MATERI PEMBEKALAN UJIAN KODE ETIK NOTARIS TH.2012 ETIKA DAN HUKUM DALAM PROFESI NOTARIS Syafran Sofyan Notaris-PPAT-Pejabat Lelang Kls II Di Jakarta Selatan Hp.085693960768-08111986768 Email: [email protected] www. Medianotaris.com 1 Pengertian dan Tujuan Etika 1. Asal kata Etika Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos .artinya kebiasaan Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat. Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui agama dan kebudayaan. Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma. Sedangkan Hukum, benar/salah; persepsi salah di masy dlm menegakan Hk? Yg harus ditegakan KEADILAN. Notaris Syafran 2 Sumber Nilai-Nilai Etika Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam komunitas : 1. Agama 2. Filosofi 3. Pengalaman dan perkembangan budaya 4. Hukum Notaris Syafran 3 Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku. Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat; ETIKA identik dg AKHLAK Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang bertindak secara profesional. Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi. Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus/ MORAL. Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat Notaris Syafran 4 Mengapa NOTARIS Perlu Beretika ? 1. 2. 3. Karena Notaris tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentinang agar profesi Notaris dilaksanakan secara etis; Notaris dijalankan melibatkan para pihak, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan satu dengan lainnya; Profesi Notaris saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional. Notaris Syafran 5 PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA 1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. 2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci keberhasilan suatu profesi, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap diri sendiri, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. 3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang/pihak diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan. 4. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam menjalankan profesi, harus menjaga nama baik, tetap dipercaya dan menjaga integritas. Notaris Syafran 6 KODE ETIK NOTARIS Pasal 83 ayat 1 UUJN menyatakan : “ Organisasi Notaris menetapkan dan menegakkan Kode Etik Notaris”. Atas dasar ketentuan pasal 83 ayat (1) tersebut Ikatan Notaris Indonesia pada Kongres Luar Biasa di Bandung pada tanggal 27 Januari 2005, telah menetapkan kode etik yang terdapat dalam pasal 3 Anggaran Dasar: Notaris Syafran 7 1. Untuk menjaga kehormatan dan keluruhan martabat dan jabatan Notaris, perkumpulan mempunyai Kode Etik yang ditetapkan oleh kongres dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap anggota perkumpulan; 2. Dewan Kehormatan melakukan upaya upaya untuk menegakkan kode etik; 3. Pengurus perkumpulan dan/atau Dewan Kehormatan bekerjasama dan berkoordinasi dengan Majelis Pengawas untuk melakukan upaya penegakkan kode etik. Notaris Syafran 8 SISTIMATIKA KODE ETIK BAB I : KETENTUAN UMUM, yang memuat definisi- definisi /pengertianpengertian terhadap penggunaan kata yang dimaksud dengan Kode Etik Notaris BAB II : RUANG LINGKUP KODE ETIK, Pengertian dan Ruang lingkup Kode Etik Notaris BAB III : KEWAJIBAN, LARANGAN , PENGECULIAN, Mengatur apa yang harus/wajib dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang dikecualikan BAB IV : SANKSI BAB VI : PEMECATAN SEMENTARA BAB VII : KETETUAN UMUM Notaris Syafran 9 Kode Etik Notaris merupakan seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan INI (termasuk didalamnya pejabat sementara Notaris, Notaris pengganti, Notaris pengganti khusus); Ikatan Notaris Indonesia (INI) merupakan satu-satunya wadah pemersatu bagi semua dan setiap orang yang memangku dan menjalankan tugas sebagai pejabat umum di Indonesia, merupakan organisasi Notaris. Notaris Syafran 10 KEWAJIBAN memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik; menghormat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat jabatan Notaris; menjaga dan membela kehormatan perkumpulan; bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan; Notaris Syafran 11 meningkatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas pada ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan; mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan negara; memberikan jasa pembuatan akta dan jasa kenotarisan lainnya untuk masyarakat yang tidak mampu tanpa memungut honorarium; menetapkan satu kantor ditempat kedudukan dan kantor tersebut merupakan satu-satunya kantor bagi Notaris yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas jabatan sehari-hari; Notaris Syafran 12 memasang satu buah papan nama dengan pilihan ukuran 100cmx40cm, 150cmx60cm, 200cmx80cm, dasar papan putih dengan huruf hitam; hadir, mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh perkumpulan, menghormati, mematuhi, melaksanakan setiap dan seluruh keputusan perkumpulan; membayar uang iuran perkumpulan secara tertib; membayar uang duka untuk membantu ahli waris teman sejawat yang meninggal dunia; Notaris Syafran 13 melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang honorarium ditetapkan perkumpulan; menjalankan jabatan Notaris; menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam melaksanakan tugas jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling memperlakukan rekan sejawat secara baik,saling menghormati,saling menghargai, saling membantu serta saling berusaha menjalin komunikasi dan tali silaturahim; memperlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak membedakan status ekonomi dan/atau status sosialnya Notaris Syafran 14 LARANGAN Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah Merangkap sebagai PNS Merangkap jabatan sebagai pejabat negara Merangkap jabatan sebagai advokat Notaris Syafran 15 Merangkap jabatan sebagai pemimpin BUMN, BUMD atau Badan Usaha Swasta Merangkap jabatan sebagai PPAT diluar wilayah jabatan notaris Menjadi notaris pengganti Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan atau martabat jabatan notaris Notaris Syafran 16 SANKSI teguran; peringatan; schorsing (pemecatan sementara); onzetting (pemecatan); pemberhentian dengan tidak hormat. Notaris Syafran 17 PENEGAKAN KODE ETIK PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN KODE ETIK: tingkat pertama oleh Pengurus Daerah INI dan Dewan Kehormatan Daerah; tingkat banding oleh Pengurus Wilayah INI dan Dewan Kehormatan Wilayah; tingkat terakhir oleh Pengurus Pusat INI dan Dewan Kehormatan Pusat. Notaris Syafran 18 EKSEKUSI putusan yang ditetapkan Dewan Kehormatan Daerah, Wilayah, Pusat dilaksanakan pengurus Daerah; pengurus daerah wajib mencatat dalam buku anggota perkumpulan atas keputusan Dewan Kehormatan Daerah, wilayah, pusat, selanjutnya nama notaris, kasus dan keputusan diumumkan dalam media notariat. Notaris Syafran 19 PEMECATAN SEMENTARA anggota perkumpulan yang telah melanggar UU No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan Notaris dengan putusan dan diputus bersalah dipidana yang berkekuatan hukum tetap, pengurus pusat wajib memecat sementara sebagai anggota perkumpulan disertai usul kepada konggres agar anggota perkumpulan dipecat dari anggota perkumpulan Notaris Syafran 20 MATERI PERKUMPULAN Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia diatur dalam Anggaran dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan peraturan perkumpulan lainnya. Ikatan Notaris Indonesia adalah organisasi yang berbentuk perkumpulan yang berbadan hukum sebagai satu satunya organisasi profesi jabatan Notaris bagi segenap Notaris di seluruh Indonesia (pasal 1 Anggaran Dasar). Bercita-cita untuk menjaga dan membina keluhuran martabat dan jabatan Notaris (Mukadimah AD-INI) Perkumpulan bernama Ikatan Notaris Indonesia disingkat INI adalah organisasi profesi jabatan Notaris yang berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam UUJN Notaris Syafran 21 Pemerintah hanya mengakui Ikatan notaris Indonesia sebagai organisasi jabatan Notaris sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor : M.02.PR.08.10 tentang Tata cara PengangkatanAnggota, pemberhentian Anggota, Susunan Organisasi, Tata Kerja Majeli Pengawas. Perkumpulan INI berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia (pasal 2 Anggaran Dasar) Perkumpulan berazaskan Pancasila (pasal 4 Anggaran Dasar) Notaris Syafran 22 KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG-JAWAB UJIAN KODE ETIK NOTARIS (UKEN) 2012 DALAM PIMPINAN KOLEGIAL PENGURUS PUSAT IKATAN NOTARIS INDONESIA (PK PP INI) Notaris Syafran 23 IKATAN NOTARIS INDONESIA (INI) lahir pada tanggal 1 Juli 1908. Sebelumnya INI bernama de Nederlandsch – Indische Notarieele Vereeniging. Tercatat dengan jelas bahwa organisasi ini telah disahkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai Badan Hukum melalui Penetapan Pemerintah Kolonial Belanda (Gouvernements Besluit) tanggal 5 September 1908, Nomor 9. Dengan tempat kedudukan di Jakarta. Notaris Syafran 24 INI berdiri sejak tanggal 1 – 7 – 1908 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya ditegaskan kembali dalam Aggaran Dasar INI Hasil Kongres XIX Ikatan Notaris Indonesia, Jakarta 28 Januari 2006. Notaris Syafran 25 Perubahan anggaran dasar organisasi dinyatakan sah dan sejak diumumkannya anggaran dasar baru tersebut dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 Maret 1959 No 19, nama perkumpulan de Nederlandsch – Indische Notarieele Vereeniging berubah menjadi: IKATAN NOTARIS INDONESIA (INI). Sejak saat itulah INI diakui sebagai satusatunya organisasi Notaris di Indonesia sampai sekarang. Notaris Syafran 26 Anggaran Dasar INI yang terakhir telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 Januari 1995, No: C2-10221.HT.01.06 Tahun 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 April 1995, Nomor 28 Tambahan No. 1/P-1995. Notaris Syafran 27 Oleh karena sesuatu dan lain hal yang telah diketahui oleh anggota Ikatan Notaris Indonesia, yang menghadiri Kongres XXI INI di Yogyakarta, dan Kongres XXI INI (Lanjutan) di Jakarta, pada tanggal 16 Juli 2012. Berdasarkan butir Kedua dan Ketiga Keputusan Presidium Kongres XXI Lanjutan Ikatan Notaris Indonesia, tanggal 16 Juli 2012, bahwa Kepengurusan Perkumpulan sebagaimana yang diatur dalam AD dan ART INI secara Kolektif Kolegial selama 1 (satu) tahun terhitung 16 Juli 2012 – 16 Juli 2013. Notaris Syafran 28 Kolektif Kolegial ini untuk selanjutnya disebut PIMPINAN KOLEGIAL PENGURUS PUSAT IKATAN NOTARIS INDONESIA (PK PP INI). Sesuai dengan Keputusan Presidium Kongres tersebut, bahwa PK PP INI menjalankan kepengurusan yang selama ini dilakukan/dijalankan oleh Pengurus Pusat INI, sehingga mempunyai kedudukan hokum, tugas dan wewenang sebagaimana tersebut dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga/peraturan perkumpulan. Notaris Syafran 29 Salah satu kepengurusan atau Program Kerja PK PP INI yaitu menyelenggarakan/melaksanakan UJIAN KODE ETIK NOTARIS (UKEN) 2012 yang merupakan tanggungjawab sepenuhnya PK PP INI yang setiap tahun selalu dijalankan/dilakukan oleh PP INI. Notaris Syafran 30 Bahwa UKEN ini sebagai salah satu syarat pengangkatan Notaris sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.01.HT.03.01 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, dan Pemberhentian Notaris - Pasal 2 ayat (2) huruf f bahwa dalam pengangkatan Notaris harus melampirkan fotocopi sertifikat kode etik yang diselenggrakan oleh Organisasi Notaris yang disahkan Notaris. Notaris Syafran 31 Ikatan Notaris Indonesia yang sekarang kepengurusannya dijalankan secara Pimpinan Kolektif sudah tentu bertanggungjawab atas UKEN ini dan sertifikat Kode Etik Notaris yang diterbitkan oleh PK PP INI dijadikan salah satu syarat untuk pengangkatan Notaris sebagaimana tersebut di atas. Notaris Syafran 32 Tujuan Perkumpulan INI sebagaimana dalam pasal 7 Anggaran Dasar INI adalah : 1. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan serta mengupayakan terwujudnya kepastian hukum. 2. Memajukan dan mengembangkan ilmu hukum pada umumya dan ilmu serta pengetahuan dalam bidang Notariat pada khususnya. 3. Menjaga keluhuran martabat serta meningkatkan mutu Notaris selaku pejabat umum dalam rangka pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan Negara. 4. Memupuk dan mempererat hubungan silaturahmi dan rasa persaudaraan serta rasa kekeluargaan antara sesama anggota untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kesejahteraan segenap anggotanya. Notaris Syafran 33 Keanggotaan Perkumpulan INI (pasal 9 Anggaran Dasar dan pasal 2 ART) 1. Anggota perkumpulan terdiri dari : a. Anggota biasa yang terdiri dari Notaris yang telah mengangkat sumpah. b. Anggota luar biasa yang terdiri dari Candidat Notaris dan Werda Notaris. c. Anggota Kehormatan yang terdiri dari orang orang yang dianggap mempunyai jasa yang luar biasa terhadap perkumpulan INI. 2. Setiap Notaris Indonesia menjadi anggota biasa (mempunyai arti bahwa INI menganut stelsel pasif dalam keanggotaannya) 3. Hal hal lain mengenai keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah tangga . Notaris Syafran 34 Perkumpulan mempunyai alat perlengkapan organisasi berupa : 1. Rapat anggota Pada tingkat Nasional disebut Kongres/Kongres Luar Biasa (pasal 15 ART) Pada tingkat Propinsi disebut Konferensi Wilayah/Konferensi Wilayah Luar Biasa (pasal 18 ART) Pada tingkat Kota atau Kabupaten disebut Konferensi Daerah/Konferensi Daerah Luar Biasa (pasal 20 ART) Notaris Syafran 35 Struktur kepengurusan INI Pada tingkat Pusat disebut Pengurus Pusat (pasal 22 ART) Pada tingkat Propinsi disebut Pengurus Wilayah (pasal 23 ART) Pada tingkat kota/kabupaten disebut Pengurus Daerah (pasal 25 ART) Notaris Syafran 36 Dewan Kehormatan diatur dalam pasal 27 , 28, 29 ART adalah salah satu alat perkumpulan INI yang merupakan badan yang mandiri dan bebas dari kepengurusan INI yang mempunyai tugas untuk : - Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan,pembenahan anggota dalam menjunjung tinggi Kode Etik - Memeriksa dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran ketentuan Kode Etik yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai kaitan dengan kepentingan masyarakata secara langsung. - Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran Kode Etik dan Jabatan Notaris. Notaris Syafran 37 MATERI UUJN (Undang-Undang Nomor 30 Th 2004) Notaris = pejabat umum berwenang membuat akta otentik dan kewenangan lain sebagaimana disebut dalam UUJN Profesi = bidang pekerjaan yang dilandasi: - pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan dsb), - bersifat terus menerus, - mendahulukan pelayanan daripada imbalan, - rasa tanggung jawab tinggi, - berkelompok dalam suatu organisasi. Jabatan notaris = mempunyai fungsi sebagai notaris Profesi jabatan notaris = bidang pekerjaan dilandasi keahlian membuat akta otentik dan kewenangan lainnya oleh mereka yang berfungsi sebagai notaris dimaksud dalam UUJN serta Kode Etik Notaris Syafran 38 Asas Perjanjian Wajib mentaati: Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata) Asas Konsensualisme Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum) Asas kekuatan mengikat Asas kepastian hukum Asas Moral Asas kebiasaan Asas kepatutan Asas keseimbangan Asas kepercayaan Asas Itikad baik (Goede trouw) Notaris Syafran 39 Syarat diangkat sbg Notaris: a. b. c. d. e. f. g. WNI Bertaqwa kpd Tuhan YME Berumur min 27 th Sehat jasmani dan rohani Berijazah SH, & MKn/SpN Telah menjalani magang 12 bl berturut2 setelah lulus MKn Tdk berstatus pegawai neg,pejabat neg,advokat,atau jabatan lain yg dilarang UU. Notaris Syafran 40 a. b. c. Sebelum menjalankan jabatannya, Notaris wajib mengucapkan sumpah/janji(?) menurut agamanya dihadapan Menkumham/pejabat yg ditunjuk. Paling lambat 2bln sejak tgl SK. Dlm waktu 30hr sejak pengambilan sumpah/janji,ybs wajib: Menjalankan jabatannya dg nyata Menyampaikan berita acr sumpah/janji kpd Menteri,organisasi,dan MPD;dan Menyampaikan alamat kantor,contoh tanda-tangan dan paraf,serta teraan cap/stempel jabatan notaris berwarna merah kpd Menkumham,dan pejabat lain;BPN, INI,MPD,bupati/wlkota di tempat Notaris di angkat. Notaris Syafran 41 Notaris berhenti/diberhentikan dg hormat karena: a. b. c. d. e. Meninggal dunia; Telah berumur 65 th,dpt diperpanjang 67th; Permintaan sendiri; Tdk mampu secara jasmani,rohani,lebih dari 3th secara terus menerus; Merangkap jabatan sbg pns,pejabat neg,advokat,atau jabatan lain yg dilarang UU. Notaris Syafran 42 Notaris dpt diberhentikan sementara karena: a. b. c. d. • • Dlm proses pailit/penundaan kewaj pembayaran