gaya mengajar guru kelas v di sd negeri sayidan yogyakarta

advertisement
1.572 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
GAYA MENGAJAR GURU KELAS V DI SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA
TEACHING STYLE OF 5TH GRADE TEACHER IN SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA
Oleh: Trisna Ariani, Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam
penyampaian materi pada saat proses pembelajaran di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sayidan Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan langkah-langkah
reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. guru kelas V cenderung menggunakan gaya mengajar
klasik yang terlihat hampir diseluruh kegiatan pembelajaran, gaya mengajar teknologis diterapkan hanya terletak
pada penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, gaya mengajar personalisasi hampir tidak diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran dan gaya mengajar interaksional hanya terlihat dibeberapa kegiatan pembelajaran saja.
Kendala yang ditemui guru saat menerapkan gaya mengajar klasik terletak pada siswa yang kurang memperhatikan
saat guru menyampaikan materi pelajaran, pada gaya mengajar teknologis kendala ada pada keberadaan internet
yang kurang mendukung kegiatan pembelajaran serta kurang variasinya guru dalam menggunakan media,
sedangkan pada gaya mengajar personalisasi dan interaksional kendala yang ditemui guru ada pada kondisi siswa
yang pasif. Respon siswa terhadap gaya mengajar klasik dan teknologis sudah baik sedangkan dengan gaya
mengajar personalisasi dan interaksional respon siswa masih kurang baik.
Kata kunci: gaya mengajar, guru, SDN Sayidan Yogyakarta
Abstract
This research aims to determine the style of teaching that done by teachers in the delivery of material during
the learning process at 5th grade of SD Negeri Sayidan. The kind of this research was descriptive using qualitative
approach. The collecting data method was using interview, observation, and documentation. The data analyzed
was using data reduction, presentation, and conclusion. 5th grade teacher tended to use classic teaching style in
almost all learning process, technological teaching style applied in learning process and interactional teaching
style only seen in some learning process. The problem that has been face by teacher who applied classic teaching
style was the students didn’t pay attention, by using technological teaching style the problem was internet
connection and no variation in using the media, beside by using personalization and interactional the problem was
pasive student. The students’ responds to classic and technological teaching style was better than the students’
responds to personalization and interactional teaching style.
Keywords: teaching styles, teachers, SDN Sayidan Yogyakarta
sesuatu yang menyenangkan sesuai dengan
PENDAHULUAN
Keberhasilan tujuan yang hendak dicapai
karakteristik siswanya.
dalam dunia pendidikan tentunya tidak terlepas
Pembelajaran yang dilaksanakan secara
dari peran guru. Guru yang bekerja secara
variatif
profesional
besar
memberikan peluang besar bagi optimalnya
pembelajaran.
aktivitas belajar siswa. Pada dasarnya, semua
Pengelolaan guru dalam pengajaran dapat dilihat
orang tidak menghendaki adanya kebosanan
dari cara mengemas proses pembelajaran menjadi
sebab rasa bosan akan memberikan efek yang
tercapainya
memberikan
tujuan
sumbangan
dalam
dalam
suasana
menyenangkan
negarif bagi seseorang yang mengalaminya.
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.573
Begitu pula yang terjadi dalam proses belajar
posisi setinggi-tingginya terlebih pada hasil nilai
mengajar, apabila guru dalam penyampaian
rata-rata ujian nasional yang dicapai oleh peserta
proses pembelajaran tidak menggunakan variasi
didik setiap tahunnya.
terlebih pada gaya mengajarnya, maka akan
sangat
mungkin
siswa
akan
mengalami
Namun hal tersebut belum dialami oleh
SD Negeri Sayidan. SD yang beralamatkan di
kebosanan yang berakibat pada siswa yang
Sayidan,
kurang
Yogyakarta ini sesuai dengan data dari Dinas
fokus,
pembelajaran,
siswa
konsentrasi
mengantuk
yang
saat
menurun
sehingga tujuan belajar tidak akan tercapai.
Gondomanan,
Pendidikan
Kota
Daerah
Yogyakarta
Istimewa
menunjukkan
bahwa dari tahun ke tahun yaitu pada Tahun
Gaya mengajar dapat dikatakan suatu
Ajaran 2010/2011, 2012/2013 dan 2014/2015
perilaku mengajar yang ditunjukkan oleh guru
menunjukkan
dalam suatu proses pembelajaran. Menurut
nasional yang diperoleh oleh peserta didik di SD
Muhammad Ali (1987:57) gaya mengajar yang
Negeri Sayidan ini masih menempati posisi 10
dimiliki oleh seorang guru mencerminkan pada
terbawah se Kota Yogyakarta dengan rata-rata
cara melaksanakan pengajaran, sesuai dengan
nilai ujian nasional berkisar antara 18,81 hingga
pandangannya
proses
19,44 bahkan pada Tahun Ajaran 2014/2015 nilai
pembelajaran seorang guru dengan guru yang lain
rata-rata ujian nasional yang berhasil diraih
pastilah memiliki gaya mengajar sendiri-sendiri
peserta didik di SD Negeri Sayidan adalah 16,33
yang dapat terbentuk menjadi suatu ciri khas dari
yang berarti bahwa rata-rata nilai jika sudah
guru tersebut dalam menyampaikan sebuah
dibagi 3 mata pelajaran yang diujikan adalah
materi pembelajaran. Meskipun perbedaan yang
kurang lebih 5 (Sumber: Data Hasil Ujian
ada tidak terlalu besar, tetapi hal tersebut dapat
Nasional Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta).
sendiri.
