PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO (Skripsi) Oleh GUSTI TITO VALI Y. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 ABSTRAK PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO Oleh Gusti Tito Vali Y. Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara manajemen rantai pasok terhadap kinerja perusahaan. Variabel manajemen rantai pasok di ukur dari beberapa indikator, yaitu, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information dan Postponement. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan uji regresi linier berganda. Objek penelitian ini pada PT Indomarco Adi Prima Metro, dalam penelitian ini karyawan PT Indomarco Adi Prima menjadi responden dan dianggap mengetahui bagaimana kegiatan operasional terkait manajemen rantai pasok untuk dimintai penilaian pada kuesioner. Responden pada penelitian ini berjumlah 119 reponden yang sudah mewakili dari jumlah populasi yaitu 123 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa varibel manajemen rantai pasok yaitu, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information dan Postponement memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan Pt Indomarco Adi Prima Metro. Perusahaan sebaiknya selalu memperhatikan hal-hal terkait manajemen rantai pasok untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena dengan menguasai manajemen rantai pasok dapat pula menguasai pasar dan operasional. Kata kunci : Kinerja Perusahaan, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information, Postponement ABSTRACT EFFECT OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ON COMPANY PERFORMANCE PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO By Gusti Tito Vali Y. Company performance is a view of the whole situation over the company during a certain period of time, is the result or achievement that is influenced by the company's operational activities in utilizing the resources owned. This study aims to determine whether there is a significant influence between supply chain management on corporate performance. Supply chain management variables are measured from several indicators, namely, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information and Postponement. Methods of data collection using questionnaires with multiple linear regression test. The object of this research on PT Indomarco Adi Prima Metro, in this research employees PT Indomarco Adi Prima become respondents and is considered to know how the operational activities related to supply chain management to be asked for assessment on the questionnaire. Respondents in this study amounted to 119 respondents who have represented the total population of 123 employees. The results of this study indicate that the supply chain management variables, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information and Postponement have a significant positif influence on the performance of PT Indomarco Adi Prima Metro. Companies should always pay attention to matters related to supply chain management to improve company performance, because by mastering supply chain management can also control the market and operational. Keywords: Company Performance, Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Level of Information, Quality of Information, Postponement PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT INDOMARCO ADI PRIMA METRO Oleh GUSTI TITO VALI Y. (Skripsi) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 RIWAYAT HIDUP Peneliti yang bernama Gusti Tito Vali Yandra dilahirkan di Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, Lampung pada tanggal 22 Agustus 1994, anak Pertaama dari pasangan Sunyoto dan Ibu Siti Nariyah. Pendidikan yang pernah ditempuh peneliti adalah pada tahun 2007 menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, pada tahun 2010 menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 6 Metro , dan pada tahun 2013 menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kartikatama Metro. Kemudian pada tahun 2013 peneliti melanjutkan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program Sarjana pada Jurusan Manajemen melalui jalur SBMPTN di Universitas Lampung. Peneliti mengikuti program pendidikan kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Penawar Baru, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang selama 60 hari. Do’a, ketekunan, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha akhirnya menuntun peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi banyak pihak. PERSEMBAHAN Bismillahirrahmaanirrahiim.. Syukur Alhamdulillah, terima kasih atas salah satu pencapaian yang telah engkau hadiahkan kepada ku ya Rabb Ku persembahkan karyaku ini… Untuk kedua orang tuaku, Bapak Sunyoto dan Ibu Siti Nariyah Terima kasih bapak dan Ibu atas semua dukukangan baik moril maupun materil yang senantiasa tiada henti tercurah padaku, do’a yang tak terputus mengiringi setiap hal dalam hidupku agak anakmu mencapai apa yang di cita-citakan. Terima kasih atas semua do;a dan dukungan serta pengorbanan yang telah engkau berikan, terimalah persembahan bukti dan cintaku untuk bapak dan ibu tercinta. Almamater Manajemen – Universitas Lampung Negara Kesatuan Republik Indonesia Tercinta! MOTTO “ Don’t limit your challenges, challenges your limits” (Rifat Sungkar) SANWACANA Bismillahirrohmaanirrohim, Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Manajemen Rantai Pasok Terhadap Kinerja Perusahaan PT Indomarco Adi Prima Metro”. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir, peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E,. M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E,. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 3. Ibu Yuningsih, S.E,. M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 4. Bapak Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Dina Safitri,S.E., MIntnBus. selaku Pembimbing Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Dr. Dorothy Rouly Pandjaitan, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama pada ujian skripsi, atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 7. Ibu Dr. Nova Mardiana,S.E., M.M. selaku Pembimbing Akademik, atas perhatian dan bimbingannya, motivasi, serta kesabaran selama peneliti menjalani masa kuliah. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya dan membimbing peneliti selama masa kuliah. 9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses administrasi. 10. PT Indomarco Adi Prima Metro, selaku perusahaan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaannya. 11. Keluarga besarku tercinta terutama Papa dan Mama yang senantiasa dan tak pernah lelah memberikan do’a, cinta, kasih sayang, nasihat, dan dukungan baik moril maupun materil kepada penelti hingga saat ini. Terima kasih untuk selalu membantu moril dan materil serta memberikan semangat. Tak banyak kata-kata yang mampu mewakili besarnya rasa syukur dan terimakasih kepada keluarga besarku tercinta. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat serta kasih sayangnya dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti. 12. Adik-adiku tercinta Merlin dan Senna, terima kasih untuk semua dukungan, motivasi, dan do’a yang telah diberikan saat pembuatan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku tersayang, Abdu Firman (Edo), Harry Setiawan (anang), Rio Ramadan (eped) yang rela meluangkan waktunya untuk meneman di siang dan malam hari untuk menyelesaikan revisi skripsi, dan sahabat seperjuangan di kelas manejemen ganjil Billy, Ilham ,Dimas, Gahli Gemma, Hafizh, Imam Yuffi, RC, Toni Munandar, Mahfud, Erick, I Wayan, Galih, Galih Aby, Benediktus, Frederikus, Reykel, Cyntia, Shella, Niken ,Eka, Renita, Yohana dan seluruh rekan2 kelas manajemen ganjil,terima kasih telah memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, canda tawa, semangat, dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga persahabatan dan kekeluargaan kita tetap terjaga hingga akhir hayat. 14. Sahabat-sahabatku dikelas Eksa, Siti, Ara, Hani, Septi, Rani, Berta, Fajar, Fendi, Galih, Yuriko, Fahrul, Astrid Dan Agas yang selalu menasihati dan memberikan semangat agar segera terselesaikan skripsi ini. Terimakasih kalian selalu setia memberikan kasih sayang selama dikampus, saling membantu, dan saling mendukung satu sama lain. 15. Teman-teman yang berjuang bersama dalam meyelesaikan KKN Kampung Penawar baru, Gedung Aji, Tulang Bawang, Pratiwi Iswari, Riana dan Eka terima kasih atas motivasi dan dukungannya. 16. Seluruh keluarga besar Manajemen Genap, Furqon, Fajar, Azka, Ipang, Ikhu, Dika, Gusti, Andi, Agas, Dinda, Hani, Marcus, Ririn, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu. Terimakasih banyak atas doa, motivasi, semangat, dan pengalaman terbaik dalam hidup yang banyak memberikan saya pelajaran dan tidak dapat saya lupakan selama ini. 17. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 18. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta do’a kepada peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena peneliti hanyalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kepada Allah SWT peneliti mohon ampun. Akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Atas semua kebaikan dan kasih sayang yang peneliti terima hingga saat ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua. Aamiin YaaRabbal’aalamiin… Bandar Lampung, Maret 2018 Peneliti Gusti Tito Vali Y. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I PENDAHULUAN A. B. C. D. Latar Belakang .................................................................................. Rumusan Masalah .............................................................................. Tujuan Penelitian ............................................................................... Manfaat Penelitian ............................................................................. 1 10 11 12 II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Manajemen Rantai Pasokan .............................................................. 1. Definisi Manajemen Rantai Pasok ............................................... a. Konsep Manajemen Rantai Pasokan...................................... b. Indikator Manajemen Rantai Pasokan ................................... B. Kinerja Perusahaan ............................................................................ 1. Definisi Kinerja Perusahaan......................................................... a. Sistem Penilaian Kinerja ........................................................ b. Indikator Kinerja Perusahaan................................................. C. Penelitian Terdahulu............................................................................ D. Kerangka Pemikiran............................................................................ E. Hipotesis ............................................................................................. 13 13 14 18 21 21 22 23 25 26 27 III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian ................................................................................ ..28 B. Jenis Data .......................................................................................... ..28 C. Populasi dan Sampel ......................................................................... ..28 i D. E. F. G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................ ..29 Metode Pengumpulan Data ............................................................... ..32 Uji Instrumen Penelitian ................................................................... ..32 Pengujian Hipotesis............................................................................ 36 IV PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ................................................................... ..39 1. Jenis Kelamin ............................................................................... 40 2. Usia ............................................................................................. 40 3. Masa Kerja .................................................................................. 41 B. Uji Validitas. Reliabilitas dan Normalitas ........................................ ..42 1. Uji Validitas ................................................................................. 42 2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 44 3. Uji Normalitas ............................................................................. 46 C. Deskripsi hasil penelitian .................................................................. ..47 1. Deskrispi pertanyaan reponden variabel strategic supplier partnership.................................................................................... 47 2. Deskrispi pertanyaan reponden variabel customer relationship... 48 3. Deskrispi pertanyaan reponden variabel level of information sharing .......................................................................................... 50 4. Deskrispi pertanyaan reponden variabel quality of information sharing .......................................................................................... 51 5. Deskrispi pertanyaan reponden variabel posponement................ 52 6. Deskrispi pertanyaan reponden variabel kinerja perusahaan ....... 53 D. Analisis Kuantitatif ........................................................................... ..55 1. Analisis linier berganda................................................................ 55 E. Uji Hipotesis ..................................................................................... ..58 1. Uji hipotesis secara parsial (Uji t)................................................ 58 2. Uji hipotesis secara simultan (Uji F)............................................ 60 F. Pembahasan....................................................................................... ..62 V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... ..63 B. Saran....................................................................................................64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel data pejualan dan biaya distribusi PT Indomarco Adi Prima Metro tahun 2017 .................................... Tabel 2 Biaya aktivitas PT Indomarco Adi Prima Metro tahun 2017 ........... Tabel 3 Daftar tabulasi penelitian terdahulu ................................................. Tabel 4 Definisi operasional variabel ........................................................... Tabel 5 Distribusi kuesioner penelitian ......................................................... Tabel 6 Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin ........................... Tabel 7 Karakteristik reponden berdasarkan usia .......................................... Tabel 8 Karakteristik reponden berdasarkan masa kerja ............................... Tabel 9 Hasil validitas KMO MSA untuk variabel strategic sullier partnership,customer relationship, level of information sharing, quality of information sharing, postponement dan kinerja perusahaan ........................................................................................ Tabel 10 Koefisien nilai r Cronbach’s Alpha .............................................. Tabel 11 Hasil uji relabilitas ......................................................................... Tabel 12 Hasil uji Normalitas ....................................................................... Tabel 13 Pertanyaan mengenai strategic supplier partnership ...................... Tabel 14 Pertanyaan mengenai customer relationship.................................. Tabel 15 Pertanyaan mengenai level of information sharing........................ Tabel 16 Pertanyaan mengenai quality of information sharing .................... Tabel 17 Pertanyaan mengenai posponement ............................................... Tabel 18 Pertanyaan mengenai kinerja perusahaan ...................................... Tabel 19 Hasil uji koefisien regresi berganda............................................... Tabel 20 Hasil uji hipotesis secacra parsial (Uji t) ....................................... Tabel 21 Hasil uji hipotesis secacra simultan (Uji F) ................................... 6 9 25 30 39 40 40 41 43 44 45 46 47 48 50 51 52 53 55 58 61 iii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Tahapan Integrasi rantai Pasokan ................................................. 16 Gambar 2 Kerangka Pemikiran...................................................................... 26 iv I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas perdagangan merupakan salah satu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beranekaragam. Aktivitas perdagangan atau jual beli dilakukan di pasar. Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2008 menerangkan bahwa pasar adalah area tempat jual beli barang atau tempat bertemunya pedagang dan pembeli. Pasar tradisional adalah pasar dengan ciri utama terdapat tawar-menawar harga dalam proses jual beli, sedangkan pasar modern merupakan area jual beli yang memiliki harga yang pasti. Pasar modern dibedakan menjadi pusat perbelanjaan dan toko modern. Pusat perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini menunjukan perubahan yang sangat cepat terjadi, dimulai dari kemajuan teknologi, sistem perdagangan globalisasi, dan stabilitas ekonomi politik dunia (Handfield, 2002). Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya di dalam negeri tetapi juga terjadi antar perusahaan dari berbagai negara. Persaingan ini terjadi akibat dari globalisasi dan ekonomi pasar bebas yang dilakukan oleh organisasi 2 seperti WTO (World Trade Organization), AFTA (Asean Free Trade Area), APEC (Asia-Pacific Economic Coorperation), ASEAN Economic Community (AEC) dan sebagainya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam dunia persaingan global yang sangat ketat, memaksa perubahan yang sangat dramatis dalam caracara bagaimana sebuah bisnis beroperasi. Lebih dari satu dekade, perusahaan telah didesain ulang, direorganisasi, dan restrukturisasi dalam upaya mencapai efisiensi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuannya adalah untuk membangun suatu proses nilai tambah dalam menyampaikan produk yang inovatif, berkualitas tinggi, dan berbiaya rendah secara tepat waktu kepada konsumen, dengan siklus yang lebih pendek dan tingkat respon yang lebih tinggi dari sebelumnya (Magnan, 2004). Manajemen rantai pasokan adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mengintegrasikan secara efektif dan efisien antara pemasok manufaktur, gudang dan toko, sehingga barang diproduksi dan didistribusi pada kuantitas yang tepat, lokasi yang sesuai dan waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan dapat diminimalisir dalam hal memberikan layanan dan memuaskan kebutuhan (Levi et al, 2003). Perusahaan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen baik secara umum maupun khusus, dapat memproduksi sesuai jumlah permintaan pasar dan mengirim pada tanggal yang tepat dan memiliki relasi yangn baik dengan para pemasoknya. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan melakukan manajemen rantai pasokan secara optimal dan baik. Perusahaan menghasilkan kinerja yang lebih baik dari pesaing karena manajemen rantai pasokan mampu 3 meminimalisir keseluruhan biaya untuk memenuhi dan melayani kebutuhan konsumen.Manajemen rantai pasokan adalah seluruh pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi pesanan dan permintaan konsumen (Meindly, 2011). Seluruh pihak yang terlibat tersebut tidak hanya terdiri dari produsen atau pemasok saja, tetapi juga melibatkan distributor, tempat penyimpanan, penjual maupun konsumen. Manajemen rantai pasokan adalah pengembangan konsep dari manajemen logistik, manajemen logistik mengelola arus barang sedangkan rantai pasokan mengelola dan mengontrol kegiatan antar perusahaan yang berhubungan dengan arus barang hingga menyangkut kepada hal-hal yang diperlukan oleh pelanggan (Djokopranoto, 2005). Penerapan manajemen rantai pasokan sangat diperlukan bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing industri yang berdampak pada kinerja perusahaan. Perusahaan perlu mempertimbangkan permasalahan rantai pasokan untuk memastikan bahwa manajemen rantai pasokan mendukung strategi yang dilakukan perusahaan (Render, 2015). Strategi perusahaan digunakan dalam pengembangan operasional perusahaan agar dapat bersaing dan menguasai posisi yang ada di pasar. Strategi keunggulan bersaing pada perusahaan diharapkan dapat memepertahankan posisi bersaingnya dalam menghadapi kompetitor. Kaihara (2001) menegaskan pendapatnya dalam Teller et al., (2012) bahwa manajemen rantai pasokan adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperbaiki kinerja perusahaan, sedangkan Villa (2001) dalam Teller et al., (2012) mengatakan bahwa manajemen rantai pasokan adalah manajemen dari berbagai tipe fisik yang bebeda, informasi, serta alur keuangan dari tahap bahan 4 mentah yang melalui proses produksi menjadi barang jadi, yang menghubungkan suplier, pabrikan, distributor, dan konsumen sebagai satu kegiatan. Kinerja merupakan sebagian atau seluruh aktivitas dari suatu organisasi dalam suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan sebagainya (Srimindarti,2004). Kinerja perusahaan adalah hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Setiap pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan sangat membutuhkan kinerja yang baik dari anggota yang terkait dalam proses operasional perusahaan. Kinerja perusahaan yang dilakukan harus bisa membawa pada tercapainya produk yang berkualitas baik sehingga dapat mendukung perubahan secara perlahan dan terus menerus pada perusahaan. PT. Indomarco Adi Prima Metro Lampung merupakan salah satu perusahaan distributor yang bergerak di bidang pendistribusian berbagai barang keperluan sehari-hari atau FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di antaranya adalah makanan, minuman, makanan ringan, bumbu masak, tepung bumbu, air mineral, kecap, minyak goreng, sirup, biskuit dan lain-lain. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu mengutamakan kualitas yang baik khususnya dalam pelayanan distribusi, perusahaan juga terus berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka di bidangnya. PT Indomarco Adi Prima mendistribusikan berbagai barang tersebut keseluruh wilayah di Provinsi Lampung. Kota Metro dan sekitarnya menjadi salah satu pasar PT Indomarco Adi Prima untuk mendistribusikan barang yang memiliki 10 stock point dan 123 tenaga kerja. 5 Zhang et al., (2011) mengatakan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah produk yang dikonsumsi dengan cepat dan membutuhkan pembelian kembali secara konstan. Menurutnya saat ini dibutuhkan model distribusi yang dibangun melalui analisis logistik, aliran informasi, dan kendala-kendala lain dari pola distribusi. Lokasi distributor dalam model ini merupakan dasar dalam meminimalkan biaya distribusi. Saat ini PT Indomarco Adi Prima memiliki berbagai hal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan seperti manajemen rantai pasokan yang baik, karyawan yang berpengalaman, hubungan yang baik dan profesional dengan para pemasok, lokasi gudang yang cukup strategis dalam pergerakan distribusi barang serta tentunya produk-produk yang telah dikenal masyarakat secara luas. Teller et al., (2012) mengemukakan bahwa untuk memahami bagaimana mengelola suplai inbound dan outbond dengan efektif, akan membawa perusahaan ke dalam keuntungan kompetitif karena operasi perusahaan diproses lebih cepat, lebih fleksibel dan berbiaya rendah. Perkembangan bisnis di Indonesia khususnya Lampung dari waktu ke waktu terus berjalan diiringi dengan perkembangan teknologi, pengetahuan dan pasar itu sendiri. Bastian (2001) menegaskan pendapatkan dalam Suharto (2014) Kinerja adalah mengenai tingakat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu tugas organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Pitamber et al (2012) mengungkapkan pendapat dalam Suharto (2014) bahwa ukuran kinerja perusahaan yang paling sering digunakan dalam penelitian empiris adalah kinerja keuangan (financial performance), kinerja opersional (operational performance), dan kinerja berbasis pasar (market-based 6 performance). Jahanshahi et al, (2012) mengungkapkan dalam Suharto (2014) bahwa kinerja organisasi (organizational performance) merupakan hasil sesungguhnya atau output yang dihasilkan sebuah organisasi yang kemudian diukur dan dibandingkan dengan hasil atau output yang diharapkan. Menurut Christopher (1998) menyatakan dalam Suharto (2014) Manajemen rantai pasokan adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang memeberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada konsumen. Nilai merupakan sesuatu yang pembeli bersedia membayar, dan nilai yang unggul berasalk dari tawaran harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan pesaing dengan memanfaatkan unik yang lebih tinggi. Hal ini lebih mengarah bagaimana organisasi dapat menciptakan barang yang dapat dinilia lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan dan konsumen harus merasa bahwa dengan membeli barang dari organisasi tersebut, konsumen merasakan mendapat keuntungan (benefit) yang lebih besar dari nilai pengorbanan yang dikeluarkan (cost). Melihat seberapa besar nilai kegiatan distribusi dalam PT Indomarco Adi Prima, dalam diketahui dari total nilai distribusi barang (penjualan) dan besaran biaya distribusi yang telah dilakukan sebagai berikut. Tabel 1. Data Pejualan dan Biaya distribusi PT Indomarco Adi Prima Metro Tahun 2017 Bulan Nilai Penjualan (dalam rupiah) Biaya Distribusi (dalam rupiah) Kuantitas (dalam dus) Persentas e Januari 16,532,772,480,00 1.123.644.000 773.290 +2,16 %* Februari 15,640,524,820,00 1.112.867.000 620.420 -8,92 % Maret 18,660,841,221,00 1.245.692.000 815.752 +3,2 % April 17,895,621,900,00 1.209.831.000 797.264 -7,65 % 7 Lanjutan Tabel 1 Nilai Penjualan Bulan (dalam rupiah) Mei 20,500,120,650,00 1.002.512.000 Kuantitas (dalam dus) 921.970 Persentas i +26,5 % Biaya Distribusi Juni 21,380,720,460,00 1.041.520.000 1.012.281 +8,8 % Juli 21,902.822,550,00 1.983.724.000 1.228.327 +5,2 % Agustus 19,852,072,403,00 1.012.845.000 846.273 -20,6 % September 16,231,842,928,00 1.042.456.000 712.320 -36,2 % Oktober 15,838,460,446,00 1.076.530.000 680.278 -39,3 % November 15,420,554,480,00 1.061.209.000 601.284 -4,1 % Desember 11,847,650,500,00 1.010.217.510 597.625 -5,7 % Sumber : PT Indomarco Adi Prima Metro, Tahun 2017 Tabel 1 menunjukan besaran penjualan yang mengalami fluktuatif sejak Januari sampai Desember 2017 dan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan setia bulannya pun bersifat fluktuatif. Melihat begitu fluktuatifnya penjualan dan biaya distribusi dapat disebabkan karena beberapa masalah seperti pada jumlah barang yang di distribusikan, gudang penyimpanan, transportasi, dan minat beli konsumen. Berdasakan hal itu maka perusahaan harus mengkaji kembali bagaimana aktivitas perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu ada pada bagian manajemen rantai pasokan guna memberi efek positif pada perusahaan yang mengalami trend pada penjualan dan biaya yang meningkat. Rao, et al (2006) menyatakan dalam Suharto (2014) bahwa praktik manajemen rantai pasokan akan berdampak pada kinerja perusahaan, dalam rantai pasok yang terintegrasi terdapat proses-proses sebagai berikut : 1. Strategic Supplier Partnership, Didefinisikan sebagai hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan suppliernya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan strategi dan 8 kemampuan orperasional perusahaan pemasok dalam berpartisipasi terhadap perusahaan yang betujuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Customer Relationship, Merupakan beberapa kumpulan praktek yang bertujuan untuk mengelola keluhan pelanggan, membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Level of Information Sharing, Proses ini lebih mengacu pada sejauh mana informasi penting dikomunikasikan terhadap mitra usaha perusahaan. Berbagai informasi antar mitra usaha dapat berupa taktik strategis, kondisi pasar secara umum dan informasi mengenai pelanggan. 