Rencana Penelitian Pra Kampanye Bangga di Kawasan Taman Nasional Wakatobi SPTN Wil.III P.Tomia NAMA ID NUMBER : ANDI SUBHAN : 80494588 i ii Daftar Isi Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii Daftar Gambar ....................................................................................................................................... iv Daftar Tabel ............................................................................................................................................ v 1 2 Pendahuluan .................................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1 1.2 Cakupan Geografis .................................................................................................................. 1 Metodologi ...................................................................................................................................... 5 2.1 Pengumpulan Data Kualiitatif ............................................................................................... 12 2.1.1 Wawancara mendalam ..................................................................................................... 12 2.1.2 Kelompok terarah ............................................................................................................. 12 2.2 Pengumpulan data kuantitatif .............................................................................................. 13 2.2.1 Survei Sosiologis ................................................................................................................ 13 2.2.2 Pertanyaan tahap-tahap perubahan prilaku..................................................................... 21 2.3 Monitoring Threat Reduction dan Conservation Result ............................................................ 21 2.3.1 Protokol Threat Reduction ................................................................................................ 21 2.3.2 Protokol pengambilan data untuk mengukur Conservation Result .................................. 23 2.4 kemungkinan tantangan Penelitian........................................................................................... 25 3 Analisis Data .................................................................................................................................. 26 3.1 Analisis Data Kuantitatif........................................................................................................... 26 3.2 Analisis Data Kuantitatif ………………………………………………………………………………………………………26 Lampiran A. Kerangka Waktu Penelitian dan Perencanaan ................................................................. 28 Lampiran B. Pedoman Wawancara Mendalam .................................................................................... 30 Lampiran C. Pedoman Diskusi Kelompok Terarah ................................................................................ 32 Lampiran D. Agenda Pelatihan Enumerator ......................................................................................... 34 iii Daftar Gambar Gambar 1. Peta zonasi di Taman Nasional Wakatobi SPTN Wilayah III Tomia ....................................... 4 Gambar 2. Draft rantai hasil untuk perubahan prilaku di SPTN Wilayah III Pulau Tomia.................... 15 iv Daftar Tabel Tabel 1. Kerangka waktu dan jenins pengumpulan data ........................................................................ 6 Tabel 2. Langkah-langkah spesifik untuk wawancara mendalam dan perkiraan waktu. ..................... 12 Tabel 3. Langkah-langkah spesifik untuk diskusi kelompok terarah dan perkiraan waktu .................. 13 Tabel 4. Merangkum desain sampling untuk setiap khalayak sasaran ................................................. 13 Tabel 5. Langkah-langkah spesifik untuk penelitian kuantitatif dan perkiraan waktu ......................... 14 Tabel 6. Draft sasaran SMART ............................................................................................................... 16 Tabel 7. Sasaran dan Protokol TR (Threat Reduction) ……………………………………………………………………..22 Tabel 8. Sasaran dan Protokol CR (Conservation Result) ………………………………………………………………… 23 Tabel 9. Kemungkinan tantangan penelitian………………. ………………………………………………………………… 25 v 1 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan salah satu kawasan konservasi laut yang memiliki keanekaragaman hayati perairan yang tinggi dan keunikan ekosistem yang khas. Secara keseluruhan kepulauan ini terdiri dari 39 pulau, 3 gosong dan 5 atol. Terumbu karang di kepulauan ini terdiri dari karang tepi (fringing reef), gosongkarang (patch reef) dan atol. Empat pulau utama di kepulauan Wakatobi, yaitu pulau Wangi-Wangi (156,5 km2), Kaledupa (64,8 km2), Tomia (52,4 km2) dan Binongko (98,7 km2). Kepulauan Wakatobi ditunjuk sebagai Taman Nasional melalui SK Menteri Kehutanan No.393/Kpts-VI/1996 dengan luas kawasan 1.390.000 ha dan kemudian diikuti dengan penetapan sebagai Taman Nasional secara definitif melalui SK Menteri Kehutanan No.7651/Kpts-II/2002. Tujuan penunjukan kepulauan Wakatobi sebagai Taman Nasional adalah untuk pelestarian keanekaragaman hayati (marine biodiversity conservation) sebagai perwakilan eksositem wilayah ekologi perairan laut Banda-Flores (Banda Flores Marine Eco-region), serta untuk menunjang upaya perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries) bagi pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar kawasan. Saat ini sumberdaya hayati laut yang terdapat di pulau Tomia mengalami tekanan eksploitasi oleh masyarakat lokal ataupun nelayan yang berasal dari luar Wakatobi bahkan juga mendapatkan tekanan dari industri perikanan yang beroperasi di sekitar wilayah perairan Wakatobi. Walaupun dampak dari aktivitas manusia relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, sumberdaya laut di Wakatobi juga berada dalam situasi terancam oleh kegiatan penangkapan berlebih (over-fishing) dan perusakan ekosistem dengan menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, lemahnya aturan dalam akses sumberdaya oleh nelayan pendatang menimbulkan perasaan tidak berdaya dan tersingkirnya para masyarakat lokal. Akibatnya, mereka seringkali melakukan eksploitasi besar-besaran pada sumberdaya yang tersisa. Mengingat pentingnya kawasan konservasi laut, maka keberhasilan pengelolaanya menuntut kerjasama dan sinergi berbagai pihak yang berkepentingan, baik pemerintah daerah, masyarakat, LSM, pengusaha, dan pihak lainnya di pulau Tomia. Untuk itu Taman Nasional Wakatobi bekerjasama dengan RARE untuk melakukan penelitian agar dapat mengetahui sikap, pengetahuan, dan komunikasi interpersonal di dalam lingkungan masyarakat khususnya di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia. Perencanaan penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data dasar, yang dapat membantu dalam melakukan segmentasi khalayak sasaran dan akan menjadi acuan dalam melakukan strategi kampanye. Penelitian ini difokuskan pada zona pariwisata dimana aktifitas tidak diperkenankan dan karena juga merupakan lokasi SPAGs (Spawning Agregation Site) site Mari Mabuk dan Coral Table pulau Tomia. Dan untuk pengumpulan data masyarakat di lakukan di 3 Desa yaitu Waitii, Waitii Barat, dan Lamanggau. Serta pengumpulan data dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif. 1.2 Cakupan Geografis Pulau Tomia secara geografis terletak pada 6015’ - 6026’ LS dan 124010’ - 1250 BT. Pulau Tomia mempunyai batas-batas sebagai berikut : Disebelas timur berbatasan dengan laut banda Disebelas barat berbatasan dengan laut Flores Disebelas utara berbatasan dengan laut banda Disebelas selatan berbatasan dengan laut Flores Luas wilayah pulau Tomia yaitu 115 Km2. Secara administrasi pulau Tomia di bagi dalam dua kecamatan, yakni kecamatan Tomia yang terdiri dari 2 kelurahan dan 8 desa sedangkan untuk 1 kecamatan Tomia Timur terdiri dari 4 kelurahan dan 5 desa. Pada wilayah pulau-pulau