ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PEMBLOKIRAN SITUS

advertisement
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PEMBLOKIRAN SITUS RADIKAL
(Studi Perbandingan Okezone.com dan Inilah.com)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat untuk
Melakukan Penelitian (Skripsi)
Disusun Oleh:
Akbar Ramadhan
NIM: 1112051000019
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 April 2016
Akbar Ramadhan
ABSTRAK
Akbar Ramadhan
Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs Radikal (Studi Perbandingan
Okezone.com dan Inilah.com)
Radikalisme mencuat di Indonesia karena dimulai dari banyak paham-paham dan
aliran-aliran agama yang berkembang di Indonesia. Dengan dicampurkanya agama dengan
budaya dan politik dapat membuat paham paham bersifat radikal itu muncul. Paham-paham
radikal telah menyerang melalui internet. Paham-paham tersebut dengan mudahnya masuk
melalui internet tanpa adanya kontrol dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang.
Dengan bebas dan luasnya dunia maya tersebut membuat paham radikalisme sangat mudah
disebar melalui internet. Sebuah data penelitian mengungkapkan bahwa saat ini, banyak
masyarakat dunia yang mengakses website terkait penyebaran paham radikalisme. Dari sini
bisa dilihat pemberitaan media terutama media online begitu marak mengenai pemblokiran
situs berkonten radikal. Dari banyaknya media online yang ada di Indonesia peneliti ingin
melihat bagaimana bingkai berita yang dilakukan oleh media online Okezone.com dan
Inilah.com terhadap pemblokiran situs berkonten radikal.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian di
media Okezone.com dan Inilah.com. Peneliti merumuskan satu pertanyaan yakni, Bagaimana
perbedaan pembingkaian pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal sesuai model
Robert N Entman pada media Okezone.com dan Inilah.com?.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi komparatif
dimana penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian
ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Selanjutnya teori yang digunakan peneliti ialah teori analisis framing, Metode ini
merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui bagaimana media membingkai atau
mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam isi media. cara pandang atau
perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang
ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Karenanya, berita
menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang
legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakan.
Dalam kasus pemblokiran situs radikal ini Okezone.com dan Inilah.com terlihat ada
perbedaan dalam memframing pemberitaan situs berkonten radikal tersebut. Perbedaan paling
mencuat terdapat dari sisi judul dimana Okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam
pemberitaanya, sedangkan inilah.com menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya.
Alasan dari okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya karena
mereka menganggap situs yang diblokir adalah situs radikal karena situs islam adalah situs
yang baik untuk berdakwah. Sedangkan Inilah.com beranggapan bahwa mereka
menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya karena tidak ada kejelasan dari
pemerintah apa yang disebut situs radikal. Tidak ada verifikasi dan ciri-ciri yang jelas yang
ditentukan pemerintah untuk situs-situs radikal ini. Namun begitu kedua media online ini
memiliki kesamaan yaitu sama-sama mengkritik pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam
melakukan pemblokiran situs radikal ini.
Kata Kunci: Framing, Pemblokiran, Radikalisme, Media dan Online
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah yang selalu tercurah kepada seluruh hamba-Nya.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW yang telah mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran untuk menuju cahaya
kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs Berkonten Radikal Studi
Perbandingan Media Okezone.com dan Inilah.com”.
Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi
salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu
(S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . Penulis menyadari
skripsi ini tidaklah mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku Ketua dan
Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Rahmat Bayhaki M.A., sebagai pembimbing skripsi yang telah
menyempatkan waktu dan memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan
dan penulisan skripsi ini.
4. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan
dedikasinya
sebagai
pengajar
yang
memberikan
berbagai
pengarahan,
pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa perkuliahan.
5. Bapak Mohammad Saifulloh selaku Redaktur Pelaksana dari Okezone.com yang
telah memberikan waktu luang untuk wawancara walau di tengah kesibukan.
ii
6. Bapak M. Dindien Ridhotulloh selaku Pemimpin Redaksi Inilah.com yang telah
memberikan waktu luang untuk wawancara di tengah kesibukan bapak.
7. Seluruh wartawan dan staff Okezone.com dan Inilah.com yang telah membantu
memberikan data-data demi terselesainya skripsi ini.
8. H. Juzier Zaini dan Hj. Enny Syahniar yang telah memberi support baik moral
maupun materil kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Kakak saya dan kakak ipar saya Annisa Balqis dan Hari Haryanto beserta anak
mereka Hammam Nur Mustopha yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
10. Indah Yuni Permata beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis serta selalu mewarnai keceriaan hari-hari penulis.
11. Ridho Fallah Adli, Giovanni, Fahmi Syamsi selaku sahabat dan teman
seperjuangan yang telah memberikan keceriaan kepada penulis dikala sedang
mengalami terhadap skripsi ini.
12. Teman-teman sepermainan futsal Faisal Irwanto, Arif Faturahman, Ahmad Fikry,
Trisaka Octarian, Taufik Abdullah, Arif Syahrijal, Asep Hermawan, Fadel
Muhammad, Danang Triatmojo, El Azmi, teruslah bermain futsal untuk menjaga
silaturahmi.
13. Teman-teman seperjuangan awal semester Dani Perdana, Nurul Hidayanti, Ellya
Pratiwi, Ratih Pratiwi semoga tetap terjalin silaturahmi diantara kita
14. Keluarga Besar KPI angkatan 2012 serta kakak-kakak senior dan adik-adik junior
yang sudah memberi keceriaan dan memberikan inspirasi kepada peneliti.
15. Keluarga besar KKN Semarak serta Keluarga besar Desa Cibetok tahun 2015
semoga tali silaturahmi ini tidak pernah putus.
16. Kepada Arsenal Football Club tim sepakbola favorit saya yang pertandinganya
saya saksikan dikala jenuh.
iii
17. Orang-orang yang kenal dengan saya dan membaca skripsi ini mohon maaf nama
anda tidak saya cantumkan.
Pada akhirnya peneliti hanya dapat mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat peneliti berikan, semoga Allah
membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta.
Jakarta,
April 2016
Akbar Ramadhan
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................7
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................7
E. Metodologi Penelitian ...............................................................................9
F. Sistematika Penulisan ...............................................................................13
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Teori Konstruksi Sosial Media Massa .....................................................15
B. Konsep Nilai Berita dan Media Online....................................................23
C. Analisis Framing .......................................................................................33
D. Pengertian Radikalisme ............................................................................40
BAB III
GAMBARAN UMUM OKEZONE.COM DAN INILAH.COM
A. Profil Okezone.com ..................................................................................44
B. Profil Inilah.com .......................................................................................47
BAB IV
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PEMBLOKIRAN
SITUS ISLAM
A. Framing Pemberitaan Okezone.com dan Inilah.com ..............................52
B. Perbedaan dan Persamaan Bingkai Inilah.com dan Okezone.com ........75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................80
B. Saran-saran ................................................................................................82
Daftar Pustaka………………………………… ..................................................................84
Lampiran .................................................................................................................................86
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perangkat Framing Robert Entman.................................................................3
Tabel 2.2 Konsep Framing Robert Entman.........................................................................3
Tabel 4.1 Perangkat Framing berita Pemerintah Jangan Ragu Tutup Situs Radikal...........9
Tabel 4.2 Perangkat Framing Berita Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal ................9
Tabel 4.3 Perangkat Framing Berita Pemblokiran Situs Radikal Wujud Tanggung
Jawab Pemerintah................................................................................................9
Tabel 4.4 Perangkat Framing Berita Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs
Radikal.................................................................................................................9
Tabel 4.5 Perangkat Framing Berita Pemblokiran Situs Radikal Karena Jelekan
Jokowi…………………………………............................................................40
Tabel 4.6 Perangkat Framing Berita Jurnalisme Islam Bersatu Kecam Pemblokiran
Situs................................................................................................................... 40
Tabel 4.7 Perangkat Framing Berita Dalang Pemblokiran Dipertanyakan .......................40
Tabel 4.8 Perangkat Framing Berita Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang......40
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Transkrip Wawancara Dengan Okezone.com……………………… 52
Lampiran 2. Transkrip Wawancara Dengan Inilah.com…...…………………….. 53
Lampiran 3.Susunan Redaksi Okezone.com……………………………………… 54
Lampiran 4. Susunan Redaksi Inilah.com………………………………………… 56
Lampiran 5. Surat Permohonan Dosen Pembimbing……………………………… 59
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radikalisme mencuat di Indonesia karena dimulai dari banyak
paham-paham dan aliran-aliran agama yang berkembang di Indonesia.
Dengan dicampurkanya agama dengan budaya dan politik dapat membuat
paham paham bersifat radikal itu muncul. Ditambah lagi dengan adanya
gesekan-gesekan antar aliran tersebut yang membuat paham radikalisme
semakin merajalela di Indonesia.
Kata radikal secara bahasa berasal dari bahasa latin radix yang
artinya akar. Radikalisme berarti secara mendalam menelusuri suatu akar
masalah. Jadi pengertian radikal sebenarnya merujuk pada sesuatu yang
positif yaitu sesuatu yang mendasar1. Jadi radikal adalah sesuatu yang
mendalam dan sangat mengakar.
Istilah radikalisme sendiri sebenarnya bukan konsep asing dalam
ilmu sosial. Disiplin politik, sosiologi dan sejarah sejak lama telah
menggunakan tema ini untuk menjelaskan fenomena sosial tertentu2. Kata
‘radikal’ digunakan sebagai indikator sikap penolakan total terhadap
seluruh kondisi yang sedang berlangsung3. Istilah radikalisme ini
1
Mukodi, Pesantren dan Upaya Deradikalisasi Agama (Walisongo 23, no 1, Mei 2015) h 93
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvi
3
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvii
2
1
2
fenomena sosial tentang penolakan terhadap kondisi yang ada dalam suatu
negara.
Penolakan disini bisa berupa ide atau gagasan yang baru dan
muncul dikalangan kelompok-kelompok tersebut. Sikap-sikap untuk
menentang penolakan ini bisa membahayakan bagi sebuah lembaga atau
bahkan negara yang ditentang sebuah ide atau gagasan yang tidak sesuai
dengan paham mereka (kelompok radikal) tersebut. Keyakinan dan
kebenaran yang kelompok radikal tersebut pahami bisa menjadi ekstrim
karena sebuah pemahaman yang tidak luas.
Radikalisme dimulai karena pemahaman yang tidak begitu luas
oleh kelompok tersebut ditambah dengan fanatisme yang begitu tinggi
terhadap suatu hal yang dianggap benar oleh kelompok tersebut membuat
radikal menjadi ancaman bagi negara atau lembaga-lembaga tertentu.
Paham-paham radikal telah menyerang melalui internet. Pahampaham tersebut dengan mudahnya masuk melalui internet tanpa adanya
kontrol dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang. Dengan
bebas dan luasnya dunia maya tersebut membuat paham radikalisme
sangat
mudah disebar
melalui
internet. Sebuah data penelitian
mengungkapkan bahwa saat ini, banyak masyarakat dunia yang
mengakses website terkait penyebaran paham radikalisme. Hal ini
3
tentunya menandakan bahwa penyebaran radikalisme ini sudah cukup
mendunia dan tidak hanya terjadi di kawasan Asia4.
Menyebarnya paham radikal melalui internet menjadi ancaman
serius bagi bangsa Indonesia mengingat Indonesia menduduki peringkat ke
enam dalam penggunaan internet di seluruh dunia. Pada tahun 2014
populasi peselancar dunia maya dari Indonesia berjumlah 83,7 juta jiwa.
eMarketer pun memprediksi angka ini terus bertambah setiap tahunya,
mereka memprediksi pada tahun 2017 total pengguna internet di Indonesia
bisa mencapai 117 juta jiwa5.
Jika tidak ada pengawasan yang ketat dari pemerintah paham
radikal yang masuk melalui dunia maya bisa sangat mudah diakses dan di
lihat oleh warga Indonesia yang sangat gemar menggunakan internet.
Dengan masuknya paham radikalsime kedalam dunia maya ini
tentu berbahaya bagi generasi muda di Indonesia. Dari hasil riset APJII
(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan PUSKAKOM UI
pada tahun 2014 saja mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 1825 tahun hampir setengah dari total pengguna internet di Indonesia.
Ini tentu sangat berbahaya mengingat anak-anak muda dapat
dengan mudah terpengaruh karena belum kuatnya pengetahuan dan iman
4
Prabowo, Paham Radikal Disebar Melalui Internet
http://news.okezone.com/read/2015/10/11/510/1229877/paham-radikalisme-disebar-melaluiinternet diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 19.30
5
Wicak Hidayat, Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media 18 Februari 2016 pukul 19.00
4
mereka. Anak-anak muda tersebut bisa saja dicuci otaknya lalu terjerumus
mengikuti paham-paham radikal tersebut.
Para penyebar paham-paham radikal ini menyerang generasi muda
karena psikologis anak muda yang masih labil dan tak menentu. Dari
sanapenyerangan melalui internet dan kepada generasi muda diambil oleh
para penyebar paham radikalisme.
Hal ini pun dilihat dengan jeli oleh penyebar paham-paham radikal
tersebut. Mereka telah mengintai anak muda dan kalangan mahasiswa
untuk menjadi target perekrutan untuk anggota mereka.
Dengan disebarkanya paham radikal kepada generasi muda
tentunya ini sangat berbahaya. Perlu adanya pengawasan dari pemerintah
maupun lingkungan sekitar untuk mencegah hal tersebut. Radikalisme
berkaitan erat antara agama dan negara maka dari itu paham radikalisme
selalu ingin melakukan sesuatu yang baru dan sejahtera dalam hidupnya
namun dengan cara yang tidak benar cukup sadis. Dalam konstalasi politik
di Indonesia masalah radikalisme Islam makin besar karena pendukungnya
juga makin meningkat6. Karena pendukung dari gerakan radikal tersebut
semakin banyak maka dari itu tujuan dari gerakan tersebut ingin
memperjuangkan untuk membuat negara Islam.
Untuk menyebarkan paham-paham radikal tersebut beberapa
gerakan atau kelompok-kelompok tersebut menyerang melalui teknologi
yaitu dengan masuk melalui situs-situs yang dibuat oleh kelompok
6
Misbahol Munir, Sejarah Lahirnya Radikalisme di Indonesia http://pendidikan-islam.com/sejarahlahirnya-radikalisme-di-indonesia diakses pada 29 Januari 2016 pukul 20.00
5
tersebut. Dari sini pemerintah melakukan langkah pencegahan dengan
salah satunya melakukan pemblokiran kepada situs-situs berkonten radikal
yang beredar. Terdapat 22 situs berkonten radikal yang diblokir oleh
pemerintah yaitu arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com,
panjimas.com,
thoriquna.com,
dakwatuna.com,
kafilahmujahid.com,
annajah.net,muslimdaily.net,hidayatullah.com,salam-online.com,
aqliislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com,
lasdipo.com,gemaislam.com,eramuslim.com,daulahislam.com,shoutusala
m.com,azzammedia.com, dan indonesiasupportislamicatate.blogspot.com7.
Situs-situs tersebut diduga menyebarkan paham-paham radikal dan
membuat pemerintah melakukan pencegahan paham itu beredar dengan
cara memblokirnya. Selain itu situs-situs tersebut diduga mengancam
keselamatan negara dan juga presiden Indonesia. Banyak juga dalam situssitus tersebut mengagungkan terorisme serta adanya ajakan untuk masuk
kedalam gerakan atau kelompok-kelompok tersebut.
Dari sini bisa dilihat pemberitaan media terutama media online
begitu marak mengenai pemblokiran situs berkonten radikal.Wabah
internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil
pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Dari banyaknya media online
yang ada di Indonesia peneliti ingin melihat bagaimana bingkai berita
yang dilakukan oleh media online okezone.com dan inilah.com terhadap
7
Tim Detiknews, Tambah tiga ini 22 Website yang Diblokir Terkait Paham Radikal
http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-pahamradikal
6
pemblokiran situs berkonten radikal.Untuk itu penelitian ini akan
membahan tentang ”Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs
Berkonten RadikalStudi Perbandingan Media Okezone.com dan
Inilah.com”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya sebatas membahas sumber dan pesan yang
terkandung dalam analisis framing pemberitaan pemblokiran situs
islam. Penelitian ini tidak meneliti seputar saluran, penerima dan efek
dari pemberitaan tersebut. Penelitian ini juga hanya meneliti
pemberitaaan mengenai pemblokiran situs berkonten radikal di media
okezone.com dan Inilah.com.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan pembingkaian pemberitaan pemblokiran
situs berkonten radikal sesuai model Robert N Entman pada media
Okezone.com dan Inilah.com?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
-
Manfaat Akademis
7
Penelitian ini diharapkan dapat membeikan kontribusi terhadap
perkembangan keilmuan komunikasi khususnya bagi penelitian
analisis framing yang menggunakan model Robert N. Entman
-
Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menambah ilmu bagi para mahasiswa,
khususnya mahasiswa Jurusan Komunikasi, serta mahasiswa lain yang
mempunyai minat dalam bidang Jurnalistik dan Penyiaran pada
umumnya.
-
Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inforrmasi
kepada pembaca terhadap sesuatu yang merujuk kepada pembahasan
mengenai pengemasan berita pada Situs Media Massa Online,
bagaimana suatu situs online mengemas pemberitaan mengenai suatu
kejadian. Serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian yang
bagi mahasiswa-mahasiswa secara umum, termasuk mahasiswa UIN
Jakarta, khususnya mahasiswa Komunikasi dan Jurnalistik.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul penelitian ini, peneliti sebelumnya telah
melakukan tinjauan kepustakaan di Perpustakaan Nasional, Perpustakaan
Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun beberapa
penelitian yang hampir serupa diantaranya:
8
Mohammad Rifat Syauqi dalam skripsinya menemukan bingkai
yang dilakukan media Indonesia dalam pemberitaan satu tahun SBYBoediono menekankan pada evaluasi kinerja saja8.Kesamaan dengan
peneliti penulis ialah pada Metedologi dan Paradigma yang dipilih dengan
peneliti. Disini peneliti menggunakan Metedologi Pendekatan Kualitatif
dengan menggunakan paradigma Konstruktivisme. Perbedaan dengan
skripsi penulis adalah dari objek penelitiannya dam model teori Framing
yang dipakai. Penulis fokus pada framing pemberitaan pemblokiran situs
islam dengan model framing Robert N Entman.
Gema Mawardi dalam skripsinya menemukan terjadi keberpihakan
terhadap pemilik media dalam bingkaian berita pada media indonesia
mengenai berita mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar dan ada
objektivitas dari vivanews mengenai pemberitaan berita tersebut9. Yang
menjadi persamaan dengan penulis ialah pada paradigma serta metedologi
yang
digunakan.
Keduanya
sama-sama
menggunakan
metodologi
Kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Dan yang menjadi pembeda
terletak pada model framing yang digunakan ialah model framing Pan dan
Kosicky.
