ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PEMBLOKIRAN SITUS RADIKAL (Studi Perbandingan Okezone.com dan Inilah.com) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat untuk Melakukan Penelitian (Skripsi) Disusun Oleh: Akbar Ramadhan NIM: 1112051000019 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 Lembar Pernyataan Dengan ini saya menyatakan: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 28 April 2016 Akbar Ramadhan ABSTRAK Akbar Ramadhan Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs Radikal (Studi Perbandingan Okezone.com dan Inilah.com) Radikalisme mencuat di Indonesia karena dimulai dari banyak paham-paham dan aliran-aliran agama yang berkembang di Indonesia. Dengan dicampurkanya agama dengan budaya dan politik dapat membuat paham paham bersifat radikal itu muncul. Paham-paham radikal telah menyerang melalui internet. Paham-paham tersebut dengan mudahnya masuk melalui internet tanpa adanya kontrol dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang. Dengan bebas dan luasnya dunia maya tersebut membuat paham radikalisme sangat mudah disebar melalui internet. Sebuah data penelitian mengungkapkan bahwa saat ini, banyak masyarakat dunia yang mengakses website terkait penyebaran paham radikalisme. Dari sini bisa dilihat pemberitaan media terutama media online begitu marak mengenai pemblokiran situs berkonten radikal. Dari banyaknya media online yang ada di Indonesia peneliti ingin melihat bagaimana bingkai berita yang dilakukan oleh media online Okezone.com dan Inilah.com terhadap pemblokiran situs berkonten radikal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian di media Okezone.com dan Inilah.com. Peneliti merumuskan satu pertanyaan yakni, Bagaimana perbedaan pembingkaian pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal sesuai model Robert N Entman pada media Okezone.com dan Inilah.com?. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi komparatif dimana penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Selanjutnya teori yang digunakan peneliti ialah teori analisis framing, Metode ini merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui bagaimana media membingkai atau mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam isi media. cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakan. Dalam kasus pemblokiran situs radikal ini Okezone.com dan Inilah.com terlihat ada perbedaan dalam memframing pemberitaan situs berkonten radikal tersebut. Perbedaan paling mencuat terdapat dari sisi judul dimana Okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya, sedangkan inilah.com menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya. Alasan dari okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya karena mereka menganggap situs yang diblokir adalah situs radikal karena situs islam adalah situs yang baik untuk berdakwah. Sedangkan Inilah.com beranggapan bahwa mereka menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya karena tidak ada kejelasan dari pemerintah apa yang disebut situs radikal. Tidak ada verifikasi dan ciri-ciri yang jelas yang ditentukan pemerintah untuk situs-situs radikal ini. Namun begitu kedua media online ini memiliki kesamaan yaitu sama-sama mengkritik pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam melakukan pemblokiran situs radikal ini. Kata Kunci: Framing, Pemblokiran, Radikalisme, Media dan Online i KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah yang selalu tercurah kepada seluruh hamba-Nya. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran untuk menuju cahaya kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs Berkonten Radikal Studi Perbandingan Media Okezone.com dan Inilah.com”. Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Bapak Rahmat Bayhaki M.A., sebagai pembimbing skripsi yang telah menyempatkan waktu dan memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini. 4. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa perkuliahan. 5. Bapak Mohammad Saifulloh selaku Redaktur Pelaksana dari Okezone.com yang telah memberikan waktu luang untuk wawancara walau di tengah kesibukan. ii 6. Bapak M. Dindien Ridhotulloh selaku Pemimpin Redaksi Inilah.com yang telah memberikan waktu luang untuk wawancara di tengah kesibukan bapak. 7. Seluruh wartawan dan staff Okezone.com dan Inilah.com yang telah membantu memberikan data-data demi terselesainya skripsi ini. 8. H. Juzier Zaini dan Hj. Enny Syahniar yang telah memberi support baik moral maupun materil kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Kakak saya dan kakak ipar saya Annisa Balqis dan Hari Haryanto beserta anak mereka Hammam Nur Mustopha yang telah memberikan motivasi kepada penulis. 10. Indah Yuni Permata beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis serta selalu mewarnai keceriaan hari-hari penulis. 11. Ridho Fallah Adli, Giovanni, Fahmi Syamsi selaku sahabat dan teman seperjuangan yang telah memberikan keceriaan kepada penulis dikala sedang mengalami terhadap skripsi ini. 12. Teman-teman sepermainan futsal Faisal Irwanto, Arif Faturahman, Ahmad Fikry, Trisaka Octarian, Taufik Abdullah, Arif Syahrijal, Asep Hermawan, Fadel Muhammad, Danang Triatmojo, El Azmi, teruslah bermain futsal untuk menjaga silaturahmi. 13. Teman-teman seperjuangan awal semester Dani Perdana, Nurul Hidayanti, Ellya Pratiwi, Ratih Pratiwi semoga tetap terjalin silaturahmi diantara kita 14. Keluarga Besar KPI angkatan 2012 serta kakak-kakak senior dan adik-adik junior yang sudah memberi keceriaan dan memberikan inspirasi kepada peneliti. 15. Keluarga besar KKN Semarak serta Keluarga besar Desa Cibetok tahun 2015 semoga tali silaturahmi ini tidak pernah putus. 16. Kepada Arsenal Football Club tim sepakbola favorit saya yang pertandinganya saya saksikan dikala jenuh. iii 17. Orang-orang yang kenal dengan saya dan membaca skripsi ini mohon maaf nama anda tidak saya cantumkan. Pada akhirnya peneliti hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat peneliti berikan, semoga Allah membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta. Jakarta, April 2016 Akbar Ramadhan iv DAFTAR ISI ABSTRAK ...............................................................................................................................i KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii DAFTAR ISI ...........................................................................................................................v DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................7 D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................7 E. Metodologi Penelitian ...............................................................................9 F. Sistematika Penulisan ...............................................................................13 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Konstruksi Sosial Media Massa .....................................................15 B. Konsep Nilai Berita dan Media Online....................................................23 C. Analisis Framing .......................................................................................33 D. Pengertian Radikalisme ............................................................................40 BAB III GAMBARAN UMUM OKEZONE.COM DAN INILAH.COM A. Profil Okezone.com ..................................................................................44 B. Profil Inilah.com .......................................................................................47 BAB IV ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PEMBLOKIRAN SITUS ISLAM A. Framing Pemberitaan Okezone.com dan Inilah.com ..............................52 B. Perbedaan dan Persamaan Bingkai Inilah.com dan Okezone.com ........75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................80 B. Saran-saran ................................................................................................82 Daftar Pustaka………………………………… ..................................................................84 Lampiran .................................................................................................................................86 v DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perangkat Framing Robert Entman.................................................................3 Tabel 2.2 Konsep Framing Robert Entman.........................................................................3 Tabel 4.1 Perangkat Framing berita Pemerintah Jangan Ragu Tutup Situs Radikal...........9 Tabel 4.2 Perangkat Framing Berita Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal ................9 Tabel 4.3 Perangkat Framing Berita Pemblokiran Situs Radikal Wujud Tanggung Jawab Pemerintah................................................................................................9 Tabel 4.4 Perangkat Framing Berita Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs Radikal.................................................................................................................9 Tabel 4.5 Perangkat Framing Berita Pemblokiran Situs Radikal Karena Jelekan Jokowi…………………………………............................................................40 Tabel 4.6 Perangkat Framing Berita Jurnalisme Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs................................................................................................................... 40 Tabel 4.7 Perangkat Framing Berita Dalang Pemblokiran Dipertanyakan .......................40 Tabel 4.8 Perangkat Framing Berita Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang......40 vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Transkrip Wawancara Dengan Okezone.com……………………… 52 Lampiran 2. Transkrip Wawancara Dengan Inilah.com…...…………………….. 53 Lampiran 3.Susunan Redaksi Okezone.com……………………………………… 54 Lampiran 4. Susunan Redaksi Inilah.com………………………………………… 56 Lampiran 5. Surat Permohonan Dosen Pembimbing……………………………… 59 vii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikalisme mencuat di Indonesia karena dimulai dari banyak paham-paham dan aliran-aliran agama yang berkembang di Indonesia. Dengan dicampurkanya agama dengan budaya dan politik dapat membuat paham paham bersifat radikal itu muncul. Ditambah lagi dengan adanya gesekan-gesekan antar aliran tersebut yang membuat paham radikalisme semakin merajalela di Indonesia. Kata radikal secara bahasa berasal dari bahasa latin radix yang artinya akar. Radikalisme berarti secara mendalam menelusuri suatu akar masalah. Jadi pengertian radikal sebenarnya merujuk pada sesuatu yang positif yaitu sesuatu yang mendasar1. Jadi radikal adalah sesuatu yang mendalam dan sangat mengakar. Istilah radikalisme sendiri sebenarnya bukan konsep asing dalam ilmu sosial. Disiplin politik, sosiologi dan sejarah sejak lama telah menggunakan tema ini untuk menjelaskan fenomena sosial tertentu2. Kata ‘radikal’ digunakan sebagai indikator sikap penolakan total terhadap seluruh kondisi yang sedang berlangsung3. Istilah radikalisme ini 1 Mukodi, Pesantren dan Upaya Deradikalisasi Agama (Walisongo 23, no 1, Mei 2015) h 93 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvi 3 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvii 2 1 2 fenomena sosial tentang penolakan terhadap kondisi yang ada dalam suatu negara. Penolakan disini bisa berupa ide atau gagasan yang baru dan muncul dikalangan kelompok-kelompok tersebut. Sikap-sikap untuk menentang penolakan ini bisa membahayakan bagi sebuah lembaga atau bahkan negara yang ditentang sebuah ide atau gagasan yang tidak sesuai dengan paham mereka (kelompok radikal) tersebut. Keyakinan dan kebenaran yang kelompok radikal tersebut pahami bisa menjadi ekstrim karena sebuah pemahaman yang tidak luas. Radikalisme dimulai karena pemahaman yang tidak begitu luas oleh kelompok tersebut ditambah dengan fanatisme yang begitu tinggi terhadap suatu hal yang dianggap benar oleh kelompok tersebut membuat radikal menjadi ancaman bagi negara atau lembaga-lembaga tertentu. Paham-paham radikal telah menyerang melalui internet. Pahampaham tersebut dengan mudahnya masuk melalui internet tanpa adanya kontrol dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang. Dengan bebas dan luasnya dunia maya tersebut membuat paham radikalisme sangat mudah disebar melalui internet. Sebuah data penelitian mengungkapkan bahwa saat ini, banyak masyarakat dunia yang mengakses website terkait penyebaran paham radikalisme. Hal ini 3 tentunya menandakan bahwa penyebaran radikalisme ini sudah cukup mendunia dan tidak hanya terjadi di kawasan Asia4. Menyebarnya paham radikal melalui internet menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia mengingat Indonesia menduduki peringkat ke enam dalam penggunaan internet di seluruh dunia. Pada tahun 2014 populasi peselancar dunia maya dari Indonesia berjumlah 83,7 juta jiwa. eMarketer pun memprediksi angka ini terus bertambah setiap tahunya, mereka memprediksi pada tahun 2017 total pengguna internet di Indonesia bisa mencapai 117 juta jiwa5. Jika tidak ada pengawasan yang ketat dari pemerintah paham radikal yang masuk melalui dunia maya bisa sangat mudah diakses dan di lihat oleh warga Indonesia yang sangat gemar menggunakan internet. Dengan masuknya paham radikalsime kedalam dunia maya ini tentu berbahaya bagi generasi muda di Indonesia. Dari hasil riset APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan PUSKAKOM UI pada tahun 2014 saja mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 1825 tahun hampir setengah dari total pengguna internet di Indonesia. Ini tentu sangat berbahaya mengingat anak-anak muda dapat dengan mudah terpengaruh karena belum kuatnya pengetahuan dan iman 4 Prabowo, Paham Radikal Disebar Melalui Internet http://news.okezone.com/read/2015/10/11/510/1229877/paham-radikalisme-disebar-melaluiinternet diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 19.30 5 Wicak Hidayat, Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media 18 Februari 2016 pukul 19.00 4 mereka. Anak-anak muda tersebut bisa saja dicuci otaknya lalu terjerumus mengikuti paham-paham radikal tersebut. Para penyebar paham-paham radikal ini menyerang generasi muda karena psikologis anak muda yang masih labil dan tak menentu. Dari sanapenyerangan melalui internet dan kepada generasi muda diambil oleh para penyebar paham radikalisme. Hal ini pun dilihat dengan jeli oleh penyebar paham-paham radikal tersebut. Mereka telah mengintai anak muda dan kalangan mahasiswa untuk menjadi target perekrutan untuk anggota mereka. Dengan disebarkanya paham radikal kepada generasi muda tentunya ini sangat berbahaya. Perlu adanya pengawasan dari pemerintah maupun lingkungan sekitar untuk mencegah hal tersebut. Radikalisme berkaitan erat antara agama dan negara maka dari itu paham radikalisme selalu ingin melakukan sesuatu yang baru dan sejahtera dalam hidupnya namun dengan cara yang tidak benar cukup sadis. Dalam konstalasi politik di Indonesia masalah radikalisme Islam makin besar karena pendukungnya juga makin meningkat6. Karena pendukung dari gerakan radikal tersebut semakin banyak maka dari itu tujuan dari gerakan tersebut ingin memperjuangkan untuk membuat negara Islam. Untuk menyebarkan paham-paham radikal tersebut beberapa gerakan atau kelompok-kelompok tersebut menyerang melalui teknologi yaitu dengan masuk melalui situs-situs yang dibuat oleh kelompok 6 Misbahol Munir, Sejarah Lahirnya Radikalisme di Indonesia http://pendidikan-islam.com/sejarahlahirnya-radikalisme-di-indonesia diakses pada 29 Januari 2016 pukul 20.00 5 tersebut. Dari sini pemerintah melakukan langkah pencegahan dengan salah satunya melakukan pemblokiran kepada situs-situs berkonten radikal yang beredar. Terdapat 22 situs berkonten radikal yang diblokir oleh pemerintah yaitu arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, annajah.net,muslimdaily.net,hidayatullah.com,salam-online.com, aqliislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com,gemaislam.com,eramuslim.com,daulahislam.com,shoutusala m.com,azzammedia.com, dan indonesiasupportislamicatate.blogspot.com7. Situs-situs tersebut diduga menyebarkan paham-paham radikal dan membuat pemerintah melakukan pencegahan paham itu beredar dengan cara memblokirnya. Selain itu situs-situs tersebut diduga mengancam keselamatan negara dan juga presiden Indonesia. Banyak juga dalam situssitus tersebut mengagungkan terorisme serta adanya ajakan untuk masuk kedalam gerakan atau kelompok-kelompok tersebut. Dari sini bisa dilihat pemberitaan media terutama media online begitu marak mengenai pemblokiran situs berkonten radikal.Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Dari banyaknya media online yang ada di Indonesia peneliti ingin melihat bagaimana bingkai berita yang dilakukan oleh media online okezone.com dan inilah.com terhadap 7 Tim Detiknews, Tambah tiga ini 22 Website yang Diblokir Terkait Paham Radikal http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-pahamradikal 6 pemblokiran situs berkonten radikal.Untuk itu penelitian ini akan membahan tentang ”Analisis Framing Pemberitaan Pemblokiran Situs Berkonten RadikalStudi Perbandingan Media Okezone.com dan Inilah.com”. B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Penelitian ini hanya sebatas membahas sumber dan pesan yang terkandung dalam analisis framing pemberitaan pemblokiran situs islam. Penelitian ini tidak meneliti seputar saluran, penerima dan efek dari pemberitaan tersebut. Penelitian ini juga hanya meneliti pemberitaaan mengenai pemblokiran situs berkonten radikal di media okezone.com dan Inilah.com. 2. Rumusan Masalah Bagaimana perbedaan pembingkaian pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal sesuai model Robert N Entman pada media Okezone.com dan Inilah.com? C. Manfaat dan Tujuan Penelitian - Manfaat Akademis 7 Penelitian ini diharapkan dapat membeikan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan komunikasi khususnya bagi penelitian analisis framing yang menggunakan model Robert N. Entman - Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menambah ilmu bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Komunikasi, serta mahasiswa lain yang mempunyai minat dalam bidang Jurnalistik dan Penyiaran pada umumnya. - Tujuan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inforrmasi kepada pembaca terhadap sesuatu yang merujuk kepada pembahasan mengenai pengemasan berita pada Situs Media Massa Online, bagaimana suatu situs online mengemas pemberitaan mengenai suatu kejadian. Serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian yang bagi mahasiswa-mahasiswa secara umum, termasuk mahasiswa UIN Jakarta, khususnya mahasiswa Komunikasi dan Jurnalistik. D. