Capital Budgeting Dan Analisa Investasi

advertisement
BAB 5
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
5.1. Proposal Investasi
Dikenal beberapa istilah antara lain Sudi kelayakan proyek, Project appraisal, Project
preparation dan Cost-Benefit Analsis serta istilah lain dalam beberapa literatur
adalah Capital Budgeting
Proposal Investasi dapat dikelompokan kedalam beberapa katagori:
1. Pembangunan proyek baru( Pabrik ,real estate,Infrastruktur )
2. Investasi ekspansi :
a. Penambahan kapasitas produksi dari lini produksi yang telah ada.
b. Adanya ksempatan yang lebih baik didasarkan atas pengalaman perusahan.
c. Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak
ke pemakain batubara dalam sistem produksi.
d. Dalam praktek Keputusan ekspansi dan penggantian seringkali diperlakukan
sama.
3. Investasi penambahan produk baru
Investasi ini dapat berupa perluasan maupun diversifikasi produk yang telah ada
4.
Investasi lain yang tidak termasuk ketiga katagori diatas seperti:
a. Investasi alat pengendalian polusi / Limbah industri
b. Investasi karena faktor pertimbangan kelestarian lingkungan maupun
tanggung jawab sosial
c. Investasi untuk keamanan pabrik
5.2. Metode Penilaian dalam Analisa Investasi
Empat metode penilaian dalam Analisa Investasi yang biasa dipergunakan:
1. Metode Payback.
2. Net present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
3. Profitability Index (PI)
5.2.1. PAY-BACK
Metode Pay Back menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang
diperlukan agar akumulasi arus kas bersih sama dengan initial investment, atau
mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali.
Jika arus kas bersih dimasa datang sama setiap tahun maka untuk mencari
periode payback menjadi tebih mudah, dengan membagi net investment dengan arus
kas bersih setiap tahun.
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Periode Payback =
Investasi Neto
Arus Kas Bersih Tahunan
Jika arus; kas bersih setiap tahun tidak sama maka untuk mencari periode payback
dilakukan dengan cara interpolasi sampai investasi neto kembali.
Kelebihan metode payback ini adalah bahwa metode ini sederhana, metode ini juga
mengukur likuiditas proyek, dalam beberapa hal juga dapat dipergunakan untuk
mengukur risiko.
Di lain pihak, metode payback tidak tepat apabila dipergunakan untuk mengukur
profitabilitas dan oleh karena itu metode payback tidak baik untuk pembuatan
keputusan. Metode payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain
itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback.
SELF STUDY
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan pembelian mesin seharga Rp. 50 Juta
dgn umur guna atau umur ekonomis mesin tersebut ditaksir 10 thn. Depresiasi garis
lurus akan diterapkan dgn asumsi tidak ada nilai residu. Artinya mesin itu nantinya
tak akan laku dijual sebagai besi tua.
Pendapatan tahunan berjumlah 10 juta sebelum depresiasi dan pajak. Andaikata tarif
pajak adalah 40%, maka periode pengembalian dihitung sebagai berikut :
P
=
I
C
Pendapatan sebelum penyusutan dan pajak
Rp. 100 juta
Kurang:
Depresiasi ( 500 juta: 10 thn)
50 juta
Pendapatan sebelum pajakRp.
50 juta
Kurang:
Pajak pendapatan (30%)
15 juta
Pendapatan bersih
Rp. 35 juta
Ditambah:
Depresiasi
50 juta
Arus uang kas hasil operasi
Rp. 85 juta
Periode pengembalian Rp. 500 juta / Rp. 85 juta = 5,88 tahun
5.2.2. Net present value (NPV)
Metode NPV suatu Penilaian investasi adalah selisih atas Nilai Sekarang arus kas
bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya) dengan investasi bersih
atau present value net investment.
1. Net present value (NPV) adalah:
n
NPV =
At
 (1  k )
t 1
t
 o
84
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Di mana :
At = adalah arus kas bersih,
k = adalah biayamodal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang
diminta investor,
n = adalah usia aktiva yang diharapkan, Io adalah investasi neto atau initial
investment.
1). Dengan metode NPV suatu investasi akan diterima apabila NPV investasi
tersebut positif dan menolak investasi apabila NPV investasi itu negatif atau bila
present value arus kas bersih lebih rendah dari pads investasi neto.
