Uploaded by elfrida.fitri

423763 IRRIGATION AND INTRACANAL MEDICAMENTS

advertisement
IRRIGATION AND INTRACANAL MEDICAMENTS
(Garg Nisha and Amit Garg, 2010. Textbook of Endodontics. 2nd Edition. India: Jaypee Brothers Medical Publisher, p. 210-30)
Syarat bahan-bahan irigasi yang ideal :
 Antimicrobial spectrum luas
 Membantu membersihkan saluran akar
 Mempunyai kemampuan untuk melarutkan jaringan nekrotik/debris
 Tingkat toksisitas yang rendah
 Bahan lubrikan yang baik
 Memiliki tegangan permukaan yang rendah sehingga mudah mengalir ke daerah
yang tidak terjangkau
 Efektif untuk mensterilkan saluran akar (sebagai desinfektan)
 Mencegah pembentukan smear layer selama intrumentasi/melarutkan yang
terakhir setelah terbentuk lagi
 Menginaktivasi endotoksin
Bila bahan irigasi kontak dengan jaringan vital, harus non-toksik, non kausatik pada
jaringan periodontal dan mempunyai sedikit kemungkinan terjadi reaksi anafilaktik. Fungsi
bahan irigasi, antara lain :
 Menghilangkan serbuk dentin dengan pembilasan/irigasi saluran akar
 Meningkatkan efisiensi dari instrumentasi
 Melarutkan jaringan nekrotik
 Menghilangkan debris dari kanal lateral dan kanal aksesori
 Mempunyai sifat antibakteri
 Sebagai bahan bleaching
 Lebih efisien bila dikombinasikan antara bahan irigasi dengan agen lubrikan
 Membuka tubuli dentin dengan membuang smear layer
Faktor-faktor yang memodifikasi aktivitas dari bahan irigasi adalah :
 Jaringan akan larut pada NaOCl dengan konsentrasi yang tinggi (5,2%)
 Bahan irigan harus kontak dengan substrat
 Jaringan organik harus hilang/kondisi bersih untuk meningkatkan efektifitas
bahan irigasi
 Kuantitas penggunaan bahan irigasi
 Agar berpenetrasi yang baik dalam saluran akar harus menggunakan jarum untuk
irigasi (dalam Gauge) dengan ukuran 27/28 Gauge
 Tegangan permukaan yang rendah menghasilkan kondisi yang lebih baik
 Temperature bahan irigasi : panas dari NaOCl akan meningkatkan kemampuan




Frekuensi penggunaan bahan irigasi : lebih sering digunakan akan menghasilkan
hasil yang baik
Level of Observation
Aktivitas irigasi akan lebih baik pada diameter saluran akar yang lebar
Umur bahan irigan : cairan yang baru akan lebih efisien dibanding yang lama
Yang biasa digunakan sebagai bahan irigasi :
1. Chemically non-active solutions  air, saline, anastesi lokal
2. Chemically active solutions 
a. Alkalis
: sodium hipoklorit 0.5 – 5.25%
b. Chelating agent
: Ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA)
c. Oxiding agents
: Hydrogen Peroxide, Carbamide Peroxide
d. Antibacterial Agents : Chlorhexidine, Bisdequalinium acetate
e. Acids
: 30% hydrochloric acid
f. Enzymes
: Streptokinase, papain, trypsin
g. Detergens
: Sodium lauryl sulfate
Macam-macam bahan irigasi :
NORMAL SALINE
Dapat menghilangkan kotoran dan sebagai lubrikan pada saluran akar. Karena sifatnya
sangat rendah, dapat digunakan sebagai tambahan irigasi kimiawi. Konsentrasi normal saline
0.9% w/v biasa digunakan sebagai irigasi dalam bidang endodontik. Dapat digunakan dengan
teknik pembilasan. Bahan ini juga bisa digunakan sebagai bilasan terakhir PSA untuk
menghilangkan bahan-bahan kimiawi yang tertinggal setelah preparasi.
Keuntungan :
 Biokompatible
 Tidak ada rekasi yang membahayakan karena tekanan osmotik dari bahan ini
hampir sama dengan darah
Kerugian :
 Tidak memiliki sifat desinfektan
 Bahan terlalu ringan untuk membersihkan kanal hingga bersih
 Tidak mampu membersihkan flora microbial dari daerah yang tidak terjangkau
 Tidak memiliki efek antimikroba
 Tidak dapat menghilangkan smear layer
SODIUM HYPOCHLORITE
Bentuk dari sodium hipoklorit adalah jernih, pucat, cairan hijau-kuning dengan bau yang
kuat dari klorin. Bahan ini mudah larut dengan air dan akan terurai oleh sinar.