utang; Berada di bawah pengampuan; Melakukan perbuatan tercela; atau Melakukan pelanggaran thd kewajiban dan larangan jabatan. Sebelum pemberhentian sementara dilakukan,Notaris diberi kesempatan membela diri dihadapan Majelis Pengawas secara berjenjang. Pemberhentian sementara dilakukan Menkumham,atas usul MPP. Notaris Syafran 43 Notaris yg di berhentikan sementara karena sedang dlm proses pailit/penundaan kewaj pembayaran utang/sedang berada dibawah pengampuan dpt diangkat kembali menjadi Notaris oleh Menkumham setelah dipulihkan haknya. Jika pemberhentian sementara berdasarkan perbuatan tercelah dan melakukan pelanggaran thd kewaj dan larangan jabatan,maka pemberhentian sementara paling lama 6bl. Notaris yg diangkat menjadi pejabat neg wajib mengambil cuti;berlaku selama Notaris memangku jabatan sbg pejabat negara; wajib menunjuk notaris pengganti,kalau tdk,maka MPD dpt menunjuk Notaris lain sbg pemegang sementara protokol. Sementara untuk PPAT tdk ada cuti?? Notaris Syafran 44 a. b. c. d. Notaris dpt diberhentikan dg tdk hormat oleh Menkumham atas usul MPP apb: Dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yg telah berkekuatan hk tetap; Berada dibawah pengampuan secara terus menerus > 3 th; Melakukan perbuatan yg merendahkan kehormatan dan martabat jabatan notaris; Melakukan pelanggaran berat thd kewajiban dan larangan jabatan Notaris dpt diberhentikan Menkumham,tanpa usulan MPP,apb ybs dijatuhi pidana penjara berdasarkan put pengadilan yg telah berkekuatan hk tetap yg di ancam 5 th atau lebih. Notaris Syafran 45 Wewenang utama Notaris meliputi: a. b. c. Memb akta autentik mengenai semua perb perjanjian,dan ketetapan yg diharuskan oleh peraturan per-UU-an dan/ yg dikehendaki oleh yg berkep unt dinyatakan dlm akta autentik, Menjamin kepastian tgl pembuat akta,dan Menyimpan akta, memb grosse, salinan, dan kutipan akta, semua nya itu sepanjang pembuat akta2 itu tdk ditugaskan atau dikecualikan kpd pejabat lain/org lain yg ditetapkan oleh UU. Notaris Syafran 46 Wewenang Notaris lainnya meliputi: a. b. c. d. e. f. Mengesahkan tanda-tangan dan menetapkan kepastian tgl surat di bawah tangan dg mendaftar dlm buku khusus; Membukukan surat2 di bawah tangan dg mendaftar dlm buku khusus; Memb kopidari asli surat2 di bawah tangan berupa salinan yg memuat uraian sebagaimana di tulis dan di gambarkan dlm surat ybs; Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dg surat aslinya; Memberikan penyuluhan Hk sehubungan dg pembuatan akta; Membuat akta risalah lelang. Notaris Syafran 47 Kewajiban Notaris meliputi: a. b. c. d. e. f. Bertindak jujur,seksama,mandiri, tidak berpihak,dan menjaga kepentingan pihak yg terkait dlm perbuatan hukum; Memb akta dlm bentuk Minuta akta dan menyimpannya sbg bagian dari Protokol Notaris; Mengeluarkan grosse akta, salinan akta,atau kutipan akta berdasarkan minuta akta; Memb pelayanan sesuai dg ketentuan dlm UUJN,kecuali ada alasan unt menolaknya; Merahasiakan sesuatu mengenai akta,kecuali UU menentukan lain; ………. Notaris Syafran 48 f. g. h. i. j. Menjilid akta yg dibuatnya dlm 1 bl menjadi buku yg memuat tdk lebih dari 50 akta dan mencatat jlh minuta akta, bulan dan tahun pembuatannya pada sampul setiap buku; Membuat daftar dan akta protes thd tdk dibayar/tdk diterimanya surat berharga; Memb daftar akta yg berkenaan dg wasiat menurut urutan waktu pembuatan akta setiap bulan; Mengirimkan daftar akta sebagaimana dimaksud dlm huruf h atau daftar nihil yg berkenaan dg wasiat ke daftar Pusat wasiat Departemen yg tugas dan tgjw di bid kenotariatan dlm waktu 5 hari pd mg pertama setiap bulannya; . ………… Notaris Syafran 49 j. k. l. l. Mencatat dlm reportorium tgl pengiriman daftar wasiat pada setiap akhir bulan; Memp cap/stempel yg memuat lambang negara RI dan pada ruang yg melingkarinya dituliskan nama,jabatan, dan tempat kedudukan ybs; Membacakan akta dihadapan penghadap dg dihadiri oleh paling sedikit 2 org saksi dan ditanda-tangani pd saat itu juga oleh penghadap,saksi,dan Notaris; Menerima magang calon Notaris. Notaris Syafran 50 Notaris dilarang (Ps 17 UUJN): a. b. c. d. e. f. Menjalankan jabatan diluar wil jabatan; Meninggalkan wil jabatannya > 7 hr kerja berturut2 tanpa alasan yg sah; Merangkap sbg pegawai negeri, pejabat neg, advokat, pemimpin,atau pegawai BUMN,BUMD,BUMS; Merangkap PPAT diluar jabatannya; Menjadi notaris pengganti; Melakukan pekerjaan lain yg bertentangan dg norma agama,kesusilaan/kepatutan yg mempengaruhi martabat kehormatan Notaris. Notaris Syafran 51 Notaris Jabatan atau Profesi? UUJN mempergunakan scr bersama2 institusi Notaris sbg jabatan dan Not sbg profesi;spt dlm Konsiderans Menimbang huruf C,yi bahwa Not merup Jabatan ttt yg menjalankan Profesi dlm pelayanan hk kpd masyarakat. Ps 1 angka 5: Organisasi Not adl Organisasi profesi/jabatan yg berbentuk….;Padahal UU No.30 th 2004 disebut UUJN,bukan UU Profesi Notaris; adanya inkonsistensi dlm penyebutan notaris sbg jabatan/profesi? Seharusnya cukup Notaris disebut sbg Jabatan. Notaris Syafran 52 Menurut Izenic,Corak Not dibagi dua : 1. Notariat Functionel; dlm mana wewenang2 pem didelegasikan (gedelegeerd),dan demikian diduga memp kebenaran isinya,memp kekuatan bukti formal dan memp daya/kekuatan eksekusi.(Objek TUN?) 2. Notariat professionel; dlm kelompok ini, walaupun pem mengatur ttg organisasinya,tetapi akta2 notaris itu tdk memp akibat2 khusus ttg kebenaranya,kekuatan bukti/eksekutorial. Notaris Syafran 53 Notaris Fungsional/Profesional? Akta yg dibuat dihadapan/oleh Not Fungsional memp kekuatan sbg alat bukti yg sempurna dan kuat,serta memp daya eksekusi; akta spt ini harus dilihat Apa adanya;jika ada pihak yg keberatan dg akta tsb maka ybs harus membuktikannya. 2. Notaris Fungsional menerima tugasnya dari neg dlm bentuk delegasi dari neg,salah satu rationya, Not memakai Lambang Garuda;oleh karena menerima tugas dari neg sbg jab dari neg. 3. Not Ind,sebelumnya diatur oleh PJN (Reglement op het Notarisambt) S,1860-3 sbg Ambt/Jabatan 1. Notaris Syafran 54 Pejabat Umum Terjemahan dari istilah Openbare Amtbtenaren terdapat dlm Ps 1 PJN dan Ps.1868 BW Ps 1 PJN: Notaris adl pejabat umum yg satu2nya berwenang unt memb akta otentik mengenai semua perb,perjanjian dan penetapan yg diharuskan oleh suatu peraturan umum/oleh yg berkepentingan dikehendaki unt dinyatakan dlm suatu akta otentik,menjamin kepastian tgl nya, menyimpan aktanya dan memb grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tdk juga ditugaskan/dikecualikan kpd pejabat/org lain. Notaris Syafran 55 Ps 1868 BW : suatu akta otentik ialah suatu akta yg dibuat dlm bentuk yg ditentukan UU oleh/dihadapan pejabat umum yg berwenang unt itu di tempat akta itu dibuat. Ps 1 UUJN: Notaris adl Pejabat Umum yg berwenang unt memb akta otentik dan kew lainnya sebagaimana dimaksud dlm UU ini. Notaris Syafran 56 Notaris suatu Jabatan Publik; a. b. c. d. e. Sebagai Jabatan; UUJN merup unifikasi di bid pengaturan Jabatan Notaris; Jabatan Not merup suatu lembaga yg diciptakan oleh neg, unt keperluan dan kew tertentu; Notaris memp kew ttt; setiap wewenang yg diberikan kpd jabatan harus ada aturan hk nya (Ps 15 ay.1,2,3 UUJN; Diangkat dan diberhentikan oleh Pem (Ps 2), namun dlm menjalankan jabtannya:bersifat mandiri,tdk memihak,dan independen; Tdk menerima gaji/pensiun; Akuntabilitas atas pekerjaannya kpd masy. Notaris Syafran 57 1. 2. 3. Ps 1869 BW; Akta otentik terdegradasi menjadi kekuatan pembuktian dibawah tangan dg alasan: Tdk berwenangnya pejabat umum ybs; Tdk memp pejabat umum ybs; Cacat dlm bentuknya;atau krn akta Not dibatalkan berdasarkan put pengadilan yg memp kekuatan hukum tetap. Menjadi dasar unt menggugat Not sbg perb melawan Hk. Notaris Syafran 58 Kedudukan Akta Not sbg akta dibawah tangan/batal demi hk;tdk berdasarkan akta Not,tdk memenuhi syarat subjektif dan objektif,dlm hal ini: a. UUJN telah menentukan syarat2 tsb b. Not telah tdk cermat,tdk teliti dan tdk tepat dlm menerapkan aturan hk yg berkaitan pelaksanaan tugas jabatan Not,maupun berkaitan dg isi akta, Notaris Syafran 59 Tuntutan kpd Not berdasarkan adanya: 1. 