0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MENANGGAPI MITOS KEHAMILAN YANG ADA DI MASYARAKAT KELURAHAN GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Oleh : YENI SAROSA NIM : 0101201 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2013 1 ABSTRAK Sarosa, Yeni. 2013; Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil dalam Menanggapi Mitos yang Ada di Masyarakat Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I : Ari Andayani, S.SiT, M. Kes., II. Eko Susilo, S. Kep. NS, M. Kep Di Indonesia, utamanya di pedesaan daerah Jawa berlaku begitu banyak mitos (larangan) seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Banyak mitos, terutama mitos seputar kehamilan terbukti salah atau tidak efektif, apalagi jika ditinjau dengan kemajuan ilmu kedokteran dan tehnologi. Faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Data dari Puskesmas Pudakpayung di Kelurahan Gedawang ditemukan 2 kasus kematian neonatal akibat BBLR,1 kasus kematian neonatal akibat asfiksia, 1 kasus IUFD, dan 2 kasus perdarahan pada ibu bersalin. Sebagian besar kasus diatas disebabkan karena waktu hamil ibu hamil mempercayai mitos bahwa selama hamil harus minum jamu serta tidak boleh makan daging, ikan dan sayuran sehingga menyebabkan asupan gizi ibu hamil menjadi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang sampai dengan bulan Oktober 2012 dengan jumlah populasi sebesar 36 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling, yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden dalam menanggapi mitos ibu hamil kurang yaitu sebesar 41,7%. Sikap ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan sebagian besar positif (mendukung/menerima) mitos yaitu sebanyak 58,3%, Perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan sebagian besar kurang atau menyimpang yaitu sebanyak 55,6%. Jadi, sebagian besar ibu hamil masih percaya dan sering menjalankan mitos – mitos yang membahayakan bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Diharapkan agar masyarakat khususnya ibu hamil lebih banyak mencari informasi tentang kebenaran mitos yang telah lama ada di masyarakat, karena mitosmitos seputar kehamilan yang ada di masyarakat belum dapat terjamin kebenarannya. Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil, mitos kehamilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan momen yang sangat menggembirakan untuk seorang wanita, tak terkecuali keluarga si wanita tersebut dan juga keluarga suami. Tentunya setiap wanita menginginkan proses kehamilan dan persalinan yang dijalaninya berjalan dengan sehat, normal, dan sesuai dengan harapan mereka. Ketika mengetahui anaknya hamil, orang tua akan langsung memberikan perhatian dan nasihatnasihat sehubungan dengan kehamilan, bahkan karena sangat perhatiannya, orang tua membatasi anak wanitanya yang sedang hamil dengan berbagai mitos yang belum tentu kebenarannya (Nasima, 2010). Saat ini terdapat berbagai pantangan makanan bagi ibu hamil yang merupakan dampak dari faktor sosial budaya dan lingkungan di 2 dalam masyarakat. Faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Pola makan misalnya, fakta dasarnya merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu (Khusnul, 2009). Mitos yang berdampak positif salah satunya yaitu mengkonsumsi air kelapa yang bermanfaat karena mengandung elektrolit, sedangkan mitos yang negatif salah satunya yaitu minum jamu karena jamu dapat myebabkan ketuban keruh, kelainan kongenital. Dan kelainan jantung. Dari data yang didapatkan dari Puskesmas Pudakpayung di Kelurahan Gedawang ditemukan 2 kasus kematian neonatal akibat BBLR,1 kasus kematian neonatal akibat asfiksia, 1 kasus IUFD, dan 2 kasus perdarahan pada ibu bersalin. Sebagian besar kasus diatas disebabkan karena waktu hamil ibu hamil mempercayai mitos bahwa selama hamil harus minum jamu serta tidak boleh makan daging, ikan dan sayuran sehingga menyebabkan asupan gizi ibu hamil menjadi kurang. B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah “Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos kehamilan yang ada di masyarakat di Kel. Gedawang Kec. Banyumanik Kota Semarang?” C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui pengetahuan ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. b. Mengetahui sikap ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. c. Mengetahui perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Tenaga kesehatan (Bidan) Sebagai tambahan informasi bagi seluruh tenaga kesehatan khususnya bagi bidan untuk dapat memberikan penyuluhan yang benar tentang mitos kehamilan yang beredar di masyarakat. 