Dalam
menentukan hasil dari proses pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang pengajar.
bahwa
peringkat
nilai
ujian
Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala
sekolah
SD
Negeri
Sayidan
yang
Variasi gaya mengajar akan membuat
dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2016 dapat
guru mampu membaca situasi dimana guru
diperoleh informasi bahwa saat ini proses
tersebut harus mengganti metode pembelajaran,
pembelajaran yang terjadi di SD Negeri Sayidan
menekankan sesuatu kepada siswa, dan lain
dapat dikatakan belum memenuhi kriteria yang
sebagainya, sehingga dengan adanya variasi gaya
seharusnya. Hal ini terlihat dari beberapa faktor
mengajar, belajar menjadi menyenangkan dan
yang menyebabkan kondisi tersebut dan salah
memotivasi
satunya adalah cara atau gaya mengajar yang
belajar
siswa
sehingga
tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai.
diterapkan guru di SD Negeri Sayidan yang
Suatu gaya mengajar juga nampaknya
masih monoton, artinya guru hanya menggunakan
menjadi salah satu faktor sebuah sekolah untuk
satu cara atau gaya mengajar saja dalam proses
terus melakukan usaha pengembangan mutu dan
pembelajaran. Kepala sekolah juga menjelaskan
kualitas. Semua sekolah pastilah menginginkan
bahwa guru di SD Negeri Sayidan sangat minim
1.574 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
dalam melakukan evaluasi terhadap diri sendiri
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
terkait
Data
dengan
kemampuannya
dalam
menciptakan variasi gaya mengajar. Dari data dan
Data dalam penelitian ini adalah data
informasi yang telah diperoleh, peneliti tertarik
primer. Data primer diperoleh melalui observasi,
untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama
gaya mengajar guru di SD Negeri Sayidan
dalam penelitian ini adalah peneliti, dengan
terlebih melihat data nilai rata-rata ujian nasional
menggunakan
yang
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman
hingga
saat
ini
belum
mengalami
peningkatan dan malah cenderung menurun.
alat
dokumentasi.
bantu
yaitu
Pengumpulan
data
pedoman
penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah
METODE PENELITIAN
(natural setting).
Jenis Penelitian
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis deskriptif.
Aktivitas analisis data dalam penelitian ini
yaitu
reduksi
pengambilan
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
data,
kesimpulan.
(credibility)
penelitian ini dilaksanakan adalah SD Negeri
triangulasi sumber.
Yogyakarta.
SD
Negeri
Teknik
data,
dan
pengujian
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas data
Februari sampai dengan Maret 2016. Tempat
Sayidan
penyajian
dengan
triangulasi
teknik
dan
Sayidan
Yogyakarta beralamat di Sayidan, Prawirodirjan,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang didapat melalui
Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta.
wawancara, observasi, dan dokumentasi di kelas
Target/Subjek Penelitian
V dapat diketahui bahwa wali kelas V lebih
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru kelas, dan siswa kelas V di SD
Negeri Sayidan Yogyakarta.
Kegiatan pembelajaran SD Negeri Sayidan
berdasarkan hasil penelitian akan dijabarkan
Prosedur
sebagai berikut.
Tahap pra penelitian dilakukan dengan
penyusunan
cenderung menggunakan gaya mengajar klasik.
rancangan
penelitian,
menjajaki
1.
Gaya mengajar yang digunakan guru
pada saat proses pembelajaran
lokasi, mengurus perizinan, dan menyiapkan
a.
perlengkapan
mengawali
Gaya mengajar klasik banyak digunakan
dengan menentukan topik penelitian yaitu tentang
guru pada saat awal kegiatan pembelajaran. Hal
gaya
peneliti
itu terlihat dalam setiap kegiatan pembelajaran
dan
yaitu kegiatan pembelajaran ke 1-24 dimana guru
penelitian.
mengajar
mempersiapkan
guru.
proposal
Peneliti
Kemudian
penelitian
mengurus perizinan yang dibutuhkan.
Gaya Mengajar Klasik
selalu menyampaikan nilai lama berupa sikap
religius yang diterapkan dalam kegiatan berdoa
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.575
sebelum proses pembelajaran. Menyampaikan
SD Negeri Sayidan. Bahan pelajaran yang
nilai lama terlihat disemua proses pembelajaran
digunakan tidak berdasarkan pada minat siswa
baik saat akan memulai maupun proses akhir
melainkan guru menggunakan bahan pelajaran
pembelajaran. Guru menyampaikan nilai lama
yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang
yang tercermin dalam perilaku religius yang
berjalan. Pemilihan bahan pelajaran juga lebih
dipraktekkan melalui kegiatan berdoa. Selain
banyak
kegiatan
mengikutsertakan siswa dalam hal memilih bahan
berdoa
bersama
pada
kegiatan
pembelajaran guru juga menyampaikan nilai lama
berupa sikap bersyukur atas nikmat Tuhan yang
guru
yang
menentukan
tanpa
pelajaran yang akan digunakan.
