BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi 2.1.1. Definisi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi
2.1.1. Definisi Komunikasi
Pengertian
komunikasi
secara
umum
berasal
dari
bahasa
latin
communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara
garis besar dalam suatu proses Komunikasi haruslah terdapat unsur – unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara
komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).1
Hiebert, Ungurait dan Bohn, sering disingkat dengan HUB (1975),
mengemukakan
komponen
–
komponen
komunikasi
massa
meliputi
:
communicator, codes and ontents, gatekeepers, the media, regulators, filters,
audiences dan feed back.adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a.
Communicator (komunikator)
Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator (communicator).
Komunikator komunikasi massa pada media cetak adalah para pengisi rubrik,
reporter, redaktur, pemasang iklan, dan lain – lain. Sedangkan pada media
elektronik, komunikatornya adalah para pengisi program, pemasok program
(rumah produksi), penulis naskah, produser, aktor, presenter, personil teknik,
1
Suprapto Tommy, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Medpress, 2009 : 5
10
11
perusahaan periklanan, dan lain – lain. Komunikator dalam media massa
berbeda dengan komunikator dalam komunikasi antar persona.2
b.
Codes and Content
Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan
komunikasi, misalnya : kata - kata lisan, tulisan foto, musik dan film (moving
pictures).
Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan, bisa berupa
informasi mengenai pesan layanan kesehatan yang dilontarkan oleh seorang
artis film. Sedangkan codes adalah simbol yang digunakan untuk membawa
pesan tersebut, misalnya kata – kata yang ditulis, foto maupun gambar
bergerak.3
c.
Gate Keepers
Sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai penjaga gawang.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah gawang dari sebuah institusi Rumkit,
agar tidak kebobolan dengan pengertian tersebut tidak diajukan kepengadilan
bila terjadi hal – hal yang kurang pas dalam pemberian pelayanan medis
terhadap pasien.4
2
Ardianto elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Edisi Revisi, Simbiosa
Rekatama Media, Bandung, 2009 : 32
3
Ibid.34
4
Ibid 35
12
d.
Regulator
Dalam proses komunikasi massa regulasi komunikasi massa adalah suatu
proses rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama
dengan
gate keeper. Pengiklanan dimasukkan kedalam regulator karena
pengiklanan bisa membatalkan sebuah kontrak apabila isi media massa
tersebut dapat merugikan produknya.adapun organisasi profesi seperti
misalnya profesi dokter. Di Indonesia pernah ada suatu protes dari Persatuan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) terhadap seorang dokter
kandungan yang menjadi model iklan susu untuk ibu hamil. Alasannya
seorang dokter tidak boleh berpihak pada produk manapun. Protes ini
akhirnya membuat iklan dengan mengganti modelnya.
e.
Media
Media massa terdiri dari media cetak dan media elektronik.
f.
Audience (audiens)
Marshall McLuhan menjabarkan audience sebagai sentral komunikasi massa
yang secara konstan dibombardir oleh media. Audience hampir tidak bisa
menghindar dari media massa, sehingga beberapa individu menjadi anggota
audience yang besar, yang menerima ribuan pesan media massa.
13
g.
Filter
Pada
setiap
pembahasan
komponen
komunikasi
massa
harus
mempertimbangkan masalah budaya, karena seringkali proses komunikasi
massa menghadapi hambatan berupa perbedaan budaya.
h.
Feedback (umpan balik)
Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan.
Proses komunikasi belum lengkap apabila audiens tidak mengirim respons
atau tanggapan kepada komunikator terhadap
pesan yang disampaikan.
Respon atau tanggapan ini disebut feedback.
Sampai tahun 1967, menurut catatan Dance dan Larson dalam Miller
sudah ada 126 definisi komunikasi. Ada definisi yang dibuat menurut parspektif
sosiologi, budaya, elektronika, ekonomi dan adapula dari parspektif ilmu politik.
Meski definisi yang dibuat para pakar memiliki parspektif yang berbeda satu sama
lainnya, namun definisi – definisi tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari
substansi komunikasi itu sendiri sebagai suatu proses pengalihan informasi
(pesan) dari seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya.
2.1.2. Unsur – unsur Komunikasi
Jika proses komunikasi yang dimaksud dalam definisi diatas dapat
dilukiskan dalam gambar, maka proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
14
SUMBER
PESAN
MEDIA
EFEK
PENERIMA
UMPAN BALIK
Lingkungan
Gambar 1 Unsur – unsur Komunikasi 5
Dari gambar ini
dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu proses
komunikasi karena didukung oleh beberapa elemen atau unsur, yakni :
1.