2). Jika suatu investasi memiliki NPV = 0 maka hares diterima investasi itu,
karena investasi yang NPV = 0 tersebut telah memberikan keuntungan sebesar
discount ratenya. Jika investor dihadapkan pada proyek yang bersifat saling
meniadakan maka haruslah dipihh proyek yang memiliki NPV paling besar.
3). Metode NPV lebih baik jika dibandingkan dengan metode payback, karena
metode NPV memperhatikan nilai waktu uang. Metode ini juga mudah
digunakan untuk menilai suatu investasi, karena investasi yang memiliki NPV
positif akan meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.
Self Study
Pengeluaran pokok untuk sebuah proyek berjumlah Rp. 40 juta. Diperkirakan akan
ada arus uang kas hasil operasi sebesar Rp. 10 juta setiap tahun selama 10 tahun.
Andaikata tingkat pendapatan minimum adalah 16%, maka NPV dihitung sewbagai
berikut.
Nilai tunai Rp. 1.000 yang tiap-tiap tahun diterima selama 10 tahun, dengan tingkat
pendapatan minimum 16 %, adalah 4,833. Maka arus uang kas yang didiskontokan
dengan tingkat pendapatan minimum tersebut adalah :
4,833 x Rp. 10 juta = Rp. 48.330.000
Maka nilai tunai netto (net present value) adalah :
NPV = arus uang kas yang didiskontokan dengan tingkat pendapatan minimum –
investasi pokok
= Rp. 48.330.000 – Rp. 40.000.000
= Rp. 8.330.000
Kesimpulan dan Rekomendasi :Karena NPV ternyata positif, maka proyek itu
menguntungkan dan karena itu layak dilaksanakan .
5.2.3. Internal rate of return (IRR)
IRR adalah discount rate yang menyamakan present value arus, kas bersih dengan
presentvalue investasi neto. Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang
membuat NPV investasi sama dengan nol
n
At
 o

t
t 1 (1  r )
Di mana r adalah internal rate of return, yang dicari dengan cars trial and error.
Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut
lebih besar dari pada biaya modal (k) dan menolak investasi apabila, IRR lebih
kecil dari pada biaya modal (k).
85
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Seperti halnya NPV metode IRR juga memperhatikan nilai waktu uang. Dalam
hal memutuskan proyek yang mutually exclusive maka pilihlah investasi
yang memiliki IRR paling tinggi. Kesulitan yang mungkin akan dihadapi
dalam hal menilai suatu investasi dengan IRR adalah bila arus, kas tidak seperti
biasanya, berubah dari positif ke negatif dan ini dapat menghasilkan multiple: IRR.
SELF STUDY
Perusahaan saudara memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada mesin
baru senilai Rp.135.750.000,- Mesin tersebut diharapkan memiliki usia
ekonomis 7 tahun dan dapat memberikan arus kas bersih setiap tahun sebesar
Rp.45.000.000,- Apabila biaya modal untuk proyek mesin baru tersebut 16 persen,
saudara diminta:
a. Berapa net present value investasi itu?
b. Berapa internal rate of return investasi?
Haruskah saudara melakukan investasi mesin tersebut?
Jawaban: (PVIFA)
a. Net Present Value (NPV)
=
.
.
. .
( +
.
.
%)
= ( Rp 135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- [PVIFA16%, 7 tahun)
= ( Rp.135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- (4,0386)
= (Rp.135.750.000 )+ Rp.181.737.000,= + Rp.45.987.000,b.
Internal rate of return dapat dicari:
=
=
( + )
.
.
=
.
. .
( +
.
)
= Rp. 135.750.000 + 45.000.000 - [PVIFA IRR,7]
= Rp. 135.750.000 – (45.000.000 - [PVIFA IRR,7])
45.000.000 PVIFA = Rp 135.750.00
PVIFA = Rp.135.750.000, / 45.000.000
= 3,01667
Dengan TRIAL AND ERROR dan bantuan tabel pada baris, tahun ke tujuh
maka PVIFA sebesar 3,01667 terletak antara tingkat discount 25% dan 27%.
Kemudiani internal rate of return dapat dicari pada Tabel dibawah ini:
86
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Tabel Trial and Error
Discount Factor
Aliran Kas
(PVIFA)
Pertahun
3,1611
Rp.45.000.000,3,0087
Rp.45.000.000,-
Discount Rate
25%
27%
2%
IRR = 26,90 %
IRR
c.