Pada
proses
pembelajaran
yang
berkaitan dengan materi pelajaran. Guru lebih
berlangsung, guru juga memiliki peran yang lebih
banyak menentukan dan menyiapkan sendiri
dominan. Guru sebagai center dimana semua
bahan
materi pelajaran disampaikan oleh guru dan tanpa
pelajaran
yang
disesuaikan
dengan
kurikulum yang sedang berlaku saat proses
melibatkan
pembelajaran
pembelajaran
berlangsung
dan
guru
tidak
peran
siswa
sehingga
di
dalam
siswa
proses
juga
lebih
melibatkan siswa dalam menentukan bahan
cenderung pasif karena pada saat menyampaikan
pelajaran. Berdasarkan hasil observasi kegiatan
materi
pembelajaran
guru
menyampaikan dan siswa hanya mendengarkan
menjelaskan semua materi pelajaran. Siswa tidak
penjelasan guru dan mencatat apa yang dijelaskan
dilibatkan
untuk
oleh guru. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh
bahwa guru lebih sering menggunakan gaya
guru terkait dengan materi pelajaran. Berdasarkan
mengajar
hasil penelitian yang telah dideskripsikan, gaya
penyampaian
mengajar klasik yang digunakan guru pada saat
pembelajaran, bahan yang digunakan dalam
proses pembelajaran sudah tercermin di dalam
kegiatan pembelajaran tidak berdasarkan minat
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
siswa, guru sebagai center yang paham tentang
Penerapan
gaya mengajar klasik dilakukan
materi dan siswa juga berperan pasif dalam
dihampir semua kegiatan pembelajaran terutama
kegiatan pembelajaran. Pernyataan ini didukung
di
Guru
oleh Mohammad Ali (2004:59), Gaya mengajar
menyampaikan nilai lama melalui kegiatan
klasik, dimana proses pengajaran dengan gaya
berdoa bersama saat akan mengawali proses
klasik dapat diartikan bahwa gaya pengajaran
pembelajaran.
yang diterapkan berupaya untuk tetap memelihara
tersebut
dan
awal
proses
terlihat
hanya
saat
diminta
pembelajaran.
Selain menyampaikan nilai lama berupa
pelajaran semua materi
klasik
nilai
guru
ditunjukkan
lama
dalam
yang
dengan
kegiatan
dan menyampaikan nilai lama dari generasi
sikap religius yang dilakukan melalui kegiatan
terdahulu
ke
generasi
berikutnya.
Proses
berdoa sebelum memulai proses pembelajaran,
penyampaian bahan pelajaran tidak berdasarkan
gaya mengajar klasik juga meliputi bahan
pada minat yang dimiliki siswa melainkan pada
pelajaran yang digunakan oleh guru kelas V di
urutan yang telah ditentukan sebelumnya dan
1.576 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
pada gaya mengajar klasik ini menuntut guru
dengan menerapkan gaya mengajar teknologis
untuk mendominasi kelas tanpa memberikan
menggunakan media atau alat peraga yang
kesempatan siswa untuk aktif sehingga guru juga
mendominasi berjalannya kegiatan pembelajaran.
harus benar-benar paham tentang pelajaran yang
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumiati dan
disampaikan.
Asra (2008:76) yang menyatakan bahwa dalam
b.
pembelajaran gaya ini unsur dengan peran
Gaya Mengajar Teknologis
Fokus terletak pada kompetensi siswa
terbesar adalah isi atau bahan pelajaran yang
secara individu tidak nampak dalam setiap
sudah diprogram sedemikian rupa menggunakan
kegiatan pembelajaran di kelas V SD Negeri
sebuah perangkat baik lunak (software) maupun
Sayidan.
perangkat keras (hardware) yang dapat berupa
Guru
melakukan
fokus
kegiatan
pembelajaran yang mencakup pada seluruh siswa
radio,
Pada gaya mengajar teknologis bahan pelajaran
merupakan program yang dirancang sedemikian
sesuai dengan tingkat kesiapan siswa. Namun hal
rupa sehingga siswa dapat mempelajari secara
ini
individu
tidak
nampak
dalam
proses
kegiatan
pembelajaran di kelas V SD Negeri Sayidan.
televisi
serta
materi-materi
perangkat
program
pembelajaran
dengan
menggunakan perangkat tersebut.
Pada gaya mengajar teknologis bahan pelajaran
Pada kegiatan pembelajaran guru sudah
disusun oleh ahli dalam bidangnya. Berdasarkan
menggunakan media atau alat peraga untuk
hasil wawancara dengan wali kelas V terlihat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dan
bahwa sebelum proses pembelajaran guru terlebih
memudahkan siswa memahami materi yang
dahulu melakukan diskusi terkait dengan bahan
diajarkan
pelajaran yang akan digunakan. Penggunaan
pembelajaran. Namun media yang digunakan
perangkat
guru pada proses pembelajaran nampaknya
atau
media
pada
saat
proses
melalui
pembelajaran tampak dilakukan guru hampir
kurang
disetiap
menggunakan
kegiatan
pembelajaran.