kecil yang mengelilingi pulau Tomia terdapat satu wilayah desa yaitu pulau Runduma. Adapun pulau-pulau yang mengelilingi pulau Tomia terdiri atas 4 pulau kecil yaitu pulau Lintea, pulau Tolandona, pulau Sawa dan pulau Runduma. Informasi demografis Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Wakatobi tahun 2010, jumlah penduduk di Wakatobi pada tahun 2009 adalah 103.423 Ribu jiwa dan penduduk yang mendiami pulau Tomia berjumlah 17.072 jiwa. Masing-masing pulau yang ada di Wakatobi memiliki bahasa sendiri, yaitu Bahasa Wanci untuk masyarakat di Pulau Wangi-Wangi, Bahasa Kaledupa untuk masyarakat di Pulau Kaledupa, BahasaTomia untuk masyarakat di Pulau Tomia, Bahasa Binongko untuk masyarakat di Pulau Binongko, Bahasa Bajau untuk masyarakat suku bajau. Walaupun bahasa yang digunakan berbedabeda tetapi diantara mereka tetap bisa saling memahami saat melakukan komunikasi. Masyarakat asli Wakatobi terdiri dari 9 masyarakat adat/lokal, yaitu masyarakat adat/lokal Wanci, masyarakat adat/lokal Mandati, masyarakat adat/lokal Liya, dan masyarakat adat/lokal Kapota di Pulau Wangi-Wangi dan Kapota, masyarakat adat/lokal Kaledupa di P. Kaledupa, masyarakat adat/lokal Waha, masyarakat adat/lokal Tongano dan masyarakat adat/lokal Timu di P. Tomia, serta masyarakat adat/lokal Mbeda-beda di P. Binongko. Selain itu juga terdapat dua masyarakat adat/lokal yang merupakan pendatang yaitu masyarakat adat Bajau dan masyarakat adat Cia-cia yang berasal dari etnis Buton. Setiap masyarakat adat/lokal tersebut memiliki bahasa yang khas untuk adat/lokal masing-masing. Walaupun bahasa yang digunakan berbeda-beda tetapi diantara mereka tetap bisa saling memahami saat melakukan komunikasi. Tarian khas masyarakat Wakatobi diantaranya adalah Tari Lariangi (Kaledupa), Pajoge, Tari Balumpa (Binongko). Sampai saat ini kelompok agama yang dianut/dipeluk oleh masyarakat di Wakatobi adalah Agama Islam. Akses Wakatobi memiliki 2 bandara udara yakni di pulau Wanci yang merupakan ibu kota kabupaten Wakatobi dan satu bandara lagi dipulau Tomia (namun milik perusahaan murni asing) untuk tujuan wisata. untuk pulau Wanci dapat ditempuh melalui rute Makassar-Baubau-Wanci atau kendari-wanci, sedangkan untuk bandara yang ada di pulau Tomia dapat diakses mulai dari Bali (khusus komersial wisata). sedangkan jalur laut pulau wanci, kaledupa, tomia, binongko dapat diakses melalui kapal kayu dari Baubau Wanci sampai Binongko dan dari Kendari menuju wanci. sebagai wilayah yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan, pengaruh musim juga sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat di kabupaten Wakatobi. tingginya gelombang laut dan ombak keras akibat pengaruh musim timur dan musim barat, menjadi hambatan bagi masyarakat, puncaknya biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus, sehingga pada bulan-bulan tersebut biasanya transportasi antar pulau sering mengalami keterlambatan. Iklim Iklim dan musim di kepulauan Wakatobi menurut Schmidt-Furgusson termasuk tipe C, dengan dua musim yaitu musim kemarau (musim timur: April-Agustus) dan musim hujan (musim barat: September – April). Suhu harian berkisar antara 19-340C. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Willayah III pulau Tomia merupakan kawasan yang paling besar di banding SPTN Wilayah I (Wanci) dan II (Kaledupa) dengan luas 828.761 hektar dan jumlah kawasan larang tangkap di seksi tomia ada 17 buah dengan luasan total 29.703 ha, terdiri dari (zona pariwisata ada 9 zona dengan total luasan 3.309 ha, zona perlindungan bahari ada 7 zona dengan total luasan 25.094 ha, zona inti Cuma 1 zona dengan total luasan 1.300 ha). Namun yang menjadi ukuran kawasan fokus penelitian di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Tomia adalah 2 29.703 ha yang merupakan lokasi SPAGs (Spawning Agregation Site) site Mari mabuk dan Coral Table di zona pariwisata/no take zones. Untuk melakukan kampanye kebanggan di lakukan di 3 Desa yaitu Waitii, Waitii Barat, dan desa Lamanggau. Menurut data tahun 2011 dari tiga kepala desa tersebut, jumlah penduduk di 3 Desa adalah kurang lebih 2.249 jiwa. Jumlah penduduk yang terbesar dari 3 Desa tersebut yakni Desa Lamanggau (926 jiwa) bila dibandingkan dengan ke 2 Desa lainnya Waitii (670 jiwa), Waitii Barat (653 jiwa). 3 Lokasi rencana penelitian di Pulau Tomia Gambar 1. Peta zonasi di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia 4 2 Metodologi Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, tahapan pengumpulan data, dan tahap analisa data. Metode yang dilakukan dalam penelitian dengan metode kualitatif menggunakan metode: diskusi kelompok terfokus (FGD), dan wawancara mendalam (indepth interview). Sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan metode KAP sensus dengan metode sensus. Pengumpulan data TR (Threat Reduction) pengurangan ancaman menggunakan metode RUM (Resource Use Monitoring) dengan Log book, sedangkan pengumpulan data CR (Conservation Result) dampak konservasi dengan menggunakan metode underwater Fish Visual Census (English et al. 1997) Dengan mengembangkan 11 pertanyaan penelitian umum yang masing-masing pertanyaan akan ditentukan dengan metode yang tepat dan akan menjadi dasar dalam menyampaikan pesan kunci selama proses kampanye. Tabel 1 akan mengindentifikasi kategori pertanyaan penelitian yang umum dan pertanyaan penelitian yang spesifik untuk nelayan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia. Petugas Sensus akan merupakan anggota komunitas nelayan Tomia berjumlah 6 orang yang akan dipilih berdasarkan kebutuhan sensus. Analisa data sensus akan menggunkan Survey-Pro. Dalam mengembangkan pertanyaan tersebut, perlu juga di ketahui pemangku kepentingan sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan nanti. Pemangku kepentingan yang dimaksudkan bisa berasal dari lembaga atau instansi pemerintahan, tokoh masyarakat, masyarakat sipil, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok masyarakat, kelompok pemuda hingga pihak swasta. 5 Tabel 1. Kerangka waktu dan jenis pengumpulan data No Pertanyaan Penelitian Umum 1 Mengapa khalayak sasaran melakukan prilaku mereka saat ini? 2 Apakah ada lebih dari satu khalayak sasaran yang perlu mengubah prilaku mereka saat ini? 3 4 5 Apakah ada khalayak yang memiliki pengaruh besar pada khalayak sasaran utama anda (misalnya para pemengaruh kunci)? Apa yang dianggap sebagai halangan oleh khalayak sasaran anda untuk memulai prilaku yang baru? Apa yang dianggap sebagai manfaat oleh khalayak sasaran anda untuk melaksanakan prilaku yang baru? Pertanyaan dalam SPTN Wil.III P.Tomia (Nelayan) Mengapa penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) masih dilakukan oleh nelayan ? Apakah ada nelayan dari Desa lain yang melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral)? Apakah ada orang yang mempengaruhi/mengajak Anda melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? Apa yang membuat bapak masih mencari ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? Apakah ada lokasi penangkapan ikan yang lain, selain di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) tersebut ? Apakah hasil tangkapan Anda berbeda, jika dibandingkan menangkap di ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) dibandingkan dengan zona Jenis Pengumpulan Data Target penyelesaian Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - Kualitatif : wawancara mendalam dengan nelayan dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - - - Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - Keputusan kampanye yang dipengaruhi Segementasi khalak Bauran pemasaran Ringkasan kreatif Pembuatan pertanyaan penelitian kuantitatif Segmentasi khalayak Bauran pemasaran Menentukan individu sasaran untuk penjangkauan dan dukungan Segmentasi khalayak Mobilisasai masyarakat Promosi Definisi pertukaran manfaat Harga Survei KAP yang telah disempurnakan Pengembangan pesan Definisi pertukaran manfaat Harga Servey KAP yang telah disempurnakan Pengembangan pesan 6 pemanfaatan lokal ? Fasilitator menjelaskan perbedaanya 6 Sumber informasi mana yang dicari oleh khlayak sasaran mengenai prilaku sasaran? 