Mengajak investor Memanfaatkan Fasilitas Transaksi derivatif

advertisement
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 2
indeks >>
Investor Memanfaatkan
1 Mengajak
Fasilitas Transaksi Derivatif
3
4
5
I
Tr i w u l a n II
l
2016
Implementasi ‘Institutional Delivery’ Butuh
Persiapan yang Matang
Divisi OTI, Memastikan Sistem Berjalan Sempurna
Menuju Percepatan Penyelesaian Transaksi Bursa T+2
6
7
Kegiatan KLIK Kuartal I
Tahun 2016
Statistik
8
Kilas Peristiwa
a rt i ke l u tama
Mengajak Investor Memanfaatkan
Fasilitas Transaksi Derivatif
Sebagai back office perdagangan
efek di Bursa Efek Indonesia (BEI),
KPEI ikut mendorong agar investor
memanfaatkan fasilitas perdagangan
derivatif sebagai sarana hedging.
Ada liquidity provider yang kini
menyediakan kuotasi harga untuk
membeli dan menjual produk LQ
45 Futures yang saat ini telah aktif
ditransaksikan.
S
ejak awal Februari 2016, BEI telah memperdagangkan kembali produk derivatif Kontrak Berjangka
Indeks Efek (KBIE) yakni LQ 45 Futures. Fasilitas perdagangan derivatif ini terutama disediakan untuk investor
sebagai sarana hedging. Selain tentunya juga sebagai alternatif investasi untuk para investor yang sudah memahami
potensi keuntungan dan risiko berinvestasi di produk ini.
Ibarat membeli mobil, saat ini mobilnya sudah dilengkapi
safety belt, tinggal apakah pengendaranya mau menggunakan safety belt atau tidak, demikian diungkapkan Sunan­
dar,
Direktur KPEI. “Kalau dulu, ada
Salah satu yang
mobil tapi kalau ingin pakai safety
membuat pasar
belt harus beli dulu safety belt nya
derivatif mati
di Singapura, baru dipa­sang di sini.
suri lantaran
Sekarang sudah difa­
silitasi, jadi
tidak ada
penggerak pasar
tidak perlu jauh-jauh mengaman­
atau liquidity
kan risiko ke negara orang,” ujar­
provider
(market
nya memberikan per­umpamaan.
maker).
Produk derivatif sebetulnya
sudah lama ada di BEI, cuma tidak
dimanfaatkan karena tidak ada yang aktif bertransaksi
di pasar derivatif. Salah satu yang membuat pasar derivatif mati suri lantaran tidak ada penggerak pasar atau
liquidity provider (market maker). Reaktivasi pasar derivatif dibuat untuk menggiatkan kembali perdagangan
derivatif di bursa. Inisiatif ini dilaksanakan oleh KPEI
dan BEI serta mendapat dukungan penuh dari OJK dan
para pelaku pasar.
Pengembangan inisiatif ini telah melewati pro­
ses yang cukup panjang, meliputi spesifikasi kontrak,
KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 1
1
4/11/2016 9:52:51 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
artikel utama
EDITORIAL
Para stakeholders KPEI, kami
kembali menghadirkan KPEI
Newsletter Edisi II tahun 2016.
Pada edisi ini, bagian headline
akan membahas Peluncuran
Sistem Kliring dan Penyelesaian
Derivatif yang baru sebagai upaya mendorong investor memanfaatkan fasilitas perdagangan
derivatif sebagai sarana hedging.
Selain itu juga disajikan artikel
tentang persiapan Implementasi
Institutional Delivery dan kajian
Percepatan Siklus Penyelesaian
Transaksi Bursa T+2. Untuk kolom
profil, kami perkenalkan Divisi
Operasional Teknologi Informasi
sebagai divisi yang mendukung
bisnis operasional KPEI dan juga
kegiatan KLIK selama triwulan 1
di 2016. Akhir kata, kami meng­
ucapkan selamat membaca dan
semoga pembaca mendapatkan
pengetahuan lebih mengenai
KPEI dan kegiatan perusahaan
melalui KPEI Newsletter ini.
Hormat kami,
Redaksi
Ralat
KPEI Newsletter edisi I 2016 hal 5 kalimat 1 paragraf 3 seharusnya tertulis
“Tahapan CSS diawali dengan mengajukan proposal ke Direksi, supaya kuesioner yang dibuat lebih terarah, selanjutnya dikirim ke AK khususnya bagian
operasional”
l KPEI Newsletter edisi I 2016 hal 5 kalimat 2 dan 3 paragraf 4 dihapus.
l
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat:
Direksi PT KPEI
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan
Dewan Redaksi:
Dewan Redaksi : Suryadi, Diah Sugiretno,
Arie Budieningsih, Andre Taufan Pratama,
Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia,
Liana Sofiani
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Menara I Lt. 5,
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190,
Telp. 021-5155115
Fax. 021-5155120
Toll Free 0800-100-KPEI (5734)
email: [email protected]
website www.kpei.co.id
an transaksi antar ke-8 AK tersebut.
