BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare, yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi yang merupakan akar dari kata- kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2007 : 46) Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing- masing : 1. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Mulyana, 2007 : 69) 2. Menurut Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak. (Mulyana, 2007 : 69) 3. Menurut Gerald R. Miller, komunikasi adalah proses memungkinkan seseorang (komunikator) 17 menyampaikan rangsangan (biasanya 18 lambang- lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). (Mulyana,2007 : 69) 4. Menurut Harold Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab- menjawab pertanyaan berikut “Siapa mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan pengaruh bagaimana ?” (Mulyana, 2007 : 69) 2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut : ( Widjaja,2010 : 9 ) 1. Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Sosialisasi ( pemasyarakatan ) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. 3. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya 19 dan keinginannya , mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. 4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperkukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan buktibukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal. 5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentuk watak dan pendidikan ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya. 7. Hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol, suara, image dari dram, tari, kesenian, kesusatraan, musik, olahraga, permainan dan lain- lain untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu. 8. Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. 20 2.1.1.3 Tujuan Komunikasi Dalam kehidupan kita sehaei – hari apalagi kalau kita sebagai seorang pejabat atau pimpinan maka kita sering berhubungan dengan masyarakat. Dalam hal ini kita bertujuan untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka, agar apa yang kita sampaikan atau kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai. Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain: ( Widjaja, 2010 : 10 ) 1. Supaya yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti : sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan ( penerima ) atau bawahan dengan sebaik- baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan. 2. Memahami orang lain : kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka menginginkan arah untuk pergi ke barat tetapi kita memberikan jalan pergi ke timut. 3. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain : kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak. 4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu : menggerakan sesuatu itu dapat bermacam- macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang lebih banyak 21 mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya. 2.1.1.4 Unsur Komunikasi Terdapat beberapa pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : ( Mulyana, 2007: 69 ) Gambar 2.1 Unsur- unsur Komunikasi 1. Sumber ( Source ) : Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.Sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding). (Mulyana,2007 : 69) 22 Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. (Widjaja,2010 : 12) 2. Pesan : Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. (Mulyana,2007 : 70) Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya mempunyai pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi. Pesan bersifat informatif, persuasif, dan coersif. (Widjaja, 2010 : 14) 3. Saluran atau media : Saluran atau media yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan : apakah langsung (tatap muka) atau lewat media cetak ( surat kabar, majalah ) atau media elektronik ( radio, televisi ). (Mulyana,2007 : 70 ) 4. Penerima ( receiver ) : disebut sasaran / tujuan (destination), komunikate ( communicate), penyandi balik (decoder ) atau khlayak (audience), pendengar (listener), penafsir (intrepeter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. (Mulyana,2007 : 71 ) 23 5. Efek : Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut,misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku. (Mulyana, 2007 : 71) 2.1.2 Komunikasi Massa 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa ( media cetak dan elektronik ). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. ( Nurudin : 2) Menurut Josep A. Devito definisi pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak besar dan pada umumnya agak sukar untuk di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih bila didefinisikan menurut bentuknya ( televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita ). ( Nurudin, : 12 ) 24 Menurut Jay Black dan Frederick Whitney ( 1988 ) disebutkan komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan – pesan yang di produksi secara massal / tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. ( Nurudin, : 12 ) Berdasarkan beberapa definisi diatas, komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator melalui media massa dalam penyampaian informasinya. 