C. fungsi dan kurva penawaran garis tidak lurus

advertisement
Dosen Pengampu : Nurmaliati S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
- Siti Maisaroh
- Erina
- Amelia Kusuma Putri
- Ganda Satria
-
Prodi Matematika
A
Fungsi dan kurva
permintaan
A
B
C
B
C
Fungsi dan kurva
penawaran
Keseimbangan
pasar
garis lurus
parabola
Hiperbola
C
garis lurus
parabola
Hiperbola
A
contoh
A
B
Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang
diminta pada berbagai tingkat harga.
Sehingga dalam hukum permintaan, besar
kecilnya jumlah barang yang diminta
sangat
tergantung pada tingkat harga barang tersebut.
jika harga barang naik Maka jumlah yang diminta
akan berkurang dan jika harga barang itu turun maka
jumlah yang diminta akan bertambah.
Besarnya pertambahan atau penurunan dari jumlah
yang diminta dari suatu barang tertentu sebagai
akibat pengaruh turunnya atau naiknya harga barang.
Hubungan antara variabel kuantitas (jumlah barang
yang diminta) dan variabel harga barang tersebut dapat
dinyatakan dalam suatu formula yang disebut fungsi
permintaan.
Hubungan kedua variabel itu dinyatakan sebagai X
adalah fungsi P
atau
X = f (P)
dimana X adalah variabel kuantitas/jumlah
P adalah variabel harga.
A. Fungsi dan kurva permintaan garis lurus (linier)
Kurva permintaan pada umumnya bergerak dari kiri
atas ke kanan bawah. Hal ini sesuai dengan ketentuan
dalam hukum permintaan bahwa bila harga turun, jumlah
barang yang diminta akan bertambah. Sebaliknya jika
harga naik, jumlah yang diminta berkurang.
Kurva permintaan mempunyai ketentuan bahwa pada
suatu tingkat harga (P) hanya terkandung satu nilai
kuantitas/jumlah (X), atau sebaliknya.
Pada suatu kurva permintaan garis lurus (linier)
,tingkat pertambahan kuantitas/jumlah di akibatkan
oleh turunya harga.
Dalam hal ini sama dengan yang dinyatakan dalam
bentuk umum fungsi:
X = aP + b
Dimana X adalah variabel kuantitas
P adalah variabel harga
a dan b adalah konstanta
CONTOH
fungsi permintaan suatu barang adalah X = -3P + 15
dimana X adalah variabel kuantitas barang dan P
merupakan variabel harga barang tersebut.
Penyelesaian jika X = 0 maka P = 5
jika P = 0 maka X = 15
B. Fungsi dan kurva permintaan garis tidak lurus
parabola (kuadrat)
Pada kurva permintaan garis tidak lurus (nonlinier) yang
berbentuk
Parabola, fungsi permintaanya merupakan fungsi kuadrat.
Bentuk umum dari fungsi permintaan yang kuadrat dari
X = f(P) adalah
X = aP2 + bP + c
Dimana X adalah variabel kuantitas (dicari)
P adalah variabel harga (menentukan)
a, b, c adalah konstanta
contoh :
fungsi permintaan kuadrat suatu barang adalah
X = P2 – 7P + 12 Berdasarkan fungsi permintaan ini,
dapat diketahui bahwa apabila X = 0 , maka
P2 – 7P + 12 = 0
sehingga diperoleh :
Pa ,b 
b
7
b 2  4ac
2a
7 2  4.1.12
P1, 2 
2 .1
7  49  48
P1, 2 
2
7 1
7 1
P1, 2 