Selama masa soft launching, para li­
qui­dity provider bisa mempersiapkan
diri mereka yang karena kewajiban­­nya
me­
nyampaikan kuotasi jual dan beli
pada satu produk derivatif, mereka
akan terpapar risiko. Bagaimana me­
reka memitigasi risiko? “Mereka harus
melakukan close out dari posisi yang
mereka miliki. Close out nya bisa di
pasar derivatif yang sama dengan beberapa liquidity provider atau melakukan arbitrage ke produk lainnya bahmekanisme kliring dan
kan bisa ke luar negeri”
penyelesaian sampai de­ Tantangan
lanjut Sunandar.
ngan level nasabah, meka­ terbesar
Namun yang ter­pen­­­
nisme manajemen risiko, pengembangan
ting dari tersedianya fasi­
hingga aturan baru soal pasar derivatif
litas ini adalah sara­na lin­
liquidity provider. KPEI di pasar modal
dung nilai bagi investor.
memfasilitasi
reaktivasi Indonesia
Tanpa fasilitas hedging,
perdagangan derivatif ini dibenarkan
andaikan ada investor
Sunandar adalah
dengan membangun sis­
yang berinvestasi di sasoal edukasi
tem kliring dan penyeleham, saat pasar bergerak
kepada investor
turun, jika tak mau me­
saian baru berikut dengan dan masyarakat.
ngalami kerugian, ia hasistem manajemen risiko.
Jika sebelumnya ma­
singrus menunggu pasar naik
masing produk derivatif punya sistem
kembali yang tak bisa dipastikan kasendiri, untuk reaktivasi tersebut dibapan terjadi. Dengan adanya pasar deringun sistem terpadu, sehingga bila ada
vatif, potensi kerugian bisa ditutup
produk derivatif baru tinggal dilakudengan melakukan transaksi di pasar
derivatif. “De­
ngan mengambil posisi
kan penyesuaian.
kontrak di pasar derivatif, baik harga
Ada delapan AK yang saat ini tersaham naik atau turun, investor tetap
libat dalam perdagangan KBIE, yakni
mendapatkan peluang keuntungan,”
Binaartha Parama (AR), Valbury Asia
kata Sunandar.
Securities (CP), RHB Securities IndoneSebagai back office, KPEI menanti
sia (DR), Henan Putihrai (HP), Pacific
evaluasi dari BEI hingga saatnya pa­
2000 Securities (IH), Trimegah Securisar derivatif ini secara resmi diluncurties Tbk (LG), Nikko Securities Indonesia (RB), dan Universal Broker Indonesia
kan. Yang jelas sistem dan mekanisme
(TF). Dari ke-8 AK ini, empat diantarapenyelesaian transaksi secara tunai
dalam waktu T+1 untuk perdagangan
nya menjadi liquidity provider, yakni
KBIE bisa dilaksanakan KPEI dengan
AR, DR, HP, dan TF. Selama Februari
baik sejak dimulai awal Februari lalu.
2016, total nilai transaksi KBIE di BEI
Nantinya, sistem KPEI pun akan siap
sebanyak Rp22,85 miliar dengan total
mengakomodasi produk derivatif lain
nilai penyelesaian (gain/loss) sebesar
yang akan diperdagangkan di BEI.
Rp137 juta, atau rata-rata nilai transakSetelah KBIE, BEI akan memfasilitasi
si Rp1,14 miliar per hari dan rata-rata
perdagangan stock option dan Indo­
nilai penyelesaian Rp6,8 juta per hari.
Saat ini aktivitas transaksi KBIE
nesia Government Bond Futures Index
masih dalam tahap soft launching.
(IGBF). Tantangan terbesar pengem“Mereka perlu memahami mekanisme
bangan pasar derivatif di pasar modal
perdagangan dan penyelesaian tranIndonesia dibenarkan Sunandar adasaksi derivatif sebelum mereka secara
lah soal edukasi kepada investor dan
pararel memberi edukasi kepada nasamasyarakat. Kalau investor paham fa­
silitas ini, maka ada potensi mereka
bahnya. Karena produk derivatif memlebih banyak berinvestasi karena ada
butuhkan edukasi yang lebih dalam
pengaman untuk menjaga tingkat risi­
dibanding produk saham,” papar Suko yang bisa mereka tolerir.F
nandar. Saat ini transaksi masih sebatas
antar perusahaan efek dan penyelesai­
[tim redaksi]
2 KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 2
4/11/2016 9:52:52 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
artikel khusus
Implementasi ‘Institutional Delivery’
Butuh Persiapan yang Matang
peraturan ini sudah dirumuskan sejak
tahun 2015, sehingga proses saat ini
Mulai bulan Mei 2016, KPEI akan mengimplementasikan
lebih pada upa­ya pematangan menuju
mekanisme institutional delivery. Penerapan mekanisme
finalisasi.
