Gaya Bahasa/Majas

advertisement
Kode | Matakuliah
ADG3A3 – Creative Writing
Pengantar
image source : www.sienaheights.edu
DKV TCIS | 2015
Mata Kuliah Creative Writing
Matakuliah
Creative Writing
Kode
ADG3A3
Sks
3 (tiga)
Semester
4 (empat)
Program Studi
S1 Desain Komunikasi Visual
Matakuliah Prasyarat
Bahasa Indonesia
Dosen Pengajar
Sonson Nurusholih, Sri Nurbani, Yelly Adriani
Matakuliah
Creative Writing
Deskripsi &
Tujuan
Kompetensi
Materi Kuliah
1-8
Materi Kuliah
9-16
Pengantar
Materi Kuliah
Referensi/
Pustaka
Materi 12
Gaya Bahasa/Majas
Review
Pertemuan 5
Majas / Gaya Bahasa
• Berbagai Macam Bentuk Majas
• Prinsip Majas
• Penggunaan Majas
• Latihan Membuat Berbagai Majas
Pertemuan ke-5, akan diisi dengan materi kuliah mengenai majas atau gaya
bahasa. Seperti diketahui bahwa ada banyak gaya bahasa atau majas seperti
gaya bahasa yang dikenal di dunia DKV, Hiperbola, Metonimi, Metafora,
Personifikasi dan banyak lagi.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Quiz!!!!
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Quiz!!!!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Yao
Tiny
Merlin
Xman
Nero
Scar
Avenger
Kala
Dumbo
Zeus
Igor
Shrek
Thor
Iron
Robin
Hulk
Atom
Batman
Minion
Nala
Joker
Spawn
Superman
Phantom
Simba
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa menurut :
Gorys Keraf & Henry Guntur Tarigan
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Pilihan Kata
Nada
Struktur Kalimat
Makna
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:545) yang dimaksud dengan majas
adalah cara untuk melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu
yang lain; kiasan.
Kemudian dalam Ensiklopedia Sastra Indonesia (2004:479) juga menjelaskan
mengenai majas, yaitu peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas
maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya.
Majas yang baik menyarankan dan menimbulkan citra tertentu dalam pikiran
pembaca atau pendengarnya.
Majas, kiasan atau figure of speech adalah bahasa kias, bahasa indah yang
digunakan untuk meninggikan atau meningkatkan efek dengan jalan
memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu
dengan benda atau hal yang lain yang lebih umum.
Pendek kata, penggunaan majas tertentu dapat merubah serta menimbulkan nilai
rasa serta konotasi tertentu (Dale (et al); 1971: 220).
Langsung
Tidaknya Makna
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Menurut Gorys Keraf , (1981 p112-145)
dalam buku DIKSI DAN GAYA BAHASA
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Pilihan Kata
Nada
Gaya Bahasa Resmi
Gaya Bahasa Tidak Resmi
Gaya Bahasa Percakapan
Gaya Sederhana
Gaya Mulia dan Bertenaga
Gaya Menengah
Struktur Kalimat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Makna
Klimaks
Antiklimaks
Paralelisme
Antitesis
Repetisi
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Retoris
Aliterasi
Asonansi
Anstrof
Apofasis
Apostrof
Asindeton
Polisindeton
Kiasmus
Eufemismus
Litotes
Histeron Porteron
Pleonasme /
Tautologi
Perifrasis
Prolepsis /
Antisipasi
Erotesis / Retoris
Silepsis / Zeugma
Koreksio /
Epanortesis
Hiperbola
Paradoks
Oksimoron
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Kiasan
Simile
Metafora
Alegori
Personifikasi
Alusi
Eponim
Epitet
Sinekdoke
Metonimia
Antonomasia
Hipalase
Ironi, Sinisme
Sarkasme
Satire
Inuedo
Antifrasis
Pun / Paronomasia
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
4 Gaya Bahasa serta majas menurut
Henry Guntur Tarigan, (Guru Besar Linguistik
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Gaya bahasa perbandingan :
1. perumpamaan,
2. metafora,
3. personifikasi,
4. alegori,
5. antitesis,
6. pleonasme dan tautologi,
7. perifrasis,
8. antisipasi atau prolepsis,
9. koreksio atau epenortesis
Gaya bahasa pertautan :
1. metonimia,
2. sinekdoke,
3. alusio,
4. eufemisme,
5. eponim,
6. epitet,
7. antonomasi,
8. erotesis,
9. parelelisme,
10. elipsis,
11. gradasi,
12. asyndeton,
13. polisindeton.