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul penelitian ini, peneliti sebelumnya telah melakukan tinjauan kepustakaan di Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun beberapa penelitian yang hampir serupa diantaranya: 8 Mohammad Rifat Syauqi dalam skripsinya menemukan bingkai yang dilakukan media Indonesia dalam pemberitaan satu tahun SBYBoediono menekankan pada evaluasi kinerja saja8.Kesamaan dengan peneliti penulis ialah pada Metedologi dan Paradigma yang dipilih dengan peneliti. Disini peneliti menggunakan Metedologi Pendekatan Kualitatif dengan menggunakan paradigma Konstruktivisme. Perbedaan dengan skripsi penulis adalah dari objek penelitiannya dam model teori Framing yang dipakai. Penulis fokus pada framing pemberitaan pemblokiran situs islam dengan model framing Robert N Entman. Gema Mawardi dalam skripsinya menemukan terjadi keberpihakan terhadap pemilik media dalam bingkaian berita pada media indonesia mengenai berita mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar dan ada objektivitas dari vivanews mengenai pemberitaan berita tersebut9. Yang menjadi persamaan dengan penulis ialah pada paradigma serta metedologi yang digunakan. Keduanya sama-sama menggunakan metodologi Kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Dan yang menjadi pembeda terletak pada model framing yang digunakan ialah model framing Pan dan Kosicky. Achmad Herman dalam skripsinya menemukan adanya perbedaan pemberitaan terutama nilai moral dari Kompas dan Radar Sulteng 8Syauqi, Muhammad Rifat, Analisis Framing Pemberitaan Satu Tahun SBY-Boediono di Harian Media Indonesia (skripsi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) 9Mawardi, Gema, Analisis Framing Berita Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di Mediaindonesia.com dan Vivanews.com tanggal 7 September 2011 (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2011) 9 mengenai konflik Israel dan Palestina10. Yang menjadi faktor pembeda dengan penulis ialah subjek dari media yang diteliti jika Achmad Herman menggunakan media surat kabar sedangkan peneliti menggunakan media online. Namun persamaan terletak pada model framing yang dipakai ialah sama-sama menggunakan model Robert Entman. Dari ketiga tinjauan pustaka yang telah diamati ini, peneliti merasa yakin akan keorisinalitas judul yang penulis ambil,bahwa penelitian ini bukan lah hasil plagiat dari penelitian-penelitian terdahulu. E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Paradigma penelitian pada penelitian ini mengacu pada paradigma konstruktivis. Menurut Guba paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip utama pandangan tentang dunia yang menjelaskan pada penganutnya tentang alam dunia. Paradigma konstruktivis berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yamg dihasilkan oleh peneliti dan teoritisi aliran konstruktivisme. Littlejhon mengatakan bahwa teori-teori aliran konstruktivis ini berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksi melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat dan budaya11. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Studi Komparatif, penelitian komparatif ialah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari 10Herman, Achmad, Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel-Palestina dalam harian Kompas dan Radar Sulteng (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tadulako Palu, 2010) 11 Seto, Indiwan Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi. (Jakarta: Wacana Media 2013) hlm 165 10 jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Jadi, penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu12. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini ialah Tim Redaksi Okezone.com dan Inilah.com sedangkan yang menjadi objek pada penelitian ini ialah pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal. 3. Tahapan Penelitian a. Pengumpulan Data Prosedur penelitian meliputi instrumen: a) Telaah Teks, mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemblokiran situs berkonten radikal dalam bentuk berita,transkrip, teks dan lain-lain di media okezone.com dan inilah.com 12 Arina Faila Saufa, Studi Perbandingan (Komparatif) http://www.academia.edu/6916382/STUDI_PERBANDINGAN diakses pada tanggal 13 Februari 2016 11 b) Wawancara atau interview, adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai. Wawancara berfungsi untuk melengkapi proses atau informasi yang telah diperoleh. Yang akan diwawancarai oleh peneliti ialah redaktur atau editor dari Okezone.com dan Inilah.com c) Dokumentasi, yaitu pengumpulan data-data yang bersangkutan dengan penelitian ini atau sumber-sumber tertulis dari bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian yang dimaksud. b. Tehnik Pengolahan Data Konsep framing, oleh Entman, digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain. Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan/dianggap penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat di definisikan membuat informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat oleh khalayak. Informasi yang menonjol 12 kemungkinan lebih diterima oleh khalayak, lebih terasa dan tersimpan dalam memori dibandingkan dengan yang disajikan secara biasa13. Entman melihat framing dari dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang mencolok (menempatkan di headline bagian depan atau bagian belakang), pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggabarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan lainlain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana prespektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau prespektif itu pada akhirnya 13 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 186 13 akan menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan atau dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut14. Aspek-aspek yang ada akan di konstruksikan dan akan menentukan pandangan sebuah berita akan dibawa. c. Analisis Data Hasil temuan penelitian nantinya akan dikumpulkan dan ditafsir dengan model framing Robert N Entman. Hasil temuan juga akan dianalisis dengan menggunakan paradigma konstuktivisme untuk melihat bagaimana pembingkaian yang dilakukan tim redaksi Okezone.com dan Inilah.com dalam pemberitaan pemblokiran situs berkonten radikal. F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Pada bab ini memparkan latar belakang masalah ,batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Teori Pada bab ini membahas tentang Framing, teori konstruksi sosial dan media online. BAB III Gambaran Umum 14 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h186-187 14 Bab ini berisi profil Okezone.com dan Inilah.com, Profil itu sendiri terdiri atas sejarah singkat berdirinya Okezone.com dan Inilah.com, Visi dan Misi, serta struktur redaksional dari Okezone.com dan Inilah.com BAB IV Temuan dan Analisis Data Bab ini berisi temuan dan analisis framing terhadap pemblokiran situs berkonten radikal medio bulan Maret 2015 pada media Okezone.com dan Inilah.com BAB V Penutup Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis. BAB II LANDASAN TEORI A. Konstruksi Sosial Media Massa Analisis Framing termasuk dalam paradigma konstruktsionis. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkanya. Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiologi interpretatif, Peter L. Berger, bersama Thomas Luckman, ia banyak menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial atas realitas. Tesis utama dari Berger adalah manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus menerus. Masyarakat tidak lain adalah produk manusia, namun secara terus menerus mempunyai aksi kembali terhadap penghasilanya. Sebaliknya, manusia adalah hasil atau produk dari masyarakat1. 1. Media dan Berita Dilihat Dari Paradigma Konstruksionis Pendekatan konstruksionis mempunyai penilaian sendiri bagaimana media, wartawan dan berita dilihat: Fakta/Peristiwa adalah hasil kontruski.Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat subjektif. Realitas itu hadir, karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Di sini tidak ada realitas yang bersifat objektif, karena realitas itu tercipta lewat konstruksi dan pandangan 1 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 13-14 15 16 tertentu. Realitas bisa berbeda-beda, tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang mempunyai pandangan berbeda2. Fakta atau realitas bukanlah sesuatu yang tinggal ambil, ada, dan menjadi bahan dari berita. Fakta/ realitas pada dasarnya dikonstruksi. Pertanyaan utama dalam pandangan konstruksionis adalah fakta berupa kenyataan itu sendiri bukan sesuatu yang terberi, melainkan ada dalam benak kita, yang melihat fakta tersebut. Kitalah yang memberi definisi dan menentukan fakta tersebut sebagai kenyataan. Karena fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, maka realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat dan bagaimana fakta tersebut dikonstruksi. Pikiran dan konsepsi kitalah yang membentuk dan mengkreasikan fakta.Sebagai pembaca kita hanya bisa mendefinisi sebuah informasi yang didapat oleh wartawan. Fakta merupakan sesuatu hal yang bisa kita definisikan sendiri dan wartawan adalah orang yang membangun pandangan tersebut. Media adalah agen konstruksi.Dalam pandangan konstruksionis, media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakanya. Disini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas. Pandangan semacam ini menolak argumen yang menyatakan media seolah-olah sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita baca bukan hanya menggambarkan realitas, 2 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 19 17 bukan hanya menunjukan pendapat sumber berita, tetapi juga konstruksi dari media itu sendiri. Lewat berbagai instrumen yang dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan. Media bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan sumber berita, melainkan juga berperan dalam mendefinisikan aktor dan peristiwa3. Media membangun pandangan tersebut dan mendefinisikan realitas suatu peristiwa. Ideologi media menjadi aspek yang penting dalam membangun pandangan terhadap suatu peristiwa atau informasi tersebut. Berita bukan refleksi dari realitas ia hanyalah konstruksi dari realitas.Berita adalah hasil dari konstruski sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari wartawan atau media. bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai. Proses pemaknaan selalu melibatkan nilai-nilai tertentu sehingga mustahil berita merupakan pencerminan dari realitas. Realitas yang sama bisa jadi menghasilkan berita yang berbeda, karena ada cara melihat yang berbeda.berita bukanlah representasi dari realitas4. Berita yang kita baca pada dasarnya adalah hasil konstruksi kerja jurnalisitik, bukan kaidah baku jurnalistik. Semua proses konstruksi (mulai dari memilih fakta, sumber, pemakaian kata, gambar, sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir dihadapan khalayak. Berita 3 4 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 22 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h. 24 18 merupakan pandangan yang dibangun dari kebenaran-kebenaran yang ada. Berita merupakan sebuah gagasan yang ada terhadap realitas yang sebenarnya dan berita juga dibangun oleh media dengan ideologi mereka yang ada. Berita bersifat subjektif/konstruksi atas realitas. Pandangan konstruksionis mempunyai penilaian yang berbeda dalam menilai objektivitas jurnalistik. Hasil kerja jurnalistik tidak bisa dinilai dengan menggunakan sebuah standar yang rigid. Hal ini karena berita adalah produk dari konstruksi dan pemaknaan atas realitas. Pemaknaan seseorang atas suatu realitas bisa jadi berbeda dengan orang lain, yang tentunya menghasilkan realitas yang berbeda pula. Kalau ada perbedaan antara berita dengan realitas yang sebenarnya maka tidak dianggap sebagai kesalahan, tetapi memang seperti itulah pemaknaan mereka atas realitas. Penempatan sumber berita yang menonjol dibandingkan dengan sumber lain. Menempatkan wawancara seorang tokoh lebih besar dari tokoh lain, liputan yang hanya satu sisi dan merugikan pihak lain, tidak berimbang dan secara nyata memihak satu kelompok, kesemuanya tidaklah dianggap sebagai kekeliruan atau bias, tetapi dianggap memang itulah praktik yang dijalankan oleh wartawan5. Berita merupakan hasil yang tidak bisa ditentukan objektivitasnya realitas yang sebenarnya merupakan pemaknaan yang 5 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h 27 19 dilakukan oleh pembaca. Karena berita bersifat subjektif meskipun seharusnya bersifat objektif yang ada. Wartawan bukan pelapor ia agen konstruksi realitas. dalam pandangan Konstruksionis, wartawan dipandang sebagai aktor/agen konstruksi. Wartawan bukan hanya melaporkan fakta, melainkan juga turut mendefinisikan peristiwa. Sebagai aktor sosial, wartawan turut mendefinisikan apa yang terjadi, secara aktif membentuk peristiwa dalam pemahaman mereka. Wartawan bukanlah pemulung yang mengambil fakta begitu saja. Karena dalam kenyataanya, tidak ada realitas yang bersifat eksternal dan objektif yang berada diluar diri wartawan6. Wartawan tidak mungkin membuat jarak dengan objek yang hendak dia liput. Karena ketika ia meliput suatu peristiwa dan menuliskanya, ia secara sengaja atau tidak menggunakan dimensi perseptuilnya ketika memahami masalah. Berita seperti kata Tuchman, adalah hasil transaksi antara wartawan dengan sumber. Realitas yang terbentuk dalam pemberitaan bukanlah apa yang terjadi dalam dunia nyata. Sebelum dikonstruk oleh media berita harusnya di buat oleh wartawan dan di bentuk oleh cara pandang pribadi mereka. Sebaiknya wartawan adalah penyalur berita sebelum dikontruksi oleh media tersebut. 2. Tahap Sebaran Konstruksi 6 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), h 28 20 Sebaran konstruksi media masssa dilakukan melalui strategi media massa. Konsep konkret strategi sebaran media massa masingmasing media berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time. Media elektronik mempunyai konsep real time yang berbeda dengan media cetak. Karena sifatnya yang langsung, maka yang dimaksud dengan real time oleh media elektronik adalah seketika disiarkan. Namun bagi media cetak, yang dimaksud dengan real time terdiri dari beberapa konsep hari, minggu atau bulan, seperti terbitan harian, mingguan atau bulanan. Walaupun media cetak memiliki konsep real time yang sifatnya tertunda, namun konsep aktualitas menjadi pertimbangan utama sehingga pembaca merasa tepat waktu memperoleh berita tersebut7. Real time dan aktual adalah prinsip yang menjadi penting dari media massa, media online mempunyai keunggulan dalam hal real time ini. Berbeda dengan media cetak dan elektronik yang lebih lama karena tidak bisa secepat media online. Maka dari itu mereka lebih mendalam dari media online. Pada umumnya sebaran konstruksi sosial media massa menggunakan model satu arah, di mana media menyodorkan informasi sementara konsumen media tidak memiliki pilihan lain kecuali mengkonsumsi informasi itu. Prinsip dasar dari sebaran konstuksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya berdasarkan 7 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 197 21 pada agenda media. apa yang di pandang penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa atau pembaca8. Model satu arah membuat konsumen tidak dapat melakukan feedback terhadap suatu informasi tersebut. Media sangat penting untuk pembaca dalam mendapatkan informasi tersebut. 3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas a. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas Tahap berikut setelah sebaran konstruksi, dimana pemberitaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya yaitu terjadi pembentukan konstruksi dimasyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung secara generik. Tahap pertama adalah konstruksi pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada di media massa sebagai sebuah realitas kebenaran9. Dengan kata lain, informasi media massa sebagai otoritas sikap untuk membenarkan sebuah kejadian yang berlangsung. Masyarakat selalu membenarkan apa saja yang mereka dapat dari media. Tahap kedua adalah kesediaan dikonstruksi oleh media massa, yaitu sikap generik dari tahap yang pertama10. Bahwa 8 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 198 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 198 10 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h 198 9 22 pilihan seseorang untuk menjadi pembaca dan pemirsa media massa adalah karena pilihanya untuk bersedia pikiran-pikiranya dikonstruksi oleh media massa. Pembaca bersedia pemikiranya dibangun oleh media tersebut. Karenanya pembaca cenderung pasif dan tidak bisa membantah apa yang dikonstruk oleh media tersebut. Tahap ketiga adalah menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan konsumtif, dimana seseorang secara habit tergantung pada media massa. Media massa adalah bagian kebiasaan hidup yang tak bisa dilepaskan11. Media massa mengajarkan cara hidup yang konsumtif dan tidak bisa menyaring hal itu dengan sendirinya. Gaya hidup mewah public figure membuat seseorang mau meniru hal tersebut. b. Pembentukan Konstruksi Citra Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang dinginkan oleh tahap konstruksi. Dimana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa ini terbentuk dalam dua model. Model pertama adalah good news model ini adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan yang baik. Pada model ini objek pemberitaan dikonstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra baik sehingga terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang ada pada 11 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.199 23 objek itu sendiri12. Sedangkan model bad news adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksi kejelkan atau cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya sifat jelek, buruk, dan jahat yang ada pada objek pemberitaan itu sendiri. Realitas citra media dikonstruksi orang oleh desk dan redaksi, namun merupakan bagian dari rekonstruksi sosial masyarakatnya13. Karena itu, ketergantungan mereka yang hidup dalam realitas media adalah orang-orang yang selalu memiliki kesadaran realitas ini, sebagaimana ia menyadari dirinya sebagai bagian dari realitas itu sendiri. B. Konseptualisasi Berita dan Media Online 1. Definisi Berita Berita merupakan istilah yang tidak mudah di definisikandan merupakan segala sesuatu yang tidak mudah unhtuk di konsepkan14. Berita adalah suatu informasi yang disajikan dengan format format yang sudah ditentukan. Berita menjadi informasi yang terbanyak diperoleh bila seseorang membaca media cetak, bahkan ada yang mengatakan bisa mencapai 90%, meskipun belum tentu presentasenya seperti itu bila dia 12 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 199 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h 200 14 Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 17 13 24 memanfaatkan media elektronik15. Walau jumlah berita yang dinikmati masyarakat begitu banyak, ternyata tidak mudah memberikan definisi tentang berita.Definisi berita sangat beragam dan tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan berita. Ada sebuah pameo terkenal tentang berita, dia mengatakan, bila orang digigit anjing, itu bukan berita, tetapi bila orang mengigit anjing, itu baru berita. Batasan itu memang tidak terlalu benar karena bila yang digigit anjing itu tokoh terkenal, tetap saja menjadi berita menarik16. Tetapi inti yang ditangkap dari kalimat itu, berita haruslah kejadian luar biasa sehingga menarik perhatian orang.Suatu informasi bisa dikatakan berita jika berita tersebut dapat menarik perhatian orang banyak dan mempunyai kedekatan dengan masyarakat. Definisi berita lainya merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. Berita adalah sesuatu yang termasa dipilih wartawan untuk dimuat di surat kabar karena ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau karena ia dapat menarik pembaca-pembaca media tersebut. Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum. Sedangkan Romli mendefinisikan berita merupakan laporan peristiwa yang memiliki nilai berita, aktual, faktual, penting dan menarik. Berdasarkan berbagai definisi itu, meskipun berbeda, terdapat persamaan yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan 15 16 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 132 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h: 132 25 termasa (baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah informasi atau laporan yang menarik perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian dan ide, disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam waktu secepatnya17. Jadi definisi berita dapat disimpulkan yaitu informasi yang dilaporkan berdasarkan fakta dan disususn dengan sebaik-baiknya dan disajikan secara aktual. Dengan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa syarat berita harus merupakan fakta, bukan karangan (fiksi) atau dibuat-buat. Kalaupun itu pendapat atau ide, bukanlah dari wartawan atau reporter yang menulisnya, tetapi pendapat atau ide orang lain, itu berarti seorang wartawan tidak boleh memasukan opininya dalam tulisan berita. Informasi itu harus ditulis dengan cara yang sudah ditentukan dan disebar melalui media massa secepatnya18. Berita harus sebuah fakta dan bukan sebuah opini dari wartawan tidak boleh memasukan sebuah opini dalam tulisan beritanya. Sifat lain yang harus diingat, berita harus menarik perhatian masyarakat atau lebih tepatnya, konsumen. Tentu saja yang dimaksud dengan perhatian konsumen merupakan pembaca bagi media cetak, pendengar bagi radio atau pemirsa bagi televisi. Bukan tidak mungkin, dari sisi informasi, berita kurang menarik, tetapi ada daya tarik tertentu yang membuat konsumen merasa tertarik. Bila informasi tidak menarik, 17 18 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) hal: 132-133 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) hal: 133 26 jangan diberitakan, tidak ada yang ingin informasi itu. Berita juga punya syarat harus disebarkan melalui media massa sesuai perodesasinya19. 2. Unsur-Unsur Berita Agar berita diminati oleh para pembaca adalah harus adanya daya tarik untuk si pembaca membaca berita tersebut. Berikut ini adalah unsurunsur berita menurut Santana (2005) yang dikutip dalam buku Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik yaitu: Immediacy (Kesegaraan/baru/timelines)Immediacy juga dapat diartikan dengan timelines, sesuatu yang terkait dengan kesegeraan peristiwa yang dilaporkan20. Sebuah berita sering dinyatakan sebagai laporan dari apa yang baru saja terjadi21. Semakin baru peristiwa yang dilaporkan tentu akan memiliki penilaian yang lebih menarik pula. Immediacy atau timelines adalah keaktualan dan kecepatan berita yang diinfokan. Proximity (keterdekatan/jarak) khalayak cenderung tertarik dengan peristiwa yang terjadi atau ada di dekat mereka, di sekitar kehidupan mereka sehari-hari, termasuk kehidupan keluarga dan kerabatnya, juga terhadap sesuatu yang terkait dan dekat dengan diri mereka, seperti 19 20 21 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 133-134 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139 Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 18 27 tempat-tempat, klub olahraga dan kampus atau sekolahnya22. Unsur ini yang menggambarkan keberhasilan koran-koran lokal yang dikelola dengan baik. Mereka mencari perkembangan kota atau provinsi yang terdekat dengan mereka23. Dengan kata lain peristiwa atau kejadian ini seperti melekat pada diri seseorang yang mengakibatkan orang itu peduli dengan berita tersebut. Consequence kehidupan (konsekuensi)Berita masyarakat atau yang konsumen cenderung merupakan mengubah berita yang mengandung nilai konsekuensi, misalnya berita kenaikan gaji atau harga BBM tentu berita yang selalu diikuti masyarakat karena punya konsekuensi dan terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari24.Berita berita yang mempengaruhi kehidupan masyarakat biasanya membuat pembaca senang dan antusias terhadap berita tersebut karena terkait dengan kehidupan sehari-hari. Conflict (pertentangan)Peristiwa perang, pembunuhan, demonstrasi atau berbagai kegiatan kriminal yang diberitakan merupakan bentuk konflik yang sering menarik perhatian masyarakat untuk mengetahuinya25. Permusuhan antarindividu, antarkelompok, bahkan antarnegara merupakan unsur alami dari berita konflik. Konflik atau perperangan merupakan unsur 22 23 24 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139 Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 18 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139 25 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139 28 berita yang diminati masyarakat. Namun segmentasi berita konflik atau kriminal ini tidak begitu banyak. Oddity (keanehan/keluarbiasaan)Peristiwa luar biasa tentu akan menarik perhatian masyarakat, misalnya gempa bumi dengan kekuatan tinggi, apalagi disertai tsunami yang besar tentu suatu hal yang membuat orang ingin tahu kejadian dan akibatnya26. Berita-berita seperti ini juga dapat mengundang rasa prihatin dan simpati dari pembaca kepada korban yang ada di dalam berita. Sex (seks)Seks sering juga menjadi unsur utama nilai sebuah berita, tetapi juga sering sebagai unsur tambahan, tergantung pada pemberitaanya27. Bagi media kriminal atau mungkin juga media infotainment, masalah seksual tentu sering menjadi unsur utama, tetapi bagi media politik, barang kali masalah seksual hanya sebagai tambahan. Unsur seksual dapat menjadi bumbu dalam sebuah berita di media kriminal atau infotainment pemberitaan perselingkuhan public figure atau pemerkosaan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembaca. Emotion (emosi)Unsur emosi terkadang juga digabungkan dengan human interest. Unsur emosi dalam suatu berita adalah sesuatu hal yang banyak menyentuh perasaan seseorang, sesuatu yang mengandung rasa sedih, marah, kecewa, simpati, empati, ambisi, cinta, benci, bahagia atau 26 27 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 139 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140 29 humor28. Berita-berita yang mengandung emosional yang tinggi biasanya pasti diminati oleh masyarakat. Semakin kuat daya tarik terhadap emosi masyarakat, rasa suka terhadap berita tersebut akan semakin tinggi dan itu menguntungkan. Sama halnya dengan kedekatan pada unsur berita nilai emosi ini juga memiliki kedekatan dengan pembaca. Sesuatu yang dekat dan dapat mengantarkan emosi selalu dinikmati oleh masyarakat. Prominence (Terkemuka/ternama)“Nama membuat berita” (name make news), artinya orang-orang atau tempat ternama atau terkenal sering membuat berita dan itu suatu kenyataan. Namun, keterkenalan tidak juga harus orang atau tempat, waktu atau “sesuatu” apa pun yang terkenal, jika terjadi sesuatu padanya maka itu bisa menjadi berita yang menarik minat masyarakat29. Seperti halnya Haji Lulung atau Zowie Alexander mereka terkenal karena dua pemberitaan yang berbeda. Haji Lulung karena konflik dengan Gubernur DKI Jakarta dan Zowie Alexander karena penampilanya di ajang Grammy Awards. Disini merupakan contoh bahwa berita dapat membuat nama seseorang menjadi dikenal oleh masyarakat. Suspense (ketegangan)Unsur dari nilai berita suspense atau ketegangan, misalnya menyangkut sesuatu yang ditunggu-tunggu orang terhadap sebuah peristiwa, tetapi tidak berakhir dengan kisah misteri30. Sesuatu kejadian yang menegangkan pasti akan selalu menjadi berita yang menarik dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Ketegangan merupakan 28 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140 30 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 140 29 30 bagian yang menarik dari berita dan selalu diminati oleh masyarakat kebanyakan. Progress (kemajuan)Masyarakat atau konsumen biasanya selalu menunggu perkembangan terhadap sesuatu kejadian yang cukup menarik. Contohnya tentang kejadian alam, seperti meningkatnya aktivitas suatu gunung berapi, pasti akan ditunggu masyarakat perkembanganya, apa ada kemungkinan meletus atau tidak31.Contoh lain seperti meningkatnya bendung kali di Bogor juga menjadi minat dari masyarakat. Tidak hanya itu progress dari kesehatan orang ternama juga menjadi daya tarik tersendiri dari suatu berita. Berbagai unsur berita yang terkait dengan nilai berita tersebut akan “terlihat” dalam berita, namun ada juga unsur-unsur berita yang tidak terlihat didalamnya tetapi dapat “dirasakan” unsur meliputi: Akurat atau cermat,Suatu berita harus ditulis dengan cermat, baik data, seperti angka dan nama maupun pernyataan32.Karenanya, seorang wartawan perlu melakukan check and recheck atau melakukan konfirmasi sebelum menulis berita, juga harus jeli supaya penulisan deskripsi berita bisa baik pula. Informasi harus disampaikan seakurat mungkin dan tidak membuat bingung pembaca. 31 32 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141 31 Lengkap, Penulisan berita harus lengkap dan utuh sehingga pihak lain tahu informasinya dengan benar, tetapi bukan berarti menulis berita harus dipanjang-panjangkan karena itu tidak efisien33. Lengkap disini berarti berita itu harus detail dan jelas tapi tidak ber panjang-panjang. Lengkap disini diartikan harus fokus dan detail tanpa mengurangi satu informasi pun. KronologisBerita sebaiknya ditulis berdasarkan waktu peristiwa agar urutanya jelas dan lancar, tidak membingungkan pembaca34. Urutan peristiwa dari kapan kejadian hingga akibat dari kejadian harus jelas dan lancar agar tidak menimbulkan kebingungan pada pembaca. Magnitude (daya tarik)Penulisan berita harus dengan mempertimbangkan daya tariknya35. Bila daya tarik informasi yang diperoleh tidak ada, berarti informasi itu tidak layak dijadikan berita. Daya tarik merupakan hal yang penting dalam menulis berita jika tidak ada daya tarik pada berita tersebut membuat berita jadi kurang diminati. Balance (berimbang)Penulisan berita harus balance (berimbang) yang juga diistilahkan cover both side. Artinya, dalam menulis tidak boleh ada pemihakan bila terdapat para pihak yang berbeda. Tidak dibenarkan wartawan atau reporter menulis hanya berdasarkan informasi dari satu 33 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 141 35 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 142 34 32 pihak saja36. Dia harus berusaha semaksimal mungkin mendapatkan informasi dari berbagai pihak yang berseberangan, informasi yang seimbang. Keseimbangan informasi pada berita menjadi penting. Karena tidak boleh memihak pada setiap membuat berita. 3. Berita pada Media Online Media online adalah tipe jurnalisme baru karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristikyang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya37. Penulisan dan penayangan berita online hampir sama dengan penulisan dalam media cetak, khususnya surat kabar. Namun, perbedaanya dalam pola pemuatanya, dimana medianya adalah di internet. Umumnya, ketika berita online dibuka, awalnya hanya muncul judul dan lead atau intro berita. Bila ingin mengetahui lebih jauh, pembaca atau pemirsa internet harus membuka halaman atau link tersebut38. Pada media online tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri dalam menyanmpaikan informasi dibanding media cetak dan media elektronik. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan media online. 1. 36 37 38 Kelebihan media online Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 142 Santana Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) h 137 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 146 33 Media online memliki kelebihan tersendiri, informasinya lebih “personal”, yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tentu dengan syarat ada sarananya, berupa perangkat komputer dan jaringan internetnya. Kelebihan lain, informasi yang disebarkan dapat diupdate setiap saat, bila perlu setiap detik. Lebih dari itu, media online juga dilengkapi fasilitas pencarian berita dan pengarsipan berita yang dapat diakses dengan mudah39. Keunggulan yang paling utama dari media online ialah kecepatan dan keaktualan berita yang disajikan. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh media cetak dan media elektronik. 2. Kelemehan Media Online Kelemahan media online terletak pada peralatan dan kemampuan penggunanya. Media online harus menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet yang hingga saat ini biayanya cukup mahal di negeri kita ini. saat ini, belum seluruhnya wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet, disamping diperlukan keahlian tertentu guna memanfaatkanya, dan mungkin juga belum banyak orang yang dapatmenguasainya40. Peralatan untuk mengakses media online yang saat ini menjadi kendala dan juga signal yang buruk dapat membuat kelemahan pada media online. C. Analisis Framing 1. 39 40 Definisi Framing Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 22 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) h 25 34 Orang yang pertama kali melontarkan gagasan mengenai framming adalah Beterson pada tahun 1955. Dalam prespektif komunikasi analisis framming dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai prespektif41. Analisis ini melihat bagaimana berita dibingkai dan dibuat agar pembaca menganalisisnya sendiri. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Disini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa dipahami dengan bentukan tertentu. Hasilnya, pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara dengan orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknis jurnalistik, tetapi menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan42. Bagaimana sebuah media membentuk dan memaknai sebuah berita dan disitulah merupakan konsep dari analisis bingkai ini. Analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada 41 42 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 161 Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta : LKIS,2002 ), hal. 3 35 akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakan43. Cara pandang dari wartawan yang akan menyeleksi suatu isu yang kemudian dibentuk oleh persrpektif mereka masing-masing. Analisis framing merupakan satu metode untuk menganalisis media yang bisa digunakan untuk menganalisis dan melihat bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh media atas isu-isu tertentu dalam pemberitaan media44. Analisis framing berusaha untuk menentukan kuncikunci tema dalam sebuah teks dan menunjukan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap sebuah peristiwa. Dalam mempelajari media, analisis bingkai menunjukan bagaimana aspek-aspek struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek yang lain45. Aspek bahasa,headline latar tempat suatu berita menjadi yang penting dalam analisis bingkai ini isu terhadap peristiwa dan kejadian tersebut menjadi penting karena aspek-aspek tersebut. Secara sederhana, analisis framing mencoba untuk membangun sebuah komunikasi (bahasa, visual, dan perilaku) dan menyampaikan kepada pihak lain atau menginterpretasikan dan mengklasifikasikan 43 Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal 92 44 Aswad Ishak, Fajar Junaedi, Setio Budi HH & Agung Prabowo, Mix Methodology Dalam Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: ASPIKOM, 2011), hal 119 45 Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal 92 36 informasi baru. Melalui analisis framing, bagaimanakah suatu pesan diartikan sehingga dapat diinterpretasikan secara efisien dalam hubunganya dengan ide penulis46.Informasi yang disampaikan dengan cara komunikasi melalui bahasa dan visual lalu diinterpretasikan dengan ide si penulis. 2. Analisis Framing Model Robert N. Entman Konsep framing, oleh Entman, digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain. Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan/dianggap penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat di definisikan membuat informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat oleh khalayak. Informasi yang menonjol kemungkinan lebih diterima oleh khalayak, lebih terasa dan tersimpan dalam memori dibandingkan dengan yang disajikan secara biasa47. Entman melihat framing dari dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, 46 Dikutipdalam, JumronidanSuhaimi, Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h 92 47 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 186 37 lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang mencolok (menempatkan di headline bagian depan atau bagian belakang), pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggabarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana prespektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau prespektif itu pada akhirnya akan menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan atau dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut48. Aspek-aspek yang ada akan di konstruksikan dan akan menentukan pandangan sebuah berita akan dibawa. Perangkat framing dari Entman49 48 49 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h186-187 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 187 38 Tabel 2.1 Perangkat Framing dari Robert Entman Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari realitasnya kompleksdan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu Seleksi Isu terkandung didalamnya ada bagian berita dimasukan dan ada juga berita yang dikeluarkan. Tidak semua aspek atau bagian ditampilkan, wartawan memilih aspek tertentu dalam suatu isu. Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari isu tertentu dari suatu peristiwa atau isu Penonjolan Aspek tersebut telah dipilih bagaimana aspek tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak. Konsep framing model Robert N. Entman50 Tabel 2.2 Konsep Framing Robert Entman Problem Identification Bagaimana suatu peristiwa atau isu (Pendefinisian Masalah) dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai 50 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) hlm. 188-189 39 masalah apa? Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh Causal Interpretation (Memperkirakan Masalah atau Sumber apa? Apa yang dianggap sebagai Masalah) penyebab suatu masalah? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab masalah? Moral Evaluation Nilai moral apa yang disajikan untuk (Membuat Keputusan Moral) menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan? Treatment Recommendation Penyelesaian apa (Menekankan Penyelesaian) untuk mengatasi masalah/ isu? Jalan apa yang yang ditawarkan ditawarkan dan harus ditempuh untuk megatasi masalah? 3. Efek Framing Framing berhubungan dengan pendefinisian realitas. Bagaimana peristiwa dipahami, sumber siapa yang diwawancarai. Semua elemen tersebut tidak dimaknai semata sebagai masalah teknis jurnalistik, tetapi sebuah praktik. Berbagai praktik tersebut bisa mengakibatkan pendefinisian tertentu atas realitas. Peristiwa sama bisa menghasilkan 40 berita dan pada akhirnya realitas yang berbeda ketika peristiwa tersebut dibingkai dengan cara yang berbeda. Salah satu efek framing yang paling mendasar adalah realitas sosial yang kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang dikenal khalayak. Karena itu, framing menolong khalayak untuk memproses informasi yang tinggal ambil, kontekstual, berarti bagi dirinya dan dikenal dalam benak mereka. Teori framing menunjukan bagaimana jurnalis membuat simplifikasi, prioritas, dan struktur tertentu dari peristiwa51. Karenanya, framing menyediakan kunci bentuk berita. Karena media melihat peristiwa dari kacamata tertentu maka realitas setelah dilihat oleh khalayak adalah realitas yang sudah terbentuk oleh bingkai media. Di sini media cenderung melihat realitas sebagai sesuatu yang sederhana. D. Radikalisme Istilah radikalisme sendiri sebenarnya bukan konsep asing dalam ilmu sosial. Disiplin politik, sosiologi dan sejarah sejak lama telah menggunakan tema ini untuk menjelaskan fenomena sosial tertentu. Sejarawan Sartono Kartodirdjo, misalnya, telah menggunakan istilah ini secara ektensif dalam berbagai karyanya. Ia memakai istilah radikalisme 51 Eriyanto, Analisis Framing (Yogyakarta: LkiS, 2002) h 139 41 untuk menggambarkan gerakan protes petani yang menggunakan simbol agama dalam menolak seluruh aturan dan tantanan yang ada52. Kata radikal digunakan sebagai indikator sikap penolakan total terhadap seluruh kondisi yang sedang berlangsung. Sikap penolakan terhadap sesuatu yang baru maupun sesuatu yang lama merupakan indikator dalam radikal. Simbol agama digunakan dalam melakukan penolakan tersebut. Radikalisme sosial paling tidak dicirkan oleh tiga kecenderungan umum. Pertama, radikalisme merupakan respons terhadap kondisi yang sedang berlangsung. Biasanya respons tersebut muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan atau bahkan perlawanan. Masalah-masalah yang ditolak dapat berupa asumsi, ide, lembaga atau nilai-nilai yang dipandang bertanggungjawab terhadap keberlangsungan kondisi yang ditolak53. Kondisi yang berlangsung bisa saja membuat ke arah yang lebih baik ataupun sebaliknya. Asumsi atau ide-ide yang baik ataupun yang buruk bisa saja mendapat penolakan dari kaum tertentu. Kedua, radikalisme tidak berhenti pada upaya penolakan, melainkan terus berupaya mengganti tatanan tersebut dengan suatu bentuk tatanan lain. Ciri ini menunjukan bahwa di dalam radikalisme terkandung suatu program atau pandangan dunia tersendiri. Kaum radikalis berupaya kuat untuk menjadikan tatanan tersebut sebagai ganti dari tatanan yang ada. 52 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvii 53 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvii 42 Dengan demikian, sesuai dengan arti kata radic, sikap radikal mengandaikan keinginan untuk mengubah keadaan secara mendasar54. Radikal bisa saja membuat kehidupan atau tatanan dunia baru sesuai dengan keinginan dan kehendak mereka. Penolakan terjadi karena paham atau ide mereka tidak dan sejalan maka dari itu mereka ingin melakukan perubahan. Ciri yang terakhir adalah kuatnya keyakinan kaum radikalis akan kebenaran program atau ideologi yang mereka bawa. Sikap ini pada saat yang sama dibarengi dengan penafian kebenaran sistem lain yang akan diganti. Dalam gerakan sosial, keyakinan tentang kebenaran program atau filosofi sering dikombinasikan dengan cara cara pencapaian yang mengatasnamakan nilai-nilai ideal seperti kerakyatan atau kemanusiaan. Akan tetapi kuatnya keyakinan tersebut dapat mengakibatkan munculnya sikap emosional dikalangan kaum radikalis. Kekuatan dan keyakinan mereka atas kebenaran yang mereka miliki merupakan ciri utama radikalisme. Sesuai dengan kodrat dan kehendak mereka, mereka selalu memperjuangkan kebenaran dan keyakinan mereka. Ciri-ciri radikalisme sosial diatas dapat dijadikan titik tolak untuk memahami fenomena agama yang memiliki kedekatan karakteristik. Tentu saja tiga ciri tersebut tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk menilai apakah sebuah fenomena agama dapat dikategorikan radikal atau tidak. 54 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvii 43 Ketiganya semata-mata berfungsi sebagai working hypothesis untuk membantu melihat persoalan yang mengandung kemiripan-kemiripan55. Dengan kata lain, jika suatu fenomena keberagaman hanya memenuhi satu dua kriteria bukan berarti ia tidak dapat diasosiasikan dengan radikalisme. Sebaliknya, bila fenomena tersebut memiliki kriteria lebih dari tiga, ia juga tidak dapat dikeluarkan dari kategori radikalisme. Tentunya kelonggaran ini perlu diberi catatan, yakni bila memang tidak terdapat istilah lain yang lebih mampu menjelaskan. 55 Tarmizi Taher, Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA, 1998) H: xvii 44 Bab III GAMBARAN UMUM A. Okezone.com 1. Tentang Okezone.com Okezone.com merupakan portal online berita dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri. Okezone.com memiliki beragam konten dari berita umum, politik, peristiwa, internasional, ekonomi, lifestyle, selebriti, sports, bola, auto, teknologi, dan lainya1. Okezone.com resmi diluncurkan (Commercial Launch) sebagai portal berita pada 1 Maret 2007) dan merupakan cikal-bakal bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah perusahan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. MNC juga memiliki dan mengelola bisnis media TV (RCTI, MNC TV, Global TV), media cetak (Koran Seputar Indonesia, Tabloid Genie, Tabloid Mom & Kiddie, majalah HighEnd, dan Trust), media radio (SINDO, Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut Indonesia, V Radio), serta sejumlah bisnis media lainnya (mobile VAS, Manajemen artis, rumah produksi film, agen iklan, dll). Sampai dengan bulan Oktober 2008, Okezone.com mendapatkan peringkat ke 24 dari Top 100 website terpopuler di Indonesia (Sumber: Alexa.com), peringkat ini terus naik yang disebabkan semakin banyak pengunjung situs yang mengakses Okezone.com setiap harinya. 1 Sumber okezone.com diakses pada 17 Maret 2016 44 45 Selain itu, jumlah pengguna internet yang mencapai 25 juta (Sumber: data APJII per 2005) diperkirakan untuk terus tumbuh dengan signifikan dalam beberapa tahun ke depan2. Jumlah keseluruhan total karyawan okezone.com berjumlah sekitar 275 pegawai plus 30 kontributor daerah.Mereka terbagi dalam beberapa layer ada manajemen, HRD, marketing dan tim IT serta ada tim multimedia yang memproduksi foto dan video. Sementara ituwartawan lapangan terbagi dari beberap tim, 52 lapangan untuk tim news diluar ekonomi, sport, lifestyle, selebriti dan tekno dengan keseluruhan 7 kanal3. Strata pendidikan pegawai Okezone.com minimum S1 yang lebih dari S1 hanya 5% sementara itu instensif perbulan reporter Okezone.com yaitu diatas UMK plus transport dan pulsa total itu kisaran 3-4 juta. Kriteria Okezone.com dalam memilih wartawan yakni kemampuan menulis, mempunyai pengetahuan umum yang luas karena dituntut tau banyak hal, serta tau medan harus paham tempat tempat sumber berita. Afiliasi politik okezone.com yakni politik kebangsaan semua partai yang berazas pancasila akan jadi partner dari Okezone.com4. Meski dalam satu grup media besar yang sama Sindonews dan Okezone.com saling support bahkan mereka pun dapat berbagi berita ada berita Sindonews yang naik di Okezone.com dan begitu sebaliknya. Jadi 2 Sumber company profile okezone.com Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah 4 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah 3 46 konsep mereka ini adalah saling melengkapi jangankan dari Sindonews di Okezone.com juga ada berita berita dari koran Sindo lalu RCTI maupun Trijaya. Itulah fungsinya sinergi dari grup besar beda dengan media media yang tidak memiliki group besar seperti MNC karena MNC adalah the biggest media in southeast asia.Televisi saja mereka memiliki 1000 kontributor di Indonesia tinggal koneksikan saja itulah yang jadi keunggulan dari okezone.com5. Peran okezone.com pada proses pengembangan media group besar ini istilah pak Harry Tanoesudibyo adalah bayi yang baru dibesarkan. Karena pak Harry dan teman di Okezone sadar bisnis kedepan akan mengarah ke newmediayang mengarah ke internet dan online serta televisi dan radio. Bisnis media cetak pelan pelan akan ditinggalkan meski pangsa pasar tradisional mereka pasti ada. Namun kedepanya MNC akan membesarkan Inews, Okezone.com, dan Sindonews. Sindonews lebih ke news saja namun Okezone.com lebih lengkap ada entertain lifestyle bola bisnis. Rata rata pengunjung situs okezone yaitu 8juta perhari. Jenjang karir Okezone.com cukup bagus dan sangat terbuka semua lebih kepada kekuatan profesional dan kualitas jaringan. Selain melakukan bisnis di dunia media Presiden direktur MNC grup yaitu Harry Tanoesoedibyo juga berkancah di dunia politik. 5 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifullah 47 B. INILAH.COM (PT Indonesia News Center) 1. Tentang Inilah.com Sejarah berdirinya Inilah.com ialahPada 2007 sejumlah wartawan senior berkumpul dan berdiskusi tentang perkembangan pers nasional. Di antaranya Pak Muchlis Hasyim dan Pak Gigin Praginanto (pemimpin redaksi pertama), keduanya sebelumnya dari Tempo serta sejumlah wartawan senior lainnya. Saat itu ada keprihatinan bahwa bisnis pers nasional sekarang tidak dikelola atau dimiliki oleh orang-orang pers. Perusahaan pers saat ini lebih banyak dikuasai para pengusaha dan bukan orang pers itu sendiri. Sehingga kemudian ada keinginan membuat media yang benar-benar dikelola oleh wartawan. Kemudian tercetus membuat situs yang berisi konten berat berupa opini dan penulisan yang mendalam sehingga kemudian keluarlah yang namanya innchannels.com6. INN itu singkatan dari Indonesia News Center. Kemudian perkembangan berikutnya tak hanya berita mendalam tetapi berita-berita terkini juga menjadi garapan serius sesuai tuntutan publik yang kian mobile. Nama mereka pun berubah menjadi Inilah.com, agar lebih mudah diketik di keyboard dan lebih gampang diingat serta nyeleneh. Tapi bukan berarti Inilah.com tidak serius dan main-main dalam pemberitaan, kami sangat serius. Juga ada filosofi ‘Inilah dotcom, yang lain berarti bukan dotcom’. Inilah.com sebagai pendatang baru saat itu memang harus bekerja keras melakukan inovasi untuk bisa bersaing 6 Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah 48 dengan situs berita yang sudah ada dan sejak lama. Inilah.com terus melakukan pembenahan baik konten, infrastruktur IT maupun SDM-nya. Alhamdulillah perkembangannya Iilah.com cukup baik bahkan bisa dibilang membanggakan7. Inilah.com belum pernah launching besar-besaran, kami juga tidak di back up oleh konglomerasi pers, juga tidak ada promosi besar-besaran di TV, radio, koran atau majalah seperti yang dilakukan situs berita lainnya. Murni Inilah.com menjual kemampuan jurnalistik mengemas berita online, IT yang kuat dan inovasi yang terus Inilah.com lakukan. Rangking Inilah.com juga sangat baik danterus meningkat dari sisi klikers juga terus meningkat. Pageviews sudah mencapai di atas 20 juta sebulan versi Goggle Analytic. Tak hanya itu, sejak dua tahun lalu Inilah.com sudah memperluas jaringan ke Jawa Barat dengan www.inilahjabar.com, kemudian 10 November 2011 Inilah.com launching INILAHKoran, koran nasional yang ada di Bandung serta majalah INILAHReview yang terbit di Jakarta. Inilah sekarang akan terus berbenah dan berinovasi menyajikan yang terbaik sekaligus memberi warna bagi pers nasional. Saat ini jumlah pegawai untuk online aja yang di Markas Rimba, Jakarta Selatan ini ada sekitar 40 awak redaksi. Meski tidak tau berapa pastinya namun yang jelas, pemegang saham Inilah tidak setengahtengah mengelola Inilah.comini. Pada awal berdiri saja Inilah sudah 7 Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah 49 membeli server sendiri dengan investasi sekitar Rp3 miliar. Inilah juga sudah memiliki kantor sendiri dan infrastruktur yang lengkap. Sumber pendapatan Inilah bervariasi, tidak hanya mengandalkan iklan banner dan pendapatan dari online tapi juga kegiatan offline. Inilah juga punya jasa event organizer dan bersinergi dengan perusahaan lain di grup Inilah. Ciri khas Inilah dengan para kompetitornya yaitu setiap media online menawarkan kecepatan. Inilah juga jelas mengedepankan itu ditambah dengan kedalaman dan pengembangan peristiwa dan lebih lengkap ditinjau dari berbagai sisi. Salah satu kekuatan inilah.com terletak pada analisa terutama Pasar Modal dan politik. Analisa Inilah.com yang tajam dan menyeluruh tentang pergerakan bursa saham, sudah menjadi referensi bagi kalangan pelaku pasar modal (dilihat dari time on site yang tinggi). Sementara peristiwa dan isu politik yang terdepan dan akurat ditambah analisa politik yang disajikan secara cepat, objektif dan mendalam telah menjadi acuan para pengambil keputusan di DPR, Pemerintah dan Daerah. Demikian pula berita lain seperti berita bola nasional dan internasional serta gaya hidup dan selebritis terkini. Kebijakan editorial Inilah sangat independen. Inilah tidak berafiliasi dengan partai atau kelompok bisnis apapun. Sehingga bisa menyajikan berita atau analisa dengan sudut pandang yang sangat netral dan jernih. Tentunyadisampaikan dengan cara yang lugas, cepat dan akurat. Pengaruh media sosial jelas sangat membantu selain membantu mendorong jumlah pembaca juga ikut membangun pembaca loyal 50 sekaligus mendekati komunitas sesuai segmen pembaca. Promosi gratis lewat media sosial ini betul-betul Inilah manfaatkan. Inilah memiliki account Facebook dan Twitter Inilah.com dengan ribuan anggota. Semua karyawan juga harus terlibat dalam mempromosikan berita-berita Inilah.com ke jejaring sosial. Kami memiliki tim khusus yang mengelola soal penyebaran berita Inilah.com ini8. 