4. Quality of Information Sharing Proses ini mengacu pada aspek-aspek seperti akurasi, ketepatan waktu, kecukupan dan kredibilitas suatu informasi yang dipertukarkan. Sementara bertukar informasi sangat berdampak secara signifikan pada rantai pasok. 5. Postponement. Didefinikan sebagai proses perpindahan pada satu kegiatan operasional atau lebih ( pembuatan, sumber dan pengiriman ) ke titik selanjutnya pada rantai pasok. Levi (2000) menyatakan dalam Suharto (2014) Manajamen Rantai Pasokan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian berbagai organisasi yang lebih efisien dari supplier, manufaktur, 9 distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai cost dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan. Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah untuk memaksimalkan nilai keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan. Di sisi lain, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya keseluruhan (biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya bahan baku, biaya transpotasi dan lain-lain) Meindly, (2004) dalam Suharto (2014) Meminimalkan biaya adalah salah satu tujuan manajemen rantai pasokan oleh sebab itu berikut adalah bagian yang menimbulkan biaya dalam menjalankan aktivitas pada PT Indomarco Adi Prima. Tabel 2 Biaya aktivitas PT Indomarco Adi Prima Tahun 2017 Bulan Biaya Biaya Biaya Insentif penyimpanan Transportasi (gudang) Januari 189.720.540 445.222.000 319.400.000 Februari 189.201.760 440.380.500 319.400.000 Maret 190.021.720 446.950.000 319.400.000 April 190.005.020 439.225.000 319.400.000 Mei 186.998.760 441.850.500 319.400.000 Juni 187.240.110 442.955.500 319.400.000 Juli 188.060.280 447.750.500 319.400.000 Agustus 188.090.550 440.450.000 319.400.000 September 188.462.190 439.950.500 319.400.000 Oktober 188.650.210 439.890.500 319.400.000 November 187.924.950 439.885.000 319.400.000 Desember 186.666.660 439.895.000 319.400.000 Sumber : PT Indomarco Adi Prima Metro Tahun 2017 Biaya lainlain 169.301.460 163.884.740 289.320280 261.200.980 54.262.740 86.309.220 428.513.220 64.904.450 94.643.310 128.589.290 113.999.050 114.255.850 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya dalam menjalankan aktivitas oleh PT Indomarco Adi Prima cukup besar dan fluktuatif di setiap bulannya. Tingginya nilai biaya tersebut tentu menjadi hambatan bagi kinerja 10 perusahaan karena faktor biaya merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja perusahaan. Oleh sebab itu apakah aktivitas manajemen rantai pasok yang dilakukan oleh PT Indomarco Adi Prima dapat memberi pengaruh posifit pada kinerja perusahaan dengan adanya trend tersebut diatas. B. Rumusan Masalah Velychko (2014) mengatakan bahwa banyak pendekatan teori yang mendefinisikan tipe-tipe rantai pasokan dan hubungannya dengan ilmu yang terpisah sehingga sangat sulit untuk ditinjau. Jalur rantai pasokan dan distribusi bukanlah ilmu yang statis dan secara konstan selalu berubah dengan penambahan ilmu dan inovasi baru. Semakin berat tantangan yang dihadapi perusahaan distributor PT Indomarco Adi Prima dan melihat penjualan dan nilai biaya yang mengalami sedikit fluktuasi dalam setahun terakhir sehingga perusahaan membutuhkan evaluasi terhadap manajemen rantai pasokan agar mampu mempertahankan eksistensinya, oleh karena itu penelitian ini merumuskan masalah, yaitu : 1. Apakah ada pengaruh strategic supplier partnership terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 2. Apakah ada pengaruh customer relationship terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 3. Apakah ada pengaruh level of information sharing terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 11 4. Apakah ada pengaruh quality of information sharing terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 5. Apakah ada pengaruh postponement terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 6. Apakah ada pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian pengaruh manajemen tantai pasok terhadap kinerja perusahaan adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh Strategic Supplier Partnership terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 2. Menganalisis pengaruh Customer Relationship terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 3. Menganalisis pengaruh Level of Information sharing terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 4. Menganalisis pengaruh Quality of Information Sharing terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 5. Menganalisis pengaruh Postponement terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? 12 6. Menganalisis pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima? D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak tidak hanya untuk kepentingan peneliti sendiri melainkan pihak yang membaca, antara lain : 1. Hasil penelitian menjadi bahan refrensi dan informasi bagi perusahaan dalam pengambilan kebijakan pengembangan manajemen labih lanjut rantai pasokan terutama dalam hal pada PT Indomarco Adi Prima. 2. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah wawasan peneliti tentang manajemen rantai pasokan yang dapat membantu kinerja perusahaan tersebut. 3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan bahan informasi untuk memperluas wawasan pihak peneliti mengenai manajemen rantai pasokan terhadap kinerja peruhaan serta masukan bagi peneliti selanjutnya untuk perkembangan perusahaan distributor. II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Manajemen Rantai Pasokan 1. Definisi Manjemen Rantai pasokan Manajemen rantai pasokan adalah koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas. Manajemen rantai pasokan mencakup pemasok, perusahaan manufaktur atau penyedia jasa, perusahaan distributor, grosir atau pengecer yang mengantarkan produk atau jasa ke konsumen akhir (Render, 2015). Pengelolaan manajemen rantai pasokan adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisiensikan integrasi pemasok, produsen, gudang dan toko-toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah waktu yang tepat, waktu yang tepat dan lokasi yang tepat untuk meminimasi biaya dan memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen (Levi et al, 2000). Manajemen rantai pasokan merupakan manajemen hubungan dari hulu hingga hilir atau dari pemasok hingga konsumen untuk memberikan nilai yang lebih pada elanggan dan mengurangi biaya rantai pasok secara keselururhan. (Cristopher, 1998). Manajemen rantai pasokan sebagai sebuah pendekatan untuk menyatukan atau mengintegrasikan pemasok, perusahaan, gudang, dan tempat penyimpanan lain (distributor, grosir, dan pengecer) secara efisien agar produk bisa diproduksi 14 dan didistribusian pada jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan lokasi yang tepat untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulakan bahwa manajemen rantai pasokan merupan semua kegiatan yang berkaitan dengan aliran material dan informasi mulai dari hulu hingga hilir guna meningkatkan rantai nilai di mata pelanggan.