institutional delivery ini akan meningkatkan efisiensi
Menurut Kepala Unit Pengembang­
proses maupun biaya dalam penyelesaian transaksi bursa.
an Bisnis & Proyek Wihartanto, pada 3
Maret 2016, telah dilakukan uji coba
koneksi antar sistem KPEI. Ini merupakan tahapan persiapan terakhir sebelum implementasi. Selanjutnya pada
bulan April 2016, akan dilakukan tahapan pengujian kembali pada sistem
e-CLEARS yang melibatkan AK dan
BK. Diharapkan dengan pengujian ini,
semua pihak dapat mengakses sistem
e-CLEARS. Target yang ingin dicapai
pada uji coba ini, tidak lain untuk memastikan bahwa koneksi bisa berjalan
sesuai harapan. “Selain itu, juga untuk
memastikan bahwa fungsi-fungsi yang
sudah dikembangkan se­
suai dengan konsep bisnis
alah satu inisiatif strategis yang
pembuatan kajian, lalu
serta modul-modul yang
diusung PT Kliring Penjaminan
penyusunan requirement,
Prinsipnya, tidak
wajib semua
sudah dikembangkan bisa
Efek Indonesia (KPEI) tahun 2016
pengembangan dan pe­
BK harus siap
digunakan secara optiadalah implementasi mekanisme insti­
ngu­
jian sistem, berlanlive pada bulan
tutional delivery. Mekanisme ini berjut de­
ngan penyusunan
mal sesuai dengan tujuan
Mei karena bisa
peraturan dan prosedur,
pengembangannya oleh
tujuan memfasilitasi secara langsung
menyusul pada
kegiat­
an sosialisasi dan
para pelaku,” ujar Wiharpenyelesaian transaksi bursa dari natahap berikutnya.
tahapan akhir live sistem.
sabah institusi yang u­mum­nya menemtanto.
Sejak tahun 2014 samPerlu dicatat bahwa
patkan aset mereka di Bank Kustodian
implementasi sistem ini meng­gunakan
(BK). Mekanisme ini juga membantu
pai dengan awal 2016 ini, persiapan
koneksi jaringan terpadu pasar mo­
mendorong efisiensi biaya dan proses
menuju implementasi semakin intens,
dal, bukan jaringan publik. Dengan
bagi Anggota Kliring (AK).
salah satunya de­ngan melakukan kedemikian, kenyamanan dan keamanan
Implementasi institutional delive­
giatan Focus Group Discussion (FGD)
pengguna, terutama BK, bisa dijamin.
ry akan menghubungkan BK dengan
dan sosiali­sasi. KPEI te­lah menyelengSejauh ini, lanjut Wihartanto, tidak ada
KPEI secara langsung sehingga alur
garakan FGD dengan mengundang
target pasti berapa BK yang harus siap
pemin­
dahbukuan terkait penyelesai­
AK dan BK pada 10 November dan
terhubung de­
ngan sistem KPEI saat
an transaksi bursa, dapat dilakukan
18 November 2014. Selanjutnya, KPEI
live. “Prinsipnya, tidak harus menunggu
antara BK dengan KPEI. Sebelum pemelakukan sosialisasi pada 13 Mei 2015
semua BK harus siap. Jadi tidak ma­salah
dan dilanjutkan sosialisasi secara teknis
mindahbukuan tersebut terjadi, AK
kalau ada yang belum siap, karena bisa
pada 4-5 Februari 2016. Saat sosialisasi
mengirim instruksi dan konfirmasi atas
menyusul pada tahap berikutnya. Jadi
teknis berlangsung, banyak tanggaposisi hak dan kewajiban mereka yang
tidak wajib semua BK harus siap live
harus di­serahkan/diterima ke/dari KPEI
pan yang di­sampaikan oleh BK. Sejauh
pada bulan Mei,” terang Wihartanke BK, dan selanjutnya BK melakukan
ini BK belum terhubung secara sistem
afirmasi ke AK. Semua proses tersebut
dengan KPEI. Untuk merealisasikan itu,
to. Sampai dengan berita ini diturun­
dapat dilakukan melalui sistem yang
para BK ini harus melewati proses perkan, masih ada ren­tang waktu sebulan
telah disediakan oleh KPEI.
sampai dengan jatuh tempo target
izinan, baik dari kantor regional mauSesuai agenda, implementasi ins­
untuk live pada awal Mei 2016. Seiring
pun kantor pusat masing-masing bank.