Mekanisme :




Pada suhu tubuh, klorin reaktif dalam larutan air ada dua bentuk, yaitu
hypochlorite (OCl-) dan asam hypoclorite (HOCl). pH larutan juga tergantung
dari ketersediaan klorin tersebut.
Adanya konsentrasi 5% dari klorin bebas dalam sodium hypoclorite bertanggung
jawab untuk memecah protein sampai menjadi grup amino.
pH sodium hypochlorite yang biasa digunakan adalah 12, di mana akan terbentuk
OCl. Hypochlorite akan melarutkan jaringan nekrotik karena sifat alkali yang
tinggi (pH 12).
Untuk meningkatkan kinerja NaOCl, 1% sodium bikarbonat ditambahkan sebagai
buffering. Buffering membuat larutan menjadi tidak stabil sehingga menurunkan
shelf life hingga kurang dari satu minggu. Larutan buffer dan sodium hypochlorite
disimpan dalam tempat yang gelap dan sejuk.
Keuntungan :
1. Pelarut jaringan
2. Sebagai bahan antibakteri dan bleaching
3. Sebagai lubrikan saluran akar
4. Ekonomis
5. Penggunaan lebih mudah
Kerugian :
1. Karena tegangan permukaan yang tinggi, kemampuan untuk membasahi dentin kurang
2. Mudah mengiritasi jaringan bila sampai lapisan dalam sehingga terjadi kerusakan sel
yang parah
3. Jika terjadi kontak dengan gingiva, maka akan terjadi inflamasi karena sifat kaustiknya
4. Dapat memutihkan pakaian bila tumpah
5. Memiliki bau dan rasa yang tidak sedap
6. Uap dari sodium hipoklorit dapat mengiritasi mata
7. Mampu mengkorosi instrument
UREA
Cairan ini berwarna putih, crystalline powder, dan tidak berbau. Sebagai agen terapeutik
untuk berbagai macam infeksi. Larutan urea dengan 40% beratnya merukan pelarut jaringan
nekrotik dan pus yang ringan serta memiliki sifat antiseptik. Konsentrasi urea 30% dapat
digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar dengan pulpa vital/nekrotik.
Mekanisme :
 Terjadi denaturasi protein yang di mana bahan ini merusak struktur sekunder
mengakibatkan hilangnya aktivitas fungsional protein. Tindakan ini sebagai bahan
antiseptiknya.
 Membersihkan secara kimiawi dengan cara pelunakkan.
Penggunaan :
 Sangat bagus untuk antimicrobial seperti sulfonamide


Toksisitas rendah dan dapat digunakan pada pasien dengan pulpa vital yang tidak
terinfeksi
Dapat digunakan pada pasien dengan apeks terbuka atau area yang resorbsi
HIDROGEN PEROKSIDA
Bahan yang jernih dan tidak berbau. Dengan konsentrasi 3% dapat digunakan sebagai
bahan irigasi.
Mekanisme :
 Bahan ini sifatnya sangat tidak stabil dan mudah terurai karena panas dan cahaya menjadi
H2O + (O) (air dan oksigen baru). Jika kontak dengan enzim katalase dan peroksidase,
(O) akan menghasilkan efek bakteridal terapeutik yang bersifat sementara dan dapat
mengurangi debris-debris organic.
 Oksidasi dari sulfhydryl bakteri dari enzim
 Pelepasan (O) oksigen yang cepat dan kontak dengan jaringan organic
Penggunaan :
Bisa digunakan sendiri atau dikombinasi dengan sodium hipoklorit. Keuntungan (3% H2O2
dan 5.2% NaOCl) :
1. Larutan H2O2 akan mendorong debris keluar dari saluran akar
2. Terjadi reaksi pelarut antara sodium hipoklorit pada debris organic
3. Dapat digunakan sebagai desinfektan dan bleaching
Bila dikombinasi dengan sodium hipoklorit, selalu gunakan sodium hipoklorit pada akhir
proses karena H2O2 dapat bereaksi dengan debris pada pulpa dan darah untuk memproduksi gas
(oksigen baru) yang dapat meningkatkan tekanan pada gigi sehingga dapat memperparah nyeri.
