Paradigma Sehat Yasmin Salsabila Wahyuni Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. Adapun Kebijakan dan Regulasi dalam Paradigma Sehat meliputi: 1. Mewajibkan daerah membuat Sistem Kesehatan Provinsi dan Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai arah kebijakan pembangunan kesehatan di daerah. 2. Merevisi SKB POKJANAL Desa Siaga (Kemenkes, Kemendagri dan Kementerian Pemerintahan Desa, PDT dan Transmigrasi), termasuk pendanaannya. 3. Menerbitkan Perda, Pergub, Perwali, Perbup, promotif preventif seperti : Imunisasi, KTR di sekolah, Gizi, dll 4. Adanya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya promotif preventif bidang kesehatan yang ditandai dengan penyediaan sumber daya yang memadai. 5. Membentuk lembaga promosi kesehatan di daerah seperti Balai Promosi Kesehatan Daerah. 6. Mendorong revisi UU Pernikahan terkait batas usia minimal dari 16 tahun menjadi 20 tahun. 7. Menerbitkan regulasi ketenagaan promotif preventif melalui tenaga kontrak daerah. 8. Meningkatkan proporsi anggaran promotif preventif bidang kesehatan menjadi minimal 10% dari anggaran desa. 9. Menerapkan penghargaan dan sanksi bagi pelaksanaan upaya promotif dan preventif. 10. Mengutamakan fungsi UKM di Puskesmas. 11. Menerbitkan regulasi pemanfaatan dana kapitasi JKN yang meningkatkan porsi pembiayaan kegiatan promotif preventif 12. Menerbitkan regulasi yang menetapkan jumlah dan kualifikasi SDM Promosi Kesehatan di daerah. Sumber Daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program Paradigma Sehat meliputi 2 hal, yaitu: 1. Sumber Daya Manusia: a. Peningkatan jumlah, distribusi dan kompetensi SDM promosi kesehatan b. Peningkatan jumlah tenaga dan kelas jabatan fungsional PKM atau Promkes c. Penempatan petugas sesuai dengan kompetensi atau jabatan fungsional d. Peningkatan kemampuan petugas dalam pendekatan edukatif (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) e. Peningkatan kepatuhan terhadap aturan dan pedoman teknis atau SOP yang ada melalui pelatihan penyegaran dan pengawasan f. Pengarus-utamaan upaya promotif preventif oleh seluruh tenaga kesehatan 2. Sumber Daya Pembiyaan : a. Memasukkan unsur UKM dalam revisi Permenkes 19/2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi serta Permenkes 28/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan JKN b. Menyusun costing UKM sebagai dasar perhitungan alokasi anggaran pemberdayaan masyarakat terutama dalam pemenuhan SPM c. SKB atau SEB Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri tentang pedoman pemanfaatan pajak rokok untuk bidang Kesehatan d. Menggali Sumber Pembiayaan dari Mitra Potensial termasuk masyarakat Implementasi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kebijakan Paradigma Sehat, yaitu: 1. Membangun jejaring kemitraan dengan organisasi masyarakat, swasta, pramuka dan PKK yang diperkuat dengan MoU 2. Meningkatkan mitra kerja dalam perluasan sasaran misalnya karyawan, anggota dan keluarga 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan inovasi, serta berperan aktif dalam kegiatan promotif preventif seperti Jumat Bersih, PSN, Pengelolaan sampah, arisan jamban, dan lain-lain. 4. Kelembagaan partisipasi dari masyarakat seperti pelaksanaan survailans berbasis masyarakat, call center 5. Mengoptimalkan POKJA yang sudah ada dalam penggerakan masyarakat 6. Memberdayakan orang yang pernah sakit sebagai agent of change 7. Mengoptimalkan UKBM yang ada melalui penguatan Pokjanal UKBM Implementasi Paradigma Sehat akan lebih menekankan pada upaya : Pencegahan Penyakit, Promosi Kesehatan, dan Perlindungan Kesehatan masyarakat. Sejalan dengan konsep Paradigma Sehat, Rumah Sakit dan tempat – tempat penyelenggaraan Pelayanan Kuratif perlu ditambahkan dengan pelayanan klinik yang bersifat pencegahan seperti : Screening, Konseling, Diagnosis dan Pengobatan Dini Penyakit dengan menambahkan peralatan dan teknologi medis yang canggih. Pencanangan Paradigma Sehat khususnya pada masa krisis dewasa ini adalah sangat tepat, karena memberdayakan masyarakat agar tidak jatuh sakit melalui upaya Promotif-Preventif adalah lebih penting dari pada memberikan obat, alat ataupun fasilitas pengobatan. Paradigma sehat ini merupakan salah satu pilar utama dalam Program Indonesia Sehat yang merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat. Pada intinya, paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. Karena pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit. Sumber : http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-denganpendekatan-keluarga.html http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/rakerkesnas_gel2_2016/Dirjen%20Kesmas.pdf https://berjayahealthy.blogspot.com/2015/10/pengertian-paradigma-sehat.html