3945

advertisement
0
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM
MENANGGAPI MITOS KEHAMILAN YANG ADA DI MASYARAKAT
KELURAHAN GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK
KOTA SEMARANG
ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
YENI SAROSA
NIM : 0101201
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
1
ABSTRAK
Sarosa, Yeni. 2013; Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil dalam
Menanggapi Mitos yang Ada di Masyarakat Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran.
Pembimbing I : Ari Andayani, S.SiT, M. Kes., II. Eko Susilo, S. Kep. NS, M. Kep
Di Indonesia, utamanya di pedesaan daerah Jawa berlaku begitu banyak mitos
(larangan) seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Banyak mitos, terutama mitos
seputar kehamilan terbukti salah atau tidak efektif, apalagi jika ditinjau dengan kemajuan
ilmu kedokteran dan tehnologi. Faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seringkali
membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Data
dari Puskesmas Pudakpayung di Kelurahan Gedawang ditemukan 2 kasus kematian
neonatal akibat BBLR,1 kasus kematian neonatal akibat asfiksia, 1 kasus IUFD, dan 2
kasus perdarahan pada ibu bersalin. Sebagian besar kasus diatas disebabkan karena
waktu hamil ibu hamil mempercayai mitos bahwa selama hamil harus minum jamu serta
tidak boleh makan daging, ikan dan sayuran sehingga menyebabkan asupan gizi ibu
hamil menjadi kurang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap
dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang
di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode penelitian
survei yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
hamil
yang ada di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang sampai
dengan bulan Oktober 2012 dengan jumlah populasi sebesar 36 ibu hamil. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling, yaitu dengan mengambil
semua anggota populasi menjadi sampel. Pengambilan data menggunakan data primer
dan sekunder.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden
dalam menanggapi mitos ibu hamil kurang yaitu sebesar 41,7%. Sikap ibu hamil
dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan
sebagian
besar
positif
(mendukung/menerima) mitos yaitu sebanyak 58,3%, Perilaku ibu hamil dalam
menanggapi mitos tentang kehamilan sebagian besar kurang atau menyimpang yaitu
sebanyak 55,6%. Jadi, sebagian besar ibu hamil masih percaya dan sering
menjalankan mitos – mitos yang membahayakan bagi kesehatan ibu hamil dan
janinnya.
Diharapkan agar masyarakat khususnya ibu hamil lebih banyak mencari
informasi tentang kebenaran mitos yang telah lama ada di masyarakat, karena mitosmitos seputar kehamilan yang ada di masyarakat belum dapat terjamin kebenarannya.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil, mitos kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan momen
yang sangat menggembirakan untuk
seorang wanita, tak terkecuali
keluarga si wanita tersebut dan juga
keluarga suami. Tentunya setiap
wanita
menginginkan
proses
kehamilan dan persalinan yang
dijalaninya berjalan dengan sehat,
normal, dan sesuai dengan harapan
mereka. Ketika mengetahui anaknya
hamil, orang tua akan langsung
memberikan perhatian dan nasihatnasihat
sehubungan
dengan
kehamilan, bahkan karena sangat
perhatiannya, orang tua membatasi
anak wanitanya yang sedang hamil
dengan berbagai mitos yang belum
tentu kebenarannya (Nasima, 2010).
Saat ini terdapat berbagai
pantangan makanan bagi ibu hamil
yang merupakan dampak dari faktor
sosial budaya dan lingkungan di
2
dalam
masyarakat.
Faktor
kepercayaan
dan
pengetahuan
budaya
seringkali
membawa
dampak baik positif maupun negatif
terhadap kesehatan ibu dan anak.
Pola
makan
misalnya,
fakta
dasarnya merupakan salah satu
selera manusia dimana peran
kebudayaan cukup besar. Hal ini
terlihat
bahwa
setiap
daerah
mempunyai pola makan tertentu,
termasuk pola makan ibu hamil dan
anak
yang
disertai
dengan
kepercayaan akan pantangan, tabu,
dan anjuran terhadap beberapa
makanan tertentu (Khusnul, 2009).
Mitos yang berdampak positif salah
satunya yaitu mengkonsumsi air
kelapa yang bermanfaat karena
mengandung elektrolit, sedangkan
mitos yang negatif salah satunya
yaitu minum jamu karena jamu dapat
myebabkan ketuban keruh, kelainan
kongenital. Dan kelainan jantung.
Dari data yang didapatkan
dari Puskesmas Pudakpayung di
Kelurahan Gedawang ditemukan 2
kasus kematian neonatal akibat
BBLR,1 kasus kematian neonatal
akibat asfiksia, 1 kasus IUFD, dan 2
kasus perdarahan pada ibu bersalin.
