Uploaded by aamaminah013

KEHAMILAN EKTOPIK EDIT

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi kehamilan ektopik?
2. Apa etiologi kehamilan ektopik?
3. Apa tanda & gejala kehamilan ektopik?
4. Bagaimana patofisiologi kehamilan ektopik?
5. Bagaimana manifestasi klinis kehamilan ektopik?
6. Bagaimana pathway kehamilan ektopik?
7. Bagaimana Nursing care planning kehamilan ektopik?
8. Bagaimana review jurnal kehamilan ektopik?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi kehamilan ektopik.
2. Untuk mengetahui etiologi kehamilan ektopik.
3. Untuk mengetahui tanda & gejala kehamilan ektopik.
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis kehamilan ektopik.
5. Untuk mengetahui patofisiologi kehamilan ektopik.
6. Untuk mengetahui pathway kehamilan ektopik.
7. Untuk mengetahui Nursing Care Planning kehamilan ektopik.
8. Untuk mengetahui review jurnal kehamilan ektopik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. KEHAMILAN EKTOPIK
2.1 DEFINISI KEHAMILAN EKTOPIK
1. Kehamilan ektopik ialah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tubuh diluar endometrium kavum uterus. Termasuk
dalam kehamilan tuba, kehamilan ovarial, kehamilan intraligamenter,
kehamilan servikal, dan kehamilan abdominal primer atau sekunder (Ilmu
Bedah Kebidanan, cetakan 7:2007).
2. Kehamilan ektopik adalah bila ovum dibuahi (blastosit) melekat pada
sembarang jaringan selain lapisan uterus seperti tuba falopi, ovarium,
abdomen, atau serviks. Insidens tertinggi implantasi ektopik terjadi dalam
tuba falopi. (Suzane C. Smeltzer : 2001)
3. Menurut Murria, 2002 : Kehamilan ektopik adalah setiap implantasi yang
sudah dibuahi diluar kavum uterus. Implantasi dapat terjadi di tuba falopi,
ovarium, serviks, dan abdomen. Namun kejadian kehamilan ektopik yang
terbanyak adalah di tuba falopi. (Mitayani : 2009)
4. Kehamilan ektopik atau kehamilan extrauterine ialah kehamilan yang
dapat terjadi di luar rahim, misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga
perut,tetapi dapat terjadi di dalam cervix, pars interslitialis tubae atau
dalam tanduk rudimenter rahim. (obstetric patologi)
5. Kehamilan ektopik adlah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi
diluar endometrium kavum uteri. (Kapita selekta kedokteran, cetakan
4:2001)
2.2 ETIOLOGI KEHAMILAN EKTOPIK
Sebagian besar penyebab tidak banyak diketahui, kemungkinan faktor yang
memegang peranan adalah sebagai berikut :
1.
Faktor dalam lumen tuba : endosalfingitis, hipoplasia lumen tuba.
2.
Faktor dinding lumen tuba : endometriosis tuba, di ventrikel tuba congenital.
3.
Faktor diluar dinding lumen tuba : perlengketan pada tuba, tumor.
4.
Faktor lain : migrasi luar ovum, fertilisasi in virto. (Mitayani : 2009)
5.
Ektopik sebelumnya (setelah satu kehamilan ektopik, risiko terjadi kembali
adalah 7% samapai 15%).
6.
Pembedahan tuba sebelumnya.
7.
Aborsi multiple induksi sebelumnya (terutama bila disertai dengan infeksi).
8.
IUD atau kontraseptif progestin-saja.
9.
Penyakit inflamasi pelvis (PID) tampak sebagai factor risiko utama kehamilan
ektopik. Terapi antibiotic yang sudah baik unutk PID biasanya mencegah
penutupan total tuba, tetapi dapat meninggalkan stirtur atau penyempitan, yang
mencetus implantasi ektopik. (Suzane C. Smeltzer : 2001)
2.3 TANDA & GEJALA KEHAMILAN EKTOPIK
 TANDA :
1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau spotting atau
perdarahan vaginal.
2. Menstruasi abnormal.
3. Abdomen dan pelvis yang lunak.
4. Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa
kehamilan, atau tergeser akibat perdarahan. Dapat ditemukan sel desidua
pada endometrium uterus.
5. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi.