7 Siapa yang dipercaya oleh khalayak sasaran sebagai sumber informasi? 8 Bagaimana status pengetahuan, sikap dan praktek (serta tahap perubahan prilaku) bagi para khalayak sasaran saat ini dan perubahan yang telah terjadi sebagai tanggapan terhadap kampaye pride? Apa manfaat yang dapat Anda peroleh ketika tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap) (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? Dari mana sumber informasi yang dapat Anda peroleh mengenai ; manfaat terumbu karang, manfaat daerah tabungan ikan, dan kondisi perairan di TNW dll, sehingga tidak lagi melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata (daerah larang tangkap) (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? Siapa yang Anda percaya sebagai sumber Informasi, sehingga percaya jika tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap) (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) memberikan manfaat ? Apakah bapak/ibu mengetahui tanda batas di perairan Waha (zona Pariwisata) dan perairan Lamanggau (zona Pariwisata) ? (enumerator menunjukkan peta kepada responden) a. Tahu b. Tidak tahu c. Ragu-ragu Apakah bapak/ibu mengetahui bahwa zona pariwisata adalah lokasi larang tangkap ? a. Tahu b. Tidak Tahu Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - Promosi Penempatan Kualitatif : wawancara mendalam dan/atau diskusi kelompok terarah Fase Perencanaan - Promosi Penempatan Pengembangan pesan Kuantitatif : Survei KAP Survei pra/paska kampanye . (Fase perencanaan dan fase pelaksanaan) - Pengembangan materi Penilaian dampak 7 c. Ragu-Ragu 1. Apakah bapak/ibu mengetahui manfaat pengawasan bersama di zona pariwisata (lokasi larang tangkap) ? a. Ya b. Tidak 2. Bila Ya, apakah manfaat pengawasan bersama di zona pariwisata ? a. Agar nelayan luar tidak masuk di zona pariwisata (lokasi larang tangkap) b. Agar tidak ada pelanggaran terhadap zona larang tangkap c. Agar ikan kita tidak habis diambil oleh orang luar d. Agar anak-anak ikan bisa terus ada dan bertambah banyak e. Agar turis dapat menikmati keindahan alam pulau Tomia f. lainnya 1. Apakah bapak/ibu mengetahui manfaat daerah tabungan ikan di zona pariwisata (perairan Waha) dan (perairan Lamanggau) ? a. Tahu b. Tidak Tahu 2. Bila Ya, apakah manfaat lokasi daerah tabungan ikan di zona pariwisata (perairan Waha) dan (perairan Lamanggau) ? a. Sebagai tempat ikan untuk bertelur dan berkembang biak b. Sebagai daerah tabungan ikan untuk berkembang ke zona pemanfaatan lokal c. Sebagai tempat wisatawan 8 melihat keindahan alam bawah laut pulau Tomia d. Lainnya Apa pendapat bapak/ibu mengenai beberapa pernyataan dibawah ini : 1. Tanda batas daerah tabungan ikan penting 2. Aturan tentang daerah tabungan ikan harus diterapkan oleh seluruh pihak 3. Pengawasan daerah tabungan ikan harus dilakukan bersamasama antara Taman Nasional Wakatobi dan Nelayan lokal Pilihannya : a. sangat setuju b. setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju Menutup daerah tabungan ikan dari kegiatan penangkapan dapat menjamin ikan terus ada disini ? a. Sangat tidak setuju b. Tidak Setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju f. Tidak tahu Nelayan yang melanggar di daerah tabungan ikan layak mendapatkan sanksi a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju f. Tidak tahu Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang 9 pentingnya tanda batas daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Saya akan membacakan beberapa peryataan, manakah yang akan menjadi perilaku Anda jika ada seseorang meminta Anda untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? a. Saya tidak pernah mempertimbangkan untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan b. Saya sedang mempertimbangkan untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan c. Saya berencana untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan, tetapi belum membicarakan kepada siapapun d. Saya sudah bicara kepada seseorang mengenai berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan e. Saya telah berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan f. Saya selalu meyakinkan orang lain untuk ikut berhenti menangkap ikan didaerah tabungan ikan 9 Apa bukti yang kita miliki bahwa penyingkiran halangan berhasil? Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/Ibu terlibat dalam pengawasan di daerah tabungan ikan (lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? Kuantitatif : Fase Implementasi hingga akhir kampanye - Rekaman keefektifan penyingkiran halangan Penilaian dampak 10 10 Bukti apa yang kita miliki bahwa khalayak sasaran mengadopsi prilaku baru? 11 Apa dampak jangka panjang tujuan pengurangan ancaman dan hasil konservasi? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali anda pernah melaporkan pelanggaran laut di daerah tabungan ikan zona pariwisata (daerah larang tangkap )(lokasi di Mari Mabuk dan Table Coral) ? a. Lebih dari 6 kali b. 3-5 kali c. 1-2 kali d. Tidak pernah Apa bukti, bahwa jumlah(Kerapu) jenis Epinephelus fuscogutatus dalam satu agregasi tidak berubah atau tetap di dua daerah tabungan ikan zona Pariwisata (daerah larang tangkap) site Mari Mabuk dan Table Coral City SPTN Wil.III Pulau Tomia ? Kuantitatif : Obeservasi, Monitoring pemanfaatan sumberdaya Fase Implementasi hingga akhir kampanye - Penilaian dampak Kuantitatif : TR – tidak ada nelayan yang menangkap di zona Pariwisata(daerah larang tangkap) daerah tabungan ikan. CR – monitoring tabungan ikan (Spawning Agregation Site). 5 tahun selanjutnya - Penilaian dampak terhadap TR/CR 11 2.1 Pengumpulan Data Kualiitatif Pengumpulan data kualiitatif dilakukan di tiga desa yang ada di wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia antara lain desa Waitii, Waitii Barat dan desa Lamanggau. Metode penelitian kualitatif ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus kepada khalayak sasaran. 2.1.1 Wawancara mendalam Dalam perencanaan kegiatan, haruslah melibatkan tokoh masyarakat lokal atau orang-orang yang memiliki pengaruh dalam masyarakat dan memiliki peran dalam pengambilan keputusan seperti kepala desa, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Proses ini sebagai usaha untuk mendorong rasa memiliki masyarakat terhadap program kampanye yang nanti di kembangkan. Maksud lain dari kegiatan ini adalah memperoleh masukan informasi dan pandangan masyarakat di desa-desa termasuk memetakan permasalahan konservasi yang ada atau solusi pengurangan terhadap ancaman yang diidentifikasi. Untuk mengetahui para pemangku kepentingan (stakeholder) yang memiliki kepentingan dan perannya dalam kawasan, maka dilakukan analisa stakeholder. Analisa ini didasarkan kepada beberapa faktor seperti : kepentingan yang dibawa orang tersebut, kontribusi atau sumbangsih yang dimungkinkan dapat diperoleh terutama ketika program sudah berjalan, dan kendala yang dimungkinkan timbul bagi program jika keikutsertaannya dibatasi. Hasil wawancara akan disarikan dalam bentuk tabulasi dari hasil notulensi dan hasil rekaman digital. Tabel 2. Langkah-langkah spesifik untuk wawancara mendalam dan perkiraan waktu. Langkah-langkah penelitian untuk wawancara mendalam Observasi aktivitas masyarakat di Desa. Mengidentifikasi masyarakat yang sesuai untuk dilakukan wawancara Menjadwalkan pertemuan untuk wawancara. Melaksanakan wawancara di Desa. Menganalisa wawancara mendalam. Membuat ringkasan hasilnya dalam tabel. 2.1.2 Perkiraan waktu Minggu pertama Agustus Minggu ketiga Agustus Minggu pertama September Minggu kedua September Minggu pertama Oktober Minggu ketiga Oktober Kelompok terarah Diskusi kelompok terfokus selanjutnya disebut FGD merupakan bentuk wawancara dengan mengambil kelompok dari anggota masyarakat yang memahami fokus persoalan atau bagian dari permasalahan yang hendak diselesaikan. Sebelum diskusi tersebut dilakukan perancangan materi – materi pertanyaan yang difokuskan pada persoalan ancaman yang hendak dipengaruhi. Metode tersebut sangat efektif untuk melihat seberapa besar ancaman dapat mempengaruhi keberlanjutan ekosistem di daerah tersebut. 