Gaya bahasa pertentangan :
1. hiperbola,
2. litotes,
3. ironi,
4. oksimoron,
5. paronomania,
6. paralipsis,
7. zeugma dan silepsi,
8. satire,
9. inuendo,
10. antifrasis,
11. paradoks,
12. klimaks,
13. antiklimaks,
14. apostrof,
15. anastrof atau inversi,
16. apofasis atau preterisio,
17. hiteron proteron,
18. hipalase,
19. sinisme,
20. sarkasme.
Gaya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
bahasa perulangan :
aliterasi,
asonansi,
antanaklasis,
kiasmus,
epizeukis,
tautotes,
anaphora,
epistrofa,
simploke,
mesodiplosis,
epanalepsis,
anadiplosis
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara
dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. (Tarigan,
1985:5).
Gaya Bahasa
Pengertian
4 Gaya Bahasa menurut Henry Guntur Tarigan, (Guru Besar Linguistik
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung), serta majas yang paling sering
Gaya Bahasa
digunakan dalam pendekatan visual adalah:
Perbandingan
Pertentangan
Gaya bahasa perbandingan :
1. Majas metafora,
2. Majas personifikasi,
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Majas hiperbola,
2. Majas paradoks,
3. Majas sinisme,
4. Majas sarkasme.
Gaya bahasa pertautan :
1. Majas metonimia,
2. Majas sinekdoke,
Gaya bahasa perulangan :
1. Majas aliterasi,
2. Majas asonansi,
3. Majas antanaklasis,
4. Majas kiasmus,
5. Majas epizeukis,
6. Majas tautotes,
7. Majas anaphora,
8. Majas epistrofa,
9. Majas simploke,
10. Majas mesodiplosis,
11. Majas epanalepsis,
12. Majas anadiplosis
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan
Majas :
• Iklan disamping ini menggunakan gaya
bahasa hiperbola ---) Salah
• Visual iklan disamping ini menggunakan
majas metafora ---) Salah
Yang benar :
Iklan disamping ini menggunakan salah satu
gaya bahasa (sebut salah satu :
perbandingan, pertentangan , pertautan
atau perulangan ) dengan pendekatan visual
majas (sebut hiperbola, metafora dll).
Contoh kalimat yang baik:
Iklan disamping ini menggunakan gaya
bahasa pertentangan dengan pendekatan
visual majas hiperbola.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan
Majas dalam iklan:
• Tidak semua majas dapat diterjemahkan
kedalam bentuk visual
• Majas dipergunakan sebagai pendekatan
• Majas umumnya dipergunakan untuk
headline, tagline atau bodycopy
• Banyak copywriter sadar/tanpa sadar
menggunakan majas saat proses kreatif
membuat iklan
Fakta :
Iklan disamping ini menggunakan
penggunaan majas metafora sebagai
pendekatan visualnya dan majas metonomia
untuk pesan dalam headlinenya.
Ada majas apalagi yang ada dalam iklan ini?
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Alegori adalah :
Majas Alegori adalah ungkapan
yang dikisahkan dalam lambanglambang; merupakan metafora yang
diperluas.
Contoh :
Si jago merah telah pergi, tinggal
asap menyapu runtuhan di pasar
minggu.