8 Wawancara dengan Redaktur Inilah.com M.Dindien Ridhotullah 51 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Framing pemberitaan di Okezone.com dan Inilah.com Dalam membingkai pemberitaan mengenai pemblokiran situs radikal Okezone.com dan Inilah.com memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Okezone.com sebagai satu dari anggota grup besar MNC pasti memiliki makna tersendiri mengenai pemblokiran situs radikal ini. Begitu juga dengan Inilah.com media baru dengan kanal islam didalamnya tentu mempunyai pandangan yang berbeda tentang pemblokiran situs radikal ini. Seperti yang dketahui situs radikal diduga ingin memecah belah kesatuan negara Indonesia. Untuk menyebarkan paham-paham radikal tersebut beberapa gerakan atau kelompok-kelompok tersebut menyerang melalui teknologi yaitu dengan masuk melalui situs-situs yang dibuat oleh kelompok tersebut. Dari sini pemerintah melakukan langkah pencegahan dengan salah satunya melakukan pemblokiran kepada situs-situs berkonten radikal yang beredar. Terdapat 22 situs berkonten radikal yang diblokir oleh pemerintah yaitu arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, annajah.net, muslimdaily.net, aqliislamiccenter.com, lasdipo.com, kiblat.net, hidayatullah.com, dakwahmedia.com, muqawamah.com, eramuslim.com, daulahislam.com, azzammedia.com, dan gemaislam.com, shoutusalam.com, salam-online.com, 51 52 indonesiasupportislamicatate.blogspot.com1. situs-situs tersebut diduga menyebarkan paham-paham radikal dan membuat pemerintah melakukan pencegahan paham itu beredar dengan cara memblokirnya. Selain itu situssitus tersebut diduga mengancam keselamatan negara dan juga presiden Indonesia. Banyak juga dalam situs-situs tersebut mengagungkan terorisme serta adanya ajakan untuk masuk kedalam gerakan atau kelompok-kelompok tersebut. Terdapat delapan pemberitaan pada penelitian ini yang akan di analisis menggunakan model Robert Entman dari ke delapan berita itu diantaranya empat dari Okezone.com dan empat dari Inilah.com. empat berita dari Okezone.com berjudul Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal, Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal, Pemblokiran Situs Radikal di Nilai Wujud Tanggung Jawab Pemerintah, dan Menag Menyayangkan Kominfo tutup situs radikal. Sementara empat berita di Inilah.com berjudul Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi, Jurnalis Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs, Dalang Pemblokiran di Pertanyakan, Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang. 1. Berita Berjudul “Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal” Dalam pemberitaan ini Okezone mengangkat bahwa seharusnya pemerintah tidak ragu dalam melakukan pemblokiran situs berkonten radikal. Meskipun pro kontra datang dari berbagai macam golongan namun pemblokiran ini harus tetap dilakukan. Meski begitu dalam berita 1 http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-paham-radikal/4 53 juga pemerintah disarankan agar teliti dalam melakukan pemblokiran karena tidak semua situs islam mengandung radikal. Jangan karena situs tersebut menggunakan bahasa Arab lalu situs tersebut diblokir. Penutupan situs radikal memang sangat penting dilakukan untuk menangkal serangan kelompok ISIS yang bisa saja menyerang generasi muda di Indonesia. Namun sebaiknya ada penyeleksian yang mendalam agar ketahuan mana yang bisa dikatakan situs radikal dan tidak radikal. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.1 Perangkat Framing berita Pemerintah Jangan Ragu Tutup situs Radikal Problem Identification Pengamat menyarankan agar pemerintah tetap menutup situs-situs radikal. Sedangkan situs yang menyampaikan jihad baik sebaiknya jangan ditutup. Causal Interpretation Pemerintah memang harus hati-hati jangan menutup situs karena berbahasa arab. Konten bagus soal keagamaan dan cinta umat jangan ditutup. Make Moral Judgement memang agak sulit membuka tabir gerakan-gerakan terselubung ISIS Treatment Recommendation Menurutnya, bila dilakukan penelitian yang komprehensif tentu akan ketahuan mana situs yang berisi ajaran jihad yang baik dan mana yang sesat Problem Identification. Okezone.com mengidentifikasi masalah yang ada dalam kasus ini ialah adanya anjuran dari pengamat agar 54 pemerintah tidak ragu-ragu dalam memblokir situs berkonten radikal tersebutdibutuhkan sikap dan ketegasan oleh pemerintah dalam memblokir situs berkonten radikal ini. Situs yang berisikan radikal harus ditutup oleh pemerintah dan situs yang menyerukan kebaikan sebaiknya tidak di tutup. Pengamat menyarankan agar pemerintah tetap menutup situs-situs radikal. Sedangkan situs yang menyampaikan jihad baik sebaiknya jangan ditutup. Causal Interpretation. Dalam berita di Okezone.com ini, adanya pro dan kontra dalam memblokir situs berpaham radikal ini diposisikan sebagai peyebab masalah. namun tidak adanya ketentuan yang jelas membuat pro dan kontra dalam isu ini pasti ada. Pemerintah seharusnya memilah-milih dalam melakukan pemblokiran situs tersebut. Soal Penutupan sits-situs radikal itu, Nuning sudah memperkirakan sebelumnya jika akan menimbulkan pro kontra. “Pemerintah memang harus hati-hati jangan menutup situs karena berbahasa arab. Konten bagus soal keagamaan dan cinta umat jangan ditutup. Tapi bila isinya desepsidesepsi dan berisi ajakan perjuangan ISIS sebaiknya ditutup saja,” katanya. Make Moral Judgement. Membuka tabir gerakan-gerakan terselubung ISIS dalam situs berkonten radikal tersebut. Dalam hal ini pemerintah harus bisa mengambil sikap dengan tegas terhadap situs-situs tersebut. Menurut dia, memang agak sulit membuka tabir gerakan-gerakan terselubung ISIS. “Biasanya kalimat-kalimat radikal disisipkan dalam kalimat-kalimat dakwah dalam situs,” kata Nuning. Treatment Recommendation. Dalam hal ini okezone menilai penyelesaisan masalah yang baik dalam kasus ini ialah pemerintah harus teliti lagi dalam hal menyeleksi situs-situs yang mengandung konten 55 radikal atau bukan. Karena harus ada alasan dan penjelasan yang komperhensif mengenai situs ini kenapa diblokir. Karena bisa saja situs yang diblokir memunculkan konten kebaikan dan tidak meyebarkan konten yang sesat. Menurutnya, bila dilakukan penelitian yang komprehensif tentu akan ketahuan mana situs yang berisi ajaran jihad yang baik dan mana yang sesat. “Karena jihad pun bisa berkonotasi positif, misalnya jihad melawan IS sendiri atau narkoba dan lain-lain,” pungkasnya. 2. Berita Berjudul “Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal” Dalam berita ini Okezone membingkai bahwa dasar hukum dari pemblokiran situs radikal ini tidak kuat. Seharusnya ada Undang-Undang yang menjadi dasar pemblokiran situs radikal tersebut. Sementara ini pemerintah hanya mengandalkan peraturan mentri dalam melakukan pemblokiran dan tentunya ini tidak begitu kuat. Menegangnya hubungan antara pemerintah dan legislatif semakin mempersulit untuk membuat undang-undang mengenai pemblokiran situs radikal ini. pemblokiran situs radikal ini sebaiknya dipayungi hukum yang kuat agar tidak menjadi bumerang bagi pemerintah. Setidaknya pemerintah berinisiatif membuat perppu untuk mengisi kekosongan hukum dalam kasus ini. Perangkat Framing Robert Entman 56 Tabel 4.2 Perangkat Framing berita Dasar Hukum Pemblokiran Situs Radikal Problem Identification adanya kekosongan hukum terkait penutupan 22 situs bernuansa negatif oleh pemerintah belum lama ini Pakai peraturan mentri, itu tidak cukup kuat dijadikan dasar hukum Causal Interpretation Make Moral Judgement Treatment Recomendation hingga saat ini belum ada instrumen hukum yang memungkinkan untuk penutupan situs pemerintah memiliki cara lain untuk membuat dasar hukum penutupan situs yang dianggap berbahaya. Cara tersebut ialah melalui pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undan-Undang (Perppu) Problem Identification. Dalam berita ini Okezone melihat adanya kekosongan hukum dalam pemblokiran situs berkonten radikal tersebutkekosongan hukum ini menjadi sangat berbahaya bagi pemerintah sendiri karena bisa berdampak buruk terhadap kebebasan berpendapat masyarakat. Kepala Komisi Hukum Dewan Pers, Yosep Adi Praseto, menyebut adanya kekosongan hukum terkait penutupan 22 situs bernuansa negatif oleh pemerintah belum lama ini.Dasar hukum yang digunakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) terlalu lemah. Causal Interpretation. Peraturan mentri tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar hukum pemblokiran situs berkonten radikal. Harusnya ada undang-undang yang mempayungi hukum untuk memblokir situs berkonten radikal ini. Kelemahan hukum yang terjadi ini seharusnya 57 diperbaiki oleh pemerintah untuk bisa memberi penjelasan dalam pemblokiran situs tersebut. "Mereka pakai permen, itu tidak cukup kuat dijadikan dasar hukum," jelas Yosep di Jalan Kalibata Timur IV G, Jakarta Selatan, Minggu (5/4/2015). Make Moral Judgment. Seharusnya ada Undang-Undang yang mengatur dalam pemblokiran situs tersebut. Namun hingga saat ini belum ada Undang-Undang mengenai hal tersebut membuat pemblokiran situs islam ini lemah hukum. Tapi meruncingnya hubungan atara eksekutif dan legislatif membuat UU tersebut sukar untuk dibuat. Yosep menambahkan, mestinya pemerintah menggunakan undangundang. Namun, hingga saat ini belum ada instrumen hukum yang memungkinkan untuk penutupan situs. Terlebih dengan memburuknya hubungan antara eksekutif dengan legislatif. “Mestinya pakai UU, dan sejauh ini belum ada instrumen hukumnya, tapi sekarang presiden sama DPR kan lagi berantem," imbuhnya. Treatment Recomendation.Penyelesaian masalah yang ditawarkan okezone dalam kasus ini ialah cara lain dalam memnbuat dasar hukum dalam pemblokiran situs tersebut dengan membuat perppu peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Sebaiknya ini dilakukan pemerintah agar tidak ada kekosongan hukum untuk memblokir situs berkonten radikal tersebut. Meski demikian, kata Yosep, pemerintah memiliki cara lain untuk membuat dasar hukum penutupan situs yang dianggap berbahaya. Cara tersebut ialah melalui pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti UndanUndang (Perppu)."Ya kalau kondisinya seperti itu, kan bisa bikin Perppu, sehingga tidak ada kekosongan hukum," pungkasnya. 58 3. Berita Berjudul “Pemblokiran Situs Radikal di Nilai Wujud Tanggung jawab Pemerintah” Pemerintah melakukan tugasnya dengan baik dengan melakukan pemblokiran terhadap situs radikal. Penutupan ini dilia sangat baik karena dapat mengamankan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia dari ancaman teror. Pemerintah sudah sepatutnya hadir jika negara ini dalam ancaman yang bisa merusak kesatuan dan ideologi pancasila itu sendiri. Namun dalam berita ini pemerintah juga disarankan mengajak para stakeholder dan pihak terkait dalam melakukan penertiban situs radikal ini. karena situs yang diblokir adalah situs yang menyangkut agama dan sangat sensitif di Indonesia. Pemerintah diminta tidak asal melakukan pemblokiran dan harus mempunyai kriteria tertentu dalam melakukan pemblokiran. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.3 Perangkat Framing berita Pemblokiran Situs Radikal di Nilai Wujud Tanggung jawab Pemerintah Problem Identification pemblokiran 22 situs penyebar paham radikalisme Kementerian yang dilakukan Komunikasi oleh dan Informatika (Kemenkominfo) merupakan wujud dari tanggungjawab negara dalam melindungi persatuan dan kesatuan NKRI Causal Interpretation negara berkewajiban hadir ketika ada pihak tertentu yang mendatangkan bahaya bagi persatuan dan kesatuan nasional dan 59 ideologi nasional yaitu pancasila Make Moral Judgement Slamet tetap mengimbau agar Kemenkominfo melibatkan stakeholder dan masyarakat ketika ingin kembali memblokir situs yang dinilai menyebarkan paham radikalis Treatment Recomendation untuk ke depan Kemenkominfo harus lebih tepat lagi agar tak terlihat asal dalam melakukan kebijakan pemblokiran situs yang menyebarkan paham radikal itu Problem Identification. Dalam hal ini Okezone.com melihat pendefinisian masalah yaitu pemblokiran situs islam adalah bentuk dari tanggung jawab pemerintah. Disini pemerintah menunjukan sikap yang baik untuk rakyatnya dalam hal melindungi keamanan negara dari gangguan paham radikalisme. Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf, menilai pemblokiran 22 situs penyebar paham radikalisme yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merupakan wujud dari tanggungjawab negara dalam melindungi persatuan dan kesatuan NKRI. Causal Interpretation. Okezone mengangkat penyebab dari kasus ini ialah situs yang diblokir ini dapat mendatangkan bahaya bagi kesatuan dan persatuan negara Indonesia. Situs ini juga diduga dapat mengancam ideologi nasional. Generasi muda juga dapat diserang dan disasar oleh situs yang membawa paham radikal tersebut. 60 “Saya kira (pemblokiran 22 situs) karena memang negara berkewajiban hadir ketika ada pihak tertentu yang mendatangkan bahaya bagi persatuan dan kesatuan nasional dan ideologi nasional yaitu pancasila. Jadi oleh karena itu penertiban ini tepat, terutama untuk radikalisme,” tuturnya saat berbincang dengan Okezone, Senin (6/4/2015). Make Moral Judgement. Imbauan kepada Menkominfo agar selalu berkomunikasi dan melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder yang terkait dalam melakukan pemblokiran situs berkonten radikal ini. karena ini menyangkut agama dan kebebasan berpendapat tentunya keduanya merupakan isu-isu yang amat penting dikalangan masyarakat Indonesia. Isu agama begitu sensitif dinegara Indonesia karena agama melekat dengan masyarakat di Indonesia. Sedangkan kebebasan berpendapat juga sudah menjadi hak dalam negara Indonesia yang menganut demokrasi ini. Namun, Slamet tetap mengimbau agar Kemenkominfo melibatkan stakeholder dan masyarakat ketika ingin kembali memblokir situs yang dinilai menyebarkan paham radikalisme, pasalnya situs tersebut berkaitan dengan Islam.“Jadi saya pernah menyarankan agar dalam pemblokiran itu dilibatkan MUI (Majelis Ulama Indonesia), kemudian NU, Muhamadiyah, dan berbagai ormas lain untuk memberikan pertimbangan apakah situs itu pantas diblokir atau tidak,” ungkapnya. Treatment Recomendation. Penyelesaian konflik yang ditawarkan okezone dalam hal ini ialah. Pemerintah yang diwakili menkominfo harus lebih teliti dan lebih bijak dalam hal menentukan mana situs berpaham radikal maupun situs yang tidak radikal. Perlunya aturan dan ketentuan yang pasti mengenai apa itu radikal adalah hal yang paling penting yang harus dibuat oleh pemerintah. Menurut Slamet, untuk ke depan Kemenkominfo harus lebih tepat lagi agar tak terlihat asal dalam melakukan kebijakan pemblokiran situs yang menyebarkan paham radikal itu.“Situs itu apakah menyebarkan paham 61 terorisme, radikalisme, dan bertentangan atau tidak dengan masyarakat, itu yang harus dibahasa secara utuh dan konferhensif. Tidak boleh secara sepintas tapi harus konferhensif," pungkasnya. 4. Berita Berjudul “Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs Radikal” Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin menyayangkan keputusan semena-mena kominfo yang memblokir situs islam tanpa ada komunikasi dengan pihaknya terlebih dahulu. Sebaiknya kominfo lebih berkomunikasi dengan pihak terkait, pasalnya ini menyangkut agama dan juga tidak semua situs islam menyebarkan paham radikal yang menyesatkan. Pemerintah juga harus cepat membentuk tim agar lebih jelas mencirikan situs radikal dan situs tidak radikal. Hal ini diperlukan agar tidak membingungkan para pengelola situs yang tentunya dirugikan dengan adanya pemblokiran seperti ini. jika ada kriteria yang jelas mengenai radikalisme tentunya akan memudahkan pemerintah dalam melakukan pemblokiran tidak asal seperti ini. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.4 Perangkat Framing berita Menag Menyayangkan Kominfo Tutup Situs Radikal Problem Identification Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin, Kementerian menyayangkan Komunikasi langkah dan Informatika (Kominfo) yang semenamena memblokir situs dakwah diduga penyebar paham radikalisme Causal Interpretation Sekarang Kominfo menerima masukan 62 tidak hanya dari Kemenag dan dalam memblokir harus lebih hati-hati Make Moral Judgement Menag menambahkan, pihaknya akan membentuk tim panel untuk menyusun kriteria situs ataupun website yang diduga menyebar paham radikalisme. Treatment Recommendation menyusun kriteria apa yang disebut radikal dan apa yang tidak radikal Problem Identification. Dalam kasus ini Okezone mengangkat kurang komunikasinya pemerintahan dalam melakukan pemblokiran situs berkonten radikal ini. menteri agama Lukman Hakim Syaifudin menyayangkan sikap Menkominfo yang tidak melibatkan kementrian agama dalam hal melakukan pemblokiran situs islam ini. sepatutnya menteri agama dilibatkan dalam melakukan pemblokiran ini karena ini menyangkut agama. Kominfo tentu harus selektif dan perlu bantuan dari menteri agama dalam menyeleksi situs mana yang patut diblokir dan tidak. Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin, menyayangkan langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang semena-mena memblokir situs dakwah diduga penyebar paham radikalisme di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Menag di sela-sela rapat koordinasi teknis TNI Manunggal Membangun Desa (Rakornis TMMD). Causal Interpretation. Menkominfo harus berhati-hati dan mau menerima masukan dalam hal memblokir situs islam ini. perlu adanya mekanisme yang jelas dan pasti mengenai apa yang harus dikatakan radikal dan tidak. Karena tidak selalu situs islam itu menyebarkan paham 63 radikal bisa saja dia melakukan dakwah menggunakan media yaitu internet. "Sekarang Kominfo menerima masukan tidak hanya dari Kemenag dan dalam memblokir harus lebih hati-hati. Memang ada situs atau website yang menyebar paham radikalisme, tapi tidak kemudian dilakukan sedemikian rupa terhadap situs dakwah yang tidak menyebar radikalisme tetapi kena getahnya," tuturnya kepada wartawan, Kamis (9/4/2015). Make Moral Judgement. Dalam hal ini menteri agama akan membentuk tim panel dalam menyusun langkah memblokir situs radikal. Tim ini diharapkan mampu menyeleksi situs mana yang patut diblokir. Tentunya tetap dengan komunikasi yang baik dengan instansi terkait yang mempunyai wewenang dalam melakukan pemblokiran. Menag menambahkan, pihaknya akan membentuk tim panel untuk menyusun kriteria situs ataupun website yang diduga menyebar paham radikalisme. Treatment Recomendation. Penyelesaian masalah dalam hal ini dibutuhkan kriteria yang jelas untuk menentukan situs itu radikal dan tidak. Jika situs ini menampilkan dakwah-dakwah yang menyerukan kebaikan sebaiknya tidak diblokir namun jika situs tersebut memunculkan paham radikal dan ajakan terorisme tentunya baik untuk diblokir. “Kemudian menyusun kriteria apa yang disebut radikal dan apa yang tidak radikal, sekaligus juga konten dari situs yang akan diblokir itu," imbuhnya. 5. Berita Berjudul “Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi” Alasan kuat pemerintah dalam melakukan pemblokiran situs islam adalah karena di situs tersebut dianggap menjelek-jelekan presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan juga aparatur negara lainya. Hal ini 64 tentunya juga diperparah dengan kritikan-kritikan terhadap NKRI dan demokrasi. Dalam hal ini langkah pemerintah sudah benar jika memang situs islam berkonten radikal ini membahayakan bagi keamanan negara. Keputusan pemerintah semakin tepat karena di dalam konten situs tersebut juga terdapat ujaran kebencian terhadap agama lain. Ajakan kebencian kepada agama lain tentunya berbahaya bagi kesatuan negara Indonesia yang memiliki 5 agama yang berbeda. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus cermat dan lebih teliti lagi untuk meseleksi situs yang benar-benar berbahaya bagi keamanan negara. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.5 Perangkat Framing berita Pemblokiran Situs Islam Karena Jelekan Jokowi Problem Identification alasan pemerintah memblokir situs media Islam yang dianggap radikal, bukan hanya karena memuat tentang ISIS. Konten berita yang menjelekjelekkan aparatur negara atau menjelekkan NKRI juga menjadi sebab Causal Interpretation ketika membahas soal NKRI maka persoalan radikalisme bukan saja soal konten ISIS. Namun, juga berita yang memuat ajakan untuk membenci umat agama lain Make Moral Judgement BNPT punya cukup bukti untuk mengkategorikan 19 website tersebut telah menyalahi aturan 65 Treatment Recommendation Ya kita ada semua, kita rapat internal dulu dengan tim khususnya Problem Identification. Dalam kasus ini Inilah.com menganggap pemblokiran yang dilakukan pemerintah karena situs tersebut membahayakan bagi negara. Bukan hanya memuat konten tentang ISIS, situs berkonten radikal ini juga menjelek-jelekan aparatur negara dan juga menjelek-jelekan NKRI. Hal seperti ini tentunya dapat memecah belah kesatuan dan persatuan Indonesia. Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT, Irfan Idris menjelaskan, alasan pemerintah memblokir situs media Islam yang dianggap radikal, bukan hanya karena memuat tentang ISIS. Konten berita yang menjelekjelekkan aparatur negara atau menjelekkan NKRI juga menjadi sebab. Causal Interpretation. Disini inilah.com melihat konten yang ada dalam situs islam yang diblokir pemerintah dapat memecah NKRI. Dimana disitu ada isi berupa menjelek-jelekan agama lain. Tentu sangat berbahaya situs tersebut jika isinya mengandung kebencian terhadap agama lain. Kita tahu Indonesia mempunyai 5 agama yang yang berbedabeda tentu kita harus saling menghormati satu sama lain. Irfan menilai, ketika membahas soal NKRI maka persoalan radikalisme bukan saja soal konten ISIS. Namun, juga berita yang memuat ajakan untuk membenci umat agama lain. Menurutnya, berita itu sama saja memecah belah masyarakat. Make Moral Judgement. BNPT mempunyai bukti untuk mengkategorikan situs yang menyalahi aturan. Sangat baik jika pemerintah tidak hanya melakukan pemblokiran yang asal tetapi harus punya alasan dan aturan yang tepat mengapa situs tersebut patut untuk 66 diblokir. Jika pemblokiran dilandasi dasar hukum yang jelas maka akan ketahuan situs mana yang menyebarkan konten yang baik dan mana yang menyebarkan konten yang tidak baik. Irfan menilai BNPT punya cukup bukti untuk mengkategorikan 19 website tersebut telah menyalahi aturan. Dalam waktu dekat Irfan mengatakan akan mengajak tujuh media yang menuntut penjelasan untuk melihat bukti dan menyamakan persepsi. Treatment Recomendation. Untuk menyelesaikan masalah ini BNPT akan melakukan rapat internal untuk membahas pemblokiran situs berkonten radikal ini. perlu adanya komunikasi antar lembaga-lembaga yang berwenang mengenai pemblokiran situs radikal ini. BNPT sebaiknya melibatkan instansi terkait agar tidak ada kesalahpahaman antar lembaga yang berhak memblokir situs radikal ini. "Ya kita ada semua, kita rapat internal dulu dengan tim khususnya, dalam dua hari kita ketemu lagi," ujar Irfan, saat pertemuan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selasa (31/3). 6. Berita Berjudul “Jurnalis Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs” Jurnalis-Jurnalis Islam bersatu mengecam sikap pemerintah dalam hal ini Menkominfo karena melakukan tindakan pemblokiran situs islam ini dengan sewenang-wenang. Mereka juga mendesak kepada Kominfo agar situs yang diblokir segera dibuka kembali. Karena pemblokiran ini sangat merugikan umat islam yang mencari info atau berdakwah melalui situs tersebut. 67 Para jurnalisme islam ini juga menyesalkan karena tidak adanya verifikasi yang jelas terhadap situs-situs yang diduga radikal. Mereka juga menghimbau agar Kominfo tidak gegabah dalam mencap radikal pada seluruh situs islam. karena bisa saja situs islam tersebut baik dan menampilkan konten dakwah yang mengajak kepada kebaikan. Tidak ada dasar hukum yang kuat dan jelas dalam melakukan pemblokiran juga menjadi perhatian dari para jurnalis islam ini. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.6 Perangkat Framing berita Jurnalis Islam Bersatu Kecam Pemblokiran Situs Problem Identification Jurnalis Islam Bersatu mengecam Kementerian Informatika Komunikasi (Kemenkominfo) dan serta BNPT karena telah memblokir 22 situs media Islam Causal Interpretation pemblokiran situs media Islam oleh Kemenkominfo atas permintaan BNPT telah merugikan umat Islam Make Moral Judgement BNPT juga telah memberikan stigma radikalisme terhadap media Islam. Oleh karenanya, Kemenkominfo didesak segera mengaktifkan kembali situs-situs yang diblokir sesuai tuntutan masyarakat yang ingin situs media Islam Treatment Recommendation membawa pemblokiran situs media Islam ini ke jalur hukum 68 Problem Identification. Disini inilah.com mengangkat masalah para jurnalis islam mendesak pemerintah membuka lagi situs islam yang sudah diblokir. Para jurnalis islam ini bersatu mendesak pemerintah agar tidak sembarangan melakukan pemblokiran situs islam ini. harus ada verivikasi yang jelas untuk melakukan pemblokiran. Jurnalis Islam Bersatu mengecam Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta BNPT karena telah memblokir 22 situs media Islam. Mereka mendesak pemerintah membuka kembali situs media Islam tersebut. Causal Interpretation. Pemblokiran situs berkonten radikal ini sudah sangat merugikan umat islam. karena tidak semua situs islam ini menyebarkan konten radikal. Ada situs islam yang isinya berdakwah dan mengajak kepada kebaikan. Jika situs berisikan konten kebaikan seperti tiu diblokir tentu merugikan banyak pihak dan umat tentunya. Karena kebebasan berpendapat dan berdakwah memanfaatkan media sosial di blokir oleh pemerintah. Salah satu jurnalis Islam bersatu Agus Sadolo mengatakan, pemblokiran situs media Islam oleh Kemenkominfo atas permintaan BNPT telah merugikan umat Islam, karena ini jelas secara sewenangwenang dan mengecap radikal terhadap situs Islam. Make Moral Judgement. Nilai moral yang dapat ditonjolkan dalam kasus ini ialah pemerintah sebaiknya tidak gegabah dan terburu-buru dalam melakukan pemblokiran. Perlu adanya diskusi dan verivikasi dengan pihak terkait dalam menentukan situs mana yang berkonten radikal dan mana yang tidak. 69 Ia menambahkan, BNPT juga telah memberikan stigma radikalisme terhadap media Islam. Oleh karenanya, Kemenkominfo didesak segera mengaktifkan kembali situs-situs yang diblokir sesuai tuntutan masyarakat yang ingin situs media Islam."Kami juga mendesak pemerintah supaya tidak gegabah mencap media Islam radikal," ujarnya. Traetment recomendation. Penyelesaian masalah disini dengan membawa ke jalur hukum. Selain akan membawa masalah ke jalur hukum para jurnalis islam ini membuat petisi yang bisa ditandatangani oleh masyarakat. Hal ini menjadi alarm bahaya bagi pemerintah mengingat dasar hukum pemblokiran situs saja belum jelas adanya tidak ada UU yang terkait yang mengatur tentang pemblokiran situs tersebut. Sementara, Arjito Warno meminta dukungan kepada umat Islam karena ingin membawa pemblokiran situs media Islam ini ke jalur hukum. "Insya Allah kami akan seret ke proses hukum, mohon dukungannya," kata dia.Di samping itu, umat Islam juga membuat petisi yang sudah mendapat dukungan sekitar 699. Untuk itu, umat Islam diminta dukung petisi secara online di petisi change.org judulnya 'Jangan Bungkam Islam, Stop Blokir Situs Islam' 7. Berita Berjudul “Dalang Pemblokiran di Pertanyakan” Ratusan umat islam melakukan pengajian dan diskusi di masji Alazhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan membahas tentang pemblokiran situs islam. para jamaah merasa heran mengapa situs tersebut diblokir bahkan ketika mereka mengadu ke anggota DPR dalam hal ini komisi 1 pun merasa aneh mengapa situs ini diblokir. Karena tidak ada diskusi dan verifikasi yang jelas dari pemerintah membuat semua merasa aneh dan mempertanyakan penutupan situs tersebut. Rencanya anggota DPR akan memanggil Kominfo dan BNPT untuk membahas kasus ini. 70 Salah satu narasumber dalam acara tersebut juga bingung dan penasaran siapa dalang dibalik pemblokiran situs islam ini. karena yang diblokir situs islam ini tidak melulu berkonten radikal dan tidak melulu tentang upaya memecah belah NKRI. Hal seperti ini perlu diusut tuntas agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kericuhan antar umat. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.7 Perangkat Framing berita Dalang Pemblokiran di Pertanyakan Problem Identification Ratusan umat Islam menggelar pengajian pemblokiran situs Islam di Masjid Al-Azhar Causal Interpretation Salah satu narasumber mengaku bingung dengan ditutupnya 22 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan BNPT Make Moral Judgement Bahkan DPR akan memanggil Kemenkominfo dan BNPT Treatment Recommendation dari 22 website situs Islam yang ditutup itu bukan melulu soal radikal Problem identification. Inilah mengangkat isu ratusan umat islam menggelar pengajian dan diskusi mengenai pemblokiran situs islam. pengajian ini diikuti media-media islam dan tertutup bagi media-media nasional. Diskusi ini mempertanyakan mengapa situs islam yang isinya tidak melulu soal radikal diblokir oleh pemerintah. 71 Ratusan umat Islam menggelar pengajian pemblokiran situs Islam di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (3/4/2015). Diskusi ini dihadiri juga oleh sejumlah media Islam, sedangkan media nasional dilarang untuk meliput. Causal Interpretation. Kebingungan dari para peserta pengajian dan diskusi mengenai penutupan situs islam. tidak hanya para peserta pengajian komisi 1 yang mendalami bidang pertahanan nasional pun kaget karena penutupan situs islam ini. Salah satu narasumber mengaku bingung dengan ditutupnya 22 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan BNPT, karena DPR pun kaget pemerintah main blokir media-media Islam tersebut. Make Moral Judgement. DPR akan memanggil kominfo dan bnpt untuk membahas masalah ini. masalah ini menyangkut kesatuan dan persatuan dan negara akan berbahaya jika pemerintah dalam hal ini Kominfo memblokir situs islam yang sebenarnya tidak menyebarkan paham yang radikal. Diduga ada sesuatu yang lebih dibalik pemblokiran situs islam ini tidak hanya tentang radikal bisa saja berbau politik. "Sampai hari ni kami merasa aneh kenapa ditutup. Karena ketika ke Komisi I DPR dan wakil DPR, mereka kaget kenapa ditutup. Bahkan DPR akan memanggil Kemenkominfo dan BNPT, karena mereka tidak mungkin radikal tapi ada sesuatu," katanya saat berpidato. Treatment recomendation. Situs yang diblokir disini tidak semuanya berkonten radikal. Karena pemerintah tidak melakukan verivikasi yang jelas dan tegas dalam menentukan mana yang radikal dan tidak. Situs-situs islam yang ditutup pemerintah ini banyak memuat untuk memusuhi syiah. 72 Sementara narasumber bernama Mustofa Nahra masih bingung siapa dalang dengan pemblokiran situs-situs Islam oleh Kemenkominfo dan BNPT. Sebab, dari 22 website situs Islam yang ditutup itu bukan melulu soal radikal."Tapi ada temuan diantara 22 website rupanya hampir semua memusuhi syiah," ujarnya. 8. Berita Berjudul “Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang” Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Nusa Tenggara Barat Nanang Edward menilai pemblokiran situs islam adalah tindakan sewenang-wenang yang dilakukan pemerintah. Seharusnya pemerintah melakukan klarifikasi terhadap penanggung jawab dari situs-situs tersebut. Pemerintah tidak bisa memblokir hanya karena permintaan dari BNPT seharusnya ada diskusi antara BNPT pemerintah dan redaksi dari situs-situs islam tersebut. Karenanya, tidak semua situs-situs Islam yang diblokir tersebut mengajarkan tentang kekerasan, sebaliknya banyak mengajarkan tentang Islam yang damai dan juga dakwah tentang kebaikan dan mempersatu umat. Mereka menghimbau pemerintah dalam hal blokir memblokir harusnya lebih tanggap untuk memblokir situs porno yang memuat berbagai hal maksiat dan dapat merusak serta merugikan generasi penerus bangsa. Perangkat Framing Robert Entman Tabel 4.8 Perangkat Framing berita Blokir Situs Islam Tindakan Sewenang-wenang Problem Identification pemblokiran situs Islam yang dilakukan pemerintah adalah tindakan sewenang- 73 wenang Causal Interpretation Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak bisa serta-merta memblokir situs-situs Islam tersebut hanya karena adanya permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Make Moral Judgement Harusnya, kata dia, terlebih dulu dilakukan pertemuan segi tiga yakni antara Kemenkominfo, BNPT dan para pimpinan redaksi situs-situs Islam tersebut Treatment Recommendation Nanang mengatakan, dalam hal blokir memblokir harusnya pemerintah lebih tanggap untuk memblokir situs porno yang memuat berbagai hal maksiat Problem identification. Pemblokiran situs radikal adalah bentuk sewenang-wenangan dari pemerintah. Seharusnya pemerintah melakukan klarifikasi dri pemilik-pemilik situs tersebut mengenai konten dan isi situs yang mereka punyai tersebut. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Nusa Tenggara Barat Nanang Edward menilai pemblokiran situs Islam yang dilakukan pemerintah adalah tindakan sewenang-wenang."Semestinya sebelum dilakukan pemblokiran, pemerintah terlebih dulu melakukan klarifikasi terhadap penanggung jawab situs-situs tersebut," katanya saat dikonfirmasi di Mataram, Kamis. Causal Interpretation. Kementrian komunikasi dan informasi seharusnya tidak memblokir situs islam hanya karena permintaan dari 74 badan nasional penanggulangan terorisme (BNPT). Seharusnya kominfo melakukan pembicaraan dengan pihak yang terkait agar ada kejelasan dan kepastian mengenai situs yang diblokir. Karena tidak hanya BNPT yang berwenang dalam hal ini ada ormas-ormas islam dan kementrian agama pastinya yang juga berhak diajak berdiskusi. Nanang mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak bisa serta-merta memblokir situs-situs Islam tersebut hanya karena adanya permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Make Moral Judgement. Sebaiknya kominfo melakukan pertemuan dengan bnpt dan redaktur situs islam tersebut dalam hal membicarakan pemblokiran situs islam ini. dengan demikian akan ada evaluasi dan penetapan yang pasti mengenai situs mana yang pantas diblokir dan tidak pantas untuk diblokir. Harusnya, kata dia, terlebih dulu dilakukan pertemuan segi tiga yakni antara Kemenkominfo, BNPT dan para pimpinan redaksi situs-situs Islam tersebut.Dengan demikian, ketiga belah pihak dapat melakukan evaluasi dan menentukan situs-situs mana saja yang tidak boleh dan diperbolehkan untuk ditampilkan kepada khalayak sehingga ada kesepakatan antara Kemenkominfo, BNPT dan penanggung jawab situs. Treatment Recomendation. Daripada memblokir situs islam yang belum jelas mengandung radikal atau tidak. Pemerintah diminta menutup situs berkonten pornografi yang jels-jelas dapat meruntuhkan moral generasi muda di Indonesia. Karena situs pornografi ini lebih jelas dan tidak membingungkan seperti layaknya situs islam ini. Nanang mengatakan, dalam hal blokir memblokir harusnya pemerintah lebih tanggap untuk memblokir situs porno yang memuat berbagai hal maksiat dan dapat merusak serta merugikan generasi penerus 75 bangsa."Coba lihat berapa banyak remaja dan pemuda kita yang bebas membuka sistus-sistus porno dan jelas-jelas bisa merusak moral bangsa. Tetapi kenapa pemerintah tidak mengambil langkah tegas dengan memblokir situs tersebut," ucapnya. B. Perbedaan dan Persamaan Framing Okezone.com dan Inilah.com Perbedaan kedua media online ini dalam mengemas dan membingkai pemberitaan pemblokiran situs radikal terdapat pada kedua media ini memaknai apa itu radikalisme. Uniknya disini Inilah.com lebih banyak menggunakan kata situs islam dalam judul dan isi beritanya. Berbeda dengan okezone.com media berideologi nasionalis ini lebih banyak menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya mengenai kasus ini. Alasan dari okezone.com mengenai penggunaan kata-kata radikal dalam pemberitaanya karena mereka memaknai pemblokiran situs islam bukan situs islam sebenarnya tapi situs yang menyebarkan paham radikal jika situs islam yang diblokir tentu mereka tidak sepakat karena tujuan situs islam itu baik untuk dakwah2. Kehati-hatian Okezone dalam memilih judul dan pemilihan kata juga dinilai menjadi sebab alasan Okezone.com menggunakan kata radikal pada pemberitaan mereka. Sebagaimana yang di ketahui ideologi Okezone.com yang berasaskan pancasila membuat pemilihan judul pada setiap pemberitaanya harus hati-hati agar tidak menyinggung kalangan atau golongan apapun. Lebih lanjut Okezone.com juga menilai keputusan pemblokiran situs islam adalah keputusanyang tepat karena harus ada regulasi 2 Wawancara dengan Redaktur Pelaksan Okezone.com Muhammad Saifullah pada tanggal 14 Maret 2016 76 di dunia maya sampai saat ini masih begitu bebas dampaknya dan begitu bahaya bagi anak kecil yang sudah bisa mengakses, ketika mereka dapat informasi yang continuedan terus menerus tanpa ada filter dan jikayang didapat adalah informasi yang salah tentunya akan membentuk pemahaman yang salah juga. Okezone.com memaknai radikalisme adalah upaya-upaya membuat teror ditengah-tengah masyarakat yang pada akhirnya melawan ideologi negara Indonesia. Disini okezone melihat bahwa situs-situs berkonten radikal ini berupaya membuat teror agar dapat memecah belah kesatuan republik Indonesia. Faktanya dilapangan banyak sekali situs yang menyebarkan pemahaman yang radikal dan itu fatal.Dalam kasus ini Okezone memposisikan diri untuk mendorong pemerintah agar agar menertibkan situssitus yang secara faktual sudah terbukti menyebarkan paham-paham kebencian karena itu sesuai dengan fungsi media sebagai kontrol sosial. Sementara itu Inilah.com menggunakan kata kata situs islam dalam kebanyakan pemberitaanya beralasan yang diblokir itu situs islam dari semua aliran dan golonganmungkin pemerintah tidak mau memgambil resiko semua situs islam dan meski situsnya tidak berbahaya