dipublikasikan harga CPO tetap tinggi. Dalam lima tahun terakhir,
discount of CPO to soybean oil, evident over the last 5 years, is
harga CPO lebih rendah dibandingkan harga minyak kacang kedelai
currently at or around its largest level. Yield per hectare for CPO is a
dan saat ini perbedaan harga kedua komoditas tersebut paling besar.
multiple of ten versus soybean. These factors contribute to sustaining
Produksi CPO per hektar lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan
demand in international markets, particularly India and China, the
dengan minyak kacang kedelai. Faktor-faktor ini merupakan
latter planning to increase its CPO import quota in 2005. About 12
penyebab tetap tingginya permintaan atas CPO di pasar internasional,
million tons of CPO is currently produced in Indonesia every year and
terutama dari India dan Cina. Pada tahun 2005 Cina merencanakan
approximately 3 million tons is consumed locally. Total volume sold
akan meningkatkan kuota impornya. Indonesia memproduksi CPO
by AAL increased by 28.7% to 722,593 tons while exports increased
sebesar 12 juta ton per tahun dan sekitar 3 juta ton di antaranya
by 100.8% to 331,767 tons. India and Malaysia were the main export
dikonsumsi oleh pasar domestik. Volume penjualan CPO oleh AAL
destinations for AAL in 2004.
meningkat 28,7% menjadi 722.593 ton, sedangkan penjualan
ekspor meningkat 100,8% menjadi 331.767 ton. India dan Malaysia
merupakan negara tujuan ekspor utama di tahun 2004.
2003
2004
Growth
Volume Penjualan CPO (ribu ton)
561.5
722.6
28.7%
CPO Sales Volumes (thousand tons)
Volume Produksi CPO (ribu ton)
633.3
765.1
20.8%
CPO Production Volumes (thousand tons)
Harga (Rp / kg)
3,422
3,739
9.3%
Price (Rp / kg)
2.5
3.1
23.5%
Production Volumes (million tons)
Volume Produksi (juta ton)
Tandan Buah Segar (TBS)
66
Fresh Fruit Bunch (FFB)
Dengan membagi pengetahuannya, AAL membantu terjadinya
AAL makes a little bit of knowledge go a long, long way
perubahan yang sangat besar.
Astra Agro Lestari has focused its efforts on palm oil in recent years
Pada beberapa tahun terakhir ini, AAL telah memfokuskan
however the company has a rich vein of knowledge across the broad
perhatiannya kepada perkebunan kelapa sawit, namun demikian
range of agriculture with 700 agricultural engineers on the team.
AAL kaya dengan pengetahuan yang luas mengenai pertanian dan
Putting this wealth of experience to work for the community at large
memiliki tim yang terdiri dari 700 tenaga ahli pertanian. Membagikan
is one way of giving something back. Here are two examples of the
pengalaman dan bekerja sama dengan komunitas luas merupakan
process in action
suatu langkah untuk membantu lingkungan sekitar. Berikut di bawah
In the cocoa growing areas of South Sulawesi, AAL’s team noticed the
ini merupakan dua contoh dari langkah tersebut.
productivity levels of local farmers were half the levels achieved in
Di daerah perkebunan kakao di Sulawesi Selatan, tim AAL
plantations that Astra had formerly owned and operated in Java. With
mendapatkan bahwa tingkat produktivitas para petani setempat
a little training from AAL the farmers’ output has increased 130 per
hanya mencapai separuh dari yang diperoleh perkebunan yang dulu
cent and their income has doubled.
pernah dimiliki AAL di Pulau Jawa. Dengan memperoleh sedikit
In South Kalimantan, where the company still maintains a modest
pelatihan dari AAL kini hasilnya meningkat 130% dan penghasilan
but viable rubber plantation, AAL discovered local rubber farmers
mereka menjadi dua kali lipat.
were obtaining one third of the market price for latex. Astra helped
Di Kalimantan Selatan, di mana Perseroan masih memiliki
local rubber farmers with technical training and assistance in how to
perkebunan karet yang tidak terlampau luas, namun masih
produce acceptable and marketable quality rubber.
menghasilkan, AAL menemukan bahwa para petani karet lokal hanya
memperoleh sepertiga dari harga pasar latex. Astra membantu
petani-petani karet setempat dengan pelatihan teknis dan membantu
di dalam menghasilkan karet yang dapat diterima dan dipasarkan
dengan kualitas yang baik.
Budidaya plasma kelapa sawit.
Young palms in cultivation.
Burung hantu membantu sistem kontrol
hama alami di perkebunan AAL.
Owls provide a natural, sustainable pest
control system at AAL’s plantations.
67
Strategi
Strategy
Divisi ini memfokuskan pada upaya untuk melakukan diferensiasi
The focus continues to be on differentiating this business from its
dibandingkan para pesaingnya dengan mutu dan produktivitas
competitors through better quality and productivity. In terms of
yang lebih baik. Dari segi mutu, AAL mampu secara konsisten
quality, AAL has been successful in delivering consistently low Free
memproduksi CPO yang memiliki kandungan Free Fatty Acid
Fatty Acid (FFA) content in its CPO output. The “Super CPO” with
(FFA) yang rendah. “Super CPO” dengan kandungan FFA sebesar
only 3% FFA introduced 3 years ago, now accounts for 53.2% of total
3%, yang diluncurkan 3 tahun lalu, kini menyumbang 53,2% dari
output. It is asked for by name by buyers who are prepared to pay a
jumlah produksi. Jenis CPO tersebut dikenal oleh para pembeli
premium reflecting the superior yield that AAL’s Super CPO delivers
yang bersedia membayar harga premium. Hal ini mencerminkan
to cooking oil refiners.
keunggulan Super CPO yang dijual AAL kepada sejumlah pabrik
penyulingan minyak goreng.
Solid progress has been made in terms of productivity and cost
management. The average age of AAL’s oil palms places them in the
Kemajuan yang mantap telah dicapai dalam produktivitas dan
higher yield ranges. A network of 9,300 kilometres of access roads
pengelolaan biaya. Usia rata-rata perkebunan kelapa sawit yang
among 30 plantation estates is maintained to an all weather standard.
dimiliki saat ini telah menempatkan AAL sebagai produsen CPO
This provides AAL with excellent access for harvesting as well as
dengan hasil yang lebih tinggi. Standar mutu dari jaringan jalan
raising the density of stands per hectare to optimise future harvesting
sepanjang 9.300 km sebagai akses menuju ke 30 lokasi perkebunan
levels. Higher FFB production, up 23.5% to 3.1 million tons from
kelapa sawitnya senantiasa dipelihara agar tahan menghadapi segala
better harvest management and improved access helped drive down
cuaca. Hal ini telah memberikan akses yang sangat baik bagi AAL
costs. Training centres in Sulawesi, Central Kalimantan and Riau will
sewaktu panen. AAL juga melakukan peningkatan jumlah pohon
be opening next year to contribute to raising standards still further.
per hektar guna mengoptimalkan hasil panen di masa mendatang.
TBS meningkat 23,5% menjadi 3,1 juta ton sebagai hasil dari lebih
baiknya pengelolaan panen. Sejumlah pusat pelatihan akan didirikan
di Sulawesi, Kalimantan Tengah dan Riau pada tahun 2005.
68
Delivering more
Jalan akses sepanjang 9.300 km yang
9,300 kilometres of all weather
tahan segala cuaca membantu AAL di
access roads helps AAL optimize
masa panen untuk lebih optimal.
harvesting levels.
Pada tahun 2004 AAL telah menjual hampir semua perkebunan
AAL divested almost all remaining non-core plantations in rubber, tea
bukan unggulan, seperti karet, teh dan coklat, sedangkan sisa
and cocoa during 2004. The non palm plantations still remaining will
perkebunan non sawit yang masih ada akan dikonversikan menjadi
be converted to palm plantations. In 2004 AAL increased output from
perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2004, AAL meningkatkan
its 15 CPO mills by 20.8% to 765,057 tons. Further capacity will be
hasil dari 15 fasilitas penyulingan CPO-nya sebesar 20,8% menjadi
added with 3 new mills, two in Kalimantan and one in South Sulawesi.
765.057 ton. Peningkatan kapasitas lebih lanjut akan dilakukan pada
3 fasilitas penyulingan baru, di mana 2 di antaranya di Kalimantan
dan sebuah lainnya di Sulawesi Selatan.
Tinjauan ke depan
Outlook
The immediate 12 months look promising. AAL plans to continue to
optimise on the resources already in place; more than 50% of the
company’s palms are in the period of optimum production and will
Dua belas bulan mendatang nampaknya sangat menjanjikan. AAL
contribute further improvements in output. Annual consumption
merencanakan untuk melanjutkan optimalisasi atas sumber-sumber
growth estimates for 2005 are in excess of 11% for China and over
daya yang telah dimilikinya; lebih dari 50% perkebunan sawit milik
8% for India, while the growth rate for CPO production in Indonesia
AAL ada dalam masa produksi yang optimum sehingga diharapkan
is expected to be 7% at best. Malaysia although constrained for
dapat memberikan peningkatan hasil. Pertumbuhan konsumsi CPO
plantation space, has considerable refining capacity and represents
Cina dan India tahun 2005 diperkirakan masing-masing lebih dari
another market with further potential.
11% dan 8%, sedangkan tingkat pertumbuhan produksi CPO di
Indonesia diperkirakan maksimum sebesar 7%. Walaupun lahan
perkebunan kelapa sawit Malaysia luasnya terbatas, namun karena
fasilitas penyulingan minyak kelapa sawit yang sangat besar, maka
dapat diharapkan menjadi tambahan pasar potensial bagi AAL.
69
Teknologi
Informasi
Information
Technology
70
Tinjauan
Overview
Teknologi Informasi yang dikelola oleh AG bergerak di bidang
Information Technology division is represented by AG, a provider
Document Solutions dan IT Solutions. Usaha Document Solutions
of Document Solutions and IT Solutions. The Document Solutions
berhasil dalam skala yang besar, menyediakan produk dan layanan
business continued to do well in the large scale, high-end segment
segmen atas untuk solusi bisnis yang berhubungan dengan
of business solutions products and services relating to electronic
elektronik dan sistem proses pencetakan dokumen. Selain itu AG
and printed document processing systems. In addition, AG is also
juga merupakan agen tunggal/ distributor produk-produk Fuji Xerox
sole agent/distributor of Fuji Xerox products in Indonesia. In
di Indonesia. Di bidang IT Solutions, AG mendirikan perusahaan
IT Solutions, AG established a joint venture company, PT SCS
patungan PT SCS Astragraphia Technologies (SCS-Agit), di mana
Astragraphia Technologies (SCS-Agit) of which AG holds 49.0%
AG memiliki 49,00% saham, dengan Singapore Computer Systems
shares, with Singapore Computer Systems Ltd (SCS) in September
Ltd (SCS) pada bulan September 2004. SCS-Agit bergerak
2004. AG has migrated its existing IT Solutions business into
di bidang penjualan perangkat keras, perangkat lunak dan
the new joint venture. SCS-Agit offers hardware, software and
pelayanan TI kepada perusahaan-perusahaan multinasional dan
IT services to MNCs and major Indonesian companies in the
perusahan-perusahaan besar Indonesia yang bergerak di bidang
automotive, telecommunications, financial, oil and gas and
otomotif, telekomunikasi, finansial, minyak dan gas maupun sektor
government sectors in Indonesia. Market opportunities are
pemerintahan di Indonesia. Peluang pasar diharapkan meningkat
expected to improve as the economy strengthens.
sejalan dengan perbaikan ekonomi.
In 2004, AG recorded a net income of Rp 37.3 billion, an increase
Di tahun 2004, AG mencatat laba bersih sebesar Rp 37,3 milliar,
of 74.3% compared to previous year. On the operating side, AG
peningkatan sebesar 74,3% dibandingkan dengan tahun
increased operating income by 11.5% to Rp 59.7 billion after taking
sebelumnya. Di bagian operasional, laba usaha AG setelah
into account the impact of the spin off of its IT Solution Division.
memperhitungkan eliminasi IT Solutions meningkat sebesar 11,5%
menjadi Rp 59,7 milliar.
71
Strategi
Strategy
AG akan terus memimpin di bisnis intinya yakni Document Solutions
AG will continue to maintain a leading role in its core business,
dengan menawarkan layanan yang komprehensif berbasis teknologi
Document Solutions, by offering comprehensive services based
multifungsi digital dan pewarnaan melalui jaringan distribusi yang
on digital multifunction and color technology through its broad
luas di Indonesia.
distribution network in Indonesia.
Perusahaan patungan baru adalah merupakan perusahaan terbesar
The new joint venture is the third largest IT services provider in
ketiga di Indonesia yang bergerak di bidang penyedia layanan TI.
Indonesia. The partnership with SCS, a leading SGX Main Board-
Kemitraan dengan SCS, sebuah perusahaan publik terkemuka
listed information and communications service provider in the
penyedia layanan informasi dan telekomunikasi di wilayah Asia-Pasifik
Asia-Pacific region, provides Astra with the network, training and
yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, memberikan dukungan dalam
latest developments in software and hardware through alliances and
jaringan, pelatihan dan perkembangan terakhir dalam perangkat
relationships with principal vendors, including Hewlett Packard, IBM,
keras dan lunak melalui aliansi dan hubungan dengan prinsipal,
SAP, Cisco Systems, Microsoft and Marconi. AG’s existing position in
termasuk Hewlett Packard, IBM, SAP, Cisco Systems, Microsoft dan
Indonesia will benefit from the additional expertise of SCS.
Marconi. Posisi AG di Indonesia akan lebih menguntungkan dengan
penambahan keahlian dari SCS.
72
Delivering more
Memberi lebih banyak kesempatan: Perusahaan
Delivering more opportunity: A new
patungan baru dengan perusahaan SCS yang
joint venture partnership with SGX
terdaftar di Bursa Efek Singapura (SGX)
listed SCS adds expertise, training
menambah pengalaman, pelatihan dan akses
and access to the latest software and
pada pengembangan perangkat lunak dan
hardware developments.
perangkat keras terkini.
73
Infrastruktur
Infrastructure
74
Tinjauan
Overview
Sebagai Grup yang memiliki diversifikasi bisnis, Astra tetap
In line with its progress as a diversified business group, Astra
berpartisipasi di bidang pengembangan infrastruktur, termasuk
remains focused on participating in infrastructure development
pembangkit tenaga listrik dan telekomunikasi.
including power generation and telecommunication.