Bekerja keras membanting tulang
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Antisipasi atau prolepsis adalah :
Majas dimana orang
mempergunakan lebih dahulu katakata atau sebuah kata sebelum
peristiwa atau gagasan yang
sebenarnya terjadi.
Contoh :
Tanpa sadar, wanita dalam angkot
itu berbincang dengan calon
penculiknya.
Seorang pengemudi motor memaki
pak Ogah yang pada detik
berikutnya menyelamatkannya dari
tabrakan maut dengan kereta
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Antitesis adalah :
Majas Antitesis adalah gaya bahasa
yang mengadakan perbandingan
antara dua antonim.
Contoh :
Mobil mewah Ferrari itu dibeli oleh
petani miskin nan papa.
Motor bebek itu dinaiki oleh 2
pesumo berbadan subur
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Koreksio atau epenortesis adalah :
adalah gaya bahasa yang mulamula menegaskan sesuatu, tetapi
kemudian memperbaikinya.
Contoh :
Semua mahasiswa dikelas ini tidak
saya luluskan!, eh maaf khusus buat
mahasiswa yang absennya lebih dari
4 kali.
“Jalan Otoiskandardimana, di nata?
eh maaf, maksudnya dimana?”
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Metafora adalah :
Majasa yang memperbandingan
yang implisit di antara dua hal yang
berbeda.
Contoh :
a. Gerakannya licin bagai belut
b. Pendaki itu merayap seperti
layaknya seekor cecak
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Perifrasis adalah :
Majas Perifrasis agak mirip dengan
pleonasme, dan kata yang
berlebihan itu dapat diganti dengan
satu kata saja.
Contoh : Artis Olga telah tidur
dengan tenang dan beristirahat
dengan damai buat selama-lamanya
(= meninggal atau berpulang).
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Personifikasi adalah :
Majas Personifikasi adalah gaya
bahasa yang melekatkan sifat insani
kepada barang yang tak bernyawa
dan ide yang abstrak.
Contoh :
Air hujan itu deras bercucuran,
menari-nari diatas genting
Kobaran api menjilat bangunan itu
hingga hangus
Daun pohon kelapa melambailambai di tepi pantai
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Perumpamaan adalah :
Majas Perumpamaan adalah
perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya bertalian dan yang
sengaja kita anggap sama.
Biasanya, perumpamaan dimulai
dengan kata bagai, ibarat, laksana,
seperti, dan umpama.
Contoh :
a. Bagai duri dalam daging
(sesuatu hal yang tidak
menyenangkan)
b. Seperti pungguk rindu akan
bulan
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alegori
Antisipasi atau prolepsis
Antitesis
Koreksio atau epenortesis
Metafora
Perifrasis
Personifikasi
Perumpamaan
Pleonasme dan tautologi
Pleonasme dan tautologi adalah :
Majas Pleonasme adalah pemakaian
kata yang berlebihan dan bila kata yang
berlebihan itu dihilangkan artinya tetap
utuh.
Contoh :
Para pengunjung telah menyaksikan
kecelakaan balap motor tersebut
dengan mata kepalanya sendiri.
Darah merah bercucuran
Naik keatas
Melihat kebawah
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Anastrof atau inversi :
Majas yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat
mendahului subjeknya karena lebih
diutamakan.
Contoh :
Pergilah mahasiswa itu
meninggalkan kelas, keheranan
dosen melihat perangainya.
Menerjang pegunungan, sebelum
akhirnya pesawat itu meledak.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Antifrasis :
Majas yang berupa penggunaan
sebuah kata dengan makna
kebalikannya.
Contoh :
Pintar sekali mahasiswa itu,
desainnya hingga sekarang belum
selesai juga.
Enaknya makanan itu hingga sisasisanya masih utuh di meja.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Antiklimaks :
Majas yang berisi gagasan-gagasan
yang berturut-turut kian berkurang
kepentingannya.
