LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN ETROPIK TERGANGGU ( KET ) A. DEFINISI Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik dapat diartikan “berada di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi abortus atau pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut maka kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang terjadi implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis servikalis uteri,tanduk uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus.(Sarwono Prawiroharjho, 2005) Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih besar dari 90 %). (Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal) Kehamilan ektopik ialah kehamilan di tempat yang luar biasa. Tempat kehamilan yang normal ialah di dalam cavum uteri. Kehamilan ektopik dapat terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam cervix, pars interstitialis tuba atau dalam tanduk rudimenter rahim. (Obstetri Patologi. 1984. FK UNPAD) Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri. (kapita selekta kedokteran,2001) Dari kedua difinisi diatas dapat disimpulkan kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri. B. ETIOLOGI Etiologi kehamilan ektopik terganggu telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Trijatmo Rachimhadhi dalam bukunya menjelaskan beberapa faktor yang berhubungan dengan penyebab kehamilan ektopik terganggu: 1.Faktor mekanis Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan ovum yang dibuahi ke dalam kavum uteri, antara lain: a. Salpingitis, terutama endosalpingitis yang menyebabkan aglutinasi silia lipatan mukosa tuba dengan penyempitan saluran atau pembentukan kantong-kantong buntu. Berkurangnya silia mukosa tuba sebagai akibat infeksi juga menyebabkan implantasi hasil zigot pada tuba falopii. b. Adhesi peritubal setelah infeksi pasca abortus/ infeksi pasca nifas, apendisitis, atau endometriosis, yang menyebabkan tertekuknya tuba atau penyempitan lumen c. Kelainan pertumbuhan tuba, terutama divertikulum, ostium asesorius dan hipoplasi. Namun ini jarang terjadi d. Bekas operasi tuba memperbaiki fungsi tuba atau terkadang kegagalan usaha untuk memperbaiki patensi tuba pada sterilisasi e. Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma uteri dan adanya benjolan pada adneksia f. Penggunaan IUD 2. Faktor Fungsional a. Migrasi eksternal ovum terutama pada kasus perkembangan duktus mulleri yang abnormal b. Refluks menstruasi c. Berubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesterone d. Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap ovum yang dibuahi. e. Hal lain seperti; riwayat KET dan riwayat abortus induksi sebelumnya. C. KLASIFIKASI Sarwono Prawirohardjo dan Cuningham masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya antara lain. 1. Tuba Fallopii a. Pars-interstisialis b. Isthmus c. Ampula d. Infundibulum e. Fimbrae 2. Uterus a. Kanalis servikalis b. Divertikulum c. Kornu d. Tanduk rudimenter 3. Ovarium 4. Intraligamenter 5. Abdominal a. Primer b. Sekunder 6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus. D. PATOFISIOLOGI Tempat-tempat implantasi kehamilan ektopik antara lain ampula tuba (lokasi tersering, ismust, fimbriae, pars interstisialis, kornu uteri, ovarium, rongga abdomen, serviks dan ligamentum kardinal. Zigot dapat berimplantasi tepat pada sel kolumnar tuba maupun secara intercolumnar. Pada keadaan yang pertama, zigot melekat pada ujungatau sisi jonjot, endosalping yang relative sedikitmendapat suplai darah, sehingga zigot mati dan kemudian di reabsorbsi. Pada implantasi interkolumnar, zigot menempel diantara dua jonjot. Zigot yang telah bernidasi kemudian tertutup oleh jaringan endosalping yang menyerupai desidua, yang disebut pseudokapsul. Villi korialis dengan mudah menembus endosalping dan mencapai lapisan miosalping dengan merusak integritas pembuluh darah di tempat tersebut. Selanjutnya, hasil konsepsi berkembang dan perkembangannya tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tempat implantasi, ketebalan tempat implantasi dan banyaknya perdarahan akibat invasi trofoblas. Seperti kehamilan normal, uterus pada kehamilan ektopikpun mengalami hipertropi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron, sehingga tanda-tanda kehamilan seperti tanda hegar dan Chadwick pun ditemukan. Endometriumpun berubah menjadi desidua, meskipun tanpa trofoblas. Sel-sel epitel endometriummenjadi hipertropik, hiperkromatik, intinya