( Levi et al, 2003) a. Konsep Manajemen Rantai Pasokan Konsep rantai pasokan yang optimal adalah dengan menciptakan alur informasi yang efektif dan efisien diantara jaringan dari berbagai organisasi perusahaan yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan. (Djokopranoto, 2002). Konsep rantai pasokan yang optimal dan terkoordinir maka tiap channel dari rantai pasokan perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang juga tidak kelebihan barang terlalu banyak. Menurut Djokopranoto (2002) dalam manajemen rantai pasokan ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama dalam arus barang, para pemain utama itu adalah: 1) Supplier 2) Manufacturer 3) Distributor/Wholesaler 4) Retail Outlets 5) Customers Chain 1 : Suppliers Jaringan rantai pasokan akan dimulai dari suppliers yang merupakan sumber penyedia bahan pertama. Bahan pertama bisa berupa bahan baku, bahan mentah, 15 bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dan sebagainya. Mata rantai yang pertama dimulai dari suppliers yang bisa berarti suppliers’ suppliers atau sub-suppliers. Chain 1-2 : Suppliers – Manufacturer Rantai kedua dari rantai pasokan adalah manufacturer yang melakukan fabrikasi, merakit, mengkonversi, memproduksi, mengolah, atau melakukan finishing. Manufacturer mempunyai hubungan denga suppliers untuk melakukan penghematan biaya. Penghematan bisa diperoleh dari persediaan bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit sebagai target untuk penghematan ini. Chain 1-2-3 : Suppliers – Manufacturer - Distribution Penyaluran barang yang dihasilkan manufacturer disebut distribusi. Sistem distribusi terdapat berbagai macam, barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah yang besar dan pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang kecil kepada retailers atau pengecer. Chain 1-2-3-4 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets Pedagang besar menyimpan barang dalam jumlah yang besar di gudang sebelum disalurkan kepada pengecer. Meskipun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada konsumen, namun secara relative jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola ini dengan melalui pengecer. Contoh outlet yaitu toko,warung, toko serba ada, pasar swalayan, toko koperasi, mal, club stores, dan sebagainya. Chain 1-2-3-4-5 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets – 16 Customers Customers merupakan rantai terakhir dalam rantai pasokan. Para pengecer atau retail menawarkan dan menjual barang langsung pada konsumen atau pengguna barang tersebut. Mata rantai pasokan berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba pada pemakai langsung produk atau jasa tersebut. Konsep rantai pasokan pada hakikatnya menyangkut hubungan upstreams dan downstreams untuk menghasilkann nilai yang terwujud dalam ultimate customers. Dahulu, hubungan dengan suppliers (upstream) dan hubungan dengan wholesaler, retailer (downstreams) dianggap sebagai hubungan antar pihak yang berlainan kepentingannya dan bahkan berlawanan sehingga kurang ada kerjasama yang erat. Konsep rantai pasokan merupakan perpanjangan dari konsep logistik. Manajemen logistik hanya berfokus pada pengaturan aliran barang di dalam perusahaan sedangkan manajemen rantai pasokan mengintegrasikan seluruh mata rantai pengadaan barang mulai dari hulu sampai ke hilir bahkan sampai pelanggan terakhir. Dalam pengembangan dari manajemen logistik ke manajemen rantai pasokan terjadi empat tahap atau empat jenjang sebagai berikut (Djokopranoto, 2002). Tahap 1 - Baseline Material Flow Purchasing Customer Service Material Control Production Sales Distribution Tahap 2 - Funcional Integration Purchasing Manufacturing Management Distribution 17 Tahap 3 - Internal Integration Material Management Manufacturing Management Distribution Internal Supply Chain Customers Tahap - External Integration Supplier Gambar 1 Tahapan Integrasi Rantai Pasokan menurut Indrajit dan Djokopranoto,(2002) 1) Tahap 1 Hubungan antara fungsi-fungsi dan aktivitas pada perusahaan tidak saling berkaitan. Mereka menjalankan program-program sendiri terlepas satu sama lain (in complete isolation). Seperti bagian produksi yang hanya memikirkan bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditetapkan dan sama sekali tidak tidak mau ikut memikirkan penumpukan inventory dan penggunaan ruangan gudang. 2) Tahap 2 Perusahaan mulai menyadari pentingnya integrasi perncanaan walaupun dalam bidang yang masih terbatas, yaitu diantara fungsi internal yang paling berdekatan. Hubungan seperti produksi dengan inventory control, purchasing dengan inventory control dan sebagainya (functional integration). 18 3) Tahap 3 Tahap 3 adalah perncanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam satu perusahaan (internal integration). 4) Tahap 4 Tahap 4 merupakan tahapan sebenarnya darri manajemen rantai pasokan yaitu integrasi total dalam konsep pernecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (manajemen) yang telah dicapai dalam tahap 3 dan diteruskan ke upstream yaitu suplpliers dan downstreams sampai pelanggan. b. Indikator Manajemen Rantai Pasokan Li et al (2006) juga menyatakan bahwa dalam manajemen rantai pasok yang terintegrasi terdapat proses-proses berikut ini: 1) Strategic Supplier Pertnership Strategic supplier didefinisikan sebagai hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan supplier. Strategi ini lebih berfokus untuk melakukan perencanaan bersama (mutual planning) dan melakukan upaya pemecahan masalah bersama antara perusahaan dan supplier (Gunasekaran, 2001). Dengan melakukan strategi yang bermitra dengan supplier, maka memungkinkan perusahaan dapat bekerja secara efektif dengan beberapa supplier yang mau berbagi tanggung jawab untuk menciptakan dan mengsukseskan suatu produk. Kemitraan yang strategis dangan pemsok memungkinkan perusahaan bekerja lebih efektif dengan beberapa pemasok penting yang besedia berbagi tanggungjawab atas keberhasilan produk. Pemasok yang berpartisisipasi di awal proses perencanaan produk dapat menawarkan 19 pilihan desain yang lebih efektif, membantu memilih komponen dan teknologi terbaik, dan membantu dalam penilaian desain. Organisasi yang strategis dapat bekerja sama secara erat dan menghilangkan waktu yang terbuang sia-sia. Kemitraan pemasok yang efektif dapat menajadi komponen rantai pasokan terdepan. 2) Customer Relationship Customer relationship merupakan beberapa kumpulan praktek yang bertujuan untuk mengelolah keluhan pelanggan, membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan (Claycomb et al. 1999,). Hubungan dengan pelanggan (customer relationship) merupakan komponen yang penting dalam menerapkan manajemen rantai pasokan. Dengan perusahaan memiliki pelanggan yang mau berkomitmen dalam membangun hubungan, maka hal ini merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya hubungan dengan pelanggan yang baik maka hal ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan defirensiasi produknya terhadap kompetitor, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, dan dapat menciptakan value kepada pelanggan (Tan et al, 1997). 3) Level of Information Sharing Information sharing mengacu pada sejauh mana informasi penting dikomunikasikan terhadap mitra usaha perusahaan (Monczka, et al. 2008). Tingkat pembagian informasi berkaitan dengan tingkat kepentingan dan ketepatan informasi yang dikomunikasikan ke mitra bisnis dalam rantai pasokan. Information sharing merupakan salah satu faktor penting dalam 20 implementasi manajemen rantai pasokan (Cheng, 2001). Towill (2003) mengemukakan bahwa information sharing merupakan salah satu dari ”building blocks” yang menunjukkan hubungan yang solid antar mitra bisnis yang tergabung dalam rantai pasokan. Information sharing pada dasarnya memiliki dua aspek penting yaitu kuantitas dan kualitas information sharing yang keduanya dianggap sebagai konstruk yang mempengaruhi information sharing. Aspek kuantitas (tingkat) information sharing mengacu pada kepentingan dan ketepatan informasi yang dikomunikasikan pada mitra rantai pasokan (Monezka, 1998). Informasi yang dibagikan bisa bervariasi dari level strategik hingga taktis, baik informasi tentang aktivitas logistik maupun informasi pelanggan. Pengguna informasi yang relevan dan tepat waktu oleh elemen-elemen fungsional dalam rantai pasokan merupakan kunci daya saing perusahaan. 4) Quality of Information Sharing Kualitas information sharing penting untuk mencapai keefektifan rantai pasokan, tetapi dampak information sharing akan dirasakan signifikan tergantung pada informasi yang dibagikan, kepada siapa informasi tersebut dibagikan, kapan dan bagaimana informasi tersebut dibagikan (Monezka et al, 1998). Dampak information sharing sangat dipengaruhi oleh kualitas informasi yang mencakup aspek seperti akurasi, ketepatan waktu, kecukupan informasi, dan kredibilitas pertukaran informasi. Jarell (1998) mengemukakan bahwa information sharing di sepanjang rantai pasokan dapat menciptakan fleksibilitas, tetapi untuk 21 mencapai fleksibilitas tersebut diperlukan informasi yang akurat dan tepat waktu, untuk itu distorsi informasi harus dihilangkan yaitu dengan mencapai informasi seakurat mungkin dan perusahaan harus memastikan bahwa pergerakan informasi berjalan lancar tanpa penundaan atau keterlambatan dan tidak terjadi distorsi atau paling tidak keterlambatan dan distorsi yang terjadi diupayakan seminimum mungkin. 