2. a. b. Hub hk yg khas antara Not dg para penghadap dg bentuk sbg perbuatan melawan hk; Ketidakcermatan,ketidaktelitian,dan ketiktepatan dlm: Teknik adm memb akta berdasarkan UUJN; Penetapan berbagai aturan hk yg tdk didasarkan kpd kemampuan menguasai keilmuan bid not scr khusus dan hk pd umumnya. Notaris Syafran 60 Sebelum Notaris dijatuhi sanksi Perdata harus dibuktikan dahulu: a. b. c. Adanya diderita kerugian; Antara kerugian yg diderita dan pelanggaran/kelalaian dari Notaris terdapat hub. kausal; Pelanggaran/kelalaian tsb disebabkan kesalahan yg dpt dipertgjw kpd Not ybs. Notaris Syafran 61 Notaris dlm Gugatan Perdata. Yurisprudensi MA (Penting!!!) Put MA No.702K/Sip/1973; Not fungsinya hanya mencatatkan/menuliskan apa2 yg dikehendaki dan dikemukakan oleh para pihak yg menghadap Notaris tsb. Tdk ada kewajiban bagi not unt menyelidiki scr materil apa2(hal2) yg dikemukakan oleh penghadap dihadapan not tsb. Notaris Syafran 62 Berdasarkan Put MA tsb,jika akta yg dibuat dihadapan/oleh Not bermasalah oleh para pihak sendiri,maka hal tsb menjadi urusan para pihak sendiri, Not tdk perlu dilibatkan,dan Not bukan pihak dlm akta. Notaris Syafran 63 Notaris dan Hukum Pidana. Pemidanaan Not dpt dilakukan dg batasan: 1. Ada tindakan hk dari Not thd aspek lahir,formal,dan materil akta yg sengaja,penuh kesadaran,serta direncanakan. 2. Ada tindakan hk dari Not yg tdk sesuai dg UUJN; 3. Tindakan Not tsb tdk sesuai menurut instansi yg berwenang (Majelis Pengawas). Sanksi Pidana merup Ultimum remedium,yi obat terakhir/upaya2 Notaris Syafran 64 terakhir. Kewajiban Ingkar (Verschoningsplicht) Notaris Ps 16 ay.1e UUJN;bahwa Not berkewajiban merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yg dibuatnya dan segala ket yg diperoleh guna pembuatan akta sesuai dg sumpah/janji jabatan,kecuali UU menentukan lain. Merupakan kelengkapan kpd Not dlm menjalankan tugas jabatannya sbg kewajiban ingkar Notaris. Apb Not melanggar,UU tdk memerintahkannya,maka atas pengaduan pihak yg dirugikan maka pihak yg berwajib dpt diambil tindakan thd Not tsb (Ps 22 ay.1,2 KHUP,yi membongkar Rahasia). Notaris Syafran 65 Dlm kedudukan Notaris sbg saksi (perkara perdata) Not dpt minta dibebaskan dari kewaj unt memb kesaksian,karena jabatannya menurut UU diwajibkan unt merahasiakannya (Ps 1909 ay 3 BW). Not memp kewaj ingkar bukan unt kepentingan diri Not tapi unt kep para pihak yg telah mempercayakan kpd Not. Notaris Syafran 66 PENGAWASAN NOTARIS a. b. c. Pengawasan Notaris dilakukan oleh Menkumham dg membentuk majelis Pengawas. Majelis Pengawas berjumlah 9 orang , yg terdiri dari unsur: Pemerintah sebanyak 3 org; Organisasi Notaris sebanyak 3 org; dan Ahli/akademisi sebanyak 3 org. Notaris Syafran 67 a. b. c. Jika disuatu daerah tdk terdapat unsur instansi pemerintah sebanyak 3 org,maka keanggotaan dlm Majelis Pengawas dari unsur lain yg ditunjuk oleh menteri. Sasaran kegiatan pengawasan meliputi perilaku Notaris dan pelaksanaan jabatan notaris. Majelis Pengawas Notaris memiliki tingkatan sbb: Majelis Pengawas daerah; Majelis Pengawas Wilayah; Majelis Pengawas Pusat. Notaris Syafran 68 MAJELIS PENGAWAS DAERAH MPD dibentuk di kabupaten/kota. Keanggotaan MPD terdiri atas unsur2 Pem,Organisasi Not,dan ahli/akademisi di daerah setempat masing2 sebanyak 3 org. Ketua dan Wk Ketua MPD dipilih dari dan oleh anggota. Masa jabatan MPD 3 th dan dpt diangkat kembali. MPD dibantu oleh seorang sekretaris/lebih yg ditunjuk dlm rapat MPD. Notaris Syafran 69 Wewenang MPD meliputi: a. b. c. d. e. Menyelenggarakan sidang unt memeriksa Not adanya dugaan tindak pidana oleh penyidik,penuntut umum/hakim,dan/adanya pelanggaran kode etik notaris/ pelanggaran pelaksanaan jabatan notaris(Ps.66 UUJN); Melakukan pemeriksaan thd protokol notaris secara berkala. Memb izin cuti unt waktu sd 6 bl Menetapkan notaris pengganti dg memperhatikan usul notaris ybs. ……….. Notaris Syafran 70 e. Menentukan tempat penyimpanan protokol notaris yg pd saat serah terima protokol notaris telah berumur 25 th/lebih; f. Menunjuk notaris yg akan bertindak sbg pemegang sementara protokol notaris yg diangkat sbg pejabat neg; g. Menerima laporan dari masy mengenai adanya dugaan pelanggaran kode etik notaris atau pelanggaran dlm UUJN; h. Memb dan menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a,b,c,d,e,f,g kpd MPW. Notaris Syafran 71 Kewajiban MPD,meliputi: a. b. c. d. Mencatat pada buku daftar yg termasuk dlm protokol notaris dg menyebutkan tgl pemeriksaan, jumlah akta serta jumlah surat di bawah tangan yg disahkan dan yg dibuat sejak tgl pemeriksaan terakhir; Membuat BAP dan menyampaikannya kpd MPW setempat,dg tembusan kpd notaris ybs,Organisasi Notaris,& MPP; Merahasiakan isi akta dan hasil pemeriksaan; ………… Notaris Syafran 72 d. Menerima salinan yg telah disahkan dari daftar akta dan daftar lain dari notaris dan merahasiakannya; e. Memeriksa laporan masy thd notaris dan menyampaikan hasil pemeriksaan tsb kpd MPW dlm waktu 30 hr,dg tembusan kpd pihak yg melaporkan,notaris ybs,MPP,dan INI; f. Menyampaikan permohonan banding thd keputusan penolakan cuti. Notaris Syafran 73 PUTUSAN MPD: TIDAK DUA KALI UNTUK HAL YG SAMA. Asas Ne bis in idem; suatu perkara atau sengketa yg sama tdk boleh diajukan untuk yg kedua kalinya. Agar adanya kepastian Hk. Putusan MPD unt melaksanakan Ps 66 UUJN yg berkaitan dg permintaan penyidik,hakim,atau kejaksaan bersifat final. Notaris Syafran 74 Objek Pemeriksaan MPD. Dlm tataran aturan Hk, MPD harus menempatkan akta notaris sbg objek karena notaris dlm menjalankan tugas jabatannya berkaitan unt memb dokumen hk berupa akta sbg alat bukti tertulis yg berada dlm ruang lingkup hk perdata. Bukan menempatkan Notaris sbg objek; MPD berarti akan memeriksa tindakan/perbuatan notaris dlm menjalankan tugas jabatannya?. Notaris Syafran 75 Batasan MPD Melakukan Pemeriksaan a. b. c. Kekuatan Pembuktian Lahiriah Akta Not; MPD harus dpt membuktikan otensitas akta notaris tsb. MPD harus melak pembuktian terbalik unt menyangkal aspek lahiriah dari akta notaris,jika tdk mampu harus melihat akta tsb apa adanya,bukan ada apanya? Kekuatan Pembuktian Formal Akta Notaris; MPD harus dpt membuktikan ketidakbenaran apa yg dilihat,disaksikan, dan didengar notaris,juga pernyataan/ket para pihak yg diberikan/disampaikan kpd notaris. Kekuatan Pembuktian Materil Akta Notaris; MPD harus membuktikan bahwa notaris tdk menerangkan/ menyatakan yg sebenarnya dlm akta (akta pejabat) / para pihak yg telah benar berkata (dihadapan Not) menjadi tdk berkata benar. Notaris Syafran 76 MPD menyetujui/menolak kaitan Ps 66 UUJN a. b. c. d. e. f. g. h. i. Ada penyangkalan keabsahan tanda tangan dari para pihak yang menandatangani akta pada minuta akta ; Ada penyangkalan keabsahan tanda tangan pada dokumen yang dilekatkan pada minuta akta ; Ada ahli waris pembuat akta, atau penerima hak dari pembuat akta atau pihak yang berkepentingan pada akta menyatakan bahwa pada tanggal pembuatan akta, pembuat akta telah meninggal dunia ; Ada keterangan palsu yang dimasukkan dalam minuta akta ; Dokumen yang dilekatkan atau dilampirkan pada minuta akta palsu ; Ada dokumen palsu yang dilekatkan atau dilampirkan pada minuta akta Ada pengurangan atau penambahan angka, kata atau kalimat pada minuta akta yang merugikan pihak lain ; Ada dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal akta yang merugikan pihak lain ; Belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang daluarsa dalam peraturan perundang-undangan di bidang pidana. Diluar point a sd i diatas, MPD, menolak Surat panggilan dari penyidik, penuntut, maupun peradilan. Notaris Syafran 77 MAJELIS PENGAWAS WILAYAH a. b. c. 1. 