Sementara konsumsi domestik merupakan pendorong utama
While domestic consumption has been the key driver for the
bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun-tahun terakhir
economy in recent years, the level of investment in infrastructure
ini, namun jumlah investasi di bidang infrastruktur mengalami
has fallen. Government prepared projects totalling US$ 22 billion in
penurunan. Dalam suatu forum internasional baru-baru ini,
investment were recently unveiled at an international forum, a part
perkiraan proyek yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur
of an estimated US$ 75 billion in spending necessary to revitalise
di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun mendatang adalah
Indonesia’s infrastructure over the next 5 years. Astra continues to
sebesar US$ 75 miliar. Dari jumlah tersebut, Pemerintah telah
consider projects on a case-by-case basis.
mempersiapkan proyek investasi sebesar US$ 22 miliar. Astra akan
ikut serta dalam proyek tersebut secara selektif.
75
Kinerja tahun 2004
Results for 2004
Anak perusahaan Astra, PT Astratel Nusantara telah menjual sisa
Astra subsidiary PT Astratel Nusantara sold its remaining investment
sahamnya di PT Pramindo Ikat Nusantara, operator Kerjasama Sistem
in PT Pramindo Ikat Nusantara, the Operational System Cooperation
Operasi (KSO) di Sumatera, dengan harga Rp 539,5 miliar. Dari
(KSO) operator for Sumatera for a consideration of Rp 539.5 billion
jumlah tersebut, menghasilkan keuntungan penjualan sebesar Rp
and a gain on the sale of Rp 245.5 billion. In July 2004 Astratel
245,5 miliar. Pada bulan Juli 2004 Astratel membeli mayoritas saham
acquired majority shares in PT Indonesia Network, a company
PT Indonesia Network, sebuah perusahaan yang mempunyai kontrak
owning a revenue sharing contract with PT Telkom in East Java
bagi hasil dengan PT Telkom di Jawa Barat dari pelayanan broadband
from a broadband high speed service covering 24,000 ADSL lines
dengan kecepatan tinggi yang mencakup 24.000 ADSL jaringan
in Surabaya, with the potential to expand further. Intertel and
di Surabaya, dengan potensi besar untuk memperluas lebih jauh.
Astratel continued to receive income from a further revenue sharing
Intertel dan Astratel masih memperoleh pendapatan dari perjanjian
agreement with PT Telkom related to the installation and marketing
bagi hasil dengan PT Telkom untuk instalasi dan pemasaran dari
of 125,000 fixed lines in Greater Jakarta. The revenue sharing
125.000 jaringan di Jakarta dan sekitarnya. Perjanjian bagi hasil ini
agreement will end in March 2005 and the title of the underlying
akan berakhir pada bulan Maret 2005 dan seluruh aset yang ada
assets will be transferred to PT Telkom.
dikembalikan kepada PT Telkom.
Strategy
Strategi
Astratel and Intertel are actively pursuing potential infrastructure
Astratel dan Intertel secara aktif mengikuti proyek infrastruktur yang
projects in telecommunications, toll roads, airports/seaports and
berpotensi di bidang telekomunikasi, jalan tol, bandara/pelabuhan
power generation.
dan pembangkit tenaga listrik.
76
Sumber Daya Manusia
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LH&K3)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Human Resources
Environmental, Health and Safety (EHS)
Corporate Social Responsibility
Corporate Governance
77
Sumber Daya Manusia
Pada akhir tahun 2004 jumlah karyawan
dimulainya Astra Awards untuk memberikan
meningkatkan dan menghargai pemikiran
Grup Astra meningkat 11% menjadi
penghargaan bagi perusahaan-perusahaan
kewirausahaan dan inovasi. Pada tahun
105.993, sedangkan pendapatan penjualan
dalam Grup Astra yang berhasil melampaui
2004 sejumlah 1.887 peserta mengikuti
tumbuh lebih dari 40,7% dan pertumbuhan
6 kategori yang telah didefinisikan secara
pelatihan pada 23 jenis program manajemen
laba bersih lebih dari 22,3%. Sementara
jelas yaitu:
yang berbeda.
1. Strategi dan implementasi yang sempurna
Departemen Hubungan Industri (IRD) yang
2. Hasil yang baik dan operasional yang
bernaung di bawah HRD terus memfokuskan
produktivitas meningkat, semakin
banyak tantangan yang dihadapi oleh tim
pengembangan sumber daya manusia (HRD)
di masa depan.
Tim HRD berperan selaku mitra strategis
bagi Direksi dalam menjalankan programprogram utamanya dan pada tahun 2004
telah dilakukan pengukuran dan pengelolaan
kinerja. Dalam tinjauan bulanan kegiatan
operasional, HRD senantiasa diikutsertakan
untuk memperoleh informasi dan
pemahaman mengenai masalah-masalah
yang dihadapi oleh setiap kepala divisi.
sempurna secara konsisten
3. Perbaikan terus menerus dalam mencapai
operasional yang sempurna
4. Operasional yang sempurna dan fokus
terhadap pelanggan
5. Operasional yang sempurna untuk
pemulihan usaha
6. Arah yang jelas dalam menangani
pemulihan usaha
Fokus pelatihan manajemen pada
tahun 2004 adalah menyelaraskan
Pada tahun 2004, selain meningkatkan
keterampilan agar sesuai dengan
produktivitas, HRD juga memfokuskan pada
kebutuhan pengembangan usaha ritel
upaya untuk mendorong kreativitas dan
Grup Astra. Sejumlah upaya dilakukan
inovasi, serta mempergunakan momentum
untuk menyebarkan budaya yang dapat
78
diri pada peraturan perburuhan, perundangundangan dan permasalahan perburuhan
penting lainnya. Dalam kunjungan ke setiap
cabang Grup Astra sepanjang tahun ini, tim
IRD menyelenggarakan forum pertemuan
dengan para karyawan setempat untuk
memberikan informasi terkini mengenai
hal-hal yang menyangkut tenaga kerja
yang berhubungan dengan Jamsostek dan
Koperasi Astra. Sebuah Forum Industrial
Relations Society diselenggarakan dan
sejumlah lokakarya diadakan untuk
membahas dampak dari ketentuan
perundang-undangan yang baru terhadap
perselisihan industri.
Human Resources
At the close of 2004 Astra Group headcount
and innovation in 2004 and used the
made to spread a culture that promotes
had risen 11% to 105,993 in contrast to
commencement of the Astra Awards to
and rewards entrepreneurial and innovative
sales revenue growth of over 40.7%, and
recognise companies within the Group that
thinking. A total of 1,877 participants
net profit growth of over 22.3%. While
excel across 6 clearly defined categories.
were trained across 23 different types of
productivity has increased, there are further
challenges in any year for the team in
Human Resources (HRD).
The HRD team plays a role as a strategic
partner to the Board of Directors in
carrying out key programmes and in 2004
considerable work was undertaken on
measuring performance and performance
management. At monthly operating business
reviews, HRD is represented to gain insight
and understanding of the issues being faced
by each business head.
1. Excellent strategy and implementation
2. Consistently strong results with
operational excellence
3. Continuous improvement in achieving
operational excellence
4. Operational excellence and customer
focus
5. Operational excellence to turn around a
business
6. A clear road map in managing a business
turnaround
The focus of management training during
In addition to productivity improvements
2004 was on aligning skills to the growing
HRD focused on encouraging creativity
retail needs of the Astra Group. Efforts were
management programmes.
The Industrial Relations Department (IRD)
within HRD continued to focus on labour
regulations, legislation and labour issues at
large. Visiting every branch of Astra Group
throughout the year, the IRD team held a
forum to update local staff in each city on
the latest manpower issues in cooperation
with Jamsostek and the Astra Cooperative.
An Industrial Relations Society Forum
was held plus a number of workshops
concentrating on the impact of new
legislation relating to industrial disputes.
79
Dana Pensiun Astra (DPA)
Koperasi Astra International (KAI)
Statistik SDM berdasarkan Unit Usaha
DPA menyediakan dana pensiun bagi para
Didirikan pada tahun 1990 dan kini
HR Statistic by Business Unit
karyawan Astra yang telah berakhir masa
beranggotakan sebanyak 54.740 orang.
kerjanya. Saat ini DPA beranggotakan
Kegiatan utama KAI adalah menyediakan
56.287 karyawan dari 111 perusahaan.
berbagai fasilitas simpan-pinjam bagi
Pengumpulan dana didukung oleh
para anggotanya yang digunakan untuk
pembayaran sebesar 3,2% dari gaji
pembayaran awal kebutuhan perumahan
karyawan dikombinasikan dengan kontribusi
dan pendidikan serta pembelian kendaraan.
dari perusahaan. Pada tahun 2004, jumlah
Pada tahun 2004, KAI menyalurkan
dana DPA mencapai Rp 1.136 miliar,
dana sebesar Rp 54,4 miliar, mengalami
meningkat 29,0% dari tahun sebelumnya
peningkatan sebesar 2,1% dibandingkan
dan diinvestasikan sesuai dengan ketentuan
tahun 2003. Dana sebesar Rp 3,2 miliar
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
dialokasikan untuk pembayaran awal
Portofolio DPA pada tahun 2004 terdiri
pembelian rumah bagi 461 anggota.
dari deposito berjangka (15,0%), obligasi
(35,0%), obligasi Pemerintah (22,0%),
ekuitas (17,0%), reksadana (8,0%), dan
investasi langsung (3,0%).
KAI juga memberikan beasiswa sebesar
Rp 400 juta kepada anak-anak dari 447
anggotanya, suatu peningkatan sebesar
59,0% dari tahun 2003. Jumlah aktiva KAI
pada akhir tahun 2004 adalah sebesar
Rp 60,6 miliar dan jumlah ekuitas sebesar
Rp 33,4 miliar.
80
Financial Services
System & Others
1%
Resources
16%
Heavy Equipment
10%
14%
Automotive
59%
Statistik SDM berdasarkan Pendidikan
Astra Pension Fund (DPA)
Astra International Cooperative (KAI)
HR Statistic by Education
DPA provides a pension benefit to retired
Established in 1990, membership today
Astra employees. Membership stands at
is 54,740. KAI’s main activity is to provide
56,287 employees from 111 companies.
members with savings facilities and access
The fund is supported by fees of 3.2%
to loans for making down-payments on
collected from employee salaries combined
housing, educational needs and vehicle
with company contributions. In 2004,
purchase. During 2004 Rp 54.4 billion was
Rp 1,136 billion, an increase of 29.0% over
allocated to members for these purposes, an
the previous year, was raised and reinvested
increase of 2.1% compared with 2003. Down
according to Indonesian Finance Ministry
payments on housing accounted for Rp 3.2
guidelines. The DPA’s portfolio in 2004
billion provided to 461 homeowners.
Elementary/Junior High
16.3%
Master Degree
0.3%
Senior High
61.5%
Bachelor
13.1%
Diploma
8.8%
consisted of time deposits (15.0%), bonds
(35.0%), government bonds (22.0%), equity
(17.0%), mutual funds (8.0%) and direct
investments (3.0%).
Scholarships were awarded to the children of
447 members in the amount of
Rp 400 million up 59.0% from 2003. Total
KAI assets at the close of the year were
Rp 60.6 billion and total equity
Rp 33.4 billion.
81
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LH&K3)
Green strategy - integrasi kebijakan EHS
Green process - semua proses efisien dan
bertujuan melestarikan lingkungan
Green Company
Green product - prosedur untuk mengurangi
limbah dan degradasi lingkungan
Green employee - keikutsertaan setiap orang di
Astra dalam implementasi EHS
Green strategy - the integration of EHS policy
Green
Employee
Green process - that all processes are efficient
and environmentally sustainable
Green product - procedures to minimise waste
Green Product
and environmental degradation
Green employee - the involvement of everyone
Green Strategy
at Astra in EHS
Green Process
Semakin banyaknya kemajuan masyarakat
Untuk memastikan kepatuhan yang
memperoleh warna emas, 38% memperoleh
yang terjadi di berbagai bidang, maka
efektif atas empat pilar dasar tersebut
warna hijau dan 31% memperoleh warna
semakin tinggi pula perhatian mereka
sejumlah standar internasional dan
biru. Pelatihan bagi para karyawan EHS
terhadap perilaku perusahaan. Masalah
nasional diterapkan antara lain ISO 14001,
tetap berlanjut. Tiga buah buku EHS
lingkungan dan keselamatan kerja
OHSAS 18001 (Occupational Health and
dipublikasikan di tahun 2004, yaitu
membutuhkan perhatian yang cermat
Safety Assesment), SMK3 (Manajemen
Pedoman Penilaian Astra Green Company,
dan standar yang layak agar masyarakat
Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dalam
Panduan Lingkungan Keselamatan dan
dapat mencapai kemajuan sebagaimana
penerapannya, Grup Astra memiliki sistim
Kesehatan dan tips mingguan EHS volume
diharapkan.
peringkat yang menunjukkan tingkat
ketiga.
Tujuan dari laporan LH&K3 adalah untuk
membahas aspek-aspek di dalamnya secara
transparan dan terbuka agar stakeholder
Grup Astra dapat mengetahui cara berpikir
dan kepedulian Astra terhadap peran kami
sebagai warga negara yang baik.
kesesuaian dari setiap perusahaan dalam
Grup Astra dengan standar yang telah
ditetapkan. Tingkat terendah, warna hitam
(pemenuhan standar kesesuaian 0-20%)
menunjukkan kemungkinan adanya
hambatan dalam kegiatan usaha ataupun
terjadinya kecelakaan berat. Terdapat empat
Kebijakan LH&K3 Grup Astra mengacu
tingkatan lebih tinggi lainnya dan yang paling
pada tiga pendekatan dasar utama yakni
tinggi adalah berwarna emas (lebih besar
berdasarkan pertimbangan aspek ekonomi,
atau sama dengan 90%) menunjukkan
sosial dan lingkungan hidup. Filosofi “Green
bahwa kegiatan usaha tersebut telah
Company” dengan empat pilar dasarnya
memenuhi standar lingkungan.
green strategy, green process, green product
dan green employee telah diterapkan selama
beberapa tahun terakhir.