5) Postponement Penundaan didefinisikan sebagai praktik-praktik pembuatan, penyediaan, bahan, dan pengiriman dalam rantai pasokan yang memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan variasi produk yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen dan membedakan suatu produk untuk memodifikasi fungsi permintaan (Davis, 1998). Dua pertimbangan utama dalam mengembangkan suatu strategi postponement adalah dengan menentukan seberapa besar penundaan, penentuan langkah mana yang digunakan untuk melalukan penundaan (Beamon, 1998). Strategi ini perlu disesuaikan dengan tipe-tipe produk, permintaan pasar, dan struktur hambatan dalam sistem manufaktur dan logistik (Cooper, 1998). B. Kinerja Perusahaan 1. Definisi Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan 22 untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Srimindarti, 2004). Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja. Goyal (2001) mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut: “Performance is: the process or manner of performing, a notable action or achievement, the performing of a playor other entertainment”. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Kinerja perusahaan mengacu pada seberapa baik suatu perusahaan berorientasi pada pasar serta tujuan financialnya. a. Sistem Penilaian Kinerja Sistem penilaian kinerja yang efektif dalam kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu: 1) Memperhatikan setiap organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan. 2) Menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan 3) Memeperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan 4) Menyediakan informasi berupa umpan balik membantu anggota organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan. 23 Penilaian kinerja mengandung tugas-tugas untuk mengukur berbagai aktivitas tingkat organisasi sehingga menghasilkan informasi umpan balik untuk melakukan perbaikan organisasi. Perbaikan organisasi mengandung makna perbaikan manajemen organisasi yang meliputi perbaikan perencanaan, perbaikan proses, dan perbaikan evaluasi. Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan kustomer dan cost effectiveness proses bisnis/intern serta produktivitas. Setelah pengelolaan dilakukan terhadap suatu usaha diharapkan kinerja usaha tersebut akan membaik. Pada penelitian ini pengelolaan dilakukan terhadap manajemen rantai pasokan untuk penyediaan barang dan jasa. Manajemen rantai pasokan dimulai dari pemesanan bahan baku sampai pada produk akhir yang digunakan oleh konsumen, diharapkan pendistribusian barang, penyampaian informasi, ketepatan waktu akan berjalan lancar. Pada dasarnya manajemen rantai pasokan telah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, utamanya disini adalah sektor industri jasa. Hanya saja manajemen rantai pasokan penyediaan barang dan jasa tersebut belum terintegrasi dan kolaboratif. Berdasarkan pemaparan di atas kinerja adalah pencapaian suatu pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar, penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan (Simanjuntak,2005) b. Indikator Kinerja Perusahaan Beberapa ahli mengungkapkan bahwa ukuran kinerja perusahaan yang paling sering digunakan dalam penelitian empiris adalah kinerja keuangan (financial 24 performance) dan kinerja berbasis pasar (market-based performance) Jahanshin et al (2012). 1. Kinerja Keuangan ( Financial Performance) Kinerja biasanya dinilai menggunakan pengukuran berbasis data akuntansi atau data keuangan.Kekurangan dari semua pengukuran berbasis data akuntansi adalah fokusnya pada kinerja yang sudah lalu (Norton, 1992). Data dari tahun-tahun sebelumnya sangat sedikit dapat menunjukkan potensi masa depan dari sebuah perusahaan. Maka, kinerja perusahaan tidak dapat diukur hanya berdasarkan pengukuran berbasis data akuntansi saja (Wilderom, 1997). Beberapa ahli menggunakan tingkat pengembalian atas penjualan (return on sales), profitabilitas, pertumbuhan penjualan, perbaikan produktivitas kerja, dan perbaikan biaya produksi untuk mengukur kinerja keuangan (Revilla, 2006). 2. Kinerja Berbasis Pasar (Market-based Performance) Kinerja berbasis pasar secara keseluruhan akan terpengaruh ketika pasar mengetahui informasi mengenai operasional perusahaan yang tidak termasuk dalam hasil kinerja keuangan (Carton, 2004). Ukuran kinerja berbasis pasar ini meliputi: tingkat pengembalian pada pemegang saham, market value added dan keuntungan tahunan (Carton, 2004). Dalam penelitian ini pengukuran kinerja perusahaan hanya akan diwakili dengan kinerja keuangan dan kinerja operasional. Hal ini dikarenakan pengukuran kinerja berbasis pasar hanya dapat dilakukan pada perusahaan yang bersifat publik sedangkan objek dalam penelitian ini belum tentu semuanya adalah perusahaan publik. Maka dalam kondisi yang demikian, 25 kombinasi dari pengukuran kinerja keuangan dan kinerja operasional cukup untuk merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan (Carton, 2004). C. Penelitian Terdahulu Tabel 3 Daftar Tabulasi Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Tujuan Metode Penelitian Penelitian Penelitian Li. Pengaruh Penelitian ini Penelitian ini (2006), SCM untuk mengunakan Elsevier, terhadap mengetahui paradigma Volume 34 keunggulan hubungan kuantitatif. bersaing antara Untuk menguji dan kinerja manajemen hipotesis perusahaan rantai pasok digunakan dengan analisa Partial keunggulan Least Square bersaing dan kinerja perusahaan. Deshpande Dimensi Penelitian ini Jenis penilitian (2012),Jstor, SCM, bertujuan menganalisis Volume 7 Kinerja untuk rantai pasokan SCM dan mengungkap tidak cukup Kinerja banyak komprehensif, Organisasi hubungan yang terutama dalam : Kerangka terbengkalai hal memahami terpadu yang menarik kompleksitas bagi para SCM dan manajer. kinerja organisasi dalam konteks terpadu Eng (2016), Studi Penelitian ini Studi ini Emerald empiris bertujuan mengembangk Insight, tentang untuk menguji an sampel Volume 21 UKM wawasan terdiri dari 750 China teoretis dari per unit kecil. Kemampua orientasi pasar Uji t n distribusi dan pandangan independen pengecer berbasis yang sumber daya membandingka untuk n profitabilitas meningkatkan ritel Hasil Penelitian Penerapan Supply Chain Management yang baik akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari kinerja keuangan maupun operasionalnya. peningkatan interaksi antara penyusun penting rantai pasokan manajemen akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuan yang diinginkan Data dari sampel 247, di 3 kota besar di China memiliki hubungan positif antara kemampuan distribusi pengecer dan kinerja di lingkungan yang tidak pasti. 26 D. Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian ini menunjukan bahwa praktik manajemen rantai pasokan akan berdampak pada kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Praktik manajemen rantai pasokan dikonseptualisasikan sebagai dasar lima dimensi. Kelima dimensi tersebut adalah Strategic Supplier Partnership, customer Relationship, Level of Information Sharing, Quality of Information Sharing dan Postponement. Uraian rinci kinerja perusahaan adalah konsep yang telah diopersionalkan dalam literature yang ada. Dengan menggunakan dukungan literatur, pengaruh yang diharapkan antara manajemen rantai pasokan dan kinerja perusahaan dibahas dan dihiposesis yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dikembangkan ini Li et al (2006). Manajemen Rantai pasokan X H1 Strategic Supplier Partnership H2 Customer Relationship H3 Level of Information Sharing H4 Quality of Information Sharing H5 Postponement H6 Gambar 2 Kerangka Pemikiran Kinerja Perusahaan Y Financial Performance Market-Based Perfomance 27 E. Hipotesis Bertitik dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Dimensi Strategic Supplier Partnership berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima H2 : Dimensi Customer Relationship berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima H3 : Dimensi Level of Information Sharing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima H4 : Dimensi Quality of Information Sharing berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima H5 : Dimensi Postponement berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjaperusahaan PT Indomarco Adi Prima H6 : Manajemen rantai pasokan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PT Indomarco Adi Prima III. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang peneliti teliti adalah mengenai pengaruh manajemen ranai pasok terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima Metro. Merupakan salah satu kantor cabang dari PT Indomarco Adi Prima Lampung dengan jumlah karyawan sebanyak 123 orang. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Data primer Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari tempat penelitian dengan menggunakan instrument penelitian. Data yang digunakan merupakan data yang berhubungan dengan manajemen rantai pasok dan kinerja perusahaan. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari pihak lain, data ini terdiri dari data tentang PT Indomarco Adi Prima Metro. C. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyona (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik 29 kesimpulannya. Populasi merupakan sekeluruhan subjek yang akan diteliti dengan karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat digeneralisasikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan populasi karyawan PT Indomarco Adi Prima Metro yang berjumlah 123 orang. D. Definisi Operasional dan Pengukuran Varibael 1. Variabel penelitian Varibael penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : b. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunkan dalam penelitian ini adalah strategic supplier partnership, customer relationship, level of information sharing, quality of information sharing dan postponement. c. Varibael terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. 2. Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2009) pengertian operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indokator yang membentuknya. Definisi operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : 30 Tabel 4 Definisi Operasional Variabel Variabel Sub variabel Supply Strategic Chain Supplier Management Partnership (X) X1 Definisi Variabel Indikator Merupakan hubungan 1. Mempertimbangkan jangka panjang antara kualitas sebagai kriteria organisasi dan pertama memilih pemasoknya. pemasok. 2. Pemecahan masalah bersama. 3. Membantu pemasok untuk meningkatkan kualitas. 4. Memiliki program perbaikan berkelanjutan. Skala Likert Customer Relationship X2 Merupakan seluruh rangkaian praktik yang digunakan untuk tujuan mengelola keluhan pelanggan, membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 1. Frekuensi interaksi. 2. Frekuensi evaluasi. 3. Mencari tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan. 4. Memfasilitasi pelangan. 5. Mengevaluasi hubungan dengan pelangan. Likert Level of Information Sharing X3 Yaitu mengacu pada kepentingan dan ketepatan informasi yang dikomunikasikan pada mitra rantai pasokan 1. Merencanakan dengan detail kebutuhan produksi. 2. Bertukar informasi secara berkesinambungan. 3. Informasi sesuai dengan yang diinginkan. 4. Informasi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. 5. Informasi dapat dimengerti dan dipahami. Likert Quality of Information X4 Yaitu mengacu pada akurasi, ketepatan waktu, kecukupan informasi, dan kredibilitas pertukaran informasi. 1. 2. 3. 4. Likert Postponement X5 Informasi yang akurat. Ketepatan waktu. Relevan. Informasi dapat dipercaya Adalah praktik1. Merancang praktikpraktik pembuatan, praktik pembuatan, penyediaan dan penyedian dan pengiriman dalam pengiriman dalam rantai rantai pasokan yang pasokan memungkinkan 2. Menentukan seberapa perusahaan untuk besar penundaan lebih fleksibel dalam mengembangkan variasi Likert 31 LANJUTAN TABEL 4 Variabel Supply Chain Managemen t (X) Sub variabel Postponement X5 Definisi Variabel produk yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen dan membedakan suatu produk untuk memodifikasi fungsi permintaan. Kinerja 1. Financial Merupakan tingaktan Perusahaan Performa pencapaian perusahaan (Y) nce dan dalam melaksanakan marketkegiatan atau aktivitas based yang menjadi performa tanggung jawabnya nce dalam mengoptimalkan pencapaian visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan yang dapat dinilai dengan cara membandingkan pencapaian dengan target atau kinerja beberapa perusahaan di industry yang sama. Sumber : Li et al., 2006 Indikator Skala 3. Menentukan langkah yang digunakan dalam melalukan penundaan Likert 1. Market share Kemampuan mencapai pangsa pasar Mencakup seluruh lingkup pangsa pasar Menciptakan produk baru yang tepat 2. Return on investment Mencapai biaya produksi 3. The grow of market share Mencapai target produktivitas 4. The grow of sales Mencapai tingkat pertumbuhan penjualan Mencapai tinggat pengembalian penjualan 5. Growth in return on Investment Menawarkan produj/jasa yang sesuai 6. Profit margin on sales Mencapai keuntungan (profit) 7. Overall competitive position Memenuhi kebutuhan konsumen Likert 32 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi pustaka (Library Research) merupakan sebuah kegiatan pengumpulan data yang sumbernya berasal dari media-media kepustakaan, seperti literature buku-buku pendidikan, media cetak, media elektronik, media massa, internet dan sebagainya. Studi pustaka sifatnya teoritis, sehingga penelitian yang dilakukan memiliki landasan teori penelitian yang kuat. 2. Kuesioner Menurut Sugiyono (2012) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. F. Uji Instrumen Penelitian Untuk mengetahui reliabilitas dan validitas variabel-variabel yang diteliti menggunakan teknik pengujian sebagai berikut: 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2012) definisi valid adalah derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen 33 menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan faktor analisis melalui program SPSS 22.0., menurut Ghozali (2006) pernyataan dikatakan valid apabila factor loading di atas 0,5. 2. Uji Reliabilitas Narimawati (2010) Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengaruh yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka setelah melakukan pengujian validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas untuk menguji kecenderungan atau kepercayaan alat pengukuran dengan diperoleh nilai r dari pengujian reliabilitas yang menunjukan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada tidaknya hubungan antara dua belah instrument. Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002) adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpa >0,6 dan nilai Cronbach’s Alpa hitung lebih besar daripada Cronbach’s Alpa if item deleted (Sekaran 2011). Rumrus yang digunakan : R= Keterangan : R : reabilitas instrumen K : banyaknya butir pertanyaan ∑ ² : jumlah varian butir ² : varian total 1- ∑ ² ² 34 3. Uji Normalitas Menurut Imam Gozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah: 1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4. Analisis data kualitatif Penelitian ini adalah panalitian deskriptif, dengan lebih banyak baersifat uraian dari hasil jawaban kuesioner. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuaraikan dalam bentuk desktiptif. 5. Analisis Kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya dihitung menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjualan dari kuesioner. Untuk mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala likert yang di peroleh. Menurut Sugiyono (2012) skala Likert 35 digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam menjawab skala likert ini, responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran. Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert. Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban dari para responden pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuesioner, dengan skala pengukuran Likert (Likert’s Summating Ratings). Daftar pertanyaan digolongkan ke dalam lima tingkatan yaitu: a. Untuk jawaban STS sangat tidak setuju diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban TS tidak setuju diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban N netral diberi nilai = 3 d. Untuk jawaban S setuju diberi nilai = 4 e. Untuk jawaban SS sangat setuju diberi nilai = 5 Peneliti menggunakan program SPSS 22 (Statistical Package for Social Science) alat yang digunakan untuk menguji hipotesis pengenai pengaruh Manajemen Rantai Pasok terhadap Kinerja Perusahaan PT. Indomarco Adi Prima Lampung (Kota Metro). Penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda. Uji regresi linier berganda digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji regresi linier berganda dapat dilihat dalam persamaan berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4+ b5 X5+ e 36 Keterangan : Y = Kinerja Perusahaan X 1 = Strategic Supplier Partnership X2 = Customer Relationship X3 = Level of Information Sharing X4 = Quality of Information Sharing X5 = Postponement bX = Koefisian regresi a = Kostanta e = Standard Error G. Pengujian Hipotesis Pengujian umum hipotesis dapat diuji dengan du acara yaitu dengan mencocokan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara simultan menggunakan (uji F) dan pengujian parsial (uji t). 1. Uji t Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui secara persial variabel indepanden berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dikatakan berperngaruh apabila sig < a (0,05). Pengujian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut: 37 a. Jika t hitung > t tabel (0,05) maka Hipotesis didukung. b. Jika t hitung < t tabel (0,05) maka Hipotesis tidak didukung. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: t hitung = Keterangan: b = koefisien regresi variabel dependen = standar deviasi koefien regresi variabel independen. Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis regresi berganda menggunakan SPSS 2. Uji F Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel variabel bebas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel terikat. Besarnya kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi (R2), semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji F dapat di cari dengan rumus: Fhitung = ( Keterangan ; R2 = koefisien determinasi n = jumlah data k = jumlah variabel independen ² ²)/ 38 Kriteria uji F untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama, kriteria pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung < Ftabel b. FHitung < FTabel maka Ho didukung, Ha tidak didukung = tidak ada pengaruh signifikan c. FHitung > FTabel maka Ho tidak didukung, Ha didukung = ada pengaruh signifikan ( Sanusi, 2011) V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, mengenai manajemen rantai pasok berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada PT Indomarco Adi Prima Metro dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu : 1. Hasil analisis menunjukan bahwa Strategic Supplier Patrneship berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Strategic Supplier Patrneship berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah satunya dalam menyelesaikan masalah bersamasama dengan pemasok dan perusahaan selalu mengikutsertakan pemasok dalam membuat dan merancang sebuah strategi. 2. Hasil analisis menunjukan bahwa Customer Relationship berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Customer Relationship berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah satunya interkasi dengan pelanggan untuk menetapkan standar(standar pengiriman, standar dama merespon pelanggan). 3. Hasil analisis menunjukan bahwa Level of Information Sharing berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Level of Informatin Sharing berpengaruh terhdap kinerja 65 perusahaan. Salah satunya pada bertukar informasi dengan mitra dagang untuk membantu pembentukan perencanaan bisnis. 4. Hasil analisis menunjukan bahwa Quality of Information Sharing berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Quality of Information Sharing berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah satunya dengan tepat waktu dalam pertukaran informasi dengan mitra dagang. 5. Hasil analisis menunjukan bahwa Postponement berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat Postponement berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Salah satunya dengan menunda perakitan produk sampai pesanan pelanggan benar-benar diterima. 6. Hasil analisis menunjukan bahwa manajemen rantai pasok berpengaruh terhdap kinerja perusahaan. Beberapa penilaian yang membuat manajemen rantai apsok berpengaruh terhdap kinerja perusahaan dengan hal-hal yang dapat dilihat dan diketahui dari strategic supplier partnership,customer relationship, level of information sharing, quality of information sharing dan postponement yang memiliki pengaruh signifikan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperolah dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Perusahaan PT Indomarco Adi Prima Metro disaranakan untuk Strategic Supplier Partnership lebih memeperhatikan pada kualitas kriteria utama 66 dalam memilih pemasok, sedangakan pada Customer Relationship perusahaan harus memperhatikan evaluasi hubungan dengan pelanggan secara berkala, pada Level of Indormation Sharing hal yang harus ditingkatkan ialah pada berbgai kepentingan dengan mitra, selanjutnya pada Quality of Information Sharing hal yang harus diperhatikan ialah dalam keakuratan pertukaran informasi dengan mitra dan pada Postponement perusahaan harus memperhatiakn dimana letak perakitan produk agar dekat dengan pelanggan. 2. PT Indomarco Adi Prima Metro diharapkan dapat meingkatkan bebrapah hal guna meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hal itu ialah pada bagaimana memperkenalkan peroduk baru yang tepat waktu da hal lainnya ialah bagaimana perusahaan mampu menawarkan produk/jasa yang sesuai dengan persepsi pelanggan. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel yang telah di teliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Bai-Yu Zhang, Nai-Liang Li, Xiao-Cheng Fan, Zhen-Hua Liu. 2011. The Distribution Model Analysis and Optimization Modeling of Regional Fast Moving Consumer Goods. 978-1-61284-449-7/11. Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Brewer, P.C. and Speh, T.W. (2000), “Using the balanced scorecard to measure supply chain performance”, Journal of Business Logistics, Vol. 21 No. 1, pp. 75-94. B.S. Sahay, Ramneesh Mohan .2003.Supply chain management practices in Indian industryInternational Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 33 (7) (2003), pp. 582-606 Cooper, Robert G. (2000). “Product Inovation and Technology Strategy”. Journal Research Technology Management. p.38-41. Christoph Teller, Herbert Kotzab, David B.Grant. 2012. Improving the execution ofsupply chain management in organizations.Int. J. Production Economics 140 (2012) 713–720 Christopher, M. and Peck, H. (2004), “Building the resilient supply chain”, International Journal of Logistics Management, Vol. 15 No. 2, pp. 1-13. Christopher, M., Jia, F., Khan, O., Mena, C., Palmer, A. and Sandberg, E. (2007), “Global sourcing and logistics”, Logistics project number LP 0507, Department for Transport, Cranfield School of Management, Cranfield. Daft, Richard.L, 2006. Management Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. Deshpande, Anant. 2012, “Supply Chain Management Dimensions, Supply Chain Performance and Organizational Performance: An Integrated Framework”, International Journal of Business and Management, Vol. 7, doi:10.5539/ijbm.v7n8p2 Donald J. Bowersox, David J. Closs, M. Bixby Cooper. 2002. Supply chain i logistics management. McGraw-Hill Fawcett, S.E. and Magnan, G.M. (2004), The rhetoric and reality of supply chain integration”, International Journal of Physical Distribution & Logistic Management, Vol. 32 No. 5, pp. 339-351. Fred R.David, 2009. Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operations Management-Manajemen Operasi. Edisi 9 Buku . Jakarta : Salemba Empat Hunger, J, David danWheelen, Thomas L. 2011.Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi. Indrajit, Richardus dan Richardus Djokopranoto. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Indriantoro, Nur, dan Supomo, Bambang . 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1. Edisi 3. Semarang: Penerbit Universitas Diponogoro Kotler, P. & Keller, K.L.2007. Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kosasih, Sobarsa.2009. Manajemen Operasi bagian pertama. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media Lambert, D.M., Garcia-Dastugue, S. dan Croxton K.L. (2005). An evaluation of process-oriented supply chain management frameworks. Journal of Business Logistics 26: 25-57. Levi, David Simchi, Philip Kamin Sky & Edith Simchi Levi. (2000). Designing Li, S., Ragu-Nathan,B., Ragu-Nathan, T.S. & Subba Rao, S. (2006). “The Impact of Supply Chain Management Practise on Competitive Advantage and Organizational Performance,” Elsevier, 34(1). 107 – 124. Michiel R. Leenders, Harold E. Pearon.1997. Purchasing and supply Management. Edisi 11. Irwin Monczka, R. M., Petersen, K. J., Handfield, R. B., & Ragatz, G. L. (1998). Success factors in strategic supplier alliances: The buying company perspective. Decision Science 29(3), 5553– 5577. Muhardi,. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:Garaha Pustaka. Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis OleksandrVelychko. 2014. Fundamental Basis and Connection of Modern Entrepreneur alL ogistics and SCM. Review of European Studies; Vol. 6, No. 4; 2014.ISSN 1918-7173 E-ISSN 1918-7181 Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawathi ER. 2010. Supply Chain Management. Edisi 2. Surabaya: Guna Widya. Raharja, Samun Jaja dan Arifianti, Ria.2009. Analisis Saluran Distribusi Hypermaket di Kota Bandung. Sekaran,Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Jilid 1, Edisi 4, Jakarta, Salemba Empat Sugiyono. 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&d, Alfabeta Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung:CV. Alfabeta. Triajie, Muhammad Iqbal. 2006. “Sumber-Sumber Pertumbuhan Industri Pengolahan Makanan Di Indonesia(Analisis Total Factor Productivity)”. Skripsi. Bogor: IPB Sevenpri Candra, Linda. 2013. QSPM and 7C's strategy for e-SCM implementation strategy (case study: XYZ plastic corporation). International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering - ISSN : 19750080 - Vol : 9 - No : 1 - Page : 11 – 18 Eng,Teck-Yong. (2016),"An empirical study of Chinese SME grocery retailers’ distribution capabilities", Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 21 Iss 1 pp. 63 - 77 Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi Yogyakarta. . Van Hoek RI, Commandeur HR,1999, Restructuring European Supply Chain by Implementing Postponement Strategies, Long Range Planning, Vol. 32, No. 5