Sebagian besar kasus diatas
disebabkan karena waktu hamil ibu
hamil mempercayai mitos bahwa
selama hamil harus minum jamu
serta tidak boleh makan daging, ikan
dan sayuran sehingga menyebabkan
asupan gizi ibu hamil menjadi
kurang.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas,
peneliti
merumuskan
masalah “Bagaimana gambaran
pengetahuan, sikap dan perilaku
ibu hamil dalam menanggapi mitos
kehamilan yang ada di masyarakat
di Kel. Gedawang Kec. Banyumanik
Kota Semarang?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, sikap dan perilaku
ibu hamil dalam menanggapi mitos
tentang
kehamilan
yang
berkembang di masyarakat di
Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu
hamil dalam menanggapi mitos
tentang
kehamilan
yang
berkembang di masyarakat di
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
b. Mengetahui sikap ibu hamil
dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan
yang
berkembang di masyarakat di
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
c. Mengetahui perilaku ibu hamil
dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan
yang
berkembang di masyarakat di
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Tenaga kesehatan (Bidan)
Sebagai tambahan informasi
bagi seluruh tenaga kesehatan
khususnya bagi bidan untuk dapat
memberikan
penyuluhan
yang
benar tentang mitos kehamilan
yang beredar di masyarakat.
2. Masyarakat
Sebagai
tambahan
pengetahuan bagi masyarakat
mengenai mitos dan fakta seputar
masa kehamilan.
3. Peneliti
Menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam melaksanakan
penelitian mengenai mitos yang
beredar di masyarakat.
4. Institusi pendidikan
3
Sebagai referensi yang dapat
digunakan
untuk
menambah
wawasan dan informasi bagi
mahasiswa
khususnya
yang
berkaitan
dengan
mitos-mitos
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepribadian
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang
melakukan
pengindraan
terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca
indra
manusia,
yakni
indra
penglihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar
pengetahuan
manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan
atau
kognitif
merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
2. Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi
atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus
atau objek (Notoatmodjo, 2007).
3. Perilaku
Perilaku adalah respon individu
suatu stimulus atau suatu tindakan
yang diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
baik disadari maupun yang tidak.
B. Kehamilan
Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional
dalam
Prawirohardjo (2008), kehamilan
adalah fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa
dan
ovum
dan
dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana
trimester
kesatu
berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke 40).
1. Kebutuhan Gizi bagi Ibu
Hamil
Menurut Sibagariang (2010),
kebutuhan gizi ibu hamil yang harus
diperhatikan adalah:
a. Protein
Selama kehamilan, diperlukan
tambahan protein, rata-rata 17
gram/hari
b. Karbohidrat dan serat
Agar kebutuhan energy ibu hamil
terpenuhi, maka disarankan untuk
makan 3 porsi karbohidrat atau serat
makanan setiap hari (seiris roti sama
dengan satu porsi karbohidrat/serat
makanan)
c. Lemak
Lemak dapat membantu tubuh
untuk menyerap banyak nutrisi.
Lemak juga menghasilkan energi
dan menghemat protein untuk
dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi
pertumbuhan jaringan plasenta dan
janin. Kebutuhannya 20-25% dari
total kebutuhan energy tubuh.
d. Vitamin
Jika karbohidrat merupakan zat
pembakar bagi tubuh, maka vitamin
membantu proses dalam tubuh,
misalnya vitamin A, B6, B12, C dan
e. Mineral
Mineral
berperan
pada
pertumbuhan tulang dan gigi.
Bersama dengan protein dan
vitamin, mineral membentuk sel
darah dan jaringan tubuh yang lain.
Mineral yang sangat dibutuhkan
selama kehamilan adalah kalsium,
zat besi dan seng.
f. Air
Air
adalah
nutrien.
Air
merupakan
bagian
system
transportasi tubuh. Air mengangkut
zat gizi keseluruh tubuh termasuk
plasenta
dan
membawa
sisa
makanan ke luar tubuh.
g. Yodium/garam
4
Yodium merupakan bahan
dasar hormone tiroksin yang
berfungsi dalam pertumbuhan
dan perkembangan otak bayi.
Ibu hamil dianjurkan untuk
menambah asupan yodiumnya
sebesar
50
µg/hari
dari
kebutuhan sebelum hamil yang
hanya 150 µg/hari.
2. Hal-Hal yang Boleh dan
Tidak Boleh Dilakukan Ibu
Hamil
Menurut
Indie Aiennuha
(2009), hal-hal yang boleh dan
tidak boleh dilakukan ibu hamil
diantaranya yaitu :
a. Hal – hal yang boleh
dilakukan :
1) Makan makanan yang
sehat dan bergizi
2) Minum
susu
kehamilan atau susu
berkalsium tinggi
3) Mengonsumsi
tambahan kalsium
4) Melakukan olah raga
ringan secara teratur
5) Mengonsumsi vitamin
yang bagus untuk
kehamilan
6) Menjaga
kenaikan
berat
badan saat
hamil hinga maksimal
15 Kg
7) Rajin memeriksakan
kandungan/kehamilan
8) Melakukan relaksasi
agar
tidak
stress
semasa hamil
9) Menjaga
keseimbangan kondisi
tubuh dan pikiran
b. Hal-hal yang tidak boleh
dilakukan:
1) Merokok
2) Minum alcohol
3) Mitos
Di dalam kamus bahasa
Indonesia (2008), mitos adalah
cerita tentang pahlawan dan
dewa pada jaman dahulu yang
dipercaya secara turun-temurun.
