Lembaga keuangan Perbankan di Indonesia

advertisement
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN
DI INDONESIA
A. Sejarah Singkat Asal Mula Kegiatan Perbankan di Indonesia
• Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha
perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh
bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya
baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
• Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa
penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal
sebagai meja tempat penukaran uang.
• Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin
penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan
kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal
dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).
• Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan
operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan
simpanan.
• Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan
peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh
perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang
semakin beragam.
B. Peranan Lembaga Keuangan
• Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan
kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai
peranan sehagai berikut:
1) Pengalihan aset (assets Transmutation)
2) Likuiditas (liquidity)
3) Alokasi pendapatan (incon allocation)
4) Transaksi atan transaction
1) Pengalihan aset (assets Transmutation)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untuk
membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain
dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan perninjam.
Dana pembiayaan asset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat.
Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan
atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu
jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan
kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset
transimutation.
2) Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemainpuan untuk rnemperoleh uang tunai
pada saat dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan
rumah tangga terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas
sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan
bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di
samping tambahan pendapatan.
3) Alokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki
penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa datang
mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas akan berkurang.
Untuk rnenghadapi masa yang akan datang tersebut mereka
menyisihkan atau mealokasikan pendapatannya untuk persiapan di
masa yang akan datang.
4) Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi
keuangan misalnya rekening giro, tabungan, (deposito dan
sebagainya, merupakan bagian dan sistem pembayaran. Produkproduk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha
untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.
Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder
(misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi
keuangannya sehari-hari.
C. Lembaga Keuangan Perbankan

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang
Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan
adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatan dibidang
keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan
uang tersebut kembali ke masyarakat.
 Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau
menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar
keuangan. lembaga keuangan juga menawarkan bermacam –
macam jasa keuangan mulai dan perlindungan asuransi,
menjual program pensiun sampai dengan penyimpanan
barang-barang berharga dan penyediaan suatu mekanisme
untuk pembayaran dana dan transfer dana.
• Lembaga keuangan terdiri dari 2 jenis, yaitu ;
1. Lembaga Keuangan Bank
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (non bank)
Mari kita bahas mengenai Lembaga Keuangan Bank terlebih
dahulu.
1. Lembaga Keuangan Bank
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan bank terdiri dari :
1) Bank Umum (Konvensional dan Syariah)
2) Bank Perkreditan Rakyat (Konvensional dan Syariah)
1) Bank umum
Bank Umum menurut Undang-undang RI Nomor 7 tahun
1992 tentang perbankan sebagaimana diperbaharui dengan
UU nomor 10 Tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Selanjutnya untuk pembahasan
tentang Bank Umum akan dipisahkan menjadi :
a. Bank Umum Konvensional
b. Bank Umum Syariah
a. Bank Umum Konvensional
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalahumum,
dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di
seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil
(commercial bank).
Usaha utama bank umum adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah funding,
kemudian diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit. Dalam penghimpunan dana, penabung diberikan
jasa dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam
pemberian kredit, penerima kredit (debitur) dikenakan jasa
pinjaman dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.
Namun selain penjelasan diatas, adapula kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bank
konvensional meliputi ;
 Menghimpun dana dari masyarakat simpanan Giro , tabungan dan deposito.
 Menyalurkan dana ke masyarakat kredit investasi dan kredit modal kerja.
 Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti ; transfer dan inkaso.
Ada beberapa jenis bentuk badan hukum Bank Umum Konvensional, yaitu ;
 Perusahaan Perseroan (Persero)
 Perseroan Daerah (PD)
 Koperasi
 Perseroan Terbatas (PT).
b.Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan
lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Berdasarkan bentuk
hukumnya bank dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah
atau koperasi.
Kegiatan-kegiatan bank umum syariah, meliputi ;
 Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk :
1. Giro berdasarkan prinsip wadi’ah;
2. Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah;
3. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.
