APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes Praktek Kebidanan Oleh Bidan meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pemeriksaan kehamilan Pertolongan persalinan Pelayanan keluarga berencana Pemeriksaan ginekologi Pelayanan asuhan kebidanan Pendokumentasian Bidan komunitas Persoalan Hukum yang terkait 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hak-hak pasien Rekam medis Rahasia medis Informed consent Sistim rujukan Perbuatan melawan hukum Tindakan malpraktek Pasal 53 UU No. 23 ttg Kesehatan : Tenaga kesehatan dalam menjalankan pekerjaan harus sesuai dengan standar profesi dan menghormati hak-hak pasien • Hak-hak Pasien : 1. Mendapatkan informasi 2. Memberikan persetujuan 3. Kerahasiaan 4. Dibuatkan rekam medis 5. Mendapatkan pendapat kedua Hak Asasi Pasien • Hak untuk menentukan diri sendiri (the right to self determination) • Dasar dari seluruh hak pasien • Tindakan yang dilakukan terhadap dirinya tidak boleh bertentangan dengan UU, ketertiban dan kesusilaan Hak Atas Informasi • Permenkes No. 585/89 • Baik diminta atau tidak diminta kewajiban tenaga kesehatan untuk memberikan informasi • Tenaga kesehatan berhak untuk tidak memberikan seluruh informasi, apabila diduga pasien tidak sanggup menerima informasi tersebut • Ibu hamil yang telah melangsungkan perkawinan menurut hukum berapapun umurnya disebut DEWASA/CAKAP dan berhak untuk mendapatkan informasi serta tidak diberikan kepada keluarga (termasuk kepada suami ?) • Apabila ibu hamil umur kurang 18 tahun dan belum melangsungkan perkawinan masih berada dibawah kekuasaan orang tua • Informasi diberikan kepada orang tua Hak Atas Persetujuan • Hak untuk menentukan diri sendiri tidak bertentangan dengan per-UU-an, ketertiban dan kesusilaan • Persetujuan atas suatu tindakan dapat dilakukan secara diam-diam • Penolakan atas sesuatu harus dinyatakan secara tegas • Apabila ibu hamil menolak suatu pemeriksaan atau tindakan, maka harus dihormati sebagai hak pasien untuk menentukan diri sendiri • Setelah memberikan penjelasan secara jelas, maka tenaga kesehatan harus menerima apapun keputusan pasien • Yang memberikan persetujuan adalah ibu hamil sendiri • Dalam hal bertentangan dengan suami, maka pendapat ibu hamil yang diikuti • Hak perempuan atas alat reproduksi Rahasia Medis • Rahasia pribadi yang diberitahukan oleh ibu hamil adalah rahasia yang harus dipegang teguh • Harus dirahasiakan bahkan sampai ybs meningggal dunia • Hukuman membuka rahasia jabatan diatur dalam pasal 322 KUHP • Bila dipanggil oleh pihak kepolisian untuk menjadi saksi thd ibu hamil, bila menyangkut rahasia jabatan, maka harus dirahasiakan dan MENOLAK untuk membukanya • Sekalipun di pengadilan juga harus menolak • Hakim yang menentukan, bila harus membuka rahasia jabatan dgn membuat surat keputusan • Tanpa perintah hakim tenkes dapat diadukan membuka rahasia jabatan Pendapat Kedua • Hak pasien untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion) • Pendapat kedua biasa berlaku untuk profesi dokter • Apabila bidan minta pendapat dokter kandungan bukan disebut pendapat kedua tetapi rujukan • Antara tenkes pertama dan kedua harus ada komunikasi dan kerjasama • Tanpa komunikasi bukan pendapat kedua Rekam Medis • Berisi catatan ttg pasien mulai dari identitas sampai dengan seluruh kegiatan yg dilakukan • Sebaiknya dibuat lengkap, selain sebagai pegangan dapat juga digunakan sebagai alat bukti • Diatur dg permenkes 749 a dan berlaku untuk seluruh tenaga kesehatan • Isi milik pasien dan berkas milik tenkes atau sarkes • Harus dijaga kerahasiaannya dan disimpan dengan baik (min sampai 5 tahun) • Apabila pasien meninggal tidak boleh diberikan kepada keluarga kec. jika diminta oleh kepolisian, kejaksaan atau pengadilan • Bukan merupakan barang warisan • Terlebih bila ada rahasia yg harus dijaga Hak Reproduksi • UU No. 10/92 ttg pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera • UU No. 23/92 ttg kesehatan • UU No. 23/03 