PERENCANAAN BISNIS KELOMPOK 4 FITRI JUNIASTUTI MEGA TANJUNG DEWI SYAFRINA EFA RIZKI PUTRI TUGAS ENTREPRENEURSHIP CHAPTER 7 UNIVERSITAS TRISAKTI RENCANA BISNIS MENCIPTAKAN DAN MEMULAI USAHA PERENCANAAN SEBAGAI BAGIAN DARI OPERASI BISNIS Perencanaan merupakan sebuah proses yang tidak pernah berakhir utnuk sebuah bisnis. Perencanaan luar biasa penting pada tingkat-tingkat awal dari perusahaan baru mana pun ketika seorang pengusaha harus mempersiapkan rencana bisnis permulaan. Sehingga rencana tersebut menjadi matang ketika pengusaha tersebut mempunyai insting pasar yang lebih baik, prosuk atau jasa yang dipasarkan, tim manajemen, dan kebutuhan financial perusahaan. Bagi organisasi tertentu, adalah mungkin untuk mendapatkan rencana-rencana financial, pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan penjualan. Rencana-rencana tersebut bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang., bisa juga bersifat strategis atau operasional. Rencana tersebut juga memiliki lingkup yang berbeda, bergantung pada jenis bisnis atau ukuran operasi awal yang telah diketahui sebelumnya. APA YANG DIMAKSUD DENGAN RENCANA BISNIS? Rencana bisnis (business plan) merupakan dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh seorang pengusaha yang mendeskripsikan semua elemen eksternal dan elemen internal yang relevan yang etrlibat dalam pembentukan sebuah perusahaan baru. Rencana bisnis juga merupakan pembuatan keputusan jangka pendek dan jangka panjang untu operasi bisnis Selama tiga tahun pertama. SIAPAKAH YANG HARUS MEMBUAT RENCANA TERSEBUT? Rencana bisnis harus disiapkan oleh seorang pengusaha; namun ia boleh berkonsultasi dengan banyak sumber lain dalam persiapannya. Pengacara, akuntan, konsultan pemasaran, dan insinyur sangatlah membantu dalam proses persipan rencana bisnis.beberapa dari sumber tersebut dapat ditemukan melalui jasa – jasa yang ditawarkan oleh SBA , Service Core of Retaired Excecutives (SCORE), Small Development Centre (SBDC), universitas, serta teman atau kerabat. Internet juga menyediakan banyak informasi sekaligus contoh atau garis besar yang actual untuk perencanaan bisnis. LINGKUP DAN NILAI RENCANA BISNIS – SIPAKAH YANG MEMBACA RENCANA TERSEBUT? Rencana bisnis mungkin dibaca oleh para karyawan, investor, banker, kapitalis perusahaan, pemasok, pelanggan, penasihat, dan konsultan. Orang yang sering diharao membaca rencana tersebut sering kali bisa mempengaruhi isi dan focus aktualnya. Karena setiap orang dari kelompok-kelompok ini membaca rencana bisnis untuk tujuan-tujuan yang berbeda, seorang pengusaha harus siap untuk menanggapi semua isiu dan persoalan mereka. Rencana bisnis sangatlah berharga bagi seorang pengusaha, investor yang potensial, atau bahkan karyawan baru yang ebrusaha untuk membiasakan diri dengan perusahaan, tujuan-tujuannya, dan sasaran –sasarannya. Rencana bisnis penting bagi orang-orang ini, karena: Membantu kelangsungan hidup perusahaan dalam pasar yang ditunjuk. Memberikan petunjuk untuk seorang pengusaha dalam mengatur aktivitasaktivitasnya. Berfungsi sebagai alat yang penting utnuk membantu mendapatkan pembiayaan. Para investor sangatlah teliti dalam memasukan sesuatu kedalam rencana bisnis. meskipun beberapa informasi didasarkan pada asumsi – asumsi, proses berpikir yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana tersebutmerupakan pengalaman yang berharga untuk pengusaha tersebut karena proses memaksa dirinya utnuk menilai hal-hal seperti arus kas dan keperluan uang. BAGAIMANA PEMBERI KERJA MODAL DAN INVESTOR YANG POTENSIAL MENGEVALUASI RENCANA BISNIS? Rencana bisnis yang digagas oleh pengusaha harus mempertimbangkan kebutuhandari kelompok – kelompok tersebut (yaitu pemasok dan pelanggan), yang mungkin lebih memperhatikan pengalaman dari (para) pengusaha yang bersangkutan dan proyeksinya tentang pasar. Kelompok lain yang mungkin mengeavaluasi rencana tersebut adalah penyuplai modal yang potensial. Para pemberi modal atau