Achmad Herman dalam skripsinya menemukan adanya perbedaan
pemberitaan terutama nilai moral dari Kompas dan Radar Sulteng
8Syauqi, Muhammad Rifat, Analisis Framing Pemberitaan Satu Tahun SBY-Boediono di Harian
Media Indonesia (skripsi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)
9Mawardi, Gema, Analisis Framing Berita Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di
Mediaindonesia.com dan Vivanews.com tanggal 7 September 2011 (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Indonesia, 2011)
9
mengenai konflik Israel dan Palestina10. Yang menjadi faktor pembeda
dengan penulis ialah subjek dari media yang diteliti jika Achmad Herman
menggunakan media surat kabar sedangkan peneliti menggunakan media
online. Namun persamaan terletak pada model framing yang dipakai ialah
sama-sama menggunakan model Robert Entman.
Dari ketiga tinjauan pustaka yang telah diamati ini, peneliti merasa
yakin akan keorisinalitas judul yang penulis ambil,bahwa penelitian ini
bukan lah hasil plagiat dari penelitian-penelitian terdahulu.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Paradigma penelitian pada penelitian ini mengacu pada paradigma
konstruktivis. Menurut Guba paradigma adalah seperangkat kepercayaan
dasar yang menjadi prinsip utama pandangan tentang dunia yang
menjelaskan
pada
penganutnya
tentang
alam
dunia.
Paradigma
konstruktivis berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yamg
dihasilkan oleh peneliti dan teoritisi aliran konstruktivisme. Littlejhon
mengatakan bahwa teori-teori aliran konstruktivis ini berlandaskan pada
ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksi
melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat dan budaya11.
Metode penelitian ini adalah metode penelitian Studi Komparatif,
penelitian komparatif ialah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari
10Herman, Achmad, Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel-Palestina dalam harian
Kompas dan Radar Sulteng (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tadulako Palu, 2010)
11 Seto, Indiwan Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi. (Jakarta: Wacana Media 2013) hlm 165
10
jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena
tertentu. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat
membandingkan.
Penelitian
ini
dilakukan
untuk
membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek
yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini
variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau
dalam waktu yang berbeda. Jadi, penelitian komparatif adalah jenis
penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok
atau lebih dari suatu variabel tertentu12.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini ialah Tim Redaksi Okezone.com dan
Inilah.com sedangkan yang menjadi objek pada penelitian ini ialah
pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal.
3. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Prosedur penelitian meliputi instrumen:
a) Telaah Teks, mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pemblokiran situs berkonten radikal dalam bentuk berita,transkrip, teks
dan lain-lain di media okezone.com dan inilah.com
12
Arina Faila Saufa, Studi Perbandingan (Komparatif)
http://www.academia.edu/6916382/STUDI_PERBANDINGAN diakses pada tanggal 13 Februari
2016
11
b) Wawancara atau interview, adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan
bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.
Wawancara berfungsi untuk melengkapi proses atau informasi yang
telah diperoleh. Yang akan diwawancarai oleh peneliti ialah redaktur
atau editor dari Okezone.com dan Inilah.com
c) Dokumentasi, yaitu pengumpulan data-data yang bersangkutan dengan
penelitian
ini
atau
sumber-sumber
tertulis
dari
bahan-bahan
kepustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian yang dimaksud.
b. Tehnik Pengolahan Data
Konsep
framing,
oleh
Entman,
digunakan
untuk
menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari
realitas oleh media. framing dapat dipandang sebagai penempatan
informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu
mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain.
Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks
komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan/dianggap
penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat di
definisikan membuat informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna,
atau lebih mudah diingat oleh khalayak. Informasi yang menonjol
12
kemungkinan lebih diterima oleh khalayak, lebih terasa dan tersimpan
dalam memori dibandingkan dengan yang disajikan secara biasa13.
Entman melihat framing dari dua dimensi besar, yaitu seleksi
isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas
atau isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih
bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak.
Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai
kemungkinan yang lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi
khalayak dalam memahami suatu realitas.
Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan
menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan
menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai
strategi wacana penempatan yang mencolok (menempatkan di headline
bagian depan atau bagian belakang), pengulangan, pemakaian grafis
untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label
tertentu ketika menggabarkan orang atau peristiwa yang diberitakan,
asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan lainlain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari
konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak.
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana prespektif
atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi
isu dan menulis berita. Cara pandang atau prespektif itu pada akhirnya
13
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 186
13
akan menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang akan
ditonjolkan atau dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita
tersebut14. Aspek-aspek yang ada akan di konstruksikan dan akan
menentukan pandangan sebuah berita akan dibawa.
c. Analisis Data
Hasil temuan penelitian nantinya akan dikumpulkan dan ditafsir
dengan model framing Robert N Entman. Hasil temuan juga akan
dianalisis dengan menggunakan paradigma konstuktivisme untuk
melihat bagaimana pembingkaian yang dilakukan tim redaksi
Okezone.com dan Inilah.com dalam pemberitaan pemblokiran situs
berkonten radikal.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini memparkan latar belakang masalah ,batasan masalah dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teori
Pada bab ini membahas tentang Framing, teori konstruksi sosial dan media
online.
BAB III Gambaran Umum
14
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h186-187
14
Bab ini berisi profil Okezone.com dan Inilah.com, Profil itu sendiri terdiri
atas sejarah singkat berdirinya Okezone.com dan Inilah.com, Visi dan
Misi, serta struktur redaksional dari Okezone.com dan Inilah.com
BAB IV Temuan dan Analisis Data
Bab ini berisi temuan dan analisis framing terhadap pemblokiran situs
berkonten radikal medio bulan Maret 2015 pada media Okezone.com dan
Inilah.com
BAB V Penutup
Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran
penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konstruksi Sosial Media Massa
Analisis
Framing termasuk dalam paradigma konstruktsionis.
Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media
dan teks berita yang dihasilkanya. Konsep mengenai konstruksionisme
diperkenalkan oleh sosiologi interpretatif, Peter L. Berger, bersama Thomas
Luckman, ia banyak menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai
konstruksi sosial atas realitas. Tesis utama dari Berger adalah manusia dan
masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus
menerus. Masyarakat tidak lain adalah produk manusia, namun secara terus
menerus mempunyai aksi kembali terhadap penghasilanya. Sebaliknya,
manusia adalah hasil atau produk dari masyarakat1.
1. Media dan Berita Dilihat Dari Paradigma Konstruksionis
Pendekatan konstruksionis mempunyai penilaian sendiri bagaimana
media, wartawan dan berita dilihat:
Fakta/Peristiwa adalah hasil kontruski.Bagi kaum konstruksionis,
realitas itu bersifat subjektif. Realitas itu hadir, karena dihadirkan oleh
konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut
pandang tertentu dari wartawan. Di sini tidak ada realitas yang bersifat
objektif, karena realitas itu tercipta lewat konstruksi dan pandangan
1
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 13-14
15
16
tertentu. Realitas bisa berbeda-beda, tergantung pada bagaimana
konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang mempunyai
pandangan berbeda2. Fakta atau realitas bukanlah sesuatu yang tinggal
ambil, ada, dan menjadi bahan dari berita. Fakta/ realitas pada
dasarnya
dikonstruksi.
Pertanyaan
utama
dalam
pandangan
konstruksionis adalah fakta berupa kenyataan itu sendiri bukan sesuatu
yang terberi, melainkan ada dalam benak kita, yang melihat fakta
tersebut. Kitalah yang memberi definisi dan menentukan fakta tersebut
sebagai kenyataan. Karena fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara
simbolik, maka realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat dan
bagaimana fakta tersebut dikonstruksi. Pikiran dan konsepsi kitalah
yang membentuk dan mengkreasikan fakta.Sebagai pembaca kita
hanya bisa mendefinisi sebuah informasi yang didapat oleh wartawan.
Fakta merupakan sesuatu hal yang bisa kita definisikan sendiri dan
wartawan adalah orang yang membangun pandangan tersebut.
Media adalah agen konstruksi.Dalam pandangan konstruksionis,
media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang
mengkonstruksi realitas lengkap dengan pandangan, bias, dan
pemihakanya. Disini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial
yang mendefinisikan realitas. Pandangan semacam ini menolak
argumen yang menyatakan media seolah-olah sebagai tempat saluran
bebas. Berita yang kita baca bukan hanya menggambarkan realitas,
2
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 19
17
bukan hanya menunjukan pendapat sumber berita, tetapi juga
konstruksi dari media itu sendiri. Lewat berbagai instrumen yang
dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam
pemberitaan. Media bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan
sumber berita, melainkan juga berperan dalam mendefinisikan aktor
dan
peristiwa3.
Media
membangun
pandangan
tersebut
dan
mendefinisikan realitas suatu peristiwa. Ideologi media menjadi aspek
yang penting dalam membangun pandangan terhadap suatu peristiwa
atau informasi tersebut.
Berita bukan refleksi dari realitas ia hanyalah konstruksi dari
realitas.Berita adalah hasil dari konstruski sosial dimana selalu
melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari wartawan atau
media. bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat tergantung pada
bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai. Proses pemaknaan selalu
melibatkan nilai-nilai tertentu sehingga mustahil berita merupakan
pencerminan dari realitas. Realitas yang sama bisa jadi menghasilkan
berita yang berbeda, karena ada cara melihat yang berbeda.berita
bukanlah representasi dari realitas4. Berita yang kita baca pada
dasarnya adalah hasil konstruksi kerja jurnalisitik, bukan kaidah baku
jurnalistik. Semua proses konstruksi (mulai dari memilih fakta,
sumber, pemakaian kata, gambar, sampai penyuntingan) memberi
andil bagaimana realitas tersebut hadir dihadapan khalayak. Berita
3
4
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 22
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 24
18
merupakan pandangan yang dibangun dari kebenaran-kebenaran yang
ada. Berita merupakan sebuah gagasan yang ada terhadap realitas yang
sebenarnya dan berita juga dibangun oleh media dengan ideologi
mereka yang ada.
Berita bersifat subjektif/konstruksi atas realitas. Pandangan
konstruksionis mempunyai penilaian yang berbeda dalam menilai
objektivitas jurnalistik. Hasil kerja jurnalistik tidak bisa dinilai dengan
menggunakan sebuah standar yang rigid. Hal ini karena berita adalah
produk dari konstruksi dan pemaknaan atas realitas. Pemaknaan
seseorang atas suatu realitas bisa jadi berbeda dengan orang lain, yang
tentunya menghasilkan realitas yang berbeda pula. Kalau ada
perbedaan antara berita dengan realitas yang sebenarnya maka tidak
dianggap sebagai kesalahan, tetapi memang seperti itulah pemaknaan
mereka atas realitas. Penempatan sumber berita yang menonjol
dibandingkan dengan sumber lain. Menempatkan wawancara seorang
tokoh lebih besar dari tokoh lain, liputan yang hanya satu sisi dan
merugikan pihak lain, tidak berimbang dan secara nyata memihak satu
kelompok, kesemuanya tidaklah dianggap sebagai kekeliruan atau
bias, tetapi dianggap memang itulah praktik yang dijalankan oleh
wartawan5. Berita merupakan hasil yang tidak bisa ditentukan
objektivitasnya realitas yang sebenarnya merupakan pemaknaan yang
5
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h 27
19
dilakukan oleh pembaca. Karena berita bersifat subjektif meskipun
seharusnya bersifat objektif yang ada.
Wartawan bukan pelapor ia agen konstruksi realitas. dalam
pandangan Konstruksionis, wartawan dipandang sebagai aktor/agen
konstruksi. Wartawan bukan hanya melaporkan fakta, melainkan juga
turut mendefinisikan peristiwa. Sebagai aktor sosial, wartawan turut
mendefinisikan apa yang terjadi, secara aktif membentuk peristiwa
dalam pemahaman mereka. Wartawan bukanlah pemulung yang
mengambil fakta begitu saja. Karena dalam kenyataanya, tidak ada
realitas yang bersifat eksternal dan objektif yang berada diluar diri
wartawan6. Wartawan tidak mungkin membuat jarak dengan objek
yang hendak dia liput. Karena ketika ia meliput suatu peristiwa dan
menuliskanya, ia secara sengaja atau tidak menggunakan dimensi
perseptuilnya ketika memahami masalah. Berita seperti kata Tuchman,
adalah hasil transaksi antara wartawan dengan sumber. Realitas yang
terbentuk dalam pemberitaan bukanlah apa yang terjadi dalam dunia
nyata. Sebelum dikonstruk oleh media berita harusnya di buat oleh
wartawan dan di bentuk oleh cara pandang pribadi mereka. Sebaiknya
wartawan adalah penyalur berita sebelum dikontruksi oleh media
tersebut.
2. Tahap Sebaran Konstruksi
6
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h 28
20
Sebaran konstruksi media masssa dilakukan melalui strategi
media massa. Konsep konkret strategi sebaran media massa masingmasing media berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time.
Media elektronik mempunyai konsep real time yang berbeda dengan
media cetak. Karena sifatnya yang langsung, maka yang dimaksud
dengan real time oleh media elektronik adalah seketika disiarkan.
Namun bagi media cetak, yang dimaksud dengan real time terdiri dari
beberapa konsep hari, minggu atau bulan, seperti terbitan harian,
mingguan atau bulanan. Walaupun media cetak memiliki konsep real
time yang sifatnya tertunda, namun konsep aktualitas menjadi
pertimbangan
utama
sehingga
pembaca
merasa
tepat
waktu
memperoleh berita tersebut7. Real time dan aktual adalah prinsip yang
menjadi penting dari media massa, media online mempunyai
keunggulan dalam hal real time ini. Berbeda dengan media cetak dan
elektronik yang lebih lama karena tidak bisa secepat media online.
Maka dari itu mereka lebih mendalam dari media online.
Pada
umumnya
sebaran
konstruksi
sosial
media
massa
menggunakan model satu arah, di mana media menyodorkan
informasi sementara konsumen media tidak memiliki pilihan lain
kecuali mengkonsumsi informasi itu. Prinsip dasar dari sebaran
konstuksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai
pada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya berdasarkan
7
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 197
21
pada agenda media. apa yang di pandang penting oleh media, menjadi
penting pula bagi pemirsa atau pembaca8. Model satu arah membuat
konsumen tidak dapat melakukan feedback terhadap suatu informasi
tersebut. Media sangat penting untuk pembaca dalam mendapatkan
informasi tersebut.
3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas
a. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas
Tahap
berikut
setelah
sebaran
konstruksi,
dimana
pemberitaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya yaitu
terjadi pembentukan konstruksi dimasyarakat melalui tiga tahap
yang berlangsung secara generik.
Tahap pertama adalah konstruksi pembenaran sebagai suatu
bentuk konstruksi media massa yang terbangun di masyarakat yang
cenderung membenarkan apa saja yang ada di media massa sebagai
sebuah realitas kebenaran9. Dengan kata lain, informasi media
massa sebagai otoritas sikap untuk membenarkan sebuah kejadian
yang berlangsung. Masyarakat selalu membenarkan apa saja yang
mereka dapat dari media.
Tahap kedua adalah kesediaan dikonstruksi oleh media
massa, yaitu sikap generik dari tahap yang pertama10. Bahwa
8
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 198
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 198
10
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h 198
9
22
pilihan seseorang untuk menjadi pembaca dan pemirsa media
massa adalah karena pilihanya untuk bersedia pikiran-pikiranya
dikonstruksi oleh media massa. Pembaca bersedia pemikiranya
dibangun oleh media tersebut. Karenanya pembaca cenderung pasif
dan tidak bisa membantah apa yang dikonstruk oleh media
tersebut.
Tahap ketiga adalah menjadikan konsumsi media massa
sebagai pilihan konsumtif, dimana seseorang secara habit
tergantung pada media massa. Media massa adalah bagian
kebiasaan hidup yang tak bisa dilepaskan11. Media massa
mengajarkan cara hidup yang konsumtif dan tidak bisa menyaring
hal itu dengan sendirinya. Gaya hidup mewah public figure
membuat seseorang mau meniru hal tersebut.
b. Pembentukan Konstruksi Citra
Pembentukan konstruksi citra adalah
bangunan
yang
dinginkan oleh tahap konstruksi. Dimana bangunan konstruksi citra
yang dibangun oleh media massa ini terbentuk dalam dua model.
Model pertama adalah good news model ini adalah sebuah
konstruksi yang cenderung mengkonstruksi suatu pemberitaan
sebagai pemberitaan yang baik. Pada model ini objek pemberitaan
dikonstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra baik sehingga
terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang ada pada
11
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.199
23
objek itu sendiri12. Sedangkan model bad news adalah sebuah
konstruksi
yang
cenderung
mengkonstruksi
kejelkan
atau
cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga
terkesan lebih jelek, lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya
sifat jelek, buruk, dan jahat yang ada pada objek pemberitaan itu
sendiri.
Realitas citra media dikonstruksi orang oleh desk dan
redaksi, namun merupakan bagian dari rekonstruksi sosial
masyarakatnya13. Karena itu, ketergantungan mereka yang hidup
dalam realitas media adalah orang-orang yang selalu memiliki
kesadaran realitas ini, sebagaimana ia menyadari dirinya sebagai
bagian dari realitas itu sendiri.
B. Konseptualisasi Berita dan Media Online
1.
Definisi Berita
Berita merupakan istilah yang tidak mudah di definisikandan
merupakan segala sesuatu yang tidak mudah unhtuk di konsepkan14.
Berita adalah suatu informasi yang disajikan dengan format format yang
sudah ditentukan. Berita menjadi informasi yang terbanyak diperoleh bila
seseorang membaca media cetak, bahkan ada yang mengatakan bisa
mencapai 90%, meskipun belum tentu presentasenya seperti itu bila dia
12
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 199
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h 200
14
Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 17
13
24
memanfaatkan media elektronik15. Walau jumlah berita yang dinikmati
masyarakat begitu banyak, ternyata tidak mudah memberikan definisi
tentang berita.Definisi berita sangat beragam dan tidak mudah untuk
mendefinisikan apa yang dimaksud dengan berita.
Ada sebuah pameo terkenal tentang berita, dia mengatakan, bila orang
digigit anjing, itu bukan berita, tetapi bila orang mengigit anjing, itu baru
berita. Batasan itu memang tidak terlalu benar karena bila yang digigit
anjing itu tokoh terkenal, tetap saja menjadi berita menarik16. Tetapi inti
yang ditangkap dari kalimat itu, berita haruslah kejadian luar biasa
sehingga menarik perhatian orang.Suatu informasi bisa dikatakan berita
jika berita tersebut dapat menarik perhatian orang banyak dan
mempunyai kedekatan dengan masyarakat.
Definisi berita lainya merupakan kenyataan atau ide yang benar dan
dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. Berita adalah sesuatu
yang termasa dipilih wartawan untuk dimuat di surat kabar karena ia
dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau
karena ia dapat menarik pembaca-pembaca media tersebut. Berita adalah
laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian
umum. Sedangkan Romli mendefinisikan berita merupakan laporan
peristiwa yang memiliki nilai berita, aktual, faktual, penting dan menarik.
Berdasarkan berbagai definisi itu, meskipun berbeda, terdapat persamaan
yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan
15
16
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 132
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h: 132
25
termasa (baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah
informasi atau laporan yang menarik perhatian masyarakat konsumen,
berdasarkan fakta, berupa kejadian dan ide, disusun sedemikian rupa dan
disebarkan media massa dalam waktu secepatnya17. Jadi definisi berita
dapat disimpulkan yaitu informasi yang dilaporkan berdasarkan fakta dan
disususn dengan sebaik-baiknya dan disajikan secara aktual.
