ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO CHINTYA EKA APRILYANI NIM. 1312010003 SUBJECT: Asuhan Keperawatan, Penyakit Jantung Koroner, Nyeri, Nutrisi DESCRIPTION Penyakit jantung koroner (PJK) tidak disadari oleh kebanyakan orang dan tidak memberikan keluhan yang berarti, karena hanya keluhan seperti nyeri dada sebelah kiri yang berlangsung sebentar sehingga penderita tahap dini kurang waspada. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit jantung koroner. Desain penelitian ini adalah studi kasus. Jumlah responden yang diambil yaitu 1 (satu) klien yang di diagnosa penyakit jantung koroner. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan format asuhan keperawatan medikal bedah. Pengkajian menggunakan 4 sumber utama yaitu klien, perawat, keluarga klien, dan status medis klien. Kemudian ditegakkan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian pada klien didapatkan data, klien mengeluh nyeri dada. Pengkajian nyeri P : Nyeri dada setelah beraktivitas berat, Q : Nyeri seperti tertusuk, berdebar, R : Nyeri dada sebelah kiri, S : Nyeri ringan skala 3, T : Nyeri timbul sejak ±10 hari yang lalu dengan sekali nyeri berdurasi 3 menit, nyeri hilang timbul, keadaan umum : lemah, hasil EKG : tidak normal, laboratorium :Cholesterol Total 215 mg/dL, Triglyserides 299 mg/dL, GDA 257 mg/dL. Dari beberapsa data yang didapatkan dari responden terdapat dua diagnosa yang dapat ditegakkan yaitu Nyeri akut dan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhuan tubuh. Pada klien dilakukan intervensi dan implementasi dengan pengkajian nyeri komprehensif PQRST, mengajarkan teknik distraksi relaksasi nafas dalam, memberi HE (health education) diit makan. Hasil evaluasi tindakan masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian. Hal ini diharapkan klien dapat memahami lebih dalam cara mengontrol nyeri dengan cara teknik distraksi relaksasi nafas dalam. ABSTRACT Coronary Heart Disease (CHD) are not realized by the people and do not provide significant complaints, because only complaints such as feel painful on the left chest in a short time so that the clien is not wary. The purpose of this case study was to apply nursing care in client with coronary heart disease. The Research desing was case study. The number of responden taken was 1 (one) client who diagnosed with coronary heart disease. Data collection method using interview, observation and documentation using the format for medical1 surgical nursing care. The assessment using 4 principal sources consist of client, nurse, family of the client, and medical status of the client. Then enforced nursing diagnosis, intervention, implementation, evaluation. The assessment on the client, obtained data, client complained chest pain. The assessment of pain P: Chest pain Rafter vigorous activities, Q: Pain like being stabbed, pounding, R: Felt pain on left chest, S: Mild pain with the scale of 3, T: Pain arose from ± 10 days ago with pain duration of 3 minutes, intermittent pain, general state : weak, ECG: abnormal, laboratory: total cholesterol 215 mg / dL, Triglyserides was 299 mg / dL, random blood glucose was 257 mg / dL. From several data obtained from the client, found two diagnosis which builded they Wet an acute pain and imbalance nutrition more than body requirement. Intervention and implementation have been done to the client which used assessment Comprehensive pain of PQRST, taught an distraction technique of deep breathing relaxation, give HE (Health Education) about diet. The result of evaluation showed an acute pain could be solved. It is expected that the client can understand more deeply control pain with deep breathing relaxation distraction technique. Keywords : nursing care, coronary heart disease, pain, nutrition Cortibutor Date Type Material Identifier Right Summary : 1. Eka Diah Kartiningrum, M.Kes 2. Vonny Nurmalya Megawati, M.Kep : 22-25 Juli 2016 : Laporan Penelitian :: Open Document :Latar belakang, metodologi, hasil, simpulan dan rekomendasi. LATAR BELAKANG Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kondisi yang terjadi akibat penumpukan plak di arteri jantung sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu dan bisa menyebabkan serangan jantung (American Heart Association, 2013 dalam (Manoydkk, 2014).Plak ini terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium dan substansi lain di darah (National Heart Lung and Blood Institute Coronary artery disease,2009 dalam (Delima, 2009). Penyakit ini tidak disadari oleh kebanyakan orang dan tidak memberikan keluhan yang berarti karena hanya keluhan seperti nyeri dada sebelah kiri yang berlangsung sebentar sehingga penderita tahap dini kurang waspada (Majid, 2007 dalam (Oley, 2014). Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 sampai saat ini penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah (Depkes, 2011). Prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang. Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 2 375.127 orang (1,3%), Prevalensi PJK meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0% dan 3,6%, menurun sedikit pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi PJK menurut jenis kelamin, untuk yang didiagnosis berdasarkan wawancara dokter, lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki (0,5% : 0,4%); juga yang didiagnosis dokter atau gejala (1,6% : 1,3%) (Riskesdas,2013). Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, pada bulan Januari-Juni tahun 2016 jumlah klien penyakit jantung koroner yang di rawat inap berjumlah 59 orang. Pada bulan Januari terdapat 10 kasus, Februari terdapat 19 Kasus, Maret 14 kasus, April 8 kasus, pada bulan Mei terdapat 6 kasus, pada bulan Juni terdapat 2 kasus. Penyakit jantung koroner adalah salah satu akibat utama aterosklerosis (pengerasan pembuluh nadi) pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit (Naga, 2013). Mekanisme timbulnya penyakit jantung koroner didasarkan pada lemak atau plak yang terbentuk di dalam lumen arteri koronaria (arteri yang mensuplai darah dan oksigen pada jantung). Plak dapat menyebabkan hambatan aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri koroner dan menghambat darah kaya oksigen mencapai bagian otot jantung. Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung (Kasron, 2012) dan akan timbul masalah keperawatan diantaranya nyeri akut, ketidakefektifanperfusi jaringan, intoleransi aktifitas, ansietas (kecemasan), kurangnya pengetahuan (Udjianti, 2013) Dari masalah-masalah yang muncul dalam penyakit jantung koroner dapat dilakukan tindakan keperawatan atau intervensi dengan berbagai cara tergantung tanda dan gejala yang muncul dan masalah yang ada. Nyeri akut akan diberikan teknik relaksasi dan distraksi untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman. Ketidakefektifan perfusi jaringan diberikan tindakan kolaborasi sesuai dengan indikasi. Intoleransiaktifitas dengan melatih ROM agar klien bisa dan mampu melakukan aktifitas secara mandri. Ansietas (kecemasan) dilakukan teknik distraksi dan relaksasi agar klien merasa nyaman dan dengan kolaborasi pemberian obat penenang. Kurangnya pengetahuan dengan menjelaskan kepada klien tentang proses penyakitnya secara tepat. Dalam latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan klien dengan Penyakit Jantung Koroner. METEDOLOGI Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Kriteria yang diambil pada partisipan adalah pasien dengan diagnose medis penyakit jantung coroner, jumlah partisipan 1 klien dan masih dalam perawatan di rumah sakit. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22-25 Juli 2016 di Ruang Hayam Wuruk RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi. Analisa data dilakukan dengan cara pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Juli 2016 dengan keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri dada sebelah kiri, selain nyeri 3 dada pasien mengeluh perutnya mual. Keluhan nyeri dada sebelah kiri dirasakan setelah beraktivitas berat sejak ±10 hari yang lalu. Selain itu dada terasa seperti tertindih, terasa berat, berdebar, badan terasa lemas, sesak. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik tekanan darah 130/100 mmHg. Nadi 82 x/menit. Pernafasan 19 x/menit. Suhu 360 C. Intake 700 ml/24 jam dan output 500 ml/12 jam. Hasil lab kolesterol total 215 mg/dL, trigliserida 299 mg/dL, GDA 257 mg/dL. Hasil gambaran EKG tidak normal menunjukkan paroksimal atrial takikardi. Tanda dan gejala penyakit jantung coroner yaitu timbulnya rasa nyeri di dada (Angina Pectoris), sesak nafas (Dispnea), keanehan pada irama denyut jantung, pusing, rasa lelah berkepanjangan, sakit perut, mual dan muntah (Hermawati, 2014), sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu melakukan aktivitas yang berat dan segera hilang saat aktivitas dihentikan (Kasron, 2012). Pada pemeriksaan penunjang nilai laboratorium tidak normal, teori mengatakan bahwa kolesterol total yang meningkat di atas 200 mg/dL merupakan petunjuk peningkatan resiko penyakit jantung koroner (Muttaqin, 2009). Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik pada klien dan dibandingkan dengan teori hasilnya sesuai. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan utama klienyaitu nyeri akut berhubungan dengan iskemia otot jantung, hal ini disebabkan oleh aliran oksigen ke jantung menurun dan mengakibatkan jantung kekurangan oksigen. Pada analisa juga didapatkan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pola makan banyak/tidak seimbang, karena disebabkan oleh pola makan klien yang tidak teratur dan klien sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula. Hal ini membuktikan bahwa terdapat kesesuaian antara diagnosa yang muncul pada teori dan di lapangan. 3. Intervensi Intervensi atau rencana tindakan yang dilakukan pada klien yaitu pertama kendalikan koping faktor lingkungan, intervensi yang kedua anjurkan teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam, intervensi yang ketiga observasi tanda-tanda vital, intervensi keempat kolaborasi dengan TIM gizi, kelima anjurkan memberitahu bila terjadi nyeri, intervensi keenam kaji komprehensif nyeri menggunakan PQRST, intervensi ketujuh kolaborasi pemberian terapi, intervensi kedelapan Discarge Planning : Pemberian Health Education (HE). Pada tujuan intervensi setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam nyeri dapat berkurang/hilang. Keriteria hasil pada partisipan yaitu tingkat nyeri pasien berkurang/hilang, tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil laboratorium normal, pola makan teratur. Penyusunan intervensi pada kasus ini tidak sepenuhnya sesuai dengan teori, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan pasien. Intervensi yang dilakukan menurut teori yaitu anjurkan klien melaporkan lokasi dan intensitas nyeri, observasi tanda – tanda vital, berikan rasa 4 nyaman, ajarkan teknik distraksi relaksasi nafas dalam (Andarmoyo, 2013). Beri obat analgesik sesuai indikasi untuk meningkatkan kopingstress dan ketidaknyamanan, untuk meningkatkan penyembuhan (Udjianti, 2013). Dalam intervensi terdapat penerapan dischargeplanning yaitu adanya pemberian pendidikan, pengaturan diit, modifikasi faktor resiko, dan manajemen stress ditambah dengan latihan fisik, hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan untuk mengurangi penyumbatan arteri koroner. Dengan demikian diyakini dapat mengurangi nyeri (Yahya, 2010 dalam (Wahyuni, 2012). Dari intervensi yang dilakukan, intervensi dimodivikasi dengan menambahkan intervensi pemberian healt education (HE) masalah diit makanan. 4. Implementasi Implementasi adalah tindakan pemberian keperawatan yang dilaksanakan untuk membantu mencapai tujuan pada rencana tindakan keperawatan yang telah disusun (Okviani, 2011). Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu pertama mengendalikan faktor koping lingkungan. Implementasi yang kedua menganjurkan teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam atau sesuai dengan keadaan pasien agar pasien merasa nyaman. Implementasi yang ketiga mengobservasi tanda-tanda vital TD : 130/100 mmHg, N : 82 x/menit, S : 36 oC, RR : 19 x/menit. Implementasi keempat yaitu kolaborasi dengan TIM gizi tentang diitdm dan jantung, bubur, lauk pauk, sayur, pasien habis 1 porsi makan. Kelima menganjurkan memberitahu bila terjadi nyeri, pasien memberitahu jika dada masih terasa nyeri. Keenam mengkaji komprehensif nyeri menggunakan PQRST, Pengkajian nyeri : P : Nyeri dada setelah beraktivitas berat, Q : Nyeri seperti tertusuk, cenut-cenut, berdebar, R : Nyeri dada sebelah kiri, S : Nyeri ringan skala 3, T : Nyeri timbul sejak ±10 hari yang lalu dengan sekali nyeri berdurasi 3 menit, nyeri hilang timbul. Dari hasil implementasi 3 hari perawatan, pada hari pertama dilakukan implementasi pada partisipan sesuai dengan intervensi atau rencana tindakan, namun pada hari kedua implementasi dimodivikasi dengan pemberian HE. Implentasi HE yang diberikan yaitu mengenai masalah diit makan pada penderita penyakit jantung dan DM, karena pola makan pada klien tersebut tidak teratur. 