investor ini cenderung memiliki kebutuhan dan persyaratan yang berbeda – beda mengenai rencana bisnis. biasanya pemberi modal berfokus pada kredit empat C: character (sifat), cash flow (arus kas), collateral (jaminan), dan equity contribution (kontribusi ekuitas). Pada dasarnya, yang dimaksud adalah para pemberi modal ingin agar rencana bisnis tersebut bisa mencerminkan sejarah kredit pengusaha tersebut, kemampuan pengusaha utnuk membayar utang dan bunga (arus kas), jaminan atau asset nyata yang diamankan utnuk pinjaman tersebut, dan jumlah ekuitas pribadi yang telah diinvestasikan oleh pengusaha tersebut. Para investor, terutama kapitalis perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda – beda karena mereka menyediakan modal dan jumlah besar atas kepemilikan (ekuitas) dan uang yang dikeluarkan dalam lima sampai sepuluh tahun. Para investor sering kali menekankan karakter seorang pengusaha bila dibandingkan dengan para pemberi modal. KEBUTUHAN – KEBUTUHAN INFORMASI Sebelum mencurahkan waktu dan energi untuk mempersiapkan sebuah rencana bisnis, seorang pengusaha sebaiknya melakukan studi cepat mengenai kemungkinan diterapkannya konsep bisnis tersebut untuk melihat apakah terdapat rintangan – rintangan menuju keberhasilan. Tujuan ini membantu mendefinisikan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Tujuan – tujuan dan sasaran-sasaran ini juga memberikan suatu kerangka kerja untuk rencana bisnis, pemasaran, dan financial. INFORMASI PASAR Salah satu informasi awal yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha adalah pasar potensial untuk suatu produk atau jasa. Agar dapat membuat sebuah rencana pemasaran yang kuat dengan berbagai sasarn dan tujuan yang masuk akal dan terukur,cara terbaik untuk memulainya adalah dengan membayangkan proses ini sebagai piramida yang dibalik Penempatan pasar Tujuan-tujuan pasar 1. Tren – tren lingkungan umum seperti : ● tren pendapatan rumah tangga ● perubahan populasi ● kebiasaan konsumsi makanan ● perjalanan ● pekerjaan 2. Tren – tren industri makanan nasional 3. Tren – tren demografis dan lingkugan lokal 4. Tren – tren industri makanan lokal 5. kekuatan dan kelemahan kompetisi lokal 6. penempatan pasar 7. tujuan pasar Kebutuhan Informasi Operasi Seorang pengusaha mungkin membutuhkan informasi mengenai hal – hal berikut : ● Lokasi : lokasi perusahaan dan aksesbilitas perusahaan pada pelanggan,pemasok,dan distributor ● Operasi manufaktur : Operasi mesin dan perakitan dasar harus diidentifikasikan ● Material Mentah ● Peralatan ● Ketrampilan tenaga kerja ● tempat ● pengeluaran tambahan Kebutuhan Informasi Finansial Seorang pengusaha harus mempersiapkan anggaran yang mencakup daftar yang berisi semua pengeluaran yang mungkin terjadi selama tahun pertama dan daftar yang berisi semua pendapatan,termasuk penjualan dan dana eksternal apapun yang tersedia. Jadi Anggaran meliputi : ● Pengeluaran Modal ● Biaya pengoperasian langsung ● Pengeluaran uang tunai untuk barang-barang tanpa biaya Menggunakan Internet sebagai perangkat Sumber Daya Internet dapat berfungsi sebagai sebuah sumber informasi yang penting dalam persiapan rencana bisnis untuk segmen-segmen seperti : 1. Analisis Industri 2. Analisis kompetitor 3. Ukuran potensial pasar 4. Perencanaan tingkat akhir 5. Pembuat Keputusan selain itu memberikan berbagai peluang strategi pemasaran melalui situs Web-nya, informasi mengenai perusahaan,produk dan jasanya,serta instruksi-instruksi pemesanan. Garis besar untuk sebuah rencana bisnis adalah sebagai berikut: 1. Halaman Pembuka Ini adalah halaman judul atau halaman sampul yang memberikan ringkasan singkat dari isi rencana bisnis. Halaman judul menunjukkan konsep dasar bahwa perusahaan tersebut sedang berupaya untuk berkembang. Para investor mengaggapnya penting karena mereka bisa menentukan jumlah investasi yang dibutuhkan tanpa harus membaca seluruh rencana. 