2
2
7 1 8
P1 

4
2
2
7 1 6
P2 

3
2
2
untukP  0, makaX  12
C. Fungsi dan kurva permintaan garis tidak lurus
Hiperbola (fungsi pecah)
Pada kurva permintaan garis tidak lurus (nonlinier) yang
berbentuk hiperbola, fungsi permintaannya merupakan
fungsi pecah.
Bentuk umum sederhana dari fungsi permintaan yang
:
berbentuk
fungsi pecah adalah :
aX  b
P
cX  d
Dimana X merupakan variabel kuantitas/jumlah
P merupakan variabel harga
a, b, c, dan d adalah konstanta
Contoh :
3X  4
Fungsi permintaan suatu barang adalah P 
X 1
Berdasarkan fungsi permintaan dapat diketahui apabila
X = 0 maka P = - 4
P = 0 maka X = -1 1/3.
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga.
Dalam Hukum penawaran, besar kecilnya jumlah barang
yang ditawarkan sangat tergantung pada tingkat harga
barang tersebut.
Maka jika harga dari suatu barang naik, jumlah barang
yang ditawarkan tersebut bertambah
Sebaliknya jika harga barang itu turun, jumlah yang
ditawarkan akan berkurang.
Hubungan antara variabel kuantitas/jumlah barang yang
ditawarkan dengan variabel harga barang dapat dinyatakan
dalam suatu formula yaitu sebagai fungsi penawaran.
Hubungan kedua variabel itu dinyatakan sebagai X
adalah fungsi P
atau X = f(P)
dimana X adalah variabel kuantitas
P adalah variabel harga
A. fungsi dan kurva penawaran garis lurus (linier)
kurva penawaran pada umumnya bergerak dari kiri
bawah ke kanan atas.
Dalam fungsi penawaran garis lurus (linier),
tingkat penambahan/ penurunan jumlah barang yang
ditawarkan sebanding dengan tingkat pertambahan/
penurunan harga barang tersebut.
Bentuk umum fungsi penawaran linier adalah :
X = aP + b
Dimana X adalah variabel kuantitas.
P adalah variabel harga.
a, dan b adalah konstanta.
Contoh :
Fungsi penawaran suatu barang adalah : X = ½P – 2
Sehingga dapat diketahui apabila
X = 0 ,maka P = 4
P = 0 , maka X = -2
B. fungsi dan kurva penawaran garis tidak lurus
parabola (kuadrat)
Bentuk umum dari fungsi penawaran kuadrat dari
X = f(P) adalah
X = aP2 + bP + c
Dimana X adalah variabel kuantitas (variabel yang dicari)
P adalah variabel harga (variabel yang
menentukan)
a, b, dan c adalah konstanta.
Contoh :
Fungsi penawaran suatu barang adalah : X = P2 + P – 2
Berdasarkan fungsi penawaran ini, dapat diketahui bahwa
titik potong fungsi dengan sumbu c adalah apabila
P = 0, maka X = -2. Sedangkan titik potong fungsi dengan
sumbu P adalah apabila X = 0, maka P2 + P – 2 = 0
Dengan demikian diperoleh :
1 1 8 1 9 1 3


2
2
2
1 3  4
P1 

 2
2
2
1 3 2
P2 
 1
2
2
P1, 2 
C. fungsi dan kurva penawaran garis tidak lurus
Hiperbola (fungsi pecah)
Bentuk umum fungsi penawaran yang berbentuk fungsi
pecah adalah
aX  b
P
cX  d
Dimana X merupakan variabel kuantitas
P merupakan variabel harga
a, b, c, dan d adalah konstanta.
Contoh :
 2 X  36
: P
Fungsi penawaran suatu barang adalah
 X  12
Berdasarkan fungsi penawaran ini, dapat diketahui bahwa
titik potong fungsi dengan sumbu P adalah pada
X = 0, maka P = 36/12 = 3.
Titik potong fungsi dengan sumbu X adalah pada
P = 0, maka -2X + 36 = 0, X = 18.
Pasar adalah pertemuan antara pembeli (peminta) dan
penjual (penawar).
titik keseimbangan pasar (market equilibrium)
ditentukan oleh titik perpotongan antara kurva permintaan
dan penawaran.
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah
X = -2P + 12. Fungsi penawaran barang tersebut adalah
X = 2P – 3. carilah titik keseimbangan pasar dari barang
itu.
Jawab :
Kurva permintaan
Titik potong fungsi dengan sumbu X ,
bila P = 0, maka X = 12. Jadi titiknya (12, 0). Sedangkan
titik potong fungsi dengan sumbu P
bila X = 0, maka P = 6. jadi titiknya (0, 6).
Kurva penawaran
Titik potong fungsi dengan sumbu X
jika P= 0, maka X = -3. Jadi titiknya (-3, 0). Sedangkan
titik potong fungsi dengan sumbu P
bila X = 0, maka P = 1 ½ . jadi titiknya (0, 1 ½ ).
Titik keseimbangan
Terletak pada titik perpotongan kurva permintaan dan
penawaran.hal ini diperoleh dengan cara :
D : X = -2P + 12
-2P + 12 = 2P - 3
S : X = 2P - 3
4P = 15
P =3¾
Maka X = 4 ½
Jadi titik keseimbangan pasar pada E (4 ½ , 3 ¾ )
TERIMA KASIH
Download