P/V Aliran Kas
Rp.142.249.500
Rp.135.391.500
Rp. 6.858.000
= 25% + 142.249.500 – 135.750.000 x (27% 25%)
142.249.500 - 135.391.500
= 25% + 1,90% >>>>>> IRR = 26,90%.
Rekomendasi: Kesempatan investasi tersebut sebaiknya dilakukan NPV
investasi itu positif dan internal rate of return dihasilkan ternyata lebih besar
daripada biaya modal.
5.2.4. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau sering disebut. dengan Benefit Cost Ratio (BCR) adalah
rasio antara present value anuitas arus kas bersih dengan investasi netto.Profitability
Index (PI) adalah adalah hasil bagi dari pada PV-Annuity Arus Kas Masuk selama
masa proyek dibagi Initial Outlay (Io)
Profitability Index dapat dinyatakan:
A. Untuk proyek yang arus kas masuknya sama setiap tahun memakai formula:
PVIFA = Present Value Interest Factor Annunity. Konsep Nilai Sekarang
Anuitas dengan simbol :
n
PI =
At
 (1  k )
t 1
Io
t
= PVIFA
Self Study (Arus Kas Masuk Sama)
Saudara sebagai manajer keuangan sebuah perusahaan yang sedang
berkembang.
Saatini dihadapkan pada empat kesempatan investasi
yang independen dan usia ekonomis masing-masing investasi adalah 4
tahun. Biaya modal 14%. Arus kas masing- masing investasi adalah:
Investasi
A
B
C
D
Initial Outlay
Rp. 50.000.000,Rp. 35.000.000,Rp. 20.000.000,Rp. 15.000.000,-
Arus Kas Bersih
Rp. 20.000.000,Rp. 15.000.000,Rp. 8.000.000,Rp. 5.000.000,-
87
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Saudara diminta :
Dengan menggunakan metode NPV, investasi mana yang sebaiknya dilakukan?
Misalkan perusahaan menghadapi kendala dimana hanya tersedia dana sebesar Rp.
70.000.000,- investasi mana saja yg sebaiknya dilakukan?
Pergunakan metode rata-rata profitability index, dan apakah memberikan hasil yg
sama dgn metode NPV?
Jawaban: Self Study (Arus Kas bersih sama ) (Pergunakan Tabel FVIFA)
NPVA – Investasi A = Rp. 20.000.000,- (PVIFA 14%,4) - Rp.50.000.000,= Rp.20.000.000,- (2,9137) - Rp.50.000.000,= Rp.8.274.000,NPVB – Investasi B = Rp.15.000.000,- (PVIFA 14%,4) - Rp.35.000.000,= Rp.15.000.000,- (2,9137) - Rp.35.000.000;= Rp.8.705.000,NPVc – Investasi C = Rp.8.000.000,- (PVIFA 14%,4) - Rp.20.000.000,= Rp.8.000.G00,- (2,9137) - Rp.20.000.000,= Rp.3.310.000,NPVD - Investasi D = Rp.5.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.15.000.000,= Rp.5.000.000,- (2,9137) - Rp.15.000.000,
= (Rp.432.000,-)
Kesimpulan dan Rekomendasi
Proyek A, B, dan C memiliki net present value yang positif dan dapat diterima
sementara hanya proyek D yang memiliki net present value negatif oleh karena
seharusnya ditolak.
Untuk memilih proyek mana saia sebaiknya yang harus dilaksanakan terdapat dua
pilihan. Kombinasinya A dan C atau B dan C. Karena net present value dapat
ditambahkan maka:
NPV(A) + NPV(C) = Rp. 8.274.000,- + Rp.3.310.000,= Rp.11.584.000,NPV(B) + NPV(C) = Rp. 8.705.000,- + Rp.3.310.000,= Rp. 12.015.000,Dengan demikian maka kombinasi yang terbaik adalah investasi B dan C
dengan total investasi sebesar Rp.55.000.000,-. Terdapat sisa dana yang tidak
dipergunakan sebesar Rp.15.000.000,-,Sehingga dapat diinvestasikan ke Investasi
lain (dalam Surat berharga.)
B. Untuk proyek yang arus kas masuknya pertahun tidak sama memakai formula
PVIF = Present Value Interest Factor konsep bunga majemuk dengan simbol
 1 
= PVIF

n 
 (1  r) 
88
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Self Study (Arus Kas Bersih tidak sama )
Sebuah perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan kesempatan investasi yang
bersifat mutuallyexclusive. Investasi tersebut memerlukan dana, Rp. 5.000.000,- dengan
Arus kas bersih setiap tahun masing-masing:
Tahun
1
2
3
Initial Outlay
2.000.000
3.000.000
1.500.000
Arus Kas Bersih
3.000.000
2.000.000
1.500.000
Biaya modal perusahaan adalah 10%
Diminta :
Saudara diminta untuk menilai kedua proyek dengan menggunakan Profitability
Index, Bagaimana komentar saudara.