2. MPW dibentuk dan berkedudukan di ibukota propinsi; keanggotaan,dll,= MPD Kewenangan MPW: Menyidangkan atas laporan masy,dan memanggil Not ybs unt pemeriksaan; Memb izin cuti > 6bl sd 1th Mengusulkan pemb sanksi thd not kpd MPP; Pemberhentian sementara, 3 sd 6bl; Pemberhentian dg tdk hormat. Notaris Syafran 78 MAJELIS PENGAWAS PUSAT a. b. MPP dibentuk dan berkedudukan di ibukota Jkt; yl idem MPD/MPW. MPP berwenang: Memeriksa dan mengambil keput dlm tk banding thd penjatuhan sanksi & penolakan cuti; Menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara/dg tdk hormat Notaris Syafran 79 Perlindungan Hk thd Saksi Akta Notaris. Kedudukan saksi notaris berbeda dg saksi pd umumnya. Saksi akta notaris merup para saksi yg ikut di dlm pemb terjadinya akta(instrumen). Dg jalan membubuhkan tanda-tangan mereka, mereka memb kesaksian ttg kebenaran adanya dilakukan dan dipenuhinya formalitas2 yg diharuskan oleh UUJN,yg disebutkan dlm akta tsb Salah satu syarat formal akta not sbg mana disebut dlm Ps 38 UUJN,dan mengenai saksi(instrumentair) ini ditegaskan dlm Ps 38 ay.4c UUJN;bahwa pd akhir akta harus memuat nama lengkap,tempat dan tgl lahir,pekerjaan,jabatan,kedudukan,dan tempat tinggal saksi; kalo tdk ada maka akta tsb menjadi akta dibawah tangan (Ps 1869 – 1870 BW) Notaris Syafran 80 Ketika notaris oleh MPD tdk diperkenankan unt memenuhi panggilan penyidik,berarti akta tsb telah benar scr Hk; karenanya tdk perlu lagi penyidik mengambil tindakan Hk lain,yi dg cara memanggil saksi akta unt dimintai keterangan. Saksi akta merupakan bagian yg tdk terpisahkan dari formalitas2 akta not sbg akta otentik. Notaris Syafran 81 Notaris bukan Pihak dlm Akta yg dibuatnya. Ps 38 ay.2d UUJN; Pada awal/kepala akta memuat nama lengkap dan tempat kedudukan notaris. Ps.44 ay.1 UUJN pd akhir akta wajib dicantumkan tandatangan notaris. Pencantuman nama dan tanda-tangan notaris merupakan perintah UUJN,krn merup bgn dari syarat formal akta notaris; bahkan jika tdk dipenuhi sbg mana disyaratkan Ps 38,akta tsb hanya memp kekuatan pembuktian sbg mana Ps 84,dan juga kekuatan pembuktian sbg tulisan dibawah-tangan jika diteken para pihak (Ps 1869 BW). Notaris Syafran 82 Pencantuman nama & tanda-tangan Not sering ditafsir Not sbg pihak di dlm akta; shg jika akta dipersalahkan Not sering ditempatkan sebagai tergugat/turut tergugat/saksi/tersangka/ terdakwa. Menempatkan kedudukan Not spt itu salah kaprah /tdk memahami kedudukan Not dlm sistem Hk Nasional. Ps 38 ay.3c UUJN: isi akta yg merupakan kehendak dan keinginan para penghadap sendiri,bukan keinginan Not; Not hanya membingkainya dlm bentuk akta not sesuai UUJN. Notaris Syafran 83 Dan suatu yg tdk tepat apb Not ditempatkan sbg saksi atas akta yg dibuat dihadapan/oleh not tsb; krn akta not telah dikonstruksikan memp kekuatan pembuktian yg sempurna shg siapapun terikat dg akta tsb. Akta Not harus dinilai apa adanya,dan setiap org harus dinilai benar berkata spt itu yg dituangkan dlm akta not ybs Notaris Syafran 84 Keberadaan notaris sebagai Pejabat Umum yang berwenang memuat akta otentik bersumber dari Pasal 1868 KUH Perdata yang kemudian melahirkan UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN) Notaris Syafran 85 1. 2. 3. 4. Beberapa asas atau nilai yang harus dijaga seorang notaris yaitu : Jujur, seksama, mandiri, tidak berfihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum; Memberikan pelayanan sesuai dengan UU, kecuali ada alasan untuk menolaknya; Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta; Unsur professional lain “good faith”, taat pada kebenaran (fidelity), fairness and integrity); Notaris Syafran 86 PERTANYAAN & KASUS Notaris Syafran 87 PERTANYAAN & KASUS EFEKTIVITAS MPD DALAM PEMANGGILAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT UMUM Bersama surat ini, mohon di berikan saran dan masukan menurut hukum, dalam kaitan dengan, beberapa hal yang ingin saya tanyakan, antara lain: saya pernah diberi Surat panggilan oleh Majelis Pengawas Daerah Notaris (MPD), di tempat domisili kantor saya, dalam kaitannya dengan Surat Permohonan dari Penyidik, adanya tuduhan dugaan tindak pidana, terhadap akta yang pernah saya buat untuk memenuhi undangan panggilan terhadap Surat Permohonan tersebut, tapi pada waktu itu, karena kesibukan saya sebagai Notaris yang tidak dapat saya tinggalkan, sehingga setelah itu, 2 (dua) minggu kemudian ada surat dari penyidik, agar saya dapat memenuhi panggilan, dengan membawah akta-akta sesuai yang diminta dalam surat tersebut. Notaris Syafran 88 Pertanyaan : 1. 2. 3. 4. Apakah saya wajib memenuhi panggilan dari pihak penyidik tersebut? Adakah Upaya hukum dari Notaris terhadap tuduhan / keputusan yang tidak tepat, atau salah yang dilakukan oleh MPD? Bagaimana menurut Pengasuh, kalau ada perbedaan persepsi, adanya dugaan pidana,antara MPD dengan Notaris? Saya juga sebelumnya, pernah dipanggil oleh MPD, untuk yang kedua kalinya, dalam kasus yang sama, padahal dalam panggilan pertama, sudah ada keputusan MPD, bahwa surat permohonan dari penyidik tersebut tidak disetujui? Notaris Syafran 89 Jawaban: 1. Dalam hal ini Pihak Penyidik mengacu kepada ketentuan di dalam Pasal 6, 12, dan 18 Permenkumham Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 yang menyatakan antara lain tengat waktu 14 hari bagi MPD untuk memberikan persetujuan atau tidak menyetujui, jika tidak ada jawaban dalam tengat waktu itu (14 hari), maka MPD dianggap menyetujui permohonan tersebut. Jadi menurut pengasuh, dalam kasus ini, hendaknya sdr dapat memenuhi panggilan tersebut. Kedepan, memang untuk menyikapi pasal tersebut di atas,masih dirasakan, kurang memenuhi rasa keadilan bagi Notaris, mengingat di lapangan banyak terjadi minimnya tertib administrasi di MPD, kurangnya pendanaan dari Pemerintah bahkan masih ada dijumpai alamat Notaris yang bersangkutan tidak jelas, atau bahkan tidak terdaftar di MPD, atau ada Notaris yang telah pindah alamat tidak melapor kepada MPD alamatnya yang baru. Pengasuh berpandangan sudah selayaknya mendudukan harkat, martabat, fungsi, kewenangan dan kewajiban seorang Notaris sebagaimana yang seharusnya, bukan sebagaimana adanya. Notaris Syafran 90 2.Keputusan dari Majelis Pengawas Daerah( MPD), adalah bersifat final, artinya tidak ada upaya hukum yang lain, misalnya banding, dan lainnya. Jadi kalau sdr menganggap keputusan tersebut dianggap salah atau keliru, maka sdr dapat Notaris Syafran 91 3. Dalam hal ini memang harus ada keseragaman MPD, dalam memutuskaitan dengan Ps 66 UUJN;bahwa Objek dalam Pemeriksaan adanya dugaan tindak pidana, berkaitan dengan minuta akta,dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta,atau protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris saja, bukan Notaris(orang yg melaksanakan jabatan notaris). Notaris Syafran 92 Lanjutan…… MPD dapat memberikan persetujuan terhadap pemanggilan penyidik,menurut M.03.HT.03.10 Th 2007 Permenkumham,apabila: adanya dugaan tindak pidana ;mis. keterangan palsu, antara lain: ada dugaan yg berkaitan dengan membuat surat palsu(Pasal 263 ayat 1 KUH Pidana); yang dimaksud dengan membuat surat palsu adalah membuat yang isinya bukan semestinya (tidak benar), atau membuat surat sedemikian rupa, sehingga menunjukkan asal surat itu yang tidak benar dari orang yang menerangkan kepadanya; Contoh: Notaris diduga menuliskan dalam aktanya lain dari pada hal yang diceritakan kepadanya oleh orang yang membuat akta: ada dugaan yg berkaitan dengan memalsu surat(Pasal 263 ayat 1 KUH Pidana); yang dimaksud dengan memalsu surat adalah mengubah surat sedemikian rupa, sehingga isinya menjadi lain dari isi yang asli atau sehingga surat itu menjadi lain dari pada yang asli. Notaris Syafran 93 Lanjutan…… Caranya memalsu surat itu bermacam-macam, tidak senantiasa perlu bahwa surat itu diganti dengan yang lain, dapat pula dilakukan dengan jalan mengurangkan, menambah atau merubah sesuatu dari surat itu. Memalsu tanda tangan masuk pengertian memalsu surat dalam Pasal 263 KUH Pidana; ada dugaan yang berkaitan dengan menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam akta (Pasal 266 KUH Pidana), maksudnya Pasal ini adalah orang menyuruh menempatkan keterangan yang tidak benar dalam akta otentik; Contoh: Ada orang membuat akta peralihan atau penjaminan barang, ternyata barang tersebut milik orang lain;Disamping itu ada ahli waris pembuat akta yang menyatakan bahwa pada tanggal pembuatan akta pembuat akta telah meninggal dunia; belum daluwarsa penuntutannya menurut KUHP (Pasal 76 s/d Pasal 82), ada penyangkalan keabsahan tandatangannya, ada dugaan pengurangan atau penambahan dari minuta atau ada dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal Akta (antidatum). Diluar hal-hal tersebut maka MPD harus menolak atau tidak menyetujui terhadap Surat Permohonan dari Penyidik, Penuntut Umum, atau Hakim tersebut. Notaris Syafran 94 4. Majelis Pengawas Daerah Notaris (MPD) yang telah memeriksa Notaris dalam memenuhi panggilan penyidik, Penuntut Umum, atau Hakim, dan telah diputus oleh MPD, maka kasus tersebut tidak dapat diajukan kedua kalinya (asas ne bis in idem), agar adanya kepastian hukum. Notaris Syafran 95 Pertanyaan & Kasus Notaris dalam Jeratan Hukum Dalam kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan suatu hal yang pernah saya alami, yakni saya pernah mendapatkan surat panggilan dari Majelis Pengawas Notaris Daerah, adanya dugaan tindak pidana dari penyidik terhadap akta yang pernah saya buat, dimana diduga adanya dokumen palsu yang dilekatkan atau dilampirkan pada minuta akta sehingga ada pihak yang merasa dirugikan, dan melaporkan hal tersebut kepada Polres setempat. Pada waktu dipanggil dihadapan anggota MPD saya telah menjelaskan semua, sepanjang sepengetahuan saya, tidak ada dokumen yang dipalsukan, namun tetap saja MPD menyetujui surat panggilan dari penyidik. Notaris Syafran 96 Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. Apakah Notaris dalam hal ini dapat dikenakan sanksi pidana? Kalau ada pihak yang merasa dirugikan, apakah juga Notaris dapat dikenakan sanksi perdata? Adakah alasan pembenar yang menghapus perbuatan melawan hukum tersebut? Dalam kesempatan yang baik ini, saya juga mohon pandangan dan pendapat dari pengasuh mengenai kisru Konggres INI di Jogja, yang gagal memilih Ketua Umum, yang berakhir adanya somasi/gugatan di Pengadilan? Notaris Syafran 97 Jawaban: 1. Notaris dapat dikenakan sanksi pidana, dengan catatan pemidanaan dapat dilakukan dengan batasan sebagai berikut: Ada tindakan hukum dari Notaris terhadap aspek lahir,formal,dan materil akta yang sengaja,penuh kesadaran,serta direncanakan. Ada tindakan hukum dari Notaris yg tidak sesuai dengan UUJN; Tindakan Notaris tersebut tidak sesuai menurut instansi yang berwenang (untuk menilai tindakan Notaris, dalam hal ini Majelis Pengawas Notaris ). Sanksi Pidana merup Ultimum remedium,yakni obat terakhir/upaya-upaya terakhir. Notaris Syafran 98 Lanjutan…… Tuntutan kepada Notaris berdasarkan adanya: Hubungan hukum yang khas antara Notaris dengan para penghadap dengan bentuk sebagai perbuatan melawan hukum; Ketidakcermatan,ketidaktelitian,dan ketiktepatan dalam: Teknik administrasi membuat akta berdasarkan UUJN; Penetapan berbagai aturan hukum yang tidak didasarkan kepada kemampuan menguasai keilmuan bidang notaris secara khusus dan hukum pada umumnya. Notaris yang turut serta terlibat melakukan atau membantu terjadinya perbuatan tercela, bahkan kejahatan dan lebih jauh lagi kejahatan terorganisasi. Notaris Syafran 99 Lanjutan……… Dalam hal ini perbuatan tercela yang dilakukan mulai dari pelanggaran-pelanggaran terhadap etika profesi dan disiplin, kealpaan (negligence) kesemberonoan (recklessness) yang menjurus pada kesengajaan kemungkinan (dolus eventualis) sampai dengan “deliberate dishonesty” berupa kesengajaan jahat (dolus malus). Dari sisi moral berlakulah prinsip-prinsip kode etik yang ditetapkan dan ditegakkan oleh organisasi profesi (mis. Kode Etik Notaris dan Kode Etik PPAT) ; Dari sisi hukum perdata (mis. KUH Perdata, UU PT ) berakibat sanksi gugatan ganti rugi akibat cidra janji (wanprestatie) atau perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad/1365 KUH Perdata) ; Dari sisi hukum administrasi berlakukalah sanksi peraturan jabatan dan disiplin dalam Pasal 85 UUJN (mulai dari tegoran lisan, tegoran tertentu, pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat s/d pemberhentian dengan tidak hormat) ; Dan dari segi hukum pidana tak dapat dihindari penerapan pidana perampasan kemerdekaan atau denda serta pidana tambahan terhadap perbuatan yang melawan hukum (wederrechtelijk) Pelbagai sanksi ini dapat bersifat simultan dan tidak menyebabkan “ne bis in idem” satu sama lain. Dalam tindak pidana, unsur pelanggaran sekaligus terhadap kode etik dan hukum administratif akan memperkuat unsur sifat melawan hukumnya perbuatan yang merupakan salah satu syarat pemidanaan. Notaris Syafran 100 2. Notaris dapat saja dijatuhi sanksi Perdata, namun sebelum Notaris dijatuhi sanksi Perdata harus dibuktikan dahulu: Adanya diderita kerugian; Antara kerugian yg diderita dan pelanggaran/kelalaian dari Notaris terdapat hubungan. kausal; Pelanggaran/kelalaian tersebut disebabkan kesalahan yang dapat dipertanggung-jawabkan kepadan Notaris yang bersangkutan Agar juga diperhatikan; ada Yurisprudensi Mahkama Agung yakni Putusan MA No.702K/Sip/1973; Notaris fungsinya hanya mencatatkan/menuliskan apa-apa yang dikehendaki dan dikemukakan oleh para pihak yang menghadap Notaris tersebut. Tidak ada kewajiban bagi notaris untuk menyelidiki secara materil apa-apa yg dikemukakan oleh penghadap dihadapan Notaris tersebut. Berdasarkan Putusan MA tersebut,jika akta yg dibuat dihadapan/oleh Notaris bermasalah oleh para pihak sendiri,maka hal tsb menjadi urusan para pihak sendiri, Notaris tidak perlu dilibatkan,dan Notaris bukan pihak dalam akta. Notaris Syafran 101 3. Alasan Pembenar apakah, yang dapat menghapus perbuatan melawan Hukum? Dalam setiap tindak pidana bisa diajukan alasan pembenar yang bisa menghapuskan unsur sifat melawan hukum perbuatan (fait justificatif, rechtsvaardigingsgrond) sebagai berikut : Melaksanakan peraturan perundang-undangan (in according with regulation) (Pasal 50 KUHP); Melaksanakan perintah jabatan yang sah (lawful order) (Pasal 51 ayat 1 KUHP); Karena pembelaan darurat (noodweer/self defence) (Pasal 49 ayat 1 KUHP); Keadaan darurat (state of necessity) ; Notaris Syafran 102 Lanjutan……… Ada juga alas an pembenar yang tidak tertulis,antara lain: Tidak bertentangan dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (absence of substantive unlawfulness) ; Eksepsi kedokteran; Persetujuan (consent); Seorang notaris “seharusnya patut menduga” bahwa perbuatannya salah dengan segala akibatnya. Notaris sebagai professional dengan pengetahuan dan ketrampilan setingkat master sulit sekali dikatakan kurang ketrampilan, kurang pengalaman atau kurang pengetahuan. Notaris Syafran 103 Lanjutan….. Sedangkan alasan pemaaf yang bisa menghapuskan kesalahan (fait d’excuse, schulduitsluitingsgrond) adalah : Tidak mampu bertanggungjawab (insanity) (Pasal 44 KUHP); Tidak mengetahui atau sesat mengenai keadaan yang merupakan unsur tindak pidana ; Karena daya paksa (overmacht, compulsion); Pembelaan darurat yang melampaui batas (excessive self-defence) (Pasal 49 ayat 2 KUHP) ; Melaksanakan perintah jabatan dengan itikad baik dan dalam lingkup kewenangannya (unlawful order seeming to be lawful) (Pasal 51 ayat 2 KUHP); Notaris Syafran 104 Lanjutan……. Alasan lain yang tidak tertulis, antara lain: Tidak ada kesalahan sama sekali (afwezigheid van alle schuld/AVAS, no fault); Di bawah umur; Notaris Syafran 105 4. Dalam hal ini sangat disayangkan terjadinya kisru Konggres INI di Jogja, yang gagal memilih Ketua Umum, apalagi berakhir adanya somasi/gugatan di Pengadilan. Kalo saja semua pihak mentaati aturan Perkumpulan (INI), asas dan nilai yang harus dijaga oleh Notaris,tentulah hal tersebut dapat dihindari. Saran saya sebaiknya penyelesaian kisru ini dapat diselesaikan dengan baik, secara musyawarah mufakat di dalam internal perkumpulan sendiri; kalau memang ada hal yang diduga oleh Tim Pengawas, sebaiknya pihak yang dituduh dapat mengklarifikasi hal tersebut berdasarkan bukti-bukti yang ada,sehingga permasalahan tersebut cepat selesai,dan roda Perkumpulan dapat berjalan efektif, dan legitemate,sehingga masih banyak hal yang lebih besar butuh penyelesaian segera diatasi untuk kepentingan organisasi dan seluruh Notaris di Indonesia, misalnya Pembahasan RUU UUJN, yang sudah sangat mendesak. Notaris Syafran 106 Pertanyaan dan Kasus Kekuatan Hukum Cover note Sebagai syarat efektif penarikan Kredit Saya seorang karyawati Bank di Jakarta, kebetulan dibagian Risk Management, banyak permasalahan proses pengurusan, pengikatan jaminan kredit yang dilakukan oleh Notaris bermasalah, tidak selesai, bahkan ada yang timbul sengketa hukum, diantaranya, ada pengikatan kredit yang jaminannya suatu perkebunan kelapa sawit, status SKT, yang nantinya akan ditingkatkan menjadi Sertifikat HGU, dan setelah itu diikat Hak Tanggungan. Dalam proses pengurusan, Perjanjian kredit, sampai pengikatan, pendaftaran jaminan diserahkan kepada Notaris/PPAT rekanan bank. Setelah penanda-tanganan akta, notaris mengeluarkan cover note, yang menyatakan bahwa tanah/jaminan, sedang dalam proses pengurusan pensertifikatan SHGU, dan setelah itu akan diikat Hak Tanggungan, kalau selesai akan diserahkan ke Bank. Dari keterangan tersebut pihak bank mencairkan kredit, karena salah satu persyaratan pencairan, minimal ada cover note notaris. Sekarang ini pengurusan sertifikat HGU tersebut tidak kunjung selesai, bahkan sengketa di Pengadilan. Notaris Syafran 107 Pertanyaan: Apakah covernote dari notaris tersebut mempunyai kekuatan hukum yang kuat, apabila kredit sudah dicairkan kepada debitur dan ternyata agunan oleh notaris tidak kunjung diserahkan ke Bank? Bagaimana terhadap tanggung-jawab hal tersebut Notaris Syafran notaris diatas? 