Setiap tahun Grup Astra menerbitkan Green
Annual Report dengan tebal lebih dari 70
halaman analisa termasuk pengakuan atas
perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra
yang memperoleh penghargaan dari pihak
luar di samping hasil pemeringkatan yang
dilakukan secara internal. Sepanjang tahun
2004 praktik baik dan buruk dari masingmasing perusahaan juga didokumentasikan,
namun demikian secara umum kemajuan
yang telah dicapai oleh Grup Astra secara
keseluruhan jelas terbukti dari sejumlah
Hasil penilaian Astra Green Company pada
praktik seperti konservasi energi, aktivitas
tahun 2004 atas 283 fasilitas menunjukkan
daur ulang, pemanfaatan limbah air,
kemajuan positif di seluruh sektor usaha
konservasi air, pengurangan emisi dan
terkemuka, di mana 19% dari peserta
penurunan jumlah kecelakaan di tempat
kerja.
82
Environmental, Health & Safety (EHS)
Penilaian Astra Green Company di tahun 2004
Astra Green Companies Assessment 2004
Green
38%
Sistem Peringkat Kesesuaian
LH&K3 Astra
Astra EHS Conformity
Ranking System
Gold
283
19%
Level of Conformity
Ranking
0 - 20%
Black
21 - 50%
Red
Blue
51 - 75%
Blue
31%
76 - 89%
Green
> 89%
Gold
Facilities
Assessed
Red & Black
12%
Latihan pemadaman kebakaran dilakukan secara berkala.
Fire drill is exercised periodically.
Increasingly, as our society makes progress
principles. Standards, both local and
blue. Training for designated EHS officers for
on so many fronts, the general public are
international include ISO 14001, OHSAS
all participating companies continues. Three
becoming concerned about how companies
18001 (Occupational Health and Safety
EHS books were published in 2004; an
behave. Issues of environment and safety
Assessment), SMK3 (Health & Safety
Astra Green Company Assessment Guide, an
at work require careful attention and
Management) among others.
Environmental Health & Safety Assessment
proper standards if society is to achieve the
progress we all expect and desire.
To draw these standards into a practical
Guide, and a third volume on EHS weekly tips.
basis for comparative assessment, Astra
Each year the Group publishes a highly
The aim of this EHS report is to address
Group has adopted a ranking system
detailed Green Annual Report of more than
all these issues in a transparent and
to demonstrate the percentage level of
70 pages of analysis including recognition
open manner and to share with all Astra
conformity for any Group company to the
of Astra Group companies receiving external
stakeholders the way we think and care
established standard. The lowest level, black
awards and the results of the internal
about our role as a leading citizen.
(0-20% conformity) indicates a business
rankings. Over the year individual businesses
may have interrupted operations or endured
were documented for both good and bad
a severe accident. Four higher levels
practices, however the general level of
culminate in gold (greater than or equal to
improvement for the Group overall is clearly
90%) indicating at each level the extent to
evident in numerous examples of energy
which an operation has met the established
conservation, recycling of materials, re-use
environmental standards.
of waste water, water conservation, emission
Astra Group’s EHS policy follows a triple
bottom line, taking account of economic,
social and environmental issues. A green
company philosophy has been in place for a
number of years incorporating the principles
of green strategy, green process, green
product and green employee.
Various international and national standards
have been adopted to ensure practical
and effective compliance with these
Results from the 2004 Astra Green Company
assessment on 283 facilities showed positive
reduction and a general decline in accidents
at work.
advancement across all leading sectors with
19% of Astra participants achieving gold,
38% attaining green and 31% the level of
83
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pama mengadakan operasi katarak bagi
1.340 orang di Kalimantan Selatan.
Pama supported cataract surgeries for
1,340 people in South Kalimantan.
Pengembangan Komunitas
Sebagai salah satu perusahaan Indonesia
yang terkemuka, penyedia lapangan
kerja dan sumber mata pencarian bagi
para keluarga dan komunitas di seluruh
Indonesia, kami menjalankan peran kami
selaku warganegara yang baik secara
bersungguh-sungguh. Kami berharap
bahwa laporan ini akan menarik dan dapat
mendorong serta membagi semangat kami
dalam belajar dan berupaya meningkatkan
diri. Adapun esensi komitmen kami adalah
Dalam bidang pendidikan, Astra memberikan
Bersama dengan Yayasan Amaliah Astra
545 beasiswa berjumlah Rp 350 juta
(YAA) dan Universitas Indonesia, Perseroan
kepada murid sekolah dasar dan sekolah
melaksanakan khitanan masal untuk 160
menengah di Tanjung Priok. Selain itu,
anak. Pama memberikan bantuan operasi
sejumlah 900 beasiswa lainnya diberikan
katarak secara cuma-cuma kepada 1.340
oleh AAL dan AHM di tahun 2004. Melalui
pasien, khitanan masal untuk 1.000 anak,
kerjasama dengan para dealer Honda,
pemeriksaaan kesehatan, pasokan air bersih
AHM menyelenggarakan kontes “Best
dan obat-obatan bagi para penderita infeksi
Student Goes to Jakarta” dan pemenangnya
saluran pernapasan atas (ISPA).
memperoleh kesempatan untuk mengikuti
pelatihan kepemimpinan dan melakukan
kunjungan pabrik untuk melihat proses
produksi sepeda motor Honda.
menjalankan praktik-praktik terbaik dan
tanggung jawab sosial yang terwujud dalam
Sehubungan dengan upaya Astra untuk
Catur Dharma dan Visi kami.
meningkatkan kebersihan, kesehatan
dan keindahan lingkungan, Perseroan
Pada tahun 2004, prioritas Corporate Social
Responsiblity (CSR) di Grup Astra tetap
konstan, yaitu mengkonsentrasikan perhatian
terhadap lingkungan hidup, pendidikan,
kesehatan dan kehidupan spiritual. Berikut
ini adalah serangkaian aktivitas tersebut.
84
melanjutkan kerjasama dengan masyarakat
setempat dan memperoleh sambutan baik
dari masyarakat di Kelurahan Sungai Bambu,
Sunter, Jakarta Utara.
YAA melaksanakan berbagai aktivitas
keagamaan Islam seperti belajar membaca
Al Qur’an dan memberikan sumbangan
kepada anak-anak yatim piatu serta
menyelenggarakan ceramah agama.
Corporate Social Responsibility
Seorang pelajar berbakat di
Kalimantan Selatan menerima
beasiswa.
A young talented student in
South Kalimantan received a
scholarship.
Community Development
As one of Indonesia’s leading companies,
a major employer and the source of a
livelihood to families and communities across
Indonesia we take our role as a corporate
citizen very seriously. We hope you will
find this report interesting and stimulating
and share our enthusiasm to learn and
strive for improvement. The essence of our
In education, the Company provided 545
Together with Amaliah Astra Foundation
scholarships totalling Rp 350 million for
(YAA) and University of Indonesia, the
elementary and high school students in
Company supported a group circumcision
Tanjung Priok. A further 900 scholarships
ceremony for 160 children. Pama provided
were provided by AAL and AHM during the
free cataract surgery for 1,340 patients,
year. AHM, in cooperation with all Honda
circumcision for 1000 children, medical
dealers, held a “Best Student Goes to
checks, clean water supplies and medication
Jakarta” contest, providing winners with
for those suffering from upper respiratory
leadership training and a plant visit to see
tract infections.
the Honda motorcycle production process.
commitment to best practice and social
YAA supports Islamic religious activities
responsibility lies in our Catur Dharma/
In accordance with efforts of the Company
including study of the Qoran, as well as
Philosophy and in our Vision.
to promote increasing cleanliness, health
making donations for orphans and holding
and preservation of the environment, the
religious lectures.
Astra Group priorities in Corporate Social
Responsiblity (CSR) remained constant
in 2004 concentrating our efforts on the
environment, education, health and religious
annual cooperation with local communities
continued and was enthusiastically received
in the Kelurahan Sungai Bambu area of
Sunter, North Jakarta.
beliefs. Here is a selection of activities.
85
Kiri: Perseroan mengadakan khitanan massal
bagi anak-anak di lingkungan kantor pusat
dengan fasilitas kesehatan yang baik dan
memberikan pakaian muslim. Kanan: Melalui
YTA, Astra menerbitkan buku “Pendidikan
Manusia Indonesia” pada tahun 2004.
Left: The Company supported circumcision
ceremonies for children in local communities
with proper medical facilities and traditional
clothing. Right: Under YTA, Astra published
a book “Education for Indonesian People”
in 2004.
Yayasan Toyota & Astra (YTA)
Aktivitas di tahun 2004
Sepanjang tahun 2004 hampir Rp 4 miliar
dana telah disalurkan pada 17 kegiatan
ilmiah, teknologi dan proyek penelitian
Beasiswa yang diberikan dibagi dalam
Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM
empat kategori, yaitu untuk para mahasiswa
diberikan kepada para mahasiswa untuk
berprestasi yang kurang mampu, untuk
memperoleh pengetahuan praktis mengenai
mereka yang memiliki intelektual tinggi,
praktek terkini di bidang manufaktur.
untuk studi pasca sarjana dan beasiswa
khusus untuk siswa sekolah dasar dan
menengah dari keluarga kurang mampu.
di berbagai perguruan tinggi terkemuka.
Melalui program ‘wiraswasta’, YTA juga
memberikan kesempatan yang sama bagi
para pemilik dan mekanik bengkel-bengkel
Beasiswa diberikan kepada 6.172 siswa,
Dana penelitian diberikan kepada mereka
kecil yang berkeinginan meningkatkan
mulai dari sekolah dasar dan menengah
yang melanjutkan studi untuk jenjang
kemampuan dan keterampilannya dalam
serta program bantuan dana bagi sekolah
lebih tinggi yakni tingkat Master ataupun
bentuk pelatihan otomotif. Pelatihan
kejuruan seperti bantuan peralatan
Doktor. Dana yang diberikan untuk
semacam ini diselenggarakan di delapan
teknis, bantuan pelatihan dan buku-buku.
membiayai riset teknologi di universitas
kota besar di Indonesia.
Program pengembangan wirausaha melalui
adalah untuk kemajuan ilmu pengetahuan
pengadaan program pelatihan di bidang
dan peningkatan kesejahteraan. Bantuan
otomotif terus berlanjut.
dana disediakan pula untuk mendorong
aktivitas mahasiswa dalam penyelenggaraan
Merayakan 30 tahun dalam mempromosikan
seminar, simposium, kongres, pameran dan
pengetahuan
untuk biaya terjemahan buku-buku dan
jurnal berbahasa Inggris guna memperluas
Pada tahun 2004, YTA merayakan 30 tahun
dalam memberikan dukungan dalam bidang
pendidikan dan intelektual. Dari sumbangan
awal sebesar Rp 10 juta pada tahun 1974,
pengetahuan serta memberikan akses
kepada masyarakat luas. Sejumlah
49.000 buku-buku di bidang teknik telah
disumbangkan.
meningkat berlipat ganda menjadi Rp 4
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan
tulang punggung perdagangan, manufaktur
dan penyedia jutaan lapangan kerja di
seluruh Indonesia. Sejak tahun 1980 YDBA
telah memberikan dukungan finansial dan
teknis dengan kerjasama sejumlah Badan
Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta
terkemuka, termasuk PT Surveyor (Persero),
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
miliar di tahun 2004, dengan pertumbuhan
Dengan tumbuh dan berkembangnya
Bumiputera, PT Bank Ekspor Indonesia, the
rata-rata sebesar 13 kali setiap tahunnya
institusi teknik, maka kebutuhan atas alat
International Finance Corporation (IFC),
sejak YTA didirikan. Dalam periode tersebut
bantu untuk mengajar terutama dalam
PT Jasa Raharja, PT Sucofindo (Persero) dan
sebanyak 33.874 beasiswa telah diberikan
kurikulum teknik juga meningkat. Dalam
lain-lain.
dan disumbangkan, ratusan penelitian telah
hal ini, YTA telah memberikan sumbangan
dibantu dan kegiatan ilmiah telah didukung
mesin, tranmisi, as roda belakang dan
serta ribuan peserta pelatihan otomotif telah
komponen rakitan lainnya. Kesempatan
dibiayai.
kerja magang di pabrik PT Toyota Motor
86
Kain tradisional dari Sumatera.
Galeri YDBA mendukung UKM sehingga
menghasilkan Rp 555 juta di tahun
2004 dalam mempromosikan kerajinan
tangan daerah.
Local woven cloth from Sumatera.
The YDBA gallery supporting SMEs
earned Rp 555 million in 2004 in
promoting local handicrafts.
Toyota & Astra Foundation (YTA)
2004 activities
During the year almost Rp 4 billion was
distributed across 17 separate events at
Scholarships are offered in four categories;
Under the title ‘wiraswasta’ (or
to bright undergraduates from less privileged
entrepreneurship) the foundation provides
backgrounds, to those who are gifted with
equal opportunities in the form of automotive
high intellects, for post graduate studies and
training for owners and mechanics of small
special scholarships for elementary and high
workshops who aspire to upgrade their know
school students from low-income families.
how and skills. Such training is conducted
leading Universities for science, technology
across the eight largest cities of Indonesia.
and project research. Scholarships were
Research grants are awarded to faculty
awarded to 6,172 students from elementary
members of state higher learning institutions
to high school levels together with support
taking their Masters or Doctorate Degrees.
for vocational school programmes, the
University technology research is funded for
provision of technical equipment, training
science and for the advancement of welfare.
Small and Medium Enterprises (SME) are the
aids and books. Development programmes
Funding is made available to encourage
very backbone of commerce, local trade and
to help entrepreneurs through automotive
student activities in the form of seminars,
manufacturing and the providers of millions
workshop training continued.
symposia, congresses and exhibitions as well
of jobs across Indonesia. Since 1980 YDBA
as for translation of books and journals from
has provided financial and technical support
Celebrating 30 years in promoting
English in order to broaden learning and
for SMEs working closely with leading state
knowledge
access to this knowledge for the community
owned and private sector institutions. These
at large. Some 49,000 copies of technical
include PT Surveyor (Persero), PT Bank
books have been donated.