12 Sebelum diskusi tersebut dilakukan perancangan materi – materi pertanyaan yang difokuskan pada persoalan ancaman yang hendak dipengaruhi. Metode tersebut sangat efektif untuk melihat seberapa besar ancaman dapat mempengaruhi keberlanjutan sumberdaya laut di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia. Tabel 3. Langkah-langkah spesifik untuk diskusi kelompok terarah dan perkiraan waktu Langkah-langkah penelitian untuk diskusi kelompok terarah Perkiraan watu Menyelesaikan pedoman diskusi kelompok. Minggu Agustus Minggu September Minggu September Minggu Oktober Minggu Oktober Minggu Nopember Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi tempat yang sesuai untuk diskusi. Mengundang dan mengkonfirmasi kehadiran para individu kunci. Menyelengarakan dan menganalisis kelompok terarah. Membuat ringkasan hasil dalam tabel. Menyelesaikan rantai hasil dan sasaran. 2.2 2.2.1 kedua kedua kedua kedua ketiga kedua Pengumpulan data kuantitatif Survei Sosiologis Penelitian kuantitatif dilakukan dengan target nelayan yang berasal di 3 desa yakni desa Waitii, Waitii Barat, dan desa Lamanggau, pada saat sebelum kampanye dan setelah kampanye. Survei pra-kampanye ini akan dilaksanakan dari pada bulan Oktober dan Nopember 2012. Waktu tersebut sangat sesuai karena kondisi cuaca dalam 2 tahun terakhir ini sangat teduh. Sampel ditentukan berdasarkan jumlah nelayan di 3 desa yakni desa Waitii, Waitii Barat, dan desa Lamanggau dengan menggunakan tingkat keyakinan 100%. Jumlah populasi diperoleh berdasarkan data tahun 2011 dari 3 (tiga) kantor desa yaitu Waitii, Waitii Barat, dan desa Lamanggau, bahwa total populasi di lokasi target adalah 2.249 jiwa. Tabel di bawah ini adalah ringkasan desain sampling untuk masing-masing khalayak sasaran kami; ukuran sampel yang direkomendasikan untuk populasi nelayan di 3 desa (Waitii, Waitii Barat, dan desa Lamanggau) yang berjumlah 420, dengan tingkat keyakinan 100% dengan menggunakan metode sensus. Tabel 4. Merangkum desain sampling untuk setiap khalayak sasaran Desa Jumlah Populasi (Jiwa) Nelayan Dewasa Jumlah Nelayan % Sasaran Jumlah Nelayan untuk sampel Lamanggau 926 300 71,43 300 Waitii 670 40 9,52 40 13 Waitii Barat 653 80 19,05 80 Total 2.249 420 100 420 Karena jumlah nelayan di 3 desa target kampanye telah diketahui jumlah nelayannya maka Teknik pelaksanaan survei menggunakan metode sensus. Tipe pertanyaan wawancara bersifat terbuka serta pertanyaan setengah tertutup yaitu jenis pertanyaan dengan memberikan pilihan tapi juga disediakan jawaban “lainnya”. Sensus akan diselenggarakan dari rumah ke rumah dengan menggunakan enumerator yang terlatih. Para enumerator diharapkan mampu memahami pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuisioner serta tujuan dari penelitian ini, jadi sebelum melakukan sensus sangat penting melakukan pelatihan enumerator yang bertujuan untuk menghindari bias pada saat melakukan sensus. Tabel 5. Perencanaan Survei Total jumlah target sensus Waktu bagi enumerator untuk mengerjakan satu sensus Jumlah jam enumerator bekerja per hari Jumlah survei yang dapat dikerjakan satu enumerator per hari Jumlah enumerator yang ada Jumlah survei yang dapat dikerjakan oleh jumlah total enumerator Jumlah hari yang diperlukan untuk mengerjakan sensus Jumlah hari tambahan yang diperlukan untuk perjalanan – kalau ada Tanggal-tanggal pelatihan enumerator & testing survei final Tanggal mulai dan selesai survei Jumlah orang yang ada untuk memasukkan data Tanggal mulai memasukkan data Tanggal selesai memasukkan data 420 60 menit (1 jam) 7,5 8 (=7,5/60) 6 48 (=8x6) 9 (=420/48) 2 1 - 4 Nopember 7 – 17 Nopember 2 21 Nopember 4 Desember Penyusunan pertanyaan dalam kuisioner berdasarkan rantai hasil dan sasaran SMART yang telah dibuat sesuai dengan konsep model yang telah di buat. Gambar berikut ini adalah rantai hasil yang sudah dibuat berdasarkan draft model konsep. Namun rantai hasil ini, dapat berubah setelah melihat hasil dari penelitan kualitatif yang dilakukan sebelumnya. 14 Gambar 2. Draft rantai hasil untuk perubahan prilaku di SPTN Wilayah III Pulau Tomia 15 Tabel 6. Draft sasaran SMART Langkah dalam Teori Perubahan Pengetahuan (Knowledge) Sasaran Awal (SMART) Pertanyaan Survei Utama Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang mengetahui lokasi tanda batas NTZ meningkat sebesar 30% dari data dasar pada tahun 2012 Apakah bapak/ibu mengetahui tanda batas di perairan Waha (zona Pariwisata) dan perairan Lamanggau (zona Pariwisata) ? (enumerator menunjukkan peta kepada responden) a. Tahu b. Tidak tahu c. Ragu-ragu Apakah bapak/ibu mengetahui bahwa zona pariwisata adalah lokasi larang tangkap ? a. Tahu b. Tidak Tahu c. Ragu-Ragu Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang mengatahui bahwa zona Pariwisata (NTZ) adalah lokasi larang tangkap meningkat sebesar 60% dari data dasar pada tahun 2012 Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang mengetahui pentingnya kegiatan pengawasan bersama di zona Pariwisata (NTZ) lokasi daerah tabungan ikan meningkat sebesar 30% dari data dasar pada tahun 2012 Apakah bapak/ibu mengetahui manfaat pengawasan bersama di zona pariwisata (lokasi larang tangkap) ? a. Ya b Tidak Bila Ya, apakah manfaat pengawasan bersama di zona pariwisata ? a. Agar nelayan luar tidak masuk di zona pariwisata (lokasi larang tangkap) b. Agar tidak ada pelanggaran terhadap zona larang tangkap c. Agar ikan kita tidak habis diambil oleh orang luar d. Agar anak-anak ikan bisa terus ada dan bertambah banyak e. Agar turis dapat menikmati keindahan alam pulau Tomia f. Lainnya 16 Sikap (Atitude) Apakah bapak/ibu mengetahui manfaat daerah tabungan ikan di zona pariwisata (perairan Waha) dan (perairan Lamanggau) ? a. Tahu Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa b. Tidak tahu yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Bila Ya, apakah manfaat lokasi daerah tabungan ikan di zona pariwisata Waitii Barat, Waitii) yang mengetahui manfaat lokasi daerah (perairan Waha) dan (perairan Lamanggau) ? tabungan ikan di zona Pariwisata (NTZ) lokasi Mari Mabuk dan a. Sebagai tempat ikan untuk bertelur dan berkembang biak Table Coral City meningkat sebesar 30% dari data dasar pada b. Sebagai daerah tabungan ikan untuk berkembang ke zona tahun 2012 pemanfaatan local c. Sebagai tempat wisatawan melihat keindahan alam bawah laut pulau Tomia d. Lainnnya Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa Apa pendapat bapak/ibu mengenai beberapa pernyataan dibawah ini : yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, 1. Tanda batas daerah tabungan ikan penting Waitii Barat, Waitii) yang mendukung adanya tanda batas di 2. Aturan tentang daerah tabungan ikan harus diterapkan oleh seluruh NTZ zona pariwisata (daerah tabungan ikan) meningkat pihak sebesar 20% dari data dasar pada tahun 2012 3. Pengawasan daerah tabungan ikan harus dilakukan bersama-sama Pada akhir kampanye tahun 2014 Jumlah nelayan di 3 Desa antara Taman Nasional Wakatobi dan Nelayan lokal yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Pilihannya : Waitii Barat, Waitii) yang mendukung penerapan aturan NTZ a. sangat setuju Zona Pariwisata (daerah tabungan ikan) meningkat sebesar b. setuju 30% dari data dasar pada tahun 2012 c. Netral Pada akhir kampanye tahun 2014 Jumlah nelayan yang d. Tidak setuju mendukung kegiatan pengawasan bersama di 3 Desa yang ada e. Sangat tidak setuju di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Menutup daerah tabungan ikan dari kegiatan penangkapan dapat Barat, Waitii) meningkat sebesar 30% dari data dasar pada menjamin ikan terus ada disini ? tahun 2012 a. Sangat tidak setuju b. Tidak Setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju f. Tidak tahu Nelayan yang melanggar di daerah tabungan ikan layak mendapatkan sanksi ? a. Sangat tidak setuju 17 Komunikasi Interpersonal (Communication Interpersonal) Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang berdiskusi tentang pentingnya keberadaan NTZ di dalam kawasan zona pariwisata/NTZ (daerah tabungan ikan) pulau Tomia meningkat sebesar 20% dari data dasar tahun 2012 b. Tidak setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju f. Tidak tahu Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang tanda batas di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 3 – 5 kali d. 1 – 2 kali e. Tidak pernah Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang berdiskusi tentang pentingnya penerapan aturan zona pariwisata/NTZ (daerah tabungan ikan) pulau Tomia meningkat sebesar 15% dari data dasar tahun 2012 Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang aturan di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) sudah berdiskusi tentang pentingnya pengawasan bersama di dalam kawasan zona pariwisata/NTZ (daerah tabungan ikan) pulau Tomia meningkat sebesar 15% dari data dasar tahun 2012 Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang pengawasan bersama di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang penangkapan berlebih di daerah tabungan ikan ? 18 Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) sudah berdiskusi satu sama lain tentang pentingnya batas di lapangan (NTZ) zona pariwisata (daerah tabungan ikan) pulau Tomia sebesar 15% dari data dasar tahun 2012 Penyingkiran Halangan (Barrier Removal) a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang terumbu karang di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang hasil tangkapan kerapu di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/ibu berdiskusi tentang pentingnya pengawasan bersama di daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah Pada Januari 2013 semua tanda batas zona Pariwisata di lokasi daerah tabungan ikan terpasang Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang mengambil ikan zona pariwisata/NTZ (daerah tabungan ikan) menurun 15% dari data dasar 2011 (data RUM) Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang ikut terlibat dalam kegiatan patroli bersama TNW meningkat sebesar 15% dari data dasar 2012 Dalam 6 bulan terakhir berapa kali bapak/Ibu terlibat dalam pengawasan daerah tabungan ikan ? a. Lebih dari 6 kali b. 3 – 5 kali c. 1 – 2 kali d. Tidak pernah 19 Behavior Change (Perubahan Prilaku) Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 Desa yang ada di pulau Tomia SPTN Wilayah III TNW (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang mengambil ikan di luar daerah tabungan ikan zona Pariwisata (NTZ) pulau Tomia meningkat dari 40% dari data dasar pada tahun 2012. Threat Reduction (Pengurangan Ancaman) Pada akhir kampanye tahun 2014 jumlah nelayan di 3 desa (Lamanggau, Waitii Barat, Waitii) yang beraktifitas di zona pariwisata (daerah tabungan ikan) pulau Tomia menurun sebesar 15% dari data dasar (RUM) 20% tahun 2011 menjadi 5% Pada akhir masa kampanye (2014), jumlah(Kerapu) jenis Epinephelus fuscogutatus dalam satu agregasi tidak berubah atau tetap pada angka 45 ekor di dua daerah tabungan ikan zona Pariwisata (NTZ) (site Mari Mabuk dan Table Coral City) SPTN Wil.III Pulau Tomia dibandingkan data dasar tahun 2011 Conservation Result (Dampak Konservasi) Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali anda pernah melaporkan pelanggaran laut di daerah tabungan ikan? a. Lebih dari 6 kali b. 3-5 kali c. 1-2 kali d. Tidak pernah 20 2.2.2 Pertanyaan tahap-tahap perubahan prilaku Dalam penyusunan strategi kampanye dan pemasaran social nantinya, haruslah di ketahui tahapan perubahan prilaku yang berkembang di masyarakat. Menurut Kotler et al. 2002 dan Young et al. 2007 menyatakan tingkatan perubahan perilaku manusia meliputi: - Prekontemplasi atau pra perenungan adalah tingkat niat orang dalam merubah perilaku dan umumnya menolak bahwa dirinya memiliki masalah dengan perilakunya. Fase kontemplasi atau perenungan dicirikan kesadaran bahwa ada sebuah masalah dan mulai memikirkan secara serius untuk memecahkannya. Fase preparasi atau persiapan, dicirikan dengan penyusunan perencanaan dan praduga sementara yang ditujukan untuk mengambil tindakan dalam beberapa waktu kedepan. Pada fase aksi dicirikan dengan perilaku orang yang melakukan tindakan berhubungan perubahan perilaku yang telah direncanakan. Fase Validasi adalah orang sudah pernah melakukan prilaku baru yang di saat tersebut. Fase pengelolaan dicirikan dengan kompromi secara individu terhadap fase yang telah maupun akan ditempuh. Fase terminasi merupakan fase pengelolaan dimana orang telah menetapkan perilaku yang dipilih sebagai sebuah keharusan untuk dijalani. - - Untuk mengetahui kondisi tersebut, kita dapat menyisipkan beberapa pertanyaan tentang tahapan perubahan prilaku masyarakat. Misalnya : Saya akan membacakan beberapa peryataan, manakah yang akan menjadi perilaku Anda jika ada seseorang meminta Anda untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan ? a. Saya tidak pernah mempertimbangkan untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan b. Saya sedang mempertimbangkan untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan c. Saya berencana untuk berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan, tetapi belum membicarakan kepada siapapun d. Saya sudah bicara kepada seseorang mengenai berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan e. Saya telah berhenti menangkap ikan di daerah tabungan ikan f. Saya selalu meyakinkan orang lain untuk ikut berhenti menangkap ikan didaerah tabungan ikan 2.3 Monitoring Threat Reduction dan Conservation Result 2.3.1 Protokol Threat Reduction Untuk mengetahui dampak kampanye dalam threat reduction / pengurangan ancaman dibutuhkan monitoring. TR (threat reduction) dalam penelitian ini adalah Pada akhir tahun 2014, nelayan di 3 desa (Waitii, Waitii Barat, dan Lamanggau) yang menangkap ikan di lokasi SPAGs Zona Pariwisata (NTZ) site Mari Mabuk dan site Table Coral City SPTN Wilayah III Pulau Tomia menurun sebanyak 15% point dari baseline data (Resource use monitoring) tahun 2011. Monitoring yang dilakukan untuk menilai TR (threat reduction) tersebut adalah dengan melakukan pemantauan pemanfaatan sumberdaya laut. 21 Pemantauan pemanfaatan sumberdaya laut ini mencakup survei lapangan pada suatu daerah tertentu untuk mengidentifikasi tipe-tipe pemanfaatan sumberdaya yang ada di suatu daerah tertentu dan dilaksanakan berdasarkan protokol pemantauan pemanfaatan sumberdaya laut yang sudah di kembangkan oleh The Nature Conservancy (Mous et al., 2004). ‘Pemanfaatan sumberdaya’ di sini diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya laut yang dapat diperbaharui (hayati), termasuk pemanfaatan ekstraktif (misalnya: penangkapan ikan, pengambilan batu karang) dan pemanfaatan non-ekstraktif (misalnya: pariwisata, pendidikan). Pengguna sumberdaya juga bisa dibedakan berdasarkan kategori ‘bergerak’ (seperti: pemancing dan alat tangkap sejenisnya) dan pengguna ‘tetap’ (seperti: budidaya rumput laut, alat tangkap sero, rumah berlabuh). Tabel 7. Sasaran dan Protokol TR (Threat Reduction) Langkah dalam ToC TR SMART OBJEKTIF Metrik Metodologi monitoring Pada akhir tahun 2014, nelayan di 3 desa (Waitii, Waitii Barat, dan Lamanggau) yang menangkap ikan di lokasi SPAGs Zona Pariwisata (NTZ) site Mari Mabuk dan site Table Coral City SPTN Wilayah III Pulau Tomia menurun sebanyak 15% point dari baseline data (Resource use monitoring) tahun 2011. 