titutional delivery akan berlangsung
dengan perkembangan industri pasar
Tentu saja butuh waktu untuk me­
pada April tahun ini. Proses persia­
modal yang makin maju dan modern,
ngantongi izin dimaksud. Sementara
pan implementasi institutional delive­
pene­
rapan mekanisme ini merupakan
itu, rancangan peraturan pendukung
ry sesungguhnya sudah berlangsung
kebutuhan yang strategis.F
masih dimin­takan tanggapan terakhir
sejak tahun 2013. Diawali de­
ngan
kepada AK, BK, dan SRO. Rancangan
[tim redaksi]
S
KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 3
3
4/11/2016 9:52:52 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
P rofil
Divisi OTI, Memastikan Sistem
Berjalan Sempurna
Keberadaan teknologi informasi memegang peranan
penting bagi keberlangsungan industri pasar modal.
Memastikan sistem KPEI berjalan sempurna, aman, dan
lancar menjadi tanggung jawab Divisi OTI.
B
agi industri pasar modal, tek­
nologi informasi memegang
peranan penting. Saat ini se­
luruh transaksi di pasar modal Indonesia sudah menggunakan online tra­
ding, itu artinya sangat mengandalkan
teknologi informasi. Andaikata tidak
ada teknologi yang membantu, betapa beratnya pekerjaan yang
ditanggung oleh per­usahaan.
Sementara itu, dapat dibayangkan bagaimana jadi­
nya, jika sistem yang digunakan tidak berfungsi atau
mengalami gangguan. Sedi­
kit gangguan tersebut bukan
tidak mung­
kin akan mempengaruhi banyak hal.
Oleh karena itu, salah
satu bagian dari struktur
orga­
ni­
sasi KPEI yaitu Divisi
Ope­
rasional Teknologi Informasi atau OTI menjadi salah
satu divisi yang sangat penting. Divisi
yang memiliki 17 personel ini bertanggung jawab atas pengelolaan sistem
yang dipergunakan oleh internal KPEI
maupun pihak luar. Untuk memastikan
sistem berjalan lancar dan baik, Divisi OTI menjadi satu-satunya divisi KPEI
yang memiliki dua jam kerja/shift.
Untuk shift pagi dimulai pada 06.3015.30 sedangkan shift kedua mulai dari
jam 10.00-19.30. Menurut Kepala Divisi
OTI Aditya Gadiri HP, dua jadwal kerja
tersebut diperlukan untuk memastikan
sistem berjalan dengan benar. “Tugas
kami adalah memantau, meskipun memang dalam pelaksanaannya sudah diotomasi, tapi tidak ada yang bisa menjamin sistem berjalan benar, harus tetap
diawasi,” jelas Aditya. Untuk memastikan semua sistem
berjalan sempurna, divisi ini terbagi
atas tiga unit kerja, supaya pemisahan
kerja lebih terarah. Ketiga unit tersebut adalah Unit Operasional dan Ad-
ministrasi Sistem (OAS), Unit Dukungan
Teknis (DTE) dan Unit Dukungan Aplikasi (DAP). Unit OAS, bertugas mengelola
operasional terhadap sistem-sistem khususnya core business application di KPEI.
Selain itu, masih terkait dengan aplikasi
bisnis utama KPEI, Unit OAS juga menjalankan fungsi penanganan masalah
dan permintaan data serta permintaan
atas penyediaan pengujian,” tutur Abdul Hadie Kepala Unit OAS. Dari fungsi
operasional tersebut, terdapat 3 (tiga)
aspek penting yang berkaitan yakni
hardware (server storage) dan opera­
ting system, database, serta aplikasi.
Unit kedua adalah Unit DTE. Unit
yang dikepalai oleh Galuh Dian Maulana ini, menangani infrastruktur sistem.
Mulai dari infrastuktur jaringan, infrastruktur software, infrastruktur telekomunkasi, data center, desktop manage­
ment, license management, termasuk
juga helpdesk yang tugasnya mengelola request dari karyawan KPEI yang lain.
Satu unit lagi dalam Divisi OTI yang
tak kalah pentingnya adalah Unit DAP.
Bagian ini bertugas menyusun aplikasi
yang bersifat office application. Seperti, sistem keuangan, Human Resourc­
es, apli­
kasi legal, internal audit, dan
website. Seperti dijelaskan oleh Kepala Unit DAP Shandy Martanto, ada 24
aplikasi yang menjadi tanggung jawab
dan harus dikelola unit ini. “Melakukan pengembangan produk software
dan aplikasi, khususnya di internal.