menjadi lobular dan sitoplasmanya bervakuola. Perubahan selular demikian disebut sebagai reaksi Arias-Stella. Karena tempat pada implantasi pada kehamilan ektopik tidak ideal untuk berlangsungnya kehamilan, suatu saat kehamilan akan terkompromi. Kemungkinan yang dapat terjadi pada kehamilan ektopik adalah : a. Hasil konsepsi mati dini dan direabsorbsi E. b. Abortus kedalam lumen tuba c. Ruptur dinding tuba. MANIFESTASI KLINIS Gambaran klinik kehamilan ektopik sangat bervariasi tergantung dari ada tidaknya ruptur. Triad klasik dari kehamilan ektopik adalah nyeri, amenorrhea, dan perdarahan per vaginam. Pada setiap pasien wanita dalam usia reproduktif, yang datang dengan keluhan amenorrhea dan nyeri abdomen bagian bawah, harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik. Selain gejala-gejala tersebut, pasien juga dapat mengalami gangguan vasomotor berupa vertigo atau sinkop; nausea, payudara terasa penuh, fatigue, nyeri abdomen bagian bawah,dan dispareuni. Dapat juga ditemukan tanda iritasi diafragma bila perdarahan intraperitoneal cukup banyak, berupa kram yang berat dan nyeri pada bahu atau leher, terutama saat inspirasi. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan pelvis, pembesaran uterus, atau massa pada adnexa. Namun tanda dan gejala dari kehamilan ektopik harus dibedakan dengan appendisitis, salpingitis, ruptur kista korpus luteum atau folikel ovarium. Pada pemeriksaan vaginal, timbul nyeri jika serviks digerakkan, kavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan. Pada umumnya pasien menunjukkan gejala kehamilan muda, seperti nyeri di perut bagian bawah, vagina uterus membesar dan lembek, yang mungkin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Tuba yang mengandung hasil konsepsi menjadi sukar diraba karena lembek. Nyeri merupakan keluhan utama. Pada ruptur, nyeri terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas tinggi disertai perdarahan, sehingga pasien dapat jatuh dalam keadaan syok. Perdarahan per vaginam menunjukkan terjadi kematian janin. Amenorrhea juga merupakan tanda penting dari kehamilan ektopik. Namun sebagian pasien tidak mengalami amenorrhea karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya. F. TANDA DAN GEJALA Tanda : 1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau spotting atau perdarahan vaginal. 2. Menstruasi abnormal. 3. Abdomen dan pelvis yang lunak. 4. Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa kehamilan, atau tergeser akibat perdarahan. Dapat ditemukan sel desidua pada endometrium uterus. 5. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi. 6. Kolaps dan kelelahan 7. Pucat 8. Nyeri bahu dan leher (iritasi diafragma) 9. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung. 10. Gangguan kencing 11. Kadang-kadang terdapat gejala besar kencing karena perangangan peritoneum oleh darah di dalam rongga perut 12. Pembesaran uterus Pada kehamilan ektopik uterus membesar juga karena pengaruh hormon-hormon kehamilan tapi pada umumnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan uterus pada kehamilan intrauterin yang sama umurnya. 13. Nyeri pada toucher Terutama kalau cervix digerakkan atau pada perabaan cavumdouglasi (nyeri digoyang) 14. Tumor dalam rongga panggul Dalam rongga panggul teraba tumor lunak kenyal yang disebabkan kumpulan darah di tuba dan sekitarnya. 15. Perubahan darah Dapat diduga bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang terganggu, karena perdarahan yang banyak ke dalam rongga perut. Gejala: 1. Nyeri: Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100% kasus kehamilan ektopik. Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral , terlokalisasi atau tersebar. 2. Perdarahan: Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan dikeluarkan dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit, perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke abortus biasa.Perdarahan abnormal uterin, biasanya membentuk bercak. Biasanya terjadi pada 75% kasus 3. Amenorhea: Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang memiliki berkas perdarahan pada saat mereka mendapatkan menstruasi, dan mereka tidak menyadari bahwa mereka hamil G. PENATALAKSANAAN Penanganan kehamilan ektropik pada umumnya adalalah laparotomi. Dalam tindakan demikian , beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut. 1. Kondisi ibu pada saat itu. 2. Keinginan ibu untuk mempertahankan fungsi reproduksinya. 3. Lokasi kehamilan ektropik. 