Proses
bervariasi,
penggunaan
guru
gambar
hanya
dan
media
cenderung
tulisan
yang
pembelajaran yang dilakukan dikelas V SD
ditempelkan di papan tulis. Hal ini berpengaruh
Negeri Sayidan, fokus pembelajaran tidak terletak
dengan minimnya fasilitas yang dimiliki SD
pada kompetensi siswa secara individu. Kegiatan
Negeri Sayidan sehingga untuk menciptakan
pembelajaran yang dilakukan mencakup semua
suasana pembelajaran dengan menerapkan gaya
siswa artinya materi yang disampaikan guru tidak
mengajar teknologis nampaknya masih sedikit
berdasarkan kompetensi yang dimiliki siswa
terhambat.
secara
individu
melainkan
semua
siswa
Pada kegiatan pembelajaran tidak nampak
disamaratakan. Hal ini terlihat dari cara guru
bahwa
proses
memberikan soal latihan pada masing-masing
berdasarkan
proses pembelajaran. Semua siswa diberikan soal
perkembangan siswa. Hal ini juga diperkuat
yang sama tanpa adanya perbedaan dari satu
dengan hasil wawancara dengan salah satu siswa
siswa dengan siswa yang lain. Pembelajaran
kelas V bernama AN.
minat,
pembelajaran
pengalaman
dilakukan
dan
pola
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.577
Bahan pelajaran berasal dari minat dan
berdasarkan pada minat siswa melainkan pada
kebutuhan siswa juga tidak nampak pada hasil
urutan tertentu atau dalam hal ini materi yang
observasi
guru
disampaikan pada saat kegiatan pembelajaran
sebelumnya telah menyiapkan bahan pelajaran
merupakan materi yang telah ada pada kurikulum
tanpa melibatkan siswa, hal ini diperkuat dengan
yang sedang diterapkan. Materi dan bahan
hasil wawancara dengan wali kelas V
pelajaran disusun dengan tidak melibatkan peran
kegiatan
pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan di
dari siswa, guru lebih banyak menentukan sendiri
kelas V SD Negeri Sayidan sebagian besar guru
tanpa
memiliki
kegiatan
berpedoman pada kurikulum yang saat itu sedang
pembelajaran. Guru bukan lagi sebagai pembantu
diterapkan padahal pada dasarnya gaya mengajar
atau
personalisasi merupakan gaya mengajar yang di
peran
fasilitator
penting
dalam
dalam
proses
pembelajaran
ada
keikutsertaan
melainkan guru memegang peran penting dan
dalam
mendominasi disetiap proses pembelajaran.
mendominasi
Gaya
dan
guru
siswa
hanya
hanya
lebih
sebagai
pendamping atau fasilitator siswa. Hal ini sesuai
terus
dengan pendapat Mohammad Ali (2004:59) yang
kegiatan
menyatakan bahwa gaya mengajar personalisasi
pembelajaran kelas V di SD Negeri Sayidan
dilakukan berdasarkan pada minat, pengalaman,
dimana peran guru masih sangat mendominasi
dan pola perkembangan mental siswa dimana
padahal
mengajar
peran yang dominan dalam gaya mengajar ini
personalisasi mengharuskan siswa aktif dimana
adalah siswa sehingga bahan pelajaran yang akan
proses pembelajaran dilakukan berdasarkan minat
digunakan pun berasal dari minat dan kebutuhan
dan perkembangan siswa. Selain itu dalam gaya
siswa secara individu. Guru dan peserta didik
mengajar personalisasi peran guru dalam kegiatan
sama-sama
pembelajaran hanya sebatas pendamping siswa
pembelajaran nampak pada hasil
dan penuntun perkembangan siswa namun yang
kegiatan
terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang ada di
memodifikasi materi pembelajaran dalam rangka
kelas V SD Negeri Sayidan guru masih
mencari bentuk baru secara radikal sebagai wujud
memegang
kegiatan
adanya proses transformasi tidak terlihat dalam
pembalajaran. Hal ini terlihat dari peran guru
pembelajaran guru menerangkan materi sesuai
yang tidak hanya mendampingi siswa dalam
dengan isi buku pelajaran yang digunakan dan
belajar namun guru juga sebagai pemberi materi
siswa meringkas penjelasan guru dan isi buku
secara keseluruhan dalam kegiatan pembelajaran.
pelajaran dibuku tulis masing-masing. Gaya
Selain peran guru yang mendominasi dalam
mengajar interaksional tampak pada beberapa
kegiatan pembelajaran, bahan dan materi yang
kegiatan pembelajaran dimana siswa dan guru
diberikan bukan berasal dari minat siswa. Materi
memiliki peran yang sama-sama dominan. Pada
pelajaran
beberapa kegiatan pembelajaran terlihat diawal
diperbaiki.
