Uploaded by Jeane Danggur

Tatalaksana Inkontinensia Urin

advertisement
Tatalaksana Inkontinensia
Urin
Tatalaksana Inkontinensia Urin
Behavioral •Bladder training
training •Pelvic floor exercise
Obatobatan
•77% perbaikan jelas
•44% sembuh
Tatalaksana Inkontinensia Urine: Behavioral
Training
• Mengikuti jadwal ketat untuk berkemih, dimulai dari tiap 2 jam lalu
interval ditingkatkan.
• Makin besar interval berkemih = makin besar kontrol kandung kemih
• Untuk inkontinensia tipe stress ataupun urgensi
Tatalaksana Inkontinensia Urine: Behavioral
Training
Catat kunjungan ke toilet, kebocoran urin, dan jumlah
urin yang keluar
Pada minggu 1 gunakan kamar kecil menurut jadwal.
Bila datang dorongan berkemih, pakai teknik tahan
rangsangan
Tatalaksana Inkontinensia Urine: Behavioral
Training
• Tingkatkan interval berkemih 1530 menit tiap minggunya, sesuai
yang dapat ditoleransi.
• Normalnya, kunjungan ke kamar
kecil tiap 3-6 jam
Tatalaksana Inkontinensia Urine: Behavioral
Training
• Catat jumlah urin yang bocor, berapa
jumlahnya, banyak atau beberapa
tetes
Tatalaksana Inkontinensia Urine: Latihan
menahan dorongan berkemih
• Berdiri tenang/duduk diam
dengan kaki disilangkan untuk
cegah rangsang berlebih VU
• Tarik nafas teratur dan relaks
• Kontraksikan otot dasar panggul
• Alihkan pikiran ke hal lain
• Kalau rangsang berkemih
menurun, jangan ke toilet
sebelum jadwal berkemih
Tatalaksana Inkontinensia Urine:Pelvic Floor
Exercise
• 84% kesembuhan inkontinensia
• Setelah 4-6 minggu akan terlihat
hasilnya
• Memberi kontrol yang baik
terhadap kandung kemih
Tatalaksana
Inkontinensia
Urine:Pelvic Floor
Exercise
• Lakukan beberapa kali sehari sekitar
10 menit
• Berbaring di tempat tidur, duduk
ataupun berdiri
• Jangan memakai otot perut, paha,
dan betis serta bernapas dengan
relaks
Tatalaksana Inkontinensia Urine:
Farmakoterapi
Antikolinergik dan antispasmodik
• Meningkatkan kapasitas VU dan mengurangi involunter VU
• Tipe: urgensi/stress dengan instabilitas detrusor atau hiperrefleksia
• SE: mulut kering, penglihatan kabur, TIO ↑, konstipasi, delirium
• Jenis obat:
•
•
•
•
•
Oksibutinin 2,5-5 mg
Tolterodine 2 mg
Propanthelin 15-30 mg
Dicyclomine 10-20 mg
Imipramine 10-50 mg
Tatalaksana Inkontinensia Urine:
Farmakoterapi
A-adrenergik agonis
• Meningkatkan kontraksi otot polos uretra
• Tipe: stress dengan kelemahan sphincter
• SE: sakit kepala, takikardi, peningkatan tekanan darah
• Jenis obat:
• Pseudofedrin 15-30 mg
• Phenylpropanolamine 75 mg
• Imipramine 10-50 mg
Tatalaksana Inkontinensia Urine:
Farmakoterapi
Estrogen agonis
• Meningkatkan aliran darah periuretra
• Tipe: stress, urgensi yang berhubungan dengan vaginitis atropi
• SE: kanker endometria, BP ↑, urolithiasis
• Jenis obat:
• Oral 0,625mg/hari
• Topical 0,5-1gr per aplikasi
Tatalaksana Inkontinensia Urine:
Farmakoterapi
Kolinergik agonis
• Menstimulasi kontraksi vesika urinaria
• Tipe: overflow dengan atoni VU
• SE: bradikardi, hipotensi, bronkokonstriksi, sekresi asam lambung ↑
• Jenis obat:
• Bethanechol 10-30 mg
Tatalaksana Inkontinensia Urine:
Farmakoterapi
• A-adrenergik antagonis
• Merelaksasi otot polos uretra dan prostat
• Tipe: overflow dan urgensi yang berhubungan dengan pembesaran
prostat
• SE: hipotensi postural
• Jenis obat:
• Terasozine 1-10mg/hari
Download