Uploaded by Ismail Marsuki

3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN

advertisement
PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO
(Skripsi)
Oleh
GUSTI TITO VALI Y.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO
Oleh
Gusti Tito Vali Y.
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi
kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan
antara manajemen rantai pasok terhadap kinerja perusahaan. Variabel manajemen
rantai pasok di ukur dari beberapa indikator, yaitu, Strategic Supplier Partnership,
Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information dan
Postponement. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan uji
regresi linier berganda.
Objek penelitian ini pada PT Indomarco Adi Prima Metro, dalam penelitian ini
karyawan PT Indomarco Adi Prima menjadi responden dan dianggap mengetahui
bagaimana kegiatan operasional terkait manajemen rantai pasok untuk dimintai
penilaian pada kuesioner. Responden pada penelitian ini berjumlah 119 reponden
yang sudah mewakili dari jumlah populasi yaitu 123 karyawan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa varibel manajemen rantai pasok yaitu,
Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information,
Quality of Information dan Postponement memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap kinerja perusahaan Pt Indomarco Adi Prima Metro. Perusahaan
sebaiknya selalu memperhatikan hal-hal terkait manajemen rantai pasok untuk
meningkatkan kinerja perusahaan, karena dengan menguasai manajemen rantai
pasok dapat pula menguasai pasar dan operasional.
Kata kunci : Kinerja Perusahaan, Strategic Supplier Partnership, Customer
Relationship, Level of Information, Quality of Information, Postponement
ABSTRACT
EFFECT OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ON
COMPANY PERFORMANCE PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO
By
Gusti Tito Vali Y.
Company performance is a view of the whole situation over the company during a
certain period of time, is the result or achievement that is influenced by the
company's operational activities in utilizing the resources owned. This study aims
to determine whether there is a significant influence between supply chain
management on corporate performance. Supply chain management variables are
measured from several indicators, namely, Strategic Supplier Partnership,
Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information and
Postponement. Methods of data collection using questionnaires with multiple
linear
regression
test.
The object of this research on PT Indomarco Adi Prima Metro, in this research
employees PT Indomarco Adi Prima become respondents and is considered to
know how the operational activities related to supply chain management to be
asked for assessment on the questionnaire. Respondents in this study amounted to
119 respondents who have represented the total population of 123 employees.
The results of this study indicate that the supply chain management variables,
Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information,
Quality of Information and Postponement have a significant positif influence on
the performance of PT Indomarco Adi Prima Metro. Companies should always
pay attention to matters related to supply chain management to improve company
performance, because by mastering supply chain management can also control
the market and operational.
Keywords: Company Performance, Strategic Supplier Partnership, Customer
Relationship, Level of Information, Quality of Information, Postponement
PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO
Oleh
GUSTI TITO VALI Y.
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti yang bernama Gusti Tito Vali Yandra dilahirkan di Desa Banjarsari,
Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, Lampung pada tanggal 22 Agustus 1994,
anak Pertaama dari pasangan Sunyoto dan Ibu Siti Nariyah. Pendidikan yang
pernah ditempuh peneliti adalah pada tahun 2007 menyelesaikan Sekolah Dasar di
SD Negeri Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, pada
tahun 2010 menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 6 Metro ,
dan pada tahun 2013 menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA
Kartikatama Metro. Kemudian pada tahun 2013 peneliti melanjutkan pendidikan
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program Sarjana pada Jurusan Manajemen
melalui jalur SBMPTN di Universitas Lampung. Peneliti mengikuti program
pendidikan kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung
Penawar Baru, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang selama 60
hari. Do’a, ketekunan, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan
berusaha akhirnya menuntun peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhir
kata
peneliti
mengucapkan
terimakasih
yang
sebesar-besarnya
atas
terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi positif bagi banyak pihak.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Syukur Alhamdulillah, terima kasih atas salah satu pencapaian yang telah engkau
hadiahkan kepada ku ya Rabb
Ku persembahkan karyaku ini…
Untuk kedua orang tuaku, Bapak Sunyoto dan Ibu Siti Nariyah
Terima kasih bapak dan Ibu atas semua dukukangan baik moril maupun materil
yang senantiasa tiada henti tercurah padaku, do’a yang tak terputus mengiringi
setiap hal dalam hidupku agak anakmu mencapai apa yang di cita-citakan.
Terima kasih atas semua do;a dan dukungan serta pengorbanan yang telah
engkau berikan, terimalah persembahan bukti dan cintaku untuk bapak dan ibu
tercinta.
Almamater
Manajemen – Universitas Lampung
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tercinta!
MOTTO
“ Don’t limit your challenges, challenges your limits”
(Rifat Sungkar)
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Manajemen Rantai Pasok Terhadap Kinerja Perusahaan PT
Indomarco Adi Prima Metro”. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung. Proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir,
peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak.
Maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E,. M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E,. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E,. M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. selaku Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta
kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dina Safitri,S.E., MIntnBus. selaku Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta
kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Dorothy Rouly Pandjaitan, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama pada
ujian skripsi, atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan
pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dr. Nova Mardiana,S.E., M.M. selaku Pembimbing Akademik, atas
perhatian dan bimbingannya, motivasi, serta kesabaran selama peneliti
menjalani masa kuliah.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmunya dan membimbing peneliti selama masa kuliah.
9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses administrasi.
10. PT Indomarco Adi Prima Metro, selaku perusahaan yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
perusahaannya.
11. Keluarga besarku tercinta terutama Papa dan Mama yang senantiasa dan
tak pernah lelah memberikan do’a, cinta, kasih sayang, nasihat, dan
dukungan baik moril maupun materil kepada penelti hingga saat ini.
Terima kasih untuk selalu membantu moril dan materil serta memberikan
semangat. Tak banyak kata-kata yang mampu mewakili besarnya rasa
syukur dan terimakasih kepada keluarga besarku tercinta. Semoga Allah
SWT selalu memberikan rahmat serta kasih sayangnya dan membalas
semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti.
12. Adik-adiku tercinta Merlin dan Senna, terima kasih untuk semua
dukungan, motivasi, dan do’a yang telah diberikan saat pembuatan skripsi
ini.
13. Sahabat-sahabatku tersayang, Abdu Firman (Edo), Harry Setiawan
(anang), Rio Ramadan (eped) yang rela meluangkan waktunya untuk
meneman di siang dan malam hari untuk menyelesaikan revisi skripsi, dan
sahabat seperjuangan di kelas manejemen ganjil Billy, Ilham ,Dimas,
Gahli Gemma, Hafizh, Imam Yuffi, RC, Toni Munandar, Mahfud, Erick, I
Wayan, Galih, Galih Aby, Benediktus, Frederikus, Reykel, Cyntia, Shella,
Niken ,Eka, Renita, Yohana dan seluruh rekan2 kelas manajemen
ganjil,terima kasih telah memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi,
canda tawa, semangat, dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi
ini. Semoga persahabatan dan kekeluargaan kita tetap terjaga hingga akhir
hayat.
14. Sahabat-sahabatku dikelas Eksa, Siti, Ara, Hani, Septi, Rani, Berta, Fajar,
Fendi, Galih, Yuriko, Fahrul, Astrid Dan Agas yang selalu menasihati dan
memberikan semangat agar segera terselesaikan skripsi ini. Terimakasih
kalian selalu setia memberikan kasih sayang selama dikampus, saling
membantu, dan saling mendukung satu sama lain.
15. Teman-teman yang berjuang bersama dalam meyelesaikan KKN
Kampung Penawar baru, Gedung Aji, Tulang Bawang, Pratiwi Iswari,
Riana dan Eka terima kasih atas motivasi dan dukungannya.
16. Seluruh keluarga besar Manajemen Genap, Furqon, Fajar, Azka, Ipang,
Ikhu, Dika, Gusti, Andi, Agas, Dinda, Hani, Marcus, Ririn, dan semua
yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu. Terimakasih banyak atas doa,
motivasi, semangat, dan pengalaman terbaik dalam hidup yang banyak
memberikan saya pelajaran dan tidak dapat saya lupakan selama ini.
17. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
18. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta do’a
kepada peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena peneliti hanyalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kepada
Allah SWT peneliti mohon ampun. Akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Atas semua kebaikan dan kasih
sayang yang peneliti terima hingga saat ini, semoga Allah SWT membalas
kebaikan kita semua.
Aamiin YaaRabbal’aalamiin…
Bandar Lampung, Maret 2018
Peneliti
Gusti Tito Vali Y.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang ..................................................................................
Rumusan Masalah ..............................................................................
Tujuan Penelitian ...............................................................................
Manfaat Penelitian .............................................................................
1
10
11
12
II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Manajemen Rantai Pasokan ..............................................................