Sumber
2.
Pesan
3.
Saluran
4.
Penerima
5.
Efek
6.
Umpan balik
7.
Lingkungan dan situasi
Sumber adalah pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada
penerima. Sumber sering disebut dengan banyak nama atau istilah, antara lain
5
Cangara Hafied, Perencanaan & Strategi Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta,2013 : 34
15
komunikator, pengirim atau dalam bahasa Inggris disebut source, sender atau
encoder.
Pesan adalah pernyataan yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pernyataan bisa dalam bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan) maupun non
verbal (isyarat) yang bisa dimengerti oleh penerima. Dalam bahasa Inggris pesan
dapat diartikan dengan kata massage, content atau information.6
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Media dalam pengertian disini bisa berupa media massa yang
mencakup surat kabar, radio, televisi, dan internet..bisa juga berupa saluran
misalnya kelompok pengajian atau arisan, kelompok pendengar dan pemirsa,
organnisasi masyarakat, rumah ibadah, pesta rakyat, panggung kesenian serta
media alternatif lainnya misal poster, leaflet, brosur, buku spanduk, buletin, stiker
dsb.7
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim dari
sumber kepada penerima. Penerima biasa disebut dengan berbagai
macam
sebutan, antara lain khalayak, sasaran, target, adopter, komunikan. Dalam bahasa
Inggris penerima biasa disebut dengan nama receiver, audience atau decoder.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
Karena itu, pegaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
6
7
Ibid : 34
Ibid : 35
16
pengaruh biasa disebut dengan nama akibat atau dampak.Umpan balik adalah
tanggapan yang diberikan oleh penerima sebagai akibat penerimaan pesan dari
sumber. Sebenarnya ada juga yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya
adalah efek atau pengaruh. Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah
feedback, reaction, response, dan semacamnya.
Lingkungan adalah situasi yang memengaruhi jalannya komunikasi. Dapat
juga diartikan dalam bentuk fisik, sosial budaya, psikologis, dan dimensi waktu.
Sebuah informasi tidak bisa dikirim karena terhambat oleh kendala fisik sehingga
informasi itu tidak bisa diterima. Misalnya tempatnya jauh didaerah pegunungan,
lingkungan sosial budaya masyarakat, lingkungan psikologis masyarakat yang
masih trauma akibat bencana yang baru menimpanya dan sebagainya.8
2.1.3. Dimensi Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya dapat dilihatdari berbagai dimensi, yakni :
1.
Komunikasi sebagai proses
2.
Komunikasi sebagai simbolik
3.
Komunikasi sebagai interaksional
4.
Komunikasi sebagai aktivitas sosial
5.
Komunikasi sebagai multidimensional
Komunikasi sebagai proses. Jika komunikasi dipandang sebagai proses
maka komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara
dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses berarti ada titik awal dimana
8
Ibid : 35
17
suatu kegiatan dimulai dan bergerak ke titik awal dimana suatu kegiatan dimulai
dan bergerak ke titik akhir yang menjadi tujuan yang ingin dicapai. Seperti
formula yang dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa who says what, through what
channel to whom, and what effect ? Siapa yang berkata apa ?melalui saluran apa
kepada siapa, dan apa akibatnya.
