Uploaded by Yuhda Asri

M2 Tugas Akhir Yuhda Asri

advertisement
Tugas Akhir M2 KB 2
1. Perhatikan gambar di bawah ini , jika R1 = 2 Ohm , R2 = 4 Ohm , R3 = 5 Ohm dan R4 = 3 Ohm.
Dihubungkan dengan sumber tegangan 30 V0lt.
Hitunglah besarnya tegangan dan arus tiap Resisitor.
Ditanya V dan I pada setiap R
R1 β€– R2
= Rs1
RS1//R3
1
=
𝑅𝑝
= R1 + R2
=2+4
=6Ω
=
1
=
𝑅𝑝
Rp
Rt
=
1
𝑅𝑠1
+
5 +6
30
1
𝑅3
=
30
11
𝑅𝑠1 . 𝑅3
𝑅𝑠1 + 𝑅3
=
= 2.73 Ω
6∗5
6+5
30
= 11= 2,73 Ω
= Rs2 = Rp + R4 = 2,73 + 3 =5,73 Ω
Tegangan
Vt
= Vrp + V4
Vrp
=
𝑅𝑝
𝑅𝑝 +𝑅4
π‘₯ 𝑣𝑑 =
2,73
2,73+3
π‘₯ 30 = 14.3 V
Vrp
= Vrs1 = Vr3 = 14, 3 V
R1 β€– R2 Maka,
Jadi
Vr1
= Vr1 + Vr2
Vr1
=
Vr2
=
Vr1
Vr2
Vr3
Vr4
= 4.47 V
= 9.53 V
= 14. 3V
= 15.7 V
IT
𝑉
=𝑅
𝑅1
𝑅1 +𝑅2
𝑅1
𝑅1 +𝑅2
π‘₯ 𝑉𝑠1 =
π‘₯ 𝑉𝑠1 =
2
2+4
4
2+4
x 14,3 = 4,77 V
π‘₯ 14.3. = 9’53 V
Arus
𝑇
30
= 5.73
= 5.24 𝐴
IT
= Irp = Ir4 = 5.24 A = Irs1 + Ir3
Irs1
= Ir1 = Ir2 = 2.38 A
Irs3
=
Irs1
=
𝑅𝑠1
𝑅𝑠1 +𝑅3
𝑅𝑠3
𝑅𝑠3 +𝑅1
π‘₯ 𝐼𝑑 =
π‘₯ 𝐼𝑑 =
6
6+5
5
5 +6
π‘₯ 5.24 = 2.86 A
π‘₯ 5.24 = 2. 38 A
2. Jelaskan cara menentukan keadaan komponen ( baik atau rusak) di bawah ini dengan
menggunakan Multimeter Analog.
a. Dioda Silikon
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
Pada umumnya Multimeter Digital menyediakan pengukuran untuk Fungsi Dioda, Jika
tidak ada, maka kita juga dapat mengukur Dioda dengan Fungsi Ohm pada Multimeter
Digital.
Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital (Fungsi Ohm /
Ohmmeter).
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital (Menggunakan Fungsi Dioda).
1.
Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2.
Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3.
Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5.
Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
6.
Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8.
Tidak
terdapat
nilai
tegangan
pada
Display
Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
Rusak.
Catatan Penting :
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan
Multimeter Analog dan Multimeter Digital adalah terbalik. Perhatikan Posisi Probe
Merah (+) dan Probe Hitamnya (-).
Cara-cara pengukuran tersebut diatas juga dapat digunakan untuk menentukan
Terminal mana yang Katoda dan mana yang Terminal Anoda jika tanda gelang yang
tercetak di Dioda tidak dapat dilihat lagi atau terhapus (hilang).
b. Kondensator Keramik
Mengukur Kondensator Milar & Keramik :
Mengukur kondensator keramik lebih mudah. Karena tidak ada polaritas positip atau
negatip.Jadi bolak baik sama saja.