Contoh :
Mahasiswa yang jarang hadir, akan
ketinggalan materi kuliah, dan akan
mengulang jika tidak lulus hingga
akhirnya tertinggal jauh dari
mahasiswa lainnya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Apofasis atau preterisio :
Majas yang menegaskan sesuatu
tetapi tampaknya menyangkalnya.
Contoh :
Rasanya berat hati ini untuk
mengatakan bahwa Anda tidak lulus
kuliah.
Reputasi Anda sebagai mahasiswa
teladan patut diacungi jempol, tapi
semua itu hancur mendengar Anda
menjual ganja diperempatan jalan.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Apostrof :
Majas yang berupa pengalihan
amanat dari yang hadir kepada yang
tidak hadir.
Contoh :
Tugas akhir ini dipersembahkan
untuk ayah dan ibu tercinta yang
kini sudah ada di pangkuan-Nya.
Pesan ini disampaikan kepada
mahasiswa yang sudah 4 kali tidak
hadir, maka Anda dinyatakan tidak
lulus.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Hipalase :
Majas yang merupakan kebalikan
dari suatu hubungan alamiah antara
dua komponen gagasan.
Contoh :
Mahasiswa DKV itu menulis cerita
diatas kertas yang pedih (bukan
kertas yang pedih, melainkan
manusianya).
Giginya gemeretak, kedua
tangannya terkepal keras, duduk
kaku di depan api unggun yang
marah (bukan api unggun yang
marah, tetapi manusianya).
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Hiperbola :
Majas yang merupakan ungkapan
yang melebih-lebihkan apa yang
sebenarnya dimaksudkan :
jumlahnya, ukurannya, atau
sifatnya.
Contoh :
Pidatonya berapi-api
Suaranya mengelegar bagaikan
knalpot rusak
Tabungannya berjuta-juta, emasnya
berkilo-kilo, sawahnya berhektarhektar (sebagai penganti dia orang
kaya).
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Hiteron proteron :
Majas yang merupakan kebalikan
dari sesuatu yang logis atau
kebalikan dari sesuatu yang wajar,
misalnya menempatkan sesuatu
yang terjadi kemudian pada awal
peristiwa. Juga disebut hiperbaton.
Contoh:
Jendela ini telah memberi sebuah
kamar padamu untuk dapat
berteduh dengan tenang.
Kereta Melaju dengan cepat di
depan kuda yang menariknya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Inuendo :
Inuendo adalah majas yang berupa
sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya.
Contoh :
Karya tugas kamu sungguh naif, ini
karena asistensinya hanya sekali
dua kali.
Badannya gemuk karena
olahraganya sebulan sekali
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Ironi :
Majas yang menyatakan makna
yang bertentangan dengan maksud
berolok-olok.
Contoh :
Kamar kost mahasiswa desain
umumnya bersih, walau kertas
berceceran, baju seminggu tidak
dicuci hingga piring gelas kotor
masih teronggok dimeja.
Tugas Nirmana 2D mahasiswa itu
bagus, sayang dibuat oleh kakak
kelasnya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Klimaks :
Majas yang mengandung urutanurutan pikiran yang makin lama
makin mengandung penekanan.
Contoh :
Dari mengajar SD, SMP sampai
SMA, paling berkesan mengajar
mahasiswa
Bangun telat, mahasiswa tidak
sempat sarapan, dijalanan terjebak
macet, ke kampus datang terlambat
dan hingga akhirnya tidak diabsen
kuliahnya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Litotes :
Majas yang mengandung
pernyataan yang dikecil-kecilkan,
dikurangi dari kenyataan yang
sebenarnya, misalnya untuk
merendahkan diri.
Contoh :
Hasil usahanya membuat tulisan
kreatif tidaklah mengecewakan.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Oksimoron :
Oksimoron adalah gaya bahasa
yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata
yang berlawanan dalam frase yang
sama.
Contoh :
Sinetron Indonesia, disatu pihak
dapat menghibur, tapi di sisi lain
jalan ceritanya sangat tidak
mendidik.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Paradoks :
Paradoks adalah gaya bahasa yang
mengandung pertentangan yang
nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh :
Teman akrab ada kalanya
merupakan musuh.