UREA PEROKSIDA
Bubuk kristal berwarna putih, bau menyengat, dan dapat larut dalam air, alcohol, dan
gliserin.
Mekanisme :
 Membentuk secara cepat ketika terekspos panas, cahaya, tekanan, dan terurai menjadi
urea dan hidrogen peroksida
Urea peroksida  urea + H2O2
 Anhydrous glycerol dapat meningkatkan stabilitas urea peroksida
Penggunaan 10% urea peroksida pada basis anhydrous glycerol biasanya bahan yang
digunakan adalah glyoxide. Keuntungan penambahan bahan gliserol :
 Meningkatkan stabilitas dari pelarut dan lebih tahan lama
 Sebagai lubrikan yang baik, memfasilitasi nogosiasi dan instrumentasi tipis, saluran akar
yang bengkok
 Glyoxide dapat digunakan dengan EDTA untuk membersihkan dinding-dindign saluran
akar
Kerugian :
Berkaitan dengan kinerja dari urea peroksida lebih lama dibandingkan dengan hidrogen
peroksida (H2O2). Lebih efektif bila dikombinasikan dengan sodium hipoklorit.
CHLORHEXIDINE
 Bahan yang sangat kuat dan lebih stabil karena terbentuk dari garam (Chlorhexidine
Gluconate)
 Antiseptik yang lebih potensial yang penggunaannya lebih luar untuk mengkontrol plak
secara kimiawai dengan konsentrasi 0.2%
 Antimikroba yang optimal dengan pH diantara 5.5-7
 Kalau untuk bahan irigasi dapat digunakan konsentrasi 2%
Kombinasi 0.2% Chlorhexidine dan 2% sodium hipoklorit
Biasanya digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar karena :
 Chlorhexidine dapat digunakan sebagai campuran dari garam asam organic (sodium
hipoklorit), sebagai agen oksidasi, terjadi oksidasi gluconate yang merupakan bagian dari
chlorhexidine gluconate, dan membentuk cairan asam gluconic
 Meningkatkan kapasitas ionisasi dari chlorhexidine dengan tujuan untuk membentuk
chlorhexidine Cl. (Cl- dapat membantu perlekatan guanidine yang bagian dari
chlorhexidine)
 Kombinasi chlorhexidine (pH 6.5) dan sodium hipoklorit (pH 9-10) menghasilkan pH
lebih basa (pH 10) dan semakin efektif
Mekanisme :
Chlorhexidine merupakan antimicrobial dengan spectrum sangat luas. Mekanisme
antibacterial dari chlorhexidine berkaitan dengan kation bisbiguanide (struktur molekuler).
Konsentrasi yang rendah bertindak sebagai bakteriostatik juga pada konsentrasi yang tinggi
disebabkan koagulasi dan precipitasi dari sitoplasma dan juga sebagai bakterisidal. Pada kondisi
tertentu, chlorhexidine dapat memberikan efek residual. Antara 2% dan 0.2% chlorhexidine
dapat menghasilkan efek antimicrobial dengan residual aktif selama 72 jam jika digunakan
sebagai bahan irigasi endodontic.
Keuntungan dan kegunaan :
 Konsentrasi 2% digunakan untuk bahan irigasi saluran akar
 Konsentrasi 0.2% dapat digunakan untuk mengkontrol aktivitas plak
 Lebih efektif pada bakteri gram positif daripada bakteri gram negative
Kerugian :
 Tidak digunakan sebagai bahan irigasi utama dalam perawatan endodontic
 Tidak dapat melarutkan jaringan nekrotik
 Kurang efektif pada bakteri gram negative daripada gram positif
CHELATING AGENTS
Setelah perawatan saluran akar, jaringan organik akan menutup tubuli dentin. Smear
layer harus dihilangkan karena sebagai tempatnya mikroorganisme dan adaptasi dari bahan
endodontic mungkin terjadi setelah smear layer dibersihkan. Meskipun sodium hypochlorite
adalah bahan irigasi paling ideal tetapi bahan tersebut tidak memiliki sifat chelating. EDTA dan
bahan chelating lainnya seperti asam sitrat dan polyacrylic acids. Chelating agents adalah bahan
kimia yang dikombinasi dengan logam untuk membentuk chelate. EDTA adalah bahan yang
sering digunakan sebagai chelating agent untuk membersihkan dan membentuk saluran. Bahan
tersebut mengandung 4 asam asetat yang melekat dengan ethylenediamine. Sifatnya non toksik
dan mudah mengiritasi bila larutan lemah. Efek dari EDTA tergantung dari konsentrasi dan
lamanya kontak dengan dentin. EDTA sangat efektif sekali pada pH netral sampai pH 9.