15% point, dari data dasar 20% di tahun 2011 Protokol Resource use monitoring (TNCWWF/TNW) Data yang perlu dikumpulkan untuk mendapatkan metric dasar atau beseline untuk sasaran TR (Threat Reduction) yakni dari data Resource use monitoring dilakukan selama 6 kali dalam setahun dan data ini di lakukan setiap tahunnya oleh Balai TN Wakatobi bersama mitra TNC-WWF Untuk pengumpulan data TR (Threat Reduction)di dapat dari focus 8 sumberdaya penting yang di miliki oleh Balai TN Wakatobi dan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya yang mengumpulkan data TR (Threat Reduction) adalah institusi Balai TN Wakatobi dan mitra TNC WWF. Untuk TR (Threat Reduction) monitoring pendataan nelayan digunakan data Resource use monitoring sumberdaya. Untuk TR (Threat Reduction) Resource use monitoring akan di tabulasi pada akhir tahun di bulan Desember tahun berjalan setiap tahunnnya. 22 2.3.2 Protokol pengambilan data untuk mengukur hasil konservasi (Conservation Result) Pada akhir masa kampanye tahun 2014, jumlah (Kerapu) jenis Epinephelus fuscogutatus dalam satu agregasi tidak berubah atau tetap pada angka 45 ekor di dua lokasi SPAGs zona Pariwisata (NTZ) (site Mari Mabuk dan Table Coral City) SPTN Wil.III Pulau Tomia berdasarkan data tahun 2011. Waktu pemantauan lokasi pemijahan ikan di Taman Nasional Wakatobi khususnya SPTN Wilayah III pulau Tomia dilaksanakan pada saat bulan purnama, tepatnya antara 2 (dua) hari sebelum dan sesudah bulan purnama. Dengan menggunakan metode Underwater Visual Census (English et al. 1997). Kegiatan pemantauan dilakukan oleh 2 (dua) orang penyelam secara berpasangan, yang memiliki keahlian tentang identifikasi spesies dalam air serta estimasi panjang total ikan. Penyelam pertama menghitung jumlah spesies target dengan sistem membuat menghitung dengan tanda garis setiap ketemu ikan target. Penyelam kedua melakukan perhitungan terhadap jumlah ikan spesies target berdasarkan kelas panjang dan mencatat tingkah laku pemijahan (aggregation, courtship, gravid dan spawning). Tabel 8. Sasaran dan Protokol CR (Conservation Result) Langkah dalam ToC CR SMART OBJEKTIF Metrik Pada akhir masa 32 ekor di site Mari kampanye (2014), Mabuk jumlah(Kerapu) jenis 13 ekor di site Table Coral Epinephelus City fuscogutatus dalam satu agregasi tidak berubah atau tetap pada angka 45 ekor di dua lokasi SPAGs zona Pariwisata (NTZ) (site Mari Mabuk dan Table Coral City) SPTN Wil.III Pulau Tomia berdasarkan data tahun 2011 Metodologi monitoring Data hasil Monitoring daerah pemijahan ikan (SPAGS) diperoleh dengan metode Underwater Visual Census (UVC) untuk pemantauan lokasi pemijahan ikan kerapu dijelaskan secara lebih lengkap dalam Pet dkk (2006) dan juga dalam protokol pemantauan lokasi pemijahan ikan di TNW (English et al. 1997) Data yang perlu dikumpulkan untuk mendapatkan metric dasar atau beseline untuk sasaran CR (Conservation Result) yakni dari data Resource use monitoring dilakukan selama 6 kali dalam setahun dan data ini di lakukan setiap tahunnya oleh Balai TN Wakatobi bersama mitra TNC-WWF Untuk pengumpulan data CR (Conservation Result) di dapat dari focus 8 sumberdaya penting yang di miliki oleh Balai TN Wakatobi dan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya yang mengumpulkan data CR (Conservation Result) adalah institusi Balai TN Wakatobi dan mitra TNC WWF. Untuk CR (Conservation Result) Monitoring daerah pemijahan ikan (SPAGS) metode yang digunakan adalah Underwater Fish Visual Census (English et al. 1997). 23 Untuk CR (Conservation Result) Data Monitoring daerah pemijahan ikan (SPAGs) akan di tabulasi pada akhir tahun di bulan Desember setiap tahunnnya. 24 2.4 Kemungkinan tantangan Penelitian Saat melakukan penelitian, ada beberapa kendala yang dapat menjadikan tantangan penelitian dan secara jelas dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 9. Kemungkinan tantangan penelitian Tantangan Alternatif/Solusi Nelayan tidak bersedia berpartisipasi dalam wawancara, atau tidak berada di lokasi. Mengidentifikasi para tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh di masyarakat dengan menggunakan koneksi yang ada dan bekerja dengan mereka agar bisa ‘masuk’ dan membangun kepercayaan Lokasi yang berada di pulau-pulau dan memiliki akses internet terbatas, sehingga perencanaan di maksimalkan sebelum turun ke site. Mencoba menyelesaikan semua sensus sebelum musim angina (Oktober-Nopember) Mencoba menyelesaikan semua tugas di malam hari Mencari Enomerator dari suku Bajo yang memiliki kreteria Komunikasi dengan ppm dan team Kondisi cuaca yang tidak menentu. Listrik hanya berfungsi pada malam hari Sulit mengerti bahasa suku Bajo 25 3 Analisis Data 3.1 Analisis data Kualitatif Dalam proses pelaksanaan wawancara mendalam dan kelompok terarah, yang bertujuan untuk mendapat wawasan mengenai pengetahuan, sikap, dan pemicu komunikasi interpersonal. Jawaban dari responden akan membantu dalam menyempurnakan dokumen-dokumen lain, seperti : Model Konsep Khalayak sasaran Rantai Hasil final Sasaran SMART awal final Pertanyaan sensus final Dalam melakukan analisis data yang baik memerlukan pemahaman yang menyeluruh atas data. Data-data dari pertemuan kelompok terarah dan wawancara mendalam yang berupa hasil rekaman dan catatan pada saat pertemuan di review kembali dan disesuaikan dengan daftar pertanyaan yang sudah dibuat. Data dan informasi yang diperoleh langsung dari lapangan sebelumnya melalui proses editing data terhadap setiap instrumen penelusuran data dan informasi, hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan antara pertanyaan yang telah ditentukan dengan jawaban yang diberikan, baik dalam kesamaan satuan ukuran, persepsi terhadap setiap pertanyaan. Validasi dilakukan dengan melakukan cross check dari setiap jawaban yang satu dengan jawaban yang lain, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang selaras pada setiap kelompok sasaran. Dengan validasi tersebut diharapkan data dan informasi yang diperoleh tidak bias dan mendapatkan data atau informasi yang tepat. Tabulasi dimaksudkan untuk mengelompokkan terhadap kesamaan kategori sesuai dengan kebutuhan analisis nantinya. Akan dilihat kesamaan, perbedaan, dan kontradiksi antara hasil FGD. Melalui tahapan kegiatan tersebut data dan informasi dapat tersimpan dalam suatu database yang siap dianalisis sesuai dengan kebutuhan. Data hasil survei perlu diverifikasi dan dikaji ulang sebelum diklasifikasi berdasarkan indikator yang telah disusun sebelumnya. Pengelompokan informasi yang akan ditampilkan diperlukan untuk memudahkan analisis. Data-data tersebut juga akan membantu mengambil keputusan untuk menentukan bauran pemasaran, ringkasan kreatif, dan pembuatan pesan kampanye. 3.2 Analisis Data Kuantitatif Semua analisis kuantitatif akan dilakukan menggunakan perangkat lunak Survey-Pro dengan data yang disimpan dalam Alat Pengelolaan Data. Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut dapat mengetahui persentasi sikap, pengetahuan masyarakat. Hasil dari penelitian KAP ini disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Akan dilakukan analisa dengan menggunakan metode croos tabulasi di dalam Survey-Pro. 26 Masing-masing sasaran SMART akan dikembangkan dari data baseline. Semua hasil akan diringkas dan digunakan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan kampanye dan segmentasi khalayak sasaran. Hasil awal akan dilaporkan dalam rencana proyek di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Tomia yang telah di update. 