Cara mengukur :
Dalam mengukur kondensator keramik,pergerakan jarum tidak sama,maksudnya
tergantung besar kecilnya nilai.Semakin besar nilainya maka jarum bergerak semakin
banyak. Contoh,104 dgn 103 maka jarum bergerak lebih banyak 104.Seperti contoh
pada gambar diatas.
Langkahnya :
Saklar multitester posisi Ohm meter di skala tinggi,gunakan X10K (10 kilo ohm).Jika
multitester anda ada X100K lebih bagus,karena lebih peka. Hubungkan kedua colok
multitester ke masing-masing kaki,sama saja.Jarum harus bergerak dan kembali lagi ke
posisi nol. Maka kondensator bagus.
Kemudian colok multitester dibalik / tukaran posisi,maka jarum harus bergerak juga
dan kembali ke posisi nol lagi. Berarti kondensator bagus.
Jika jarum tidak kembali ke posisi nol,berarti kondensator konslet. Atau jarum tidak
bergerak sama sekali,berarti kondensator putus. Mengukur kondensator jangan
sampai salah,anda perhatikan nilainya.Jika nilai hanya kecil misalnya 102,bila anda
ukur dgn skala 10K, maka pergerakan jarum sangat sedikit sekali bahkan hampir tidak
terlihat jika tidak anda cermati betul. Oleh karena itu bila mengukur kondensator
keramik yang nilainya kecil gunakan skala 100K. Jika multitester anda tidak ada X100K
ya pakai 10K saja tidak apa-apa,tetapi harus di cermati betul karena jarum bergerak
sedikit sekali.
c. Kondensator Elektrolit
Cara Mengukur Kondensator Elektrolit menggunakan Multitester :
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)
dalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
erpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang
pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya
dari 0,47 µF mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari
beberapa volt hingga ribuan volt.
Alat untuk mengukur kondensator sebenarnya sudah ada sendiri namanya yaitu ESR
Meter. ESR singkatan dari Equivalent Serie Resistance.Namun harga alat tsb sangat
mahal dan jarang sekali di toko,sehingga kita sulit mencari alat tsb.Bila kita membuat
sendiri ESR,komponen IC_nya juga sulit di pasaran.Oleh karena itu kita gunakan alat
yang sederhana saja dan mudah dicari yaitu multitester / AVO meter.
Cara mengukur kondensator elko dgn multitester tidaklah sulit,semua orang pasti
bisa.Karena kakinya hanya 2,cara mengukurnya pun bolak balik sama,lihatlah contoh
gambar di atas.
Langkahnya :
Saklar pada posisi ohm meter,skala berapa saja tidak masalah.Tapi kalau saya
menyesuaikan nilainya elko.Biar gampang mengukurnya. Pada contoh di atas ada 2
gambar,sesuka anda mau memulai mengukur dari kaki negatip (-) dahulu atau positip
(+) dahulu sama saja.Kalau saya biasa mulai dari kaki negatip (-).
Caranya : Hubungkan colok hitam di kaki negatip (-) dan colok merah di kaki positip
(+),jarum harus bergerak dan kembali ke posisi nol,seperti contoh diatas. Kemudian
dibalik,colok merah ke kaki positip (+) dan colok hitam ke kaki negatip (-),jarum juga
harus bergerak dan kembali lagi ke posisi nol. Jika pengukuran ke dua gambar diatas
jarum bergerak tapi tidak kembali ke posisi nol maka kondensator elko sudah konslet /
rusak. Atau jarum tidak bergerak sama sekali berarti kondensator putus. Mengukur
kondensator elko,kadang tidak bisa jadi patokan.Bila diukur bagus tetapi kadang tidak
bisa dipakai,karena kwalitas komponen yang kurang bagus.Oleh karena itu jika anda
membeli komponen elko ini harus memilih yang kwalitas bagus. Selain dgn cara
mengukur,untuk mengetahui elko rusak atau tidak, secara fisik dilihat sudah
kelihatan.Bila fisiknya kurang bagus,misalnya menggembung atau kakinya sudah
karatan maka tidak perlu dipakai,gantilah yang baru.Di mesin TV banyak di jumpai
kondensator elko yang fisiknya sudah tidak bagus,biasaya menggembung maka
langsung ganti saja tidak perlu di ukur.Bila diukur bagus,tapi dipakai sudah tidak
bagus.