6. Kolaps dan kelelahan
7. Pucat
8. Nyeri bahu dan leher (iritasi diafragma)
9. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung.
10. Gangguan kencing. Kadang-kadang terdapat gejala besar kencing karena
perangangan peritoneum oleh darah di dalam rongga perut.
11. Pembesaran uterus
Pada kehamilan ektopik uterus membesar juga karena pengaruh hormonhormon kehamilan tapi pada umumnya sedikit lebih kecil dibandingkan
dengan uterus pada kehamilan intrauterin yang sama umurnya.
12. Nyeri pada toucher
Terutama kalau cervix digerakkan atau pada perabaan cavum Douglasi
(nyeri digoyang)
13. Tumor dalam rongga panggul
Dalam rongga panggul teraba tumor lunak kenyal yang disebabkan
kumpulan darah di tuba dan sekitarnya.
14. Perubahan darah
Dapat diduga bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang
terganggu, karena perdarahan yang banyak ke dalam rongga perut.
 GEJALA:
A. Nyeri
Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100% kasus kehamilan ektopik.
Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral , terlokalisasi atau tersebar.
B. Perdarahan per vaginam
Dengan matinya telur decidua mengalami degenerasi dan nekrose dan dikeluarkan
dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit, perdarahan yang
banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke abortus biasa.Perdarahan
abnormal uterin, biasanya membentuk bercak. Biasanya terjadi pada 75% kasus
C. Amenorrhea
Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang memiliki berkas
perdarahan pada saat mereka mendapatkan menstruasi, dan mereka tidak
menyadari bahwa mereka hamil.
2.4 PATOFISOLOGI
Virus Proses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi
di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar. Pada
nidasi secara kolumnar telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan
biasanya telur mati secara dini dan direabsorbsi. Pada nidasi interkolumnar, telur
bernidasi antara dua jonjot endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup maka ovum
dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan
dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba malahan
kadang-kadang sulit dilihat vili khorealis menembus endosalping dan masuk
kedalam otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.
Perkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor, yaitutempat
implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh
invasi trofoblas.
Di bawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum
graviditi dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat
berubah menjadi desidua . Beberapa perubahan pada endometrium yaitu sel epitel
membesar, nukleus hipertrofi, hiperkromasi, lobuler, dan bentuknya ireguler.
Polaritas menghilang dan nukleus yang abnormal mempunyai tendensi menempati
sel luminal. Sitoplasma mengalami vakuolisasi seperti buih dan dapat juga
terkadang ditemui mitosis. Perubahan endometrium secara keseluruhan disebut
sebagai reaksi Arias-Stella.
Setelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi kemudian
dikeluarkan secara utuh atau berkeping-keping. Perdarahan yang dijumpai pada
kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua
yang degenerative.
2.5 MANIFESTASI KLINIS
1. Amenorhoe
2. Perdarahan pervaginam
Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan
dikeluarkan dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit,
perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke
abortus yang biasa
3. Nyeri bahu dan leher karena perangsangan digfragma
4. Nyeri pada palpasi
5. Perut pendeita biasanya tegang dan agak gembung, ada tanda – tanda
perdarahan intra abdominal(shifting dullness).
6. Tanda - tanda akut abdomen : nyeri tekan yang hebat (defance musculair),
muntah, gelisah, pucat, anemis, nadi kecil dan halus, tensi rendah atau
tidak terukur (syok).
7. Tanda Cullen : sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan
lebam.
8. Pada pemeriksaan dalam :
 Adanya nyeri ayun: dengan menggerakkan porsio dan serviks ibu akan merasa
sakit yang sangat
9. Douglas crise : rasa nyeri hebat pada penekanan kavum douglasi
10. Kavum douglasi teraba menonjol karena terkumpulnya darah, begitu pula
teraba masa retrouterin (masa pelvis)
2.6 PATHWAY
2.7 NURSING CARE PLANING
2.8 REVIEW JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawihardjo, Hanifa W. 2008. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi I, Cetakan
7. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Smeltzer, Suzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta : EGC.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
Lynda Jual Carpenito. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC.
Sarwono Prawihardjo, Hanifa W. 2008. Ilmu Kandungan. Edisi II, Cetakan 6.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung. 1981. Obestetri Patologi. Bandung.
Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid I. Media
Aesculapius FKUI.
Ai Yeyeh Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta : Tim .
Download