2. Ringkasana Eksekutif Bagian dari rencana bisnis ini disiapkan setelah seluruh rencana ditulis. Dengan panjang kurang lebih dua sampai tiga halaman, ringkasan eksekutif harus menstimulasi minat investor yang potensial. Pada umumnya, ringkasan eksekutif harus menjawab sejumlah persoalan atau pertanyaan yang ingin diketahui oleh siapa pun yang mengambil rencana tertulis tersebut untuk pertama kalinya. Bukti apa pun yang mendukung, seperti poin-poin data dari penelitian pemasaran atau dokumen-dokumen yang sah atau kontrak-kontrak yang mungkin memperkuat kasus mengenai isu-isu tersebut, sebaiknya jug dilampirkan. 3. Analisis Lingkungan dan Industri Penting untuk menempatkan perusahaan baru dalam konteks yang tepat dengan terlebih dahulu melakukan sebuah analisis lingkungan (environmental analysis) untuk mengidentifikasi berbagai tren dan perubahan yang ada pada tingkat nasional dan internasional yang mungkin mempengaruhi perusahaan baru tersebut. Analisis lingkungan adalah penilaian variabel- variabel tak terkendali eksternal yang mungkin mempengaruhi rencana bisnis. Contoh-contoh tentang faktor lingkungan adalah: a. Ekonomi Pengusaha harus memikirkan tren-tren dalam Produk Domestik Bruto – PDB (Gross National Product –GNP), pengangguran menurut area geografis, pendapatan setelah pemotongan pajak dan ongkos keamanan social, dan lain sebagainya. b. Kultur Evaluasi perubahan-perubahan kultural mungkin mempertimbangkan perubahan populasimenurut demografi, perubahan sikap, atau tren-tren dalam keselamatan, kesehatan, dan nutrisi, negitu pula dengan persoalan lingkungan, mungkin berpengaruh terhadap rencana bisnis seorang pengusaha. c. Teknologi Berada dalam pasar yang berubah cepat karena perubahan teknologi mengharuskan seorang pengusaha untuk membuat keputusan-keputusan pemasaran jangka panjang pendek secara hati-hati, serta siap dengan rencana-rencana kemungkinan yang mempertimbangkan perkembanganperkembangan teknologi baru yang dapat mempengaruhi produk dan jasanya. d. Persoalan Hukum Seorang pengusaha harus siap menghadapi perundang-undangan masa depan apa pun yang mungkin mempengaruhi produk atau jasa, harga serta strategi promosi. Setelah dilakukan penilaian lingkungan, pengusaha tersebut harus melakukan analisis industri (industry analysis) yang berfokus pada tren-tren industri tertentu. Beberapa contoh dari faktor-faktor ini adalah: a. Permintaan Industri Permintaan yang berhubungan dengan industri sering kali bisa didapat dari sumber-sumber tertulis. Pengetahuan tentang apakah pasar mengalami peningkatan atau penurunan, atau jumlah competitor baru, dan perubahanperubahan yang mungkin ada pada kebutuhan-kebutuhan pelanggan merupakan persoalan penting dalam upaya mengetahui bisnis yang potensial dengan pasti, yang mungkin dicapai oleh perusahaan baru. b. Kompetisi Sebagian besar pengusaha pada umumnya menghadapi berbagai ancaman potensial dari korporasi-korporasi yang lebih besar. Pengusaha harus siap menghadapi ancaman-ancaman ini dengan mengetahui siapakah para kompetitornya serta apa saja kelebihan dan kelemahan mereka, sehingga sebuah rencana pemasaran yang efektif bisa diimplementasikan. Terdapat banyak sumber yang bisa diperiksa oleh seorang pengusaha guna mendapatkan data industri umum dan data kompetitif untuk dimasukkan dalam rencana bisnis ini. Bagian terakhir dari analisis industri rencana bisnis harus berfokus pada pasar khusus, yang mencakup informasi seperti siapakah pelanggannya dan seperti apakah lingkungan bisnis di pasar dan area geografis tertentu di mana perusahaan tersebut akan bersaing. 4. Deskripsi Perusahaan Deskripsi perusahaan (the description of venture) diperinci di bagian rencana bisnis ini. Deskripsi ini memungkinkan investor untuk mengetahui ukuran dan lingkup bisnis secara pasti. Bagian ini harus dimulai dengan pernyataan misi atau misi perusahaan dari perusahaan baru.setelah pernyataan misi, harus didiskusikan sejumlah faktor penting yang memberikan deskripsi dan pemahaman yang jelas mengenai perusahaan bisnis. Elemen-elemen utama adalah produk dan jasa, lokasi dan ukuran bisnis, personel dan peralatan kantor yang akan dibutuhkan, latar belakang pengusaha, dan sejarah perusahaan. Lokasi bisnis sangatlah penting demi keberhasilan bisnis, terutama bila bisnis tersebut merupakan bisnis ritel atau bisnis yang melibatkan jasa. Jadi, penekanan pada lokasi dalam rencana bisnis merupakan fungsi dari jenis bisnis. 