PROPOSAL TUGAS AKHIR EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL MEDANKUALANAMU-TEBING TINGGI SEKSI 7B STA 82+000-STA 86+622 DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993 DAN METODE BINA MARGA 2017 PROGRAM DIPLOMA III Oleh BIMA PRATAMA M. RIZKY RAMANDHA SIREGAR NIM: 1605022046 NIM: 1605022002 KONSENTRASI BANGUNAN SIPIL PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019 PROPOSAL TUGAS AKHIR EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL MEDANKUALANAMU-TEBING TINGGI SEKSI 7B STA 82+000-STA 86+622 DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993 DAN METODE BINA MARGA 2017 Diajukan sebagai syarat untuk mengerjakan Tugas Akhir Medan, April 2019 Pemohon Mahasiswa I Mahasiswa II BIMA PRATAMA M. RIZKY RAMANDHA SIREGAR NIM: 160502206 NIM: 1605022002 Diketahui, Ka. Program Studi, Drs. H. Syarifuddin H, M.T. NIP. 19581018 198603 1 006 BAB I A. Latar Belakang Pemilihan Judul Kemajuan pembangunan daerah di Sumatera Utara yang terus meningkat harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai di segala bidang. Transportasi darat adalah satu diantara beberapa transportasi yang sangat penting untuk meningkatkan pembangunan suatu daerah. Pembangunan suatu daerah sering terhambat oleh salah satunya kemaceten. Kemacetan adalah salah satu bentuk permasalahan yang masih menjadi salah satu PR bagi kita. Salah satu penyebab dari kemacetan ini adalah meningkatnya jumlah kendaraan yang sangat tidak seimbang dengan kapasitas jalanan tersedia, dengan adanya jalan tol diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan dan memperlancar lalu lintas antar daerah. Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi adalah upaya pemerintah untuk meningkatakan sarana transportasi darat guna meningkatkan kemajuan daerah Sumatera Utara. Pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Kualanamu – Tebing Tinggi ini bertujuan memberi kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna jalan, serta diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Jalan tol dari Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dikelola oleh PT. Jasamarga. PT. Jasamarga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Jalan tol MKTT telah rampung dikerjakan dan pada proses pembangunannya dibagi atas 7 Seksi, yaitu Seksi 1 (Tanjung Morawa– Parbarakan), Seksi 2 Parbarakan–Kualanamu), Seksi 3 (Parbarakan–Lubuk Pakam), Seksi 4 (Lubuk Pakam–Perbaungan), Seksi 5 (Perbaungan–Teluk Mengkudu), Seksi 6 (Teluk Mengkudu–Sei Rampah), Seksi 7 (Sei Rampah–Tebing Tinggi). Sistem perkerasan jalan pada garis besarnya ada 2 macam yaitu perkerasan lentur ( flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Pada jalan Tol MKTT perkerasan yang digunakan adalah perkerasan kaku (rigid pavement). Pada perkerasan kaku bahan yang digunakan adalah beton. Pemilihan bahan perkerasan pada umumnya didasari pertimbangan teknis dan nonteknis, termasuk bagaimana sistem pemeliharaannya. Beton dipilih sebagai bahan konstruksi harus memenuhi syarat kekuatan (strength), kemudahan pengerjaan (workability) , keawetan (durability) , kedap air (impenetrablelity) , serta ekonomis dari segi pembiayaan. Dalam perancangan jalan biasanya terdapat metode – metode yang bias digunakan dalam menghitung tebal perkerasan seperti Bina Marga, AASHTO (American Association of State Highway of Transportation Officials), Road Note, Road Design System dan lain – lain. Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode AASHTO 1993 dan metode bina marga 2017. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Tol KualanamuTebing Tinggi Seksi 7B STA 82+000-STA 86+622 yang pembangunannya telah rampung dilaksanakan. Oleh karena itu penulis akan membandingkan tebal perkerasan aktual dilapangan dengan nilai tebal perkerasan menggunakan AASHTO 1993 dan metode bina marga 2017. Metode Bina Marga 2017 merupakan manual desain perkerasan terbaru yang telah direvisi per Juni 2017 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga. B. Alasan Memilih Judul Untuk membandingkan perhitungan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode AASHTO 1993 yang umum digunakan dengan menggunakan metode Bina Marga 2017 yang baru dikeluaran oleh Kementrian PUPR Direktorat Jendral Bina Marga pada bulan Juni 2017. C. Tujuan Pembuatan Tugas Akhir Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program D3 di jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. D. Jenis Kegiatan Observasi kelapangan dan mengumpulkan data dari proyek. E. Pembatasan Masalah Masalah yang dibahas pada laporan ini dibatasi sesuai judul dan data yang diperoleh oleh penulis dilapangan. Adapun pembatasan masalah akan direvisi sejalan dengan penulisan laporan. F. Manfaat Laporan tugas akhir ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa yang akan membahas hal yang sama. 2. Pihak pelaksana yang akan melaksanakan proyek yang sama. 3. Penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun kelapangan. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Mengadakan studi kepustakaan. 2. Mendapatkan data atau informasi dengan cara konsultasi maupun Tanya jawab langsung dengan teknisi lapangan dan dosen pembimbing. 3. Prosedur pengumpulan data dilapangan adalah dengan memdapatkan surat rujukan dari perguruan tinggi. H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini meliputi: 1. BAB I Berisi: Latar Belakang pemilihan judul, Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Pembahasan, Manfaat Pembahasan, Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data, Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Tugas Akhir, serta Sistematika Penulisan. 2. BAB II Berisi: Data Umum Proyek, Struktur Organisasi Proyek, dan Lokasi Proyek. 3. BAB III Berisi teori-teori dari beberapa sumber yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan pembahasan. 4. BAB IV Berisi tentang pembahasan pengendalian mutu beton pada pelaksanaan jalan dengan perkerasan kaku (rigid pavement) . 5. BAB V Berisi: Simpulan dan Saran.