1. Definisi Manajemen Rantai Pasok ...............................................
a. Konsep Manajemen Rantai Pasokan......................................
b. Indikator Manajemen Rantai Pasokan ...................................
B. Kinerja Perusahaan ............................................................................
1. Definisi Kinerja Perusahaan.........................................................
a. Sistem Penilaian Kinerja ........................................................
b. Indikator Kinerja Perusahaan.................................................
C. Penelitian Terdahulu............................................................................
D. Kerangka Pemikiran............................................................................
E. Hipotesis .............................................................................................
13
13
14
18
21
21
22
23
25
26
27
III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ................................................................................ ..28
B. Jenis Data .......................................................................................... ..28
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... ..28
i
D.
E.
F.
G.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................ ..29
Metode Pengumpulan Data ............................................................... ..32
Uji Instrumen Penelitian ................................................................... ..32
Pengujian Hipotesis............................................................................ 36
IV PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ................................................................... ..39
1. Jenis Kelamin ............................................................................... 40
2. Usia ............................................................................................. 40
3. Masa Kerja .................................................................................. 41
B. Uji Validitas. Reliabilitas dan Normalitas ........................................ ..42
1. Uji Validitas ................................................................................. 42
2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 44
3. Uji Normalitas ............................................................................. 46
C. Deskripsi hasil penelitian .................................................................. ..47
1. Deskrispi pertanyaan reponden variabel strategic supplier
partnership.................................................................................... 47
2. Deskrispi pertanyaan reponden variabel customer relationship... 48
3. Deskrispi pertanyaan reponden variabel level of information
sharing .......................................................................................... 50
4. Deskrispi pertanyaan reponden variabel quality of information
sharing .......................................................................................... 51
5. Deskrispi pertanyaan reponden variabel posponement................ 52
6. Deskrispi pertanyaan reponden variabel kinerja perusahaan ....... 53
D. Analisis Kuantitatif ........................................................................... ..55
1. Analisis linier berganda................................................................ 55
E. Uji Hipotesis ..................................................................................... ..58
1. Uji hipotesis secara parsial (Uji t)................................................ 58
2. Uji hipotesis secara simultan (Uji F)............................................ 60
F. Pembahasan....................................................................................... ..62
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... ..63
B. Saran....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel data pejualan dan biaya distribusi
PT Indomarco Adi Prima Metro tahun 2017 ....................................
Tabel 2 Biaya aktivitas PT Indomarco Adi Prima Metro tahun 2017 ...........
Tabel 3 Daftar tabulasi penelitian terdahulu .................................................
Tabel 4 Definisi operasional variabel ...........................................................
Tabel 5 Distribusi kuesioner penelitian .........................................................
Tabel 6 Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin ...........................
Tabel 7 Karakteristik reponden berdasarkan usia ..........................................
Tabel 8 Karakteristik reponden berdasarkan masa kerja ...............................
Tabel 9 Hasil validitas KMO MSA untuk variabel strategic sullier
partnership,customer relationship, level of information sharing,
quality of information sharing, postponement dan kinerja
perusahaan ........................................................................................
Tabel 10 Koefisien nilai r Cronbach’s Alpha ..............................................
Tabel 11 Hasil uji relabilitas .........................................................................
Tabel 12 Hasil uji Normalitas .......................................................................
Tabel 13 Pertanyaan mengenai strategic supplier partnership ......................
Tabel 14 Pertanyaan mengenai customer relationship..................................
Tabel 15 Pertanyaan mengenai level of information sharing........................
Tabel 16 Pertanyaan mengenai quality of information sharing ....................
Tabel 17 Pertanyaan mengenai posponement ...............................................
Tabel 18 Pertanyaan mengenai kinerja perusahaan ......................................
Tabel 19 Hasil uji koefisien regresi berganda...............................................
Tabel 20 Hasil uji hipotesis secacra parsial (Uji t) .......................................
Tabel 21 Hasil uji hipotesis secacra simultan (Uji F) ...................................
6
9
25
30
39
40
40
41
43
44
45
46
47
48
50
51
52
53
55
58
61
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Tahapan Integrasi rantai Pasokan ................................................. 16
Gambar 2 Kerangka Pemikiran...................................................................... 26
iv
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas perdagangan merupakan salah satu cara manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang beranekaragam. Aktivitas perdagangan atau
jual beli dilakukan di pasar. Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2008 menerangkan
bahwa pasar adalah area tempat jual beli barang atau tempat bertemunya
pedagang dan pembeli. Pasar tradisional adalah pasar dengan ciri utama terdapat
tawar-menawar harga dalam proses jual beli, sedangkan pasar modern merupakan
area jual beli yang memiliki harga yang pasti. Pasar modern dibedakan menjadi
pusat perbelanjaan dan toko modern. Pusat perbelanjaan adalah suatu area tertentu
yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal
maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola
sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat
persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini
menunjukan perubahan yang sangat cepat terjadi, dimulai dari kemajuan
teknologi, sistem perdagangan globalisasi, dan stabilitas ekonomi politik dunia
(Handfield, 2002). Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya di dalam negeri
tetapi juga terjadi antar perusahaan dari berbagai negara. Persaingan ini terjadi
akibat dari globalisasi dan ekonomi pasar bebas yang dilakukan oleh organisasi
2
seperti WTO (World Trade Organization), AFTA (Asean Free Trade Area), APEC
(Asia-Pacific Economic Coorperation), ASEAN Economic Community (AEC) dan
sebagainya.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam dunia persaingan
global yang sangat ketat, memaksa perubahan yang sangat dramatis dalam caracara bagaimana sebuah bisnis beroperasi. Lebih dari satu dekade, perusahaan telah
didesain ulang, direorganisasi, dan restrukturisasi dalam upaya mencapai efisiensi
dan memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuannya adalah untuk membangun suatu
proses nilai tambah dalam menyampaikan produk yang inovatif, berkualitas
tinggi, dan berbiaya rendah secara tepat waktu kepada konsumen, dengan siklus
yang lebih pendek dan tingkat respon yang lebih tinggi dari sebelumnya (Magnan,
2004).
Manajemen rantai pasokan adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengintegrasikan secara efektif dan efisien antara pemasok manufaktur, gudang
dan toko, sehingga barang diproduksi dan didistribusi pada kuantitas yang tepat,
lokasi yang sesuai dan waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan dapat
diminimalisir dalam hal memberikan layanan dan memuaskan kebutuhan (Levi et
al, 2003). Perusahaan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan
konsumen baik secara umum maupun khusus, dapat memproduksi sesuai jumlah
permintaan pasar dan mengirim pada tanggal yang tepat dan memiliki relasi yangn
baik dengan para pemasoknya.
Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan melakukan
manajemen rantai pasokan secara optimal dan baik. Perusahaan menghasilkan
kinerja yang lebih baik dari pesaing karena manajemen rantai pasokan mampu
3
meminimalisir keseluruhan biaya untuk memenuhi dan melayani kebutuhan
konsumen.Manajemen rantai pasokan adalah seluruh pihak yang terlibat, baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi pesanan dan permintaan
konsumen (Meindly, 2011). Seluruh pihak yang terlibat tersebut tidak hanya
terdiri dari produsen atau pemasok saja, tetapi juga melibatkan distributor, tempat
penyimpanan, penjual maupun konsumen.
Manajemen rantai pasokan adalah pengembangan konsep dari manajemen
logistik, manajemen logistik mengelola arus barang sedangkan rantai pasokan
mengelola dan mengontrol kegiatan antar perusahaan yang berhubungan dengan
arus barang hingga menyangkut kepada hal-hal yang diperlukan oleh pelanggan
(Djokopranoto, 2005).
Penerapan manajemen rantai pasokan sangat diperlukan bagi perusahaan
untuk meningkatkan daya saing industri yang berdampak pada kinerja perusahaan.
Perusahaan perlu mempertimbangkan permasalahan rantai pasokan untuk
memastikan bahwa manajemen rantai pasokan mendukung strategi yang
dilakukan perusahaan (Render, 2015). Strategi perusahaan digunakan dalam
pengembangan operasional perusahaan agar dapat bersaing dan menguasai posisi
yang ada di pasar. Strategi keunggulan bersaing pada perusahaan diharapkan
dapat memepertahankan posisi bersaingnya dalam menghadapi kompetitor.
Kaihara (2001) menegaskan pendapatnya dalam Teller et al., (2012)
bahwa manajemen rantai pasokan adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk
memperbaiki kinerja perusahaan, sedangkan Villa (2001) dalam Teller et al.,
(2012) mengatakan bahwa manajemen rantai pasokan adalah manajemen dari
berbagai tipe fisik yang bebeda, informasi, serta alur keuangan dari tahap bahan
4
mentah yang melalui proses produksi menjadi barang jadi, yang menghubungkan
suplier, pabrikan, distributor, dan konsumen sebagai satu kegiatan.