2. Masyarakat Sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakat mengenai mitos dan fakta seputar masa kehamilan. 3. Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian mengenai mitos yang beredar di masyarakat. 4. Institusi pendidikan 3 Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan informasi bagi mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan mitos-mitos kehamilan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepribadian 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007). 2. Sikap Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). 3. Perilaku Perilaku adalah respon individu suatu stimulus atau suatu tindakan yang diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun yang tidak. B. Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam Prawirohardjo (2008), kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke 40). 1. Kebutuhan Gizi bagi Ibu Hamil Menurut Sibagariang (2010), kebutuhan gizi ibu hamil yang harus diperhatikan adalah: a. Protein Selama kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari b. Karbohidrat dan serat Agar kebutuhan energy ibu hamil terpenuhi, maka disarankan untuk makan 3 porsi karbohidrat atau serat makanan setiap hari (seiris roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan) c. Lemak Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin. Kebutuhannya 20-25% dari total kebutuhan energy tubuh. d. Vitamin Jika karbohidrat merupakan zat pembakar bagi tubuh, maka vitamin membantu proses dalam tubuh, misalnya vitamin A, B6, B12, C dan e. Mineral Mineral berperan pada pertumbuhan tulang dan gigi. Bersama dengan protein dan vitamin, mineral membentuk sel darah dan jaringan tubuh yang lain. Mineral yang sangat dibutuhkan selama kehamilan adalah kalsium, zat besi dan seng. f. Air Air adalah nutrien. Air merupakan bagian system transportasi tubuh. Air mengangkut zat gizi keseluruh tubuh termasuk plasenta dan membawa sisa makanan ke luar tubuh. g. Yodium/garam 4 Yodium merupakan bahan dasar hormone tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan yodiumnya sebesar 50 µg/hari dari kebutuhan sebelum hamil yang hanya 150 µg/hari. 2. Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil Menurut Indie Aiennuha (2009), hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu hamil diantaranya yaitu : a. Hal – hal yang boleh dilakukan : 1) Makan makanan yang sehat dan bergizi 2) Minum susu kehamilan atau susu berkalsium tinggi 3) Mengonsumsi tambahan kalsium 4) Melakukan olah raga ringan secara teratur 5) Mengonsumsi vitamin yang bagus untuk kehamilan 6) Menjaga kenaikan berat badan saat hamil hinga maksimal 15 Kg 7) Rajin memeriksakan kandungan/kehamilan 8) Melakukan relaksasi agar tidak stress semasa hamil 9) Menjaga keseimbangan kondisi tubuh dan pikiran b. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan: 1) Merokok 2) Minum alcohol 3) Mitos Di dalam kamus bahasa Indonesia (2008), mitos adalah cerita tentang pahlawan dan dewa pada jaman dahulu yang dipercaya secara turun-temurun. 1) Mitos Tentang Makanan atau Minuman Selama Kehamilan Menurut Prasetyono (2009), Berikut ini beberapa mitos tentang makanan pada wanita hamil: a. Jangan Makan Terlalu Banyak dan Minum Air Es, karena akan menyulitkan ibu hamil saat melahirkan karena bayi yang terlalu besar. b. Jangan Makan Daging, Ikan, dan Belut Banyak orang yang pecaya bahwa pada awal kehamilan, makanan daging atau makanan yang memiliki bagian yang tajam (seperti ikan lele atau pari yang berduri) harus dihindari karena makanan tersebut berhubungan dengan komplikasi pada kehamilan (seperti aborsi dan perdarahan) c. Jangan Makan Pisang Dempet Ada yang beranggapan bahwa ibu hamil yang memakan pisang dempet dapat melahirkan anak kembar dempet (kembar siam). Menurut Kusumandani (2010), beberapa mitos kehamilan terkait makan dan minuman yaitu: a. Ibu hamil dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur. b. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan, menyuburkan rambut bayi, dan membuat kulit bayi putih 5 c. Tidak boleh makan nanas, durian, nangka, dan daging kambing Fakta: Sebenarnya jika hanya makan satu butir durian atau sepotong nanas tidak masalah, yang penting ibu hamil tidak alergi dengan makanan tersebut. Nanas sendiri sebenarnya merangsang ibu hamil untuk mual karena sifatnya yang masam, sedangkan ibu hamil yang mengalami hipertensi memang diharuskan menghindari makanan seperti daging kambing dan durian dengan alasan kesehatan. d. Mitos tentang minum jamu Gangguan yang bisa timbul bila wanita hamil minum jamu yaitu ketuban keruh, kelainan kongenital, kelainan jantung. e. Mitos tentang meminum rumput fatimah bagi ibu hamil yang susah melahirkan Menurut penelitian, rumput fatimah mengandung oksitosin yaitu suatu zat yang digunakan oleh tubuh untuk merangsang kontraksi rahim. Secara medis, sebenarnya tidak terlalu dianjurkan untuk meminum rumput fatimah karena kontraksi rahim yang dihasilkan akan sangat tinggi tanpa ada jeda waktu istirahat. Kontraksi yang benar – benar kencang namun pembukaannya tidak sesuai dengan kontraksinya akan mengakibatkan ibu kesakitan dan bayi menjadi 2) a. b. d. stress dan rahim ibu bisa robek. Mitos yang Berhubungan dengan Tingkah-Laku Ibu Hamil serta Barang-Barang / Benda yang Berhubungan dengan Kehamilan Ibu hamil harus membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya dikantong baju si ibu agar janin terhindar dari marabahaya. Fakta : hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si ibu. Ibu hamil dilarang bekerja atau olahraga Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena justru ibu hamil diperbolehkan bekerja dan disarankan untuk berolahraga agar tubuhnya lebih bugar dan peredaran darah lebih lancar. Mitos tentang mengurut perut selama hamil Mengurut perut sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena amat beresiko bagi janin. Janin bisa mengalami stress, sehingga bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila ada perlekatan plasenta, mengurut perut dapat menyebabkan perdarahan dan keguguran 6 C. Kerangka Teori Pengetahuan Sikap Ibu Hamil MITOS Minum air kelapa Minum kacang hijau Mbawa benda tajam Tidak makan daging, ikan dan belut Minum jamu Minum rumput fatimah Tidak bekerja atau olahraga Mengurut perut selama hamil PENGARUH Kerangka Teori Ket : ------- = Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti KEK Perdarahan BBLR IUFD Asfiksia Perilaku 7 BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil dalam Menanggapi Mitos Kehamilan yang ada di Masyarakat. B. Variabel Penelitian Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos kehamilan yang ada di masyarakat Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2010). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan Ibu Hamil Definisi Operasional : Merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu Kategori : -baik : hasil persentase 76% - 100% -cukup : hasil persentase 56% - 75% -kurang : hasil persentase < 56% Alat Ukur : Kuesioner Hasil Ukur : Apabila pertanyaan negatif maka skor : Benar : 1 Salah : 2 Apabila pertanyan positif maka skor : Benar : 2 Salah : 1 Skala : Ordinal 2. Sikap ibu hamil Definisi Operasional : Reaksi atau respon ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat. Kategori : - sikap positif apabila skor ≥ mean - sikap negatif apabila skor < mean Alat Ukur : Kuesioner Hasil Ukur : Apabila pertanyaan Favorable maka skor : SS = 4 S =3 TS = 2 STS = 1 Apabila pertanyaan Unfavorable maka skor : SS = 1 S =2 TS = 3 STS = 4 Skala : Ordinal 3. Perilaku Ibu Hamil Definisi Operasional : Perilaku adalah respon individu suatu stimulus atau suatu tindakan yang diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun yang tidak. 8 Kategori : - baik apabila skor ≥ 50% -kurang apabila skor ≤ 49% Alat Ukur : Kuesioner Hasil Ukur : Apabila pernyataan positif : SL : 4 SR :3 P:2 TP : 1 Apabila pertanyaan negatif : SL : 1 SR : 2 P :3 TP : 4 Skala : Ordinal D. Ruang Lingkup Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. b. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012. E. Rancangan Penelitian 1. Jenis atau Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif 2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang sampai dengan bulan Oktober 2012 dengan jumlah populasi sebesar 36 ibu hamil. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi yaitu sebesar 36 ibu hamil c. Teknik Sampling Teknik sampling atau metode pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data a. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang diberikan kepada ibu-ibu hamil di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang b. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. 2. Cara pengumpulan data Menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden G. Instrumen Penelitian Kuesioner H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. 𝑟𝑥𝑦 = N∑xy − (∑x)(∑y) √[N∑x2 − (∑x2 )] − [(N∑y2 ) − (∑y)2 ] Keterangan : rxy = Korelasi product moment x = Sebagian data-data dari variabel bebas (independent variabel) y = Sebagian data-data dari variabel terikat (dependent variabel) N = Jumlah sampel XY = data variabel X dikalikan Y 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat 9 diandalkan (Notoadmodjo, 2010, p.168). k ∑si2 𝑟𝑖 = {1 − 2 } k−1 st Keterangan = ri = koefisien reabilitas k = banyaknya butir pertanyaan (soal) ∑si² = varians butir-butir pernyataan (soal) st² = varians skor total Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di kelurahan Pudakpayung. I. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Editing c. Coding b. Scoring d. Entry 2. Analisa Data Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat, yaitu menjelaskan, mendiskripsikan angka atau nilai jumlah masing-masing variabel yang diteliti. 𝑓 𝑋 = x100% 𝑛 Keterangan : X = Hasil persen f = Frekuensi hasil persen n =Total seluruh observase (Budiarto, 2002). J. Etika Penelitian a. Informed consent ( persetujuan) b. Anonimity (tanpa nama) c. Confidentiality (kerahasiaan) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Kelurahan Gedawang terletak di pinggiran kota tetapi sebagian besar masyarakat kelurahan Gedawang masih mempercayai mitos tentang kehamilan yang dapat merugikan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, selain didukung dari segi lokasi faktor pemicunya juga dapat di pengaruhi dari faktor kebudayaan, latar belakang pendidikan, dan faktor ekonomi atau segi pendapatan. Dilihat dari faktor kebudayaan sebagian besar masyarakat kelurahan gedawang masih mempercayai dan melakukan tradisi – tradisi yang turun temurun dari nenek moyang yang masih belum dapat dipastikan kebenarannya, dilihat dari latar belakang pendidikan sebagian besar masyarakat kelurahan Gedawang hanya tamat SMP dan dilihat dari faktor ekonomi atau pendapatan sebagian masyarakat kelurahan gedawang bekerja di pabrik. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang pada bulan Desember 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang yaitu sejumlah 36 ibu hamil, sampel dalam penelitian ini diambil dari keseluruhan populasi yaitu sebesar 36 ibu hamil dengan umur antara 16 tahun sampai 42 tahun yang sebagian besar latar belakang pendidikannya adalah tamat SMP. 2. Analisis Univariat a. Pengetahuan ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu hamil tentang mitos-mitos kehamilan secara umum adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Berdasarkan Distribusi Ibu Pengetahuan Hamil dalam 10 Menanggapi Mitos tentang Kehamilan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2012 Pengetahuan Frekuensi Baik Cukup Kurang Jumlah 9 13 15 36 Prosentase (%) 22,2 36,1 41,7 100 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 41,7% responden, 36,1% responden memiliki pengetahuan cukup dan 22,2% memiliki pengetahuan baik. b. Sikap ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, sikap ibu hamil tentang mitos-mitos kehamilan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Sikap dalam Menanggapi Mitos tentang Kehamilan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2012 Sikap Frekuensi Prosentase (%) Positif 21 58,3 Negatif 15 41,7 Jumlah 36 100 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki sikap positif atau mendukung mitos tentang kehamilan yaitu sebanyak 58,3% responden dan 41,7% memiliki sikap negatif atau menolak mitos. c. Perilaku ibu hamil dalam menjalani mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, Perilaku ibu hamil dalam menjalani mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Perilaku dalam Menanggapi Mitos tentang Kehamilan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2012 Perilaku Frekuensi Baik Kurang Jumlah 16 20 36 Prosentas e (%) 44,4 55,6 100 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku ibu hamil masuk dalam kategori kurang yaitu sebanyak 55,6% responden sedangkan 44,4% responden memiliki perilaku baik. B. Pembahasan 1. Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Mitos Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36 responden mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kec. Banyumanik Kota Semarang, dapat diketahui sebagian besar pengetahuan responden kurang, yaitu sebanyak 41,7% responden, yang mempunyai pengetahuan cukup sebesar 36,1% responden, sedangkan yang mempunyai pengetahuan baik sebesar 22,2% responden. Jadi sebagian besar responden mempercayai mitos tentang kehamilan. Hasil jawaban responden pada tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar responden masih banyak yang menjawab tidak benar tentang pengetahuan dalam menanggapi mitos yang ada dimasyarakat. Diantaranya pada poin ke 2 sebanyak 63,9% ibu hamil masih menganggap bahwa protein hanya dapat diperoleh dari telur dan ikan, padahal menurut Sibagariang (2010) mengatakan jenis protein yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu dan yogurt. Pada poin ke 7 yang menyatakan bahwa makan yang dipantang saat hamil bertujuan untuk 11 menghindari terjadinya kecacatan pada bayi. sebanyak 88,9% ibu hamil menjawab benar yang artinya salah, karena pada dasarnya selama kehamilan ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat serta mineral untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang meningkat selama kehamilan dan agar bayi lahir dengan berat badan normal. Oleh karena itu larangan atau pantangan ini menyesatkan (Prasetyono, 2009). Pada poin ke 10 yang menyatakan bahwa minum jamu pada saat hamil dapat memperlancar kehamilan, sebesar 66,7% ibu hamil menjawab benar yang artinya salah karena menurut Kusumandani (2010) gangguan yang bisa timbul bila wanita hamil minum jamu yaitu ketuban keruh, kelainan kongenital dan kelainan jantung. Pada poin ke 11 sebanyak 72,2% ibu hamil menjawab benar jika keluar rumah harus membawa gunting kuku/ gunting kecil atau benda tajam lainnya karena mereka mempercayai jika selalu membawa benda tajam maka akan terhindar dari roh jahat yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya padahal sebenarnya salah, karena benda tajam yang dibawa oleh mereka akan membahayakan mereka sendiri, misalnya terluka atau tertusuk benda tajam tersebut ( Kusumandani, 2010 ), pada poin ke 12 yang menyatakan bahwa minum rumput fatimah dapat memperlancar proses persalinan sebanyak 61,1% ibu hamil menjawab benar, yang sebenarnya salah karena pada dasarnya menurut kusumandani ( 2010 ) minum rumput Fatimah tidak dianjurka karena kontraksi rahim yang dihasilkan akan sangat tinggi tanpa ada jeda waktu istirahat yang akan mengakibatkan ibu kesakitan dan bayi bias stress dan rahim ibu bisa robek. Pada poin ke 15 sebanyak 77,8% ibu hamil menjawab benar jika mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat harus dijalankan / dilakukan, yang sebenarnya artinya salah karena menurut Nasima (2010 ) tidak semua mitos-mitos yang ada di masyarakat itu berdampak positif terhadap kehamilan itu sendiri. 2. Sikap ibu hamil terhadap Mitos Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36 responden mengenai sikap ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, dapat diketahui sebagian besar responden memiliki sikap positif atau mendukung terhadap mitos-mitos kehamilan yang ada di masyarakat yaitu sebanyak 58,3% responden, sedangkan yang memiliki sikap negatif atau menolak mitos sebanyak 41,7% responden. Jadi, sebagian besar responden memiliki kecenderungan untuk melaksanakan atau mematuhi mitos-mitos yang telah lama ada di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hasil jawaban responden pada tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar responden masih menerima mitos yang ada di masyarakat Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Diantaranya pada poin ke 1 sebanyak 41,7% ibu hamil setuju bahwa selama hamil harus menjaga berat badan agar tidak terlalu banyak bertambah sehingga bentuk badan cepat kembali seperti sebelum hamil, artinya salah karena pada dasarnya menurut kusumandani ( 2010 ) apabila penambahan berat badan selama hamil kurang maka akan 12 menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, masalah kesehatan paru – paru dan jantung janin. Pada poin ke 6 sebanyak 38,9% ibu hamil setuju dan 27,8% ibu hamil sangat setuju jika keluar rumah harus membawa gunting kuku/ gunting kecil atau benda tajam lainnya karena mereka mempercayai jika selalu membawa benda tajam maka akan terhindar dari roh jahat yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya, artinya salah karena sebenarnya benda tajam yang dibawa oleh mereka akan membahayakan mereka sendiri, misalnya terluka atau tertusuk benda tajam tersebut ( Kusumandani, 2010 ). Pada poin ke 10 yang menyatakan bahwa selama hamil harus minum jamu, sebesar 36,1% menjawab setuju, artinya salah karena menurut Kusumandani (2010) gangguan yang bisa timbul bila wanita hamil minum jamu yaitu ketuban keruh, kelainan kongenital dan kelainan jantung., pada poin ke 8 yang menyatakan bahwa selama hamil harus mengurut perut sebanyak 33,3% ibu hamil menjawab setuju, artinya salah karena menurut kusumandani ( 2010 ) mengurut perut sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena amat beresiko bagi janin, janin bias mengalami stress sehingga bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. 3. Perilaku Ibu Hamil terhadap Mitos Perilaku adalah respon individu suatu stimulus atau suatu tindakan yang diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun yang tidak. Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni : 1) Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berfikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. 2) Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung, misalnya si ibu membawa anaknya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain untuk imunisasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku ada 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36 responden mengenai perilaku ibu hamil terhadap mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, dapat diketahui sebagian besar responden memiliki perilaku kurang, yaitu sebesar 55,6% responden, sedangkan yang mempunyai perilaku baik sebesar 44,4% responden. Jadi sebagian besar responden masih sering melaksanakan mitos – mitos yang dapat merugikan kesehatan. Hasil jawaban responden pada tabel 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar responden masih banyak yang mempunyai perilaku 13 kurang. Diantaranya pada poin ke 2 sebanyak 50,0% ibu hamil sering mengkonsumsi makanan ( sayur,ikan, daging dan telur ) mentah atau setengah matang, artinya salah karena menurut prasetyono ( 2009 ) ada berbagai jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat hamil karena dapat menyebabkan infeksi – infeksi seperti salmonella, toksoplasmosis, listeria, atau E.coli salah satunya terdapat dalam daging atau telur yang dimasak kurang matang atau setengah matang. Pada poin ke 4 sebanyak 47,2% ibu hamil sering menjalankan atau mematuhi mitos – mitos terkait kehamilan, artinya salah karena menurut Nasima (2010 ) tidak semua mitos-mitos yang ada di masyarakat itu berdampak positif terhadap kehamilan itu sendiri. Pada poin ke 6 sebanyak 41,7% ibu hamil sering dan 30,6% ibu hamil selalu membawa gunting kuku/ gunting kecil atau benda tajam lainnya jika keluar rumah karena mereka mempercayai jika selalu membawa benda tajam maka akan terhindar dari roh jahat yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya, artinya salah karena sebenarnya benda tajam yang dibawa oleh mereka akan membahayakan mereka sendiri, misalnya terluka atau tertusuk benda tajam tersebut ( Kusumandani, 2010 ). Pada poin ke 7 sebanyak 30,6% ibu hamil sering minum jamu karena percaya bahwa jamu dapat memperlancar kehamilan, artinya salah karena pada dasarnya menurut Kusumandani (2010) gangguan yang bisa timbul bila wanita hamil minum jamu yaitu ketuban keruh, kelainan kongenital dan kelainan jantung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36 responden mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang ada di masyarakat di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, hasil yang diperoleh yaitu 41,7% responden memiliki pengetahuan kurang, sebagian responden memiliki sikap positif atau menerima terhadap mitos kehamilan yaitu sebesar 58,3% responden, sedangkan sebagian besar responden memiliki perilaku kurang atau menyimpang yaitu sebesar 55,6% responden. Jadi sebagian besar responden masih mempercayai mitos – mitos tentang kehamilan dan memiliki kecenderungan untuk menjalankan mitos – mitos tersebut, hal ini tidak sesuai dengan prinsip – prinsip kesehatan karena mitos – mitos yang berkembang dan dijalankan oleh masyarakat di kelurahan Gedawang sebagian besar merugikan dan membahayakan bagi kesehatan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pengetahuan responden dalam menanggapi mitos ibu hamil sebagian besar kurang yaitu sebesar 41,7%, 36,1% cukup, dan 22,2% baik. Jadi, sebagian besar responden mempercayai mitos – mitos tentang kehamilan yang kebanyakan membahayakan bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. 