2.1.2.2 Ciri – Ciri Komunikasi Massa Proses penerimaan pesan itu semakin menyempit sejalan dengan peningkatan jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Berikut ciri – ciri komunikasi massa ( Nurudin, : 19 – 32 ) : 1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu adalah “ Sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.” 25 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen / beragam. Artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. 3. Pesannya bersifat umum Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan – pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan – pesan yang dikemukakanya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. 4. Komunikasinya berlangsung satu arah Dalam media cetak seperti koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respons pada komunikatornya ( media massa yang bersangkutan ) kalaupun bisa bersifat tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik ( feedback ) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung ( delayed feedback ). 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan- pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. 26 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik ( mekanik atau elektronik ). Televisi disebut media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar. Apalagi dewasa ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung ( live ), dan bukan siaran yang bukan direkam ( recorded ). 7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi /palang pintu/ penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih dipahami. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan- pesannya. 2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney ( 1988 ) antara lain : ( Nurudin, : 64) 27 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalama komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita- berita yang disajikan. Iklanpun dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi di samping fungsi- fungsi yang lain. 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menududuki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi- fungsi yang lain. Oleh karena itu, jam – jam prime time ( pukul 19.00 – sampai 21.00 ) akan disajikan acara- acara hiburan entah sinetron, kuis, acara jenaka lainnya. 3. Persuasi Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif. Bagi Josep A.devito ( 1997 ) fungsi persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk : a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. b. Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. 28 c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. d. Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dan pengalaman kolektif kelompok, publik, audiens, berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu massa. 2.1.3 Media Massa 2.1.3.1 Pengertian Media Massa Menurut Cangara ( 2003 : 134 ) media massa adalah alat yang digunakan untuk penyampaian pesan dari sumber kepada penerima (khalayak) dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis yaitu seperti surat kabar, film, radio, dan TV. Begitu juga yang dikatakan oleh Effendy ( 2003 : 82 ) mengenai media massa menimbulkan keserempakkan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator. Menurut Nurudin ( 2007 : 9 ) media massa adalah alat- alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Dari ketiga pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara serempak kepada masyarakat banyak melalui media yang ada. 29 2.1.3.2 Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa ini bisa dikatakan sebagai suatu ciri khas media massa. Bila tidak memenuhi ciri- ciri yang telah disebutkan berarti bukan merupakan bagian dari media massa. Adapun ciri khasnya adalah media massa itu tidak berdiri sendiri. Di dalamnya ada beberapa individu yang bertugas melakukan pengolahan informasi sebelum informasi itu sampai kepada audiens nya. (Nurudin, : 7) Menurut Cangara ( 2010 : 126 ) ciri khas media massa adalah : a. Bersifat melembaga, artinya banyak pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. d. Memakai peralatan teknis maupun mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya. e. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa. 2.1.4 Televisi Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa hampir setiap orang di benua itu 30 menghabiskan waktunya antara 6-7 jam perminggu untuk menonton. ( Cangara, 2010 : 142 ) Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. ( Wibowo, 2009 : 17 ) Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi selalu menghadirkan tayangantayangan yang menghibur yang dituju oleh kepada orang- orang atau masyarakat yang sedang bersantai ataupun sedang menghabiskan waktu dirumah. 