4. Kondisi anatomis organ pelvis. 5. Kemampuan teknik bedah mikro dokter. 6. Kemampuan teknologi fertilasi in vitro setempat. 7. Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu di lakukan salpingektomi pada kehamilan tuba atau dapat dilakukan pembedahan konservatif. Apakah kondisi ibu buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik di lakukan salpingektomi. Pada kasus kehamilan ektropik di pars ampularis tuba yang belum pecah biasanya di tangani dengan menggunakan kemoterapi untung menghindari tindakan pembedahan. 8. Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan. Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui: 1. Obat-obatan Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah methotrexate (obat anti kanker). 2. Operasi Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi. Bila diagnosa kehamilan ektopik sudah ditegakkan, terapi definitif adalah pembedahan : 1. Laparotomi : eksisi tuba yang berisi kantung kehamilan (salfingo-ovarektomi) atau insisi longitudinal pada tuba dan dilanjutkan dengan pemencetan agar kantung kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian luka insisi dijahit kembali. 2. Laparoskop : untuk mengamati tuba falopii dan bila mungkin lakukan insisi pada tepi superior dan kantung kehamilan dihisap keluar tuba. 3. Operasi Laparoskopik : Salfingostomi 4. Bila tuba tidak pecah dengan ukuran kantung kehamilan kecil serta kadar β-hCG rendah maka dapat diberikan injeksi methrotexatekedalam kantung gestasi dengan harapan bahwa trofoblas dan janin dapat diabsorbsi atau diberikan injeksi methrotexate 50 mg/m3 intramuskuler. 5. Syarat pemberian methrotexate pada kehamilan ektopik: a. Ukuran kantung kehamilan b. Keadaan umum baik (“hemodynamically stabil”) c. Tindak lanjut (evaluasi) dapat dilaksanakan dengan baik H. KOMPLIKASI Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder akibat kesalahan diagnosis, diagnosis yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana. Kegagalan penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan terjadinya ruptur tuba atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian. Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain adalah perdarahan, infeksi, kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi. I. PENCEGAHAN Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang merokok memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan seksual secara aman seperti menggunakan kondom akan mengurangi risiko kehamilan ektopik dalam arti berhubungan seks secara aman akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada akhirnya dapat menjadi penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. J. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan: a. Laboratorium Hematokrit Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi. Sel darah putih Sangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya leukositosis. Leoukosite 15.000/mm 3. Laju endap darah meningkat. Tes kehamilan Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan β-hCG positif. Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG meningkat 2 kali lipat setiap dua hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial hCG yang abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG yang normal. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik. b. Pemeriksaan Penunjang/Khusus Setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain. USG : a. Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri b. Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri c. Adanya massa komplek di rongga panggul Laparoskopi ─ peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG Laparotomi ─ Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan gangguan hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif). Kuldosintesis ─ Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan bila diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan lain. H. DIAGNOSA 1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan yang lebih banyak pada uterus 2. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan rupture pada lokasi implantasi , perdarahan 3. Nyeri yang berhubungan dengan rupture tuba fallopii, perdarahan intraperitonial 4. Kelemahan berhubungan dengan banyaknya darah yang keluar saat perdarahan 5. Berduka berhubungan dengan kematian janin 6. Ansietas berhubungan dengan proses akan dilakukannya pembedahan 7. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi. DIAGNOSA POST OP 9. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitasjaringan kulit sekunder akibat laparotomi 10. Risiko infeksi berhubungan dengan luka operasi dan pemasangan alat-alat perawatan No Diagnosa 1 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan yang lebih banyak pada uterus - Tujuan dan kriteria hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan selama…..x jam diharapkan pasien mampu mendemonstrasikan perfusi yang adekuat secara individual dengan KH: Kulit hangat dan kering Intervensi Rasional Awasi tanda vital, kaji Memberikan pengisisn kapiler, warna kulit informasi tentang atau membran mukosa dan derajat/keadekuatan dasar kuku perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi Kaji respon melambat, terangsang, verbal Dapat mudah mengindikasikan agitasi, gangguan funsi - - Ada nadi perifer / kuat Tanda vital dalam batas normal Pasien sadar/berorientasi Keseimbangan pemasukan/pengeluar an Tak ada edema gangguan memori, bingung serebral hipoksia defisiensi B12 karena atau vitamin Catan keluhan rasa dingin. Pertahankan suhu Fase konstriksi lingkungan dan tubuh hangat (organ vital) sesuai indikasi menurunkan sirkulasi perifer. Kenyamanan pasien atau kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan Kolaborasi : kebutuhan untuk Berikan SDM yang menghindari panas lengkap/packed, produk berlebihan pencetus darah sesuai indikasi. Awasi fasodilatasi ketat untuk komplikasi (penurunan perfusi tranfusi organ) Meningkatkan jumlah sel pembawa - Berikan oksigen tambahan oksigen ; sesuai indikasi memperbaiki defisiensi untuk menurunkan risiko perdarahan. - 2 Defisit volume cairan yang berhubungan dengan rupture pada lokasi implantasi sebagai efek dari tindakan pembedahan - Memaksimalkan transfer oksigen ke jaringan. Awasi tekanan darah dan - Perubahan dapat frekuensi jantung menunjukkan efek hipovolemik (perdarahan/dehidra Evaluasi turgor kulit, si) pengisian kapiler dan kondisi - Indicator langsung umum membran mukosa status cairan/hidrasi Setelah diberikanaskep selama …x jam diharapkan pasien menunjukkan volume cairan yang adekuatdengan criteria hasil : Tanda vital stabil Nadi teraba Haluaran urine, beratCatat respon fisiologis jenis dan pH dalam individual pasien terhadap batas normal perdarahan misalnya : perubahan mental, kelemahan, gelisa, ansietas, pucat, berkeringat, tacipnea, peningkatan suhu. - Simtomatologi dapat berguna dalam mengukur berat/ lamanya episode perdarahan. Memburuknya gejala dapat menujukkan berlanjutnya Pertahankan pencatatan perdarahan atau akurat sub total cairan / tidak adekuatnya darah selama terapi penggantian cairan. penggantian - Potensial kelebihan tranfusi cairan Kolaborasi : khususnya bila Berikan cairan Iv sesuai volume tambahan indikasi diberikan sebelum tranfusi darah. - - 3 Nyeri yang berhubungan dengan rupture tuba fallopii, perdarahan intraperitonial Setelah dibserika askep selama….x jam pasien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak meringis - Mempertahankan Memberikan SDM, keseimbangan trombosit, dan factor cairan/elektrolit pada pembekuan tak adanya pemasukan melalui oral; menurunkan risiko komplikasi ginjal. Memperbaiki/ menormalkan jumlah SDM dan kapasitas pembawa oksigen untuk memperbaiki anemi, berguna untuk mencegah/ mengobati perdarahan Tentukan sifat, lokasi, dan Membantu dalam dirasi nyeri. Kaji kontraksi mendiagnosis dan uterus, perdarahan, atau menentukan nyeri tekan abdomen tindakan yang akan dilakukan. Ketidaknyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan dan molahidatidosa karena kontraksi uterus yang mungkin diperberat oleh infuse oksitosin. Ruptur kehamilan ektopik mengakibatkan nyeri hebat karena hemoragi yang tersembunyi saat tuba fallopii rupture ke dalam abdomen. Kaji stress psikologi ibu Ansietas sebagai atau pasangan dan respon respon terhadap emosional terhadap situasi darurat dapat kejadian. memperberat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan, ketakutan dan nyeri. - - Dapat membantu dalam menurunkan tigkat nyeri dan karenanya mereduksi ketidaknyamanan - Meningkatkan kenyamanan, menurunkan risiko komplikasi pembedahan. Berikan lingkungan yang tenang dan aktifitas untuk menurunkan rasa nyeri. Instruksikan klien untuk menggunakan metode relaksasi misalnya nafas dalam, visualisasi distraksi dan jelaskan prosedur. Kolaborasi : Berikan narkotik atau sedative berikut obat-obat praoperatif bila prosedur pembedahan diindikasikan 