1) Mitos Tentang Makanan atau
Minuman Selama Kehamilan
Menurut Prasetyono (2009),
Berikut ini beberapa mitos
tentang makanan pada wanita
hamil:
a. Jangan
Makan
Terlalu
Banyak dan Minum Air Es,
karena akan menyulitkan ibu
hamil saat melahirkan karena
bayi yang terlalu besar.
b. Jangan Makan Daging, Ikan,
dan Belut
Banyak orang yang pecaya
bahwa pada awal kehamilan,
makanan
daging
atau
makanan
yang
memiliki
bagian yang tajam (seperti
ikan lele atau pari yang
berduri)
harus
dihindari
karena makanan tersebut
berhubungan
dengan
komplikasi pada kehamilan
(seperti
aborsi
dan
perdarahan)
c. Jangan
Makan
Pisang
Dempet
Ada
yang
beranggapan
bahwa ibu hamil yang
memakan pisang dempet
dapat
melahirkan
anak
kembar dempet (kembar
siam).
Menurut
Kusumandani
(2010),
beberapa
mitos
kehamilan terkait makan dan
minuman yaitu:
a. Ibu hamil dilarang makan
nanas,
nanas
dipercaya
dapat menyebabkan janin
dalam kandungan gugur.
b. Minum air kelapa dapat
mempercepat
persalinan,
menyuburkan rambut bayi,
dan membuat kulit bayi putih
5
c. Tidak boleh makan nanas,
durian, nangka, dan daging
kambing
Fakta: Sebenarnya jika hanya
makan satu butir durian atau
sepotong
nanas
tidak
masalah, yang penting ibu
hamil tidak alergi dengan
makanan tersebut. Nanas
sendiri
sebenarnya
merangsang ibu hamil untuk
mual karena sifatnya yang
masam, sedangkan ibu hamil
yang mengalami hipertensi
memang
diharuskan
menghindari
makanan
seperti daging kambing dan
durian
dengan
alasan
kesehatan.
d. Mitos tentang minum jamu
Gangguan yang bisa timbul
bila wanita hamil minum jamu
yaitu ketuban keruh, kelainan
kongenital, kelainan jantung.
e. Mitos tentang
meminum
rumput fatimah bagi ibu hamil
yang susah melahirkan
Menurut penelitian, rumput
fatimah
mengandung
oksitosin yaitu suatu zat yang
digunakan oleh tubuh untuk
merangsang kontraksi rahim.
Secara medis, sebenarnya
tidak terlalu dianjurkan untuk
meminum rumput fatimah
karena kontraksi rahim yang
dihasilkan akan sangat tinggi
tanpa ada jeda waktu
istirahat.
Kontraksi yang
benar – benar kencang
namun pembukaannya tidak
sesuai dengan kontraksinya
akan mengakibatkan ibu
kesakitan dan bayi menjadi
2)
a.
b.
d.
stress dan rahim ibu bisa
robek.
Mitos
yang
Berhubungan
dengan
Tingkah-Laku
Ibu
Hamil serta Barang-Barang /
Benda yang Berhubungan
dengan Kehamilan
Ibu hamil harus membawa
gunting kecil/pisau/benda tajam
lainnya dikantong baju si ibu
agar
janin
terhindar
dari
marabahaya.
Fakta : hal ini justru lebih
membahayakan apabila benda
tajam itu melukai si ibu.
Ibu hamil dilarang bekerja atau
olahraga
Pendapat ini tidak sepenuhnya
benar, karena justru ibu hamil
diperbolehkan
bekerja
dan
disarankan untuk berolahraga
agar tubuhnya lebih bugar dan
peredaran darah lebih lancar.
Mitos tentang mengurut perut
selama hamil
Mengurut
perut
sangat
berbahaya bagi ibu hamil,
karena amat beresiko bagi
janin. Janin bisa mengalami
stress,
sehingga
bisa
mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya. Apabila ada
perlekatan plasenta, mengurut
perut
dapat
menyebabkan
perdarahan dan keguguran
6
C. Kerangka Teori
Pengetahuan
Sikap
Ibu Hamil








MITOS
Minum air kelapa
Minum kacang hijau
Mbawa benda tajam
Tidak makan daging, ikan dan belut
Minum jamu
Minum rumput fatimah
Tidak bekerja atau olahraga
Mengurut perut selama hamil
PENGARUH





Kerangka Teori
Ket :
-------
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
KEK
Perdarahan
BBLR
IUFD
Asfiksia
Perilaku
7
BAB III
KERANGKA KERJA
PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan,
Sikap
dan
Perilaku Ibu Hamil dalam
Menanggapi Mitos Kehamilan
yang ada di Masyarakat.
B. Variabel Penelitian
Variabel
mengandung
pengertian ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota – anggota
suatu kelompok yang berbeda
dengan
yang dimiliki oleh
kelompok lain.
Variabel yang diteliti pada
penelitian ini yaitu pengetahuan,
sikap dan perilaku ibu hamil
dalam
menanggapi
mitos
kehamilan
yang
ada
di
masyarakat
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
C. Definisi Operasional
Definisi
operasional
adalah mendefinisikan variabel
secara operasional berdasarkan
karakteristik
yang
diamati,
memungkinkan peneliti untuk
melakukan
observasi
atau
pengukuran
secara
cermat
terhadap suatu objek atau
fenomena
(Hidayat,
2010).