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Bumiputera,
In 2004 YTA celebrated 30 years of
continuous active educational and
intellectual support for the nation. From
As technical institutions grow and develop,
an initial donation of Rp 10 million in 1974
so too does the need for teaching aids
funds have grown exponentially to a total
particularly in technical curricula and YTA
of Rp 4 billion in 2004, an average rate
has facilitated the donation of engines,
of growth of 13 times every year since
transmissions, rear axles and other
inception. During this period 33,874
component assemblies. Apprenticeships are
scholarships and grants have been awarded,
supported for university students and faculty
hundreds of research grants and scientific
members in the plants of PT Toyota Motor
events supported and thousands of
Manufacturing Indonesia (TMMIN) and TAM
automotive traineeships financed.
to gain practical knowledge on the latest
Dharma Bhakti Astra Foundation
(YDBA)
PT Bank Ekspor Indonesia, the International
Finance Corporation (IFC), PT Jasa Raharja,
PT Sucofindo (Persero) and among others.
practices in manufacturing.
87
Salah satu aktivitas pengembangan
komunitas Astra di bidang kesehatan.
One of Astra’s community health
development activities.
Pada tahun 2004 pinjaman sebesar
di Radio Delta FM dan pemuatan artikel
Rp 8,4 miliar telah diberikan kepada 78 UKM
pada surat kabar lokal terkemuka, YDBA
dan sejumlah 954 UKM lainnya memperoleh
menerbitkan buku dengan judul “Solusi
kesempatan untuk mengikuti program
Jitu bagi UKM”. Seminar dan lokakarya
pendidikan dan pengembangan di berbagai
diselenggarakan sepanjang tahun dengan
jenis sektor usaha. Selama tahun 2004,
sejumlah topik, termasuk komponen
sebanyak 154 program pelatihan manajemen
otomotif, peranan sistim syariah dalam
dan teknik telah diselenggarakan yang diikuti
perekonomian, prospek agribisnis, dialog
oleh 3.438 UKM. TAM, AHM dan ADM serta
UKM dan tema lokal, seperti potensi
sejumlah dealer utama lainnya dari seluruh
pertanian di Kabupaten Gianyar, Bali.
YDBA juga bekerja-sama dengan Universitas
Paramadina dan the University of Ghem di
Belgia untuk mengembangkan pelatihan
bagi tenaga pengajar. Sejumlah 1.172 UKM
lainnya telah mengikuti pelatihan di bidang
manajemen, finansial, pemasaran dan
teknologi.
Polman menyediakan berbagai jenis
pendidikan kejuruan melalui kerja sama
dengan Institut Teknologi Bandung, ATMI
Surakarta dan Universitas Bina Nusantara.
Sampai tahun 2004, Polman telah
meluluskan 547 siswa. Selain itu, sejumlah
50 siswa lainnya lulus dalam program
non-gelar. Sebagian siswa lulusan Polman
propinsi di Indonesia telah memberikan
dukungannya atas aktivitas pelatihan ini.
Politeknik Manufaktur Astra
(Polman)
Astra Mitra Ventura (AMV)
dapat memperoleh pekerjaan di perusahaanperusahaan Grup Astra.
AMV merupakan perusahaan modal ventura
yang didirikan 13 tahun yang lalu untuk
menyediakan fasilitas modal awal, jasa
restrukturisasi dan jasa penasehat keuangan
secara umum. Sejak didirikan sebanyak 130
UKM telah dibiayai di bidang manufaktur
komponen otomotif, plastik, manufaktur
Polman memiliki unit layanan industri dan
pengembangan bisnis guna mempermudah
kerjasama antara industri dan komunitas
serta melakukan pelatihan dalam proses
manufaktur, menyelenggarakan kursus
internal, konsultasi dan membantu para
karyawan dalam memperoleh sertifikasi
Bekerjasama dengan IFC dan AUSAID,
karet dan logam, pertanian, kerajinan
pada tahun 2004 YDBA menyusun
tangan dan furnitur. Pembiayaan sebesar
sebuah Direktori Usaha UKM. Galeri YDBA
Rp 20,7 miliar telah disalurkan kepada 17
Pada bulan September 2004, tes yang
mempromosikan industri kerajinan tangan
mitra usaha UKM berjangka 3-6 tahun pada
dilakukan Polman untuk menguji kecakapan
yang menghasilkan penjualan sebesar Rp
tahun 2004. Melalui kerjasama dengan
teknis pada proses manufaktur terpilih
555 juta dan mempromosikan ekspor dari
YDBA, AMV memberikan bantuan kepada
memperoleh akreditasi dari Lembaga
trading house, PT Transnusa Multi Product,
para mitra usaha untuk mengembangkan
Sertifikasi Logam Mesin Indonesia (LBPLMI).
yang didirikan sebagai sebuah koperasi.
usaha mereka dan memperkuat posisi
Pada tahun 2004, Polman menanda-tangani
Galeri kedua di Kemang, Jakarta Selatan
permodalannya. Jasa AMV mencakup
Memorandum Kesepakatan dengan
akan dibuka di tahun 2005.
layanan di bidang manajemen, teknologi,
PT Citra Widya Education untuk suatu
sumber daya manusia dan pengembangan
program diploma baru dan dengan Yayasan
usaha.
Wiyata Swadaya, bekerja sama dengan
Selain buletin kuartalan yang diterbitkan
secara reguler, aktivitas media, termasuk
keikutsertaannya pada acara talk show
keterampilan.
YDBA, untuk menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan bagi UKM.
88
Pelatihan kejuruan di Polman Vocational training at Polman
During 2004 a total of Rp 8.4 billion in
leading local newspapers, YDBA ventured
loans were provided to 78 SMEs and a
into the world of publishing during the
further 954 SME’s were given education
year with a title “The Best Solutions for
and development programme support
SMEs.” Seminars and workshops were held
over a range of different sectors. A further
throughout the year on subjects including
154 management and technical training
automotive components, the role of the
programmes were held in which 3,438 SMEs
syariah system in the economy, agribusiness
participated. TAM, AHM and ADM plus a
prospects, SME dialog and localised themes
number of main dealers from provinces all
such as agricultural potential in Kabupaten
over Indonesia gave direct support in this
Gianyar, Bali.
of Ghent in Belgium to develop tutor
training. A further 1,172 SMEs participated
in management, financial, marketing and
technology training.
Polman provides a range of different
vocational courses in cooperation with
bodies including the Bandung Institute of
Technology, ATMI Surakarta and Universitas
Bina Nusantara. Until 2004, Polman has
produced 547 fresh graduates. A further
50 students graduated from technical
programmes. A number of Polman graduates
training activity. YDBA worked with the
University Paramadina and the University
Astra Manufacturing Polytechnic
(Polman)
Astra Mitra Ventura (AMV)
were able to obtain employment in Astra
Group companies.
AMV is a venture capital company
established 13 years ago to provide start up
capital, restructuring and general financial
advisory services. Since inception over
Polman has an industrial service and
business development unit to facilitate
cooperation between industry and the
community as well as to deliver training on
In cooperation with IFC and AUSAID, YDBA
130 SME businesses have been financed
established an SME Business Directory in
in fields such as automotive component
2004. The YDBA gallery promoting local
manufacture, plastics, rubber and metals
skilled craft industries achieved revenue of
manufacturing, farming, handicrafts and
Rp 555 million and to promote exports a
furniture. During 2004 AMV financed
In September 2004 Polman’s test for
trading house, PT Transnusa Multi Product,
a further 17 SME ‘partner’ companies
technical competence on selected
was established as a cooperative. A second
to a total of Rp 20.7 billion for periods
manufacturing process were given LBPLMI
gallery in the Kemang area of South Jakarta
of 3 to 6 years. Cooperation with YDBA
accreditation (Lembaga Sertifikasi Logam
is due to be opened in 2005.
continued through the year to assist partner
Mesin Indonesia). During the year Polman
companies in developing their businesses
signed MOUs with PT Citra Widya Education
and strengthening their capital position
for a new diploma programme, and with
with AMV providing advice on management,
Yayasan Wiyata Swadaya in cooperation with
technology, human resources and business
YDBA to promote education and training for
development.
SMEs.
In addition to its regular quarterly bulletin,
and a busy programme of media activity
including participation on radio talk shows
on Delta FM as well as in articles in
manufacturing process, conducting in house
courses, consultation and helping employees
gain skills certification.
89
Grup Astra, Aceh dan Sumatera Utara
Grup Astra dengan cepat menanggapi
bencana Tsunami yang terjadi pada tanggal
26 Desember dengan bantuan melalui
berbagai program sebesar Rp 47 milliar.
Bantuan ini terus berlanjut…
Astra Group rapidly responded to the
December 26th tsunami with assistance
and monetary support of Rp 47 billion.
The work goes on...
Gempa dan tsunami yang terjadi pada
Prioritas yang kritis adalah bagaimana
AHM bersama dengan dealer-dealer,
tanggal 26 Desember 2004 merupakan
memberikan bantuan yang praktis kepada
pemasok dan vendor mengumpulkan dana
bencana alam yang paling buruk di sejarah
para korban. Daripada membiarkan mereka
dengan total hampir Rp 10,0 miliar. Bank
Indonesia modern. Kegiatan usaha Grup
sebagai pengungsi dalam keadaan yang
Permata menyediakan bantuan melalui Bank
Astra adalah bagian dari masyarakat.
menyedihkan, AAL menawarkan 2.500
Indonesia dengan jumlah Rp 1,0 miliar,
Penyediaan bantuan yang cepat di awal
pengungsi bekerja di perkebunan sebagai
berikut bantuan lainnya yang senilai Rp 200
bencana tersebut sangat penting. Berikut
solusi terbaik bagi korban.
juta melalui cabang Bank Permata di Medan.
ini adalah bantuan pasca tsunami yang
telah Grup Astra sediakan dan bagaimana
rencana kami untuk membantu pemulihan
dan rekonstruksi masyarakat Nanggroe
Aceh Darussalam dan Sumatera Utara dari
bencana ini.
Tindakan Segera
Bidang usaha Alat Berat Grup Astra
memberikan tanggapan segera karena
Grup Astra menunjuk koordinator wilayah
perusahaannya menyumbang 15 unit alat
Medan untuk menangani bantuan yang
berat dan meminjamkan 11 unit dengan 30
sangat besar dengan tim berjumlah 100
operator, 15 mekanik dan sebuah tim yang
orang untuk mendirikan pos Grup Astra
mendukung bagian logistik dan bantuan
di Banda Aceh, Lhokseumawe, Singkil,
obat-obatan. Alat-alat tersebut termasuk,
Meulaboh dan Medan.
diggers, forklifts, truk dan satu set generator.
pasca bencana adalah berhubungan
Sumbangan ini diberikan pada bulan Januari
dengan komunitas seperti Meulaboh, yang
2005, di mana dari Grup UT bantuan berupa
sungguh-sungguh terputus hubungan
peralatan dan dana sekitar Rp 15,2 miliar
dengan dunia luar. Sebuah helikopter
yang berasal dari UT sendiri, Pama,
yang disewa oleh AAL adalah helikopter
PT UT Pandu Engineering, PT Bina Pertiwi,
pertama yang mendarat di Meulaboh,
Komatsu Indonesia, Komatsu Ltd (Jepang),
mengangkut obat-obatan, makanan, tenaga
Komatsu Asia Pacific Pte (Singapura),
medis dan sukarelawan untuk memberikan
Scania CV Aktiebolg (Swedia) and TN serta
bantuan serta melakukan taksiran awal.
Rp 500 juta disumbangkan oleh karyawan UT.
yang mendarat di Meulaboh, membuka
jalan untuk pemberian bantuan-bantuan
berikutnya.
Grup Toyota menyumbang Rp 2,4 miliar
ditambah dengan bantuan langsung dalam
bentuk pakaian dan obat-obatan. Yang
berpartisipasi dalam usaha ini termasuk
Area perkebunan AAL menjadi salah satu
TAM, TMMIN, dealer Toyota, yaitu PT Hadji
barak pengungsi yang pertama didirikan dan
Kalla, PT Hasjrat Abadi, PT Agung Automall,
berfungsi sebagai pusat distribusi makanan,
PT Astrido Toyota, PT Tunas Toyota Tbk dan
obat-obatan dan pakaian. Dua pegawai AAL
PT New Ratna Motor.
dan 184 orang yang merupakan anggota
keluarga karyawan Grup Astra hilang.
ADM menyumbang senilai Rp 2,0 miliar
yang berupa 20 Zebra pick up truk, 5 Zebra
ambulans dan uang tunai Rp 200 juta.
90
AOP, AAB, FIF, AG dan TRAC.
besarnya bencana. UT dan anak
Salah satu masalah yang paling sulit
YDBA merupakan rombongan pertama
Bantuan berharga lainnya diberikan oleh
Total Bantuan Keuangan Grup Astra
Tiga bulan kemudian, bantuan masih terus
mengalir. Pada saat laporan ini disiapkan
dana dan komitmen Grup Astra sebesar
Rp 47,0 miliar, termasuk Rp 34,9 miliar
dalam bentuk tunai yang telah disalurkan
dalam berbagai program dan Rp 2,6 miliar
sumbangan dari karyawan Grup Astra.
Rekonstruksi
Besarnya dampak yang ditimbulkan dari
bencana ini akan membutuhkan waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun,
sebelum aktivitas kehidupan kembali normal.
Grup Astra berkomitmen untuk mendukung
rekonstruksi sebagai kesempatan untuk
membantu upaya pemulihan di daerah
tersebut.
Astra Group, Aceh and North Sumatera
The December 26th earthquake and
Astra’s Heavy Equipment group responded
AHM, its dealers, suppliers and vendors
tsunami was the worst natural disaster in
immediately as the scale of the disaster
collected a total of Rp 10.0 billion. Bank
Indonesia’s modern history. Astra Group’s
became apparent. UT and its subsidiaries
Permata provided relief via Bank Indonesia
business activities have made us a part of
donated 15 units of heavy equipment and
of Rp 1.0 billion and further basic
this community. Speed in giving support
loaned a further 11 units with 30 operators
necessities to a value of Rp 200 millon via its
in the immediate aftermath was essential.
15 mechanics and a support team for
Medan branch. Other valuable support was
This account is of the post tsunami aid Astra
logistics and medical aid. The equipment
given by AOP, AAB, FIF, AG and TRAC.
Group provided and how we plan to help
included diggers, forklifts, trucks and
the recovery and reconstruction of these
a generator set. The donations given in
communities torn apart by nature.