Komunikasi sebagai simbolik artinya pesan yang disampaikan pengirim
kepada penerima dinyatakan dalam bentuk verbal yang tertulis atau lisan, dan juga
dalam bentuk tanda – tanda atau isyarat non verbal. Proses pemberian makna
terhadap simbol – simbol verbal maupun non verbal dipengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain budaya dan pengalaman yang tumbuh dan berkembang dalam
kelompok masyarakat. Misalnya sebuah pesan yang disampaikan dengan simbol
yang sama bisa saja berbeda arti jika individu yang menerima pesan itu berbeda
dalam kerangka berpikir dan kerangka pengalamannya. Dalam komunikasi
dikenal dua macam komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. 9
Komunikasi verbal adalah komunikasi melalui kata – kata yang diucapkan,
sedangkan komunikasi non verbal adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain tanpa kata – kata. Komunikasi ini ditunjukkan
melalui isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh, serta nada suara. Cara – cara
mengomunikasikan keramahan dan kehangatan kepada pasien melalui perilaku
non verbal, seperti senyuman, sikap condong ke depan dan bersalaman dapat
membangun proses komunikasi. Begitu juga dengan isyarat isyarat non verbal
lainnya, seperti nada suara dan ekspresi wajah dapat mengomunikasikan emosi
9
Ibid 36
18
yang berbeda – beda. Nada suara yang berbeda – beda. Nada suara yang berbeda
akan mengomunikasikan emosi yang berbeda pula. Ekspresi yang menyertai nada
suara memudahkan pula untuk memahami emosi yang ingin disampaikan. Dengan
demikian, komunikasi akan menjadi lebih efektif.10
Komunikasi sebagai interaksional. Komunikasi antar manusia tidak pernah
terjadi tanpa melibatkan orang lain. Oleh karena itu, dalam proses komunikasi
akan terjadi aksi dan interaksi diantara para pelaku – pelaku komunikasi. Menurut
Miller (2005), aksi dan interaksi disini menuntut reaksi balik dari penerima
informasi kepada pemberi informasi. Demikian pula sebaliknya dari pemberi
informasi kepada penerima informasi.11
Komunikasi sebagai aktivitas sosial. Sudah menjadi sifat manusia yakni
selalu berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya. Upaya ini dilakukan untuk
menghilangkan keterasingan dan untuk mengetahui apa yang terjadi di luar
dirinya (comunication is human). Hubungan antar sesama manusia, apakah itu
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk aktualisasi dirinya,
hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi. Komunikasi menjadi jembatan dalam
menghubungkan antara kepentingan diri manusia sebagai individu dengan
masyarakat disekelilingnya.
Komunikasi sebagai interaksional. Komunikasi antar manusia tidak pernah
terjadi tanpa melibatkan orang lain. Oleh karena itu, dalam proses komunikasi
akan terjadi aksi dan interaksi diantara para pelaku – pelaku komunikasi. Menurut
10
Sukardi Elias, Sutjiningsih, Kandera wayan, Modul Komunikasi Pasien Dokter Suatu Pendekatan
Holistik, Buku Kedokteran EGC, 2007 : 14
11
Cangara Hafied, Perencanaan & Strategi Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta,2013 : 36
19
Miller (2005), aksi dan interaksi disini menuntut reaksi balik dari penerima
informasi kepada pemberi informasi. Demikian pula sebaliknya dari pemberi
informasikepada penerima informasi.
Komuniksai sebagai Aktifitas Sosial. Sudah menjadi sifat manusia yakni
selalu berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya. Upaya ini dilakukan untuk
menghilangkan keterasingan mereka, juga keinginan untuk mengetahui apa yang
terjadi di luar dirinya (comunication is human). Hubungan antara sesama
manusia,apakah itu dilakukanuntuk memenuhikebutuhan hidupnya atau untuk
aktualisasi dirinya, hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi. Komunikasi
menjadi jembatan dalam menghubungkan antara kepentingan diri manusia sebagai
individu dengan masyarakat sekelilingnya.
Komunikasi sebagai sistem. Sistem seringkali diidentifikasikan sebagai
suatu aktivitas di mana semua komponen atau unsur yang mendukungnyasaling
berinteraksi satu sama laindalam menghasilkan luaran. Sistem senantiasa
memerlukan sifat – sifat yakni menyeluruh, saling bergantung, berurutan
mengontrol dirinya, seimbang, terarah, adaptif dan memiliki tujuan. Karena itu
sistem bergerak secara aktif, dinamis dan tidak statis. Jika komunikasi dikaitkan
dengan sistem itu, maka hal itu tercermin dari unsur – unsur atau elemen yang
mendukungnya, dimana sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik
saling mengikat dan saling berurutan. Artinya pesan ada karena ada sumber,
media ada karena adanya pesan dan penerima ada karena adanya pengirim dan
adanya efek
serta umpan balik karena adanya penerima dan seterusnya.
Hubungan yang terjadi diantara semua komponen atau unsur tersebut
20
menunjukkan suatu keteraturan, dan tidak boleh saling mendahului satu sama
lainnya.
Komunikasi sebagai multidimensional, artinya semua elemen yang
membangunnya saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Artinya
komunikator tidak hanya mempengaruhi pesan tapi juga bisa mempengaruhi
media dan penerima. Sebaliknya media juga bisa mempengaruhi bentuk pesan dan
penerima mempengaruhi komunikator.12
2.1.4 Model Komunikasi Intrerpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung secara
dialogis. Dimana terdapat interaksi antara komunikator dan komunikan yang sama
- sama aktif. Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
mendefinisikan komunikasi antarpribadi, yaitu Komunikasi antara orang - orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal atau pun nonverbal.