Definisi
operasional
dalam
penelitian ini adalah :
1. Pengetahuan Ibu Hamil
Definisi
Operasional
:
Merupakan hasil dari tahu, dan
ini
terjadi
setelah
orang
melakukan
pengindraan
terhadap suatu objek tertentu
Kategori :
-baik : hasil persentase 76%
- 100%
-cukup : hasil persentase
56% - 75%
-kurang : hasil persentase <
56%
Alat Ukur :
Kuesioner
Hasil Ukur :
Apabila pertanyaan negatif
maka skor :
Benar : 1
Salah : 2
Apabila pertanyan positif
maka skor :
Benar : 2
Salah : 1
Skala :
Ordinal
2. Sikap ibu hamil
Definisi Operasional :
Reaksi atau respon ibu hamil
dalam
menanggapi
mitos
tentang kehamilan yang ada di
masyarakat.
Kategori :
- sikap positif apabila skor ≥
mean
- sikap negatif apabila skor <
mean
Alat Ukur :
Kuesioner
Hasil Ukur :
Apabila
pertanyaan
Favorable maka skor :
SS = 4
S
=3
TS = 2
STS = 1
Apabila
pertanyaan
Unfavorable maka skor :
SS = 1
S =2
TS = 3
STS = 4
Skala :
Ordinal
3. Perilaku Ibu Hamil
Definisi Operasional :
Perilaku adalah respon individu
suatu stimulus atau suatu
tindakan yang diamati dan
mempunyai frekuensi spesifik,
durasi dan tujuan baik disadari
maupun yang tidak.
8
Kategori :
- baik apabila skor ≥ 50%
-kurang apabila skor ≤ 49%
Alat Ukur :
Kuesioner
Hasil Ukur :
Apabila pernyataan positif :
SL : 4
SR :3
P:2
TP : 1 Apabila pertanyaan
negatif :
SL : 1
SR : 2
P :3
TP : 4
Skala :
Ordinal
D. Ruang Lingkup Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan
di
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Desember 2012.
E. Rancangan Penelitian
1. Jenis atau Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini
merupakan metode penelitian
survei
yang
bersifat
deskriptif
2. Populasi, Sampel dan Teknik
Sampling
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua ibu
hamil
yang ada di Kelurahan
Gedawang
Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang
sampai dengan bulan Oktober
2012 dengan jumlah populasi
sebesar 36 ibu hamil.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini
adalah
semua
anggota
populasi yaitu sebesar 36 ibu
hamil
c. Teknik Sampling
Teknik sampling atau metode
pengambilan sampel pada
penelitian
ini
dengan
menggunakan total sampling.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian
ini adalah hasil kuesioner
yang diberikan kepada ibu-ibu
hamil di Kelurahan Gedawang
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari
Puskesmas
Pudakpayung
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
2. Cara pengumpulan data
Menggunakan kuesioner yang
diisi oleh responden
G. Instrumen Penelitian
Kuesioner
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji validitas
Prinsip
validitas
adalah
pengukuran dan pengamatan
yang berarti prinsip keandalan
instrumen
dalam
pengumpulan data.
𝑟𝑥𝑦
=
N∑xy − (∑x)(∑y)
√[N∑x2 − (∑x2 )] − [(N∑y2 ) − (∑y)2 ]
Keterangan :
rxy
=
Korelasi product
moment
x
= Sebagian data-data dari
variabel
bebas
(independent
variabel)
y
= Sebagian data-data dari
variabel terikat (dependent variabel)
N
= Jumlah sampel
XY = data variabel X dikalikan Y
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat
9
diandalkan
(Notoadmodjo,
2010, p.168).
k
∑si2
𝑟𝑖 =
{1 − 2 }
k−1
st
Keterangan =
ri
= koefisien reabilitas
k
=
banyaknya
butir
pertanyaan (soal)
∑si²
=
varians
butir-butir
pernyataan (soal)
st²
= varians skor total
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
di kelurahan Pudakpayung.
I. Pengolahan dan Analisis
Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
c. Coding
b. Scoring
d. Entry
2. Analisa Data
Analisa yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
analisa
univariat,
yaitu
menjelaskan,
mendiskripsikan angka atau nilai
jumlah masing-masing variabel yang
diteliti.
𝑓
𝑋 = x100%
𝑛
Keterangan :
X = Hasil persen
f = Frekuensi hasil persen
n =Total seluruh observase
(Budiarto, 2002).