5. Rencana Produksi jika perusahaan yang baru bergerak dalam bidang manufaktur, dibutuhkan sebuah rencana produksi (production plan). Rencana produksi merupakn detail-detail mengenai bagaimana produksi akan dibuat. Rencana ini harus mendeskripsikan proses manufaktur yang lengkap. Ini sangat penting bag investor potensial mana pun dalam menilai kebutuhan-kebutuhan financial. Apabila perusahaan baru tidak mencakup fungsi-fungsi manufaktur apa pun, bagian ini sebaiknya dihapuskan dari rencana tersebut. RENCANA OPERASI Rencana operasi bisa meliputi inventaris atau penyimpanan poduk manufaktur, pengiriman, prosedur pengaturan inventaris, dan jasa bantuan pelanggan. Sebagai contoh, sebuah oerasi pakaian olah raga ritel internet harus mendeskripsikan bagaimana dan dimana produk-produk yang ditawarkan akan di beli, bagaimana produk tersebut disimpan, bagaimana inventaris dikelola, bagaimana produkproduk dikirim serta, yang terpenting, bagaimana pelanggan bisa log on dan menyelesaikan tranaksi. Perbedaan utama antara jasa dan barang buatan adalah jasa melibatkan kinerja yang tidak dapat diraba. Proses pengiriman kualitas jasa inilah yang membedakan sebuah perusahaan jasa baru dari perusahaan jasa yang lain dan olh karena nya harus menjadi fokus dari rencana operasi. Rencana Pemasaran Rencana pemasaran (marketing plan ) merupakan satu bagian yang penting dari rencana bisnis karena rencana pemasaran mendeskripsikan bagaimana suatu produk atau jasa akan di distribusikan, diberi harga, dan dipromosikan. Pengusaha harus berusaha keras untuk mempersiapkan sebuah rencana yang komprehensif dan mendetail sehingga para investor memiliki oandangan yang jelas mengenai tujuan-tujuan perusahaan dan strategi-strategi yang akan diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebt dengan efektif. Perencanaan pemasaran akan menjadi sebuah persyaratan tahunan bagi pengusaha tersebut dan sebalik nya dianggap sebagai peat jalan untuk pembuatan keputusan jangka pendek. Rencana Oganisasional Rencana organisasional merupakan bagian dari rencana bisnis yang mendeskripsikan bentuk hak milik perusahaan yaitu kepemilikan, persekutuan, atau korporasi. Apabila perusahaan tersebut adalah sebuah korporasi, penting untuk merincikan bagian-bagian saham yang sah dan opsi-opsi saham, begitu pula dengan nama, alamat, serta resume para direktur dan petugas korporasi tersebut. Penilaian Risiko Penting bagi seorang pengusaha untuk membuat sebuah penilian resiko dalam cara berikut ini. Pertama, pengusaha tersebut harus mengindikasi risiko-risiko yang potensial bagi pengusah baru tersebut. Berikutnya, sebaliknya dadakan sebuah diskusi mengenai apa yang mungkin terjadi bila risiko-risiko ini menjadi kenyataan. Terakhir, pengusaha itu harus mendiskusikan strategi yang akan digunakan untuk mencegah, memperkecil, atau merespon ketika risiko-risiko tersebut muncul. Rencana Finansial Rencana finansial menentukan komitmen investasi potensial yang dibutuhkan untuk perusahaan baru dan mengindikasikan apakah rencana bisnis tersebut bisa dilaksanakan secara ekonomis. Terdapat tiga area finansial yang didiskusikan dalam rencana bisnis ini. Pertama, seorang pengusaha harus meringkas penjualan-penjualan yang sudah diperkirakan dan pengeluaran-pengeluaran yang sesuai setidaknya selama 3 tahun pertama, dengan perkiraan-perkiraan thun pertama yang diberikan setiap bulan. Yang kedua dari informasi finansial adalan jumlah arus kas selama tiga tahun, dengan perkiraan-perkiraan tahun pertama yang diberikan setiap bulan. Terakhir yang