Aktivitas membersihkan dan membentuk saluran dengan EDTA lebih optimal pada pH netral
dengan konsentrasi rendah.
Fungsi EDTA :
 Lubrikasi
 Emulsifikasi
 Mencegah debris dalam suspensi
 Menghilangkan smear layer
Mekanisme EDTA :


Menghambat pertumbuhan bakteri dan menghancurkannya karena EDTA chelates
dengan ion-ion logam dalam jalur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme.
EDTA mempunyai self limiting action. EDTA akan membentuk ikatan yang stabil
dengan kalsium dan dentin yang larut, tapi ketika semua ion chelating bereaksi, akan
tercapai suatu keseimbangan.
Kegunaan EDTA :
 Bahan pelarut dentin
 Membantu dalam saluran akar yang sempit
 Membantu memudahkan untuk manipulasi dari instrument
 Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk debridement
Perbedaan bentukan dari EDTA :
 R-EDTA
: EDTA dikombinasi dengan cetrimide (cetyllrimethy 1 ammonium
bromide). Bahan yang sangat baik digunakan untuk membantu membersihkan saluran
akar.
 EDTAT
: (EDTA + Texapon) EDTA dikombinasikan dengan sodium lauryl sulfate
yang akan menurunkan tegangan permukaan.

EDTA-C
: tersedia dalam konsentrasi 15% dan pH 7.3 di bawah EDTAC karena
mengandung cetavelon, quaternary ammonium compound yang ditambahkan sebagai
desinfektan.
Chelating agent di aplikasikan dalam bentuk liquid atau pasta. Tipe pasta yang digunakan
pertama kali adalah kombinasi dari urea peroksida dengan glycerol. Kemudian dimodifikasi
dengan kombinasi EDTA, urea peroksida dan carbowax yang larut dalam air (polyethylene
glycol). Bahan tersebut sangat efektif sekali sebagai lubrikan dan agen pembersih.
ASAM SITRAT
Digunakan untuk menghilangkan smear layer sebagai bahan irigasi. Dapat digunakan
sendiri atau dikombinasi dengan bahan irigan lainnya tetapi EDTA atau asam sitrat jangan
pernah dicampur dengan sodium hipoklorit karena EDTA dan asam sitrat akan berinteraksi kuat
dengan sodium hypochlorite. Hal ini akan segera mengurangi aktivitas klorin dan
menginefektifkan bakteri.
ASAM POLYACRYLIC
Juga digunakan sebagai bahan irigasi
HYDROXYETHYLIDENE BISPHOSPHONATE (HEBP)
Biasa dikenal sebagai Etidronate dan sebagai bahan irigasi. Keuntungan dari bahan ini
sebagai bahan chelating agent adalah terjadi gangguan jangka pendek dengan sodium hipoklorit.
SALVIZOL
Mempunyai sifat antibacterial dan lebih efektif pada gram positif, gram negative serta jamur.
IRIGASI ULTRASONIC
Membersihkan saluran akar atau dinding dinding saluran akar yang lebih baik daripada
metode konvensional. Penggunaan ultrasonic untuk mencegah akumulasi debris pada saluran dan
terjadi aliran yg terus menerus dari bahan irigasi. Mekanisme dari irigasi ultrasonic adalah ketika
file terkecil berada pada saluran akar. Sifat mekanik dari ultrasonic itu akan menghasilkan energi
panas dari larutan irigasi (sodium hipoklorit) dan mengeluarkan debris dari saluran akar.
Keuntungan :
1. Membersihkan dinding saluran akar lebih bersih dari pada konvensional
2. Membersihkan smear layer secara efisien
3. Mengeluarkan debris
Kerugian :
1. Preparasi ultrasonik dari saluran akar menghasilkan hasil yg tidak dapat di prediksi
langsung.