January 2005 from the UT group were
estimated at Rp 15.2 billion from UT itself,
Immediate Response
One of the most difficult issues was in
reaching communities like Meulaboh, that
had been totally cut-off from the rest of the
world. A helicopter rented by AAL was the
first to arrive in Meulaboh, transporting our
Pama, PT UT Pandu Engineering,
PT Bina Pertiwi, Komatsu Indonesia,
Komatsu Ltd (Japan), Komatsu Asia Pacific
Pte Ltd (Singapore), Scania CV Aktiebolg
(Sweden) and TN. In addition Rp 500 million
was donated by UT employees.
volunteers to make an initial assessment.
Group Toyota rallied together to donate
YDBA was the first group to test the runway
Rp 2.4 billion plus direct aid in the form of
site at Meulaboh, opening up the way for
clothing and medicines. The participants
further relief supplies.
in this effort included TAM, TMMIN, Toyota
AAL’s plantation site in the area became
one of the first refugee camps established,
functioning as a centre for the distribution
of food, medicine, and clothing. Two AAL
dealers, namely PT Hadji Kalla, PT Hasjrat
Abadi, PT Agung Automall, PT Astrido
Toyota, PT Tunas Toyota Tbk and PT New
Ratna Motor.
employees and a further 184 persons, being
ADM contributed total aid estimated at
family members of Astra Group staff, were
Rp 2.0 billion being 20 Zebra pick up trucks,
lost. The critical priority lay in how to give
5 Zebra Ambulances and Rp 200 million in
practical help to the victims; rather than
cash.
leave them as refugees in a state of despair,
Astra Group appointed the Medan regional
coordinator to properly manage this large
scale support and maintained a team of over
100 to set up Astra Group posts in Banda
Aceh itself, Lhokseumawe, Singkil, Meulaboh
and Medan.
Total Astra Group Financial Support
Three months later, the giving still continues.
As this report is being prepared a total
Rp 47.0 billion has been donated including
Rp 34.9 billion in cash from Astra Group
companies and Rp 2.6 billion in donations
from Astra Group Employees.
Towards reconstruction
Sadly, the extent of dislocation from this
tragedy means it will take many months,
indeed years, before life is truly back to
normal. Astra Group has pledged to support
the reconstruction as opportunities to help
emerge.
AAL offered 2,500 of them work at the
plantations, a winning solution for everyone.
91
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan
komite dan fungsi dalam organisasi yang
Komite Eksekutif (EC)
bertanggung jawab untuk meningkatkan
Dewan Komisaris dan Direksi Astra
mempunyai komitmen untuk menjalankan
standar paling tinggi atas tata kelola
perusahaan dan Grup Astra sering diakui
melalui penghargaan dari institusi ternama
efektifitas pelaksanaan aktifitas tata kelola
perusahaan seperti Komite Audit, Komite
Remunerasi dan Nominasi, Komite Eksekutif,
Grup Manajemen Risiko dan Departemen
Internal Audit.
dan badan regulasi sebagai perusahaan
yang kompeten dalam menjalankan praktik
terbaik dalam tata kelola perusahaan. Tata
Komite Audit (AC)
AC membantu Dewan Komisaris dalam
Astra, dalam kenyataannya sejak didirikan
mengemban tanggung jawab pengawasan
pada tahun 1957, pendiri perusahaan
sesuai ketentuan Bapepam dan Bursa Efek
secara konsisten menjalankan kontrol
Jakarta yang berlaku. AC diketuai oleh
yang bijaksana sejalan dengan secara aktif
Patrick Alexander (diangkat pada bulan
menghargai etika dan pelaksanaan usaha
Mei 2003) dengan anggotanya Fred B.G.
secara terus menerus. Praktik dari hari ke
Tumbuan (diangkat pada bulan Desember
hari ini merupakan perwujudan dari Catur
2003) dan Kanaka Puradiredja (diangkat
Dharma, yang merupakan filosofi dasar
pada bulan Maret 2004). Aktivitas AC dapat
Perseroan yang masih menjadi bagian dari
dilihat pada laporan terpisah dalam Laporan
kegiatan bisnis lebih dari empat puluh tahun
Tahunan ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi
(RNC)
profesional, terbuka dan bertanggung
RNC bertugas untuk menetapkan kebijakan
jawab dengan memperhatikan kepentingan
remunerasi, menetapkan dasar untuk
Perseoran, pemegang saham dan
pembayaran bonus dan pembagian tugas di
stakeholder serta mematuhi standar dan
antara para anggota Direksi. Komite ini juga
peraturan yang berlaku .
ditugaskan untuk menyeleksi calon eksekutif
yang berpotensi (di luar jabatan Direktur).
Sepanjang tahun 2004 Astra mengadakan
pertemuan secara berkala dari sejumlah
92
dari Dewan Komisaris termasuk anggaran
tahunan, kinerja operasional dan keuangan
Grup Astra secara umum. Pertemuan
kuartalan dan proyeksi dibandingkan dengan
anggaran tahunan.
Implementasi
Setiap karyawan diharapkan dapat mematuhi
prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam budaya
dan lingkungan kerja di Grup Astra. Publikasi
Buku Pedoman Etika Kerja dan Etika Bisnis
merupakan petunjuk lugas dan praktis
bagi karyawan untuk melakukan tugasnya
termasuk dalam berhubungan dengan pihak
ketiga dan masyarakat pada umumnya yang
harus dilakukan secara profesional dan
kemudian.
melakukan tugas dan fungsinya secara
penting yang memerlukan persetujuan
dilaksanakan setiap bulan di mana kinerja
kelola perusahaan telah mulai sejak lama di
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
EC meninjau semua keputusan bisnis
Secara berkala Komite RNC mengadakan
rapat pada tahun 2004.
dengan cara yang bertanggungjawab.
Secara berkala Perseroan melakukan
survei mengenai efektifitas kontrol, tingkat
kepatuhan terhadap etika bisnis dan etika
kerja, kepatuhan terhadap EHS, dan perlakuan
yang adil terhadap para karyawan Grup
Astra. Sebuah buku Pedoman mengenai
Astra dan cara pendekatannya terhadap
lingkungan yang berjudul “The Management
of Green Companies” tersedia bagi publik.
Corporate Governance
Presentasi Astra di hadapan komite
Indonesian Institute for Corporate
Governance.
Astra presentation to the Indonesian
institute for Corporate Governance.
Overview
improving the effectiveness of corporate
Executive Committee (EC)
governance activities. These include the
The Board of Commissioners and Board
of Directors of Astra are committed to
maintaining the highest standards of good
corporate governance (GCG) and Astra
Audit Committee, the Remuneration and
Nomination Committee, the Executive
Committee, the Risk Management Group and
the Internal Audit Department.
Group is regularly acknowledged through
awards from leading institutions and
EC reviews all major business decisions
that require approval by BOC as well as
the annual budget, the operational and
financial performance of Astra Group in
general. Meetings are held monthly and
Audit Committee (AC)
each quarterly performance and outlook is
maintaining best practice in this area. GCG
The AC assists the BOC in fulfilling its
budget.
goes back a long way at Astra, in fact from
oversight responsibilities in accordance with
its establishment in 1957, the founders
prevailing requirements of Bapepam and
of the Company have consistently applied
JSX. The AC is chaired by Patrick Alexander
prudent controls as well as actively pursued
(appointed in May 2003) and includes Fred
ethical and sustainable business practices.
B.G. Tumbuan (appointed in December
These practices are the practical day-to-day
2003) and Kanaka Puradiredja (appointed
implementation of the Catur Dharma, the
in March 2004). The activities of the AC are
Company’s original corporate philosophy
described in a separate report contained
that is still relevant to our business over forty
within this Annual Report.
regulatory bodies as highly competent in
to perform their duties and functions
Remuneration and Nomination
Committee (RNC)
professionally, transparently and responsibly
RNC is tasked to set the remuneration
with due consideration to the interests of the
policy, determine the basis for awarding
Company, its shareholders and stakeholders
bonus payments and the distribution of
and in compliance with current standards
duties among the members of the BOD. It
and regulations.
also reviews candidates being considered
for executive positions (excluding Directors).
Throughout the year Astra conducted
regular meetings of a number of committees
Implementation
Every employee is expected to follow the
principles that define the culture and working
environment of Astra Group. A Group
publication, the “Guidelines on Business
and Work Ethics” is a clear and practical
guide to help employees in performing their
duties, including dealing with third parties
years later.
The BOD and the BOC are expected
assessed and compared against the annual
Periodic meetings were held during the year.
and the general public in a professional and
responsible manner.
The Company regularly surveys the
effectiveness of controls, the extent of
compliance with proper business and work
ethics, compliance as to EHS, and the fair
treatment of employees in the Astra Group. A
Guide Book on Astra and its approach to the
environment entitled “The Management of
Green Companies” is available to the public.
and functional departments charged with
93
Astra berpartisipasi di pameran pasar
modal untuk mempromosikan kepemilikan
saham dan informasi mengenai perusahaanperusahaan yang tercatat di bursa.
Astra participates in capital markets
exhibition to promote share ownership and
information of listed companies.
Pertemuan Dewan Komisaris dan
Direksi dan Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham
• Sisanya Rp 170 (seratus tujuh puluh
rupiah) untuk setiap saham untuk setiap
pemegang saham yang terdaftar di
daftar Perseroan pada tanggal
Pada tahun 2004, Direksi mengadakan
pertemuan mingguan secara berkala
sebanyak 68 kali, sedangkan Dewan
Komisaris menyelenggarakan pertemuan
sebanyak 4 kali. Pada tanggal 27 May 2004
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham (RUPS) yang
menghasilkan sejumlah keputusan penting
1 Juli 2004 dan dibayarkan pada
tanggal 14 Juli 2004.
• Ditahan Rp 80 miliar (delapan puluh
miliar) sebagai dana cadangan ; dan
sisanya akan dicadangkan untuk dana
usaha dan investasi Perseroan.
4. Menerima pengunduran diri dari
Audit Internal
Obyektif yang penting dalam Grup Audit
Internal adalah menyediakan jaminan dalam
perluasan dan efektif dari sistem kontrol
internal Perseoran, dengan mengikuti
panduan dari Charter Audit Internal, di mana
akan memperkuat Grup Audit Internal untuk
melaksanakan kegiatan Audit Internal yang
luas.
Di tahun 2004 sebagai bagian dari proses
Kour Nam Tiang sebagai Direktur
yang telah berlangsung, Komite Audit
dengan segera setelah penutupan Rapat
dan Direksi menyetujui strategi untuk
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan
Tahunan (AGM). Komposisi Direksi setelah
mempertinggi cakupan dan kualitas
ratifikasi Laporan Keuangan Perseroan
pengunduran diri adalah sebagai berikut:
pelayanan Audit Internal untuk memenuhi
sebagai berikut :
Tahun 2003.
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan
Direksi untuk tanggung jawab manajemen
mereka dan Dewan Komisaris untuk
tanggung jawab supervisi mereka
selama tahun buku tahun 2003 untuk
lebih jelas kinerja tersebut tertuang di
laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan anak perusahaannya.
Presiden Direktur:
Budi Setiadharma
Wakil Presiden Direktur:
Michael Dharmawan Ruslim
2003, dengan jumlah Rp 4.421.583 juta
(empat triliun empat ratus dua puluh satu
tata kelola perusahaan. Hal ini terus
menerus akan di implementasikan selama
tiga tahun ke depan.
Direktur:
Struktur dari divisi Audit Internal telah
Danny Walla
ditetapkan untuk peningkatan perluasan dan
John Slack
kualitas dari pelayanan Audit Internal.
Prijono Sugiarto
Sebagai tambahan dari Audit Sales Operation,
Gunawan Geniusahardja
tim-tim baru, termasuk IT Audit dan Grup
3. Persetujuan mendistribusikan laba bersih
untuk buku yang berakhir 31 Desember
tantangan yang diperlukan dalam masalah
Audit Internal telah disiapkan untuk bekerja
Grup Internal Audit dan
Manajemen Risiko
miliar lima ratus delapan puluh tiga juta
Grup Astra menyadari betapa pentingnya
rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
membentuk Internal Audit dan Manajemen
• Final Dividen sebesar Rp 220 (dua
Risiko yang berfungsi memberikan laporan
lebih dekat dengan Departemen Audit
Internal di perusahaan lain di dalam Grup
Astra untuk memastikan pelayanan yang
efektif dan melaporkan kegiatan Audit
Internal dan isu di seluruh Grup Astra.
ratus dua puluh rupiah) per saham
yang jelas kepada Direksi dan akses yang
Pendekatan sekarang ini, metode, proses,
termasuk interim dividen sejumlah
seluas-luasnya untuk AC. Audit Internal dan
alat, produk dan pelayanan-pelayanan di
Rp 50 (lima puluh rupiah) untuk setiap
Grup Manajemen Risiko menyetujui dan
tinjau secara berkala untuk memastikan
saham yang telah dibayarkan pada
menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif.
Grup Astra terus menerus mendekati praktek
tanggal 18 Desember 2003.
terbaik di dunia baik dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pelayanan ini.
94
BOC and BOD meetings and
the Annual General Meeting of
Shareholders
• The remaining Rp 170 (one hundred
seventy rupiah) for each share for all
shareholders registered in the
Company’s list on 1 July 2004 and was
During 2004, the BOD held regular weekly
meetings for 68 times, while the BOC met
4 times. On May 27th 2004 the Company
conducted an Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) at which the following
major resolutions were passed:
paid on 14 July 2004.
• Retained Rp 80 billion (eighty billion
rupiah) as a reserve fund; and the
remaining balance to be preserved for the
Company’s working capital and investment.
4. Accepted the resignation of
Internal Audit
The core objective of the Internal Audit
Group is to provide assurance on the
adequacy and effectiveness of the
Company’s internal control systems,
guided by the Internal Audit Charter, which
empowers Internal Audit Group to undertake
a wide range of internal audit activities.
In 2004 as part of an ongoing process, the
Kour Nam Tiang as Director effective
AC and BOD approved strategies to further
and ratified annual accounts for the book
immediately after the closing of the
enhance coverage and quality of internal
year of 2003.
AGMS. The composition of the BOD after
audit services to meet challenging demands
the resignation was as follows:
on corporate governance matters. These
1. Approved the Company’s annual report
2. Granted full discharge and acquittal
to Board of Directors (BOD) for their
management responsibilities and to Board
of Commissioners (BOC) for their
supervisory responsibilities during
the book year of 2003 to the extent
that such performances were reflected
in the Consolidated Financial Report of
the Company and its Subsidiaries.
