Eksploitasi Panas Bumi Energi panas bumi merupakan energi terbarukan yang lebih efekif dan efesien untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunan energi fosil. Untuk mengembangkan proyek panas bumi ini perlu dikalukan suatu kerangka kegiatan yang sistematis agar proyek panas bumitersebut dapat dinilai layak untuk dikembangkan diarea prospek panas bumi.Kegiatan dalam pengembangan proyek panas bumi. Geothermal dapat digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup seperti untuk mencairkan salju, menghangatkan rumah, untuk kebutuhan air panas dan menghangatkan rumah kaca. Bahkan untuk menggunakannya, dapat langsung diambil dari sumber air panas yang terdekat di permukaan bumi, yang kemudian disalurkan melalui pipa-pipa. Tidak hanya untuk memanaskan, bahkan bisa juga digunakan untuk mendinginkan gedung ketika cuaca dalam keadaan panas. Tidak hanya di luar negeri, bahkan di negara kita juga dapat memanfaatkannya dan temperatur dalam tanah tidak akan berubah karena selalu sama dan stabil dari tahun ke tahun. Kegiatan Usaha Panas Bumi adalah suatu kegiatan untuk menemukan sumber daya Panas Bumi sampai dengan pemanfaatannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Tahapan kegiatan usaha panas bumi meliputi: a)Survei Pendahuluan; b) Eksplorasi; c) Studi Kelayakan; d) Eksploitasi; dan e) Pemanfaatan. a ) Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk memperkirakan letak dan adanya sumber daya Panas Bumi serta Wilayah Kerja. b ) Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan geologi, geofisika, geokimia, pengeboran uji, dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan menambah informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan mendapatkan perkiraan potensi Panas Bumi. c )Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan Panas Bumi untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha pertambangan Panas Bumi, termasuk penyelidikan atau studi jumlah cadangan yang dapat dieksploitasi. d ) Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi pengeboran sumur pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan operasi produksi sumber daya Panas Bumi. e ) Pemanfaatan Tidak Langsung untuk tenaga listrik adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi Panas Bumi untuk pembangkit tenaga listrik, baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri. Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas Bumi untuk keperluan nonlistrik, baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri. Kegiatan pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilaksanakan pada suatu Wilayah Kerja. Beberapa hal yang penting dipahami dalam melaksanakan kegiatan pengusahaan panas bumi antara lain: Batas dan luas Wilayah Kerja ditetapkan oleh Pemerintah. Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha diumumkan secara terbuka. Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing melakukan penawaran Wilayah Kerja dengan cara lelang Pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilakukan oleh Badan Usaha setelah mendapat IUP (Izin Usaha Pertambangan) dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing. IUP adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan Panas Bumi di suatu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka panjang Eksplorasi dan Eksploitasi kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masingmasing yang mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan besarnya cadangan. Penyesuaian terhadap rencana jangka panjang Eksplorasi dan Eksploitasi dapat dilakukan dari tahun ke tahun sesuai dengan kondisi yang dihadapi. R e n c a n a E k s p l o i t a s i , O p e r a s i o n a l d a n Pemanfaatan PLTP Dalam kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, yaitu : A.Produksi listrik, pada tahapan ini PLTP telah beroperasi sehingga kegiatan utama adalah menjaga kelangsungan produksiuap dari sumur –sumur produksi dan produksi listrik dari PLTP. B.Monitor lapangan k egiatan monitor lapangan di WKP panas bumi mencakup pokokpokok kegiatan sebagai berikut : Infrastruktur: pengawasan terhadap kondisi jalan akses, well pad, bendung sumber air pemboran, bak air di water pump station (WPS). Sumur: Mmnitoring WHP masing-masing sumur (Produksi dan injeksi). Power Plant: Power output (MW); Turbine rate {kph); Jet ejector (kph}; scrubber steam wash (kph); vent valves (%). Pencatatan data klimatologi pada waktu tertentu C.Manajemen reservoir, kegiatan manajemen reservoar di WKP panas bumi mencakup pokok-pokok kegiatan sebagai berikut: Pengoperasian wellhead pressure (WHP): Untuk mengurangi potensi pengerakan (scaling) di dalam sumur, s u h u f l u i d a r e s e r v o a r d i j a g a d e n g a n mengatur wellhead pressure (WHP) minimum 15 bar abs. Pengaturan laju alir injeksi brine dan kondensat untuk kesetimbangan suhu. Penempatan sumur injeksi yang tepat sesuai dengan model geologi bawah permukaan. Monitoring pressure dan suhu (P&T) dalam sumur secara periodik setiap bulan. Monitoring kestabilan laju alir fluida produksi. Melakukan interferent test. Monitor pergerakan fluida di reservoar dengan memasang microgravity. D. Workover Sumur, Kerja ulang (workover ) yang dilakukan terhadap sumur, pada dasarnya adalah kegiatan memperbaiki sumur sehingga kembali pada kondisi semula dan diharapkan dapat memproduksi uap seperti yang diinginkan. Jika selama waktu tertentu tidak dipakai untuk memproduksi, sumur tersebut disumbat menggunakan semen dan lumpur pemboran. E.Pengeboran sumur make -up, pengeboran sumur make-up dilakukan untuk menambah pasokan uap pada sumur-sumur produksi yang telah mengalami depresiasi. F.Community development/ CSR, Secara umum community development atau pembangunan masyarakat adalah proses dimana masyarakat berinisiatif mulai kegiatan sosial untuk memperbaiki kondisi diri sendiri. Tujuan community developmenf diantaranya adalah meningkatkan standard hidup, penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya percaya diri dan peningkatan kebebasan setiap orang