2. Dapat merusak dinding saluran akar dan terjadi kerusakan saat selesai preparasi.
LARUTAN IRIGASI TEBARU
Larutan elektrokimia yang teraktivasi yang terbuat dari air dan larutan garam dengan
konsentrasi rendah. Ada dua tipe larutan yaitu anolit (anoda) dan katolit (katoda). Larutan anolit
disebut sebagi air superoksida atau air yg mempunyai potensial oksidatif. Tetapi saat ini yang
banyak digunakan adalah larutan berbahan netral dan alkaline.
Keuntungan :
1. Non toksik terhadap jaringan biologi
2. Antimikroba dengan spectrum luas yang efektif
OZONATED WATER IRIGATION
Mempunyai sifat anti mikroba yang efektif pada bakteri, jamur, protozoa dan virus. Air
ozon ini sangat berguna untuk mengkontrol infeksi oral. Keuntungannya meliputi :
1. Bahan yang sangat potensial
2. Mudah digunakan
3. Mempunyai efek antimicrobial yg cepat
LARUTAN RUDDLE’S
Komposisinya 70% EDTA, 5% NaOCL, hypaque  adalah larutan aqueus dari garam
iodine, diterizoat dan sodium iodine. Mekanisme:
1. Sebagai pelarut dari sodium hipoklorit yang membantu penetrasinya EDTA dan
radiopasitas karna hypaque membantu untuk memvisualisai dari bentuk dan mikro
anatomi dari saluran dan ketebalan dentin selama terapi endodontic
2. Pelarut sodium hipoklorit dapat membersihkan komponen dari saluran akar. Jadi larutan
ruddle’s dapat membantu menegakan diganosa yg akurat, treatment planning dan
managemen dari presedural accident.
PHOTO ACTIVATED DESINFECTION (PAD)
Merupakan terobosan baru dalam menghilangkan bakteri pathogen secara cepat, efektif
dan sistem desinfeksi invasif yang dianggap dapat membunuh lebih dari 99% dari bakteri dalam
endodontik biofilm. Mekanisme PAD adalah sinar laser bertenaga rendah disalurkan melalui
ujung serat optik sekali pakai untuk mengaktifkan PAD larutan antibakteri.
Keuntungan :
1. Antimicrobial paling efektif, mampu membunuh gram negative, gram positif, areob,
anaerob. Dengan kata lain mampu efektif ke semua bakteri
2. Mampu mengatasi masalah antimikroba yang resistan
3. Bisa membunuh bakteri pada biofilm kompleks seperti subgingiva plak yang biasanya
tahan terhadap aksi agen antimikroba
MTAD (MIXTURE OF A TETRASIKLIN ISOMER, AN ACID AND DETERGENT)
MTAD telah diperkenalkan ditahun 2000 sebagai bilasan akhir untuk desinfeksi sistem
saluran akar, mampu menghilangkan lapisan smear dan efektif terhadap Enterococcus faecali
yaitu mikroorganisme yg resisten terhadap obat antimikroba.
Tujuan pemakaian MTAD adalah :
1. Desinfeksi dentin.
2. Menghilangkan smear layer
3. Membuka tubulus dentin agar antimicrobial agent dapat masuk ke saluran akar.
Komposisi :
1. Tertrasiklin
2. Citric acid
3. Detergent.
Keuntungan :
1. Larutan yang efektif untuk menghilangkan smear layer
2. Biokompatibilitas
3. Membunuh E.Facalis bakteri yang paling signifikan yang mana resiten terhadap
pengobatan antimicrobial dan larutan irigasi
4. Memiliki efek minimal terhadap sifat gigi
5. MTAD memiliki efek pelarut serupa dengan EDTA di pulpa dan dentin
METODE IRIGASI
Meksipun teknik irigasisederhana, masih dibutuhkan kehati-hatian saat mengirigasi dengan
system dan jarum yang berbeda. Yang perlu diperhatikan saat mengirigasi kanal adalah:
1. Cairan harus dapat diterima secara perlahan dan pasif oleh saluran akar.
2. Jarum tidak boleh menekan saluran dan harus dapat mengalirkan cairan dengan baik.
3. Diameter jarum 25 dan 27 yang direkomendasikan.
4. Pada saluran akar yang kecil, letakan cairan pada ruang pulpa. Lalu file akan membawa
cairan ke saluran. Kapiler dari saluran naroow akan member warna pada cairan tersebut.
Untuk menghilangkan cairan, jarum aspirasi atau 2x2 inci diameter jarum diletakan pada
chamber. Untuk mengkeringkan saluran selanjutnya, hilangkan cairan dengan paper
point.