Dengan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa syarat berita harus
merupakan fakta, bukan karangan (fiksi) atau dibuat-buat. Kalaupun itu
pendapat atau ide, bukanlah dari wartawan atau reporter yang menulisnya,
tetapi pendapat atau ide orang lain, itu berarti seorang wartawan tidak
boleh memasukan opininya dalam tulisan berita. Informasi itu harus ditulis
dengan cara yang sudah ditentukan dan disebar melalui media massa
secepatnya18. Berita harus sebuah fakta dan bukan sebuah opini dari
wartawan tidak boleh memasukan sebuah opini dalam tulisan beritanya.
Sifat lain yang harus diingat, berita harus menarik perhatian
masyarakat atau lebih tepatnya, konsumen. Tentu saja yang dimaksud
dengan perhatian konsumen merupakan pembaca bagi media cetak,
pendengar bagi radio atau pemirsa bagi televisi. Bukan tidak mungkin,
dari sisi informasi, berita kurang menarik, tetapi ada daya tarik tertentu
yang membuat konsumen merasa tertarik. Bila informasi tidak menarik,
17
18
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) hal: 132-133
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) hal: 133
26
jangan diberitakan, tidak ada yang ingin informasi itu. Berita juga punya
syarat harus disebarkan melalui media massa sesuai perodesasinya19.
2. Unsur-Unsur Berita
Agar berita diminati oleh para pembaca adalah harus adanya daya
tarik untuk si pembaca membaca berita tersebut. Berikut ini adalah unsurunsur berita menurut Santana (2005) yang dikutip dalam buku
Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik yaitu:
Immediacy
(Kesegaraan/baru/timelines)Immediacy
juga
dapat
diartikan dengan timelines, sesuatu yang terkait dengan kesegeraan
peristiwa yang dilaporkan20. Sebuah berita sering dinyatakan sebagai
laporan dari apa yang baru saja terjadi21. Semakin baru peristiwa yang
dilaporkan tentu akan memiliki penilaian yang lebih menarik pula.
Immediacy atau timelines adalah keaktualan dan kecepatan berita yang
diinfokan.
Proximity (keterdekatan/jarak) khalayak cenderung tertarik dengan
peristiwa yang terjadi atau ada di dekat mereka, di sekitar kehidupan
mereka sehari-hari, termasuk kehidupan keluarga dan kerabatnya, juga
terhadap sesuatu yang terkait dan dekat dengan diri mereka, seperti
19
20
21
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 133-134
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139
Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 18
27
tempat-tempat, klub olahraga dan kampus atau sekolahnya22. Unsur ini
yang menggambarkan keberhasilan koran-koran lokal yang dikelola
dengan baik. Mereka mencari perkembangan kota atau provinsi yang
terdekat dengan mereka23. Dengan kata lain peristiwa atau kejadian ini
seperti melekat pada diri seseorang yang mengakibatkan orang itu peduli
dengan berita tersebut.
Consequence
kehidupan
(konsekuensi)Berita
masyarakat
atau
yang
konsumen
cenderung
merupakan
mengubah
berita
yang
mengandung nilai konsekuensi, misalnya berita kenaikan gaji atau harga
BBM tentu berita yang selalu diikuti masyarakat karena punya
konsekuensi dan terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari24.Berita
berita yang mempengaruhi kehidupan masyarakat biasanya membuat
pembaca senang dan antusias terhadap berita tersebut karena terkait
dengan kehidupan sehari-hari.
Conflict (pertentangan)Peristiwa perang, pembunuhan, demonstrasi
atau berbagai kegiatan kriminal yang diberitakan merupakan bentuk
konflik yang sering menarik perhatian masyarakat untuk mengetahuinya25.
Permusuhan antarindividu, antarkelompok, bahkan antarnegara merupakan
unsur alami dari berita konflik. Konflik atau perperangan merupakan unsur
22
23
24
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139
Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 18
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139
25
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139
28
berita yang diminati masyarakat. Namun segmentasi berita konflik atau
kriminal ini tidak begitu banyak.
Oddity (keanehan/keluarbiasaan)Peristiwa luar biasa tentu akan
menarik perhatian masyarakat, misalnya gempa bumi dengan kekuatan
tinggi, apalagi disertai tsunami yang besar tentu suatu hal yang membuat
orang ingin tahu kejadian dan akibatnya26. Berita-berita seperti ini juga
dapat mengundang rasa prihatin dan simpati dari pembaca kepada korban
yang ada di dalam berita.
Sex (seks)Seks sering juga menjadi unsur utama nilai sebuah berita,
tetapi
juga
sering
sebagai
unsur
tambahan,
tergantung
pada
pemberitaanya27. Bagi media kriminal atau mungkin juga media
infotainment, masalah seksual tentu sering menjadi unsur utama, tetapi
bagi media politik, barang kali masalah seksual hanya sebagai tambahan.
Unsur seksual dapat menjadi bumbu dalam sebuah berita di media
kriminal atau infotainment pemberitaan perselingkuhan public figure atau
pemerkosaan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembaca.
Emotion (emosi)Unsur emosi terkadang juga digabungkan dengan
human interest. Unsur emosi dalam suatu berita adalah sesuatu hal yang
banyak menyentuh perasaan seseorang, sesuatu yang mengandung rasa
sedih, marah, kecewa, simpati, empati, ambisi, cinta, benci, bahagia atau
26
27
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140
29
humor28. Berita-berita yang mengandung emosional yang tinggi biasanya
pasti diminati oleh masyarakat. Semakin kuat daya tarik terhadap emosi
masyarakat, rasa suka terhadap berita tersebut akan semakin tinggi dan itu
menguntungkan. Sama halnya dengan kedekatan pada unsur berita nilai
emosi ini juga memiliki kedekatan dengan pembaca. Sesuatu yang dekat
dan dapat mengantarkan emosi selalu dinikmati oleh masyarakat.
Prominence (Terkemuka/ternama)“Nama membuat berita” (name
make news), artinya orang-orang atau tempat ternama atau terkenal sering
membuat berita dan itu suatu kenyataan. Namun, keterkenalan tidak juga
harus orang atau tempat, waktu atau “sesuatu” apa pun yang terkenal, jika
terjadi sesuatu padanya maka itu bisa menjadi berita yang menarik minat
masyarakat29. Seperti halnya Haji Lulung atau Zowie Alexander mereka
terkenal karena dua pemberitaan yang berbeda. Haji Lulung karena konflik
dengan Gubernur DKI Jakarta dan Zowie Alexander karena penampilanya
di ajang Grammy Awards. Disini merupakan contoh bahwa berita dapat
membuat nama seseorang menjadi dikenal oleh masyarakat.
Suspense (ketegangan)Unsur dari nilai berita suspense atau
ketegangan, misalnya menyangkut sesuatu yang ditunggu-tunggu orang
terhadap sebuah peristiwa, tetapi tidak berakhir dengan kisah misteri30.
Sesuatu kejadian yang menegangkan pasti akan selalu menjadi berita yang
menarik dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Ketegangan merupakan
28
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140
30
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140
29
30
bagian yang menarik dari berita dan selalu diminati oleh masyarakat
kebanyakan.
Progress (kemajuan)Masyarakat atau konsumen biasanya selalu
menunggu perkembangan terhadap sesuatu kejadian yang cukup menarik.
Contohnya tentang kejadian alam, seperti meningkatnya aktivitas suatu
gunung berapi, pasti akan ditunggu masyarakat perkembanganya, apa ada
kemungkinan meletus atau tidak31.Contoh lain seperti meningkatnya
bendung kali di Bogor juga menjadi minat dari masyarakat. Tidak hanya
itu progress dari kesehatan orang ternama juga menjadi daya tarik
tersendiri dari suatu berita.
Berbagai unsur berita yang terkait dengan nilai berita tersebut akan
“terlihat” dalam berita, namun ada juga unsur-unsur berita yang tidak
terlihat didalamnya tetapi dapat “dirasakan” unsur meliputi:
Akurat atau cermat,Suatu berita harus ditulis dengan cermat, baik
data, seperti angka dan nama maupun pernyataan32.Karenanya, seorang
wartawan perlu melakukan check and recheck atau melakukan konfirmasi
sebelum menulis berita, juga harus jeli supaya penulisan deskripsi berita
bisa baik pula. Informasi harus disampaikan seakurat mungkin dan tidak
membuat bingung pembaca.
31
32
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141
31
Lengkap, Penulisan berita harus lengkap dan utuh sehingga pihak lain
tahu informasinya dengan benar, tetapi bukan berarti menulis berita harus
dipanjang-panjangkan karena itu tidak efisien33. Lengkap disini berarti
berita itu harus detail dan jelas tapi tidak ber panjang-panjang. Lengkap
disini diartikan harus fokus dan detail tanpa mengurangi satu informasi
pun.
KronologisBerita sebaiknya ditulis berdasarkan waktu peristiwa agar
urutanya jelas dan lancar, tidak membingungkan pembaca34. Urutan
peristiwa dari kapan kejadian hingga akibat dari kejadian harus jelas dan
lancar agar tidak menimbulkan kebingungan pada pembaca.
Magnitude
(daya
tarik)Penulisan
berita
harus
dengan
mempertimbangkan daya tariknya35. Bila daya tarik informasi yang
diperoleh tidak ada, berarti informasi itu tidak layak dijadikan berita. Daya
tarik merupakan hal yang penting dalam menulis berita jika tidak ada daya
tarik pada berita tersebut membuat berita jadi kurang diminati.
Balance (berimbang)Penulisan berita harus balance (berimbang)
yang juga diistilahkan cover both side. Artinya, dalam menulis tidak boleh
ada pemihakan bila terdapat para pihak yang berbeda. Tidak dibenarkan
wartawan atau reporter menulis hanya berdasarkan informasi dari satu
33
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141
35
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 142
34
32
pihak saja36. Dia harus berusaha semaksimal mungkin mendapatkan
informasi dari berbagai pihak yang berseberangan, informasi yang
seimbang. Keseimbangan informasi pada berita menjadi penting. Karena
tidak boleh memihak pada setiap membuat berita.
3.
Berita pada Media Online
Media online adalah tipe jurnalisme baru karena memiliki sejumlah
fitur dan karakteristikyang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur
uniknya mengemuka dalam teknologinya37. Penulisan dan penayangan
berita online hampir sama dengan penulisan dalam media cetak,
khususnya surat kabar. Namun, perbedaanya dalam pola pemuatanya,
dimana medianya adalah di internet. Umumnya, ketika berita online
dibuka, awalnya hanya muncul judul dan lead atau intro berita. Bila ingin
mengetahui lebih jauh, pembaca atau pemirsa internet harus membuka
halaman atau link tersebut38.
Pada media online tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya
tersendiri dalam menyanmpaikan informasi dibanding media cetak dan
media elektronik. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan media
online.
1.
36
37
38
Kelebihan media online
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 142
Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 137
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 146
33
Media online memliki kelebihan tersendiri, informasinya lebih
“personal”, yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Tentu dengan syarat ada sarananya, berupa perangkat komputer dan
jaringan internetnya. Kelebihan lain, informasi yang disebarkan dapat diupdate setiap saat, bila perlu setiap detik. Lebih dari itu, media online juga
dilengkapi fasilitas pencarian berita dan pengarsipan berita yang dapat
diakses dengan mudah39. Keunggulan yang paling utama dari media online
ialah kecepatan dan keaktualan berita yang disajikan. Hal ini tidak bisa
dilakukan oleh media cetak dan media elektronik.
2.
Kelemehan Media Online
Kelemahan media online terletak pada peralatan dan kemampuan
penggunanya. Media online harus menggunakan perangkat komputer dan
jaringan internet yang hingga saat ini biayanya cukup mahal di negeri kita
ini. saat ini, belum seluruhnya wilayah di Indonesia memiliki jaringan
internet, disamping diperlukan keahlian tertentu guna memanfaatkanya,
dan mungkin juga belum banyak orang yang dapatmenguasainya40.
Peralatan untuk mengakses media online yang saat ini menjadi kendala
dan juga signal yang buruk dapat membuat kelemahan pada media online.
C. Analisis Framing
1.
39
40
Definisi Framing
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 22
Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 25
34
Orang yang pertama kali melontarkan gagasan mengenai framming
adalah Beterson pada tahun 1955. Dalam prespektif komunikasi analisis
framming dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat
mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan,
dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik,
lebih berarti atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak
sesuai prespektif41. Analisis ini melihat bagaimana berita dibingkai dan
dibuat agar pembaca menganalisisnya sendiri.
Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai
analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok,
atau apa saja) dibingkai oleh media. pembingkaian tersebut tentu saja
melalui proses konstruksi. Disini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi
dengan makna tertentu. Peristiwa dipahami dengan bentukan tertentu.
Hasilnya, pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara dengan
orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknis
jurnalistik,
tetapi menandakan
bagaimana peristiwa dimaknai dan
ditampilkan42. Bagaimana sebuah media membentuk dan memaknai sebuah
berita dan disitulah merupakan konsep dari analisis bingkai ini.
Analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana
perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika
menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada
41
42
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 161
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), hal. 3
35
akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan
dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Karenanya,
berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek
sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak
terelakan43. Cara pandang dari wartawan yang akan menyeleksi suatu isu
yang kemudian dibentuk oleh persrpektif mereka masing-masing.
Analisis framing merupakan satu metode untuk menganalisis media
yang bisa digunakan untuk menganalisis dan melihat bagaimana
pembingkaian yang dilakukan oleh media atas isu-isu tertentu dalam
pemberitaan media44. Analisis framing berusaha untuk menentukan kuncikunci tema dalam sebuah teks dan menunjukan bahwa latar belakang
budaya membentuk pemahaman terhadap sebuah peristiwa. Dalam
mempelajari media, analisis bingkai menunjukan bagaimana aspek-aspek
struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek yang lain45. Aspek
bahasa,headline latar tempat suatu berita menjadi yang penting dalam
analisis bingkai ini isu terhadap peristiwa dan kejadian tersebut menjadi
penting karena aspek-aspek tersebut.
Secara sederhana, analisis framing mencoba untuk membangun
sebuah komunikasi (bahasa, visual, dan perilaku) dan menyampaikan
kepada pihak lain atau menginterpretasikan dan mengklasifikasikan
43
Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006) hal 92
44
Aswad Ishak, Fajar Junaedi, Setio Budi HH & Agung Prabowo, Mix Methodology Dalam Penelitian
Komunikasi (Yogyakarta: ASPIKOM, 2011), hal 119
45
Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006) hal 92
36
informasi baru. Melalui analisis framing, bagaimanakah suatu pesan
diartikan sehingga dapat diinterpretasikan secara efisien dalam hubunganya
dengan ide penulis46.Informasi yang disampaikan dengan cara komunikasi
melalui bahasa dan visual lalu diinterpretasikan dengan ide si penulis.
2. Analisis Framing Model Robert N. Entman
Konsep framing, oleh Entman, digunakan untuk menggambarkan
proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media.
framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam
konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar
daripada isu yang lain.
Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi
ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan/dianggap penting oleh
pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat di definisikan membuat
informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat
oleh khalayak. Informasi yang menonjol kemungkinan lebih diterima oleh
khalayak, lebih terasa dan tersimpan dalam memori dibandingkan dengan
yang disajikan secara biasa47.
Entman melihat framing dari dua dimensi besar, yaitu seleksi isu
dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu.
Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna,
46
Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006) h 92
47
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 186
37
lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang
disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan yang
lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam
memahami suatu realitas.
Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan
menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan
aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana
penempatan yang mencolok (menempatkan di headline bagian depan atau
bagian belakang), pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan
memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggabarkan
orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya,
generalisasi, simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk
membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan
diingat oleh khalayak. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui
bagaimana prespektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan
ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau prespektif itu
pada akhirnya akan menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana
yang akan ditonjolkan atau dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita
tersebut48. Aspek-aspek yang ada akan di konstruksikan dan akan
menentukan pandangan sebuah berita akan dibawa.
Perangkat framing dari Entman49
48
49
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h186-187
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 187
38
Tabel 2.1 Perangkat Framing dari Robert Entman
Aspek ini berhubungan dengan pemilihan
fakta.
Dari
realitasnya
kompleksdan
beragam itu, aspek mana yang diseleksi
untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu
Seleksi Isu
terkandung didalamnya ada bagian berita
dimasukan dan ada juga berita yang
dikeluarkan. Tidak semua aspek atau
bagian ditampilkan, wartawan memilih
aspek tertentu dalam suatu isu.
Aspek ini berhubungan dengan penulisan
fakta. Ketika aspek tertentu dari isu
tertentu dari suatu peristiwa atau isu
Penonjolan Aspek
tersebut telah dipilih bagaimana aspek
tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan
dengan pemakaian kata, kalimat, gambar,
dan citra tertentu untuk ditampilkan
kepada khalayak.
Konsep framing model Robert N. Entman50
Tabel 2.2 Konsep Framing Robert Entman
Problem Identification
Bagaimana suatu peristiwa atau isu
(Pendefinisian Masalah)
dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai
50
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) hlm. 188-189
39
masalah apa?
Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh
Causal Interpretation
(Memperkirakan Masalah atau Sumber apa? Apa yang dianggap sebagai
Masalah)
penyebab suatu masalah? Siapa (aktor)
yang
dianggap
sebagai
penyebab
masalah?
Moral Evaluation
Nilai moral apa yang disajikan untuk
(Membuat Keputusan Moral)
menjelaskan masalah? Nilai moral apa
yang dipakai untuk melegitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan?
Treatment Recommendation
Penyelesaian apa
(Menekankan Penyelesaian)
untuk mengatasi masalah/ isu? Jalan
apa
yang
yang ditawarkan
ditawarkan
dan
harus
ditempuh untuk megatasi masalah?
3. Efek Framing
Framing berhubungan dengan pendefinisian realitas. Bagaimana
peristiwa dipahami, sumber siapa yang diwawancarai. Semua elemen
tersebut tidak dimaknai semata sebagai masalah teknis jurnalistik, tetapi
sebuah
praktik.
Berbagai
praktik
tersebut
bisa
mengakibatkan
pendefinisian tertentu atas realitas. Peristiwa sama bisa menghasilkan
40
berita dan pada akhirnya realitas yang berbeda ketika peristiwa tersebut
dibingkai dengan cara yang berbeda.
Salah satu efek framing yang paling mendasar adalah realitas sosial
yang kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita
sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu.
Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas
dalam kategori yang dikenal khalayak. Karena itu, framing menolong
khalayak untuk memproses informasi yang tinggal ambil, kontekstual,
berarti bagi dirinya dan dikenal dalam benak mereka. Teori framing
menunjukan bagaimana jurnalis membuat simplifikasi, prioritas, dan
struktur tertentu dari peristiwa51. Karenanya, framing menyediakan kunci
bentuk berita. Karena media melihat peristiwa dari kacamata tertentu maka
realitas setelah dilihat oleh khalayak adalah realitas yang sudah terbentuk
oleh bingkai media. Di sini media cenderung melihat realitas sebagai
sesuatu yang sederhana.