Komunikasi interpersonal ini terjadi antara dua orang atau lebih, yang
biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap
partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi. Misalnya masing
– masing pihak biasanya akan membicarakan latar belakang dan pengalaman
masing – masing dalam percakapan tersebut.
Komunikasi menjadi sangat penting bagi semua aspek kehidupan manusia.
Karena dengan komunikasi manusia bisa mengekspresikan gagasan, perasaan,
12
Ibid : 35 - 37
21
harrapan dan kesan kepada sesama serta memahami gagasaan, perasaan dan
kesan
orang lain.
Komunikasi
tidak
hanya
mendorong perkembangan
kemanusiaan yang utuh, namun juga menciptakan hubungan sosial yang sangat
diperlukan dalam kelompok sosial apapun. Komunikasi juga memungkinkan
terjadinya kerjasama sosial, membuat kesepakatan penting dan lain – lain. Sebagai
individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belakang sosial, budaya
dan pengalaman psikologis yang berbeda – beda. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi efektifitas sebuah komunikasi. Sangat penting bagi setiap individu
untuk memahami simbol – simbol yang digunakan dalam komunikasi, baik
simbol verbal maupun non verbal.
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan komunikasi interpersonal
diantaranya yaitu Bittner (1985: 10) yang menerangkan bahwa komunikasi
interpersonal berlangsung apabila pengirim menyampaikan informasi berupa katakata kepada penerima, dengan menggunakan medium suara manusia (human
voice). Sementara Barnlund mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
pertemuan antara dua, tiga orang atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat
spontan dan tidak berstruktur.
2.1.5 Prinsip – Prinsip Komunikasi
Menurut Daan B. Curtis & Co. dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional
menyatakan bahwa prinsip - prinsip komunikasi meliputi :
22
1.
Komunikasi tidak mungkin dihindari. Menurut De Vito bahwa
komunikasi tidak dapat dielakkan sehingga kita tidak dapat tidak berkomunikasi
dan tidak dapat tidak memberikan tanggapan.
2.
Komunikasi tidak dapat diubah. Dalam hal ini apabila komunikator telah
mengirimkan pesan yang salah maka tidak dapat diubah. Upaya yang dilakukan
hanya dapat memberikan informasi tambahan atau rasionalisasi terhadap tindakan
komunikator terdahulu tetapi hanya memodifikasi kesan yang telah dibuat.
3.
Komunikasi itu sirkuler bukan linier. Dalam proses komunikasi orang -
orang mengirim dan menerima komunikasi secara serempak. Proses komunikasi
pada saat pengirim menyandikan pesan (encoding) akan dikirim melalui saluran
kepada penerima, bahkan sebelum distimulasikan untuk menyandikan pesan.
Belum lagi bagi penerima pesan selain mendengarkan pesan, juga memperhatikan
tekanan pesannya, memperhatikan gerak - gerik si pembawa pesan, dan dalam
benaknya juga timbul memaknakan pesan tadi (decoding). Karena aspek aspeknya serempak tadi maka pesan komunikasi oleh Frank E.X. Dance dapat
dianggap sebagai sebuah lingkaran (spiral helical).
23
4.
Komunikasi mempunyai efek. Komunikasi selalu menimbulkan beberapa
jenis efek. Seperti orang berteriak dapat mempengaruhi pada orang berteriak itu
sendiri. Oleh karena itu komunikasi melahirkan konsekuensi.13
2.2.
Customer Service
Customer Service merupakan suatu bagian dari unit organisasi yang berada
di front office yang berfungsi sebagai sumber informasi dan perantara bagi Rumkit
dan pasien yang ingin mendapatkan jasa-jasa pelayanan maupun produk produk
Rumkit. Sesuai dengan fungsinya, Customer Service diharapkan dapat melakukan
“One Stop Service”, artinya pasien cukup menghubungi bagian Customer Service
saja dalam berhubungan dengan Rumkit. Selanjutnya Customer Service akan
menjelaskan
ataupun
mengerjakan
kebutuhan
pasien
tersebut
dengan
menghubungi bagian yang terkait. Hal ini akan membangun kepuasan pasien
karena merasa akan kepentingannya dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung
jawab dan tidak perlu berhubungan dengan banyak orang untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam kedudukannya sebagai centre & contact point antara
Rumkit dengan pasien, Customer Service haruslah mengetahui secara umum dan
luas bentuk - bentuk pelayanan jasa dan produk Rumkit dengan baik. Kesempatan
berhubungan dengan pasien yang cukup besar dapat dipergunakan secara efektif
untuk menawarkan produk - produk Rumkit lainnya dalam rangka Cross Selling.