pun akan ditutup oleh pemerintah3.Penggunaan kata-kata islam pada setiap judul berita di Inilah di dasari oleh ketidaksetujuan Inilah.com terhadap pemerintah yang memblokir 3 Wawancara dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin Ridhotullah pada tanggal 20 Maret 2016 77 semua situs islam. dalam pemberitaanya pun Inilah.com seperti mengecam tindakan pemerintah yang melakukan pemblokiran terhadap situs islam. Semestinya harus ada peran peran dari lembaga-lembaga untuk duduk bersama dalam pemblokiran untuk membahas mana yang boleh diblokir dan mana yang tidak. Inilah.com juga mempertanyakan maksud radikalisme versi pemerintah. Tidak ada kriteria yang jelas apa itu radikalisme dan bagaimana ciri dari radikalisme itu sendiri. Sedangkan inilah.com memaknai radikalisme adalah segelintir orang memperjuangkan keyakinanya tapi tidak mengindahkan keyakinan yang lain.Kelompok radikal itu seakan akan paling benar mereka seakan akan paling kuatsemua agama sama sekali tidak mau seperti itu tidak boleh ada yang paling benar.Jadi dalam radikalisme sikap sikap seperti itu orang orang merasa paling benar, merasa paling pegangan kuat, mereka akan perjuangan seperti itu kalau perlu mengorbankan nyawanya. Seharusnya mereka lebih membuka wawasan buka mata buka telinga bahwa kebenaran itu kebenaran yang diperdebatkan.Tidak ada radikalisme kalau orang orang ini punya pemikiran yang sama bahwa tidak ada yang kebenaran yang benar karena untuk menyatakan hal itu kita harus punya pengetahuan yang cukup harus punya toleransi kepada orang lain agama kita mengajarkan seperti itu. Merasa paling benar merasa haknya paling bener orang yang paling berjihad kepada Allah akhirnya itu dibiarkan maka timbulah radikalisme. Bahayanya radikalisme itu mengajarkan propaganda kemudian mengajak yang lain yang 78 secara pengetahuan belum sampe dan belum siap menerima itu intinya toleransi dan ga ada kebenaran yang paling benar. Persamaan juga terdapat dari masing-masing media online ini dalam isu pemblokiran situs islam. keduanya sama-sama mengkritik pemerintah agar lebih tegas dalam merincikan apa itu situs radikal agar tidak ada kerancuan dan debat yang membuat resah dan memcah belah masyarakat Indonesia. Okezone menilai Pemerintah dalam isu ini masih belum begitu tegas sikapnya lagi-lagi karena payung hukumnya belum ada di UU ITEnya jadi masih ada celah yang bisa dimanfaatkan. Dalam konteks ini pemerintah kurang hati-hati dalam menentukan definisi ini situs yang akan diblokir ini. Hal ini kemudian menjadi polemik beda kalau pemerintahbisa betul-betul pegang bukti bahwa situs ini sudah menyebarkan paham-paham radikal poinpoinya dan bisa dipertanggung jawabkan. Sebaiknya para instansi terkait dimintai pendapat kementrian agama rekomendasinya seperti apa, lalu ormasormas terkaitseperti apa dan DPR pun pasti ada masukan.. Sepertinya alasan Okezone mengecam pemerintah pada kasus ini lebih kepada aspek politis mengingat presiden direktur mereka yaitu Harry Tanoesoedibjo memiliki cara pandang berbeda dengan partai pemerintah. Inilah.com pun mempunyai pendapat yang sama mengenai hal ini seharusnya memang tidak terjadi pemblokiran ini semacam pembredelan dalam terhadap situs-situs islam. Seharusnya pemerintah itu sejak awal mengatur dansemestinya bukan Menkominfo saja yang terlibat harusnya ada 79 kementrian agama ada MUI yang ikut disitu kalu perlu libatkan dengan KPI, dewan pers,PWI. Jadi jelas nantinya yang dimaksud situs islam itu apa rambu rambunya seperti apa, dengan keterlibatan banyak pihak nantinya pemblokiran seperti ini akan tidak ada artinya semua yang dikhawatirkan pemerintah tidak akan terjadi misalnya situs islam dipakai sebagai alat propaganda. dengan keterlibatan dari banyak pihak dan dengan forum bersama bisa dinilai situs radikal itu seperti apa dibikin konsep sama sama dan disepakati bersama seperti itu, jangan sampai tiba tiba diblokir semua.Karena ini bukan tentang islam dan radikalisme saja ini menyangkut hidup orang banyak ini menyangkut umat. Semua ini persoalan sikap ideologi dan agama jadi jangan sepihak dalam menentukan paling tidak ada harunsya rembukan dan bicara bersama.Memang situs situs yang bersifat propaganda kemudian menyerang yang lain itu ada. Semua ini tugas berat pemerintah dalam hal seperti ini karena berkaitan dengan HAM, dengan agama,kebebasan berpendapat namun jika semua stakeholder terlibat tidak bakal ada masalah akan meminmalisir hal hak seperti ini. semua ini pekerjaan pemerintah soal aliran agama karena ini persoalan yang sensitif. Faktor media sebagai alat kontrol sosial juga menjadi alasan Inilah.com untuk mengkritik pemerintah agar lebih teliti dalam menjalankan tugasnya. Kebanyakan pemberitaan di Inilah.com mengenai pemblokiran situs radikal ini kebanyakan mengecam tindakan pemerintah yang semena-mena melakukan pemblokiran. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Banyak orang yang beranggapan bahwa berita adalah konstruksi realitas sosial. Berita yang dimedia bukanlah realitas asli dari realitas sosialnya. Wartawan sebagai pencari berita adalah subjek yang mengkonstruksi realita. Oleh sebab itu media tidak bisa dikatakan ada diposisi netral. Dalam kasus pemblokiran situs radikal ini Okezone.com dan Inilah.com terlihat ada perbedaan dalam memframing pemberitaan situs berkonten radikal tersebut. Perbedaan paling mencuat terdapat dari sisi judul dimana Okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya, sedangkan inilah.com menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya. Alasan dari okezone.com menggunakan kata situs radikal dalam pemberitaanya karena mereka menganggap situs yang diblokir adalah situs radikal karena situs islam adalah situs yang baik untuk berdakwah. Sedangkan Inilah.com beranggapan bahwa mereka menggunakan kata situs islam dalam pemberitaanya karena tidak ada kejelasan dari pemerintah apa yang disebut situs radikal. Tidak ada verifikasi dan ciri-ciri yang jelas yang ditentukan pemerintah untuk situs-situs radikal ini. Namun begitu kedua media online ini memiliki kesamaan yaitu samasama mengkritik pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam melakukan pemblokiran situs radikal ini. faktor utama yang dikritik ialah tidak adanya 80 81 payung hukum yang jelas yang mendasari pemblokiran situs radikal ini. Menjadi ganjil jika tidak ada dasar hukum yang melandasi pemblokiran situs radikal ini apalagi Indonesia merupakan negara hukum dan taat sekali dengan aturan hukum. Jika tidak ada dasar hukum maka pemerintah dianggap sewenang-wenang dan membatasi kebebasan berpendapat masyarakat. Faktor kedua yang dikritik adalah kurangnya komunikasi antar instansi yang terkait dalam melakukan pemblokiran. Pemblokiran situs radikal ini menyangkut agama namun dalam prakteknya Menkominfo dan BNPT tidak melibatkan kementrian agama dan juga ormas-ormas islam terkait untuk melakukan diskusi membahas situs radikal ini. Tentu ini menjadi keputusan sepihak yang bisa memecah belah umat beragama. Dilihat dari empat perangkat framing menurut Robert Entman pertama yaitu indetifikasi masalah (problem identification)dalam hal ini Inilah.com dan Okezone.com sama sama menganggap bahwa situs radikal ini membahayakan bagi NKRI dan dapat memecah belah kesatuan republik Indonesia. Namun disini Inilah.com terlihat sangat vokal dalam mengkritik pemerintah itu terlihat dari berita-beritanya yang kebanyakan mengkritik pemerintah. Yang kedua adalah Causal Interpretation penyebab masalah yang terjadi adalah kurang tegasnya pemerintah untuk menentukan mana yang merupakan situs radikal dan yang bukan membuat pro-kontra terjadi di pemberitaan Inilah.com dan Okezone.com. Sebaiknya ada ketegasan dari 82 pemerintah agar tidak merugikan umat dan kebebasan berpendapat masyarakat Indonesia. Make moral Judgement, baik Inilah.com dan Okezone.com menilai bahwa tindakan gegabah dari pemerintah dalam hal ini Kominfo dalam melakukan pemblokiran adalah tindakan yang tidak sesuai dengan moral. Seharusnya Kominfo lebih teliti dan lebih bijak dalam menagmbil keputusan karena sangat merugikan bagi bangsa. Treatment Recomendation, Inilah.com dan Okezone.com merekomendasikan agar para stake holder dan instansi terkait agar duduk bersama dan membicarakan perihal situs radikal ini. harus ada kejelasan hukum mengenai pemblokiran situs radikal ini. Kemudian harus ada identifikasi yang jelas terhadap apa yang dimaksud situs radikal dan yang bukan. B. Saran Inilah.com dan Okezone.com sebagai media online nasional harus tetap menggunakan prinsip-prinsip keberimbangan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Masyarakat juga harus mampu menjadi audeins yang melek media dan kritis dalam melihat pemberitaan di media saat ini. dalam memilih narasumber Inilah.com dan Okezone.com juga sebaiknya memperkaya narasumber agar tidak hanya terpaku pada satu narasumber dalam satu berita. Agar ada cover both side dalam setiap berita yang ditampilkan oleh Inilah.com dan Okezone.com. 83 Dari pihak pemerintah juga sebaiknya membuat aturan hukum yang jelas dan kuat terkait masalah pemblokiran situs radikal ini. pemerintah juga sebaiknya berkoordinasi dengan ormas-ormas terkait dalam hal pemblokiran situs radikal ini. karena ini hal yang menyangkut agama dan ini sangat sensitif di Indonesia. Agar tidka terjadi pecah belah antar umat beragama sebaiknya pemerintah mengambil langkah cepat dan tegas perihal masalah ini. Dari pihak masyarakat sendiri agar lebih hat-hati dalam mengakses situs-situs di internet. Karena internet adalah dunia yang bebas dan bisa di akses siapa saja perlu pengawasan yang ketat dalam diri pribadi untuk memilah dan memilih mana yang baik dan tidak. Iman yang kuat juga diperlukan agar tidak mudah terpengaruh atas bujukan-bujukan yang terdapat dari situs-situs tersebut. DAFTAR PUSTAKA Aswad Ishak, Fajar Junaedi, Setio Budi HH & Agung Prabowo, 2011,Mix Methodology Dalam Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: ASPIKOM) Bungin, Burhan, 2006 Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Group) Bungin, Burhan, 2008, Konstruksi Sosial Media Massa Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L Berger dan Thomas Luckman (Jakarta, Kencana Prenada Media Group) Eriyanto, 2005, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKis) Jumroni dan Suhaimi, 2006,Metode-MetodePenelitianKomunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press) Mukodi, Pesantren dan Upaya Deradikalisasi Agama (Walisongo 23, no 1, Mei 2015) Mondry, 2008, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik ( Bogor, Ghalia Indonesia) Nasuhi, Hamid dkk, 2007, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda) Santana, Septiawan, 2005, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia) Seto, Indiwan Wahyu Wibowo, 2013 Semiotika Komunikasi. (Jakarta: Wacana Media) Sobur, Alex, 2009 Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya) Taher Tarmizi. 1998. Radikalisme Agama (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat IAIN JAKARTA) Prabowo, Paham Radikal Disebar Melalui Internet http://news.okezone.com/read/2015/10/11/510/1229877/paham-radikalisme-disebar-melaluiinternet diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 19.30 Wicak Hidayat, Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media 18 Februari 2016 pukul 19.00 Misbahol Munir, Sejarah Lahirnya Radikalisme di Indonesia http://pendidikan-islam.com/sejarah-lahirnya- radikalisme-di-indonesia diakses pada 29 Januari 2016 pukul 20.00 Tim Detiknews, Tambah tiga ini 22 Website yang Diblokir Terkait Paham Radikal http://news.detik.com/berita/2874107/tambah-tiga-ini-22-website-yang-diblokir-terkait-pahamradikal Arina Faila Saufa, Studi Perbandingan (Komparatif) http://www.academia.edu/6916382/STUDI_PERBANDINGAN diakses pada tanggal 13 Februari 2016 http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf diakses pada 14 Februari 2016 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/ diakses pada tanggal 25 November 2015 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/01/nm4629-ini-penyebab-situsislam-diblokir diakses pada tanggal 25 November 2015 Transkrip Wawancara Dengan Redaktur Pelaksana Okezone.com Muhammad Saifulloh 1. Faktor apa saja yang membuat okezone mengangkat suatu isu? 2. Bagaimana okezone menentukan suatu berita baik untuk dinaikan atau tidak? 3. Bagaimana okezone menentukan narasumber yang tepat untuk suatu isu? 4. Bagaimana okezone menentukan judul suatu berita? 5. Bagaimana okezone memaknai pemblokiran situs islam? 6. Apakah tepat menurut okezone situs islam diblokir? Mengapa? 7. Menurut okezone siapakah yang berhak memblokir situs yang berbau agama? Mengapa? 8. Menurut okezone situs radikal berbahaya bagi keamanan negara? 9. Bagaimana okezone memaknai radikalisme itu sendiri? 10. Apakah okezone menganggap berita situs islam diblokir itu penting? Mengapa? 11. Apakah okezone memilah milih dengan hati-hati untuk mengangkat isu tentang agama? 12. Kebijakan redaksi seperti apa yang dilakukan okezone saat memproduksi isu tentang agama? 13. Bagaimana okezone memposisikan dirinya dalam isu pemberitaan situs radikal? 14. Bagaimana pandangan okezone terhadap pemerintah mengenai pemblokiran situs radikal ini? 15. Apa harapan okezone terhadap pembaca dengan membingkai pemberitaan-pemberitaan yang ada? 16. Adakah perbedaan kebijakan redaksi terhadap isu mengenai agama dengan isu-isu umum? 17. Ideologi Okezone? 18. Jumlah wartawan di okezone? 19. Latar belakang wartawan okezone lulusan apa? 20. Gaji perbulan wartawan okezone? 21. Dalam merekrut wartawan kriteria apa saja yang dilihat oleh okezone? 22. Adakah okezone condong ke dalam suatu partai tertentu? 23. Sebagai media grup besar adakah peran okezone dalam membangun bisnis perusahaan? 24. Bagaimanakah okezone melakukan persaingan dengan sindo news.com yang notabene satu perusahaan? 25. Rata-rata pembaca Okezone dalam sehari berapa jumlahnya? 26. Jenjang karir jika bekerja di Okezone? Jawaban 1. Yang pasti pertama soal aktualitas, aktual atau engga isu itu terus yang kedua soal kepentingan publik berita yang diangkat itu ada pengaruh di publik gak penting atau engga bagi mereka dan faktor lain tentu juga respon dari pasar berita itu diminati atau engga ya kalau di minati kita ambil juga 2. Hampir sama dengan pertanyaan pertama dari elemen-elemen berita terpenuhi atau engga kemudian dari sisi bisnisnya juga masih bisa diolah ini ada potensi ga untuk kemudian bisa back up untuk sisi bisnis perusahaan tapi itu pertimbangan paling akhir ya untuk menaikan berita atau engga dari sisi bisnis ya 3. Kalau narasumber tentu narasumber yang punya otoritas untuk berbicara ya kalau terkait dengan penutupan situs radikal pertama tentu kominfo kan selaku leading sector di pemerintahan lalu kemudian pihak-pihak terkait kaya PBNU masih bisa BNPT lalu kementrian agama muhammadiyah termasuk juga pakar-pakar terorisme tentu juga pakar IT lah yang bisa mengkaji dari sisi regulasinya kaya apa 4. Kalau judul tentulah kita bikin yang paling menarik ya paling menarik dan yang sesuai dengan pakem jurnalistik 5. Kita memaknai pemblokiran situs islam ya bukan situs islam sebenarnya tapi situs yang menyebarkan paham radikal kalau situs islam yang diblokir tentu kita ga sepakat ya kan tujuanya baik untuk dakwah kan tapi bagaimana mendorong pemerintah agar lebih selektif untuk menutup situs-situs yang menyebarkan kebencian menyebarkan pemahaman agama yang hanya parsial ini akan bahaya kan kalau pembaca apalagi generasi-generasi muda. 6. Ya tepatlah harus ada regulasi kan dunia maya masih begitu bebas ya dampaknya kan anak kecil sudah bisa mengakses ketika mereka dapat informasi yang continue terus menerus tanpa ada filter dan itu informasi yang salah akan membentuk pemahaman yang salah juga 7. Situs radikal berbahaya bagi keamanan negara ya pastilah 8. Yang berhak sebenarnya kominfo mereka pasti kan ada yang namanya di setiap lembaga kan ada leading sectornya kan siapa yang leading sectornya dipegang kemudian stake holdernya dimintai pendapat kementrian gama rekomendasiinya kaya apa ormas-ormas kaya apa dpr pun pasti ada tanggapan ketika udah ngerucut ada payung hukumnya mengapa tidak situs porno aja diblokir kenapa situs radikal yang jelas-jelas bisa mendorong orang-orang berbuat makar berbuat kekacauan mengapa tidak diblokir juga 9. Jelas ya upaya-upaya bikin teror ditengah-tengah masyarakat ujung-ujungnya mereka melawan ideologi pancasila dan itu jelas kan ketika di konten-konten yang disebarkan isunya kesana tapi negara ini sudah jelas kan nkri harga mati 10. Situs diblokir penting-penting banget isu yang lagi mengemuka dan faktanya dilapangan banyak banget situs yang menyebarkan pemahaman yang radikal dan itu fatal 11. Untuk isu agama tentu kita sangat hati-hati lah gak mungkin kita grasa grusu terkait isu-isu sara itu harus betul-betul cover both side terus terpenuhi unsur-unsur jurnalismennya disitu masih ada lagi pertimbangan apakah peristiwa yang sudah terjadi peristiwa sudah terpenuhi kaidah jurnalistiknya belum tentu itu bisa diangkat ada petimbangan juga ini layak apa engga demi kebaikan bersama 12. Saat memproduksi isu tentang agama kebijakan kita ya hampir sama dengan semua media yang lain ya intinya menjaga keberagaman baik itu agama suku ras antar golongan tidak memprovokasi mereka untuk semakin memunculkan konflik-konflik horizontal maupun vertikal 13. Okezone memposisikan, ya posisi kita dorong lah dorong pemerintah agar menertibkan situssitus yang secara faktual sudah terbukti menyebarkan paham-paham kebencian ya itulah fungsinya media kan untuk kontrol sosial 14. Pemerintah dalam isu ini masih belum begitu tegas sikapnya ya lagi-lagi karena payung hukumnya belum ada di UU ITEnya jadi masih ada celah yang bisa dimanfaatkan dan dalam konteks ini pemerintah kurang hati-hati dalam menentukan definisi ini situs yang akan diblokir ini engga makanya kemudian ini menjadi polemik beda kalo mereka bisa betul-betul pegang buktinya bahwasanya situs a ini sudah menyebarkan paham-paham radikal poinpoinya dan bisa dipertanggun jawabkan 15. Ya harapan kita pembaca pun jadi aware aware dengan isu ini dan mereka pun tergugah untuk memfilter informasi yang di dapat baik itu dari media dari sosial media maupun dari sumbersumber yang belum publik kan belum tentu mereka paham kan ini media yang kredibel atau ini sekedar ditulis di upload di website apalagi di blog apakah itu website-website yang instan mereka kadang belom bisa mencerna ini perlu difilter lagi atau bisa diterima mentah-mentah 16. Perbedaan kebijakan redaksi soal isu-isu agama dengan isu umum pasti bedalah karena isu agama bagaimanapun tentu akan sensitif ya jadi harus hati-hati dalam penyebutan tempat ibadah kita ga langsung gereja kemudian mesjid kita sebutnya tempat ibadah dan arahnya pun lebih ke resolusi konflik bukan untuk lebih memperuncing dengan bikin berita-berita yang provokatif. 