Nadia Putri Intan S Istiqomah Nur Alqoriah Rina Fitriani Chintya Pamayliyasa (2016020146) (2016020155) (2016020161) (2016020187) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam ,terutama masyarakat golongan ekonomi lemah yang berada di perdesaan. Menambah lapangan kerja, terutama ditingkat kecamatan Membina semangat ukhuwah islami melalui kegiatan ekonomi dalam meningkatkan pendapatan perkapita Untuk mempercepat perputaran aktivitas perekonomian Untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi masyarakat BPRS berperan dalam memperdayakan ekonomi umat dengan mengembangkan ekonomi golongan lemah yaitu dengan mengembangkan UMKM. BPRS juga membiayai sector pertanian guna meningkatkan perekonomian petani. Qs. Al – Baqarah Ayat 275 ” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. ” Qs. Al – Maidah Ayat 1 “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” Syarat – syarat untuk pendirian BPRS adalah sebagai berikut : Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip dengan izin direksi Bank Indonesia. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hanya didirikan dan dimiliki oleh : -Warga Negara Indonesia -Badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya oleh warga Indonesia pemerintah daerah Berdasarkan UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, kegiatan usaha BPRS melingkup : Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah. Pembatasan usaha BPRS secara tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI No. 32/36.KEP/DIR/1999. Kegiatan operasional BPRS adalah : Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan meliputi : Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah Melakukan penyaluran dana meliputi : Transaksi jual beli berdasarkan prinsip mudharabah. Istishna, Ijarah dan jual beli Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah Pembiayaan lain berdasarkan prinsip, rahn dan qardh Produk – produk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah penghimpun dana masyarakat dalam berbagai bentuk seperti menerima simpanan wadi’ah, ada juga fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat digunakan untuk menitipkan shadaqah, infaq, zakat, dan lain-lain. Simpanan amanah Berupa dana infaq, shadaqah dan zakat, akan penerimaan titipan adalah wadi’ah yakni titipan tidak menanggung resiko. Tabungan Wadi’ah Bank menerima tabungan pribadi maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas. Deposito Wadi’ah atau Deposito Mudharabah Bank menerima deposito berjangka pribadi maupun badan usaha. Penyaluran dana ada beberapa produk sebagai berikut : Pembiayaan Mudharabah Perjanjian antara pemilik dana dengan pengelola dana yang keuntungannya dibagi menurut rasio sesuai kesepakatan. Pembiayaan Musyarakah Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan untuk sebuah usaha yang dikelola bersama-sama. Pembiayaan Murabahah Perjanjian antara bank dan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja yang dibutuhkan nasabah. Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil Pembiayaan Qardhul Hasan Pembiayaan Istishna Pembiayaan Al-Hiwalah NO PERBEDAAN BPR 1. Sistem Tidak Operasional sistem syariah syariah Sistem Tidak menerapkan bagi Menerapkan Keuntungan hasil pembiayaan 2. BPRS menggunakan Menggunakan nilai bagi dan prinsip hasil seperti mudharabah, musyarakah, murahabah dll 3. 4. 5. Fungsi Investasi Hukum Menghimpun dana Menghimpun dana masyarakat masyarakat dalam bentuk berdasarkan perjanjian atau akad dan deposito berjangka atau nilai tabungan amanah, deposito mudharabah dsb Boleh investasi semua syariah. Misal Simpanan Hanya kegiatan usaha yang tidak usaha melanggar aturan dan kaidah syariah Berdasarkan hukum yang Berdasarkan kekuatan hukum kaidah berlaku di Indonesia syariah BPRS diartikan sebagai lembaga keuangan sebagaimana BPR konvensional, yang operasinya menggunakan syariah terutama bagihasil. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah perubahan dari Bank Pengkreditan Rakyat Syariah. Perubahan ini untuk lebih menegaskan adanya perbedaan antara kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Definisi pembiayaan berubah secara signifikan dibandingkan definisi yang ada dalam Undang-Undang Perbankan sebelumnya, No. 10 Tahun 1998. Sedangkan kegiatan usaha BPRS sendiri tidak beda jauh dari kegiatan usaha bank syariah pada umumnya yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana serta layanan jasa, hanya saja BPRS lebih menekankan pada pembiayaan , yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah, melakukan penyaluran dana melalui transaksi jual beli berdasarkan prinsip mudharabah, istishna, ijarah, jual beli dll. Selain itu dalam pembiayaan bagi hasil berdasarkan mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan lain berdasarkan prinsip rahn dan qardh, serta melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPRS selama disetujui oleh Dewan Syariah Nasional.