MAT 3 materi78.co.nr Vektor A. PENDAHULUAN Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah yang digambarkan dalam anak panah (garis). Vektor pada ruang dinotasikan oleh sumbu x, y dan x dengan vektor satuan i, j dan k. +z Vektor diberi nama dengan huruf kecil bergaris atas atau menyebut titik pangkal dan ujungnya. 1 B C 1) Anak panah menunjuk arah yang ditunjuk vektor. 2) Vektor basis, ditulis dalam vektor satuan. Vektor satuan sumbu x adalah i, sumbu y adalah j, dan sumbu z adalah k. a̅ = x.i + y.j + z.k a̅ |a̅ | 3 +x Vektor basis dapat ditentukan dengan menghitung vektor satuan mulai dari ujung ke pangkal vektor. Vektor basis AB dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) diketahui dapat dihitung: x - x1 ̅ – a̅ = ( 2 ̅̅̅̅ AB= b y2 - y1 ) Dalam ruang 3) Vektor kolom dan baris, ditulis dalam matriks kolom atau baris. x a̅ = (y) z a̅ = (x y x2 - x1 ̅ – a̅ = (y2 - y1 ) ̅̅̅̅ AB= b z2 - z1 Panjang vektor dapat dihitung: z) Dalam bidang ̅ dikatakan searah apabila sejajar Vektor a̅ dan b ̅), dan dan menunjuk arah yang sama (a̅ = b dikatakan berlawanan apabila sejajar namun ̅). menunjuk arah yang berlawanan (a̅ = -b Dua vektor dikatakan sama besar apabila searah, sama besar (panjang) dan sama vektor basisnya. B. 2 Dalam bidang Vektor satuan (e̅ ) yang searah dengan vektor a̅ : e̅ = +y i Bentuk penulisan vektor: 2 j O 2) Besar kecilnya vektor dilambangkan dengan besar kecilnya anak panah. 1) Vektor posisi, ditulis dalam notasi vektor terhadap titik acuan. ̅̅̅̅. Contoh: vektor posisi titik A dari O adalah OA A k VEKTOR PADA BIDANG DAN RUANG Vektor pada bidang dinotasikan oleh sumbu x dan sumbu y dengan vektor satuan i dan j. +y B Dalam ruang ̅̅̅̅| = √x2 +y2 |AB ̅̅̅̅| = √x2 +y2 +z2 |AB Contoh: Nyatakan vektor OA dan BC (pada gambar 1) dalam vektor basis, dan tentukan panjangnya! Jawab: ̅̅̅̅ OA = 4i + 3j ̅̅̅̅| = √42 +32 = √25 = 5 |OA ̅̅̅̅ BC = 3i – 2j ̅̅̅̅| = √32 +22 = √13 |OA Contoh: C -x j O i -y A Nyatakan vektor OA dan BC (pada gambar 2) dalam vektor basis, dan tentukan panjangnya! ̅̅̅̅ OA = 2i + 3j + 2k +x ̅̅̅̅| = √22 +32 +22 = √17 |OA ̅̅̅̅ BC = 2i – 3j + k ̅̅̅̅| = √22 +32 +12 = √14 |OA VEKTOR 1 MAT 3 materi78.co.nr C. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR Perkalian skalar/titik (•) menghasilkan besaran skalar, memiliki definisi: Penjumlahan dan pengurangan vektor digunakan untuk mencari resultan vektor. Resultan vektor dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor awal dengan ujung vektor akhir. 1) Cara segitiga (dua vektor) ̅ = |a||b|cosθ a̅ • b Perkalian skalar dengan vektor basis dengan a̅ ̅ = (x2, y2, z2) diketahui dapat = (x1, y1, z1) dan b dihitung: x1 . x2 ̅ = ( y1 . y2 ) ̅a • b z1 . z2 ̅ B ̅ A Sifat-sifat perkalian skalar: Identitas 2) Cara jajar genjang (dua vektor) Vektor satuan ̅ A ̅ B 3) Cara poligon (lebih dari dua vektor) ̅ A ̅ C Sudut antara dua vektor adalah sudut yang terbentuk ketika pangkal dua vektor dihubungkan. Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan panjang vektor dan sudut vektor: ̅ | = √|a|2 +|b|2 +2|a||b|cosθ |a̅ + b ̅ | = √|a|2 +|b|2 - 2|a||b|cosθ |a̅ - b Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan ̅ = (x2, y2, vektor basis dengan a̅ = (x1, y1, z1) dan b z2) diketahui dapat dihitung: x1 - x2 ̅ = (y1 - y2 ) a̅ - b z1 - z2 Sifat penjumlahan dan pengurangan vektor adalah komutatif. A+B=B+A D. PERKALIAN SKALAR DAN VEKTOR Perkalian matriks dengan dioperasikan dengan: x k.x k(y) = (k.y) z k.z i•i=j•j=k•k=1 i•j=j•k=k•i=0 Komutatif a•b=b•a Distributif a • (b ± c) = (a • b) ± (a • c) Asosiatif (m.a) • (n.b) = (m.n)(a • b) Tegak lurus a • b = 0, maka a ┴ b ̅ B x1 + x2 ̅ = ( y1 + y2 ) a̅ + b z1 + z2 a • a = |a|2 suatu bilangan Perkalian vektor/silang (×) menghasilkan besaran vektor yang tegak lurus terhadap dua vektor yang dikali silang, memiliki definisi: ̅ = |a||b|sinθ e̅ a̅ × b Perkalian vektor dengan vektor basis dengan a̅ ̅ = (x2, y2, z2) diketahui dapat = (x1, y1, z1) dan b dihitung: i a × b = |x1 x2 k i z1 | x1 z2 x2 j y2 y2 ̅ = (y1.z2 – y2.z1) i + (z1.x2 – z2.x1) j + a̅ × b (y1.x2 – y2.x1) k Sifat-sifat perkalian vektor: Identitas a×a=0 i×i=j×j=k×k=0 Vektor satuan AntiKomutatif i×j=k j×k=i k×i=j j × i = -k k × j = -i i × k = -j a×b≠b×a a × b = -(b × a) a × (b ± c) = (a × b) ± (a × c) Distributif k. a̅ = k.|a̅ | j y1 y2 (b ± c) × a = (b × a) ± (c × a) VEKTOR 2 MAT 3 materi78.co.nr Sudut dua vektor dapat dicari menggunakan perkalian skalar. cosθ = E. 2) Koplanar, yaitu ketiga titik terletak pada satu bidang, berlaku: ̅ = p.a̅ +q.c̅ b ̅ +n.c̅ a̅ = m.b ̅ a̅ • b ̅| |a̅ ||b ̅ c̅ = r.a̅ +s.b dst. Dalil Menelaus pada perbandingan ruas garis: PERBANDINGAN VEKTOR C Perbandingan vektor pada ruas garis dapat memenuhi dua ketentuan: F 1) Titik C membagi ruas garis AB pada ruas garis E B ̅ b . A a̅ F. Perbandingan ruas garis ̅̅̅̅ : ̅̅̅̅ AC CB = m : n . DB EC FA m =1 AC FE DB . . CF ED BA =1 PROYEKSI VEKTOR Proyeksi vektor adalah penjatuhan ujung suatu vektor secara tegak lurus terhadap suatu acuan. (sama tanda) Vektor pembagi ruas garis c̅ = D B AD BE CF C c̅ O A n ̅ b ̅ +n.a̅ m.b m+n 2) Titik C membagi ruas garis AB di luar ruas garis B O c̅ a̅ Proyeksi vektor pada suatu vektor/ruas garis lain disebut proyeksi ortogonal. Proyeksi ortogonal terdiri dari: ̅ b 1) Proyeksi vektor ortogonal, adalah vektor baru hasil penjatuhan vektor secara tegak lurus. n a̅ O A m c̅ C Perbandingan ruas garis 2) Proyeksi skalar ortogonal, adalah panjang vektor baru. ̅̅̅̅ AC : ̅̅̅̅ CB = m : -n Vektor pembagi ruas garis c̅ = |c̅| = ̅ -n.a̅ m.b Ketentuan letaknya: ̅ a̅ • b ̅ c̅ = [ 2 ]. b ̅| |b ̅ a̅ • b ̅| |b m-n perbandingan vektor menurut 1) Kolinear, yaitu ketiga titik satu terletak pada satu garis, berlaku: ̅̅̅̅ AB = k. ̅̅̅̅ AC ̅̅̅̅ AC = m. ̅̅̅̅ AB ̅̅̅̅ AC = n. ̅̅̅̅ CB dst. VEKTOR 3