Di rangkaian mesin TV lama,biasanya banyak elko yang kakinya sudah karatan atau
berjamur,maka langsung ganti saja tak perlu di ukur. Seperti itulah cara mengukur
kondensator Elko dan cara mengetahui Elko masih bagus atau tidak.
d. Transistor PNP
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal
Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan
menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Digital
1.
2.
Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal
Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3.
e.
Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter nilai
Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
SCR
Cara Mengukur SCR dengan Multimeter
Untuk menguji atau mengukur sebuah SCR, Perlengkapan yang perlu disiapkan adalah
sebuah Multimeter dan satu kabel pendek yang akan kita gunakan sebagai Jumper atau
penghubung. Berikut ini adalah langkah-langkah mengukur SCR dengan menggunakan
Multimeter.
1. Atur posisi saklar Multimeter ke R atau Ohm (Ω) x10.000.
2. Hubungkan Probe Hitam Multimeter (Negatif) ke kaki Anoda SCR dan Probe
Merah Multimeter (Positif) ke kaki Katoda SCR.
3. Baca hasil pengukuran di layar Multimeter, hasil pengukurannya harus
menunjukan nilai resistansi yang tinggi.
*Jika hasil pengukurannya menunjukan nilai resistansi yang sangat rendah, maka
SCR tersebut dinyatakan hubung singkat (Short)/rusak.
4. Hubungkan Probe Merah Multimeter (Positif) ke kaki Anoda SCR dan Probe
Hitam Multimeter (Negatif) ke kaki Katoda SCR.
5. Baca hasil pengukuran di layar Multimeter, hasil pengukurannya juga harus
menunjukan nilai resistansi yang tinggi.
*Jika hasil pengukurannya menunjukan nilai resistansi yang sangat rendah, maka
SCR tersebut dinyatakan hubung singkat (Short)/rusak.
6. Pada kondisi Probe Merah dan Probe Hitam masih terhubung di kaki SCR seperti
pada langkah ke-4, hubungkan kaki Anoda dan kaki Gate pada SCR dengan
menggunakan sebuah kabel penghubung (jumper). Jika SCR berfungsi dengan
baik maka nilai resistansi yang tampil pada layar Multimeter akan menunjukan
nilai resistansi yang sangat rendah. Nilai resistansinya ini akan tetap rendah
meskipun kabel penghubung jumper tersebut dilepas.
Jumper atau Kabel penghubung ini berfungsi untuk memberikan arus ke kaki
“Gate” SCR atau sebagai pemicu “Trigger” SCR.
Catatan :
 Kita juga dapat menggunakan Multimeter Digital untuk mengukur SCR seperti
cara yang disebutkan diatas.
 Setiap tipe SCR memiliki karakteristik dan spesifikasi yang berbeda-beda, jika
arus yang diberikan oleh Multimeter tidak mencukupi untuk mengaktifkan SCR,
maka kita dapat coba untuk mengubah setting posisi saklar ke Ohm (Ω) x1.000
atau x100.
f. DIAC
Kalau melihat pengukuran secara fisik, memang akan sulit menetukan apakah DIAC
apakh rusak atau tidak, karena sepintas kita ukur menggunakan multimeter pada
posisi ohm maka akan namapak sama saja ketika dibolak-balik polaritasnya.
Namun mengukur dalam posisi DIAC dialiri tegangan akan lebih mudah difahami,
kaeran ketika DIAC rusak maka tegangan tidak akan bekerja seperti DIAC normal.
Dalam hal ini tentu diperlukan ketelitian memahami karakteristik serta cara kerja dia
secara mendalam sehingga dapat membedakan ketika komponen tersebut mengalami
kerusakan atau bekerja normal dari aliran tegangan yang ada pada rangkaian.
Download