dibutuhkan dalam bagian rencana bisnis ini adalah laporan keuangan yang telah diperkirakan. Lampiran Lampiran dari rencana bisnis pada umumnya berisi material pendukung yang tidak terdapat dalam dokumen. Dokementasi informasi apapun yaitu, data tambahan atau data penelitian utama yang digunakan untuk mendukung keputusan-keputusan rencana, sebaiknya uga diikutsertakan. Menggunakan dan Mengimplementasikan Rencana Bisnis Penting bahwa implementasi strategi memuat poin-poin pengaturan untuk mengetahui kemajuan secara pasti dan untuk mengajukan rencana-rencana kemungkinan bila perlu. Hal paling penting bagi seorang pengusaha adalah bahwa rencana bisnis tersebut tidak berakhir di sebuah laci di suatu tempat setelah pembiayaan didapet dan bisnis dimulai. Alasan yang sering kali dilontarkan adalah bahwa perencanaan yang ada sangat menjemukan atau membosankan dan merupakan sesuatu yang hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Seorang pengusaha bisa meningkatkan implementasi yang efektif dari rencana bisnis dengan membuat sebuah daftar untuk megukur kemajuan dan memperhitungkan rencana kemungkinan. Mengukur Kemajuan Rencana Selama fase awal dari bisnis yang baru dimulai, seorang pengusaha harus menentukan batas-batas dimana berbagai keputusan harus dibuat sehubungan dengan apakah sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan tersebut sesuai dwengan jadwal. Umpan balik ini harus seerhana tetapi memberikan informasi saat ini tepat pada saatnya kepada anggota-anggota utama organisasi untuk memperbaiki berbagai penyimpangan utama dari sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang diuraikan. Berikut adalah deskripsi singkat tentang setiap elemen pengaturan ini : c. Pengaturan inventaris d. Pengendalian produksi e. Pengendalian kualitas f. Pengaturan penjualan g. Pengeluaran h. Pengaturan situs web Alasan Beberapa Rencana Bisnis Mengalami Kegagalan Pada umumnya, sebuah rencana bisnis yang buruk terjadi akibat salah satu atau beberapa faktor berikut : Tujuan-tujuan yang ditentukan oleh pengusaha tidak masuk akal Sasaran-sasaran yang ada tidak dapat diukur Pengusaha tidak membuat komitmen total untuk bisnis atau untuk keluarga Pengusaha tidak berpengalaman dalam bisnis yang terencana Pengusaha tidak memiliki pemahaman yang cukup akan ancaman atau kelemahan potensial untuk bisnis tersebut Produk atau jasa yang ditawarkan tidak dibutuhkan oleh pelanggan Garis Besar Sebuah Rencana Bisnis I. Halaman Pembuka A. Nama dan Alamat Bisnis B. Nama dan Alamat pelaku C. Sifat Bisnis D. Pernyataan dan pembiayaan yang dibutuhkan E. Pernyataan kerahasiaan laporan II. Ringkasan eksekutif – dua sampai tiga halaman yang meringkas rencana bisnis secara lengkap III. Analisis Industri A. Pandangan masa depan dan tren – tren B. Analisis para kompetitor C. Segementasi pasar D. Ramalan industri dan pasar IV. Deskripsi perusahaan A. Produk B. Jasa C. Ukuran bisnis D. Perlengkapan dan personel kantor E. Latar belakang pengusaha V. Rencana Produksi A. Proses, manufaktur ( jml yg di outsource) B. Pabrik fisik C. Mesin dan peralatan D. Nama – nama para pemasok bahan – bahan mentah VI. Rencana Operasional A. Deskripsi operasi perusahaan B. Aliran pesanan untuk barang dan jasa C. Penggunaan teknologi VII. Rencana Pemasaran A. Penentuan Harga B. Pendistribusian C. Promosi D. Ramalan produk E. Pengendalian VIII. Rencana Organisasi A. Bentuk kepemilikan B. Identifikasi dari partner atau pemegang saham utama C. Wewenang utama D. Latar belakang tim manajemen E. Peran dan tanggung jawab organisasi IX. Penilaian Risiko A. Evaluasi kelemahan – kelemahan bisnis B. Teknologi – teknologi baru C. Rencana – rencana kontijensi X. Rencana Finansial A. Berbagi asumsi B. Laporan performa laba rugi C. Cash flow D. Analisis break-even E. Berbagai sumber dan aplikasi data XI. Lampiran ( memuat material pendukung ) A. Surat – surat B. Data riset pasar C. Sewa – menyewa atau kontrak D. Daftar harga dari pmasok