J. Etika Penelitian
a. Informed
consent
( persetujuan)
b. Anonimity (tanpa nama)
c. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
Kelurahan
Gedawang
terletak di pinggiran kota
tetapi sebagian besar masyarakat
kelurahan
Gedawang
masih
mempercayai
mitos
tentang
kehamilan yang dapat merugikan
ibu
hamil
dan
bayi
yang
dikandungnya, selain didukung dari
segi lokasi faktor pemicunya juga
dapat di pengaruhi dari faktor
kebudayaan,
latar
belakang
pendidikan, dan faktor ekonomi
atau segi pendapatan. Dilihat dari
faktor kebudayaan sebagian besar
masyarakat kelurahan gedawang
masih
mempercayai
dan
melakukan tradisi – tradisi yang
turun temurun dari nenek moyang
yang masih belum dapat dipastikan
kebenarannya, dilihat dari latar
belakang pendidikan sebagian
besar
masyarakat
kelurahan
Gedawang hanya tamat SMP dan
dilihat dari faktor ekonomi atau
pendapatan sebagian masyarakat
kelurahan gedawang bekerja di
pabrik.
Penelitian ini dilaksanakan di
Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang pada
bulan Desember 2012. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu-ibu
hamil di Kelurahan Gedawang
Kecamatan
Banyumanik
Kota
Semarang yaitu sejumlah 36 ibu
hamil, sampel dalam penelitian ini
diambil dari keseluruhan populasi
yaitu sebesar 36 ibu hamil dengan
umur antara 16 tahun sampai 42
tahun yang sebagian besar latar
belakang pendidikannya adalah
tamat SMP.
2. Analisis Univariat
a. Pengetahuan ibu hamil dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan
yang
ada
di
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian,
pengetahuan
ibu hamil tentang
mitos-mitos kehamilan secara umum
adalah sebagai berikut:
Tabel
4.1
Berdasarkan
Distribusi
Ibu
Pengetahuan
Hamil
dalam
10
Menanggapi Mitos tentang Kehamilan di
Kelurahan
Gedawang
Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang Tahun 2012
Pengetahuan
Frekuensi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
9
13
15
36
Prosentase
(%)
22,2
36,1
41,7
100
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki
pengetahuan kurang yaitu sebanyak
41,7% responden, 36,1% responden
memiliki pengetahuan cukup dan
22,2% memiliki pengetahuan baik.
b. Sikap
ibu
hamil
dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan
yang
ada
di
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian, sikap
ibu hamil tentang mitos-mitos
kehamilan adalah sebagai berikut:
Tabel
4.3
Distribusi
Ibu
Hamil
Berdasarkan Sikap dalam Menanggapi
Mitos tentang Kehamilan di Kelurahan
Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang Tahun 2012
Sikap
Frekuensi
Prosentase
(%)
Positif
21
58,3
Negatif
15
41,7
Jumlah
36
100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu hamil memiliki
sikap positif atau mendukung mitos
tentang kehamilan yaitu sebanyak
58,3% responden dan 41,7%
memiliki sikap negatif atau menolak
mitos.
c. Perilaku
ibu
hamil
dalam
menjalani
mitos
tentang
kehamilan
yang
ada
di
masyarakat.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
Perilaku ibu hamil dalam menjalani
mitos tentang kehamilan yang ada di
masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel
4.5
Distribusi
Ibu
Hamil
Berdasarkan Perilaku dalam Menanggapi
Mitos tentang Kehamilan di Kelurahan
Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang Tahun 2012
Perilaku
Frekuensi
Baik
Kurang
Jumlah
16
20
36
Prosentas
e (%)
44,4
55,6
100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
sebagian besar perilaku ibu hamil
masuk dalam kategori kurang yaitu
sebanyak
55,6%
responden
sedangkan
44,4%
responden
memiliki perilaku baik.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu Hamil
terhadap Mitos
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap 36
responden mengenai pengetahuan
ibu hamil terhadap mitos tentang
kehamilan yang ada di masyarakat
di Kelurahan Gedawang Kec.
Banyumanik Kota Semarang, dapat
diketahui
sebagian
besar
pengetahuan responden kurang,
yaitu sebanyak 41,7% responden,
yang
mempunyai
pengetahuan
cukup sebesar 36,1% responden,
sedangkan
yang
mempunyai
pengetahuan baik sebesar 22,2%
responden. Jadi sebagian besar
responden
mempercayai
mitos
tentang kehamilan.
Hasil jawaban responden pada
tabel 4.2 menunjukan bahwa
sebagian besar responden masih
banyak yang menjawab tidak benar
tentang
pengetahuan
dalam
menanggapi
mitos
yang
ada
dimasyarakat. Diantaranya pada
poin ke 2 sebanyak 63,9% ibu hamil
masih menganggap bahwa protein
hanya dapat diperoleh dari telur dan
ikan, padahal menurut Sibagariang
(2010) mengatakan jenis protein
yang dikonsumsi sebaiknya yang
mempunyai nilai biologi tinggi seperti
daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu
dan yogurt. Pada poin ke 7 yang
menyatakan bahwa makan yang
dipantang saat hamil bertujuan untuk
11
menghindari terjadinya kecacatan
pada bayi. sebanyak 88,9% ibu
hamil menjawab benar yang artinya
salah, karena pada dasarnya selama
kehamilan ibu dianjurkan untuk
meningkatkan asupan kalori, protein,
kalsium, zat besi, asam folat serta
mineral untuk mencukupi kebutuhan
nutrisi yang meningkat selama
kehamilan dan agar bayi lahir
dengan berat badan normal. Oleh
karena itu larangan atau pantangan
ini menyesatkan (Prasetyono, 2009).