pembelajaran
Hal
pada
peran
yang
ini
personalisasi
pembelajaran
dan
dalam
kegiatan
mengajar
kegiatan
siswa
masih
terlihat
dasarnya
penting
harus
dari
gaya
dalam
disampaikan
guru
tidak
dominan
pembelajaran
dalam
guru
pelaksanaan
observasi
dan
siswa
1.578 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
kegiatan guru menyampaikan materi kemudian
Kendala yang ditemui guru pada saat
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan
menerapkan gaya mengajar teknologis pada
guru memberikan tugas yang mengharuskan
kegiatan pembelajaran adalah masih terbatasnya
siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
sarana internet yang ada di sekolah.Berdasarkan
Salah satu kegiatan yang tampak dimana
hasil observasi kegiatan pembelajaran terlihat
guru dan siswa memiliki peran yang sama-sama
bahwa kendala yang ditemui dalam menerapkan
dominan adalah pada saat siswa melakukan
gaya mengajar teknologis yang dilakukan saat
percobaan,
yang
kegiatan pembelajaran adalah kurang beragamnya
siswa
media atau alat peraga yang digunakan guru pada
berkaitan
guru
dengan
menjelaskan
materi
hal-hal
kemudian
melakukan percobaan dari materi tersebut. Pada
kegiatan ini tampak guru dan siswa mendominasi
saat kegiatan pembelajaran.
Kendala
yang
ditemui
guru
saat
dan sebagai pelaksana kegiatan. Hal ini sesuai
menerapkan gaya mengajar personalisasi dan
dengan yang dikemukakan oleh depdiknas (dalam
interaksional adalah kondisi siswa yang lebih
Sumiati dan Asra, 2008:76) yang menyatakan
pasif sehingga guru mendominasi dalam kegiatan
bahwa gaya mengajar interaksional merupakan
pembelajaran.
Saat
kegiatan
pembelajaran langsung atau interaktif yaitu model
berlangsung,
kendala
yang
pembelajaran yang secara langsung diarahkan
sangatlah beragam terlebih yang berkaitan dengan
oleh guru melalui tugas-tugas spesifik yang harus
penerapan gaya mengajar tertentu dalam proses
dilengkapi oleh siswa dibawah pengawasan guru
pembelajaran.
secara langsung. Namun dalam hal bahan
ditemui guru terlebih pada saat menerapkan gaya
pelajaran berfokus pada masalah sosio kultural,
mengajar klasik adalah siswa yang sering tidak
dalam kegiatan pembelajaran belum tampak hal
memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh
tersebut. Bahan pelajaran yang digunakan guru
guru. Pada saat guru menjelaskan siswa kurang
lebih bersifat mengikuti kurikulum yang sedang
berkonsentrasi, salah
diterapkan sehingga guru tidak memfokuskan
memperlihatkan tingkat konsentrasi siswa rendah
bahan pelajaran hanya yang bersifat masalah
adalah siswa yang ramai pada saat guru
sosio kultural.
menjelaskan materi di depan kelas. Hal ini
2. Kendala yang ditemui guru pada saat
membuktikan bahwa siswa tidak sepenuhnya
kegiatan pembelajaran
Kendala sangat bervariasi terlebih terkait
dengan gaya mengajar yang diterapkan guru pada
Kendala
pembelajaran
ditemui
yang
satu hal
paling
guru
sering
yang dapat
memperhatikan penjelasan guru terkait materi
yang diajarkan.
Kendala selanjutnya yang banyak ditemui
saat proses pembelajaran. Kendala yang dapat
pada saat menerapkan gaya mengajar teknologis
dilihat pada saat guru menerapkan gaya mengajar
adalah terbatasnya fasilitas internet yang dimiliki
klasik salah satunya siswa sering tidak
sekolah. Pada saat guru ingin memperkenalkan
memperhatikan apa yang sedang diterangkan oleh
internet jumlah komputer yang dimiliki sekolah
guru terkait materi pelajaran.
tidak memenuhi sehingga pada saat kegiatan
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.579
pembelajaran guru sangat jarang bahkan hanya
sedang diterapkan dan bahan pelajaran juga
satu kali dalam satu tahun pembelajaran siswa
dipilih yang sekiranya siswa mampu dalam segi
diajak belajar menggunakan internet. Selain
ekomoni untuk memiliki bahan pelajaran tersebut
kurangnya fasilitas internet yang dimiliki sekolah
sehingga dengan kata lain kendala yang ditemui
kendala lain yang ditemui pada saat menerapkan
pada gaya mengajar personalisasi juga terletak
gaya
kurang
pada kondisi ekonomi siswa kelas V SD Negeri
bervariasinya guru dalam menggunakan media
Sayidan yang menengah kebawah sehingga guru
atau alat peraga untuk menunjang penyampaian
dituntut untuk bijak dalam memilih bahan yang
materi
dapat dijangkau secara ekonomi oleh siswa.
mengajar
kepada
teknologis
siswa.
