MODUL XV UPAH EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP AND GAINSHARING Employee share ownership (kepemilikan saham karyawan): sebuah pengaturan yang menyediakan kepemilikan saham oleh karyawan di perusahaan mereka sendiri: a. Bisa dengan mencadangkan proporsi tertentu dari saham perusahaan untuk semua atau sekelompok karyawan, yang ditawarkan dengan “privileged terms” dan dibatasi selama karyawan masih bekerja di perusahaan tersebut, atau b. Karyawan ditawarkan pilihan untuk membeli saham perusahaan mereka setelah jangka waktu tertentu dengan “preferential terms”. Jika pemberian saham didasarkan pada keuntungan makanya sebaiknya disebut bagian dari pembagian keuntungan. Akan tetapi tidak didasarkan pada keuntungan maka sebaiknya disebut kepemilikan saham karyawan saja. Gainsharing (pembagian hasil): sekelompok skema insentif di mana karyawan menerima bonus yang dikaitkan dengan kinerja kelompok. Ini bias didasarkan pada (1) penghematan biaya atau (2) peningkatan produktivitas atau ukuran lain. PROFIT SHARING, EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP AND GAINSHARING DI IRLANDIA Sebelas persen dunia kerja menerapkan profit sharing dan 11 persen menerapkan kepemilikan saham karyawan = total 22% (UCD 1996-97) Yang terbaru mengenai partisipasi keuangan, dari 400 perusahaan yang disurvey, 58% memiliki bentuk partisipasi keuangan dengan total karyawan 150.000 orang dan 80% darinya menerapkan partisipasi kauangan terbuka untuk semua karya-wan. Dalam kasus ini partisipasi keuangan dikaitkan dengan keuntungan, berba-gai jenis kepemilikan saham karyawan dan berbagai kategori lainnya. (IBEC, 1999). Ada juga dikenal dengan kesepakatan partisipasi keuangan di bawahn Kemitraan 2000. Diperkirakan ada 80 kesepakatan telah tercapai antara 3000 perusahaan swasta yang tercakup dalam SIPTU. ‘12 1 Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id Akan tetapi teori formal dari stabilitas pekerjaan dan profit sharing yang dikembangkan oleh Weitzman tidak berlaku bagi kepemilikan saham oleh karyawan. Kepemilikan Saham dan Sikap dan Perilaku Karyawan Studi menunjukan bahwa karyawan yang memiliki saham akan mengalami kepuasan lebih tinggi dan juga kemauan yang lebih tinggi untuk menjabat jabatan atau pekerjaan yang sama kembali. Yang menarik adalah bahwa tingkat kepuasan yang lebih tinggi itu hanya pada karyawan yang memiliki persepsi akan pengaruh dan keterlibatan yang lebih besar. (Kruse and Blasi, 1997). Dalam kaitan dengan perilaku (turnover, kemangkiran, dan kecelakaan/injuries), tidak ditemukan adanya hubungan langsung dengan kepemilikan saham, tetapi ada situasii menunjukan bahwa kombinasi antara kepemilikan saham dan partisipasi memiliki efek yang positif dengan perilaku. Kepemilikan Saham Karyawan dan Kinerja Bukti USA Di USA ada 6,5 juta karyawan yang berpartisipasi dalam skema kepemilikan saham perushaan (ESOPs). Studi pada umumnya menemukan hubungan positif antara ESOPS dan kinerja yang diukur dengan produktivitas atau profitabilitas. Meta-analisis oleh Kruse dan Blasi juga mendukung hubungan yang positif ini (Kruse dan Blasi, 1997). Studi lain mencoba menghubungkan ESOPs dengan tingkat penjualan pertumbuhan employment dan hasil studi menunjukan bahwa ESOPs selalu dikaitkan dengan peningkatan penjualan dan pekerjaan. Perusahaan yang menerapkan ESOPs rata-rata memperoleh tingkat penjualan dan pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan persuhaan sejenis dalam hal usaha dan ukuran yang tidak menerapkan ESOPs (Quarrey and Rosen, 1997). Mereka kemudian menggunakan analisis regresi untuk mencoba mengidentifikasi karakteristisk perusahaan apa yang dikaitkan dengan kinerja yang tinggi dari perusahaan yang menerapkan ESOPs. ‘12 3 Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id dan Hasilnya sesuai dengan psoposisi bahwa partisipasi keuangan mengarah ke peningkatan kinerja keuangan yang signifikan. Studi di tempat lain baik di Negara tertentu (Brown, Fakhfakh and Sessions, 19990 di prancis maupun di gabungan beberapa Negara (Festing et al, 1999) di Jerman, p\Perancis, Swedia dan Inggris memperlihatkan hubungan yang kuat antara kepemilikan saham dan peningkatan produktivias serta menurunnya kemangkiran/absenteeism. Bukti Jepang Di Jepang karyawan membeli saham dengan disubsidi oleh perusahaan. Saham diopegang oleh saham bank penjamin dengan hak menarik saham yang terbatas; biasanya 20 tahun bagi seorang karyawan sebelum diperbolehkan menarik sebagian saham. Keadaan ini telah menurunkan hasrat karyawan untuk keluar dari perusahaan dan semakin mendorong investasi dalam human-capital yang spesifik perusahaan. Paar eksekutif tidak diperkenankan dalam berpartisipasi dalam ESOPs. Jones and Kato (1995) menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistic antara ESOPs dan produktivitas, meskipiun tidak dengan serta merta tetapi dalam 4 sampai 5 tahun produktivitas akan meningkat sekitar 4-5 persen poin. Kesimpulan Hubungan antara kepemilikan saham karyawan dan kinerja adalah lebih lemah ketimbang dalam kasus profit sharing. Hubungan antara kepemilikan saham karyawan dan kinerja korporasi diteliti secara lebih m,enyeluruh di Amerika Serikat dan menemukan hubungan yang positif antara kepemilikan saham karyawan dengan produktivitas/profitabilitas. Banyak studi menemukan bahwa kepemilikan saham karyawan meningkatkan sikap dan perilaku karyawan. Kepemilikan saham akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan bentuk-bentuk lain dari keterlibatan karyawan. ‘12 5 Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id