2.1.4.1 Pengertian Televisi Dari semua media komunikasi yang ada televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari ( Agee,et.al 2001 : 279) Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom ( hitam putih ) maupun warna. Kata televisi merupakan gabungan dari bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua arti antara lain, kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. ( Rahmawati, : 3 ) 31 Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi ( suara ) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya ( gambar ) dan bunyi ( suara ) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1162). 2.1.4.2 Sejarah Televisi Indonesia Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke- 17 pada tanggal 17 agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia,disusul kemudian dengan SCTV,Indosiar, ANTV, dan TPI. Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir serentak lima televisi swasta baru (Metro TV, Trans, TV7, Lativi, dan Global) serta beberapa televisi daerah. Tidak ketinggalan 32 pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negri. (Morrisan,2011 :9-10) 2.1.4.3 Karakteristik Televisi Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut karakteristik televisi : ( 3 penulis ) 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). 2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata- kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran yakni kegiatan merangkai gambar- gambar individual sesemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. 2.1.4.4 Program Televisi Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan 33 finansial stasiun penyiaran radio dan televisi. Adalah program yang membawa audiens mengenal suatu penyiaran. Kata “program” berasal dari bahasa inggris “programme atau program” yang berarti acara atau rencana. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. ( Morrisan, 2011 : 210 ) “Radio and televison broadcasts have forever altered the way citizens communicate, learn and live. From local and national news to TV serials, talk shows, sports, music, comedies and dramas, broadcast programs serve a living history, and continue to shape how we view the world past and present.”( Singh, R. (2009)) Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : ( Morrisan, 2011 : 218 ) 1. Program informasi ( Berita ) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan ( informasi ) kepada khalayak audiens. 2. Program hiburan ( Entertainment ) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagi, cerita, dan permainan. 2.1.4.5 Program Berita Televisi Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Program berita adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai 34 berita ( unsual, factual, esensial ) dan disiarkan melalui media secara periodik. ( Wibowo, 2009 : 132 ). Di dalam jurnalistik, penyampaian informasi tidak hanya bersumber dari satu fakta, tetapi juga fakta- fakta lain yang saling berhubungan harus dikumpulkan, diolah, disaring sehingga kejujuran dan kebenarannya terjamin. ( Wibowo, 2009 : 89 ) Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audiens. Dengan demikian, program informasi tidak hanya melulu program beirta tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talkshow, misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal, atau dengan siapa saja ( Morrison, 2011 : 219 ) Dilihat dari karakter program tersebut, maka acara Kick Andy yang ditayangkanaaaaaaaa setiap Jumat pukul 21.30 WIB ini merupakan salah satu bentuk program yang memiliki nilai berita yang disiarkan melalui channel Metro TV. 2.1.5 Talkshow 2.1.5.1 Pengertian Talkshow Program wicara di televisi, atau bisa kita sebut The Talk Program, meliputi banyak format, antara lain, vox pop, kuis, interview ( wawancara ) baik di dalam studio maupun di luar studio dan diskusi panel di televisi. Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengettengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenal sesuatu yang menarik, sedang 35 hangat dibicarakan masyarakat, atau tanya jawab persoalan dengan hadiah, yang disebut dengan kuis. ( Wibowo : 2009 : 67) Talkshow merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara jurnalistik. Wawancara dilakukan di tengah atau disela- sela pertunjukan, apakah itu musik, lawak, peragaan busan dan sebagainya. Jika suatu wawancara diselenggarakan ditengah- tengah show, maka acara ini disebut talkshow. Disini pembawa acara juga berfungsi sebagai pewawancara ( Wahyudi, 1996 : 90 ) Talkshow dewasa ini merupakan program unggulan. Sebab bisa disiarkan secara langsung atau interaktid dan atraktif. Ditambah lagi dengan sifatnya yang menghibur (entertainment). Entertainment sebenarnya bukan sekadar berarti menghibur, melainkan dinamis dan hidup. Oleh karena itu, peran pemandu sangat menentukan sukses tidaknya acara ini. Metode talkshow menurut Klaus Kastan dikenal istilah talkshow skill, berupa kemampuan pemandu dalam melakukan beberapa tindakan yang meliputi : a. Mengambil keputusan b. Menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat c. Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng d. Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber e. Memadukan kemasan program secara interaktif 36 2.1.5.2 Karakteristik Program Talkshow Daya tarik dari program talkshow disamping topik dan tamu yang menarik, adalah pertanyaan- pertanyaan cerdas dan humor dari presenter. Seni bertanya yang sangat bagus dan formula pertanyaan akurat, tetapi yang tidak menyinggung perasaan juga harus diperhatikan di acara talkshow. Program talkshow di masa kini tidak lepas dari humor. Sebab kebanyakn talkshow adalah hiburan. Namun kendatipun hiburan, seorang presenter dapat tampil menghibur dengan humor murah dan humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan dan kemampuan keterampilan presenter yang menentukan. Biasanya penonton cepat bosan pada hiburan yang tidak kreatif. ( Wibowo 2009 : 85 – 86 ). 2.1.5.3 Format Program Talkshow Ada beberapa format talkshow, menurut Wibowo ( 2009 : 67 – 83): 1. Program Uraian Pendek atau Pernyataan ( The Talk Program ) Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang presenter ( penyaji ) menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter ini muncul di tengah suatu program feature, di antara sajian acara musik, dan di awal suatu acara pembukaan atau dalam suatu acara berita menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang menyaksikan the talk program. Uraian yang disajikan oleh seorang presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek. 37 2. Program Vox- pop suara Masyarakat Vox- pop kependekan dari vox populi dalam istilah indonesia sebagai “suara masyarakat”. Artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu vox-pop sebagai program dan vox-pop dalam rangka penelitian. Vox- pop sebagai program yang mengetengahkan serangkaian pendapat umum mengenai suatu masalah yang sedang dibahas dalam program kepada penonton dengan maksud agar penonton juga dapat mengetahui bermacam- macam pendapat dari berbagai orang atau grup sehingga dapat dikrofontir dengan pendapatnya sendiri. 3. Program Wawancara ( Interview ) Macam program ini termasuk The Talk Show Program. Bentuk yang lain adalah diskusi panel. Memproduksi program talkshow wawancara yang baik di televisi merupakan suatu kerja keras, karena program itu memerlukan persiapan- persiapan yang cukup banyak. Jika program ini disajikan dengan baik, penonton memperoleh sesuatu yang sungguh- sungguh berguna, bermakna dan bukan sekedar program untuk membuang waktu luang. 4. Program Panel Diskusi Program talkshow diskusi atau panel diskusi di televisi swasta menjadi program yang cukup sulit, karena : a. Sebagai program yang hanya menyajikan suatu pembicaraan sudah bertentangan dengan prinsip televisi yang audiovisual. 38 Gambar harus cukup hidup berupa kejadian dan bukan duduk omong melulu. b. Tempat pembicaraan dan orang yang berbicara tidak berpindahpindah selama beberapa waktu dan belum tentu wajah tokoh itu menarik, maka sangat mungkin penonton cepat menjadi bosan apabila pemilihan topik diskusi tidak menarik dan cara membawakan program tersebut juga tidak menarik. Program talkshow Diskusi atau panel diskusi sebetulnya sebuah program yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Kunci utama dari kesuksesan program ini adalah, kemampuan moderator dalam hal ini presenter (Host) dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar, tetap bisa juga jadi dan tegang. Oleh karena itu, perencanaan juga merupakan bagian yang penting. Berikut tata laksana produksi dalam program talkshow Program Panel Diskusi: (Wibowo,2009 :82) : Produser menentukan topik atau permasalahan diskusi dengan riset. Hasil riset yang memenuhi kriteria materi produksi yang baik dipakai sebagai topik. Dengan riset pula, produser menentukan tokohtokoh yang akan diundang untuk produksi program talkshow diskusi. Kemudian dipilih presenter yang menguasai permasalahan dan dibuat perencanaan produksi. Presenter kemudian menyusun permasalahan pembicaraan berdasarkan bahan yang ia cari lewat buku- buku, surat kabar dan riset masyarakat. Disiapkan pula pertanyaan- pertanyaan apabila program ini bersifat diskusi panel. Ia adalah wakil 39 masyarakat,sebab itu ia harus paham apa yang ingin diketahui oleh masyarakat mengenai permasalahan itu. Pada saat hari penayangan atau rekaman produksi,seperti dalam program talkshow wawancara, tamu- tamu dibiasakan terlebih dahulu dengan suasan studio. Sesudah rekaman, transkripsi langsung dikerjakan oleh asisten pengarah acara dan langsung dicarikan bahan ilustrasi visual dari stock shoot atau liputan, apabila program direkam lebih dahulu. Di dalam editing, ilustrasi visual disisipkan profram utama. Kemudian siaplah program untuk suatu preview sebelum ditayangkan. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Strategi Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler ( 1962 : 13 ) menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep- konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut : ( Rangkuti, 2006 : 4 ) 1. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih dibandingkan dengan pesaingannya. 2. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen (Management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian dengan pula strategi 40 komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi ( communication planning) dan manajemen komunikasi (Communication Management) untuk mencapai suatu tujuan. ( Onong,2007 :300) 2.2.2 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi ( Gaspersz, 2012 : 34 ) : 1. Kekuatan ( Strengths) 2. Kelemahan ( Weaknesses ) 3. Kesempatan ( Oppurtinities ) 4. Ancaman ( Threats ) Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Proses ini melibatkan penentuan- penentuan tujuan yang spesifik dari proyek, program, atau unit- unit organisasi serta mengidentifikasi faktor internal ( kekuatan dan kelemahan ) dan eksternal ( kesempatan dan ancaman ) yang mendukung dan yang menghambat dalam mencapai tujuan spesifik itu. “Business strategy is equated widely with crafting and maintaining a profitable fit between a commercial venture and its environment. SWOT analysis, which inquires into strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOTs), is the traditional means of searching for insights into ways of realizing the desired alignment (e.g., Ansoff 1965; Andrews 1987; Porter 1991; Mintzberg, Ahlstrand, and Lampel 1998).” (Valentin, E. K. (2001)) SWOT sebuah program dibutuhkan untuk melihat seberap besar peluang sebuah program untuk bisa bersaing dan berhasil menarik minat pemirsa untuk menonton program tersebut. SWOT biasanya dilakukan internal mereka yang 41 membuat program atau mereka yang bertugas di bagian riset sebuah stasiun televisi atau production house. SWOT bisa dilakukan sebelum program ditayangkan atau pada saat program sedang ditayangkan. Jika dilakukan sebelum program ditayangkan, bertujuan untuk melihat peluang sebuah program untuk bisa bersaing dengan program lainnya yang sudah ada. Sementara untuk yang dilakukan pada saat program ditayangkan bertujuan untuk mengevaluasi performance program tersebut. Berikut pengertian SWOT bagi sebuah program : 1. Strenght Sebuah Program Strenght atau kekuatan sebuah program, merupakan jualan utama program untuk mendapatkan penonton. Strenght haruslah merupakan hal yang benarbenar merupakan sesuatu yang unik, yang berbeda, yang tidak mudah kita temukan di program lainnya, sehingga menjadi identitas program itu sendiri. 2. Weakness Sebuah Program Weakness atau kelemahan sebuah program adalah berbagai macam kekurangan,kekurangsempurnaan atau berbagai hal yang masih harus diperbaiki dari program itu sendiri. Weakness program sebaiknya memasukkan pendapat dari pihak luar (yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan program) sehingga bisa lebih obyektif dalam memberikan gambaran tentang kelemahan program. Weakness haruslah memuat banyak kelemahan, kekurangsempurnaan atau segala hal yang mesti diperbaiki dari sebuah program. 42 3. Opportunity Sebuah Program Oppurtinity atau peluang sebuah program biasanya datang dari luar program itu sendiri, yang dianggap bisa menjadi faktor yang ikut membuat sukses program tersebut ketika ditayangkan. Oppurtunity bisa berasal dari internal stasiun televisi atau production house (di luar mereka yang terlibat langsung dalam program tersebut), kompetitor atau program dan stasiun televisi yang lainnya dan bisa juga kehidupan politik, sosial budaya dan lainnya yang ada di masyarakat. 4. Threat Sebuah Program Threat atau ancaman untuk sebuah program, sama seperti weakness haruslah dibuat sedetail dan selengkap mungkin. Tujuannya agar si pembuat program menyadari banyak faktor- faktor di luar dari programnya sendiri yang bisa menjadi ancaman bagi keberadaan programnya. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT adalah: (Suharyadi etal, 2007 :115) 1. Melihat kekuatan (strenghts) sesuatu yang dimiliki pada stasiun televisi dalam hal ini program acara tersebut. 2. Melihat kelemahan ( weakness) segala sesuatu yang dimiliki agar staisun beserta tim produksi tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan yang tertentu. 3. Melihat peluang ( opportunities) adanya kesempatan yang dimanfaatkan dan memberikan untung. 43 4. Melihat ancaman ( threats) terhadap usaha- usaha yang beresiko tinggi melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaing- pesaing kita yang miliki kemampuan lebih dari kita. 2.2.3 Tahap Pelaksanaan Produksi Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standard operation procedure ( SOP ) seperti berikut : ( Wibowo, 2009 : 38 - 42 ) 1. Pra- produksi ( ide, perencanaan dan persiapan ) Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra- produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini : a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja ( time schedule ), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, likasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati – hati dan teliti. 