5. Evaluasi Pada evaluasi hari ke 2 masalah ketidaseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria klien nampak mengerti tentang cara mengontrol pola makan. Hasil evaluasi di dapatkan pada hari ke 3 dengan tindakan keperawatan nyeri akut berhubungan dengan iskemia otot jantung teratasi sebagian, dengan kriteria hasil pada tujuan keperawatan wajah pasien tampak rileks, skala nyeri menurun atau hilang (Wilkinson, 2007). Rencana selanjutnya yaitu mengkaji ulang nyeri klien, observasi tanda – tanda vital, ajarkan teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam, kolaborasi pemberian terapi sesua advis dokter. Nyeri yang dialami klien berkurang ditandai dengan batasan normal pernafasan (Udjianti, 2010). Pada evaluasi tersebut sesuai dengan teori nyeri berkurang dengan 5 menggunakan teknik distraksi relaksasi nafas dalam dan mencapai hasil yang sama. SIMPULAN 1. Pengkajian keperawatan Dari data hasil pengkajian tanda dan gejala penyakit jantung koroner klien mengalami nyeri dada sebelah kiri, perut terasa mual. Hasil nilai laboratorium klien mengalami peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah. 2. Diagnosis keperawatan Pada klien dengan penyakit jantung koroner memiliki masalah keperawatan nyeri berhubungan dengan iskemia otot jantung, dan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan pola makan berlebih/tidak seimbang. 3. Perencanaan keperawatan Penyusunan intervensi dalam kasus ini tidak sepenuhnya sesuai dengan teori, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan klien. Terdapat modifikasi intervensi dengan memberikan HE (Health Education) tentang diit makan. 4. Tindakan keperawatan Tindakan hari pertama pada klien sesuai dengan rencana tindakan. Namun pada hari kedua ada modifikasi tindakan pada klien dengan memberikan HE (Health Education) tentang diit makan. 5. Evaluasi keperawatan Evaluasi tindakan didasarkan pada hasil kriteria yang didapatkan pada klien. Pada diagnosa tersebut masalah teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan untuk memantau keadaan pasien. REKOMENDASI Memberikan peningkatan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit jantung koroner sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat asuhan keperawatan yang lebih berkualitas dalam memberikan tingkat pelayanan keperawatan dengan modifikasi tindakan keperawatan tanpa meinggalkan etika dan konsep keperawatan. ALAMAT CORRESPONDENSI : - Email : [email protected] - No. Hp : 085646204404 - Alamat : Ds. Janti Kec. Tulangan - Sidoarjo DAFTAR PUSTAKA Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Delima, etal. 2009. Prevalensi dan faktor determinan penyakit jantung di indonesia. bulpenelitkesehat. Vol. 37 No.3 Hermawati,Risa& Haris Candra Dewi. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Kandas media (Imprintagromedia pustaka). 6 Kasron. 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta : Nuha Medika. Manoy, Yanti. dkk. 2014. Hubungan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner dengan laju filtrasi glomerulus pada pasien infarkmiokard lama. Vol. 2 No. 1 Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika. Naga, Soleh S. 2013. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : Diva Press Oley, Julia S. dkk. 2014. Gambaran Kebiasaan Makan Makanan Etnis Minahasa Yang Beresiko Penyakit Jantung Koroner di Lingkungan 5 Kelurahan Paal 2 Kota Manad. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik.Vol. 2 No. 1 Puspitaningsih, Dwi Harini. Kartiningrum, Eka Diah. Puspitasari, Widya. 2015. Buku Panduan Studi Kasus Prodi D3 Keperawatan, LPPM Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto Riskesdas 2013 Udjianti Juni, Wajan. 2013. KeperawatanKardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika Wahyuni, Aria. dkk. 2012. Kesiapan Pulang Pasien Penyakit Jantung Koroner Melalui Penerapan DischargePlanning. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol 15. No 3 Yuliani, Fadma. dkk. 2014. Hubungan Berbagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes MelitusTipe 2. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 3. No 1 7