D. Radikalisme
Istilah radikalisme sendiri sebenarnya bukan konsep asing dalam ilmu
sosial. Disiplin politik, sosiologi dan sejarah sejak lama telah
menggunakan tema ini untuk menjelaskan fenomena sosial tertentu.
Sejarawan Sartono Kartodirdjo, misalnya, telah menggunakan istilah ini
secara ektensif dalam berbagai karyanya. Ia memakai istilah radikalisme
51
Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 139
41
untuk menggambarkan gerakan protes petani yang menggunakan simbol
agama dalam menolak seluruh aturan dan tantanan yang ada52. Kata
radikal digunakan sebagai indikator sikap penolakan total terhadap seluruh
kondisi yang sedang berlangsung. Sikap penolakan terhadap sesuatu yang
baru maupun sesuatu yang lama merupakan indikator dalam radikal.
Simbol agama digunakan dalam melakukan penolakan tersebut.
Radikalisme sosial paling tidak dicirkan oleh tiga kecenderungan
umum. Pertama, radikalisme merupakan respons terhadap kondisi yang
sedang berlangsung. Biasanya respons tersebut muncul dalam bentuk
evaluasi, penolakan atau bahkan perlawanan. Masalah-masalah yang
ditolak dapat berupa asumsi, ide, lembaga atau nilai-nilai yang dipandang
bertanggungjawab terhadap keberlangsungan kondisi yang ditolak53.
Kondisi yang berlangsung bisa saja membuat ke arah yang lebih baik
ataupun sebaliknya. Asumsi atau ide-ide yang baik ataupun yang buruk
bisa saja mendapat penolakan dari kaum tertentu.
Kedua, radikalisme tidak berhenti pada upaya penolakan, melainkan
terus berupaya mengganti tatanan tersebut dengan suatu bentuk tatanan
lain. Ciri ini menunjukan bahwa di dalam radikalisme terkandung suatu
program atau pandangan dunia tersendiri. Kaum radikalis berupaya kuat
untuk menjadikan tatanan tersebut sebagai ganti dari tatanan yang ada.
52
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvii
53
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvii
42
Dengan demikian, sesuai dengan arti kata radic, sikap radikal
mengandaikan keinginan untuk mengubah keadaan secara mendasar54.
Radikal bisa saja membuat kehidupan atau tatanan dunia baru sesuai
dengan keinginan dan kehendak mereka. Penolakan terjadi karena paham
atau ide mereka tidak dan sejalan maka dari itu mereka ingin melakukan
perubahan.
Ciri yang terakhir adalah kuatnya keyakinan kaum radikalis akan
kebenaran program atau ideologi yang mereka bawa. Sikap ini pada saat
yang sama dibarengi dengan penafian kebenaran sistem lain yang akan
diganti. Dalam gerakan sosial, keyakinan tentang kebenaran program atau
filosofi sering dikombinasikan dengan cara cara pencapaian yang
mengatasnamakan nilai-nilai ideal seperti kerakyatan atau kemanusiaan.
Akan tetapi kuatnya keyakinan tersebut dapat mengakibatkan munculnya
sikap emosional dikalangan kaum radikalis. Kekuatan dan keyakinan
mereka atas kebenaran yang mereka miliki merupakan ciri utama
radikalisme. Sesuai dengan kodrat dan kehendak mereka, mereka selalu
memperjuangkan kebenaran dan keyakinan mereka.
Ciri-ciri radikalisme sosial diatas dapat dijadikan titik tolak untuk
memahami fenomena agama yang memiliki kedekatan karakteristik. Tentu
saja tiga ciri tersebut tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk menilai
apakah sebuah fenomena agama dapat dikategorikan radikal atau tidak.
54
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvii
43
Ketiganya semata-mata berfungsi sebagai working hypothesis untuk
membantu melihat persoalan yang mengandung kemiripan-kemiripan55.
Dengan kata lain, jika suatu fenomena keberagaman hanya memenuhi satu
dua kriteria bukan berarti ia tidak dapat diasosiasikan dengan radikalisme.
Sebaliknya, bila fenomena tersebut memiliki kriteria lebih dari tiga, ia juga
tidak dapat dikeluarkan dari kategori radikalisme. Tentunya kelonggaran
ini perlu diberi catatan, yakni bila memang tidak terdapat istilah lain yang
lebih mampu menjelaskan.
55
Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA,
1998) H: xvii
44
Bab III
GAMBARAN UMUM
A. Okezone.com
1. Tentang Okezone.com
Okezone.com merupakan portal online berita dan hiburan yang
berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun
yang tinggal di luar negeri. Okezone.com memiliki beragam konten dari
berita umum, politik, peristiwa, internasional, ekonomi, lifestyle, selebriti,
sports, bola, auto, teknologi, dan lainya1.
Okezone.com resmi diluncurkan (Commercial Launch) sebagai
portal berita pada 1 Maret 2007) dan merupakan cikal-bakal bisnis online
pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah perusahan
media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. MNC
juga memiliki dan mengelola bisnis media TV (RCTI, MNC TV, Global
TV), media cetak (Koran Seputar Indonesia, Tabloid Genie, Tabloid Mom
& Kiddie, majalah HighEnd, dan Trust), media radio (SINDO, Trijaya
FM, ARH Global, Radio Dangdut Indonesia, V Radio), serta sejumlah
bisnis media lainnya (mobile VAS, Manajemen artis, rumah produksi film,
agen iklan, dll). Sampai dengan bulan Oktober 2008, Okezone.com
mendapatkan peringkat ke 24 dari Top 100 website terpopuler di Indonesia
(Sumber: Alexa.com), peringkat ini terus naik yang disebabkan semakin
banyak pengunjung situs yang mengakses Okezone.com setiap harinya.
1
Sumber okezone.com diakses pada 17 Maret 2016
44
45
Selain itu, jumlah pengguna internet yang mencapai 25 juta (Sumber: data
APJII per 2005) diperkirakan untuk terus tumbuh dengan signifikan dalam
beberapa tahun ke depan2.
Jumlah keseluruhan total karyawan okezone.com berjumlah sekitar
275 pegawai plus 30 kontributor daerah.Mereka terbagi dalam beberapa
layer ada manajemen, HRD, marketing dan tim IT serta ada tim
multimedia yang memproduksi foto dan video. Sementara ituwartawan
lapangan terbagi dari beberap tim, 52 lapangan untuk tim news diluar
ekonomi, sport, lifestyle, selebriti dan tekno dengan keseluruhan 7 kanal3.
Strata pendidikan pegawai Okezone.com minimum S1 yang lebih
dari S1 hanya 5% sementara itu instensif perbulan reporter Okezone.com
yaitu diatas UMK plus transport dan pulsa total itu kisaran 3-4 juta.
Kriteria Okezone.com dalam memilih wartawan yakni kemampuan
menulis, mempunyai pengetahuan umum yang luas karena dituntut tau
banyak hal, serta tau medan harus paham tempat tempat sumber berita.
Afiliasi politik okezone.com yakni politik kebangsaan semua partai yang
berazas pancasila akan jadi partner dari Okezone.com4.
Meski dalam satu grup media besar yang sama Sindonews dan
Okezone.com saling support bahkan mereka pun dapat berbagi berita ada
berita Sindonews yang naik di Okezone.com dan begitu sebaliknya. Jadi
2
Sumber company profile okezone.com
Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah
4
Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah
3
46
konsep mereka ini adalah saling melengkapi jangankan dari Sindonews di
Okezone.com juga ada berita berita dari koran Sindo lalu RCTI maupun
Trijaya. Itulah fungsinya sinergi dari grup besar beda dengan media media
yang tidak memiliki group besar seperti MNC karena MNC adalah the
biggest media in southeast asia.Televisi saja mereka memiliki 1000
kontributor di Indonesia tinggal koneksikan saja itulah yang jadi
keunggulan dari okezone.com5.
Peran okezone.com pada proses pengembangan media group besar
ini istilah pak Harry Tanoesudibyo adalah bayi yang baru dibesarkan.
Karena pak Harry dan teman di Okezone sadar bisnis kedepan akan
mengarah ke newmediayang mengarah ke internet dan online serta televisi
dan radio. Bisnis media cetak pelan pelan akan ditinggalkan meski pangsa
pasar tradisional mereka pasti ada. Namun kedepanya MNC akan
membesarkan Inews, Okezone.com, dan Sindonews. Sindonews lebih ke
news saja namun Okezone.com lebih lengkap ada entertain lifestyle bola
bisnis. Rata rata pengunjung situs okezone yaitu 8juta perhari. Jenjang
karir Okezone.com cukup bagus dan sangat terbuka semua lebih kepada
kekuatan profesional dan kualitas jaringan.
Selain melakukan bisnis di dunia media Presiden direktur MNC grup
yaitu Harry Tanoesoedibyo juga berkancah di dunia politik.
5
Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah
47
B. INILAH.COM (PT Indonesia News Center)
1.
Tentang Inilah.com
Sejarah berdirinya Inilah.com ialahPada 2007 sejumlah wartawan
senior berkumpul dan berdiskusi tentang perkembangan pers nasional. Di
antaranya Pak Muchlis Hasyim dan Pak Gigin Praginanto (pemimpin
redaksi pertama), keduanya sebelumnya dari Tempo serta sejumlah
wartawan senior lainnya. Saat itu ada keprihatinan bahwa bisnis pers
nasional sekarang tidak dikelola atau dimiliki oleh orang-orang pers.
Perusahaan pers saat ini lebih banyak dikuasai para pengusaha dan bukan
orang pers itu sendiri. Sehingga kemudian ada keinginan membuat media
yang benar-benar dikelola oleh wartawan. Kemudian tercetus membuat
situs yang berisi konten berat berupa opini dan penulisan yang mendalam
sehingga kemudian keluarlah yang namanya innchannels.com6.
INN itu singkatan dari Indonesia News Center. Kemudian
perkembangan berikutnya tak hanya berita mendalam tetapi berita-berita
terkini juga menjadi garapan serius sesuai tuntutan publik yang kian
mobile. Nama mereka pun berubah menjadi Inilah.com, agar lebih
mudah diketik di keyboard dan lebih gampang diingat serta nyeleneh.
Tapi bukan berarti Inilah.com tidak serius dan main-main dalam
pemberitaan, kami sangat serius. Juga ada filosofi ‘Inilah dotcom, yang
lain berarti bukan dotcom’. Inilah.com sebagai pendatang baru saat itu
memang harus bekerja keras melakukan inovasi untuk bisa bersaing
6
Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah
48
dengan situs berita yang sudah ada dan sejak lama. Inilah.com terus
melakukan pembenahan baik konten, infrastruktur IT maupun SDM-nya.
Alhamdulillah perkembangannya Iilah.com cukup baik bahkan bisa
dibilang membanggakan7.
Inilah.com belum pernah launching besar-besaran, kami juga tidak
di back up oleh konglomerasi pers, juga tidak ada promosi besar-besaran
di TV, radio, koran atau majalah seperti yang dilakukan situs berita
lainnya. Murni Inilah.com menjual kemampuan jurnalistik mengemas
berita online, IT yang kuat dan inovasi yang terus Inilah.com lakukan.
Rangking Inilah.com juga sangat baik danterus meningkat dari sisi
klikers juga terus meningkat. Pageviews sudah mencapai di atas 20 juta
sebulan versi Goggle Analytic. Tak hanya itu, sejak dua tahun lalu
Inilah.com sudah memperluas jaringan ke Jawa Barat dengan
www.inilahjabar.com,
kemudian
10
November
2011
Inilah.com
launching INILAHKoran, koran nasional yang ada di Bandung serta
majalah INILAHReview yang terbit di Jakarta. Inilah sekarang akan
terus berbenah dan berinovasi menyajikan yang terbaik sekaligus
memberi warna bagi pers nasional.
Saat ini jumlah pegawai untuk online aja yang di Markas Rimba,
Jakarta Selatan ini ada sekitar 40 awak redaksi. Meski tidak tau berapa
pastinya namun yang jelas, pemegang saham Inilah tidak setengahtengah mengelola Inilah.comini. Pada awal berdiri saja Inilah sudah
7
Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah
49
membeli server sendiri dengan investasi sekitar Rp3 miliar. Inilah juga
sudah memiliki kantor sendiri dan infrastruktur yang lengkap.
Sumber pendapatan Inilah bervariasi, tidak hanya mengandalkan
iklan banner dan pendapatan dari online tapi juga kegiatan offline. Inilah
juga punya jasa event organizer dan bersinergi dengan perusahaan lain di
grup Inilah. Ciri khas Inilah dengan para kompetitornya yaitu setiap
media online menawarkan kecepatan. Inilah juga jelas mengedepankan
itu ditambah dengan kedalaman dan pengembangan peristiwa dan lebih
lengkap ditinjau dari berbagai sisi. Salah satu kekuatan inilah.com
terletak pada analisa terutama Pasar Modal dan politik. Analisa
Inilah.com yang tajam dan menyeluruh tentang pergerakan bursa saham,
sudah menjadi referensi bagi kalangan pelaku pasar modal (dilihat dari
time on site yang tinggi). Sementara peristiwa dan isu politik yang
terdepan dan akurat ditambah analisa politik yang disajikan secara cepat,
objektif dan mendalam telah menjadi acuan para pengambil keputusan di
DPR, Pemerintah dan Daerah. Demikian pula berita lain seperti berita
bola nasional dan internasional serta gaya hidup dan selebritis terkini.
Kebijakan editorial Inilah sangat independen. Inilah tidak berafiliasi
dengan partai atau kelompok bisnis apapun. Sehingga bisa menyajikan
berita atau analisa dengan sudut pandang yang sangat netral dan jernih.
Tentunyadisampaikan dengan cara yang lugas, cepat dan akurat.
Pengaruh media sosial jelas sangat membantu selain membantu
mendorong jumlah pembaca juga ikut membangun pembaca loyal
50
sekaligus mendekati komunitas sesuai segmen pembaca. Promosi gratis
lewat media sosial ini betul-betul Inilah manfaatkan. Inilah memiliki
account Facebook dan Twitter Inilah.com dengan ribuan anggota. Semua
karyawan juga harus terlibat dalam mempromosikan berita-berita
Inilah.com ke jejaring sosial. Kami memiliki tim khusus yang mengelola
soal penyebaran berita Inilah.com ini8.
8
Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah
51
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Framing pemberitaan di Okezone.com dan Inilah.com
Dalam membingkai pemberitaan mengenai pemblokiran situs radikal
Okezone.com dan Inilah.com memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.
Okezone.com sebagai satu dari anggota grup besar MNC pasti memiliki
makna tersendiri mengenai pemblokiran situs radikal ini. Begitu juga dengan
Inilah.com media baru dengan kanal islam didalamnya tentu mempunyai
pandangan yang berbeda tentang pemblokiran situs radikal ini.
Seperti yang dketahui situs radikal diduga ingin memecah belah
kesatuan negara Indonesia. Untuk menyebarkan paham-paham radikal
tersebut beberapa gerakan atau kelompok-kelompok tersebut menyerang
melalui teknologi yaitu dengan masuk melalui situs-situs yang dibuat oleh
kelompok tersebut. Dari sini pemerintah melakukan langkah pencegahan
dengan salah satunya melakukan pemblokiran kepada situs-situs berkonten
radikal yang beredar. Terdapat 22 situs berkonten radikal yang diblokir oleh
pemerintah yaitu arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com,
panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, annajah.net,
muslimdaily.net,
aqliislamiccenter.com,
lasdipo.com,
kiblat.net,
hidayatullah.com,
dakwahmedia.com,
muqawamah.com,
eramuslim.com,
daulahislam.com,
azzammedia.com,
dan
gemaislam.com,
shoutusalam.com,
salam-online.com,
51
52
indonesiasupportislamicatate.blogspot.com1.
situs-situs
tersebut
diduga
menyebarkan paham-paham radikal dan membuat pemerintah melakukan
pencegahan paham itu beredar dengan cara memblokirnya. Selain itu situssitus tersebut diduga mengancam keselamatan negara dan juga presiden
Indonesia. Banyak juga dalam situs-situs tersebut mengagungkan terorisme
serta adanya ajakan untuk masuk kedalam gerakan atau kelompok-kelompok
tersebut.
Terdapat delapan pemberitaan pada penelitian ini yang akan di analisis
menggunakan model Robert Entman dari ke delapan berita itu diantaranya
empat dari Okezone.com dan empat dari Inilah.com. empat berita dari
Okezone.com berjudul Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal, Dasar
Hukum Pemblokiran Situs Radikal, Pemblokiran Situs Radikal di Nilai
Wujud Tanggung Jawab Pemerintah, dan Menag Menyayangkan Kominfo
tutup situs radikal. Sementara empat berita di Inilah.com berjudul
Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi, Jurnalis Islam Bersatu
Kecam Pemblokiran Situs, Dalang Pemblokiran di Pertanyakan, Blokir Situs
Islam Tindakan Sewenang-wenang.
1.
Berita Berjudul “Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal”
Dalam pemberitaan ini Okezone mengangkat bahwa seharusnya
pemerintah tidak ragu dalam melakukan pemblokiran situs berkonten
radikal. Meskipun pro kontra datang dari berbagai macam golongan
namun pemblokiran ini harus tetap dilakukan. Meski begitu dalam berita
1
http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-paham-radikal/4
53
juga pemerintah disarankan agar teliti dalam melakukan pemblokiran
karena tidak semua situs islam mengandung radikal. Jangan karena situs
tersebut menggunakan bahasa Arab lalu situs tersebut diblokir.
Penutupan situs radikal memang sangat penting dilakukan untuk
menangkal serangan kelompok ISIS yang bisa saja menyerang generasi
muda di Indonesia. Namun sebaiknya ada penyeleksian yang mendalam
agar ketahuan mana yang bisa dikatakan situs radikal dan tidak radikal.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.1 Perangkat Framing berita Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal
Problem Identification
Pengamat
menyarankan
agar
pemerintah tetap menutup situs-situs
radikal. Sedangkan situs yang
menyampaikan jihad baik sebaiknya
jangan ditutup.
Causal Interpretation
Pemerintah memang harus hati-hati
jangan
menutup
situs
karena
berbahasa arab. Konten bagus soal
keagamaan dan cinta umat jangan
ditutup.
Make Moral Judgement
memang agak sulit membuka tabir
gerakan-gerakan terselubung ISIS
Treatment Recommendation
Menurutnya, bila dilakukan penelitian
yang
komprehensif
tentu
akan
ketahuan mana situs yang berisi ajaran
jihad yang baik dan mana yang sesat
Problem Identification. Okezone.com mengidentifikasi masalah
yang ada dalam kasus ini ialah adanya anjuran dari pengamat agar
54
pemerintah tidak ragu-ragu dalam memblokir situs berkonten radikal
tersebutdibutuhkan sikap dan ketegasan oleh pemerintah dalam memblokir
situs berkonten radikal ini. Situs yang berisikan radikal harus ditutup oleh
pemerintah dan situs yang menyerukan kebaikan sebaiknya tidak di tutup.
Pengamat menyarankan agar pemerintah tetap menutup situs-situs radikal.
Sedangkan situs yang menyampaikan jihad baik sebaiknya jangan ditutup.