Senyumannya ternyata ada maksud
tertentu
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Paralipsis :
Majas yang merupakan satu
formula yang dipergunakan sebagai
saran untuk menerangkan bahwa
seseorang tidak mengatakan apa
yang tersirat dalam kalimat itu
sendiri.
Contoh :
Sesuai aturan akademik, mahasiswa
yang tidak hadir lebih dari 4 kali
tidak bisa mengikuti UAS. (jadi
bukan saya yang tidak meluluskan
Anda)
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Paronomania :
Paronomasia adalah majas yang
berisi pengajaran kata-kata yang
berbunyi sama tetapi bermakna
lain.
Contoh :
Pemuda kepala batu itu terkena
lemparan batu dikepalanya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Sarkasme :
Sarkasme adalah gaya bahasa yang
mengandung olok-olok atau
sindiran pedas dan menyakitkan
hati.
Contoh :
Badan kamu sama wanginya dengan
seekor sigung
Kamu terlihat cantik jika dilihat dari
Monas
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Satire :
Adalah majas untuk menyatakan
sindiran terhadap suatu keadaan
atau seseorang. Satire biasanya
disampaikan dalam bentuk ironi,
sarkasme, atau parodi. Istilah ini
berasal dari frasa bahasa Latin
satira atau satura (campuran
makanan).
Contoh:
Kamu wangi seandainya mandi
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan silepsi
Sinisme :
Sinisme adalah gaya bahasa yang
berupa sindiran yang berbentuk
kesangsian yang mengandung
ejekan terhadap keikhlasan dan
ketulusan hati.
Contoh :
Presiden yang baik adalah yang
dapat mengentaskan kemiskinan
rakyatnya, bukan membuat rakyat
miskin
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertentangan :
1. Anastrof atau inversi
2. Antifrasis
3. Antiklimaks
4. Apofasis atau preterisio
5. Apostrof
6. Hipalase
7. Hiperbola
8. Hiteron proteron
9. Inuendo
10. Ironi
11. Klimaks
12. Litotes
13. Oksimoron
14. Paradoks
15. Paralipsis
16. Paronomania
17. Sarkasme
18. Satire
19. Sinisme
20. Zeugma dan Silepsi
Zeugma dan Silepsi :
Zeugma ialah gaya bahasa yang
menggunakan dua konstruksi
rapatan dengan cara
menghubungkan sebuah kata
dengan dua atau lebih kata lain.
Dalam zeugma kata yang dipakai
untuk membawahkan kedua kata
berikutnya sebenarnya hanya cocok
untuk salah satu dari padanya.
Contoh:
Bahan UAS Creative sudah
disampaikan melalui grup Facebook
dan LINE.
Ia sudah kehilangan senjata dan
semangatnya (prajurit).
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Alusio :
Majas yang menunjuk secara tidak
langsung ke suatu peristiwa atau tokoh
berdasarkan peranggapan adanya
pengetahuan yang dimiliki oleh
pengarang dan pembaca serta adanya
kemampuan para pembaca untuk
menangkap pengacuan itu.
Contoh :
Hati-hati dalam menulis status di
facebook, jangan sampai Anda diFlorence Sihombing-kan didakwa hingga
masuk penjara.
Tahin 80-an, banyak preman menjadi
korban petrus.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Antonomasi :
Majas yang menggunakan gelar resmi
atau jabatan sebagai penganti nama
diri.
Contoh :
Rakyat mengharapkan agar Yang Mulia
dapat menghadiri upacara itu.
Hari ini si cerewet itu kembali membuat
keributan
Si ikal dan si kribo kembali beramtem di
kantin kampus.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Asyndeton :
Majas yang berupa acuan di mana
beberapa kata, frase, atau klausa yang
sederajat tidak dihubungkan dengan
kata sambung.