 1 
Jawab : Pergunakan PVIF = 
n 
 (1  r) 
NPV proyek A:
=
=
2.000.000
3.000.000
2.000.000
+
+
=
(1 + 10%)
(1 + 10%)
(1 + 10%)
. 7.840.880
3.000.000
2.000.000
1.500.000
+
+
=
(1 + 10%)
(1 + 10%)
(1 + 10%)
. 7.716.642
2.000.000 3.000.000 2.000.000
+
+
=
0.9091
0.8264
0.7513
. 7.826.720
NPV proyek B:
=
=
3.000.000 2.000.000 1.500.000
+
+
=
0.9091
0.8264
0.7513
Profitability Proyek A
=
7.826.720
= 1.565.344
5.000.000
=
7.716.642
= 1.543.328
5.000.000
Profitability Proyek B
. 7.716.642
89
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
Dengan demikian menggunakan metode profitability index proyek layak untuk
dilaksanakan adalah proyek A sama dengan menggunakan analisa metode NPV.
Metode profitability index (PI) menyarankan,suatu investasi sebaiknya diterima
apabila memiliki PI lebih besar dari pada satu atau sama dengan satu.
Metode profitability index memiliki kelebihan dan kelemahan seperti halnya metode
NPV. Kelemahan metode NPV adalah sulit dipahami bagi orang yang kurang
terlatih tidak seperti halnya metode payback. NPV mengukur kenaikan
kemakmuran pemilik perusahaan secara absolut sementara PI mengukur kenaikan
kemakmuran secara relatif.
Metode mana yang seharusnya dipergunakan untuk menilai suatu investasi
merupakan pertanyaan penting dalam penganggaran modal. Ternyata NPV adalah
merupakan metode yang selalu tepat untuk dipergunakan hal itu disebabkan karena
tiga hal:
A. Net present value suatu proyek menunjukkan besarnya perubahan
kemakmuran pemilik perusahaan yang disebabkan karena investasi tersebut.
Arus kas didiscounted pads tingkat discount rate sebesar biaya modal setelah pajak
yang tidak lain adalah tingkat keuntungan minimal yang diminta investor.
Kelebihan arus kas atas tingkat keuntungan yang diminta oleh investor
menghasilkan NPV positif. Pemegang saham akan menerima keuntungan
sebesar NPV yang positif tersebut.
B. Dengan mendiscountedkan baik arus kas masuk maupun arus kas keluar
dengan tingkat discount rate sebesar biaya modal rata-rata memisahkan
keputusan investasi dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.
Yang dimaksud dengan arus kas adalah arus kas setelah pajak yang akan
diterima perusahaan jika tidak adautang.
Pertimbangan pemenuhan kebutuhan dana hanya akan mempengaruhi biaya
modal, tetapi tidak pada, arus kas karena adanya beban bungs telah disesuaikan.
C. Membandingkan metode NPV dan IRR akan menunjukkan bahwa metode NPV
memang lebih baik.
1.
2.
Metode internal rate of return menggunakan asumsi reinvestment rate atau
opportunity cost yang salah, di mana aliran kas diasumsikan akan
diinvestasikan kembali dengan tingkat keuntungan penginvestasian kembali
sebesar internal rate of return
Proyek yang memiliki risiko yang sama seharus nya, memiliki opportunity
cost yang sama, tetapi karena internal rate of return berbeda maka diasumsikan
bahwa reinvestment ratenya berbeda.
Sementara itu metode net present value (NPV) mendiscountedkan aliran kas
atas dasar cost.of capital yang sesuai dengan risiko proyek yang bersangkutan.
Dengan demikian maka proyek yang memiliki risiko yang sama didiscounted
dengan discount rate yang sama.
Kriteria internal rate of return dapat melanggar prinsip, penambahan nilai.
a. Metode net present value selalu memperhatikan penambahan nilai.
b. Dengan menggunakan NPV, nilai perusahaan adalah merupakan
jumlah nilai keseluruhan proyek. IRR dapat memberikan hasil adanya
multiple rate of return.