Causal Interpretation. Dalam berita di Okezone.com ini, adanya
pro dan kontra dalam memblokir situs berpaham radikal ini diposisikan
sebagai peyebab masalah. namun tidak adanya ketentuan yang jelas
membuat pro dan kontra dalam isu ini pasti ada. Pemerintah seharusnya
memilah-milih dalam melakukan pemblokiran situs tersebut.
Soal Penutupan sits-situs radikal itu, Nuning sudah memperkirakan
sebelumnya jika akan menimbulkan pro kontra. “Pemerintah memang
harus hati-hati jangan menutup situs karena berbahasa arab. Konten bagus
soal keagamaan dan cinta umat jangan ditutup. Tapi bila isinya desepsidesepsi dan berisi ajakan perjuangan ISIS sebaiknya ditutup saja,”
katanya.
Make
Moral
Judgement.
Membuka
tabir
gerakan-gerakan
terselubung ISIS dalam situs berkonten radikal tersebut. Dalam hal ini
pemerintah harus bisa mengambil sikap dengan tegas terhadap situs-situs
tersebut.
Menurut dia, memang agak sulit membuka tabir gerakan-gerakan
terselubung ISIS. “Biasanya kalimat-kalimat radikal disisipkan dalam
kalimat-kalimat dakwah dalam situs,” kata Nuning.
Treatment Recommendation. Dalam hal ini okezone menilai
penyelesaisan masalah yang baik dalam kasus ini ialah pemerintah harus
teliti lagi dalam hal menyeleksi situs-situs yang mengandung konten
55
radikal atau bukan. Karena harus ada alasan dan penjelasan yang
komperhensif mengenai situs ini kenapa diblokir. Karena bisa saja situs
yang diblokir memunculkan konten kebaikan dan tidak meyebarkan
konten yang sesat.
Menurutnya, bila dilakukan penelitian yang komprehensif tentu akan
ketahuan mana situs yang berisi ajaran jihad yang baik dan mana yang
sesat. “Karena jihad pun bisa berkonotasi positif, misalnya jihad melawan
IS sendiri atau narkoba dan lain-lain,” pungkasnya.
2. Berita Berjudul “Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal”
Dalam berita ini Okezone membingkai bahwa dasar hukum dari
pemblokiran situs radikal ini tidak kuat. Seharusnya ada Undang-Undang
yang menjadi dasar pemblokiran situs radikal tersebut. Sementara ini
pemerintah hanya mengandalkan peraturan mentri dalam melakukan
pemblokiran dan tentunya ini tidak begitu kuat.
Menegangnya hubungan antara pemerintah dan legislatif semakin
mempersulit untuk membuat undang-undang mengenai pemblokiran situs
radikal ini. pemblokiran situs radikal ini sebaiknya dipayungi hukum yang
kuat agar tidak menjadi bumerang bagi pemerintah. Setidaknya
pemerintah berinisiatif membuat perppu untuk mengisi kekosongan
hukum dalam kasus ini.
Perangkat Framing Robert Entman
56
Tabel 4.2 Perangkat Framing berita Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal
Problem Identification
adanya kekosongan hukum terkait
penutupan 22 situs bernuansa negatif
oleh pemerintah belum lama ini
Pakai peraturan mentri, itu tidak
cukup kuat dijadikan dasar hukum
Causal Interpretation
Make Moral Judgement
Treatment Recomendation
hingga saat ini belum ada instrumen
hukum yang memungkinkan untuk
penutupan situs
pemerintah memiliki cara lain untuk
membuat dasar hukum penutupan
situs yang dianggap berbahaya. Cara
tersebut ialah melalui pembuatan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undan-Undang (Perppu)
Problem Identification. Dalam berita ini Okezone melihat adanya
kekosongan
hukum
dalam
pemblokiran
situs
berkonten
radikal
tersebutkekosongan hukum ini menjadi sangat berbahaya bagi pemerintah
sendiri karena bisa berdampak buruk terhadap kebebasan berpendapat
masyarakat.
Kepala Komisi Hukum Dewan Pers, Yosep Adi Praseto, menyebut
adanya kekosongan hukum terkait penutupan 22 situs bernuansa negatif
oleh pemerintah belum lama ini.Dasar hukum yang digunakan oleh Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) terlalu lemah.
Causal Interpretation. Peraturan mentri tidak cukup kuat untuk
dijadikan dasar hukum pemblokiran situs berkonten radikal. Harusnya ada
undang-undang yang mempayungi hukum untuk memblokir situs
berkonten radikal ini. Kelemahan hukum yang terjadi ini seharusnya
57
diperbaiki oleh pemerintah untuk bisa memberi penjelasan dalam
pemblokiran situs tersebut.
"Mereka pakai permen, itu tidak cukup kuat dijadikan dasar
hukum," jelas Yosep di Jalan Kalibata Timur IV G, Jakarta Selatan,
Minggu (5/4/2015).
Make Moral Judgment. Seharusnya ada Undang-Undang yang
mengatur dalam pemblokiran situs tersebut. Namun hingga saat ini belum
ada Undang-Undang mengenai hal tersebut membuat pemblokiran situs
islam ini lemah hukum. Tapi meruncingnya hubungan atara eksekutif dan
legislatif membuat UU tersebut sukar untuk dibuat.
Yosep menambahkan, mestinya pemerintah menggunakan undangundang. Namun, hingga saat ini belum ada instrumen hukum yang
memungkinkan untuk penutupan situs. Terlebih dengan memburuknya
hubungan antara eksekutif dengan legislatif. “Mestinya pakai UU, dan
sejauh ini belum ada instrumen hukumnya, tapi sekarang presiden sama
DPR kan lagi berantem," imbuhnya.
Treatment Recomendation.Penyelesaian masalah yang ditawarkan
okezone dalam kasus ini ialah cara lain dalam memnbuat dasar hukum
dalam pemblokiran situs tersebut dengan membuat perppu peraturan
pemerintah
pengganti
undang-undang.
Sebaiknya
ini
dilakukan
pemerintah agar tidak ada kekosongan hukum untuk memblokir situs
berkonten radikal tersebut.
Meski demikian, kata Yosep, pemerintah memiliki cara lain untuk
membuat dasar hukum penutupan situs yang dianggap berbahaya. Cara
tersebut ialah melalui pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti UndanUndang (Perppu)."Ya kalau kondisinya seperti itu, kan bisa bikin Perppu,
sehingga tidak ada kekosongan hukum," pungkasnya.
58
3. Berita Berjudul “Pemblokiran Situs Radikal di Nilai Wujud
Tanggung jawab Pemerintah”
Pemerintah melakukan tugasnya dengan baik dengan melakukan
pemblokiran terhadap situs radikal. Penutupan ini dilia sangat baik karena
dapat mengamankan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia dari
ancaman teror. Pemerintah sudah sepatutnya hadir jika negara ini dalam
ancaman yang bisa merusak kesatuan dan ideologi pancasila itu sendiri.
Namun dalam berita ini pemerintah juga disarankan mengajak para
stakeholder dan pihak terkait dalam melakukan penertiban situs radikal ini.
karena situs yang diblokir adalah situs yang menyangkut agama dan sangat
sensitif di Indonesia. Pemerintah diminta tidak asal melakukan
pemblokiran dan harus mempunyai kriteria tertentu dalam melakukan
pemblokiran.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.3 Perangkat Framing berita Pemblokiran Situs Radikal di Nilai Wujud Tanggung jawab
Pemerintah
Problem Identification
pemblokiran 22 situs penyebar paham
radikalisme
Kementerian
yang
dilakukan
Komunikasi
oleh
dan
Informatika (Kemenkominfo) merupakan
wujud dari tanggungjawab negara dalam
melindungi persatuan dan kesatuan NKRI
Causal Interpretation
negara berkewajiban hadir ketika ada
pihak tertentu yang mendatangkan bahaya
bagi persatuan dan kesatuan nasional dan
59
ideologi nasional yaitu pancasila
Make Moral Judgement
Slamet
tetap
mengimbau
agar
Kemenkominfo melibatkan stakeholder
dan masyarakat ketika ingin kembali
memblokir
situs
yang
dinilai
menyebarkan paham radikalis
Treatment Recomendation
untuk ke depan Kemenkominfo harus
lebih tepat lagi agar tak terlihat asal
dalam melakukan kebijakan pemblokiran
situs yang menyebarkan paham radikal itu
Problem Identification. Dalam hal ini Okezone.com melihat
pendefinisian masalah yaitu pemblokiran situs islam adalah bentuk dari
tanggung jawab pemerintah. Disini pemerintah menunjukan sikap yang
baik untuk rakyatnya dalam hal melindungi keamanan negara dari
gangguan paham radikalisme.
Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy
Yusuf, menilai pemblokiran 22 situs penyebar paham radikalisme yang
dilakukan
oleh
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika
(Kemenkominfo) merupakan wujud dari tanggungjawab negara dalam
melindungi persatuan dan kesatuan NKRI.
Causal Interpretation. Okezone mengangkat penyebab dari kasus
ini ialah situs yang diblokir ini dapat mendatangkan bahaya bagi kesatuan
dan persatuan negara Indonesia. Situs ini juga diduga dapat mengancam
ideologi nasional. Generasi muda juga dapat diserang dan disasar oleh
situs yang membawa paham radikal tersebut.
60
“Saya kira (pemblokiran 22 situs) karena memang negara
berkewajiban hadir ketika ada pihak tertentu yang mendatangkan bahaya
bagi persatuan dan kesatuan nasional dan ideologi nasional yaitu
pancasila. Jadi oleh karena itu penertiban ini tepat, terutama untuk
radikalisme,” tuturnya saat berbincang dengan Okezone, Senin (6/4/2015).
Make Moral Judgement. Imbauan kepada Menkominfo agar selalu
berkomunikasi dan melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder yang
terkait dalam melakukan pemblokiran situs berkonten radikal ini. karena
ini menyangkut agama dan kebebasan berpendapat tentunya keduanya
merupakan isu-isu yang amat penting dikalangan masyarakat Indonesia.
Isu agama begitu sensitif dinegara Indonesia karena agama melekat
dengan masyarakat di Indonesia. Sedangkan kebebasan berpendapat juga
sudah menjadi hak dalam negara Indonesia yang menganut demokrasi ini.
Namun, Slamet tetap mengimbau agar Kemenkominfo melibatkan
stakeholder dan masyarakat ketika ingin kembali memblokir situs yang
dinilai menyebarkan paham radikalisme, pasalnya situs tersebut berkaitan
dengan Islam.“Jadi saya pernah menyarankan agar dalam pemblokiran itu
dilibatkan MUI (Majelis Ulama Indonesia), kemudian NU, Muhamadiyah,
dan berbagai ormas lain untuk memberikan pertimbangan apakah situs itu
pantas diblokir atau tidak,” ungkapnya.
Treatment Recomendation. Penyelesaian konflik yang ditawarkan
okezone dalam hal ini ialah. Pemerintah yang diwakili menkominfo harus
lebih teliti dan lebih bijak dalam hal menentukan mana situs berpaham
radikal maupun situs yang tidak radikal. Perlunya aturan dan ketentuan
yang pasti mengenai apa itu radikal adalah hal yang paling penting yang
harus dibuat oleh pemerintah.
Menurut Slamet, untuk ke depan Kemenkominfo harus lebih tepat lagi
agar tak terlihat asal dalam melakukan kebijakan pemblokiran situs yang
menyebarkan paham radikal itu.“Situs itu apakah menyebarkan paham
61
terorisme, radikalisme, dan bertentangan atau tidak dengan masyarakat, itu
yang harus dibahasa secara utuh dan konferhensif. Tidak boleh secara
sepintas tapi harus konferhensif," pungkasnya.
4. Berita Berjudul “Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs
Radikal”
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin menyayangkan keputusan
semena-mena kominfo yang memblokir situs islam tanpa ada komunikasi
dengan pihaknya terlebih dahulu. Sebaiknya kominfo lebih berkomunikasi
dengan pihak terkait, pasalnya ini menyangkut agama dan juga tidak
semua situs islam menyebarkan paham radikal yang menyesatkan.
Pemerintah juga harus cepat membentuk tim agar lebih jelas
mencirikan situs radikal dan situs tidak radikal. Hal ini diperlukan agar
tidak membingungkan para pengelola situs yang tentunya dirugikan
dengan adanya pemblokiran seperti ini. jika ada kriteria yang jelas
mengenai radikalisme tentunya akan memudahkan pemerintah dalam
melakukan pemblokiran tidak asal seperti ini.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.4 Perangkat Framing berita Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs Radikal
Problem Identification
Menteri Agama RI, Lukman Hakim
Saifudin,
Kementerian
menyayangkan
Komunikasi
langkah
dan
Informatika (Kominfo) yang semenamena memblokir situs dakwah diduga
penyebar paham radikalisme
Causal Interpretation
Sekarang Kominfo menerima masukan
62
tidak hanya dari Kemenag dan dalam
memblokir harus lebih hati-hati
Make Moral Judgement
Menag menambahkan, pihaknya akan
membentuk tim panel untuk menyusun
kriteria situs ataupun website yang
diduga menyebar paham radikalisme.
Treatment Recommendation
menyusun kriteria apa yang disebut
radikal dan apa yang tidak radikal
Problem Identification. Dalam kasus ini Okezone mengangkat
kurang komunikasinya pemerintahan dalam melakukan pemblokiran situs
berkonten radikal ini. menteri agama Lukman Hakim Syaifudin
menyayangkan sikap Menkominfo yang tidak melibatkan kementrian
agama dalam hal melakukan pemblokiran situs islam ini. sepatutnya
menteri agama dilibatkan dalam melakukan pemblokiran ini karena ini
menyangkut agama. Kominfo tentu harus selektif dan perlu bantuan dari
menteri agama dalam menyeleksi situs mana yang patut diblokir dan tidak.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin, menyayangkan
langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang
semena-mena memblokir situs dakwah diduga penyebar paham
radikalisme di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Menag di sela-sela
rapat koordinasi teknis TNI Manunggal Membangun Desa (Rakornis
TMMD).
Causal Interpretation. Menkominfo harus berhati-hati dan mau
menerima masukan dalam hal memblokir situs islam ini. perlu adanya
mekanisme yang jelas dan pasti mengenai apa yang harus dikatakan
radikal dan tidak. Karena tidak selalu situs islam itu menyebarkan paham
63
radikal bisa saja dia melakukan dakwah menggunakan media yaitu
internet.
"Sekarang Kominfo menerima masukan tidak hanya dari Kemenag
dan dalam memblokir harus lebih hati-hati. Memang ada situs atau website
yang menyebar paham radikalisme, tapi tidak kemudian dilakukan
sedemikian rupa terhadap situs dakwah yang tidak menyebar radikalisme
tetapi kena getahnya," tuturnya kepada wartawan, Kamis (9/4/2015).
Make Moral Judgement. Dalam hal ini menteri agama akan
membentuk tim panel dalam menyusun langkah memblokir situs radikal.
Tim ini diharapkan mampu menyeleksi situs mana yang patut diblokir.
Tentunya tetap dengan komunikasi yang baik dengan instansi terkait yang
mempunyai wewenang dalam melakukan pemblokiran.
Menag menambahkan, pihaknya akan membentuk tim panel untuk
menyusun kriteria situs ataupun website yang diduga menyebar paham
radikalisme.
Treatment Recomendation. Penyelesaian masalah dalam hal ini
dibutuhkan kriteria yang jelas untuk menentukan situs itu radikal dan
tidak. Jika situs ini menampilkan dakwah-dakwah yang menyerukan
kebaikan sebaiknya tidak diblokir namun jika situs tersebut memunculkan
paham radikal dan ajakan terorisme tentunya baik untuk diblokir.
“Kemudian menyusun kriteria apa yang disebut radikal dan apa
yang tidak radikal, sekaligus juga konten dari situs yang akan diblokir itu,"
imbuhnya.
5. Berita Berjudul “Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi”
Alasan kuat pemerintah dalam melakukan pemblokiran situs islam
adalah karena di situs tersebut dianggap menjelek-jelekan presiden
Republik Indonesia Joko Widodo dan juga aparatur negara lainya. Hal ini
64
tentunya juga diperparah dengan kritikan-kritikan terhadap NKRI dan
demokrasi. Dalam hal ini langkah pemerintah sudah benar jika memang
situs islam berkonten radikal ini membahayakan bagi keamanan negara.
Keputusan pemerintah semakin tepat karena di dalam konten situs
tersebut juga terdapat ujaran kebencian terhadap agama lain. Ajakan
kebencian kepada agama lain tentunya berbahaya bagi kesatuan negara
Indonesia yang memiliki 5 agama yang berbeda. Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus cermat dan lebih teliti lagi
untuk meseleksi situs yang benar-benar berbahaya bagi keamanan negara.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.5 Perangkat Framing berita Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi
Problem Identification
alasan pemerintah memblokir situs
media Islam yang dianggap radikal,
bukan hanya karena memuat tentang
ISIS. Konten berita yang menjelekjelekkan
aparatur
negara
atau
menjelekkan NKRI juga menjadi
sebab
Causal Interpretation
ketika membahas soal NKRI maka
persoalan radikalisme bukan saja
soal konten ISIS. Namun, juga berita
yang
memuat
ajakan
untuk
membenci umat agama lain
Make Moral Judgement
BNPT punya cukup bukti untuk
mengkategorikan 19 website tersebut
telah menyalahi aturan
65
Treatment Recommendation
Ya kita ada semua, kita rapat internal
dulu dengan tim khususnya
Problem Identification. Dalam kasus ini Inilah.com menganggap
pemblokiran
yang
dilakukan
pemerintah
karena
situs
tersebut
membahayakan bagi negara. Bukan hanya memuat konten tentang ISIS,
situs berkonten radikal ini juga menjelek-jelekan aparatur negara dan juga
menjelek-jelekan NKRI. Hal seperti ini tentunya dapat memecah belah
kesatuan dan persatuan Indonesia.
Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT, Irfan Idris menjelaskan,
alasan pemerintah memblokir situs media Islam yang dianggap radikal,
bukan hanya karena memuat tentang ISIS. Konten berita yang menjelekjelekkan aparatur negara atau menjelekkan NKRI juga menjadi sebab.
Causal Interpretation. Disini inilah.com melihat konten yang ada
dalam situs islam yang diblokir pemerintah dapat memecah NKRI.
Dimana disitu ada isi berupa menjelek-jelekan agama lain. Tentu sangat
berbahaya situs tersebut jika isinya mengandung kebencian terhadap
agama lain. Kita tahu Indonesia mempunyai 5 agama yang yang berbedabeda tentu kita harus saling menghormati satu sama lain.
Irfan menilai, ketika membahas soal NKRI maka persoalan
radikalisme bukan saja soal konten ISIS. Namun, juga berita yang memuat
ajakan untuk membenci umat agama lain. Menurutnya, berita itu sama saja
memecah belah masyarakat.
Make
Moral
Judgement.
BNPT
mempunyai
bukti untuk
mengkategorikan situs yang menyalahi aturan. Sangat baik jika
pemerintah tidak hanya melakukan pemblokiran yang asal tetapi harus
punya alasan dan aturan yang tepat mengapa situs tersebut patut untuk
66
diblokir. Jika pemblokiran dilandasi dasar hukum yang jelas maka akan
ketahuan situs mana yang menyebarkan konten yang baik dan mana yang
menyebarkan konten yang tidak baik.
