Uploaded by User5632

uji kompetensi apoteker

advertisement
AKREDITASI PROFESI
 Akreditasi Profesi dari 24 prodi profesi, 3 yang belum
mengusulkan akreditasi
 Perlu perbaikan instrumen dan pelatihan asesor
 Perlatihan perseptor
Sebuah Upaya Penjaminan Mutu Apoteker dan
Praktek Kefarmasian
www.ikatanapotekerindonesia.net
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
Sembilan Kompetensi Apoteker Indonesia
1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik
2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan Sediaan
Farmasi
3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku
5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan
Masyarakat
7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Dengan
Standar Yang Berlaku
8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan
Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian
9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang
Berhubungan Dengan Kefarmasian
Global competence for pharmaceutical services
SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
APOTEKER (SKPA)
 Sertifikasi adalah proses pemberian keterangan sebagai
pengakuan oleh Ikatan Apoteker Indonesia sebagai
organisasi profesi apoteker bahwa seorang apoteker dinilai
telah memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan
oleh Ikatan Apoteker Indonesia.
 Disebut sebagai SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
APOTEKER (SKPA)
 OUTCOME : SERTIFIKAT KOMPETENSI APOTEKER
Sertifikat Kompetensi
 Adalah surat keterangan yang diberikan kepada seorang
apoteker oleh Ikatan Apoteker Indonesia yang menyatakan
bahwa apoteker yang bersangkutan kompeten untuk
menjalankan praktek kefarmasian.
 Yang menerbitkan : PP IAI (dulu ISFI)
 Permenkes N0 889/2011 menyebulkan bahwa Sertifikat
Kompetensi dikeluarkan Oleh organisasi Profesi (IAI)
SKPA
 Sertifikat Kompetensi Berlaku selama 5 tahun
 Sesudah itu dapat diperpanjang apabila apoteker
masih ingin melakukan praktek sbg apoteker.
 Proses mendapatkan sertifikat Kompetensi selain
untuk pertama kali : Sertifikasi Ulang
(RESERTIFIKASI)
 Resertifikasi : Melalui Program Pendidikan
Apoteker Berkelanjutan (PPAB)
TUJUAN
 MENJAMIN KOMPETENSI MINIMAL
APOTEKER SIAP BEKERJA
 MENYIAPKAN APOTEKER SIAP TEREGISTER
 PEGANGAN PRAKTIK APOTEKER
 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT
DAN APOTEKER
SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)
Dasar Hukum :PP51/2009 ; Pasal 37
(1) Apoteker yang mnjalankan Pekerjaan Kefarmasian harus memiliki
sertifikat kompetensi profesi.
(2) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi, dapat
memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara langsung stelah
meakukan registrasi.
(3) Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 (lima) thn dan dpt
diperpanjang utk setiap 5 (lima) thn melalui uji kompetensi profesi
apabila Apoteker tetap akan menjalankan Pekerjaan Kefarmasian.
(4) Ketentuan lebih lanjut mngenai tata cara mmperoleh setifikat
kompetensi sbgimana dimaksud pada ayat (1) dan tata cara
registrasi profesi sebgmna dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Menteri.
PP51/2009
Pasal 40
(1) Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi
persyaratan:
a. memiliki ijazah Apoteker;
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi;
c. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji Apoteker;
d. mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari
dokter yang memiliki surat izin praktik; dan
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
Permenkes 889/2011
Bagian Kedua, Persyaratan Registrasi
Pasal 7
(1) Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah Apoteker;
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi;
c. memiliki surat pernyataan tlh mengucapkan sumpah/janji Apt;
d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yg
memiliki surat izin praktik; dan
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
(2) Selain memenuhi pesyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bagi Apoteker lulusan luar negeri harus memenuhi:
a. memiliki surat keterangan telah melakukan adaptasi pendidikan
Apoteker dari institusi pendidikan yang terakreditasi; dan
b. memiliki surat izin tinggal tetap untuk bekerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
dan keimigrasian bagi Apoteker warga negara asing.
Permenkes 889/2011
Bagian Ketiga, Sertifikat Kompetensi Profesi
Pasal 9
(1) Sertifikat kompetensi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) huruf b dikeluarkan oleh organisasi profesi setelah lulus uji
kompetensi.
(2) Sertifikat kompetensi profesi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapa
dilakukan uji kompetensi kembali setelah habis masa berlakunya.
Pasal 10
(1) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi dianggap telah
lulus uji kompetensi dan. dapat memperoleh sertifikat kompetensi
profesi secara langsung
(2) Permohonan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diajukan oleh perguruan tinggi secara kolektif 1 (satu) bulan
sebelum pelantikan dan pengucapan sumpah Apoteker baru.
Pasal 11
(1) Uji kompetensi dilakukan
oleh organisasi profesi melalui
pembobotan Satuan Kredit
Profesi (SKP).
(2) Pedoman penyelenggaraan
uji kompetensi ditetapkan oleh
KFN.
Maka
 Sambil menunggu ketentuan lebih lanjut berupa PEDOMAN
penyelenggaraan uji kompetensi dari KFN yang mengatur
tentang tata cara sertifikasi dan Program Pendidikan
Apoteker Berkelanjutan (PPAB) maka perlu disusun tata cara
bagaimana menjamin agar kompetensi apoteker selalu
terjaga bahkan meningkat seiring berjalannya waktu.
 Oleh karena itulah maka diperlukan antara lain Pedoman
pelaksanaan tentang Pendidikan Profesi Berkelanjutan
(Continuing Professional Development/CPD/ CE) yang akan
menjadi pedoman bagaimana melaksanakan Pendidikan
Berkelanjutan sebagai salah satu instrument resertifikasi
bagi apoteker.
MODEL SKPA
 Telah di uji coba (di Jogja 7-8 Januari; Surabaya 4-6 Februari