90
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
5.3. Pemilihan alternatif kesempatan investasi
Terdapat dua jenis dasar dari proposal yaitu
PERTAMA:
Proposal yang bersifat “MUTTUALLY EXCLUSIVE “(Saling meniadakan ) adalah
suatu kesempatan investasi yang hanya dapat diambil salah satu saja dengan
konsekuensi meniadakan yang lain. Misalnya
@ Dalam angkutan material (Materials handling) apakah perusahaan akan
mengunakan Conveyor belts (ban berjalan) atau dengan fork-lift.?DUMPTRUCK
@ Dalam penggunaan energi sistem proses produksi apakah perusahaan akan
menggunakan Bahan Bakar Minyak / GAS atau batubara
KEDUA :
PROYEK YANG INDEPENDEN adalah suatu proyek investasi dimana keputusan
Menerima (Go) atau Keputusan Menolak (NOT GO) tidak memiliki pengaruh
apapun terhadap proyek yang lain ( misalnya alternatif investasi untuk membeli
perlengkapan materials handing atau mesin pengepakan (packing plant ).
Dalam praktek banyak perusahaan menghadapi masalah lain dalam memiliki
kesempatan sementara dipihak lain perusahaan dihadapkan pada keterbatasan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana. Adanya keterbatasan dana dalam
memilih kesempatan investasi ini sering disebut dengan Capital Rationing .
Salah satu metode untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam
batasan dana dapat dilakukan dengan “Analisis Profitability Index”,untuk mengatasi
hal tersebut dilakukan :
a. Membuat Ranking Proposal untuk menentukan proyek-proyek yang mana saja
yang harus diterima dengan melihat profitability index setiap investasi.
b. Pilih proyek yang memiliki profitability index dari yang terbesar sampai seluruh
dana yang ada dapat dipergunakan.
c. Hanya proyek-proyek yang memiliki profitability index diatas satu saja sebaiknya
yang diambil.Dalam kondisi lain mungkin akan terjadi bahwa dana yang tersedia
tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena alternatif proyek berikutnya
memerlukan dana yang besar.
d. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara lain yaitu mencari
kombinasi lain yang memberikan Net Present Value (NPV) yang maksimum.
5.4 ARUS KAS INVESTASI DAN RESIKO
Dalam arus kas investasi Estimasi aliran kas baik aliran kas masuk maupun
aliran kas keluar yang berkaitan dengan keputusan investasi merupakan masalah
yang amat pentingdi dalam manajemen aktiva tetap. Ada tiga katagori CASH FLOW
yang perlu diperhatikan
(i) Cash Out Flow /Arus Kas Keluar (Io)
Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas keluar yang
segera dibutukan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta pengeluaran
lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komersiel ,Contoh
* Pra Operation Cost
91
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Pembelian mesin /Aktiva/Equipment proyek investasi
Biaya masuk
Ocean freight
Inland Transportation
Bangunan Pabrik
Biaya tenaga ahli lokal asing
Biaya pelatihan
Interest During Construction ( Bunga masa kontruksi)
MODAL KERJA Uji Coba Operasi Mesin Pabrik
Trial Run Operation
Hasil penjualan mesin lama
(ii). Cash In Flow/Proceed /Arus Kas Masuk
Adalah Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru
(a). Laba rugi setelah Pajak
(b). Depresiasi
(c). Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar
minyak ke pemakain batubara dalam sistem produksi.
(d). Penghematan biaya tenaga kerja
(iii) Terminal Cash Flow (Salvage value)
Katagori ketiga adalah Cash Flow yang berkaitan dengan masa akhir proyek
contoh Nilai sisa (Nilai Residu ) ,karena akan mempengaruhi besarnya
depresiasi.
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian
proyek itu.
PERTAMA: Aliran kas harus diukur atas dasar incremental cash flows. Aliran
kas dari suatu proyek adalah selisih aliran kas antara perusahaan yang
melakukan proyek tersebut dibanding dengan aliran kas tanpa melakukan
proyek tersebut.
KEDUA: Aliran kas harus diperhitungkan ATAS DASAR LABA SETELAH
PAJAK (after tax basis). Pengaruh tidak langsung lainnya atas suatu proyek
harus turut diperhitungkan pula
Untuk mengestimasikan aliran kas masuk dapat dipergunakan tiga persamaan:
1. Top-down Approach:
 Aliran Kas = (1 - T)  EBIT +  Depresiasi
Di mana EBIT harus didasarkan atas dasar setelah pajak, karena pajak adalah
aliran kas keluar. Juga depresiasi harus ditambahkan kembali dalam aliran kas
karena depresiasi merupakan non cash expense.