Setelah aplikasi tersebut selesai, kami
juga melakukan supporting terhadap
aplikasi tersebut,” kata Shandy. Fungsi
lainnya, lanjut Shandy, yaitu melakukan
pemeliharan terhadap aplikasi tersebut. Unit DAP juga bertugas memantau
perkembangan aplikasi ke depan. Hal
ini, menurut Shandy, untuk mengetahui
keadaaan saat ini dan memprediksi ke
depannya.
Sementara itu, jika
bicara soal pe­
ngalaman
menjaga sistem KPEI,
Adit­ya menceritakan pe­
ristiwa website KPEI yang
pernah dibobol hacker.
Peristiwa tersebut terjadi pada 2012, ada hack­
er yang meretas website
KPEI. Alasan­nya, hacker
ini ingin merusak reputasi karena waktu itu KPEI
akan menerapkan STP
(Straight Through Pro­
cessing). Penerapan STP
ini, menjadi perubahan drastis di pasar
modal yang dipelopori oleh KPEI. “Saat
itu tujuan hacker i­
ngin menunjukan
kalau KPEI tidak bisa mengelola web­
site-nya dengan baik dan aman,” tutur
Aditya. Oleh karena itu, ditambahkan
oleh Abdul Hadie, KPEI mulai berbe­nah
di area security. Perlindungan sistem
dan data dibuat berlapis-lapis. Pengujian rutin untuk menghadang hacker
pun secara regular dilakukan setahun
sekali. Hal ini terbukti ampuh menghalau hacker yang ingin meretas sistem
KPEI.
Satu hal yang menjadi kunci dalam
menghadapi masalah sistem informasi,
bagi Divisi OTI adalah availability atau
keberlangsungan sistem. “Saat trouble,
recovery atau pemulihan itu yang utama bukan pusing mencari penyebabnya. Sebisa mungkin dicari cara sistem
itu available kembali, dan dapat diakses,” pungkas Aditya.F
[tim redaksi]
4 KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 4
4/11/2016 9:52:52 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
edukasi
Menuju Percepatan Penyelesaian
Transaksi Bursa T+2
“Harapan utama adalah peningkatan
likuiditas, kalau investor menerima
Mengikuti international best practice, KPEI tengah
haknya lebih cepat maka dapat segera
mempersiapkan diri mempercepat proses penyelesaian
dimanfaatkan oleh investor. Harapantransaksi bursa dari T+3 menjadi T+2.
nya akan diinvestasikan lagi di pasar
modal, se­
hingga bisa meningkatkan
nilai transaksi” katanya.
Berdasarkan hasil kajian, dengan
percepatan waktu siklus penyelesaian
dari T+3 menjadi T+2 akan mengura­
ngi jumlah dan durasi (hari) atas out­
standing position anggota kliring. Hal
ini akan menurunkan exposure atas
kli­ring dan penyelesaian transaksi yang
mendorong penurunan kebutuhan col­
lateral untuk menjamin penyelesai­
an
transaksi.
Percepatan penyelesaian transaksi
ini juga diharapkan dapat mengurangi
kebutuhan untuk penempat­
an modal
yang besar, keter­
sediaan dana tunai,
penyediaan fasilitas kre­dit,
dan penem­
patan agun­
pelaku pasar keuangan,
egulator pasar modal di
an.
Perubahan
ini juga
secara kolektif berpenga­
seluruh dunia saat ini sedang
Implementasi
akan memberikan manruh terhadap risiko sistemempersiapkan
percepatan
percepatan
siklus penyelesaian dari T+n menjadi
mik sistem keuangan.
faat pada investor di pasar
penyelesaian
T+2. European Commission (EC) bahBeberapa negara re­
modal. Sebab de­ngan perT+2 diharapkan
dapat mengurangi cepatan ini, ada peningkagi­onal seperti Hongkong,
kan menargetkan seluruh Uni Eropa
berbagai risiko
India, Korea Selatan, Ta­
(UE) untuk mempersingkat waktu
tan kepastian, ke­
amanan
seperti
risiko kredit, dan jaminan, sehingga
iwan sudah memakai pe­
penyelesaian dari T+3 menjadi T+2,
risiko counterparty, risiko default dapat dinyelesaian transaksi T+2.
sesuai dengan rekomendasi Central Se­
risiko operasional
Singapura akan segera
hindari.
curities Depository Regulation (CSDR).
dan risiko
menerapkan hal serupa
Dengan
percepat­an
Percepatan ini diharapkan bisa berlaku
penyelesaian.
di tahun ini. Sedangkan
ini, KPEI ingin mencip­
di seluruh negara-negara Eropa selamAustralia telah mentakan harmonisasi de­
bat-lambatnya pada triwulan I/2016.
ngan praktek dan tren pasar di reBeberapa negara UE yang sudah mecanangkan untuk mempersingkat waktu penyelesaian T+3 menjadi T+2 untuk
gional dan glo­
bal. Menurut Doni,
nerapkan penyelesaian menjadi T+2,
implementasi pada akhir Maret 2016.
tantangan terbesar dari penerapan
seperti Jerman, Slovenia dan Bulgaria.