Irfan menilai BNPT punya cukup bukti untuk mengkategorikan 19
website tersebut telah menyalahi aturan. Dalam waktu dekat Irfan
mengatakan akan mengajak tujuh media yang menuntut penjelasan untuk
melihat bukti dan menyamakan persepsi.
Treatment Recomendation. Untuk menyelesaikan masalah ini
BNPT akan melakukan rapat internal untuk membahas pemblokiran situs
berkonten radikal ini. perlu adanya komunikasi antar lembaga-lembaga
yang berwenang mengenai pemblokiran situs radikal ini. BNPT sebaiknya
melibatkan instansi terkait agar tidak ada kesalahpahaman antar lembaga
yang berhak memblokir situs radikal ini.
"Ya kita ada semua, kita rapat internal dulu dengan tim khususnya,
dalam dua hari kita ketemu lagi," ujar Irfan, saat pertemuan di Kantor
Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selasa (31/3).
6. Berita Berjudul “Jurnalis Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs”
Jurnalis-Jurnalis Islam bersatu mengecam sikap pemerintah dalam
hal ini Menkominfo karena melakukan tindakan pemblokiran situs islam
ini dengan sewenang-wenang. Mereka juga mendesak kepada Kominfo
agar situs yang diblokir segera dibuka kembali. Karena pemblokiran ini
sangat merugikan umat islam yang mencari info atau berdakwah melalui
situs tersebut.
67
Para jurnalisme islam ini juga menyesalkan karena tidak adanya
verifikasi yang jelas terhadap situs-situs yang diduga radikal. Mereka juga
menghimbau agar Kominfo tidak gegabah dalam mencap radikal pada
seluruh situs islam. karena bisa saja situs islam tersebut baik dan
menampilkan konten dakwah yang mengajak kepada kebaikan. Tidak ada
dasar hukum yang kuat dan jelas dalam melakukan pemblokiran juga
menjadi perhatian dari para jurnalis islam ini.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.6 Perangkat Framing berita Jurnalis Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs
Problem Identification
Jurnalis Islam Bersatu mengecam
Kementerian
Informatika
Komunikasi
(Kemenkominfo)
dan
serta
BNPT karena telah memblokir 22
situs media Islam
Causal Interpretation
pemblokiran situs media Islam oleh
Kemenkominfo
atas
permintaan
BNPT telah merugikan umat Islam
Make Moral Judgement
BNPT juga telah memberikan stigma
radikalisme terhadap media Islam.
Oleh
karenanya,
Kemenkominfo
didesak segera mengaktifkan kembali
situs-situs
yang
diblokir
sesuai
tuntutan masyarakat yang ingin situs
media Islam
Treatment Recommendation
membawa pemblokiran situs media
Islam ini ke jalur hukum
68
Problem Identification. Disini inilah.com mengangkat masalah
para jurnalis islam mendesak pemerintah membuka lagi situs islam yang
sudah diblokir. Para jurnalis islam ini bersatu mendesak pemerintah agar
tidak sembarangan melakukan pemblokiran situs islam ini. harus ada
verivikasi yang jelas untuk melakukan pemblokiran.
Jurnalis Islam Bersatu mengecam Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) serta BNPT karena telah memblokir 22 situs
media Islam. Mereka mendesak pemerintah membuka kembali situs media
Islam tersebut.
Causal Interpretation. Pemblokiran situs berkonten radikal ini
sudah sangat merugikan umat islam. karena tidak semua situs islam ini
menyebarkan konten radikal. Ada situs islam yang isinya berdakwah dan
mengajak kepada kebaikan. Jika situs berisikan konten kebaikan seperti tiu
diblokir tentu merugikan banyak pihak dan umat tentunya. Karena
kebebasan berpendapat dan berdakwah memanfaatkan media sosial di
blokir oleh pemerintah.
Salah satu jurnalis Islam bersatu Agus Sadolo mengatakan,
pemblokiran situs media Islam oleh Kemenkominfo atas permintaan
BNPT telah merugikan umat Islam, karena ini jelas secara sewenangwenang dan mengecap radikal terhadap situs Islam.
Make Moral Judgement. Nilai moral yang dapat ditonjolkan dalam
kasus ini ialah pemerintah sebaiknya tidak gegabah dan terburu-buru
dalam melakukan pemblokiran. Perlu adanya diskusi dan verivikasi
dengan pihak terkait dalam menentukan situs mana yang berkonten radikal
dan mana yang tidak.
69
Ia menambahkan, BNPT juga telah memberikan stigma
radikalisme terhadap media Islam. Oleh karenanya, Kemenkominfo
didesak segera mengaktifkan kembali situs-situs yang diblokir sesuai
tuntutan masyarakat yang ingin situs media Islam."Kami juga mendesak
pemerintah supaya tidak gegabah mencap media Islam radikal," ujarnya.
Traetment recomendation. Penyelesaian masalah disini dengan
membawa ke jalur hukum. Selain akan membawa masalah ke jalur hukum
para jurnalis islam ini membuat petisi yang bisa ditandatangani oleh
masyarakat. Hal ini menjadi alarm bahaya bagi pemerintah mengingat
dasar hukum pemblokiran situs saja belum jelas adanya tidak ada UU yang
terkait yang mengatur tentang pemblokiran situs tersebut.
Sementara, Arjito Warno meminta dukungan kepada umat Islam
karena ingin membawa pemblokiran situs media Islam ini ke jalur hukum.
"Insya Allah kami akan seret ke proses hukum, mohon dukungannya,"
kata dia.Di samping itu, umat Islam juga membuat petisi yang sudah
mendapat dukungan sekitar 699. Untuk itu, umat Islam diminta dukung
petisi secara online di petisi change.org judulnya 'Jangan Bungkam Islam,
Stop Blokir Situs Islam'
7. Berita Berjudul “Dalang Pemblokiran di Pertanyakan”
Ratusan umat islam melakukan pengajian dan diskusi di masji Alazhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan membahas tentang pemblokiran
situs islam. para jamaah merasa heran mengapa situs tersebut diblokir
bahkan ketika mereka mengadu ke anggota DPR dalam hal ini komisi 1
pun merasa aneh mengapa situs ini diblokir. Karena tidak ada diskusi dan
verifikasi yang jelas dari pemerintah membuat semua merasa aneh dan
mempertanyakan penutupan situs tersebut. Rencanya anggota DPR akan
memanggil Kominfo dan BNPT untuk membahas kasus ini.
70
Salah satu narasumber dalam acara tersebut juga bingung dan
penasaran siapa dalang dibalik pemblokiran situs islam ini. karena yang
diblokir situs islam ini tidak melulu berkonten radikal dan tidak melulu
tentang upaya memecah belah NKRI. Hal seperti ini perlu diusut tuntas
agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kericuhan antar umat.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.7 Perangkat Framing berita Dalang Pemblokiran di Pertanyakan
Problem Identification
Ratusan
umat
Islam
menggelar
pengajian pemblokiran situs Islam di
Masjid Al-Azhar
Causal Interpretation
Salah satu narasumber mengaku
bingung dengan ditutupnya 22 situs
Islam oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemenkominfo)
dan BNPT
Make Moral Judgement
Bahkan
DPR
akan
memanggil
Kemenkominfo dan BNPT
Treatment Recommendation
dari 22 website situs Islam yang
ditutup itu bukan melulu soal radikal
Problem identification. Inilah mengangkat isu ratusan umat islam
menggelar pengajian dan diskusi mengenai pemblokiran situs islam.
pengajian ini diikuti media-media islam dan tertutup bagi media-media
nasional. Diskusi ini mempertanyakan mengapa situs islam yang isinya
tidak melulu soal radikal diblokir oleh pemerintah.
71
Ratusan umat Islam menggelar pengajian pemblokiran situs Islam
di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat
(3/4/2015). Diskusi ini dihadiri juga oleh sejumlah media Islam,
sedangkan media nasional dilarang untuk meliput.
Causal Interpretation. Kebingungan dari para peserta pengajian dan
diskusi mengenai penutupan situs islam. tidak hanya para peserta
pengajian komisi 1 yang mendalami bidang pertahanan nasional pun kaget
karena penutupan situs islam ini.
Salah satu narasumber mengaku bingung dengan ditutupnya 22
situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) dan BNPT, karena DPR pun kaget pemerintah main
blokir media-media Islam tersebut.
Make Moral Judgement. DPR akan memanggil kominfo dan bnpt
untuk membahas masalah ini. masalah ini menyangkut kesatuan dan
persatuan dan negara akan berbahaya jika pemerintah dalam hal ini
Kominfo memblokir situs islam yang sebenarnya tidak menyebarkan
paham yang radikal. Diduga ada sesuatu yang lebih dibalik pemblokiran
situs islam ini tidak hanya tentang radikal bisa saja berbau politik.
"Sampai hari ni kami merasa aneh kenapa ditutup. Karena ketika
ke Komisi I DPR dan wakil DPR, mereka kaget kenapa ditutup. Bahkan
DPR akan memanggil Kemenkominfo dan BNPT, karena mereka tidak
mungkin radikal tapi ada sesuatu," katanya saat berpidato.
Treatment recomendation. Situs yang diblokir disini tidak
semuanya berkonten radikal. Karena pemerintah tidak melakukan
verivikasi yang jelas dan tegas dalam menentukan mana yang radikal dan
tidak. Situs-situs islam yang ditutup pemerintah ini banyak memuat untuk
memusuhi syiah.
72
Sementara narasumber bernama Mustofa Nahra masih bingung siapa
dalang dengan pemblokiran situs-situs Islam oleh Kemenkominfo dan
BNPT. Sebab, dari 22 website situs Islam yang ditutup itu bukan melulu
soal radikal."Tapi ada temuan diantara 22 website rupanya hampir semua
memusuhi syiah," ujarnya.
8. Berita Berjudul “Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang”
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja
Masjid Indonesia (BKPRMI) Nusa Tenggara Barat Nanang Edward
menilai pemblokiran situs islam adalah tindakan sewenang-wenang yang
dilakukan pemerintah. Seharusnya pemerintah melakukan klarifikasi
terhadap penanggung jawab dari situs-situs tersebut. Pemerintah tidak bisa
memblokir hanya karena permintaan dari BNPT seharusnya ada diskusi
antara BNPT pemerintah dan redaksi dari situs-situs islam tersebut.
Karenanya, tidak semua situs-situs Islam yang diblokir tersebut
mengajarkan tentang kekerasan, sebaliknya banyak mengajarkan tentang
Islam yang damai dan juga dakwah tentang kebaikan dan mempersatu
umat. Mereka menghimbau pemerintah dalam hal blokir memblokir
harusnya lebih tanggap untuk memblokir situs porno yang memuat
berbagai hal maksiat dan dapat merusak serta merugikan generasi penerus
bangsa.
Perangkat Framing Robert Entman
Tabel 4.8 Perangkat Framing berita Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang
Problem Identification
pemblokiran situs Islam yang dilakukan
pemerintah adalah tindakan sewenang-
73
wenang
Causal Interpretation
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika (Kemenkominfo) tidak bisa
serta-merta memblokir situs-situs Islam
tersebut
hanya
karena
adanya
permintaan dari Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Make Moral Judgement
Harusnya,
kata
dia,
terlebih
dulu
dilakukan pertemuan segi tiga yakni
antara Kemenkominfo, BNPT dan para
pimpinan
redaksi
situs-situs
Islam
tersebut
Treatment Recommendation
Nanang mengatakan, dalam hal blokir
memblokir harusnya pemerintah lebih
tanggap untuk memblokir situs porno
yang memuat berbagai hal maksiat
Problem identification. Pemblokiran situs radikal adalah bentuk
sewenang-wenangan dari pemerintah. Seharusnya pemerintah melakukan
klarifikasi dri pemilik-pemilik situs tersebut mengenai konten dan isi situs
yang mereka punyai tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Nusa Tenggara Barat Nanang
Edward menilai pemblokiran situs Islam yang dilakukan pemerintah
adalah tindakan sewenang-wenang."Semestinya sebelum dilakukan
pemblokiran, pemerintah terlebih dulu melakukan klarifikasi terhadap
penanggung jawab situs-situs tersebut," katanya saat dikonfirmasi di
Mataram, Kamis.
Causal Interpretation. Kementrian komunikasi dan informasi
seharusnya tidak memblokir situs islam hanya karena permintaan dari
74
badan nasional penanggulangan terorisme (BNPT). Seharusnya kominfo
melakukan pembicaraan dengan pihak yang terkait agar ada kejelasan dan
kepastian mengenai situs yang diblokir. Karena tidak hanya BNPT yang
berwenang dalam hal ini ada ormas-ormas islam dan kementrian agama
pastinya yang juga berhak diajak berdiskusi.
Nanang mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak bisa serta-merta
memblokir situs-situs Islam tersebut hanya karena adanya permintaan dari
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Make Moral Judgement. Sebaiknya kominfo melakukan pertemuan
dengan bnpt dan redaktur situs islam tersebut dalam hal membicarakan
pemblokiran situs islam ini. dengan demikian akan ada evaluasi dan
penetapan yang pasti mengenai situs mana yang pantas diblokir dan tidak
pantas untuk diblokir.
Harusnya, kata dia, terlebih dulu dilakukan pertemuan segi tiga
yakni antara Kemenkominfo, BNPT dan para pimpinan redaksi situs-situs
Islam tersebut.Dengan demikian, ketiga belah pihak dapat melakukan
evaluasi dan menentukan situs-situs mana saja yang tidak boleh dan
diperbolehkan untuk ditampilkan kepada khalayak sehingga ada
kesepakatan antara Kemenkominfo, BNPT dan penanggung jawab situs.
Treatment Recomendation. Daripada memblokir situs islam yang
belum jelas mengandung radikal atau tidak. Pemerintah diminta menutup
situs berkonten pornografi yang jels-jelas dapat meruntuhkan moral
generasi muda di Indonesia. Karena situs pornografi ini lebih jelas dan
tidak membingungkan seperti layaknya situs islam ini.
Nanang mengatakan, dalam hal blokir memblokir harusnya
pemerintah lebih tanggap untuk memblokir situs porno yang memuat
berbagai hal maksiat dan dapat merusak serta merugikan generasi penerus
75
bangsa."Coba lihat berapa banyak remaja dan pemuda kita yang bebas
membuka sistus-sistus porno dan jelas-jelas bisa merusak moral bangsa.
Tetapi kenapa pemerintah tidak mengambil langkah tegas dengan
memblokir situs tersebut," ucapnya.
B. Perbedaan dan Persamaan Framing Okezone.com dan Inilah.com
Perbedaan kedua media online ini dalam mengemas dan membingkai
pemberitaan pemblokiran situs radikal terdapat pada kedua media ini
memaknai apa itu radikalisme. Uniknya disini Inilah.com lebih banyak
menggunakan kata situs islam dalam judul dan isi beritanya. Berbeda dengan
okezone.com media berideologi nasionalis ini lebih banyak menggunakan kata
situs radikal dalam pemberitaanya mengenai kasus ini.
Alasan dari okezone.com mengenai penggunaan kata-kata radikal
dalam pemberitaanya karena mereka memaknai pemblokiran situs islam
bukan situs islam sebenarnya tapi situs yang menyebarkan paham radikal jika
situs islam yang diblokir tentu mereka tidak sepakat karena tujuan situs islam
itu baik untuk dakwah2. Kehati-hatian Okezone dalam memilih judul dan
pemilihan kata juga dinilai menjadi sebab alasan Okezone.com menggunakan
kata radikal pada pemberitaan mereka. Sebagaimana yang di ketahui ideologi
Okezone.com yang berasaskan pancasila membuat pemilihan judul pada
setiap pemberitaanya harus hati-hati agar tidak menyinggung kalangan atau
golongan apapun. Lebih lanjut Okezone.com juga menilai keputusan
pemblokiran situs islam adalah keputusanyang tepat karena harus ada regulasi
2
Wawancara dengan Redaktur Pelaksan Okezone.com Muhammad Saifullah pada tanggal 14
Maret 2016
76
di dunia maya sampai saat ini masih begitu bebas dampaknya dan begitu
bahaya bagi anak kecil yang sudah bisa mengakses, ketika mereka dapat
informasi yang continuedan terus menerus tanpa ada filter dan jikayang
didapat adalah informasi yang salah tentunya akan membentuk pemahaman
yang salah juga.
Okezone.com memaknai radikalisme adalah upaya-upaya membuat
teror ditengah-tengah masyarakat yang pada akhirnya melawan ideologi
negara Indonesia. Disini okezone melihat bahwa situs-situs berkonten radikal
ini berupaya membuat teror agar dapat memecah belah kesatuan republik
Indonesia. Faktanya dilapangan banyak sekali situs yang menyebarkan
pemahaman
yang radikal dan
itu
fatal.Dalam kasus
ini Okezone
memposisikan diri untuk mendorong pemerintah agar agar menertibkan situssitus yang secara faktual sudah terbukti menyebarkan paham-paham
kebencian karena itu sesuai dengan fungsi media sebagai kontrol sosial.
Sementara itu Inilah.com menggunakan kata kata situs islam dalam
kebanyakan pemberitaanya beralasan yang diblokir itu situs islam dari semua
aliran dan golonganmungkin pemerintah tidak mau memgambil resiko semua
situs islam dan meski situsnya tidak berbahaya pun akan ditutup oleh
pemerintah3.Penggunaan kata-kata islam pada setiap judul berita di Inilah di
dasari oleh ketidaksetujuan Inilah.com terhadap pemerintah yang memblokir
3
Wawancara dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin Ridhotullah pada tanggal 20 Maret
2016
77
semua situs islam. dalam pemberitaanya pun Inilah.com seperti mengecam
tindakan pemerintah yang melakukan pemblokiran terhadap situs islam.
Semestinya harus ada peran peran dari lembaga-lembaga untuk duduk
bersama dalam pemblokiran untuk membahas mana yang boleh diblokir dan
mana yang tidak. Inilah.com juga mempertanyakan maksud radikalisme versi
pemerintah. Tidak ada kriteria yang jelas apa itu radikalisme dan bagaimana
ciri dari radikalisme itu sendiri.
Sedangkan inilah.com memaknai radikalisme adalah segelintir orang
memperjuangkan keyakinanya tapi tidak mengindahkan keyakinan yang
lain.Kelompok radikal itu seakan akan paling benar mereka seakan akan
paling kuatsemua agama sama sekali tidak mau seperti itu tidak boleh ada
yang paling benar.Jadi dalam radikalisme sikap sikap seperti itu orang orang
merasa paling benar, merasa paling pegangan kuat, mereka akan perjuangan
seperti itu kalau perlu mengorbankan nyawanya. Seharusnya mereka lebih
membuka wawasan buka mata buka telinga bahwa kebenaran itu kebenaran
yang diperdebatkan.Tidak ada radikalisme kalau orang orang ini punya
pemikiran yang sama bahwa tidak ada yang kebenaran yang benar karena
untuk menyatakan hal itu kita harus punya pengetahuan yang cukup harus
punya toleransi kepada orang lain agama kita mengajarkan seperti itu. Merasa
paling benar merasa haknya paling bener orang yang paling berjihad kepada
Allah akhirnya itu dibiarkan maka timbulah radikalisme. Bahayanya
radikalisme itu mengajarkan propaganda kemudian mengajak yang lain yang
78
secara pengetahuan belum sampe dan belum siap menerima itu intinya
toleransi dan ga ada kebenaran yang paling benar.