Semakin banyak produk / jasa yang bersaing dipasar dan semakin kuat
pengaruh pasien, semakin penting peranan Customer Service dalam membedakan
13
MulyanaDeddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2005
24
antara Rumkit Marinir Cilandak dengan pesaing. Saat ini Customer Service tidak
lagi merupakan unsur penunjang dari kegiatan marketing atau selling.
Customer Service merupakan bagian yang sangat penting dan krusial dari
sebuah bisnis. Tantangan Customer Service saat ini adalah :
1.
Memahami adanya perbedaan kebutuhan layanan kepada masing – masing
pasien.
2.
Memahami adanya perbedaan keinginan pada masing – masing segmen
pasien.
3.
Menentukan prioritas yang tepat untuk investasi dibidang sumber daya
manusia dan teknologi.
4.
Menentukan orang yang tepat, sehingga dapat memberikan pelayanan
kelas dunia.
5.
Menentukan Key Performance Indikator (KPI) Customer Service ke dalam
sistem balanced score card secara efektif.
Meningkatnya kebutuhan terhadap Customer Service menjadi sangat
penting, karena semakin meningkatnya keinginan dan harapan pasien, yang
dicerminkan dari :
1.
Pasien menginginkan informasi yang sangat cepat, setiap saat (24 jam
sehari, 7 hari dalam seminggu). Apabila pasien tidak dapat memperoleh informasi
sebagaimana yang diinginkan maka dengan mudahnya mengajukan komplain
melalui berbagai media online.
25
2.
Semakin meningkatnya pasien yang komplain ingin langsung berbicara
kepada manajer atau mengancam untuk membawa masalahnya keranah hukum.
3.
Semakin meningkatnya standar pelayanan yang diinginkan pasien.
Berdasarkan kecenderungan meningkatnya keinginan pasien tersebut
diatas, maka masalah krusial dalam Customer Service adalah bagaimana
memperkecil gap yang terjadi antara keinginan pasien dan kenyataan pelayanan
yang diberikan kepada mereka. Tidak ada pilihan lain bagi Rumkitmar Cilandak
saat ini, selain menaruh perhatian utama dalam membangun Customer Service.
Orang yang bertanggung jawab dalam membangun Customer Service adalah
Tenaga Medis dan Non Medis.
Setiap Tenaga Medis dan Non Medis harus diajari bagaimana caranya agar
memiliki empati dan bekerja dengan tujuan untuk memuaskan pasien. Sudah tidak
jamannya lagi membeda – bedakan Tenaga Medis dan Non Medis secara
psikologis berdasarkan divisi tempatnya bekerja. Untuk saat ini yang paling
dibutuhkan adalah kemampuan setiap Tenaga Medis dan Non Medis untuk dapat
memecahkan masalah pasien secepat mungkin dengan baik dan benar. Jadi, isu
strategis yang sangat penting adalah menentukan orang yang tepat untuk posisi
Customer Service dan memotivasinya agar dapat mengambil keputusan secara
tepat dan baik sehingga dapat memuaskan pasien. Caranya adalah :
1.
Memberikan pelatihan yang sesuai untuk memuaskan pasien.
2.
Menghindari Tenaga Medis dan Non Medis yang selalu berpindah
dibagian Customer Service.
3.
Selalu membangun kemampuan Customer Service.
26
4.
Memberikan reward yang sesuai dengan prestasi dan target yang telah
dicapai. Kompensasi yang diberikan harus dikaitkan dengan kinerja pelayanan
dan peningkatan jumlah pasien yang membeli ulang.
5.
Menentukan Tenaga Medis dan Non Medis Customer Service yang
kompeten.
6.
Selalu mengevaluasi tanggung jawab kerja, pelatihan, kompensasi, serta
peluang untuk membangun keahlian.14
Kepuasan pasien akhir - akhir ini menjadi suatu hal yang dianggap sangat
penting dalam semua sektor bisnis termasuk layanan kesehatan Rumkit, baik
barang maupun jasa. Bagi Rumkit yang bergerak di bidang jasa untuk dapat
memuaskan kebutuhan pasien berarti Rumkit harus memberikan pelayanan yang
berkualitas (service quality) kepada pasien. Sebagai institusi jasa yang besar,
Rumkit tidak hanya dituntut untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat
dengan baik, akan tetapi juga harus mampu bersaing untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dengan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik.
Oleh karena itu diperlukan suatu konsep berwawasan pasien di mana Rumkit
dapat memusatkan perhatian penuh terhadap kebutuhan dan keinginan pasien.