3. Approved the distribution of net income
President Director:
Budi Setiadharma
(four trillion four hundred twenty one
billion five hundred eighty three million
three-year horizon.
Vice President Director:
The structure of the Internal Audit Division
Michael Dharmawan Ruslim
has been realigned to enhance coverage and
Directors:
quality of internal audit services. In addition
Danny Walla
to Sales Operations Audit, new teams, which
John Slack
include the IT Audit and Group Internal
Prijono Sugiarto
Audit have been established to work closely
Gunawan Geniusahardja
with the Internal Audit Departments of other
for the book year ended 31 December
2003 amounting to Rp 4,421,583 million
are progressively being implemented over a
companies within Astra Group to ensure
Group Internal Audit and Risk
Management
rupiah) detailing as follows:
Astra Group recognizes the crucial
• Final dividend of Rp 220 (two hundred
effective coverage and reporting of internal
audit activities and issues across the Astra
Group.
importance of a designated Group Internal
The current approach, methodology,
twenty rupiah) per share including
Audit and Risk Management Function which
processes, tools, product and services are
interim dividend amounting to Rp 50
is given a clear reporting line to the Board
regularly reviewed to ensure Astra Group’s
(fifty rupiah) for each share, which was
of Directors (BOD) and unrestricted access
continued progression toward world best
paid on 18 December 2003.
to the Audit Committee (AC). Internal Audit
practice in both undertaking and delivery of
and the Risk Management Groups each have
this service.
distinct responsibilities.
95
Pendekatan Audit Internal
Terdapat tiga sistem pemeringkatan (‘efektif’,
‘diperlukan perbaikan’ dan ‘lemah’) yang
telah berjalan untuk mengukur keefektifan
pengontrolan internal dan memberikan
perhatian pada area yang dinilai di bawah
standar. ‘Follow up Review’ dilaksanakan
untuk memastikan permasalahan dan
rekomendasi yang diajukan pada laporan
audit telah disampaikan.
Perseroan melakukan investasi yang besar
menyeluruh yang melibatkan proses
dalam bidang pelatihan, pengembangan
mengidentifikasi, mengelola dan melaporkan
keterampilan dan pengetahuan karyawan
risiko usaha yang signifikan. Kerangka kerja
bagian audit termasuk sertifikasi sebagai
ini dilengkapi oleh sebuah proyek Control
auditor. Dalam waktu enam bulan, karyawan
Self Assesment (CSA) untuk mengidentifikasi
terpilih dikirim untuk mengikuti program
profil risiko Grup Astra secara sistematis dan
Qualified Internal Auditor (QIA) dan
terorganisasi dengan melakukan pemetaan
memperoleh diploma. Konsultan eksternal
dan memprioritaskan berbagai risiko,
juga direkrut untuk mengembangkan
berdasarkan pada kemungkinan terjadinya
ketrampilan audit TI dan ketrampilan
risiko dan dampaknya terhadap nilai bagi
perangkat lunak audit.
pemegang saham. Sebagai tambahan,
Diskusi secara menyeluruh dilaksanakan
pada berbagai tingkat manajemen untuk
membicarakan permasalahan audit dan
keputusan yang diambil.
untuk memberikan pandangan yang lengkap
Grup Manajemen Risiko (RMG)
RMG berperan ganda baik sebagai konsultan
maupun penjamin. Sebelumnya, RMG
kepada manajemen mengenai risiko operasi
secara menyeluruh, RMG memfasilitasi
perencanaan sumber daya yang diperlukan
untuk mengelola risiko.
Pada tahun 2004, laporan kuartal Grup
memberikan fasilitas dan saran dalam
Astra kepada Direksi dan Komite Audit
pelaksanaan manajemen risiko dan hal-hal
RMG secara aktif menyebarluaskan
dibuat dan rapat resmi diadakan dengan
yang berhubungan di seluruh Grup Astra.
kerangka kerja Manajemen Risiko/CSA ke
Direksi dan AC untuk membicarakan hal-hal
RMG bertanggung jawab untuk memberikan
seluruh Grup Astra melalui komunikasi dan
sebagai berikut:
jaminan secara mandiri kepada Direksi dan
lokakarya untuk meningkatkan kesadaran,
Komite Audit dalam menjalankan peraturan
pemahaman, identifikasi serta analisa risiko
termasuk kepastian dalam risiko besar dan
dan kontrol di berbagai tingkat manajemen.
• Temuan audit utama/masalah
pengawasan
• Tinjauan pengawasan internal dengan
peringkat di bawah ‘efektif’
• Rekomendasi dan permasalahan yang
belum terselesaikan
• Hal-hal yang menyangkut praktik
pemalsuan
keefektifan dalam pengendalian yang di
tetapkan oleh manajemen.
Bagan Sistem Manajemen Risiko Grup Astra
Untuk menghadapi tantangan usaha yang
agar dapat mendokumentasikan dan
menindaklanjuti dengan jelas. Kebijakan
Pengelolaan Risiko mengharuskan
Perseroan untuk mempunyai kerangka kerja
terus meningkat dan lingkungan tata
Manajemen Risiko dan Risk Registers yang
kelola perusahaan, Perseroan mengadopsi
telah disetujui oleh Direksi.
kerangka kerja pengelolaan risiko secara
96
Risk Registers juga sedang dikembangkan
Sistem Manajemen Risiko Grup Astra
Astra Group Risk Management System
Strategic Plan
Budget & Key Performance Index
Business Process & Organization
Portfolio Risk Assessment
Financial Report & Operational Report
Business Process Risk Assessment
High Level
Research &
Control
Business Process
Risk Interview
Benchmarking
Self Assessment
Risk Interview & Questionnaire
RISK REGISTER
Business
Risk Analysis Report
Risk Based
Continuity Plan
- Management Assurance
Audit Plan
Internal Audit Approach
A three tier grading system (‘effective’,
‘improvement needed’ and ‘weak’) is in
place to assess the effectiveness of internal
controls and to draw attention to areas
rated below standard. ‘Follow up Reviews’
are conducted to ensure issues and
recommendations raised in the earlier audit
have been addressed.
Extensive discussions are held with various
level of management to discuss audit issues
and their resolution.
Insurance
The Company invests extensively in training
enterprise-wide risk management framework
and the development of audit staff skills and
involving the process of identifying,
knowledge including certification of auditors.
managing and reporting significant business
On a semi annual basis, selected staff
risks. The framework is complemented by a
are sent for the Qualified Internal Auditor
Control Self Assessment (CSA) project which
(QIA) program and certification. External
captures and profiles Astra Group risks in a
consultants were also recruited to develop IT
systematic and organized way by mapping
audit skills and audit software skills.
out and prioritizing various risks, based on
the possibility of a risk event occurring and
Risk Management Group (RMG)
RMG adopts both a consulting and
an assurance role. In the former,
RMG facilitates and advises on the
its impact on shareholder value. In addition
to giving management a complete view of
enterprise-wide operational risk exposure it
facilitates the planning of resources needed
to manage risk events.
In 2004, a quarterly Astra Group reporting
implementation of Risk Management and
process to the BOD and AC has been
related matters across the Astra Group.
RMG has been active in disseminating
established and formal meetings were
From an assurance perspective, RMG is
the Risk Management/CSA Framework
held with the BOD and AC to discuss the
responsible for providing independent
across Astra Group through communication
following:
assurance to the Board of Directors and
and workshops to create awareness,
Audit Committee on implementation of policy
understanding, identification and analysis
as well as assurance on the major risks and
of Risk and Controls at various level of
effectiveness of the relevant controls stated
management.
• Major Audit Findings/Control Issues
• Internal Control Reviews rated below
‘Effective’
• Long Outstanding Recommendations and
Issues
• Any events of fraudulent practices arising
by management.
Astra Group Risk Management System
Risk Registers are also being developed
to enable clear documentation and followup. A Risk Management Policy mandating
To meet the challenge of a constantly
companies to have Risk Management
evolving business and corporate governance
Framework and Risk Registers has been
environment, the Company has adopted the
approved by the Board of Directors.
97
Kini Astra sedang dalam proses merumuskan
Rencana Kelanjutan Bisnis dan segera
Remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi
membangun daya tahan dan kemampuan
untuk mempertahankan merek dan reputasi
Astra, stakeholder dan penciptaan nilai.
Komunikasi Karyawan
Selama tahun 2004 sejumlah kegiatan
rutin tetap dijalankan untuk meningkatkan
hubungan internal, membangun moral
dan menjaga keefektifan lingkungan kerja.
Setiap tahun Presiden Direktur Perseroan
menyampaikan pesannya melalui surat
kepada semua eksekutif dan karyawan
perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra
yang berisi perkiraan Perseroan mengenai
ekonomi makro, lingkungan kegiatan
usaha, strategi kunci dan sasaran Astra.
Direksi mengundang eksekutif untuk
mengkomunikasikan isi surat tersebut
kepada semua karyawan. Selain itu, Direksi
juga mengunjungi beberapa kota besar
seperti Bandung, Pekanbaru, Surabaya dan
Jakarta guna mengkomunikasikan secara
langsung kepada para manajemen tingkat
menengah dan para kepala cabang Grup
Astra guna memastikan kebijakan dan
strategi dipahami sepenuhnya.
98
pertemuan pers dan analis diadakan untuk
memberikan informasi penting terhadap
akan memulai mendokumentasikan semua
proses bisnis terkait dan prosedur untuk
Sepanjang tahun 2004, program berkala
Pada tahun 2004, Dewan Komisaris dan
Direksi Astra menerima pembayaran gaji dan
uang kompensasi lainnya sebesar
Rp 244 miliar.
Sekretaris Perusahaan
perkembangan di seluruh bagian usaha
Grup Astra sekaligus memberikan informasi
mengenai kondisi keuangan di Grup Astra.
Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan
paparan publik dan lokakarya bagi wartawan
pasar modal dan perindustrian. Perseroan
Untuk terus meningkatkan dan menjaga
juga mengambil bagian dalam berbagai
reputasi Astra sebagai perusahaan
forum investor yang diselenggarakan di
publik terkemuka di Indonesia, Sekretaris
dalam maupun luar negeri.
Perusahaan mengemban tanggung jawab
untuk mempertahankan komunikasi yang
wajar, konsisten dan terbuka dalam hal
seputar tata kelola perusahaan, transaksi
material dan kegiatan perseroan. Dalam
kegiatan sehari-hari fungsi hubungan
Pengumuman-pengumuman secara berkala
disampaikan melalui media terkemuka dan
nilai-nilai Perseroan, filosofi, budaya serta
program-program tanggung jawab sosial
perusahaan yang diinformasikan melalui
melalui media internal dan berbagai acara.
masyarakat di bawah pengarahan Sekretaris
Perusahaan menyediakan informasi terkini
mengenai Perseroan kepada pemegang
saham, publik, investor pasar modal,
analis dan media. Sebagai tambahan,
Sekretaris Perusahaan memantau hal-hal
yang berhubungan dengan kepatuhan
dan ketentuan pasar modal yang berlaku
dan memberikan informasi kepada Direksi
mengenai perubahan ketentuan dan
implikasinya.
Informasi mengenai Perseroan bisa diperoleh
melalui laporan tahunan sebelumnya, press
release, dan website Perseroan di
www.astra.co.id.
Astra is now in the process of setting up
BOC and BOD Remuneration
begin to document the associated Business
Continuity process and procedures to build
resilience and capability to safeguard the
interest of Astra’s brand and reputation,
stakeholders and value creation.
Employee Communications
During 2004 a number of key routines
were continued to enhance internal
communication, build morale and maintain
an effective working enviroment. An annual
letter from the President Director was
distributed to all executives and employees
in the Astra Group containing the Company’s
forecast for the macro economy, the
business environment, Astra’s key strategies
and business targets. The Board of Directors
invites executives to communicate the
contents of the letter to all employees. A
programme of Director visits to major cities
such as Bandung, Pekanbaru, Surabaya and
Jakarta was undertaken to communicate
directly to Astra Group’s middle management
During 2004, a regular programme of press
and analyst gatherings was conducted in
the Business Continuity Plan and will soon
In 2004, the Astra’s BOD and BOC received
a total of Rp 244 billion in salaries and other
forms of compensation.
Corporate Secretary
order to inform key audiences of progress in
all areas of Astra Group’s business as well as
commentary and information on the financial
condition of the Astra Group. In addition, a
public expose and workshops were held for
In continuing to develop and manage Astra’s
capital markets and industrial journalists.
reputation as a leading listed company
The Company also participated in various
in Indonesia, the Corporate Secretary is
investor events held in Indonesia and at
responsible for maintaining equitable,
selected overseas venues.
consistent and transparent communications
on good corporate governance issues,
material transactions and corporate
actions. On a day-to-day basis the public
relations office under the direction of the
Corporate Secretary provides timely up-
Regular announcements of results
were displayed in leading journals and
the Company’s values and philosophy,
culture and corporate social responsibility
programmes were disseminated through inhouse publications and various events.
to-date information about the Company to
its shareholders, the public, equity market
investors, analysts and the media. In
addition, the Corporate Secretary monitors
Information on the Company is available via
previous annual reports, press releases and
the company’s web site at www.astra.co.id.
compliance with capital market rules and
regulations and ensures the Board of
Directors are fully informed on regulatory
changes and implications relating thereto.
and heads of branches to ensure policies
and strategies are fully understood.
Aminuddin
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
99
Laporan Tahunan ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan
This Annual Report has been signed by the members of the
Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan April
Board of Commisssioners and the Board of Directors of PT Astra
2005.
International Tbk in April 2005.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Theodore Permadi Rachmat
Benny Subianto
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
President Commissioner
Vice President Commissioner
Benjamin Arman Suriadjaya
Juwono Sudarsono
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Brian Richard Keelan
Mari Elka Pangestu
Adam Phillip Charles Keswick
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Direksi
Board of Directors
100
Budi Setiadharma
Michael Dharmawan Ruslim
Danny Walla
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
President Director
Vice President Director
Director
John S.A. Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Direktur
Direktur
Direktur
Director
Director
Director
Laporan Keuangan
Financial Report
PT Astra International Tbk
dan Anak Perusahaan
and Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
31 Desember 2004 dan 2003
31 December 2004 and 2003
101
Data Perseroan
Corporate Data
i
Dewan Komisaris
Theodore Permadi Rachmat
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra International Tbk
sejak Juni 2002. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (1984
- 1998), kemudian diangkat menjadi Komisaris Perseroan (1998 – 2000) dan untuk kedua
kalinya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2000 – 2002). Bergabung dengan
PT Astra International Tbk tahun 1969. Beliau adalah juga Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk
(1999 - sekarang), dan pernah menjabat Komisaris PT Bank Universal Tbk (1995 - 2001).
Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris (1994 - 1998), Komisaris (1984 - 1991),
Presiden Direktur (1979 - 1983) dan Direktur (1972 - 1978) di PT United Tractors Tbk.
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1968.
Benny Subianto
Wakil Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra International
Tbk sejak Februari 2000, dan sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan sejak 1998. Memulai
karir di PT Astra International Tbk pada tahun 1969 dan menjadi Wakil Presiden Direktur
(1990 - 1998). Pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (1984 1997), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 - 1999), Presiden Komisaris
PT Berau Coal (1995 - 2001) dan Presiden Komisaris PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 - 1999).
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1969.
Benjamin Arman Suriadjaya
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali
sebagai Komisaris PT Astra International Tbk. Bergabung dengan PT Astra International
Tbk pada tahun 1970 dan pernah menjabat sebagai Direktur (1970 - 1973), Wakil Presiden
Direktur (1973 - 1979), Presiden Direktur (1979 - 1984), Wakil Presiden Komisaris (1984
- 1993) dan berbagai jabatan di anak perusahaan. Komisaris sejak 1993 hingga sekarang.
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959.
Juwono Sudarsono*
Komisaris
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Juni 2002, dan
Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sejak Juni 2001. Sejak Oktober 2004, beliau menjabat
sebagai Menteri Pertahanan. Memegang berbagai gelar akademis dari Universitas Indonesia,
Universitas California Berkeley, AS, dan London School of Economics (1978). Pernah menjadi
Dosen di Georgetown University, Washington DC dan di Columbia University, New York (1986
– 1987) serta Dekan di Universitas Indonesia (1988 – 1994). Beliau adalah Wakil Gubernur
pada Lembaga Pertahanan Nasional, dan pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan
Hidup, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pertahanan. Saat ini Beliau aktif
sebagai Profesor di Universitas Indonesia dan sejak tahun 2002 sebagai penasehat ahli pada
Konsorsium Internasional untuk Reformasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
* Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004
ii
Board of Commissioners
Theodore Permadi Rachmat
President Commissioner
An Indonesian citizen, he has been the President Commissioner of PT Astra International Tbk
since June 2002. A former President Director of the Company (1984 - 1998) before being
appointed as a Commissioner of the Company (1998 - 2000), he served as President Director
of the Company for the second time from 2000-2002. He joined the Company in 1969.
Mr. Rachmat is also a Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk (1999 - present), and is
a former Commissioner of PT Bank Universal Tbk (1995 - 2001). He has also served as the
President Commissioner (1994 - 1998), Commissioner (1984 - 1991), President Director
(1979 - 1983) and Director (1972 - 1978) of PT United Tractors Tbk. He graduated from
Bandung Institute of Technology in 1968.
Benny Subianto
Vice President Commissioner
An Indonesian citizen, he has been the Vice President Commissioner of the Company
since February 2000 and has been a Commissioner since 1998. He started his career at
the Company in 1969 and served as the Vice President Director from 1990 -1998. He has
served as the President Director of PT United Tractors Tbk (1984 - 1997), President Director
of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 -1999), President Commissioner of PT United Tractors
Tbk (1997 - 1999), President Commissioner of PT Berau Coal (1995 - 2001) and President
Commissioner of PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 - 1999). He graduated from Bandung
Institute of Technology in 1969.
Benjamin Arman Suriadjaya
Commissioner
An Indonesian citizen, he was re-appointed as a Commissioner of the Company at the Annual
General Meeting of Shareholders in 2000. He joined the Company in 1970 and served as
Director (1970 - 1973), Vice President Director (1973 - 1979), President Director (1979
- 1984), Vice President Commissioner (1984 - 1993) and various positions in subsidiaries. He
has been a Commissioner in the Company since 1993. He graduated from Bandung Institute
of Technology in 1959.
Juwono Sudarsono*
Commissioner
An Indonesian citizen, he has been a Commissioner of the Company since June 2002 and a
Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk since June 2001. He has also been the Minister
of Defense since October 2004. He holds degrees from the University of Indonesia, the
University of California Berkeley, USA, and the London School of Economics (1978). He was
a Professor at Georgetown University, Washington DC, and Columbia University, New York
from 1986 - 1987, and Dean of the University of Indonesia from 1988 - 1994. He was Vice
Governor of the National Defense Council, and has served as Minister of the Environment,
Minister of Education and Culture and Minister of Defense. Currently, he is active as a
Professor at the University of Indonesia and since 2002, as an International Consortium
Advisor for the Reform of the Indonesian House of Representatives.
* Resigned effective 1 December 2004
iii
Mari Elka Pangestu*
Komisaris
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003
Sejak Oktober 2004, beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Merupakan Kepala
Departemen Ekonomi, Direktur Eksekutif dan salah seorang Direktur di Centre for Strategic
and International Studies, Jakarta. Kebijakan ekonomi Indonesia dan permasalahan ekonomi
internasional merupakan spesialisasinya, dan banyak penulisan telah dipublikasikan berkaitan
dengan hal-hal tersebut. Selain itu, beliau juga merupakan Coordinator Trade Forum dan
Pacific Economic Cooperation Council, anggota Indonesian National WTO Commission,
konsultan World Bank serta penasihat Indonesia China Business Council. Meraih gelar sarjana
bidang Ekonomi pada tahun 1978 dan gelar Master dalam bidang yang sama pada tahun
1980 dari Australian National University. Kemudian memperoleh gelar Ph.D dalam bidang
Ekonomi dari University of California, Davis, tahun 1986.
* Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004
Djunaedi Hadisumarto
Komisaris
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003.
Saat ini beliau merupakan Penasihat Menteri Negara Badan Perencanaan Pengembangan
Nasional/Kepala BAPPENAS, anggota Tim Kerja Indonesia-Japan Economic Cooperation.
Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005),
Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Pertamina mewakili Pemerintah Indonesia
(1999-2001), Kepala Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/ BAPPENAS (19992001), Komisaris Bank Pembangungan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Asisten Menteri
Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pengawas Pembangunan untuk bidang ekonomi
(1993-1998) serta Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan (1983-1998). Meraih gelar
Sarjana bidang ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1962, gelar Master dari University of
California, Berkeley, USA, tahun 1966 dan dari University of Southern California, Los Angeles,
USA, tahun 1969. Kemudian meraih gelar Ph.D dari University of Southern California, Los
Angeles, USA, tahun 1974.
Motonobu Takemoto
Komisaris
Warga Negara Jepang, menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales Co. Ltd pada tahun 1969. Menjabat sebagai
Managing Director, Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (Toyota Motor Management Service
Singapore Pte Ltd) sejak tahun 2001, dan sebagai Executive Vice President Toyota Motor
Thailand Co. Ltd pada tahun 1994. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Administrasi Niaga,
Universitas Kobe, Jepang, tahun 1969.
Patrick Morris Alexander
Komisaris
Warga Negara Australia, menjadi Anggota Komite Audit sejak Januari 2002 dan Ketua
Komite Audit sejak Mei 2003. Sebelumnya merupakan Anggota dari Komite Eksekutif April
2000 hingga Desember 2001. Beliau merupakan Managing Partner Batavia Investment
Management Ltd, sebuah perusahaan pengelolaan investasi di Indonesia yang didirikan pada
tahun 1993. Memiliki pengalaman di bidang keuangan selama lebih dari dua puluh tahun
termasuk di Chase Manhattan Jakarta, New York dan Hong Kong. Beliau bergabung dengan
Australian Foreign Service selama lima tahun, termasuk dengan Kedutaan Australia di Jakarta.
Selain itu, juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk. Meraih
gelar sarjana dengan predikat honours di bidang Hukum dari University of Western Australia,
tahun 1975.
iv
Mari Elka Pangestu*
Commissioner
An Indonesian citizen, she became Commissioner of the Company in May 2003. She has
also been the Minister of Trade since October 2004. She was head of the Department of
Economics and Executive Director of the Centre for Strategic and International Studies,
Jakarta, and currently serves as a Director on the Board of Directors. Her main areas of
specialization are Indonesian economic policy and international economic issues, and she
has been widely published on these issues. Her other activities include coordinator of the
Trade Forum, Pacific Economic Cooperation Council, member of the Indonesian National
WTO Commission, consultant to the World Bank and adviser to the Indonesia China Business
Council. She graduated from the Australian National University with a Bachelor and Masters
of Economics in 1978 and 1980. Subsequently she received a Ph.D in economics from
University of California, Davis in 1986.
* Resigned effective 1 December 2004
Djunaedi Hadisumarto
Commissioner
An Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2003. Currently,
he is also Advisor to the State Minister of National Development Planning/Chairman of
BAPPENAS, Member of Working Team, Indonesia-Japan Economic Cooperation. Previously,
he was Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of
BCA Bank (1999-2002), Commissioner on behalf of Government of Indonesia for Pertamina
(1999-2001), Chairman of National Development Planning Agency/BAPPENAS (19992001), Commissioner of Indonesian Development Bank/BAPINDO (1994-1998), Assistant
for Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and Development
Supervision (1993-1998), and Secretary General, Department of Communications (19831998). He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia with
Bachelor degree in 1962, from University of California, Berkeley, USA, with Master degree
in 1966 and from University of Southern California, Los Angeles, USA with Master degree in
1969. Subsequently, he received a Ph.D degree from University of Southern California, Los
Angeles, USA, in 1974.
Motonobu Takemoto
Commissioner
A Japanese citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2001. He joined
Toyota Motor Sales Co., Ltd, in 1969. He has been appointed as Managing Director of Toyota
Motor Asia Pacific Pte Ltd (formerly known as Toyota Motor Management Services Singapore,
Pte Ltd) since 2001, and served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co. Ltd
in 1994. He graduated from the Faculty of Business Administration at Kobe University, Japan
in 1969.
Patrick Morris Alexander
Commissioner
An Australian citizen, he has been a Member of the Company’s Audit Committee since
January 2002 and Chairman of the Company’s Audit Committee since May 2003. Prior to that
was a Member of the Executive Committee from April 2000 until December 2001.
Mr. Alexander is Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd, a firm which was
established in 1993 and which specializes in Indonesian investments. He has had over twenty
years experience in finance, including with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong
Kong. He also had five years with the Australian Foreign Service, including with the Australian
Embassy in Jakarta. He is also an independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk.
He graduated with honours in Law from the University of Western Australia in 1975.
v
Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000.
Saat ini juga menjabat sebagai Chairman di Jardine Motors Group, Jardine Pacific, Jardine
Cycle & Carriage dan MCL Land, serta sebagai Direktur di Jardine Matheson Ltd, Cycle &
Carriage Bintang, Edaran Otomobil Nasional, dan Jardine Matheson. Beliau adalah Chairman
dari Hong Kong General Chamber of Commerce dan anggota Hong Kong Trade Development
Council, the Economic and Employment Council di Hong Kong dan Greater Pearl River Delta
Business Council. Meraih gelar sarjana dengan predikat honours di bidang Classics dari
Peterhouse, Cambridge.
Philip Eng Heng Nee
Komisaris
Warga Negara Singapura, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000.
Sebagai Deputy Chairman dari MCL Land sejak 1 Maret 2005. Sebelumnya, beliau adalah
Group Managing Director dari Jardine Cycle & Carriage Group. Saat ini beliau juga menjabat
sebagai Direktur MTQ Corporation, Asia General Holdings dan the Chinese Development
Assistance Council. Beliau adalah High Commissioner Singapura untuk Nigeria. Meraih
pendidikan sarjana di bidang perdagangan (akuntansi) dari University of New South Wales
dan menyandang Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants di Australia.
Neville Barry Venter
Komisaris
Warga Negara Afrika Selatan, menjabat Komisaris di PT Astra International sejak tahun 2000.
Bergabung dengan Jardine Cycle & Carriage Group sebagai Group Finance Director sejak 1
April 1999. Sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific di Hongkong di
mana sebelum bergabung dengan Jardine Matheson Group, beliau adalah Group Financial
Director dari Rennies Group Limited di Afrika Selatan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur
Cycle & Carriage Bintang. Menyandang Chartered Accountant dari Institute of Chartered
Accountants, Afrika Selatan.
Brian Richard Keelan
Komisaris
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003.
Bergabung di Jardines pada tahun 2001. Sebelumnya telah bekerja selama 25 tahun sebagai
investment banker di London dan New York, di mana 12 tahun terakhir bekerja di UBS
Warburg sebagai anggota Direksi dan Managing Director dari Corporate Finance. Beliau
menjabat sebagai Group Strategy Director dari Jardine Matheson Ltd, Dairy Farm, Hongkong
Land, Jardine Strategic, Mandarin Oriental dan MCL Land. Menjabat sebagai Chairman dari
City Disputes Panel di London, di mana beliau juga Direktur sejak 1994. Menyelesaikan
pendidikan di bidang Filsafat dengan Politik dan Ekonomi dan meraih gelar Master of Arts dari
Oxford University.
Adam Phillip Charles Keswick
Komisaris
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003.
Diangkat sebagai Group Strategy Director di Jardine Cycle & Carriage Group pada 31 Januari
2003 dan menjadi Group Managing Director pada 1 Maret 2005. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang, MCL Land dan Direktur
pengganti untuk Mr. Anthony Nightingale di Dewan Komisaris Edaran Otomobil Nasional.
Beliau juga menjabat Komisaris PT United Tractors Tbk. Sebelumnya, beliau adalah Direktur
Keuangan Jardine Pacific dan pernah bekerja di Group Treasury dari Jardine Matheson
Group dan NM Rothschild & Sons. Meraih gelar Master of Arts dari Edinburgh University dan
memiliki City Financial Diploma.
vi
Anthony John Liddell Nightingale
Commissioner
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He is the
Chairman of Jardine Motors Group, Jardine Pacific, Jardine Cycle & Carriage and MCL Land.
He is also a director of Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang, Edaran Otomobil
Nasional, and Jardine Matheson. He is the Chairman of the Hong Kong General Chamber of
Commerce and a member of the Hong Kong Trade Development Council, the Economic and
Employment Council in Hong Kong and the Greater Pearl River Delta Business Council.