108 Jawaban: Cover note berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata, yakni cover dan note, dimana cover berarti tutup dan note berarti tanda catatan. Maka cover note berarti tanda catatan penutup. Dalam istilah kenotariatan arti dari cover note adalah surat keterangan, yakni surat keterangan yang dikeluarkan oleh seorang Notaris yang dipercaya dan diandalkan atas tanda tangan, cap, dan segelnya guna untuk menjamin dan sebagai alat bukti yang kuat. Notaris Syafran 109 Lanjutan…… Cover note dikeluarkan oleh Notaris karena Notaris belum tuntas pekerjaannya dalam kaitannya dengan tugas dan kewenangannya untuk menerbitkan akta otentik. Jika dicermati tugas dan kewenangan Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris tidak ada satu pasalpun yang menegaskan bahwa Notaris dapat mengeluarkan cover note untuk menerangkan bahwa akta yang akan dikeluarkan masih dalam proses berjalan. Untuk menerangkan bahwa sertifikat hak tanggungan sebagai rumusan atau prasyarat lahirnya perjanjian ikatan jaminan dari perjanjian pencairan kredit oleh Bank, kemudian Bank dapat melakukan pencairan kredit. Notaris Syafran 110 Lanjutan…… Pasal 15 Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris: 1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/ atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh Undang-undang. Notaris Syafran 111 Lanjutan…… 2. Notaris berwenang pula: a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus. b. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus. c. Membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan. d. Melakukan pengesahan kecocokan foto kopi dengan surat aslinya. e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta. f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan. g. Membuat akta risalah lelang Notaris Syafran 112 Lanjutan….. Tidak ada satu pasal pun yang dapat ditafsirkan sebagai kewenangan Notaris untuk mengeluarkan surat keterangan yang disebut sebagai Cover note. Oleh karena itu jika dilihat bagaimana kekuatan mengikatnya, dengan hanya melihat cover note yang biasa dijadikan jaminan oleh Bank. Cover note bukan akta otentik, oleh karena tidak ditegaskan dalam undangundang perihal kewenangan Notaris, untuk mengeluarkan akta otentik. Apalagi dalam UUJN tidak pernah ada satu pasal yang mengindikasikan sebagai akta otentik, tetapi ia hanya berupa surat keterangan. Sehingga jika dipandang secara hukum memang pada kenyataannya cover note tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan sempurna. Notaris Syafran 113 Lanjutan….. Menurut pengasuh mestinya bank jangan segampang itu mencairkan kredit, atas dasar cover note notaris, tetapi Bank tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian; yakni Prinsip 5C (Character,Capital,Capacity, Collateral,Condition of Economy), Prinsip 4-P (Personality, Purpose,Prospect ,Payment), Prinsip 3-R (Return,Repayment,Risk Bearing Ability). Oleh karena itu Bank biasanya mencari sumber, history, kejelasan bukti kepemilikan, bahkan oleh Bank mendapat keterangan dari tanah yang menjadi objek hak tanggungan tersebut melalui permintaan tanda tangan dari semua pemilik yang berdekatan dengan batas-batas tanah tersebut, selebihnya juga mendapat keterangan melalui tanda tangan dari kepala desa/ camat/ lurah dimana tanah yang menjadi objek jaminan tersebut terletak .Pastikan dulu proses persertifikatan, baik data fisik, maupun yuridis sudah dijalankan secara sempurna, minimal sampai terbit SK. Notaris Syafran 114 Lanjutan……. Cover note hanya berisi surat keterangan maka ia adalah bukan produk hukum sebagai bukti agunan seperti sertifikat APHT dan Fidusia. Sehingga cover note tidak mungkin memilki kekuatan hukum yang mengikat secara hukum (legal binding) bagi debitur pemberi hak tanggungan dan kreditur pemegang hak tanggungan. Notaris Syafran 115 Lanjutan……. Cover note hanya dapat dikatakan mengikat secara moral yang muncul berdasarkan praktik dan kebutuhan, dan mengikatnya itu hanya mengikat Notaris apabila Notaris tersebut tidak menyangkal tanda tangannya. Cover note bukan bukti agunan kredit, hanya keterangan Notaris/ PPAT selaku pejabat yang membuat akta tersebut bahwa telah terjadi pengikatan kredit atau jaminannya, untuk itulah sebaiknya cover note tersebut harus diuji oleh bank, terhadap kebenarannya; dan sebaiknya didukung data-data formil lainya sesuai kebutuhan, dan pihak bank dapat menolak, jika Covernote tersebut ternyata tidak benar. Apabila hal-hal yang telah dibuat/dinyatakan dalam cover note tidak benar, maka hal tersebut menjadi tanggungjawab Notaris sepenuhnya, dengan segala akibat hukumnya. Notaris Syafran 116 Lanjutan…….. Notaris dalam membuat dan mengeluarkan Covernote tersebut di luar kewenangan sebagai notaris. Covernote Notaris tidak memiliki kekuatan hukum sebagai ambtelijke acte, sehingga tidak memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna, melainkan hanya memiliki kekuatan pembuktian sebagai petunjuk ke arah pembuktian atau dapat dipakai sebagai alat bukti tambahan, dan sepenuhnya tergantung kepada penilaian hakim sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1881 ayat 2 KUH Perdata, Covernote tidak diatur dalam Undang-undang Jabatan Notaris (UUJN), maka akibat yang ditimbulkan oleh adanya covernote berlaku ketentuan hukum umum, baik secara perdata maupun pidana. Oleh karenanya bentuk pertanggungjawaban yang dapat dituntut kepada Notaris akibat dari kegagalan covernote yang disebabkan oleh adanya kesalahan atau kelalaian Notaris, adalah pertanggungjawaban perdata berdasarkan perbuatan melawan hukum atau berdasarkan wanprestasi. Notaris Syafran 117 Lanjutan……. Pertanggung jawaban pidana hanya dapat dituntut kepada Notaris apabila adanya tindakan hukum dari Notaris yang secara sengaja dengan penuh kesadaran dan keinsyafan serta direncanakan oleh Notaris bersama debitor bahwa covernote yang diterbitkan tersebut untuk dijadikan suatu alat melakukan, turut serta melakukan atau membantu melakukan suatu kebohongan/memberikan keterangan yang tidak benar yang dapat merugikan pihak bank. Bank hendaknya juga tidak berlindung dibawah cover note notaris, untuk melakukan pembenaran dalam pencairan kredit. Notaris Syafran 118 PELANGGARAN WILAYAH JABATAN NOTARIS Saya seorang pegawai Bank BUMN di Jakarta, bagian legal kredit, ingin menanyakan tentang wilayah kerja Notaris/PPAT, yang mana saat ini banyak Notaris/PPAT luar Jakarta, yang melakukan penanda-tanganan , dan pembacaan akta di Jakarta. Adapun yang ingin saya tanyakan adalah: Apakah akta yang dibuat oleh Notaris/PPAT tersebut tetap menjadi akta otentik? Bagaimana kalau, di dalam komparisi akta disebutkan seolah-olah para pihak (Pimpinan Bank) berada/untuk sementara ditempat kedudukan Notaris tersebut? Adakah solusinya agar perbuatan Notaris tersebut tidak melanggar hukum?. Notaris Syafran 119 Ps 1 UUJN: Notaris adl Pejabat Umum yg berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenagan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Pembuatan akta otentik dihadapan Notaris selain diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku juga karena dikehendaki oleh para pihak. Jadi Notaris mempunyai kewenangan penuh dalam hal pembuatan akat-akta otentik sebagai bukti yang terkuat dan terpenuh sepanjang tidak dikhususkan kepada pejabat umum lainnya, dan atau tidak dilarang oleh undang-undang/Peraturan perundangundangan lainnya. Notaris Syafran 120 Notaris suatu Jabatan Publik; Sebagai Jabatan; UUJN merupakan unifikasi di bidang pengaturan Jabatan Notaris; Jabatan Notaris merupakan suatu lembaga yg diciptakan oleh negara, untuk keperluan dan kewenangan tertentu; semua kewenangan notaris haruslah berdasarkan undangundang/diatur dalam peraturan perundang-undangan; Notaris mempunyai kewenangan tertentu; setiap wewenang yg diberikan kpd jabatan harus ada aturan hukum nya (Ps 15 ay.1,2,3 UUJN; dst… Notaris