Sebagai penyedia jasa yang memberikan berbagai macam pelayanan bagi
pasien, kepuasan pasien merupakan tujuan utama yang harus dipenuhi oleh
Rumkit. mendefinisikan kepuasan pasien sebagai perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan - harapannya. Jadi, untuk
14
Freddy Rangkuti, Customer Service Satisfaction dan Call Centre, PT Gramedia Pustaka Umum,
jakarta, 2013 : 2-4
27
membangun kepuasan pasiennya pihak Rumkit harus membangun kualitas
pelayanan Customer Service di samping aspek fasilitas Rumkit.
Customer Service sangat menentukan kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan. Di samping itu kepuasan pasien merupakan salah satu parameter
mutu layanan kesehatan di Rumkit. Apabila pasien merasa tidak puas terhadap
layanan kesehatan Rumkitmar Cilandak, maka pasien tersebut akan memberikan
komplain terhadap pihak Rumkit yang bersangkutan. Ini dikarenakan pasien
memiliki berbagai macam karakteristik, baik pengetahuan, kelas sosial,
pengalaman, pendapatan maupun harapan yang berbeda - beda sehingga Rumkit
harus berusaha mengetahui apa yang diharapkan pasien atau pasien dari produk
dan jasa yang dihasilkan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu layanan bagi pasien atau pasien agar
Rumkit dapat mengetahui dan dapat langsung berhadapan dengan masyarakat atau
pasien melalui bagian Customer Service. Customer Service diperlukan untuk
menampung keluhan, pertanyaan maupun permintaan informasi akan produk, jasa,
penerapan, dan masalah teknis yang berhubungan dengan layanan Rumkit.
Customer Service dalam arti umum berarti orang atau bagian yang berhadapan
langsung dengan pasien, selain teller dan security.
Maksud dibentuknya
Customer Service di Rumkitmar Cilandak adalah untuk memberikan pelayanan
informasi kepada pasien yang datang ke Rumkit, tentang segala hal yang
berkaitan dengan layanan kesehatan Rumkit. Adanya bagian Customer Service,
sedikit banyak memberikan bantuan kepada pasien serta memperlancar proses
kegiatan pasien di Rumkit. Seorang Customer Service harus mempunyai
28
kepedulian yang tinggi, berwawasan luas, mempunyai kepekaan yang tinggi,
kesabaran dan cekatan. Dengan pelayanan Customer Service yang baik tidak
mustahil akan membantu membangun penjualan atau pemasaran produk atau jasa
yang ditawarkan oleh Rumkit.
2.3
Citra
Citra (image) adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan
pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta – fakta atau kenyataan. Untuk
mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui dari sikapnya
terhadap obyek tersebut. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi –
informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung
menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita
mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.
Citra (image) adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap – sikap
terhadap kita yang mempunyai kelompok – kelompok kepentingan yang
berbeda.15 Merupakan seperangkat kepercayaan, daya ingat dan kesan - kesan
yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Sikap dan tindakan orang terhadap
suatu objek sangat ditentukan oleh citra objek tersebut, dalam hal ini objek yang
dimaksud adalah kualitas layanan kesehatan di Rumkit. Citra layanan kesehatan di
Indonesia semakin menurun, hal ini terindikasi dengan tingginya minat
masyarakat
berobat
ke
luar
negeri
seperti
Malaysia
dan
Singapura.
Kecenderungan masyarakat berobat ke luar negeri secara umum disebabkan faktor
15
Ibid : 171
29
kelengkapan fasilitas dan kualitas layanan yang diberikan telah memenuhi
harapan pasien.
Manusia berinteraksi dengan manusia. pada umumnya Rumkit – Rumkit
saling berinteraksi melalui para stafnya. Sejumlah riset membuktikan bahwa
kesan orang terhadap tenaga medis maupun Non Medis tidak tercipta melalui apa
yang dikatakan, tetapi melalui cara menyatakannya dan dalam situasi tatap muka
kesan tersebut muncul bisa lewat penampilan.16 Citra Rumkit dimata publik dapat
terlihat dari pendapat atau pola pikir komunal pada saat mempersepsikan realitas
yang terjadi. Untuk mendapatkan citra yang diinginkan, Rumkit harus memahami
secara persis proses yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai
kenyataan yang terjadi.
Citra dapat ditanamkan dan disebar luaskan lewat segala media
komunikasi yang dimiliki. Media itu bisa berasal dari koran – koran / surat kabar,
majalah, media elektronik (seperti televisi, radio), spanduk, leaflet, brosur dan
sebagainya.