ttg penghapusan kekerasan di dalam rumah tangga Keluarga Berencana • Hak suami dan istri menentukan jumlah anak dan cara pembatasan kelahiran • Bila terjadi kegagalan KB hak pengguguran kandungan ? • Apakah perlu ijin suami untuk kontrasepsi? • Apakah perlu ijin suami bila terjadi kegagalan KB dan akan dilakukan terminasi kehamilan ? • UU No. 23/03 menentukan hak perempuan atas alat reproduksinya • Maksudnya tidak jelas benar • Pasti bukan ttg hak untuk pengguguran kandungan • Pasal 15 UU No. 23/92 : pengguguran kandungan dapat dilakukan dg indikasi medis. • Tanpa indikasi medis tetap merupakan perbuatan melawan hukum • Tujuan untuk menyelamatkan jiwa ibu • Rekam medis dan rahasia medis slide pogi pangandaran • PMH slide Kewenangan bidan • Malpraktek slide Bandung malpraktek Ciri-ciri jabatan professional, Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat Mempunyai peran dan fungsi yang jelas Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah Memiliki organisasi profesi sebagai wadah Memiliki kode etik bidab Memiliki etika bidan Memiliki standar pelayanan Memiliki standar praktek Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai kebutuhan masyarakat. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi Sebagai bidan professional, selain memiliki syaratsyarat jabatan professional bidan juga dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut: • Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date dan mengembangkan ketrampilan dan kemahiran agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang bidan • Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktek klinik • Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan tersebut • Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat • Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan system rujukan yang optimal • Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ualang kasus audit maternal/ perinatal • Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktek, Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan • Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita. Pelaksanaan Etika pelayanan Kebidanan • Aborsi • Dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 15, dinyatakan bahwa dalam upaya menyelamatkan Ibu dan atau janinnya dapat dilakukan tindakan tertentu. Namun, tindakan tertentu ini belum dijelaskan lebih detil, seperti apa dan kriteria tertentu dalam pelaksanaan tindakan medis yang dimaksud. (UU Kesehatan, 1992) • Kontrasepsi • Menurut etika kedokteran, pelaksanaan kontrasepsi dapat dilaksanakan, walaupun penggunaan AKDR dan kontap menimbulkan berbagai pertentangan. Belakangan, AKDR terutama yang mengandung copper berfungsi sebagai kontrasepsi, bukan hanya mencegah nidasi. Dari segi hukum, kontap dapat dianggap melanggar KUHP pasal 354 yang melarang usaha pencegahan kehamilan dan melanggar pula pasal 351 karena merupakan mutilasi alat tubuh. Namun, karena KB telah menjadi program pemerintah, maka terhadap hal ini dapat dibuat pengecualian. (Hanafiah et. al., 1999). Etika Penelitian Kebidanan 1. Informed Consent Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : a. Penjelasan manfaat penelitian b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan c. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian e. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. 2. Anonimity ( tanpa nama) Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3.Kerahasiaan ( confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika degan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 4. Melindungi peneliti. Karena subjek penelitian telah menyepakati apa yang tertuang dalam informed consent maka hal ini akan melindungi peneliti dari gugatan yang mungkin muncul dari subjek penelitian 5. Menghormati martabat Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai. 6. Asas kemanfaatan. Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia. 7. Berkeadilan. Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang. Pada dasarnya seluruh penelitian/riset yang menggunakan manusia sebagai subyekpenelitian harus mendapatkan Ethical Clearance Tanggung Jawab dan Tugas Komisi Etik Penelitian Kesehatan Komisi Etik mempunyai tugas : 1. Melakukan review dari protokol penelitian yang akan dibahas dengan benar sesuai ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Membahas hasil review 3. Meneliti isi informed consent (persetujuan bagi subyek penelitian) beserta naskah penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari subyek penelitian. 4. Memberikan ethical clearance untuk semua penelitian yang memerlukannya. 5. Mengevaluasi pelaksanaan penelitian yang terkait dengan etik 6. Menghadiri rapat rutin Komisi Etik setiap bulannya dan pada waktuwaktu tertentu yang dianggap perlu. Tugas sekretariat Komisi Etik : Untuk melaksanakan kegiatan kesekretariatan, Komisi Etik Badan Litbangkes dibantu oleh Sekretariat Komisi Etik yang bertugas : 1. Menerima berkas usulan/pengajuan Ethical Clearance dan memeriksa kelengkapan berkas usulan tersebut, lalu mencatat hasilnya pada form check list. 2. Bertanggung jawab dalam kegiatan surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan Etika Penelitian Kesehatan di Badan Litbangkes 3. Bertanggung jawab dalam pengarsipan usulan penelitian yang mengajukan ethical clearance mulai dari masuknya ke Badan Litbangkes, selama proses di Komisi Etik, review ulangan jika penelitian itu berjalan lebih dari setahun 4. Mengurus penyelenggaraan rapat dan pertemuan Komisi Etik. 5. Sebagai fasilitator antara peneliti dan anggota Komisi Etik. 6. Membuat laporan tentang kegiatan Komisi Etik, termasuk laporan tertulis dari setiap rapat/pertemuan Komisi Etik (Notulen), laporan triwulan kegiatan komisi etik (berikut rekapitulasi ethical clearance yang telah dikeluarkan) . Aspek-aspek yang perlu dicantumkan dalam suatu informed consent adalah sebagai berikut : 1. Kesediaan subyek untuk secara sukarela bersedia berpartisipasi dalam penelitian itu, termasuk penelitian eksperimen. 2. Penjelasan tentang penelitian. 3. Pernyataan tentang berapa lama subyek penelitian perlu berpartisipasi dalam penelitian 4. Gambaran tentang apa yang akan dilakukan terhadap subyek penelitian, sebagai peserta sukarela penelitian. Setiap prosedur eksperimental perlu dijelaskan. 5. Gambaran mengenai resiko dan rasa tidak enak yang mungkin dialami subyek, jika subyek berpartisipasi dalam penelitian. 6. Gambaran tentang keuntungan atau ganti rugi bagi subyek, jika subyek berpartisipasi dalam penelitian ini. 7. Informasi mengenai pengobatan dan alternatif lain yang akan diberikan kepada subyek, jika subyek mengalami resiko dalam penelitian. 8. Gambaran tentang terjaminnya rahasia biodata dan hasil pemeriksaan medis sunyek. 9. Penjelasan mengenai pengobatan medis dan ganti rugi yang akan diberikan kepada subyek, jika subyek mengalami masalah yang berhubungan dengan penelitian. 10. Nama jelas dan alamat berserta nomor telepon yang lengkap, kepada siapa calon subyek dapat menanyakan tentang masalah kesehatan yang mungkin muncul berkaitan dengan penelitian tersebut. 11. Pengertian partisipasi dalam penelitian haruslah sukarela, bahwa subyek dapat memutuskan untuk meninggalkan penelitian tanpa dirugikan, bahwa apabila ia bersedia berpartisipasi kemudian sesudah jangka waktu tertentu ia meninggalkan penelitian, ia bebas pergi tanpa ada sanksinya. 12. Jumlah subyek penelitian yang akan turut serta dalam penelitian dan lokasi penelitian akan dilaksanakan. 13. Subyek akan diberitahukan jika terjadi problem yang membahayakan subyek dalam penelitian tersebut Tindakan administratif juga dapat dikenakan apabila seorang tenaga kesehatan: 1. melalaikan kewajiban; 2. melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan; 3. mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan; 4. melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan undang-undang. Terima Kasih