Uploaded by mrrtho

kasus

advertisement
Kupang, 2 Juli 2018
Kepada
Yth. Direktur Rumah sakit Siloam Kupang
Di Kupang
Salam dan Selamat Bertemu . Syalom
Saya Yang bertandatangan dibawah Ini :
Nama : Simon Sani Kleden
Pekerjaan : Dosen ( PNS) Di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kupang
Status : Suami Dari Ibu Theresia Inne Ruthi ( Staf Rumah Sakit Siloam)
Dengan Ini Saya Melaporkan kasus Perselingkuhan istri saya yang selalu membawa nama rumah sakit
Siloam Kupang
Sejak Bergulirnya Kasus BPJS di rumah sakit Siloam Kupang, Istri Saya Selalu Pulang Malam, diatas Jam
23.00 WIB dan Bahkan pulang pagi dan Langsung Mandi terus Ke rumah sakit. Saya sudah bertanya
pada istri saya dan Jawabannya selalu urusan kantor. Awalnya saya tidak curiga. Karena Kebiasaan
Pulang diatas jam 23.00 dan kadang Pulang pagi, maka saya mengambil tindakan bahwa kalau pulang
lebih dari jam 21.00, maka pintu pagar saya kunci. Keadaan ini berlangsung hingga tanggal 17 Mei
2018. Pada tanggal 17 mei 2018 istri saya tidak pulang ke rumah sampai dengan tanggal 19 Mei malam
baru kembali. Saya menelpon dr. Hans (direktur RS Sebelumnya) dan menanyakan apakah istri saya
ada tugas keluar. Dr Hans Mengatakan Bahwa Istri Saya Mengajuhkan Cuti mendadak karena ada
urusan Keluarga. Saya menghubungi keluarga di maumere dan dijakarta, ternyata istri saya tidak ada
di maumere maupun jakarta. Saya menghubungi kembali Dr Hans, dan Dr Hans Berjanji akan
menelpon istri saya, kemuadian menginformasikan ke saya. Informasi dari dari Dr. Hans bahwa istri
saya mengatakan ke bliau bahwa istri saya lagi berkebun tapi tidak mengatakan dimana.
Ternyata Cuti yang diambil mendadak tersebut bukan urusan Keluarga. Istri Saya pergi ke sumba barat
dan nginap bersama Seorang Polisi yang bernama Marthin Mado Masan, biasa di panggil Pa Mado
( Intel Polda NTT, ( mungkin di tugaskan untuk kasus urusan BPJS).
Mereka berdua Mengaku sebagai suami istri dan menginap satu kamar di rumah keluarga Pa Mado.
Saya mendapat laporan serta foto mereka dari ( Istri pemilik rumah tempat mereka nginap).
Pembicaraan saya dengan istri pemilik rumah dan Foto mesra istri saya dan pa mado lampirkan.
Selanjutnya Saya bertanya, pada istri saya tetapi bliau mengatakan bahwa dia cuti pergi ke Jakarta
dirumah kakaknya. Ternyata ini bohong. Kepergian istri saya ini tanpa sepengetahuan saya, dan
meninggalkan anak kami yang masih berumur 2 Tahun.
Istri dari polisi selingkuhan istri saya pernah bertemu istri saya di rumah sakit siloam, namun tidak di
gubris.
Selanjutnya Saya Bertemu dengan Istri pa Mado beserta Keluarga. Kami berjanji untuk membuatnya
menjadi baik. Saya Menjaga Istri Saya, dan Istri Pa Mado Menjaga Suaminya.
Namun Selanjutnya istri saya dan Pa Mado masih Berhubungan saat jam kantor istri saya bekerja.
Pernah istri saya di tugaskan dari kantor untuk bertemu dgn salah satu pejabat di kantor gubernur,
Saya membuntuti istri saya .. Ternyata dia pergi bertemu pa Mado Di Bandara. Kami Ribut Di Bandara
dan selanjutnya istri saya kembali ke siloam kemudian Absen dan Terus Pulang.