5. Ukuran dan bentuk kanal menentukan irigasi kanal. Untuk pembersihan yang efektif pada
area apical, saluran harus lebih besar atau sama dengan 30.
6. Pada system delivery, irigasi tidak boleh ditekan pada jaringan apical melainkan
diletakan secara halus pada kanal.
7. Untuk pembersihan yang efektif, jarum harus dapat membawa cairan dekat dengan
bagian yang ingin dibersihkan.
8. Pada kasus dengan kanal yang besar, ujung jarum harus dapat dimasukan hingga terasa
ada hambatan, lalu tarik 2-3 mm dari titik tersebut, kemudian dilakukan irigasi pada
bagian kanal. Untuk menghilangkan cairan, gunakan paper point.
9. Untuk pembersihan secara efektif pada kanal gigi bagian anterior dan posterior,
bengkokan jarum sebanyak 30 derajat sehingga jarum dapat mencapai panjang yang
optimal.
10. Banyaknya volume cairan yang diirigasi lebih penting dibandingkan konsentrasi irigasi.
MACAM SISTEM IRIGASI
1. Stropko irrigator
2. Diameter jarum 27 dengan ujung notched
3. Jarum berbentuk bevel
4. Monojet jarum endodontic
a. 23 gauge
b. 27 gauge
5. ProRonse – 25, 28, 30 gauge probes
6. Ultrasonic handpiece
CIRI-CIRI JARUM YANG IDEAL
1. Jarum harus tumpul
2. Harus dapat mengalir dengan baik
3. Harus fleksibel
4. Lebih panjang panjangnya
5. Mudah didapatkan
6. Harga terjangkau
OBAT-OBAT INTRAKANAL
Obat-obatan untuk menghancurkan mikroorganisme, memperbaiki atau memumifikasi
jaringan yang vital dan untuk scalling saluran akar.Obat-obatan yang dipakai seperti phenol.
Fungsi
 Menghancurkan bakteri dan mengurangi pertumbuhan bakteri.
 Dipakai pada terali periodontitis apical seperti pada kasus inflamasi pada over instrument.
Ciri-ciri obat desinfektan saluran akar:
1. Dapat membunuh kuman dan jamur
2. Tidak mengiritasi jaringan pulpa
3. Meningkatkan kestabilan cairan
4. Memiliki aktivitas antimicrobial yang panjang
5. Mengetahui kehadiran darah dan pus
6. Harus dapat memiliki tekanan permukaan yang rendah
7. Tidak berhubungan dengan perbaikan pada jaringan periapikal
8. Tidak merubah warna gigi
9. Dapat menginaktivasi media kultur
10. Tidak menurunkan reponimun
Obat intrakanal yang dipakai:
1. Essential Oils Eugenol
2. Phenolic compounds
a. Phenol
b. Paramonochlor
3.
4.
5.
6.
7.
c. Camphotated phenol
d. Cresatin
e. Aldehydes
i. Formocresol
ii. Paraformaldehyde
iii. Glutaraldehyde
Calcium Hydroxide
Halogens
i.
Chlorine-sodium Hypochlorite
ii.
Iodine
- 2% I2 in 5% KI solution, i.e. iodophores
- 5% I2 in tincture of alcohol
Chlorhexidine gluconate
Antibiotics
Corticosterioid- antibiotic combination
KARAKTER DARI OBAT-OBATAN INTRAKANAL
Essential Oils Eugenol
Obat ini sudah dipakai bertahun tahun. Dipakai sebagai bahan sealer saluran akar dan dipakai
sebagai agen sealing temporer. Cairan ini berasal dari esensi minyak clove dan berhubungan
dengan phenol dan eugenol tergantung dari konsentrasinya. Ada dua macam yaitu dosis rendah
(efek yang menguntungkan) dan dosis tinggi (efektoksik). Dosis rendah menunjukkan aktivitas
anti inflamasi dan yang dosis tinggi menunjukkan efektoksik.
Eugenol
Dosis rendah:
- Menghambat sintesis prostaglandin
- Menghambat aktivitas saraf
- Menghambat kemotaksis sel
Dosistinggi:
- Meningkatkan kematian sel
- Menghambat sel respirator
Kegunaan eugenol:
- Sebagai obat intrakanal
- Sebagai sealer saluran akar
- Bagian dari agen sealing temporer
1. Phenolic compounds
i.
