BAB V - Balai Informasi Teknologi LIPI

advertisement
UPT – Balai Informasi Teknologi LIPI
Pangan & Kesehatan
Copyright©2009
BAB V
TEKANAN DARAH
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah terhadap dinding
pembuluh darah arteri. Tekanan itu diukur dalam satuan milimeter mercury
(mmHg) and direkam dalam dua angka-tekanan sistolik (ketika jantung berdetak)
terhadap tekanan diastolik (ketika jantung relaksasi). Kedua angka ini penting.
Dengan setiap denyut jantung, darah dipompa keluar dari jantung ke dalam
pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah Anda
merupakan ukuran tekanan atau gaya di dalam arteri Anda dengan setiap denyut
jantung. Bagaimana tekanan darah diukur? Seorang dokter atau perawat dapat
mendengar tekanan darah Anda dengan menempatkan stetoskop di arteri Anda
dan memompa sabuk yang dilingkarkan di lengan Anda.
(Sumber : http://www.nhlbi.nih.gov)
Tekanan darah dibaca pada meter khusus. Tercatat sebagai dua angka : 120
(Sistolik) 80 (Diastolik). Tekanan darah sistolik – angka pertama; jumlah tekanan
terhadap dinding arteri setiap waktu jantung berkontraksi atau menekan darah
keluar dari jantung. Tekanan darah diastolik – angka kedua; jumlah tekanan di
dalam arteri sewaktu jantung beristirahat, dan di antara denyut jantung.
Pencatatan tekanan darah Anda tidak selalu sama. Sewaktu Anda sedang
berolahraga atau merasa gembira, tekanan darah Anda naik. Jika Anda
beristirahat, tekanan darah Anda lebih rendah. Ini merupakan reaksi normal
terhadap perubahan dalam aktivitas atau emosi. Usia, obat-obatan, dan perubahan
posisi juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Apakah pembacaan tekanan darah
yang normal? Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah) , tekanan darah yang normal bagi mereka yang tidak minum
obat tekanan darah seharusnya kurang dari 120/80.
(Sumber : http://www.cardiaccentre.com)
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan
sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang
disebut milimeter air raksa (mm Hg).
Manset ditaruh mengelilingi lengan atas dan dipompa dengan sebuah pompa
udara sampai dengan suatu tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama
(brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh
disamping badan pada ketinggian dari jantung, dan tekanan dari manset pada
lengan dilepaskan secara berangsur-angsur. Ketika tekanan didalam manset
berkurang, seorang dokter mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian
depan dari sikut. Tekanan pada mana dokter pertama kali mendengar denyutan
dari arteri adalah tekanan sistolik (angka yang diatas). Ketika tekanan manset
Hipertensi
Hal. 1
UPT – Balai Informasi Teknologi LIPI
Pangan & Kesehatan
Copyright©2009
berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah
tekanan diastolik (angka yang dibawah).
(Sumber : http://www.totalkesehatananda.com)
1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
lebih rendah dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah sehingga
menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan.
Sebenarnya tubuh mempunyai mekanisme untuk menstabilkan tekanan darah,
kestabilan tekanan darah ini penting sebab tekanan harus cukup tinggi untuk
mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang
limbah yang dihasilkan jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah
dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi
lainnya jika tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat
makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan
sebagaimana mestinya dari sekian banyak penyebab hipotensi maka hipotensi
karena perubahan posisi tubuh atau hipotensi ortostatik lah yang paling sering
terjadi kapan pasien dikatakan menderita hipotensi jenis ini.
Bila dijumpai penurunan tekanan darah sistolik yang menetap di bawah 80 mmHg
atau penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg yang diikuti oleh
gejala klinis saat perubahan posisi tubuh dari tidur ke berdiri secara tiba tiba
gejala klinis yang terjadi cukup bervariasi acapkali keluhan yang disodorkan
penderita lebih merupakan keluhan neuropati autonom seperti mudah lelah,
pusing, pingsan, sering menguap, tutur kata yang kabur, penglihatan kabur, wajah
pucat, keringat dingin, mual, perasaan tak nyaman di perut, sensasi terceki
keluhan yang muncul ini kadang tidak berhubungan erat dengan kualitas penyakit
ada kecenderungan peningkatan kualitas gejala saat pagi hari ketika bangun tidur,
makin reda bila hari telah siang atau penderita kembali berbaring lalu, apa yang
sebenarnya menjadi penyebab dari hipotensi.
Penyebab disini dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :
• Curah jantung berkurang, penyebabnya irama jantung abnormal, kerusakan
atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung, emboli pulmoner.
• Volume darah berkurang, penyebabnya perdarahan hebat, diare, keringat
berlebihan, berkemih berlebihan.
• Meningkatnya kapasitas pembuluh darah, penyebabnya syok septik,
pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat
kalsium, penghambat ACE).
