TATALAKSANA NYERI PADA IBU HAMIL No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/2 Rumkit TK.IV 02.07.04 Bandar Lampung Tanggal Terbit Ditetapkan Kepala Rumah Sakit TK.IV 02.07.04 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian dr. Teguh Ismanto, Sp.An Mayor CKM NRP.11020000391071 Melakukan penilaian dan terapi pada semua ibu hamil yang berobat di Rumkit Tk. IV 02.07.04. Tujuan 1. Memberikan tatalaksana nyeri yang efektif pada ibu hamil dengan memperhatikan keselematan ibu dan janin yang dikandungnya. 2. Menghindarkan konsekuensi-konsekuensi fisiologis dan patologis yang diakibatkan nyeri yang tak tertangani. Kebijakan 1. Peraturan Karumkit Tk.IV 02.07.04 No : 000000000000000 tentang kebijakan pelayanan Rumkit Tk.IV 02.07.04. 2. SK Karumkit Tk. IV02.07.04 No : 000000000000000 tentang pelayanan anastesi Rumkit Tk.IV 02.07.04. Prosedur 1. Penatalaksanaan nyeri pada ibu hamil diberikan dengan tetap menghormati hak pasien menolak untuk diberikan tatalaksana nyeri. 2. Nilai derajat nyeri pasien dengan menggunakan numerical rating scale / FACES scale. 3. Berdasarkan assesmen nyeri pasien tentukan jenis metode pemberian analgesi yang tepat. 4. Penilaian ulang derajat nyeri pada ibu hamil yang dirawat : ibu hamil yang dirawat atas indikasi non-obstetrik : setiap 8 jam, kecuali bila dijumpai nyeri sedang atau berat, nyeri dapat dinilai kembali setiap 2 jam sampai nyeri teratasi. Derajat nyeri didokumentasikan pada fomulir perkembangan rawat inap. Dibuat oleh : Paraf : Instalasi dr. TATALAKSANA NYERI PADA IBU HAMIL No. Dokumen Rumkit TK.IV 02.07.04 Bandar Lampung Prosedur No. Revisi Halaman 2/2 5. Pertimbangkan penatalaksanaan nyeri secara nonfarmakologi dan farmakologi. 6. Pertimbangkan pemakaian aspirin bila nyeri tidak dapat ditatalaksana dengan terapi nonfarmakologi dan asetaminophen. 7. Pertimbangkan penggunaan NSAID secara seksama karena bepotensi mengakibatkan keguguran. 8. Secara garis besar pemberian opioid untuk tatalaksana nyeri akut pada ibu hamil dinilai aman, sedangkan untuk tatalaksana nyeri konik pada ibu hamil, penggunaan opioid tidak dianjurkan. 9. Metode pemberian analgesi yang tersedia dapat secara oral, injeksi bolus, infuse kontinyu dan epidural kontinyu. Unit Terkait 1. IGD 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Rawat Inap 4. Unit Terkait Lainnya.