27 Lampiran A. Kerangka Waktu Penelitian dan Perencanaan Fase universitas Pertama Model Konsep Awal (Deleverable Rare Planet) Rantai Hasil Awal (Deleverable Rare Planet) Sasaran SMART Awal (Deleverable Rare Planet) Teori Perubahan awal (Deleverable Rare Planet) Rencana penelitian Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif TR dan CR Metrik, Metode dan data Baseline Tempat survei kuantitatif awal (Deleverable Rare Planet) Alat Manajemen Data Awal (Deleverable Rare Planet) Fase Perencanaan (Fase Lapangan) Melaksanakan Penelitian Kualitatif Wawancara mendalam Diskusi kelompok terarah Observasi Analisis Data Kualitatif (Deleverable Rare Planet) Tabulasi data Menyelesaikan Model Konsep (Deleverable Rare Planet) Menyelesaikan Segmentasi Khalayak sasaran (Deleverable Rare Planet) Menyelesaikan Rantai Hasil (Deleverable Rare Planet) Menyelesaikan Sasaran SMART Awal (Deleverable Rare Planet) Waktu (jumlah hari) Selama Fase Unversitas Pertama Langkah Oleh siapa Status CM & Supervisor Selesai CM & Supervisor Selesai CM & Supervisor Selesai CM & Supervisor Selesai CM & Supervisor CM & Supervisor CM & Supervisor 15 – 20 hari 15 – 20 hari 5 hari 3 – 5 hari 3 – 5 hari 3 – 5 hari Memperbaharui Survei Kuantitatif 5 – 15 hari Memberikan pelatihan Kepada Enumerator dan Melakukan PreTesting Survei CM, dengan moderator dan pencatat CM, dan Suvervisor dengan dukungan PPM CM, dan Suvervisor dengan dukungan PPM CM, dan Suvervisor dengan dukungan PPM CM, dan Suvervisor dengan persetujuan akhir dan dukungan PPM CM, dan Suvervisor dengan dukungan PPM CM, dan Suvervisor dengan dukungan PPM CM dan Suvervisor dengan Dukungan PPM 10 - 20 hari Menyelesaikan Survei berdasarkan Pra-Tes (Deleverable Rare Planet) Biaya 2 – 3 hari Tanggal telah ditentukan agenda diselesaikan dan enumerator ditentukan CM, dengan Persetujuan Akhir dari 28 Memasukkan dan membersihkan Data Survei (Deleverable Rare Planet) Fase Universitas Kedua Rencana Operasional penyingkaran halangan BROP (Deleverable Rare Planet) Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Final (Deleverable Rare Planet) Status Khalayak Sasaran di Kontinum Perubahan Perilaku (Deleverable Rare Planet) Menyelesaikan sasaran SMART dengan data Baseline (Deleverable Rare Planet) Memperbaharui alat manajemen data (Deleverable Rare Planet) Menyeleseaikan Teori Perubahan (Deleverable Rare Planet) Strategi Khalayak sasaran Lebih dari Satu (Deleverable Rare Planet) Rencana Mobilisasi Masyarakat (Deleverable Rare Planet) Bauran Pemasaran (Deleverable Rare Planet) Ringkasa Kreatif (Deleverable Rare Planet) Rencana Kerja (Deleverable Rare Planet) 20 hari 10 – 20 hari CM, Enumerator CM, Relawan CM, Supervisor, Pemangku kepentingan Mitra CM CM Selama Fase Unversitas Kedua Melaksanakan Penelitian Kuantitatif ((Deleverable Rare Planet) PPM CM CM CM, dengan persetujuan Akhir dari PPM CM CM CM CM CM, dengan persetujuan Akhir dari Suvervisor dan PPM 29 Lampiran B. Pedoman Wawancara Mendalam Saya ucapkan terimakasih semua atas kedatangannya. Seperti yang telah kami beritahukan sebelumnya, selama 1 jam kedepan kita akan berdiskusi tentang beberapa pertanyaan yang sudah saya persiapkan. Nama saya …………… Dan perkenalkan teman saya …….. yang akan mencatat semua hasil diskusi kita hari ini. Kami tidak mencari jawaban yang benar hanya pekerjaan anda sebagai nelayan dan apa pendapat anda mengenai pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Pertanyaan penelitian untuk dijawab. Pertanyaan Kualitatif Pedoman Pertanyaan Mengapa penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan masih dilakukan oleh nelayan ? Tulis semua faktor ini untuk menghemat waktu anda Kumpulkan informasi selengkap mungkin ini akan membantu anda dalam pembuatan pesan nantinya Apakah ada nelayan dari Desa lain yang melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apakah ada orang yang mempengaruhi/mengajak Anda melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apa yang membuat bapak masih mencari ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apakah ada lokasi penangkapan ikan yang lain, selain di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan tersebut ? Apakah ada lokasi penangkapan ikan yang lain, selain di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan tersebut ? Apa manfaat yang dapat Anda peroleh ketika tidak melakukan penangkapan di daerah Bagaimana Pekerjaan sehari-hari anda sebagai nelayan seperti apa setiap harinya ? Supaya jelas benarkah anda dan keluarga anda telah menjadi nelayan disini selama beberapa tahun dan tidak pernah khawatir dengan kondisi sumberdaya laut di SPTN Wil.III P.Tomia ? Mengapa dan berapa sering anda melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia ?. Sebutkan siapa saja meraka Apakah Anda sering melihat nelayan dari luar melakukan penangkapan di SPTN Wil.III P.Tomia ? Dimana saja mereka melakukan penangkapan ? Selain di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, Apakah ada lokasi lain tempat Anda melakukan penangkapan ? Katakan dengan jelas siapa Bagaimana Anda memutuskan untuk melakukan mereka dan kira-kira ada penangkapan dan lokasi penangkapan target berapa orang dalam satu Anda? kelompok Apakah Anda berbicara dengan seseorang sebelum melakukan penangkapan? Apakah hasil yang Anda tangkap di jual atau di Konsumsi sendiri ? Tolong ceritakan mengenai pengumpul yang membeli hasil tangkapan Anda? Apakah dia sendiri yang menentukan harganya atau apakah mereka membayar dengan harga yang kira-kira sama? Sebutkan semuanya dan Sebagian orang telah mengusulkan untuk tidak segala macamnya Fisik, melakukan penangkapan di zona Pariwisata(daerah ekonomi, kepercayaan larang tangkap) daerah tabungan ikan, Apakah pada kemampuan sendiri, Anda bisa berhenti juga ? sosial, psikologis Apa alasan Anda, sehingga masih melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia ? Selain di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, Apakah ada lokasi lain tempat Anda melakukan penangkapan ? Apakah anda percaya jika Anda tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, maka disana akan terdapat banyak ikan ? Apakah saat ini, ada perbedaan hasil tangkapan Anda pada saat melakukan penangkapan di 2 daerah tabungan ikan (Mari mabuk dan Coral Table) tersebut dibandingkan lokasi lain? Bagaimana pendapat Anda, jika mulai sekarang ini tidak melakukan penangkapan di lokasi tersebut ? 30 tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap ? Dari mana sumber informasi yang dapat Anda peroleh mengenai ; manfaat terumbu karang, manfaat daerah tabungan ikan, dan kondisi perairan di TNW dll, sehingga tidak lagi melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap)? Siapa yang Anda percaya sebagai sumber Informasi, sehingga percaya jika tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap) memberikan manfaat ? Sebutkan medianya orangorangnnya siapa, vendor atau lembar berita? Coba sfesifik mungkin Kalau mendengar kabar burung tentang cara memperoleh ikan dalam waktu yang lebih singkat kemana anda akan pergi untuk mencari informasi lebih banyak? Siapa atau apakah Sumber informasi yang anda sering gunakan dalam menerima informasi yang penting menurut Anda? Siapa atau apakah sumber informasi yang paling anda percaya untuk menerima informasi yang di anggap penting? Kalau mendengar bahwa nelayan di kampung lain sudah 1 tahun tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, bagaimana kesediaan Anda untuk juga tidak melakukan penangkapan di lokasi tersebut? Apakah anda mempercayai pemberitaan dari Pemerintah, LSM, atau masyarakat setempat? Penutup Terima kasih atas waktu dan kesedian anda untuk berbicara dengan kami. Kami memahami apa yang telah anda semua kepada kami dan hal itu akan membuat lebih muda bagi kami untuk membuatnya lebih muda bagi Anda. 31 Lampiran C. Pedoman Diskusi Kelompok Terarah Saya ucapkan terimakasih semua atas kedatangannya. Seperti yang telah kami beritahukan sebelumnya, selama 1 jam kedepan kita akan berdiskusi tentang beberapa pertanyaan yang sudah saya persiapkan. Nama saya …………… Dan perkenalkan teman saya …….. yang akan mencatat semua hasil diskusi kita hari ini. Kami tidak mencari jawaban yang benar hanya pekerjaan anda sebagai nelayan dan apa pendapat anda mengenai pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Pertanyaan penelitian untuk dijawab. Mengapa penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan masih dilakukan oleh nelayan ? Apakah ada nelayan dari Desa lain yang melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apakah ada orang yang mempengaruhi/mengajak Anda melakukan penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apa yang membuat bapak masih mencari ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan ? Apakah ada lokasi penangkapan ikan yang lain, selain di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan tersebut ? Apakah ada lokasi penangkapan ikan yang lain, selain di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan tersebut ? Apa manfaat yang dapat Anda peroleh ketika tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Tulis semua faktor ini untuk menghemat waktu anda Kumpulkan informasi selengkap mungkin ini akan membantu anda dalam pembuatan pesan nantinya Bagaimana Pekerjaan sehari-hari anda sebagai nelayan seperti apa setiap harinya ? Supaya jelas benarkah anda dan keluarga anda telah menjadi nelayan disini selama beberapa tahun dan tidak pernah khawatir dengan kondisi sumberdaya laut di SPTN Wil.III P.Tomia ? Mengapa dan berapa sering anda melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia ?. Sebutkan siapa saja meraka Apakah Anda sering melihat nelayan dari luar melakukan penangkapan di SPTN Wil.III P.Tomia ? Dimana saja mereka melakukan penangkapan ? Selain di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, Apakah ada lokasi lain tempat Anda melakukan penangkapan ? Katakan dengan jelas siapa Bagaimana Anda memutuskan untuk melakukan mereka dan kira-kira ada penangkapan dan lokasi penangkapan target berapa orang dalam satu Anda? kelompok Apakah Anda berbicara dengan seseorang sebelum melakukan penangkapan? Apakah hasil yang Anda tangkap di jual atau di Konsumsi sendiri ? Tolong ceritakan mengenai pengumpul yang membeli hasil tangkapan Anda? Apakah dia sendiri yang menentukan harganya atau apakah mereka membayar dengan harga yang kira-kira sama? Sebutkan semuanya dan Sebagian orang telah mengusulkan untuk tidak segala macamnya Fisik, melakukan penangkapan di zona Pariwisata(daerah ekonomi, kepercayaan larang tangkap) daerah tabungan ikan, Apakah pada kemampuan sendiri, Anda bisa berhenti juga ? sosial, psikologis Apa alasan Anda, sehingga masih melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia ? Selain di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, Apakah ada lokasi lain tempat Anda melakukan penangkapan ? Apakah anda percaya jika Anda tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, maka disana akan terdapat banyak ikan ? Apakah saat ini, ada perbedaan hasil tangkapan Anda pada saat melakukan penangkapan di 2 daerah tabungan ikan (Mari mabuk dan Coral Table) tersebut dibandingkan lokasi lain? Bagaimana pendapat Anda, jika mulai sekarang ini tidak melakukan penangkapan di lokasi tersebut ? 32 Pariwisata(daerah larang tangkap ? Dari mana sumber informasi yang dapat Anda peroleh mengenai ; manfaat terumbu karang, manfaat daerah tabungan ikan, dan kondisi perairan di TNW dll, sehingga tidak lagi melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap)? Siapa yang Anda percaya sebagai sumber Informasi, sehingga percaya jika tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan zona Pariwisata(daerah larang tangkap) memberikan manfaat ? Sebutkan medianya orangorangnnya siapa, vendor atau lembar berita? Coba sfesifik mungkin Mengapa penangkapan ikan di zona Pariwisata(daerah larang tangkap ) daerah tabungan ikan masih dilakukan oleh nelayan ? Tulis semua faktor ini untuk menghemat waktu anda Kalau mendengar kabar burung tentang cara memperoleh ikan dalam waktu yang lebih singkat kemana anda akan pergi untuk mencari informasi lebih banyak? Siapa atau apakah Sumber informasi yang anda sering gunakan dalam menerima informasi yang penting menurut Anda? Siapa atau apakah sumber informasi yang paling anda percaya untuk menerima informasi yang di anggap penting? Kalau mendengar bahwa nelayan di kampung lain sudah 1 tahun tidak melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia, bagaimana kesediaan Anda untuk juga tidak melakukan penangkapan di lokasi tersebut? Apakah anda mempercayai pemberitaan dari Pemerintah, LSM, atau masyarakat setempat? Bagaimana Pekerjaan sehari-hari anda sebagai nelayan seperti apa setiap harinya ? Supaya jelas benarkah anda dan keluarga anda telah menjadi nelayan disini selama beberapa tahun dan tidak pernah khawatir dengan kondisi sumberdaya laut di SPTN Wil.III P.Tomia ? Mengapa dan berapa sering anda melakukan penangkapan di daerah tabungan ikan site Mari mabuk dan Coral Table perairan P.Tomia ?. Penutup Terima kasih atas waktu dan kesedian anda untuk berbicara dengan kami. Kami memahami apa yang telah anda semua kepada kami dan hal itu akan membuat lebih muda bagi kami untuk membuatnya lebih muda bagi Anda. 33 Lampiran D. Agenda Pelatihan Enumerator Waktu : Tanggal 1 – 4 November 2012 Jumlah Peserta : 6 Enumerator. Tujuan Pelatihan: Pada Akhir pelatihan Enumerator akan mampu : Menguraikan tujuan survei kuisioner ini Menjelaskan Peran Enumerator Memperlihatkan keterampilan-keterampilan kunci dalam melaksanakan survei kuisioner ini Melakukan Pre-test survei kuisioner Menyebabkan peran dan kuota dalam memilih responden Menunjukan wilayah dimana masing-masing enumerator akan melaksanakan survei kuisioner ini Agenda: Hari Kegiatan Pertama Perkenalan Pembukaan Games tangkap lebih Presentasi tentang kegiatan sensus Pasca-kampanye kebanggaan Konsensus Bagaimana menjadi enumerator yang baik Review pertanyaan kuisioner Mewancarai seorang Bermain Peran Enumerator Teknik memilih responden Evaluasi Berlatih dengan saling wawancara Evaluasi Persiapan akhir untuk pengumpulan data Kedua Penanggung jawab Andi Supervisor/CM Komunto Andi Andi Andi Komunto Andi Andi Komunto Andi Andi Pembukaan : Maksud dan tujuan survei kuisioner (15 menit) Games tangkap lebih (60 menit) Presentasi tentang kegiatan sensus pasca-kampanye kebanggan (30 menit) Peran enumerator: Diskusi tanya dan jawab (30 menit) Review Pertanyaan Kuisioner (1 jam) Catatan Manajer Kampanye: Bagikan lembar survei kuisioner baca dalam kelompok perlihatkan bagaimana cara mengajukan masing-masing pertanyaan dan bagaimna pertanyaan penyaring (untuk khlayak sasaran tertentu); Berikan instruksi tentang bagaimana mencatat berbagai jawaban yang berbeda. Bermain Peran: Mewawancarai seorang Enumerator (30 menit) Catatan manajer Kampanye: Lakukan wawancara kuisioner dengan enumerator relawan ; perlihatkan kesalahan umum yang dilakukan pewawancara (seperti nampak setuju atau tidak setuju dengan responden,mengisi jawaban sebelum responden selesai berbicara, terlibat dalam debat dengan responden, memberi tahu responden jawaban yang benar dst.) Perlihatkan situasi umum 34 dengan responden (seperti meminta penjelasan suatu pertanyaan memberikan jawaban yang tidak ada dalam daftar dst); review pedoman dan peraturan untuk pewawancara. Teknik memilih Responden: bagaimana untuk memilih untuk Diwawancarai (1 jam) Catatan manajer Kampanye: jelaskan proses dan protokol sampling; Review bagaimana memilih setiap rumah ke-N bagaimana memilih seorang responden dalam rumah tersebut; jelaskan bagaimana cara mendekati orang untuk diwawancarai di lokasi-lokasi yang lain. Berlatih dengan Saling Mewawancarai (1 jam) Catatan manajer Kampanye: Meminta enumerator bekerja berpasangan; meminta mereka berlatih saling memawancarai; diskusi observasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dan kebutuhan akan lebih banyak dukungan Evaluasi (1 jam) Diskusi dan persiapan akhir pengumpulan data (1 jam) Catatan manajer Kampanye: Melakukan refleksi mengenai kegiatan; Bagaimana wawancara tadi? Apakah ada masalah? Apakah ada pertanyaan yang menimbulkan masalah dan perlu diubah? jelaskan bagaimana mengurus survei yang telah selesai dikerjakan untuk menjaga kerahasiaan. Peninjauan Logistik (1 jam) Catatan manajer Kampanye: Menugaskan sektor dan jumlah survei; Tinjauan Logistik, termasuk transportasi, penginapan, uang makan, tanggal-tanggal, produktifitas yang diharapkan (jumlah survei per hari) bagaimana mencari bantuan, peraturan yang harus diikuti, dst; Tekankan perlunya untuk berlatih; berterimah kasih kepada mereka karena telah bersedia menjadi relawan. 35