Pada
adalah
saat
kegiatan
pembelajaran guru dominan hanya menggunakan
Kendala yang ditemui pada gaya mengajar
gambar dan tulisan yang ditempel dipapan tulis
interaksional juga terletak pada sikap siswa yang
padahal
dengan
pasif sehingga dalam kegiatan pembelajaran guru
beberapa siswa menyebutkan bahwa siswa lebih
lebih memegang peran penting. Hal tersebut
senang pada saat guru menyampaikan materi
terlihat
menggunakan media atau alat peraga.
mendampingi siswa dalam kegiatan pembelajaran
menurut
hasil
wawancara
peran
guru
yang
tidak
hanya
Kendala selanjutnya yang ditemui pada
namun juga guru menyampaikan materi pelajaran
saat menerapkan gaya mengajar personalisasi
dan memberikan pengarahan kepada siswa saat
adalah siswa yang terlalu pasif. Dalam kegiatan
akan mengerjakan soal latihan yang diberikan
pembelajaran siswa harus dituntun oleh guru baik
oleh guru. Siswa dalam kegiatan pembelajaran
dalam
dalam
terbiasa dengan arahan dan bimbingan dari guru
menyelesaikan suatu tugas yang meminta siswa
sehingga untuk menciptakan kondisi guru dan
untuk mengerjakan. Pada kegiatan pembelajaran
siswa sebagai pelaksana pembelajan dan peran
yang dilakukan siswa terbiasa mendapat arahan
keduanya
dari guru, siswa terbiasa melakukan segala
membutuhkan proses yang panjang sebab siswa
sesuatu berdasarkan perintah dari guru sehingga
sudah terbiasa dengan cara mengajar guru dimana
pada saat siswa dituntun lebih aktif atau dituntut
siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru
menjadi subjek yang mendominasi kegiatan
dan enggan mencari informasi secara mandiri
pembelajaran, siswa akan merasa kesusahan
tanpa adanya tuntunan dari guru.
memperoleh
ilmu
maupun
padahal pada gaya mengajar personalisasi proses
3.
pembelajaran berdasarkan minat, pengalaman dan
sama-sama
Respon
siswa
dominan
terhadap
masih
gaya
mengajar guru
perkembangan dari peserta didik. Selain itu dalam
Gaya mengajar klasik yang diterapkan guru
menentukan bahan pelajaran pada gaya mengajar
pada saat kegiatan pembelajaran nampaknya
personalisasi adalah sesuai dengan minat dan
memperoleh respon yang baik dari siswa. Hal ini
kebutuhan siswa namun pada kondisi yang
terlihat
sebenarnya guru lebih banyak menggunakan
pembelajaran dimana saat guru menjelaskan
bahan pelajaran berdasarkan kurikulum yang
sebagian besar siswa sudah memperhatikan apa
pada
hasil
observasi
kegiatan
1.580 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
yang guru sampaikan di depan kelas meskipun
dan tujuan dari kegiatan pembelajaran juga akan
ada salah satu siswa yang terlihat kurang
sulit untuk dicapai. Secara keseluruhan proses
konsentrasi dengan materi pelajaran yang sedang
pembelajaran di kelas V SD negeri Sayidan
disampaikan guru.
keberadaan guru sangat penting hal ini terlihat
Respon baik dari siswa terhadap gaya
dari peran guru yang bukan hanya sebagai
mengajar klasik yang diterapkan guru juga
pendamping
terlihat pada saat guru menyampaikan nilai lama
menyampaikan semua materi dan siswa lebih
seperti mengajak siswa berdoa sebelum memulai
banyak mendengarkan penjelasan dari guru
pelajaran ataupun saat guru menyampaikan
dibanding mencari informasi secara mandiri
motivasi belajar, siswa terlihat memperhatikan
melalui buku atau sumber belajar yang lain. Cara
dan
yang
guru menyampaikan materi juga tidak terlihat
disampaikan guru pada saat guru menyampaikan
adanya inovasi baru, saat kegiatan pembelajaran
nilai lama.
guru lebih banyak di depan kelas menjelaskan
berusaha
memahami
pesan
apa
Pada saat guru menerapkan gaya mengajar
teknologis, respon yang diberikan siswa sudah
melainkan
gurulah
yang
dan sangat jarang guru berkeliling sampai bangku
belakang untuk memantau perkembangan siswa.
baik. Siswa terlihat lebih bersemangat dalam
Gaya mengajar interaksional juga mendapat
memperhatikan guru menjelaskan apabila saat
respon yang kurang baik dari siswa. Hal ini
menyampaikan
guru
terlihat saat kegiatan pembelajaran dimana guru
menggunakan media atau alat peraga yang
yang lebih mendominasi dengan cara gurulah
berkaitan dengan materi pembelajaran yang
yang menyampaikan semua materi dan siswa
sedang diajarkan. Siswa juga dapat lebih aktif
mendengarkan penjelasan guru. Selain itu karena
saat mengikuti proses pembelajaran yaitu pada
siswa terbiasa selalu diarahkan oleh guru maka
saat guru meminta siswa secara bergantian
untuk mencoba belajar mandiri semangat siswa
memperagakan media yang disediakan guru.
juga
materi
pelajaran
Saat guru menerapkan gaya mengajar
personalisasi
dimana
terlalu
besar.