 Menyalurkan dana dalam bentuk :
1. Piutang dengan prinsip jual beli meliputi :
- mudharabah;
- isthishna;
- ijarah;
- salam.
2. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi :
- mudharabah;
- musyarakah;
3. Pembiayaan berdasarkan prinsip qardh.
2. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam
pembahasan BPR dipisahkan berdasarkan BPR Konvensional
dan BPR Syariah sebagai berikut :
a. BPR Konvensional
Kegiatan BPR Konvensional ;
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu;
b) Memberikan kredit;
c) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan
atau tabungan pada bank lain.
b. BPR Syariah
Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah;
a) Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk :
1. Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah;
2. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah;
3. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah.
b) Menyalurkan dana melalui :
1. Transaksi jual beli berdasarkan prinsip :
- murabahah
- istishna
- ijarah
- salam
2. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi :
- mudharabah
- musyarakah
- bagi hasil lainnya
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
• Lembaga keuangan non bank umumnya hanya memiliki salah
satu produk berupa penghimpunan dana saja atau penyaluran
dana saja. Namun apabila memiliki kedua kegiatan tersebut
(penghimpunan dan penyaluran dana) kegiatannya terbatas
kepada anggota dan tidak kepada masyarakat umum.
• Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan
yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara
langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan
dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi
perusahaan. Lembaga keuangan berkembang sejak tahun 1972,
dengan tujuan untuk mendorong perkembangan pasar modal
serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi
lemah.
Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan (dukungan dalam
bentuk dana ) dalam usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli
Peran – peran LKBB antara lain :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas
barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan non bank yang
ada di Indonesia antara lain :
a. Pasar Modal atau Bursa Efek
b. Pegadaian
c. Perusahaan Sewa Guna Usaha
d. Perusahaan Asuransi
e. Perusahaan Anjak Piutang
f. Modal Ventura
g. Koperasi Simpan Pinjam
h. Dana Pensiun
a. Bursa Efek / Pasar Modal
Tempat jual beli surat-surat berharga.
Keuntungan pasar modal :
• Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia
usaha.
• Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal
bagi investor.
• Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
• Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihakpihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
• Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat
merugikan pihak tertentu.
• Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
b. Pegadaian
Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah
dengan jaminan barang bergerak
Tujuan Pegadaian :
- Mencegah pinjaman tidak wajar
- Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi.
c. Perusahaan Sewa Guna
Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh
penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani,
Segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan
oleh pembeli.
d. Perusahaan Asuransi
Perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan
resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian.
• Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang
berupa kesepakatan kedua belah pihak.
• Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar
tertanggung kepada penanggung.
 Keuntungan Asuransi :
1. Bagi pemilik asuransi ;
- keuntungan dari premi yang dibayar nasabah.
- keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain.
- keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga.
2. Bagi nasabah :
- memberi rasa aman.
- merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik
lagi.
- terhindar dari resiko kerugian.
- memperoleh penghasilan di masa datang.
- memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau
kehilangan.
e. Perusahaan Anjak Piutang
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
• Peningkatan penjualan
• Kelancaran modal kerja
Manfaat bagi customer :
• Kesempatan untuk membeli secara kredit
• Pelayanan penjualan yang lebh baik.
f. Modal Ventura
• Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal kedalam perusahaan.
Keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
Kelemahan modal ventura :
• Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
• Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari
perusahaan pasangan usaha
Manfaat modal ventura :
• Keberhasilan Usaha Meningkat
• Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
• Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
• Likuiditas Menigkat
g. Koperasi Simpan Pinjam
Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembalikepada
anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan
jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota.
3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan.
Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan
2. Angoota terhindar dari rentenir
3. Akhir tahun memperoleh SHU
H. Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN )
Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun.
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
• Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari
iuran peserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha.
• Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan
pendapatan di hari tua.
• Manfaat bagi perusahaan :
- Loyalitas
- Kewajiban moral
- Kompetisi pasar tenaga kerja
• Manfaat bagi karyawan :
- Rasa aman
- Kompensasi yang lebih baik
Download