Kinerja merupakan sebagian atau seluruh aktivitas dari suatu organisasi
dalam suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya
masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban
atau akuntabilitas manajemen dan sebagainya (Srimindarti,2004). Kinerja
perusahaan adalah hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Setiap pengendalian
kualitas yang dilakukan perusahaan sangat membutuhkan kinerja yang baik dari
anggota yang terkait dalam proses operasional perusahaan. Kinerja perusahaan
yang dilakukan harus bisa membawa pada tercapainya produk yang berkualitas
baik sehingga dapat mendukung perubahan secara perlahan dan terus menerus
pada perusahaan.
PT. Indomarco Adi Prima Metro Lampung merupakan salah satu
perusahaan distributor yang bergerak di bidang pendistribusian berbagai barang
keperluan sehari-hari atau FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di antaranya
adalah makanan, minuman, makanan ringan, bumbu masak, tepung bumbu, air
mineral, kecap, minyak goreng, sirup, biskuit dan lain-lain. Perusahaan dalam
menjalankan usahanya selalu mengutamakan kualitas yang baik khususnya dalam
pelayanan distribusi, perusahaan juga terus berusaha menjadi perusahaan yang
terkemuka di bidangnya. PT Indomarco Adi Prima mendistribusikan berbagai
barang tersebut keseluruh wilayah di Provinsi Lampung. Kota Metro dan
sekitarnya menjadi salah satu pasar PT Indomarco Adi Prima untuk
mendistribusikan barang yang memiliki 10 stock point dan 123 tenaga kerja.
5
Zhang et al., (2011) mengatakan Fast Moving Consumer Goods (FMCG)
adalah produk yang dikonsumsi dengan cepat dan membutuhkan pembelian
kembali secara konstan. Menurutnya saat ini dibutuhkan model distribusi yang
dibangun melalui analisis logistik, aliran informasi, dan kendala-kendala lain dari
pola distribusi. Lokasi distributor dalam model ini merupakan dasar dalam
meminimalkan biaya distribusi.
Saat ini PT Indomarco Adi Prima memiliki berbagai hal yang mendukung
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan seperti manajemen rantai pasokan
yang baik, karyawan yang berpengalaman, hubungan yang baik dan profesional
dengan para pemasok, lokasi gudang yang cukup strategis dalam pergerakan
distribusi barang serta tentunya produk-produk yang telah dikenal masyarakat
secara luas. Teller et al., (2012) mengemukakan bahwa untuk memahami
bagaimana mengelola suplai inbound dan outbond dengan efektif, akan membawa
perusahaan ke dalam keuntungan kompetitif karena operasi perusahaan diproses
lebih cepat, lebih fleksibel dan berbiaya rendah. Perkembangan bisnis di
Indonesia khususnya Lampung dari waktu ke waktu terus berjalan diiringi dengan
perkembangan teknologi, pengetahuan dan pasar itu sendiri.
Bastian (2001) menegaskan pendapatkan dalam Suharto (2014) Kinerja
adalah mengenai tingakat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu tugas
organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,tujuan, misi, dan visi organisasi
tersebut. Pitamber et al (2012) mengungkapkan pendapat dalam Suharto (2014)
bahwa ukuran kinerja perusahaan yang paling sering digunakan dalam penelitian
empiris adalah kinerja keuangan (financial performance), kinerja opersional
(operational
performance),
dan
kinerja
berbasis
pasar
(market-based
6
performance). Jahanshahi et al, (2012) mengungkapkan dalam Suharto (2014)
bahwa kinerja organisasi (organizational performance) merupakan hasil
sesungguhnya atau output yang dihasilkan sebuah organisasi yang kemudian
diukur dan dibandingkan dengan hasil atau output yang diharapkan.
Menurut
Christopher
(1998)
menyatakan
dalam
Suharto
(2014)
Manajemen rantai pasokan adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan
upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang
memeberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada konsumen. Nilai merupakan
sesuatu yang pembeli bersedia membayar, dan nilai yang unggul berasalk dari
tawaran harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan pesaing dengan
memanfaatkan unik yang lebih tinggi. Hal ini lebih mengarah bagaimana
organisasi dapat menciptakan barang yang dapat dinilia lebih tinggi dari biaya
yang dikeluarkan dan konsumen harus merasa bahwa dengan membeli barang
dari organisasi tersebut, konsumen merasakan mendapat keuntungan (benefit)
yang lebih besar dari nilai pengorbanan yang dikeluarkan (cost).
Melihat seberapa besar nilai kegiatan distribusi dalam PT Indomarco Adi
Prima, dalam diketahui dari total nilai distribusi barang (penjualan) dan besaran
biaya distribusi yang telah dilakukan sebagai berikut.
Tabel 1. Data Pejualan dan Biaya distribusi PT Indomarco Adi Prima Metro
Tahun 2017
Bulan
Nilai Penjualan
(dalam rupiah)
Biaya Distribusi
(dalam rupiah)
Kuantitas
(dalam dus)
Persentas
e
Januari
16,532,772,480,00
1.123.644.000
773.290
+2,16 %*
Februari
15,640,524,820,00
1.112.867.000
620.420
-8,92 %
Maret
18,660,841,221,00
1.245.692.000
815.752
+3,2 %
April
17,895,621,900,00
1.209.831.000
797.264
-7,65 %
7
Lanjutan Tabel 1
Nilai Penjualan
Bulan
(dalam rupiah)
Mei
20,500,120,650,00
1.002.512.000
Kuantitas
(dalam dus)
921.970
Persentas
i
+26,5 %
Biaya Distribusi
Juni
21,380,720,460,00
1.041.520.000
1.012.281
+8,8 %
Juli
21,902.822,550,00
1.983.724.000
1.228.327
+5,2 %
Agustus
19,852,072,403,00
1.012.845.000
846.273
-20,6 %
September
16,231,842,928,00
1.042.456.000
712.320
-36,2 %
Oktober
15,838,460,446,00
1.076.530.000
680.278
-39,3 %
November
15,420,554,480,00
1.061.209.000
601.284
-4,1 %
Desember
11,847,650,500,00
1.010.217.510
597.625
-5,7 %
Sumber : PT Indomarco Adi Prima Metro, Tahun 2017
Tabel 1 menunjukan besaran penjualan yang mengalami fluktuatif sejak
Januari sampai Desember 2017 dan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan
setia bulannya pun bersifat fluktuatif. Melihat begitu fluktuatifnya penjualan dan
biaya distribusi dapat disebabkan karena beberapa masalah seperti pada jumlah
barang yang di distribusikan, gudang penyimpanan, transportasi, dan minat beli
konsumen. Berdasakan hal itu maka perusahaan harus mengkaji kembali
bagaimana aktivitas perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu ada pada
bagian manajemen rantai pasokan guna memberi efek positif pada perusahaan
yang mengalami trend pada penjualan dan biaya yang meningkat.
Rao, et al (2006) menyatakan dalam Suharto (2014) bahwa praktik
manajemen
rantai pasokan akan berdampak pada kinerja perusahaan, dalam
rantai pasok yang terintegrasi terdapat proses-proses sebagai berikut :
1. Strategic Supplier Partnership,
Didefinisikan sebagai hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan
suppliernya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan strategi dan
8
kemampuan orperasional perusahaan pemasok dalam berpartisipasi
terhadap perusahaan yang betujuan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
2. Customer Relationship,
Merupakan beberapa kumpulan praktek yang bertujuan untuk mengelola
keluhan pelanggan, membangun hubungan jangka panjang yang baik
dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Level of Information Sharing,
Proses ini lebih mengacu pada sejauh mana informasi penting
dikomunikasikan terhadap mitra usaha perusahaan. Berbagai informasi
antar mitra usaha dapat berupa taktik strategis, kondisi pasar secara umum
dan informasi mengenai pelanggan.
4. Quality of Information Sharing
Proses ini mengacu pada aspek-aspek seperti akurasi, ketepatan waktu,
kecukupan dan kredibilitas suatu informasi yang dipertukarkan. Sementara
bertukar informasi sangat berdampak secara signifikan pada rantai pasok.
5. Postponement.
Didefinikan sebagai proses perpindahan pada satu kegiatan operasional
atau lebih ( pembuatan, sumber dan pengiriman ) ke titik selanjutnya pada
rantai pasok.
Levi (2000) menyatakan dalam Suharto (2014) Manajamen Rantai
Pasokan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai
pengintegrasian berbagai organisasi yang lebih efisien dari supplier, manufaktur,
9
distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang
tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai
cost dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai service
level yang diinginkan.
Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah untuk memaksimalkan nilai
keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan
pelanggan. Di sisi lain, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya keseluruhan
(biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya bahan baku, biaya transpotasi dan
lain-lain) Meindly, (2004) dalam Suharto (2014)
Meminimalkan biaya adalah salah satu tujuan manajemen rantai pasokan
oleh sebab itu berikut adalah bagian yang menimbulkan biaya dalam menjalankan
aktivitas pada PT Indomarco Adi Prima.
Tabel 2 Biaya aktivitas PT Indomarco Adi Prima Tahun 2017
Bulan
Biaya
Biaya
Biaya Insentif
penyimpanan Transportasi
(gudang)
Januari
189.720.540
445.222.000
319.400.000
Februari
189.201.760
440.380.500
319.400.000
Maret
190.021.720
446.950.000
319.400.000
April
190.005.020
439.225.000
319.400.000
Mei
186.998.760
441.850.500
319.400.000
Juni
187.240.110
442.955.500
319.400.000
Juli
188.060.280
447.750.500
319.400.000
Agustus
188.090.550
440.450.000
319.400.000
September
188.462.190
439.950.500
319.400.000
Oktober
188.650.210
439.890.500
319.400.000
November
187.924.950
439.885.000
319.400.000
Desember
186.666.660
439.895.000
319.400.000
Sumber : PT Indomarco Adi Prima Metro Tahun 2017
Biaya lainlain
169.301.460
163.884.740
289.320280
261.200.980
54.262.740
86.309.220
428.513.220
64.904.450
94.643.310
128.589.290
113.999.050
114.255.850
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya dalam menjalankan
aktivitas oleh PT Indomarco Adi Prima cukup besar dan fluktuatif di setiap
bulannya. Tingginya nilai biaya tersebut tentu menjadi hambatan bagi kinerja
10
perusahaan karena faktor biaya merupakan salah satu indikator dalam menilai
kinerja perusahaan. Oleh sebab itu apakah aktivitas manajemen rantai pasok yang
dilakukan oleh PT Indomarco Adi Prima dapat memberi pengaruh posifit pada
kinerja perusahaan dengan adanya trend tersebut diatas.
B. Rumusan Masalah
Velychko (2014) mengatakan bahwa banyak pendekatan teori yang
mendefinisikan tipe-tipe rantai pasokan dan hubungannya dengan ilmu yang
terpisah sehingga sangat sulit untuk ditinjau. Jalur rantai pasokan dan distribusi
bukanlah ilmu yang statis dan secara konstan selalu berubah dengan penambahan
ilmu dan inovasi baru. Semakin berat tantangan yang dihadapi perusahaan
distributor PT Indomarco Adi Prima dan melihat penjualan dan nilai biaya yang
mengalami sedikit fluktuasi dalam setahun terakhir sehingga perusahaan
membutuhkan evaluasi terhadap manajemen rantai pasokan agar mampu
mempertahankan eksistensinya, oleh karena itu penelitian ini merumuskan
masalah, yaitu :
1. Apakah ada pengaruh strategic supplier partnership terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
2. Apakah ada pengaruh customer relationship terhadap kinerja perusahaan
pada PT Indomarco Adi Prima?
3. Apakah ada pengaruh
level of information sharing terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
11
4. Apakah ada pengaruh quality of information sharing terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
5. Apakah ada pengaruh postponement terhadap kinerja perusahaan pada PT
Indomarco Adi Prima?
6. Apakah ada pengaruh
manajemen rantai pasokan terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pengaruh manajemen tantai pasok terhadap kinerja
perusahaan adalah untuk:
1. Menganalisis pengaruh Strategic Supplier Partnership terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
2. Menganalisis
pengaruh
Customer Relationship
terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
3. Menganalisis pengaruh Level of Information sharing terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
4. Menganalisis pengaruh Quality of Information Sharing terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
5. Menganalisis pengaruh Postponement terhadap kinerja perusahaan pada
PT Indomarco Adi Prima?
12
6. Menganalisis
pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap kinerja
perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima?
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak tidak hanya
untuk kepentingan peneliti sendiri melainkan pihak yang membaca, antara lain :
1. Hasil penelitian menjadi bahan refrensi dan informasi bagi perusahaan
dalam
pengambilan
kebijakan
pengembangan manajemen
labih
lanjut
rantai pasokan
terutama
dalam
hal
pada PT Indomarco Adi
Prima.
2. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah wawasan peneliti
tentang
manajemen
rantai pasokan
yang dapat membantu
kinerja
perusahaan tersebut.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan bahan
informasi
untuk
memperluas
wawasan
pihak
peneliti
mengenai
manajemen rantai pasokan terhadap kinerja peruhaan serta masukan bagi
peneliti selanjutnya untuk perkembangan perusahaan distributor.
II.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
A. Manajemen Rantai Pasokan
1. Definisi Manjemen Rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan adalah koordinasi dari keseluruhan kegiatan
rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas.
Manajemen rantai pasokan mencakup pemasok, perusahaan manufaktur atau
penyedia jasa, perusahaan distributor, grosir atau pengecer yang mengantarkan
produk atau jasa ke konsumen akhir (Render, 2015). Pengelolaan manajemen
rantai pasokan adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisiensikan integrasi
pemasok, produsen, gudang dan toko-toko, sehingga barang yang diproduksi dan
didistribusikan dalam jumlah waktu yang tepat, waktu yang tepat dan lokasi yang
tepat untuk meminimasi biaya dan memberikan kepuasan layanan terhadap
konsumen (Levi et al, 2000). Manajemen rantai pasokan merupakan manajemen
hubungan dari hulu hingga hilir atau dari pemasok hingga konsumen untuk
memberikan nilai yang lebih pada elanggan dan mengurangi biaya rantai pasok
secara keselururhan. (Cristopher, 1998).
Manajemen rantai pasokan sebagai sebuah pendekatan untuk menyatukan
atau mengintegrasikan pemasok, perusahaan, gudang, dan tempat penyimpanan
lain (distributor, grosir, dan pengecer) secara efisien agar produk bisa diproduksi
14
dan didistribusian pada jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan lokasi yang tepat
untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan
definisi tersebut maka dapat disimpulakan bahwa manajemen rantai pasokan
merupan semua kegiatan yang berkaitan dengan aliran material dan informasi
mulai dari hulu hingga hilir guna meningkatkan rantai nilai di mata pelanggan.(
Levi et al, 2003)
a. Konsep Manajemen Rantai Pasokan
Konsep rantai pasokan yang optimal adalah dengan menciptakan alur
informasi yang efektif dan efisien diantara jaringan dari berbagai organisasi
perusahaan yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama yang
menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan. (Djokopranoto, 2002).
Konsep rantai pasokan yang optimal dan terkoordinir maka tiap channel dari rantai
pasokan perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang juga tidak kelebihan
barang terlalu banyak. Menurut Djokopranoto (2002) dalam manajemen rantai
pasokan ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama dalam arus barang, para pemain utama
itu adalah:
1) Supplier
2) Manufacturer
3) Distributor/Wholesaler
4) Retail Outlets
5) Customers
Chain 1 : Suppliers
Jaringan rantai pasokan akan dimulai dari suppliers yang merupakan sumber
penyedia bahan pertama. Bahan pertama bisa berupa bahan baku, bahan mentah,
15
bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dan sebagainya. Mata
rantai yang pertama dimulai dari suppliers yang bisa berarti suppliers’ suppliers atau
sub-suppliers.
Chain 1-2 : Suppliers – Manufacturer
Rantai kedua dari rantai pasokan adalah manufacturer yang melakukan
fabrikasi, merakit, mengkonversi, memproduksi, mengolah, atau melakukan finishing.
Manufacturer mempunyai hubungan denga suppliers untuk melakukan penghematan
biaya. Penghematan bisa diperoleh dari persediaan bahan baku, bahan setengah jadi,
dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit
sebagai target untuk penghematan ini.
Chain 1-2-3 : Suppliers – Manufacturer - Distribution
Penyaluran barang yang dihasilkan manufacturer disebut distribusi. Sistem
distribusi terdapat berbagai macam, barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan
ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah yang besar
dan pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang kecil kepada retailers atau
pengecer.
Chain 1-2-3-4 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets
Pedagang besar menyimpan barang dalam jumlah yang besar di gudang sebelum
disalurkan kepada pengecer. Meskipun ada beberapa pabrik yang langsung menjual
barang hasil produksinya kepada konsumen, namun secara relative jumlahnya tidak
banyak dan kebanyakan menggunakan pola ini dengan melalui pengecer. Contoh
outlet yaitu toko,warung, toko serba ada, pasar swalayan, toko koperasi, mal, club
stores, dan sebagainya.
Chain 1-2-3-4-5 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets –
16
Customers
Customers merupakan rantai terakhir dalam rantai pasokan. Para pengecer
atau retail menawarkan dan menjual barang langsung pada konsumen atau pengguna
barang tersebut. Mata rantai pasokan berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba
pada pemakai langsung produk atau jasa tersebut.