Phenol
Sudah dipakai bertahun-tahun sebagai desinfekta. Dapat berpotensi inflamasi sehingga
jarang dipakai.
Kegunaan:
a. Sebagai desinfektan sebelum pembedahan periapikal
b. Dipakai sebagai bahan untuk membunuh kuman pada jaringan dengan menggunakan
file atau jarum ekstirpasi.
ii.
Paramonochlor
Obat ini sangat popular sebagai kandungan phenol tidak dipakai kembali pada endodontic
karena sifat toksik yang tinggi.
Komposisi:
Produkdari phenol dimana Clorin menggantikan satu atom Hidrogen (C6H4OHCl).
Konsentrasi: 2% cairan aqueous.
Camphotated phenol
Obat yang paling sering dipakai pada jaman sekarang, meskipun penggunaan telah
dikurangi dari beberapa tahun yang lalu.
Komposisi:
2 bagian Para-Chlorophenol+3 bagian gum camphor  Camphorated Monochlorophenol
(CMCP)
Camphor ditambahkan pada Parachlorophenol karena:
- Memiliki aksi diluent
- Memperlama efek antimicrobial
- Mengurangi efekiritasi PCP
- Sebagai transportasi untukcairan
Kegunaan: sebagai pelindung untuk gigi yang infeksi.
iii.
Cresatin
Diketahui kualitas dan aksionnya sama dengan CMCP, tetapi lebih tidak mengiritasi
jaringan periapikal.
Komposisi: bersih, stabil, cairan minyak dari volatile alami yang dikenal dengan nama
Metacrcysl acetate.
iv.
Aldehydes
Merupakan obat intrakanal pada terapi saluran akar.Merupakan cairan protein agen
denaturing dan dapat berpotensi sebagai desinfektan pada bagian permukaan tetapi tidak
dapat disetrilisasi, sedikit toksik, bersifat alergik dan beberapa bersifat karsinogenik.
a. Formocresol
Sebagai obat pada perawatan pulpotomy pada gigi sulung tetapi toksik dan
mutagenic.
Komposisi: Formaldehyde 19%, Cresol 35%, Water and Glycerine 46%.
Kegunaan: sebagai obat pelindung pada saat dilakukan pulpotomy pada jaringan
pulpa yang terinfeksi.
b. Paraformaldehyde
Bentuk pomymerik dari fomrladehyde dan sering dipakai sebagai kandungan
bahan obturating saluran akar seperti endometasone. Bersifat mirip dengan
formaldehyde yaitu toksik, alergenik, dan genotoksik.
c. Glutaraldehyde
d. Calcium Hydroxide
Efek Fisik:
- Pelindung bakteri
- Menghancurkan bakteri dengan membatasi ruangan multiplikasi dan
menghambat pertumbuhan bakteri.
Efek kimia:
- Memiliki aksi antiseptic karena pHnya yang tinggi dan melarutkan
jaringan pulpa yang nekrotik. Dapat meningkatkan pH circumpulpal
dentin ketika diletakkan pada saluran akar.
- Menekan aktivitas enzim dan membrane sel.
- Menghambat replikasi DNA dengan membelah.
- Menghidrolisis bagian lipid dari bakterili popolisakarida (LPS) dan
menginaktivasi aktivitas LPS.
Kalsium hidroksida berbentuk dua macam yaitu:
- Bentuk Pasta: pasta tunggal atau dikombinasi dengan iodoform
- Bentuk Bubuk: bentuk bubuk yang dicampur dengan saline dan cairan
anastesi. Untuk meletkakkan pada saluran akar dilapisi dengan paper
point, spreader atau lentulo
Indikasi kalsium Hidroksida:
- kanal yang weeping
- pada perawatan abses
- pada kasus resorpsi
- untuk apeksifikasi
- ketika pulpotomi
- untuk perawatan non bedah pada lesi periapial
- pada kasus pulp capping direk dan indirek
- sebagai selar obturasi
- untuk mengurangi rasa sakit post operasi setelah over instrument,
digunakan dengan dikombinasikan dengan Ledermix.
Kekurangan kalsium hidroksida sebagai obat intrakanal:
- sulit untuk dihilangkan dari saluran
- mengurangi waktu seting dari zinc oxide eugenol pada semen. Efek yang
terbatas pada kalsium hidroksida sebagai disinfektan:
 Rendahnya solubility dan difusibility dari kalsium hidroksida sehingga
mempersulit peningkatan pH.