Sementara di Indonesia, tren ini
ini, yaitu memba­ngun awareness dan
Di Amerika Serikat (AS) sendiri, saat
juga tengah dikaji untuk segera diterkesiapan pelaku. Namun dengan ada­
ini praktiknya masih T+3 dan beren­
nya sosialisasi dan besarnya manfaat
cana untuk mempercepat transaksi
apkan di Tanah Air sesegera mungkin.
dari percepatan transaksi, diharapkan
menjadi T+2 pada triwulan III/2017
Selain mengikuti praktik yang berpelaku akan menyambut baik per­
berdasarkan usulan Depository Trust &
laku di dunia, perubahan ini memiliki
ubahan ini. Untuk itu, KPEI telah me­
Clearing Corporation (DTCC). Semensejumlah keunggulan dibandingkan
nyiapkan bebe­rapa hal dalam rangka
dengan penerapan T+3. Implementasi
tara itu, AS mentargetkan percepatan
implementasi penyelesaian T+2 seperti
percepatan penyelesaian T+2 diharap­
penyelesaian T+1 pada 2020 nanti yang
perubahan proses operasional dan re­
kan dapat mengurangi berbagai risiko
dilakukan secara bertahap. Tujuan AS
gulasi, penyesuaian sistem dan tek­
seperti risiko kredit, risiko counter­
melakukan percepatan penyelesaian
nologi, melakukan edukasi kepada
untuk mengurangi risiko di sistem
party, risiko operasional, dan risiko
investor terkait dampak penyelesaian
keuangannya. Hal ini dikarenakan vo­
penyelesaian. Percepatan ini, menurut
T+2, serta kesiap­
an staf operasional
lume perdagangan harian yang sangat
Doni Irawan Kepala Unit Riset dan
KPEI sendiri.F
besar di pasar keuangan AS, sehingga
Perencanaan Strategis, juga diharapjumlah eksposur kredit yang dimiliki
kan dapat meningkatkan likuiditas.
[tim redaksi]
R
KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 5
5
4/11/2016 9:52:52 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
edukasi
Kegiatan KLIK Kuartal I
Tahun 2016
Penyusunan program kerja dan anggaran untuk
kegiatan KLIK selama 2016.
I
mplementasi KLIK secara konsisten
di KPEI menunjukkan semangat
para KLIK’ers dalam menjalankan
budaya berbagi pengetahuan sangatlah tinggi. Perusahaan meyakini bahwa selain teknologi informasi, sumber
daya manusia memiliki peran penting
dalam menjalankan operasional pekerjaan sehari-hari. Adanya manajemen
sumber daya manusia berbasis penge­
tahuan, diyakini dapat mendukung
siklus proses pencapaian kinerja bisnis
yang baik. Adanya siklus yang terus
memperbaharui dan menyesuaikan pe­
ngetahuan dan informasi yang diterima dari berbagai pihak, dan dibagikan
secara internal dapat menghasilkan
solusi kreatif yang unggul.
Kegiatan KLIK diharapkan dapat
menjembatani masalah yang muncul
dari para pekerja yang merasa belum
mengetahui atau memiliki informasi
yang cukup dalam pekerjaannya. Se­
perti tahun-tahun sebelumnya, setiap
awal tahun KLIK Team dan PIC COP
menyusun suatu program kerja dan
anggaran untuk setahun kedepan.
Program kerja ini digunakan sebagai
acuan oleh KLIK’ers. Selain menyusun
program kerja dan anggaran untuk
tahun 2016, juga dilakukan restrukturi­
sasi organisasi KM dengan tujuan regenerasi dengan melibatkan karyawan
baru sebagai anggota pengganti. Diharapkan dengan restrukturisasi ini,
ide kreatif yang baru dan segar dapat
muncul untuk memajukan KLIK menjadi lebih baik.
Salah satu program kerja KLIK
Team yang akan dilaksanakan di tahun
ini adalah sosialisasi KM Portal. Portal
ini sebagai media komunikasi antar
KLIK’ers. Melalui kegiatan ini, diharap­
kan para KLIK’ers dapat lebih aktif
dan menggunakannya secara optimal.
Sela­in itu, masih melanjutkan program
pelatihan Microsoft Office kepada Of­
fice Support (OS), KLIK Team membe­
rikan materi tentang Ms. Word. Disini,
peserta OS belajar membuat, meng­
edit, mengahapus dan merapikan tulisan/text dengan berbagai penggunaan fungsi standar lainnya.