2. Bottom-up Approach:
 aliran kas masuk =  EAT +  Depresiasi + (1 - T)  I
Di mana I adalah biaya bunga, dan aliran kas masuk ini didasarkan atas laba
setelah pajak.
3. Membandingkan sebelum dan sesudah INVESTASI
92
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
 aliran kas masuk = (DS-DO-DD) (1-T ) +  D atau
 aliran kas masuk = (S2-S1) –( 02-01)- ( D2 - D1) x (1-T) + ( D2 - D1)
dimana :
S1 = sales sebelum investasi
S2 = Sales sesudah investasi baru
02 = operating cost sebelum investasi baru
01 = Operating cost sesudah investasi
D1 = Depresiasi lama
D2 = Depresiasi baru
Sebaiknya di dalam memperhitungkan aliran kas ini, bunga tidak diperhitungkan
dengan demikian keputusan investasi ini tidak memperhatikan cara pemenuhan
kebutuhan dananya. Lebih jauh bila beban bunga dikurangkan dari
aliran kas kemudian sisanya didiscountedkan untuk mencari present valuenya,
maka cara semacam ini akan mengakibatkan adanya penghitungan ganda
(double counting) atas nilai waktu uang karena memperhitungkan bunga dua
kali.
4. Terdapat dua aliran kas potensial yang juga harus diperhatikan yaitu adanya nilai
sisa atau solvage value dan modal kerja. Masalahnya akan berkembang apabila
ada pajak dan realisasi nilai sisa atas suatu aktiva tidak sama dengan taksirannya.
Perlu diperhatikan bahwa kedua batasan aliran kas tersebut adalah independen
terhadap biaya pemenuhan modal. Biaya modal akan dibicarakan tersendiri.
Untuk mendukung penilaian yang baik diperlukan data yang akurat dan tepat.
Estimasi atas, penghematan biaya maupun kenaikan pendapatan yang dapat
dipercaya merupakan faktor kritis dalam penilaian. Tidak tepatnya estimasi ini
akan mengakibatkan analisa yang dibuat menjadi tidak berarti karena
memberikan hasil yang salah atau menyesatkan (misleading).
Pencatatan yang efektif untuk meaningful post-audits adalah sangat penting.
Individu yang sangat tekun dan ahli di bidangnya merupakan persyaratan utama
setelah data yang akurat tersedia.
5. Pengembangan suatu prosedur untuk membuat ranking berbagai kesempatan
investasi:.Agar keputusan investasi yang diambil optimal, harus . memperhatikan
kriteria berikut ini:
(i). Harusmemilih proyek-proyek yang memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham.
(ii). Harus mempertimbangkan semua arus, kas, baik aliran kas keluar maupun
aliran kas masuk.
(iii) Men-discountedkan arus kas tersebut dengan market opportunity cost of
capital.
Keputusan atas pemilihan kombinasi beberapa proyek tidak boleh bertentangan
dengan keputusan pemilihan proyek secara. Individu
93
Capital Budgeting Dan Analisa Investasi
LATIHAN MANDIRI BAB 5
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutdanjelaskanunsur-unsurdariAliranKasMasuk (Cash In Flow)?
MengestimasiAliranKasMasukdapatmenggunakantigamacamcarasebutdanjelask
an?
Cash Out Flow seringdisebut Initial Investment Outlay
Cash In Flow/Proceed/ArusKasMasuk
Terminal cash flow (salvage value) kategori ketiga adalah cash flow
Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai di bawah
ini:
NilaiKemudian (Future Value) denganNotasiFVr,n = Po (FVIF (r,n))
NilaiSekarang (Present Value) denganNotasi Po = FVr,n (PVIF (r,n))
Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a
(FVIFA)
AnuitasNilaiSekarang (Present Value Annuity) denganNotasiPVAr,t = a
(PVIFA)
Jawab pernyataan / pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut
saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH.
(i). Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu
uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah
payback. (B)/(S).
(ii). Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL,
maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi
yang NPV = 0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate.
(B)/(S).
(iii) Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi
tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut
negatif. (B)/(S).
(iv) Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi
penilaian suatup royek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat
menggunakan metode Bottom-Up dengan formula perhitungan:
Tambahan Aliran Kas = (1-T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi
(B)/(S).
94
Download