Dalam
buku
Kotler
(2000:338)
media
utama
untuk
mengkomunikasikan citra adalah :
2.3.1 Lambang (simbol)
Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol – simbol yang kuat.
Rumkit dapat memiliki simbol seperti palang merah dengan desain khusus yang
menarik dan mudah diingat oleh masyarakat umum sebagai bakal tujuan nanti
disaat menjadi kebutuhan layanan kesehatan. Merek juga dapat dibangun sekitar
16
Steve Macaulay and Sarah Cook, How To Improve Your Customer Service, PT Gramedia Pustaka
Utama, 1993 :14
30
orang – orang yang terkenal seperti parfum Paris Hilton dan Rumkit juga
mungkin memilih suatu warna pengidentifikasian, misalnya Merah (Timnas
Indonesia) atau Hijau (Starbuck Coffe).
2.3.2 Media
Citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan media yang
menyampaikan suatu cerita suasana hati, pertanyaan sesuatu yang jelas berbeda
dengan yang lain. Pesan itu harus tampak dilaporan tahunan, brosur dan katalog,
peralatan kantor Rumkit, serta kartu nama. Pemasangan banner yang berkualitas
juga akan memberikan daya tarik dan rasa penasaran untuk mendatangi Rumkit
dikala memang bener – bener dibutuhkan.
2.3.3 Suasana
Ruang fisik yang ditempati organisasi merupakan pencipta citra yang kuat
lannya. Misalnya Rumkit Marinir cilandak mengembangkan suatu citra tersendiri
melalui lobby atriumnya dan suatu Rumkit ingin tampak ramah harus memilih
material, dan perabotan yang tepat. Kondisi bangunan secara fisik juga dapat
menentukan kesan yang bagus guna membangun citra sebuah layanan kesehatan
di Rumkit.
2.3.4 Peristiwa
31
Suatu Rumkit dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan
yang disponsorinya. Misalnya, merek minuman terkemuka Pocari Sweat yang
tampil menonjol dengan mensponsori acara – acara olahraga kesehatan.17
2.4.
Layanan Kesehatan
Layanan Kesehatan (Yankes) adalah upaya kesehatan yang dilakukan
untuk membangun derajat kesehatan yang ditujukan kepada anggota TNI
Angkatan Laut dan keluarganya terutama dilingkungan Marinir.18
Standar Pelayanan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan
minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Rumkit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kurative dan
rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
2.5
Standar Pelayanan Minimal Rumkit Tingkat II
Rumkit Tingkat II merupakan Rumkit yang dilengkapi dengan fasilitas
pelayanan kesehatan delapan sampai dengan sebelas pelayanan kesehatan jenis
17
Firsan Nova, Crisis Public Relations, Jakarta Rajawali Pers, 2011 : 301 - 302
Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor PERKASAL / 11 / II / 2012 Tanggal 17 Februari
2012 : 6
18
32
spesialistik dan subspesialistik, fasilitas penelitian dan pendidikan serta kesehatan
matra laut. Kapasitas rawat inap yang dimiliki untuk Rumkit tingkat II minimal
dua ratus tempat tidur.
Tugas Pokok, menyelenggarakan dukungan kesehatan dan pelayanan
kesehatan bagi anggota TNI Angkatan Laut beserta keluarga.
Peran, sebagai pusat rujukan utama kesehatan TNI Angkatan Laut (rujukan
tingkat II).
Fungsi, dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Rumkit tingkat II
mampu melaksanakan fungsi – fungsi sebagai berikut :
a.
Dukungan kesehatan bagi satuan operasi TNI Angkatan laut.
b.
Kegiatan kesehatan matra laut.
c.
Pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap spesialistik dan beberapa
sub spesialistik.
d.
Urikes berkala semua strata, urikes urikes kemampuan dan urikes matra.
e.
Latihan kesehatan terpadu
f.
Kesehatan peventif dan promotif.
g.
Rehabilitasi medik.
h.
Penelitian, pengembangan dan pendidikan dan pendidikan kesehatan.
i.
Sebagai lahan pendidikan bekerjasama dengan institusi pendidikan lain.
Kedudukan, Organisasi Rumkit tingkat berkedudukan dibawah Diskesal
sebagai unit pelaksana teknis atau dibawah Pangkotama.19
19
Ibid : 9 - 10
33
2.6.
Teori Pelayanan
Berikut adalah beberapa uraian teori tentang Layanan :
a.
Layanan adalah suatu perbuatan.
b.