Dalam
kegiatan
pembelajaran siswa diminta untuk aktif juga
pembelajaran
nampaknya guru mengalami kesulitan. Harus ada
mengharuskan siswa lebih aktif dan perannya
rangsangan dari guru agar siswa dapat aktif. Pada
lebih dominan dalam proses pembelajaran, respon
kegiatan pembelajaran saat guru menerapkan
yang diberikan siswa kurang baik. Hal ini karena
gaya mengajar klasik respon yang muncul dari
siswa terbiasa mendapat arahan dari guru dan
siswa sudah baik. Di awal kegiatan pembelajaran
akibatnya apabila guru meminta siswa untuk
pada saat guru menyampaikan nilai lama yang
belajar secara mandiri dan guru hanya berperan
diterapkan melalui kegiatan berdoa bersama
sebagai
kegiatan
sebelum memulai pembelajaran siswa tampak
pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik.
memperhatikan apa yang sedang disampaikan
Banyak siswa yang mengalami kesusahan apabila
oleh guru. Selain itu pada gaya mengajar klasik
tidak mendapat arahan atau bimbingan dari guru
siswa lebih terkontrol dalam hal melakukan
pendamping
kegiatan
tidak
makan
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.581
kegiatan dan pada saat guru menjelaskan materi
terbesar dalam gaya mengajar ini, siswa yang
pelajaran hanya ada beberapa siswa yang tampak
sudah terbiasa dengan bimbingan guru baik
ramai
sendiri
dalam hal mencari materi pelajaran maupun
memperhatikan
menyelesaikan tugas berupa soal latihan akan
atau
selebihnya
sibuk
dengan
semua
siswa
dirinya
penjelaskan yang disampaikan oleh guru.
menemui banyak hambatan saat guru meminta
Proses pembelajaran dengan menerapkan
siswa untuk secara mandiri mencari informasi
gaya mengajar klasik membuat siswa lebih
yang berkaitan dengan materi maupun saat
mudah memahami materi yang dipelajari sebab
menyelesaikan soal latihan. Siswa nampak tidak
dalam gaya mengajar klasik semua materi
bersemangat dan kegiatan pembelajaran sedikit
disampaikan
siswa
terganggu dalam mencapai tujuan pembelajaran
memperoleh informasi yang benar karena salah
karena dalam mencari informasi siswa tidak dapat
satu kriteria dalam gaya mengajar klasik adalah
secepat pada saat dibimbing oleh guru.
oleh
guru
sehingga
guru yang merupakan center sehingga guru harus
benar-benar paham terkait materi yang diajarkan.
Hal yang sama juga terjadi pada gaya
mengajar interaksional. Faktor siswa yang terlalu
Respon siswa terkait penerapan gaya
pasif dalam kegiatan pembelajaran membuat
mengajar teknologis juga sudah baik. Dalam gaya
respon siswa terhadap gaya mengajar ini juga
mengajar teknologis guru menyampaikan materi
tidak sebaik respon siswa pada gaya mengajar
pelajaran menggunakan media atau alat peraga
klasik maupun teknologis. Dalam gaya mengajar
dan dengan adanya media atau alat peraga siswa
interaksional dituntut guru dan siswa dapat sama-
lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan
sama
pembelajaran.
kegiatan
kegiatan pembelajaran namun pada saat guru
pembelajaran guru menyamaratakan semua siswa
menerapkan gaya mengajar ini siswa yang
dalam hal kemampuan kognitifnya hal ini terlihat
merespon baik hanya beberapa saja. Hal ini
dari cara guru yang memberikan tugas berupa
terjadi karena siswa yang terbiasa mendapat
soal latihan dimana semua siswa memperoleh
pendampingan penuh dari guru baik dalam
soal
mencari informasi terkait materi maupun dalam
yang
pembelajaran
namun
sama
dalam
sehingga
yang
pada
berlangsung
kegiatan
fokus
mendominasi
kegiatan
lain
atau
dalam
sebagai
proses
pelaksana
pembelajaran
pembelajaran tidak terletak pada kompetensi
membuat guru kesulitan pada saat mengharuskan
siswa secara individu.
siswa sama-sama aktif pada saat kegiatan
Respon yang diberikan siswa pada saat
menerapkan
gaya
mengajar
personalisasi
tampaknya masih perlu untuk dibangun sebab
pembelajaran dengan menerapkan gaya mengajar
interaksional.
Pada
kegiatan
pembelajaran
dengan
respon yang diberikan siswa pada gaya mengajar
menerapkan gaya mengajar interaksional guru
personalisasi tidak sebaik respon dari gaya
harus lebih banyak memberikan rangsangan
mengajar klasik maupun teknologis. Siswa yang
kepada siswa agar siswa tidak hanya pasif
cenderung pasif nampaknya menjadi kendala
mendengarkan penjelasan dari guru karena pada
1.582 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
dasarnya
gaya
mengharuskan
mengajar
guru
dan
interaksional
pembelajaran di kelas V SD Negeri Sayidan
sama-sama
sedangkan gaya mengajar interaksional hanya
siswa
dominan dalam kegiatan pembelajaran atau dapat
terlihat dibeberapa kegiatan pembelajaran saja.
