Alat Ukur dan Pengukuran Bab 5. Alat Ukur Voltmeter, Ammeter, Ohmmeter dan Multimeter PENDAHULUAN Instrumen percobaan dasar yang digunakan untuk mendiagnosa masalah dalam sirkuit listrik yaitu Voltmeter, Ammeter,Ohmmeter dan multimeter. Sistem Pengukuran Sistem Analog Berhubungan dengan informasi dan data analog. Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu, misalnya: - penunjuk temperatur dan ditunjukkan oleh skala - penunjukkan jarum pada skala meter. Sistem Pengukuran (lanjtn) Sistem Digital Berhubungan dengan informasi dan data digital. Penunjukkan angka digital berupa angka diskrit dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu. Penunjukkan display dari tegangan dan arus dari meter digital berupa angka tanpa harus membaca dari skala meter. Voltmeter Voltmeter digunakan untuk, misalnya: - mengukur tegangan antara dua titik dalam sirkuit listrik. - mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei. - mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit. Gambar 5.1. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit yaitu positif ke positif, negatif ke negatif. Voltmeter biasanya mempunyai skala yang menunjukkan lebih dari satu tingkat tegangan. Contoh Penggunaan Voltmeter Mengukur Tegangan Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei. Tempatkan skala yang sesuai, misal: (Skala 0 – 20) (Skala 0 – 50) Ammeter Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik. Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Penggunaan Ammeter Rangkaian yang akan ditest diatur dalam keadaan “OFF” (putuskan sirkuit dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum probe negatif - (hitam) pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala. Ohmmeter Ohmmeter digunakan untuk: - mengukur resistansi komponen atau rangkaian. - mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka. Pada Ohmmeter perubahan skala tidaklah linier. Catatan : Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang ditunjukkan oleh saklar putar) Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000 kali. Contoh Gambar 5.2. Ohmmeter Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus. Prosedur Pengoperasian Ohmmeter Catatan :. Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang beraliran arus. Putuskan hubungan power supply pada rangkaian. 1. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites. 2. Pilih skala yang paling sesuai. 3. Agar diperoleh akurasi maksimum nol-kan ohmmeter jika mengganti range. 4. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter dan hitung resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range. 5. Selalu matikan meter jika tidak digunakan Multimeter Untuk melakukan pengukuran terhadap rangkaian elektronika sering akan lebih mudah apabila menggabungkan fungsi-fungsi dari voltmeter, ampermeter dan ohmmeter ke dalam satu instrumen tunggal pada satu alat, yang dikenal sebagai meteran multi-range atau multimeter). Multimeter Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan tipe digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan misal untuk mengukur tegangan AC dan DC (Volt), tahanan (ohm) dan aliran arus AC dan DC (ampere). Multimeter Analog Instrumen analog menggunakan meteran kumparan bergerak konvensional dan tampilannya berupa jarum penunjuk yang bergerak di sepanjang suatu skala yang sudah dikalibrasi, seperti terlihat pada Gambar 5.3 Kelebihan multimeter analog adalah: Handal, Praktis dan Ekonomis, dengan alasan: 1. Hasil pengukuran akurat dan presisi 2. Mudah dibawa-bawa sehingga sangat bermanfaat terutama untuk pengukuran di luar laboratorium karena bekerja menggunakan baterai internal 3. Mudah melakukan penyetelan pada rangkaian sambil mengamati gerakan relatif jarum penunjuk. Multimeter Analog Gambar 5.3 Tampilan Meter Analog Kelemahan multimeter analog adalah: pengkalibrasian skalanya sangat sukar. Multimeter (lanjtn) Multimeter Digital Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas, karena karena harganya makin terjangkau, praktis dalam pemakaian (mudah di baca dan memiliki tampilan yang jelas, tidak membingungkan), dan penunjukkan makin akurat dan presisi. Alat ukur digital mampu menampilkan beberapa pengukuran, seperti untuk : arus (milliampermeter), temperatur (ºC), Tegangan (millivolt), Resistansi (ohm), Frekuensi (Hz), Daya (mW) sampai kapasitansi (nF). Multimeter Digital (lanjtn) Meter yang ditunjukkan pada Gambar 5.4 berikut tidak memiliki skala range untuk tiap pilihan pengukuran. Meter ini autoranging (tidak perlu diatur range-nya). Tombol Range Gambar 5.4 Multimeter Digital Multimeter Digital Contoh lain: Gambar 5.5 Tampilan meter Digital Multimeter Digital (lnjtn) Disamping kelebihan multimeter digital yang sudah diketahui, kekurangan dari multimeter digital adalah : 1. Tampilan LCD agak sulit dibaca pada kondisi cahaya tertentu. 2. Respon tampilan agak lambat. 3. Tampilan LCD bisa sangat terang tetapi membutuhkan daya yang tinggi.