Konsep rantai pasokan pada hakikatnya menyangkut hubungan upstreams dan
downstreams untuk menghasilkann nilai yang terwujud dalam ultimate customers.
Dahulu, hubungan dengan suppliers (upstream) dan hubungan dengan wholesaler,
retailer (downstreams) dianggap sebagai hubungan antar pihak yang berlainan
kepentingannya dan bahkan berlawanan sehingga kurang ada kerjasama yang erat.
Konsep rantai pasokan merupakan perpanjangan dari konsep logistik.
Manajemen logistik hanya berfokus pada pengaturan aliran barang di dalam
perusahaan sedangkan manajemen rantai pasokan mengintegrasikan seluruh mata
rantai pengadaan barang mulai dari hulu sampai ke hilir bahkan sampai pelanggan
terakhir. Dalam pengembangan dari manajemen logistik ke manajemen rantai
pasokan terjadi empat tahap atau empat jenjang sebagai berikut (Djokopranoto,
2002).
Tahap 1 - Baseline
Material Flow
Purchasing
Customer Service
Material
Control
Production
Sales
Distribution
Tahap 2 - Funcional Integration
Purchasing
Manufacturing
Management
Distribution
17
Tahap 3 - Internal Integration
Material
Management
Manufacturing
Management
Distribution
Internal Supply Chain
Customers
Tahap - External Integration
Supplier
Gambar 1 Tahapan Integrasi Rantai Pasokan menurut Indrajit dan
Djokopranoto,(2002)
1) Tahap 1
Hubungan antara fungsi-fungsi dan aktivitas pada perusahaan tidak saling
berkaitan. Mereka menjalankan program-program sendiri terlepas satu sama lain
(in complete isolation). Seperti bagian produksi yang hanya memikirkan
bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditetapkan
dan sama sekali tidak tidak mau ikut memikirkan penumpukan inventory dan
penggunaan ruangan gudang.
2) Tahap 2
Perusahaan mulai menyadari pentingnya integrasi perncanaan walaupun dalam
bidang yang masih terbatas, yaitu diantara fungsi internal yang paling berdekatan.
Hubungan seperti produksi dengan inventory control, purchasing dengan
inventory control dan sebagainya (functional integration).
18
3) Tahap 3
Tahap 3 adalah perncanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam
satu perusahaan (internal integration).
4) Tahap 4
Tahap 4 merupakan tahapan sebenarnya darri manajemen rantai pasokan yaitu
integrasi total dalam konsep pernecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
(manajemen) yang telah dicapai dalam tahap 3 dan diteruskan ke upstream yaitu
suplpliers dan downstreams sampai pelanggan.
b. Indikator Manajemen Rantai Pasokan
Li et al (2006) juga menyatakan bahwa dalam manajemen rantai pasok
yang terintegrasi terdapat proses-proses berikut ini:
1) Strategic Supplier Pertnership
Strategic supplier didefinisikan sebagai hubungan jangka panjang
antara perusahaan dengan supplier. Strategi ini lebih berfokus untuk
melakukan perencanaan bersama (mutual planning) dan melakukan upaya
pemecahan
masalah
bersama
antara
perusahaan
dan
supplier
(Gunasekaran, 2001). Dengan melakukan strategi yang bermitra dengan
supplier, maka memungkinkan perusahaan dapat bekerja secara efektif
dengan beberapa supplier yang mau berbagi tanggung jawab untuk
menciptakan dan mengsukseskan suatu produk.
Kemitraan
yang
strategis
dangan
pemsok
memungkinkan
perusahaan bekerja lebih efektif dengan beberapa pemasok penting yang
besedia berbagi tanggungjawab atas keberhasilan produk. Pemasok yang
berpartisisipasi di awal proses perencanaan produk dapat menawarkan
19
pilihan desain yang lebih efektif, membantu memilih komponen dan
teknologi terbaik, dan membantu dalam penilaian desain. Organisasi yang
strategis dapat bekerja sama secara erat dan menghilangkan waktu yang
terbuang sia-sia. Kemitraan pemasok yang efektif dapat menajadi
komponen rantai pasokan terdepan.
2) Customer Relationship
Customer relationship merupakan beberapa kumpulan praktek
yang bertujuan untuk mengelolah keluhan pelanggan, membangun
hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan (Claycomb et al. 1999,). Hubungan dengan pelanggan
(customer relationship) merupakan komponen yang penting dalam
menerapkan manajemen rantai pasokan. Dengan perusahaan memiliki
pelanggan yang mau berkomitmen dalam membangun hubungan, maka hal
ini merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya
hubungan dengan pelanggan yang baik maka hal ini memungkinkan
sebuah perusahaan untuk melakukan defirensiasi produknya terhadap
kompetitor,
dapat
meningkatkan
loyalitas
pelanggan,
dan
dapat
menciptakan value kepada pelanggan (Tan et al, 1997).
3) Level of Information Sharing
Information sharing mengacu pada sejauh mana informasi penting
dikomunikasikan terhadap mitra usaha perusahaan (Monczka, et al. 2008).
Tingkat pembagian informasi berkaitan dengan tingkat kepentingan dan
ketepatan informasi yang dikomunikasikan ke mitra bisnis dalam rantai
pasokan. Information sharing merupakan salah satu faktor penting dalam
20
implementasi manajemen rantai pasokan (Cheng, 2001). Towill (2003)
mengemukakan bahwa information sharing merupakan salah satu dari
”building blocks” yang menunjukkan hubungan yang solid antar mitra
bisnis yang tergabung dalam rantai pasokan. Information sharing pada
dasarnya memiliki dua aspek penting yaitu kuantitas dan kualitas
information sharing yang keduanya dianggap sebagai konstruk yang
mempengaruhi information sharing. Aspek kuantitas (tingkat) information
sharing mengacu pada kepentingan dan ketepatan informasi yang
dikomunikasikan pada mitra rantai pasokan (Monezka, 1998). Informasi
yang dibagikan bisa bervariasi dari level strategik hingga taktis, baik
informasi tentang aktivitas logistik maupun informasi pelanggan.
Pengguna informasi yang relevan dan tepat waktu oleh elemen-elemen
fungsional dalam rantai pasokan merupakan kunci daya saing perusahaan.
4) Quality of Information Sharing
Kualitas information sharing penting untuk mencapai keefektifan
rantai pasokan, tetapi dampak information sharing akan dirasakan
signifikan tergantung pada informasi yang dibagikan, kepada siapa
informasi tersebut dibagikan, kapan dan bagaimana informasi tersebut
dibagikan (Monezka et al, 1998). Dampak information sharing sangat
dipengaruhi oleh kualitas informasi yang mencakup aspek seperti akurasi,
ketepatan waktu, kecukupan informasi, dan kredibilitas pertukaran
informasi.
Jarell (1998) mengemukakan bahwa information sharing di
sepanjang rantai pasokan dapat menciptakan fleksibilitas, tetapi untuk
21
mencapai fleksibilitas tersebut diperlukan informasi yang akurat dan tepat
waktu, untuk itu distorsi informasi harus dihilangkan yaitu dengan
mencapai informasi seakurat mungkin dan perusahaan harus memastikan
bahwa pergerakan informasi berjalan lancar tanpa penundaan atau
keterlambatan dan tidak terjadi distorsi atau paling tidak keterlambatan
dan distorsi yang terjadi diupayakan seminimum mungkin.
5) Postponement
Penundaan didefinisikan sebagai praktik-praktik pembuatan,
penyediaan, bahan, dan pengiriman dalam rantai pasokan yang
memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan
variasi produk yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan
konsumen dan membedakan suatu produk untuk memodifikasi fungsi
permintaan
(Davis,
1998).
Dua
pertimbangan
utama
dalam
mengembangkan suatu strategi postponement adalah dengan menentukan
seberapa besar penundaan, penentuan langkah mana yang digunakan untuk
melalukan penundaan (Beamon, 1998). Strategi ini perlu disesuaikan
dengan tipe-tipe produk, permintaan pasar, dan struktur hambatan dalam
sistem manufaktur dan logistik (Cooper, 1998).
B. Kinerja Perusahaan
1. Definisi Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan
22
untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada
suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu
atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau
akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Srimindarti, 2004).
Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.
Goyal (2001) mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut: “Performance
is: the process or manner of performing, a notable action or achievement, the
performing of a playor other entertainment”. Kinerja perusahaan merupakan
sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan
mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan
hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan
dari berbagai ukuran yang disepakati. Kinerja perusahaan mengacu pada seberapa
baik suatu perusahaan berorientasi pada pasar serta tujuan financialnya.
a. Sistem Penilaian Kinerja
Sistem penilaian kinerja yang efektif dalam kinerja dapat disimpulkan sebagai
berikut yaitu:
1) Memperhatikan setiap organisasi dan menekankan pada perspektif
pelanggan.
2) Menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang
mengesahkan pelanggan
3) Memeperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang
mempengaruhi pelanggan
4) Menyediakan informasi berupa umpan balik membantu anggota organisasi
mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan.
23
Penilaian kinerja mengandung tugas-tugas untuk mengukur berbagai aktivitas
tingkat organisasi sehingga menghasilkan informasi umpan balik untuk
melakukan perbaikan organisasi. Perbaikan organisasi mengandung makna
perbaikan manajemen organisasi yang meliputi perbaikan perencanaan, perbaikan
proses, dan perbaikan evaluasi. Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan
ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil
tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut
dilengkapi dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan kustomer dan cost
effectiveness proses bisnis/intern serta produktivitas. Setelah pengelolaan
dilakukan terhadap suatu usaha diharapkan kinerja usaha tersebut akan membaik.
Pada penelitian ini pengelolaan dilakukan terhadap manajemen rantai pasokan
untuk penyediaan barang dan jasa. Manajemen rantai pasokan dimulai dari
pemesanan bahan baku sampai pada produk akhir yang digunakan oleh konsumen,
diharapkan pendistribusian barang, penyampaian informasi, ketepatan waktu akan
berjalan lancar. Pada dasarnya manajemen rantai pasokan telah banyak dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan, utamanya disini adalah sektor industri jasa. Hanya
saja manajemen rantai pasokan penyediaan barang dan jasa tersebut belum
terintegrasi dan kolaboratif. Berdasarkan pemaparan di atas kinerja adalah
pencapaian suatu pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang
diukur dengan standar, penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui
efektivitas operasional perusahaan (Simanjuntak,2005)
b. Indikator Kinerja Perusahaan
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa ukuran kinerja perusahaan yang paling
sering digunakan dalam penelitian empiris adalah kinerja keuangan (financial
24
performance) dan kinerja berbasis pasar (market-based performance) Jahanshin et
al (2012).
1. Kinerja Keuangan ( Financial Performance)
Kinerja biasanya dinilai menggunakan pengukuran berbasis data akuntansi
atau data keuangan.Kekurangan dari semua pengukuran berbasis data
akuntansi adalah fokusnya pada kinerja yang sudah lalu (Norton, 1992). Data
dari tahun-tahun sebelumnya sangat sedikit dapat menunjukkan potensi masa
depan dari sebuah perusahaan. Maka, kinerja perusahaan tidak dapat diukur
hanya berdasarkan pengukuran berbasis data akuntansi saja (Wilderom, 1997).
Beberapa ahli menggunakan tingkat pengembalian atas penjualan (return on
sales), profitabilitas, pertumbuhan penjualan, perbaikan produktivitas kerja,
dan perbaikan biaya produksi untuk mengukur kinerja keuangan (Revilla,
2006).
2. Kinerja Berbasis Pasar (Market-based Performance)
Kinerja berbasis pasar secara keseluruhan akan terpengaruh ketika
pasar mengetahui informasi mengenai operasional perusahaan yang tidak
termasuk dalam hasil kinerja keuangan (Carton, 2004). Ukuran kinerja
berbasis pasar ini meliputi: tingkat pengembalian pada pemegang saham,
market value added dan keuntungan tahunan (Carton, 2004).
Dalam penelitian ini pengukuran kinerja perusahaan hanya akan
diwakili dengan kinerja keuangan dan kinerja operasional. Hal ini dikarenakan
pengukuran kinerja berbasis pasar hanya dapat dilakukan pada perusahaan
yang bersifat publik sedangkan objek dalam penelitian ini belum tentu
semuanya adalah perusahaan publik. Maka dalam kondisi yang demikian,
25
kombinasi dari pengukuran kinerja keuangan dan kinerja operasional cukup
untuk merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan (Carton,
2004).
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 3 Daftar Tabulasi Penelitian Terdahulu
Peneliti
Judul
Tujuan
Metode
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Li.
Pengaruh
Penelitian ini
Penelitian ini
(2006),
SCM
untuk
mengunakan
Elsevier,
terhadap
mengetahui
paradigma
Volume 34
keunggulan hubungan
kuantitatif.
bersaing
antara
Untuk menguji
dan kinerja manajemen
hipotesis
perusahaan rantai pasok
digunakan
dengan
analisa Partial
keunggulan
Least Square
bersaing dan
kinerja
perusahaan.
Deshpande
Dimensi
Penelitian ini
Jenis penilitian
(2012),Jstor, SCM,
bertujuan
menganalisis
Volume 7
Kinerja
untuk
rantai pasokan
SCM dan
mengungkap
tidak cukup
Kinerja
banyak
komprehensif,
Organisasi hubungan yang terutama dalam
: Kerangka terbengkalai
hal memahami
terpadu
yang menarik
kompleksitas
bagi para
SCM dan
manajer.
kinerja
organisasi
dalam konteks
terpadu
Eng (2016), Studi
Penelitian ini
Studi ini
Emerald
empiris
bertujuan
mengembangk
Insight,
tentang
untuk menguji an sampel
Volume 21 UKM
wawasan
terdiri dari 750
China
teoretis dari
per unit kecil.
Kemampua orientasi pasar Uji t
n distribusi dan pandangan independen
pengecer
berbasis
yang
sumber daya
membandingka
untuk
n profitabilitas
meningkatkan
ritel
Hasil Penelitian
Penerapan Supply
Chain
Management
yang baik akan
mampu
meningkatkan
kinerja
perusahaan, baik
dari kinerja
keuangan maupun
operasionalnya.
peningkatan
interaksi antara
penyusun penting
rantai pasokan
manajemen akan
meningkatkan
kemampuan
organisasi untuk
memenuhi tujuan
yang diinginkan
Data dari sampel
247, di 3 kota
besar di China
memiliki
hubungan positif
antara
kemampuan
distribusi
pengecer dan
kinerja di
lingkungan yang
tidak pasti.
26
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian ini menunjukan bahwa praktik manajemen rantai
pasokan akan berdampak pada kinerja perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Praktik manajemen rantai pasokan dikonseptualisasikan sebagai
dasar lima dimensi. Kelima dimensi tersebut adalah
Strategic Supplier
Partnership, customer Relationship, Level of Information Sharing, Quality of
Information Sharing dan Postponement. Uraian rinci kinerja perusahaan adalah
konsep yang telah diopersionalkan dalam literature yang ada. Dengan
menggunakan dukungan literatur, pengaruh yang diharapkan antara manajemen
rantai pasokan dan kinerja perusahaan dibahas dan dihiposesis yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang dikembangkan ini Li et al (2006).
Manajemen Rantai pasokan
X
H1
Strategic Supplier Partnership
H2
Customer Relationship
H3
Level of Information Sharing
H4
Quality of Information Sharing
H5
Postponement
H6
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
Kinerja Perusahaan
Y
Financial
Performance
Market-Based
Perfomance
27
E. Hipotesis
Bertitik dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka peneliti
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 :
Dimensi Strategic Supplier Partnership berpengaruh positif dan
signifikanterhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima
H2 :
Dimensi Customer Relationship berpengaruh positif dan signifikan
terhadapkinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima
H3 :
Dimensi Level of Information Sharing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima
H4 :
Dimensi Quality of Information Sharing berpengaruh positif dan
signifikanterhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima
H5 :
Dimensi Postponement berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerjaperusahaan PT Indomarco Adi Prima
H6 :
Manajemen rantai pasokan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima
III.
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian yang peneliti teliti adalah mengenai pengaruh manajemen
ranai pasok terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima Metro.
Merupakan salah satu kantor cabang dari PT Indomarco Adi Prima Lampung
dengan jumlah karyawan sebanyak 123 orang.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari tempat
penelitian dengan menggunakan instrument penelitian.
Data yang
digunakan merupakan data yang berhubungan dengan manajemen rantai
pasok dan kinerja perusahaan.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari pihak lain, data ini
terdiri dari data tentang PT Indomarco Adi Prima Metro.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyona (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
29
kesimpulannya. Populasi merupakan sekeluruhan subjek yang akan diteliti dengan
karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat digeneralisasikan hasil
penelitian yang dilakukan terhadap populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan
populasi karyawan PT Indomarco Adi Prima Metro yang berjumlah 123 orang.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Varibael
1. Variabel penelitian
Varibael penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
b. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunkan
dalam penelitian ini adalah strategic supplier partnership, customer
relationship, level of information sharing, quality of information sharing
dan postponement.
c. Varibael terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
perusahaan.
2. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2009) pengertian operasional variabel adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Definisi operasional variabel
penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian terhadap indikator-indokator yang membentuknya. Definisi
operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
30
Tabel 4 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Sub variabel
Supply
Strategic
Chain
Supplier
Management Partnership
(X)
X1
Definisi Variabel
Indikator
Merupakan hubungan 1. Mempertimbangkan
jangka panjang antara
kualitas sebagai kriteria
organisasi dan
pertama memilih
pemasoknya.
pemasok.
2. Pemecahan masalah
bersama.
3. Membantu pemasok
untuk meningkatkan
kualitas.
4. Memiliki program
perbaikan berkelanjutan.
Skala
Likert
Customer
Relationship
X2
Merupakan seluruh
rangkaian praktik
yang digunakan
untuk tujuan
mengelola keluhan
pelanggan,
membangun
hubungan jangka
panjang dengan
pelanggan, dan
meningkatkan
kepuasan pelanggan.
1. Frekuensi interaksi.
2. Frekuensi evaluasi.
3. Mencari tahu keinginan
dan kebutuhan pelanggan.
4. Memfasilitasi pelangan.
5. Mengevaluasi hubungan
dengan pelangan.
Likert
Level of
Information
Sharing
X3
Yaitu mengacu pada
kepentingan dan
ketepatan informasi
yang
dikomunikasikan
pada mitra rantai
pasokan
1. Merencanakan dengan
detail kebutuhan
produksi.
2. Bertukar informasi
secara
berkesinambungan.
3. Informasi sesuai dengan
yang diinginkan.
4. Informasi dapat
digunakan untuk
pengambilan keputusan.
5. Informasi dapat
dimengerti dan
dipahami.
Likert
Quality of
Information
X4
Yaitu mengacu pada
akurasi, ketepatan
waktu, kecukupan
informasi, dan
kredibilitas
pertukaran informasi.
1.
2.
3.
4.
Likert
Postponement
X5
Informasi yang akurat.
Ketepatan waktu.
Relevan.
Informasi dapat
dipercaya
Adalah praktik1. Merancang praktikpraktik pembuatan,
praktik pembuatan,
penyediaan dan
penyedian dan
pengiriman dalam
pengiriman dalam rantai
rantai pasokan yang
pasokan
memungkinkan
2. Menentukan seberapa
perusahaan untuk
besar penundaan
lebih fleksibel dalam
mengembangkan
variasi
Likert
31
LANJUTAN TABEL 4
Variabel
Supply
Chain
Managemen
t
(X)
Sub
variabel
Postponement
X5
Definisi Variabel
produk yang berbeda
untuk memenuhi
perubahan kebutuhan
konsumen dan
membedakan suatu
produk untuk
memodifikasi fungsi
permintaan.
Kinerja
1. Financial Merupakan tingaktan
Perusahaan
Performa pencapaian perusahaan
(Y)
nce dan
dalam melaksanakan
marketkegiatan atau aktivitas
based
yang menjadi
performa tanggung jawabnya
nce
dalam
mengoptimalkan
pencapaian visi, misi,
dan tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan
yang dapat dinilai
dengan cara
membandingkan
pencapaian dengan
target atau kinerja
beberapa perusahaan
di industry yang sama.
Sumber : Li et al., 2006
Indikator
Skala
3. Menentukan langkah
yang digunakan dalam
melalukan penundaan
Likert
1. Market share
 Kemampuan mencapai
pangsa pasar
 Mencakup seluruh
lingkup pangsa pasar
 Menciptakan produk
baru yang tepat
2. Return on investment
 Mencapai biaya
produksi
3. The grow of market share
 Mencapai target
produktivitas
4. The grow of sales
 Mencapai tingkat
pertumbuhan penjualan
 Mencapai tinggat
pengembalian penjualan
5. Growth in return on
Investment
 Menawarkan
produj/jasa yang sesuai
6. Profit margin on sales
 Mencapai keuntungan
(profit)
7. Overall competitive
position
 Memenuhi kebutuhan
konsumen
Likert
32
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi
pustaka
(Library
Research)
merupakan
sebuah
kegiatan
pengumpulan data yang sumbernya berasal dari media-media kepustakaan,
seperti literature buku-buku pendidikan, media cetak, media elektronik,
media massa, internet dan sebagainya. Studi pustaka sifatnya teoritis,
sehingga penelitian yang dilakukan memiliki landasan teori penelitian
yang kuat.
2. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2012) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
F. Uji Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui reliabilitas dan validitas variabel-variabel yang diteliti
menggunakan teknik pengujian sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012) definisi valid adalah derajat ketepatan antara
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan
oleh peneliti. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai
suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test
(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak
diukur dan diinginkan dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
33
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan faktor analisis
melalui program SPSS 22.0., menurut Ghozali (2006) pernyataan dikatakan valid
apabila factor loading di atas 0,5.
2. Uji Reliabilitas
Narimawati (2010) Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter
utama instrumen pengaruh yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka setelah
melakukan pengujian validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
reliabilitas untuk menguji kecenderungan atau kepercayaan alat pengukuran
dengan diperoleh nilai r dari pengujian reliabilitas yang menunjukan hasil indeks
korelasi yang menyatakan ada tidaknya hubungan antara dua belah instrument. Uji
reliabilitas menurut Arikunto (2002) adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpa >0,6 dan nilai Cronbach’s Alpa hitung lebih besar daripada
Cronbach’s Alpa if item deleted (Sekaran 2011). Rumrus yang digunakan :
R=
Keterangan :
R
: reabilitas instrumen
K
: banyaknya butir pertanyaan
∑ ²
: jumlah varian butir
²
: varian total
1-
∑ ²
²
34
3. Uji Normalitas
Menurut Imam Gozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak
dapat digunakan.
Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah:
1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis data kualitatif
Penelitian ini adalah panalitian deskriptif, dengan lebih banyak baersifat
uraian dari hasil jawaban kuesioner. Data yang telah diperoleh akan dianalisis
secara kualitatif serta diuaraikan dalam bentuk desktiptif.
5. Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya
dihitung menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil
pengukuran atau penjualan dari kuesioner. Untuk mendapatkan data kuantitatif,
digunakan skala likert yang di peroleh. Menurut Sugiyono (2012) skala Likert
35
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam menjawab skala likert ini,
responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada
jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden
perlu dilakukan penyekoran. Berikut ini
bobot penilaian pada skala Likert.
Sehingga untuk mengetahui pengukuran
jawaban dari para responden pada
penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuesioner, dengan skala
pengukuran Likert (Likert’s Summating Ratings). Daftar pertanyaan digolongkan
ke dalam lima tingkatan yaitu:
a. Untuk jawaban STS sangat tidak setuju diberi nilai = 1
b. Untuk jawaban TS tidak setuju diberi nilai = 2
c. Untuk jawaban N netral diberi nilai = 3
d. Untuk jawaban S setuju diberi nilai = 4
e. Untuk jawaban SS sangat setuju diberi nilai = 5
Peneliti menggunakan program SPSS 22 (Statistical Package for Social
Science) alat yang digunakan untuk menguji hipotesis pengenai pengaruh
Manajemen
Rantai Pasok
terhadap Kinerja Perusahaan PT. Indomarco Adi
Prima Lampung (Kota Metro). Penelitian ini menggunakan uji regresi linier
berganda. Uji regresi linier berganda digunakan untuk memeriksa kuatnya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji regresi linier berganda
dapat dilihat dalam persamaan berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4+ b5 X5+ e
36
Keterangan :
Y = Kinerja Perusahaan
X 1 = Strategic Supplier Partnership
X2 = Customer Relationship
X3 = Level of Information Sharing
X4 = Quality of Information Sharing
X5 = Postponement
bX = Koefisian regresi
a = Kostanta
e = Standard Error
G. Pengujian Hipotesis
Pengujian umum hipotesis dapat diuji dengan du acara yaitu dengan mencocokan
fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis. Metode pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara simultan menggunakan (uji
F) dan pengujian parsial (uji t).
1. Uji t
Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui secara persial variabel
indepanden berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dikatakan
berperngaruh apabila sig < a (0,05). Pengujian ini dilakukan dengan tingkat
keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
37
a. Jika t hitung > t tabel (0,05) maka Hipotesis didukung.
b. Jika t hitung < t tabel (0,05) maka Hipotesis tidak didukung.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t
hitung =
Keterangan:
b
= koefisien regresi variabel dependen
= standar deviasi koefien regresi variabel independen.
Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis regresi berganda
menggunakan SPSS
2. Uji F
Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel variabel bebas secara
bersama-sama mampu menjelaskan variabel terikat. Besarnya kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dapat dilihat melalui nilai
koefisien determinasi (R2), semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar kemapuan
variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji F dapat di cari dengan
rumus:
Fhitung = (
Keterangan ;
R2
= koefisien determinasi
n
= jumlah data
k
= jumlah variabel independen
²
²)/
38
Kriteria uji F untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama, kriteria pengujian
dilakukan dengan membandingkan Fhitung < Ftabel
b. FHitung < FTabel maka Ho didukung, Ha tidak didukung = tidak ada
pengaruh signifikan
c. FHitung > FTabel maka Ho tidak didukung, Ha didukung = ada
pengaruh signifikan ( Sanusi, 2011)
V.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, mengenai
manajemen rantai pasok berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada PT
Indomarco Adi Prima Metro dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung
hipotesis yang diajukan yaitu :
1. Hasil analisis menunjukan bahwa Strategic Supplier Patrneship
berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang
membuat Strategic Supplier Patrneship berpengaruh terhdap kinerja
perusahaan. Salah satunya dalam menyelesaikan masalah bersamasama dengan pemasok dan perusahaan selalu mengikutsertakan
pemasok dalam membuat dan merancang sebuah strategi.
2. Hasil analisis menunjukan bahwa Customer Relationship berpengaruh
terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat
Customer Relationship berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah
satunya interkasi dengan pelanggan untuk menetapkan standar(standar
pengiriman, standar dama merespon pelanggan).
3. Hasil analisis menunjukan bahwa Level of Information Sharing
berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang
membuat Level of Informatin Sharing berpengaruh terhdap kinerja
65
perusahaan. Salah satunya pada bertukar informasi dengan mitra
dagang untuk membantu pembentukan perencanaan bisnis.
4. Hasil analisis menunjukan bahwa Quality of Information Sharing
berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang
membuat Quality of Information Sharing berpengaruh terhdap kinerja
perusahaan. Salah satunya dengan tepat waktu dalam pertukaran
informasi dengan mitra dagang.
5. Hasil analisis menunjukan bahwa Postponement berpengaruh terhdap
kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Postponement
berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah satunya dengan
menunda perakitan produk sampai pesanan pelanggan benar-benar
diterima.
6. Hasil analisis menunjukan bahwa manajemen rantai pasok berpengaruh
terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat
manajemen rantai apsok berpengaruh terhdap kinerja perusahaan
dengan hal-hal yang dapat dilihat dan diketahui dari strategic supplier
partnership,customer relationship, level of information sharing,
quality of information sharing dan postponement yang memiliki
pengaruh signifikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperolah dari
penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Perusahaan PT Indomarco Adi Prima Metro disaranakan untuk Strategic
Supplier Partnership lebih memeperhatikan pada kualitas kriteria utama
66
dalam memilih pemasok, sedangakan pada Customer Relationship
perusahaan harus memperhatikan evaluasi hubungan dengan pelanggan
secara berkala, pada
Level of Indormation Sharing hal yang harus
ditingkatkan ialah pada berbgai kepentingan dengan mitra, selanjutnya
pada Quality of Information Sharing hal yang harus diperhatikan ialah
dalam keakuratan pertukaran informasi dengan mitra dan pada
Postponement perusahaan harus memperhatiakn dimana letak perakitan
produk agar dekat dengan pelanggan.
2. PT Indomarco Adi Prima Metro diharapkan dapat meingkatkan bebrapah
hal guna meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hal itu ialah pada
bagaimana memperkenalkan peroduk baru yang tepat waktu da hal lainnya
ialah bagaimana perusahaan mampu menawarkan produk/jasa yang sesuai
dengan persepsi pelanggan.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya diharapkan dapat meneliti dengan
variabel-variabel lain diluar variabel yang telah di teliti ini agar
memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bai-Yu Zhang, Nai-Liang Li, Xiao-Cheng Fan, Zhen-Hua Liu. 2011. The
Distribution Model Analysis and Optimization Modeling of Regional Fast
Moving Consumer Goods. 978-1-61284-449-7/11.
Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit BPFE, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta
Brewer, P.C. and Speh, T.W. (2000), “Using the balanced scorecard to measure
supply chain performance”, Journal of Business Logistics, Vol. 21 No. 1,
pp. 75-94.
B.S. Sahay, Ramneesh Mohan .2003.Supply chain management practices in
Indian industryInternational Journal of Physical Distribution & Logistics
Management, 33 (7) (2003), pp. 582-606
Cooper, Robert G. (2000). “Product Inovation and Technology Strategy”. Journal
Research Technology Management. p.38-41.
Christoph Teller, Herbert Kotzab, David B.Grant. 2012. Improving the execution
ofsupply chain management in organizations.Int. J. Production Economics
140 (2012) 713–720
Christopher, M. and Peck, H. (2004), “Building the resilient supply chain”,
International Journal of Logistics Management, Vol. 15 No. 2, pp. 1-13.
Christopher, M., Jia, F., Khan, O., Mena, C., Palmer, A. and Sandberg, E. (2007),
“Global sourcing and logistics”, Logistics project number LP 0507,
Department for Transport, Cranfield School of Management, Cranfield.
Daft, Richard.L, 2006. Management Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat.
Deshpande, Anant. 2012, “Supply Chain Management Dimensions, Supply Chain
Performance and Organizational Performance: An Integrated
Framework”, International Journal of Business and Management, Vol. 7,
doi:10.5539/ijbm.v7n8p2
Donald J. Bowersox, David J. Closs, M. Bixby Cooper. 2002. Supply chain
i
logistics management. McGraw-Hill
Fawcett, S.E. and Magnan, G.M. (2004), The rhetoric and reality of supply chain
integration”, International Journal of Physical Distribution & Logistic
Management, Vol. 32 No. 5, pp. 339-351.
Fred R.David, 2009. Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operations Management-Manajemen
Operasi. Edisi 9 Buku . Jakarta : Salemba Empat
Hunger, J, David danWheelen, Thomas L. 2011.Manajemen Strategis.
Yogyakarta: Andi.
Indrajit, Richardus dan Richardus Djokopranoto. 2002. Konsep Manajemen
Supply Chain. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indriantoro, Nur, dan Supomo, Bambang . 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1.
Edisi 3. Semarang: Penerbit Universitas Diponogoro
Kotler, P. & Keller, K.L.2007. Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 2. Jakarta: PT.
Indeks
Kosasih, Sobarsa.2009. Manajemen Operasi bagian pertama. Jakarta : Penerbit
Mitra Wacana Media
Lambert, D.M., Garcia-Dastugue, S. dan Croxton K.L. (2005). An evaluation of
process-oriented supply chain management frameworks. Journal of
Business Logistics 26: 25-57.
Levi, David Simchi, Philip Kamin Sky & Edith Simchi Levi. (2000). Designing
Li, S., Ragu-Nathan,B., Ragu-Nathan, T.S. & Subba Rao, S. (2006). “The Impact
of Supply Chain Management Practise on Competitive Advantage and
Organizational Performance,” Elsevier, 34(1). 107 – 124.
Michiel R. Leenders, Harold E. Pearon.1997. Purchasing and supply
Management. Edisi 11. Irwin
Monczka, R. M., Petersen, K. J., Handfield, R. B., & Ragatz, G. L. (1998).
Success factors in strategic supplier alliances: The buying company
perspective. Decision Science 29(3), 5553– 5577.
Muhardi,. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta:Garaha Pustaka.
Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis
OleksandrVelychko. 2014. Fundamental Basis and Connection of Modern
Entrepreneur alL ogistics and SCM. Review of European Studies; Vol. 6,
No. 4; 2014.ISSN 1918-7173 E-ISSN 1918-7181
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawathi ER. 2010. Supply Chain Management.
Edisi 2. Surabaya: Guna Widya.
Raharja, Samun Jaja dan Arifianti, Ria.2009. Analisis Saluran Distribusi
Hypermaket di Kota Bandung.
Sekaran,Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Jilid 1, Edisi 4, Jakarta,
Salemba Empat
Sugiyono. 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&d, Alfabeta Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung:CV.
Alfabeta. Triajie, Muhammad Iqbal. 2006. “Sumber-Sumber Pertumbuhan
Industri Pengolahan Makanan Di Indonesia(Analisis Total Factor
Productivity)”. Skripsi. Bogor: IPB
Sevenpri Candra, Linda. 2013. QSPM and 7C's strategy for e-SCM
implementation strategy (case study: XYZ plastic corporation).
International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering - ISSN :
19750080 - Vol : 9 - No : 1 - Page : 11 – 18
Eng,Teck-Yong. (2016),"An empirical study of Chinese SME grocery retailers’
distribution capabilities", Supply Chain Management: An International
Journal, Vol. 21 Iss 1 pp. 63 - 77
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi Yogyakarta.
.
Van Hoek RI, Commandeur HR,1999, Restructuring European Supply Chain by
Implementing Postponement Strategies, Long Range Planning, Vol. 32,
No. 5
Download