Sementara itu, terkait kegiatan
COP, COP Hobi-Fotografi mengawali
kegiatannya dengan menyelenggarakan hunting Foto Bersama di Ranca
Upas-Ciwidey, Bandung pada 12-14
Februari 2016. Kegiatan yang dijadi­
kan sebagai ajang pembelajaran bagi
anggota yang berstatus aktif ini diikuti
oleh 14 orang. Antusiasme dari anggota COP Fotografi sangat terlihat jelas,
terbukti hasil jepretan foto yang ter-
kumpul memiliki kualitas gambar dan
angle yang bagus dan sesuai.
Kegiatan menarik lainnya, berasal
dari COP Bahasa yang kembali mengadakan KPEI’S Fun Corner (KFC) dengan
topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, yaitu kontroversi
transportasi online vs konvensional.
Acara yang dilaksanakan pada 18 Maret 2016 ini, banyak menerima argumen yang seru, tajam, dan informatif.
Situasi tersebut menjadi lebih atrak­
tif ketika seluruh peserta berusaha
mengemukakan pendapatnya dengan
berbahasa inggris. Sebagian besar peserta setuju dengan kehadiran transportasi online, karena banyak manfaat
yang didapat dibanding dengan kekurangannya.
Keseruan juga terjadi di COP Hobi-Seni (COP Art Station-COPAS). COPAS menawarkan jenis tarian baru kepada anggotanya, yakni tari modern
“ZUMBA”. Ini menambah jenis tarian
yang sedang diikuti anggotanya saat
ini, yang sebelumnya hanya ada tari
tradisional “BALI”. Dengan adanya
2 (dua) pilihan jenis tari, diharapkan
dapat menarik minat KLIK’ers lainnya
untuk bergabung.F [tim redaksi]
6 KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 6
4/11/2016 9:52:53 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Frekuensi (kali)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Total
Efisiensi
Nilai (Rp) Volume (%)
Nilai (%)
14,492,497
306,726,113,354
348,183,064,516,515
98,224,351,600
149,604,469,120,400
51.19
43.74
Tertinggi harian
310,951
11,078,434,285
9,510,367,966,493
2,638,508,900
4,877,064,124,300
57.16
53.40
Rata-rata harian
237,582
5,028,296,940
5,707,919,090,435
1,610,235,272
2,452,532,280,662
50.71
43.81
Terendah harian
167,677
2,775,034,553
3,442,627,882,620
1,040,929,000
1,454,152,213,400
43.43
37.10
* Data sampai dengan 31 Maret 2016
Alternate Cash Settlement (ACS)
ACS
Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
Fasilitas Intraday
Jumlah AK
(ACS)
AK
AK
Serah
Terima
Total
13,266,300
9,417,780,750
12
25
Tertinggi harian
10,490,000
4,982,750,000
2
7
Rata-rata harian
217,480
154,389,848
0
0
-
-
-
-
Terendah harian
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
39,991,926,874,086
1,110,886,858
Rata-Rata Bulanan
13,330,642,291,362
370,295,619
655,605,358,592
18,211,260
Rata-Rata Harian
* Data sampai dengan 31 Maret 2016
Data sampai dengan 31 Maret 2016
POSISI DANA JAMINAN
Jenis Pasar
Nilai (Rp) Prosentase
Ekuiti
2,095,494,713,408
65.76%
596,213,204
0.02%
1,087,103
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan
Ekuiti, Kontrak Berjangka dan
Surat Utang
1,090,329,058,909
34.22%
Total
3,186,421,072,624
100.00%
Derivatif-Kontrak Berjangka
Surat Utang
POSISI CADANGAN JAMINAN
Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
138,190,522,987
* Data sampai dengan 31 Maret 2016
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen
Uang
Saham
Obligasi
Total
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
221,702,319,235.96
3.264%
6,374,028,901,131.81
93.84%
196,656,418,108.00
2.90%
6,792,387,638,475.77
100.00%
* Data per 31 Maret 2016
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Jenis Instrumen
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
Bank Garansi
6,224,546,300,000
80.16%
Deposito
1,295,762,666,365
16.69%
233,740,970,136
3.01%
11,500,000,000
0.15%
Dana Minumum Kas
Saham Bursa
Total
7,765,549,936,501
100.00%
* Data per 31 Maret 2016
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK
Total
Bulan
Nilai (Rp)
Rata-Rata Harian
Volume (lembar) Frekuensi (kali)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Jumlah
Hari
Januari
13,934,556,000
8,645,800
10
449,501,806
278,897
31
Februari
9,182,783,000
5,893,200
13
316,647,690
203,214
29
Maret
10,049,055,000
1,544,700
10
324,163,065
49,829
31
Total
33,166,394,000
16,083,700
33
364,465,868
176,744
91
* Data sampai dengan 31 Maret 2016
KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 7
7
4/11/2016 9:52:54 AM
I
Edisi 2 Triwulan II l 2016
kilas peristiwa
Pembukaan Sekolah Pasar Modal. Pada 17 Feb­
ru­ari 2016 Sekolah Pasar Modal (SPM) 2016 telah resmi
dibuka oleh Direksi SRO bersama perwakilan Anggota
Kliring sebagai mitra. Acara pembukaan terse­
but se­
kaligus membuka sesi 1 perdagangan efek di Main Hall
BEI, yang disaksikan oleh para peserta SPM 2016. Pembukaan Perdagangan Bursa 2016
Pada 4 Januari 2016, Presiden RI Bapak Joko Widodo membuka perdagangan
bursa 2016 di Main Hall BEI. Pembukaan perdagangan dihadiri oleh beberapa
Menteri Kabinet Kerja, Perwakilan Anggota DPR RI, Gubernur BI, Gubernur
DKI, Pejabat OJK, Komisaris dan Direksi SRO serta undangan lainnya.