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala hipotensi antara lain :
• Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur seperti berjalan cukup mampu
mengurangi timbulnya gejala .
• Tidur dengan posisi kepala terangkat ± 30 cm dan alas tidur dapat
memperbaiki hipotensi ortostatik melalui mekanisme berkurangnya tekanan
Hipertensi
Hal. 2
UPT – Balai Informasi Teknologi LIPI
Pangan & Kesehatan
Copyright©2009
arteri ginjal yang selanjutnya akan merangsang pelepasan renin dan
meningkatkan volume darah.
• Menggunakan obat obatan yang dapat menaikan tekanan darah.
(Sumber : http://www.fullsehat.com)
2. Tekanan Darah Normal
Tekanan darah normal adalah tekanan darah yang berkisar kurang dari 120 mmHg
untuk systolic dan kurang dari 80 mmHg untuk diastolic. (bagi dewasa, usia 18
tahun dan lebih. Serta tidak sedang dalam pengobatan tekanan darah tinggi dan
tidak menderita penyakit serius dalam waktu dekat)
(Sumber : http://www.nhlbi.nih.gov)
Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam
pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat
jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis
kosong).
Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah
jelas, sehingga klasifikasi Hipertensi dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan
darah yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh
darah.
Menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah
yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila
lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tsb
disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu
dewasa diatas 18 tahun).
(Sumber : http://infohidupsehat.com)
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah naik turun sepanjang hari. Tetapi, ketika tekanan darah terus naik
dalam masa tertentu, inilah yang disebut dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi berbahaya karena membuat jantung bekerja terlalu keras,
dan tekanan yang kuat dari aliran darah dapat melukai pembuluh darah arteri dan
organ-organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Tekanan darah tinggi
seringkali tidak menunjukkan tanda atau gejala. Ketika tekanan darah tinggi
terjadi, biasanya akan berlangsung seumur hidup. Jika tidak dikontrol, dapat
menyebabkan penyakit jantung dan ginjal, stroke, dan kebutaan.
Tekanan darah naik turun sepanjang hari. Tetapi, ketika tekanan darah terus naik
dalam masa tertentu, inilah yang disebut dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi berbahaya karena membuat jantung bekerja terlalu keras,
dan tekanan yang kuat dari aliran darah dapat melukai pembuluh darah arteri dan
organ-organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Tekanan darah tinggi
seringkali tidak menunjukkan tanda atau gejala. Ketika tekanan darah tinggi
Hipertensi
Hal. 3
UPT – Balai Informasi Teknologi LIPI
Pangan & Kesehatan
Copyright©2009
terjadi, biasanya akan berlangsung seumur hidup. Jika tidak dikontrol, dapat
menyebabkan penyakit jantung dan ginjal, stroke, dan kebutaan.
Tekanan darah tinggi mempengaruhi lebih dari 65 juta - atau 1 dari 3
-penduduk Amerika dewasa. Sekitar 28 % berusia 18 tahun dan lebih, atau sekitar
59 juta penduduk, menderita prehipertensi, kondisi yang juga meningkatkan
kemungkinan penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah tinggi cukup umum
bagi keturunan Afrika Amerika, yang memiliki kecendurangan menjadi penderita
pada usia yang lebih muda dan lebih sering dibandingkan keturunan kulit
putih. Hal serupa juga terjadi pada penduduk Amerika berusia lanjut
-individu dengan tekanan darah normal pada usia 55 tahun memiliki 90 % resiko
menderita tekanan darah tinggi.
Bagi dewasa usia 18 dan lebih yang tidak sedang dalam pengobatan tekanan darah
tinggi dan tidak menderita penyakit serius dalam waktu dekat.Sumber : The
Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure; NIH Publication No. 03-5230,
National High Blood Pressure Education Program, May 2003.
** Jika tekanan sistolik and diastolik masuk ke dalam kategori yang berbeda,
satus secara umum mengikuti kategori yang lebih tinggi.
*** Millimeter mercury.
Box 1 : Level Tekanan Darah Dewasa*
Kategori
Normal
Systolic**
(mmHg)***
Diastolic**
(mmHg)***
Kurang
dari 120 dan
kurang
dari 80
Baik untuk Anda!
80-89
Tekanan
darah
Anda
kemungkinan
bermasalah.
Lakukan
perubahan
pada
makanan dan minuman Anda,
lakukan aktivitas fisik, dan
kurangi
kelebihan
bobot
badan. Jika Anda penderita
diabetes, segera temui dokter.
Prehipertensi 120-139 atau
Hipertensi
140 atau lebih 90 atau lebih
atau
Hasil
Anda menderita tekanan darah
tinggi. Tanyakan
kepada
dokter atau perawat Anda
bagaimana mengontrolnya.
(Sumber : http://www.nhlbi.nih.gov)
Hipertensi
Hal. 4
Download