4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan banyaknya darah yang keluar saat perdarahan - Siapkan untuk prosedur - Tindakan terhadap bedah bila terdapat indikasi penyimpangan dasar akan menghilangkan nyeri Setelah diberikan askep selama ….x jam diharapkan pasien mampu melaporkan peningkatan toleransi aktivitas dan menunjukkan penurunan tanda fisisologis intoleransi dengan KH: - Tanda vital masih dalam rentang normal Kaji kemampuan pasien Mempengaruhi untuk melakukan tugas, catat pemilihan intervensi/ laporan kelelahan, keletihan, bantuan dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas - Awasi tekanan darah, pernapasan dan nadi selama dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap aktivitas (misal peningkatan denyut jantung atau tekanan darah, disritmia, pusing, dipsnea, takipnea, dan sebagainya) Manifestasi kardio pulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan. Berikan lingkungan tenang, pertahankan tirah baring bila diindikasikan. Pantau dan batasi pengunjung, telepon, dan gangguan berulang tindakan yang tak Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan direncanankan. 5 regangan dan paru. jantunga - Ubah posisi pasien dengan - Hipotensi postural perlahan dan pantau atau hipoksia terhadap pusing serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyut, dan peningkatan risiko cedera - Rencanakan kemajuan aktivitas dengan pasien termasuk aktivitas yang pasien pandang perlu. Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi - Gunakan penghematan energy mandi dengan duduk, untuk melakukan tugas. Berduka Seteleh diberikan berhubungan dengan askep selama …x jam kematian janin diharapkan pasien menunjukkan rasa pergerakan kea rah resolusi dari rasa duka dan harapan untuk masa depan - Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal dan memperbaiki tonus otot / stamina tanpa kelemahan teknik - Mendorong pasien misal untuk melakukan duduk banyak dengan tugas- membatasi penyimpangan energy dan mencegah kelemahan Berikan lingkungan yang Kemampuan terbuka dimana pasien komunikasi terapiutik merasa bebas untuk dapat seperti aktif mendiskusikan perasaan dan mendengarkan, masalah secara realistis diam, selalu bersedia, dan pemahaman dapat memberikan pasien kesempatan untuk berbicara secara bebas dan berhadapan dengan perasaan/ kerugian actual Identifikasi rasa duka - Kecermatan akan (seperti penyangkalan, memberikan pilihan marah, tawar menawar, intervensi yang depresi, dan penerimaan) sesuai pada waktu individu menghadapi rasa duka dslam berbagai cara yang berbeda - Identifikasi dan solusi pemecahan masalah untuk keberadaan respon-respon fisik misalnya : makan, tidur, tingkat aktifitas, dan hasrat seksual - Dengarkan dengan aktif Proses berduka pandangan pasien dan tidak berjalan dalam selalu sedia untuk membantu cara yang teratur, jika diperlukan tetapi fluktuasinya dengan berbagai aspek dari berbagai tingkat yang muncul pada suatu kesempatan atau pada kesempatan yang lain. Jika prosesnya bersifat disfungsional atau perpanjangan intervensi yang lebih agresif mungkin dibutuhkan untuk Kolaborasi : mepermudah proses Rujuk pada sumber-sember lainnya misalnya konseling - Mungkin dibutuhkan psikoterapi sesuai petunjuk bantuan tambahan untuk mengatasi rasa duka membuat rencana dan menghadapi masa depan. Pertahankan hubungan Menjamin bahwa yang sering denngan pasien. pasien tidak akan Berbicara dan berhubungan dengan pasien sendiri atau - 6 Ansietas Seteleh diberikan berhubungan dengan askep selama …..x proses akan jam diharapkan cemas dilakukannya pasien berkurang pembedahan dengan KH: Pasien tampak tenang Pasien tidak gelisah Menunjukkan kemampuan untuk menghadapi masalah - Mungkin dibutuhkan tambahan bantuan untuk berhadapan dengan aspek-aspek fisik dari rasa berduka ditelantarkan: menunjukkan rasa menghargai, dan menerima orang tersebut, membantu Berikan informasi akurat dan konsisten mengenai meningkatkan rasa prognosis.hindari percaya. argumentasi mengenai persepsi pasien terhadap situasi tersebut - Dapat mengurangi ansietas dan ketidakmampuan - Wapada terhadap tandatanda penolakan/depresi,mis:mena rik diri, marah, ucap-ucapan yang tidak tepat. Tentukan timbulnya ide bunuh diri dan kaji potensialnya pada skala 1-10 pasien untuk membuat keputusan/pilhan berdasarkan realita - Pasien mungkin akan menggunakan mekanisme bertahan dengan penolakan dan terus berharap bahwa diagnosanya tidak - akurat.rasa bersalah