Pada poin ke 10 yang menyatakan
bahwa minum jamu pada saat hamil
dapat memperlancar kehamilan,
sebesar 66,7% ibu hamil menjawab
benar yang artinya salah karena
menurut
Kusumandani
(2010)
gangguan yang bisa timbul bila
wanita hamil minum jamu yaitu
ketuban keruh, kelainan kongenital
dan kelainan jantung. Pada poin ke
11 sebanyak 72,2% ibu hamil
menjawab benar jika keluar rumah
harus membawa gunting kuku/
gunting kecil atau benda tajam
lainnya karena mereka mempercayai
jika selalu membawa benda tajam
maka akan terhindar dari roh jahat
yang mengancam jiwa ibu dan janin
yang
dikandungnya
padahal
sebenarnya salah, karena benda
tajam yang dibawa oleh mereka
akan
membahayakan
mereka
sendiri, misalnya terluka atau
tertusuk benda tajam tersebut
( Kusumandani, 2010 ), pada poin ke
12 yang menyatakan bahwa minum
rumput fatimah dapat memperlancar
proses persalinan sebanyak 61,1%
ibu hamil menjawab benar, yang
sebenarnya salah karena pada
dasarnya menurut kusumandani
( 2010 ) minum rumput Fatimah tidak
dianjurka karena kontraksi rahim
yang dihasilkan akan sangat tinggi
tanpa ada jeda waktu istirahat yang
akan mengakibatkan ibu kesakitan
dan bayi bias stress dan rahim ibu
bisa robek. Pada poin ke 15
sebanyak
77,8%
ibu
hamil
menjawab benar jika mitos tentang
kehamilan yang ada di masyarakat
harus dijalankan / dilakukan, yang
sebenarnya artinya salah karena
menurut Nasima (2010 ) tidak
semua mitos-mitos yang ada di
masyarakat itu berdampak positif
terhadap kehamilan itu sendiri.
2. Sikap ibu hamil terhadap Mitos
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap 36
responden mengenai sikap ibu hamil
dalam menanggapi mitos tentang
kehamilan yang ada di masyarakat
di Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang, dapat
diketahui sebagian besar responden
memiliki
sikap
positif
atau
mendukung terhadap mitos-mitos
kehamilan yang ada di masyarakat
yaitu sebanyak 58,3% responden,
sedangkan yang memiliki sikap
negatif
atau
menolak
mitos
sebanyak 41,7% responden. Jadi,
sebagian besar responden memiliki
kecenderungan untuk melaksanakan
atau mematuhi mitos-mitos yang
telah lama ada di masyarakat di
Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
Hasil jawaban responden pada
tabel 4.4 menunjukan bahwa
sebagian besar responden masih
menerima mitos yang ada di
masyarakat Kelurahan Gedawang
Kecamatan
Banyumanik
Kota
Semarang. Diantaranya pada poin
ke 1 sebanyak 41,7% ibu hamil
setuju bahwa selama hamil harus
menjaga berat badan agar tidak
terlalu banyak bertambah sehingga
bentuk badan cepat kembali seperti
sebelum hamil, artinya salah karena
pada
dasarnya
menurut
kusumandani ( 2010 ) apabila
penambahan berat badan selama
hamil
kurang
maka
akan
12
menimbulkan berbagai komplikasi
kehamilan,
seperti
kelahiran
prematur, masalah kesehatan paru –
paru dan jantung janin. Pada poin ke
6 sebanyak 38,9% ibu hamil setuju
dan 27,8% ibu hamil sangat setuju
jika keluar rumah harus membawa
gunting kuku/ gunting kecil atau
benda tajam lainnya karena mereka
mempercayai jika selalu membawa
benda tajam maka akan terhindar
dari roh jahat yang mengancam jiwa
ibu dan janin yang dikandungnya,
artinya salah karena sebenarnya
benda tajam yang dibawa oleh
mereka
akan
membahayakan
mereka sendiri, misalnya terluka
atau tertusuk benda tajam tersebut (
Kusumandani, 2010 ). Pada poin ke
10 yang menyatakan bahwa selama
hamil harus minum jamu, sebesar
36,1% menjawab setuju, artinya
salah karena menurut Kusumandani
(2010) gangguan yang bisa timbul
bila wanita hamil minum jamu yaitu
ketuban keruh, kelainan kongenital
dan kelainan jantung., pada poin ke
8 yang menyatakan bahwa selama
hamil
harus
mengurut
perut
sebanyak
33,3%
ibu
hamil
menjawab setuju, artinya salah
karena menurut kusumandani ( 2010
) mengurut perut sangat berbahaya
bagi ibu hamil, karena amat beresiko
bagi janin, janin bias mengalami
stress sehingga bisa mengganggu
pertumbuhan
dan
perkembangannya.
3. Perilaku Ibu Hamil terhadap
Mitos
Perilaku adalah respon individu
suatu stimulus atau suatu tindakan
yang diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
baik disadari maupun yang tidak.