Layanan adalah sebuah produk yang memberikan solusi kepada pasien.
c.
Layanan adalah suatu sikap yang dapat mengakibatkan rasa puas atau
tidak puas yang dialami pasien.
d.
Layanan adalah kunci kesuksesan sebuah bisnis.
e.
Layanan adalah proses untuk mengubah produk yang biasa yang biasa –
biasa saja menjadi produk yang sangat luar biasa.
f.
Layanan adalah upaya untuk memenuhi harapan pasien.
g.
Layanan adalah strategi untuk keluar dari kerumunan.
h.
Layanan merupakan kegiatan yang dapat dijual kepada orang lain.20
2.7.
Teori Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien berjalan berbarengan dengan ketidakpuasan. Artinya
respons pasien terhadap evaluasi dan ketidak sesuaian yang dirasakan antara
harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya. Jadi, kepuasan adalah suatu tanggapan emosional yang dirasakan
oleh pasien pada saat menikmati pengalaman menggunakan atau mengonsumsi
produk atau jasa.
Dengan demikian
kepuasan pasien adalah evaluasi pasca pembelian,
dimana alternatif yang dibeli minimal sama atau melebihi harapan pasien.
20
Freddy Rangkuti, Customer Service Satisfaction dan Call Center, PT Gramedia Pusaka Utama,
2013 : 6
34
Berdasarkan pengertian, maka kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya. Beberapa pengertian kepuasan pasien menurut para ahli :
a.
Respons atau tanggapan pasien mengenai pemenuhan kebutuhan.
Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa,
atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan pasien berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi pasien.
b.
Kepuasan pasien adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi
harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih tinggi ketimbang harapan pasien,
maka pembeli merasa amat puas atau amat gembira.
c.
Keadaan emosional, reaksi pasca pembelian dapat berupa kemarahan,
ketidakpuasan, kejengkelan, kegembiraan atau kesenangan.
d.
Kepuasan pasien merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja suatu
produk atau jasa yang dibandingkan dengan harapannya.
e.
Kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian
kualitas pelayanan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.21
21
Ibid : 7
35
Dapat disimpulkan melalui berbagai pengertian diatas bahwa kepuasan
pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :
1.
Service quality
2.
Product quality
3.
Price
4.
Situational factor
5.
Personal factor.22
Service Quality merupakan kualitas jasa pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Tidak ada gunanya produk berkualitas kalau tidak diimbangi dengan
kualitas pelayanan yang luar biasa. Pasien akan kecewa karena tidak dilayani
dengan baik. Sebaliknya, pelayanan yang luar biasa juga tidak akan ada artinya
apabila tidak didukung oleh produk yang berkualitas serta harga yang sesuai
dengan harapan pelanggan. Selain itu, strategi peningkatan kepuasan pasien juga
sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor internal yang ada dalam diri pasien itu
sendiri, seperti faktor situasional dan personal.23
Standar Pelayanan Minimal Rumkit dalam pedoman ini meliputi jenis jenis pelayanan indikator dan standar pencapaian kinerja layanan kesehatan
Rumkit adalah senagai berikut
1.
Pelayanan gawat darurat,
2.
Pelayanan rawat jalan,
3.
Pelayanan rawat inap,
23
:
Freddy Rangkuti, Customer Service Satisfaction dan Call Center, PT Gramedia Pusaka Utama,
2013 : 7 – 8.
36
4.
Pelayanan bedah,
5.
Pelayanan persalinan dan perinatologi,
6.
Pelayanan intensif,
7.
Pelayanan radiologi,
8.
Pelayanan laboratorium patologi klinik,
9.
Pelayanan rehabilitasi medik,
10.
Pelayanan farmasi,
11.
Pelayanan gizi,
12.
Pelayanan keluarga miskin,
13.
Pelayanan rekam medis,
16.
Pengelolaan limbah,
17.
Pelayanan administrasi manajemen,
18.
Pelayanan ambulans / kereta jenazah,
19.
Pelayanan pemulasaraan jenazah,
20.
Pelayanan laundry,
21.
Pelayanan pemeliharaan sarana Rumkit,
22.
Pencegah Pengendalian Infeksi.24
Upaya peningkatan kualitas pelayanan dilakukan Kementerian Kesehatan
dengan menetapkan lembaga / badan yang dapat melakukan akreditasi Rumkit
bertaraf Internasional yaitu Internasional Society for Quality in Health Care
(ISQua). Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menkes No. 1195 / MENKES /
SK / VIII / 2010, tanggal 23 Agustus 2010.
24
Ibid : 8
37
Download