Return Of Investment Pengembalian atas investasi atau asset (Return Of Investment - ROI) adalah perbandingan dari pemasukan (income) pertahun terhadap dana investasi. Dengan demikian memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi. Rumusnya adalah sebagai berikut : ROI = Pemasukan ----------------- x 100 % Investasi (7-10) Karena investasi dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti biaya pertama, investasi Rata-rata dan lain-lain, demikian pula perhitungan pemasukan dapat dimasukkan factorfaktor depresiasi, pajak, bunga dan lain-lain maka akan dihasilkan banyak sekali variasi ROI, di antaranya adalah sebagai berikut : a. ROI = Pemasukan neto sebelum pajak -------------------------------------------Biaya pertama b. RO I = Pemasukan neto sebelum pajak --------------------------------------------Rata-rata investasi c. ROI = Pemasukan neto setelah pajak -------------------------------------------Rata-rata investasi Indikasi Berdasarkan analisis diatas terlihat bahwa semakin besar ROI, semakin disukai oleh calon investor, seperti halnya dengan periode pengembalian, pemakai kriteria ini harus menentukan terlebih dahulu berapa besar angka ROI sebagai patokan, bila ROI yang ditawarkan kurang dari angka tersebut, usulan investasi disetujui. Keuntungan dan keterbatasan ROI Sampai saat ini ROI masih sering digunakan terutama karena hal-hal berikut : Mudah dipahami dan tidak sulit menghitungnya. Tidak seperti periode pengembalian lkingkup pengkajian kriteria ini menjangkau seluruh umur investasi. Dengan demikian wawasannya lebih luas. http://www.mercubuana.ac.id (3,875) (1-0,3) = 2,7125 ---------------------- --------- =16,9% (1/2) (26,0+6,0) 1,6 Nilai Sekarang Neto Kriteria nilai sekarang neto (Net Present Value-NPV) didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas masuk dan keluar seklama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga (pasar) saat ini. Berarti sekaligus dua hal telah diperhatikan, yaitu factor nilai waktu dari uang dan (selisih) besar aliran kas masuk dan keluar. Dengan demikian, amat membantu pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. NPV menunjukkan jumlah lump-sum yang dengan arus diskonto tertentu memberikan angka berapa besar nilai usaha (Rp) tersebut pada saat ini. Adapun aliran kas proyek (investasi) yang akan dikaji meliputi keseluruhan, yaitu biaya pertama, operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran. Ditulis dengan rumus menjadi : NPV = n --t=o ( C)t n ------_ --(1+i)t t=o ( Co) t -------(1+i)t …..(7-11) di mana, NPV = Nilai sekarang neto (C)t = Aliran kas masuk tahun ke-t (Co)t = Aliran kas keluar tahun ke-t n = Umur unit usaha hasil investasi i = Arus pengembalian (rate of return) t = waktu Biaya Pertama dan pengeluaran Tahunan Untuk proyek yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang relative singkat, biaya pertama umumnya diperlakukan sebagai single sum yang terjadi pada tahun 0.Akan tetapi,untuk proyek besar dengan periode bertahun-tahun diperlakukan lebih teliti, yaitu diperhitungkan sebagai single sum seri,Biaya Pembebasan (pembelian tanah) dan modal kerja seringkali dimasukkan sebagai biaya pertama. Adapun pengeluaran tahunan seperti biaya operasi, produksi dan pemeliharaan dan lain – lain,jumlahnya dikurangkan dari dari pendapatan kemudian diperhitungkan sebagai single sum dan didiskonto saat ini. Nilai sisa bila ada, diperhitungkan pada akhir proyek dengan didiskonto ke nilai saat ini. Bila disajikan dengan gambar akan terlihat sebagai gambar 7-11 Hal lain yang perludiperhatikan adalah konsep NPV didasarkan atas asumsi bahwa http://www.mercubuana.ac.id Contoh Soal : Hitung NPV dari suatu usaha yang memerlukan arus kas keluar sebesar 20 juta. Usaha ini diharapkan dapat menghasilkan berturut-turut Rp. 9,8,8,6 dan 4 juta dalam jangka waktu 5 tahun. Ditentukan pengembalian 15 %.Pada akhir tahun ke- 5 tidak ada sisa. Jawaban: Dengan menggunakan tabel di Appendiks II diperoleh Waktu Aliran Faktor Kas diskonto 1,0 PV 0 -20,0 -20,0 1 9,0 0,870 7,83 2 8,0 0,756 6,05 3 6,0 0,66 5,26 4 6,0 0,57 3,43 5 4,0 0,45 1,99 PV NPV =24,56 -20,0 Dari hasil pewrhitungan terelihat bahwa aliran kas diatas mempunyai NPV = 4,56 juta pada arus diskonto I =15 %. F. Arus Pengembalian Internal Seringkali diperlukan suatu analisis yang menjelaskan apakah rencana proyek cukup menarik bila dilihat dari arus pengembalian yang telah ditentukan (diinginkan). Sehubungan dengan hal tersebut prosedur yang lazim dipakai adalah dengan mengkaji arus pengembalian internal. Adapun yang dimaksud arus pengembalian internal adalah (Internal Rate off Return-IRR) adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk = NPV aliran kas keluar, Pada metode NPV analisis metode dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu besar arus pengembalian (diskonto) i, kemudian dihitung nilai sekarang neto (PV) dari aliran kas keluar dan masuk. Untuk IRR ditentukan dulu NPV = 0, kemudian dicari berapa besar arus pengembalian (diskonto) (i) agar hal tersebut terjadi. Cara Trial And Error atau Kalkulator Pada contoh soal diatas diumpamakan aliran kas masuk tetap pertahun (1,5 juta) selama umur proyek, sehingga bisa digunakan rumus atau tabel PV-Anuitas. Namun bagaimana bila aliran kas masuk tidak tetap? Hal ini dapat dihitung dengan trial and error atau dengan kalkulator. http://www.mercubuana.ac.id