Contoh :
Kuas, kertas, pensil, merupakan
peralatan khas mahasiswa seni
Buah kiwi, jeruk, tomat, merupakan
jenis buah yang banyak mengandung
vitamin C
Ayah, ibu, anak, merupakan inti suatu
keluarga.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Elipsis :
Majas berupa penghilangan suatu
unsur kalimat, yang
pendengarannya (atau
pembacanya) dengan mudah dapat
mengatikannya.
Contoh :
Kamu datang....., ah sudahlah saya
coret kamu dari absen
Kamu kok....., sudah mandi lagi saja,
biar wangi
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Epitet :
Majas yang mengandung acuan yang
menyatakan suatu sifat atau ciri khas
dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh :
Dimalam yang sunyi ini, langit gelap
hanya ada putri malam. (putri malam=
bulan)
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Eponim :
Majas yang mengandung nama
seseorang yang begitu sering
dihubungkan dengan sifat tertentu
sehingga nama itu dipakai untuk
menanyakan sifat.
Contoh :
Berkat sentuhan midas Van Gaal,
membuat kesebelasan MU berada di
papan atas
Dewi Fortuna masih berpihak pada
pengemudi tersebut sehingga terlepas
dari kecelakaan fatal.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Erotesis:
Majas yang berupa pertanyaan yang
dipergunakan dalam tulisan atau pidato
yang bertujuan untuk mencapai efek
yang lebih mendalam dan penekanan
yang wajar, dan sama sekali tidak
menuntut suatu jawaban.
Contoh :
Apakah sudah wajar bila dosen
menuntut mahasiswanya rajin belajar?
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Eufemisme :
Ungkapan yang lebih halus sebagai
pengganti ungkapan yang dirasakan
kasar.
Contoh :
"Di mana 'tempat kencing'nya?" dapat
diganti dengan "Di mana 'kamar
kecil'nya?". Kata "tempat
kencing"(dalam bahasa sehari-hari biasa
juga disebut WC) tidak cocok jika akan
digunakan untuk percakapan yang
sopan.
Kata "kamar kecil" dapat
menggantikannya. Kata "kamar kecil" ini
konotasinya lebih sopan daripada kata
"tempat kencing". Jadi dalam
eufemisme terjadi pergantian nilai rasa
dalam percakapan dari kurang sopan
menjadi lebih sopan
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Gradasi :
Majas yang mengandung suatu
rangkaian atau urutan (paling
sedikit tiga) kata atau istilah yang
secara sintaksis bersamaan yang
mempunyai satu atau beberapa ciri
semantik secara umum dan yang
diantaranya paling sedikit satu ciri
diulang-ulang dengan perubahanperubahan yang bersifat kuantitatif.
Contoh: Mahasiswa desain harus
kreatif, dengan kreatif dapat
menghasilkan uang, dengan uang
hidup akan senang.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Metonimia :
Majas yang memakai nama ciri atau
nama hal yang ditautkan dengan
nama orang, barang, atau hal,
sebagai pengantinya.
Contoh :
Pergi pakai Garuda, pulang pakai
Lion, di bandara dijemput pakai
Kijang.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Parelelisme :
Majas yang berusaha mencapai
kesejajaran dalam pemakaian katakata atau frase-frase yang
menduduki fungsi yang sama dalam
bentuk gramatikal yang sama.
Contoh :
Bukan dosen saja yang bertanggung
jawab atas pendidikan mahasiswa,
tetapi juga harus ditunjang oleh
sikap mahasiswa yang mau
mengembangkan diri.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Polisindeton :
Majas yang merupakan kebalikan
dari asindeton yang berupa acuan di
mana beberapa kata, frase, atau
klausa yang berurutan dihubungkan
satu sama lain dengan kata-kata
sambung.
Contoh :
Anda diminta membuat konsep dan
karya dan mempresentasikannya
minggu depan
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Sinekdoke :
Majas yang menyebutkan nama
bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya.
Pars pro toto: Pengungkapan
sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek.