Secara
lebih
operasional
perilaku dapat diartikan suatu respon
organisme atau seseorang terhadap
rangsangan
dari
luar
subjek
tersebut. Respon ini berbentuk 2
macam, yakni :
1) Bentuk pasif adalah respon
internal yaitu yang terjadi di
dalam diri manusia dan tidak
secara langsung dapat terlihat
oleh orang lain, misalnya berfikir,
tanggapan atau sikap batin dan
pengetahuan.
2) Bentuk aktif
yaitu apabila
perilaku
itu
jelas
dapat
diobservasi secara langsung,
misalnya si ibu membawa
anaknya ke puskesmas atau
fasilitas kesehatan lain untuk
imunisasi.
Faktor
–
faktor
yang
mempengaruhi
terbentuknya
perilaku ada 2 yaitu faktor intern dan
faktor
ekstern.
Faktor
intern
mencakup
pengetahuan,
kecerdasan,
persepsi,
emosi,
motivasi dan sebagainya yang
berfungsi
untuk
mengolah
rangsangan dari luar. Sedangkan
faktor ekstern meliputi lingkungan
sekitar, baik fisik maupun non fisik
seperti iklim, manusia,
sosial
ekonomi,
kebudayaan
dan
sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap 36
responden mengenai perilaku ibu
hamil terhadap mitos tentang
kehamilan yang ada di masyarakat
di Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang, dapat
diketahui sebagian besar responden
memiliki perilaku kurang, yaitu
sebesar
55,6%
responden,
sedangkan
yang
mempunyai
perilaku
baik
sebesar
44,4%
responden. Jadi sebagian besar
responden
masih
sering
melaksanakan mitos – mitos yang
dapat merugikan kesehatan.
Hasil jawaban responden pada
tabel 4.6 menunjukan bahwa
sebagian besar responden masih
banyak yang mempunyai perilaku
13
kurang. Diantaranya pada poin ke 2
sebanyak 50,0% ibu hamil sering
mengkonsumsi
makanan
(
sayur,ikan, daging dan telur )
mentah atau setengah matang,
artinya salah karena menurut
prasetyono ( 2009 ) ada berbagai
jenis makanan yang sebaiknya
dihindari saat hamil karena dapat
menyebabkan infeksi – infeksi
seperti salmonella, toksoplasmosis,
listeria, atau E.coli salah satunya
terdapat dalam daging atau telur
yang dimasak kurang matang atau
setengah matang. Pada poin ke 4
sebanyak 47,2% ibu hamil sering
menjalankan atau mematuhi mitos –
mitos terkait kehamilan, artinya
salah karena menurut Nasima (2010
) tidak semua mitos-mitos yang ada
di masyarakat itu berdampak positif
terhadap kehamilan itu sendiri. Pada
poin ke 6 sebanyak 41,7% ibu hamil
sering dan 30,6% ibu hamil selalu
membawa gunting kuku/ gunting
kecil atau benda tajam lainnya jika
keluar rumah karena mereka
mempercayai jika selalu membawa
benda tajam maka akan terhindar
dari roh jahat yang mengancam jiwa
ibu dan janin yang dikandungnya,
artinya salah karena sebenarnya
benda tajam yang dibawa oleh
mereka
akan
membahayakan
mereka sendiri, misalnya terluka
atau tertusuk benda tajam tersebut
( Kusumandani, 2010 ). Pada poin
ke 7 sebanyak 30,6% ibu hamil
sering minum jamu karena percaya
bahwa jamu dapat memperlancar
kehamilan, artinya salah karena
pada
dasarnya
menurut
Kusumandani (2010) gangguan
yang bisa timbul bila wanita hamil
minum jamu yaitu ketuban keruh,
kelainan kongenital dan kelainan
jantung.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap 36
responden mengenai pengetahuan,
sikap dan perilaku ibu hamil dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan yang ada di masyarakat
di Kelurahan Gedawang Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang, hasil
yang
diperoleh
yaitu
41,7%
responden memiliki pengetahuan
kurang,
sebagian
responden
memiliki sikap positif atau menerima
terhadap mitos kehamilan yaitu
sebesar
58,3%
responden,
sedangkan
sebagian
besar
responden memiliki perilaku kurang
atau menyimpang yaitu sebesar
55,6% responden. Jadi sebagian
besar
responden
masih
mempercayai mitos – mitos tentang
kehamilan
dan
memiliki
kecenderungan untuk menjalankan
mitos – mitos tersebut, hal ini tidak
sesuai dengan prinsip – prinsip
kesehatan karena mitos – mitos
yang berkembang dan dijalankan
oleh masyarakat di kelurahan
Gedawang
sebagian
besar
merugikan dan membahayakan bagi
kesehatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan responden
dalam menanggapi mitos ibu
hamil sebagian besar kurang
yaitu sebesar 41,7%, 36,1%
cukup, dan 22,2% baik. Jadi,
sebagian
besar
responden
mempercayai mitos – mitos
tentang
kehamilan
yang
kebanyakan
membahayakan
bagi kesehatan ibu hamil dan
janin yang dikandungnya.