44 c. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi perlatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja ( time schedule ) yang sudah ditetapkan. Kegiatan Pra- Produksi meliputi beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut : Penuangan ide gagasan kedalam outline, Pembuatan naskah (Scriptwriting) meliputi synopsis, treatment, dan skenario. Pembuatan kerabat kerja, pembuatan storyboard, penentuan host/ artis, penentuan kerabat kerja / crew, pelaksanaan program meeting, peninjauan lokasi untuk shooting, meeting produksi, pembuatan dekor, dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi maupun proses pasca produksi. Naratama (2004, 97 – 101) mencoba menjelaskan mengenai apa saja yang diperlukan pada tahap produksi program acara televisi dengan format non drama, “diskusi konesp produksi, rundown, director treatment dan floor plan”. Sedangkan menurut Morrisan (2008 : 51) “ Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown) yang akan dibuatnya berdasarkan berita- berita yang sudah diperoleh ataupun yang masih harus dikejar.” Kemudian morrisan juga menjelaskan mengenai menentukan narasumber, dan Morrisan (2008: 82) membagi narasumber menjadi 4 golongan berdasarkan kepentingan yang mereja wakili, “Pemerintah atau penguasa, 45 kelompok ahli atau pakar dan pengamat, orang terkenal, dan masyarakat biasa. Dari beberapa pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa dalam tahap pra- produksi sebuah program acara talkshow, diperlukan kematangan konsep. Kematangan konsep ini nanti akan diubah menjadi suatu urutan cerita yang sesuai dengan fakta kejadian, dan fakta ini didapatkan dari narasumber yang diwawancarai oleh tim riset dan reporter. 2. Produksi Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan ( shooting script ) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan ( scene ). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot ( shoot list ) dari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir pengambilan adegan. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar asli (original material) dibuat catatanya (Logging) untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing. Naratama (2004 : 150 ) menjelaskan, “Pembawa acara talkshow adalah entertainer. Artinya, seorang talkshow host harus mempunyai kemampuan entertainment untuk menguasai pembicaraan dan membuat pertanyaan- 46 pertanyaan yang menarik untuk menjawab keingintahuan masyarakat.” Pengertian di atas membuat penulis mengerti bahwa seorang pembawa acara mempunyai peran penting dalam sebuah proses produksi program acara talkshow, karena pembawa acara mewakili rasa keingintahuan pemirsa yang menonton acara tersebut. 3. Pasca- Produksi Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gamabr sampai materi tersebut dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik, yaitu : Pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer. a. Editing offline dengan teknik analog Setelah shooting selesai, script boy membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code (nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline (dengan copy video VHS supaya murah) sesuai dengan gagasan yang ada dalam sinopsis dan treatment. 47 b. Editing online dengan teknik analog Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambung- sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time- code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing. c. Mixing ( Pencampuran gambar dengan suara) Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam postproduction sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tidak ada yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan. d. Editing offline dengan teknik digital atau non- linier Editing non linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Tahapan pertama, yang harus dilakukan adalah memasukkan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan atau logging memperoleh OK,ke dalam hardisk. Proses ini disebut capturing atau digitizing, yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan sutradara. 48 e. Editing online dengan teknik digital Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar dan suara (sound effect/narasi) yang harus dimasukkan. Morrisan (2008 : 217 ) mencoba menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan suatu program acara, “...pertama, mengumpulkan materi dan mengedit materi tersebut atau sering juga dikenal sebagai post production (pasca produksi).” 49 2.3 Kerangka Berfikir SOP Program Berita Produksi Program : - Tahap Pra- Produksi Tahap Produksi Tahap Pasca Produksi Peningkatan Kualitas Program Kick Andy Penonton Program Kick Andy Gambar 2.2 Kerangka Berfikir