17. Ideologi okezone ya pancasila kita ga berdasarkan agama sentimen suku atau aliran politik kan ga kesitu. 18. Jumlah keseluruhan total karyawan okezone 275an orang plus 30an kontributor daerah jadi hampir 300an orang terbagi dalam beberapa layer ada manajemen ada hrd ada marketing ada tim it kemudian ada tim multimedia yang memproduksi foto dan video wartawan lapangan aja terbagi dari beberap tim, 52 lapangan untuk tim news dikuar ekonomi sport lifestyke dan selebriti tekno dengan keseluruhan 7 kanal 19. minimum s 1 lebih dari s1 hanya 5% 20. instensif reporter diatas umk plus transport dan pulsa range 3-4 juta 21. kemampuan menulis, pengetahuan umum karena dituntut tau banyak hal, dan tau medan harus paham tempat tempat sumber berita. 22. afiliasi politik okezone politik kebangsaan senua partai yang berazas pancasila akan jadi partner 23. sindonews dan okezone saling support bahkan kita pun berbagi berita ada berita sindonews yang naik di okezone dan begitu sebaliknya jadinkonsep lita saling melengkapi jangankan dari sindobews di okezone ada berita berita dari koran sindo dari rcti dari trijaya itulah fungsinya sinergi dari grup besar beda dengab media media ga punya gruop seperti mnc kan the biggest media in southeast asia tv aja ada 1000 kontributor di indonesia tinggal kineksikan aja yang jadi keunggulan okezone itu kaya kemaren rio haryanto balapan di melbroune okezone dapat karena ada kintributor kita di austrakia wawancara eksklusif bola.com aja ngutip dari kita. 24. okezone ini istilah pak ht adalah bayi yang baru dibesarkan karena pak ht dan teman di okezone sadar bisnis kedepan akan mengsrah ke newmedia arahnya ke internet onkine sama ke tv radio dan cetam pelan pelan akan ditinggalkan pangsa oasar tradisional mereka pasti ada tapi untuk kedepan larinya ke portal sama ke tv makanya mnc keliatan kedepan yang dibesarkan ada inews okezine sindonews, sindonews lebih ke news aja namun okezone lebih lengkap ada entertain lifestyle bola kor bisnis tetap news and entettainmemt. 25. rata rata pembaca okezone 8juta perhari. 26. jenjang karir oekzone cukup bagus saya sangat terbuka semua lebih kekuatan profesional kuakitas jaringan Transkrip Wawancara Dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin Ridhotulloh 1. Bagaimana inilah menentukan judul suatu berita? Judul menarik jadi ga pernah kita ada judul panjang kalo pun terpaksa panjang kita pakai sub judul yang pendek dan kecil kita paling pakai itu menentukan judul ya kalo judul kita itu semua sama ya judul itu harus membawa harus membuat penasaran keingintahuan pembaca jadi ketika orang baca judulnya orang penasaran ingin baca kalo judulnya datar judulnya biasa apalagi judulnya sama dengan media lain ini yang membedajan judul jusul dari media online jualanya di judul kadang judul judul ini ga ada di teori teori media massa jaman duku ga ada saya termasuk produk kampus tahun 90an lah ya 94 93 itu jadi beda teorinya karena belum ada online gimana cara judul bermacam macam tiba tiba ada judul inilah ini gitu sesuatu yang dulu tidak terpikirkan mungkin dengan perkembangan seperti itu akhirnya kita berorientasi bagaimana mengajak pembaca terus mengajak minat pembaca ini untuk tukisan berita berita kita jadi harus terbiasa begitu kalo judul kita sama dengan judul koran ga akan dibaca jadi kita cari yang biasa yang bikin orang penasaran mungkin detik bisa baca inilah ya karena ada yang biasa aja ada ysng bagus misalnya judul di inilah itu jokowi yang lain di media lain nulis jokowi membatalakan rencana proyek kereta cepat semua begitu sama semua begitu nah kita di redaksi temen saya redaktur itu bikin judul begini jokowi lebih suka kereta lambat jadi kita coba dengan judul judul ysng berlainan lebih menarik bikin penasaran orang kemudian susahnya lagi dikita ini dionline kita itu kita harus mencari judul ysng menarik kita juga terbatas dengan space judul kalo media online bisa judul panjang gitu satu kalimat panjang kalo dikita itu satu judul ga boleh dari 50 kata jadi kita batesin seperti itu supaya orang naca sekilas udah tau nih oh ini judulnya jsdi ga ribet dan dari segi tampilan juga lebih bagus kalo panjang judul dua baris ya kan penampilan ga enak diliat kita berusaha secara artristik juga bagus secara judul menarik gitu lo jadi kita harua puter otak gimana. 2. Latar belakang wartawan inilah lulusan apa? Latar belakang wartawan rata rata s1 tapi kalau dibawah s1 namun kemampuan nulisnya bagus ya kita ambil. 3. Gaji perbulan wartawan inilah? Gaji perbulan diatas ump sedikit kita belum bisa memberikan gaji yang lebih kita bukan perusahaan besar secara bisnis belum kuat tapi kita menawarkan pengalaman kerja untuk berkembang di inilah kebanyakan anak anak baru. kita bukan bagian besar dari konglomerasi besar media. 4. Bagaimana pandangan inilah terhadap pemerintah mengenai pemblokiran situs radikal ini? Pemblokiran itu kita terus terang perihatin karena ini tanpa alasan tanpa semacam klarifilasi tanpa verifikasi semua situa islam disama ratakan kita waktu itu dan inilah.com dianggap situs islam tapi harus bedain kita situs berita seharusnya memang tidak terjadi pemblokiran itu kan semacam pembredelan dalam tanda kutip ya terhadap situs situs islam seharusnya pemerintah itu sejak awal mengatur mereka gitu loh harusnya bukan Menkominfo aja yang terlibat harusnya ada kementrian agama ada MUI yang ikut disitu kalo perlu libatkan dengan KPI dengan macem macem dengan dewan pers dengan PWI misalnnya yang dimaksud situs islam itu apa sih rambu rambunya seperti apa sih dengan keterlibatan banyak pihak nantinya pemblokiran seperti ini akan tidak ada artinya semua yang dikhawatirkan pemerintah tidak akan terjadi misalnya situs islam dipakai seperti ini situs islam dipakai sebagai alat propaganda dengan keterlibatan seperti itu mungkin dengan forum bersama bisa dinilai situs radikal itu seperti apa dibikin konsep sama sama lah disepakati bersama seperti itu jangan sampe tiba tiba diblokir semua kayaknya bukan tentang islam dan radikalisme ini menyangkut hidup orang banyak ini menyangkut umat. Ini persoalan sikap ideologi dan agama gitu loh jadi jangan sepihak dalam menentukan paling tidak ada harunsya rembukan dan bicara bersama kita tidak bisa menutup mata lah memang situs situs yang berisfat propaganda kemudian menyerang ysng lain ada yang seperti itu saya kira mereka punya tokoh tokoh yang menjadi panutan jika tokoh tokoh itu dilibatkan akan meminimalisir hak hak seperti itu memang kita kita ga menutup mata ya situ situs itu ada yang mempunyai kepentingan sesuatu misalnya ini situs berbalut agama namun dibalik itu bukan bahaya kan ada situs islam namun menyerang islam kan ini lebih bahaya ini harus diperhatikan jangan karena ada situs seperti itu semua jadi sama rata perlu dibuat aturan bareng bareng kalo begini sekarang kabur semua ini tugas berat pemerintah dalam hal seperti ini karena berkaitan dengan ham dengan macem macen dengan agama kebebasan berpendapat macem macem lah namun jika semua stakeholder terlibat tidak bakal ada masalah akan meminmalisir hal hak seperti ini. semua ini pekerjasn pemerintsh soal aliran agama ini soal yang sensitif. 5. Bagaimana inilah memaknai radikalisme itu sendiri? Seringkali orang memperjuangkan keyakinanya itu tidak mengindahkan keyakinan yang lain mereka itu seakan akan paling benar mereka seakan akan paling kuat saya kira semua agama ya sama sekali tidak mau seperti itu tidak boleh afa yang paling benar kalopun ada sesuatu yang benar menurut mereka mungkin ilmu kita belom nyampe untuk memahami seperti itu selalu seperti itu jadi dalam radikalisme sika sikap seperti itu orang orang merasa paling benar merasa paling pegangan kuat ini paling benar mereka akan perjuangan seperti itu kalo perlu mengorbankan nyawanya seharusnya dia harus buka wawasan buka mata bukan telinga bahwa kebenaran itu kebenaran yang diperdebatkan jadi tidak ada radikalisme kalao orang orang ini punya pemikiran yang sama bahwa tidak ada yang kebenaran yang benar karena untuk menyatakan hal itu kita harus punya pengetahuan dia harus pengetahuan yang cukup harus punya toleransi kepada orang lain agama kita mengajarkan seperti itu. merasa paling benar merasa haknya paling bener orang yang paling berjihad kepada Allah akhirnya itu dibiarkan maka timbula radikalisme yang bahayanya radikalisme itu mengajarkan propaganda kemudian mengajak yang lain yang secara pengetahuan belum sampe dan belum siap menerima itu intinya toleransi dan ga ada kebenaran yang oaling benar. 6. Bagaimana inilah menentukan suatu berita baik untuk dinaikan atau tidak? Kalau beritanya menarik di rapat redaksi oke dari sisi isu menarik dekat dengan pembaca kita kepentingan macemacem dan yang lainya adalah dan ini kemudian sudah layak belum kadang kadang ada isu menarik bakal mendatangkan banyak pembaca tapi kalo kita menganggap wah ini kayaknya membayakan sara misalnya oh ini ternyata berdampak buruk pada masyarakat karena media massa mengemban tidak hanya membawa kepentingan media tapi juga mengemban misi misi sosial norma norma etika. 7. Bagaimana inilah menentukan narasumber yang tepat untuk suatu isu? Narasumber saya kira udah tau ya yang kompeten apa engga kita sudah tau ini narasumber afiliasinya kemana kalau misalkan isu ini kita pastilah dapat narasumber yang menurut kita sesuai dengan kompetensinya tapi juga kita sering kali mengangkat narasumber yang sebenarnya orang ini potensial dari sisi keilmuam dia juga bagus dari sisi pengalaman juga bagus dari sisi moralitas juga bagus cuman ga populer nah kita seringkali memunculkan tokoh tokoh seperti ini kadang mereka samgat jernih cara berfikirnya cara analisisnya juga bagus kita angkat misalnya ini tentang ekonomi politik okelah misalnya di pasar modal juga begitu dia mengekuarkan analisis baru dia belum ada kepentingan macem macem kita pakai memang mungkin secara pembaca ini siapa sih tapi dengan kemasan yang menarik dengan pertanyaan yang spesifik apalagi dia sendiri mempunyai kemampuan untuk menganalisa sesuatu lebih baik dari yang lain itu akan menarik dikemas dengan baik beritanya nah orang akan senang, ada analisis lain pengamat kriminal lain walaupun ga terkenal kita coba itu jadi kita punya daftar pengamat baru dosen dosen di UNPAD itu misalnya banyak dosen dosen yang ga muncul dia di publik dari sisi kemampuan dia baik, di UIN mungkin begitu banyak sekali orang orang UIN yang berkualitas dan komentarnya lebih baik dari pengamat pengamat yang pasaran nah itu yang kita cari Wawancara Via Email dengan Pimpinan Redaksi Inilah.com M. Dindin Ridhotulloh 1. Sejarah pendirian INILAH.COM? Pada 2007 sejumlah wartawan senior berkumpul dan berdiskusi tentang perkembangan pers nasional. Di antaranya Pak Muchlis Hasyim dan Pak Gigin Praginanto (pemimpin redaksi pertama), keduanya sebelumnya dari Tempo serta sejumlah wartawan senior lainnya. Saat itu ada keprihatinan bahwa bisnis pers nasional sekarang tidak dikelola atau dimiliki oleh orang-orang pers. Perusahaan pers saat ini lebih banyak dikuasai para pengusaha dan bukan orang pers itu sendiri. Sehingga kemudian ada keinginan membuat media yang benar-benar dikelola oleh wartawan. Kemudian tercetus membuat situs yang berisi konten berat berupa opini dan penulisan yang mendalam sehingga kemudian keluarlah yang namanya innchannels.com. INN itu singkatan dari Indonesia News Center. Kemudian perkembangan berikutnya tak hanya berita mendalam tetapi berita-berita terkini juga menjadi garapan serius sesuai tuntutan publik yang kian mobile. Nama kami pun berubah menjadi INILAH.COM, agar lebih mudah diketik di keyboard dan lebih gampang diingat serta nyeleneh. Tapi bukan berarti kami tidak serius dan main-main dalam pemberitaan, kami sangat serius. Juga ada filosofi ‘Inilah dotcom, yang lain berarti bukan dotcom’. 2. Bagaimana perjalanan INILAH.COM sejak berdiri sampai sekarang? Kami sebagai pendatang baru saat itu memang harus bekerja keras melakukan inovasi untuk bisa bersaing dengan situs berita yang sudah ada dan sejak lama. Kami terus melakukan pembenahan baik konten, infrastruktur IT maupun SDM-nya. Alhamdulillah perkembangannya INILAH.COM cukup baik bahkan bisa dibilang membanggakan. Kami belum pernah launching besar-besaran, kami juga tidak di back up oleh konglomerasi pers, juga tidak ada promosi besar-besaran di TV, radio, koran atau majalah seperti yang dilakukan situs berita lainnya. Murni kami menjual kemampuan jurnalistik mengemas berita online, IT yang kuat dan inovasi yang terus kami lakukan. Rangking kami juga sangat baik dan terus meningkat dari sisi klikers juga terus meningkat. Pageviews sudah mencapai di atas 20 juta sebulan versi Goggle Analytic. Tak hanya itu, sejak dua tahun lalu kami sudah memperluas jaringan ke Jawa Barat dengan www.inilahjabar.com, kemudian 10 November 2011 kita launching INILAHKoran, koran nasional yang ada di Bandung serta majalah INILAHReview yang terbit di Jakarta. Kami sekarang akan terus berbenah dan berinovasi menyajikan yang terbaik sekaligus memberi warna bagi pers nasional. 3. Berapa jumlah awak Inilah.com saat ini? Saat ini untuk online aja yang di Markas Rimba, Jakarta Selatan ini ada sekitar 40 awak redaksi. 4. Berapa modal awal mendirikan Inilah.com dan biaya operasionalnya? Saya kurang tahu persis. Tapi yang jelas, pemegang saham kami tidak setengah-tengah mengelola INILAH.COM ini. Pada awal berdiri saja kita sudah membeli server sendiri dengan investasi sekitar Rp3 miliar. Kita juga sudah memiliki kantor sendiri dan infrastruktur yang lengkap. 5. Berapa pendapatan dan dari sektor mana saja pendapatannya? Iklan, program, dll Saya tidak begitu tahu pasti posisi pendapatan terakhir karena memang ada divisi usaha. Tapi yang jelas sumber pendapatan kita bervariasi, tidak hanya mengandalkan iklan banner dan pendapatan dari online tapi juga kegiatan offline. Kita juga punya jasa event organizer dan bersinergi dengan perusahaan lain di grup INILAH. 6. Apa ciri khas yang ditawarkan dibanding kompetitornya? Yang jelas setiap media online menawarkan kecepatan. Kami juga jelas mengedepankan itu ditambah dengan kedalaman dan pengembangan peristiwa dan lebih lengkap ditinjau dari berbagai sisi. Salah satu kekuatan inilah.com terletak pada analisa terutama Pasar Modal dan politik. Analisa kami yang tajam dan menyeluruh tentang pergerakan bursa saham, sudah menjadi referensi bagi kalangan pelaku pasar modal (dilihat dari time on site yang tinggi). Sementara peristiwa dan isu politik yang terdepan dan akurat ditambah analisa politik yang disajikan secara cepat, objektif dan mendalam telah menjadi acuan para pengambil keputusan di DPR, Pemerintah dan Daerah. Demikian pula berita lain seperti berita bola nasional dan internasional serta gaya hidup dan selebritis terkini. 7. Apa kebijakan editorialnya? Kebijakan editorial kami sangat independen. Kami tidak berafiliasi dengan partai atau kelompok bisnis apapun. Sehingga bisa menyajikan berita atau analisa dengan sudut pandang yang sangat netral dan jernih. Tentunya disampaikan dengan cara yang lugas, cepat dan akurat. 8. Bagaimana pemanfaatan media sosial dalam pemberitaan? Jelas media sosial sangat membantu. Selain membantu mendorong jumlah pembaca juga ikut membangun pembaca loyal sekaligus mendekati komunitas sesuai segmen pembaca. Promosi gratis lewat media sosial ini betul-betul kita manfaatkan. Kita memiliki account Facebook dan Twitter INILAH.COM dengan ribuan anggota. Semua karyawan juga harus terlibat dalam mempromosikan berita-berita INILAH.COM ke jejaring sosial. Kami memiliki tim khusus yang mengelola soal penyebaran beritaINILAH.COM ini. 9. Apa mekanisme yang digunakan untuk meralat berita? Kita sebisa mungkin menyebarkan berita yang tepat dan akurat sehingga tidak perlu ada ralat. Namun jika terjadi ralat berita tentu harus mengacu pada peraturan yang berlaku seperti undang-undang pers dan kode etik jurnalistik termasuk Dewan Pers. Tak lupa juga dibahas di rapat redaksi. Ralat atau koreksi harus dicantumkan pemuatan berita yang diralat dan ditautkan pada berita yang diralat. 10. Apa yang dilakukan untuk mencuri perhatian pembaca dibanding media lain? Judul sensasional, liputan khusus yang disertai audio visual, dll? Banyak cara yang dilakukan untuk menarik pembaca kami. Misalnya saja bagaimana kita menggaet pembaca loyal, artinya pembaca harus merasa terikat dan terbiasa dengan kita. Misalnya setiap jam-jam tertentu sejak bangun tidur secara rutin kita mengeluarkan beritaberita yang dibutuhkan untuk pelaku pasar modal sebagai referensi. Dari mulai pasar belum buka sampai tutup pada sore/malam hari. Sehingga pembaca sudah terbiasa dengan pola jam update untuk berita-berita tertentu. Demikian pula berita-berita soal pelayanan kota, mobil SIM Keliling, cuaca dan lain-lain. Untuk penjudulan kita berusaha untuk menarik pembaca dan membuat penasaran. Judul sensasional saya kira sah-sah saja tanpa mengabaikan substansi. Kadangkala judul yang sedikit ‘centil/genit’ yang tujuannya agar pembaca tertarik. Tapi yang penting juga adalah judul itu harus bisa familiar dan memudahkan mesin pencari seperti google dan yahoo. Ini penting bagi pembaca untuk mencari berita di internet lewat search engine. Ada yang menarik dari penjudulan ini adalah penggunaan kata INILAH. Misalnya ‘Inilah Pria Idaman Angelina Sondakh’. Penjudulan cara ini selain mengundang pembaca juga boleh dibilang menjadi ciri khas. Saya lihat beberapa situs berita juga menggunakan kata ‘INILAH’ dalam judulnya walaupun kemudian malu-malu dan dipangkas menjadi ‘INI’, seperti judul “Ini Pacar Baru Rafi Ahmad’.