Syafran 121 Beberapa asas atau nilai yang harus dijaga seorang notaris yaitu : Jujur, seksama, mandiri, tidak berfihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum; Memberikan pelayanan sesuai dengan UU, kecuali ada alasan untuk menolaknya; Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta; Unsur professional lain “good faith”, taat pada kebenaran (fidelity), fairness and integrity); Notaris Syafran 122 Pertanyaan pertama, apabila Notaris menjalankan pekerjaannya/membacakan aktanya di luar wilayah kerjanya, maka dalam hal ini bertentangan dengan ketentuan UndangUndang Jabatan Notaris (UUJN), UU No.30 Tahun 2004, Pasal 17 UUJN, Notaris Dilarang: Menjalankan jabatan diluar wilayah jabatan; dst…. Dijelaskan pula dalam pasal 18 ayat (2) bahwa wilayah kerja/wilayah jabatan notaris meliputi seluruh wilayah provinsi dari tempat kedudukannya. Artinya, notaris tersebut berwenang untuk membuat akta sepanjang perbuatan hukum tersebut dilakukan masih dalam wilayah kerjanya, yang meliputi seluruh propinsi di tempat kedudukan notaris yang bersangkutan. Notaris Syafran 123 Sebagai contoh: Seorang notaris yang berkedudukan di Jakarta Selatan, berhak untuk membuat dan membacakan akta dihadapan para pihak di seluruh wilayah Propinsi DKI Jakarta, Namun, dia tidak berhak untuk membuat /membacakan akta di luar DKI Jakarta, begitu sebaliknya, notaris diluar DKI Jakarta, dilarang membuat dan membacakan akta di seluruh wilayah DKI Jakarta. Yang dimaksud dengan “membuat akta” di sini adalah hadir di hadapan para penghadap (subjek perjanjian), membacakan dan menanda-tangani akta tersebut. Begitupun terhadap PPAT, wilayah kerjanya hanya dibatasi sampai dengan satu wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten/kotamadya. Kemudian, mengenai wilayah kerja PPAT, disebutkan dalam Pasal 12 ayat (1) PP 37/1998 bahwa daerah kerja PPAT adalah satu wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II. Ps 1868 BW : suatu akta otentik ialah suatu akta yg dibuat dlm bentuk yg ditentukan Undang-Undang oleh/dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat. Notaris Syafran 124 Ps 1869 BW; Akta otentik terdegradasi menjadi kekuatan pembuktian dibawah tangan dengan alasan: Tidak berwenangnya pejabat umum yang bersangkutan; Tidak mempunyai pejabat umum yang bersangkutan; Cacat dalam bentuknya;atau karena akta Notaris dibatalkan berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Menjadi dasar untuk menggugat Notaris sebagai perbuatan melawan Hukum. Notaris Syafran 125 Kedudukan Akta Notaris sebagai akta dibawah tangan/batal demi hukum; tidak berdasarkan akta Notaris, tidak memenuhi syarat subjektif dan objektif, dlm hal ini: Syarat sah Perjanjian sesuai pada Pasal 1320 KUHPerdata ; agar terpenuhi unsur Subjektif dan Objektif: Unsur Subjektif: Kesepakatan kehendak atau Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; Cakap; Unsur Objektif: Perihal tertentu atau Mengenai suatu hal tertentu. Kausa yang legal atau suatu sebab yang halal. Notaris Syafran 126 Dalam kaitan dengan Kewenangan seorang Notaris dalam menjalankan profesinya, masuk dalam unsur Subjektif, yakni syarat adanya Wenang berbuat atau Kecakapan untuk membuat suatu akta. Kewenangan bertindak: Ketidakwenangan absolut ,2.Ketidakwenangan relatif ,3.Kewenangan dg persyaratan /kualifikasi. Pasal 15 ayat (3) UUJN dengan kewenangan yang akan ditentukan kemudian adalah wewenang yang berdasarkan aturan hukum lain yang akan datang kemudian (ius constituendum). Wewenang notaris yang akan ditentukan kemudian, merupakan wewenang yang akan ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Batasan mengenai apa yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan ini dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 2 UU no. 5 Tahun 1986 tetang Peradilan Tata Usaha Negara ,bahwa : yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan dalam undang-undang ini ialah semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan Lembaga yang berwenang, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, serta semua keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah, yang juga mengikat secara umum. Notaris Syafran 127 Jika terbukti bahwa perjanjian/akta tsb dibuat atas dasar suatu hal yang dilarang undang-undang (Pasal 17 (a), maka dalam hal ini Notaris tersebut dianggap tidak berwenang untuk membuat akta Notariil tersebut, maka aktanya tersebut tidak hanya menjadi akta dibawah tangan, namun juga dapat dibatalkan. Notaris Syafran 128 Pertanyaan kedua, Bagaimana kalau, di dalam komparisi akta disebutkan seolah-olah para pihak (Pimpinan Bank) berada ditempat kedudukan Notaris tersebut? Hal tersebut tentunya melanggaran UUJN, Asas Kepatutan, bahkan KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), antara lain di dalam Pasal 16 UUJN, notaris itu harus jujur, saksama, mandiri dan tidak memihak. Sekarang beberapa penyidik sdh mulai cermat mencari celah cacat pada akta notaris, maka kita harus teliti dan membaca dan memahami betul UUJN, dan semua Peraturan perundang-undangan lainnya; didalam UUJN sudah jelas dari kewajiban dan larangan, bentuk akta, cara merenvoi, membetulkan kesalahan ketik dengan berita acara, dll. Notaris Syafran 129 Segala kejadian formal yg sebenarnya terjadi ya harus di tuangkan dalam akta, terkadang kita menggampangkannya saja, contohnya seorang notaris Kab. Bogor prov. Jabar, dalam kenyataannya tanda tangan dan pembacaan diwilayah DKI Jakarta , atau sebaliknya, tetapi dalam akta disebutkan seolah-olah para pihak di Kab. Bogor / tempat kedudukan notaris tsb, jika akta terjadi masalah dan disidik oleh penyidik, dan dari keterangan saksi-saksi semua bilang tanda tangan di wilayah Jakarta dan semua penghadap tidak pernah sekalipun ke Kab.Bogor, bisa-bisa kena pidana karena apa yg diketik tidak sesuai kenyataannya (membuat atau memberikan keterangan palsu); jadi akta tersebut tidak hanya dapat dibatalkan, namun juga notaris yang bersangkutan dapat dipidana, dengan memberikan keterangan palsu. Notaris Syafran 130 Adakah solusinya agar perbuatan Notaris tersebut tidak melanggar hukum?. Adapun untuk mengatasi hal tersebut diatas agar tidak terjadi pelanggaran UU yang menyebabkan akta tersebut menjadi akta dibawah tangan, atau bahkan dapat dibatalkan, maka Pimpinan Bank yang berkedudukan di Jakarta tersebut memberikan surat kuasa kepada Pimpinan Bank (luar Jakarta), misalnya Kab.Bogor/ tempat domisili notaris yang bersangkutan, dan Perjanjian Kredit, serta akta-akta asesoirnya (Akta Jaminan) ditanda-tangani ditempat keberadaan Notaris/PPAT setempat (sesuai wilayah kerja). Atau tetap menggunakan Notaris di Jakarta, tanda-tangan diJakarta terhadap objek tanah yang diluar Jakarta/wilayah kerja PPAT, dengan menggunakan akta SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan), terhadap pengikatan jaminan yang objeknya diluar Jakarta/wilayah kerja PPAT tersebut, dan APHT tetap dibuat didaftarkan oleh PPAT tempat objek jaminan tersebut untuk didaftarkan di kantor pertanahan setempat dengan dasar akta SKMHT tersebut. Notaris Syafran 131 DILARANG MENGCOPY, GANDAKAN SLIDE INI,TANPA PERSETUJUAN PENULIS/DOSEN(HANYA KEBUTUHAN PRIBADI/Diklat) Copyright by Syafran Sofyan 2012. 132 132 SYAFRAN, SH, SpN, MHum (Dr.Cand) Notaris-PPAT-Pejabat Lelang Kls II DKI Jakarta Kt.Wisma Daria Lt.3 Suite 306 Jl.Iskandarsyah Raya No.7 Jakarta Selatan T.021.72798309 – Hp. 08111986768 – 085693960768 Email: [email protected] cc [email protected] Lemhannas RI (Tenaga Profesional:Dosen/Nara-sumber) Kanrtor: Jl.Merdeka Selatan No.10 Jakarta. T.021.3832131. Dosen Pasca Hukum & Magister Kenotariatan (Univ.Jayabaya, Univ. Brawijaya) Dosen Pasca Hukum di (Kemenkumham,Kemhan, Mabes TNI, Polri, MA/Pengadilan), Nara-Sumber di Parpol, Forkon (Bupati/Wl.kota,DPR/DPRD), dan Pemda. Dosen Tetap Fak.Hukum Univ.Semarang (th.1995 sd sek) Dosen/Instruktur Diklat Perbankan/BUMN. Dosen/Nara-Sumber Jimly School at Law & Government Pendiri/Ketua, Dewan Pakar ISHI (Ikatan Sarjana Hukum Indonesia) Pengurus Ikal (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Ketua Bidang Perlindungan Notaris PK PP INI 2012-2013. 133 SAKSI AHLI DI PENGADILAN & Nara-Sumber Seminar. Notaris Syafran 134 Notaris Syafran 135 Notaris Syafran 136 Notaris Syafran 137 Notaris Syafran 138 Notaris Syafran 139 Notaris Syafran 140