Persamaan juga terdapat dari masing-masing media online ini dalam isu
pemblokiran situs islam. keduanya sama-sama mengkritik pemerintah agar
lebih tegas dalam merincikan apa itu situs radikal agar tidak ada kerancuan
dan debat yang membuat resah dan memcah belah masyarakat Indonesia.
Okezone menilai Pemerintah dalam isu ini masih belum begitu tegas
sikapnya lagi-lagi karena payung hukumnya belum ada di UU ITEnya jadi
masih ada celah yang bisa dimanfaatkan. Dalam konteks ini pemerintah
kurang hati-hati dalam menentukan definisi ini situs yang akan diblokir ini.
Hal ini kemudian menjadi polemik beda kalau pemerintahbisa betul-betul
pegang bukti bahwa situs ini sudah menyebarkan paham-paham radikal poinpoinya dan bisa dipertanggung jawabkan.
Sebaiknya para instansi terkait
dimintai pendapat kementrian agama rekomendasinya seperti apa, lalu ormasormas terkaitseperti apa dan DPR pun pasti ada masukan.. Sepertinya alasan
Okezone mengecam pemerintah pada kasus ini lebih kepada aspek politis
mengingat presiden direktur mereka yaitu Harry Tanoesoedibjo memiliki cara
pandang berbeda dengan partai pemerintah.
Inilah.com pun mempunyai pendapat yang sama mengenai hal ini
seharusnya memang tidak terjadi pemblokiran ini semacam pembredelan
dalam terhadap situs-situs islam. Seharusnya pemerintah itu sejak awal
mengatur dansemestinya bukan Menkominfo saja yang terlibat harusnya ada
79
kementrian agama ada MUI yang ikut disitu kalu perlu libatkan dengan KPI,
dewan pers,PWI. Jadi jelas nantinya yang dimaksud situs islam itu apa rambu
rambunya seperti apa, dengan keterlibatan banyak pihak nantinya pemblokiran
seperti ini akan tidak ada artinya semua yang dikhawatirkan pemerintah tidak
akan terjadi misalnya situs islam dipakai sebagai alat propaganda. dengan
keterlibatan dari banyak pihak dan dengan forum bersama bisa dinilai situs
radikal itu seperti apa dibikin konsep sama sama dan disepakati bersama
seperti itu, jangan sampai tiba tiba diblokir semua.Karena ini bukan tentang
islam dan radikalisme saja ini menyangkut hidup orang banyak ini
menyangkut umat.
Semua ini persoalan sikap ideologi dan agama jadi jangan sepihak
dalam menentukan paling tidak ada harunsya rembukan dan bicara
bersama.Memang situs situs yang bersifat propaganda kemudian menyerang
yang lain itu ada. Semua ini tugas berat pemerintah dalam hal seperti ini
karena berkaitan dengan HAM, dengan agama,kebebasan berpendapat namun
jika semua stakeholder terlibat tidak bakal ada masalah akan meminmalisir hal
hak seperti ini. semua ini pekerjaan pemerintah soal aliran agama karena ini
persoalan yang sensitif. Faktor media sebagai alat kontrol sosial juga menjadi
alasan Inilah.com untuk mengkritik pemerintah agar lebih teliti dalam
menjalankan tugasnya. Kebanyakan pemberitaan di Inilah.com mengenai
pemblokiran situs radikal ini kebanyakan mengecam tindakan pemerintah
yang semena-mena melakukan pemblokiran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Banyak orang yang beranggapan bahwa berita adalah konstruksi
realitas sosial. Berita yang dimedia bukanlah realitas asli dari realitas
sosialnya.
Wartawan
sebagai
pencari
berita
adalah
subjek
yang
mengkonstruksi realita. Oleh sebab itu media tidak bisa dikatakan ada diposisi
netral.
Dalam kasus pemblokiran situs radikal ini Okezone.com dan
Inilah.com terlihat ada perbedaan dalam memframing pemberitaan situs
berkonten radikal tersebut. Perbedaan paling mencuat terdapat dari sisi judul
dimana Okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya,
sedangkan inilah.com menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya.
Alasan
dari
okezone.com
menggunakan
kata
situs
radikal
dalam
pemberitaanya karena mereka menganggap situs yang diblokir adalah situs
radikal karena situs islam adalah situs yang baik untuk berdakwah. Sedangkan
Inilah.com beranggapan bahwa mereka menggunakan kata situs islam dalam
pemberitaanya karena tidak ada kejelasan dari pemerintah apa yang disebut
situs radikal. Tidak ada verifikasi dan ciri-ciri yang jelas yang ditentukan
pemerintah untuk situs-situs radikal ini.
Namun begitu kedua media online ini memiliki kesamaan yaitu samasama mengkritik pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam melakukan
pemblokiran situs radikal ini. faktor utama yang dikritik ialah tidak adanya
80
81
payung hukum yang jelas yang mendasari pemblokiran situs radikal ini.
Menjadi ganjil jika tidak ada dasar hukum yang melandasi pemblokiran situs
radikal ini apalagi Indonesia merupakan negara hukum dan taat sekali dengan
aturan hukum. Jika tidak ada dasar hukum maka pemerintah dianggap
sewenang-wenang dan membatasi kebebasan berpendapat masyarakat. Faktor
kedua yang dikritik adalah kurangnya komunikasi antar instansi yang terkait
dalam melakukan pemblokiran. Pemblokiran situs radikal ini menyangkut
agama namun dalam prakteknya Menkominfo dan BNPT tidak melibatkan
kementrian agama dan juga ormas-ormas islam terkait untuk melakukan
diskusi membahas situs radikal ini. Tentu ini menjadi keputusan sepihak yang
bisa memecah belah umat beragama.
Dilihat dari empat perangkat framing menurut Robert Entman pertama
yaitu indetifikasi masalah (problem identification)dalam hal ini Inilah.com
dan Okezone.com sama sama menganggap bahwa situs radikal ini
membahayakan bagi NKRI dan dapat memecah belah kesatuan republik
Indonesia. Namun disini Inilah.com terlihat sangat vokal dalam mengkritik
pemerintah itu terlihat dari berita-beritanya yang kebanyakan mengkritik
pemerintah.
Yang kedua adalah Causal Interpretation penyebab masalah yang
terjadi adalah kurang tegasnya pemerintah untuk menentukan mana yang
merupakan situs radikal dan yang bukan membuat pro-kontra terjadi di
pemberitaan Inilah.com dan Okezone.com. Sebaiknya ada ketegasan dari
82
pemerintah agar tidak merugikan umat dan kebebasan berpendapat masyarakat
Indonesia.
Make moral Judgement, baik Inilah.com dan Okezone.com menilai
bahwa tindakan gegabah dari pemerintah dalam hal ini Kominfo dalam
melakukan pemblokiran adalah tindakan yang tidak sesuai dengan moral.
Seharusnya Kominfo lebih teliti dan lebih bijak dalam menagmbil keputusan
karena sangat merugikan bagi bangsa.
Treatment
Recomendation,
Inilah.com
dan
Okezone.com
merekomendasikan agar para stake holder dan instansi terkait agar duduk
bersama dan membicarakan perihal situs radikal ini. harus ada kejelasan
hukum mengenai pemblokiran situs radikal ini. Kemudian harus ada
identifikasi yang jelas terhadap apa yang dimaksud situs radikal dan yang
bukan.
B. Saran
Inilah.com dan Okezone.com sebagai media online nasional harus
tetap menggunakan prinsip-prinsip keberimbangan dan kemanfaatan bagi
masyarakat. Masyarakat juga harus mampu menjadi audeins yang melek
media dan kritis dalam melihat pemberitaan di media saat ini. dalam memilih
narasumber Inilah.com dan Okezone.com juga sebaiknya memperkaya
narasumber agar tidak hanya terpaku pada satu narasumber dalam satu berita.
Agar ada cover both side dalam setiap berita yang ditampilkan oleh Inilah.com
dan Okezone.com.
83
Dari pihak pemerintah juga sebaiknya membuat aturan hukum yang
jelas dan kuat terkait masalah pemblokiran situs radikal ini. pemerintah juga
sebaiknya berkoordinasi dengan ormas-ormas terkait dalam hal pemblokiran
situs radikal ini. karena ini hal yang menyangkut agama dan ini sangat sensitif
di Indonesia. Agar tidka terjadi pecah belah antar umat beragama sebaiknya
pemerintah mengambil langkah cepat dan tegas perihal masalah ini.
Dari pihak masyarakat sendiri agar lebih hat-hati dalam mengakses
situs-situs di internet. Karena internet adalah dunia yang bebas dan bisa di
akses siapa saja perlu pengawasan yang ketat dalam diri pribadi untuk
memilah dan memilih mana yang baik dan tidak. Iman yang kuat juga
diperlukan agar tidak mudah terpengaruh atas bujukan-bujukan yang terdapat
dari situs-situs tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aswad Ishak, Fajar Junaedi, Setio Budi HH & Agung Prabowo, 2011,Mix Methodology
Dalam Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: ASPIKOM)
Bungin, Burhan, 2006 Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Group)
Bungin, Burhan, 2008, Konstruksi Sosial Media Massa Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan
Televisi, dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L Berger dan Thomas
Luckman (Jakarta, Kencana Prenada Media Group)
Eriyanto, 2005, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKis)
Jumroni dan Suhaimi, 2006,Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta
Press)
Mukodi, Pesantren dan Upaya Deradikalisasi Agama (Walisongo 23, no 1, Mei 2015)
Mondry, 2008, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik ( Bogor, Ghalia Indonesia)
Nasuhi, Hamid dkk, 2007, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda)
Santana, Septiawan, 2005, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia)
Seto, Indiwan Wahyu Wibowo, 2013 Semiotika Komunikasi. (Jakarta: Wacana Media)
Sobur, Alex, 2009 Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Taher Tarmizi. 1998. Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat
IAIN JAKARTA)
Prabowo, Paham Radikal Disebar Melalui Internet
http://news.okezone.com/read/2015/10/11/510/1229877/paham-radikalisme-disebar-melaluiinternet diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 19.30
Wicak Hidayat, Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media 18 Februari 2016 pukul 19.00
Misbahol Munir, Sejarah Lahirnya Radikalisme di Indonesia http://pendidikan-islam.com/sejarah-lahirnya-
radikalisme-di-indonesia diakses pada 29 Januari 2016 pukul 20.00
Tim Detiknews, Tambah tiga ini 22 Website yang Diblokir Terkait Paham Radikal
http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-pahamradikal
Arina Faila Saufa, Studi Perbandingan (Komparatif)
http://www.academia.edu/6916382/STUDI_PERBANDINGAN diakses pada tanggal 13
Februari 2016
http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf diakses pada 14 Februari 2016
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/ diakses pada tanggal 25 November 2015
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/01/nm4629-ini-penyebab-situsislam-diblokir diakses pada tanggal 25 November 2015
Transkrip Wawancara Dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifulloh
1. Faktor apa saja yang membuat okezone mengangkat suatu isu?
2. Bagaimana okezone menentukan suatu berita baik untuk dinaikan atau tidak?
3. Bagaimana okezone menentukan narasumber yang tepat untuk suatu isu?
4. Bagaimana okezone menentukan judul suatu berita?
5. Bagaimana okezone memaknai pemblokiran situs islam?
6. Apakah tepat menurut okezone situs islam diblokir? Mengapa?
7. Menurut okezone siapakah yang berhak memblokir situs yang berbau agama? Mengapa?
8. Menurut okezone situs radikal berbahaya bagi keamanan negara?
9. Bagaimana okezone memaknai radikalisme itu sendiri?
10. Apakah okezone menganggap berita situs islam diblokir itu penting? Mengapa?
11. Apakah okezone memilah milih dengan hati-hati untuk mengangkat isu tentang agama?
12. Kebijakan redaksi seperti apa yang dilakukan okezone saat memproduksi isu tentang agama?
13. Bagaimana okezone memposisikan dirinya dalam isu pemberitaan situs radikal?
14. Bagaimana pandangan okezone terhadap pemerintah mengenai pemblokiran situs radikal ini?
15. Apa harapan okezone terhadap pembaca dengan membingkai pemberitaan-pemberitaan yang
ada?
16. Adakah perbedaan kebijakan redaksi terhadap isu mengenai agama dengan isu-isu umum?
17. Ideologi Okezone?
18. Jumlah wartawan di okezone?
19. Latar belakang wartawan okezone lulusan apa?
20. Gaji perbulan wartawan okezone?
21. Dalam merekrut wartawan kriteria apa saja yang dilihat oleh okezone?
22. Adakah okezone condong ke dalam suatu partai tertentu?
23. Sebagai media grup besar adakah peran okezone dalam membangun bisnis perusahaan?
24. Bagaimanakah okezone melakukan persaingan dengan sindo news.com yang notabene satu
perusahaan?
25. Rata-rata pembaca Okezone dalam sehari berapa jumlahnya?
26. Jenjang karir jika bekerja di Okezone?
Jawaban
1. Yang pasti pertama soal aktualitas, aktual atau engga isu itu terus yang kedua soal
kepentingan publik berita yang diangkat itu ada pengaruh di publik gak penting atau engga
bagi mereka dan faktor lain tentu juga respon dari pasar berita itu diminati atau engga ya
kalau di minati kita ambil juga
2. Hampir sama dengan pertanyaan pertama dari elemen-elemen berita terpenuhi atau engga
kemudian dari sisi bisnisnya juga masih bisa diolah ini ada potensi ga untuk kemudian bisa
back up untuk sisi bisnis perusahaan tapi itu pertimbangan paling akhir ya untuk menaikan
berita atau engga dari sisi bisnis ya
3. Kalau narasumber tentu narasumber yang punya otoritas untuk berbicara ya kalau terkait
dengan penutupan situs radikal pertama tentu kominfo kan selaku leading sector di
pemerintahan lalu kemudian pihak-pihak terkait kaya PBNU masih bisa BNPT lalu
kementrian agama muhammadiyah termasuk juga pakar-pakar terorisme tentu juga pakar IT
lah yang bisa mengkaji dari sisi regulasinya kaya apa
4. Kalau judul tentulah kita bikin yang paling menarik ya paling menarik dan yang sesuai
dengan pakem jurnalistik
5. Kita memaknai pemblokiran situs islam ya bukan situs islam sebenarnya tapi situs yang
menyebarkan paham radikal kalau situs islam yang diblokir tentu kita ga sepakat ya kan
tujuanya baik untuk dakwah kan tapi bagaimana mendorong pemerintah agar lebih selektif
untuk menutup situs-situs yang menyebarkan kebencian menyebarkan pemahaman agama
yang hanya parsial ini akan bahaya kan kalau pembaca apalagi generasi-generasi muda.
6. Ya tepatlah harus ada regulasi kan dunia maya masih begitu bebas ya dampaknya kan anak
kecil sudah bisa mengakses ketika mereka dapat informasi yang continue terus menerus tanpa
ada filter dan itu informasi yang salah akan membentuk pemahaman yang salah juga
7. Situs radikal berbahaya bagi keamanan negara ya pastilah
8. Yang berhak sebenarnya kominfo mereka pasti kan ada yang namanya di setiap lembaga kan
ada leading sectornya kan siapa yang leading sectornya dipegang kemudian stake holdernya
dimintai pendapat kementrian gama rekomendasiinya kaya apa ormas-ormas kaya apa dpr
pun pasti ada tanggapan ketika udah ngerucut ada payung hukumnya mengapa tidak situs
porno aja diblokir kenapa situs radikal yang jelas-jelas bisa mendorong orang-orang berbuat
makar berbuat kekacauan mengapa tidak diblokir juga
9. Jelas ya upaya-upaya bikin teror ditengah-tengah masyarakat ujung-ujungnya mereka
melawan ideologi pancasila dan itu jelas kan ketika di konten-konten yang disebarkan isunya
kesana tapi negara ini sudah jelas kan nkri harga mati
10. Situs diblokir penting-penting banget isu yang lagi mengemuka dan faktanya dilapangan
banyak banget situs yang menyebarkan pemahaman yang radikal dan itu fatal
11. Untuk isu agama tentu kita sangat hati-hati lah gak mungkin kita grasa grusu terkait isu-isu
sara itu harus betul-betul cover both side terus terpenuhi unsur-unsur jurnalismennya disitu
masih ada lagi pertimbangan apakah peristiwa yang sudah terjadi peristiwa sudah terpenuhi
kaidah jurnalistiknya belum tentu itu bisa diangkat ada petimbangan juga ini layak apa engga
demi kebaikan bersama
12. Saat memproduksi isu tentang agama kebijakan kita ya hampir sama dengan semua media
yang lain ya intinya menjaga keberagaman baik itu agama suku ras antar golongan tidak
memprovokasi mereka untuk semakin memunculkan konflik-konflik horizontal maupun
vertikal
13. Okezone memposisikan, ya posisi kita dorong lah dorong pemerintah agar menertibkan situssitus yang secara faktual sudah terbukti menyebarkan paham-paham kebencian ya itulah
fungsinya media kan untuk kontrol sosial
14. Pemerintah dalam isu ini masih belum begitu tegas sikapnya ya lagi-lagi karena payung
hukumnya belum ada di UU ITEnya jadi masih ada celah yang bisa dimanfaatkan dan dalam
konteks ini pemerintah kurang hati-hati dalam menentukan definisi ini situs yang akan
diblokir ini engga makanya kemudian ini menjadi polemik beda kalo mereka bisa betul-betul
pegang buktinya bahwasanya situs a ini sudah menyebarkan paham-paham radikal poinpoinya dan bisa dipertanggun jawabkan
15. Ya harapan kita pembaca pun jadi aware aware dengan isu ini dan mereka pun tergugah untuk
memfilter informasi yang di dapat baik itu dari media dari sosial media maupun dari sumbersumber yang belum publik kan belum tentu mereka paham kan ini media yang kredibel atau
ini sekedar ditulis di upload di website apalagi di blog apakah itu website-website yang instan
mereka kadang belom bisa mencerna ini perlu difilter lagi atau bisa diterima mentah-mentah
16. Perbedaan kebijakan redaksi soal isu-isu agama dengan isu umum pasti bedalah karena isu
agama bagaimanapun tentu akan sensitif ya jadi harus hati-hati dalam penyebutan tempat
ibadah kita ga langsung gereja kemudian mesjid kita sebutnya tempat ibadah dan arahnya pun
lebih ke resolusi konflik bukan untuk lebih memperuncing dengan bikin berita-berita yang
provokatif.
17. Ideologi okezone ya pancasila kita ga berdasarkan agama sentimen suku atau aliran politik
kan ga kesitu.
18. Jumlah keseluruhan total karyawan okezone 275an orang plus 30an kontributor daerah jadi
hampir 300an orang terbagi dalam beberapa layer ada manajemen ada hrd ada marketing ada
tim it kemudian ada tim multimedia yang memproduksi foto dan video wartawan lapangan aja
terbagi dari beberap tim, 52 lapangan untuk tim news dikuar ekonomi sport lifestyke dan
selebriti tekno dengan keseluruhan 7 kanal
19. minimum s 1 lebih dari s1 hanya 5%
20. instensif reporter diatas umk plus transport dan pulsa range 3-4 juta
21. kemampuan menulis, pengetahuan umum karena dituntut tau banyak hal, dan tau medan
harus paham tempat tempat sumber berita.