Secara
dikatakan guru dan siswa merupakan pelaksana
keseluruhan
dalam
kegiatan
dari kegiatan pembelajaran.
pembelajaran, ada beberapa kendala yang ditemui
SIMPULAN DAN SARAN
guru pada saat menerapkan gaya mengajar
tertentu. Pada saat penerapan gaya mengajar
Simpulan
Gaya mengajar yang diterapkan guru kelas
klasik, kendala yang sering ditemui guru adalah
V di SD Negeri Sayidan Yogyakarta cenderung
siswa tidak memperhatikan pada saat guru
pada gaya mengajar klasik. Hal ini terlihat dari
menjelaskan materi pelajaran sedangkan pada
keseluruhan
yang
saat menerapkan gaya mengajar teknologis,
yang
kendala yang ditemui guru adalah kurang
digunakan guru pada saat proses pembelajaran,
tersedianya fasilitas internet sehingga untuk
kendala yang ditemui guru pada saat menerapkan
menciptakan pembelajaran dengan menggunakan
gaya mengajar dalam proses pembelajaran, dan
media yang lebih maju guru menemui hambatan.
respon siswa terhadap gaya mengajar guru.
Pada
Secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai
personalisasi dan interaksional dimana peran
berikut.
siswa sangat dibutuhkan, guru menemui kendala
dilakukan
kegiatan
meliputi
pembelajaran
gaya
mengajar
saat
menerapkan
gaya
mengajar
Gaya mengajar klasik merupakan gaya
terkait dengan kepasifan dari siswa. Guru
mengajar yang dominan digunakan guru kelas V
kesulitan dalam menerapkan gaya mengajar
SD
kegiatan
personalisasi dan interaksional karena guru harus
pembelajaran. Saat kegiatan awal pembelajaran
memberikan rangsangan terlebih dahulu kepada
guru menggunakan gaya mengajar klasik yaitu
siswa agar siswa dapat berperan aktif dalam
penyampaikan nilai lama, guru menentukan
kegiatan pembelajaran.
Negeri
Sayidan
pada
saat
bahan pelajaran sendiri tanpa meminta pendapat
Respon siswa terhadap gaya mengajar guru
siswa sehingga tidak sesuai dengan minat siswa,
tampak
dan materi yang dipelajari secara keseluruhan
mengajar yang diterapkan guru pada saat kegiatan
disampaikan oleh guru dan peran siswa pada
pembelajaran. Saat penerapan gaya mengajar
kegiatan pembelajaran pasif. Pada kegiatan
klasik dan teknologis siswa memberikan respon
pembelajaran di kelas V SD Negeri Sayidan, guru
yang baik sedangkan pada gaya mengajar
menerapkan gaya mengajar teknologis hanya
personalisasi dan interaksional, respon siswa
terkait dengan penggunaan media atau alat peraga
kurang baik sebab pada gaya mengajar ini siswa
dalam kegiatan pembelajaran, aspek lain dalam
dituntut
gaya mengajar teknologis tidak tampak dalam
pembelajaran sedangkan masalah yang sering
kegiatan pembelajaran. Penerapan gaya mengajar
muncul terkait siswa adalah peran siswa yang
personalisasi
pasif dalam kegiatan pembelajaran.
tidak
tanpak
dalam
kegiatan
beragam
untuk
dari
masing-masing
dominan
dalam
gaya
kegiatan
Gaya Mengajar Guru .... (Trisna Ariani) 1.583
pembelajaran dan memulai kegiatan
Saran
1. Bagi sekolah, saran yang pertama
diharapkan
sekolah
dapat
mengupayakan jumlah komputer agar
siswa dapat lebih mudah menggunakan
fasilitas
internet
belajar.
Selain
sebagai
itu
sumber
sekolah
juga
hendaknya ikut berperan aktif dalam
merubah perilaku siswa yang pasif
dalam kegiatan pembelajaran seperti
melakukan penyuluhan atau kegiatan
yang melatih keaktifan siswa.
2. Bagi guru kelas V, saran yang pertama
guru hendaknya dapat memodifikasi
bahan pelajaran yang digunakan dalam
kegiatan
pembelajaran
mengikutsertakan
bahan
yang
siswa
digunakan
dengan
sehingga
juga
berdasarkan pada minat siswa. Kedua,
guru harus berupaya untuk merubah
teknik
mengajar
yaitu
dengan
melibatkan siswa dalam setiap aspek
pembelajaran sehingga siswa akan
terlatih untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran
dimana
didalamnya
siswa juga berperan aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi Alsa. 2007. Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar Offset.
Henri Budiyanti. 2012.Hubungan Gaya Mengajar
Guru
Terhadap
Motivasi
BelajarMatematika Pada Siswa Madrasah
Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga
Tahun2012. Skripsi: IAIN Salatiga diakses
dari
laman
http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fullt
ext/c7863de1d1e8d8ac.pdf pada tanggal 20
Januari 2016 14:17.
Muhammad Ali. 2004. Guru dalam proses
belajar mengajar. Bandung:Sinar Baru
Algensindo.
Novi Setiawati. 2015. Pengaruh Gaya Mengajar
guru, Pemanfaatan Sarana Belajar Di
Rumah, dan Kesiapan Belajara Siswa
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Skripsi :
universitas Lampung diakses dari laman
http://digilib.unila.ac.id/13715/16/BAB%20
II.pdf pada tanggal 20 Januari 2016 14:54.
Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran.
Bandung:Wacana Prima.
Suparman. 2010. Gaya mengajar Yang
Menyenangkan Siswa. Yogyakarta:Pinus
Book Publisher.
Download