2. Sikap ibu hamil dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan yang berkembang di
masyarakat sebagian besar
positif (mendukung/menerima)
mitos yaitu sebanyak 58,3%
dan 41,7% bersikap negatif
(tidak
mendukung/menolak)
14
mitos. Jadi, sebagian besar
responden
memiliki
kecenderungan
untuk
melaksanakan atau mematuhi
mitos
–
mitos
tentang
kehamilan
yang
pada
kenyataannya membahayakan
bagi kesehatan ibu hamil dan
janinnya.
3. Perilaku ibu hamil dalam
menanggapi
mitos
tentang
kehamilan yang berkembang di
masyarakat sebagian besar
kurang atau menyimpang yaitu
sebanyak 55,6% dan 44,4%
memiliki perilaku baik. Jadi,
sebagian besar ibu hamil masih
sering menjalankan mitos –
mitos
yang
merugikan
kesehatan.
B. Saran
1. Tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan
khususnya bidan dapat memberikan
informasi yang benar mengenai
kondisi secara fisiologi dan patologi
mengenai
mitos-mitos
yang
berhubungan dengan kehamilan
yang ada di masyarakat dengan
menjelaskan mana yang harus
didukung dan diluruskan.
2. Masyarakat
Agar masyarakat khususnya ibu
hamil
mengetahui
tentang
kebenaran mitos yang telah lama
ada di masyarakat, baik mitos yang
merugikan maupun mitos yang
bermanfaat.
3. Peneliti
Peneliti diharapkan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan serta
dapat
membantu
memberikan
informasi yang benar kepada ibu
hamil dengan menjelaskan mitos –
mitos yang menguntungkan dan
harus didukung namun juga harus
diluruskan kembali kebenaran dari
mitos tersebut..
4. Institusi pendidikan
Diharapkan untuk menambah
referensi
mengenai
kebenaran
tentang
mitos-mitos
seputar
kehamilan yang telah lama ada.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S. 2010. UU No.17 Tahun
2007
Tentang
Rencana
Jangka Panjang Nasional
2005-2025.
Available
at
http://www.scribd.com
diunduh tanggal 15 Maret
2012.
Aiennuha, Indie. 2009. 9 rahasia
sehat kehamilan. IN AzNa Books :
Yogyakarta.
Anonym.
2008.
Faktor
yang
Mempengaruhi Kehamilan.
Available
at
http://answers.yahoo.com
diunduh tanggal 15 Maret
2012.
Arikunto,
S.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Rineka Cipta :
Jakarta.
Ayurai. 2009. Menjaga Kehamilan
dan Kelahiran Mewujudkan
Keluarga yang Berkualitas.
Available
at
http://ayurai.wordpress.com
diunduh tanggal 6 April 2012.
Azwar, S. 2005. Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya.
Pustaka
Pelajar
:
Yogyakarta.
Basalamah, A. 2008. Surat Terbuka
untuk Ibu Hamil. Abata Press :
Yogyakarta.
Budiarto, E. 2002. Biostatistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian
Kebidanan
dan
Teknik
Analisis
Data.
Salemba
Medika : Jakarta.
Humanities. 2010. Peran Mitos
dalam Kehidupan MAnusia.
Available
at
http://krupukcair.wordpress.c
15
om diunduh tanggal 27 Maret
2012.
Khusnul.
2009.
Pengaruh
Kepercayaan
Tradisional
Bagi Ibu Hamil. Available at
http://khusnulmylive.blogspot.com diunduh
tanggal 6 April 2012.
Kissanti, A. 2007. 9 Bulan yang
Penuh Keajaiban. Araska :
Depok.
Kusumandani, W. 2010. Bidan
Sebuah
pendekatan
Midwifery of Knowledge.
Nuha Medika : Yogyakarta.
Larasati. 2008. Menjawab MitosMitos
Seputar
Masalah
Kehamilan dan Bayi Anda.
Luna Publisher : Yogyakarta.
Nasima, Khuzaiyah. 2010. Kupas
Tuntas
Mitos
tentang
Kehamilan dan Persalinan.
Available
at
http://ukht.wordpress.com
diunduh tanggal 27 Maret
2012.
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Rineka Cipta : Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka
cipta : Jakarta.
Prasetyono. 2009. Mengenal Menu
Sehat Ibu Hamil. Diva Press :
Yogyakarta.
Prawirohardjo,S.
2008.
Ilmu
Kebidanan. Bina Pustaka: Jakarta.
Putri, A. 2009. Panduan Cerdas
Kehamilan. Genius Publisher :
Yogyakarta.
Sibagariang, E. 2010. Gizi dalam
Kesehatan Reproduksi. Trans Info
Medika :
Jakarta.
Siswanto. 2011. Mengapa Makin
Bertambah Usia Makin Bijak.
Available
at
http://kosmo.vivanews.com
diunduh tanggal 15 Maret
2012
Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru
Bahasa Indonesia. Reality Publisher
:
Surabaya.
Wawan, A. 2010. Teori dan
Pengukuran
Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku Manusia.
Nuha Medika : Yogyakarta.
Yulaikhah, L. 2008. Seri Asuhan
Kebidanan Kehamilan. EGC :
Jakarta.
Download