dan Berikan lingkungan terbuka dimana pasien akan merasa tekanan spiritual aman untuk mendiskusikan mungkin akan perasaan atau menahan diri untuk berbicara menyebabkanpasien menarik diri percaya - dan bahwa bunuh diri adalah Izinkan pasien untuk merefleksikan rasa suatu alternatif marah,takut, putus asa tanpa konfrontasi. Berikan informasi bahwa - Membantu pasien perasaannya adalah normal untuk merasa dan perlu diekspresikan diterima pada kondisi sekarang tanpa persaan dihakimi dan meningkatkan persaan harg diri dan kontrol - Penerimaan perasaan akan membuat pasien dapat menerima situasi 7 Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi. Seteleh diberikan - Menjelaskan tindakan dan askep selama …..x rasional yang ditentukan jam pasien untuk kondisi hemoragi berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana mengenai patofisiologi dan implikasi klinis. Memberikan informasi, menjelaskan kejelasan konsep pemikiran ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan dan - menurunkan stress yang Berikan kesempatan bagi berhubungan dengan ibu untuk mengajukan pertanyaan dan prosedur yang mengungkapkan kesalahan diberikan konsep. - Memberikan klarifikasi dari konsep yang salah, identifikasi masalah- masalah dan Diskusikan kemungkinan komplikasi jangka pendek kesempatan untuk pada ibu/janin dari keadaan memulai perdarahan mengembangkan ketrampilan penyesuaian - Tinjau ulang komplikasi jangka panjang terhadap situasi yang memerlukan evaluasi dan tindakan tambahan - atau koping Memberikan informasi tentang kemungkinan komplikasi dan meningkatkan harapan realitas dan kerjasama dengan aturan tindakan. - Ibu dengan kehamilan dapat ektopik memahami kesulitan mempertahankan setelah pengankatan tuba atau ovarium yang sakit. 8 Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitasjaringan kulit sekunder akibat laparotomi Setelah dibserika askep selama….x jam pasien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tandatanda vital dalam batas normal, tidak meringis -Tentukan karakteristik dan Menentukan lokasi nyeri, perhatikan tindak lanjut isyarat verbal dan nonverbal intervensi - Panatu tekanan darah, nadi dan pernafasan Nyeri dapat menyebabkan gelisah serta tekanan darah meningkat, nadi, pernafasan - Kaji stres psikologis ibu meningkat dan respon emosional terhadap kejadian - Ansietas sebagai respon terhadap situasi dapat memperberat - Terapkan teknik distraksi ketidaknyamanan karena ketegangan sindrom dan Ajarkan teknik nyeri relaksasi(napas dalam) dan Mengalihkan sarankan ntuk mengulangi bila merasa nyeri perhatian dari rasa nyeri - Relaksasi mengurangi - Beri dan biarkan pasien ketegangan otot-otot posisi yang paling nyaman sehingga Kolaborasi: mengurangi - pemberian analgetik penekanan dan nyeri - Mengurangi ketegangan area nyeri - Analgetik akan mencapai pusat rasa nyeri dan menimbulkan penghilangan nyeri 9 Risiko infeksi berhubungan dengan luka operasi dan pemasangan alat-alat perawatan - Setelah dibserikan - Kaji adanya tanda-tanda Menentukan askep selama….x jam, infeksi tindak lanjut diharapkan infeksi tidak terjai dengan KH: intervensi Dolor (-) Rubor (-) -Ukur tanda-tanda vital Tumor (-) Untuk mendeteksi Kalor (-) secara dini gejala Fungsiolaesa (-) awal terjadinya -Observasi infeksi tanda-tanda - infeksi Deteksi dini terhadap infeksi akan mempermudah dalam penanganan Menurunkan -Lakukan perawatan luka dengan menggunakan terjadinya teknik septik dan aseptik infeksi resiko dan penyebaran bakteri. -Observasi luka insisi - Memberikan deteksi dini terhadap infeksi dan perkembangan luka Kolaborasi: -Berikan antibiotik indikasi DAFTAR PUSTAKA sesuai Mencegah terjadinya infeksi Manuaba, Ida Bgus Gde.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga BerencanaUntuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Doengoes, Marilynn E. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC Yulianingsih, Maryunanni, Anik. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Penerbit : Trans Info Media, Jakarta Yuliaikhah, Lily S.Si. T, 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta Wiknjosastro, Hanifa. 1992. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Penerbit PT Gramedia.Jakarta Bandung, Padjajaran, Kedokteran, Universitas. 1974. Ilmu Kebidanan Patologi. Penerbit Elstar Offset Eleman, Bandung http://atenvincentskep.blogspot.com/2009/10/askep-kehamilan-ektopik-terganggu.html http://www.koranplus.com/forum/medical-info/13867.html