Totem pro parte: Pengungkapan
keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa pertautan :
1. Alusio
2. Antonomasi
3. Asyndeton
4. Elipsis
5. Epitet
6. Eponim
7. Erotesis
8. Eufemisme
9. Gradasi
10. Metonimia
11. Parelelisme
12. Polisindeton
13. Sinekdoke
Contoh Sinekdoke pars pro toto:
Ipin mahasiswa DKV memenangi
pertandingan bulutangkis melawan
Upin mahasiswa Interior.
Contoh Sinekdoke totem pro parte:
Dalam pertandingan sepakbola itu,
kesebelasan DKV menang melawan
kesebelasan Interior.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Aliterasi :
Majas yang pengulangan bunyi
konsonan yang sama pada awal
kata – kata yang
berturutan
Contoh
Keras hati, keras kepala, sekaligus
keras adat
Negeri cinta, negeri budaya, negeri
perpaduan (pengulangan g)
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Anadiplosis :
Majas yang kata atau frasa
terakhir dari suatu kalimat atau
klausa menjadi kata atau frasa
pertama pada klausa atau
kalimat berikutnya.
Contoh:
Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga Dalam
tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Anaphora :
Majas yang berupa perulangan
kata pertama pada setiap baris
atau setiap kalimat.
Contoh :
Dengan kreatif, Anda bisa jadi
desainer. Dengan kreatif, Anda
bisa mencari kerja dengan
mudah. Dengan kreatif, Anda
bisa menjadi desainer dan bisa
mencari kerja dengan mudah.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Antanaklasis :
Majas sejenis ungkapan repetisi
yang berwujud perulangan kata
yang sama bunyi dengan makna
yang berbeda.
Contoh :
Ayah yang baik selalu membawa
buah tangan untuk buah hati-nya
jika pulang dari luar kota.
Bisa racun ular itu bisa
mematikan korban yang
dipatuknya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Asonansi :
Majas yang berwujud perulangan
bunyi vocal yang sama.
Contoh :
Lain Bengkulu
Lain Semarang
Lain dahulu
Lain sekarang
Aku tidak tahu, tahu-tahu
terpleset saat makan tahu
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Epanalepsis :
Majas yang berupa perulangan
kata pertama menjadi terakhir
dalam klausa dan kalimat.
Contoh :
Kami, mahasiswa DKV Tel-U
sama sekali tidak melupakan
almater kami.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Epistrofa :
Majas yang berupa perulangan
kata atau frase pada akhir baris
atau kalimat berurutan.
Contoh :
Kemarin adalah hari ini
Besok adalah hari ini
Hidup adalah hari ini
Segala sesuatu adalah hari ini
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Epizeukis :
Majas yang berupa perulangan
langsung atas kata yang
dipentingkan beberapa kali
berturut-turut.
Contoh :
Ingat, kamu harus bertobat,
bertobat, sekali lagi bertobat
agar dosa-dosamu diampuni oleh
Tuhan Yang Mahakuasa dan
Maha Pengasih.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Kiasmus :
Majas yang berisikan perulangan
dan sekaligus merupakan inversi
antara dua kata dalam satu
kalimat.
Contoh :
Banyak mahasiswa yang kreatif
tapi tidak pintar, sedangkan yang
pintar banyak juga yang tidak
kreatif.
Yang kaya merasa dirinya miskin,
sedangkan yang miskin justru
merasa dirinya kaya.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Mesodiplosis :
Majas yang berupa pengulangan
kata atau frase di tengah-tengah
baris atau kalimat secara
berturut-turut.
Contoh:
Mahasiswa jurusan DKV harus
pandai mendesain. Mahasiswa
jurusan Matematika harus
pandai berhitung.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Simploke :
Majas yang berupa perulangan
pada awal dan akhir beberapa
baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh :
Kamu bilang hidup ini brengsek.