2. Sikap ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat sebagian besar positif (mendukung/menerima) mitos yaitu sebanyak 58,3% dan 41,7% bersikap negatif (tidak mendukung/menolak) 14 mitos. Jadi, sebagian besar responden memiliki kecenderungan untuk melaksanakan atau mematuhi mitos – mitos tentang kehamilan yang pada kenyataannya membahayakan bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. 3. Perilaku ibu hamil dalam menanggapi mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat sebagian besar kurang atau menyimpang yaitu sebanyak 55,6% dan 44,4% memiliki perilaku baik. Jadi, sebagian besar ibu hamil masih sering menjalankan mitos – mitos yang merugikan kesehatan. B. Saran 1. Tenaga kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan informasi yang benar mengenai kondisi secara fisiologi dan patologi mengenai mitos-mitos yang berhubungan dengan kehamilan yang ada di masyarakat dengan menjelaskan mana yang harus didukung dan diluruskan. 2. Masyarakat Agar masyarakat khususnya ibu hamil mengetahui tentang kebenaran mitos yang telah lama ada di masyarakat, baik mitos yang merugikan maupun mitos yang bermanfaat. 3. Peneliti Peneliti diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan serta dapat membantu memberikan informasi yang benar kepada ibu hamil dengan menjelaskan mitos – mitos yang menguntungkan dan harus didukung namun juga harus diluruskan kembali kebenaran dari mitos tersebut.. 4. Institusi pendidikan Diharapkan untuk menambah referensi mengenai kebenaran tentang mitos-mitos seputar kehamilan yang telah lama ada. 68 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, S. 2010. UU No.17 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Available at http://www.scribd.com diunduh tanggal 15 Maret 2012. Aiennuha, Indie. 2009. 9 rahasia sehat kehamilan. IN AzNa Books : Yogyakarta. Anonym. 2008. Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. Available at http://answers.yahoo.com diunduh tanggal 15 Maret 2012. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta. Ayurai. 2009. Menjaga Kehamilan dan Kelahiran Mewujudkan Keluarga yang Berkualitas. Available at http://ayurai.wordpress.com diunduh tanggal 6 April 2012. Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Basalamah, A. 2008. Surat Terbuka untuk Ibu Hamil. Abata Press : Yogyakarta. Budiarto, E. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika : Jakarta. Humanities. 2010. Peran Mitos dalam Kehidupan MAnusia. Available at http://krupukcair.wordpress.c 15 om diunduh tanggal 27 Maret 2012. Khusnul. 2009. Pengaruh Kepercayaan Tradisional Bagi Ibu Hamil. Available at http://khusnulmylive.blogspot.com diunduh tanggal 6 April 2012. Kissanti, A. 2007. 9 Bulan yang Penuh Keajaiban. Araska : Depok. Kusumandani, W. 2010. Bidan Sebuah pendekatan Midwifery of Knowledge. Nuha Medika : Yogyakarta. Larasati. 2008. Menjawab MitosMitos Seputar Masalah Kehamilan dan Bayi Anda. Luna Publisher : Yogyakarta. Nasima, Khuzaiyah. 2010. Kupas Tuntas Mitos tentang Kehamilan dan Persalinan. Available at http://ukht.wordpress.com diunduh tanggal 27 Maret 2012. Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta : Jakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta : Jakarta. Prasetyono. 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Diva Press : Yogyakarta. Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka: Jakarta. Putri, A. 2009. Panduan Cerdas Kehamilan. Genius Publisher : Yogyakarta. Sibagariang, E. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Trans Info Medika : Jakarta. Siswanto. 2011. Mengapa Makin Bertambah Usia Makin Bijak. Available at http://kosmo.vivanews.com diunduh tanggal 15 Maret 2012 Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Reality Publisher : Surabaya. Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika : Yogyakarta. Yulaikhah, L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. EGC : Jakarta.