SIFAT KIMIA KULIT

advertisement
SIFAT KIMIA KULIT
1
Pengetahuan tentang sifat kimiawi
pada kulit sangat penting dalam
proses penyamakan kulit, karena
sebagian
besar
proses
tersebut
melibatkan penggunaan bahan kimia.
Proses kimiawi yang terjadi dalam kegiatan
penyamakan kulit :
2
(1) pelarutan protein globular,
(2) pemisahkan dan penghancurkan epidermis,
folikel rambut serta pemisahkan bulu,
(3) mempertahankan serabut kolagen,
(4) melarutkan serabut elastis, substansi dasar serta
penghilangan lemak
Komposisi kimia pada kulit mentah
atau segar
3
 Proporsi masing-masing zat kimia yang menyusun
komponen kulit cukup bervariasi, tergantung dari :
a. jenis ternak,
b. umur,
c. makanan,
d. iklim dan
e. kebiasaan hidup ternak itu sendiri.
Komposisi zat kimia yang menyusun kulit
4
 Air 65%,
 Protein 33%,
 Mineral 0,5% dan
 Lemak 2-30%.
 Komposisi zat kimia tersebut tidaklah konstan,
namun sangat tergantung dari macam kulitnya.
 Penyusun terbanyak adalah komponen air dengan
jumlah cukup bervariasi yakni antara 60-70%.
5
 Komponen lemak dalam kulit variasinya justru lebih
besar dan menyulitkan sehingga perlu perhatian khusus
bagi para penyamak kulit, terutama komponen lemak
pada kulit domba dan babi.
 Jenis lemak yang terdapat pada kulit terdiri atas
beberapa macam, diantaranya adalah trigliserida,
phospholipid, cholesterol dan lilin (wax).
 Lemak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak kulit banyak
mengandung wax serta ester yang berasal dari asam
lemak dengan alkohol.
 Sel lemak pada korium kulit dan jarigan lemak pada
subkutis terutama mengandung trigliserida.
6
 Komponen mineral yang umum terdapat dalam kulit
diantaranya adalah garam dari K, Na, Ca dan Mg,
phosphat, karbonat, dan klorida.
 Persentase mineral dalam komponen kulit relatif
lebih rendah dengan total mineral hanya berkisar 1%.
 Karbohidrat dalam kulit berada dalam bentuk
glikogen, “gula kulit”, amino-sugar, mucopolisakarida
maupun bentuk lainnya.
7
 Protein merupakan kandungan zat kimia penting
yang terdapat pada kulit, karena protein tersebut
sangat menentukan kualitas produk-produk kulit
hasil penyamakan.
 Kadar protein dalam komponen kulit berada sekitar
80% dari total bahan kering.
 Komponen protein yang terdapat dalam kulit terdiri
atas beberapa macam, namun yang menjadi
perhatian para penyamak kulit secara garis besarnya
dikelompokkan menjadi dua yaitu, protein fibrous
dan protein globular.
Protein fibrous
8
 Protein fibrous terdiri dari :
keratin (penyusun utama epidermis, bulu atau
rambut maupun wol),
2. kolagen (protein utama pada kulit),
3. retikulin (bersama-sama dengan serabut kolagen,
banyak dijumpai di stratum papilare) dan
4. elastin (banyak dijumpai di stratum papilare) yang
jumlahnya akan semakin bertambah sesuai dengan
pertambahan umur dan sampai saat tertentu
pertambahan tersebut akan terhenti.
1.
Protein globular
9
 Protein globular, merupakan protein yang berasal
dan serum dan disintesis oleh sel dalam jaringan ikat
korium.
 Protein globuler tersusun atas :
1. albumin,
2. globulin (serum darah) dan
3. mucin/mucoid atau mucoprotein (berasal dari sel
dan berperan sebagai substansi dasar)
Enzim
10
 Selain zat-zat kimia tersebut dijumpai pula enzim, yaitu




enzim cathepsin yang dapat menyebabkan terjadinya autolisis
apabila kulit mentah atau kulit awetan disimpan pada suhu
dan kelembaban yang tinggi.
Enzim yang lain berupa enzim dopa oxidase.
Oleh aktivitas sinar ultra violet (UV), maka sinar tersebut
akan mengubah senyawa tirosin dalam tubuh menjadi
senyawa dopa (deoxyphenilalanin) hingga selanjutnya
senyawa dopa tersebut akan teroksidasi karena adanya
pengaruh dari enzim dopa oxidase tersebut.
Hasil akhirnya berupa senyawa melanin, yakni butiran zat
berwarna yang terdapat pada kulit.
Penampilan warna gelap pada kulit ternak hidup
menunjukkan adanya kemungkinan besar disebabkan oleh
karena peristiwa tereksposnya kulit tersebut di bawah terik
matahari dalam jangka waktu yang lama
11
 Warna kulit berpengaruh terhadap cara pengawetan
kulit.
 Kulit gelap harus mendapat perhatian khusus karena
bila diawetkan secara dikeringkan, akan cepat
mengubah protein kolagen pada kulit menjadi
gelatin atau yang lazim dikenal dengan istilah
gelatinisasi.
Download