Aku bilang biarin
Kamu bilang hidup ini nggak
punya arti. Aku bilang biarin
Kamu bilang aku nggak punya
kepribadian. Aku bilang biarin
Kamu bilang aku nggak punya
pengertian. Aku bilang biarin
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Perbandingan
Pertentangan
Pertautan
Perulangan
Gaya bahasa repetisi :
1. Aliterasi
2. Anadiplosis
3. Anaphora
4. Antanaklasis
5. Asonansi
6. Epanalepsis
7. Epistrofa
8. Epizeukis
9. Kiasmus
10. Mesodiplosis
11. Simploke
12. Tautotes
Tautotes :
Majas yang berupa perulangan
atas sebuah kata dalam sebuah
konstruksi.
Contoh : Dia memuji kau, kau
memuji dia, dia dan kau saling
memuji, kau dan dia saling
menghargai.
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Quiz 2!!!
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Quiz 2!!!
1. Alegori
2. Anafora
3. Apostrof
4. Elepsis
5. Epizeukis
6. Hipalase
7. Inuendo
8. Koreksio
9. Melosis
10. Okupasi
11. Paranomasia
12. Prolepsis
13. Silepsis
14. Tautologi
15. Zeugma
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Quiz 2!!!
1. Alegori
2. Anafora
3. Apostrof
4. Elepsis
5. Epizeukis
6. Hipalase
7. Inuendo
8. Koreksio
9. Melosis
10. Okupasi
11. Paranomasia
12. Prolepsis
13. Silepsis
14. Tautologi
15. Zeugma
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Latihan menulis gaya bahasa !!!
Gaya Bahasa
Pengertian
Buatlah sebuah kalimat dengan menggunakan gaya bahasa dan majas
yang sudah Anda pelajari!!
Gaya Bahasa
•
•
•
Tentukan objek kata terlebih dahulu
Cari kata-kata penganti yang unik, berbeda, tidak lazim
Susun menjadi kalimat yang menarik (kreatif)
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Latihan Menulis Gaya Bahasa
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Dasar hidung belang, aku tidak suka kamu, aku tidak suka tidak
suka kelakuanmu, aku tidak suka gayamu menipuku, hancur
hatiku berkeping-keping melihat kamu bergandengan dengan si
hidung mancung itu.
Ada berapa majas yang digunakan (?), (?), (?)
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Gaya Bahasa
Pengertian
Gaya Bahasa
Tugas untuk minggu depan
• Cari iklan produk dengan bahasa Indonesia (10 iklan)
• Analisis pendekatan visual dengan gaya bahasa yang Anda sudah pelajari
• Analisis penggunaan headline, tagline atau bodycopy pada iklan tersebut dari
majas yang sudah Anda pelajari
• Format PPT
• Dikumpulkan minggu depan
• Nama_NIM
• 1 folder untuk 1 kelas
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Tugas
Gaya Bahasa
Majas
Analisis Pendekatan Visual
Iklan disamping ini menggunakan
penggunaan Gaya Bahasa Pertautan
Majas yang digunakan beberapa diantaranya:
• Metonimia ; memakai nama ciri atau
nama hal yang ditautkan dengan nama
orang, barang, atau hal, sebagai
pengantinya (rasa ayam merujuk pada
bumbu).
• Sinekdoke ; yang menyebutkan nama
bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya (bentuk
ayam dari potongan kemasan royco).
• Epitet ; yang mengandung acuan yang
menyatakan suatu sifat atau ciri khas dari
seseorang atau sesuatu hal (terasa
ayamnya).
Materi 11
Gaya Bahasa/Majas
Tugas
Gaya Bahasa
Majas
Analisis Pendekatan Visual
Iklan disamping ini menggunakan penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan
Majas yang digunakan beberapa diantaranya:
• Metafora ; yang implisit di antara dua hal yang berbeda (motor dan macan)
• Personifikasi ; yang melekatkan sifat insani kepada barang yang tak bernyawa dan ide
yang abstrak (macan = motor).
Terima Kasih
Download