Saat itu saya ingin bertemu Dgn direktur RS Siloam dan Menyampaikan Hal ini, tetapi tidak sempat
karena direktur sudah Pulang.
Sebagai Seorang suami, saya merasa sangat sakit hati dan terpukul, apalagi istri saya membiarkan saya
dan anak saya berumur 2 tahun dan 11 Tahun sendirian di rumah. Setiap malam saya harus Membuat
Susu untuk Anak saya, sementara istri saya menipu saya bahwa banyak urusan kantor sehingga
pulangnya sampai Jam 23.00. Selama ini saya percaya bahwa istri saya memang melakukan pekerjaan
kantor. Tapi Setelah ketahuan, dan saya melaporkan ke polisi, saya sangat tidak percaya istri saya lagi.
Pada hari jumad tanggal 22 Juni 2018, saya pergi ke kantor dan ada kegiatan pengurusan Surat Tanda
Registrasi Tenaga kesehatan di hotel timore bersama kepala Bapak dinas kesehatan. Karena kegiatan
sangat padat dan sampai jam 21.30 baru saya kembali ke rumah. Sesampainya saya di rumah, tidak
ada seseorangpun di rumah. Istri, anak dan pembantu tidak ada. Rumah gelap. Saya menelpon,
mengiriw WA ke istri saya tapi tidak di jawab. Akhirnya saya bertanya pada Kakaknya di Jakarta, dan
saya memperoleh informasi bahwa istri saya berada di maumere dan kembali ke kupang tanggal25
Juni 2018. Kepergian Istri saya ini tanpa sepengetahuan saya. Aoakah pada hari jumad 22 Juni dan
sabtu 23 Juni istri saya mengajuhkan cuti lagi, saya kurang tahu.
Pad hari Rabu tanggal 27 Juni 2018, istri saya meninggalkan rumah tanpa pemberitahuan ke saya. Hari
Kamis Tanggal 28 Juni saya ke rumah sakit untuk mencari istri saya, tetapi istri saya tidak masuk kantor.
Pada hari Jumad tanggal 28 Juni, Saat Saya pergi bertemu tamu saya di Namosain Jam 17.30 dan
pulang ke rumah Jam 21.45. Setibanya saya di rumah, semua lemari, meja makan, kulkas, kompor gas
dan semua pakaian istri saya tidak ada. Saya bertanya pada tetangga saya, ternyata smua diambil istri
saya, setelah saya keluar dari Rumah, Jam 18.00 sampai jam 21.05. Saya sudah menelpon dan
menghubungi istri saya menanyakan keberadaannya tapi tidak dijawab sampai hari ini senin 02 Juli
2018 saat saya menulis laporan ini.
Saya Ingin Tetap Mempertahankan Rumah Tangga Saya, maka Saya Mohon istri saya diberi
kesempatan untuk lebih banyak di rumah dari keadaan sebelumnya supaya dia mempunai waktu yang
lebih banyak bersama kami ( anak – anak kami dan saya).
Di sisi yang lain, Moral Istri saya seperti ini, sangat tidak baik untuk lingkungan rumah sakit, apalagi
rumah sakit seperti SILOAM. Semua keputusan yang diambil pihak RSU Siloam tentunya baik untuk
kelangsungan keluarga kami.
Saya Mengajuhkan Ini karena, istri saya selalu menggunakan nama siloam , dan menggunakan waktu
kantor untuk bertemu Laki Laki selingkuhannya.
Terimakasih Ibu Direktur Rumah Sakit Siloam
Saya
Simon Sani Kleden
Surat ini Juga akan Saya emailkan Ke RS pusat Siloam Di Jakarta setelah saya bertemu Direktur RSU
Siloam Kupang
Lampiran Foto Istri Saya bersama pa Mado dan Pembicaraann saya dgn Pemilik Rumah
Download