 Perbedaan formulasi memiliki perbedaan potensi Alkaline

Tidak mampu meraih akses seperti istmus, ramifikasi, dan kanal yang
begkok.
 Bakteri yang berada di dalam tubulus dentin tidak ada efek dengan
kalsium hidroksia.
 Menghambat aksi kalsium hidroksida dari buffer protein dentin.
Kegunaan: menghambat resorpsi akar, menstimulasi penyembuhan periapikal,
memperkuat mineralisasi.
e. Halogens
Termasuk klorin and iodine yang dipakai dengan formulasi yang berbeda.
Berpotensi sebagai agen oxidizing dengan meningkatkan efek antibakteri.
iii.
Chlorine-sodium Hypochlorite
Dipakai sebagai obat intrakanal. Merupakan desinfektan yang paling kuat, tidak stabil,
durasinya pendek.
iv.
Iodine
- 2% I2 in 5% KI solution, i.e. iodophores
- 5% I2 in tincture of alcohol
a. Chlorhexidine gluconate
Obat ini sering dipakai sebagai obat periodontitis karena memiliki aktivitas
antibakteri. Dipakai sebagai bahan irigasi dan dressing pada endodontic.
b. Antibiotics
Penicilin: Melawan mikroorganisme gram positif
Bacitracin: melawan mikroorganisme yang resisten dengan penicillin.
Streptomycin: melawan mikroorganisme gram negative.
Caprylate (garam sodium): melawan jamur
Nystatin mengggantikan sodium caprylate sebagai agen anti fungi.
Sulfonamid: dapat member warna kuning pada gigi, bagus untuk dressing gigi
setelah terapi pembukaan abses periapikal akut.
N2 by sargent: sebagai antibakteri.
Chloramine: Obat yang baik untuk antimikroba. Dipakai dengan konsentrasi 5%.
Sebagai desinfektan gutta-percha dan dapat digunakan pada pasien yang alergi
Iodine`.
c. Corticosterioid- antibiotic combination
Obat ini memiliki efek pada terapi over instumen, diletakkan pada jaringan
periapikal yang terinflamasi dengan paper point atau reamer. Kortikosteroid
mengurangi inflamasi periapikal dan mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
sakit saat dilakukan perkusi. Kombinasi antibiotic dan kortikosteroid menghambat
pertumbuhan mikroorganisme ketika terjadi inflamasi.
Desinfektan Saluran Akar
Halogen
- Chlorine
- Iodine
Chlorheksidin
Kalsium hidroksida
Aldehydes
- Formokesrol
Phenol
- Camphorated phenol
- Paramonochlorphenol (PMCP)
Eugenol
CARA PENGGUNAAN OBAT INTRAKANAL
1. Irigasi pada saluran dapat menghilangkan debris
2. Meletakan master apical pada kanal
3. Mengeringkan saluran dengan paper points.
4. Menempatkan obat intrakanal pada cottone pellet steril dan meletakannya pada ruang
pulpa.
5. Meletakkan cotton pellet steril, yang dilapisi dengan bahan restorasi sementara
Teknik Step Back
Keuntungan:
1. Teknik ini menciptakan persiapan apikal kecil dilanjutkan dengan instrumen yang lebih
besar digunakan secara berturut-turut dengan mengurangi panjang kerja untuk membuat
bentuk taper
2. Bentuk taper pada preparasi saluran akar dapat diubah dengan mengubah interval antara
instrumen yang berurutan, misalnya, bentuk taper saluran akar dapat ditingkatkan dengan
mengurangi interval antara setiap file berurutan 1-0,5 mm.
Kekurangan
1. Sulit untuk mengirigasi daerah apikal.
2. Kemungkinan lebih besar terdorongnya debris ke periapikal.
3. Memakan waktu lebih lama.
4. Memiliki kecenderungan untuk meluruskan kanal yang melengkung.
5. Peningkatan
kemungkinan
kesalahan
iatrogenik;
pembentukan
ledge,
instrumen patah, zipping dari daerah apikal, penyumbatan daerah apikal, dll.
6. Karena kelengkungan saluran akar berkurang selama pelebaran pada pertengahan akar,
akan ada pengurangan panjang kerja.
7. Sulit untuk memasukkan instrumen dalam kanal.
Download