22. afiliasi politik okezone politik kebangsaan senua partai yang berazas pancasila akan jadi
partner
23. sindonews dan okezone saling support bahkan kita pun berbagi berita ada berita sindonews
yang naik di okezone dan begitu sebaliknya jadinkonsep lita saling melengkapi jangankan
dari sindobews di okezone ada berita berita dari koran sindo dari rcti dari trijaya itulah
fungsinya sinergi dari grup besar beda dengab media media ga punya gruop seperti mnc kan
the biggest media in southeast asia tv aja ada 1000 kontributor di indonesia tinggal kineksikan
aja yang jadi keunggulan okezone itu kaya kemaren rio haryanto balapan di melbroune
okezone dapat karena ada kintributor kita di austrakia wawancara eksklusif bola.com aja
ngutip dari kita.
24. okezone ini istilah pak ht adalah bayi yang baru dibesarkan karena pak ht dan teman di
okezone sadar bisnis kedepan akan mengsrah ke newmedia arahnya ke internet onkine sama
ke tv radio dan cetam pelan pelan akan ditinggalkan pangsa oasar tradisional mereka pasti ada
tapi untuk kedepan larinya ke portal sama ke tv makanya mnc keliatan kedepan yang
dibesarkan ada inews okezine sindonews, sindonews lebih ke news aja namun okezone lebih
lengkap ada entertain lifestyle bola kor bisnis tetap news and entettainmemt.
25. rata rata pembaca okezone 8juta perhari.
26. jenjang karir oekzone cukup bagus saya sangat terbuka semua lebih kekuatan profesional
kuakitas jaringan
Transkrip Wawancara Dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin
Ridhotulloh
1. Bagaimana inilah menentukan judul suatu berita?
Judul menarik jadi ga pernah kita ada judul panjang kalo pun terpaksa
panjang kita pakai sub judul yang pendek dan kecil kita paling pakai itu menentukan
judul ya kalo judul kita itu semua sama ya judul itu harus membawa harus membuat
penasaran keingintahuan pembaca jadi ketika orang baca judulnya orang penasaran
ingin baca kalo judulnya datar judulnya biasa apalagi judulnya sama dengan media
lain ini yang membedajan judul jusul dari media online jualanya di judul kadang
judul judul ini ga ada di teori teori media massa jaman duku ga ada saya termasuk
produk kampus tahun 90an lah ya 94 93 itu jadi beda teorinya karena belum ada
online gimana cara judul bermacam macam tiba tiba ada judul inilah ini gitu sesuatu
yang dulu tidak terpikirkan mungkin dengan perkembangan seperti itu akhirnya kita
berorientasi bagaimana mengajak pembaca terus mengajak minat pembaca ini untuk
tukisan berita berita kita jadi harus terbiasa begitu kalo judul kita sama dengan judul
koran ga akan dibaca jadi kita cari yang biasa yang bikin orang penasaran mungkin
detik bisa baca inilah ya karena ada yang biasa aja ada ysng bagus misalnya judul di
inilah itu jokowi yang lain di media lain nulis jokowi membatalakan rencana proyek
kereta cepat semua begitu sama semua begitu nah kita di redaksi temen saya redaktur
itu bikin judul begini jokowi lebih suka kereta lambat jadi kita coba dengan judul
judul ysng berlainan lebih menarik bikin penasaran orang kemudian susahnya lagi
dikita ini dionline kita itu kita harus mencari judul ysng menarik kita juga terbatas
dengan space judul kalo media online bisa judul panjang gitu satu kalimat panjang
kalo dikita itu satu judul ga boleh dari 50 kata jadi kita batesin seperti itu supaya
orang naca sekilas udah tau nih oh ini judulnya jsdi ga ribet dan dari segi tampilan
juga lebih bagus kalo panjang judul dua baris ya kan penampilan ga enak diliat kita
berusaha secara artristik juga bagus secara judul menarik gitu lo jadi kita harua puter
otak gimana.
2. Latar belakang wartawan inilah lulusan apa?
Latar belakang wartawan rata rata s1 tapi kalau dibawah s1 namun kemampuan
nulisnya bagus ya kita ambil.
3. Gaji perbulan wartawan inilah?
Gaji perbulan diatas ump sedikit kita belum bisa memberikan gaji yang lebih kita
bukan perusahaan besar secara bisnis belum kuat tapi kita menawarkan pengalaman
kerja untuk berkembang di inilah kebanyakan anak anak baru.
kita bukan bagian besar dari konglomerasi besar media.
4. Bagaimana pandangan inilah terhadap pemerintah mengenai pemblokiran situs radikal
ini?
Pemblokiran itu kita terus terang perihatin karena ini tanpa alasan tanpa semacam
klarifilasi tanpa verifikasi semua situa islam disama ratakan kita waktu itu dan inilah.com
dianggap situs islam tapi harus bedain kita situs berita seharusnya memang tidak terjadi
pemblokiran itu kan semacam pembredelan dalam tanda kutip ya terhadap situs situs
islam seharusnya pemerintah itu sejak awal mengatur mereka gitu loh harusnya bukan
Menkominfo aja yang terlibat harusnya ada kementrian agama ada MUI yang ikut disitu
kalo perlu libatkan dengan KPI dengan macem macem dengan dewan pers dengan PWI
misalnnya yang dimaksud situs islam itu apa sih rambu rambunya seperti apa sih dengan
keterlibatan banyak pihak nantinya pemblokiran seperti ini akan tidak ada artinya semua
yang dikhawatirkan pemerintah tidak akan terjadi misalnya situs islam dipakai seperti ini
situs islam dipakai sebagai alat propaganda dengan keterlibatan seperti itu mungkin
dengan forum bersama bisa dinilai situs radikal itu seperti apa dibikin konsep sama sama
lah disepakati bersama seperti itu jangan sampe tiba tiba diblokir semua kayaknya bukan
tentang islam dan radikalisme ini menyangkut hidup orang banyak ini menyangkut umat.
Ini persoalan sikap ideologi dan agama gitu loh jadi jangan sepihak dalam menentukan
paling tidak ada harunsya rembukan dan bicara bersama kita tidak bisa menutup mata lah
memang situs situs yang berisfat propaganda kemudian menyerang ysng lain ada yang
seperti itu saya kira mereka punya tokoh tokoh yang menjadi panutan jika tokoh tokoh itu
dilibatkan akan meminimalisir hak hak seperti itu memang kita kita ga menutup mata ya
situ situs itu ada yang mempunyai kepentingan sesuatu misalnya ini situs berbalut agama
namun dibalik itu bukan bahaya kan ada situs islam namun menyerang islam kan ini lebih
bahaya ini harus diperhatikan jangan karena ada situs seperti itu semua jadi sama rata
perlu dibuat aturan bareng bareng kalo begini sekarang kabur semua ini tugas berat
pemerintah dalam hal seperti ini karena berkaitan dengan ham dengan macem macen
dengan agama kebebasan berpendapat macem macem lah namun jika semua stakeholder
terlibat tidak bakal ada masalah akan meminmalisir hal hak seperti ini. semua ini
pekerjasn pemerintsh soal aliran agama ini soal yang sensitif.
5. Bagaimana inilah memaknai radikalisme itu sendiri?
Seringkali orang memperjuangkan keyakinanya itu tidak mengindahkan keyakinan
yang lain mereka itu seakan akan paling benar mereka seakan akan paling kuat saya kira
semua agama ya sama sekali tidak mau seperti itu tidak boleh afa yang paling benar
kalopun ada sesuatu yang benar menurut mereka mungkin ilmu kita belom nyampe untuk
memahami seperti itu selalu seperti itu jadi dalam radikalisme sika sikap seperti itu orang
orang merasa paling benar merasa paling pegangan kuat ini paling benar mereka akan
perjuangan seperti itu kalo perlu mengorbankan nyawanya seharusnya dia harus buka
wawasan buka mata bukan telinga bahwa kebenaran itu kebenaran yang diperdebatkan
jadi tidak ada radikalisme kalao orang orang ini punya pemikiran yang sama bahwa tidak
ada yang kebenaran yang benar karena untuk menyatakan hal itu kita harus punya
pengetahuan dia harus pengetahuan yang cukup harus punya toleransi kepada orang lain
agama kita mengajarkan seperti itu. merasa paling benar merasa haknya paling bener
orang yang paling berjihad kepada Allah akhirnya itu dibiarkan maka timbula radikalisme
yang bahayanya radikalisme itu mengajarkan propaganda kemudian mengajak yang lain
yang secara pengetahuan belum sampe dan belum siap menerima itu intinya toleransi dan
ga ada kebenaran yang oaling benar.
6. Bagaimana inilah menentukan suatu berita baik untuk dinaikan atau tidak?
Kalau beritanya menarik di rapat redaksi oke dari sisi isu menarik dekat dengan
pembaca kita kepentingan macemacem dan yang lainya adalah dan ini kemudian sudah
layak belum kadang kadang ada isu menarik bakal mendatangkan banyak pembaca tapi
kalo kita menganggap wah ini kayaknya membayakan sara misalnya oh ini ternyata
berdampak buruk pada masyarakat karena media massa mengemban tidak hanya
membawa kepentingan media tapi juga mengemban misi misi sosial norma norma etika.
7. Bagaimana inilah menentukan narasumber yang tepat untuk suatu isu?
Narasumber saya kira udah tau ya yang kompeten apa engga kita sudah tau ini
narasumber afiliasinya kemana kalau misalkan isu ini kita pastilah dapat narasumber yang
menurut kita sesuai dengan kompetensinya tapi juga kita sering kali mengangkat
narasumber yang sebenarnya orang ini potensial dari sisi keilmuam dia juga bagus dari
sisi pengalaman juga bagus dari sisi moralitas juga bagus cuman ga populer nah kita
seringkali memunculkan tokoh tokoh seperti ini kadang mereka samgat jernih cara
berfikirnya cara analisisnya juga bagus kita angkat misalnya ini tentang ekonomi politik
okelah misalnya di pasar modal juga begitu dia mengekuarkan analisis baru dia belum ada
kepentingan macem macem kita pakai memang mungkin secara pembaca ini siapa sih tapi
dengan kemasan yang menarik dengan pertanyaan yang spesifik apalagi dia sendiri
mempunyai kemampuan untuk menganalisa sesuatu lebih baik dari yang lain itu akan
menarik dikemas dengan baik beritanya nah orang akan senang, ada analisis lain
pengamat kriminal lain walaupun ga terkenal kita coba itu jadi kita punya daftar
pengamat baru dosen dosen di UNPAD itu misalnya banyak dosen dosen yang ga muncul
dia di publik dari sisi kemampuan dia baik, di UIN mungkin begitu banyak sekali orang
orang UIN yang berkualitas dan komentarnya lebih baik dari pengamat pengamat yang
pasaran nah itu yang kita cari
Wawancara Via Email dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin Ridhotulloh
1.
Sejarah pendirian INILAH.COM?
Pada 2007 sejumlah wartawan senior berkumpul dan berdiskusi tentang perkembangan pers
nasional. Di antaranya Pak Muchlis Hasyim dan Pak Gigin Praginanto (pemimpin redaksi
pertama), keduanya sebelumnya dari Tempo serta sejumlah wartawan senior lainnya.
Saat itu ada keprihatinan bahwa bisnis pers nasional sekarang tidak dikelola atau dimiliki oleh
orang-orang pers. Perusahaan pers saat ini lebih banyak dikuasai para pengusaha dan bukan
orang pers itu sendiri. Sehingga kemudian ada keinginan membuat media yang benar-benar
dikelola oleh wartawan.
Kemudian tercetus membuat situs yang berisi konten berat berupa opini dan penulisan yang
mendalam sehingga kemudian keluarlah yang namanya innchannels.com. INN itu singkatan
dari Indonesia News Center. Kemudian perkembangan berikutnya tak hanya berita mendalam
tetapi berita-berita terkini juga menjadi garapan serius sesuai tuntutan publik yang kian
mobile.
Nama kami pun berubah menjadi INILAH.COM, agar lebih mudah diketik di keyboard dan
lebih gampang diingat serta nyeleneh. Tapi bukan berarti kami tidak serius dan main-main
dalam pemberitaan, kami sangat serius. Juga ada filosofi ‘Inilah dotcom, yang lain berarti
bukan dotcom’.
2.
Bagaimana perjalanan INILAH.COM sejak berdiri sampai sekarang?
Kami sebagai pendatang baru saat itu memang harus bekerja keras melakukan inovasi untuk
bisa bersaing dengan situs berita yang sudah ada dan sejak lama. Kami terus melakukan
pembenahan baik konten, infrastruktur IT maupun SDM-nya.
Alhamdulillah perkembangannya INILAH.COM cukup baik bahkan bisa dibilang
membanggakan. Kami belum pernah launching besar-besaran, kami juga tidak di back up
oleh konglomerasi pers, juga tidak ada promosi besar-besaran di TV, radio, koran atau
majalah seperti yang dilakukan situs berita lainnya.
Murni kami menjual kemampuan jurnalistik mengemas berita online, IT yang kuat dan
inovasi yang terus kami lakukan. Rangking kami juga sangat baik dan terus meningkat dari
sisi klikers juga terus meningkat. Pageviews sudah mencapai di atas 20 juta sebulan versi
Goggle Analytic.
Tak hanya itu, sejak dua tahun lalu kami sudah memperluas jaringan ke Jawa Barat
dengan www.inilahjabar.com, kemudian 10 November 2011 kita launching INILAHKoran,
koran nasional yang ada di Bandung serta majalah INILAHReview yang terbit di Jakarta.
Kami sekarang akan terus berbenah dan berinovasi menyajikan yang terbaik sekaligus
memberi warna bagi pers nasional.
3.
Berapa jumlah awak Inilah.com saat ini?
Saat ini untuk online aja yang di Markas Rimba, Jakarta Selatan ini ada sekitar 40 awak
redaksi.
4.
Berapa modal awal mendirikan Inilah.com dan biaya operasionalnya?
Saya kurang tahu persis. Tapi yang jelas, pemegang saham kami tidak setengah-tengah
mengelola INILAH.COM ini. Pada awal berdiri saja kita sudah membeli server sendiri
dengan investasi sekitar Rp3 miliar. Kita juga sudah memiliki kantor sendiri dan infrastruktur
yang lengkap.
5.
Berapa pendapatan dan dari sektor mana saja pendapatannya? Iklan, program, dll
Saya tidak begitu tahu pasti posisi pendapatan terakhir karena memang ada divisi usaha. Tapi
yang jelas sumber pendapatan kita bervariasi, tidak hanya mengandalkan iklan banner dan
pendapatan dari online tapi juga kegiatan offline. Kita juga punya jasa event organizer dan
bersinergi dengan perusahaan lain di grup INILAH.
6.
Apa ciri khas yang ditawarkan dibanding kompetitornya?
Yang jelas setiap media online menawarkan kecepatan. Kami juga jelas mengedepankan itu
ditambah dengan kedalaman dan pengembangan peristiwa dan lebih lengkap ditinjau dari
berbagai sisi. Salah satu kekuatan inilah.com terletak pada analisa terutama Pasar Modal dan
politik.
Analisa kami yang tajam dan menyeluruh tentang pergerakan bursa saham, sudah menjadi
referensi bagi kalangan pelaku pasar modal (dilihat dari time on site yang tinggi). Sementara
peristiwa dan isu politik yang terdepan dan akurat ditambah analisa politik yang disajikan
secara cepat, objektif dan mendalam telah menjadi acuan para pengambil keputusan di DPR,
Pemerintah dan Daerah. Demikian pula berita lain seperti berita bola nasional dan
internasional serta gaya hidup dan selebritis terkini.
7.
Apa kebijakan editorialnya?
Kebijakan editorial kami sangat independen. Kami tidak berafiliasi dengan partai atau
kelompok bisnis apapun. Sehingga bisa menyajikan berita atau analisa dengan sudut pandang
yang sangat netral dan jernih. Tentunya disampaikan dengan cara yang lugas, cepat dan
akurat.
8.
Bagaimana pemanfaatan media sosial dalam pemberitaan?
Jelas media sosial sangat membantu. Selain membantu mendorong jumlah pembaca juga ikut
membangun pembaca loyal sekaligus mendekati komunitas sesuai segmen pembaca. Promosi
gratis lewat media sosial ini betul-betul kita manfaatkan. Kita memiliki account Facebook dan
Twitter INILAH.COM dengan ribuan anggota. Semua karyawan juga harus terlibat dalam
mempromosikan berita-berita INILAH.COM ke jejaring sosial. Kami memiliki tim khusus
yang mengelola soal penyebaran beritaINILAH.COM ini.
9.
Apa mekanisme yang digunakan untuk meralat berita?
Kita sebisa mungkin menyebarkan berita yang tepat dan akurat sehingga tidak perlu ada ralat.
Namun jika terjadi ralat berita tentu harus mengacu pada peraturan yang berlaku seperti
undang-undang pers dan kode etik jurnalistik termasuk Dewan Pers. Tak lupa juga dibahas di
rapat redaksi. Ralat atau koreksi harus dicantumkan pemuatan berita yang diralat dan
ditautkan pada berita yang diralat.
10.
Apa yang dilakukan untuk mencuri perhatian pembaca dibanding media lain? Judul
sensasional, liputan khusus yang disertai audio visual, dll?
Banyak cara yang dilakukan untuk menarik pembaca kami. Misalnya saja bagaimana kita
menggaet pembaca loyal, artinya pembaca harus merasa terikat dan terbiasa dengan kita.
Misalnya setiap jam-jam tertentu sejak bangun tidur secara rutin kita mengeluarkan beritaberita yang dibutuhkan untuk pelaku pasar modal sebagai referensi. Dari mulai pasar belum
buka sampai tutup pada sore/malam hari. Sehingga pembaca sudah terbiasa dengan pola jam
update untuk berita-berita tertentu. Demikian pula berita-berita soal pelayanan kota, mobil
SIM Keliling, cuaca dan lain-lain.
Untuk penjudulan kita berusaha untuk menarik pembaca dan membuat penasaran. Judul
sensasional saya kira sah-sah saja tanpa mengabaikan substansi. Kadangkala judul yang
sedikit ‘centil/genit’ yang tujuannya agar pembaca tertarik. Tapi yang penting juga adalah
judul itu harus bisa familiar dan memudahkan mesin pencari seperti google dan yahoo. Ini
penting bagi pembaca untuk mencari berita di internet lewat search engine.
Ada yang menarik dari penjudulan ini adalah penggunaan kata INILAH. Misalnya ‘Inilah Pria
Idaman Angelina Sondakh’. Penjudulan cara ini selain mengundang pembaca juga boleh
dibilang menjadi ciri khas. Saya lihat beberapa situs berita juga menggunakan kata ‘INILAH’
dalam judulnya walaupun kemudian malu-malu dan dipangkas menjadi ‘INI’, seperti judul
“Ini Pacar Baru Rafi Ahmad’.
Download