dan Bandung 5-6 maret, Surabaya 29-30 April-1 Mei)
Pelatihan penyelenggarana SKPA (6-8 Mei di jakarta)
Telah dilaksanakan di Jogja 27-28 Mei, Kendari 24-25 Juni,
Jogja 27-28 Juni
Akan dilaksanakan Bulan Juli Jogja (1X), Jatim (1X), Jateng
(4X) Jabar (1X), Jakarta (1X)
Orientasi : Klinik dan komunitas (apoteker sbg tenaga
kesehatan)
SKPA : 2 hari
 Hari pertama : Pembelajaran Modul
 Hari Kedua : Uji Kompetensi Metode OSCA-OSCE
 Modul sudah di tentukan
MODEL SKPA
Hari Pertama
1. Patofisiologi dan Epidemiologi Penyakit X, Oleh dokter
(maks 2 jam)
2. Farmakoterapi dan Pharmaceutical Care penyakit X, Oleh
Apoteker (maks 2 jam)
3. Pendalaman Materi (diskusi kasus penyakit X)
Hari Kedua
1. Uji Kompetensi (5 Station)
2. Materi Tambahan (opsional)
Contoh Susunan Acara SKPA
Hari
Kegiatan
Nara Sumber
Senin, 27 Juni 2011
07.30 – 8.00
Regristrasi Peserta
Panitia
08.00 – 8.05
Pembukaan SKPA
Panitia
08.05 – 8.15
Menyanyikan Indonesia Raya dan Hymne IAI
08.15 – 8.20
Sambutan Dekan Fakultas Farmasi UGM
08.20 – 8.30
Sambutan Ketua PD IAI DIY
08.30 – 9.30
Epidemiologi dan Patofisiologis Penyakit Asma
Dr.dr.Rina Handayani,
M. Kes
09.30 - 10.45
Farmakoterapi dan Penatalaksanaan Penyakit Asma
Prof.
Dr.
Ikawati, Apt
10.45– 12.00
Diskusi
12.00 –13.00
ISHOMA
13.00 – 6.00
Diskusi Studi kasus didampingi Pemandu/Fasilitator
Tim Fasilitator
16. 00 – 7.00
Penjelasan Uji Kompetensi dan Portofolio
Panitia
Moderator
Zullies
HARI Kedua
Hari
Kegiatan
NARA SUMBER
/PETUGAS
Selasa, 28 Juni 2011
08.00 – 08.30
Regristrasi Peserta
Panitia
08.30 – 13.00
Ujian Kompetensi
Panitia
13.00 – 14.00
ISHOMA
Panitia
14.00 – 15.30
Evidence Based-Medicine (EBM) dan Praktek Searching Tim
Dosen
Informasi Obat (opsional)
Farmasi UGM
15.30 – 16.00
Evaluasi pelaksanaan
Panitia
16.00 – 16.30
Pembagian Sertifikat dan Berkas Portofolio
Panitia
16.30-17.00
Penutupan
Panitia
Menyanyikan lagu Hymne IAI
Menyanyikan lagu Bagimu Negeri
Sambutan Penutup
Doa
SKPA
Modul :
1. ISPA
2. Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan
3. Hipertensi
4. Diabetes
5. TB
6. ASMA
7. Rheumatoid
8. dsb
Penilaian Kompetensi
Evaluation
Activity
Activity
Purpose
Evaluation
Knowledge
Transmit
knowledge
Questions/ recall
of facts
Application
Apply information
Case Studies/
application of
principles
Practice
Instill knowledge,
skills, attitudes
Formative and
Summative
Metode Evaluasi
Activities Evaluation
Weight
Knowledge
MCQ
30%
Application
Case Studies +
Demonstration
50%
Practice
Case Studies +
Planning/
Writing/ Judging
20%
Passing Grade Criteria
Activities
Weight
Passing
Grade
Knowledge
30%
20%
Application
50%
30%
Practice
20%
10%
Evaluasi Kompetensi
NILAI
STATUS
> = 60
LULUS
> 40 - < 60
PENDAMPINGAN
< 40
TIDAK LULUS
Pelaksanaan Penilaian
Station
Topik
I
Optimalisasi
Penggunaan Obat
II
Skrining Resep
III
Compounding &
Dispensing
IV
PMR + UU
V
KIE Pasien
Aktivitas
Durasi
10
menit
10
Finding DRPs and
Administratif problems menit
10
Labeling, Instructions of
administration and storage menit
10
Completing PMR Form
from Patient’s history
menit
10
Providing Counseling
and Education to patient menit
MCQ (15 soal)
Materi
Penilaian Kompetensi
Apoteker:
Diabetes mellitus
Gambaran Pelaksanaan
Station V
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Station
IV
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Station III
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Station II
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Station
I
1 2 3
4 5 6
7 8 9
R.
Tunggu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R.
Karantin
a
Jika Tidak Lulus??
 Passing Grade : 60,0
 Nilai 40-59,9: Dilakukan pendampingan untuk kemudian
dilakukan ujian ulang utk station yg tidak lulus
 Dibawah 40 : Tidak Lulus, Ujian dari station 1-5
 Pendampingan dan pengumuman Hasil ujian termasuk
penyerahan sertifikat dilakukuan dalam hari yang sama.
 Terus dilakukan pengembangan Modul, pembakuan soal dan
memperbanyak Assessor dan Fasilitator
Professional and Care
Download