Sosialisasi Peraturan Keanggotan Kontrak Berjangka dan Opsi
KPEI bersama BEI melakukan sosialisasi Peraturan Keanggotaan Kontrak Berjangka dan Opsi pada 7 Januari 2016 di Gedung BEI. Sosialisasi yang ditujukan
kepada Anggota Bursa atau Anggota Kliring ini dihadiri oleh Direksi SRO.
Dalam sosialisasi tersebut, disediakan sesi tanya jawab untuk para undangan.
13th Annual PASLA/RMS Conference on Asian
Securities Lending. Pan Asia Securities Lending
Association/ Risk Management Association (PASLA/RMA)
mengadakan konferensi ke-13 pada 1-3 Maret 2016 di
Singapore. Perwakilan KPEI yang menghadiri kegiatan
tersebut adalah Ibu Indriani Darmawati, Direktur KPEI,
Bapak Antonius Herman Azwar, Kepala Divisi Kliring
Penyelesaian & Pinjam Meminjam Efek, dan Bapak Roni
Gunardi, Kepala Divisi Penjaminan & Pengelolaan Risiko.
Konferensi Pers Pesta Reksa Dana 2016
Dalam rangka sosialisasi Pesta Reksa Dana 2016, KPEI bersama BEI dan KSEI
menyelenggarakan konferensi pers pada 25 Januari 2016 di Main Hall BEI.
Diharapkan, pihak media dapat membantu menyebarluaskan kepada ma­
syarakat umum tentang kegiatan Pesta Reksa Dana 2016.
IOSCO Growth and Emerging Markets – Committee Meeting 2016
KPEI bersama BEI dan KSEI mendukung OJK dalam penyelenggaraan kegia­
t­an IOSCO Growth and Emerging Markets (GEM) Committee Meeting 2016
pada 20-22 Januari 2016. Acara yang bertempat di Sofitel Hotel, Nusa Dua,
Bali, ini dihadiri lebih 100 peserta perwakilan dari 38 negara dengan tingkat
perekonomian berkembang di seluruh dunia.
Sosialisasi Mekanisme Institutional Delivery
Pada 4-5 Februari 2016, KPEI menyelenggarakan sosialisasi mekanisme Institusional Delivery secara teknis kepada Anggota Kliring dan Bank Kustodian
di Ruang Seminar BEI. Pada kesempatan tersebut, Bapak Hasan Fawzi, Direktur Utama dan Bapak Sunandar, Direktur KPEI memberikan kata sambutan
sebelum sosialisasi dimulai.
Kunjungan Sosial ke-3 Yayasan Binaan KPEI.
Pada 29 Maret 2016, KPEI melakukan kunjungan sosial
ke-3 yayasan binaan KPEI di Bantar Gebang, Bekasi.
Kunjungan sosial ini bertemakan “Berbagi Kebahagiaan”,
dengan diisi berbagai permainan menarik oleh karyawan
baru KPEI, sekaligus penyerahan bingkisan kepada anakanak dan bapak ibu guru maupun pengurus yaya­
san.
Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk menum­
buh­kan jiwa sosial dan untuk mengenal lebih dekat ke­
luar­ga besar yayasan binaan KPEI kepada karyawan baru.
Konferensi Pers Implementasi Perdagangan
Derivatif-Kontrak Berjangka. Untuk mendukung
pengembangan pasar modal Indo­
nesia, KPEI bersama
BEI mengaktifkan kembali perda­gangan produk derivatif
Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 pada tanggal 1
Februari 2016 di Main Hall BEI. 8 KPEI Newsletter
KPEI News Q2 _2016 Final ok.indd 8
4/11/2016 9:52:56 AM
Download