Mr. Nightingale holds a Bachelor’s degree with honours in Classics from Peterhouse,
Cambridge.
Philip Eng Heng Nee
Commissioner
A Singapore citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He was
appointed the Deputy Chairman of MCL Land on 1 March 2005. Prior to his appointment, he
was the Group Managing Director of the Jardine Cycle & Carriage Group. He is a director of
MTQ Corporation, Asia General Holdings and the Chinese Development Assistance Council.
He is Singapore’s High Commissioner to Nigeria. Mr. Eng graduated from the University of
New South Wales with a Bachelor’s degree in Commerce (Accountancy) and qualified as a
Chartered Accountant of the Institute of Chartered Accountants in Australia.
Neville Barry Venter
Commissioner
A South African citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He joined
Jardine Cycle & Carriage as the Group Finance Director on 1 April 1999. He was previously
the Finance Director of Jardine Pacific in Hong Kong and prior to joining the Jardine Matheson
Group, he was the Group Financial Director of Rennies Group in South Africa. He is a director
of Cycle & Carriage Bintang. Mr. Venter qualified as a Chartered Accountant of the South
African Institute of Chartered Accountants.
Brian Richard Keelan
Commissioner
A British citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2003. He joined Jardines
in 2001 and had worked for the preceding 25 years as an investment banker in London and
New York, the last 12 years at UBS Warburg where he was a board member and Managing
Director of Corporate Finance. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and
is also a director of Jardine Matheson Ltd, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic,
Mandarin Oriental and MCL Land. He is Chairman of the City Disputes Panel in London, of
which he has been a director since 1994. Mr. Keelan holds a Master of Arts degree from
Oxford University where he studied Philosophy with Politics & Economics.
Adam Phillip Charles Keswick
Commissioner
A British citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2003. He was appointed
the Group Strategy Director of the Jardine Cycle & Carriage Group on 31 January 2003 and
became the Group Managing Director on 1 March 2005. He is also a Director of Jardine
Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang and MCL Land and an alternate director to
Mr. Anthony Nightingale on the Board of Edaran Otomobil Nasional. He is also a member
on the Board of PT United Tractors Tbk. He has previously been the Finance Director of
Jardine Pacific and has worked in the Group Treasury of the Jardine Matheson Group and NM
Rothschild & Sons. Mr. Keswick graduated from Edinburgh University with a Master of Arts
degree and holds a City Financial Diploma.
vii
Direksi
Budi Setiadharma
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur di PT Astra International Tbk sejak
Juni 2002. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1970 dan saat ini juga menjabat
sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor dan Komisaris di PT Astra Daihatsu
Motor. Sebelumnya pernah menjabat Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk
(1998 - 2002), Presiden Direktur (1978 - 2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda
Motor) dan General Manager Honda Division, PT Astra International Tbk (1975 - 1978).
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1970.
Michael D. Ruslim
Wakil Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra International
Tbk sejak Juni 2002. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi seluruh bisnis non-Otomotif
Perseroan, Strategi Perusahaan serta beberapa fungsi eksekutif perusahaan lainnya, termasuk
sebagai Direktur Group Divisi Toyota Otomotif dan Divisi Infrastruktur. Beliau bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1983 dan pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan dari
tahun 1991 sampai 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, menjabat Assistant Vice
President di Citibank N.A., Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of Wisconsin,
Madison, AS, tahun 1978.
Danny Walla
Direktur
Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 1990,
bertanggung jawab atas Divisi Otomotif I dan IV (sepeda motor dan komponen). Bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1971 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris
PT Astra Otoparts Tbk dan Komisaris di PT Astra Honda Motor. Pernah menjabat sebagai
Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (Mei 2000 – Oktober 2001), Presiden Komisaris di
PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Denso Indonesia Corp (1990 – 2000) serta
Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya (1989 – 1999). Menyelesaikan pendidikannya di
Institut Teknologi Bandung tahun 1971.
viii
Board of Directors
Budi Setiadharma
President Director
An Indonesian citizen, Mr. Setiadharma was appointed President Director of the Company in
July 2002. He joined the Company in 1970 and currently serves as President Commissioner
of PT Astra Honda Motor and Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor. He is a former Vice
President Director of PT Astra International Tbk (1998 - 2002), and has served as President
Director (1978 - 2000) of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General
Manager of the Honda Division of PT Astra International Tbk (1975 - 1978). He graduated
from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.
Michael D. Ruslim
Vice President Director
An Indonesian citizen, he has been Vice President Director of the Company since 2002. He is
responsible for coordinating all of the Company’s non-Automotive businesses and Corporate
Strategy and handles several corporate functions, as well as acting as the Group Director for
the Toyota Automotive Division and the Infrastructure Division. He joined the Company in
1983 and was a Director from 1991 to 2002. Prior to joining the Company, he was Assistant
Vice President of Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the University of WisconsinMadison, USA, in 1978.
Danny Walla
Director
An Indonesian citizen, Director of the Company since 1990 and is responsible for Automotive
Division I and IV (motorcycle and component). He joined the Company in 1971 and currently
serves as President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk and Commissioner of PT Astra
Honda Motor. He is a former President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk (May
2000 - October 2001), President Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia and
PT Denso Indonesia Corp. (1990 - 2000), and President Director of PT Gemala Kempa Daya
(1989 - 1999). He graduated from Bandung Institute of Technology in 1971.
ix
John S. A. Slack
Direktur
Warga Negara Inggris, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001.
dan bertanggung jawab dalam Keuangan, Sistem Informasi dan Tata Kelola Perusahaan.
Sebelumnya menjabat berbagai posisi senior dalam bidang keuangan di beberapa perusahaan
multinasional di Inggris, Asia Tenggara dan Australia. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris
di PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Sedaya
Finance, PT Federal International Finance dan PT Toyota Astra Motor. Beliau juga anggota
dari Komite Pencatatan di Bursa Efek Jakarta. Memperoleh gelar bachelor di bidang Teknik
Kimia dari University of Manchester, Institute of Science and Technology tahun 1972 dan
terpilih sebagai Fellow of the Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales.
Prijono Sugiarto
Direktur
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bertanggung jawab atas Divisi Otomotif III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel dan
Peugeot) serta Astra Honda Motorcycle Sales Operation. Bergabung dengan Perseroan sejak
tahun 1990. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pantja Motor, PT Astra Nissan
Diesel Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor,
PT Pulogadung Pawitra Laksana, dan sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu
Motor, sebagai Komisaris di PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Agro
Lestari Tbk dan PT Serasi Auto Raya. Juga sebagai Wakil Ketua Umum Gaikindo (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Pernah menjabat sebagai Sales Engineering
Manager Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. Automotive Engineering
dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman tahun 1984 dan Dipl.-Wirtschaftsing. bidang
Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman, tahun 1986.
Gunawan Geniusahardja
Direktur
Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001.
Bertanggung jawab sebagai Direktur Grup untuk Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Jasa
Keuangan Astra. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1981 dan saat ini menjabat
juga sebagai Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal
International Finance, PT Astra CMG Life dan Komisaris PT Bank Permata Tbk. Menjabat
sebagai Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance sejak 1997 sampai sekarang dan
sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Executive – Sales Operations di PT Astra
International Tbk (1990 –1997). Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kristen
Indonesia, Jakarta, tahun 1981.
x
John S. A. Slack
Director
A British citizen, he has been a Director of the Company since May 2001 and is responsible
for Corporate Finance, Corporate Information Technology and Corporate Governance. He was
previously employed in senior financial positions with a number of multinational corporations
in the UK, South East Asia and Australia. He currently also serves as Commissioner on the
Boards of PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk,
PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, and PT Toyota-Astra Motor. He
is also a member of the Listing Committee of the Jakarta Stock Exchange. He graduated from
the University of Manchester Institute of Science and Technology in 1972 (BSc Chemical
Engineering) and is a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales.
Prijono Sugiarto
Director
An Indonesian citizen, he has been a Director of PT Astra International Tbk since May 2001
and is responsible for Automotive Division III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, and
Peugeot) as well as Astra Honda Motorcylcle Sales Operation. He joined the Company in 1990
and currently serves as President Commissioner of PT Pantja Motor, PT Astra Nissan Diesel
Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor, PT Pulogadung
Pawitra Laksana, Vice President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor, as a Commissioner
of PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Serasi
Auto Raya, and also as the Vice Chairman of Gaikindo (Association of Indonesian Automotive
Industries). Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler
- Benz Indonesia. He obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of
A.Sc. Konstanz, Germany in 1984, and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from
the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1996.
Gunawan Geniusahardja
Director
An Indonesia citizen, he has been a Director of the Company in May 2001. He is Group
Director for Astra System I Division – Information Technology and Financial Service Division.
He joined the Company in 1981 and currently serves as President Commissioner of PT Astra
Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, PT Astra CMG Life
and Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He is President Director of PT Astra Sedaya
Finance (1997 - present) and was Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales
Operations (1990 - 1997). He graduated from Indonesian Christian University, Jakarta, in 1981.
xi
Struktur Organisasi
Audit Committee
Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Theodore Permadi Rachmat
Benny Subianto
Chairman
Patrick M. Alexander
Members
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
Commissioners
Mari E. Pangestu*
Benjamin A. Suriadjaya
Djunaedi Hadisumarto
Juwono Sudarsono*
Motonobu Takemoto
Patrick M. Alexander
Anthony J.L. Nightingale
Phillip Eng Heng Nee
Brian R. Keelan
Executive Committee
Neville B. Venter
Adam P. C. Keswick
Chairman
Anthony J.L. Nightingale
Members
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Phillip Eng Heng Nee
Board of Directors
Brian R. Keelan
Neville B. Venter
President Director
Budi Setiadharma
Adam P. C. Keswick
Vice President Director
Michael D. Ruslim
John S. A. Slack
Directors
Danny Walla
John S. A. Slack
Prijono Sugiarto
Remuneration and Nomination
Gunawan Geniusahardja
Committe
Chief Executive Officer
Chairman
Anthony J.L. Nightingale
Members
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Phillip Eng Heng Nee
Budi Setiadharma
Director in Charge
Corporate Functions
Corporate Secretary
Aminuddin
Corporate Communications
Chief
Aminuddin
Corporate Business Process
Chief
Yusnani T. Winarto
Corporate Strategic Planning and Business Development
Chief
Endang Indriati
Corporate Environment, Health, Safety, Security and Community Development
Chief
Arief Istanto
Corporate Legal
Chief
Robby Sani
Corporate Human Resources Development
Chief
Julius Aslan**
Corporate Finance
Chief
Endang Indriati
Group Internal Audit & Risk Management
Chief
Kumaraguru N.
Corporate Information System & Technology
Chief
Ganda Kusuma
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
John S. A. Slack
Corporate Operations
Budi Setiadharma
Multibrand Sales Operation
Chief
Yusnani T. Winarto
Toyota Sales Operation
Chief
M.A. Imanto
AstraWorld
Chief
M.A. Imanto
Isuzu Sales Operation
Chief
Suparno Jasmin
Daihatsu Sales Operation
Chief
Johanes Loman
Peugeot Sales Operation
Chief
Wiwiek D. Santoso
BMW Sales Operation
Chief
J. Indratjuatja
Nissan Diesel Sales Operation
Chief
Djony Bunarto
Honda Sales Operation
Chief
Harry Siswanto
Michael D. Ruslim
Prijono Sugiarto
Astra Foundations
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Chief
Krisni Murti
Koperasi Astra International
Chief
Krisni Murti
Dana Pensiun Astra
Chief
Mamat Ma’mun
Politeknik Manufaktur Astra
Chief
Siswanto P.
Michael D. Ruslim
Danny Walla
xii
*
Mengundurkan diri sejak 1 Desember 2004
*
Resigned effective 1 December 2004
**
Digantikan oleh FX Sri Martono sejak 1 Januari 2005
**
Replaced by FX Sri Martono effective 1 January 2005
Organization Structure
Board of Commissioners
Executive Committee
Audit Committee
Board of Directors
Remuneration and Nomination
Committee
Chief Executive Officer
Budi Setiadharma
Coordinating Group Director
Astra Motor I - Honda
Michael D. Ruslim
Danny Walla
Group Director
Astra Motor II - Toyota
Michael D. Ruslim
Group Director
Astra Motor III - Non Toyota
Prijono Sugiarto
Group Director
Astra Motor IV - Component
Danny Walla
Group Director
Astra Heavy Equipment
Michael D. Ruslim
Group Director
Astra Resources - Agribusiness
Michael D. Ruslim
Group Director
Astra System I - Information Technology
Gunawan Geniusahardja
Group Director
Astra Finance
Gunawan Geniusahardja
Group Director
Astra System II - Infrastructure
Michael D. Ruslim
Group Director
xiii
Informasi Perusahaan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris
(Komisaris Independen)
President Commissioner
(Independent Commissioner)
Theodore Permadi Rachmat
Wakil Presiden Komisaris
(Komisaris Independen)
Vice President Commissioner
(Independent Commissioner)
Benny Subianto
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Benjamin Arman Suriadjaya
Juwono Sudarsono
Mari Elka Pangestu
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Komisaris
Commissioners
Anthony John Liddell Nightingale
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Brian Richard Keelan
Adam Phillip Charles Keswick
Corporate Information
Komite Audit
Audit Committee
Ketua
Chairman
Patrick Morris Alexander
Anggota
Member
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Aminuddin
E-mail: [email protected]
Hubungan Investor
Investor Relations
Richard Santosa / Clara Suraya
E-mail: [email protected]
[email protected]
Auditor
Kantor Akuntan Publik
Haryanto Sahari & Rekan
PricewaterhouseCoopers Building, 6th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Tel. (62-21) 521 2901-6
Fax.(62-21) 521 2911/12
Biro Administrasi Efek
Direksi
Board of Directors
Share Registrar
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Presiden Direktur
Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48
President Director
Jakarta 12930
Budi Setiadharma
Tel. (62-21) 252 5666
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Michael Dharmawan Ruslim
Direksi
Directors
Fax.(62-21) 252 5028
Saham Tercatat
Shares Listed
Jakarta Stock Exchange
Surabaya Stock Exchange
Danny Walla
John Stuart Anderson Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Alamat Perusahaan
Registered Office
Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II, Jakarta 14330
Tel. (62-21) 652 2555
Fax.(62-21) 651 2058/59
Homepage : www.astra.co.id
E-mail : [email protected]
xiv
Download